bab iii metode penelitian -...
TRANSCRIPT
129
Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam
Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran
: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat eksplanatoris yaitu untuk mengkaji,
mendeskripsikan, dan menganalisis kompetensi pedagogik guru pasca PLPG
dalam melaksanakan tugas sebagai pengembang Pembelajaran (Studi Pada
Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon). Untuk itu diperlukan pengamatan yang
mendalam dalam situasi yang alamiah. Penelitian ini menggunakan metode
studi kasus (case studi) dengan data kualitatif yang dilakukan dalam latar
alamiah.
Menurut Sukmadinata (2010:64) bahwa studi kasus merupakan suatu
penelitian yang dilakukan terhadap suatu kesatuan sistem. Kesatuan
ini dapat berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok
individu yang terikat oleh tempat, waktu atau ikatan tertentu. Studi
kasus diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna,
memperoleh pemahaman dari kasus tersebut. Kasus sama sekali tidak
mewakili populasi dan tidak dimaksudkan untuk memperoleh
kesimpulan dari populasi, karena kesimpulan studi kasus hanya
berlaku untuk kasus tersebut.
Bertolak dari pendapat di atas penelitian studi kasus bertujuan untuk
mengarahkan dan menghimpun data dan memahami suatu kesatuan sistem
berupa program, kegiatan, peristiwa, atau kelompok individu yang terikat oleh
tempat, waktu, dan kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku untuk kasus
130
Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam
Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran
: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yang diteliti, karena studi kasus tidak dimaksudkan untuk memperoleh
kesimpulan berdasarkan populasi
Sejalan dengan penjelasan tersebut, McMillan (2008:288)
mengemukakan bahwa “A case study is an in-depth analysis of one or more
events, settings, programs, social groups, communities, individuals, or other
“bounded systems” intheir natural context”. Studi kasus itu merupakan
analisis yang mendalam terhadap satu atau lebih peristiwa, lokasi, program,
kelompok sosial, komunitas, individu atau perorangan, atau sistem terikat
lainnya yang ada pada konteks alaminya.
Lebih lanjut McMillan (2008) dalam Ruhuddin (2011:91)
mengemukakan beberapa langkah dalam penelitian studi kasus, antara lain: 1).
masalah penelitian; 2). masuk ke ranah penelitian. Mengawali langkah ini
peneliti harus memilih lokasi penelitian. Hal ini akan memberikan ide yang
baik bagi peneliti terhadap lokasi mana yang akan memberikan informasi
yang diinginkan. Penting bagi si peneliti agar lokasi penelitiannya itu yang
mudah diakses dan orang-orangnya bersikap kooperatif atau bisa bekerja
sama; 3). memilih partisipan; 4). menggali/mengumpulkan data. Penelitian
studi kasus dalam menggali data juga menggunakan langkah-langkah
observasi, wawancara, dan analisa dokumen; 5). Analisis data. langkah
analisis data dapat dilihat pada poin 1.
131
Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam
Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran
: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota
Ambon. Dalam penelitian ini tidak ditentukan oleh banyaknya (jumlah)
partisipan, tetapi yang dipentingkan adalah partisipan dapat memberikan
segenap informasi yang dibutuhkan secara mendalam sesuai dengan sasaran
penelitian.
1. Sumber Data
Sumber data penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini adalah
partisipan yang dipandang layak memberikan data yang berhubungan dengan
kompetensi guru pasca PLPG dalam melaksankan tugas sebagai pengembang
pembelajaran di Madrasah Aliayah Negeri 1 Ambon. Secara garis besar
adalah : (1) Para guru di Madrasah Aliyah pasca PLPG, (2) Kepala sekolah.
2. Data yang Diperlukan.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini sesuai dengan fokus
penelitian antara lain:
1. Kompetensi pedagogik guru pasca PLPG dalam melaksanakan tugas
sebagai pengembang pembelajaran saat ini di Madrasah Aliyah Negeri 1
Ambon?
a. Perencanaan pembelajaran
b. Pelaksaanaan pembelajaran
132
Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam
Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran
: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c. Evaluasi pembelajaran
2. Faktor-faktor apa sajakah yang mendukung dan menghambat dalam
meningkatkan kompetensi pedagogik guru di Madrasa Aliyah Negeri 1
Ambon?
