bab iii akuntabilitas kinerja tahun 2015
TRANSCRIPT
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
25
Akuntabilitas kinerja dapat diartikan sebagai kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan secara transparan mengenai keberhasilan atau
kegagalan dalam pencapaian visi dan melaksanakan misi organisasi kepada pihak-
pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas.
Pengukuran kinerja sebagai dasar untuk penelitian keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan
dicapai, yang telah ditetapkan dalam Visi dan Misi Kabupaten Demak. Pengukuran
yang dimaksud itu merupakan suatu hasil dari suatu penilaian yang sistematis dan
didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan berupa masukan, keluaran
dan hasil.
Penilaian dimaksud tidak terlepas dari kegiatan mengolah dan masukan
untuk diproses menjadi keluaran penting dan berpengaruh terhadap pencapaian
tujuan dan sasaran.
Pada pembahasan akuntabilitas kinerja Tahun 2015 ada 3 (tiga) aspek,
yaitu :
1. Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS)
2. Akuntabilitas Keuangan
3. Evaluasi dan Analisis Kinerja
Untuk memudahkan interpretasi atas pencapaian kinerja sasaran
dipergunakan interval nilai sebagai berikut :
- 90 - 100 = Sangat Baik
- 80 - 89 = Baik
- 50 - 79 = Cukup Baik
- < 49 = Kurang
Penjelasan lebih lanjut aspek tersebut, adalah sebagai berikut :
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
26
A. Pengukuran Pencapaian Sasaran
Hingga akhir tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Demak telah melaksanakan
seluruh kegiatan yang telah ditetapkan. Adapun seluruh capaian tujuan yang
diuraikan dalam capaian sasaran dapat dilihat sebagai berikut :
Tujuan 1 : Meningkatkan kinerja kelembagaan pemerintah daerah.
Peningkatan kinerja kelembagaan pemerintah daerah dapat tercermin dari
seberapa jauh kompetensi pendidikan dan pembekalan kemampuan SDM melalui
jenjang Diklat. Indikator Kinerja yang dimunculkan ini dapat menggambarkan
besarnya perhatian Pemerintah Kabupaten Demak dalam peningkatan kapasitas
SDM dalam mendukung kinerja kelembagaan pemerintah daerah. Berdasarkan
hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan realisasinya
tercermin pada tabel sebagai berikut:
No Indikator Kinerja 2013 2014 2015
Capaian Capaian Target Realisasi Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1
2
3
Rasio PNS Lulusan S1 Rasio PNS Lulusan S2/S3 Jumlah PNS yang mengikui Diklat : 1. Diklat
Fungsional. 2. Diklat Teknis.
102,44
%
102,90%
45%
120%
95,38%
98,87%
125%
73,33%
639,887‰
88,225‰
20 PNS
105 PNS
594,356‰
80,306‰
21 PNS
108 PNS
92,89%
91,02%
105,00%
102,86%
Rata-rata Capaian
Sasaran
92,585 98,145 91,95%
Sumber : LKjIP BKD2015
Jumlah PNS pada akhir tahun 2015 sebanyak 8.505 PNS, PNS untuk yang
berpendidikan S1 (Sarjana) sebanyak 5.055 PNS.atau dengan realisasi 594,356‰
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
27
dan untuk PNS yang berpendidikan S2/S3 sebanyak 683 PNSatau dengan realisasi
80,306‰ dari total PNS Kabupaten Demak.
Pencapaian rasio PNS lulusan S1 dari total PNS Kabupaten Demak
dibandingkan dengan target RPJM dan RKT 2015 sebesar 92,89% atau
594,356‰dari target RPJM dan RKT 2015 639,887‰.Sedangkan untuk rasio PNS
yang berpendidikan S2/S3 dibandingkan dari total PNS Kabupaten Demak dengan
target RPJM dan RKT 2015 dicapai 91,02% atau 80,306‰dari target 88,225‰.
Walaupun pencapaian tahun 2015 turun dari tahun 2014, hal tersebut
dikarenakan jumlah total PNS tahun 2015 mendapatkan penambahan formasi
sebesar 593 PNS yang sebagian besar formasinya dari pengangkatan honorer K-2
dengan formasi pendidikan dibawah S1. Hal ini mengakibatkan penambahan
jumlah PNS yang menempuh pendidikan S1 atau S2/S3 belum dapat mencapai titik
capaian target yang telah ditentukan.
Adapun yang menjadi penghambat adalah untuk kedua Indikator adalah:
1. Kurangnya minat PNS mengikuti jenjang pendidikan S1,S2 dan S3.
2. Minat PNS mengikuti jenjang pendidikan yang lebih lanjut kurang didukung
dengan Anggaran dari Pemerintah.
3. Jadwal perkuliahan yang diminati PNS sering bersamaan dengan tugas PNS.
Faktor- faktor yang mendukung adalah :
1. Adanya peraturan perundang-undangan tentang batas Pangkat dan golongan
untuk PNS yang memiliki pendidikan tertentu.
2. Adanya Dana APBD yang mendukung PNS untuk menempuh pendidikan S1 dan
S2.
Langkah-langkah antisipatif yang dilakukan untuk mengatasi kendala dan
meningkatkan pencapaian kedua indikator adalah :
1. Melaksanakan Sosialisasi undang-undang yang berkaitan dengan batas –
batas Pangkat / Golongan untuk PNS dengan pendidikan tertentu.
2. Melakukan koordinasi dengan Perguruan Tinggi dalam hal pelaksanaan
perkuliahan.
3. Mengusulkan tambahan Anggaran untuk penyelenggaraan Pendidikan S1 dan
S2 bagi PNS yang berminat.
Dalam hal pengiriman diklat pada tahun 2015 dilakukan pengiriman diklat
fungsional sebanyak 21 PNS dan diklat teknis sebanyak 108 PNS. Pada capaian
diklat fungsional dicapai 105% dari target RPJM dan RKT 2015 sebesar 20 PNS.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
28
Sedangkan pada diklat teknis dicapai 102,95% dari yang ditargetkan pada RPJM
dan RKT 2015 sebesar 105 PNS. Jika dibandingkan dengan hasil capaian 2 tahun
terakhir pada diklat fungsional 45% (2013) dan 125% (2014), hasil pada tahun 2015
cukup baik dan menunjukkan trend positif dan menunjukkan perencanaan dan
pelaksanaan kegiatannya yang baik. Hal yang serupa juga diperoleh pada
pengiriman diklat teknis dimana hasil 120% (2013) dan 73,33% (2014) yang
menunjukkan kesenjangan perencanaan dan pelaksanaan yang cukup besar.
Walaupun demikian terdapat beberapa hambatan dalam peningkatan kinerja
kelembagaan pemerintah daerah, antar lain:
1. Diklat yang ditawarkan tidak sesuai dengan kebutuhan Pemerintah Kabupaten
Demak.
2. Jadwal pelaksanaan diklat yang sering berbenturan dengan pelaksanaan
program kegiatan di Unit Kerja.
Tujuan 2 : Meningkatkan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi
pelaksanaan pembangunan daerah
Salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan perencanaan,
pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah, dengan sasaran :
1. Tertata dan meningkatnya kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran SKPD;
2. Tersedianya data, informasi, statistik yang akurat dan up date;
3. Meningkatnya kualitas pengawasan pelaksanaan pembangunan daerah.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
29
Sasaran 2.1 : Tertata dan meningkatnya kualitas perencanaan,
pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program, kegiatan
dan anggaran SKPD
Target dan capaian kinerja sasaran 2.1 dapat dilihat pada tabel berikut :
No. Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian (%)
Capaian (%)
Target Realisasi Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA
100,00 100,00 Ada Ada 100,00
2 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA
100,00 100,00 Ada Ada 100,00
3 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA/PERBUP
100,00 100,00 Ada Ada 100,00
4 Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD
100,00 100,00 Ada Ada 100,00
Rata-rata Capaian Sasaran
100,00 100,00 100,00
Sumber: Capaian indikator Bappeda Kab. Demak Tahun 2015
Beberapa dokumen perencanaan yang menjadi indikator kinerja sasaran 2.1
telah tersedia, sehingga capaian kinerjanya 100%, meliputi:
1. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 6 Tahun 2006 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Demak Tahun
2006-2025;
2. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Demak Tahun
2011-2016;
3. Peraturan Bupati Kabupaten Demak Nomor 13 Tahun 2014 Tanggal 23 Mei
2014 tentang Rencana Kerja Pembanguan Daerah (RKPD) tahun 2015;
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
30
4. Peraturan Bupati Kabupaten Demak Nomor 35 Tahun 2015 tanggal 06
Agustus 2015, tentang Rencana Kerja Pembanguan Daerah (RKPD)
Perubahan atas Peraturan Bupati Kabupaten Demak Nomor 13 Tahun 2014.
Hubungan RPJPD, RPJMD, dan RKPD dengan dokumen yang lain dapat
dijelaskan sebagai berikut:
- Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 6 Tahun 2006 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Demak Tahun
2006-2025 mengatur tentang arah kebijakan pembangunan daerah untuk masa
20 tahun yang pelaksanaannya dimulai tahun 2006;
- Berdasarkan RPJPD Kabupaten Demak Tahun 2006-2025 selanjutnya disusun
RPJMD yang merupakan kebijakan pembangunan untuk masa 5 tahunan, dan
telah ditetapkan RPJMD Tahun 2011-2016;
- RPJMD Tahun 2011-2016 menjadi dasar bagi penetapan program - program
prioritas SKPD untuk waktu 5 tahunan yang dituangkan dalam Renstra SKPD;
- Berdasarkan RPJMD Tahun 2011-2016 disusun RKPD Kabupaten Demak
Tahun 2015 yang merupakan penjabaran arah pembangunan daerah untuk
setiap tahunnya, dimana RKPD Tahun 2015merupakan tahun ke lima dari
RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2011-2016 tersebut;
- Selanjutnya RKPD Tahun 2015 menjadi dasar penetapan program dan
kegiatan prioritas SKPD Tahun 2015;
- Sebelum pembahasan RAPBD Tahun 2015, disusun Kebijakan Umum APBD
dan PPAS Tahun 2015 yang penyusunannya mendasarkan pada RKPD
Kabupaten Demak Tahun 2015;
- Berdasarkan Nota Kesepakatan KUA dan PPAS yang ditandatangani antara
Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Demak, maka langkah selanjutnya
disusun RAPBD Kabupaten Demak dengan mengacu pada RKA-SKPD;
- Setelah Penetapan APBD oleh DPRD, berikutnya SKPD menyusun DPA-
SKPD;
- Berdasarkan Perda APBD dan DPA SKPD tersebut maka ditetapkan
Penjabaran APBD oleh Bupati Demak;
- Kegiatan selanjutnya adalah pelaksanaan program dan kegiatan APBD
Kabupaten Demak Tahun 2015.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
31
Sasaran 2.2 : Tersedianya Data, Informasi, Statistik Yang Akurat dan Up-
date
Target dan capaian kinerja sasaran 2.2 dapat dilihat pada tabel berikut:
No.
Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian (%)
Capaian (%)
Target Realisasi Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Buku “Demak dalam angka` Tahun 2015”
100,00 100,00 Ada Ada 100,00
2 Buku PDRB Kabupaten Demak.
100,00 100,00 Ada Ada 100,00
Rata-rata Capaian Sasaran
100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS Kab. Demak dan Bappeda Kab. Demak Tahun 2015
Sejak Tahun 2014 Buku Demak Dalam Angka Demak (Demak in Figures)
berganti nama menjadi Buku”Profil Kabupaten Demak Tahun 2014” (Profile of
Demak Regency) diterbitkan pada bulan Juli 2015.
Dalam buku “Profil Kabupaten Demak Tahun 2014” memuat data tentang
keadaan geografi, pemerintahan, kependudukan dan ketenagakerjaan, sosial,
pertanian, industri, listrik dan air minum, perdagangan, perhubungan, pariwisata,
pos dan telekomunikasi, keuangan dan harga-harga, serta PDRB.
Buku “PDRB Kabupaten Demak Tahun 2012 - 2014”. diterbitkan pada bulan
Desember 2015, memuat lebih terinci tentang data-data berkaitan dengan 9 sektor
ekonomi yang memiliki kontribusi terhadap PDRB Perkembangan Perekonomian
dan gambaran kinerja ekonomi makro dari waktu ke waktu di Kabupaten Demak.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
32
Sasaran 2.3 : Meningkatnya kualitas Pengawasan Pelaksanaan
Pembangunan Daerah.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian
(%)
Capaian
(%)
Target
(%)
Realisasi
(%)
Capaian
(%)
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)
1.
2.
3.
Prosentase hasil pelaksanaan Pembinaan dan Pengawasan APIP. Prosentase Hasil Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Satuan Kerja. Prosentase Pelaksanaan Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan APIP dari Aparat Pengawas eksternal.
100,10
90,11
92,20
120,84
87,14
95,96
81,30
90,00
82,00
80,72
121,74
75,34
99,29
135,27
91,88
Rata – Rata Capaian Sasaran
94,00 101,31 108,81
Sumber : LKjIP Inspektorat2015.
Dari tabel di atas tampak bahwa pada pengukuran kinerja sasaran
meningkatkan kualitas pengawasan pelaksanaan pembangunan daerah pada tahun
2015 hanya ada satu indikator yang melampui target yaitu pada indikator ke-2.
Namun apabila dilihat capaian rata-rata pada tahun 2015 mengalami kenaikan
dibandingkan dengan capaian rata – rata tahun 2014sebesar 7,5%. Keberhasilan
dalam pelaksanaan pencegahan penyalahgunaan kewenangan oleh Aparatur
daerah dan pemberantasan korupsi sangat ditentukan oleh komitmen,keterlibatan
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
33
dan dukungan aktif oleh segenap komponen masyarakat,dunia usaha dan
pemerintah sebagai bagian integral dari pembaharuan sistem pengawasan. Untuk
indikator yang belum mencapai target dikarenakan beberapa
kendala/permasalahan dalam pelaksanaan tugas pengawasan yaitu dan
pemerintah:
a. Keterbatasan hari Pemeriksaan dalam melaksanakan tugas pengawasan.
b. Keterbatasan SDM bidang pengawasan.
c. Sarana prasarana penunjang pengawasan.
Untuk mecapai sasaran ini mendapatkan anggaran sebesar Rp.2,161,311,150,-
dengan realisasi Rp. 2.062.132.228,- terbagi dalam program :
1. Program pelayanan administrasi perkantoran.
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
3. Peningkatan sistem pengaawasan internal dan pengendalian pelaksanaan
Kebijakan KDH.
4. Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
5. Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur
pengawasan.
Tujuan 3 : Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan
otonomi daerah
Dalam rangka mewujudkan tujuan peningkatan penyelenggaraan daerah dan
otonomi daerah, sasaran utamanya adalah meningkatnya kinerja pemerintahan
daerah.
Sasaran 3.1 : Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 3.1, indikator kinerja, target,
dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut:
No.
Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian (%)
Capaian (%)
Target Realisasi Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Pertumbuhan PDRB / Pertumbuhan ekonomi
96,44 81,40 5,44 5,1 93,75
2 Laju inflasi 66,91 57,54 4,5 4,28 95,11
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
34
No.
Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian (%)
Capaian (%)
Target Realisasi Capaian %
kabupaten
3 PDRB per kapita
108,23 104,93 8,235 2,8 34,00
4 Persentase penduduk diatas garis kemiskinan
98,10 97,47 87,53
84,28 97,47
5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
100,25 100,5 73,84 68,95 93,38
6
Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan adiministrasi pemerintah
100,00 100,00 Ada Ada 100,00
7 Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik
100,00 100,00 75,00 75 100,00
8 Sistim Informasi Manajemen Pemda
250,00 100,00 2 2 100,00
9 Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
100,00 100,00 Ada Ada 100,00
10 Persentase penduduk yang memiliki lahan
100,00 100,00 13,18
13.8 100
11 Persentase luas lahan bersertifikat
0 0 10 10 100
12 Penyelesaian kasus tanah Negara
100,00 100,00 100 100 100,00
13 Penyelesaian izin lokasi
100,00 100,00 98,25
98,25 100
Rata-rata Capaian Sasaran
108,49 80,14 86.57
Sumber: BAPPEDA Tahun 2015
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
35
Rata-rata capaian sasaran 3.1. pada tahun 2015 adalah. Beberapa faktor
yang turut mendorong capaian tersebut di antaranya :
1. Stabilitas dan Pertumbuhan ekonomi daerah terjaga.
Kinerja penyelenggaraan pemerintahan yang baik akan mendorong terjadinya
perubahan sosial (social change) yang mengarah pada terciptanya
kesejahteraan masyarakat. Pembangunan daerah di Kabupaten Demak
sebagian dari penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dilaksanakan dengan
memperhatikan tiga konsep dasar, yaitu: pertumbuhan (growth), pemerataan
(equity) dan keberlanjutan (sustainability). Pembangunan ekonomi (economic
development) merupakan bagian terpenting dari pembangunan daerah secara
keseluruhan. Pembangunan ekonomi daerah berorientasi pada aspek
perubahan struktur ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat. Upaya
pertumbuhan dicerminkan oleh adanya perubahan pendapatan masyarakat,
sedang upaya pemerataan ditandai dengan adanya perubahan struktur
ekonomi daerah.
Pertumbuhan ekonomi sering dijadikan sebagai indikator utama untuk
melihat kondisi ekonomi makro daerah, karena memberi implikasi terhadap
kinerja ekonomi makro daerah yang lain. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi
daerah semakin berkembang aktivitas perekonomian, baik aspek aktivitas
produksi, konsumsi, investasi maupun perdagangan di daerah, sehingga
berdampak pada penyerapan tenaga kerja.
5,39
4,46
5,27
4,27 4,27
0
1
2
3
4
5
6
2011 2012 2013 2014 2015
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kab. Demak
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
36
Kinerja perekonomian daerah terlihat dari laju pertumbuhan ekonomi daerah. Laju
pertumbuhan ekonomi dihitung dari PDRB atas dasar harga konstan/base year
(ADHK). Berdasarkan perhitungan pada tahun 2011, laju pertumbuhan ekonomi
5.39%, kondisi ini turun pada 2012 menjadi 4,46%. Sedangkan untuk tahun 2013
mengalami kenaikan yaitu 4,27%.untuk tahun 2015 masih menggunakan data
tahun 2014 yaitu 4.27%.
Adanya laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Demak setiap tahunnya
mengindikasikan adanya perbaikan ekonomi masyarakat dan iklim usaha, seiring
dengan semakin membaiknya stabilitas nasional, regional, dan daerah.Namun jika
dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah masih di
bawahyang mencapai 5,42 persen dan nasional sebesar 5,02 persen.
2. Pendapatan perkapita meningkat
Salah satu alat untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk suatu daerah
adalah besarnya nilai pendapatan perkapita (PDRB perkapita). Berdasarkan
perhitungan dari BPS yang menggunakan data dasar tahun 2010.Secara
nominal PDRB Perkapita Kabupaten Demak dari tahun ke tahun mengalami
kenaikan. Pada tahun 2011 PDRB Perkapita Kabupaten Demak mencapai Rp
12.053.469 ,tahun 2012 Rp.13.121.413,tahun 2013 sebesar Rp.14.185.259
dan tahun 2014 sebesar Rp.15.471.848 .untuk tahun 2015 masih
menggunakan data tahun 2014.
0
5.000.000
10.000.000
15.000.000
20.000.000
20112012
20132014
2015
2011 2012 2013 2014 2015
PDRB Perkapita Kab. Demak(Rp.)
12.053.469 13.121.413 14.185.259 15.471.848 15.471.848
PDRB Perkapita Kab. Demak (Rp.)
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
37
3. Laju inflasi terkendali
Laju inflasi merupakan salah satu indikator ekonomi makro daerah, sebagai
gambaran tingkat harga rata-rata barang/jasa kebutuhan masyarakat. Inflasi yang
tinggi menunjukkan harga rata-rata barang/jasa kebutuhan yang tinggi, yang
berdampak terhadap penurunan kemampuan daya beli masyarakat; begitu pula
sebaliknya. Laju inflasi dapat menggambarkan pula stabilisasi perekonomian
daerah.
Laju inflasi di Indonesia banyak dipengaruhi oleh perubahan harga yang
ditetapkan oleh Pemerintah .Tingkat inflasi yang tinggi akan sangat merugikan
ekonomi masyarakat, di sisi yang lain tingkat harga yang tinggi akan menyebabkan
melemahnya daya saing pasar.
Inflasi di Kabupaten Demak tahun 2014 (8,69%) cukup tinggi dibandingkan
tahun tahun sebelumnya hal tersebut dipengaruhi oleh kenaikan biaya produksi
(cost pust inflation) dari pada karena kenaikan permintaan masyarakat (demand
pull inflation). Pada tahun 2009 hingga 2012, inflasi dapat ditekan di bawah 10%
sehingga masuk kategaroi inflasi lunak (mild inflation). Inflasi Kabupaten Demak
pada tahun 2013 sebesar 8,22% naik dibanding inflasi tahun 2012, yaitu
4,10%.untuk tahun 2015 masih menggunakan data tahun 2014.
4. Angka kemiskinan dapat ditekan
Upaya untuk mengurangi dan menurunkan jumlah penduduk miskin didorong
dengan berbagai program yang diarahkan untuk meningkatkan kegiatan
3,49
4,41
8,22 8,69 8,69
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2011 2012 2013 2014 2015
INFLASI KABUPATEN DEMAK (%)
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
38
ekonomi yang pro-rakyat miskin (pro-poor), memperluas cakupan program
pembangunan berbasis masyarakat, serta meningkatkan akses masyarakat
miskin terhadap pelayanan dasar.
Persentase penduduk miskin di Kabupaten Demak pada tahun 2014
adalah 15,72 %. Penduduk yang berada di atas garis kemiskinan di targetkan
86,74 % terealisasi 84,28% atau capaian 97,47 %, sehingga penduduk miskin
di Kabupaten Demak dari tahun ketahun terus menurun, jauh berbeda bila
dibandingkan kondisi kemiskinan pada tahun 2011 yang mencapai 17,5 %.
5. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat
IPM dihitung berdasarkan variabel pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
IPM di Kabupaten Demak terus meningkat setiap tahunnya. Hitungan IPM
menggunakan metode baru dengan tahun dasar baru 2010.
Pada tahun 2012 (data terakhir) IPM Kabupaten Demak mencapai 67,55%,
mengalami kenaikan dari IPM tahun 2011 yaitu 66,84%. IPM pada Tahun 2013
sebesar 68,38 %, untuk Tahun 2014 sebesar 68,95 %. Untuk tahun 2015 masih
menggunakan IPM tahun 2014 diperoleh hasil sebesar 68,95 %.
14,5 15 15,5 16 16,5 17 17,5 18
2011
2012
2013
2014
*2015
2011 2012 2013 2014 *2015
*Data Sangat Sementara 17,61 16,73 15,72 15,72 15,72
PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN DEMAK (%)
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
39
Selanjutnya hambatan yang masih dihadapi berkaitan dengan capaian
sasaran 3.1 yaitu tingkat inflasi tahun 2014 yang meningkat menjadi 8,69 %,
sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 yaitu 8,22%. Laju inflasi
merupakan salah satu indikator ekonomi makro daerah, sebagai gambaran
tingkat harga rata-rata barang dan jasa kebutuhan masyarakat. Inflasi yang
tinggi menunjukkan harga rata-rata barang dan jasa kebutuhan yang tinggi,
yang berdampak terhadap penurunan kemampuan daya beli masyarakat;
begitu pula sebaliknya. Laju inflasi dapat menggambarkan pula stabilisasi
perekonomian daerah.
Untuk mengatasi inflasi yang cenderung meningkat di Kabupaten
Demak, maka dilakukan beberapa strategi:
1) Peningkatan ketersediaan bahan pokok kebutuhan masyarakat;
2) Pengendalian dan evaluasi ketersediaan barang (terutama bahan pokok)
dan perkembangan harga secara cepat dan seksama;
3) Pemantapan sistem distribusi yang tersebar di berbagai daerah serta
intervensi (operasi pasar) yang tepat waktu dan terukur, terutama agar
dapat menjangkau daerah- daerah terpencil;
4) Pengelolaan harga barang dan jasa yang diatur pemerintah daerah
(administered prices) secara hati-hati, tepat sasaran (well targetted) dan
tepat waktu (time consistent) agar tidak menimbulkan gejolak inflasi yang
berarti;
66,02
67,55
68,38
68,95 68,95
65,5
66
66,5
67
67,5
68
68,5
69
69,5
2011 2012 2013 2014 2015
IPM KABUPATEN DEMAK
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
40
5) Peningkatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk mengendalikan
inflasi daerah;
6) Pembenahan struktur pasar bahan pokok di daerah yang bersifat oligopoli
agar tercipta keseimbangan harga yang wajar dan tidak mengganggu daya
beli masyarakat, terutama kelompokmiskin.
Tujuan 4 : Meningkatkan Kapasitas keuangan Daerah.
Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan
sasaran sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya. Sasaran dari tujuan
diatas adalah sebagai berikut :
Sasaran 4.1 : Meningkatnya Pendapatan dan kualitas Pengelolaan
Keuangan Daerah.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi Capaian
%
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7)
1.
Meningkatnya Jumlah PAD.
144,22
209,00
115,963
254,279
219,00
Rata – Rata Capaian Sasaran
144,22
209,00
219,00
Sumber: LKjIPDPKKD2015
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Demak Tahun 2015 ditarget sebesar
Rp.228.921.313.000,00 dapat terealisasi sebesar
Rp.254.324.487.512,00 atau tercapai sebesar 111,10 %. Sedangkan dibanding
dengan Realisasi PAD tahun 2014 sebesar Rp.220.329.949.471,00 terdapat
kenaikan sebesar Rp.33.994.538.041,00 atau 15,43% dari tahun 2014. Dari
Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Demak sebesar
Rp.1.786.987.656.752,00, Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Demak hanya
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
41
sebesar Rp.254.324.487.512,00 atau hanya sebesar 14,23 % dari Pendapatan
Daerah.
Jika dibandingkan dengan Target RPJM Tahun 2011-2016 pada tahun 2015
sebesar target Rp.115.963.000.000,00 maka capaian kinerja sebesar 219,31%
lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2014 sebesar 209,00 % dan tahun 2013
sebesar 144,22 %. Melihat kondisi tersebut dapat dikatakan sudah melebihi target
karena didukung dengan terlaksananya pendaerahan PBB-P2 sesuai amanat UU
No. 28 Tahun 2009, dimana semula PBB-P2 merupakan Pajak Pusat dan pada
tahun 2013 di Kabupaten Demak menjadi Pajak Daerah.
Adapun gambaran target dan realisasi PAD Kabupaten Demak selama 5 tahun
terakhir adalah sebagai berikut :
68.555.957.000,00
84.110.986.000,00
118.719.459.000,00
189.921.165.000,00
228.921.313.000,00
74.559.136.137,00
105.363.369.636,87
138.214.446.133,15
220.329.949.471,00
254.324.487.512,00
2011 2012 2013 2014 2015
PENDAPATAN ASLI DAERAH
TARGET REALISASI
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
42
Capaian PAD secara keseluruhan selama tahun 2011-2015 mengalami
peningkatan, namun uantuk target retribusi daerah tahun 2015 tidak mencapai
target yang ditetapkan sebesar Rp.18.816.032.000,00 dan terealisasi sebesar
Rp.18.178.537.145,00 atau 96,61 %. Hambatan /kendala dalam capaian target
retribusi adalah :
1. Pada retribusi parkir tempat khusus, perhitungan retribusis tergantung pada
banyaknya kendaraan yang masuk.
2. Kunjungan menggunakan bus menurun
Perlunya kajian ulang target yang harus ditetapkan berdasarkan kunjungan tahun
sebelumnya.
Tujuan 5 : Meningkatkan pengelolaan kearsipan daerah
Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan
sasaransebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya. Sasaran dari tujuan
diatas adalah sebagai berikut :
Sasaran 5.1 : Meningkatnya kualitas pengelolaan kearsipan daerah
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
2011 2012 2013 2014 2015
Hasil Pajak Daerah 24.450.790.282,00 31.742.812.733,00 57.616.249.344,00 65.859.377.222,00 79.445.205.391,00
Hasil Retribusi Daerah 11.080.150.893,00 14.469.470.640,00 17.345.222.688,00 32.019.918.864,00 18.178.537.145,00
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yangDipisahkan
4.795.898.432,00 10.755.236.876,00 5.704.846.442,00 8.885.477.077,00 10.055.105.488,00
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 34.232.296.530,00 48.395.849.387,87 57.548.127.659,15 113.565.176.308,00 146.645.639.488,00
-
20.000.000.000,00
40.000.000.000,00
60.000.000.000,00
80.000.000.000,00
100.000.000.000,00
120.000.000.000,00
140.000.000.000,00
160.000.000.000,00
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
43
No. Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi Capaian
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
2.
Pengelolaan arsip secara baku (SKPD/Desa/Kel) Peningkatan SDM pengelola kearsipan
87,5
87,5
85
93,75
80
95
25
70
31.25
73.68
Rata – Rata Capaian
Sasaran 87,5 89,38
52.47
Sumber : LKjIP KPA2015,
Secara umum capaian sebagian besar indikator pada sasaran meningkatnya
minat dan perhatian di bidang kearsipan dapat dicapai sesuai dengan target. Untuk
capaian kinerja dapat dilihat dari 2 (dua) indikator yaitu indikator Jumlah SKPD
yang mengelola arsip secara baku tercapai 31.25 %. Sedangkan indikator jumlah
SDM Pengelola Arsip secara baku tercapai 73.68% atau 70 orang sedikit dibawah
target yang ditetapkan 90 orang.
Rata-rata capaian kinerja Tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 36.91
% apabila dibandingkan dengan Tahun 2014. pada tahun 2015 tercapai 52.47%,
sedangkan tahun 2014 tercapai 89, 38%.
Faktor yang menyebabkan penurunan capaian adalah:
1. Kurang adanya sosialisasi dan bimtek kearsipan bagi pengelola arsip.
2. Kurangnya tenaga arsip aris.
3. Kurangnya prasarana layanan kearsipan pada kantor perpustakaan dan arsip.
Adapun alternatif solusi yang telah dilakukan untuk meningkatkan capaian
kinerja dimaksud adalah melalui :
1. Menyelenggarakan berbagai Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Kearsipan bagi
Pengelola Arsip
2. Menyelenggarakan Monitoring dan evaluasi kearsipan secara berkala
3. Meningkatkan sarana dan prasarana layanan kearsipan pada Kantor
Perpustakaan dan Arsip.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
44
Tujuan 6 : Meningkatkan Pelayanan Publik
Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan
sasaran sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya. Sasaran dari tujuan
diatas adalah sebagai berikut :
Sasaran 6.1 : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kependudukan dan
Catatan Sipil serta Pengendalian Kependudukan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi Capaian
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Rasio Penduduk ber KTP 70,21 % 78,94% 0,994 0.89 89,54 %
2 Rasio Bayi ber Akte Kelahiran
73,91 % 72,41 % 1,405 0,89 63,35 %
3 Rasio pasangan ber Akte Nikah
166.94 % 165 % 0,617 1 162 %
4 Kepemilikan KTP 70,32 % 78,58 % 99,98 89,17 % 89,19 %
5 Kepemilikan Akte Kelahiran
80,97 % 128,65 % 62,55 87,31 139,58 %
6 Ketersediaan database kependudukan skala provinsi
100 % 100 % Ada Ada 100 %
7 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
100 % 100 % Ada Ada 100%
Rata-rata Capaian Sasaran 86,24 % 103,43 % 106,23
Sumber : LKjIP CAPIL 2015
Capaian kinerja pada Sasaran Strategis di atas, rata-rata capaian kinerja
Tahun 2015 apabila dibandingkan dengan Tahun 2014, ada yang mengalami
kenaikan danada yang mengalami penurunan.
Tahun 2015 Rasio Penduduk ber KTP yang merupakan perbandingan
antara jumlah penduduk yang berKTP sebanyak 725.050 orang dengan jumlah
penduduk wajib KTP sebanyak 813.125 orang sehingga tercapai realisasi 0,89.Dari
target tahun 2015 sebesar 0,994 diperoleh capaian kinerja yang didapat adalah
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
45
89,54%, sedangkan tahun 2014 capaian kinerja sebesar 79,39% yang berarti untuk
rasio ini mengalami kenaikan.
Rasio bayi berakte kelahiran yang merupakan perbandingan antara jumlah
bayi berakte tahun 2015 (15.967 bayi) dengan jumlah keseluruhan bayi yang
tercatat di database kependudukan tahun 2015 (17.914 bayi) tercapai realisasi 0,89
dari target 1,405 sehingga capaian kinerja yang didapat sebesar 63,35%
sedangkan capaian kinerja tahun 2014 sebesar 72,41 % yang berarti mengalami
penurunan capaian.
Untuk penghitungan rasio pasangan berakte nikah tahun 2015, didapat
jumlah pasangan nikah berakte nikah sebanyak 10.070 pasangan. Dibandingkan
dengan jumlah keseluruhan pasangan nikah yang juga sebanyak 10.070 pasangan
sehingga tercapai realisasi sebesar 1. Apabila dibandingkan dengan target tahun
2015 sebesar 0,617 maka diperoleh capaian sebesar 162. Capaian tahun 2014
sebesar 165, sehingga mengalami penurunan.
Kepemilikan KTP Tahun 2015 merupakan perbandingan antara jumlah
penduduk yang ber KTP sebanyak 725.050 orang dengan jumlah penduduk wajib
KTP sebanyak 813.125 orang dikalikan 100% sehingga tercapai realisasi 89,17%.
Dari target tahun 2015 sebesar 99,98 diperoleh capaian kinerja yang didapat
adalah 89,19%, sedangkan tahun 2014 capaian kinerja sebesar 78,58% yang
berarti untuk rasio ini mengalami kenaikan.
Kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk merupakan perbandingan
antara jumlah penduduk yang memiliki akte kelahiran tahun 2015 sebanyak
960.506 orang dengan jumlah penduduk tahun 2015 sebanyak 1.100.064 orang
dikalikan 100% sehingga tercapai realisasi 87,31%. Dari target tahun 2015 sebesar
62,55 diperoleh capaian kinerja yang didapat adalah 139,58%, sedangkan tahun
2014 capaian kinerja sebesar 128,65% yang berarti untuk rasio ini mengalami
kenaikan.
Pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran, adalah
sebesar Rp 1.304.003.000,- atau 46,17% dari total pagu Belanja Langsung APBD
perubahan tahun 2015 sebesar Rp.2.824.103.000,00. Selain itu mendapat
anggaran dari Tugas Pembantuan APBN sebesar Rp.1.956.208.000,00.
Keberhasilan pencapaian sasaran sesungguhnya tidak terlepas dari
dilaksanakan program Penataan Administrasi Kependudukan dengan kegiatan
antara lain adalah :
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
46
1. Pembangunan dan Pengoperasian SIAK secara terpadu;
2. Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Kependudukan;
3. Pengolahan dalam Penyusunan Laporan Informasi Kependudukan;
4. Peningkatan Pelayanan Publik dalam Bidang Kependudukan;
5. Peningkatan Kapasitas Aparat Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
6. Sosialisasi Kebijakan Kependudukan;
7. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan;
8. Penyediaan Informasi yang Dapat Diakses Masyarakat.
Sasaran 6.2 : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Informasi
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada Tabel sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi Capaian
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Jumlah jaringan komunikasi
55,10 % 73,65 % 0,11 0,035
31,20%
2 Rasio wartel/warnet terhadap penduduk
158,51 % 161,50 % 0,067 0,0013
20,45%
3 Jumlah surat kabar nasional/lokal
100 % 100 % 55 55 100 %
4 Jumlah penyiaran radio/TV lokal
106 % 100 % 15 19 110 %
5 Web site milik pemerintah daerah
100 % 100 % Ada Ada 100 %
6 Pameran/expo 100 % 100 % 4 1 25 %
Rata-rata Capaian Sasaran
103,58 % 105,85 % 84%
1) Prosentase penduduk yang menggunakan HP/Telepon
Peningkatan daya saing daerah dapat dilihat dari perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi yang terjadi pada suatu daerah. Salah satu indikator
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
47
dalam melihat perkembangan teknologi komunikasi adalah dengan melihat
seberapa banyak penduduk suatu daerah telah memiliki perangkat komunikasi
berupa hand-phone (HP) dan telepon rumah biasa.
Persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon adalah proporsi jumlah
penduduk menggunakan telepon/HP terhadap jumlah penduduk, dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Persentase penduduk atau rumah tangga yang memiliki HP dan fasilitas
telepon (PSTN) dapat diperoleh dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas) yang dilakukan BPS mengenai survei tentang teknologi komunikasi
dan informasi.
Untuk menghitung menghitung persentase penduduk yang menggunakan
HP/Telepon di kabupaten demak digunakan pendekatan dengan asumsi
jumlah menara terpasang di Kabupaten mampu melayani 1000 pengguna HP.
Jumlah menara yang ada pada tahun 2015 sebanyak 171 menara. Realisasi
prosentase penduduk yang menggunakan Hp pada tahun 2015 adalah
sebesar 663.797sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Demak tahun 2015
sebanyak 1.100.064 jiwa. maka nilai capaian prosentase penduduk yang
menggunakan Hp pada tahun 2015 adalah sebesar 60,34 persen.
Persentase Rumah Tangga (RT) yang Menggunakan HP/Telepon Di Kabupaten
No Uraian 2014 2015
1. Penduduk yang memiliki HP 348.269 663.797
2. Penduduk yang memiliki telepon PSTN - -
3. Total Jumlah penduduk yang memiliki
HP/Telepon
348.269 663.797
4. Jumlah penduduk 1.160.896 1.100.064
5. Persentase penduduk yang menggunakan
HP/Telepon (3)/(4)
30 % 60,34 %
Sumber : Dinhubkominfo Kab. Demak
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
48
2) Jumlah jaringan komunikasi
Jumlah jaringan komunikasi adalah banyaknya jaringan komunikasi baik
telepon genggam maupun stasioner. Jaringan komunikasi dihitung dari
banyaknya jaringan komunikasi yang berada dalam wilayah suatu pemerintah
daerah.
Jaringan Komunikasi di Kabupaten Demak
NO Uraian 2014 2015
1 Jumlah jaringan telepon genggam 159 159
2 Jumlah jaringan telepon stasioner 1 1
3 Total jaringan Komunikasi (1+2) 160 160
Sumber : Dinhubkominfo Kab. Demak Untuk mengitung rasio jumlah jaringan komunikasi digunakan pendekatan rumus
Pada tahun 2015 jumlah operator telekomunikasi di kabupaten sebanyak 6
operator telekomunikasi yaitu Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Axis, 3 Three,
Smart, Jumlah jaringan sebanyak 171. Maka rasio realisasi jumlah jaringan
komunikasi pada tahun 2015 adalah sebesar 0,035 yang berarti nilai
capaiannya sebesar 35.55 prosen.
3) Rasio wartel/warnet terhadap penduduk
Rasio wartel/warnet atau rasio ketersediaan wartel/warnet adalah jumlah
wartel/warnet per 1.000 penduduk.
Menghitung ketersediaan wartel/warnet per 1.000 penduduk digunakan rumus
sebagai berikut :
Rasio Wartel/Warnet per 1000 Penduduk
Di Kabupaten Demak
NO Kecamatan
Tahun 2014 Tahun 2015
Jmlh Pddk Jumlah
wartel
Jumlah
warnet
Rasio
wartel
Rasio
warnet Jmlh Pddk
Jumlah
wartel
Jumlah
warnet
Rasio
wartel
Rasio
Warnet
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
49
(1) (2) (3) (4) (5) (6=4/3) (7=5/3) (8) (9) (10) (11=9/8) (12=10/8)
1 Gajah 48.618 4 0,0082 43.510 4 0,0082
2 Mijen 61.744 5 0,0080 57.640 5 0,0080
3 Kebonagung 43.217 3 0,0069 39.112 3 0,0069
4 Karanganyar 73.427 4 0,0054 67.320 4 0,0054
5 Karangtengah 63.490 5 0,0078 59.385 5 0,0078
6 Wedung 74.700 5 0,0066 74.700 5 0,0066
7 Karangawen 90.301 8 0,0088 90.301 9 0,0088
8 Sayung 103.123 14 0,0135 97.120 14 0,0135
9 Wonosalam 80.066 9 0,0112 80.061 9 0,0112
10 Dempet 56.459 7 0,0123 56.450 7 0,0123
11 Mranggen 167.293 44 0,0263 160.290 48 0,0263
12 Demak 119.982 39 0,0325 109.972 39 0,0325
13 Bonang 101.110 5 0,0009 97.110 5 0,0009
14 Guntur 77.366 2 0,0025 73.352 2 0,0025
Jumlah 1.160.896 154 0,0132 1.106.328 159 0,0143
Sumber : Dinhubkominfo Kab. Demak
1. Jumlah media cetak / surat kabar berskala nasional / lokal yang melakukan
peliputan di kabupaten Demak tahun 2015 sebanyak lima puluh lima yaitu :
1. Antara 29 Legalitas
2. Barita kita 30 Life style
3. Bangun praja 31 Media Indonesia
4. Bima crew 32 Media jawa tengah
5. Borgol 33 Media reportase
6. Cakrawala 34 Media forkom
7. Cempaka 35 Media reformasi
8. Dialog 36 Media on line
9. Eksekutif jawa tengah 37 Mitra pos
10. Fakta 38 Monitor
11. Gema kota wali 39 Parlemen
12. Gema Indonesia raya 40 Penelusuran kasus
13. Gema diponegoro 41 Progresif
14. Gema rakyat 42 Penyebar semangat
15. Global post 43 Police news
16. Harian semarang 44 Sinar pagi
17. Info plus 45 Suara merdeka
18. Investigasi 46 Suara gerbang rakyat
19. Inspirasi 47 Suara Indonesia
20. Inti jaya 48 Surya buana
21. Java news 49 Suara rakyat
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
50
22. Jateng time 50 Swara nasional pos
23. Jateng pos 51 Tempo
24. Jawa pos radar semarang 52 Tunas bangsa
25. Kompas 53 Wawasan
26. KPK 54 Warta pos
27. Lacak 55 Wira usaha dan keuangan
28. Lalu lintas criminal
2. Media elektronik/penyiaran radio/ TV berskala nasional/ lokal yang melakukan
peliputan di kabupaten Demak ada 15 media :
1. RRI semarang
2. Radio elsinta
3. Radio suara kota wali
4. ANTV
5. Cakra semarang TV
6. Indosiar
7. Metro TV
8. MNC grup (Global TV, MNC TV, Pro TV, RCTI)
9. SCTV
10. TA TV
11. Trans corp ( Trans TV & TV 7)
12. TV Borobudur (Kompas TV)
13. TV ku
14. TV one
15. TVRI
4). Web site milik pemerintah daerah
Sejarah perkembangan nama situs web Pemerintah Daerah dimulai pada tahun
2001 diawali dengan nama www.demak.com, selanjutnya pada tahun 2005
berganti nama menjadi www.demak.go.id , sesuai dengan Peraturan Menteri
Komunikasi dan Informatika Nomor : 28/PER/M.KOMINFO/9/2006 tentang
Penggunaan Nama Domain go.id untuk situs web resmi pemerintahan pusat
dan daerah, pada tahun 2007 nama situs web berganti menjadi
www.demakkab.go.id
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
51
Dan pada 2015 Situs web ini masih operasional dengan konten
menggambarkan Pemerintahan Kabupaten Demak, yang berisi informasi
tentang Wilayah administrasi dan sejarah Kabupaten Demak, Kependudukan,
Sarana dan Prasarana, Perekonomian, Pariwisata dan Budaya. Selain itu situs
web ini menampilkan Data Demak Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka,
Data Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Demak.
Tujuan 7 : Meningkatkan Ketentraman, Ketertiban, Keamanan dan
Kenyamanan Lingkungan
Kewenangan untuk penyelenggaraan ketentraman, ketertiban, keamanan
dan kenyamanan lingkungan di Pemkab Demak diselenggarakan oleh Kantor
Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas),
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan seluruh Kecamatan se Kabupaten
Demak.
Sasaran dari tujuan di atas adalah sebagai berikut :
Sasaran 7.1 : Meningkatnya Ketentraman, Ketertiban, Keamanan dan
Kenyamanan Lingkungan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran, indikator kinerja, target, dan
realisasinya, capaian kinerja sasaran 7.1 adalah 92,35 %. Secara lebih detail
tercermin pada tabel sebagai berikut :
NO INDIKATOR CAPAIAN %
2013
CAPAIAN %
2014
2015
TARGET REALISASI CAPAIAN
%
1 2 3 4 5 6 7
1 Prosentase gangguan keamanan wilayah yang dapat diselesaikan (%)
100 100 100% 100% 100%
2 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
37,70 34,71 1,87 0,45 24,06
3 Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk
99,56 92,98 68,48 67,19 98,12
4 Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan
63,79 92,40 6,71 6,20 92,40
5 Jumlah Linmas aktif (desa/kelurahan)
100 100 249 249 100
6 Penegakan PERDA 53,76 61 100% 100% 100
7 Cakupan patroli petugas Satpol PP
100 140 72 kali 153 kali 212.5
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
52
8 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten
95
100 100 kss 145 kss 145
9 Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas)
99,56 92,75 0,68 0,67 98,53
10 Angka kriminalitas (jumlah tindak kriminal yang terjadi selama setahun dibagi jumlah penduduk dikali 10.000)
-71,95
77,60
3,46 1,92 55,49
11 Jumlah demo -11 120 9 18 -8
Rata-rata capaian sasaran
51,95 %
91,95 %
92,35 %
Sumber data : Kantor Kesbangpolinmas dan Satpol PP Kabupaten Demak
Tabel tersebut dapat disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut :
Tingkat pencapaian kinerja sasaran 7.1 yaitu meningkatkanya ketentraman,
ketertiban, keamanan dan kenyaman lingkungan yang terdiri dari 11 indikator.
Apabila dibandingkan dengan persentase capaian kinerja sasaran ini dengan
100,00%
24,06%
98,12% 92,40% 100,00%
100,00%
212,50%
145,00%
98,53%
55,49%
-8,00%
-50,00%
0,00%
50,00%
100,00%
150,00%
200,00%
250,00%
Sasaran Meningkatnya Ketentraman, Ketertiban, Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Tahun 2015
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
53
pencapaian tahun 2014, maka pada tahun 2015 ini mengalami kenaikan sebesar
0,4 %.
Penurunan tingkat capaian sasaran meningkatnya ketentraman, ketertiban,
keamanan dan kenyamanan lingkungan tahun 2015 terutama dipengaruhi
penurunan capaian kinerja atas indikator :
- Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk, terjadi penurunan
sebesar 10,65 % dibanding tahun 2014;
- Jumlah demo yang pada tahun 2014 menunjukkan kinerja positif (realisasi aksi
unjuk rasa yang terjadi di bawah target yang telah ditetapkan), sedangkan pada
tahun 2015 yang terjadi adalah sebaliknya.
Beberapa hal yang menjadikan permasalahan sehingga berdampak pada
penurunan capaian kinerja sasaran antara lain :
- Rumusan target rasio yang meliputi rasio jumlah polisi pamong praja dan rasio
linmas terkait erat dengan jumlah penduduk. Di satu sisi dengan meningkatnya
jumlah penduduk Kabupaten Demak sedangkan di sisi lain tidak ada
penambahan jumlah anggota Satpol PP maupun Linmas pada akhirnya
berpengaruh pada persentase capaian;
Adapun solusi yang dilakukan agar supaya pencapaian target bisa seperti
tahun 2014 atau bahkan melampaui antara lain :
- Meningkatkan koordinasi dengan seluruh pihak terkait dalam pelaksanaan
program kegatan;
- Mengupayakan penyusunan rencana program kegiatan secara lebih matang
dengan memperhatikan isu strategis yang berkembang;
- Melakukan upaya deteksi dini dan cegah dini terkait dengan dampak / ekses
yang ditimbulkan oleh satu kebijakan baik itu kebijakan dari pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah sehingga aksi unjuk rasa yang terjadi tetap bisa
dikendalikan tanpa ada anarkisme.
Realisasi anggaran untuk pencapaian sasaran meningkatnya ketentraman,
ketertiban, keamanan dan kenyamanan lingkungan yang berada di Kantor
Kesbangpolinmas dan Satpol PP sebesar Rp. 2.107.814.525,- atau 89,91 % dari
pagu sebesar Rp. 2.344.354.950,-. Capaian kinerja sasaran strategis ini di dukung
oleh pelaksanaan Program Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan
Lingkungan, Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
54
Kriminal yang dilaksanakan oleh SKPD Kesbangpolinmas, Satpol PP dan
Kecamatan se Kabupaten Demak.
Tujuan 8 : Meningkatkan Pencegahan dan Penanggulangan Korban
Bencana
Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan
sasaran sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya. Sasaran dari tujuan
diatas adalah sebagai berikut :
Sasaran 8.1 : Menurunnya jumlah korban bencana
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian (%)
Capaian (%)
Target Realisasi Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
2.
Prosentase Bencana
yang tertangani dengan
baik
Jumlah titik rawan
bencana yang telah
dipantau dalam rangka
mengantisipasi bencana
(%)
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Rata-rata Capaian Sasaran 100 100 100 100 100
Sumber data : BPBD Kabupaten Demak tahun 2015
Dilihat dari tabel diatas realisasi indikator pertama yaitu prosentase Bencana
yang tertangani dengan baik pada tahun 2015 mencapai target 100% yaitu
terdapat 81 (delapan puluh satu) kejadian, yaitu yang terinci sebagaiberikut :
1. Kebakaran = 48 kejadian
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
55
2. Rumah roboh ( Puting Beliung ) = 4 kejadian
3. Tanggul Longsor = 1 kejadian
4. Tanggul Jebol (amblas) = 5 kejadian
5. Banjir = 4 kejadian
6. Air Sungai Limpas = 13 kejadian
7. Kecelakaan Laut ( tenggelam ) = 5 kejadian
8. Jembatan Roboh = 1 kejadian
Dari jumlah kejadian bencana tersebut semuanya ditangani dengan cepat
berkat sinergi antara BPBD dengan Instansi terkait termasuk dengan
Desa/Kelurahan dan Kecamatan. Dalam mendukung keberhasilan program ini
BPBD meningkatkan Jumlah anggota masyarakat yang terlatih penanganan
bencana alam. Pada tahun 2015 ini melalui kegiatan Latihan Ketrampilan 50 (lima
puluh ) orang, kegiatan penyuluhan penilaian kerusakan dan kerugian akibat
bencana 50 (lima puluh) orang, sosialisasi dan pembentukan Desa Siaga bencana
di Desa Tedunan, Kedungkarang, Kedung Mutih kecamatan Wedung yang diikuti
oleh 70 (tujuh puluh) orang yang berasal dari unsure dinas, instansi terkait, TNI,
Polri, Tagana, Karang Taruna, Sekolah, dan unsure masyarakat yang peduli serta
meningkatkankesadaran dan pencegahan serta partisipasi aktif dalam
penanggulangan bencana di Kabupaten Demak.
Dari semua bencana yang terjadi, penanganan kejadian bencana tersebut
meliputi pengiriman Petugas SAR, pengiriman perahu karet, pengiriman logistic ke
tempat-tempat terjadinya bencana. Bencana yang terjadi pada tahun 2015 di
wilayah Kabupaten Demak dengan rincian sebagai berikut :
1. Bencana banjir pada tanggal 12 Januari 2015 dan Tanggal 16 Januari 2015 di
Desa Sidorejo dan Desa Brambang Kecamatan Karangawen, Desa tlogoweru,
dan dukuh Tegalsari Desa Tunjungharjo Kecamatan Guntur. Adapun Jumlah
kerusakan dan kerugian akibat banjir tersebut sebanyak 2.342.600.000,- rupiah
dengan rincian sebagai berikut :
a. Total Kerusakan dan kerugian di wilayah Kecamatan Karangawen sebesar
Rp. 461.000.000,- rupiah.
b. Total kerusakan dan kerugian di wilayah Kecamatan Guntur sebesar
1.881.600.000,- rupiah.
2. Bencana kekeringan
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
56
Musim kemarau di wilayah Kabupaten Demak terjadi pada bulan Mei sampai
dengan Nopember 2015, akibatnya masyarakat mengalami kesulitan air bersih
sehingga permohonan bantuan air bersih yang masuk BPBD sebanyak 62 desa
dari 14 Kecamatan untuk 63.395 KK/ 237.745 jiwa. Jumlah Kerusakan dan
kerugaian akibat kekeringan di Kabupaten Demak tahun 2015 adalah sebesar
28.996.651.625 rupiah,- yang terdiri dari:
a. Sub sektor air dan sanitasi : Rp. 152.651.625,-
b. Sub sektor pertanian : Rp. 28.844.000.000,-
Kinerja BPBD Kabupaten Demak selama tahun 2015 tidak bisa terlepas dari
koordinasi dan kerjasama dengan instansi lain termasuk lembaga non Pemerintah
dan masyarakat. Sebagai SKPD yang baru terbentuk,dan untuk tahun 2015 adalah
tahun ke 5 ( lima) BPBD senantiasa berkoordinasi dengan Kodim 0716 Demak,
Polres Demak, DPUPPE, Dinsosnakertrans, Dinas Perhubungan,Dinas Kesehatan,
Kantor Kesbangpolinmas, Bagian Kesra, Kantor Kesbangpolinmas, Kecamatan,
PMI , Bazda dan instansi lain yang terkait. Pelaksanaan piket posko gabungan
sebagai bagian dari kinerja BPBD selama ini berjalan dengan baik dan efektif,
ditunjang dengan adanya piket posko di tingkat kecamatan dalam rangka
penanganan bencana.
Indikator ke dua yaitu Prosentase Jumlah titik rawan bencana yang telah
dipantau. Pada kegiatan Pemantauan titik rawan bencana diarahkan pada kegiatan
pencarian data lokasi-lokasi yang diduga rawan bencana diwilayah Kabupaten
Demak,khususnya yang menyangkut masalah banjir Pada Tahun 2015 jumlah
kegiatan Pemantauan Titik Rawan dan Penanggulangan Bencana yang berhasil
dilaksanakan berjumlah 22 (dua puluh dua) kegiatan pemantauan dari 22 (dua
puluh dua) titik rawan yang ada capaian kinerja indikator kedua adalah 100 %.Titik
rawan tersebut berada di 8 (delapan) kecamatan dan 19 (Sembilan belas) desa.
Pada sasaran 8.1 rata rata prosentase capaian mencapai 100 persendan di tahun
sebelumnya rata rata capaian sasaran juga mencapai 100 persen.
Tujuan 9 : Meningkatkankualitaspendidikanmasyarakat
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
57
Untuk mengukursejauhmanapencapaiantujuantersebut,
telahditetapkansasaransebagai tolokukurkeberhasilanataukegagalannya. Sasaran
dari tujuan diatas adalah sebagaiberikut :
Sasaran 9.1 : Meningkatnya akses dan mutu pelayanan pendidikan bagi
masyarakat
BerdasarkanhasilpengukurankinerjaSasaran,Indikatorkinerja, target,
danrealisasinyatercerminpada table sebagaiberikut :
No IndikatorKinerja
2013 2014 2015
Capaian Capaian Target Realisasi
Capaian
(%) (%) %
1) 2) 4) 5) 6) 7) 8)
1 Angkamelekhuruf 99.00 99.10 100 99,20 99,20%
2 Angka rata-rata lama sekolah 99,87 95,87 7,90 7,59 96,08%
AngkaPartisipasiKasar :
3 - APK SD/MI 104,68 105,86 100,16 106,37 106,20%
4 - APK SMP/MTs 100.10 115,76 79,88 98,76 123,64%
5 - APK SMA/MA/SMK 141.91 119.86 55,75 71,14 127.61%
AngkaPartisipasiMurni :
6 - APM SD/MI/Paket A 101,53 101.01 84.19 85,42 101,46%
7 - APM SMP/MTs/Paket B 114,84 103,71 67,24 77,84 115,76%
8 - APM SMA/SMK/MA/Paket C 147.01 127.74 35,57 56,91 155,62%
PendidikanDasar :
9 - AngkaPartisipasisekolah 100.27 100. 90,46 90,42 99,96%
10 - Rasioketersediaansekolah/pendudukusiasekolah 0,09 0,09 0,09 0,05 55.56%
11 - Rasio guru/murid 85.71 85.60 0,07 0,06 85,71%
12 - Rasio guru/murid per kelas rata-rata 0,07 0,07 0,07 0,06 85,71%
PendidikanMenengah :
13 - Angkapartisipasisekolah 99.97 99.86 35,21 35,16 99.86%
14 - Rasioketersediaansekolahterhadappendudukusiasekolah
100 100.00 0,02 0,02 100,00%
15 - Rasio guru terhadapmurid 75.00 75.00 0,02 0,03 77,78%
16 - Rasio guru terhadapmuridperkelas rata-rata 87,50 88,89 0,02 0,10 88,89%
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
58
No IndikatorKinerja
2013 2014 2015
Capaian Capaian Target Realisasi
Capaian
(%) (%) %
1) 2) 4) 5) 6) 7) 8)
FasilitasPendidikan :
17 - Ruangkelaskondisibaik 98,76 99.59 60,25 60,25 100.45%
PendidikanAnakUsiaDini (PAUD) :
18 - PendidikanAnakUsiaDini 100 80,70 40,01 86,00 214,46%
Angkaputussekolah :
19 - AngkaPutusSekolah (APS) SD/MI 88.89 90,00 0,07 0,06 85,71%
20 - AngkatPutusSekolah (APS) SMP/MTs 98.36 91,67 0,60 0,50 83.33%
21.
- AngkaPutusSekolah (APS) SMA/SMK/MA 100,00 100.00 0.58 0,49 84,49%
AngkaKelulusan :
22 - AngkaKelulusan (AL) SD/MI 100.48 100. 99,55 100 100,45%
23 - AngkaKelulusan (AL) SMP/MTs 100.08 100,6 99,86 99,98 100,12%
24 - AngkaKelulusan (AL) SMA/SMK/MA 101.38 101.38 98,63 99,98 101,37%
25 - Angkamelanjutkan (AM) dari SD/MI ke 100 100 99 99,99 101,00%
26 - AngkaMelanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
96,14 99,25 74,86 85,51 114,23%
27 - Guru yang memenuhikualifikasi S1/D-IV 108.24 101.18 85 92,75 108,24%
28 - Jumlahperpustakaan 100 100.00 90 80 88,88%
29 - JumlahPengunjung 94,49 95,71 65.000 58.360 89,78%
30 - Koleksibuku yang tersedia di perpustakaan 99.44 99.47 33.000 29.856 90,47%
Rata-rata CapaianSasaran 99,67 98,67
102.19%
Sumber data LKjIP Dindikpora 2015
Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran meningkatnya akses
dan mutu pelayanan pendidikan bagi masyarakat, tergambar bahwa rata- rata
capaian kinerja dari 30 indikator kinerja adalah naik dibandingkan capaian kinerja
tahun 2015 sebesar 3,52%.
Dari tabel diatas dapat dilihat pada indikator pertama yaitu angka melek
huruf, pada tahun 2015 belum memenuhi target mendapat capaian angka 99.10 %
yaitu dengan target sebesar 100%, tetapi capaian ini meningkat 0,10%
dibandingkan tahun 2014 sebesar 99,00 %. Peningkatan angka melek huruf ini
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
59
merupakan keberhasilan Dinas Pendidikan dalam memberantas buta huruf,
terutama di daerah pedesaan.
Indikator kedua yaitu rata-rata lama sekolah pada tahun 2015 mendapat
capaian 96.08% mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014 dengan capaian
sebesar106.20%. Hal ini menunjukkan tingkat kesadaran orangtua untuk
menyekolahkan anak masih sama tahun yang lalu.
Indikator Angka Partisipasi Kasar pada SD/MI pada tahun 2015 mendapat
capaian 106,20%. Capaian ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2014 dengan
capaian sebesar 105,86%. Pada SMP/MTs pada tahun 2015 mendapat capaian
123.64% meningkat dibandingkan capaian tahun 2014 sebesar 115.76%. Pada
SMA/ SMK pada tahun 2015 mendapat capaian 127.61 % meningkat dibandingkan
capaian tahun 2014 sebesar 119.86 %.
Gambar 1 : Grafik Angka Partisipasi Kasar
Indikator Angka Partisipasi Murni pada SD/MI pada tahun 2015 mendapat
capaian 101,46 %. Capaian ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2014 dengan
capaian sebesar 105,01%. Pada SMP/MTs pada tahun 2015 mendapat capaian
103.71 % meningkat dibandingkan capaian tahun 2014 sebesar 114.84%. Pada
SMA/ SMK pada tahun 2014 mendapat capaian 155.62% meningkat dibandingkan
capaian tahun 2014 sebesar 127.74%.
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
140,00%
2014 2015
ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK)
- APK SD /MI
- APK SMP /MTs
- APK SMA /MA /SMK
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
60
Gambar 2 : Grafik Angka Partisipasi Murni (APM)
APK Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2014/2015 cukup realistis.
Realisasi APM SD/MI sama dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang di
tetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah yaitu APM SD/MI sebesar
85,42%. Namun belum melampaui Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang
“Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara” yang menetapkan APM SD/MI
sekurang-kurangnya 95% pada akhir tahun 2008.Rendahnya APM disebabkan
antara lain 15,15 % masukan siswa baru kelas 1 SD/Mi kurang dari 7 tahun serta
anak usia 12 tahun sudah memasuki SMP/MTs.
Selanjutnya indikator Angka Partisipasi Sekolah yang merupakan ukuran
dayaserap lembaga pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. APS merupakan
indikator dasar yang digunakan untuk melihat akses penduduk pada fasilitas
pendidikan khususnya bagi penduduk usia sekolah. Semakin tinggi Angka
PartisipasiSekolah semakin besar jumlah penduduk yang berkesempatan
mengenyam pendidikan. Pada tingkat SD/MI pada tahun 2015 realisasi sebesar
90.42 % dari target sebesar 90.46% atau capaiannya sesuai target 99.96 %, bila
dibandingkan ada peningkatan 0,06 capaian tahun 2014 sebesar 99.86 %.
Pada pendidikan menengah tahun 2015 realisasi sebesar 35,16 % dari target
35,21% atau mencapai 99.86%. Capaian tersebut sama dengan tahun 2014.
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
140,00%
160,00%
APM SD /MI /PaketA
APM SMP /MTs/Paket B
APM SMA /SMK/MA /Paket C
Angka Partisipasi Murni (APM)
2014
2015
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
61
Gambar 3 : Grafik Angka Partisipasi Sekolah Jenjang SD /MI
Indikator Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah pada jenjang
pendidikan dasar dan pendidikan menengah mencapai 100% sama dengan
capaian tahun sebelumnya. Hal tersebut menunjukkan di Kabupaten Demak untuk
sekolah yang ada telah mencukupi jumlah anak usia sekolah.
Indikator rasio guru terhadap murid pada jenjang pendidikan dasar realisasi
sebesar 0.06 % dari target 0.07 %. Capaian tersebut mengalami kenaikan capaian
(85.71 %) dibandingkan tahun 2014 dengan capaian sebesar85.60%. Pada jenjang
pendidikan menengah realisasi sebesar 0.03 atau 77,78% dari target 0.02.
Capaian tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014 dengan capaian
sebesar 75,00 %. Untuk menghasilkan pendidikan yang berkualitas dibutuhkan
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam jumlah yang cukup, baik dari segi
kuantitas maupun kualitas. Dari data tahun 2014/2015, dapat diketahui jumlah
tenaga pendidik di Kabupaten Demak 17.265 orang. Dilihat dari Status
Kepegawaian, Tenaga Pendidik di Kabupaten Demak terdiri dari guru 6.952 PNS
dan 10.312 guru Non PNS.
Indikator selanjutnya yaitu Rasio Guru Terhadap Murid per kelas rata- rata
pada jenjang pendidikan dasar realisasi sebesar 0.05 atau 55.56% dari target yang
ditetapkan. Capaian tersebut dengan capaian tahun 2015. Pada jenjang pendidikan
menengah realisasi sebesar 0.02 atau 100 % dari target 0.02. Capaian tersebut
mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014 dengan capaiansebesar 100 %.
Indikator ruang kelas kondisi baik tahun 2015 mencapai 65.52 (100.45 %)
dari target 60,25. Ruang kelas yang nyaman merupakan salah satu aspek yang
dapat mendukung suasana belajar mengajar yang kondusif. Siswa akan lebih focus
99,8
99,82
99,84
99,86
99,88
99,9
99,92
99,94
99,96
2014 2015
2014 2015
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
62
dan berkonsentrasi pada pada kegiatan belajar, yang pada akhirnya bias memacu
prestasi siswa. Pemerintah Kabupaten Demak telah memberikan perhatian yang
cukup tinggi terhadap upaya perbaikan ruang kelas.
Pada indikator Pendidikan untuk Anak Usia Dini yaitu jumlah siswa TK/ RA/
Penitipan Anak dibagi jumlah anak usia 4 -6 tahun pada tahun 2015 sebesar
86,00% dari target sebesar 40,01% dengan capaian 214,46%. Capaian tersebut
sesuai target dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 107,29%. Hal
tersebut menunjukkan bahwa para orang tua telah memiliki kesadaran untuk
memasukkan putra putrinya untuk memper oleh pendidikan sejak usia dini.
Pada indikator angka putus sekolah tahun 2015 untuk jenjang SD/MI sebesar
0,06 pada SMP/ MTs 0,50 dan pada SMA/ SMK sebesar 0,49.Capaian indikator
angka putus sekolah sudah menurun bila dibandingkan dengan tahun 2014. Masih
adanya anak putus sekolah ini harus ditangani Jika tidak akan semakin
meningkatnya jumlah penduduk yang berada di bawah
Garis kemiskinan,pengangguran, yang selanjutnya akan menimbulkan
permasalahan sosial.
Indikator Angka Kelulusan untuk tingkat SD/MI mencapai 100 %, sedangkan
untuk SMP/ MTs realisasinya sebesar 99,98 %. Untuk tingkat SMA/MA capaiannya
99.98% mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014.
Sementara untuk indikator angka melanjutkan SD/MI ke SMP/MTs dan dari
SMP/MTs ke SMA/MA/SMK capaiannya sebesar 99,00 % mengalami kenaikan
dibandingkan dengan capaian tahun 2014.
Untuk indikator guru yang memenuhi kualifikasi tahun 2015 capaiannya
sama dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 108,24 %. Di Kabupaten Demak
92.15% guru telah memenuhi kualifikasi pendidikan S1, yang merupakan
persyaratan mengikuti program sertifikasi guru.
Untuk indikator jumlah perpustakaan capaiannya 88,88% dari target yang
ditetapkan yaitu sebanyak 90. Namun untuk buku koleksi dan jumlah pengunjung
tidak memenuhi target yang ditetapkan. Meski demikian dari jumlah buku dan
pengunjung mengalami kenaikan bila dibanding tahun 2014. Tahun 2015 jumlah
buku sebanyak 22.685 dan tahun 2014 sebanyak 24.861. Sedangkan untuk
pengunjung perpustakaan capaian tahun 2014 sebesar 95,71% dan tahun 2015
sebesar 90,47%, Tidak tercapainya target indikator- indikator kinerja sebagaimana
yang diharapkan tersebut disebabkan oleh adanya :
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
63
1. Siswa baru Kelas 1 SD/MI kurang dari 7 tahun serta anak usia 12 tahun sudah
memasuki SMP/MTS.
2. Adanya usia sekolah jenjang SMA/SMK/MA yang melanjutkan keluar daerah Hal
ini dapat ditinjau geografis Kabupaten Demak berada di daerah cross-boundary
yang diapit Kabupaten Kudus dan Kota Semarang, yang dianggap
pendidikannya lebih maju dari pada Kabupaten Demak.
3. Adanya siswa membantu pekerjaan orang tua, mengikuti orang tua pindah
keluar daerah serta biaya pendidikan jenjang SMA/SMK/MA yang tinggi bagi
sebagian orang tua kurang mampu
4. Rasio guru terhadap murid tidak memenuhi target dikarenakan adanya guru
yang purna tugas sementara moratorium PNS masih diberlakukan.
5. Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara) tidak
memenuhi karena menurut kriteria yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik,
seseorang dikategorikan tidak buta aksara apabila sudah tuntas dalam
membaca dan menulis.
Sementara itu faktor - faktor yang mempengaruhi keberhasilan indikator kinerja : 1. Adanya Wajar Dikdas 12 tahun yang mewajibkan semua penduduk ia sekolah
untuk menempuh pendidikan yang didukung adanya dana BOS, Bantuan
Beasiswa bagi Siswa Miskin, dan beasiswa transisi untuk melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi.
2. Adanya penambahan Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) mendorong
masyarakat untuk menyekolahkan anaknya pada jenjang menengah kejuruan
yang menawarkan lulusan siap kerja.
3. Adanya perhatian terhadap keberadaan lembaga Peningkatan Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) dari Direktorat Jendral PAUDNI
4. Kesadaran orangtua untuk mengikutsertakan anak mengikuti tambahan
pelajaran diluar jam sekolah baik pada guru maupun lembaga bimbingan.
5. Adanya program sertifikasi guru yang mensyaratkan pendidikan minimal S1/DIV
bagi guru untuk dapat mengikuti program tersebut.
6. Adanya fasilitas perpustakaan, koleksi buku yang memadai dan pelayanan
yang memuaskan mendorong peningkatan kunjungan ke perpustakaan.
Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
64
2. Pengembangan pendidikan anak usia dini baik kurikulum, bahan ajar dan model
pembelajaran
3. Penambahan ruang kelas sekolah dan rehab bagi ruang kelas sekolah yang
rusak sedang/berat,
4. Pengadaan buku, alat tulis siswa, alat praktek
5. Pembentukan forum masyarakat peduli pendidikan
6. Pembinaan bakat, minat dan kreatifitas siswa
7. Mengoptimalkan program wajib belajar 12 tahun.
8. Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan gedung yang representative
9. Sosialisasi dan publikasi minat dan budaya baca pada masyarakat
10. Penyediaan bahan pustaka.
Tujuan 10 : Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan
sasaran sebagai tolok ukur keberhasilan atau kegagalannya. Sasaran dari tujuan
diatas adalah sebagai berikut :
Sasaran 10.1 : Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi
masyarakat
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel 2.1 sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian Capaian Target Realisasi Capaian
% % % % %
-1 -2 -7 -7
1 Angka kelangsungan hidup bayi 100.59 100.24 0.99 0.99 100
2 Angka usia harapan hidup 102.09% 101.61 72.3 75.18
103.98
3 Rasio posyandu per satuan balita 86.11 118.89 13.27 9.77
73.62
4 Rasio puskesmas, dan pustu per satuan penduduk
31.00% 34.75 0.000228 0.00007067
30.99
5 Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk
98.03% 74.5 0.0000036 0.000002684
74.54
6 Rasio dokter per satuan penduduk 26.74% 33.87 0.0003362 0.00015923 47.36
7 Rasio tenaga paramedis per satuan penduduk
87.73% 94.97 0.0007068 0.00070579
99.86
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
65
8 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
101.80% 107.54 94.98 100
105.29
9 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
105.04% 104.93
95.3 100 104.93
10 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100% 100 100 100
100.00
11 Cakupan Balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan
100% 100 100 100
100.00
12 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
64.20% 61 100 100
100.00
13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
100% 131.58 78 78
100.00
14 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin
140.88% 574.91 100 912
912.00
15 Cakupan Kunjungan Bayi 99.62% 98.33 100 101.03
101.03
16 Cakupan Puskesmas 100*% 100.5 99.6 100
100.40
17 Cakupan Pembantu Puskesmas 98.11% 98.11 100 52
52.00
Rata-rata capaian sasaran 94.76% 119.75
135.65
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kabupaten Demak dan RSUD Suka Tahun 2015 diolah
Dari tabel 2.1 di atas, maka dapat dilihat pada Indikator pertama yaitu Angka
kelangsungan hidup bayi, Angka kelangsungan hidup bayi = (1-angka kematian
bayi). Angka kematian bayi dihitung dengan jumlah kematian bayi usia dibawah 1
tahun dalam kurun waktu setahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang
sama. Dari tahun 2013 , 2014 selalu mengalami kenaikan capaian kinerja, sedikit
menurun pada 2015 dengan kinerja sebesar 100%, Capaian kinerja tersebut
merupakan perbandingan target 99 % dan realisasi 99% yaitu jumlah kematian bayi
sebanyak 149 dan jumlah lahir hidup 20.665.
Indikator kedua yaitu angka usia harapan hidup. Pada tahun 2012 sebesar
100,5%, tahun 2013 meningkat lagi menjadi 102,09%, tahun 2014 menurun
menjadi 101.61%, tahun 2015 meningkat lagi menjadi 103.98%dimana target usia
harapan hidup 72.3 tahun, realisasinya di tahun 2015 usia harapan hidup 75.18
tahun. Peningkatan usia harapan hidup di Kabupaten
Demak, tidak lepas dari berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemkab Demak,
melalui Dinas Kesehatan dan lembaga-lembaga swadaya yang lain. Peningkatan
usia harapan hidup ini disebabkan karena :
1). Kegiatan Posyandu lansia yang terus digalakkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Demak, dimana setiap desa minimal memiliki satu posyandu lansia,
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
66
yang didalamnya terdapat berbagai pemeriksaan kesehatan terhadap lansia
dan pemberian makanan tambahan bergizi tinggi.
2) Akses untuk mendapatkan layanan kesehatan bagi masyarakat Demak
semakin mudah. Sudah tersedia 27 Puskesmas dan 52 Puskesmas Pembantu
yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Demak. Bahkan seluruh
masyarakat miskin dapat dilayani problem kesehatannya secara gratis lewat
program Jamkesmas/BPJS dan Jamkesda.
2). Kegiatan Promosi Kesehatan yang telah menyentuh masyarakat luas, sehingga
perilaku hidup sehat dan perilaku lingkungan sehat, telah menyentuh lapisan
masyarakat bawah.
3) Banyak LSM yang mengadakan kegiatan yang membantu pengendalian
kesehatan masyarakat, seperti Senam Jantung Sehat, Senam Pencegahan
Oestoporosis dan pembentukan Komcat lansia sampai di tingkat kecamatan.
Indikator yang ketiga adalah Rasio posyandu per satuan balita. Pada tahun
2013 capaian kinerjanya adalah sebesar 86.11%, tahun 2014 capaian kinerjanya
adalah sebesar 118.89%, sedangkan tahun 2015 capaian kinerjanya adalah
sebesar 73.62 %, target kinerjanya 13.27%, realisasinya 9.77 %, sehingga capaian
kinerja di tahun 2015 turun menjadi 73.62%. Penurunan ini disebabkan karena dari
1.236 posyandu yang ada di Demak, yang aktif hanya 859 pos, dimana harus
melayani balita sebanyak 95.204anak. Posyandu merupakan kegiatan yang sangat
diperhatikan oleh Pemkab Demak, karena kesehatan balita masih rentan, sehingga
perlu terus diperhatikan. Kegiatan ini dilakukan di setiap lingkungan desa dan
kelurahan, yang diampu oleh bidan desa dan kader-kader posyandu yang tersebar
di seluruh desa, yang dilakukan minimal satu kali setiap bulan pada pos-pos yandu
yang telah dibentuk. Pada kegiatan posyandu dilakukan penimbangan, pemberian
makanan tambahan (PMT) pendamping ASI, pemberian vaksin (imunisasi) dan
kegiatan edukatif dalam pola hidup sehat.
Kesehatan masyarakat di Demak akan lebih baik apabila di tunjang oleh
dukungan sarpras yang memadai. Sarpras ini berupa Puskesmas, Puskesmas
Pembantu, Poliklinik, maupun Rumah Sakit. Dengan banyaknya sarpras tersebut,
akan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan akses layanan kesehatan
yang diperlukan. Dalam hal ini, di Kabupaten Demak terdapat 27 Puskesmas, yang
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
67
terdiri dari 13 rawat inap dan 14 non rawat inap serta 52 Puskesmas Pembantu.
Sedangkan jumlah penduduk di Kabupaten
Demak pada tahun 2015 sebanyak 1.162.997 jiwa. Sehingga rasio puskesmas dan
puskesmas pembantu per satuan penduduk pada tahun 2015 sebesar 0,0000707,
sedangkan target kinerjanya sebesar 0,000228sehingga capainnya 30.99%. Jika
dibandingkan dengan tahun 2011 dan 2012 capaian kinerjanya semakin menurun,
hal ini ini sebabkan karena jumlah penduduk yang semakin bertambah dari tahun
ke tahun, sedangkan jumlah puskesmasnya masih tetap tidak mengalami
penambanhan.
Sedangkan untuk rasio rumah sakit per satuan penduduk di tahun 2015
sebesar 0,0000027 dari target sebesar 0,0000036, sehingga capaian kinerja di
tahun 2015 sebesar 74.54%. Angka ini dari tahun ke tahun dimungkinkan akan
terus menurun, karena jumlah rumah sakit di Demak yang hanya 3 buah,
sedangkan jumlah penduduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Di tahun 2015 tercatat jumlah tenaga dokter umum sebanyak 77 orang,
dokter spesialis sebanyak 31 orang, dokter gigi sebanyak 18 orang dan dokter
spesialis gigi sebanyak 1 orang, dengan rasio per 100.000 penduduk yakni 6,21
untuk dokter umum, 2,66 untuk dokter spesialis dan 1,54 untuk dokter gigi. Apabila
dibandingkan dengan target pencapaian indeks standar sumber daya kesehatan
tampak bahwa rasio untuk tenaga dokter umum dan dokter gigi belum mencapai
target (dokter umum 45 per 100.000 penduduk, dokter gigi 12 per 100.000
penduduk dan dokter spesialis 7 untuk 100.000 penduduk). Sedang untuk capaian
kinerja rasio dokter per satuan penduduk di tahun 2011 sebesar 21,11%, di tahun
2012 sebesar 54,26% dan di tahun 2013 turun menjadi 26,74% (dimana hanya
tersedia 11 dokter untuk 100.000 penduduk). Penurunan angka rasio dokter per
satuan penduduk disebabkan karena jumlah penduduk semakin bertambah, namun
ada beberapa dokter yang berpindah tugas ke kabupaten/kota lain dan beberapa
orang memasuki batas usia pension, sementara beberapa tahun di Kabupaten
Demak tidak mengadakan rekrutmen tenaga dokter baik PTT maupun PNS.
Untuk rasio tenaga paramedis per satuan penduduk mengalami peningkatan
capaian kinerja dari tahun ke tahun yaitu 53,66% di tahun 2013, 84,90% di tahun
2014 dan menjadi 87,74% di tahun 2015 yakni realisasi sebesar 0,00065 dari target
sebesar 0,00073 (terdapat 850 tenaga paramedis). Kebutuhan ini memang masih
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
68
dirasakan kurang, namun untuk menjawab kekurangan ini, Pemkab Demak
berupaya meningkatkan kemampuan SDM dan profesionalisme kinerja para dokter
dan tenaga paramedis yang ada.
Program peningkatan Sumber Daya Kesehatan ini pada tahun 2015
dilaksanakan dengan beberapa kegiatan, yaitu :
1. Peningkatan Kinerja Tenaga Fungsional.
2. Pembinaan Kinerja Pengelolaan Kepegawaian/Subbag Tata Usaha.
3. Pembekalan bagi Petugas Keuangan/Bendahara dan Pembantu Bendahara.
4. Peningkatan Kinerja Petugas Pengelolaan Barang di Puskesmas.
5. Rakerkesda dan Outbond.
6. Kursus Ketrampilan dan Job Training.
7. Operasional Bidang Desa PTT.
8. Pelatihan PPGD Bagi Perawat.
9. Pelatihan Life Saving Skill
10. Pelatihan Contraseptif Teknologi Update.
11. Pelatihan Management Terpadu Balita Sakit/MTBS.
12. Pelatihan Stimulasi Dini Interfensi Deteksi Tumbuh Kembang.
13. Pelatihan pelayanan Kesehatan Peduli Remaja.
14. Pelatihan Pelayanan Obsetri Neonatal Dasar.
15. Pelatihan Entry Data SIMPEG.
16. Pelatihan Asuhan Pasca Keguguran.
17. Pengembangan Sumberdaya Manusia Kesehatan (RSUD Sunan Kalijaga
Demak).
Indikator ke delapan pada sasaran meningkatnya akses dan kualitas
pelayanan kesehatan bagi masyarakat adalah Cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani. Capaian pada indikator ini sebesar 105.29 % yaitu dengan
membandingkan target sebesar 94.98%, dan realisasinya sebesar 100%. Realisasi
tersebut didapat dengan membandingkan jumlah persalinan dengan komplikasi
yang ditangani sebesar 5.343, dengan perkiraan kejadian komplikasi persalinan
yang berjumlah 4.390 kasus. Capaian kinerja ini menurun bila dibandingkan
dengan tahun 2014yaitu sebesar107.54 %.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
69
Dari keseluruhan kelahiran di Kabupaten Demak tahun 2015 yang berjumlah
20.665 persalinan hanya terjadi kematian ibu sebanyak 22 kasus. Sehingga Angka
Kematian Ibu (AKI) di Demak sebesar 106 per 100.000.Kelahiran Hidup (KLH).
Upaya yang dilakukan oleh Pemkab Demak dalam menekan AKI adalah sebagai
berikut:
1) Penanganan persalinan sistem empat tangan (dua bidan), sehingga di
dapatkan keputusan yang tepat, saat ditemukan kejadian komplikasi maupun
kelahiran dengan resiko tinggi,
2) Kewajiban bidan desa untuk melaksanakan kunjungan rumah kepada ibu pra
melahirkan maupun pasca melahirkan,
3) Pembinaan pola hidup sehat bagi ibu hamil dalam kegiatan Posyandu,
4) Penggalakan kegiatan Gerakan Sayang Ibu dan Bayi (GSIB) oleh Dinas
Kesehatan, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Kecamatan, melalui
kegiatan KSIB.
Upaya pada indikator di atas juga berimplikasi pada capaian pada indikator
berikutnya, yaitu Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan. Pada tahun 2011 capaian indikator ini sebesar
103,85%, sedangkan pada tahun 2012 capaiannya sebesar 113, 64% dan di tahun
2013 sebesar 105,4%. persalinan Ibu Hamil di Kabupaten Demak tahun 2014 yang
ditangani oleh tenaga kesehatan 100 %, sedangkan tahun persalinan Ibu Hamil di
Kabupaten Demak tahun 2015yang ditangani oleh tenaga kesehatan sebanyak
20.640 dari total jumlah persalinan 20.640 atau 100 % persalinan di tolong oleh
2012 2013 2014 2015
Capaian KinerjaCakupan komplikasi
kebidanan yangditangani
80,91 101,8 107,54 105,29
0
20
40
60
80
100
120
Grafik Capaian Kinerja Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
70
tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, dan bidan)
hal ini menunjukan meningkatnya pelayanan kesehatan dasar kususnya ibu
bersalin sebagai salah satu bentuk upaya untuk penurunan angka kematian ibu dan
bayi.
persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis
kebidanan, dokter umum, dan bidan) hal ini menunjukan meningkatnya pelayanan
kesehatan dasar kususnya ibu bersalin sebagai salah satu bentuk upaya untuk
penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Capaian tersebut didapat dengan membandingkan target sebesar 95,2%
sedangkan realisasinya sebesar 100%, yaitu dari jumlah kelahiran hidup sebesar
20.605 kelahiran, kesemuanya dilaksanakan oleh tenaga bidan. Realisasi sebesar
100% ini terlaksana dengan upaya sebagai berikut:
1) Penambahan jumlah bidan desa, sehingga seluruh desa telah memiliki bidan
desa, bahkan bagi desa yang jumlah penduduknya sekitar 6.000 jiwa, maka
dialokasikan 2 orang bidan desa.
2) Adanya program Jampersal, sehingga masyarakat tidak ketakutan dalam hal
biaya untuk dapat melahirkan ke tenaga kesehatan, karena adanya jaminan
biaya dari program Jampersal.
3) Keberhasilan jalinan kerja sama antara bidan desa dengan dukun bayi, dan
keberhasilan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya melahirkan ke
tenaga kesehatan.
Indikator selanjutnya pada sasaran meningkatnya akses dan kualitas
pelayanan kesehatan bagi masyarakat adalah Cakupan desa/kelurahan Universal
Child Immunization(UCI). Indikator Pencapaian Universal Child Immunization(UCI),
pada dasarnya merupakan proyeksi terhadap cakupan sasaran bayi yang telah
mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan
batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut juga tergambarkan
besarnya tingkat kekebalan masyarakat (herd immunity) terhadap penularan PD3I.
Suatu desa/kelurahan telah mencapai target UCI apabila > 80% bayi di
desa/kelurahan tersebut mendapat imunisasi lengkap. Imunisasi adalah upaya yang
dilakukan dengan sengaja memberikan kekebalan (immunity) pada bayi atau anak
sehingga terhindar dari penyakit. Jenis kekebalan/imunitas ada 2 jenis, yaitu
kekebalan pasif dan kekebalan aktif. Beberapa penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi adalah tuberculosis dengan imunisasi BCG, difteri dengan
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
71
imunisasi DPT, pertusis dengan imunisasi DPT, tetanus dengan imunisasi DPT,
poliomielitis dengan dengan imunisasi polio, campak dengan imunisasi campak,
hepatitis B dengan imunisasi hepatitis, typus abdominalis, cacar dengan imunisasi
varicella.
Cakupan UCI desa pada tahun 2011, 2012 sampai dengan tahun 2015
mengalami nilai yang konstan di angka 100%. Dimana cakupan desa UCI ini
diperoleh dengan membandingkan antara jumlah desa UCI di suatu wilayah dalam
kurun waktu tertentu dibagi dengan jumlah Desa di Kabupaten Demak. Pada tahun
2015, cakupan Desa UCI Kabupaten Demak mencapai 100%, hal ini berarti semua
desa yang ada di Kabupaten Demak telah memenuhi standar sebagai Desa
Universal Child Immunization(UCI). Dari data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Demak, jumlah bayi selama tahun 2015 sebanyak 20.665 bayi, dimana
semua bayi yang ada telah mendapatkan imunisasi secara lengkap.
Selanjutnya adalah cakupan balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan.
Dimana persentase indikator ini diperoleh dengan membandingkan antara jumlah
balita gizi buruk yang dirawat pada pelayanan kesehatan sesuai standar, dibagi
dengan jumlah balita gizi buruk secara keseluruhan yang ada di Kabupaten Demak.
Sehingga capaiannya pada tahun 2013 mencapai 100%, dimana dari 39 balita
berstatus gizi buruk yang ditemukan, semuanya telah mendapatkan perawatan
yang intensif dari pemerintah Kabupaten Demak. Walaupun dari sisi capaian dari
tahun 2011, 2012 dan 2013 sampai tahun 2015 konstan di angka 100%, namun
secara kualitas di tahun 2015 lebih baik, dimana hanya ditemukan 32 kasus anak
berstatus gizi buruk, sedang di tahun 2014 ditemukan sebanyak 48 anak berstatus
gizi buruk. Hal ini menjadi penting dan harus mendapatkan perhatian, karena anak
merupakan aset bangsa, sehingga harus diselamatkan dari berbagai gangguan
kesehatan, termasuk status gizi buruk.
Indikator yang juga sangat penting dan juga menjadi perhatian pemerintah
secara nasional adalah Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
TBC BTA. Penemuan kasus TBC BTA Positif, dimana persentase pencapaian
indikator ini dapat dihitung dengan membandingkan antara jumlah penderita baru
TB Paru BTA Positif yang ditemukan dibagi dengan jumlah penderita baru TB Paru
BTA Positif yang diobati di suatu wilayah dalam kurun waktu yang sama. Pada
tahun 2011, tercatat 774 orang penderita baru TB Paru BTA Positif, dari jumlah
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
72
keseluruhan sebanyak 1.260 orang, dan di tahun 2012 tercatat 249 kasus baru dari
total penderita 1.508 orang. Dan di tahun 2013 terdapat 654 kasus baru dari total
penderita sebanyak 1.014 orang. Pada tahun 2014, menurut data laporan dari 27
Puskesmas penderita yang dinyatakan positif menderita TB Paru tercatat sebanyak
612 orang dan penderita yang diobati sebanyak 612 orang (100%). Jumlah
penderita yang di obati dan sembuh pada tahun 2014 sebanyak 354 orang ( 57,84
% ) Dari sisi kasus baru meningkat, tetapi dari jumlah keseluruhan penderita
jumlahnya menurun. Namun semuanya telah mendapatkan penanganan dari DKK
Demak.
Selanjutnya adalah mengenai kesembuhan penderita TBC BTA positif (Cure
Rate), dimana indikator dapat dihitung dengan membandingkan antara jumlah
penderita baru TB Paru BTA Positif yang sembuh di suatu wilayah selama 1 tahun
dibagi dengan jumlah penderita baru TB Paru BTA Positif yang diobati di suatu
wilayah dalam kurun waktu yang sama. Dengan penanganan dan pengobatan
secara intensif, maka sebanyak 518 orang telah
dinyatakan sembuh sampai dengan tahun 2015 dari 318 orang penderita yang
diobati, sehingga persentase kesembuhannya mencapai 77.47 %. Kesembuhan
penderita TBC ini tidak dapat dilepaskan dari tenaga kesehatan yang selalu ditugasi
kunjungan ke rumah warga yang diduga terjangkit TBC, untuk diambil ingusnya
guna test laboratorium. Setelah dinyatakan positif, maka akan segera diadakan
penanganan sesuai SOP yang telah ditetapkan, dan pengobatannya juga
digratiskan oleh pemerintah.
Indikator yang selalu menjadi perhatian masyarakat umum dan Pemerintah
Kabupaten Demak selanjutnya adalah Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Sedangkan persentase angka penderita DBD yang ditangani dapat dihitung
dengan membandingkan antara jumlah penderita penyakit DD dan DBD yang
ditangani sesuai SOP di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tahun berjalan dibagi
dengan jumlah penderita penyakit DD dan DBD yang ditemukan di suatu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama. Kasus DBD di Kabupaten Demak pada tahun
2011 ditemukan penderita DBD sebanyak 219 kasus dimana dari 219 kasus
tersebut 2 kasus berakhir dengan kematian dan
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
73
di tahun 2012 angka kejadian DBD sebanyak 483 kasus dan kesemuanya dapat
ditangani dengan baik. Sedang di tahun 2013 terdapat 610 kasus yang
menyebabkan 13 kematian (2,13%). Padatahun 2014 kasus DBD berjumlah 427
kasus (dengan jumlah kematian 11 kasus (CFR :2,58 % ), Pada tahun 2015 jumlah
kasus DBD di kabupaten Demak mengalami peningkatan yang sangat drastis yaitu
sebanyak 901 dengan jumlah kematian sebanyak 21 kasus ( 2,33% ).
Berdasarkan angka tersebut dapat diketahui bahwa angka kesakitan penyakit DBD
mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, sehingga perlu penanganan dan
sosialisasi lebih serius di tahun 2015 dan seterusnya.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan kejadian DBD di Kabupaten
Demak antara lain, dengan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),
pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi DBD, fogging fokus dan penyuluhan
kesehatan terhadap masyarakat, namun hasilnya belum maksimal.
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin (pasien)
merupakan jumlah kunjungan keluarga miskin di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten
Demak yang mencakup pelayanan rawat jalan dan rawat inap dalam kurun waktu 1
(satu) tahun. Sasaran utamanya adalah seluruh rumah tangga miskin (RTM) di
Kabupaten Demak , yang terdiri dari BPJS ( PBI ) dan Jamkesda. Pada tahun 2015,
jumlah kunjungan masyarakat miskin yang berkunjung untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak sebanyak 42.907
orang dengan rincian pasien BPJS PBI sebanyak 38.157 orang dan pasien
Jamkesda sebanyak 4.750 orang. Capaian cakupan pelayanan kesehatan rujukan
pasien masyarakat miskin TAHUN 2015 telah mencapai target yang ditentukan
target sebesar 4700 orang dan terealisasi 42.907 orang sehingga mencapai
peningkatan sebesar 91% dibandingkan Pada tahun 2014, jumlah kunjungan
masyarakat miskin yang berkunjung untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di
RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak sebanyak 25.871 orang dengan rincian
pasien BPJS PBI sebanyak 22.401 orang dan pasien Jamkesda sebanyak 3.462
orang.
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin oleh
Jamkesda pada tahun 2015 di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak telah
mencapai target yang ditetapkan dibandingkan dengan tahun 2014 disebabkan
beberapa faktor, antara lain : 1) meningkatkan kebutuhan masyarakat miskin
terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit, 2) bertambahnya ruang kelas III di
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
74
rumah sakit sehingga menambah kapasitas ruang pelayanan, 3) meningkatnya
kualitas pelayanan di rumah sakit menyebabkan masyarakat juga semakin puas
terhadap layanan yang diberikan rumah sakit, 4) tersedianya pembiayaan
kesehatan yang cukup dari Jamkesda pada tahun 2014.
Masalah atau kendala yang masih dihadapi dalam pelayanan masyarakat
miskin di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak tahun 2014adalah masih ada
komplain dari pasien atau keluarga pasien karena belum mengerti persyaratan
administrasi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibiayai Jamkesmas
atau Jamkesda.
Upaya yang telah dilakukan oleh RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak
untuk mengatasi permasalahan atau kendala yang dihadapi yaitu masih ada
komplain dari pasien atau keluarga pasien karena belum mengerti persyaratan
administrasi pembiayaan dari Jamkesmas atau Jamkesda dengan
menginformasikan SOP tentang penanganan keluarga miskin di rumah sakit dan
memasang papan informasi yang jelas terkait persyaratan pelayanan Jamkesmas
dan Jamkesda dan juga meningkatkan kerjasama dengan BPJS selaku mitra
pengelola Jamkesda Kabupaten Demak .
Cakupan kunjungan pasien rumah sakit merupakan jumlah kunjungan
seluruh pasien di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak yang mencakup
pelayanan rawat jalan dan rawat inap dalam kurun waktu 1(satu) tahun. Sasaran
utamanya adalah seluruh masyarakat di Kabupaten Demak dan sekitarnya.
Cakupan kunjungan pasien rumah sakit di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten
Demak tahun 2015 sebanyak 108.028 orang dengan rincian kunjungan Rawat
Jalan 88.700 orang dan kunjungan Rawat Inap sebanyak 19.328 orang. Capaian
cakupan pasien rumah sakit pada tahun 2015 sebesar 108.028 orang (140%) dari
target sebanyak 76.700 orang. Dibandingkan dengan Capaian cakupan pasien
rumah sakit pada tahun 2014 sebesar 99.735 orang (143%) dari target sebanyak
69.650 orang, mengalami kenaikan atau hampir sama.
Cakupan kunjungan pasien rumah sakit di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten
Demak tahun 2015 dapat mencapai target apabila dibandingkan dengan tahun
2014 yang telah ditetapkan disebabkan karena 1) pelayanan kesehatan di rumah
sakit lebih baik, 2) kepuasaan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit lebih
meningkat, 3) pandangan atau kepercayaan masyarakat) terhadap pelayanan
rumah sakit semakin baik.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
75
Namun, beberapa masalah atau kendala yang masih dihadapi terkait
kunjungan pasien rumah sakit di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak tahun
2014 adalah masih ada komplain dari pasien atau keluarga pasien terkait : 1)
ketepatan waktu pelayanan oleh beberapa dokter di Rawat Jalan dan 2) perawat
atau petugas rumah sakit lainnya yang belum menunjukkan keramahan atau
senyuman dalam memberikan pelayanan.
Upaya yang telah dilakukan oleh RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak
untuk mengatasi permasalahan atau kendala yang dihadapi terkait ketepatan waktu
pelayanan dokter di Rawat Jalan dengan mengoptimalkan pemberian pelayanan di
Rawat Jalan sesuai jadwal pelayanan yang ditetapkan. Sedangkan upaya yang
telah dilakukan untuk mengatasi masih ada komplain terhadap perawat atau
petugas rumah sakit lainnya yang belum menunjukkan keramahan atau senyuman
dalam memberikan pelayanan dengan memberikan pelatihan pelayanan prima dan
pembinaan pegawai.
Selanjutnya adalah mengenai cakupan kunjungan bayi. Kunjungan bayi
adalah kunjungan bayi usia 1 sampai dengan 12 bulan yang memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan, paling sedikit
4 kali. Indikator ini diperoleh dengan membandingkan antara jumlah bayi yang
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar dibagi dengan jumlah seluruh
bayi lahir hidup. Pada tahun 2012 capaian kinerja cenderung stagnan di angka
100,76 %. Untuk tahun 2013 capaian kinerja meningkat menjadi sebesar 110,90%,
Untuk tahun 2014 capaian kinerja menurun menjadi sebesar 100 %. cakupan
kinerja kunjungan bayi di Kabupaten Demak pada tahun 2015 sebesar 101.029
%hasil perbandingan target kinerja sebesar 100 % sedangkan realisasi 101,03 %
sasaran 20.010bayi sedangkan realisasi 20.216 bayi, Capaian kinerja ini
mengalami sedikit peningkatan sehingga capaian kinerja ini sudah mencapai target
yang telah ditetapkan.Optimalnya jumlah kunjungan bayi antara lain disebabkan
kesadaran ibu untuk datang ke posyandu semakin tinggi dan yang tidak datang ke
posyandu akan diadakan kunjungan rumah oleh bidan desa dan tenaga kesehatan
yang bertugas di desa/kelurahan.
Sedang Indikator Cakupan Puskesmas dan Puskesmas pembantu adalah
dengan membandingkan jumlah puskesmas dan pustu yang melaksanakan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan jumlah puskesmas dan pustu
yang ada dalam tahun berjalan atau kurun waktu tertentu. Pada tahun 2012, jumlah
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
76
Puskesmas di Kabupaten Demak sebanyak 27 Puskesmas dan Puskesmas
Pembantu sebanyak 52 Pustu. Untuk capaian pustu di tahun 2013 mengalami
penurunan dari 100% di tahun 2012 menjadi 98,11% di tahun 2013, karena pada
target restra 2011-2016 target pustu telah ditetapkan 53, tetapi realisasi hanya 52.
Hal ini disebabkan pada tahun 2012 terjadi peningkatan status Pustu Desa
Tambirejo menjadi Puskesmas Gajah 2, sehingga realisasi pustu berkurang 1 di
tahun 2013 – 2015 ini.
Berdasarkan permenkes 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, menyebutkan bahwa rasio pelayanan kesehatan dasar untuk 1 unit
Puskesmas untuk 30.000 jiwa penduduk. Jadi di kabupaten Demak jumlah
Puskesmas seharusnya sebanyak 38 unit, agar pelayanan kesehatan dasar
semakin meningkat yang pada akhirnya dapat meningkatkan Derajat Kesehatan di
Kabupaten Demak.
Tujuan 11 : Meningkatkan Kualitas Kesejahteraan Sosial Masyarakat
Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan 1
(satu) sasaran strategis sebagai tolok ukur keberhasilan atau kegagalannya.
Adapun pengukuran ke satu sasaran tersebut adalah sebagai berikut :
Sasaran 11.1 : Meningkatnya Kesejahteraan sosial bagi Masyarakat melalui
Pemberian Pelayanan, Rehabilitasi Sosial, Jaminan Sosial,
Pemberdayaan Sosial
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
77
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian %
Capaian
%
Target Realisasi Capaian
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 2 3
Sarana sosial seperti : . Panti Asuhan . Panti Jompo . Panti Rehabilitasi . Panti Rehabilitasi
Cacat PMKS yang memperoleh bantuan sosial (%)
Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial/PMKS
100 100 100 100
109.36
166.36
100 100 100 100
312,60
294,68
38 1 3 1
9,46
9,96
38
1 2 1
18,35
18,53
100 100
66,67 100
193,97
186,04
Rata-rata sasaran 112.62 167,88 124,45
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran, dari 3 indikator kinerja
sebagai tolok ukurnya tergambar bahwa secara umum capaian kinerja dapat
dicapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan, bahkan2 indikator kinerja yang
dicapai melebihi dari target yang telah ditetapkan.
Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa, sarana sosial seperti
Panti Asuhan, Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi Cacat sesuai dengan yang
ditargetkan, sedangkan Panti Rehabilitasi kurang sesuai dari yang ditargetkan yaitu
hanya 66,67%, penyebab menurunnya capaian kinerja ini dikarenakan Panti
Rehabilitasi tersebut tidak memperpanjang izin operasionalnya ke Dinas.
Peningkatan PMKS yang memperoleh bantuan sosial ini dibandingkan dengan
capaian tahun 2013 mengalami peningkatanyaitu dengan capaian sebesar
109,36%, tetapi bila dibandingkan dengan capaian target tahun 2014 mengalami
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
78
penurunan yaitu dengan capaian target sebesar 312,60%. Jumlah Penanganan
PMKS meningkat sebesar 18,53% atau (193,97%) dari target yang telah ditetapkan
yaitu 9,46%. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah PMKS yang seharusnya
mendapat bantuan 157.500 PMKS, tetapi realisasinya PMKS yang mendapat
bantuan baru 28.907. Peningkatan jumlah PMKS yang mendapat bantuan ini juga
diikuti dengan peningkatan jumlah penanganan PMKS yang mencapai 18,53% dari
9,96% yang ditargetkan sehingga capaiannya sebesar 186,04% dengan jumlah
PMKS yang seharusnya tertangani 157.500 PMKS, tetapi PMKS yang tertangani
baru 29.190. Indikator PMKS yang tertangani dibandingkan dengan capaian tahun
2013 mengalami peningkatan yaitu dengan capaian sebesar 166,36%, tetapi bila
dibandingkan dengan capaian target tahun 2014 mengalami penurunan yaitu
dengan capaian target sebesar 294,68%.
Penyebab meningkatnya capaian kinerja sasaran Tahun 2015 sesungguhnya
mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun 2013 terjadinya
peningkatan disebabkan antara lain :
1. Adanya Program Keluarga Harapan yaitu program perlindungan sosial melalui
pemberian uang tunai kepada Keluarga Sangat Miskin (KSM), dengan
terlayani dan terbantunya 23.454KSM.
