bab iii metode penelitian...kependidikan yang terdiri dari 1 kepala sekolah,11 guru kelas,2 guru...

18
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Subjek Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini di kelas V SDN Gerlang dengan di Desa Gerlang, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang. SD N Gerlang terletak di pinggir jalan propinsi yang menghubungkan dua kabupaten yaitu Kabupaten Batang dan Kabupaten Banjarnegara.. SDN Gerlang merupakan SD imbas yang terletak di daerah pegunungan yang berjarak sekitar 46 km dari pusat kota. Secara geografis, SDN Gerlang terletak di daerah perbatasan antara kabupaten Batang dengan Kabupaten Banjarnegara. Bahkan SD N Gerlang lebih dekat dengan Kabupaten Banjarnegara dibanding menuju pusat kecamatan Blado,Kabupaten Batang sendiri. SDN Gerlang ini termasuk dalam wilayah rangkaian pegunungan Dieng. Udaranya dingin dan berkabut setiap harinya karena terletak di ketinggian 1.700 m di atas permukaan laut. Keadaan jalan menuju SDN Gerlang rusak, berliku – liku dan naik turun. Kondisi jalan rusak seperti sungai kering dan batu-batu yang ditata sehingga membuat perjalanan semakin terasa jauh dan sulit. Bahkan apabila musim penghujan tiba, jalanan sangat becek dan licin. Ada sebagian jalan yang telah dicor ataupun diaspal namun hanya 1 km, kemudian diselingi dengan jalanan yang berbatu, becek dan licin. SD N Gerlang merupakan salah satu SD terpencil di Kabupaten Batang dengan akses jalan yang rusak. SD N Gerlang terdiri dari 3 lokasi yaitu 1 SD berada di dukuh Gerlang yang merupakan induk, kemudian 1 SD di dukuh Wonopriyo, dan 1 SD di dukuh Gunung Alang. Jarak SD yang satu dengan yang lainnya sekitar 2 km hingga 3 km. SDN Gerlang yang berada di dukuh Gerlang terdiri dari 7 kelas. SDN Gerlang yang terletak di dukung wonopriyo terdiri dari 3 kelas. SD N Gerlang yang terletak di dukuh Gunung Alang terdiri dari 5 kelas. Jadi SDN Gerlang terdiri dari 15 kelas dengan jumlah siswa sekitar 407 siswa yang tersebar di 3 lokasi. Melihat jumlah siswanya, SDN Gerlang termasuk SD besar.Selain itu jarak antara rumah-rumah penduduk dengan SD sangat jauh. Siswa harus

Upload: others

Post on 03-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN...kependidikan yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah,11 guru kelas,2 guru PAI,1 guru Penjas, 1 penjaga, dan 1 petugas perpustakaan. Akan tetapi jumlah guru PNS

25

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1.1 Setting Subjek Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini di kelas V SDN Gerlang

dengan di Desa Gerlang, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang. SD N Gerlang terletak di

pinggir jalan propinsi yang menghubungkan dua kabupaten yaitu Kabupaten Batang dan

Kabupaten Banjarnegara.. SDN Gerlang merupakan SD imbas yang terletak di daerah

pegunungan yang berjarak sekitar 46 km dari pusat kota. Secara geografis, SDN Gerlang

terletak di daerah perbatasan antara kabupaten Batang dengan Kabupaten Banjarnegara.

Bahkan SD N Gerlang lebih dekat dengan Kabupaten Banjarnegara dibanding menuju

pusat kecamatan Blado,Kabupaten Batang sendiri. SDN Gerlang ini termasuk dalam

wilayah rangkaian pegunungan Dieng. Udaranya dingin dan berkabut setiap harinya

karena terletak di ketinggian 1.700 m di atas permukaan laut. Keadaan jalan menuju SDN

Gerlang rusak, berliku – liku dan naik turun. Kondisi jalan rusak seperti sungai kering dan

batu-batu yang ditata sehingga membuat perjalanan semakin terasa jauh dan sulit. Bahkan

apabila musim penghujan tiba, jalanan sangat becek dan licin. Ada sebagian jalan yang

telah dicor ataupun diaspal namun hanya 1 km, kemudian diselingi dengan jalanan yang

berbatu, becek dan licin.

