bab iii metode penelitian a. desain...
TRANSCRIPT
Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
69
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksplanatif
berjenis komparatif dengan metode survei untuk meneliti adanya perbedaan
pemenuhan kebutuhan informasi di KMF dan Society FISIP UNPAD dalam
media sosial LINE@ Musik Indie Bandung. Peneliti menggunakan desain
penelitian kuantitatif karena penelitian yang dikaji merupakan penelitian
eksplanatif berjenis komparatif. Kriyantono (2006, hlm. 60) mengemukakan
bahwa “komparatif bermaksud untuk membuat komparasi (membandingkan)
antara variabel satu dengan variabel lainnya yang sejenis.”
Model komparasi dalam penelitian ini menggunakan sampel
independen, karena terdiri dari satu variabel yaitu pemenuhan kebutuhan
informasi dan adanya dua objek atau kelompok sampel dalam penelitian ini
yang tidak berkaitan satu sama lainnya sehingga bukan sampel berpasangan.
B. Partisipan Penelitian
Dalam proses penelitiannya, peneliti memiliki partisipan yang cukup
jelas agar penelitian lebih terfokus. Partisipan yang terlibat dalam penelitian
ini adalah komunitas musik yang terdiri dari dua komunitas, yaitu anggota
KMF dan Society FISIP UNPAD sebagai responden. Alasan pemilihan
anggota KMF dan Society FISIP UNPAD dikarenakan komunitas ini adalalah
komunitas yang aktif bergerak di bidang industri musik, salah satunya musik
indie. Sehingga para anggota sering menggunakan media massa khususnya
media sosial LINE@ Musik Indie Bandung sebagai sarana pemenuhan
kebutuhan informasi musik indie. KMF dan Society FISIP UNPAD
merupakan dua komunitas musik yang mudah berkoordinasi dengan peneliti
sehingga dapat memudahkan dalam mencari dan mendapatkan data untuk
mendukung keberhasilan penelitian ini.
70
Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah komunitas musik, yaitu anggota
KMF dengan jumlah anggota 167 orang dan anggota Society FISIP berjumlah
83 orang. Karakterstik anggota KMF dan Society FISIP UNPAD berusia
remaja akhir yaitu mahasiswa.
Sampel dari penelitian ini merupakan bagian dari anggota KMF dan
Society yang masih aktif dan menggunakan LINE@ Musik Indie Bandung,
maka dari itu untuk mendapatkan generalisasi, diperlukan bobot sampel yang
dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian ini menggunakan rumus Slovin.
Kriyantono (2006, hlm. 164) mengungkapkan bahwa, untuk menentukan
ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya. Rumusnya adalah:
Keterangan: n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang dapat ditolerir,
5%, kemudian e ini dikuadratkan.
Sampel KMF:
( )
Sampel Society FISIP:
( )
71
Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil tersebut maka jumlah sampel dari penelitian ini
adalah 185 responden, yang terdiri dari anggota KMF adalah 117 responden,
dan Society FISIP UNPAD adalah 68 responden.
D. Instrumen Penelitian
1. Sumber Data
a. Sumber data primer
Sumber data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti
dari sumber pertamanya. Adapun yang menjadi sumber data primer
dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan
melalui kuisioner/angket, jenis data primer berasal dari dari responden
Komunitas Musik FIKOM (KMF) dan Society FISIP UNPAD.
b. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh
peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama. Dalam penelitian ini
data yang diperoleh dari buku, jurnal, skripsi, maupun internet yang
terkait dengan objek penelitian merupakan sumber data sekunder.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono, 2014, hlm. 142).
b. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan digunakan untuk memperoleh teori dan asumsi tetulis
berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Dalam hal ini, penulis
menggunakan studi literatur dalam laporan penelitian, buku serta media
internet.
c. Dokumentasi
72
Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi
peneliti sosial untuk menelusuri data historis. Melalukan dokumentasi
demi pembuktian berlangsungnya pengumpulan data.