2. Meningkatnya dana APBN untuk penanganan PMKS dan PMKS yang
memperoleh bantuan sosial.
Walaupun capaian kinerja pada indikator kinerja PMKS yang memperoleh
bantuan sosial tahun 2015 melebihi target 18,35% (193,97%) dari target 9,46%,
namun demikian sesuai indikator SPM yaitu Persentase (%) PMKS skala kab/kota
yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar yaitu
targetnya 9,46%, masih dibawah target capaian Nasional 80% dan target Provinsi
40%. Penyebab capaiannya masih dibawah target capaian Nasional, apabila
dianalisis lebih lanjut sesungguhnya disebabkan oleh masih tingginya populasi
PMKS dan masih ada tingkat ketergantungan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) serta minimnya dana anggaran APBD Kabupaten.
Adapun alternatif solusi yang akan dilakukan tahun yang akan datang yaitu
dengan meningkatkan kerjasama kemitraan lintas sektoral dan mengusulkan
kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk dapat menambahkan
dananya.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
79
Keberhasilan pencapaian sasaran tersebut sesungguhnya tidak terlepas dari
dilaksanakannya program Nasional yaitu Program Keluarga Harapan (PKH),
dengan kegiatan pemberian uang tunai kepada Keluarga Sangat Miskin, dengan
penggunaan sumber daya keuangan dari dana APBN yang langsung diberikan
kepada masyarakat adalah sebesar Rp. 45.057.420.000,- atau 100% dari total pagu
sebesar Rp. 45.057.420.000,-.
Adapun Kendala dan hambatan yang dihadapi untuk 3 Indikator kinerja
dalam penanganan PMKS atau untuk menurunkan Populasi PMKS tersebut diatas
adalah :
1. Tingginya populasi PMKS
2. Terbatasnya sarana dalam penanganan PMKS
3. Rendahnya kesadaran sosial, kepedulian sosial dan tanggung jawab sosial
masyarakat
4. Belum optimalnya Potensi Sosial Kesejahteraan Sosial (PSKS) untuk
mendukung penanganan PMKS;
5. Masih ada tingkat ketergantungan PSKS dalam menangani PMKS
Faktor-faktor yang mendukung Keberhasilan program Kesejahteraan Sosial :
1. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya;
2. Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial;
3. Pembinaan anak terlantar;
4. Pembinaan para penyandang cacat dan trauma;
5. Pembinaan panti asuhan/panti jompo;
6. Pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba,
dan penyakit sosial lainnya;
7. Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial;
8. Pemberdayaan sosial dan penanggulangan kemiskinan.
Hal-hal yang dilakukan untuk meningkatkan pencapaian 3 indikator kinerja
ini pada masa yang akan datang adalah :
1. Mengajukan untuk mendapatkan sarana dan prasarana pelayanan;
2. Mengoptimalkan kerjasama dengan Organisasi Sosial (Orsos), masyarakat,
relawan yang peduli untuk mendukung penanganan PMKS;
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
80
3. Membangun paradigma “ Pembangunan Kesejahteraan sosial Fungsi
Masyarakat”;
4. Adanya kerjasama lintas sektoral yang baik, memungkinkan kelancaran
pelaksanaan tugas program kesejahreraan sosial;
5. Adanya kerjasama kemitraan yang baik dengan Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) yang hasilnya telah dinikmati secara positif oleh masyarakat khususnya
para penderita cacat dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);
6. Komitmen Nasional dan Internasional tentang Pembangunan Kesejahteraan
Sosial.
Adapunrealisasi capaian target RPJMD 2011-2016 sampai dengan tahun 2015,
dengan 3 (tiga) indikator kinerja telah mencapai pada tingkat capaian rata-rata
124,45 % dengan kategori Amat baik. Hal ini berarti terhadap capaian 2 (dua)
indikator kinerja melebihi dari target yang telah ditetapkan sedangkan capaian 1 (satu)
indikator kinerja sesuai target yang telah ditetapkan.
Dalam rangka pencapaian sasaran ini menggunakan dana kurang dari dana yang
dianggarkan. Dari anggaran belanja langsung sebesar Rp. 8.392.798.000,- realisasi
sebesar Rp.8.321.565.917,- atau 99,09%.
Tujuan 12 : Meningkatkan Peranan Koperasi, UKM dan Lembaga Ekonomi
Perdesaan dalam Perekonomian Daerah
Untuk mengukur sejauh mana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan
sasaran strategis sebagai tolok ukur keberhasilan atau kegagalannya.Adapun
pengukuran sasaran tersebut adalah sebagai berikut:
Sasaran 12.1 : Meningkatnya Kapasitas Koperasi, UKM dan Kelembagaan
Ekonomi Perdesaan
No.
Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1
2
Persentase Koperasi Aktif (%) Jumlah UKM non
116,8 %
115,7%
96,2 %
72
79,1
652
109,86 %
92,48%
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
81
3
4
BPR/LKM UKM (unit)
Jumlah BPR / LKM (unit)
Usaha Mikro dan kecil ( % )
98%
100%
103,1%
100%
101,4%
705
42
318
42
302,5
100%
95,12%
Rata-rata capaian
sasaran 104,48 103,33% 99,36%
Sumber : LKjIP Dinperindagkop UMKM 2015
Secara umum capaian indikator pada sasaran meningkatnyaKapasitas
Koperasi, UKM dan Kelembagaan Ekonomi Perdesaan dapat dilihat dari beberapa
indikator kinerja. Indikator kinerja yang pertama adalah persentase koperasi aktif.
Pada tahun 2015 tercapai realisasi sejumlah 79,1% dari target 72% sehingga
pencapaian pada indikator ini mencapai 109,86%. Indikator kinerja yang kedua
adalah jumlah UKM non BPR/LKM UKM, dengan target capaian 705 terealisasi 652
unit UKM non BPR/LKM UKM atau tercapai capaian target 92,48%. Pada indikator
ketiga jumlah BPR/LKM mengalami pencapaian target 100% atau terdapat 42 unit
BPR/LKM yang beroperasi meningkatkan perekonomian pedesaan. Dan untuk
indikator usaha mikro dan kecil tercapai 95,12% atau terealisasi 302,5% dari target
capaian sebesar 318%.
Secara umum terdapat penurunan capaian pada sasaran
meningkatnyaKapasitas Koperasi, UKM dan Kelembagaan Ekonomi Perdesaan.
Sebelumnya tahun 2013 tercapai rata-rata capaian sebesar 104,48% dan pada
tahun 2014 sebesar 103,33%, sedangkan pada tahun 2015 tercapai rata-rata
capaian 99,36%.Penyebab menurunnya capaian kinerja Tahun 2014, apabila
dianalisislebih lanjut hal ini disebabkan oleh adanya Kurangnya pengetahuan SDM
UMKM tentang kewirausahaan.
Jika dilihat lebih dalam, walaupun terjadi penurunan pada sasaran
meningkatnya kapasitas Koperasi, UKM dan Kelembagaan Ekonomi Pedesaan,
terdapat beberapa pencapaian yang cukup baik. Pencapaian tersebut antara lain,
persentase koperasi aktif di Kabupaten Demak masih diatas persentase koperasi
aktif secara nasional dimana data Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2014
mencatat terdapat 70,3% koperasi aktif di Indonesia.
Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran diantaranya
adalah :
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
82
1. Pola pikir yang masih kurang terbuka akan peluang usaha dan berlembaga
pada masyarakat.
2. Kompetensi SDM yang masih kurang professional dalam pengelolaan
kelembagaan dan usaha.
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang berbagai tata cara mendorong
produksi dari sisi legalitas lembaga seperti pendirian dan pengajuan akta usaha
dan pendaftaran produk.
Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Memberikan berbagai penyuluhan terhadap peluang usaha dan kelembagaan
koperasi dan UMK
2. Memberikan bimbingan administrasi dan manajemen usaha bagi anggota /
pengelola koperasi
3. Meningkatkan pengetahuan perkoperasian dan menumbuhkan kesadaran
anggota dalam berpartisipasi aktif terhadap perkembangan koperasian.
Oleh karena itu ke depan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja tahun
mendatang maka akan ditempuh strategi sebagai berikut :
1. Melakukan berbagai pendampingan dan pelatihan dalam bidang usaha koperasi
dan UMK
2. Merintis kekuatan untuk pengembangan usaha yang berbadan hukum yang
berfungsi sebagai wadah peningkatan kesejahteraan penyediaan akses terhadap
sumber daya produktif
3. Memberikan fasilitas untuk pengembangan usaha Koperasi dalam rangka
mendorong kemandirian kelembagaan koperasi dan UMK
Tujuan 13 : Memperkuat peran sektor pertanian dan industri sebagai
penggerak utama perekonomian daerah
Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan
sasaran sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya. Sasaran dari tujuan
diatas adalah sebagai berikut :
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
83
Sasaran 13.1 : Meningkatnya produksi dan produktivitas
pertanian/perkebunan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar (ku/hektar) Kontribusi sektor pertanian/perkebunan/ peternakan/ kehutanan terhadap PDRB (%) Kontribusi sektor pertanian (padi, palawija, hortikultura) terhadap PDRB (%) Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB (%) Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB (%) Nilai tukar petani (%)
97,92
100,84
100,44
132,26
72
100,21
98,31
98,93
98,69
127,78
100
99,23
59,99
39,12
36,5
0,45
100,00
104,45
66,27
36,73
33,80
0,76
100
103,32
110,47
93,89
92,60
168,89
100
98,75
Rata-rata Capaian
Sasaran
100,61 103.82
110,,77
Sumber data : Dinas Pertanian Kabupaten Dermak Tahun 2015.
Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran diatas, tergambar
bahwa secara umum capaian kinerja dari 6 indikator kinerja , dua indikator
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
84
capaiannya kurang dari target yang telah ditetapkan, sementara indikator yang lain
melebihi atau sesuai target yang ditetapkan.
Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa, target peningkatan
produktivitas padi 59,99 ku/ha dapat tercapai 66,27 ku/ha (110,47%). Tercapainya
target peningkatan produktivitas padi sebagaimana yang diharapkan tersebut
disebabkan banyak program kegiatan dari Pemerintah Pusat untuk meningkatkan
produksi tanaman pangan dengan UPSUS PAJALE ( Upaya Khusus Peningkatan
Produksi Padi Jagung Kedelai) sehingga produksi padi di kabupaten Demak
mengalami peningkatan yang signifikan.
Walaupun peningkatan produksi bidang pertanian meningkat tidak serta
merta meningkatkan indikator kontribusi sektor pertanian/ perkebunan/
peternakan/kehutanan terhadap PDRB Kabupaten Demak mengalami penurunan
dari target yang ditetapkan sebesar 39,12% ternyata realisasinya 36,73% atau
capaian kinerja sebesar 93,89%, hal ini tidak dipungkiri karena sektor non
pertanian mengalami kemajuan yang pesat (perdagangan, industri, jasa) sehingga
laju pertumbuhan lebih tinggi mengakibatkan kontribusi PDRB sektor non pertanian
kenaikannya lebih signifikan bagi Kabupaten Demak. Namun kontributor
penyumbang PDRB di Kabupaten Demak tertinggi masih dipegang sektor
pertanian, secara kuantitas apabila dirupiahkan nilai PDRB sektor pertanian tetap
meningkat.
Adapun alternatif solusi untuk meningkatkan produksi dan produktivitas
pertanian adalah melalui :
1. Optimalisasi lahan;
2. Memasyarakatkan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT)
dan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT);
3. Penggunaan pupuk dan pestisida secara bijaksana;
4. Mekanisasi di bidang pertanian.
5. Peningkatan sarana dan prasarana pertanian;
6. Bantuan Sarana Produksi Pertanian;
7. Penanganan pasca panen yang tepat
8. Peningkatan infrastruktur pertanian (JUT, JITUT, embung)
Penggunaan sumber daya keuangan untuk mencapai Sasaran 1.2 yang
didapat dari APBD Kabupaten adalah sebesar Rp. 2.026.847.950,- atau 96,70 %
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
85
dari total pagu sebesar Rp. 2.096.010.000,- Hal ini berarti terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya sebesar 3,30% dari Pagu yang ditentukan.
Keberhasilan pencapaian sasaran 13.1 sesungguhnya tidak terlepas dari
dilaksanakan program-program :
1. Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/ Perkebunan, dengan kegiatan
antara lain :
1) Laporan berkala kondisi ketahanan pangan daerah
2) Monitoring, evaluasi dan pelaporan kebijakan subsidi pertanian
3) Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan
4) Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian
5) Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi, Palawija
6) Pengembangan diversifikasi tanaman
7) Peningkatan Produksi, produktivitas dan mutu produk perkebunan dan
produk pertanian
8) Monitoring, evaluasi dan pelaporan
9) Identifikasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
2. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan,
dengan kegiatan antara lain :
- Promosi atas hasil produksi pertanian/ perkebunan unggul daerah
3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan, dengan
kegiatan antara lain :
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan.
4. Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan, dengan kegiatan antara
lain :
- Pengembangan bibit unggul pertanian/ perkebunan (DBHCHT)
5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, dengan kegiatan
antara lain :
- Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak
6. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, dengan kegiatan antara lain :
1) Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak
2) Pengembangan Agribisnis Peternakan (DBHCHT)
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
86
3) Monitoring, evaluasi dan Pelaporan
4) Pembinaan dan Pengelolaan Ternak Pemerintah
7. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan, dengan kegiatan
antara lain :
- Pembangunan pusat-pusat penampungan hasil produksi hasil peternakan
masyarakat.
Dukungan didapatkan dari APBN sebesar Rp.24.817.212.600,- atau 99,68%
dari total pagu sebesar Rp. 24.896.648.000,-dengan program antara lain:
1. Program Peningkatan Produksi Tanaman Pangan Melalui Produktivitas Dan
Mutu Hasil Tanaman Pangan (Dekonsentrasi), dengan kegiatan antara lain :
1) Pengelolaan produksi tanaman serealia
2) Dukungan Managemen dan teknis lainnya pada Ditjen Tanaman Pangan
2. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
(Dekonsentrasi)
1) Pengelolaan air irigasi untuk pertanian
2) Perluasan areal dan pengelolaan lahan pertanian
3) Pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan alat mesin pertanian
4) Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen Prasarana dan
Sarana Pertanian
5) Fasilitasi pupuk dan pestisida
6) Pelayanan pembiayaan pertanian dan Pengembangan Usaha Agribisnis
Perdesaan (PUAP)
Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran tersebut ,
diantaranya adalah :
1. Terjadi alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian;
2. Masih adanya serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman);
3. Terjadinya anomali iklim.
Nilai Tukar Petani terrealisasi sebesar 103,32% atau mencapai 98,75% dari
target yang ditetapkan yaitu 103,85 % . Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan
dan kesejahteraan petani terjadi sedikit penurunan mengingat yang diterima petani
lebih sedikit dibanding dengan pengeluaran karena ada permainan harga dari
tengkulak.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
87
Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran diatas ,
diantaranya adalah :
1. Berkurangnya motivasi generasi muda untuk terjun ke bidang pertanian
2. Terbatasnya pengetahuan dan keterampilan SDM Pertanian.
3. Biaya produksi usaha tani yang tinggi dan posisi tawar petani yang rendah saat
panen sehingga peningkatan kesejahteraan petani belum siginifikan.
Sasaran 13.2 : Meningkatnya ketahanan pangan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. 2.
Regulasi ketahanan
pangan (%)
Ketersediaan pangan utama (ton)
100
96,73
100
90,9
100
352,49
100,00
712,72
100,00
202,19
Rata-rata Capaian Sasaran
98.365 95.45 151.1
Sumber data : Bappeluh dan KP Kabupaten Demak tahun 2015
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 13.2, dari 2 indikator kinerja sebagai
tolok ukurnya tergambar bahwa secara umum capaian kinerja telah mencapai
bahkan melebihi target yang telah ditetapkan.
Dengan adanya regulasi ketahanan pangan diharapkan dapat:
1. Membantu masyarakat dalam memanfaatkan lahan perorangan, tanah kosong,
tanah terbengkelai, tanah tak bertuan, tanah milik Negara untuk penguatan
ketahanan pangan.
2. Melindungi hasil produk petani local dalam negeri dari sebuan produk impor
baik produk pangan maupun olahan pangan.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
88
3. Melindungi lahan sawah produktif (lahan sawah lestari) agar tidak terjadi
penyusutan lahan sawah secara serampangan.
Kabupaten Demak dengan luas wilayah 89.743 ha, 54,5% merupakan lahan
sawah dengan pola tanam padi - padi - palawija, dengan rata-rata produktivitas >58
ku/ha. Ketersediaan bahan pangan utama yaitu beras pada tahun 2015 mencapai
712,72 ton dengan target awal yaitu 352,49 ton dengan prosentase capaian
sebesar 202,19. .Pada tahun 2015 terjadi kenaikan signifikan pada indikator
Ketersediaan Pangan Utama yang disebabkan oleh :
Kenaikan produksi karena serangan hama / OPT (Organisme Pengganggu
Tanaman) dapat ditangani dengan baik;
Kabupaten Demak pada tahun 2015 relatif terhinda dari bencana alam seperti
banjir;
Tertanganinya secara keseluruhan lahan marginal yang rentan terjadi
kerawanan pangan.
Kerjasama lintas sektoral antar instansi anggota SKPG dan DKP sehingga
sasaran kegiatan dapat dikoordinasi dengan baik; pelatihan, monitoring dan
pendampingan secara rutin dari petugas PPL.
Dalam rangka peningkatan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan
adalah Penerapan teknologi budidaya pertanian yang tepat guna dengan
melaksanakan beberapa kegiatan sebagai berikut :
Pengaturan Pola Tanam;
Memilih varietas padi umur pendek;
Pelaksanaan teknologi SPLT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman
Terpadu);
Koordinasi jajaran terkait (Bappeluh KP, DPPUPPE, Dinas Pertanian)
Badan Pelaksana Penyuluhan Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Demak
bekerja sama dengan sektor terkait dan masyarakat berperan dalam pengawasan
produk pangan setelah diedarkan (fungsi pengawasan postmarket). Pemerintah
bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pembinaan, pengaturan,
pengendalian, dan pengawasan terhadap ketersediaan pangan yang tidak hanya
cukup, tetapi juga harus bermutu, aman, dan bergizi serta terjangkau oleh daya beli
masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
89
Sasaran 13.3 : Meningkatnya Produksi Peternakan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No Indikator Kinerja
2013 2014 2014
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi Capaian
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
Kontribusi sektor Peternakan terhadap PDRB (%)
98,62
95,83
2,15
2,15
100
Rata-rata Capaian Sasaran
98,62 95,83
100
Sumber data : Dinas Pertanian Kabupaten Demak tahun 2015
Di sektor peternakan terjadi kenaikan kontribusi terhadap PDRB jika
dibanding tahun sebelumnya baik pada tahun 2013 dengan realisasi 98,62 maupun
pada tahun 2014 dengan realisasi 95,83. Pada tahun 2015 kontribusi sektor
peternakan terhadap PDRB dari target 2,15 terealisasi 2,15 dengan prosentase
capaian mencapai 100 prosen.
Faktor pendukung kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB yaitu adanya
kegiatan pencegahan dan pengobatan ternak, pengendalian penyakit AI,
pembibitan sapi/ kerbau dan pengembangan teknologi Inseminasi Buatan (IB).
Dengan melihat kondisi tersebut Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB
kabupaten diharapkan mengalami peningkatan dari yang ditargetkan. Faktor
penghambat dari indikator di atas karena sektor non pertanian mengalami
kemajuan lebih pesat (perdagangan, industri, jasa) sehingga laju pertumbuhan
tinggi mengakibatkan kontribusi sektor PDRB sektor non pertanian kenaikannya
lebih signifikan bagi Kabupaten Demak. Adapun alternatif solusi untuk
meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian adalah melalui :
1. Pembangunan sarana prasarana pembibitan ternak;
2. Pengembangan agribisnis peternakan;
3. Monitoring, evaluasi dan pelaporan;
4. Evaluasi penilaian dan penertiban ternak pemerintah;
5. Pengembangan budidaya ternak itik.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
90
Sasaran 13.4 : Meningkatnya produksi hasil kehutanan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian
(%)
Capaian (%)
Target Realisasi
Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. 2. 3.
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis (Ha) Kerusakan kawasan hutan (Ha) Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB (%)
107,74
124,15
100,00
113,02
157,03
100,00
9.920
156
0.0123
11.999
65
0.012
120,96
158,33
100,00
Rata-rata Capaian Sasaran
110,63 123,35
126,43
Sumber data : Dinas Pertanian Kabupaten Demak Tahun 2015
Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran diatas, secara umum
capaian kinerja dari 3 indikator terpenuhi. Rehabilitasi hutan capaiannya sebesar
120,96 % dengan target 9.920 hektar lahan kritis yang direhabilitasi terrealisasi
seluas 11.999 hektar. Pada indikator kerusakan kawasan hutan dengan target
seluas 156 hektar, realisasi dapat tercapai cukup baik dengan kerusakan kawasan
hutan hanya terjadi seluas 65 hektar dengan capaian sebesar 158,33 % dihitung
menggunakan rumus capaian tren negatif. Kontribusi sektor kehutanan terhadap
PDRB dengan target sebesar 0,012 persen telah tercapai seratus persen dengan
realisasi juga sebesar 0,012 persen. Keberhasilan ini didukung oleh kegiatan
Rehabilitasi hutan rakyat dan mangrove yang dibiayai dari DAK, Kebun Bibit Rakyat
(APBN) dan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian
lingkungan. Jumlah rata rata capaian pada sasaran meningkatnya produksi hasil
kehutan mencapai 126,43%.
Penyebab meningkatnya capaian kinerja Tahun 2015, apabila dianalisis lebih
lanjutsesungguhnya disebabkan oleh kegiatan Penanaman Mangrove di daerah
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
91
tambak dimaksudkan untuk mengurangi abrasi dan menambah income dengan
pemanfaatan olahan dari tanaman tersebut, disamping itu ada penyelenggaraan
reboisasi dan penghijauan hutan dengan Aksi “Hari Menanam Pohon Indonesia dan
Penanaman Pohon di Lahan Kritis”.
Adapun alternatif solusi yang telah dilakukan untuk lebih meningkatkan
Terwujudnya pengembangan kawasan-kawasan strategis sesuai dengan potensi
lokal adalah :
1. Pendataan kawasan hutan rusak dan lahan kritis lebih mendetail;
2. Pemberian bantuan bibit penghijauan;
3. Penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya pelestarian lingkungan
Pengunaan sumber daya keuangan untuk mencapai Sasaran 13.4
bersumber dana APBD Kabupaten Demak sebesar Rp.1.605.331.137,- atau 92,04
% dari total pagu sebesar Rp. 1.744.079.918,- Hal ini berarti terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya sebesar 7,06% dari Pagu yang ditentukan
Dukungan pencapaian sasaran 13.4 sesungguhnya tidak terlepas dari
dilaksanakan Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan dengan kegiatan antara lain
adalah :
1. Koordinasi penyelenggaraan reboisasi dan penghijauan
2. Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan (DAK Bidang Kehutanan)
3. Pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerakan reboisasi hutan dan lahan
Sasaran 13.5 : Meningkatnya Sumber Daya Energi dan Mineral
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 13.5, ditetapkan indikator
kinerja, targetdan realisasinya yang tercermin pada tabel sebagai berikut :
No Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian (%)
Capaian (%)
Target Realisasi
Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
2.
Rasio ketersediaan daya listrik (%) Persentase rumah tangga yang
100,19
%
100%
100,19
%
100%
40,464%
atau 243.221.222
VA
51,5% atau
40,466%
atau 243.185.986
VA
51,5% atau
100%
100%
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
92
No Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian (%)
Capaian (%)
Target Realisasi
Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
menggunakan daya listrik
183.072 RT
183.064 RT
Rata-rata Capaian Sasaran
100% 100% 100%
Sumber : LKjIP DPUPPE Kabupaten Demak Tahun 2015
Berdasarkan hasil pengukurankinerja sasaran 13.5, capaian yang diperoleh
dari indikator “Rasio Ketersediaan Daya Listrik” Kabupaten Demak melalui Dinas
Pekerjaan Umum Perumahan Pertambangan dan Energi (DPUPPE) Kabupaten
Demak dapat melampaui target yang telah ditetapkan. Dari 234.221.222 VA yang
ditetapkan sebagai target kinerja, pada akhir tahun 2015 dapat terpenuhi sebanyak
243.185.986 VA. Artinya dari target yang ditetapkan sebanyak 40,46% dapat
dicapai 40,46% atau 100%.
Pencapaian kinerja ini disebabkan antara laintingkat kebutuhan akan sarana
dan prasarana permukiman semakin meningkat sejalan dengan perkembangan
ekonomi. Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Skala prioritas program tetap dipertahankan;
2. Skala prioritas kegiatan permukiman dan perumahanterus ditingkatkan.
Indikator kedua yaitu “Persentase Rumah Tangga yang menggunakan
Daya Listrik”juga mengalami peningkatan capaian target, pada tahun 2015 ini
terjadi peningkatan, dari target yang ditetapkan sebesar 183.072 rumah tangga
pengguna listrik dapat terpenuhi semuanya, sehingga capaian kinerjanya sebanyak
100%.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
93
Sasaran 13.6 : Meningkatnya Produksi Perikanan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 6, indikator kinerja, target,
dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian (%)
Capaian (%)
Target Realisasi
Capaian %
(1) (2) (4) (5) (6) (7)
1.
Peningkatan
Produksi
Perikanan (ton)
97,11
99,29
36.508.645
38.582.129
105,68
Rata-rata Capaian Sasaran
97,11
99,29
105,68
Sumber : LKjIP Dinlutkan 2015
Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa usaha untuk
meningkatkan produksi perikanan hasilnya sesuai harapan. Pada tahun 2013
capaian 97,11 %, pada tahun 2014 capaian 99,29 dan pada 2015 produksi
perikanan tercapai 38.582,13 ton dari target 36.508,64 ton atau tercapai 105,68%.
Peningkatan tersebut disebabkan antara lain :
1. Terlaksananya pelatihan teknik budidaya, bantuan bibit, dan pakan komoditas
perikanan unggulan yaitu Udang, Lele, Gurame, Ikan Mas, Patin, dan Nila.
100 100 100
134,24
100 100 86
182,04
020406080
100120140160180200
2011 2012 2013 2014
Meningkatnya Sumber Daya Energi dan Mineral
Rasio Daya Listrik
RT yang memakai listrik
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
94
2. Perluasan areal budidaya kolam, yaitu dengan dilakukannya pembuatan kolam-
kolam baru di lahan pekarangan.
3. Intensifikasi budidaya kolam pekarangan
Peningkatan sarana dan prasarana untuk mengoptimalkan fungsi BBI
Bintoro dalam menghasilkan induk ikan dan benih ikan yang bermutu. Adapun
hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran tersebut diatas , diantaranya
adalah :
a. Belum sepenuhnya petani pembudidaya menguasai dan menerapkan cara
berbudidaya ikan yang baik (CBIB)
b. Menurunnya kualitas/ mutu benih yang didatangkan dari luar Demak
c. Menurunnya daya dukung lahan tambak
d. Saluran tambak mengalami pendangkalan
e. Hilangnya tambak akibat abrasi
f. Sarana jalan tambak yang kurang baik
g. Harga pakan pabrikan yang selalu naik
h. Harga jual produk perikanan yang cenderung stabil sehingga tidak sesuai
dengan harga pakan
i. Kurangnya permodalan
Oleh karena itu ke depan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja tahun
mendatang maka akan ditempuh strategi sebagai berikut :
1. Intensifikasi perikanan tambak melalui pembinaan, pelatihan teknik budidaya,
bantuan bibit, dan pakan
2. Pembangunan unit kolam percontohan
3. Pembangunan kawasan budidaya air tawar
4. Mengoptimalkan fungsi BBI Bintoro
5. Meningkatkan sarana dan prasarana perikanan
6. Meningkatkan SDM di TPI lewat pembinaan, pelatihan maupun monev.]
7. Membuat tempat perkembangbiakan ikan (fishing ground) baru
8. Pengerukan di alur pelayaran
9. Pelatihan dan pembinaan tentang inovasi produk-produk olahan hasil perikanan
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
95
10. Pelatihan, pembinaan, dan bantuan dalam memperoleh perijinan usaha
pengolahan
11. Memasyarakatkan produk-produk perikanan lewat pameran/ ekspo, gerakan
makan ikan, dan lomba masak serba ikan
12. Menambah akses pemasaran dan permodalan
13. Pembangunan APO di Kecamatan Sayung
14. Penanaman Mangrove dan penjagaan ekosistemnya
15. Meningkatkan kesadaran masyarakat di wilayah pesisir
16. Pemutakhiran data wilayah pesisir sebagai sarana pemetaan dan perencanaan
wilayah pesisir
Adapunrealisasi capaian target Renstra 2011-2016 sampai dengan tahun 2015,
pada indikator Produksi perikanan, telah mencapai 79,617 %. Hal ini berarti
terhadap capaian indikator, telah sesuai dari target yang telah ditetapkan.
Sasaran 13.7 : Meningkatnya Kinerja Usaha Pelaku Industri Kecil dan
Menengah
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 7, indikator kinerja, target,
dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian (%)
Capaian (%)
Target Realisasi
Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
2.
3.
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB Pertumbuhan industri Cakupan bina kelompok pengrajin
89,20
8,3
225
93,70
13,3
18
10,92%
8,00 %
45,00 %
10,61%
0,1%
38,46%
97,16%
12,5 %
85,47 %
Rata-rata Capaian Sasaran
107,50 41,67 60,14%
Sumber : LKjIP Dinperindagkop UMKM 2015, data BPS Kab. Demak Tahun 2014
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
96
Pencapaian sasaran berikutnya adalah meningkatnya kinerja usaha pelaku
industri kecil dan menengah yang diukur melalui 3 ( tiga) indikator yaitu kontribusi
sektor industri terhadap PDRB, pertumbuhan Industri, dan cakupan bina kelompok
pengrajin. Untuk indikator yang pertama, kontribusi sektor industri terhadap PDRB
terealisasi sebesar 10,61% kurang sedikit dari target yang dicanangkan sebesar
10,92%. Sedangkan untuk indikator kedua yaitu pertumbuhan industri hanya
mencapai 12,5% capaian atau hanya terealisasi sebesar 0,1%, angka ini lebih
rendah dari target yang dicanangkan sebesar 8%. Pada indikator cakupan bina
kelompok pengrajin capaian sebesar 85,47% diperoleh setelah realisasi pada
Tahun 2015 mencapai angka 38,46% dari target yang dicanangkan sebesar 45%.
Walaupun masih belum memenuhi target yang dicanangkan, terdapat peningkatan
rata-rata capaian sebesar 21,53% dari target rata-rata capaian tahun 2014.
Penyebab belum tercapainya sasaran capaian kinerja Tahun 2015, adalah
belum optimalnya pemberdayaan SDM dan pemanfaatan sumber daya Industri.
Untuk menangani hal tersebut perhatian terhadap beberapa hal tetap perlu
dilakukan dalam program pengembangan industri kecil dan menengah melalui
berbagai usaha antara lain:
1. Fasilitasi bagi IKM terhadap pemanfaatan sumber daya
2. Pembinaan IKM dalam memperkuat jaringan klaster industri
3. Fasilitasi kerjasama kemitraan industri mikro, kecil dan menengah dengan
swasta
4. Fasilitasi teknologi industri terhadap pemanfaatan sumber daya lokal.
Tujuan 14 : Meningkatkan Peran Sektor Perdagangan dan Pariwisata
sebagai Pendukung Perekonomian Daerah
Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan 2
(dua) sasaran strategis sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya.
Adapun pengukuran sasaran tersebut adalah sebagai berikut :
Sasaran 14.1 : Meningkatnya Kinerja Perdagangan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 7, indikator kinerja, target,
dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
97
No Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian (%)
Capaian (%)
Target Realisasi
Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
2.
3.
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Ekspor bersih perdagangan Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
95,49%
137,4%
60%
97,94 %
219,3 %
68,8 %
18,95%
57.840,20$
47%
18,51%
189,688,22$
40%
97,67%
327%
85,1%
Rata-rata Capaian Sasaran
97,63 128,6 169,9%
Sumber : LKjIP Dinperindagkop UMKM
Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa jumlah kontribusi
sektor perdagangan terhadap PDRB tercapai sebanyak 97,67 % dari target yang
telah ditetapkan. Sedangkan jumlah ekspor bersih perdagangan tercapai sebesar $
189,688,22 juta atau (327 %) dari target yang telah ditetapkan.
Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran diantaranya
adalah : Masih adanya komoditas yang tidak bisa terjual dan kurang optimalnya
program pengembangan klaster produk ekspor.
Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan adalah
memberikan pelatihan/penyuluhan tentang mekanisme ekspor dan menyusun
program pengembangan klaster produk ekspor.
Oleh karena itu ke depan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja tahun
mendatang maka akan ditempuh strategi yaitu peningkatan promosi potensi melalui
kontak dagang, pameran produk unggulan ditingkat regional maupun tingkat
nasional. Adapun realisasi capaian target Renstra 2012 – 2016 sampai dengan
akhir tahun 2015 pada sasaran 14 tercapai 169,9 %.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
98
Sasaran 14.2 : Meningkatnya Kunjungan Wisatawan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja 2013 2014 2015
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi Capaian
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Jumlah kunjungan wisata
100
100
70%
86,80%
124
2 Kunjungan wisatawan mancanegara
79,34
79,34
1,055
837.00
79.34
3 Kunjungan wisatawan Nusantara
137,06
137.06
1,855,000
2,854,610
153.88
4 Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PDRB
115,32
119
1,490,000
1.433.261
96.19
Rata-rata Capaian Sasaran
108,00 108,00 113.35
Sumber : LKjIP Dinparbud 2015
Mengacu pada hasil diatas terlihat bahwa meningkatnya kunjungan
wisatawan dapat tercapai sebesar 113.35%, ada kenaikan dengan capaian tahun
2014 . Namun apabila dibandingkan tahun 2013 mengalami kenaikan. Capaian
tahun 2013 sebesar 108,0
Faktor-faktor pendukung pencapaian sasaran ini antara lain kondisi cuaca
yang bersahabat, suasana Demak yang aman dan kondusif, serta dukungan
fasilitas dan pelayanan prima dari segenap aparatur pariwisata. Dengan optimalnya
pencapaian sasaran ini, diharapkan akan membawa rentetan multiplier effect yang
lebih besar dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dan
pemberdayaan ekonomi kreatif. Selanjutnya kenaikan jumlah kunjungan wisatawan
tersebut juga diikuti dengan upaya peningkatan lama tinggal dan jumlah belanja
para wisatawan di Demak. Ekonomi kerakyatan akan berkembang dan PAD juga
mengalami kenaikan.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisata antara
lain melalui promosi pada travel perjalanan on line,pemasangan baliho dibandara
dan tempat strategis lainnya, dialog interaktif pada media elektronik.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
99
Tujuan 15 : Meningkatkan investasi dan perluasan lapangan kerja
Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan 2
(dua) sasaran strategis sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya.