SD N Gerlang merupakan salah satu SD terpencil di Kabupaten Batang dengan

akses jalan yang rusak. SD N Gerlang terdiri dari 3 lokasi yaitu 1 SD berada di dukuh

Gerlang yang merupakan induk, kemudian 1 SD di dukuh Wonopriyo, dan 1 SD di dukuh

Gunung Alang. Jarak SD yang satu dengan yang lainnya sekitar 2 km hingga 3 km. SDN

Gerlang yang berada di dukuh Gerlang terdiri dari 7 kelas. SDN Gerlang yang terletak di

dukung wonopriyo terdiri dari 3 kelas. SD N Gerlang yang terletak di dukuh Gunung Alang

terdiri dari 5 kelas. Jadi SDN Gerlang terdiri dari 15 kelas dengan jumlah siswa sekitar 407

siswa yang tersebar di 3 lokasi. Melihat jumlah siswanya, SDN Gerlang termasuk SD

besar.Selain itu jarak antara rumah-rumah penduduk dengan SD sangat jauh. Siswa harus

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN...kependidikan yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah,11 guru kelas,2 guru PAI,1 guru Penjas, 1 penjaga, dan 1 petugas perpustakaan. Akan tetapi jumlah guru PNS

33

berjalan kaki sekitar 1,5 km- 2 km untuk sampai di SD dengan medan yang naik turun dan

becek.

Dengan jumlah kelas dan siswa yang banyak, SDN Gerlang memiliki 17 tenaga

kependidikan yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah,11 guru kelas,2 guru PAI,1 guru Penjas, 1

penjaga, dan 1 petugas perpustakaan. Akan tetapi jumlah guru PNS tidak sebanding

dengan jumlah murid dan kelas. Hal ini disebabkan karena SD N Gerlang hanya memiliki 6

guru PNS yaitu Kepala Sekolah, guru PAI, dan 4 guru kelas. Sisanya adalah guru

wiyatabakti. Jumlah wiyatabakti SDN Gerlang 9 orang yaitu 7 guru kelas, 1 guru Penjas,

dan 1 guru PAI. Dengan demikian SD N Gerlang masih kekurangan 4 guru kelas.

Sehingga ada 2 orang guru PNS yang harus mengajar 2 kelas sekaligus.

Walaupun keadaan lingkungan dan guru di SD N gerlang yang kurang

mendukung, namun SDN Gerlang juga memiliki beberapa prestasi yang patut untuk

dibanggakan. Prestasi yang pernah diraih oleh SD N Gerlang antara lain : juara 1 khitobah

tingkat kecamatan dan kabupaten pada tahun 2009, juara 1 Kit Atletik tingkat kecamatan

pada tahun 2010, juara 1 Kaligrafi putra tingkat kecamatan pada tahun 2013, juara 1 LCC

tingkat kecamatan tahun 2012, juara 1 siswa berprestasi tingkat kecamatan pada tahun

2012, Juara 1 Olimpiade matematika tingkat kecamatan tahun 2012, juara 2 rebana tingkat

kecamatan pada tahun 2013, juara 2 kaligrafi putri tingkat kecamatan tahun 2013, juara 2

LCC PAI (MAPSI) tingkat kecamatan pada tahun 2013, juara 3 lomba Mapel tingkat

kecamatan tahun 2011, juara 3 regu putra pada Jambore kecamatan tahun 2009, juara 3

LCC tingkat kabupaten pada tahun 2011.

3.1.2 Karakteristik Subjek penelitian

SD N Gerlang SDN Gerlang terdiri dari 15 kelas dengan jumlah siswa sekitar 415

siswa yang tersebar di 3 lokasi yaitu di dukuh Gerlang, Wonopriyo, dan Gunung alang.

