bab iii metode dan desain penelitian 3.1 metode...

38
R Rina Permatasari, 2015 PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Page 1 BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Agar dapat mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan metode yang akan digunakan, karena hal ini merupakan pedoman atau langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2011, hlm. 1), pengertian metode adalah: Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakuka dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau penalaran manusia. Empiris berarti cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Arikunto (2002, hlm. 136) menjelaskan “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Tujuan adanya metode penelitian adalah untuk memberikan gambaran kepada peneliti mengenai langkah-langkah penelitian yang dilakukan, sehingga permasalahan tersebut dapat dipecahkan. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (2009, hlm. 29) bahwa penelitian deskriptif adalah, “penelitian yang digunakan untu menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi”. Penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat komitmen, motivasi berprestasi dan kinerja di SMK Kencana Bandung.

Upload: nguyenmien

Post on 08-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 1

BAB III

METODE DAN DESAIN PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Agar dapat mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu harus

menentukan metode yang akan digunakan, karena hal ini merupakan pedoman

atau langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian.

Menurut Sugiyono (2011, hlm. 1), pengertian metode adalah:

Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Cara ilmiah

berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu

rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian

dilakuka dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau penalaran

manusia. Empiris berarti cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra

manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara

yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam

penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Arikunto (2002, hlm. 136) menjelaskan “Metode penelitian adalah cara

yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Tujuan

adanya metode penelitian adalah untuk memberikan gambaran kepada peneliti

mengenai langkah-langkah penelitian yang dilakukan, sehingga permasalahan

tersebut dapat dipecahkan.

Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan

verifikatif. Seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (2009, hlm. 29) bahwa

penelitian deskriptif adalah, “penelitian yang digunakan untu menganalisa data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku umum atau

generalisasi”.

Penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang

tingkat komitmen, motivasi berprestasi dan kinerja di SMK Kencana Bandung.

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 2

Lalu penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu

hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Dalam

penelitian diuji mengenai pengaruh komitmen dan motivasi berprestasi terhadap

kinerja guru di SMK Kencana Bandung.

Menurut Sontani dan Muhidin (2010, hlm. 22), penelitian verifikatif

adalah “penelitian yang diarahkan untuk menguji kebenaran sesuatu dalam bidang

yang telah ada”.

Penelitian verifikatif ini sesuai digunakan untuk penelitian ini karena

penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana gambaran pengaruh komitmen

terhadap kinerja guru, bagaimana pengaruh motivasi berprestasi terhadap kinerja,

dan bagaimana peengaruh komitmen dan motivasi berprestasi terhadap kinerja

guru di SMK Kencana Bandung.

Selanjutnya, penelitian ini menggunakan Metode Survey. Menurut

Muhidin dan Sontani (2010, hlm. 6) metode penelitian survey adalah:

Penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit analisis,

sehingga ditemukan fakta atau keterangan secara faktual mengenai gejala

suatu kelompok atau perilaku individu, dan hasilnya dapat digunakan

sebagai bahan pembuatan rencana atau pengambilan keputusan. Penelitian

survey ini merupakan studi yang bersifat kuantitatif dan umumnya survey

menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul datanya.

Walaupun uraiannya juga mengandung deskripsi, tetapi sebagai penelitian

relational fokusnya terletak pada penjelasan hubungan-hubungan antar variabel.

Metode survey ini penulis gunakan dengan cara menyebarkan angket mengenai

variabel X1 (komitmen), variabel X2 (motivasi berprestasi) dan variabel Y (kinerja

guru) di SMK Kencana Bandung.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis melakukan pengamatan di lapangan

untuk mendapatkan data penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu

mengetahui pengaruh komitmen dan motivasi berprestasi terhadap kinerja guru di

SMK Kencana Bandung.

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 3

3.2 Desain Penelitian

3.2.1 Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini memiliki variabel-variabel yang satu sama lain berhubungan.

Berkaitan dengan hal ini variabel-variabel tersebut juga dapat disebut sebagai

objek penelitian. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 38) mengatakan bahwa, “variabel

penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan

yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Variabel yang terdapat dalam penelitian ini meliputi tiga variabel, yaitu

Komitmen sebagai variabel bebas pertama (Variabel X1), Motivasi Beprestasi

sebagai variabel bebas kedua (Variabel X2) dan Kinerja sebagai variabel terikat

(Variabel Y). Maka bentuk operasionalisasinya adalah sebagai berikut:

3.2.1.1 Operasionalisasi Variabel Komitmen

Komitmen sebagai suatu kekuatan yang mengikat individu untuk

melakukan aksi yang relevan dengan satu target atau lebih. Dalam komitmen

terdapat tiga dimensi diantaranya, 1) Affective commitment, 2) continuance

commitment, 3) normative commitment. Untuk lebih jelasnya, maka penulis

menggambarkan secara lebih rinci variabel, dimensi, indikator, ukuran, skala dan

item pernyataan seperti dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Komitmen

(Variabel X1)

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala Item

Pernyataan

1 2 3 4 5 6

Komitmen 1. 1. Penerimaan

terhadap

1. Tingkat

penerimaa

Ordinal 1,2,3

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 4

(X1)

Komitmen

organisasional

(organizational

commitment)

adalah tingkat

sampai mana

seseorang

karyawan

memihak

sebuah

organisasi serta

tujuan-tujuan

dan

keinginannya

untuk

mempertahanka

n keanggotaan

dalam

organisasi

tersebut.

Robbins, P dan

Judge, A (alih

bahasa Angelica,

dkk, 2012, hlm.

