bab iii metode penelitian -...

15
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis eksperimen semu (Quasi Experiment). Eksperimen semu (Quasi Experiment) merupakan pengembangan dari eksperimen murni yang sulit dilaksanakan. Dalam eksperimen ini ada desain yang mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Two Group Post test Only, yang dilakukan dengan tes kemampuan KD yang belum diajarkan oleh guru untuk mengetahui kemampuan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Sehingga terlihat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Subjek penelitian secara terpisah dengan sekolah berbeda tapi masih dalam satu gugus. Untuk kelompok ekperimen diperlakukan dengan model pembelajaran kooperatif Make a Match berbantuan gambar dan untuk kelompok kontrol dengan model pembelajaran konvensional berbantuan gambar. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol akan diberi perlakuan dan setelah mendapat perlakuan akan diberi evaluasi sebagai hasil belajar. Hasil belajar digunakan untuk mengukur variabel terikat setelah mendapat perlakuan. Dari hasil uji kesetaraan akan diketahui kesetaraan antar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sedangkan hasil belajar akan diketahui perubahan hasil belajar IPA siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain eksperimen semu Two Group Post test Only, yaitu : X 1 O 2 X 2 O 4 Keterangan : X 1 : Perlakuan melalui pembelajaran dengan Make a Match berbantuan gambar X 2 : Perlakuan melalui pembelajaran konvensional berbantuan gambar O 2 : Hasil belajar IPA setelah mendapat perlakuan (hasil belajar) pada

Upload: doanthuy

Post on 28-Jun-2019

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3811/4/T1_292009171_Bab III.pdfMatch berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan

25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen jenis eksperimen semu (Quasi Experiment). Eksperimen semu (Quasi

Experiment) merupakan pengembangan dari eksperimen murni yang sulit

dilaksanakan. Dalam eksperimen ini ada desain yang mempunyai kelompok

kontrol tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Two Group

Post test Only, yang dilakukan dengan tes kemampuan KD yang belum diajarkan

oleh guru untuk mengetahui kemampuan antara kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol. Sehingga terlihat perbedaan yang signifikan antara kelompok

eksperimen dengan kelompok kontrol. Subjek penelitian secara terpisah dengan

sekolah berbeda tapi masih dalam satu gugus. Untuk kelompok ekperimen

diperlakukan dengan model pembelajaran kooperatif Make a Match berbantuan

gambar dan untuk kelompok kontrol dengan model pembelajaran konvensional

berbantuan gambar. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol akan diberi

perlakuan dan setelah mendapat perlakuan akan diberi evaluasi sebagai hasil

belajar. Hasil belajar digunakan untuk mengukur variabel terikat setelah mendapat

perlakuan. Dari hasil uji kesetaraan akan diketahui kesetaraan antar kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol, sedangkan hasil belajar akan diketahui

perubahan hasil belajar IPA siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Desain eksperimen semu Two Group Post test Only, yaitu :

X1 O2

X2 O4

Keterangan :

X1 : Perlakuan melalui pembelajaran dengan Make a Match berbantuan

gambar

X2 : Perlakuan melalui pembelajaran konvensional berbantuan gambar

O2 : Hasil belajar IPA setelah mendapat perlakuan (hasil belajar) pada

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3811/4/T1_292009171_Bab III.pdfMatch berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan

26

kelompok eksperimen

O4 : Hasil belajar IPA setelah mendapat perlakuan (hasil belajar) pada

kelompok kontrol

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ada dua jenis, yaitu : (1) Variabel bebas (x) disebut

juga dengan variabel independent yang mempengaruhi perubahan atau timbulnya

variabel terikat (y). Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai variabel bebas

adalah pembelajaran Make a Match berbantuan gambar (x1) dan pembelajaran

konvensional berbantuan gambar (x2) yang dapat memberikan pengaruh terhadap

hasil belajar siswa; (2) Variabel terikat (y) disebut dengan variabel dependent

merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Yang bertindak sebagai

variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Karena dalam

pembelajaran mendapat pengaruh dari variabel bebas yaitu pembelajaran Make a

Match berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan gambar.

Hasil belajar siswa diukur melalui uji kesetaraan dan hasil belajar yang berbentuk

soal pilihan ganda sebanyak 20 soal.