Jumlah rombel terdiri dari kelas 1A,1B,1C,1D, 2A,2B,2C,3A,3B,3C,4A,4B,5A,5B,dan 6.

Keadaan siswa SDN Gerlang dapat dilihat melalui tabel 2 berikut ini :

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN...kependidikan yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah,11 guru kelas,2 guru PAI,1 guru Penjas, 1 penjaga, dan 1 petugas perpustakaan. Akan tetapi jumlah guru PNS

33

Tabel 2 Keadaan murid SD N Gerlang Tahun pelajaran 2012/2013

Kelas Jml Kelas

Murid L P J

I 4 45 32 77 II 3 54 41 95 III 3 40 36 76 IV 2 28 34 62 V 2 29 33 62 VI 1 28 15 43 Jml 15 224 191 415

Berdasarkan tabel di atas, dapat diuraikan bahwa jumlah semua siswa SDN Gerlang yaitu

415 terdiri dari Kelas 1 berjumlah 77 siswa, kelas 2 berjumlah 95,kelas 3 berjumlah 76 ,

kelas 4 berjumlah 62, kelas 5 berjumlah 62, kelas 6 berjumlah 43. Dengan jumlah siswa

laki-laki 224 dan jumlah siswa perempuan 191. Keadaan sosial ekonomi penduduk di desa

Gerlang dipengaruhi dengan letak geografisnya yaitu terletak di daerah pegunungan,

sehingga sebagian besar orang tua siswa bekerja sebagai petani kentang. Daerah Gerlang

terkenal sebagai salah satu daerah penghasil kentang terbesar di Jawa tengah. Sebagai

petani kentang, keadaan ekonomi masyarakat desa Gerlang termasuk tinggi. Namun ada

beberapa penduduk yang tidak memiliki lahan sendiri maka harus menjadi buruh tani yang

hanya menggarap lahan miliki petani lainnya. Pekerjaan penduduk sebagai petani inilah

yang membuat mereka kurang memperhatikan anak dan masalah pendidikan karena

harus pergi pagi dan pulang sore.Tidak jarang ada anak yang putus sekolah karena lebih

memilih membantu orang tuanya pergi ke ladang daripada berangkat sekolah. Kurangnya

perhatian inilah yang membuat masyarakat desa gerlang membiarkan anak-anaknya

hanya bersekolah cukup sampai di SD.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri adalah sebagai berikut:

3.2.1 Variabel terikat

variabel terikat pada PTK ini adalah hasil belajar. Hasil belajar adalah perubahan

yang terjadi pada diri individu yang belajar, bukan saja perubahan yang mengenai

pengetahuan, tetapi juga kemampuan untuk membentuk kecakapan dalam bersikap.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN...kependidikan yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah,11 guru kelas,2 guru PAI,1 guru Penjas, 1 penjaga, dan 1 petugas perpustakaan. Akan tetapi jumlah guru PNS

33

3.2.2 Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel

lain. Variabel bebas pada PTK ini adalah Model pembelajaran kooperatif tipe TGT

berbantuan pohon pintar. TGT tipe pembelajaran kooperatif yang melibatkan keaktifan siswa

baik individu maupun kelompok dan mengandung unsur permainan dan turnament yang

menggembirakan. Penerapan TGT ini dibantu dengan penggunaan media pohon pintar. Pohon

pintar yaitu alat permaian yang terbuat dari sebatang pohon yang dibentuk semenarik mungkin

serta angka sehingga membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman, kecerdasan, kreativitas

yang ada dalam diri anak.