100)

Affective

commitment

tujuan

organisasi

n terhadap

tujuan

organisasi

2. Tingkat

kepedulian

terhadap

organisasi

3. Tingkat

kepedulian

terhadap

masalah

yang

dihadapi

organisasi

2.

Continuance

commitment

2. Memiliki

keinginan

untuk

bekerja keras

4. Tingkat

kemauan

untuk

bekerja

keras

5. Tingkat

kesediaan

untuk

mengerjak

an tugas

di luar

jam kerja

6. kesediaan

untuk

mengerjak

an

pekerjaan

sebaik

mungkin

Ordinal 4,5,6

3.

Normative

3. Memiliki

hasrat untuk

bertahan

7. Tingkat

kebangga

n sebagai

Ordinal 7,8,9,10

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 5

Commitment menjadi

bagian dari

organisasi

bagian

dari

organisasi

8. Tingkat

ketahanan

diri untuk

menjadi

bagian

dari

organisasi

9. Tingkat

kesadaran

menaati

peraturan

organisasi

10. Tingkat

tanggung

jawab

terhadap

pekerjaan

nya

Sumber: Diadaptasi dari Robbins, P dan Judge, A (alih bahasa Angelica, dkk,

2012, hlm. 101) dan Mowday (1998) (Sopiah, 2008, hlm. 165)

3.2.1.2 Operasionalisasi Variabel Motivasi Beprestasi

Kebutuhan prestasi adalah dorongan untuk melebihi, mencapai standar-

standar, dan berjuang untuk berhasil. Dimensi yang terkandung dalam variabel

motivasi berprestasi ini diantaranya, 1) Menyenangi situasi dimana ia memikul

tanggung jawab pribadi atas segala perbuatannya, 2) Menyenangi adanya umpan

ballik (feedback) yang cepat, nyata dan efisien atas segala perbuatannya, 3) Dalam

menentukan tujuan prestasinya, ia lebih memiliki resiko yang moderat daripada

resiko yang kecil, 4) Berusaha melakukan sesuatu dengan cara yang baru dan

kreatif, dan 5) Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Penulis menggambarkan

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 6

secara lebih rinci variabel, dimensi, indikator, ukuran, skala dan item pernyataan

seperti dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Motivasi Beprestasi

(Variabel X2)

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala Item

Pernyataan

1 2 3 4 5

Motivasi

Berprestasi

(X2)

Kebutuhan

prestasi

adalah

dorongan

untuk

melebihi,

mencapai

standar-

standar,

dan

berjuang

untuk

berhasil.

McClelland

(Robbins,

alih bahasa

Angelica,

dkk 2012,

1.

Menyenangi

situasi

dimana ia

memikul

tanggung

jawab pribadi

atas segala

perbuatannya;

1. Memiliki

tanggung

jawab atas

tugas dan

segala

perbuatannya

.

Tingkat

tanggung

jawab

Ordinal 1

2.

Menyenangi

adanya

umpan ballik

(feedback)

yang cepat,

nyata dan

efisien atas

segala

perbuatannya

2. Berusaha

mencari

umpan balik

atas segala

perbuatannya

3. Bersedia

mendengarka

n pendapat

orang lain

sebagai

masukan

dalam

memperbaiki

dirinya

Tingkat

kesediaan

mendengark

an pendapat

orang lain

sebagai

masukan

dalam

memperbaik

i dirinya

Ordinal 2,3

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 7

hlm. 230)

3.

Dalam

menentukan

tujuan

prestasinya, ia

lebih

memiliki

resiko yang

moderat

daripada

resiko yang

kecil

4. Mengaitkan

diri pada

karir atau

hidup masa

depannya

5. Tidak

menyalahkan

orang lain

dalam

kegagalannya

6. Memiliki

keberanian

mengambil

resiko

dengan

penuh

perhitungan

Tingkat

resiko

pengambilan

keputusan

Ordinal 4,5,6

4.

Berusaha

melakukan

sesuatu

dengan cara

yang baru dan

kreatif;

7. Berusaha

melakukan

sesuatu

secara

inovatif dan

kreatif

8. Memiliki

keunggulan

dan ingin

menciptakan

yang terbaik

9. Banyak

gagasan dan

mampu

mewujudkan

gagasannya

dengan baik

Tingkat

kreativitas

Ordinal 7,8,9

5. 10. Memiliki

kebebasan

Tingkat Ordinal 10,11,12,13

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 8

Memiliki rasa

ingin tahu

yang tinggi

berkarya

11. Memiliki

kekuatan

datang dari

tindakan diri

sendiri

bukan dari

orang lain

12. Pandai

mengatur

waktu

13. Tak mudah

pantang

menyerah

semangat

Sumber: Diadaptasi dari McClelland (1967) (Desmita, 2009, hlm. 61) dan

McClelland (1951), Edward Murray (1957), Miler dan Gordon W

(1970), Mangkunegara (2000) (Mangkunegara, 2005, hlm.74)

3.2.1.3 Operasionalisasi Variabel Kinerja Guru

Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan. Kinerja guru memiliki enam dimensi diantaranya,

dimensi kemampuan menyusun rencana pembelajaran, kemampuan melaksanakan

pembelajaran, kemampuan mengadakan hubungan antarpribadi, kemampuan

melaksanakan penilaian hasil belajar, kemampuan melaksanakan pengayaan dan

kemampuan melaksanakan remedial. Penulis menggambarkan lebih rinci

mengenai variabel, dimensi, indikator, skala dan item pernyataan sebagai berikut:

Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel Kinerja Guru

(Variabel Y)

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala Item

Pernyataan

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 9

1 2 3 4 5

Kinerja Guru

(Y)

Kinerja

(prestasi

kerja) adalah

hasil kerja

secara

kualitas dan

kuantitas

yang dicapai

oleh seorang

pegawai

dalam

melaksanaka

n tugasnya

sesuai

dengan

tanggung

jawab yang

diberikan.