3.2.2. Definisi Operasional

Variabel-variabel dalam penelitian yang digunakan meliputi variabel

bebas dan variabel terikat. Masing-masing mempunyai definisi operasional

sebagai penjelasan dalam pelaksanaan penelitian. Variabel bebas memiliki definisi

operasional yaitu Make a Match berbantuan gambar dan pembelajaran

konvensional berbantuan gambar. Make a Match disini adalah pembelajaran

kooperatif yang dapat meningkatkan keaktifan siswa sehingga dapat

mempengaruhi perbedaan hasil belajar siswa. Sedangka pembelajaran

konvensional merupakan pembelajaran modern dengan metode ceramah.

Perlakuan tersebut dibantu dengan adanya media gambar. Media gambar adalah

media yang dapat dilihat oleh indera penglihatan. Dengan harapan dapat

mengetahui perbedaan hasil belajar siswa.

Variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa yaitu dengan penggunaan

Make a Match berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan

gambar. Hasil belajar yang dimaksud adalah suatu hasil yang diperoleh dari

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3811/4/T1_292009171_Bab III.pdfMatch berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan

27

proses belajar yang awalnya tidak tahu menjadi tahu dan terjadinya perubahan

tingkah laku dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Batasan hasil belajar

siswa lebih kepada hasil belajar kognitif. Sehingga dengan perlakuan Make a

Match berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan gambar

dapat mempengaruhi perbedaan hasil belajar siswa.

3.3. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas 5 pada dua sekolah yang berbeda, yaitu

SD Negeri Susukan 1 sebagai kelas eksperimen sebanyak 31 siswa. Sedangkan

lokasi SD Negeri Ketapang 1 sebagai kelas kontrol sebanyak 42 siswa. Pada kelas

eksperimen diberikan perlakuan Make a Match berbantuan gambar, sedangkan

untuk kelas kontrol diberi perlakukan pembelajaran konvensional berbantuan

gambar. Jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian adalah 73 siswa, rincian

dari subjek penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5

Data Siswa kelas 5 Kelompok Eksperimen SD Negeri Susukan 1 dan Kelompok

Kontrol SD Negeri Ketapang 1 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2012/2013

SD Kelompok Jenis Kelamin

Jumlah siswa Laki-laki Perempuan

SD Negeri Susukan 1 Eksperimen 16 15 31

SD Negeri Ketapang 1 Kontrol 19 23 42

Jumlah 73

Berdasarkan Tabel 5, kelompok eksperimen SD Negeri Susukan 1 dengan

jumlah siswa laki-laki sebanyak 16 siswa dan perempuan sebanyak 15 siswa.

Total jumlah siswa kelompok eksperimen 31 siswa. Dan kelompok kontrol SD

Negeri Ketapang 1 dengan jumlah laki-laki 19 dan perempuan 23 siswa. Total

jumlah siswa kelompok kontrol adalah 42 siswa. Total keseluruhan siswa adalah

73 siswa dari dua sekolah dasar yang berbeda tetapi masih dalam satu lingkup

gugus Wisanggeni Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.

Sesuai dengan desain penelitian yang dipilih maka sebelum dilakukan

penelitian, dilakukan uji kesetaraan. Uji kesetaraan antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol dilakukan dengan uji kesetaraan. Yaitu dengan jenis soal pilihan

ganda yang berjumlah 20 soal dalam KD 7.1. Mendeskripsikan proses

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3811/4/T1_292009171_Bab III.pdfMatch berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan

28

pembentukan tanah karena pelapukan. Uji kesetaraan yang digunakan pada

penelitian untuk mengetahui apakah kedua kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol setara atau tidak. Setelah dilakukan uji kesetaraan, kemudian memberikan

perlakuan seseuai dengan variabel penelitian. Yaitu Make a Match berbantuan

gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan gambar.

Berdasarkan desain penelitian Two Group Post test Only kedua subjek

penelitian harus diuji kesetaraan terlebih dahulu. Uji kesetaraan digunakan untuk

mengetahui kesetaraan antara dua kelompok dalam penelitian. Ada 20 soal pilihan

ganda yang sudah diuji validitas dan uji reliabilitasnya. Uji normalitas dan uji

homogenitas merupakan uji prasyarat sebelum dilakukan uji t Independent

Samples Test melalui SPSS 18.0 for windows.

Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Tests of

Normality – Kolmogorov-Smimova pada SPSS versi 18. sig (2-tailed). Jika sig (2-

tailed) > 0,05 maka sebaran data normal, sedangkan jika sig. (2tailed) < 0,05

maka sebaran data tidak normal. Hasil uji normalitas pada kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol untuk uji kesetaraan sebagai berikut :

Tabel 6

Hasil Uji Normalitas Nilai Uji Kesetaraan Kelompok Eksperimen SD Negeri

Susukan 1 dan Kelompok Kontrol SD Negeri Ketapang 1

Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2012/2013

Berdasarkan Tabel 6, hasil uji normalitas diperoleh data dalam kolom

Kolmogorov-Smirnova untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan

Sig. 0,200* menunjukkan bahwa 0,200 > 0,05, maka dapat dianalisis bahwa

sebaran data hasil uji kesetaraan berdistribusi normal.

Setelah dilakukan uji normalitas, selanjutnya uji homogenitas yang

berfungsi untuk mengetahui varian antara kedua kelompok itu sama atau tidak.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3811/4/T1_292009171_Bab III.pdfMatch berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan

29

Berikut disajikan tabel hasil uji homogenitas antara kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol :

Tabel 7

Hasil Uji Homogenitas Nilai Uji Kesetaraan Kelompok Eksperimen SD Negeri

Susukan 1 dan Kelompok Kontrol SD Negeri Ketapang 1

Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2012/2013

Berdasarkan Tabel 7, hasil homogenitas antara kelompok eksperimen

dengan kelompok kontrol, diperoleh bahwa Sig. 0,878 yang dianalisis bahwa

varian antara kedua kelompok adalah sama atau homogen. Karena Sig. 0,878 >

0,05.

Uji t dilakukan setelah melakukan uji prasyarat yaitu uji homogenitas.

Berikut akan disajikan tabel hasil uji t pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol :

Tabel 8

Hasil Uji t Nilai Uji Kesetaraan Kelompok Eksperimen SD Negeri Susukan 1 dan

Kelompok Kontrol SD Negeri Ketapang 1 Kecamatan Susukan

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013

Berdasarkan Tabel 8, hasil uji t bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan

antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jika kriteria signifikasi

diperoleh > 0,05 maka H0 diterima Ha ditolak dan jika diperoleh signifikasi <0,05

maka Ha diterima H0 ditolak. Terbukti dari hasil tabel uji t Independent Samples

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3811/4/T1_292009171_Bab III.pdfMatch berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan

30

Test bahwa Sig. (2-tailed) 0,446>0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Berikut

H0 dan Ha :

H0 : Tidak ada perbedaan pengaruh antara Make a Match berbantuan gambar

dan pembelajaran konvensional berbantuan gambar terhadap hasil

belajar IPA pada siswa kelas 5 Gugus Wisanggeni Kecamatan Susukan

Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013.

Ha : Ada perbedaan pengaruh antara Make a Match berbantuan gambar dan

pembelajaran konvensional berbantuan gambar terhadap hasil belajar

IPA pada siswa kelas 5 Gugus Wisanggeni Kecamatan Susukan

Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013.

Setelah diketahui hasil uji normalitas, uji homogenitas dan uji t maka

dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan pengaruh antara Make a Match

berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan gambar terhadap

hasil belajar IPA pada siswa kelas 5. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua

kelompok tersebut adalah homogen.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang berupa nilai atau hasil belajar IPA siswa

maka teknik dan alat pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang

diteliti, yaitu observasi dan tes.

3.4.1.1 Tes

Tes yang diberikan untuk mengetahui data awal hasil belajar siswa

sebelum diberi perlakuan yaitu dengan uji kesetaraan dan setelah diberi perlakuan

yaitu hasil belajar antara dua kelompok. Dimana soal uji kesetaraan sudah diuji

validitas dan reliabilitasnya sebanyak 20 soal pilihan ganda.