3.3 Rencana Tindakan

Dalam PTK ini penulis menggunakan model PTK Kurt Lewin. Model Kurt Lewin

menjadi acuan pokok atau dasar dari adanya berbagai model penelitian tindakan yang lain,

khususnya PTK. Dikatakan demikian, karena dialah yang pertama kali memperkenalkan

Action Research atau penelitian tindakan. Pelaksanaan penelitian tindakan adalah proses

yang terjadi dalam suatu lingkaran yang terus-menerus. Ia menggambarkan penelitian

tindakan sebagai serangkaian langkah yang membentuk spiral.Kurt Lewin menyatakan

bahwa PTK terdiri atas beberapa siklus, setiap siklus terdiri atas empat langkah, yaitu: (1)

perencanaan, (2) aksi atau tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Keempat langkah

tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar : model PTK Kurt Lewin

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN...kependidikan yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah,11 guru kelas,2 guru PAI,1 guru Penjas, 1 penjaga, dan 1 petugas perpustakaan. Akan tetapi jumlah guru PNS

33

3.3.1 Perencanaan Dalam Siklus

3.3.1.1 Pra Siklus

Pra Siklus merupakan kegiatan pembelajaran sebelum peneliti melakukan

pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe TGT. Dalam Pra siklus

terdiri dari beberapa kegiatan diantaranya yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan

(pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan akhir) dan disertai pengamatan serta

refleksi sebagai perencanaan untuk tindakan selanjutnya dalam siklus pertama.

1) Perencanaan

a. RPP dengan materi “ Faktorisasi Prima”

b. Indikator

1. Menentukan faktor suatu bilangan

2. Menentukan faktor prima suatu bilangan

3. Membuat pohon faktor suatu bilangan

4. Menentukan faktorisasi prima

c. Alat evaluasi berupa :

Tes tertulis: Lembar Kerja Siswa (LKS)

Non Test : Tabel Pengamatan

2) Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan siklus ini peneliti menggunakan metode ceramah,dan

penugasan kelompok, tanpa menggunakan media pembelajaran .Prosedur

pelaksanaannya adalah :

Pra Kegiatan

a. Do’a

b. Salam

c. Presensi

d. Mengkondisikan kelas

Kegiatan awal

1) Apersepsi

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN...kependidikan yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah,11 guru kelas,2 guru PAI,1 guru Penjas, 1 penjaga, dan 1 petugas perpustakaan. Akan tetapi jumlah guru PNS

33

3) Memberikan motivasi pada siswa.

Kegiaatan inti

Eksplorasi :

1) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang membuat faktorisasi prima.

2) Siswa dan guru tanya jawab tentang materi faktor,bilangan prima,dan faktorisaasi

prima

Elaborasi :

1) Siswa dikelompokkan dengan teman sebangku

2) Siswa diberi tugas dengan teman sebangku mengerjakan soal latihan dari guru

3) Secara acak siswa yang ditunjuk maju ke depan untuk mencoba menyelesaikan soal

di depan kelas

Konfirmasi :

1) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal yang kurang

difahami

Kegiatan akhir

1) Bersama siswa, guru mengulas kembali pelajaran yang baru saja disampaikan dan

membuat ringkasan/simpulan.

2) Guru mengukur kemampuan siswa dengan mengadakan evaluasi.

3) Umpan balik

4) Siswa diminta untuk mempelajari bab selanjutnya.

5) Guru menutup pelajaran

3) Observasi

1) melaksanakan pengamatan terhadap keterampilan guru dalam pembelajaran

Matematika melalui metode ceramah, penugasan berkelompok.

2) melaksanakan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran Matematika

melalui ceramah, penugasan berkelompok.

4) Refleksi

1) mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran pra siklus

2) mengkaji pelaksanaan pembelajaran pada pra siklus

3) membuat daftar permasalahan yang terjadi pada pra siklus

4) merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus I

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN...kependidikan yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah,11 guru kelas,2 guru PAI,1 guru Penjas, 1 penjaga, dan 1 petugas perpustakaan. Akan tetapi jumlah guru PNS

33

3.3.1.2 Siklus I

Seperti halnya pra siklus siklus I terdiri dari beberapa kegiatan diantaranya

yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan (pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan

akhir) dan disertai dengan observasi serta refleksi sebagai perencanaan untuk

tindakan selanjutnya dalam siklus II.