Mangkunega

ra (2007,

hlm. 67)

1.

Kemampuan

menyusun

rencana

pembelajaran

1. Merumuskan

tujuan

pengajaran

1. Tingkat

mengurutka

n dari yang

mudah

kepada yang

sukar

2. Tingkat

kejelasan

kriteria

pencapaian

tujuan

3. Tingkat

pemahaman

materi

pengajaran

4. Tingkat cara

menyampaik

an tujuan

pengajaran

Ordinal 1,2,3,4

2. Merumuskan

kegiatan

pembelajaran

5. Tingkat

menentukan

alokasi

penggunaan

waktu

belajar

mengajar

6. Tingkat

menentukan

media

pembelajara

n

7. Tingkat

menentukan

model

pembelajara

Ordinal 5,6,7,8

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 10

n

8. Tingkat

menentukan

sumber

pembelajara

n

3. Merencanakan

penilaian

9. Tingkat

menentukan

jenis

penilaian

10. Tingkat

menentukan

teknik

penilaian

11. Tingkat

pembuatan

alat

penilaian

hasil belajar

12. Tingkat

menentukan

waktu

penilaian

Ordinal 9,10,

11,12

2.

Kemampuan

melaksanaka

n

pembelajaran

4. Memulai

pembelajaran

13. Tingkat cara

menyampai

kan bahan

pengait atau

ordinal

apersepsi

14. Tingkat cara

menyampai

kan tujuan

pembelajara

n

Ordinal 13,14

5. Menyampaikan 15. Tingkat cara Ordinal 15,16,17

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 11

pembelajaran mengajukan

pertanyaan

di kelas

untuk

melihat

apakah

siswa

memahami

apa yang

telah

diajarkan

16. Tingkat cara

memberikan

bantuan

pada siswa

menggunaka

n atas apa

yang sudah

mereka

pelajari

untuk

belajar hal-

hal baru

17. Tingkat cara

mencoba

siswa untuk

memaparka

n kembali

materi yang

diajarkan

6. Menutup

Pembelajaran

18. Tingkat cara

menyimpulk

an hasil dari

kegiatan

pengajaran

19. Tingkat cara

memberikan

Ordinal 18,19,20

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 12

tindak lanjut

20. Tingkat cara

mengulas

kembali

secara

singkat

manfaat dan

pembelajara

n

3.

Kemampuan

mengadakan

hubungan

antarpribadi

7. Mengembangk

an sikap positif

peserta didik

21. Tingkat cara

memberikan

bantuan

kepada

peserta didik

akan

pentingnya

menyadari

kekuatan

dan

kelemahan

diri sendiri

22. Tingkat cara

memberikan

tuntunan

agar

interaksi

antarpeserta

didik

terpelihara

dengan baik

Ordinal 21,22

8. Mengelola

interaksi

perilaku dalam

kelas

23. Tingkat cara

mengemban

gkan

hubungan

antarpribadi

yang sehat

Ordinal 23,24

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 13

dan serasi

dengan

peserta didik

24. Tingkat cara

memastikan

bahwa

diskusi yang

dilakukan

berfokus

pada topik

pelajaran

4.

Kemampuan

melaksanaka

n penilaian

hasil belajar

9. Melaksanakan

penilaian hasil

belajar

25. Tingkat cara

menggunaka

n jenis

penilaian

yang sesuai

dengan

kegiatan

belajar

mengajar

yang telah

diberikan

26. Tingkat cara

menggunaka

n instrumen

penilaian

yang sesuai

dengan

indikator

keberhasilan

belajar

Ordinal 25,26

10. Tindak lanjut

terhadap

penilaian hasil

belajar

27. Mengolah

hasil

penilaian

untuk

mengetahui

Ordinal 27

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 14

kemajuan

hasil belajar

peserta didik

5.

Kemampuan

melaksanaka

n pengayaan

11. Persiapan

pengayaan

28. Tingkat cara

memberikan

bahan

bacaan

tambahan

kepada

peserta didik

yang

mencapai

kriteria

ketuntasan

belajar ideal

untuk

didiskusikan

Ordinal 28

12. Pelaksanaan

pengayaan

29. Tingkat cara

meminta

peserta didik

yang

mencapai

kriteria

ketuntasan

belajar ideal

membimbin

g teman-

temannya

yang belum

mencapai

kriteria

ketuntasan

minimum

Ordinal 29

6.

Kemampuan

13. Penyederhanaa

n penyajian

30. Tingkat cara

menyederha

Ordinal 30,31

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 15

melaksanaka

n remedial

pembelajaran nakan cara

penyajian

pembelajara

n dalam

kegiatan

pembelajara

n remedial

31. Tingkat cara

menyederha

nakan sioal

dalam

pembelajara

n remedial

14. Pembinaan

penyajian

pembelajaran

32. Tingkat cara

memberikan

bimbingan

secara

khusus dan

individual

bagi peserta

didik yang

belum

mencapai

kriteria

ketuntasan

minimum

33. Tingkat cara

membangun

kerjasama

dengan

peserta didik

dalam

menemukan

dan

menyelesaik

an kesulitan

belajar

Ordinal 32,33

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 16

peserta didik

Sumber: Diadaptasi dari Basyirudin dan Usman (2002), Rivkin, Hanushek dan

Kain (2005), Bafadal (2003), Usman (2006) dan Supardi (2013, hlm. 39)

Jenis skala pengukuran yang dipakai dalam penelitian ini adalah skala

ordinal. Pengertian dari skala ordinal menurut Sugiyono (2009, hlm. 98) yaitu:

“skala ordinal adalah skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori,

tetapi juga menyatakan peringkat construct yang diukur”.