Adapun pengukuran ke dua sasaran tersebut adalah sebagai berikut :
Sasaran 15.1 : Meningkatnya Jumlah Investasi
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian (%)
Capaian (%) Target Realisasi
Capaian
% (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Jumlah Nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) Rasio daya serap tenaga kerja Kenaikan/penurunan nilai realisasi PMDN (Milyar rupiah) Angka Kriminalitas Jumlah demo Lama proses perijinan (hari)
- Izin Reklame
- Izin usaha dagang (SIUP)
- Tanda daftar perusahaan (TDP)
- Tanda daftar gudang (TGD) hari
- Izin usaha industri (IUI) hari
75%
5,3 %
261 %
100%
-71,95%
9,1%
100% 100%
100%
100%
100%
186 %
106%
135,5%
100%
77,6%
120%
100% 100%
100%
100%
100%
55
1.048.581. 000.000
3.769 -
3,39
10
2 3
3
5
5
28
2.266.232. 000.000
8.030
1.242.266. .400
1,92
18
2 3
3
5
5
50,9 %
216 %
213 %
100 %
56,63 %
-18%
100% 100%
100%
100%
100%
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
100
8.
9.
- Izin usaha angkutan (IUA)
- Izin pedagang pasar (hari)
- Izin pariwisata (hari) terdiri dari: a. Izin usaha
angkutan wisata bus
b. Izin usaha salon kecantikan
c. Izin usaha restoran
d. Izin usaha khusus hotel
e. Izin group kesenian
f. Izin toko souvenir
g. Izin pentas seni h. Izin gedung
pertemuan i. Izin biro
perjalanan j. Izin persewaan
sound system k. Izin play station l. Izin studio
musik m. Izin gelanggang
olahraga n. Izin gelanggang
permainan o. Izin gym fitnes p. Izin sarana
wisata air q. Izin kolam
pemancingan
- Izin tempat rekreasi dan olahraga
Jumlah Perda yang mendukung iklim investasi Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100% 100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100% 100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100% 100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100% 100%
100%
100%
100%
66,7%
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
15
53
1.6
5
3
3
3
3
3
3
3
3 3
3
3
3
3
3
3
3 3
3
15
63
0,8
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100% 100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100% 100%
100%
100%
118,9%
50%
Rata-rata Capaian Sasaran 75,4% 110,2% 102 %
Sumber: BPPTPM, Kesbangpolinmas, Satpol PP, Bapermas KB Kabupaten Demak
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
101
Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran, dari 9 indikator
kinerja sebagai tolok ukurnya tergambar bahwa ada 4 indikator kinerja dicapai
kurang target yang telah ditetapkan, sementara dari 2 indikator kinerja dicapai
sesuai target yang telah ditetapkan, dan dari 3 indikator kinerja dicapai melebihi
target yang telah ditetapkan. Rasio daya serap tenaga kerja yang tinggi
mengindikasikan iklim investasi yang semakin membaik sehingga menarik para
investor menanamkan modalnya di Kabupaten Demak. Berdirinya pabrik-pabrik
baru yang menyerap banyak tenaga kerja menjadi penyumbang ketercapaian rasio
daya serap tenaga kerja yang tinggi. Pada tahun 2015 tercatat ada 28 investor
berskala nasional dengan rincian 26 PMDN dan 2 PMA dengan total nilai investasi
Rp. 2.266.232.000.000,- meningkat dari capaian tahun 2014.
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Dan Penanaman Modal (BPPTPM)
Kabupaten Demak sebagai lembaga yang menerapkan manajemen ISO, pada
tahun 2015telah melaksanakan surveilance audit/ auidit internal oleh WQA-UK (
Worldwide Qulaity Assurance Limited-United Kingdom) dengan demikian BPPTPM
Kabupaten Demak dinyatakan berhak mempertahankan Sertifikat Manajemen Mutu
ISO 9001:2008. Sertifikat Manajemen Mutu ISO 9001:2008 tersebut menunjukan
pelayanan perizinan di BPPTPM Kabupaten Demak telah mendapat pengukuhan
standar internasional.
Adanya kemudahan dan kepastian dalam proses perijinan turut berperan
meningkatkan jumlah penanaman modal baik dari dalam maupun luar daerah.
Lama perijinan sudah sesuai dengan target yang ditetapkan sehingga membuat
kepastian bagi penerima layanan. Target jumlah dan macam pajak, retribusi daerah
juga tercapai sesuai target yang ditetapkan. Jumlah Peraturan daerah yang
mendukung iklim usaha juga sesuai target yang ditetapkan, hal ini berarti ada
kerjasama yang baik antara eksekutif dengan legislatif.
Untuk mengetahui kinerja pelayanan yang telah dilaksanakan, BPPTPM
Kabupaten Demak melakukan survey langsung kepada masyarakat dengan
menggunakan Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) sesuai dengan SK MENPAN
Nomor KEP.25/M.PAN/2/2004. Adapun hasil survey IKM tahun 2015 sebagai
berikut:
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
102
INDEK KEPUASAN MASYARAKAT ( IKM ) BPPTPM TAHUN 2015
NOMOR BULAN RATA-RATA ( % )
1 2 3
1. Januari 79,25
2. Pebruari 85,00
3. Maret 83,50
4. April 80,00
5. Mei 80,00
6. Juni 79,00
7. Juli 82,25
8. Agustus 84,00
9. September 85,25
10. Oktober 81,75
11. Nopember 81,75
12. Desember 81,75
JUMLAH 81,75
Sumber: BPPTPM Kabupaten Demak
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai interval capaian indeks
kepuasan masyarakat tahun 2015 adalah sebesar 81,75 atau dapat dikategorikan
dalam mutu pelayanan “baik”, dan dikelompokkan dalam kelompok kinerja B
Dengan memperhatikan peningkatan rasio daya serap tenaga kerja, jumlah
unjuk rasa tidak begitu berpengaruh terhadap iklim investasi. Selama tahun 2015
terjadi aksi unjuk rasa sebanyak 18 kali. Semua aksi tersebut berjalan dengan tertib
dan damai. Pihak pengunjuk rasa menyampaikan tuntutannya dengan cara yang
santun dan tidak berlebihan. Demikian sebaliknya, pada pihak yang dituntut seperti
misalnya Pemerintah dan Pengusaha, menyediakan waktu untuk mendengarkan
tuntutan dan melakukan audensi dengan pihak pengunjuk rasa.
Di Kabupaten Demak terdapat Desa yang berstatus swasembadasebanyak 2
dari 249 Desa/Kelurahan atau setara dengan 0,8% dari seluruh jumlah
Desa/Kelurahan, sehingga jika dibandingkan target kinerja baru tercapai 50% .
Tidak tercapainya target jumlah desa swasembada tersebut dikarenakan
Kesadaran dan partisipasi masyarakat masih kurang untuk mengikuti program
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
103
pemberdayaan masyarakat. Masyarakat kurang menyadari bahwa pada
hakekatnya pembangunan yang dilaksanakan di desa atau di daerahnya adalah
untuk kepentingan dirinya dan seluruh masyarakat di sekelilingnya.
Adapun kendala dan hambatan yang dihadapi untuk 9 indikator kinerja
tersebut diatas adalah :
1. Belum sinerginya antara pelayanan perizinan dengan pembinaan perizinan oleh
dinas terkait
2. Kegiatan pembinaan dan pengawasan serta pengendalian perizinan belum
optimal, sehingga masih ditemukan banyak usaha-usaha yang menyimpang dari
izin-izin yang telah diberikan, misalnya pengembangan perusahaan tanpa di ikuti
dengan perizinan;
3. Belum adanya Juklak dan Juknis Izin Gangguan (HO), Izin Lokasi, dan Petunjuk
Teknis Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dengan luasan kurang dari 100 m² yang
dilimpahkan ke kecamatan.
4. Kurangnyasaluran komunikasi politik yang ditandai dengan cukup banyaknya
jumlah unjuk rasa
5. Angka kriminalitas masih cukup tinggi
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi kendala dan
meningkatkan pencapaian indikator kinerja iklim berinvestasi dan penanaman
modal ini pada masa yang akan datang adalah :
1. Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi dan investasi sebagai citra
kabupaten secara khusus dan sebagai daerah yang kondusif untuk
meningkatan peluang investor penanaman modal yang prospektif.;
2. Meningkatkan pelayanan publik di bidang perizinan dan investasi yang semakin
berkualitas, murah, cepat, tepat dan pasti, dengan menempatkan kepuasan
pelanggan sebagai tolok ukur keberhasilan;
3. Mewujudkan petugas pelayanan yang semakin handal, cerdas, dan ramah yang
berlandaskan moral, etika dan prinsip Good Governance;
4. Mengembangkan kerjasama dengan unit kerja lain dan dengan daerah lain
dalam rangka peningkatan kinerja.
5. Menciptakan hubungan timbal balik dan kerjasama dengan para investor dalam
rangka mewujudkan pengendalian dan pengawasan yang efektif;
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
104
6. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan perizinanterpadu
dan penanaman modal kepada masyarakat melalui peningkatan pelayanan
publik dengan kepuasan pelanggan (IKM) sebagai tolok ukur keberhasilan.
7. Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pelayanan dan investasi
8. Meningkatkan pendidikan politik masyarakat yang ditandai dengan peningkatan
kesantunan masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya.
9. Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam tindak pencegahan
kejahatan dan menurunkan angka kriminalitas.
Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian sasaran 15.1
adalah sebesar Rp 953.717.096,- atau 99,7% dari total pagu sebesar Rp.
956.500.000,- hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar
0,3 % dari Pagu yang direncanakan. Sumber daya keuangan tersebut dialokasikan
untuk melaksanakan program peningkatan promosi dan kerjasama investasi,
program perbaikan iklim investasi dan peningkatan realisasi investasi serta program
penyiapan potensi sumberdaya sarana dan prasarana daerah.
Sasaran 15.2 : Meningkatnya kesempatan dan lapangan kerja serta
kualitas dan produktivitas tenaga kerja
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
105
No. Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi
Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Rasio Penduduk yang bekerja Rasio Lulusan S1/S2/S3 Angka Partisipasi Angkatan Kerja (%) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) Pencari kerja yang ditempatkan Tingkat Pengangguran terbuka (TPT) Keselamatan dan Perlindungan Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan Pemerintah Daerah
97.25
130.81
97.90
98.68
69.50
49.72
99.90
152.5
98.94
127.94
90.65
94.22
109.71
80.99
104.81
168.43
0.95
182,42
74,04
73,72
39,98
5,19
45,74
50,00
0.95
139,36
73,65
72,83
32,53
5,45
44,27
25,00
100
76,40
99,47
98,79
81,37
94,99
96,79
150,00
Rata-rata Capaian Sasaran 99.53 92.73 93,51
Sumber data : LKjIP Dinsosnakertrans 2015
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran, dari 8 indikator kinerja
sebagai tolok ukurnya tergambar bahwa secara umum capaian kinerja terhadap
indikator kinerja tersebut capaiannya kurang dari target yang telah ditetapkan,
sementara 2 indikator kinerja capaiannya sesuai dengan target yang telah
ditetapkan bahkan melebihi.
Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa, Rasio Penduduk
yang bekerja capaiannya sesuai dengan target yang ditetapkan 0,948 atau (100%)
dari target yang ditetapkan 0,948. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa untuk
indikator Rasio Penduduk yang bekerja, capaian tahun 2015 dibandingkan dengan
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
106
capaian tahun-tahun sebelumnya yaitu tahun 2013 dengan capaian target 97,25%
mengalami kenaikan, juga capaian target tahun 2014 dengan capaian 98,94%.
Untuk capaian tahun 2015 mengalami kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya salah
satu faktor penyebabnya adalah terbukanya lapangan kerja baru.
Sedangkan untuk indikator Rasio Lulusan S1/S2/S3 menurun sebesar
43,06% atau (76,04%) dari target yang telah ditetapkan. Rasio Lulusan S1/S2/S3
dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang positif. Itu dapat dilihat pada
capaian tahun 2013 sebesar 130,81% dan pada tahun 2014 sebesar
127,94%.Tetapi untuk tahun 2015 ini mengalami penurunan yang sangat significan,
hal ini disebabkan karena jumlah penduduk bertambah banyak sehingga kurang
sebanding.Disamping itu juga adanya tuntutan dari dunia kerja bahwa yang
dibutuhkan atau yang lebih diutamakan adalah lulusan S1/S2/S3.
Untuk indikator Angka partisipasi Angkatan Kerja menurun sebesar 0,39 atau
(99,47%), dari target yang telah ditetapkan 74,04%. Angka partisipasi Angkatan
Kerjaapabila dibandingkan dengan capaian tahun 2013 dengan capaian 97,90%
dan tahun 2014 dengan capaian 90,65% mengalami peningkatan. Penurunan
Angka partisipasi Angkatan Kerja ini juga diikuti dengan Penurunan Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang mencapai 72,83% dari 73,72% yang
ditargetkan dengan capaian target 98,79%. Menurunnya Angka partisipasi
Angkatan Kerja dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ini dikarenakan banyaknya
penduduk usia produktif yang bekerja (angkatan kerja) tidak
bekerja/penganggur/menganggur. Salah satu faktor penyebabnya adalah
terbatasnya lapangan kerja yang tersedia. Dan juga angkatan kerja usia produktif
disini sebagian besar belum bisa menciptakan lapangan kerja sendiri.
Pencari kerja yang ditempatkan menurun sebesar 7,45% atau (81,37%) dari
target yang telah ditetapkan. Indikator tersebut apabila dibandingkan dengan tahun
2013 dengan capaian 68,50% mengalami kenaikan tetapi apabila dibandingkan
dengan tahun 2014 dengan capaian 109,71% mengalami penurunan. Menurunnya
pencari kerja yang ditempatkan dikarenakan banyaknya pencari kerja yang sudah
mendapatkan pekerjaan sebanyak 2.085 orang dan pencari kerja yang terdaftar di
dinas hanya 6.410 orang meningkat dari tahun 2014 sebanyak 6.321 orang.
Walaupun capaian kinerja pada sasaran khususnya pencari kerja yang
ditempatkan kurang dari target yang telah ditetapkan yaitu hanya 81,37%, namun
demikian sesuai indikator SPM yaitu pencari kerja yang ditempatkan dengan target
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
107
61,54% dengan realisasi capaian baru 32,53%. Dari hasil tersebut masih dibawah
target nasional yaitu 70%. Penyebab capaiannya kurang dari target nasional
disebabkan oleh banyaknya pencari kerja yang mendapatkan pekerjaan tidak
melapor ke Dinas dan perusahaan yang sudah mendapatkan karyawan/pekerja
juga tidak melaporkan.
Sedangkan usaha untuk menekan Tingkat Pengangguran Terbukamelebihi
dari target yaitu 5,45% dari target 5,19% dengan capaian 94,99%. Apabila
dibandingkan tahun 2013 dengan capaian target 49,72% dan tahun 2014 dengan
capaian target 80,99% mengalami kenaikan. Tidak tercapainya target penurunan
penggangguran sebagaimana yang diharapkan tersebut disebabkan oleh
banyaknya pencari kerja yang sudah mendapatkan pekerjaan tidak melapor ke
Dinas dan banyaknya penduduk usia produktif yang berkerja (angkatan kerja) tidak
bekerja/penganggur, dikarenakan terbatasnya kesempatan kerja dan kurangnya
kesadaran pengusaha dalam menyelenggarakan pemagangan.
Dan hasil pengukuran Keselamatan dan Perlindunganmencapai 44,27% dari
target 45,74% atau dengan realisasi capaian 96,79% yaitu kurang dari target yang
telah ditetapkan. Dari hasil capaian tersebut apabila dibandingkan dengan capaian
target tahun 2013 dengan realisasi 99,90% dan tahun 2014 dengan realisasi
capaian 104,81% telah mengalami penurunan. Hal ini menggambarkan bahwa
capaiannya belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Adapun usaha untuk menekan Perselisihan buruh dan Pengusaha terhadap
kebijakan Pemda diestimasikan 50,00% dapat terealisasi25,00%, dengan capaian
150%.Apabila dibandingkan dengan capaian realisasi pada tahun 2013 sebesar
152,5% dan pada tahun 2014 dengan capaian realisasi sebesar 168,43% telah
mengalami penurunan meskipun tidak terlalu banyak. Terjadinya pencapaian
kinerja melebihi target tersebut disebabkan oleh adanya pemahaman yang sama
antara buruh dan Pengusaha terhadap kebijakan Pemerintah Daerah khususnya
mengenai penetapan UMK Kabupaten Demak yang dapat diterima oleh pengusaha
dan pekerja.
Adapun kendala dan hambatan yang dihadapi untuk program
ketenagakerjaan dari 8 indikator kinerja tersebut diatas adalah :
a. Rendahnya minat dan bakat pencari kerja untuk berusaha mandiri.
b. Masih rendahnya kualitas dan produktivitas, pendidikan tenaga kerja dan
Pekerja.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
108
c. Penyaluran dan Penempatan Tenaga Kerja di Dalam Negeri dan TKI ke Luar
Negeri belum dapat dilakukan secara optimal.
d. Kesadaran para pengusaha dalam menyelenggarakan pemagangan relatif
rendah.
e. Angka pengangguran yang relatif masih tinggi dan terbatasnya kesempatan
kerja.
f. Perusahaan yang mempunyai Formasi /Lowongan kerja tidak melaporkan ke
Dinas.
g. Kemampuan perusahaan dalam memberikan upah dan kesejahteraan kepada
pekerja masih terbatas.
h. Keterbatasan dan kemampuan dunia usaha juga kesadaran dan sikap
keterbukaan dari sebagian pengusaha masih rendah.
Faktor-faktor yang mendukung Keberhasilan program Ketenagakerjaan adalah :
1. Adanya Peraturan perundang-undangan di bidang Ketenagakerjaan;
2. Adanya data Pencari kerja yang terdaftar;
3. Pencari kerja setelah dilatih dapat membuka usaha mandiri dengan bantuan
peralatan;
4. Pelatihan, Pelatihan berbasis kompentensi kerja /SKKNI (Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia);
5. Adanya data KHL (Kebutuhan Hidup Layak) yang akurat untuk pengusulan
penetapan UMK tahun berikutnya;
6. Sebagian pimpinan (Pengusaha) menyadari arti pentingnya Peraturan
Perusahaan (PP) dan Perjanjian Kerja Bersama ( PKB );
7. Pengusaha dalam pembayaran upah kepada Pekerja sudah sesuai dengan
UMK.
Langkah-langkah antisipatif yang dilakukan untuk mengatasi kendala dan
meningkatkan pencapaian indikator kinerja Ketenagakerjaan ini pada masa yang
akan datang adalah :
a. Penerapan peraturan perundangan secara konsisten;
b. Membina komunikasi intensif antara pihak pengusaha dengan pekerja;
c. Sosialisasi peningkatan pengetahuan kepada pengusaha dan pekerja
menyangkut prosedur pengawasan ketenagakerjaan sesuai Undang-Undang
yang berlaku, Memprioritaskan perusahaan-perusahaan berskala kecil dengan
potensi tinggi untuk dilakukan pembinaan, pemeriksaan dan pengawasan;
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
109
d. Meningkatkan kualitas tenaga pemeriksa dan pengawasan yang ada;
e. Melaksanakan Pelatihan dengan sistem Penempatan dan atau Pemberian
bantuan peralatan kerja;
f. Mendorong Pencari Kerja setelah dilatih untuk dapat berusaha Mandiri dan
Mengusulkan tambahan dana untuk kegiatan pembentukan wira usaha baru;
g. Pembinaan dan mendorong pengusaha untuk dapat melaksanakan
Pemagangan kepada pencari kerja.
h. Pencari kerja yang telah diterima bekerja di Perusahaan dan Perusahaan
telah menerima pencari kerja untuk dapat melaporkan ke Dinas.
i. Pembinaan, pengawasan dan mendorong pengusaha untak dapat memenuhi
hak-hak pekerja dan mengupayakan peningkatan kesejahteraan pekerja dan
peningkatan produktivitas usaha perusahaan.
Adapunrealisasi capaian target RPJMD 2011-2016 sampai dengan tahun 2015,
dengan 8 (delapan) indikator kinerja telah mencapai pada tingkat capaian rata-rata
93,51% dengan kategori Baik. Hal ini berarti terhadap capaian 2 (dua)indikator
kinerjasesuaidengan target yang telah ditetapkan dan capaian 6 (enam) indikator
kinerjabelum mencapai target yang telah ditetapkan.
Tujuan 16 : Meningkatnya kualitas kehidupan beragama dan toleransi beragama.
Sasaran 16.1 : Meningkatnya aktifitas agama, lembaga/prasarana agama, serta komunikasi tokoh agama dan pemerintah
Berdasarkan hasil pengukuhan kinerja sasaran 1 Indikator kinerja, target, dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS)
No.
Indikator Kinerja
2013 2014 Tahun 2015
Capaian (%)
Capaian (%)
Target Realisasi Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
9,25
7,50
0,00481
0,00452
93,97
Rata-rata Capaian sasaran
9,25 7,50 93,97
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
110
Indikator ini dihitung dari jumlah tempat Ibadahdengan jumlahpenduduk.Jumlah
tempat ibadah di Kabupaten padatahun 2015 sebanyak4975 sedangkan jumlah
penduduknya 1.100.064 orang
Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja diatas dapat dilihat adanya
penurunan capaian kinerja pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014. Hal ini
dikarenakan :
1. Adanya penambahan tempat ibadah sementara jumlah penduduk angkanya tidak
naik secara signifikan hal ini disebabkan keberhasilan program Keluarga
Berencana.
2. Bertambahnya volume pertemuan forum komunikasi ulama umaro’ baik ditingkat
kabupaten maupun tingkat kecamatan.
3. Kemutakhiran data penduduk dan data tempat ibadah diperbaiki.
Faktor-faktor pendukung keberhasilan pencapaian kinerja
1. Program peningkatan penghayatan pengamalan dan pengembangan nilai-nilai
keagamaan dengan kegiatan fasilitasi pencapaian halaqoh dan berbagai forum
keagamaan lainnya dalam upaya peningkatan wawasan kebangsaan.
2. Meningkatkan koordinasi dan pembinaan di bidang bantuan pelayanan
kesehatan, kesra pendidikan agama serta usaha-usaha untuk meningkatkan
taraf social kemasyarakatan.
3. Bekerja sama dengan lembaga/organisasi masyarakat, baznas kabupaten
maupun provinsi untuk meningkatkan sarana prasarana peribadatan terutama
untuk pemeluk agama islam.
Tujuan 17 : Meningkatnya pengarustamaan gender melalui fasilitasi
kelembagaan kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai
bidang serta perlindungan anak
Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan 5
sasaran strategis sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya. Adapun
pengukuran ke lima sasaran tersebut adalah sebagai berikut :
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
111
Sasaran 17.1 : Meningkatnya kualitas kehidupan perempuan dan anak
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian
%
Capaian
% Target Realisasi
Capaian
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
2.
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah (%) Partisipasi perempuan di lembaga swasta (%)
91,82 %
102,9 %
100 %
110 %
2,4 %
60 %
2,4 %
58,7 %
100 %
97,83 %
Rata-rata Capaian Sasaran
97,36 % 105 % 98,92 %
Sumber: KP2PA Kabupaten Demak
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran-17.1, dari 2 indikator kinerja
sebagai tolak ukurnya tergambar bahwa rata-rata capaian kinerja dari 2 indikator
kinerja dicapai mendekati target yang telah ditetapkan.
Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa, usaha untuk
meningkatkan partisipasi perempuan di lembaga pemerintah sesuai target yang
diharapkan, berdasarkan data BPS yang tercantum dalam buku Profil Kabupaten
Demak 2015, jumlah PNS perempuan di Kabupaten Demak sebanyak 5.058orang
sedangkan total jumlah pekerja perempuan sebanyak 213.109 orang, sehingga
menghasilkan persentase 2,4 %. Tercapainya target yang diharapkan tersebut
disebabkan oleh penerimaan CPNS baru yang mampu dimanfaatkan secara baik
oleh perempuan terdidik. Selanjutnya pencapaian partisipasi perempuan di
lembaga swasta mencapai 97,83% dari capaian target yang ditetapkan. Jumlah
perempuan yang bekerja di lembaga swasta sebanyak 125.003 orang sedangkan
total jumlah perempuan yang bekerja sebanyak 213.109 orang sehingga
menghasilkan persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta sebesar 58,7
% hal ini berarti mendekati target yang telah ditetapkan sebesar 60 %.Partisipasi
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
112
perempuan di lembaga swasta tersebut dipengaruhi oleh peningkatan jumlah
pabrik-pabrik garmen dan tekstil di Kabupaten Demak yang banyak menyerap
tenaga kerja perempuan.
Keberhasilan pencapaian sasaran sesungguhnya tidak terlepas dari
dilaksanakan program Peningkatan Peningkatan peran serta dan kesetaraan
gender dalam pembangunan, dengan kegiatan antara lain adalah :
a. Kegiatan bimbingan manajemen usaha bagi perempuan dalam mengelola
usaha
b. Pelatihan Pembuatan aneka kue bagi perempuan di daerah penghasil
tembakau
c. Pemberian bantuan alat pembuat aneka kue bagi perempuan di Kecamatan
penghasil tembakau
d. Advokasi perencanaan dan penganggaran kegiatan yang responsif gender
Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran, diantaranya
adalah :
a. Perempuan lebih banyak bekerja di sektor pertaniandan pekerjaan non formal;
b. Motivasi kebanyakan perempuan dalam bekerja adalah ingin membantu suami
mencari nafkah sehingga tidak merangsang pencapaian prestasi kerja;
c. Adanya tindak kekerasan baik fisik maupun psikis terhadap pekerja perempuan.
Oleh karena itu ke depan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja tahun
mendatang maka akan ditempuh strategi sebagai berikut :
1. Peningkatan produktifitas ekonomi perempuan melalui model-model pelatihan
dan pendampingan usaha
2. Peningkatan kualitas pelayanan terpadu korban kekerasan dan korban
perdagangan orang melalui optimalisasi Pusat Pelayanan Terpadu (PPT)
Kabupaten Demak.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
113
Sasaran 17.2 : Menurunnya persentase jumlah pekerja di bawah umur
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian %
Capaian % Target Realisasi
Capaian
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur (%)
174%
173,8%
6 %
1,7 %
171,6 %
Rata-rata Capaian Sasaran
174% 173,8 % 171,6 %
Sumber: KP2PA Kabupaten Demak
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran-17.2, dari indikator kinerja
sebagai tolak ukurnya tergambar bahwa secara umum capaian kinerja dari
indikator kinerja dicapai 171,6 % melebihi target yang telah ditetapkan.
Berdasarkan data BPS jumlah pekerja anak usia 5 – 15 tahun di Kabupaten
Demak sebanyak 9.022 anak sedangkan jumlah pekerja usia 5 tahun ke atas
sebanyak 523.462 orang, dari data tersebut menghasilkan persentase jumlah
tenaga kerja di bawah umur sebesar 1,7 % dengan asumsi semakin kecil
persentase capaian berarti semakin baik kinerjanyamaka pencapaian target
persentase jumlah tenaga kerja di bawah umur sebesar 171,6 % dari target 6 %
yang telah ditetapkan.
Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran -17.2 ,
diantaranya adalah :
1. Cara pandang masyarakat yang menganggap anak sebagai aset atau hak milik
yang berpotensi sebagai komoditas ekonomi tanpa memperhatikan hak-ha
2. Disharmoni peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan
anak;
3. Minimnya hasil pendataan atau survei jumlah tenaga kerja di bawah umur;
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
114
Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Melakukan Pemetaan potensi organisasi dan lembaga masyarakat yang
berperan dalam pemberdayaan perempuan dan anak
2. Melaksanakan Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak
3. Peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan
dan anak
4. Pengembangan sistem informasi gender dan anak
Oleh karena itu ke depan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja tahun
mendatang maka akan ditempuh strategi sebagai berikut :
4. Melaksanakan Sosialisasi undang-undang yang berkaitan dengan perlindungan
anak dan pengarusutamaan hak anak
5. Melakukan koordinasi dengan lembaga/dinas/instansi yang terkait dengan
penanganan tenaga kerja di bawah umur
6. Meningkatkan pengembangan data base berbentukprofil anak
Sasaran 17.3 : Meningkatnya partisipasi perempuan dalam dunia kerja
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
2.
Rasio KDRT Partisipasi angkatan kerja perempuan (%)
112,5 %
160 %
75 %
161 %
0,007
59 %
0,005
93,8%
128,6 %
159%
Rata-rata Capaian sasaran
136,25 % 118 % 143,8%
Sumber: KP2PA Kabupaten Demak
Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran -17.3, tergambar
bahwa secara umum bahwa capaian kinerja dari 2 indikator kinerja, melebihi target
yang ditetapkan.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
115
Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa, usaha untuk
menekan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)membuahkan hasilyang
diharapkan dari target rasio KDRT 0,007tercapai0,005(128,6 %). Jumlah kasus
KDRT pada tahun 2015 sebanyak 15 kasus sedangkan jumlah rumah tangga
sebanyak 294.958, sehingga menghasilkan rasio 0,005. Data tersebut
mengindikasikan terjadinya penurunan angka dalam rumah tangga dari tahun
sebelumnya walaupun kita tetap waspada karena angka kekerasan seperti gunung
es yang hanya tampak di permukaan saja, mencermati budaya masyarakat yang
masih memandang KDRT adalah aib maka angka kekerasan yang sebenarnya bisa
jadi lebih banyak yang tidak dilaporkan. Selanjutnya angka partisipasi angkatan
kerja perempuan mencapai 93,8 % atau 159 % dari capaian target yang ditetapkan,
hal ini berarti melebihi target yang telah ditetapkan sebesar 59 % karena
perempuan yang bekerja di sektor-sektor non pertanian semakin meningkat
jumlahnya.
Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran -17.3 ,
diantaranya adalah :
1. Meningkatnya kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga
2. Walaupun sudah ada peningkatan namun sektor pertanian masih menjadi
primadona bagi pekerja perempuan
3. Terbatasnya bimbingan manajemen dan keterampilan usaha bagi perempuan
Sedangkan kegiatan-kegiatan yang mendukung antara lain :
1. Sosialisasi undang-undang nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan
kekerasan dalam rumah tangga.
2. Melakukan bimbingan manajemen dan keterampilan usaha bagi perempuan.
Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Optimalisasi pelayanan terpadu bagi korban kekerasan perempuan dan anak
2. Melaksanakan Kegiatan bimbingan manajemen usaha bagi perempuan dalam
mengelola usaha.
Oleh karena itu ke depan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja tahun
mendatang maka akan ditempuh strategi sebagai berikut :
1. Meningkatkan pemberdayaan perempuan di sektor usaha dan ekonomi
ketenagakerjaan
2. Meningkatkan upaya perlindungan perempuan dalam dunia kerja.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
116
Sasaran 17.4 : Meningkatnya kualitas pendidikan perempuan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1
Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki pada kelompok usia 15-24 th
99 %
96,1 %
100,2 %
100 %
99,8 %
Rata-rata Capaian Sasaran 99% 96,1 %
99,8 %
Sumber: KP2PA Kabupaten Demak
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran -17.4, dari indikator kinerja
sebagai tolak ukurnya tergambar bahwa secara umum capaian kinerja dari
indikator kinerja dicapai masih di bawah target yang telah ditetapkan. Dari target
sebesar 100,2 % terealisasi sebesar 100 % sehingga capaian kinerjanya menjadi
99,8 %dari target yang telah ditetapkan. Dengan realisasi 100 % artinya sudah
terjadi keseimbangan jumlah melek huruf antara laki-laki dan perempuan.
Membaiknya tingkat ekonomi masyarakat, banyaknya bantuan-bantuan pendidikan
juga kesadaran tentang kesetaraan gender memberikan andil dalam pencapaian
target.
Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran-17.4 ,
diantaranya adalah :
1. Jenjang pendidikan tinggi terpusat di kota-kota sehingga menghambat akses
perempuan dari keluarga miskin untuk memperoleh pendidikan tinggi
2. Kurikulum pendidikan bahan ajar dan proses pembelajaran masih banyak bias
gender
Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Melakukan Pemetaan potensi organisasi dan lembaga masyarakat yang
berperan dalam pemberdayaan perempuan dan anak
2. Melaksanakan Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
117
Oleh karena itu ke depan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja tahun
mendatang maka akan ditempuh strategi sebagai berikut :
1. Melakukan koordinasi dengan lembaga/dinas/instansi yang terkait dengan
bahan ajar dan pembelajaran yang sensitif gender
2. Meningkatkan pengembangan sistem informasi gender dan anak
3. Advokasi kesetaraan dan keadilan gender
Sasaran 17.5 : Meningkatnya perlindungan hukum terhadap perempuan dan
anak
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1
Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan (%)
129%
109 %
35 %
35,5 %
101 %
Rata-rata Capaian Sasaran 129% 109 % 101 % Sumber: KP2PA Kabupaten Demak
Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran -17.5, tergambar
bahwa secara umum capaian kinerja dari indikator kinerja , capaiannya melebihi
target yang ditetapkan.
Mengacu pada hasil pengukuran diatas, dari target sebesar 35 % telah
tercapai 35,5 % hal ini berarti pencapaian target penyelesaian pengaduan
perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan tercapai 101 %,
sehingga melebihi dari target yang telah ditetapkan. Hal tersebut terjadi seiring
dengan makin cepatnya penanganan kasus-kasus kekerasan yang terjadi oleh
pihak yang berwajib..
Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran -17.5 ,
diantaranya adalah :
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
118
1. Ketakutan masyarakat untuk menjadi saksi tindakan kekerasan menyulitkan
penyelesaian proses hukum
2. Masih terbatasnya tenaga terlatih yang melayani tindak kekerasan berbasis
gender dan anak;
3. Jumlah kekerasan baik yang menimpa perempuan maupun anak ada
kecenderungan semakin meningkat.
Dalam rangka meningkatkan capaian target kinerja, upaya yang telah
dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan sosialisasi yang terkait dengan kesetaraan gender,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan
2. Melaksanakan Pemberdayaan lembaga yang berbasis gender
Oleh karena itu ke depan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja tahun
mendatang maka akan ditempuh strategi sebagai berikut :
1. Meningkatkan jumlah tenaga terlatih yang melayani tindak kekerasan berbasis
gender dan anak
2. Meningkatkan Komunikasi, informasi dan edukasi tentang pencegahan
kekerasan berbasis gender dan anak.
Hal ini berarti terhadap capaian sasaran 5 melebihi dari target yang telah
ditetapkan.
Tujuan 18. : Menurunnya laju pertumbuhan penduduk untuk mewujudkan
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera
Sasaran 18.1 : Meningkatnya kualitas dan jangkauan layanan keluarga
berencana
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 18.1,indikator kinerja,
target, dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian Capaian Target Realisasi Capaian
% % % % %
1 Rata-rata jumlah anak perkeluarga
107
101.89 2,11 2,20
104,27
2 Ratio peserta KB baru 100.9
101.83 756,30 756,64
100,15
3 Meningkatnya peserta KB aktif
101,2
101.83 75,53 58,20
77.05
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
119
Rata-rata Capaian Sasaran 103.03
101.85
93.82
Sumber: Lakip Bapermas KB Kab. Demak Tahun 2015
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 18.1, dari 3 indikator kinerja
sebagai tolak ukurnya tergambar bahwa capaian kinerja ada 2 indikator kinerja
yang mengalamai penurunan capaian dibandingkan tahun 2014 hal ini dikarenakan
menurunya unmeed need dan peserta KB pria.Ini karena banyaknya PUS yang
ganti cara dan PUS yang sudah meanapuse ( Pus umur 50 Th keatas ).
Adapun kendala dan hambatan yang dihadapi untuk cakupan peserta KB
Aktif adalah : Masyarakat masih kurang mampu mengidentifikasi atau menemukan
dan memahami kebutuhan dirinya dan belum mampu mengaktualisasikan berbagai
potensi yang ada pada dirinya.
Hal-hal yang dilakukan untuk meningkatkan pencapaian sasaran ini pada
masa yang akan datang adalah : Meningkatkan pelaksanaan promosi dan
pelayanan program KB kepada masyarakat.
Sasaran 18.2 : Menurunnya jumlah penduduk miskin (Prasejahtera dan KS1)
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 18.2, indikator kinerja, target,
dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian Capaian Target Realisasi Capaian
% % % % %
Persentase jumlah keluarga Pra sejahtera dan sejahtera I
98.6 79.34 57,86 59,22
102,35
Rata-rata Capaian sasaran 98.6
79.34
102,35
Sumber: LKjIP Bapermas KB Kab. Demak Tahun 2015
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 18.2, dari 1 indikator kinerja
sebagai tolak ukurnya tergambar bahwa Persentase jumlah keluarga Pra sejahtera
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
120
dan sejahtera I dengan target sebesar 57,86 dan realisasi 59,22 atau ada selisih
2,64 jadi telah mencapai target yang telah ditentukan .
Hal-hal yang dilakukan untuk meningkatkan pencapaian sasaran ini pada
masa yang akan datang adalah :Mengadakan koordinasi dengan dinas instansi
terkait, LSM, dan lembaga –lembaga sosial di desa mengenai pola hidup dan
meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Dari tabel 18.2 tersebut, dapat dilihat bahwa trend prosentase jumlah
keluarga prasejahtera dan KS1 mengalami penurunan dari tahun sebelumya. Pada
tahun 2011 realisasi jumlah keluarga prasejahtera sebesar 62,18% dari target
sebesar 61,95%. Dan di tahun 2013 realisasi keluarga prasejahtera sebesar 60,86
% dari target sebesar 60,75%. Kenyatan ini tidak terlepas dari upaya Pemerintah
Kabupaten Demak untuk terus menurunkan jumlah keluarga prasejahtera dan KS1
di Kabupaten Demak, melalui pembangunan berbagai infrastruktur pendukung
ekonomi, maupun upaya lain secara langsung. Di antaranya adalah:
1. Pembangunan infrastruktur jalan, sehingga dengan akses jalan yang bagus,
maka masyarakat semakin mudah untuk bekerja dan mudah untuk menjual
hasil produksinya.
2. Pemberian bantuan skill melalui kursus-kursus keterampilan kerja dan bantuan
peralatan kerja, seperti mesin jahit, alat perbengkelan dan alat pendukung lain.
3. Bantuan modal usaha melalui kredit UMKM dengan bunga yang sangat ringan
dan tanpa agunan.
4. Bantuan bedah rumah bagi keluarga yang tidak mampu.
5. Bantuan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) bagi keluarga miskin yang
terkena musibah sakit, sehingga mereka tidak perlu khawatir jika terjangkit
sakit.
6. Penyaluran bantuan lain dari pemerintah pusat, baik program PKH (program
keluarga harapan), raskin, Jamkemas, Jampersal dan lain-lain yang
kesemuanya untuk mendukung dan meringankan beban hidup masyarakat
miskin.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
121
Tujuan 19 : Mewujudkan generasi muda yang bertaqwa kepada Tuhan
YME serta meningkatnya prestasi olahraga baik nasional
maupun internasional
Untuk mengukur sejauh mana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan
sasaran sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya.Sasaran dari tujuan
diatas adalah sebagai berikut :
Sasaran 19.1 : Menurunnya kasus kenakalan remaja /tawuran antar pelajar
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
2014 2015
Capaian %
Target Realisasi Capaian %
(1) (2) (4) (5) (6) (7)
1
Jumlah Klub Olah raga
100
47
48
102,13
Rata-rata capaian sasaran 100 102,13
Sumber : LkjIP Dindikpora 2015 Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran 1 yaitu menurunnya
kasus kenakalan remaja /tawuran antar pelajar yang diukur melalui indicator kinerja
jumlah klub olahraga, tergambar bahwa realisasi tahun 2015 ada penambahan,
sehingga capaian kinerja sebesar 102,13 % ada peningkatan dibandingkan capaian
kinerja 100 % tahun 2014.
Sasaran 19.2 : Meningkatnya prestasi pemuda dalam pembangunan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada table sebagai berikut :
No. IndikatorKinerja
2014 2015
Capaian Target Realisasi
Capaian
% %
(1) (2) (4) (5) (6) (7)
1 Jumlah gedung olah raga 100 4 4 100
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
122
No. IndikatorKinerja
2014 2015
Capaian Target Realisasi
Capaian
% %
2 Jumlah organisasi pemuda 100 25 25 100
3 Jumlah organisasi olah raga 100 93 93 100
Rata-rata capaian sasaran 92.31 100 100 100
Sumber : LKjIP Dindikpora 2015
Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran 2 yaitu
meningkatnya prestasi pemuda dalam pembangunan yang diukur melalui 3 indikato
kinerja, tergambar bahwa rata- rata sama capaian kinerja sebesar 100%
dibandingkan capaian kinerja tahun 2014 .
Dipengaruhi oleh adanya peningkatan capaian pada jumlah organisasi
olahraga dari 100 % pada tahun 2015 sama capaian kinerja sebeasar 100 % tahun
2014 .
Sasaran 19.3 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
olah raga dan kepemudaan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada table sebagai berikut :
No. IndikatorKinerja
2014 2015
Capaian %
Target Realisasi Capaian
%
(1) (2) (4) (5) (6) (7)
1 Jumlah kegiatan kepemudaan 100 20 20 100
2 Jumlah kegiatan olah raga 100 20 20 100
Rata-rata capaian sasaran 100 100 100 100
Sumber : LKjIP Dindikpora 2015
Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran 2 yaitu
meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana olah raga dan
kepemudaan yang diukurmelalui 2 indikator kinerja, tergambar bahwa rata- rata
capaian kinerja sebesar 100 % sama dibandingkan capaian kinerja tahun 2014
sebesar 100 %. Sedangkan realisasi sama dibandingkan tahun 2015. Hal tersebut
dikarenakan adanya penambahan kegiatan kepemudaan dan olah raga.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
123
Sasaran 19.4 : Meningkatnya pencapaian prestasi olah raga
No.
Indikator Kinerja
2014 2015
Capaian %
Target Realisasi Capaian%
(1) (2) (4) (5) (6) (7)
1 Gelanggang /balai
remaja (selain milik swasta)
100 1 1 100.00
2 Lapangan olah raga 98.29 285 284 99.65 Rata-rata capaian
sasaran 98.64
99.53
Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran 2 yaitu
meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana olah raga dan
kepemudaan yang diukur melalui 2 indikator kinerja, tergambar bahwa rata- rata
capaian kinerja tahun 2015 sebesar 99,53 % ada kenaikan dibandingkan capaian
kinerja tahun 2014 sebesar 98,64 %. Dalam rangka mewujudkan generasi muda
yang bertaqwa kepada Tuhan YME serta meningkatnya prestasi olah raga baik
nasional maupun internasional, upaya yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Berpartisipasi pada event-event olah raga baik pada tingkat Kabupaten, Provinsi
maupun Nasional.
2. Peningkatan pembinaan dan pemasyarakatan olah raga.
Peningkatan peran serta kepemudaan melalui kegiatan kreativitas remaja dan
karya tulis ilmiah pemuda.
Tujuan 20 : Berkembangnya dan Terlestarinya Seni dan Budaya Daerah,
Bangunan Bersejarah, serta Cagar Budaya sebagai Identitas
Bangsa.
Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan
sasaran sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya. Sasaran dari tujuan
diatas adalah sebagai berikut :
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
124
Sasaran 20.1 : Meningkatnya Pelestarian Seni dan Budaya Tradisional
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi Capaian
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Jumlah Grup Kesenian 168,92 148 168 198 117.85
2 Jumlah Gedung Kesenian
0 0 0,0001 0 0.00
3 Penyelenggaraan festival seni dan budaya
137,50 100 8 14 175
4 Sarana penyelenggaraan seni dan budaya
100 100 7 7 100.00
Rata-rata Capaian Sasaran 73,19 101,60 98.21
Sumber : LKjIP Dinparbud 2015
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 20.1 tergambar bahwa secara
umum capaian kinerjanya sesuai target yang telah ditetapkan.
Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa jumlah grup kesenian
dan penyelenggaraan seni di Kabupaten Demak mengalami penenurunan. Dengan
terselenggaranya kegiatan ini maka terfasilitasinya bakat dan prestasi untuk dapat
mengikuti lomba skala nasional. Kegiatan ini dapat memotivasi para juara/
pemenang dalam berkreasi. Meskipun gedung kesenian belum tersedia di
Kabupaten Demak, namun sarana penyelenggaraan kegiatan seni dan budaya
menggunakan fasilitas Taman Parkir Tembiring Jogo Indah. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa pencapaian sasaran ke 20.1 untuk meningkatkan
pelestarian seni dan budaya tradisional telah sesuai harapan.
Hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran 20.1 diantaranya adalah :
1. Belum optimalnya koordinasi perencanaan pembangunan bidang kebudayaan;
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
125
2. Kurangnya sarana prasarana pendukung pengembangan kesenian dan
kebudayaan daerah, khususnya kesenian khas lokal yang tumbuh dan
berkembang di Kabupaten Demak;
3. Belum optimalnya Promosi Budaya Daerah.
Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan capaian kinerja adalah
sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan cultural annual event (kegiatan budaya tahunan) Grebeg
Besar, Sedekah laut Syawalan Morodemak, Ruwatan, dan Sedekah Bumi
Apitan;
2. Mengikuti festival seni budaya di tingkat regional dan nasional; dan tampilan
khusus di TMII dan tampilan kesenian di wilayah Pakudjembarana dan
Kedungsepur
3. Mengadakan lomba-lomba dan pentas kesenian tingkat Kabupaten Demak
yang diikuti oleh grup kesenian yang ada di Demak dan perwakilan sekolah-
sekolah.
Strategi yang ditempuh untuk meningkatkan capaian kinerja tahun
mendatang maka sebagai berikut:
1. Mengembangkan Seni budaya daerah khas Demak yang bernuansa Religius
(islami) melalui pembinaan kepada para pelaku usaha dibidangnya;
2. Mengoptimalkan pembinaan, perlindungan, pelestarian budaya dan kesenian
daerah, meningkatkan daya tangkal pengaruhnegatif globalisasi dan budaya
asing serta pelestarian peninggalan sejarah dan Permuseuman.
Adapunrealisasi capaian target Renstra 2012-20016 sampai dengan tahun
2015, pada sasaran 20.1 telah mencapai70%. Hal ini berarti terhadap capaian sasaran 6
sesuai dari target yang telah ditetapkan.
Sasaran 20.2 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas bangunan bersejarah dan cagar budaya
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian Capaian Target Realisasi Capaian
(%) (%) %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
126
1 Benda, situs, dan kawasann cagar budaya yang dilestarikan
100 100 100 100 100.00
Rata-rata Capaian Sasaran 100 100 100.00
Sumber : LKjIP Dinparbud 2015
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 20.2 tergambar bahwa secara
umum capaian kinerjanya sesuai target yang telah ditetapkan.
Obyek Benda/Bangunan Cagar Budaya (BCB), selain memiliki kedudukan
penting sebagai bukti-bukti yang berperan sebagai pengkonstruksi sejarah, juga
memiliki potensi yang besar sebagai obyek wisata budaya dan sejarah. Obyek BCB
di Kabupaten Demak merupakan potensi yang sangat baik jika dapat diintegrasikan
untuk kegiatan pengembangan pariwisata dalam rangka pemanfaatannya yang
merupakan salah satu unsur dari pelestarian (pelindungan, pengembangan, dan
pemanfaatan). Saat ini pada era otonomi daerah, telah berkembang pula tuntutan
akan hak dalam pengelolaan cagar budaya dan museum oleh pemerintah daerah
dan masyarakat. Selain itu, kepedulian akan pelestarian dan pemanfaatan warisan
budaya dan permuseuman di kalangan internasional sudah tinggi, ditandai dengan
adanya konvensi internasional pelestarian budaya dan permuseuman yang
berimplikasi pada upaya pelestarian warisan budaya dan museum di Indonesia
sebagai bagian dari masyarakat dunia dalam era globalisasi di bidang kebudayaan.
Upaya-upaya penanaman nilai-nilai sejarah, pelestarian benda-benda
tinggalan purbakala, serta pengembangan permuseuman menjadi sangat penting
dan strategis dalam rangka membangun jatidiri bangsa agar dapat diwariskan dan
dimanfaatkan bagi generasi muda dan mendukung upaya persatuan dan kesatuan.
Kegiatan pelestarian peninggalan sejarah dan purbakala dalam perkembangannya
juga memiliki kontribusi yang cukup penting dalam rangka memperkokoh ketahanan
budaya serta persatuan dan kesatuan bangsa dari ancaman konflik yang
mengarah pada disintegrasi bangsa. Pembangunan sejarah dan purbakala
diharapkan akan dapat berperan dalam membangun watak bangsa.
Kondisi obyektif saat ini menunjukkan bahwa pada era otonomi daerah,
kualitas pengelolaan warisan budaya bangsa, seperti benda cagar budaya, situs,
kawasan cagar budaya, dan museum masih sangat beragam. Disamping itu
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
127
apresiasi dan kesadaran masyarakat terhadap warisan budaya seperti candi,
istana, masjid kuno, monumen, dan bangunan bersejarah lainnya belum
berkembang secara optimal. Hal tersebut menunjukkan masih kurangnya apresiasi,
pemahaman, komitmen, dan kesadaran tentang arti pentingnya warisan budaya
dengan berbagai kandungan nilai-nilai luhurnya. Disamping itu, museum sebagai
sarana informasi, edukasi, dan rekreasi belum sepenuhnyaterealisasi. Dengan
demikian, tantangan ke depan adalah peningkatan upaya pelindungan,
pengembangan, dan pemanfaatan warisan budaya (benda, bangunan, situs,
dankawasancagarbudaya) dan nilai-nilaisejarahdalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran 20.2 diantaranya adalah :
1. Masih rendahnya tingkat pemahaman masyarakat terhadap pelestarian sejarah
dan purbakala sebagai identitas asli Bangsa Indonesia akan menjadi ancaman
yang serius terhadap ketahanan bangsa;
2. Masih lemahnya pemahaman masyarakat terhadap perubahan lingkungan
geografi sejarah dan lemahnya pemahaman tentang kondisi wilayah Indonesia;
3. Perdagangan ilegal, pemalsuan, dan pencurian benda cagar
budayadisebabkan faktor ekonomi karena berhadapan pada situasi yang sulit
bagi sebagian besar masyarakat untuk mendapatkan penghasilan
4. Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap penghargaan pada benda-
benda peninggalan sejarah dan purbakala telah mendorong tindakan-tindakan
yang merusak kelestarian obyek tersebut
5. Masih kurangnya perhatian masyarakat terhadap pengelolaan kekayaan
budaya dengan adanya kecenderungan pengalihan fungsi bangunan, situs, dan
kawasan cagar budaya menjadi ruang komersial yang modern tanpa mematuhi
azas pelestarian bangunan cagar budaya
6. Belum optimalnya pembinaan, perlindungan dan pelestarian sejarah dan benda
– benda Purbakala atau Benda Cagar Budaya ( BCB);
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan capaian kinerja adalah sebagai
berikut :
1. Pemberian bimbingan teknis sejarah, peninggalan bawah air, peninggalan
purbakala, dan museum;
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
128
2. Pelaksanaan administrasi, perawatan dan pemeliharaan UPTD Museum
Glagah Wangi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Demak;
3. Menginventarisasi Benda-benda Cagar Budaya (BCB) yang ada di Kabupaten
Demak dan mensosialisasikan upaya perawatan dan pemeliharaan BCB
kepada masyarakat;
Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan capaian kinerja tahun
mendatang maka akan ditempuh strategi sebagai berikut:
1. Melaksanakan kebijakan di bidang nilai sejarah, geografi sejarah, peninggalan
bawah air, peninggalan purbakala, dan museum berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
2. Melaksanakan kegiatan sejarah, purbakala, dan museum berdasarkan standar,
norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang nilai sejarah, geografi
sejarah, peninggalan bawah air, peninggalan purbakala dan museum.
Tujuan 21 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas jaringan infrastruktur
wilayah yang memadai dalam rangka peningkatan
aksesibilitas dan mobilitas faktor-faktor pendukung aktifitas
ekonomi dan sosial.
Untuk mengukur sejauhmana tujuan tersebut dapat dinilai pencapaian
kinerjanya, telah ditetapkan sasaran sebagai tolak ukur keberhasilan dan
kegagalannya. Sasaran dan tujuannya adalah :
Sasaran 21.1 : Meningkatnya sarana infrastruktur penunjang perekonomian.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 21.1, indikator kinerja, target,
dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja 2013 2014 2015
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. 2.
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik Rasio jaringan irigasi
106,17%
101,03%
108,07%
101,74%
88,33%
0,602%
90,54%
0,648%
102,50%
107,64%
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
129
3. 4. 5. 6. 7. . 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
15.
Persentase rumah tinggal bersanitasi (%) Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk Rasio rumah layak huni Panjang jalan dilalui Roda 4 Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan permukiman penduduk (minimal dilalui roda 4) (%) Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (>40 km / Jam) (%) Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase / saluran pembuangan air (minimal 1,5 m) (%) Sempadan jalan yang dipakai Pedagang Kaki Lima (PKL) atau bangunan rumah liar (%) Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar (%) Drainase dalam kondisi baik / pembuangan aliran air tidak tersumbat Pembangunan turap diwilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota (%) Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik (%) Lingkungan Pemukiman
259,73%
256,20%
179,67% 112,70%
100%
106,17%
106,84%
100%
92,25% 108,57%
101,20%
152,45%
103,64%
202,05%
240,60%
147,57% 111,66%
100%
108,07%
109,64%
89,47%
94,07%
106,33%
102,40%
149,57% 96,12%
10,73%
0,29%
0,1119%
0,3761%
789,980
88,33%
6,177%
1,71%
11,9%
49,92%
12,5%
60,22%
0,97%
25,70%
0,62%
0,236%
0,4186%
789,980
90,54%
6,941%
1,48%
12,6%
52,26%
12,85%
90,11%
0,94%
239,53%
213,79%
211,57%
110,53%
100%
102,50%
112,37%
86,55%
105,88%
104,69%
103,60%
149,63%
96,91%
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
130
(%)
Rata-Rata Capaian Sasaran 132,44% 124,49% 129,85%
Sumber : LKjIP DPUPPE Kabupaten Demak Tahun 2015
Hasil pengukuran kinerja sasaran 21.1, dari 15 indikator kinerja sebagai
tolak ukurnya tergambar bahwa secara umum hampir semua capaian kinerja dari
indikator kinerja yang dicapai melebihi target yang telah ditetapkan (terjadi
kenaikan), yaitu antara lain :
1. “Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik”
Salah satu indikator yang dicapai Kabupaten Demak berkaitan dengan
peningkatan sarana infrastruktur penunjang perekonomian adalah “Proporsi
panjang jaringan jalan dalam kondisi baik”, pada tahun 2015 dapat mencapai
102,50%. Dari panjang jaringan jalan yang ditetapkan sebagai target di tahun
2015 yaitu sepanjang 376,74 km dapat terealisasi sepanjang 386,16 km.
2. “Rasio Jaringan Irigasi”
Pencapaian indikator “Rasio jaringan irigasi” ini mengalami kenaikan apabila
dibandingkan dengan capaian target tahun sebelumnya (dari 101,74% pada
tahun 2014 naik menjadi 107,64%). Apabila dibandingkan antara target tahunan
yang ditetapkan sebesar 518.501 m dapat terealisasi sebesar 581.532 m atau
sebesar 107,64%.
3. “Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi”.
Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan
maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan
buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan
meningkatkan kesehatan manusia
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah satu Program Nasional
dibidang sanitasi yang bersifat lintas sektoral. Program ini telah dicanangkan
sejak bulan Agustus 2008 oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia. STBM
merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
131
pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Strategi Nasional STBM
memiliki indikator outcome yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan
penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan
perilaku. Sedangkan indikator output-nya adalah sebagai berikut :
a. Setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi
dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air di
sembarang tempat (ODF);
b. Setiap rumah tangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan
makanan yang aman di rumah tangga;
c. Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas
(seperti sekolah, kantor, rumah makan, Puskesmas, pasar, terminal)
tersedia fasilitas cuci tangan (air, sabun, sarana cuci tangan), sehingga
semua orang mencuci tangan dengan benar;
d. Setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar;
e. Setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan benar.
Dalam bidang sanitasi, telah ditetapkan 8 tujuan yang tertuang dalam
Millenium Development Goals (MDGs), dimana pencapaian targetnya
diupayakan dicapai pada tahun 2015 ini yaitu menyelesaikan semua
tantangan-tantangan utama dalam pembangunan diseluruh dunia. Tantangan-
tantangan tersebut dijabarkan dalam Deklarasi Millenium yg diadopsi oleh 189
negara (termasuk Indonesia) dan ditandatangani oleh 147 kepala
pemerintahan / negara pada KTT Milenium di New York pada bulan September
2000.
Pada Goal ketujuh, menjamin kelestarian lingkungan hidup, pada target 7C
yaitu menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk tanpa akses
terhadap sumber air minum yang layak dan berkelanjutan serta fasilitas
sanitasi dasar pada 2015 dan target 7D yaitu mencapai peningkatan yang
signifikan untuk sedikitnya 100 juta penduduk miskin di permukiman kumuh
pada 2020, sepertinya target tersebut masih jauh dari impinan dalam hal
pemenuhan targetnya. Untuk itu pemerintah mengupayakan adanya
percepatan pencapain target tersebut dengan Universal Access seperti
tertuang dalam RPJMN 2015-2019. Dimana pada akhir tahun 2019 nanti,
diharapkan 100% masyarakat Indonesia telah dapat mengakses air minum dan
sanitasi serta menghilangkan lingkungan kumuh menjadi 0%.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
132
Kabupaten Demak, dalam mencapai indikator kinerja “Persentase rumah
tinggal bersanitasi” ini mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun 2014
sebesar 202,05% menjadi 239,53% pada tahun 2015 dimana diperoleh dari
perbandingan antara realisasi sebesar 233.479 unit rumah tinggal dengan
target yang ditetapkan sebesar 97.473 unit rumah tinggal.
4. “Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per Satuan Penduduk”.
Indikator ini di Kabupaten Demak diperoleh dengan membandingkan antara
jumlah daya tampung TPS yaitu sebanyak 673,20 M³ dengan jumlah penduduk
di Kabupaten Demak pada tahun 2015 sebanyak 1.085.963 jiwa dibagi dengan
1.000.
5. “Rasio Rumah Layak Huni”.
Indikator ini mengalami kenaikan pencapaian indikator kinerja dari tahun 2014
sebesar 147,57% naik menjadi 211,57% pada tahun 2015 dimana dari target
yang ditentukan sebesar 108.603 unit rumah layak huni terpenuhi / terealisasi
sebesar 229.784 unit rumah layak huni.
6. “Panjang Jalan dilalui Roda 4”.
Capaian indikator panjang jalan yang dapat dilalui kendaraan roda 4, pada
tahun 2015 mengalami penurunan, dari 111,66% pada tahun 2014 turun
menjadi 110,53% pada tahun 2015 ini. Namun apabila disandingkan antara
target dan realisasi yang ada, indikator ini mengalami peningkatan, yaitu dari
4.126,66 km dapat terealisasi sepanjang 4.561,04 km.
7. “Jalan Penghubung Dari Ibukota Kecamatan ke Kawasan Permukiman
Penduduk (Minimal Dilalui Roda 4)”
Indikator selanjutnya yang mengalami peningkatan adalah mengenai jalan
penghubungan antara ibukota kecamatan menuju ke kawasan permukiman
yang berada di kecamatan tersebut. Pemerintah Kabupaten Demak
berkomitmen tinggi untuk membenahi infrastruktur jalan. Hal ini terbukti dari
seluruh jalan penghubungan dari ibukota kecamatan menuju ke kawasan
permukiman sepanjang 789,98 km, dimana status jalan ini adalah merupakan
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
133
gabungan antara jalan nasional, jalan kabupaten, jalan desa, serta jalan antar
desa, dimana pencapaian indikatornya mampu mencapai 100% yang artinya
seluruh kawasan permukiman semuanya telah tersedia jaringan infrastruktur
jalan, baik jalan aspal, jalan beton maupun hot mix.
8. “Panjang Jalan Kabupaten dalam kondisi baik”.
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (>40 km/Jam)”, apabila
dibandingkan dengan capaian target tahun 2014 sebesar 108,07% mengalami
penurunan menjadi 102,50% pada tahun 2015 ini. Namun apabilan
dibandingkan antara target dan realisasi capaian kinerja, indikator ini termasuk
yang telah melampaui target.
9. ”Panjang Jalan Yang Memiliki Trotoar Dan Drainase / Saluran
Pembuangan Air (Minimal 1,5 M)”
Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan jalan dan lebih
tinggi dari permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keamanan pejalan kaki
yang bersangkutan. Para pejalan kaki berada pada posisi yang lemah jika
mereka bercampur dengan kendaraan, maka mereka akan memperlambat arus
lalu lintas. Oleh karena itu, salah satu tujuan utama dari manajemen lalu lintas
adalah berusaha untuk memisahkan pejalan kaki dari arus kendaraan bermotor,
tanpa menimbulkan gangguan-gangguan yang besar terhadap aksesibilitas
dengan pembangunan trotoar. Perlu tidaknya trotoar dapat diidentifikasikan
oleh volume para pejalan kaki yang berjalan dijalan, tingkat kecelakaan antara
kendaraan dengan pejalan kaki dan pengaduan / permintaan masyarakat.
Fasilitas pejalan kaki berupa trotoar ditempatkan di :
1. Daerah perkotaan secara umum yang tingkat kepadatan penduduknya
tinggi;
2. Jalan yang memiliki rute angkutan umum yang tetap;
3. Daerah yang memiliki aktivitas kontinyu yang tinggi, seperti misalnya jalan-
jalan di pasar dan pusat perkotaaan;
4. Lokasi yang memiliki kebutuhan / permintaan yang tinggi dengan periode
yang pendek, seperti misalnya stasiun-stasiun bis dan kereta api, sekolah,
rumah sakit, lapangan olah raga; serta
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
134
5. Lokasi yang mempunyai permintaan yang tinggi untuk hari-hari tertentu,
misalnya lapangan / gelanggang olah raga, masjid dsb.
Seringkali trotoar dimanfaatkan untuk tindakan ilegal seperti digunakan oleh
pengemudi motor untuk melewati kemacetan / mendahului, digunakan sebagai
tempat parkir motor ojek, dan tempat untuk berkemah. Pada negara
berkembang, tindakan ini belum bisa dilarang secara keras.
Sedangkan Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di
bawah tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia.
Drainase bisa merujuk pada parit di permukaan tanah atau gorong-gorong di
bawah tanah. Drainase berperan penting untuk mengatur suplai air demi
pencegahan banjir.
Pada tahun 2015 ini, dari target yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten
Demak, dalam upaya meningkatkan keberadaan dan keberfungsian trotoar dan
drainase, sepanjang 26,35 km mampu dicapai sepanjang 29,61 km atau
sebesar 112,37%.
10. “Sempadan Jalan Yang Dipakai Pedagang Kaki Lima (PKL) Atau
Bangunan Rumah Liar”.
Garis Sempadan adalah garis batas luar pengaman yang ditetapkan dalam
mendirikan bangunan dan atau pagar yang ditarik pada jarak tertentu sejajar
dengan as jalan, tepi luar kepala jembatan, tepi sungai, tepi saluran, kaki
tanggul, tepi situ / rawa, tepi waduk, tepi mata air, as rel kereta api, jaringan
tenaga listrik dan pipa gas, tergantung jenis garis sempadan yang dicantumkan.
Di bagian luar dari garis ini, pemilik tanah tidak diperkenankan untuk mendirikan
bangunan.
Pemerintah Kabupaten Demak selalu berupaya keras untuk menertibkan
keberadaan PKL yang menggunakan sepadan jalan sebagai tempat jualan,
yang tentunya sangat menganggu keindahan kota. Menurut Dinas Pekerjaan
Umum Perumahan Pertambangan dan Energi (DPUPPE) Kabupaten Demak,
selama 3 tahun terakhir, hampir diseluruh sempadan jalan digunakan oleh PKL,
namun capaian ini menurun pada tahun 2015 menjadi 86,55%, halnya
menunjukan adanya kinerja baik dari SKPD terkait yang menangani tentang
penertiban.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
135
11. “Sempadan Sungai Yang dipakai Bangunan Liar”.
Sama halnya dengan sempadan jalan yang digunakan oleh PKL, sempadan
sungai-pun tak luput dari incaran masyarakat yang ingin meningkatkan
perekonomian keluarganya dengan berdagang (kuliner maupun yang lainnya).
Pada tahun 2015, capaian indikator ini mencapai lebih dari 105,88%.
12. “Drainase Dalam Kondisi Baik / Pembuangan Aliran Air Tidak Tersumbat”.
Indikator kinerja ini juga mengalami penurunan dari 106,33% pada tahun 2014
menjadi hanya 104,69% pada tahun 2015, hal ini bisa dikatakan sebagai akibat
menurunnya peran serta dan kesadaran masyarakat dalam memelihara dan
merawat drainase / saluran pembuangan yang sudah ada dengan baik. Namun
apabilan dibandingkan dengan target yang akan dicapai, indikator ini termasuk
yang dapat melampaui target.
13. “Pembangunan Turap diwilayah Jalan Penghubung Dan Aliran Sungai
Rawan Longsor Dilingkungan Kewenangan Kota”.
Dinding penahan tanah / turap adalah suatu konstruksi yang bertujuan untuk
menahan tanah agar tidak longsor dan meninggikan lereng alam suatu tanah.
Pada kondisi riil dilapangan, dinding penahan tanah dapat ditemui pada saluran
air di samping jalan, pada pinggir sungai agar tebing sungai tidak longsor, pada
bendungan dan saluran irigasi dan dinding penahan bukit agar tidak longsor.
Bahan konstruksi untuk dinding penahan dapat berasal dari kayu, beton,
pasangan batu serta dapat pula dari baja. Sedangkan bentuk-bentuk dinding
penahan tanah dapat berbentuk profil persegi, jajaran genjang, trapesium siku,
trapesium serta dapat pula berbentuk segitiga. Untuk merencanakan sebuah
dinding penahan tanah perlu diperhatikan syarat kestabilitasan dinding yaitu :
a. dinding tidak terjungkal;
b. dinding tidak tergeser;
b. dinding tidak amblas, dan
c. dinding tidak pecah.
Pembangunan turap diwilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan
longsor dilingkungan kewenangan kota, pada akhir 2015 dapat mencapai
103,60%.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
136
14. “Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik”.
Harapan untuk memiliki sistem irigasi yang berkerja dengan baik, nampaknya
jauh dari harapan. Peran serta seluruh masyarakat sangatlan penting. Indikator
ini mengalami kenaikan dari tahun 2014 sebesar 149,57% menjadi 149,63%
pada tahun 2015.
15. “Lingkungan Permukiman”.
Indikator lingkungan permukiman ini merupakan indikator yang pencapaian
kinerjanya meningkat. Berbicara tentang permukiman pasti akan berkaitan erat
dengan perumahan. Definisi perumahan menurut Undang-undang Nomor 1
Tahun 2011 mengenai perumahan dan permukiman adalah perumahan
didefinisikan sebagai kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik
perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan
utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.