3.4.1.2 Observasi

Observasi berupa pengamatan pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol saat melakukan pembelajaran pada setiap pertemuan. Observasi dilakukan

pada kelompok eksperimen dengan perlakuan Make a Match berbantuan gambar

dan pada kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional berbantuan

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3811/4/T1_292009171_Bab III.pdfMatch berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan

31

gambar yaitu dengan mengisi lembar observasi aktifitas siswa dan sintak kegiatan

mengajar guru.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Dalam instrumen pengumpulan data alat yang digunakan adalah

menggunakan lembar observasi sedangkan teknik pengumpulan data dengan tes.

Instrumen untuk mengetahui hasil belajar IPA adalah dengan tes. Tes dilakukan

untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan setelah mendapatkan

perlakuan. Instrumen berupa tes uji kesetaraan dan tes hasil belajar. Tes yang

disusun mengikuti langkah-langkah penyusunan soal. Langkah yang dimaksud

adalah penyusunan kisi-kisi, uji instrumen dan uji validitas dan reliabilitas. Kisi-

kisi disusun berdasarkan SK dan KD yang ditetapkan.

3.4.2.1 Lembar Observasi

Setelah melakukan uji validitas dan uji reliabilitas dalam instrumen tes,

kemudian membuat instrumen non tes. Instrumen non tes berupa lembar

observasi. Lembar observasi digunakan untuk mengobserver guru dalam

melakukan perlakuan Make a Match berbantuan gambar pada kelompok

eksperimen dan pembelajaran konvensional berbantuan gambar. Kisi-kisi lembar

observasi dibuat berdasarkan sintaks pembelajaran Make a Match dan

pembelajaran konvensional masing-masing berbantuan gambar. Berikut tabel kisi-

kisi lembar observasi pada kelompok eksperimen :

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3811/4/T1_292009171_Bab III.pdfMatch berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan

32

Tabel 9

Kisi-kisi Lembar Observasi Tindakan Guru dengan Make a Match Berbantuan

Gambar pada Siswa Kelas 5 Kelompok Eksperimen SD Negeri Susukan 1

Tahap

Pembelajaran Aspek yang Diamati Item

Pra Kegiatan

Guru masuk ke kelas menanyakan keadaan atau

kabar siswa

1

Guru mempersiapkan do’a dan salam. 2

Guru mengkondisikan siswa dengan menyiapkan

peralatan tulis yang harus disiapkan.

3

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4

Kegiatan Awal

Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran

Make-A Match

5

Guru menyampaikan apersepsi sebelum pelajaran

dimulai.

Guru meminta siswa untuk maju ke depan untuk

membuka salah bingkisan (dalam apersepsi)

6

Guru meminta siswa untuk mendeskripsikan batu

yang ada dalam bingkisan tersebut

7

Secara bergantian siswa maju membuka bingkisan

dan mendeskripsikan batu yang ada dalam bingkisan

8

Guru melakukan tanya jawab mengenai apersepsi

yang telah dilakukan

9

Guru menyiapkan gambar untuk menjelaskan

sedikit tentang jenis-jenis batuan

10

Kegiatan Inti

Guru menyiapkan kartu soal dan jawaban. 11

Guru membagikan kepada siswa satu per satu. 12

Guru membimbing siswa dalam memikirkan

soal/jawaban dengan memberi petunjuk cara

bermain kartu pada awal pelajaran.

13

Guru memberikan batasan waktu kepada siswa. 14

Guru mengoreksi hasil pasangan yang diperoleh

siswa.

15

Guru akan memberi poin bagi yang menjawab

benar.

16

Guru mengumpulkan dan mengacak kartu kembali

agar siswa mendapat kartu yang berbeda.

17

Guru mengintruksikan permainan akan dimulai lagi. 18

Kegiatan Akhir

Guru mengevaluasi siswa dengan menanyakan

jawaban atau soal yang di dapat siswa.

19

Guru dan siswa mengambil kesimpulan bersama- 20

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3811/4/T1_292009171_Bab III.pdfMatch berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan

33

Kisi-kisi lembar observasi pembelajaran konvensional pada kelompok

kontrol sebagai berikut :

Tabel 10

Kisi-kisi Lembar Observasi Tindakan Guru dengan Pembelajarn Konvensional

Berbantuan Gambar pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Ketapang 1

sama dengan bernyanyi bersama

Guru memberikan latihan lembar kerja siswa (LKS) 21

Guru dan siswa bersama-sama membahas lembar

kerja siswa (LKS).