3. Operasionalisasi Variabel
Dalam memudahkan penelitian ini untuk mengumpulkan data, adapun hasil
teori yang telah diinterpretasikan kemudian dirinci agar dapat diketahui
indikator yang digambarkan dalam operasionalisasi variabel pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Konsep Indikator Definisi
Operasional
Sumber
Data
Pemenuhan
Kebutuhan Informasi
Model Uses and
Gratifications
menunjukkan bahwa
yang menjadi
permasalahan utama
bukanlah bagaimana
media mengubah sikap
dan perilaku khalayak,
tetapi bagaimana media
memenuhi kebutuhan
pribadi dan sosial
khalayak. Jadi, bobotnya
ialah pada khalayak
yang aktif, yang sengaja
menggunakan media
untuk mencapai tujuan
khusus (Effendy, 2003
hlm. 289)
Kebutuhan informasi
tersebut adalah
- Cognitive
Pemenuhan
Kebutuhan
Informasi
Kebutuhan
informasi model
likert 5
penilaian:
- 1 (Sangat
Tidak
Setuju)
- 2 (Tidak
Setuju)
- 3 (Cukup
Setuju)
- 4 (Setuju)
- 5 (Sangat
Setuju)
Variabel
kebutuhan
informasi diukur
dengan indikator
cognitive
(kognitif) (1-8
item
pernyataan),
affective
(afektif) (9-12
Jawaban
responden
terhadap
kuesioner
(KMF dan
Society
FISIP
UNPAD)
73
Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(kognitif)
- Affective
(Afektif)
- Personal
integrative
(Integratif
personal)
- Social
integrative
(integratif sosial)
- Tension release
(Pelepasan
ketegangan)
(West & Turner, 2014,
hlm. 407)
item
pernyataan),
personal
integrative
(integrasi
personal) (13-
22) item
pernyataan),
social
integration
(integrasi sosial)
(23-25 item
pernyataan) dan
tension release
(pelepasan
ketegangan) (26-
31 item
pernyataan).
Sumber: Effendy; West & Turner dan olahan peneliti.
Penelitian dilakukan berupa angket yang berisi pernyataan-pernyataan
yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. setiap butir pernyataan
menggunakan skala likert berjenis ordinal yang mempunyai jenjang terdiri
dari 5 poin dari yang sangat negatif hingga positif. Maka dalam penelitian ini
digunakan pilihan respon skala lima jawaban pernyataan. Dengan penelitian
variabel X (unvariat) = Media Sosial LINE@ Musik Indie Bandung Sebagai
Sarana Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pada KMF dan Society FISIP
UNPAD.
4. Validitas dan Realibilitas Instrumen
a. Validitas Data
Setiap instrumen dikatakan valid apabila memiliki skor total.
Adanya validitas yang tinggi jika skor setiap pertanyaan mempunyai
kesejajaran dengan skor total. Teknik analisis yang digunakan dalam
penelitian ini ialah analisis korelasi Pearson Product Moment. Rumus
analisis korelasi Pearson Product Moment (PPM) yang diungkapkan oleh
Riduwan (2009, hlm. 98) yaitu:
74
Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
r hitung = n (∑ XY) – (∑ X).(∑ Y)
√{n.∑X2 – (∑ X)2}.{n.∑Y2 – (∑ Y)2}
Dimana:
r hitung = Koefisien korelasi
∑ Xi = Jumlah skor item
∑ Yi = Jumlah skor total (seluruh item)
n = Jumlah responden
Menurut Azwar (1997, hlm. 7) mengemukakan bahwa
“Menggunakan alat ukur kadangkala tidak memberikan hasil ukur yang
cermat dan teliti sehingga akan menimbulkan kesalahan (varians error).
Kesalahan tersebut dapat berupa hasil yang terlalu tinggi (overestimate)
atau terlalu rendah (underestimate). Alat ukur yang valid adalah yang
memiliki varians error yang kecil.”
Dalam kaitannya dengan koefisien korelasi antara item dengan skor
total tes, sedikitnya jumlah item yang ada dalam tes akan mengakibatkan
terjadinya overestimasi terhadap korelasi yang sebenarnya. Oleh karena
itu, agar memperoleh informasi yang lebih akurat mengenai korelasi
antara item dengan tes, maka nilai korelasi yang diperoleh dikoreksi
kembali dengan rumus berikut:
( )
√(
)
(Azwar. 2009, hlm. 62)
Keterangan:
ri(x-i) = Koefisien korelasi item total setelah dikoreksi
rix = Koefisien korelasi item total sebelum dikoreksi
Si = Deviasi standar skor suatu item
Sx = Deviasi standar skor skala
75
Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikut adalah keputusan pengujian validitas instrument menurut
Azwar (2010, hlm. 65).
1) Item pernyataan dinyatakan valid jika ri (x-1) > 0,30
2) Item pernyataan dinyatakan tidak valid jika ri (x-1) < 0,30
Pengujian validitas instrument dalam penelitian ini dilakukan terhadap
30 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2
yaitu 30-2 = 28.