Sedangkan kawasan permukiman diartikan sebagai bagian dari lingkungan
hidup diluar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun
pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan
hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
Sehingga, perumahan dan kawasan permukiman dapat didefinisikan sebagai
satu kesatuan sistem yang terdiri atas pembinaan, penyelenggaraan
perumahan, penyelenggaraan kawasan permukiman, pemeliharaan dan
perbaikan, pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh
dan permukiman kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan sistem
pembiayaan, serta peran masyarakat. Human settlement atau permukiman
terdiri dari 5 elemen yang daat dikelompokkan sebagai content (pengisi /
manusia) dan container (wadah). Adapun kelima elemen tersebut sebagai
berikut :
1. Shells atau ruang bangunan dari bangunan gedung hingga kelompok yang
mencapai skala permukiman, kampung, kota dan aglomerasi fisik wilayah
dan tempat tinggal manusia.
2. Network atau jaringan, yang meliputi prasarana tempat manusia
berkomunikasi dan jaringan utilitas.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
137
3. Nature atau alam sebagai natural environment yang terdiri atas elemen biotik
dan abiotik.
4. Man atau manusia sebagai individu dengan segala kepribadian dan
identitasnya.
5. Society atau masyarakat, adalah kumpulan manusia dari keluarga,
neighborhood, dan warga dunia yang kompleks dalam kehidupan sosial,
ekonomi, budaya, dan politik.
Dari kelima elemen tersebut, shells, network dan nature dikelompokkan sebagai
container (wadah) sedangkan man dan society dikelompokkan sebagai content.
Untuk Kabupaten Demak terdapat 0,84 km² lingkungan permukiman dari target
0,87 km².
Sasaran 21.2 : Meningkatnya daya dukung dan kualitas infrastruktur
perdesaan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 21.2, indikator kinerja, target
dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja
2013 2014 Tahun 2015
Capaian
(%)
Capaian
(%) Target Realisasi
Capaian
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 2
Jumlah pembangunan infrastruktur kelurahan Jumlah pembangunan infrastruktur antar desa
100%
100%
100%
100%
6
14
6
14
100%
100%
Rata-rata Capaian Sasaran
100%
100%
100%
Sumber : LKjIP DPUPPE Kabupaten Demak Tahun 2015
Pengukuran kinerja pada sasaran 21.2 diatas, dari dua indikator kinerja
sebagai tolok ukur secara umum telah tercapai sesuai dengan target yang telah
ditetapkan. Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa :
1. “Jumlah pembangunan infrastruktur di kelurahan” adalah mencakup 6
kelurahan yang ada di Kabupaten Demak, hal ini berarti telah memenuhi target
yang telah ditetapkan berarti capaian telah mencapai 100% dan sama dari
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
138
capaian Jumlah pembangunan infrastruktur kelurahan pada tahun 2015 yang
meliputi 6 kelurahan;
2. “Jumlah pembangunan infrastruktur antar desa” juga telah tercapai 100% dari
target yang telah ditetapkan. Pembangunan di seluruh kecamatan yang
berjumlah 14 kecamatan terdiri dari 243 desa telah dilaksanakan sesuai dengan
target yang telah ditetapkan.
Dalam rangka mempertahankan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Skala prioritas program tetap dipertahankan;
2. Skala prioritas kegiatan sumber daya energi terus ditingkatkan.
Sasaran 21.3 : Meningkatnya ketersediaan perumahan yang layak huni bagi
masyarakat serta fasilitasnya.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 21.3 ini, indikator kinerja,
target, dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja
2013 2014 Tahun 2015
Capaian
(%)
Capaian
(%) Target Realisasi
Capsaian
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1
2
3 4
Rumah Tangga pengguna air bersih (%) Rumah tangga bersanitasi (%) Lingkungan Pemukiman kumuh (%) Rumah layak huni (%)
355,95%
259,73%
98,79%
179,67%
276,80%
202,05%
415,97%
147,57%
20,40%
27,42%
2,19%
42,35%
65,68%
65,68%
7,45%
89,60%
321,96%
239,53%
340,18%
211,58%
Rata-rata Capaian Sasaran
223,54% 260,59% 278,31%
Sumber : LKjIP DPUPPE Kabupaten Demak Tahun 2015
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
139
Hasil pengukuran kinerja sasaran 21.3, dari empat indikator kinerja sebagai
tolak ukur, tergambar bahwa semua indikator dapat tercapai capaian kinerjanya,
dapat melampaui target yang telah ditetapkan, antara lain :
1. “Rumah Tangga Pengguna Air Bersih”.
Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia. Menurut
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, syarat-syarat air minum adalah
tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung mikro-organisme
yang berbahaya dan tidak mengandung logam berat. Air minum adalah air yang
melalui proses pengolahan ataupun tanpa proses pengolahan yang memenuhi
syarat kesehatan dan dapat langsung di minum (Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 907 Tahun 2002). Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh
manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya
Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Bakteri dapat dibunuh dengan
memasak air hingga 100 °C, namun banyak zat berbahaya, terutama logam,
yang tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.
Saat ini terdapat krisis air minum di berbagai negara berkembang di dunia
akibat jumlah penduduk yang terlalu banyak dan pencemaran air, tak terkecuali
di Kabupaten Demak. Namun banyak upaya yang telah dilakukan untuk
meningkatan pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap air bersih (minum).
Dapat kita lihat pada capaian target indikator “rumah tangga pengguna air
bersih” mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Seperti capaian tahun 2014
dari 276,80% meningkat menjadi 321,96%. Upaya-upaya yang dilakukan oleh
pemerintah dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih selain
dengan kerjasama yang baik dengan PDAM, juga adanya Program
PAMSIMAS, SANIMAS, DAK Air Bersih dll.
2. “Rumah Tangga Bersanitasi”
Capaian target dari indikator ini, mengalami peningkatan dari 202,05% pada
tahun 2014 menjadi 239,53% pada tahun 2015, hal ini menunjukan adanya
kesinambungan antara indikator pertama dengan indikator kedua. Dengan
semakin banyaknya masyarakat pengguna air bersih, maka kesadaran
masyarakat akan akses sanitasi yang baik akan semakin meningkat pula.
Capaian indikator ini dari tahun ketahun senantiasa menunjukan peningkatan,
pelan namun pasti dan besar harapan Pemerintah Kabupaten Demak untuk
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
140
dapat turut serta menwujudkan Universal Access 100 – 0 - 100 yang telah
dicanangkan oleh Pemerintah Pusat.
3. “Lingkungan Permukiman Kumuh”
Kabupaten Demak telah menetapkan Keputusan Bupati Demak Nomor
475.26/449/2014 tentang Penetapan Lokasi Permukiman Kumuh Perkotaan
Kabupaten Demak, dimana lokasinya antara lain :
a. Kawasan Gendingan Kelurahan Bintoro, seluas 27.797 M²;
b. Kawasan Sampangan Kelurahan Bintoro, seluas 21.134 M²;
c. Kawasan Perumahan Pati Unus Kelurahan Bintoro, seluas 8.788 M²;
d. Kawasan Petengan Corongan Kelurahan Bintoro, seluas 23.672 M²;
e. Kawasan Sawunggalih Kelurahan Bintoro, seluas 17.144 M²;
f. Kawasan Setinggil Jagalan Kelurahan Bintoro, seluas 22.279 M²;
g. Kawasan Kauman Kelurahan Bintoro, seluas 20.915 M²;
h. Kawasan Beguron Kelurahan Bintoro, seluas 17.231 M²;
i. Kawasan Kalikondang Desa Kalikondang, seluas 182.532 M²;
j. Kawasan Kauman Kelurahan Kadilangu, seluas 15.307 M²;
k. Kawasan Merbotan Kelurahan Kadilangu, seluas 6.360 M²; serta
l. Kawasan Pecaon Kelurahan Kadilangu, seluas 18.362 M².
Data yang dihimpun oleh DPUPPE Kabupaten Demak berkaitan dengan
permukiman kumuh yang ada di Kabupaten Demak semakin menurun, dari
415,97% yang terdata pada tahun 2014, menurun pada tahun 2015 menjadi
340,18%.
4. “Rumah Layak Huni”
Sedangkan ada satu indikator yang masih membutuhkan perhatian khusus
dari pemerintah yang meliputi berbagai unsur, yaitu “Rumah Layak Huni” di
Kabupaten Demak. Walaupun telah disentuh dari berbagai sektor (Bantuan
Bedah Rumah, ADD, PNPM Mandiri, PLPBK, P2KKP dsb) namun keberadaan
rumah layak huni bagi masyarkat miskin diperdesaan sepertinya masih belum
dapat terpenuhi. Dari tahun 2011-2013 yang lalu, masih banyak rumah tidak
layak huni di Kabupaten Demak, namun sedikit lebih baik pada tahun 2015
dimana pencapaian indikator kinerjanya 147,57% menjadi 211,58%.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
141
Sasaran 21.4 : Meningkatnya fasilitas perhubungan.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 1, indikator kinerja, target,
dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi Capaian %
1 2 3 4 5 6 7
1 Rasio panjang jalan perjumlah kendaraan
132,8 173.62 % 3,59 15,11 420 %
2 Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum
56,90 51.78 % 5.235.951
1.319.505 25.20 %
3 Jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/terminal pertahun
56,90 51.78 % 5.235.951
1.319.505 25,20%
4 Jumlah arus penumpang angkutan umum
56,90 51.78 % 5.235.951
1.319.505 25,20 %
5 Rasio ijin trayek 64,31 100 % 0,00038 0,00026 70 %
6 Jumlah uji kir angkutan umum
115,48 115.48% 7.601 12.332 162,25%
7 Jumlah pelabuhan laut/udara/terminal bis
100 100 3 3 100 %
8 Angkutan darat 110,71 85,71 % 0,15 % 0.11% 73,30%
9 Kepemilikan KIR angkutan umum
18,98 75,54 % 4,17 % 3,15 % 75.54 %
10 Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)
100 100 10 Menit 10 menit 100 %
11 Biaya pengujian kelayakan angkutan umum
100 100 32.000 39.500 100%
12 Pemasangan rambu-rambu
100 118,33 80 % 90 % 112,5%
Rata-rata Capaian Sasaran 84,42 93,.28% 98 %
Sumber : LKjIP Dinhubkominfo 2015
Dari indikator-indikator di atas dapat di jelaskan sebagai berikut :
1) Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan dihitung untuk mengetahui tingkat
ketersediaan sarana jalan dapat memberi akses tiap kendaraan. Rasio
panjang jalan per jumlah kendaraan adalah perbandingan panjang jalan
terhadap jumlah kendaraan. Rasio Panjang jalan per jumlah kendaraan
dihitung dengan menggunakan rumusan :
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
142
Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan
Kabupaten Demak
NO Uraian 2013 2014 2015
1. Panjang Jalan 426.510 426.510 2.132.550
2. Jumlah Kendaraan 66.357 58.910 91.018
3. Rasio 6,428 7,24 4.30
Sumber : LKjIP dinhubkominfo2015
2) Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum
Jumlah barang yang terangkut tidak dapat termonitor mengingat di Kabupaten
tidak tersedia terminal angkutan barang. Sedangkan jumlah orang yang
terangkut angkutan umum dihitung dari keberangkatanpenumpang di terminal
penumpang. Pada tahun 2015 tercatat jumlah keberangkatan orang dari
terminal sebanyak 1.319.505orang.
Jumlah Orang/Barang yang Terangkut Angkutan Umum
Di Kabupaten Demak
NO Uraian Satuan 2013 2014 2015
1. Jumlah orang Orang 2.906.260 2.671.50 1.319.505
2. Jumlah Barang Ton - - -
Sumber : LKjIPDinhubkominfo 2015
3) Jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/terminal pertahun
Sampai saat ini di wilayah Kabupaten Demak belum memiliki dermaga
angkutan dan Bandara, sehingga data jumlah orang yang terangkut angkutan
umum hanya di terminal penumpang sebagaimana tabel dibawah.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
143
Jumlah Orang/Barang yang Terangkut Angkutan Umum
Di Kabupaten Demak
NO Uraian 2013 2014 2015
Orang Brng Orang Brng Orang Brng
1. Dermaga - - - - - -
2. Bandara - - - - - -
3. Terminal 2.906.260 - 2.671.150 - 1.319.505 -
Jumlah 2.906.260 - 2.671.150 - 1.319.505 -
Sumber : LkjIPDinhubkominfo 2015
4) Jumlah arus penumpang angkutan umum
Jumlah arus penumpang angkutan umum di Kabupaten Demak yang tercatat
adalah penumpang angkutan umum dari terminal penumpang.
Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum
Di Kabupaten Demak
NO Uraian 2013 2014 2015
Orang Orang Orang
1. Terminal 2.906.260 2.671.150 1.319.505
Jumlah 2.906.260 2.671.150 1.319.505
Sumber : LKjIPDinhubkominfo 2015
5) Rasio ijin trayek
Izin Trayek adalah izin untuk mengangkut orang dengan mobil bus dan/ atau
mobil penumpang umum pada jaringan trayek.
Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan
orang dengan mobil bus, yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan
tetap,lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak berjadwal. Jaringan Trayek
adalah kumpulan dari trayek-trayek yang menjadi satu kesatuan jaringan
pelayanan angkutan orang.
Jumlah jaringan trayek angkutan perdesaan di Kabupaten Demak sebanyak
58 jaringan trayek angkutan perdesaan. Dan pada tahun 2015 diterbitkan
Surat Keputusan Izin Trayek Angkutan Perdesaan sebanyak 81 Dokumen dan
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
144
Kartu Pengawasan sebanyak 213 Dokumen atau total sebanyak 294
Dokumen yang dikeluarkan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan
Penanaman Modal Kabupaten Demak (BPPTPM)
Pada tahun 2015 jumlah penduduk Kabupaten Demak sebanyak 1.106.328
jiwa, maka rasio izin trayek pada tahun 2015 terhadap jumlah penduduk
adalah sebesar 0,052 dihitung dengan menggunakan rumus pendekatan :
Sehingga Nilai capaian Rasio Izin trayek terhadap target yang telah ditetapkan
adalah sebesar 64,31 persen.
Tabel Surat Keputusan Izin Trayek Angkutan Perdesaan
Yang di Terbitkan di Kabupaten Demak
No Uraian 2013 2014 2015
1. Izin Trayek perkotaan - -
2. Izin Trayek perdesaan (SK. Trayek dan KP)
267 218 294
3. Izin Trayek Anatar Kota Antar Profinsi
4. Izin Trayek Antar Kota Dalam Profinsi
5. Izin Angkutan Pariwiasata
Jumlah Izin Trayek 267 218 294
Jumlah penduduk 1.092.622 1.160.896 1.106.328
Rasio Izin Trayek 0,008 0,018 0,026
Sumber : LKjIP Dinhubkominfo Kab. Demak
6) Jumlah uji kir
Uji berkala yaitu diwajibkan untuk mobil penumpang umum, mobil bus, mobil
barang, kereta gandengan, dan kereta tempelan yang dioperasikan di Jalan,
meliputi pemeriksaan dan pengujian fisik kendaraan bermotor dan
pengesahan hasil uji.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
145
Uji kir angkutan umum merupakan pengujian setiap angkutan umum yang
diimpor, baik yang dibuat dan/atau dirakit di dalam negeri yang akan
dioperasikan di jalan agar memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan.
Jumlah Uji Kir Angkutan Umum Kabupaten Demak
No Uraian 2013 2014 2015
% % Target Realisasi %
1. Jumlah Uji Kir Angkutan Umum
115,48% 145.30 7.601 12.332 145.55 %
115.48 145.30 145.55
Sumber : LKjIPDinhubkominfo 2015
7) Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
Pelabuhan laut diartikan sebagai sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai,
danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun
penumpang ke dalamnya.
Pelabuhan Udara/bandara bisa diartikan sebagai sebuah fasilitas untuk
menerima pesawat dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke
dalamnya.
Terminal bus dapat diartikan sebagai prasarana transportasijalan untuk
keperluan menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra
dan/atau antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan
pemberangkatan kendaraan umum.
Saat ini prasaran trasnportasi di Kabupaten Demak belum memiliki pelabuhan
laut maupun pelabuhan udara yang tersedia ada tiga terminal, dua terminal
Tipe B yakni terminal Bintoro yang terletak di Kecamatan Demak Kota dan
terminal Karangawen di Kecamatan Karangawen (tetapi tidak berfungsi), serta
satu terminal tipe C yaitu terminal Pucanggading yang terletak di Kecamatan
Mranggen.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
146
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis Kabupaten Demak
No Uraian 2013 2014 2015
1. Jumlah pelabuhan laut - - -
2. Jumlah pelabuhan udara - - -
3. Jumlah terminal bis 2 2 2
Jumlah 2 2 2
Sumber : LKjIPDinhubkominfo 2015
8) Angkutan darat
Rasio angkutan darat merupakan perbandingan antara jumlah angkutan darat
(yang di uji) di Kabupaten Demak dibagi dengan jumlah penumpang angkutan
darat yang melalui terminal penumpang.
No Uraian 2013 2014 2015
1. Angkutan Darat Yang di Uji 4.475 3.204 6.116
2. Jumlah Penumpang 2.906.260 2.671.150 3.041.588
Rasio Angkutan Darat 0.154 0,12 0,20
Sumber : Dinhubkominfo Kab. Demak
9) Kepemilikan KIR angkutan umum
Kepemilikan Kir Angkutan adalah rasio antara jumlah angkutan umum yang
tidak memiliki Kir dengan jumlah jumlah angkutan umum, dihitung dengan
rumus pendekatan:
Jumlah angkutan umum yang tidak Kir pada tahun 2015 adalah
sebanyak3.150 kendaraan sedangkan jumlah angkutan umum pada tahun
2015 sebanyak 12.600 kendaraan, realisasi kepemilikan Kir angkutan umum
berdasarkan rumus diatas sebesar 25 %
10) Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
147
Lama pengujian kelayakan angkutan umum adalah waktu yang diperlukan
dalam satuan menit untuk melakukan proses pemeriksaan kondisi teknis
angkutan umum yang dimulai dari pendaftaran, pemeriksaan dan penilaian
kondisi teknis, pemasangan tanda uji, dan tanda samping sampai penyerahan
buku uji berkala. Target waktu lamanya pengujian pada tahun tahun 2015
adalah 15 menit sedangkan rata-rata waktu pelayanan pengujian kendaraan
bermotor pada tahun 2015 rata-rata 15 menit. Dengan demikian nilai capaian
lama pengujian kelayakan angkutan umum pada tahun 2015 sebesar 100
persen.
11) Biaya pengujian kelayakan angkutan umum.
Biaya pengujian adalah besaran biaya yang harus dikeluarkan oleh pemilik
kendaraan wajib uji (biaya retribusi, penggantian buku uji, dan penggatian plat
uji). Besaran biaya retribusi pelayanan uji pada tahun 2015 didasarkan pada
Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2012 yaitu rata-rata sebesar Rp. 39.500.
Dengan demikian nilai capaian yang diraih sebesar 100 persen
12) Pemasangan Rambu-rambu
Kebutuhan rambu-rambu lalulintas di Kabupaten Demak sebanyak 500 buah
dan marka 200 m2. Pada tahun 2015 total telah terpasang terpasang
sebanyak 410 buah marka 2.186 m2 yang berati rasio pemasangan rambu-
rambu lalulintas pada tahun 2015 adalah sebesar 103% persen. Dengan
demikian nilai capaian pemasangan rambu-rambu mencapai 100 persen.
Tujuan 22 : Membaiknya mutu lingkungan hidup, pengelolaan sumber
daya alam yang mendukung pembangunan berkelanjutan.
Untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan sumber daya alam di
Kabupaten Demak serta dalam rangka mendukung pembangunan yang
berkelanjutan, maka telah ditetapkan beberapa sasaran yang ingin dicapai yaitu :
Sasaran 22.1 : Meningkatnya Kualitas dan Daya Dukung Lingkungan Hidup
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
148
No Indikator Kinerja
2013 2014 Tahun 2015
Capaian (%)
Capaian (%)
Target Realisasi Capaian
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Persentase penanganan sampah (%)
6,18% 6,18% 72,43% 4,60%
6,35%
2. Persentase penduduk berakses air minum (%)
246,66% 324,10% 14,53%
50,23%
345,70%
3. Persentase luas pemukiman yang tertata (%)
100,08% 100,08% 60,52%
60,56%
100,07%
4. Pencemaran status mutu air (%)
100% 100% 20%
20%
100%
5. Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air (%)
127% 100% 21,83%
21,83%
100%
6. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL (%)
10% 55,56% 20%
20%
100%
7. Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk (%)
110,16% 109,61% 0,0307%
0,033%
108,79%
8. Penegakan hukum lingkungan (%)
25% 60% 20%
20%
100%
9. Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih (%)
269,12% 322,98% 15,94%
50,23%
315,12%
Rata-rata Capaian Sasaran 110,47% 130,95% 141,78%
Sumber: LKjIP KLH dan DPUPPE Kabupaten Demak Tahun 2015
Sasaran 22.1 diatas, mempunyai sembilan indikator kinerja. Dari sembilan
indikator tersebut ada beberapa indikator yang mengalami peningkatan capaian
kinerja dari tahun sebelumnya, antara lain :
1. “Persentase Penanganan Sampah”
Salah satu aspek yang turut menentukan kebersihan suatu kota adalah
pengelolaan persampahan dikota tersebut. Pengelolaan persampahan yang
tidak terprogram akan menyebabkan penanganan sampah yang tidak tuntas,
sehingga ada sampah yang tidak terangkut yang menyebabkan kebersihan dan
keindahan kota tidak tercapai.
Pada umumnya di Kabupaten Demak, sampah dari rumah tangga dikumpulkan
dengan menggunakan gerobak sampah maupun langsung masuk truk sampah.
Sampah yang dikumpulkan melalui gerobak dan truk-truk kecil kemudian
dibawa ke suatu tempat pengumpulan atau peralihan yang disebut Tempat
Penampungan Sampah Sementara (TPS) atau Transfer Depo. Di TPS
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
149
dilakukan pemindahan, biasanya secara manual ke dalam truk yang lebih besar
untuk dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA).
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 6 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Demak Tahun 2011-
2031, kondisi saat ini Kabupaten Demak terdapat 2 TPA yakni TPA
Kalikondang dan TPA Candisari. Luas TPA Kalikondang seluas ± 2,5 Ha,
sedangkan TPA Candisari seluas ± 0,8 Ha, dan beroperasi dengan sistem
Open Dumping. Jarak TPA Kalikondang dengan permukiman warga terdekat
hanya berjarak ± 50-100 m, tepatnya berada di depan TPA Kalikondang,
sedangkan jarak terdekat permukiman dengan TPA Candisari adalah ± 850 m.
Pada indikator “persentase penanganan sampah” ini, target yang ditentukan
sebesar 717.738,74 M³ untuk penanganan sampah dapat terealisasi sebesar
45.543 M³ sehingga capaian kinerjanya sebesar 6,35%. Dan apabila
dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, indikator ini mengalami
kenaikan 0,17%.
2. “Persentase Penduduk Berakses Air Minum”.
Indikator ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, yaitu dari 324,10%
menjadi 345,70%, yang berasal dari perbandingan antara realisasi sebesar
545.442 penduduk yang sudah mendapatkan akses air minum dari target
sebesar 157.790 penduduk.
3. “Persentase Luas Pemukiman yang Tertata”.
Capaian indikator “Persentase Luas Pemukiman yang tertata” ini terjadi
penurunan dari tahun 2014 sebesar 0,01% pemukiman yang tertata. Target
yang ditetapkan dalam menata pemukiman ini adalah seluas 219.89 Ha dan
dapat terealisasi seluas 220,05 Ha (atau 100,07%), namun capaian tersebut
apabila dibandingkan dengan luas wilayah Kabupaten Demak secara
keseluruhan (89.743 Ha) masih sangat sedikit sekali.
4. “Pencemaran Status Mutu Air”.
Pada indikator ini, Pemerintah Kabupaten Demak melalui Kantor Lingkungan
Hidup sudah melakukan pengawasan pencemaran status mutu air terhadap 16
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
150
titik sample, dan sampai akhir tahun 2015 semua titik tersebut sudah ter-sample
semuanya, yaitu :
a. Sungai Wulan Bagian Hulu, Kecamatan Dempet;
b. Sungai Wulan Bagian Tengah, Kecamatan Karanganyar;
c. Sungai Wulan Bagian Hilir, Kecamatan Mijen;
d. Sungai Jajar Bagian Hulu, Kecamatan Dempet;
e. Sungai Jajar Bagian Tengah, Kecamatan Demak;
f. Sungai Jajar Bagian Hilir, Kecamatan Bonang;
g. Sungai Babon Bagian Hulu, Kecamatan Mranggen;
h. Sungai Babon Bagian Hilir, Kecamatan Sayung;
i. Sungai Cabean Bagian Hulu, Kecamatan Karangawen;
j. Sungai Cabean Bagian Hilir, Kecamatan Karangtengah;
k. Sungai Setu Bagian Hulu, Kecamatan Karangawen;
l. Sungai Setu Bagian Hilir, Kecamatan Karangtengah;
m. Sungai Tuntang Bagian Hulu, Kecamatan Kebonagung;
n. Sungai Tuntang Bagian Hilir, Kecamatan Demak;
o. Sungai Sipon, Kecamatan Sayung; dan
p. Sungai Dolog, Kecamatan Sayung.
5. “Cakupan Penghijauan Wilayah Rawan Longsor dan Sumber Mata Air”
Indikator ini pada tahun 2015 mencapai 100%. Target yang ditetapkan pada
tahun 2015 sebanyak 275 batang yang direncanakan akan ditanam diwilayah
rawan longsor dan sumber mata air yang tersebar di Kabupaten Demak. Kantor
Lingkungan Hidup Kabupaten Demak selama tahun 2015 yang lalu telah
melaksanakan beberapa Program / Kegiatan guna mendukung, meningkatkan
serta mempertahankan capaian indikator tersebut diatas, antara lain :
1. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam,
2. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam.
6. “Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL”
Dari 9 target terealisasi sebanyak 9 perusahaan yang mengajukan IPCL.
Adapun 9 perusahaan yang melaksanakan AMDAL, antara lain :
a. PT. Jawa Tengah Lahan Andalan;
b. PT. Rapi Trilogi Indonesia (UKL-UPL);
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
151
c. PT. Chantique Inti Decor (UKL-UPL);
d. PT. Moeria Mulia (UKL-UPL);
e. PT. Bintoro Madani Sejahtera (UKL-UPL);
f. PT. Putra Taro Paloma (UKL-UPL);
g. PT. Danao Furniture Internasional (UKL-UPL);
h. PT. Mega Kerja Anugrah (UKL-UPL); serta
i. Ecoshape (UKL-UPL).
7. “Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk”
Dari target yang ditetapkan pada tahun 2015 sebesar 336,65 M³ dapat
terealisasi sebesar 357 M³. Indikator ini sebenarnya dapat dikatakan
pencapaiannya sudah memuaskan yaitu 108,79%.
Terjadinya peningkatan pada capaian indikator kinerja sasaran tersebut diatas,
selain disebabkan adanya perencanaan yang matang juga disebabkan karena :
a. Terjalinnya kerjasama yang baik antara masyarakat, pengelola lingkungan
hidup (Pusat, Provinsi dan Kabupaten) dan Instansi terkait dalam berbagai
program antara lain :
- Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan;
- Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup;
- Perlindungan dan konservasi sumber daya alam;
- Rehabilitasi dan pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam;
- Peningkatan Kualitas dan Akses Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup; serta
- Peningkatan Pengendalian Polusi.
b. Memberikan informasi lingkungan hidup berupa sosialisasi dan pelatihan
kepada masyarakat untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan hidup;
c. Tersedianya data yang valid tentang kondisi lingkungan yang “up to date”
sehingga mempunyai akurasi yang tinggi dalam perencanaan perlindungan
dan pengelolaan Lingkungan Hidup yang terintegrasi dengan seluruh
“stakeholder” yang berkepentingan dalam pelestarian Sumber Daya Alam.
Selain beberapa faktor pendukung keberhasilan pencapaian sasaran diatas,
juga terdapat beberapa faktor lain yang turut berkontribusi terhadap capaian
tersebut adalah :
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
152
a. Banyaknya program-program penghijauan, terutama penghijauan
mangrove diwilayah pesisir dalam rangka mengantisipasi terjadinya abrasi /
longsor;
b. Adanya pengawasan terhadap dampak lingkungan yang cukup intensif;
serta
c. Cakupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang cukup luas untuk
melayani penanganan sampah.
8. “Penegakan Hukum Lingkungan”.
Hukum lingkungan dalam bidang ilmu hukum, merupakan salah satu bidang
ilmu hukum yang paling strategis karena hukum lingkungan mempunyai banyak
segi yaitu segi hukum administrasi, segi hukum pidana, dan segi hukum
perdata. Dengan demikian, tentu saja hukum lingkungan memiliki aspek yang
lebih kompleks. Sehingga untuk mendalami hukum lingkungan itu sangat
mustahil apabila dilakukan seorang diri, karena kaitannya yang sangat erat
dengan segi hukum yang lain yang mencakup pula hukum lingkungan di
dalamnya.
Kabupaten Demak dalam melaksanakan penegakan terhadap hukum
lingkungan terus dilakukan dengan berbagai cara. Sehingga capaian kinerja
untuk indikator “penegakan hukum lingkungan” ini mencapai 100% dari 5 target
yang ditetapkan akan dilakukan penegakan hukum lingkungan, namun dapat
terealisasi semuanya.
Kasus penegakan hukum yang dilakukan, yaitu :
a. Kasus Penggilingan Batu di Desa Bango Kecamatan Demak;
b. Kasus Peternakan Ayam di Desa Mulyorejo Kecamatan Demak;
Ada beberapa hal yang menyebabkan belum berhasilnya atau tidak tercapainya
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan, diantaranya adalah :
1. Komitmen terhadap lingkungan hidup merupakan isu global, yang harus
diantisipasi dan ditindak lanjuti secara bersama;
2. Kesadaran lingkungan hidup yang telah tumbuh, harus diikuti dengan
konsistensi pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang baik;
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
153
3. Hak warga negara atas lingkungan hidup yang baik dan sehat, dapat
diterjemahkan dalam program pengelolaan lingkungan hidup yang
terintegrasi;
4. Prinsip “Pencemar Membayar”, dapat ditindak lanjuti dengan peraturan
dan prosedur tetap yang lengkap;
5. Peningkatan anggaran pengelolaan lingkungan hidup dapat
dikonsolidasikan dengan perencanaan pengelolaan lingkungan hidup
terpadu antar sektor / lintas sektor;
6. Meningkatkan pendidik sumber daya manusia yang peduli lingkungan,
untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan;
7. Penegakan dan pentaatan peraturan perundang-undangan, dapat
dilakukan secara konsisten;
8. Komitmen kepemimpinan terhadap pengelolan lingkungan hidup,
merupakan awal kebijakan yang baik dan berkelanjutan; serta
9. Prinsip dan asas pengelolaan lingkungan hidup dapat diimplementasikan
dalam program dan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup, serta terukur
keberhasilannya.
Beberapa masalah lain yang juga dihadapi dalam pengelolaan lingkungan
hidup yang baik, diantaranya :
a. Adanya kecenderungan peningkatan tingkat pencemaran lingkungan hidup;
b. Degradasi ekosistem dan lingkungan;
c. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan;
d. Adanya keterbatasan data dan informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan;
e. Terjadinya stagnasi dalam penanganan sampah secara baik dan
berwawasan lingkungan;
f. Pengelolaan sampah belum dilaksanakan secara efektif, efisien, bahkan
bernilai ekonomis;
g. Kecenderungan menyempitnya lahan ruang hijau terbuka.
Strategi yang akan dilakukan pada tahun mendatang agar capaian kinerja
sasaran optimal, yaitu :
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
154
1. Pengelolaan lingkungan alam dengan penekanan pengendalian kerusakan
dan pencemaran lingkungan;
2. Pengelolaan lingkungan buatan dengan penekanan pada pengendalian
kegiatan yang berakibat perusakan dan pencemaran lingkungan;
3. Pengelolaan lingkungan sosial, dengan penekanan pada kapasitas
kelembagaan, sumberdaya manusia, peran pengusaha dan peran
masyarakat;
4. Penegakan hukum lingkungan agar masyarakat mematuhi peraturan
lingkungan yang berlaku;
5. Perbaikan manajemen dan sistem informasi lingkungan hidup;
6. Memberikan informasi, sosialisasi dan bimbingan teknis kepada
masyarakat;
7. Memberikan pembinaan dan pengawasan secara kontinyu kepada
masyarakat;
8. Lebih mengoptimalkan koordinasi dengan instansi-instansi lain; serta
9. Meningkatkan koordinasi dan integrasi kepada seluruh “stakeholder” untuk
pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Demak yang berkelanjutan yaitu
pembanguan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan Hidup.
9. “Persentase Rumah Tangga yang menggunakan air bersih”
Indikator ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, yaitu dari 322,98%
menjadi 315,12%, yang berasal dari perbandingan antara realisasi sebesar
178.544 Rumah Tangga yang sudah mendapatkan akses air minum dari target
sebesar 56.664 rumah tangga.
Tujuan 23 : Meningkatnya dukungan rencana percepatan dan perluasan
pembangunan infrastruktur sosial ekonomi terhadap rencana
pembangunan daerah
Sasaran utama yang ingin dicapai berkaitan dengan tujuan 23 adalah:
- Meningkatnya dukungan rencana kerjasama pembangunan antar daerah, antara
daerah dengan swasta / lembaga;
- Meningkatnya dukungan rencana percepatan dan perluasan pembangunan
infrastruktur perkotaan; dan
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
155
- Meningkatnya dukungan rencana pembangunan prasarana wilayah dan
sumberdaya alam.
Sasaran 23.1 : Meningkatnya dukungan rencana kerjasama pembangunan
antar daerah, antara daerah dengan swasta / lembaga
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 23.1 indikator kinerja, target,
dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian (%)
Capaian (%)
Target Realisasi Capain %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Tingkat ketersediaan dokumen kerjasama pembangunan daerah (%)
123,52% 100% 78,57% 78,57% 100%
Rata-rata Capaian sasaran 123,52% 100% 100%
Sumber : LKjIP BAPPEDA Kabupaten Demak Tahun 2015
Indikator kinerja sasaran 23.1 ini adalah “tingkat ketersediaan dokumen
kerjasama pembangunan daerah”, dimana tingkat pencapaiannya adalah 100%.
