bab ii tinjauan pustaka a. tinjauan teori 1. pengetahuanrepository.ump.ac.id/861/3/aulia nur...
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
Wawan A & Dewi M (2010; h. 11) mengatakan, pengetahuan
adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
mengadakan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terhadap objek terjadi melalui panca indra manusia
yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba dengan
sendiri. Pengetahuan manusia sebagian besar diperoleh dari mata
dan telinga, pengetahuan merupakan domian yang sangat penting
dalam membentuk tindakan.
Nasir A, et al (2011; h. 3) mengatakan pengetahuan yang
dimiliki oleh seseorang yang mengetahui sesuatu objek, dilihat dari
jenis pengetahuan yang dibangun. Pengalaman-pengalaman yang
diperoleh manusia membuahkan prinsip-prinsip yang lewat
penalaran rasional, kejadian-kejadian yang berlaku di alam itu dapat
dimengerti. Struktur pengetahuan manusia menunjukan tingkatan-
tingkatan dalam hal mencangkup kebenaran. Pengetahuan indrawi
merupakan struktur terendah dan tingkat pengatahuan yang lebih
tinggi adalah pengetahuan rasional dan intuitif.
b. Jenis pengetahuan
Hubungan Tingkat Pengetahuan..., Aulia Nur Fitriana, Kebidanan DIII UMP, 2014
Adapun jenis pengetahuan itu berupa (Nasir A, et al, 2011;
h. 4-5):
1) Pengetahuan biasa disebut juga Knowledge of the man in the
street atau ordinary knowledge. Pengetahuan ini bersifat
subjektif, artinya sangat terikat pada subjek yang mengenal.
Pengetahuan tahap pertama ini memiliki sifat selalu benar sejauh
sarana untuk memperoleh pengetahuan bersifat normal atau
tidak ada penyimpangan.
2) Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang telah menetapkan
objek uang khas dengan menetapkan metodologis yang khas.
Artinya, metodologis yang memiliki kandungan kebenaran dari
jenis pengetahuan ilmiah selalu mendapatkan revisi yaitu selalu
diperkaya oleh ahli penemuan yang paling mutakhir.
3) Pengetahuan filsafat adalah sejenis pengetahuan yang
pendekatannya melalui metodologi pemikiran filsafat yang
bersifat mendasar dan menyeluruh dengan model pemikiran
yang analistis, kritis dan spekulatif.
4) Pengetahuan agama adalah jenis pengetahuan yang terkandung
dalam pengetahuan agama. Pengetahuan agama bersifat
dogmatis, artinya pernyataan dalam suatu agama selalu di
hampiri oleh keyakinan yang telah ditentukan, sehingga
pernyataan-pernyataan dalam ayat-ayat kitab suci pada agama
memiliki nilai kebenaran sesuai dengan keyakinan yang
Hubungan Tingkat Pengetahuan..., Aulia Nur Fitriana, Kebidanan DIII UMP, 2014
digunakan untuk memahaminya. Pengetahuan ini juga bersifat
mutlak dan wajib.
c. Tingkat Pengetahuan di dalam domain kognitif
Pengetahuan yang mencangkup domain kognitif mempunyai
beberapa tingkatan (Wawan A & Dewi M, 2010; h. 12-14), yaitu:
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini termasuk dalam
mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima, maka
tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah
2) Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang suatu objek yang diketahui,
dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
3) Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
Aplikasi ini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan
hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam
konteks atau situasi yang lain.
4) Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi
Hubungan Tingkat Pengetahuan..., Aulia Nur Fitriana, Kebidanan DIII UMP, 2014
masih dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya
satu sama lain.
5) Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukan suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. Sintesis yaitu suatu kemampuan untuk
menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada suatu kriteria yang
ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan
seseorang (Wawan A & Dewi M, 2010; h. 16-18), yaitu :
1) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang
terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah cita-cita
tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi
kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal-
hal yang menunjang kesehatan.
Menurut Dewi PP & Musfiroh M (2013) mengatakan bahwa
pengetahuan tentang Antenatal Care (ANC) dipengaruhi oleh
Hubungan Tingkat Pengetahuan..., Aulia Nur Fitriana, Kebidanan DIII UMP, 2014
tingkat pendidikan yang dalam penelitiannya mendapatkan hasil
terbanyak adalah SMA atau sederajat dengan persentase 47%.
