bab iii dinamika sistem pendidikan ppmi assalaam … · a. kurikulum pesantren dalam setiap proses...
TRANSCRIPT
52
BAB III
DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN PPMI ASSALAAM 1985 – 2010
A. Kurikulum Pesantren
Dalam setiap proses pendidikan, tentulah memiliki tujuan yang hendak
dicapai. Semakin matab dan tujuan yang direncanakan maka semakin fokus pula
dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, tujuan menduduki posisi penting
dalam pendidikan. Pendidikan akan kehilangan spirit dan arahnya apabila tujuan
tersebut tidak direncanakan secara matang.
Salah satu komponen dari perwujudan tujuan pendidikan tersebut salah
satunya adalah kurikulum. Secara umum, kurikulum dapat diartikan dengan usaha
menyeluruhyang dirancang khusus oleh pihak sekolah guna membimbing murid
untuk memperoleh hasil dari pembelejaran yang sudah ditentukan.1
Selama ini, studi-studi tentang pesantren tradisional tidak menyebut
kurikulum yang baku, Hal ini dapat dipahami karena pesantren sesungguhnya
merupakan lembaga pendidikan Islam di Indonesia yang bebas dan otonom. Dari
segi aturan, pesantren selama ini diberikan kebebasan oleh Negara untuk
menyusun dan melaksanakan kurikulum pendidikan secara bebas dan merdeka.
Namun demikian,jika dilihat dari studi-studi tentang pesantren yang ada, maka
dapat diperoleh bentuk - bentuk kurikulum. Secara umum kurikulum pesantren
dapat dibedakan menjadi 4 bentuk, yaitu: (1) pendidikan agama (2) pengalaman
1Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: BalaiPustaka, 2006), hlm. 726.
52
53
dan pendidikan moral (3) sekolah dan pendidikan umum, serta (4) keterampilan
dan kursus.2
Dalam dunia pesantren, kegiatan belajar pendidikan agama Islam lazim
disebut dengan ngaji atau pengajian. Kegiatan ngaji di pesantren dalam
praktiknya dapat dibedakan menjadi dua tingkatan. Tingkatan pertama ngaji
sangatlah sederhana, yaitu para santri belajar bagaimana cara membaca teks-teks
Arab, terutamasekali Al Quran. Tingkatan ini dianggap sebagai usaha minimal
dari pendidikan agama yang harus dikuasai oleh para santri. Tingkatan berikutnya
adalah para santri memilih kitab-kitab klasik dan mempelajarinya dibawah
bimbingan Kyai. Adapun kitab-kitab yang dijadikan bahan untuk ngaji meliputi
berbagai bidang ilmu, seperti: fikih, akidah atau tauhid, nahwu, sharaf, balagoh,
hadits, tasawuf, akhlak, dan ibadah-ibadah seperti shalat,doa dan wirid.
Kedua, kurikulum berbentuk pengalaman dan pendidikan moral. Pesantren
menempatkan pengalaman dan pendidikan moral sebagai salah satu kegiatan
pendidikan penting di pesantren. Kegiatan-kegiatan keagamaan yang paling
ditekankan di pesantren adalah kesalehan dan komitmen para santri terhadap
limarukun Islam : syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji ke Mekah bagi yang
mampu. Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran
parasantri untuk mengamalkan nilai-nilai moral yang diajarkan pada saat ngaji.
Adapun nilai-nilai moral yang ditekankan di pesantren adalah persaudaraan Islam,
keikhlasan, kesederhanaan, dan kemandirian. Para santri mempelajari moralitas
saat mengaji dan kemudian diberi kesempatan untuk mempraktikkan. Sebagai
2Ronald Bull dan Alan Lukens, Jihad Ala Pesantren Dimata Antropolog
Amerika.terj Abdurrahman Mas'ud, (Yogyakarta:Gama Media, 2004), hlm. 35.
54
contoh, shalat lima kali sehari adalah kewajiban dalam Islam, tetapi kadang belum
menekankan pada pentingnya berjamaah. Bagaimanapun, berjamaah dianggap
sebagai cara yang lebih baik dalam shalat dan pada umumnya diwajibkan
dipesantren. Sebuah pesantren yang tidak mewajibkan shalat berjamaah dianggap
bukan lagi pesantren yang sebenarnya. Hal ini dikarenakan shalat berjamaah
adalah salah satu prkatik dari ajaran persaudaraan dan kebersamaan, yaitu nilai-
nilai yang harus ditumbuhkan dalam masyarakat Islam. Jika jamaah sekali dalam
diibaratkan, shalat jamaah sekali dalam seminggu dalam shalat Jumat akan
membentuk masyarakat yang solid, maka berjamaah tiap hari akan memperkuat
tali persaudaraan.
Adapun nilai keikhlasan dan kesederhanaan umumnya dibiasakan
dipesantren melalui kebersamaan. Hal ini dapat dilihat dari peralatan tidur, kamar
tidur, jenis makanan dan lauk pauknya, serta gaya hidup para santri di pesantren.
Dilihat dari peralatan tidurnya, sebuah kamar yang umumnya dihuni 1-2 orang,
ternyata dipesantren biasa dihuni 6-8 orang. Jika dilihat dari jenis makanan dan
lauk-pauknya, para santri makan nasi putih dengan lauk-pauk sederhana. Gaya
hidup dan cara berpakaian mereka juga sederhana, tidaklah rnencolok dengan
memamerkan gaya-gaya berpakaian yang berlebihan. Sedangkan untuk nilai
kemandirian diajarkan di pesantren dengan cara santri mengurusi sendiri
kebutuhan-kebutuhan dasarnya, seperti mencuci baju, menyetrika dan merawat
barang masing-masing.3
3Zamakhsyari,Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan
Hidup Kyai dan Visinya Megenai Masa Depan Indonesia, (Jakarta: LP3ES,
1983), hlm. 75.
55
Ketiga adalah kurikulum berbentuk sekolah dan pendidikan umum.
Pesantren memberlakukan kurikulum sekolah dengan mengacu pada pendidikan
nasional yang dikelurakan oleh Departemen Pendidikan Nasional, sedangkan
untuk kurikulum madrasah mengacu kepada pendidikan nasional yang
dikeluarkan oleh departemen Departemen Agama. Jika dilihat dari rasio
pendidikan umum dan pendidikan nasional agama yang termuat didalamnya,
maka dapat dikatakan bahwa kurikulum sekolah cenderang sekuler,, karena dari
keseluruhan total jam pelajaran yang ada, kurikulum sekolah hanya memberikan 2
jam pelajaran agama untuk setiap minggunya. Hal ini tentu berbeda dengan
kurikulum masdrasah yang memuat 70% untuk pendidikan agama dan 30%
sisanya untuk pendidikan umum. Karena itu, kurikulum madrasah dapat dikatakan
sebagai kurikulum yang memadukan antara yang sekuler dan agamis
Bagi pesantren, kedua bentuk kurikulum tersebut menjadi jembatan yang
menghubungkan pesantren dengan sistem pendidikan nasional. Sebaliknya. bagi
pendidikan nasional kedua bentuk kurikulum tersebut memperoleh
penyempurnaan dari sistem pendidikan pesantren terutama tentang pembinaan
moral santri.4
Keempat, kurikulum berbentuk keterampilan dan kursus. Pesantren
memberlakukan kurikulum yang berbentuk keterampilan dan kursus dan
terencana dan terprogram melalui kegiatan ekstra-kulikuler.Kurikulum ini
diberlakukan pesantren karena dua alasan, yaitu: alasan politis dan promoi. Dari
segi politis, pesantren yang memberikan pendidikan ketrampilan dan kursus
4Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren: Suatu Kajian tentang
Unsur dan Nilai Sistem Pendidikan Pesantren, (Jakarta: INIS, 1994), hlm. 143.
56
kepada para santrinya berarti merespon seruan pemerintah untuk peningkatan
kemampuan sumber daya manusia (SDM). Hal ini berarti hubungan pesantren
dengan pemerintah harmonis dan tidak saling bertentangan.Sementara itu, dari
segi promosi terjadi peningkatan jumlah calon santri yang memilih pesantren-
pesantren modern dan terpadu, dengan alasan karena ada pendidikan keterampilan
dan kursus didalamnya. Dipihak lain, pesantren yang tidak memberikan
pendidikan keterampilan dan kursus bagi santrinya dengan cepat akan menjadi
tidak terkenal. Tentu hal ini dapat dipahami karena kecenderungan masyarakat
berharap agar produk akhir dari pesantren adalah para alumni yang pandai ilmu
agama, bermoral dan memiliki skill untuk masa depan mereka.5
B. Dasar dan pola pengembangan kurikulum pendidikan
PPMI Assalam
1. Dasar Penyusunan Kurikulum
Sejak awal berdiri dengan menusung konsep Pesantren Modrn Islam,
PPMI Assalaam telah melepaskan diri dari konsep pesantren tradisional dimana
perankepemimpinan kiai begitu dominan. Proses pengambilan keputusan,
kepemimpinan, kurikulum pembelajran, majemen adminstrasi hingga urusan
masalah logistik semua ditentukan oleh masing-masing tim pakar dan orang-orang
yang berwenang.