22

Guru meminta siswa untuk mengumpulkan LKS ke

depan

23

Guru meluruskan kesalahpahaman dan memberi

penguatan.

24

Guru memberikan tindak lanjut berupa membuat

ringkasan dari materi yang telah disampaikan

25

Tahap Pembelajaran Aspek yang Diamati Item

Pra Kegiatan

Guru masuk ke kelas menanyakan keadaan atau

kabar siswa

1

Guru mempersiapkan do’a dan salam. 2

Guru mengkondisikan siswa dengan

menyiapkan peralatan tulis yang harus

disipakan.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, 3

Kegiatan Awal

Guru merumuskan tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai

4

Guru menentukan pokok materi yang akan

disampaikan

5

Guru mempersiapkan alat bantu berupa media

gambar yaitu gambar jenis batuan

6

Kegiatan Inti

Tahap Pembukaan

Guru harus meyakinkan siswa untuk memahami

tujuan pembelajaran yang akan dicapai

7

Guru melakukan apersepsi : dengan membuka

bingkisan yang di dalamnya adalah batu

8

Tahap Penyajian

Guru menjaga kontak dengan siswa secara terus

menerus

10

Guru hendaknya menggunakan bahasa yang

komukatif dan mudah dicerna siswa

11

Kegiatan Inti Guru menyajikan materi secara sistematis 12

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3811/4/T1_292009171_Bab III.pdfMatch berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan

34

3.4.2.2 Lembar Tes Hasil Belajar

Instrumen tes yang diberikan adalah tes uji kesetaraan dan tes hasil belajar

hasil belajar. Instrumen soal yang dijamin baik akan melewati langkah-langkah

penyusunan soal. Langkah-langkah penyusunan soal yang pertama adalah

menyusun kisi-kisi soal melalui indikator soal, kedua melakukan uji coba

instrumen, dan ketiga uji validitas dan uji reliabilitas.

Dalam menyusun kisi-kisi diperlukan standar kompetensi dan kompetensi

dasar sebagai berikut :

Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan

hubungannya dengan penggunaannya sumber daya

alam

Kompetensi Dasar : 7.1. Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena

pelapukan

Berikut kisi-kisi instrumen untuk uji kesetaraan dan untuk hasil belajar

untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas 5 pada kelompok

eksperimen SD Negeri Susukan 1 dan kelompok kontrol SD Negeri Ketapang 1

semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 sebagai berikut :

dengan menjelaskan secara ceramah dan

menyajikan gambar jenis batuan

Guru menanggapi respon siswa dengan segera 13

Guru menjaga kelas agar tetap kondusif dan

menggairahkan untuk belajar

14

Kegiatan Akhir

Guru membimbing siswa dengan menarik

kesimpulan

15

Guru merangsang siswa untuk menanggapi

tentang materi pelajaran yang disampaikan

16

Guru melakukan evaluasi 17

Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas

meringkas materi yang telah disampaikan

18

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3811/4/T1_292009171_Bab III.pdfMatch berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan

35

Tabel 11

Kisi-kisi Instrumen Uji Kesetaraan dan Hasil Belajar Sebelum Validitas

No Indikator Soal Butir Soal Jumlah

Soal

1. Menyebutkan dasar penggolongan batuan 1, 2, 3 3 2. Menyebutkan jenis batuan berdasarkan proses

terbentuknya

4, 5, 6 3

3. Mengidentifikasi batuan beku 7, 8, 9, 10 4 4. Menyebutkan contoh jenis batuan beku 11, 12 2

5. Menyebutkan ciri-ciri dari jenis batuan beku 13, 14, 15, 16,

17

5

6. Menunjukkan manfaat dari jenis batuan beku 18, 19, 20 3

7. Mengidentifikasi batuan endapan 21, 22, 23, 24 4

8. Menyebutkan ciri-ciri dari jenis batuan

endapan

25, 26, 27, 28,

29, 30

6

9. Menyebutkan manfaat dari jenis batuan

endapan

31, 32, 33 3

10. Menyebutkan contoh dari jenis batuan endapan

34, 35 2

Jumlah 35

Berdasarkan Tabel 11, kisi-kisi tes hasil belajar, ada 10 indikator soal

dengan 35 jumlah soal. Untuk melakukan uji validitas yang dibuat berdasarkan

kisi-kisi yang telah dibuat, kemudian di uji cobakan pada sekolah dasar yang

bukan subjek penelitian. Setelah uji validitas dilakukan, hasil instrumen yang

sudah valid digunakan sebagai uji kesetaraan dan hasil belajar. Instrumen yang

baik harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu harus valid dan reliabel. Uji

validitas dan reliabilitas penting digunakan untuk membuat hasil penelitian lebih

akurat (valid dan reliabel). Untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas maka

instrumen yang telah disusun diujicobakan di sekolah. Uji validitas dan reliabilitas

dengan bantuan SPSS 18.0 for windows.