Secara teknis pengujian instrument dengan rumus-rumus di atas
menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Product and Service
Moment) versi 16.0. Adapun langkah-langkah untuk uji validitas
menggunakan SPSS versi 16.0, adalah sebagai berikut:
1) Mengkoding data mentah yang didapatkan dari kuesioner yang
sudah diisi oleh responden;
2) Menjumlahkan nilai (skor) yang diperoleh dari masing-masing
responden;
3) Masukkan data tersebut ke SPSS;
4) Lalu klik Analyze Correlate Bivariate;
5) Memasukkan seluruh item pernyataan ke kolom sebelah kanan,
hal ini berfungsi untuk menganalisis seluruh validitas pada
setiap item;
6) Memberi tanda checklist pada option Pearson dan Two-tail, lalu
klik OK;
7) Untuk melihat hasil validitas setiap item pernyataan, dapat
dilihat pada kolom paling akhir (kolom jumlah score).
Adapun hasil uji validitas pada variabel pada penelitian ini
menggunakan SPSS versi 16.0 dapat dilihat dalam Tabel 3.2.
76
Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Variabel Pemenuhan Kebutuhan Informasi
No Item
Pernyataan
Corrected
Item-Total
Correlation
Nilai r Keterangan
1 0,734 0,30 Valid
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
0,621
0,577
0,362
0,642
0,773
0,540
0,583
0,579
0,716
0,658
0,562
0,487
0,610
0,621
0,605
0,554
0,494
0,721
0,565
0,414
0,550
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
77
Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
23
24
25
26
27
28
29
30
31
0,511
0,503
0,546
0,714
0,691
0,615
0,040
0,633
0,487
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Pengujian validitas instrumen variabel yaitu penggunaan media
sosial seabgai sarana pemenuhan kebutuhan informasi dalam penelitian
ini dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifikasi 5% dan
derajat kebebasan (df) n-2 yaitu 30-2 = 28, sehingga diperoleh nilai r
sebesar 0,30. Maka dari itu setiap item pernyataan dalam kuesioner dapat
dikatakan valid karena setiap item pernyataan memiliki ri(x-i) lebih besar
daripada r (ri(x-i) > r), artinya pernyataan-pernyataan dalam kuesioner dapat
dijadikan alat ukur apa yang hendak diukur. Hasil dari uji validitas
variabel ini adalah 31 item pertanyaan dinyatakan valid.
b. Realibilitas Data
Sebuah data memerlukan realibilitas untuk meyatakan keujiannya.
Riduwan (2004, hlm. 125) mengungkapkan bahwa “metode mencari
realibilitas internal yaitu menganalisis alat ukur dari satu kali
pengukuran”. Maka dalam penelitian ini akan dilakukan uji reliabilitas
dengan menggunakan teknik metode Alpha.
(
) (
∑
)
Keterangan : = Nilai reliabilitas
∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item
St = Varians total
k = Jumlah item
78
Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suatu variabel dikatakan reliable, jika hasil α = > 0,60 = reliable
dan hasil α <0,60 = tidak reliable”. Untuk mengetahui hasil uji
reliabilitas dengan menggunakan SPSS versi 16.0 yaitu sebagai berikut:
1) Mengkoding data mentah yang didapatkan dari kuesioner yang
sudah diisi oleh responden;
2) Menjumlah nilai responden yang diperoleh dari masing-masing
responden;
3) Masukkan data tersebut ke SPSS;
4) Lalu klik Analyze Scale Reliability Analysis;
5) Memasukkan seluruh item pernyataan ke kolom sebelah kanan,
hal ini berfungsi untuk menganalisis reliabilitas seluruh data;
6) Pilih Alpha untuk option model peneliti gunakan, lalu klik OK;
7) Hasil reliabilitas dapat dilihat di tabel „Reliability Statistic‟.
Adapun hasil uji reliabilitas dari variabel penelitian ini
menggunakan software SPSS versi 16.0, dapat dilihat dalam Tabel 3.3.
Tabel 3.3
Hasil Uji Realibilitas Variabel Pemenuhan Kebutuhan Informasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.939 31
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas, pada variabel
penggunaan media sosial sebagai sarana pemenuhan kebutuhan informasi
memiliki nilai 0,939 yang memiliki koefisien korelasi lebih besar dari
kriteria uji yaitu sebesar 0,60 yang berarti instrument penelitian variabel
adalah reliabel (teruji keandalannya).
E. Prosedur Penelitan
79
Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang dilaksanakan
dalam melakukan penelitian. Menurut Misbahuddin & Hasan (2013, hlm. 18)
mengemukakan bahwa“prosedur penelitian adalah langkah-langkah atau
urutan yang harus dilalui atau dikerjakan oleh suatu penelitian”. Penelitian
ini memiliki beberapa prosedur penelitian menurut Misbahuddin & Hasan
(2013, hlm.18-20) yaitu sebagai berikut.