Orientasi pendidikan di PPMI Assalaam memiliki sedikit perbedaan
dengan beberapa pesantren lainnya yang lebih menitikberatkan pada penguasaan
5Ronald Bull dan Alan Lukens, Jihad Ala Pesantren Dimata Antropolog
Amerika.terj Abdurrahman Mas'ud, (Yogyakarta: Gama Media, 2004), hlm. 84.
57
ilmu agama dalam melahirkan calon ulama. Hal ini tidak lepas dari profil pendiri
PPMI Assalaam yang berlatar belakang pengusaha, bukan seorang kyai atau
ulama yang memiliki pengalaman dan wawasan dalam pengelolaan pendidikan
agama. Berdasarkan pengalaman dan wawasan yang dimilikinya, pendiri
pesantren menginginkan lahirnya ilmuwan, cendekiawan, profesional, birokrat,
dan teknokrat yang memiliki dasar agama yang kuat dari rahim pesantren.
Pendidikan PPMI Assalaam diarahkan pada pengembangan sains dan
teknologi yang berupaya mengintegrasikan antara ilmu agama dan ilmu umum
dalam menjawab kebutuhan pembangunan nasional dan tantangan global.
Untuk menunjang upaya tersebut, PPMI Assalaam menerapkan pola
pendidikan komprehenship dengan mengambil langkah-langkah positif dan
kongkrit dengan cara memadukan dim sistem (manhaj) pendidikan, menerapkan
sistem modern, dan menerapkan pendidikan yang bersifat integral-holistik.6
Pertama, memadukan dua sistem (manhaj) pendidikan. Hal ini dilakukan
dengan cara memadukan sistem pendidikan salafiyah dengan sistem pendidikan
modern yang dikenal dengan istilah majma'ul bahraini. Disini kegiatan belajar
mengajar formal menganut sistem sekolah pada umumnya dan pendidikan non
formal melalui keseharian kehidupan santri yang diatur dalam sistem asrama
sebagaimana yang biasa diterapkan pada pesantren salafiyah.
Penerapan pendidikan formal dimaksudkan untuk memberikan
pengetahuan yang telah distandarisasi secara nasional sesuai dengan jenjang
perididikannya, sehingga tidak terdapat jarak penguasaan pengetahuan antara
6 Pengurus MPP, Profil Singkat Pondok Pesantren Modern Islam
Assalaam, (Surakarta: PPMI Assalaam, 2015), hlm. 12.
58
santri pesantren dengan siswa sekolah umum. Adapun penerapan pendidikan non
formal melalui kehidupan pesantren dimaksudkan untuk mengembangkan
karakter unggul para santri. Sampai saat ini lingkungan pesantren dipercaya
sebagai lingkungan pendidikan yang kondusif bagi pengembangan karakter dan
perubahan perilaku santri.
Kedua, menerapkan konsep modern. Konsep modern yang dikembangkan
di PPMI Assalaam didasarkan pada kaidah "al-muhafadhatu 'alal qadirn as-
shaleh wal akhdu bi al-jadid al-ashlah" (memelihara yang baik dan mengambil
penemuan baru yang lebih baik). Kata modern dimaksudkan oleh para pendiri
mengandung makna memotivasi santri agar selalu mampu memberikan jawaban
secara handal terhadap tantangan kehidupan yang sesuai dengan tuntutan
perkembangan zaman. Mengubah citra negatif (kumuh dan gudikan) terhadap
pondok pesantren dan pondok pesantren menjadi lembaga yang memiliki
kredibilitas dalam bidang pendidikan Islam.
Modernisasi yang dilaksanakan di PPMI Assalaam merupakan bentuk
adaptasi terhadap perkembangan global yang dinamis, serta menjadi sarana
memperbaiki kelemahan sistem pendidikan pesantren. Telihat pola ini diterima
oleh masyarakat luas dengan masih tingginya animo masyarakat menitipkan
anaknya untuk dididik di PPMI Assalaam di tengah persaingan dunia pendidikan
yang menawarkan berbagai keunggulan sistem pendidikan.
Penerapan konsep modem dl PPMI Assalaam tetap berada pada koridor
yang jelas. Kendati harus berubah dan menyesuaikan diri dengan perkembangan
59
zaman, PPMI Assalam berupaya semaksimal mungkin mempertahankan jati
dirinya yang khas sebagai pengemban misi risalah keislaman.7
Berdasarkan pola manajemen pesantren yang telah ditentukan, maka
dalam rangka perencanaan program pendidikan dan kurikulum, PPMI Assalaam
selalu berpijak pada Visi dan Misi yang dimilikinya. Adapun visi PPMI Assalaam
yang dijadikan dasar dalam pengembangan kurikulumnya adalah: "Terwujudnya
insan yang memiliki keseimbangan spiritual, intelektual dan moral menuju
generasi ulul albab yang berkomitmen tinggi terhadap kemajuan umat dengan
berlandaskan Al Quran dan Al Sunnah."
Visi tersebut, kemudian diperkuat dengan khittah perjuangan PPMI
Assalaam yang mencakup 5 butir. Kelima butir tesebut adalah (1) memotivasi
santri agar Islam selalu mampu memberikan jawaban secara handal terhadap
tantangan kehidupan sesuai dengan tuntutan perkembangan masyarakatnya,(2)
memadukan secara harmonis tradisi pesantren dengan sistem pendidikan
persekolahan mutakhir,(3)mengubah citra negatif terhadap pondok pesantren, (4)
menjadikan pesantren sebagai lembaga yang memiliki kridebilitas dalam bidang
pendidikan islam, dan (5) menjadikan pesantren sebagai pusat pendidikan
perdamaian dengan pemerintah, umat Islam, masyarakat luas, dan penduduk non-
Islam.
Sedangkan untuk mencapai visi, Yayasan MPI merumuskan misi PPMI
Assalaam secara detail yaitu
7 Wawancara dengan M.T Arifin tanggal 2 Mei 2016
60
a. Menyelenggarakan proses pendidikan Islam yang berorientasi pada mutu,
berdaya saing tinggi, dan berbasis pada sikap spiritual,intelektual dan moral.
b. Mengembangkan pola kerja pondok pesantren yang dengan berbasis pada
manajemen professional yang Islami.
c. Menciptakan suasana kehidupan yang tertib,aman, dan damai serta penuh
keteladanan.
d. Meningkatkan citar positif lembaga pendidikan pondok pesantren yang
berwawasan sains dan teknologi informasi serta berbudaya Islami.
e. Menyelenggarakan usaha-usaha kaderisasi untuk kemajuan umat menuju
masyarakat madani.
Dasar pengembangan kurikulum PPMI Assalaam, selain menggunakan
visi, misi dan strategi seperti yang dikemukakan diatas, sebagai bagian dari sistem
pendidikan nasional, maka kurikulum PPMI Assalaam juga menggunakan
kurikulum nasionalsebagai dasar pola pengembangan sistem pendidikan. Sejak
tahun1985 hingga 2010, ada empat kurikulum nasional yang dijadikan sebagai
acuan.
a. Kurikulum Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
CBSA merupakan suatu pendekatan yang diterapkan dalam proses belajar-
mengajar dengan menekankan pada keterlibatan kemampuan peserta didik, baik
secara fisik, mental, intelektual maupun emosionalnya sehingga diperoleh hasil
belajar yang berupa keteerpaduan antar aspek kognitif, afektif dan psikomotor
dalam kesatuan pribadi peserta didik yang utuh seperti yang diinginkan dalam
tujuan pendidikan nasional.
61
Sebagai konsep, CBSA adalah suatu proses kegiatan belajar-mengajar
yang subjek didiknya terlibat secara intelektual dan emosional serta fisiknya,
sehingga ia betul-betul berperan dan berpartisipasi aktif dalam melakukan
kegiatan belajar. Dengan demikian peserta didik, merupakan inti dalam kegiatan
belajar-mengajar. Sekaligus peserta didik sebagai subyek dan obyek kegiatan
belajar-mengajar.8
b. Kurikulum 1994 Suplemen 1999
Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan
dilaksanakan sesuai dengan undang-undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Adapun pada kurikulum ini lebihmengutamakan kepada
pendekatan materi. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran,
yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan. Dengan sistem
caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan
dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi pelajaran
cukup banyak.
c. Kurikulum KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
Kurikulum ini menitik beratkan pada pengembangan kemampuan
melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performasi tertentu, sehingga
hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap
serangkat kompetensi tertentu. Dimulai pada tahun 2003/2004, KBK diarahkan
untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan
8 Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, (Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media, 2011), hlm. 28.