3.2.2 Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 80), “populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Adapun menurut Muhidin (2010, hlm. 1), “populasi (population/universe)

adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki

ciri/karakteristik”.

Maka populasi merupakan sejumlah wilayah yang memiliki karakteristik

dan mempunyai kualitas tertentu dalam unit analisis.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh guru di SMK

Kencana Bandung yang berjumlah 50 orang.

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan di dalam penelian ini yaitu

kuesioner atau dikenal dengan nama angket. Kuesioner/angket adalah teknik

pengumpulan data secara tertulis dan objek akan mengisi secara langsung

pertanyaan tertulis yang sudah disediakan serta disusun sedemikian rupa. Adapun

langkah-langkah penyusunan angket yaitu sebagai berikut:

a. Menyusun kisi-kisi kuesioner atau daftar pernyataan

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 17

b. Merumuskan bulir-bulir pernyataan dan alternatif jawaban. Jenis

instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang

bersifat tertutup. Arikunto (2010, hlm. 195) berpendapat bahwa,

“instrumen tertutup yaitu seperangkat daftar pertanyaan yang sudah

disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih”.

c. Responden hanya membubuhkan tanda silang pada alternatif jawaban

yang dianggap paling tepat disediakan.

d. Menetapkan pemberian skor pada setiap bulir pernyataan. Pada

penelitian ini setiap jawaban responden diberi nilai dengan skala

Likert. Riduwan (2007, hlm. 12) mengemukakan bahwa, “skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presespsi seseorang

atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial”. Terdapat lima

alternatif jawaban, yaitu:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

RR = Ragu-ragu

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

e. Melakukan uji coba angket

Sebelum mengumpulkan data yang sebenarnya dilakukan uji coba

angket terlebih dahulu. Dilakukan uji coba ini dimaksudkan agar

mengetahui kekurangan item angket. Selain itu dalam penelitian ini

diperlukan studi literatur yang dapat dijadikan sebagai bahan

perbandingan, acuan atau landasan teoritis yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti selama penyusunan skripsi. Studi literatur ini

merupakan studi yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku

dan pemilihan teori-teori yang terdapat hubungannya dengan masalah

yang dibahas.

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 18

Selain dengan menggunakan angket, untuk mengumpulkan data yang

diperlukan dalam membahas permasalahan penelitian ini maka penulis

menggunakan alat pengumpul data berupa wawancara. Wawancara digunakan

sebagai teknik pengumpulan data apabila penulis ingin melakukan studi

pendahuluan untuk mengetahui permasalahan yang harus diteliti serta mengetahui

lebih dalam mengenai responden .

3.2.4 Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen sebagai alat pengumpulan data sangatlah perlu diuji

kelayakannya, karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias.

Pengujian instrumen ini dilakukan melalui pengujian validitas dan reabilitas.

Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur

apa yang hendak diukur dalam penelitian ini.

3.2.4.1 Uji Validitas

Arikunto (2010, hlm. 211) mengemukakan bahwa, “validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen”.

Pengujian validitas instrumen dengan menggunakan teknik korelasi

product moment dari Karl Pearson, rumusnya yaitu:

])2

y(2

Y][n)2

x(2

x[n

yxxynr

(Muhidin, 2010, hlm. 26)

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 19

X : Skor pertama, dalam hal ini X merupakan skor-skor pada item ke-i

yang akan diuji validitasnya.

Y : Skor kedua, dala hal ini Y merupakan jumlah skor yang diperoleh

tiap responden.

∑X : Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y : Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X2 : Jumlah jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

∑Y2 : Jumlah jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

N : Banyaknya responden

Langkah kerja yang dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada

responden yang bukan responden sesungguhnya. Sejauh ini belum ada

ketentuan yang mensyaratkan banyaknya responden untuk uji coba

instrumen namun disarankan 20-30 orang responden.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya

lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa

kelengkapan dari pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item

yang diperoleh. Dilakukan untuk memudahkan perhitungan atau

pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item

yang sudah di isi pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh dari masing-masing

responden

7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap item

angket dari skor-skor yang diperoleh.

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 20

8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil

perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang

terdapat di tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada

derajat bebas (db) n-2. Dimana n adalah jumlah responden yang

dilibatkan dalam validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db =

20-2 = 18 dan α = 5%

9. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan

nilai tabel r. Kriterianya : a. Jika rxy hitung > rtabel, maka valid

b. Jika rxy hitung ≤ rtabel, maka tidak valid

Apabila instrumen itu valid, maka instrumen tersebut dapat digunakan

pada kuesioner penelitian.