1. Memilih masalah
2. Studi pendahuluan
3. Merumuskan anggapan dasar
4. Merumuskan hipotesis
5. Memilih pendekatan
6. Menentukan variabel dan sumber data
7. Menentukan dan menyusun instrument
8. Mengumpulkan data
9. Analisis data
10. Menarik kesimpulan
11. Menulis laporan
Langkah ke-1 sampai dengan ke-7 merupakan pembuatan rancangan
penelitian. Langkah ke-8 sampai dengan ke-11 merupakan pelaksanaan
penelitian dan langkah terakhir sama dengan pembuatan laporan penelitian.
F. Analisis Data
Dari data penelitian ini, data yang diperoleh diakumulasikan dan
disusun secara sistematis, kemudian dianalisis dengan menggunakan dengan
cara teknik analisis deskriptif dan teknis analisis data komparatif yaitu
Independent Sample T-Test dibantu dengan software SPSS (Statistical
Product and Sevice Solution) 16.0 dan 21. Data penelitian ini merupakan
hasil jawaban responden dalam mengisi angket penelitian yang disebarkan.
Pada analisis penelitian, peneliti menguraikan berdasarkan pada
operasionalisasi variabel penelitian untuk menjawab rumusan masalah yang
ingin diketahui oleh peneliti. Data yang dikumpulkan diklasifikasikan dan
dianalisa menggunakan teknik analisis deskriptif dan teknik analisis statistik
80
Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
inferensial yang tujuannya untuk membandingkan (komparatif) dan
digunakan untuk mengetahui kebutuhan informasi di KMF dan Society FISIP
UNPAD. Analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini
menggunakan teknik sebagai berikut.
Menurut Siregar (2011, hlm. 206) mengemukakan bahwa “pengolahan
data untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif adalah suatu proses
dalam memperoleh data ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau
rumusan tertentu.”
Menurut Siregar (2011, hlm. 208) mengemukakan bahwa “kegiatan
dalam pengolahan data meliputi editing, codeing, tabulasi.”
Kemudian setelah melakukan tabulasi, sebagai alat pengolahan data
peneliti menggunakan SPSS 16 dalam pengolahan data statistik deskriptif
(Bungin, 2005, hlm. 173). Sebelum masuk pada tahap analisis data dengan
berbagai analisis uji data maka hasil data penelitian harus diberikan peringkat
dengan menggunakan garis kontinum. Langkah-langkah perhitungan dalam
teknik garis kontinum ini dipaparkan Sugiyono (2013, hlm. 95) sebagai
berikut.
1. Mencari nilai indeks maksimum
Nilai indeks maksimum = skor tertinggi x jumlah pernyataan x
jumlah responden
2. Mencari nilai indeks minimum
Nilai indeks minimum = skor terendah x jumlah pernyataan x jumlah
responden
3. Mencari panjang kelas interval
4. Panjang kelas interval = (nilai indeks maksimum – nilai indeks
minimum) : banyaknya kelas-kelas interval
5. Persentase skor = [(total skor) : nilai maksimum] x 100%
Mengingat skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini
seluruhnya di ukur dalam skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang dimana
sesuatu “lebih” atau “kurang” dari yang lain. Data yang di peroleh dari
pengukuran skala Ini disebut data yang berjenjang yang jarak antara satu data
81
Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan data yang lain tidak sama (Sugiyono, 2000, hlm. 70). Tetapi di lain
pihak, pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan
data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval maka terlebih
dahulu data skala ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval
dengan menggunakan metode Succesive Interval. Adapun langkah-
langkahnya sebagai berikut.
1. Menentukan banyaknya frekuensi (f)
2. Menghitung proporsi dengan rumus ; Pi=f/N
3. Menerapkan nilai Z yang di peroleh dari tabel kurva normal baku
4. Menghitung scala Value (SV) dengan rumus
SV = Densitycat lower limit – Densty at upper limit
Area Under upper Limit – Area Under lower limit
Berdasarkan langkah-langkah tersebut dapat di rangkum dalam Tabel
3.4
Tabel 3.4
Pengolahan Data Ordinal ke Interval
Kriteria /linear 1 2 3 4 5
Frekuensi
Proporsi
Proporsi komulatif
Nilai Z tabel
Cale Value
Sumber: Sugiyono (2005, hlm. 87)
Sebuah penelitian membutuhkan uji normalitas data yang merupakan
syarat pokok yang harus dipenuhi dalam analisis parametris. Menurut
Sugiyono (2014, hlm. 150) mengemukakan bahwa “Statistik parametris
memerlukan terpenuhi banyak asumsi, asumsi yang utama adalah data yang
akan dianalisis harus berdistribusi normal”. Penggunaan analisis parametris
seperti analisis perbandingan dua rata-rata, analisis variansi satu arah,
korelasi, regresi dan sebagainya, maka perlu dilakukan uji normalitas data
terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut
82
Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berdistribusi normal atau tidak. Normalitas suatu data penting karena dengan
data yang berdistribusi normal atau mendekati normal, maka data tersebut
terdistribusi normal dan data dianggap dapat mewakili suatu populasi. Maka
dari itu pengolahan data normalitas tersebut dapat dilakukan dengan bantuan
program SPSS versi 21.