62
minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran,
ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tanggungjawab. Selanjutnya yang
menjadi cirikhas dari kurikulum ini adalah adanya pengarsipan dari setiap proses
belajar peserta didik yang disebut portofolio.9
d. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum ini pada dasarnya sama dengan Kurikulum 2003/2004.
Perbedaan menonjol terletak pada kewenangan dalam penyusunannya, yaitu
mengacu pada jiwa dari desentralisasi sistem pendidikan. Pada Kurikulum 2006,
pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Guru
dituntut mampu mengembangkan sendiri silabus dan penilaian sesuai kondisi
sekolah dan daerahnya. Hasil pengembangan dari semua mata pelajaran dihimpun
menjadi sebuah perangkat dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP).
2. Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum PPMI Assalaam
Studi-studi tentang pesantren tidak menyebut kurikulum yang baku, hal
dapat dipahami karena pesantren sesungguhnya merupakan lembaga pendidikan
Islam di Indonesia yang bebas dan otonom, dari segi kurikulum pesantren diberi
kebebasan untuk menyusun dan melaksanakan kurikulum pendidikan secara bebas
tanpa adanya pemaksaan. Hal ini diperkuat dengan adanya SKB tiga menteri
Nomor 6 Tahun 1975, Nomor 037/4 1975 dan Nomor 36 tahun 1975 tentang
peningkatan mutu pendidikan pada madrasah dan Undang-Undang Nomor 2
Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional berupa penegasan definitif
9 Ibid., hlm. 33
63
tentang pesantren dan madrasah dimasukkan dalam kategori pendidikan sekolah
tanpa menghilangkan karakter keagamaannya.10
Melalui pemahaman dan penghayatan atas Visi dan Misi, selanjutnya
dalam proses pengembangan kurikulum pendidikan PPMI Assalaam dilakukan
dengan pola perencanaan program pendidikan dan kurikulum dalam bentuk
diskusi kelompok, seminar dan lokakarya. Sebagai langkah taktis, kegiatan
pertama yang dilakukan adalah diskusi kelompok. Diskusi kelompok yang
dikoordinasikan oleh bidang kurikulum ini selanjutnya akan dijadikan sebagai
sarana untuk merumuskan draf program dan kurikulum yang dikembangkan.
Bahan yang dibahas dalam diskusi kelompok ini bersumber dari kurikulum
Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama, dan beberapa model
kurikulum di pesantren. Adapun yang terlibat dalam diskusi kelompok ini anatara
lain adalah pihak yayasan, kepala madrasah/sekolah dan beberapa guru yang
memiliki kasaitas dibidang penegmbangan kunkulum. Disisnilah para peserta
diskusi kelompok berpikir keras untuk menyusun draf program pendidikan dan
kurikulum. Tahap selanjutnya adalah penyelenggaraan seminar lokaraya. Kegiatan
ini merupakan forum untuk memvalidasi draf program pendidikan dan kurikulum
yang dihasilkan oleh diskusi kelompok.
Selain berfungsi untuk validasi, seminar dan lokakarya kurikulum mi juga
berfungsi untuk penguatan dan pendalaman wawasan mengenai program
10
Samsul Nizar, Sejarah Sosial Dan Dinamika Intelektual Pendidikan
Islam Di Nusantara, ( Jakarta: Prenada Media Group, 2013), hlm. 52.
64
pendidikan dan kurikulum pesantren. Untuk kepentingan ini, beberapa pakar
pendidikan, baik dari Departemen Pendidikan Nasional didatangkan sebagai
panelis.Produk dari seminar dan lokakarya ini adalah keputusan tentang program
pendidikan dan kurikulum yang dikembangkan oleh PPMI Assalaam.11
Secara garis besar, program pendidikan yang ditawarkan oleh PPMI
Assalaam dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: pendidikan sekolah formal
dan pendidikan kesantrian. Sekolah formal merupakan unit pendidikan yang
terangkum dalam struktur mata pelajaran sekolah yang dilaksanakan pada waktu
kegiatan belajar mengajar pagi. Unit pendidikan sekolah ini meliputi pendidikan
tingkat menengah (MTs), tingkat persiapan Takhashushiyah (TKS), dan tingkat
atas (MA,SMA,SMK). Sementara itu, pendidikan kesantrian diselenggarakan
dalam bentuk pendidikan danpengajaran pondok yang meliputi semua proses
pendidikan yang berlangsung dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan terjadwal
dalam kegiatan belajar mengajar pagi.12
C. Sistem Pendidikan Dan Kurikulum PPMI Assalaam
Tahun 1985 - 2010
Sejak berdiri, PPMI Assalaam memang telah melakukan integrasi
keilmuan secara seimbang antara keilmuan Islam dan sosial. Bangunan ilmu-ilmu
kelslaman diperoleh dari warisan keilmuan pesantren klasik yang dipadukan
dengan penemuan-penemuan metode baru dalam studi Islam. Sedangkan
11
Wawancara dengan Wahyudi Prabowo tanggal 24 Januari 2016
12
Wawancara dengan Sri Hartini tanggal 20 Januari 2016
65
bangunan keilmuan alam dan sosial diperoleh dari struktur mata pelajaran
Departemen Agama dan Departemen Pendidikan Nasional yang dimodifikasi
sesuai dengan karakter pesantren.
Dengan demikian, kurikulum PPMI Assalaam merupakan integrasi dari
tiga kurikulum pendidikan menjadi satu kesatuan struktur mata pelajaran.13
Ketiga
bangunan kurikulum yang diinetgrasikan tersebut adalah kurikulum pesantren
klasik, Departemen Agama dan Departemen Pendidikan Nasional. Adapun
dengan berkembangnya zaman dan adanya jaringan dan kerjasama dengan dunia
internasional, maka kurikulum dan metode pengajaran di PPMI Assalaampun juga
telah melakukan Mu 'adalah pelajaran yang disesuiakan dengan syarat universitas
di luar negeri utamanya timur tengah.
Perubahan kurikulum yang dilakukan pemerintah dari masa awal pendirian
pesantren yang masih menggunakan kurikulum 1984 dengan model belajar Cara
Belajar Siswa Aktif (CBSA), kemudian disusul dengan model kurikulum 1994
dan suplemen 1999 lalu pada tahun 2003 pemerintah kembali merubah sistem
pendidikan baru bertajuk Kurikulum Berbasis Kompetensi hingga penerapan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tidak banyak merubah pola pendidikan
yang diselenggarakan PPMI Assalaam. Hal ini dikarenakan adanya model sistem
pendidikan kesantrian yang pada hakekatnya disitulah letak pendidikan yang
sebenarnya. Dimana setiap aktivitas dari bangun tidur hingga tidur kesemuanya
adalah merupakan proses pendidikan.14
13
Kadarusman, Nilai-nilai Dasar Pendidikan Keassalaman, ( Surakarta:
Assalam Press, 2006), hlm. 122
14
Wawancara dengan Muhammad Nur Khofiq 20 Januari 2016
66
Pendidikan dan pengajaran di PPMI Assalam dibagi menjadi dua bagian
yaitu pendidikan kesantrian yang ditaktiskan dalam kurikulum pondok dan
pendidikan formal melalui kegiatan KBM sekolah.
Adapun penjelasan adalah sebagai berikut:
1. Kurikulum Pondok
Pendidikan pondok bagi PPMI Assalaam merupakan usaha sistematis
untuk menggembangkan potensi spiritualitas dan intelektualitas santri dalam
rangka mewujudkan profil santri yang memiliki akhlak mulia. Untuk kepentingan
ini, pendidikan pondok diselenggarakan dalam tiga bentuk kegiatan yaitu kegiatan
kurikuler, kegiatan ko kurikuler dan kegiatan ekstrakulikuler.15
Kegiatan kurikuler ditekankan pada aspek kognitif, karena
diselenggarakan melalui model kurikulum persekolahan, ko-kurikuler pada aspek
afektif karena diselenggarakan melalui model pengalaman hidup, dan ekstra
kulikuler pada psikomotorik karena diselenggarakan melalui model keterampilan.