3. Usaha-usaha sekolah (kepala sekolah, dan guru) untuk meningkatkan
kompetensi pedagogik guru di Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon?
C. Tahap-Tahap Penelitian
Dalam penelitian ini, prosedur pengumpulan data tidak memiliki suatu
pola yang pasti, sebab disain serta fokus penelitian dapat mengalami
perubahan yang bersifat “emergent”, akan tetapi untuk mempermudah
pengumpulan data, peneliti menggunakan prosedur seperti yang dikemukakan
oleh Nasution (1988) yaitu :
a. Tahap Orientasi
Pada tahap orientasi, kegiatan utama ditujukan untuk menentukan
permasalahan yang terjadi di lapangan. Hal-hal yang dilakukan dalam
kepentingan ini adalah :
1) Melakukan pra survey dengan mengamati berbagai gejala yang terjadi
dalam pelaksanaan tugas sebagai pengembang pembelajaran saat ini
sebagai dampak dari kompetensi pedagogik guru pasca PLPG di
Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Ambon.
133
Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam
Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran
: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2) Memilih lokasi penelitian untuk memudahkan pelaksanaan dan
mencari tingkat permasalahan yang paling menarik untuk diteliti.
3) Menyusun rancangan penelitian sebagai salah satu langkah awal
persiapan menghadapi seminar desain.
4) Menentukan tenaga bantuan dari tenaga pengajar atau pihak lain yang
dianggap proporsional.
5) Menyiapkan perlengkapan penelitian, seperti pedoman penelitian,
dokumen observasi, pedoman wawancara serta alat bantu lain seperti
perekam (tape recorder) dan kamera.
6) Mengurus perizinan untuk mengadakan penelitian.
b. Tahap Ekplorasi
Pada tahap ini prosedur pengumpulan data tentang profil kompetensi
pedagogik guru pasca PLPG dalam melaksanakan tugas sebagai
pengembang pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon,
dilakukan sesuai dengan ketentuan pembimbing. Kegiatan inti yang
dilakukan meliputi :
1) Mengumpulkan dasar dan kebijakan tentang kompetensi pedagogik
guru .
2) Mengobservasi pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh guru,
terutama mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kompetensi
134
Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam
Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran
: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pedagogik dalam kaitanya dengan perencaan, pelaksanaan, dan
pengevaluasian pembelajaran.
3) Melakukan wawancara dengan subyek penelitian dalam situasi alami.
Kegiatan wawancara ini akan berakhir apabila seluruh data dan
informasi yang dibutuhkan dianggap telah cukup.
c. Tahap Member Check
Dalam tahap ini semua data dan informasi yang telah dikumpulkan di cek
ulang (trianggulasi), guna melihat sejauh mana kelengkapan atau
kesempurnaan serta validitas data diperoleh. Kegiatan-kegiatan pada tahap
ini meliputi :
1) Mengecek ulang data yang sudah terkumpul, baik yang bersumber dari
dokumen maupun hasil pengamatan dan wawancara.
2) Meminta data dan informasi ulang kepada subyek penelitian jika
ternyata data yang terkumpul tersebut belum lengkap. Proses
pengumpulan dilakukan dengan wawancara langsung.
3) Meminta penjelasan dari kepala sekolah tentang komptensi pedagogik
guru pasca PLPG dalam melaksanakan tugas sebagai pengembang
kurikulum di Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon,
D. Teknik Pengumpulan Data
135
Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam
Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran
: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi
dokumentasi, ketiga teknik yang digunakan tersebut diharapkan dapat
memperoleh data dan informasi yang diperlukan dan dapat saling menunjang
dan saling melengkapi.
Sementara sebagai instrumen pengumpul data ialah peneliti sendiri
(human instrumen) untuk memandu peneliti dalam pengumpulan data dan
klarifikasi data, maka sebelumnya peneliti telah mempersiapkan kisi-kisi
pengumpulan data. Adapun proses dan teknik pengumpulan data yang disebut
di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Teknik Pengamatan langsung (Observasi)
Melalui teknik ini, selama penelitian dilakukan peneliti sebagai obervasi
partisipan terhadap profil kompetensi pedagogik guru pasca PLPG dalam
melaksanakan tugas sebagai pengembang pembelajaran di Madrasah Aliyah
Negeri 1 Ambon. Semua aktivitas dalam melaksanakan tugas sebagai
pengembang pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Ambon
diamati secara seksama baik yang berkaitan dengan perencanaan
pembelajara, pelaksanaan, maupun pengevaluasian pembelajaran.