1) Perencanaan

a. RPP dengan materi “ KPK”

b. Indikator

1. menentukan KPK dari 2 dan tiga bilangaan

c. Alat evaluasi berupa :

Tes tertulis: Lembar Kerja Siswa (LKS)

Non Test : Tabel Pengamatan

2) Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan siklus ini peneliti mencoba menggunakan konsep ,

berkelompok, berdiskusi, dan bertanya jawab melalui model Kooperatif tipe TGT

berbantuan pohon pintar. Prosedur pelaksanaannya adalah :

Pra Kegiatan

1) Do’a

2) Salam

3) Presensi

4) Guru mempersiapkan media

Kegiatan awal

1) Mengkondisikan siswa

2) Apersepsi pada siswa

3) Menjelaskan tujuan pembelajaran

4) Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran TGT berbantuan pohon pintar

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN...kependidikan yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah,11 guru kelas,2 guru PAI,1 guru Penjas, 1 penjaga, dan 1 petugas perpustakaan. Akan tetapi jumlah guru PNS

33

Kegiaatan inti

Eksplorasi :

1) Siswa menyimak informasi dan termotivasi untuk belajar.

2) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang menentukan faktorisasi prima

suatu bilangan

Elaborasi :

1) Siswa dibagi dalam kelompok 3-5 siswa dalam setiap kelompoknya dengan

memperhatikan hiterogenitas

2) Siswa memperhatikan materi pembelajaran yang disampaikan guru menggunakan

pohon faktor

3) Guru memberikan tugas dan dikerjakan oleh masing-masing kelompok dengan

perwakilan kelompok mengambil amplop soal yang telah disediakan guru.

4) Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota

kelompok mengetahui jawabanya

5) Setiap perwakilan kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan jawaban

dengan permainan memasang kartu angka pada pohon pintar

Konfirmasi :

1) Siswa mendapat penghargaan baik individu maupun kelompok

2) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal yang kurang

difahami

3) Guru memberikan penguatan

Kegiatan akhir

1) Bersama siswa, guru mengulas kembali pelajaran yang baru saja disampaikan dan

membuat ringkasan/simpulan.

2) Guru mengukur kemampuan siswa dengan mengadakan evaluasi.

3) Umpan balik

4) Siswa diminta untuk mempelajari bab selanjutnya.

5) Guru menutup pelajaran

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN...kependidikan yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah,11 guru kelas,2 guru PAI,1 guru Penjas, 1 penjaga, dan 1 petugas perpustakaan. Akan tetapi jumlah guru PNS

33

3) Observasi

1) melaksanakan pengamatan terhadap keterampilan guru dalam pembelajaran

Matematika melalui model pembelajaran TGT berbantuan pohon pintar

2) melaksanakan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran Matematika

melalui model pembelajaran TGT berbantuan pohon pintar

4) Refleksi

1) mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus I

2) mengkaji pelaksanaan pembelajaran pada siklus I

3) membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus I

4) merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus II

3.3.1.3 Siklus II

Seperti halnya siklus I siklus II terdiri dari beberapa kegiatan diantaranya yaitu

perencanaan, pelaksanaan tindakan (pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan akhir) dan

disertai dengan observasi serta refleksi sebagai perencanaan untuk tindakan selanjutnya

dalam siklus II. Siklus II ini merupakan penentu keberhasilan penelitian tindakan kelas.

1) Perencanaan

a. RPP dengan materi “ FPB”

b. Indikator

Menentukan FPB dari 2 atau tiga bilangan

c. Alat evaluasi berupa :

Tes tertulis: Lembar Kerja Siswa (LKS)

Non Test : Tabel Pengamatan

2) Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan siklus ini peneliti mencoba menggunakan konsep , berkelompok,

berdiskusi, dan bertanya jawab melalui model Kooperatif tipe TGT berbantuan pohon

pintar. Prosedur pelaksanaannya adalah :

Pra Kegiatan

1) Do’a

2) Salam

3) Presensi

4) Guru mempersiapkan media

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN...kependidikan yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah,11 guru kelas,2 guru PAI,1 guru Penjas, 1 penjaga, dan 1 petugas perpustakaan. Akan tetapi jumlah guru PNS

33

Kegiatan awal

1) Mengkondisikan siswa

2) Apersepsi pada siswa

3) Menjelaskan tujuan pembelajaran

4) Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran TGT berbantuan pohon pintar

Kegiaatan inti

Eksplorasi :

1) Siswa menyimak informasi dan termotivasi untuk belajar.

2) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang menentukan KPK dari dua atau

tiga bilangan

Elaborasi :

1) Siswa dibagi dalam kelompok 3-5 siswa dalam setiap kelompoknya dengan

memperhatikan hiterogenitas

2) Siswa memperhatikan materi pembelajaran yang disampaikan guru menggunakan

pohon faktor

3) Guru meminta siswa untuk mengambil amplop soal yang telah diberi nomor, lalu

kembali kekelompoknya.

4) Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota

kelompok mengetahui jawabanya untuk menyumbangkan nilai

5) Setiap perwakilan kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan jawaban

dengan permainan memasang kartu angka pada pohon pintar.

Konfirmasi :

1) Siswa mendapat penghargaan baik individu maupun kelompok

2) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal yang kurang

difahami

3) Guru memberikan penguatan

Kegiatan akhir

1) Bersama siswa, guru mengulas kembali pelajaran yang baru saja disampaikan dan

membuat ringkasan/simpulan.

2) Guru mengukur kemampuan siswa dengan mengadakan

3) Umpan balik

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN...kependidikan yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah,11 guru kelas,2 guru PAI,1 guru Penjas, 1 penjaga, dan 1 petugas perpustakaan. Akan tetapi jumlah guru PNS

33

4) Siswa diminta untuk mempelajari bab selanjutnya

5) Guru menutup pelajaran.

3) Observasi

1) melaksanakan pengamatan terhadap keterampilan guru dalam pembelajaran

Matematika melalui model pembelajaran Time game Turnament (TGT) berbantuan

pohon pintar

2) melaksanakan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran Matematika

melalui model pembelajaran Time game Turnament (TGT) berbantuan pohon pintar

4) Refleksi

1) mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus 2

2) mengkaji pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2

3) membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus 2

4) tindak lanjut

5) membuat kesimpulan dan laporan

Namun apabila tiga siklus yang telah direncanakan peneliti tidak mendapatkan

hasil yang diharapkan sesuai dengan indikator keberhasilan, maka akan dilanjutkan ke

siklus berikutnya.

3.4 Teknik dan Alat Pengumpul Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah non test dan

test.

3.4.1.1 Non Test

Dalam teknik pengumpulan data non test guru menggunakan teknik observasi

atau pengamatan.

Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat informasi

sebagaimana yang mereka saksikan selama melakukan pengamatan (Gulo, 2007: 116).

Metode observasi dalam penelitian ini berisi catatan atau kumpulan data yang

menggambarkan bagaimana akivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran

Matematika dengan menggunakan model Kooperatif tipe TGT berbantuan pohon pintar

3.4.1.2 Test

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN...kependidikan yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah,11 guru kelas,2 guru PAI,1 guru Penjas, 1 penjaga, dan 1 petugas perpustakaan. Akan tetapi jumlah guru PNS

33

3.4.2 Alat Pengumpulan Data

3.4.2.1 Non test

Tabel Pengamatan

No Nama Siswa Performant

Produk (10-20)

Jumlah Skor Nilai Pengetahuan

(10-20) Praktek (10-20)

Sikap (10-20)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Catatan :

Jumlah skor : aspek I + aspek II + aspek III + aspek IV

Kriteria Nilai :

70-80 = sangat baik (SB) 51- 59 = cukup

60-69 = baik (B) 40-50 = kurang

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN...kependidikan yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah,11 guru kelas,2 guru PAI,1 guru Penjas, 1 penjaga, dan 1 petugas perpustakaan. Akan tetapi jumlah guru PNS

33

LEMBAR PENILAIAN PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : V / II

Berilah tanda centang (v) pada aspek perilaku belajar yang terlihat !