2) Pekerjaan
Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih
banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan,
berulang, dan banyak tantangan. Bekerja umumnya merupakan
kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan
mempunyai pengaruh kehidupan keluarga.
Menurut Dewi PP & Musfiroh M (2013) mengatakan bahwa
pekerjaan mempengaruhi perilaku seseorang untuk melakukan
ANC yang dalam penelitiannya mendapatkan hasil terbanyak
yaitu sebagian besar tidak bekerja (ibu rumah tangga) sebanyak
58%. Sebagian besar responden tidak bekerja, tetapi
pengetahuan tentang ANC sudah cukup baik.
3) Umur
Menurut Narusalam (2003) dalam Wawan A & Dewi M
(2010), usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat
dilahirkan sampai berulang tahun. Sedangkan menurut Huclok
(1998) dalam Wawan A & Dewi M (2010) semakin cukup umur,
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang
dalam bekerja dan berfikir.
Menurut Dewi PP & Musfiroh M (2013) mengatakan bahwa
pengetahuan tentang ANC dipengaruhi oleh umur yang sebagian
besar responden adalah ibu-ibu yang masih berada pada
Hubungan Tingkat Pengetahuan..., Aulia Nur Fitriana, Kebidanan DIII UMP, 2014
masa reproduktif yaitu pada umur 20-35 tahun dengan
persentase 58%.
4) Paritas
Paritas merupakan jumlah kehamilan yang menghasilkan
janin yang mampu hidup diluar rahim. Paritas ≥3 merupakan
faktor terjadinya anemia, hal ini disebabkan karena terlalu sering
hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh ibu.
Menurut Dewi PP & Musfiroh M (2013) mengatakan bahwa
pengetahuan tentang ANC dipengaruhi oleh paritas dan dalam
penelitian ini diketahui sebagian besar ibu mempunyai paritas 0
dengan persentase 19%.
5) Status sosial ekonomi
Status sosial ekonomi adalah salah satu tingkatan atau
strata sosial dalam masyarakat yang bisa dinilai dari rata-rata
jumlah penghasilan atau pendapatan serta jumlah harta benda
yang dimiliki oleh seseorang.
Menurut Dewi PP & Musfiroh M (2013) mengatakan bahwa
pengetahuan berhubungan dengan jumlah pendapatan
responden yang sebagian besar <Rp 800.000,- yaitu dengan
persentase 69%.
6) Lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar
manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan perilaku orang atau kelompok. Sikap dan
Hubungan Tingkat Pengetahuan..., Aulia Nur Fitriana, Kebidanan DIII UMP, 2014
perilaku ibu pada masa kehamilan (Mubarak WI, 2012; h. 281-
285), terdiri dari :
a) Persiapan penerimaan kehamilan
(1) Fase I (fase adaptasi)
(2) Fase II (fase penerimaan)
b) Persiapan menjadi orang tua
c) Perubahan-perubahan perilaku selama kehamilan
e. Penilaian langkah pengetahuan
Menutur Arikunto (2006) dalam Wawan A & Dewi M (2010),
pengetahuan seseorang dapat diketahui dan diinterpretasikan
dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu:
1) Baik : Hasil presentase 76%-100%
2) Cukup : Hasil presentase 56%-75%
3) Kurang : Hasil presentase >56%
2. Antenatal Care (ANC)
a. Definisi
ANC merupakan cara penting untuk memonitor dan
mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan
kehamilan normal. Kehamilan berkembang dengan normal dan
menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir,
namun itu kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. (Kusmiyati,
et al, 2010; h.7)
ANC atau disebut sebagai pelayanan antenatal merupakan
seorang wanita hamil yang menerima pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan secara kompleks. ANC selama kehamilan diberikan
Hubungan Tingkat Pengetahuan..., Aulia Nur Fitriana, Kebidanan DIII UMP, 2014
sekitar 12-16 kali kunjungan yang bertujuan untuk mencegah atau
mengidentifikasi dan mengobati kondisi yang dapat mengancam
kesehatan janin atau bayi baru lahir atau ibu. Membantu wanita hamil
untuk menghadapi kehamilan dan persalinan sebagai pengalaman
positif. (WHO, 2013; h. 2)
Menurut Matenal Neonatal Health (MNH), ANC merupakan
prosedur rutin yang dilakukan oleh petugas (dokter atau bidan atau
perawat) dalam membina suatu hubungan dalam proses pelayanan
ibu hamil untuk mempersiapkan persalinannya.
b. Pelayanan ANC
Menurut Depkes Jateng (2010) dalam Hani U, et al, (2011; h.