2. Teknik Wawancara
Wawancara dilakukan secara langsung dengan nara sumber sebagai
responden utama, yaitu guru-guru yang telah mengikuti program PLPG,
Kepala sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon dan pengawas
136
Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam
Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran
: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pendidikan dan komite. Wawancara ini dilakukan tidak bersifat kaku atau
mendikte, hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan kekakuan dan
manipulasi data dari pihak informan. Untuk kelancaran wawancara, peneliti
sebelumnya telah mempersiapkan berupa panduan wawancara.
Mengingat sebagai instrumen pengumpul data adalah peneliti itu sendiri
yang dihadapkan langsung dengan informan, maka harus diciptakan suasana
sedemikian rupa. Hal ini dapat dimaklumi agar responden berada dalam
suasana yang wajar, artinya responden harus merasa dirinya sendiri,
sehingga dapat memberi keterangan apa adanya. Data yang diperoleh dicatat
sesuai dengan jenisnya.
Selain mempersiapkan perlengkapan untuk mendapatkan data dari informan
seperti tape recorder dan alat tulis, juga terlebih dahulu mengkomfirmasikan
waktu wawancara.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi ini dilakukan untuk memperoleh data berupa keterangan
atau informasi yang diperlukan melalui data tertulis baik yang bersifat
akademis maupun yang bersifat administratif. Data hasil temuan ini
kemudian diklarifikasi sesuai dengan jenis dan sekaligus dimungkinkan
saling melengkapi antara data/ informasi dari hasil observasi dan
wawancara sehingga ditemukan data yang utuh dan akurat. Data yang
dikumpulkan melalui studi dokumentasi yaitu : Dokumen Silabus, Rencana
137
Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam
Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran
: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Dokumen kegiatan dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran di kelas, Keadaan Guru di Madrasah Aliyah Negeri
1 Kota Ambon dan lain-lain.
E. Analisis Data Penelitian
Teknik analisis data dalam penelitian ini akan menggunakan model
interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1984) dalam
Sugioyono (2011:335), terdiri dari empat tahapan yaitu; pengumpulan data,
reduksi data, display data, kesimpulan dan verifikasi. Keempat komponen
analisis data model interaktif tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
Gambar.3.1. Komponen dalam analisis data (interactive model)
1. Pengumpulan Data
Data
Collection
Data
reduction
Conclusion:drawing/
verifying
Data display
138
Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam
Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran
: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pada awal penelitian, umumnya peneliti melakukan studi pendahuluan yang
berfungsi untuk verifikasi dan pembuktian awal bahwa fenomena yang
diteliti itu benar-benar ada. Untuk memperoleh informasi peneliti
melakukan wawancara, dan lain sebagainya dan hasil dari aktivitas tersebut
adalah data. Pada saat peneliti melakukan pendekatan dan menjalin
hubungan dengan subjek penelitian, dengan responden penelitian,
melakukan observasi, membuat catatan lapangan, bahkan ketika peneliti
berinteraksi dengan lingkungan sosial subjek dan informan, itu semua
merupakan proses pengumpulan data yang hasilnya adalah data yang akan
diolah.
2. Reduksi Data
Reduksi merupakan kegiatan pemilihan, penyederhanaan, pemusatan
perhatian dari data mentah yang telah kita peroleh. Data yang telah
diperoleh kemudian dicatat secara teliti dan rinci untuk dianalisis.
Mereduksi data berarti juga merangkum, meggolongkan, dan memilih hal-
hal pokok serta memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas untuk mempermudah kegiatan pengumpulan data
selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.
3. Display atau penyajian Data
139
Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam
Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran
: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Setelah data direduksi, selanjunya adalah mendisplaykan data. Display data
merupakan kegiatan penyusunan informasi yang telah dirangkum dan
diklasifikasikan dalam bentuk uraian singkat, bagan dan sejenisnya.