No Nama Siswa

Aspek Perilaku Belajar

Ket Motivasi

Keaktifan

Kerja sama

ketelitian

Taggung Jawab

disiplin keberanian

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Keterangan : Tinggi / (T) / A / 5≤ 6 : jika 5-6 aspek perilaku belajar terlihat Sedang / (S) / B/ 4 : jika 4 aspek perilaku belajar yang terlihat Cukup / (c) / C / 2 ≤ 3 : jika 3 aspek perilaku belajar yang terlihat Rendah/ (R) / D / 1 : jika hanya 1 aspek perilaku belajar yang terlihat

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN...kependidikan yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah,11 guru kelas,2 guru PAI,1 guru Penjas, 1 penjaga, dan 1 petugas perpustakaan. Akan tetapi jumlah guru PNS

33

3.4.2.2 Test

Kisi – kisi soal prasiklus.

No. KD Indikator Bentuk Soal No. Soal

1 Menggunakan

Faktor prima untuk

menentukan KPK

dan FPB

1. Menentukan faktor

suatu bilangan

2. Menentukan faktor

prima suatu bilangan

3. Membuat pohon faktor

suatu bilangan

4. Menentukan

faktorisasi prima

Uraian

Uraian

Uraian

Uraian

1

2

3

4

Soal Test ( Pra Siklus )

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!

1. Tuliskan faktor dari bilangan di bawah ini!

a. 24

b. 30

2. Tuliskan faktor prima bilangan di bawah ini!

a. 18

b. 20

3. Buatlah pohon faktor dari bilangan di bawah ini!

a. 36

b. 50

4. Tentukan faktorisasi prima dari bilangan di bawah ini!

a. 24

b. 40

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN...kependidikan yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah,11 guru kelas,2 guru PAI,1 guru Penjas, 1 penjaga, dan 1 petugas perpustakaan. Akan tetapi jumlah guru PNS

33

Kisi – kisi soal Siklus I

No. KD Indikator Bentuk Soal No. Soal

1 Menggunakan

Faktor prima untuk

menentukan KPK

dan FPB

1. Menentukan KPK dari 2

bilangan

2. menentukan KPK dari 3

bilangan

Uraian

1 - 3

4 dan 5

Soal Test ( Siklus I )

Tentukan KPK dari bilangan berikut ini!

1. 6 dan 10

2. 8 dan 12

3. 8 dan 20

4. 12 , 20 dan 30

5. 10 , 25 dan 50

Kisi – kisi soal Siklus II

No. KD Indikator Bentuk Soal No. Soal

1 Menggunakan

Faktor prima untuk

menentukan KPK

dan FPB

1. Menentukan FPB dari 2

bilangan

2. Menentukan FPB dari 3

bilangan

uraian

uraian

1 - 3

4 dan 5

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN...kependidikan yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah,11 guru kelas,2 guru PAI,1 guru Penjas, 1 penjaga, dan 1 petugas perpustakaan. Akan tetapi jumlah guru PNS

33

Soal Test ( Siklus II )

Tentukan FPB dari bilangan berikut ini!

1. 8 dan 12

2. 12 dan 18

3. 20 dan 30

4. 24 , 32 dan 40

5. 27, 36 dan 45

3.5. Indikator Kinerja

Model Kooperatif tipe TGT berbantuan dapat meningkatkan hasil belajar

Matematika pada siswa kelas V SDN Gerlang dengan indikator sebagai berikut:

a. Dengan KKM 60 ,pada siklus I siswa kelas V SDN Gerlang diharapkan dapat

mengalami ketuntasan belajar individual sebesar 70%.

b. Dengan KKM 60 pada siklus II siswa kelas V SDN Gerlang diharapkan dapat

mengalami ketuntasan belajar individual sebesar 80% .