12) pelayanan ANC memiliki cakupan kunjungan yang penting untuk
diperhatikan, antara lain:
1) Cakupan Kunjungan Pertama (K1) Ibu Hamil
Pelayanan kesehatan ibu hamil meliputi pelayanan
kesehatan antenatal, pertolongan persalinan dan pelayanan
kesehatan nifas. Cakupan ANC dapat dipantau melalui
pelayanan K1 ibu hamil untuk melihat akses dan pelayanan
kesehatan ibu hamil sesuai standar paling sedikit empat kali atau
Kunjungan Keempat (K4).
2) Cakupan Kunjungan Ibu hamil K4
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah cakupan ibu
hamil menerima manfaat yang maksimum dari ANC, jika ibu
tersebut memperoleh sedikitnya 4 kali kunjungan (dengan
Hubungan Tingkat Pengetahuan..., Aulia Nur Fitriana, Kebidanan DIII UMP, 2014
distribusi pemberian pelayanan minimal 1 kali pada trimester
pertama, 1 kali pada trimester kedua dan 2 kali pada trimester
ketiga umur kehamilan) di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Kunjungan ibu hamil sesuai standar adalah pelayanan
yang mencakup minimal: (1) Timbang badan dan ukur tinggi
badan, (2) Ukur tekanan darah, (3) Skrining status imunisasi
tetanus (pemberian Tetanus Toksoid), (4) Ukur tinggi fundus
uteri, (5) Pemberian tablet besi (90 tablet selam kehamilan), (6)
Temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal & konseling),
(7) Test laboratorium sederhana (Hb, protein urin) dan atau
berdasarkan indikasi (HbsAG, Sifilis, HIV, Malaria, TBC).
Indikator tersebut untuk mengukur kemampuan
manajemen program KIA dalam melindungi ibu hamil sehingga
kesehatan janin terjamin melalui penyediaan ANC.
c. ANC Terfokus
Hani U, et al (2011; h. 6-9) mengatakan peran ANC dalam
mempromosikan kelangsungan hidup ibu dan bayi baru lahir secara
logis merupakan hal yang sangat rumit karena ada banyak yang
mempengaruhi efektifitas dari asuhan tersebut, disamping mutu dari
asuhan itu sendiri. ANC harus berfokus pada beberapa hal agar
dapat efektif dalam mempromosikan kelangsungan hidup ibu dan
anak, yaitu sebagai berikut:
Hubungan Tingkat Pengetahuan..., Aulia Nur Fitriana, Kebidanan DIII UMP, 2014
1) Semua intervensi yang memang sudah jelas menguntungkan
dalam hal mengurangi penyakit dan Angka Kematian Ibu (AKI)
serta Angka Kematian Bayi (AKB).
2) Cara yang paling baik untuk penyediaan jasa asuhan ini.
Tujuan dari ANC yang terfokus, meliputi antara lain :
1) Peningkatan kesehatan dan kelangsungan hidup, melalui hal-hal
sebagai berikut.
a) Pendidikan dan konseling kesehatan tentang:
(1) Tanda-tanda bahaya dan tindakan yang tepat
(2) Bidang utama dari asuhan diri sendiri seperti gizi,
termasuk suplemen mikronutrisi serta hidrasi, persiapan
pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif dan segera,
pencegahan dan pengenalan gejala-gejala Penyakit
Menular Seksual (PMS), pencegahan malaria, dan infeksi
cacing.
b) Pembuatan rencana persalinan, termasuk juga kesiapan
menghadapi komplikasi
c) Penyediaan imunisasi Tetanus toxoid (TT)
d) Penyediaan mikronutrisi profilaksis termasuk zat besi dan
folat
e) Penyediaan Intermittent Preventive Treatment (IPT) dan
Sulfadoxine Pyrimethamine (SP), terutama bagi primigravida
dan multigravida pada wilayah-wilayah yang terlanda malaria
endemik secara berselang
Hubungan Tingkat Pengetahuan..., Aulia Nur Fitriana, Kebidanan DIII UMP, 2014
f) Penyediaan pengobatan anhelminth (pemberantasan
penyakit cacingan) diwilayah investasi cacing gelang
g) Pemberian kemudahan untuk pemberdayaan klien agar bisa
secara aktif terlibat dengan gizi dan kesiapan menghadapi
kelahiran
2) Pendeteksian secara dini tanda-tanda penyakit atau komplikasi
yang bisa mempengaruhi kesehatan dan kelangsungan hidup ibu
dan bayi baru lahir.