Uji coba angket dilakukan terhadap 30 orang responden, yaitu 30 0rang

guru di SMK Pasundan 3 Bandung. Data angket yang terkumpul, kemudian secara

statistik dihitung validitas dan reliabilitasnya. Jumlah item angket yang diteliti

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas X1 (Komitmen)

No.Item rhitung rtabel Keterangan

1 0,46 0,381 Valid

2 0,71 0,381 Valid

3 0,70 0,381 Valid

4 0,42 0,381 Valid

5 0,64 0,381 Valid

6 0,52 0,381 Valid

7 0,69 0,381 Valid

8 0,67 0,381 Valid

9 0,62 0,381 Valid

10 0,44 0,381 Valid

Sumber: Hasil Uji Coba Angket

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 21

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas X2 (Motivasi Berprestasi)

No.Item rhitung rtabel Keterangan

1 0,52 0,381 Valid

2 0,41 0,381 Valid

3 0,45 0,381 Valid

4 0,45 0,381 Valid

5 0,48 0,381 Valid

6 0,38 0,381 Valid

7 0,59 0,381 Valid

8 0,46 0,381 Valid

9 0,51 0,381 Valid

10 0,52 0,381 Valid

11 0,45 0,381 Valid

12 0,51 0,381 Valid

13 0,39 0,381 Valid

Sumber: Hasil Uji Coba Angket

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Y (Kinerja)

No.Item rhitung rtabel Keterangan

1 0,52 0,381 Valid

2 0,38 0,381 Valid

3 0,45 0,381 Valid

4 0,71 0,381 Valid

5 0,67 0,381 Valid

6 0,74 0,381 Valid

7 0,78 0,381 Valid

8 0,72 0,381 Valid

9 0,71 0,381 Valid

10 0,67 0,381 Valid

11 0,54 0,381 Valid

12 0,61 0,381 Valid

13 0,74 0,381 Valid

14 0,80 0,381 Valid

15 0,81 0,381 Valid

16 0,81 0,381 Valid

17 0,76 0,381 Valid

18 0,51 0,381 Valid

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 22

19 0,70 0,381 Valid

20 0,61 0,381 Valid

21 0,61 0,381 Valid

22 0,60 0,381 Valid

23 0,40 0,381 Valid

24 0,50 0,381 Valid

25 0,50 0,381 Valid

26 0,60 0,381 Valid

27 0,40 0,381 Valid

28 0,41 0,381 Valid

29 0,43 0,381 Valid

30 0,52 0,381 Valid

31 0,70 0,381 Valid

32 0,53 0,381 Valid

33 0,26 0,381 Tidak Valid

34 0,32 0,381 Tidak Valid

35 0,65 0,381 Valid

Sumber: Hasil Uji Coba Angket

Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan terhadap variabel

Komitmen (X1) dengan 10 item dinyatakan valid semua. Selanjutnya uji validitas

pada variabel Motivasi Berprestasi (X2) dengan 13 item dinyatakan valid semua.

Kemudian uji validitas pada variabel Kinerja (Y) dengan 35 item dinyatakan valid

sebanyak 33, sehingga angket yang digunakan untuk mengumpulkan datavariabel

Kinerja adalah 33 item.

3.2.4.2 Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen adalah pengujian alat pengumpulan data

kedua. Arikunto (2010, hlm. 221) berpendapat bahwa “reliabilitas menunjuk pada

satu pengertian bahwa, sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Jadi uji

reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari

instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam

penelitian ini adalah koefisien Alfa dari Cronbach, sebagai berikut:

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 23

𝑟11 = [𝑘

𝑘 − 1] [1 −

∑ 𝜎𝑖2

𝜎𝑡2 ]

Dimana rumus varians sebagai berikut :

𝜎2 =∑ 𝑋2 −

(∑ 𝑋)2

𝑁𝑁

(Arikunto, 2010, hlm. 239)

Keterangan:

𝑟11 : reliabilitas instrumen/koefisien korelasi/korelasi alpha

k : banyaknya bulir soal

∑ 𝜎𝑖2 : jumlah varians bulir

ó𝑡2 : varians total

∑X : jumlah skor

N : jumlah responden

Langkah kerja yang dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada

responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya

lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa

kelengkapan dari pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item

yang diperoleh. Dilakukan untuk memudahkan perhitungan atau

pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item

yang sudah di isi pada tabel pembantu.

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 24

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh dari masing-masing

responden

7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap item

angket dari skor-skor yang diperoleh.

8. Menghitung jumlah skor masing-masing item-item yang diperoleh

9. Menghitung jumlah kuadrat masing-masing item-item yang diperoleh

10. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total

11. Menghitung nilai koefisien alfa

12. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil

perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang

terdapat di tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada

derajat bebas (db) n-2. Dimana n adalah jumlah responden yang

dilibatkan dalam validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db =

20-2 = 18 dan α = 5%

13. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan

nilai tabel r. Kriterianya : a. Jika rxy hitung > rtabel, maka reliabel

b. Jika rxy hitung ≤ rtabel, maka tidak reliabel

3.2.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data

3.2.5.1 Uji Normalitas

Tujuan dilakukannya pengujian normalitas adalah untuk mengetahui

normal tidaknya suatu distribusi data. Hal tersebut penting diketahui dengan

ketepatan pemilihan uji statistik yang akan digunakan. Ada beberapa teknik yang

digunakan untuk menguji normalitas data. Di dalam penelitian ini penulis

menggunakan pengujian normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan Liliefors Test

yaitu perhitungannya yang sederhana. Langkah kerja uji normalitas dengan

metode Liliefors menurut Muhidin dan Abdurahman (2009, hlm. 73) sebagai

berikut:

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 25

a. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun

ada data yang sama.

b. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi

harus ditulis).

c. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

d. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proposi empirik

(observasi).

e. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada tabel z.

f. Menghitung Theoritical Proportion.

g. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion

kemudian carilah selisih terbesar di dalam titik observasi antara kedua

proporsi,

h. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,a) dimana n

adalah jumlah sampel dan a = 0,05), maka H0 diterima. Bentuk

hipotesis Statistik yang akan diuji adalah:

H0 : X mengikuti distribusi normal

H1 : X tidak mengikuti distribusi normal

Berikut ini merupakan tabel distribusi pembantu untuk pengujian

normalitas data.