Kegiatan kulikuler pondok didefinisikan sebagai suatu kegiatan
pendidikan yang memuat sembilan mata pelajaran yang dimasukkan kedalam
struktur kurikulum sekolah. Kesembilan mata pelajaran yangdimaksud adalah:
(1) al-Lugah al-'Arabiyah, (2) al-Lugah al-Injliziyah (3) Aqidah,(4) Akhlaq (5)
Tahfidz (6) Fiqih (7) Tarikh al-Islam atau Tsaqafah Islamiyah, (8) Thariqah at-
Ta'lim, dan (9) Qira'atul Quran. Karena melekat pada struktur kurikulum sekolah.
Kesembilan mata pelajaran tersebut diselenggarakan pada kegiatan pembelajaran
15
Sri Hartini, log.cit.
67
pagi antara jam 07.00 - 12.40 WIB. Kegiatan kurikuler ini harus diikuti oleh
semua santri PPMI Assalaam.
Adapun kegiatan ko-kurikuler pondok dimaksudkan sebagai suatu
kegiatan pendidikan yang mendukung kegiatan kurikuler. Kegiatan ini
diselenggarakan pada waktu pagi dan malam hari. Sebagaiman kegiatan kulikuler,
untuk kegiatan ko-kulikuler juga diberikan dalam bentuk mata pelajaran, yang
terdiridari 6 (enam) mata pelajaran, yaitu: (1) Qira'atul Quran, (2) Al-
Muhadharah (3) Tazwid wa Tasyji' al-Lughah,(4) Al-Muhadatsah,(5) Dirosah at-
Tafsir (6) Qiro 'ah al-Kitab.
Perlu diketahui bahwa mata pelajaran Al-Muhadarah merupakan mata
pelajaran yang bertujuan untuk melatih santri agar terampil berpidato, baik
dalambahasa Indonesia,Arab, maupun Inggris. Adapun mata pelajaran Tazwid wa
Tasyji' al-Lughah meruapakan mata pelajaran yang seacra khusus membekali
santri agar terampil berbahasa Arab maupun Inggris. Sedangkan mata pelajaran
Qiro 'ah al-Kitab, merupakan mata pelajaran yang diberikan kepada santri untuk
membekali keterampilan membaca kitab-kitab Islam klasik, yang lazim disebut
sebagai kitab kuning.16
Demikian pentingnya keenam mata pelajaran tersebut bagi santri, sehingga
mata pelajaran yang dikategorikan kedalam kelompok pelajaran ko-kurikuler ini
juga harus diikuti oleh semua santri Assalaam. Bahkan, jika seorang santri yang
tidak bisa hadir karena suatu alasan harus mendapatkan surat izin kepala sekolah
16
Muhammad Nur Khofiq, log.cit.
68
atau petugas yang dirujuk. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Usatad
Muhammad Nur Khofiq
Bahwa mata kurikulum kepondokan inilah yang merupakan ciri khas dari
pembinaan kemampuan keagamaan bagi santri PPMI Assalaam yaitu
kemampuan berkomunikasi baik secara aktif maupun pasif dengan
menggunakan bahasa asing terutama bahasa Arab, Inggris dan tentunya
diimbangi juga kemampuan membaca kitab klasik. Oleh karena itu, wajib
bagi setiap santri untuk menghadiri setiap kegiatan kelas yang
dilakasanakan, dan gams ada ijin apabila tidak bisa mengikuti. Hal ini
dikarenakan pembelajaran ko-kurikuler bobotnya sama dengan mata
pelajaran kurikuler.
Bentuk pendidikan pondok yang terakhir adalah kegiatan ekstra kurikuler,
yaitu kegiatan pendidikan yang berusaha untuk mengembangkan potensi minat
dan bakat para santri, baik dalam bidang olahraga, keterampilan, maupun seni.
Kegiatan ini diselenggarakan pada waktu sore hari dan Jumat pagi, Bagi para
santri, kegiatan ekstra kulikuler ini dapat dipilih secara bebas sesuai dengan minat
dan kecenderungan masing-masing santri.
Dalam praktiknya, setiap bidang minat dan bakat difasilitasi oleh
ustadz,guru atau pelatih. Selain menyediakan pendamping maupun pelatih, pihak
pesantren juga menyediakan fasilitas yang diperlukan seperti tempat dan berbagai
jenis peralatan. Untuk kegiatan bidang olah raga, tempat kegiatan dipusatkan
dilapangan, GOR dan tempat-tempat terbuka lainnya. Sementara itu, untuk bidang
keterampilandan kesenian mengambil tempat diruang keterampilan dan rauang-
raang kelas yang ditunjuk.17
17
Wawancara dengan Sukhamdi tanggal 27 Januari 2016.
69
Tabel dibawah ini menunjukkan struktur kurikulum pondok PPMI
Assalaam:
Tabel 2.
Struktur Kurikulum Kepondokan PPMI Assalaam Tahun 2006
No
Bidang Studi
Jumlah Jam Pelajaran
I II III IV V VI
1 al-Lugah al-'Arabiyah 6 4 4
2 al-Lugah al-Injliziyah 4 4 2
3 Aqidah 1 1 1
4 Akhlaq 1 1 1
5 Tahfidz 1 1 1
6 Fiqh 2 1 1
7 Tarikh al-Islam 1 1
Tsaqafah Islamiyah 1
8 Thariqah at-Ta'lim 1 1 1
9 Qiro'atul Qur'an
10 Al-Muhadharah 6 6 6 6 6 2
Al-Indonisiyah
Al-'Arabiyah
Al-Injiziyah
11 Al-Kasysyafah 2 2 2 2 2
12 Tazwid wa Tasyji' al-Lughah 3 3 3 3 3 3
Al-'Arabiyah
Al-Injiziyah
13 Al-Muhadatsah 4 4 4 4 4 4
Al-'Arabiyah
Al-Injiziyah
14 Dirosah at-Tafsir 2 2 2 2 2 2
15 Qiro'ah al-Kitab 2 2 2 2 2 2
16 Ar-Riyadhah 2 2 2 2 2 2
17 Al-Funun 2 2 2 2 2 2
Jumlah 23 23 23 40 37 29
Sumber: Kadarusman, Nilai-nilai Dasar Pendidikan Keassalaman. Surakarta:
Assalam Press. Tahun 2006
Pada tahun pelajaran 2010/2011 setelah adanya penyempurnaan dari nilai-
nilai Keassalaaman, maka terdapat perubahan pada struktur mata pelajaran
70
kepondokan dimana mata pelajaran Tsaqafah Islamiyah dikeluarkan dari struktur
mata pelajaran dan penambahan mata pelajaran Nisaiyah yang khusus diberikan
kepada santriwati. Pengeluaran mata pelajaran kepondokan ini buka berarti
pelajaran tersebut dihilangkan, tetapi hanya diajarkan melalui kegiatan kajian
tersendiri. Khusus mata pelajaran Tsaqofah Islamiyah setelah tidak masuk dalam
struktur mata pelajaran pondok berubah menjadi kegiatan kajian mingguan yang
diikuti oleh seluruh civitas akademika PPMI Assalaam.
Sedangkan adanya penambahan mata pelajaran, hal ini diperoleh dari
proses kajian yang dilakukan oleh tim pengawas mutu kurikulum PPMI
Assalaam, dimana penambahan mata pelajaran tersebut bertujuan untuk
mendapatkan hasil pembelajaran yang lebih baik. Pada tahun ajaran 2010/2011
penambahan mata pelajaran Nisaiyah merupakan sebuah usaha memberikan
perhatian khusus terhadap pemibinaan santriwati. Hal ini dikarenakan adanya
serangan gelombang feniminsme dunia barat yang cukup ekspansionis melalui
berbagai media dan sangat mempengaruhi perkembangan sikap santriwati yang
semakin jauh dari tatanan nilai Isam. Oleh karena itu diperlukan usaha yang lebih
serius dalam membentengi hal tersebut. Mata pelajaran ini megajarkan tentang
beberapa konsep pengembangan diri seorang erempuan baik secara fisik maupun
mental serta cara pandang perempuan menurut pandangan Islam.
Secara rinci perubahan kurikulum kepondokan PPMI Assalaam dapat
dilihat pada tabel berikut:
71
Tabel 3.