3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan di SD Negeri Sidorejo

Lor 5 dengan jumlah soal 35 pilihan ganda dan jumlah siswa sebanyak 32.

Kemudian hasil belajar siswa di analisis untuk mengetahui validitas dan

reliabilitasnya butir soal.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3811/4/T1_292009171_Bab III.pdfMatch berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan

36

3.5.1 Validitas Instrumen

Menurut Arikunto (2012:89), yang menyatakan “semua item yang

mencapai koefisien minimal 0,20 daya pembedanya dianggap sangat

memuaskan”. Validitas instrument tes dihitung menggunakan bantuan SPSS 18.0

for windows. Caranya yaitu Analyze-scale-reliability statistic maka hasil

penghitungan dapat dilihat pada output, apabila nilai koefisien kurang dari 0,05

maka item soal tersebut tidak valid dan tidak dapat digunakan.

Tabel 12

Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Uji Kesetaraan dan Hasil Belajar Kelompok

Ekperimen SD Negeri Susukan 1 dan Kelompok Kontrol SD Negeri Ketapang 1

Gugus Wisanggeni Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang

Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013

No Indikator Soal No Soal Jumlah

Soal

Hasil Uji Validitas

No Soal

yang

Valid

No Soal

yang

Tidak

Valid

1. Menyebutkan dasar

penggolongan batuan

1, 2, 3 3 1, 3 2

2. Menyebutkan jenis batuan

berdasarkan proses

terbentuknya

4, 5, 6 3 5 4, 6

3. Mengidentifikasi batuan beku 7, 8, 9, 10 4 7, 8, 9, 10 -

4. Menyebutkan contoh jenis

batuan beku

11, 12 2 12 11

5. Menyebutkan ciri-ciri dari jenis

batuan beku

13, 14, 15,

16, 17

5 13, 15, 16,

17

14

6. Menunjukkan manfaat dari

jenis batuan beku

18, 19, 20 3 18, 19, 20 -

7. Mengidentifikasi batuan

endapan

21, 22, 23,

24

4 21, 22, 24 23

8. Menyebutkan ciri-ciri dari jenis batuan endapan

25, 26, 27, 28, 29, 30

6 25, 26, 28, 29, 30

27

9. Menyebutkan manfaat dari

jenis batuan endapan

31, 32, 33 3 31, 33 32

10. Menyebutkan contoh dari jenis

batuan endapan

34, 35 2 34 35

Jumlah 35 26 9

Berdasarkan Tabel 12, hasil uji validitas dan uji reliabilitas instrumen

soal, terdapat 35 soal, 26 soal yang valid dan 9 soal tidak valid. Untuk uji

kesetaraan dan hasil belajar hanya 20 soal yang disusun. Adapun no soal yang

valid : 1, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 28, 29,

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3811/4/T1_292009171_Bab III.pdfMatch berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan

37

30, 31, 33, dan 35. Serta no soal tidak valid adalah 2, 4, 6, 11, 14, 23, 27, 32, 34.

Tedapat 35 soal dan instrumen soal yang disusun hanya ada 20 soal.

3.5.2 Reliabilitas Instrumen

Menurut Sekaran dalam Azwar (2010:98), ketentuan reliabilitas pada

penelitian ini mengacu pada pendapat menyatakan bahwa reliabiliti kurang dari

0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik.

Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas alat evaluasi

dapat digunakan tolak ukur yang dimuat oleh Budi (2006:248). Berikut tabel

kriteria Reliabilitas berdasarkan nilai Alpha :

Tabel 13

Kriteria Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha

Koefisien Reliabilitas Kriteria

0.800 < r11 < 1.000 Sangat Reliabel

0.600 < r11 < 0.800 Reliabel

0.400 < r11 < 0.600 Cukup Reliabel

0.200 < r11 < 0.400 Agak Reliabel

r11 < 0.200 Kurang Reliabel

Berdasarkan Tabel 13, dapat dilihat koefisien reliabilitas 0.800 kurang dari

sama dengan 1.000 mempunyai kriteria sangat reliabel. Koefisien reliabilitas

0.600 kurang dari sama dengan 0.800 mempunyai kriteria reliabel. Koefisien

reliabilitas 0.400 kurang dari sama dengan 0.600 mempunyai kriteria cukup

reliabel. Koefisien reliabilitas 0.200 kurang dari sama dengan 0.400 mempunyai

kriteria agak reliabel dan koefisien reliabilitas kurang dari 0.200 mempunyai

kriteria kurang reliabel.

Setelah uji validitas instrumen dilakukan, langkah selanjutnya adalah uji

reliabilitas instrumen soal menggunakan SPSS 18.0 for windows mendapatkan

hasil uji reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 14

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3811/4/T1_292009171_Bab III.pdfMatch berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan

38

Berdasarkan Tabel 14, diperoleh Cronbach’s Alpha sebesar 0.883 yang

berarti 0.883 berada diantara 0.800 dan 1.000 sehingga dapat diambil kesimpulan

bahwa uji reliabilitas instrumen soal adalah sangat reliabel.

3.6. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh merupakan data kuantitatif yang didapatkan dari hasil

uji kesetaraan dan hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Data tersebut dilakukan untuk mengetahui perbedaan rata-rata dengan uji

t yang dilakukan dengan bantuan SPSS Window’s version 18. Teknik ini

digunakan untuk menguji perbedaan mean hitung dari kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Teknik uji t yang dipilih yaitu uji Independent Samples Test.

Sebelum dilakukan uji t adalah uji prasyarat yang pertama adalah uji

normalitas. Hasil dari uji normalitas hasil belajar kelompok eksperimen dari tabel

Kolmogorov-Smirnov di dapat signifikan 0,074. Sedangkan hasil belajar

kelompok kontrol dari tabel Kolmogorov-Smirnova di dapat signifikan 0,078.

Karena taraf signifikasi > 0,05 maka hasil belajar kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol berdistribusi normal.

Uji prasyarat yang kedua adalah uji homogenitas yang diperoleh hasil Sig.

0,139. Taraf signifikan dari uji homogenitas dikatakan homogen diterima jika

taraf signifikan > 0,05. Maka H0 diterima dan Ha ditolak. Jadi, dari uji

homogenitas hasil belajar SD Negeri Susukan 1 dan SD Negeri Ketapang 1 dapat

dikatakan sama atau homogen.

Setelah kedua kelompok terbukti normal dan homogen maka akan dilakukan

uji t dengan uji Independent Samples Test. Kriteria berdasarkan signifikansi

adalah jika signifikansi (>0,05) maka H0 diterima dan Ha ditolak dan jika

signifikansi (< 0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berikut kriteria signifikasi

hasil dari uji t :

Sig = 0,000 s/d 0,010, maka hasil sangat signifikan

Sig = 0,011 s/d 0,050, maka hasil signifikan

Sig = di atas 0,050, maka hasil tidak signifikan

Hipotesis yang diuji dalam penelitian yang selanjutnya dilihat dengan

signifikasi atau probabilitasnya :

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3811/4/T1_292009171_Bab III.pdfMatch berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan

39

H0 : Tidak ada perbedaan pengaruh antara Make a Match berbantuan

gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan gambar terhadap

hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 Gugus Wisanggeni Kecamatan

Susukan Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013

Ha : Ada perbedaan pengaruh antara Make a Match berbantuan gambar

dan pembelajaran konvensional berbantuan gambar terhadap hasil

belajar IPA pada siswa kelas 5 Gugus Wisanggeni Kecamatan

Susukan Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013

Jika diperoleh signifikasi > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Akan

tetapi, apabila signifikasi < 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak. Maka

diharapkan ada perbedaan antara Make a Match berbantuan gambar dengan

pembelajaran konvensional berbantuan gambar pada siswa kelas 5 Gugus

Wisanggeni Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun

Pelajaran 2012/2013.