Tabel 3.7 Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas Data

X f Fk Sn (Xi) Z F0 (Xi) Sn (Xi) -

F0 (Xi)

| Sn (Xi) -

F0 (Xi) |

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Sumber : Muhidin (2010, hlm. 94)

Keterangan:

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar

Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya

Kolom4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n

Kolom 5 : Nilai Z, formula,

Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi kumulatif Luas

Kurva Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel

distribusi normal.

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 26

Kolom 7 : Selisis Empirical Proportion dengan Theoritical

Proportion dengan cara mencari selisi kolom (4) dan

kolom (6)

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif.

Tandai selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai

tersebut adalah D hitung.

Selanjutnya menghitun D tabel pada a = 0,05 dengan cara 0,886

√𝑛 .

Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria:

1. D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal

2. D hitung ≥ D tabel, maka H1 diterima, artinya data tidak berdistribusi

normal

3.2.5.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas, dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat sampel

yang terpilih menjadi responden berasal dari kelompok yang sama. Dengan kata

lain, bahwa sampel yang diambil memiliki sifat-sifat yang sama atau homogen.

Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Barlett. Kriteria

yang penulis gunakan adalah nilai hitung 𝑥2 >, maka H0 menyatakan skornya

homogen ditolak. Nilai hitung diperoleh dengan rumus berikut:

χ2 2

1.101 LogSdbBn

(Somantri dan Muhidin, 2006, hlm. 294)

Dimana :

S12 = varians tiap kelompok data

db1 = n – 1 = derajat kebebasan tiap kelompok

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 27

B = Nilai Barlett = ( Log S2gab ) (∑db1)

S2gab = varians gabungan =

db

SdbS

igab

2

2.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas

dengan uji Barlett yaitu:

1. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk

tiap kelompok tersebut;

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan,

dengan model sebagai berikut:

Tabel 3.8

Model Tabel Uji Barlett

Data db=n-1 S12 Log S1

2 db.Log S12 db. S1

2

1

2

3

Σ

Sumber : Muhidin (2010, hlm. 97)

3. Menghitung varians gabungan.

2

gabS = Varians gabungan = 2

gabS =

db

dbS i

2

i. Menghitung log dari varians gabungan.

ii. Menghitung nilai Barlett.

B = Nilai Barlett = (Log S2gab)(Σdb1)

iii. Menghitung nilai χ2.

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 28

χ2 2

1.101 LogSdbBn

Dimana :

2

iS = Varians tiap kelompok data

iv. Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0,05 dan db = k – 1

v. Membuat kesimpulan.

a) Nilai hitung χ2< nilai tabel χ2, Hoditerima (variasi data

dinyatakan homogen).

b) Nilai hitung χ2> nilai tabel χ2,Hoditolak (variasi data dinyatakan

tidak homogen).

3.2.5.3 Uji Linieritas

Tujuan pengujian liniearitas adalah untuk mengetahui hubungan antara

variabel terikat dan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan

uji kelinieran regresi. Sebelum menguji linieritas regresi, harus diketahui

persamaan regresi sederhana yaitu:

Ỷ = a + bX (Sugiyono, 2007, hlm. 244)

Keterangan :

Ỷ = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan

a = Konstanta

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada

variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi

penurunan

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

Dengan ketentuan :

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 29

a = ∑ 𝑌 –𝑏 ∑ 𝑥

𝑁 = Ỷ − 𝑏Ẍ

Sedangkan b dicari dengan menggunakan rumus :

b = 𝑁 (∑ 𝑋𝑌)− ∑ 𝑋 ∑ 𝑌

𝑁 (∑ 2−(∑ 𝑋)2𝑋

Kemudian model persamaan tersebut dilakukan uji linieritas Muhidin

(2010, hlm. 99-101) dengan langkah–langkah sebagai berikut :

a) Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y

b) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:

JKReg[a] =

c) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:

JKReg[b\a] =

d) Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:

JKres =

e) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan

rumus:

RJKReg[a] = JKReg[a]

f) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan

rumus:

RJKReg[b\a] = JKReg[b/a]

g) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:

RJKRes =

h) Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

JKE=

n

Y2

n

YXXYb

..

g[a]abg JKJKY Re]\[Re

2

2

Re

n

JK s

k n

YY

2

2

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 30

Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil

sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.

i) Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:

JKTC = JKRes –JKE

j) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan

rumus:

RJKTC =

k) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:

RJKE = kn

JK E

l) Mencari nilai Fhitung dengan rumus:

Fhitung = E

TC

RJK

RJK

m) Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau = 5%

menggunakan rumus: Ftabel = F (1- dimana db TC = k-2 dan

db E = n-k

n) Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel

o) Membuat kesimpulan.

Jika Fhitung< Ftabel maka data dinyatakan berpola linier.

Jika Fhitung≥ Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linear.

3.2.6 Teknik Analisis Data

Sugiyono (2012, hlm. 244) berpendapat bahwa:

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke

dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih

mana yang penting dan mana yang dipelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh sendiri dan orang lain.