Struktur Kurikulum Kepondokan PPMI Assalaam Tahun 2010
No
Bidang Studi
Jumlah Jam Pelajaran
I II III IV V VI
1 al-Lugah al-'Arabiyah 6 4 4
2 al-Lugah al-Injliziyah 4 4 2
3 Aqidah 1 1 1
4 Akhlaq 1 1 1
5 Tahfidz 1 1 1
6 Fiqh 2 1 1
7 Tarikh al-Islam 1 1 1
8 Qiro'atul Qur'an 4 4 4 4 4 4
9 Al-Muhadharah 6 6 6 6 6 2
Al-Indonisiyah
Al-'Arabiyah
Al-Injiziyah
10 Al-Kasysyafah 2 2 2 2 2
11 Tazwid wa Tasyji' al-Lughah 3 3 3 3 3 3
Al-'Arabiyah
Al-Injiziyah
12 Al-Muhadatsah 4 4 4 4 4 4
Al-'Arabiyah
Al-Injiziyah
13 Dirosah at-Tafsir 2 2 2 2 2 2
14 Qiro'ah al-Kitab 2 2 2 2 2 2
15 Ar-Riyadhah 2 2 2 2 2 2
16 Al-Funun 2 2 2 2 2 2
17 Nisaiyah (Satriwati) 2 2 2 2 2 2
Jumlah 29 29 29 45 43 35
Sumber: Struktur Mata Pelajaran Kepondokan. Keassalaaman, Pedoman
Bermuamalah di Lingkungan Yayasan Majelis Pengajian Islam
Surakarta, tahun 2010
72
2. Kurikulum Sekolah
Pendidikan sekolah yang ada dalam lingkup PPM1 Assalaam berjumlah 4
(empat) unit pendidikan formal, yaitu: Madrasah Tsanawiyah (MTs) Assalaam,
Madrasah Aliyah (MA) Assalaam dan Takhashusiyah (TKs) Assalaam, Sekolah
Menengah Atas (SMA) Assalam dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Assalaam. Semua unit pendidikan ini memiliki khitah serta orientasi pendidikan
yang khas dan unik. Berikut ini penjelasan mengenai unit sekolah:
a. Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Jenjang ini merupakan kelanjutan Sekolah Dasar atau Madrasah
lbtidaiyyah. Masa belajar selama tiga tahun, dengan kurikulumMadrasah
Tsanawiyah dan Departemen Agama yang telah dibakukan. Untuk tingkat
kemampuan dalam pengetahuan umum, sama denganSekolah Menengah tingkat
Pertama (SMP) Negeni yang berada di bawah naungan Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, maka MTs Assalaam juga mengikuti Ebtanas setingkat SMP.
MTs Assalaam telah mendapat Surat Keputusan pengesahan no.
Wk/5.c/93/Pgm/Ts1198618
dan Kepala Kantor Departmen Agama Kota Madia
daerah Kanwil Departemen Agama Jawa Tengah Bidang Pendidikan Agama
Islam. Piagam tersebut berisimemberikan hak menurut hukum untuk
menyelenggarakan Pendidikan danpengajaran, serta diperbolehkan untuk
mengikuti ujian persamaan Madrasah Negeri.
Sejak awal pendiriannya pada tahun 1982 Mts PPMI Assalaam secara
manggunakan kurikulum yang ditetapkan oleh Departemen Agama yaitu
18
Lampiran 4
73
kurikulum CBSA yang sama dengan Sekolah Menengah Pertama umum ditambah
dengan mata pelajaran PAI yang terdiri atas Bahasa Arab, Aqidah dan Akhlak,
Fiqih, Quran dan Hadits serta Sejarah kebudayaan Islam. Namun sebagai cirikhas
pendidikan pesantren, PPMI Assalaam menambahkan materi kepondokan dengan
memecah mata pelajaran bahasa Arab dan bahasa Inggris menjadi beberapa
bagian pelajaran khusus seprti convertation dan compotision pada bahasa Inggris.
Mata pelajaran bahasa Arab dibagi kedalam mata pelajaran Nahwu, Sharaf,
Insya’, Khad dan Imla’. Struktur kurikulum ini terus bertahan hingga adanya
program akselerasi pada tahun 2002/2003.
Adapun lebih lengkap struktur mata pelajaran Mts Assalaam dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.
Struktur Kurikulum MTs Assalaam Tahun 2001
No Mata Pelajaran
Kelas
I
I'dadi
I
Takmil
i
II III
Pendidikan Agama Islam
1 Qur'an Hadits 1 1 1 1
2 Aqidah Akhlaq 1 1 1 2
3 Fiqih 1 2 2 2
4 Sejarah Kebudayaan
Islam
1 1 1 1
5 Bahasa Arab 1 1 1 1
Pendidikan Umum
6 Pengetahuan Sosial
a. Sejarah 1 2 2 2
b. Ekonomi 1 1 1 1
c. Geografi 2 2 2 2
d. PKn 1 1 1 1
7 Bahasa dan Sastra
Indonesia
3 3 3 3
Retorika 1 1 1 1 1
74
No Mata Pelajaran
Kelas
I
I'dadi
I
Takmil
i
II III
8 Ilmu Pengetahuan
Alam
a. Fisika 3 3 3 3
b. Biologi 2 2 2 3
9 Matematika 1 1 1
a. Aljabar 3 3 4 4
b. Geometri 2 2 3 3
10 Bahasa Ingrris 3 3 3 3
Retorica 1 1 1 1
11 Pendidikan Seni 1 1
12 TIK/Komputer 2 2 2 2
Kepondokan
13 Durusulughoh 5 5 2 1
Khithobah 1 1 1 1
14 Muthola'ah 1 2 2 2
15 Mahfudlat 1 1 1
16 Nahwu - - 2 2
17 Conversation 2 2 2 2
18 Tahfidzul Quran 2 1 1 1
19 Sharaf 2 2
20 Insya' 1 1
21 Khot 3 2
22 Tajwid 1 1
Jumlah Mata Pelajaran 24 24 24 23
Jumlah Jam 48 48 48 48
Sumber: Struktur Mata Pelajaran Mts Assalaam. Dokumen Unit MTs PPMI
Assalaam tahun 2000/2001
Departemen Pendidikan Nasional mulai tahun ajaran 2001/2002
mengenalkan program barn yang bernama akselerasi/ percepatan belajar
bagianak-anak yang berkemampuan di atas rata-rata atau anak-anak yang
berbakat, yaitu satu program yang memungkinkan bagi anak-anak berbakat
tersebut untuk menyelesaikan pendidikannya lebih cepat dan lebih mendalam
penguasaan materinya. Seiring dengan perubahan model kurikulum pendidikan
75
nasional pada tahun 2002/2003 MTs PPMI Assalaam telah menerapkan sistem
akselerasi. Santri program Akselerasi diseleksi dari peringkat 100 besar hasil
Seleksi Penerimaan Siswa Baru (SIPENWARU) PPMI Assalaam, selanjutnya
diambil 20 putra dan 20 putri, untuk biaya penyelenggaraan program Akselerasi,
terutama syahriyah diatur tersendiri.
Adapun beban sistem pembagian beban belajar pada santri yang
menempuh program akselerasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.
Struktur Kurikulum MTs Assalaam Tahun 2002/2003
No Mata Pelajaran
Kelas
Akselerasi Kelas Reguler
I II III I
I'dadi
I
Takmili II III
Pendidikan Agama Islam
1 Qur'an Hadits 1 1 1 1 1 1 1
2 Aqidah Akhlaq 1 1 1 1 1 1 2
3 Fiqih 2 1 1 1 2 2 2
4 Sejarah Kebudayaan
Islam
1 1 1 1 1 1 1
5 Bahasa Arab 1 1
Pendidikan Umum
6 Pengetahuan Sosial
a. Sejarah 1 1 I 1 2 2 2
b. Ekonomi 1 1 1 1 1 1 1
c. Geografi 1 1 1 2 2 2 2
d. PKn 1 1 1 1
7 Bahasa dan Sastra
Indonesia
3 3 4 3 3 3 3
Retorika 1 1 1 1 1 1 1 1
8 Ilmu Pengetahuan
Alam
a. Fisika 3 3 3 3 3 3 3
b. Biologi 2 2 2 2 2 2 3
9 Matematika 1 1 1 1 1 1
a. Aljabar 3 3 3 3 3 4 4
b. Geometri 3 3 3 2 2 3 3
10 Bahasa Ingrris 3 3 4 3 3 3 3
Retorica 1 1 1 1 1 1 1
76
No Mata Pelajaran
Kelas
Akselerasi Kelas Reguler
I II III I
I'dadi
I
Takmili II III
11 Pendidikan Seni 1 1
12 TIK/Komputer 2 2 2 2 2 2 2
Kepondokan
13 Durusulughoh 5 3 2 5 5 2 1
Khithobah 1 1 1 1 1 1 1
14 Muthola'ah 1 1 1 1 2 2 2
15 Mahfudlat 1 1 1 1 1
16 Nahwu 3 3 - - 2 2
17 Conversation 2 2 2 2 2 2 2
18 Composation
19 Tahfidzul Quran 1 1 1 2 1 1 1
20 Sharaf 1 1 2 2
21 Insya' 1 1 1
22 Khot 1 3 2
23 Tajwid 1 1 1
Jumlah Mata Pelajaran 21 21 21 24 24 24 23
Jumlah Jam 42 42 42 48 48 48 48
Sumber: Struktur Mata Pelajaran Mts Assalaam. Unit MTs PPMI Assalaam
tahun 2003/2004
Mengikuti jejak Akselerasi dalam pelayanan terhadap siswa, pada tahun
2005/ 2006 Mts PPMI Assalaam menyelenggarakan dua program barn yaitu kelas
Olimpiade dan Sekolah Bertaraf Internasioanal. Pada program kelas Olimpiade
menitik beratkan pada mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
sedangkan pada kelas Internasional lebih menekankan kepada kemampuan
berbahasa asing terutama Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Struktur mata
pelajaran, secara lengkap, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
77
Tabel 6.