Penyajian merupakan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Kegiatan penyajian data ini dapat dilakukan dengan pembuatan matrik,
tabel, dan narasi. Namun yang paling sering digunakan dalam penelitian
kualitatif untuk menyajikan data adalah dengan teks yang bersifat naratif
yang menjelaskan data hasil penelitian yang telah disusun. Hal ini dilakukan
untuk memudahkan peneliti dalam memahami apa yang terjadi untuk
kemudian merencanakan kerja selanjutnya. Data yang telah didisplay
dijadikan bahan untuk dilakukannya kegiatan analisis.
4. Kesimpulan dan Verifikasi
Langkah terakhir dalam analisis data adalah menarik kesimpulan dan
verifikasi. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan reduksi data serta
penyajian data dilakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Penarikan
kesimpulan dilakukan dengan membuat pernyataan-pernyataan yang
mengacu pada permasalahan yang diteliti. Semakin jelas data yang
diperoleh maka pada saat penarikan kesimpulan yang kredibel dengan
dukungan data yang akurat. Kesimpulan-kesimpulan yang telah dibuat harus
diverifikasi dengan melakukan tinjauan ulang pada catatan catatan ataupun
140
Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam
Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran
: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kegiatan peninjauan ulang ke lapangan, untuk kemudian dilakukan
triangulasi data.
F. Pengujian Tingkat Validitas Data
Pengujian tingkat validitas data berpedoman pada konsep. Nasution
(1988:114-120) mengemukakan bahwa dengan mengutamakan kebermaknaan
data sehingga mempunyai arti yang dapat dipercaya. Proses pengujian
kepercayaan validasi penelitian ditentukan oleh beberapa kriteria, yaitu
1. Kredibilitas (Validitas Internal ),
2. Transferabilitas (Validitas Eksternal),
3. Depentabilitas (Reliabilitas dan konfirmabilitas (objektivitas).
1. Kredibilitas
Dalam hal ini, peneliti melakukan kegiatan seperti :
a) Mengecek kebenaran data dengan membandingkan dengan sumber lain,
seperti kepala sekolah, teman sejawat dan sumber lainnya,
b) Membicarakan dengan kolega guna memperoleh penajaman analisis dan
penafsiran data, seperti teman-teman kuliah atau mereka yang telah
lulus pendidikan pascasarjana,
c) Menggunakan bahan kepustakaan sebagai informasi untuk memahami
konteks inti peningkatan kompetensi guru.
2. Transferabilitas
141
Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam
Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran
: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Fokus utama kegiatan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil
penelitian dapat diaplikasikan dalam situasi lain. Kegiatan yang dilakukan
antara lain berupa mendeskripsikan dengan rinci mengenai kemungkinan
penerapan penelitian ini di sekolah lainnya, terutama dalam memberikan
rekomendasi pada upaya peningkatan kompetensi pedagogik guru melalui
berbagai kegiatan In- servis dan Pre-Servis yang diselenggarakan oleh
sekolah.
3. Depentabilitas dan Konfirmabilitas
Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah berkaitan dengan masalah
kebenaran penelitian naturalistik yang ditunjukan dengan proses “audit
trial”. (Lincoln dan Guba, 1985 : 319). Trial artinya yang dapat diikuti dan
dilacak, sedangkan audit artinya pemeriksaan terhadap semua data dengan
tingkat ketelitian tertentu yang melahirkan keyakinan bahwa apa yang
dilakukan dalam proses pembinaan selama ini merupakan kegiatan realita.
Hal ini dilakukan dengan kepala sekolah, baik terhadap data mentah
maupun hasil analisis dan sintesis data sehingga menimbulkan keyakinan
bahwa apa yang dilaporkan itu demikian adanya.
Rambu-rambu yang dituangkan dalam prosedur penelitian ini merupakan
panduan untuk melakukan analisis dan menafsirkan data sehubungan
dengan problema yang telah dikemukakan pada bab terdahulu. Akan tetapi
langkah-langkah penelitian tersebut bisa saja berubah, asal tidak
142
Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam
Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran
: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mempengaruhi proses dalam memperoleh data dan proses penafsiran pada
waktu pengambilan kesimpulan.