2k

JKTC

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 31

Selain itu, tujuan dilakukannya analisis data ialah mendeskripsikan data,

dan membuat kesimpulan tentang karakteristik populasi. Agar mencapai tujuan

analsisis data tersebut maka, langkah-langkah atau prosedur yang dapat dilakukan

yaitu sebagai berikut:

1) Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan

data;

2) Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian

instrumen pengumpulan data;

3) Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap

pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut

variabel-variabel yang diteliti. Diberikan pemberian skor dari setiap

item berdasarkan ketentuan yang ada. Kemudian terdapat pola

pembobotan untuk koding tersebut diantaranya:

Tabel 3.9

Pembobotan untuk Koding

No Alternatif Jawaban Bobot

Positif Negatif

1 Sangat Setuju 5 1

2 Setuju 4 2

3 Ragu-ragu 3 3

4 Tidak Setuju 2 4

5 Sangat Tidak Setuju 1 5

Sumber : Somantri dan Muhidin (2006, hlm. 38)

4) Tahap tabulasi data, ialah mencatat data entri ke dalam tabel induk

penelitian. Dalam hal ini hasil koding digunakan ke dalam tabel

rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh bulir setiap variabel. Selain itu,

tabel rekapitulasi tersebut terpapar seperti berikut:

Tabel 3.10 Rekapitulasi Bulir setiap Variabel

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 32

Responden Skor Item Total

1 2 3 4 5 6 ............................... N

1

2

N

Sumber : Somantri dan Muhidin (2006, hlm. 39)

3.2.6.1 Teknik Analisis Deskriptif

Sontani dan muhidin (2010, hlm. 163) mengemukakan bahwa:

Analisis data penelitian secara deskriptif yang dilakukan melalui statistika

deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan

cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil

penelitian.

Analisis data tersebut dilakukan agar menjawab pertanyaan-pertanyaan

yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah no.1, rumusan masalah no.2, dan

rumusan masalah no.3, maka teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis

deskriptif, tujuannya agar mengetahui gambaran tingkat komitmen guru, agar

mengetahui gambaran tingkat motivasi berprestasi guru, dan agar mengetahui

gambaran tingkat kinerja guru di SMK Kencana Bandung.

Agar mudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan

kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket rata-rata skor kategori angket

yang diperoleh dari responden. Berikut ini adalah rumus untuk mengetahui jarak

rentang pada interval pertama sampai dengan interval kelima:

Rentang = skor maksimal - skor minimal = 5.1 – 1 = 4.1

Lebar interval = rentang/banyaknya interval = 4.1/5 = 0,82

Maka interval pertama memiliki batas bawah 1, interval kedua memiliki

batas bawah 1,82, interval ketiga memiliki batas bawah 2,64, interval keempat

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 33

memiliki batas bawah 3,46, dan interval kelima memiliki batas bawah 4,28.

Berikut ini disajikan kriteria penafsiran seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.11 Kriteria Penafsiran

Rentang Penafsiran

1,00 – 1,82 Sangat Rendah

1,83 – 2,64 Rendah

2,65 – 3,46 Cukup Tinggi

3,47 – 4,28 Tinggi

4,29 – 5,1 Sangat Tinggi

Sumber : Diadaptasi dari skor kategori Likert skala 5 (Muhidin

dan Maman, 2007, hlm. 146)

Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk skala ordinal seperti yang

dijelaskan dalam operasional variabel diatas. Pengujian hipotesis pun

menggunakan teknik statistik parametrik yang menuntut data berbentuk interval.

Data ordinal hasil pengukuran diubah terlebih dahulu menjadi data interval. Data

ordinal hasil pengukuran diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan

menggunakan Metode Successive Interval (MSI).

Metode Successive Interval dapat dioperasikan dengan salah satu program

tambahan pada Software Microsoft Excel 2010, yaitu program Successive

Interval. Langkah kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) excel

2. Klik “Analize” pada menu bar

3. Klik “Successive Interval” pada menu Analize, hingga muncul kotak

dialog “Methode of Successive Interval”

4. Klik “Drop Down” untuk mengisi data range pada kotak dialog input,

dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 34

5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list input tabel in first

now

6. Pada option min value isikan/pilih 1 dan max value isikan/pilih 5

7. Masih pada option, check list display summary

8. Selanjutnya pada output, tentukan cell output, hasilnya akan

ditempatkan di sel mana. Lalu klik “OK”.

3.2.6.2 Teknik Analisis Data Inferensial

Statistik inferensial meliputi statistik parametris yang digunakan agar data

interval. Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang telah

dirumuskan dalam rumusan masalah nomor 4, 5, dan 6 agar mengetahui seberapa

besar pengaruh komitmen dan motivasi berprestasi terhadap kinerja guru di SMK

Kencana Bandung.

Dalam penelitian ini, hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan

statistik parametris antara lain dengan menggunakan t-test dan persamaan regresi

ganda.

1. Uji t (Parsial)

Uji hipotesis secara parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh

dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan

uji t. Berikut ini adalah langkah-langkah dengan menggunakan uji t :

a. Merumuskan hipotesis, Uji Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif

(Ha) :

H0 : β1 = 0 : Tidak ada pengaruh positif variabel komitmen

terhadap variabel kinerja.

H1 : β1 ≠ 0 : Ada pengaruh positif variabel komitmen terhadap

variabel kinerja

H0 : β2 = 0 : Tidak ada pengaruh positif variabel motivasi

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 35

berprestasi terhadap variabel kinerja.

H1 : β2 ≠ 0 : Ada pengaruh positif variabel motivasi berprestasi

terhadap variabel kinerja.

b. Menentukkan uji statistika yang sesuai, yaitu:

𝑡 = 𝑟√n − k − 1

1 − 𝑟2

c. Menentukan taraf nyata, taraf nyata yang digunakan adalah α = 0,05 serta

menentukan nilai ttabel pada derajat bebas (db)= n-2. Dimana n adalah

jumlah responden yang dilibatkan.. Nilai Thitung dibandingkan Ttabel

dengan dengan ketentuan sebagai berikut :

Jika Thitung > Ttabel, maka H0 ditolak, H1 diterima.