Struktur Kurikulum MTs Assalaam Tahun 2006
No Mata Pelajaran
Kelas
Akselerasi Kelas Reguler
I II III I
I'dadi
I
Takmili
II
Intr
II
Oly II III
Pendidikan Agama Islam
1 Qur'an Hadits 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 Aqidah Akhlaq 1 1 1 1 1 1 1 1 2
3 Fiqih 1 1 1 1 2 2 1 2 2
4 Sejarah Kebudayaan
Islam
1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 Bahasa Arab 1 1 1
Pendidikan Umum
6 Pengetahuan Sosial
a. Sejarah 1 1 I 1 2 1 1 2 2
b. Ekonomi 1 1 1 1 1 1 1 1 1
c. Geografi 1 1 1 2 2 1 1 2 2
d. PKn 1 1 1 1
7 Bahasa dan Sastra
Indonesia
3 3 4 3 3 3 3 3 3
Retorika 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 Ilmu Pengetahuan
Alam
a. Fisika 3 3 3 3 3 3 4 3 3
b. Biologi 2 2 2 2 2 2 3 2 3
9 Matematika 1 1 1 1 1 1 1
1
1
a. Aljabar 3 3 3 3 3 4 5 4 4
b. Geometri 3 3 3 2 2 3 4 3 3
10 Bahasa Ingrris 3 3 4 3 3 4 4 3 3
Retorica 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 Pendidikan Seni 1 1 1
12 TIK/Komputer 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Kepondokan
13 Durusulughoh 5 3 2 5 5 4 2 2 1
Khithobah 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 Muthola'ah 1 1 1 1 2 2 2 2 2
15 Mahfudlat 1 1 1 1 1 1 1
16 Nahwu 3 3 - - 2 2 2 2
17 Conversation 2 2 2 2 2 2 2 2 2
78
No Mata Pelajaran
Kelas
Akselerasi Kelas Reguler
I II III I
I'dadi
I
Takmili
II
Intr
II
Oly II III
18 Composation 2
19 Tahfidzul Quran 1 1 1 2 1 1 1 1 1
20 Sharaf 1 1 2 2 2 2
21 Insya' 1 2 1 1 1
22 Khot 1 3 2
23 Tajwid 1 1 1
Jumlah Mata Pelajaran 21 21 21 24 24 24 24 24 23
Jumlah Jam 42 42 42 48 48 48 48 48 48
Sumber: Struktur Mata Pelajaran Mts Assalaam. Litbang PPMI Assalaam tahun
2006/2007
b. Takhashushiyah (TKs)
Jenjang ini secara khusus membina para siswa yang telah menyelesaikan
SLTP/MTs di luar pondok Assalaam, sebagai persiapan untuk memasuki SMA,
MA, atau SMK PPMI Assalaam. Tujuan program ini adalah mempersiapkan
siswa/siswinya selama satu tahun dengan harapan agar mereka tidak mengalami
banayak hambatan atau kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan siswa lulusan
MTs Assalaam, ketika memasuki jenjang SMA, MA, atau SMK. Baikdalam
bidang bahasa maupun pengetahuan agama serta ketentuan ketentuan lain yang
ada di pondok Assalaam. Kurikulum yang dipergunakan tidak sebagaimana unit-
unit yang lain, akan tetapi diprioritaskan pada pendalaman pengetahuan agama
dan dua bahasa, yaitu Arab dan Inggris.19
Bagi siswa/siswi yang telah mempelajari pengetahuan agama dan bahasa
arab serta inggris sebelumnya, dapat mengikuti program percepatan selama
kurang lebih 40 hari dan bila lulus ujian di programpercepatan ini dapat
melanjutkan ke jenjang SLTA.
19
Kadarusman, op.cit., hlm 142
79
Program Tks bekanlah merupakan jenjang pendidikan formal yang diatur
dibawah Departemen Pendidikan Nasional maupun Departemen Agama, oleh
karena itu kurikulum TKs merupakan kurikulum mandiri yang dikembangkan
oleh PPMI Assalaam dan tidak pernah berubah sejak berdiri tahun 1986. Adapun
struktur mata pelajaran Tks adalah sebagai berikut:
Tabel. 7
Struktur Mata Pelajaran Takhasushiyah
No Mata Pelajaran Semester
I II
1 Aqidah 2 2
2 Akhlaq 1 1
3 Tafsir 1 1
4 Hadits 2 2
5 Fiqih 2 2
6 Siroh Nabawiyah 1 1
7 Qira’ah 2 2
8 Tahfidz 2 2
9 Tajwid 2 2
10 Muhadatsah 2 2
11 Bahasa Arab 12 6
12 Nahwu - 4
13 Sharaf - 2
14 Muthala’ah 2 2
15 Insya’ 2 2
16 Imla’ 2 2
17 Khat 2 2
18 Mahfudhat 2 2
19 Conversation 2 2
20 Bahasa Inggris 3 3
21 Matematika 2 2
22 Komputer 2 2
Jumlah Jam 48 48
Sumber: Kadarusman, Nilai-nilai Dasar Pendidikan Keassalaman. Surakarta:
Assalam Press. Tahun 2006
80
c. Madrasah Aliyah Assalaam
Madrasah Aliyah (MA) PPMI Assalaam merupakan jenjang kelanjutkan
dari MTs dan TKs PPMI Assalaam. Didirikan pada tahun 1985 dan disahkan
melalui SK No. Wk/ 5d. 199/Pgm/MA/1986 20
masa belajar pada satuan
pendidikan ini selama 3 tahun. Kurikulum yang dipergunakan di Madrasah Aliyah
adalah adaptasi dari kurikulum satandar isi, Kurikulum Departemen Agama dan
Kurikulum Kepesantrenan. Kurikulum MA PPMI Assalaam pada tingkat awal
menekankan pada ulum syar’iyah (Al Qur’an dan Ulumul Qur’an, Hadits dan
Ulumul Hadits, Fiqh dan Ushul Fiqh, Aqidah Akhlak, SKI) serta skill berbahasa
Arab dan Inggris, sedangkan pada tingkat akhir menekankan basis keilmuan
program studi IPA dan IPS dengan penambahan jam mata pelajaran bersangkutan,
sehingga diharapkan dapat menuntaskan target pencapaian materi UN dan ujian
masuk perguruan tinggi.
Sejak didirikan pada tahun 1985, MA sempat membuka jurusan Agama,
IPA dan IPS, namun sejak tahun 1989 dengan adanya SMA Assalaam maka
hanya MA hanya mengadakan satu jurusan saja yaitu jurusan agama. Seiring
dengan berubahnya kurikulum CBSA ke kurikulum 1994 yang menekankan setiap
santri wajib menguasai semua disiplin ilmu, maka MA Assalaam kembali
membuka jurusan IPA dan IPS dan tidak melanjutkan program jurusan Agama.
Hal ini dikarenakan semua mata pelajaran yang ada pada jurusan Agama telah
dimasukkan dalam struktur mata pelajaran di masing-masing jurusan yang baru.21
20 Lampiran 7
21 Muhammad Nur Khofiq, log.cit.
81
MA PPMI Assalaam telah mendapatkan status akreditasi A (sangat baik)
dengan no. Kw.11.4/4/PP.03.2/625.11.01/2005 oleh BAM (Badan Akreditasi
Madrasah) propinsi Jawa Tengah. MA PPMI Asalaam telah memperolah mu
'adalah (persamaan) dari universitas al-Azhar Kairo Mesir. Dengan mu'adalah ini
maka alumni yang ingin melanjutkanstudinya ke al-Azhar semakin mudah karena
syarat melanjutkan studi ke al-Azhar salah satunya adalah berasal dari lembaga
yang mendapatkan mu 'adalah ini.22
Adapun struktur kurikulum mata pelajaran MA Assalaam sebagai berikut:
Tabel. 8
Struktur Kurikulum MA Jurusan Agama Tahun 1993
No Mata Pelajaran Kelas
I II III
1 Aqidah/ Akhlaq 2 2 2
2 Fiqih 2 2 2
3 Qur’an Hadits 3 3 3
4 SKI 2 2 2
5 PMP 2 2 2
6 Bahasa Indonesia 4 4 4
7 Bahasa Arab 4 4 4
8 Bahsa Inggris 4 4 4
9 Matematika 4 4 4
10 Ilmu Tafsir 2 2 2
11 Ilmu Hadits 2 2 2
12 Usul Fiqih 3 3 3
13 Ilmu Kalam 2 2 2
14 Kesenian 2 2 2
15 Olah raga 2 2 2
16 Komputer 2 2 2
17 MMQ 2 2 2
Jumlah Jam 47 47 47
Sumber: Struktur Kurikulum Mata Pelajaran MA Assalaam tahun 1993.