1. Analisis Deskriptif
Menurut Bungin (2005, hlm. 181) mengemukakan bahwa “Pengolahan
hasil penelitian dengan statistik deskriptif digunakan pada penelitian
kuantitatif deskriptif, yaitu penelitian kuantitatif yang bertujuan hanya
menggambarkan keadaan gejala sosial apa adanya, tanpa melihat hubungan-
hubungan yang ada. Dalam penelitian sosial dikenal beberapa teknik statistik
deskriptif, penelitian ini menggunakan distribusi frekuensi. Perhitungan data
dengan distribusi frekuensi ini dapat dilakukan dengan menghitung frekuensi
data tersebut kemudian dipresentasekan”
Untuk menghitung sebaran presentase dari frekuensi tersebut, dapat
digunakan rumus:
Keterangan:
N = Jumlah kejadian
Fx = Frekuensi individu
2. Analisis Komparatif
Setelah dilakukan analisis statistik deskriptif, kemudian hasil dari kedua
sampel pada penelitian ini dilakukan uji perbedaan atau analisis statistik
komparatif yaitu uji-t.
Menurut Kriyantono (2006, hlm. 185) mengemukakan bahwa “analisis
perbedaan digunakan untuk menganalisis perbedaan di antara kedua
kelompok data atau lebih. Uji perbedaan sering juga disebut uji signifikasi
(test of significance) bukan taraf signifikasi. Dalam uji perbedaan dikenal dua
83
Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemungkinan hasil. Pertama, perbedaan yang memiliki arti (signifikan).
Kedua, perbedaan terjadi tapi tidak mempunyai arti (nonsignifikan)”.
A.,Morissan M.,dkk (2012, hlm. 329) menyatakan bahwa uji-t
digunakan untuk membandingkan mean atau nilai rata-rata sampel yang
diamati dengan nilai rata-rata yang diharapkan secara normal dari distribusi
nilai rata-rata. Singkatnya, uji-t membandungkan nilai rata-rata satu sama lain
untuk menentukan adanya signifikasi statistik. Misalnya untuk
membandingkan skor rata-rata dari dua kelompok yang hendak diuji.
Tipe pengujian uji-t pada penelitian ini adalah uji-t untuk kelompok
independen atau uji-t dua variabel/sampel yang dibantu dengan menggunakan
SPSS 21. Tujuan uji-t dua sampel adalah untuk membandingkan
(membedakan) apakah kedua mean sampel tersebut sama atau berbeda.
Gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil
penelitian yang berupa perbandingan dua rata-rata sampel).
A.,Morissan M.,dkk (2012, hlm. 332) menyatakan bahwa uji-t sampel
independen digunakan untuk mempelajari dua kelompok independen untuk
mengetahui perbedaannya. Masing-masing sampel bersifat independen karena
kejadian pada masing-masing sampel tidak sama sejak awal, dan tidak ada
penilaian yang dilakukan pada tahap sebelum dan sesudah tindakan tertentu
terhadap sampel.
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 273) rumus uji t sampel independen
sebagai berikut.
√ ( )
( )
( )
Dimana, = Rata-rata sampel ke-1
= Rata-rata sampel ke-2
= Ukuran sampel ke-1
= Ukuran sampel ke-2
= Varians sampel ke-1
84
Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
= Varians sampel ke-2
Adapun langkah-langkah untuk menghitung nilai t sebagai berikut:
1. Membuat Ho dan Ha model statistik:
a. Ho : 𝛍1= 𝛍2
b.Ha : 𝛍1≠𝛍2
2. Menentukan kaidah pengujian
a. Taraf signifikansi (α = 0,05)
b. dk = n1 + n2 – 2, sehingga hasilnya diperoleh
c. Kriteria pengujian dua pihak:
Jika : - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Jika : -t tabel -t hitung atau t tabel t hitung maka Ha diterima dan Ho
ditolak.
3. Membandingkan dengan
4. Kesimpulan