3.6. Analisis Data

Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah sebagai berikut:

3.6.1 Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan

teknik analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes

setelah siklus I dan nilai tes setelah siklus 2. Terdapat dua evaluasi diantaranya yaitu

evaluasi individu dan kelompok. Dalam penelitian kali ini dalam evaluasi individu, peneliti

akan menggunakan Pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP) disebut juga penilaian

dengan norma absolut atau kriteria. Pendekatan PAP berarti membandingkan skor-skor

hasil tes peserta didik dengan kriteria atau patokan yang secara absolut/mutlak telah

ditetapkan oleh guru. Jadi skor peserta didik tidak dibandingkan dengan kelompoknya

tetapi skor-skor itu akan dikonversi menjadi nilai-nilai berdasarkan skor teoritisnya dengan

sistem penilaian skala – 100. Menurut Poerwanti (2008:6-15) skala 100 berangkat dari

persentase yang mengartikan skor prestasi sebagai proporsi penguasaan peserta didik

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN...kependidikan yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah,11 guru kelas,2 guru PAI,1 guru Penjas, 1 penjaga, dan 1 petugas perpustakaan. Akan tetapi jumlah guru PNS

33

pada suatu perangkat tes dengan batas minimal angka 0 sampai 100 persen (%). Adapun

langkah-langkah PAP sebagai berikut:

3.6.2 Menentukan batas minimal nilai ketuntasan

Nilai ketuntasan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan kualifikasi

penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah dikontrakan dalam

pembelajaran. Untuk menentukan batas minimal nilai ketuntasan peserta tes

menggunakan pedoman kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan oleh pihak instansti yang

diteliti. Pada penelitian kali ini, telah ditetapkan batas minimal siswa yaitu 60

Tabel 3 Kriteria Ketuntasan Minimal

Kriteria Ketuntasan Kualifikasi ≥ 60 Tuntas < 60 Tidak Tuntas

%ketuntasan belajar klasikal = jumlah siswa yang tuntas

Jumlah seluruh siswa

( Depdikbud dalam Rahmawati, 2007 : 6 )

3.6.3 Menentukan ketuntasan klasikal

% ketuntasan belajar klasikal = ���������������������

������������������x100%

Rata-rata hasil belajar

Nilai rata-rata = ������������������������������������

�����������

Hasil perhitungan, kemudian dikonsultasikan dengan menggunakan tabel taraf

keberhasilan tindakan dalam proses pembelajaranpresentase yang dikelompokkan dalam

4 kategori; yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang sebagai berikut :

Tabel 4 Taraf Keberhasilan Tindakan dalam Proses Pembelajaran

Pencapaian tujuan pembelajaran

Kualifikasi Tingkat Keberhasilan

Pembelajaran

85-100% Sangat baik Berhasil 65-84% Baik Berhasil 55-64% Cukup Tidak berhasil 0-54% Kurang Tidak berhasil

(Aqib, 2008:161)

X 100%

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN...kependidikan yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah,11 guru kelas,2 guru PAI,1 guru Penjas, 1 penjaga, dan 1 petugas perpustakaan. Akan tetapi jumlah guru PNS

33

Pada penelitian ini ditetapkan ketuntasan klasikal sekurang-kurangnya bernilai

baik. Berdasar dari tabel 2 kondisi baik muncul pada rentang 65-84%. Oleh karena itu

peneliti menetapkan kriteria ketuntasan 80 %.

3.6.4 Kualitatif

Menurut Maleong (dalam Arikunto 2010: 22) data kualitatif adalah data berupa

tampilan kata-kata yang tertulis yang dicermati oleh peneliti dengan detail agar dapat

ditangkap makna secara tersirat dalam dokumennya. Dalam teknik analisis data kualitatif

ini juga dapat digunakan untuk menilai aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam

pelaksanaan pembelajaran Matematika dikelas.Analisis data kualitatif diperoleh melalui

proses kategorisasi atau klasifikasi.