Dokumen Unit MA PPMI Assalaam
22
Tim Penyusun, op.cit., hlm. 10.
82
Tabel. 9
Struktur Kurikulum MA Assalaam 2006
No Mata Pelajaran Kelas
X XI.IPA XI.IPS XII.IPA XII.IPS
1 Al Quran dan Hadits 1 1 1 1 1
2 Aqidah 2 2 2 2 2
3 Fiqih 2 1 1 1 2
4 Akhlak 1 1 1 1 1
5 Tarikh Islam 1 1 1
6 Tsaqofah Islamiyah 1 1
7 PPKn 1 1
8 Bahasa Indonesia 3 3 3 3
9 Sejarah Nasional
Umum
1 1 1 1 1
10 Bahasa Arab 4 4 4 2 4
11 Bahasa Ingris 4 4 4 4 5
12 Matematika 5 6 4 8 4
13 Fisika 4 5 6
14 Biologi 3 4 5
15 Kimia 3 4 5
16 Ekonomi 3 9 10
17 Sosiologi 1 6 4
18 Geografi 1 1 1 2
19 Nahwu 2 2 2 2 2
20 Ushul Fiqih 1 1 1 1 1
21 Baca Kitab 1 1 1 1 1
22 Komputer 2 2 2
23 Ulumul Quran 1 1 1
24 Ulumul hadits 1 1 1
25 Tahfidz 1 1 1 1 1
26 Thariqah at-Ta'lim 1 1 1 1 1
Jumlah Mata Pelajaran 23 22 21 20 20
Jumlah 48 48 48 48 48
Sumber: Struktur Kurikulum Mata Pelajaran MA Assalaam tahun 2006.
Kadarusman, Nilai-Nilai Dasar Pendidikan Keassalaaman.
83
Tabel. 10
Struktur Kurikulum MA Assalaam 2010
No Mata Pelajaran Kelas
X XI.IPA XI.IPS XII.IPA XII.IPS
1 Al Quran dan Hadits 1 1 1 1 1
2 Aqidah 2 2 2 2 2
3 Fiqih 2 2 2 2 2
4 SKI 1 1
5 P. Kewarganegaraan 1 1 1 1 1
6 Bahasa Indonesia 3 3 3 3 3
7 Bahasa Arab 4 4 4 4 4
8 Bahasa Inggris 4 4 4 4 6
9 Matematika 6 6 6 6 6
10 Fisika 4 6 6
11 Biologi 3 4 5
12 Kimia 3 4 4
13 Sejarah 1 1 2 1 2
14 Geografi 1 3 3
15 Ekonomi 2 6 6
16 Sosiologi 1 4 4
17 TIK 2 2 2 2 2
18 Ulumul Quran 1 1 1
19 Ulumul hadits 1 1 1
20 Akhlak 1 1 1 1 1
21 Tahfidzul Quran 1 1 1 1 1
22 Tarikh Islam 1 1 1 1 1
23 Ushul Fiqih 1 1 1 1 1
24 Nahwu 1 1 1 1 1
Jumlah Jam 48 48 48 48 48
Sumber: Struktur Kurikulum Mata Pelajaran MA Assalaam tahun 2010. Yayasan
MPIS, Keassalaaman. Tahun 2010
Berbeda dengan unit pendidikan MTs dan SMA yang menerapkan
akselerasi dan program RSBI. MA Assalaam lebih menekankan santri pada
kemampuan berbahasa dan pendalaman agama dengan bekerjasama dengan
universitas-universitas di Timur tengah. Hingga tahun 2010, selain mendapat mu
84
'adalah dari universitas Alzhar Kairo MA Assalam juga memberikan layanan
pendidikan berupa Pusat Pengembangan Terjemah Bahasa Arab dan pusat Kajian
Timur Tengah.
d. Sekolah Menengah Atas (SMA) Assalaam
Unit pendidikan SMA Assalaam didirikan pada tahun 1989 dan tercatat di
Departemen Pendidikan dengan nomor C27064009.23
Latar belakang pendirian
SMA Assalaam karena adanya desakan dari para wali santri PPMI Assalam.
Tuntutan dan permintaan mereka dilator belakangi oleh anggapan bahwa lulusan
SMA lebih luas peluangnya untuk melanjutkan keperguruan tinggi dan lebih
diterima di bursa kerja dibandingkan dengan lulusan MA.
Jenjang ini juga merupakan kelanjutan dari MTs dan TKs, dengan masa
belajar 3 tahun, SMA Assalaam menggunakan kurikulum Departemen Pendidikan
Nasional dengan penambahan dan pendalaman pada masalah agama dan dua
bahasa, yaitu Arab dan Inggris. SMA Assalaam telah memperoleh status
akreditasi A oleh Badan Akreditasi Sekolah (BAS) propinsi Jawa Tengah sejak
tahun 2004.24
Sepertihalnya di MTs dan Aliyah, sejak tahun 2005 SMA Assalaam juga
memberikan Layanan Model Pembelajaran yang berbeda yaitu : (1) Kelas
Unggulan dimana kelas ini menampung para santri yang memiliki kemampuan
akademik yang baik, yaitu memiliki nilai rata-rata diatas 7. PPMI Assalaam
melaksanakan Program Akselerasi pada SMA pada tahun 2006. Program
23
Lampiran 5
24
Wawancara dengan Wahyudi Prabowo tanggal 29 Januari 2016
85
Akselerasi yang dilaksanakan di PPMI Assalaam tetap menggunakan kurikulum
sekolah yang diadopsi dan Departemen Pendidikan Nasional yang dipadukan
dengan kurikulum kepondokan. Walaupun menggunakan kurikulum yang sama
dengan kelas RSBI dan Reguler, Program Akselerasi dalam penyampaian mata
pelajaran dilaksanakan dengan pemadatan maten,sehingga santri yang mengikuti
kelas Akselerasi biasanya lulus dalam waktu dua tahun.
Pada tahun 2005 Pendidikan Nasional sangat gencar mensosialisasikan
konsep sekolah berbasis Internasional. Program RSBI disesuaikan dengan amanat
UU no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN 20/2003)
pasal 50, ayat 3, dan pemerintah mulai menyelenggarakannya pada tahun 2006.