Banyak hal yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Demak antara lain :
1. Pada tanggal 29 Maret 2011, Pemerintah Kabupaten Demak telah melakukan
kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kota
Salatiga, Kota Semarang dan Kabupaten Grobogan (KEDUNGSEPUR), yang
tertuang dalam Nota Kesepakatan Bersama dibidang Pemerintahan,
Pembangunan dan Kemasyarakatan diwilayah KEDUNGSEPUR Nomor
130/07/2011.
. Sedangkan tujuannya adalah untuk mensinergikan penyelenggaraan
pemerintahan, program-program pembangunan dan kemasyarakatan diwilayah
Kedungsepur.
Ruang lingkup dalam Kesekapatan Bersama antar Pemerintah diwilayah
KEDUNGSEPUR ini meliputi :Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum,
Perumahan Rakyat, Penataan Ruang, Perencanaan Pembangunan,
Perhubungan, Lingkungan Hidup, Pertanahan, Kependudukan dan Catatan
Sipil, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
156
dan Keluarga Sejahtera, Sosial, Ketenagakerjaan, Koperasi dan UKM,
Penanaman Modal, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga, Kesatuan
Bangsa dan Politik Dalam Negeri, Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Persandian, Ketahanan Pangan, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa /
Kelurahan, Statistik, Kearsipan, Komunikasi dan Informatika, Perpustakaan,
Pertaniah, Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral, Pariwisata, Kelautan
dan Perikanan, Perdagangan, Industri, Ketransmigrasian; dan Bidang-bidang
lain yang disepakati bersama.
2. Selain kerjasama antar daerah yang telah dilakukan, Pemerintah Kabupaten
Demak juga melakukan kerjasama dengan lembaga dalam hal ini adalah
Perguruan Tinggi. Terlaksananya pemberdayaan masyarakat melalui
kerjasama Pemerintah Kabupaten Demak dengan lembaga perguruan tinggi
berupa penyelenggaraan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktek Kerja
Lapangan (PKL). Selama tahun 2015,kerjasama Pemerintah Kabupaten Demak
dengan lembaga perguruan tinggi dengan progam KKN.
Faktor-faktor yang mewujudkan keberhasilan :
a. Adanya koordinasi persiapan pelaksanaan KKN yang membahas sinergitas
program kegiatan yang difasilitasi oleh BAPPEDA Kabupaten Demak
bersama lembaga perguruan tinggi yang akan melaksanakan KKN serta
SKPD, Kecamatan/Desa/Kelurahan agar program-program yang nantinya
akan dilaksanakan selama KKN sesuai dengan kebutuhan Pemerintah
Daerah dan masyarakat;
b. Adanya dukungan peran serta dan partisipasi dari segenap warga
masyarakat dan perangkat desa lokasi KKN guna meningkatkan program
pemberdayaan masyarakat;
c. Adanya kreatifitas dan inovasi dari mahasiswa peserta KKN untuk
mengembangkan program-program yang akan dilaksanakan;
d. Adanya monitoring dan evaluasi yang dilakukan untuk memantau tingkat
kemajuan selama pelaksanaan KKN.
Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan :
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
157
a. Input program kegiatan yang dirumuskan dalam rapat koordinasi persiapan
pelaksanaan KKN sebagai sinergitas program belum bisa dilaksanakan
secara maksimal;
b. Program kegiatan KKN tidak berkelanjutan, sehingga hasil yang dicapai tidak
sesuai yang diinginkan;
c. Kurangnya peran serta dan partisipasi dari perangkat desa dan warga
masyarakat sehingga pelaksanaan KKN tidak berjalan sesuai yang
diharapkan;
d. Mahasiswa peserta KKN kurang fokus dalam mengikuti KKN sehingga
hasilnya kurang maksimal.
Langkah-langkah antisipatif untuk tahun yang akan datang :
a. Peningkatan kualitaskerjasama antara Pemerintah Kabupaten Demak
dengan lembaga perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang akan
melaksanakan KKN maupun kegiatan-kegiatan praktek keahlian maupun
penelitian di wilayah Kabupaten Demak;
b. Penguatan kapasitas Pemerintah Kabupaten Demak melalui SKPD terkait di
bawah koordinasi BAPPEDA dalam kegiatan pendampingan pemberdayaan
masyarakat;
c. Program yang telah dilaksanakan selama kegiatan KKN perlu pendampingan
yang berkelanjutan.
Sasaran 23.2 : Meningkatnya Dukungan Rencana Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Infrastruktur Perkotaan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 23.2 indikator kinerja, target,
dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian (%)
Capaian (%)
Target Realisasi Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1
Tingkat ketersediaan dokumen rencana pembangunan perkotaan
100%
86,45%
81,25
81,25
100%
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
158
2. Tingkat ketersedian dokumen rencana pembangunan prasarana wilayah dan sumber daya alam
100% 100% 85.71 85.71 100%
Rata-rata Capaian sasaran
100%
86,45%
100%
Sumber: LKjIP BAPPEDA Kabupaten Demak Tahun 2015
Kabupaten Demak telah memiliki Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tahun 2011-2031.
Adanya regulasi berupa rencana tata ruang wilayah tersebut dapat membuka
kesempatan berinvestasi di Kabupaten Demak karena tata ruang merupakan soft
infrastructure bagi investasi. Walaupun demikian RTRW Kabupaten Demak
memerlukan perincian sebelum dioperasionalkan sebagai pengendalian
pembangunan.
Pencapaian indikator tersebut diatas, yaitu :
Pada tahun 2011 telah ditetapkan Perda RTRW, sehingga capaian indikatornya
adalah :
%100%1001
1x
Selanjutnya adalah akumulasi pencapaian penyusunan RDTR selama
beberapa tahun terakhir yang terdiri dari 9 Draf RDTR adalah :
%28,64%10014
9x
Sehingga diperoleh capaian indikator “Ketersediaan Dokumen Rencana
Pembangunan Perkotaan” yaitu :
%25,81%1002
10028,64
x
Dokumen lain yang dapat mewakili kinerja Pemerintah Kabupaten Demak
dalam menyediakan dokumen Rencana Pembangunan Perkotaan lainnya antara
lain :
a. Dokumen Detail Engeenering Design (DED) Gelanggang Olah Raga Kabupaten
Demak;
b. Dokumen Penataan Alun-alun Kota Demak;
c. Dokumen Penataan Pedagang Kaki Lima sepanjang Kracaan Kalijajar;
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
159
d. Dokumen Action Plan Penyelesiaan Permasalahan Transportasi Perkotaan;
serta
e. Dokumen Rencana Pengembangan Koridor Arteri Primer.
Tujuan 24 : Terwujudnya kawasan pedesaan yang mandiri, berwawasan
lingkungan, selaras, serasi, dan bersinergi dengan kawasan-
kawasan lain
Sasaran 24.1 : Meningkatnya percepatan pertumbuhan desa, kelembagaan
serta partisipasi masyarakat desa
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 24.1, indikator kinerja,
target, dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut:
No Indikator Kerja
2013 2014 2015
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi Capaian %
1 Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) 100 100.95
110 110
100
2 Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK(%) 103.37
103.28
11.29 11.32
100,3
3 LPM Berprestasi 100 100.00 14 14 100
4 PKK Aktif 100 100.00 100 100 100
5 Posyandu Aktif 100 104.17 98 104 106
6 Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat 108 100.00
14 17,5
125
7 Pemeliharaan pasca Program pemberdayaan masyarakat 105 100.00
30 30
100
Rata-rata Capaia sasaran 97,19 101.20 111,6
Sumber LKjIP Bapermas KB Kab. Demak Tahun 2015
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
160
Grafik .24.1.
Capaian Program Pemberdayaan Masyarakat Desa tahun 2013 -2015
Sebagaimana tabel di atas terlihat, bahwa secara umum capaian kinerja sasaran
24.1 telah memenuhi target yang ditetapkan.
Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa, semua Indikator
telah mencapai 100 %. Pada tahun 2015, indikator kinerja rata-rata jumlah
kelompok binaan PKK mengalami penurunan sebesar 3,28%.
Adapun kendala dan hambatan yang dihadapi untuk 7 indikator kinerja
tersebut adalah:
1. Kurangnya narasumber ketrampilan, ada beberapa jenis ketrampilan yang
diminati kaum perempuan tidak terealisasi, karena kurang tersedia narasumber
yang bisa menjangkau sasaran.
2. Kesadaran dan partisipasi masyarakat masih kurang untuk mengikuti program
pemberdayaan masyarakat.
3. Masyarakat masih kurang mampu mengidentifikasi atau menemukan dan
memahami kebutuhan dirinya serta belum mampu mengaktualisasikan
berbagai potensi yang ada.
0
20
40
60
80
100
120
140
160
2013
2014
2015
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
161
Faktor-faktor yang mendukung Keberhasilan program Ketenagakerjaan adalah :
1. .Adanya dana APBD sesuai dengan rencana kegiatan program,
2. Adanya kesadaran sebagian dari masyarakat tentang pemberdayaan,
3. Adanaya masyarakat yang telah mampu mengidentifikasi dan memahami
tentang kebutuhan dirinya.
Langkah-langkah antisipatif yang dilakukan untuk mengatasi kendala dan
meningkatkan pencapaian indikator kinerja Ketenagakerjaan ini pada masa yang
akan datang adalah :
1. Melakukan pendekatan dan sosialisasi kepada masyarakat dan lembaga-
lembaga social masyarakat, sehingga mereka mau berpartisipasi.
2. Mengadakan koordinasi dengan dinas instansi terkait, LSM, dan lembaga -
lembaga sosial di desa.
3. Agar sasaran program tepat, dilakukan identifikasi kebutuhan masyarakat,
antara lain melalui forum diskusi, musyawarah, atau penyebaran kuesioner.
Tujuan 25 : Meningkatkan penataan ruang wilayah dan pengembangan
kawasan strategis
Sasaran 25.1 : Meningkatnya kualitas perencanaan, pemanfaatan ruang dan
pengendalian pemanfataan ruang serta pengembangan
kawasan strategis
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 25.1, indikator kinerja,
target, dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi Capaian
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Ketaatan terhadap RTRW
100,00 100,00 15,63 15 95,97
2 Luas wilayah produktif
100,00 88,38 100 100 100,00
3 Luas wilayah industri
100,00 58.82. 0,35 0,35 100,00
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
162
No Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi Capaian
%
4 Luas wilayah kebanjiran
0,03 32.77 0,21 0,21 100,00
5 Luas wilayah kekeringan
0,04 0,00 0,07 0,07 100,00
6 Luas wilayah perkotaan
173,01 210,05 14,64 14,64 100,00
7 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB
100,00 93,02 0,0224 0,0194 86,61
8 Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan
100,00 100,00 1,054 7,350 143,40
Rata-rata Capaian Sasaran
84.87 79,31 103.25
Sumber: Bappeda Tahun 2015
Capaian kinerja 25.1 Capaian tahun 2015 naik dibandingkan dengan tahun
2014 yaitu sebesar 30,69 %. Beberapa faktor yang mendukung capaian kinerja
tersebut, yaitu: ketaatan masyarakat terhadap RTRW, pengendalian terhadap
pemanfaatan lahan produktif, pemanfaatan lahan industri yang optimal akibat
tingginya minat investasi industri/usaha di Kabupaten Demak, serta
berkembangnya wilayah perkotaan yang ditandai dengan semakin meningkatnya
penyediaan sarana prasarana perkotaan.. Sedang hambatan yang dihadapi adalah
terjadinya iklim yang ekstrim pada musim penghujan yang mengakibatkan
terjadinya bencana banjir di beberapa wilayah di Kabupaten Demak; demikian pula
pada musim kemarau yang relatif lebih panjang mengakibatkan terjadinya
kekeringan di beberapa wilayah di Kabupaten Demak,
Untuk mengatasi hal tersebut, maka dilakukan langkah-langkah:
1) Perumusan strategi dan kebijakan Program Penanggulangan
Bencana, termasuk perencanaan dan penganggarannya;
2) Peningkatan komitmen untuk pelaksanaan dan pengalokasian
anggaran penanggulangan bencana di daerah;
3) Peningkatan kapasitas kelembagaan dan aparatur pemerintah dalam
upaya penanggulangan bencana, melalui: (i) sosialisasi pengurangan risiko
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
163
bencana, (ii) penguatan kelembagaan penanggulangan bencana yang didukung
dengan peralatan dan logistik kebencanaan yang memadai terutama di
kawasan rawan bencana tinggi, (iii) penyusunan rencana kontinjensi dalam
menghadapi bencana, serta (iv) simulasi dan gladi penanggulangan bencana
yang dilengkapi dengan protap yang jelas dalam menghadapi bencana;
4) Penyediaan infrastruktur kesiapsiagaan, sistem peringatan dini dalam rangka
meningkatkan antisipasi ancaman bencana alam, yang didukung
dengan peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah dan masyarakat.
5) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana
dan pengurangan risiko bencana
6) Pemulihan wilayah pasca bencana dengan memperhatikan aspek pengurangan
risiko bencana dan mitigasi bencana (build back better) serta meningkatkan
daya lenting masyarakat (community resilient) di wilayah pasca bencana
melalui penguatan perekonomian dan
pemulihanmatapencaharian(livelihood)masyarakatyang
terkenadampakbencana.
Tujuan 26 : Meningkatkan Kehidupan Demokrasi dan Supremasi Hukum
Dalam RPJMD Kabupaten Demak tahun 2011 – 2016 disebutkan bahwa
demokrasi kita akan terkonsolidasi apabila mendapat legitimasi yang luas dan kuat
dari masyarakat sehingga sangat kecil kemungkinan terjadi upaya yang bersifat
konstruktif dan disintegratif. Adanya legitimasi dari masyarakat dalam hal ini adalah
penerimaan dari masyarakat terhadap kebijakan yang ditempuh dan diambil
pemerintah menjadi kunci penting demi terwujudnya peningkatan kehidupan
demokrasi. Untuk itu secara jelas kebijakan umum yang terkait hal kehidupan
demokrasi adalah peningkatan kehidupan demokrasi dan supremasi hukum.
Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan
sasaran sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya. Sasaran dari tujuan di
atas adalah sebagai berikut :
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
164
Sasaran 26.1 : Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pemilu
Di dalam Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 1 Tahun 2012 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Demak
Tahun 2011 – 2016, untuk tahun 2015 sebenarnya hanya ada dua indikator yaitu :
1. Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP;
2. Kegiatan pembinaan politik daerah.
Sedangkan untuk indikator ketiga yaitu tingkat partisipasi masyarakat dalam
pemilihan untuk targetnya adalah NIHIL. Hal ini disebabkan karena Kabupaten
Demak baru akan melaksanakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada tahun
2016.
Sesuai dengan amanat UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota bahwa bagi daerah yang kepala daerahnya berakhir
pada tahun 2015 serta Januari sampai dengan Juni 2016 akan digelar Pilkada
serentak pada Desember 2015. Sebagaimana diketahui bersama bahwa masa
akhir jabatan Bupati Demak sendiri akan berakhir pada tanggal 3 Mei 2016,
sehingga dengan berpedoman pada UU tersebut maka Kabupaten Demak
termasuk salah satu Kabupaten yang harus melaksanakan Pilkada serentak tahun
2015.
Berdasarkan Keputusan Ketua KPU, Pilkada serentak tahun 2015
dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2015. Oleh karena itu, untuk target kinerja
atas sasaran tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan (%) yang di RPJMD
adalah NIHIL atau tidak ada pemilihan, maka targetnya diisi 80 % (angka ini
merupakan target indikator yang sama di tahun 2016). Sedangkan pada tahun 2016
tidak akan ada pemilihan umum lagi, sehingga untuk tahun 2016 target atas
indikator ini adalah Nihil atau tidak ada pemilihan.
NO INDIKATOR
% CAPAIAN
2013
% CAPAIAN
2014
2015
TARGET REALISASI CAPAIAN
%
1 2 3 4 5 6 7
1
Kegiatan pembinaan
terhadap LSM, Ormas
dan OKP
100
100
35
26
74,29
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
165
2
3
4
5
Kegiatan pembinaan
politik daerah
Tingkat partisipasi
masyarakat dalam
pemilihan (%)
Jumlah pemilih yang
menggunakan hak pilih
Jumlah DPT
100
56,15
376.883
839.022
100
97,51
Pileg
647.002
Pilpres
597.302
Pileg
829.368
Pilpres 838.514
34
80
583.687
862.181
38
67,70
583.687
862.181
89,47
84,63
Rata rata capaian sasaran 85,38 99,17 82,80
Sumber data : Kantor Kesbangpolinmas
Sebagaimana tertera dalam tabel di atas, untuk capaian kinerja sasaran 26.1
yaitu meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pemilu adalah 82,80 %. Tabel
tersebut disajikan dalam bentuk diagram di bawah ini
Sebagaimana tertera dalam tabel di atas, pencapaian kinerga sasaran
meningkatnya partisipasi masyarakat dalam Pemilu mengalami penurunan
dibanding dengan tahun 2014. Dimana terdapat selisih sebesar 16,37. Penurunan
capaian indikator antara lain disebabkan :
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
Kegiatan pembinaanOrmas
Kegiatan pembinaanpolitik daerah
Tingkat partisipasimasyarakat dalam
Pemilu
74,29%
89,47% 84,63%
Sasaran 26.1 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam Pemilu Tahun 2015
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
166
- Adanya regulasi dari Pemerintah Pusat yang berakibat langsung terhadap
keberadaan Ormas dan Parpol di daerah. Dalam hal ini adalah kemunculan
UU Nomor 17 tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan yang
menyebabkan berkurangnya jumlah Ormas di Kabupaten Demak akibat tidak
melakukan perpanjangan Surat Keterangan Terdaftar dan atau tidak
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dan UU Nomor 8 Tahun 2012
tentang Pemilu yang menyebabkan turunnya jumlah Partai Politik peserta
Pemilu (dari 38 Parpol pada tahun 2009 menjadi 12 Parpol pada tahun
2014);
- Adanya target kinerja yang berada di luar kewenangan langsung Pemerintah
Kabupaten Demak, yaitu persentase partisipasi masyarakat dalam Pemilu, di
mana tingkat capaian atas indikator ini tidak hanya dipengaruhi oleh satu
atau dua faktor saja melainkan melibatkan beberapa faktor baik internal
maupun eksternal.
Tidak tercapainya target partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati tahun 2015 tidak bisa dipandang serta merta. Memang apabila
berbicara mengenai peran sosialisasi dan pendidikan politik adalah tanggung jawab
bersama penyelenggara Pemilu, namun peran dalam jangka waktu yang relatif
sempit tidak akan mampu menyentuh masyarakat secara keseluruhan. Peran yang
massif terhadap pendidikan politik sesungguhnya ada di tangan Partai Politik yang
secara normatif merupakan lembaga yang mempunyai kewajiban memberikan
pendidikan politik pada masyarakat serta tentunya Pemerintah dalam hal ini adalah
Kantor Kesbangpolinmas secara konsisten melakukan pendidikan politik dengan
salah satu sasaran utama yaitu Parpol.
Bertolak dari hasil kenyataan masih belum tercapainya target partisipasi
politik masyarakat dalam Pemilu tersebut maka Kantor Kesbangpolinmas secara
konsisten melaksanakan program pendidikan politik dari tahun ke tahun. Bentuk
kegiatan yang dilaksanakan saat ini adalah penyuluhan, sosialisasi, diskusi dan
bimbingan teknis dengan sasaran Parpol, LSM, Ormas, Yayasan, Aparatur
Pemerintah, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan masyarakat umum dalam hal ini
adalah generasi muda.
Capaian kinerja persentase partisipasi masyarakat dalam Pemilu masih di
bawah target yang telah ditetapkan dan apabila dibandingkan dengan partisipasi
masyarakat Jawa Tengah dalam Pilkada serentak di Provinsi Jawa Tengah,
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
167
Kabupaten Demak menduduki peringkat ke 11 dari 21 kabupaten/kota yang
melaksanakan Pilkada tanggal 9 Desember 2015.
Realisasi sumber daya keuangan untuk pencapaian sasaran strategis
meningkatnya partisipasi masyarakat dalam Pemilu adalah sebesar Rp. Rp.
332.775.000,- atau sebesar 90,92 % dari total pagu sebsar Rp. 366.000.000,-.
Capaian kinerja sasaran ini didukung oleh pelaksanaan Program Pendidikan Politik
Masyarakat yang dilaksanakan oleh Kantor Kesbangpolinmas.
Sasaran 26.2 : Meningkatnya peran dan fungsi partai politik dalam Pemilu
NO INDIKATOR CAPAIAN
2013
CAPAIAN
2014
2014
TARGET REALISASI CAPAIAN %
1 2 3 4 5 6 7
1
Jumlah parpol yang mendapat kursi di DPRD per jumlah Parpol peserta Pemilu
100
174,99
42,86
75
174,99
Jumlah Parpol yang mendapat kursi di DPRD
100 60 15 9 60
Jumlah Parpol peserta pemilu
100 31,58 38 12 31,58
Rata rata capaian sasaran
100 88,86 88,86
Sumber data : Kantor Kesbangpolinmas
Capaian kinerja sasaran 26.2 adalah 88,86 %. Capain tahun 2015 ini sama
dengan capaian tahun 2014, di mana terdapat selisih / penurunan sebesar 11,14.
Penurunan capaian ini sangat berkorelasi erat dengan kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah pusat.
Jumlah partai politik peserta pemilu tahun 2014 mengalami perubahan
(penurunan) yang sangat signifikan dibanding pemilu 2009 yaitu 38 Parpol pada
pemilu 2009 menjadi 12 Parpol pada pemilu 2014. Hal ini disebabkan karena
adanya beberapa ketentuan yang harus dipenuhi oleh Parpol sebagaimana
tersebut dalam UU Nomor 8 Tahu 2012 tentang Pemilu. Antara lain: memiliki
kepengurusan di 100% di tingkat provinsi, 75 % jumlah kabupaten/kota, 50 %
jumlah kecamatan, dan 30% keterwakilan perempuan di semua tingkatan.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
168
Disamping itu, ada ketentuan parpol harus menunjukkan 1.000 anggota yang
dibuktikan dengan kartu tanda anggota (KTA), memiliki kantor tetap, nomor
rekening atas nama parpol, serta nama dan tanda gambar parpol. Selain itu semua
parpol, tanpa kecuali, diwajibkan lolos proses verifikasi. Dengan demikian, tidak ada
lagi perlakuan berbeda antara partai parlemen dan non-parlemen.
Dengan adanya persyaratan tersebut, dari 34 parpol yang diverifikasi
faktual, sebagian besar, yakni sebanyak 24 parpol dinyatakan tidak memenuhi
syarat sebagai peserta Pemilu 2014. Sedangkan 12 parpol lainnya dinyatakan lulus
dan siap berkompetisi dalam ajang pesta demokrasi yang digelar pada 9 April 2014.
Berdasarkan Keputusan KPU Nomor 165/KPTS/KPU/2013 tentang Penetapan
Partai Politik Peserta Pemilu 2014, jumlah peserta Pemilu Legislatif sebanyak 15
partai politik (12 parpol nasional dan 3 parpol lokal yang hanya mengkuti di Aceh).
Realisasi sumber daya keuangan untuk pencapaian sasaran strategis
meningkatnya partisipasi masyarakat dalam Pemilu adalah sebesar Rp. Rp.
332.775.000,- atau sebesar 90,92 % dari total pagu sebsar Rp. 366.000.000,-.
Capaian kinerja sasaran ini didukung oleh Program Pendidikan Politik Masyarakat
yang dilaksanakan oleh Kantor Kesbangpolinmas.
B. REALISASI ANGGARAN
Pengelolaan keuangan daerah yang dicerminkan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana tahunan
Pemerintah Daerah yang menggambarkan semua hak dan kewajiban daerah
dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai
dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan
dengan hak dan kewajiban daerah tersebut dalam kurun waktu satu tahun.
APBD juga merupakan instrumen dalam rangka mewujudkan pelayanan dan
peningkatan kesejahteraan untuk tercapainya tujuan bernegara.
a. Target Pendapatan
URAIAN TARGET REALISASI
Pendapatan Asli Daerah
228,921,313,000.00
254,324,487,512.00
Pajak Daerah
72,527,000,000.00
79,445,205,391.00
Retribusi Daerah 18,816,032,000.00 18,178,537,145.00
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
169
Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah yang dipisahkan
10,026,549,000.00 10,055,105,488.00
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
127,551,732,000.00 146,645,639,488.00
Dana Perimbangan 992,971,961,000.00 975,938,125,922.00
Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak
54,070,946,000.00 42,836,070,922.00
Dana Alokasi Umum 833,041,455,000.00 833,041,455,000.00
Dana Alokasi Khusus 105,859,560,000.00 100,060,600,000.00
Lain-lain Pendapatan yang sah 564,334,345,000.00 556,725,043,318.00
Dana Hibah 7,464,851,000.00 7,293,594,300.00
Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
131,924,455,000.00 124,507,541,475.00
Dana Penyesuaian dan otonomi khusus
294,046,721,000.00 294,046,721,000.00
Bantuan Keuangan dan Propinsi 130,898,318,000.00 30,803,642,027.00
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
73.544.516,00
Total Pendapatan 1,786,227,619,000.00 1,786,987,656,752.00
Berdasarkan tabel diatas realisasi pendapatan Pemerintah Kabupaten
Demak pada tahun 2015 sebesar Rp.1.786.987.656.752,00 (100,04%)
meningkat dibandingkan tahun 2014 adalah sebesar
Rp.1.637.948.630.415,00 yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah
sebesar Rp.254.324.487.512,00 (tercapai 111,10 %), Dana Perimbangan
sebesar Rp.975.938.125.922,00 (tercapai 98,28 %), Bagi Hasil Pajak
Propinsi sebesar Rp.124.507.541.475,00 (tercapai 94,38%), Bantuan
keuangan dari pemerintah Provinsi (Ban Gub) sebesar
Rp.130.803.642.027,00 (99,93%), Dana Penyesuaian sebesar
Rp.294.046.721.000,00 (tercapai 100,00 %), Pendapatan hibah sebesar
Rp.7.293.594.300,00 (97,71%). Lain- lain pendapatan yang sah sebesar
Rp.73.544.516,00.
Capaian pendapatan selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
170
Sumber : LAKjIP DPKKD, 2015
Pendapatan yang terus mengalami peningkatan tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya meningkatnya capaian PADS dengan adanya
pendaerahan PBB P2 , Dana Perimbangan dan dana bagi hasil pajak dari
provinsi Jawa Tengah serta Bantuan Keuangan. Meningkatnya pendapatan
terutama PADS antara lain dipengaruhi terwujudnya kebijakan dalam
bidang pendapatan yaitu:
1. intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah;
2. Pengembangan dan peningkatan pengelolaan BUMD/Perusahaan
Daerah;
3. Perbaikan sistem dan prosedur pemungutan pajak dan retribusi;
4. Peningkatan efisiensi dan efektivitas pelayanan perizinan investasi
5. Peningkatan profesionalisme sumberdaya manusia aparatur pengelola
pendapatan;
6. Pengembangan fasilitas, sarana dan prasarana untuk meningkatkan
investasi dan sumber-sumber pendapatan baru;
7. Peningkatan koordinasi antar SKPD Pengelola Pendapatan Daerah;
8. Evaluasi, revisi, dan reformulasi berbagai regulasi kebijakan daerah yang
berpotensi menghambat efisiensi dan efektivitas sumber-sumber
pendapatan daerah.
1.132.135.924.724,00
1.209.429.293.442,87
1.398.722.359.197,15
1.637.948.630.415,00
1.786.987.656.752,00
2011 2012 2013 2014 2015
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
171
b. Pelaksanaan APBD Tahun 2015
URAIAN
2015 2014
TARGET REALISASI % REALISASI
BELANJA 1,998,419,447,310 1,791,583,338,768 89.65 1,560,956,571,429
BELANJA TIDAK LANGSUNG 1,024,136,523,310 906,655,928,479 88.53 747,098,908,116
Belanja Pegawai 821,585,973,310 715,179,133,065 87.05 681,075,486,554
Belanja Bunga
Belanja Hibah 30,608,511,000 25,284,676,808 82.61 4,857,320,000
Belanja Bantuan Sosial 4,022,000,000 3,772,420,000 93.79 2,791,075,000
Belanja Bagi hasil kepada Propinsi/ Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa 9,154,274,000 8,048,453,997 87.92 223,996,600
Belanja Bantuan keuangan kepada Propinsi/ Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa 156,765,765,000 154,206,284,609 98.37 58,014,720,669
Belanja tidak terduga 2,000,000,000 164,960,000 8.25 136,309,293
BELANJA LANGSUNG 974,282,924,000 884,927,410,289 90.83 813,857,663,313
Belanja Pegawai 81,036,897,000 78,791,979,891 97.23 61,391,192,372
Belanja Barang dan Jasa 301,598,838,000 256,360,683,950 85.00 212,112,472,062
Belanja Modal 591,647,189,000 549,774,746,448 92.92 540,353,998,879
Total Belanja………… 1,998,419,447,310 1,791,583,338,768 89.65 1,560,956,571,429
Berdasarkan tabel diatas, realisasi belanja Pemerintah Kabupaten Demak
pada Tahun 2015 sebesar (89,65%) yang terdiri dari belanja tidak langsung
sebesar Rp.906.655.928.479,00 (88,53%) dan belanja langsung
Rp.884.927.410.289,00 (90,83%). Sedangkan realisasi Belanja Pemerintah
Kabupaten Demak pada Tahun 2014 sebesar Rp.1.560.956.571.429,00.
Prosentase capaian belanja Tahun 2015 sebesar 89,65 % mengalami
penurunan dibandingkan Tahun 2014 dengan realisasi sebesar 89,71%.
Hal tersebut diantaranya disebabkan untuk pemberian hibah baik yang
berupa uang maupun barang, penerima hibah harus berbadan hukum
Indonesia.
Adapun realisasi belanja dalam 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada
diagram dibawah ini :
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
172
Sumber : DPKKD, 2015
Tabel Realisasi Anggaran
KOREK URAIAN ANGGARAN REALISASI %
1. URUSAN WAJIB 881,102,252,527.00 806,124,641,586.00 91.49%
1.01. PENDIDIKAN 131,053,093,327.00 96,249,632,988.00 73.44%
1.02. KESEHATAN 170,631,616,360.00 149,436,049,829.00 87.58%
1.03. PEKERJAAN UMUM 434,721,167,000.00 428,765,128,043.00 98.63%
1.04. PERUMAHAN 2,419,348,000.00 2,419,070,000.00 99.99%
1.05. PENATAAN RUANG 2,089,440,000.00 2,074,756,448.00 99.30%
1.06. PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
4,268,488,500.00 3,915,816,330.00 91.74%
1.07. PERHUBUNGAN 6,302,912,000.00 5,995,788,466.00 95.13%
1.08. LINGKUNGAN HIDUP 23,603,973,000.00 18,645,740,330.00 78.99%
1.09. PERTANAHAN 150,000,000.00 139,316,900.00 92.88%
1.10. KEPENDUDUKAN DAN
CATATAN SIPIL
2,824,103,000.00 2,755,051,169.00 97.55%
1.11. PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK
1,037,914,000.00 1,029,021,139.00 99.14%
1.12. KELUARGA
BERENCANA DAN
KELUARGA SEJAHTERA
2,405,020,950.00 2,399,445,450.00 99.77%
1.13. SOSIAL 2,761,164,000.00 2,748,096,519.00 99.53%
1.14. TENAGA KERJA 5,739,634,000.00 5,684,296,768.00 99.04%
1.15. KOPERASI DAN USAHA
KECIL MENENGAH
2,765,589,500.00 2,665,086,324.00 96.37%
1.16. PENANAMAN MODAL 956,500,000.00 953,717,096.00 99.71%
1.17. KEBUDAYAAN 1,837,624,000.00 1,742,267,378.00 94.81%
1.18. KEPEMUDAAN DAN
OLAHRAGA
3,299,250,000.00 2,921,032,000.00 88.54%
2011 2012 2013 2014 2015
1.086.724.995.437,00
1.208.566.951.943,02
1.338.417.925.609,00
1.560.956.571.429,00
1.791.583.338.768,00
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
173
1.19. KESATUAN BANGSA
DAN POLITIK DALAM
NEGERI
10,730,712,300.00 10,034,479,736.00 93.51%
1.20. OTONOMI DAERAH,
PEMERINTAHAN
UMUM, ADMINISTRASI
KEUANGAN DAERAH,
PERANGKAT DAERAH,
KEPEGAWAIAN DAN
PERSANDIAN
56,418,988,250.00 51,132,721,830.00 90.63%
1.21. KETAHANAN PANGAN 3,254,565,000.00 3,210,289,650.00 98.64%
1.22. PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DESA
5,854,170,340.00 5,781,186,046.00 98.75%
1.23. STATISTIK 573,000,000.00 552,102,500.00 96.35%
1.24. KEARSIPAN 1,714,282,000.00 1,366,274,046.00 79.70%
1.25. KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA
3,125,697,000.00 2,945,369,101.00 94.23%
1.26. PERPUSTAKAAN 564,000,000.00 562,905,500.00 99.81%
2. URUSAN PILIHAN 93,180,671,473.00 78,802,768,703.00 84.57%
2.01. PERTANIAN 41,705,425,640.00 31,225,827,591.00 74.87%
2.02. KEHUTANAN 1,744,079,918.00 1,605,331,137.00 92.04%
2.03. ENERGI DAN SUMBER
DAYA MINERAL
19,982,537,000.00 18,712,311,119.00 93.64%
2.04. PARIWISATA 1,638,730,000.00 1,508,459,957.00 92.05%
2.05. KELAUTAN DAN
PERIKANAN
12,367,630,000.00 10,761,647,287.00 87.01%
2.06. PERDAGANGAN 13,047,663,915.00 12,443,537,791.00 95.37%
2.07. PERINDUSTRIAN 2,569,605,000.00 2,429,803,821.00 94.56%
2.08. TRANSMIGRASI 125,000,000.00 115,850,000.00 92.68%
JUMLAH 974,282,924,000.00 884,927,410,289.00 90.83%
Sumber : DPKKD, 2015