Jika Thitung < Ttabel , maka H0 diterima, H1 ditolak.:

2. Persamaan Regresi Ganda

Persamaan regresi ganda menurut Muhidin (2010, hlm. 56),

“persamaan regresi ganda adalah persamaan matematik yang

memungkinkan untuk meramalkan nilai-nilai suatu peubah tak bebas (Y)

dari nilai-nilai dua atau lebih peubah bebas (X1, X2, ...., Xi)”. )

Y = a + b1x1 + b2x2 +……………bkxk +

Keterangan :

x, x1, x2……..xk = variabel-variabel

a, b1, b2……..bk = bilangan konstan (konstanta) koefisien variabel

1) Menentukan rumusan hipotesis H0 dan H1

H0 : R = 0 : Tidak ada pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel

Y.

H1 : R ≠ 0 : Ada pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel

Y.

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 36

2) Menentukan uji statistika yang sesuai, yaitu : 𝐹 = 𝑠1

2

𝑆22

Untuk menentukan nilai uji F di atas, adalah (Sudjana, 1996, hlm. 91)

a. Menentukan jumlah kuadrat regresi dengan rumus:

JK(reg) = 𝑏1 ∑ 𝑥1𝑦 + 𝑏2 ∑ 𝑥2𝑦 +⋯+ 𝑏𝑘 ∑ 𝑥𝑘𝑦

b. Menentukan jumlah kuadrat residu dengan rumus:

JK(res) = (∑ 2 − (∑ 𝑌 )2

𝑁𝑌 ) - JK(reg)

c. Menghitung nilai dengan rumus:

Fhitung =

JK(reg)

𝑘JK(res)

𝑛−𝑘 1

Dimana: k = banyaknya variabel bebas

3) Menentukan nilai kritis (α) atau nilai tabel F dengan derajat kebebasan

untuk db1 = k dan db2 = n-k-1.

4) Membandingkan nilai uji F terhadap nilai tabel F dengan kriteria

pengujian:

Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak, Ha diterima.

Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima, Ha ditolak.

5) Membuat kesimpulan

3.2.7 Pengujian Hipotesis

Menurut Arikunto (2010, hlm. 110), “hipotesis dapat diartikan sebagai

suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai

terbukti melalui data yang terkumpul”. Jawaban yang bersifat sementara tersebut

perlu diuji kebenarannya, sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur

yang akan menghasilkan suatu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis

ini. Dalam penelitian ini alat yang akan digunakan ialah regresi ganda. Persamaan

regresi ganda menurut Muhidin (2010, hlm. 56), “persamaan regresi ganda adalah

persamaan matematik yang memungkinkan untuk meramalkan nilai-nilai suatu

peubah tak bebas (Y) dari nilai-nilai dua atau lebih peubah bebas (X1, X2, ...., Xi)”.

Y = a + b1x1 + b2x2 +……………bkxk +

Keterangan :

x, x1, x2……..xk = variabel-variabel

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 37

a, b1, b2……..bk = bilangan konstan (konstanta) koefisien variabel

1) Menentukan rumusan hipotesis H0 dan H1

H0 : R = 0 : Tidak ada pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel

Y.

H1 : R ≠ 0 : Ada pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel

Y.

Menentukan uji statistika yang sesuai, yaitu : 𝐹 = 𝑠1

2

𝑆22

Untuk menentukan nilai uji F di atas, adalah (Sudjana, 1996, hlm. 91)

a. Menentukan jumlah kuadrat regresi dengan rumus:

JK(reg) = 𝑏1 ∑ 𝑥1𝑦 + 𝑏2 ∑ 𝑥2𝑦 +⋯+ 𝑏𝑘 ∑ 𝑥𝑘𝑦

b. Menentukan jumlah kuadrat residu dengan rumus:

JK(res) = (∑ 2 − (∑ 𝑌 )2

𝑁𝑌 ) - JK(reg)

c. Menghitung nilai dengan rumus:

Fhitung =

JK(reg)

𝑘JK(res)

𝑛−𝑘 1

Dimana: k = banyaknya variabel bebas

2) Menentukan nilai kritis (α) atau nilai tabel F dengan derajat kebebasan

untuk db1 = k dan db2 = n-k-1.

3) Membandingkan nilai uji F terhadap nilai tabel F dengan kriteria

pengujian: Jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak H0.

4) Membuat kesimpulan

Berikut adalah rumusan hipotesis statistik:

Hipotesis 1 : H0 : β1 = 0 : Komitmen tidak berpengaruh secara

parsial terhadap kinerja guru di

SMK Kencana Bandung

H1 : β1 ≠ 0 : Komitmen berpengaruh secara

parsial terhadap kinerja guru di

SMK Kencana Bandung

Hipotesis 2 : H0 : β2 = 0 : Motivasi berprestasi tidak

berpengaruh secara parsial

terhadap kinerja guru di SMK

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 38

Kencana Bandung

H1 : β2 ≠ 0 : Motivasi berprestasi berpengaruh

secara parsial terhadap kinerja guru

di SMK Kencana Bandung

Hipotesis 3 : H0 : β3 = 0 : Komitmen dan motivasi berprestasi

tidak berpengaruh secara simultan

terhadap kinerja guru di SMK

Kencana Bandung

H1 : β3 ≠ 0 : Komitmen dan motivasi berprestasi

Berpengaruh secara simultan

terhadap kinerja guru

di SMK Kencana Bandung