Maka, pada tahun2006 Departemen Pendidikan Nasional RI Melalui Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah memilih seratus SMA
Negeri dan Swasta yang memenuhi syarat untuk dijadikan Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional.25
Berdasarkan SK Direktur pembinaan SMA Dirjen Mendiknasmen
Departemen Pendidikan Nasional Nomor697/C4/MN/2007 tanggal 18 Juli 2007,
Assalaam ditetapkan sebagaipenyelenggara program RSBI. PPMI Assalaam
mengikuti program ini dengan alasan, semakin banyaknya alumni SMA Assalaam
yang melanjutkan pendidikan tinggi ke Luar Negeri, juga ke perguruan tinggi
favorit diIndonesia, sehingga dirasa perlu untuk memberikan satu standar lulusan
SMAyang mampu bersaing di kancah antar bangsa. Program RSBI
diselenggarakan untuk melayani siswa-siswi yang memiliki potensi unggulan
25
Ibid
86
mencapai kualitas bertaraf internasional. Diharapkan lulusan program tersebut
mampu berperan aktif dalam masyarakat global. Sehingga dalam kurikulum
pengajarannya secara bertahap menggunakan bahasa Internasional.26
Untuk lebih melihat dinamika kurikulum unit SMA Assalaam, maka dapat
dilihat tabel dibawah ini:
Tabel. 11
Struktur Kurikulum SMA Assalaam Tahun 2005
No Mata Pelajaran
Kelas
IV V.IPA V.IPS VI.IPA VI.IPS
Reg Ung Reg Ung Reg Ung Reg Ung Reg Ung
Kepondokan
1 al-Lugah al-'Arabiyah 6 5 4 4 4 4 4 4 4 4
2 al-Lugah al-Injliziyah 4 2 4 2 4 4 2 2 2 2
3 Aqidah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
4 Akhlaq 1 1 1 1 1
5 Tahfidz 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 Fiqh 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 Tarikh al-Islam 1 1 1 1 1 1
Tsaqafah Islamiyah 1 1 1 1
9 Thariqah at-Ta'lim 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Departemen Pendidikan
10 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
11 Kewarganegaraan 1 1 1 3 2 1 1 1 1
11 Bahasa Ingris 4 4 4 4 4 4 5 3 5 3
12 Matematika 4 4 6 6 4 4 8 8 2 2
13 Fisika 3 4 5 4 6 5
14 Biologi 2 2 5 4 6 4
15 Kimia 3 3 5 4 5 4
16 Ekonomi 2 2 6 4 9 8
17 Sosiologi 1 1 5 4 5 4
18 Geografi 2 2 2 1 3 2
19 Sejarah Nasional 2 1 1 3 3 2 1 2 1
20 Tata Negara 4 4
21 Antropologi 5 4
22 TI dan computer 2 2 2
Jumlah Mata Pelajaran 20 17 17 16 17 15 16 15 17 16
Jumlah 48 40 48 40 48 40 48 40 48 40
26
Ibid
87
Tabel. 12
Struktur Kurikulum SMA Assalaam Tahun 2010
No Mata Pelajaran Kelas
X XI XII
X Aksel IPA Aksel IPA Aksel
A Pendidikan Agama Islam
1 al-Lugah al-'Arabiyah 6 4 4 4 4 3
2 al-Lugah al-Injliziyah 4 4 4 2 2 2
3 Aqidah 1 1 1 1 1 1
4 Akhlaq 1 1 1 1 1 1
5 Tahfidz 1 1 1 1 1 1
6 Fiqh 2 1 2 1 2 1
7 Tarikh al-Islam 1 1 1 1 1 1
Departemen Pendidikan
10 Bahasa dan Sastra
Indonesia
4 4 4 4 4 5
11 Kewarganegaraan 1 1 1 1 2 1
11 Bahasa Ingris 4 5 4 5 5 5
12 Matematika 4 6 6 6 6 7
13 Fisika 3 4 5 6 5 6
14 Biologi 3 4 5 5 5 6
15 Kimia 3 4 5 6 5 6
16 Ekonomi 2 1
17 Sosiologi 2 1
18 Geografi 2 1
19 Sejarah 1 1 1 1 1 1
20 TI dan computer 2 2 2 2 2
21 Konseling 1 1 1 1 1 1
Jumlah 48 40 48 40 48 40
Sumber: Struktur Kurikulum Mata Pelajaran SMA Assalaam tahun 2005 dan
2010. Kadarusman, Nilai-Nilai Dasar Pendidikan Keassalaaman dan
Keassalaaman.
88
e. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Assalaam
SMK Assalaam didirikan berdasarkan perkembangan kebijakan pemrintah
yang giat mendorong lembaga-lembaga untuk menyelenggarakan pendidikan
kejuruan pada tahun 2003-2004 akhir.
Berawal dari usulan dari MPP untuk layanan pendidikan model SMK,
maka pihak yayasan dan pondok melakukan analisa tentang sisi positif dan
negative. Dalam berbagai kajian, muncul beberapa alasan pokok didirikannya
SMK Assalaam, yaitu: pertama, adanya program pemerintah yang sedang
menggalakan pendidikan kejuruan yang bertujuan mencetak generasi bangsa yang
memiliki keahlian khusus dan mengisi bursa kerja. Kedua,karakter pendidikan
PPMI Assalaam yang mengintegrasikan teori dan praktik yang berbasis teknologi,
sehingga dengan adanya program kejuruan, maka hal ini akan mendorong santri
untuk lebih adaptatif didalam era digital yang akan terus tumbuh dibeberapa
dekade kedepan. Ketiga, adanya keinginan dari santri untuk melanjutkan studinya
di SMK.27
Berdasarkan pemikiran tersebut, maka sejak tahun akademik 2005-2006,
SMK Assalaam menerima santri sebanyak 21 orang dengan membuka program
keahlian Teknik Komputer Jaringan dan Desain Grafis. Namun seiring dengan
berjalnnya waktu, ternyata program Desain Grafis tidak mendapatkan minat yang
cukup tinggi, sehingga pada tahun ajaran berikutnya SMK Assalaam resmi hanya
membuka satu program keahlian Teknik Komputer Jaringan.
27
Wawancara dengan Muhammad Arifin tanggal 24 Januari 2016
89
Kurikulum yang dipakai dalam proses penyelenggaraan pendidikan SMK
Assalaam ekivalen dengan kurikulum yang diselenggarakan oleh Departemen
Pendidikan Nasional. Namun demikian, karena kedudukannya sebagai unit
pendidikan yang diselenggarakan oleh pesantren, SMK Assalaam memiliki
perbedaan, yaitu pada orientasi kelslaman yang disampaikan. Alhasil bagi santri
SMK Assalam tetap harus menempuh kurikulum kepondokan yang ditentukan.28
Walaupun masih tergolong baru dalam proses penyelenggaraan unit
layanan pendidikan, SMK Assalaam langsung mengejar kerjasama dengan
lembaga-lembaga bertaraf internasional. Terhitung sejak tahun 2006, untuk
menunjang program studi kealian, SMK Assalaam sudah mendirikan CISCO
Akademik yang memiliki standar lisensi internasional.29
Secara teknis santri SMK
Assalaam akan mendapatkan program pelatihan Cisco Local Academy yang
berupa program pengembangan dibidang IT yang bermitra dengan CISCO yang
berkedudukan di Amerika Serikat dengan center Universitas Indonesia. (UI). Oleh
karena itu, lulusan SMK Assalaam sudah memiliki keahlian bertaraf
internasional.30
Untuk memperoleh gamabaran yang lengkap berikut struktur
kurikulum SMK Assalaam:
28
Kadarusman, op.cit., hlm. 92
29
Lampiran 11
30 Muhammad Arifin, log.cit.
90
Tabel. 13
Struktur Kurikulum SMK Assalaam tahun 2006
No Mata Diktat TKJ Grafika
I II III III II III
Program Normatif
1 Aqidah 1 1 1 1
2 Akhlaq 1 1 1 1
3 Tahfidz Al Quran 1 1 1 1
4 Bahasa Arab 6 6 6 6
5 Fiqih 1 1 1 1
6 Bahasa Indonesia 2 2 2 2
7 Pendidikan
Kewarganaegaraan dan
Sejarah
2 2 2 2
8 Tarikh Islam 1 1 1 1
Tsaqofah islamiyah
9 Tahariqah At-Ta'lim 1 1 1 1
Program Adaptatif
10 Matematika 4 4 4 4
11 Bahasa Inggris 4 4 4 4
12 KKPI 3 3 3 3
13 Kewirausahaan 1 1 1 1
14 Fisika 3 3 3 3
15 Kimia 2 2 2 2
16 Biologi 1 1 1 1
Program Produktif
17 Prog Kahlian Teknik
dan Jaringan 13 13
18 Keterampilan Komputer
dan Perangkat Informasi
18 Program Keahlian
Grafika 13 13
Jumlah Mapel 17 17 17 17
Jumlah Jam 48 48 48 48
Sumber: Struktur Kurikulum Mata Pelajaran SMK Assalaam tahun 2006
Kadarusman, Nilai-Nilai Dasar Pendidikan Keassalaaman tahun 2006.
91
Tabel. 14
Struktur Kurikulum SMK Assalaam Tahun 2010
No Mata Pelajaran X XI XII
1 Aqidah 1 1 1
2 Akhlaq 1 1 1
3 Fiqih 2 2 2
4 Tahfidz 1 1 1
5 Tarikh Islam 1 1 1
6 Bahasa Arab 6 5 4
7 PKn 2 2 2
8 IPS 2 2 2
9 Bahasa Indonesia 2 2 2
10 Kimia 1 1 1
11 Matematika 4 5 5
12 Bahasa Inggris 4 5 5
13 Fisika 2 3 3
14 Elektronika Digital 1
15 IPA 2 2 2
16 Kewirausahaan 2 2 2
17 TKJ 11 12 13
18 KKPI 2
19 Seni Budaya 1 1 1
Jumlah 48 48 48
Sumber: Struktur Kurikulum Mata Pelajaran SMK Assalaam tahun 2006 2010.
Yayasan MPIS, Keassalaaman. Tahun 2010