a) Anemia parah
b) Proteinuria
c) Hipertensi
d) Syphilis dan PMS lainnya tergantung pada tingkat
keberadaannya pada populasi setempat
e) Human Immunodeficiency Virus (HIV)
f) Malpresentasi janin setelah minggu ke-36
g) Kegiatan janin (pergerakan dan Detak Jantung Janin (DJJ)
yang terlihat atau dilaporkan)
3) Intervensi yang tepat waktu untuk penatalaksanaan suatu
penyakit atau komplikasi.
a) Anemia parah
b) Pendarahan selama kehamilan
c) Hipertensi yang disertai proteinuria dengan atau tanpa
eklampsia
d) Syphilis, Chlamydia, Gonorhoe, Herpes, serta PMS lainnya
yang ada di wilayah setempat
Hubungan Tingkat Pengetahuan..., Aulia Nur Fitriana, Kebidanan DIII UMP, 2014
e) HIV
f) Malpresentasi atau kelainan (letak sungsang, melintang,
kembar, hidrocephalus) setelah minggu ke-36
g) Kematian janin
h) Kondisi medis yang terjadi secara bersamaan, seperti
tuberkulosis, diabetes, hepatitis, dan demam rematik
Isi Asuhan ANC Terfokus
1) Peningkatan kesehatan dan komunikasi antar pribadi
Pendidikan dan komuniasi antar pribadi harus didasarkan
pada prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa serta menghormati
martabat dari para klien tersebut. Keluarga dan orang terdekat
harus dilibatkan dalam pendekatan terhadap pendidikan ini
beserta pemecahan masalahnya.
2) Kesiapan kelahiran yang berfokus pada klien dan masyarakat
ANC memberikan kesempatan bagi klien untuk belajar
mengetahui dan mempercayai sistem asuhan melalui bidan. ANC
sebaiknya bisa diakses oleh wanita, akses ini juga harus
memperhitungkan akses kultural, waktu, dan letak geografisnya,
seperti ANC-nya akan berlangsung di rumah, ditempat
penyediaan jasa dipusat kesehatan primer, atau ditingkat
rujukan.
ANC harus secara terus-menerus terfokus kembali pada klien
serta lingkungannya untuk memaksimalkan kesempatan memperoleh
hasil kehamilan yang positif baik bagi ibu maupun bagi bayi.
Hubungan Tingkat Pengetahuan..., Aulia Nur Fitriana, Kebidanan DIII UMP, 2014
d. Standar ANC
Asrinah, et al (2010; h. 7-8) mengatakan ANC yang baik
sangat penting untuk hasil kehamilan yang baik karena sebagian
besar dari kematian ibu bisa dihindarkan, maka pelayanan yang
diberikan harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
1) Pelayanan kebidanan meliputi 24 standar yang dapat
dikelompokan sebagai berikut:
a) Standar pelayanan umum (2 standar)
b) Standar pelayanan antenatal (6 standar)
c) Standar pelayanan persalinan (4 standar)
d) Standar pelayanan nifas (3 standar)
e) Standar pelayanan kegawatdaruratan obstertri neonatal (9
standar)
Terdapat 6 standar dalam standar pelayanan antenatal atau ANC
sebagai berikut:
a) Standar 1 : Identifikasi ibu hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah, berinteraksi
dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan
penyuluhan dan memotivasi ibu, suami, dan anggota
keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan
kehamilannya sejak dini dan secara teratur.
b) Standar 2 : Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4 kali ANC. Pemeriksaan
tersebut meliputi anamnesa serta pemantauan ibu dan janin
secara seksama untuk menilai perkembangan berlangsung
Hubungan Tingkat Pengetahuan..., Aulia Nur Fitriana, Kebidanan DIII UMP, 2014
normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan resti atau
kelainan, terutama anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS atau
infeksi HIV, memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan
penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lain yang diberikan
oleh puskesmas. Bidan harus mencatat data yang tepat pada
setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, bidan harus
mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya
untuk tindakan selanjutnya.
c) Standar 3 : Palpasi abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara
seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia
kehamilan dan bila usia kehamilan bertambah, memeriksa
posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke
rongga panggul, mencari kelainan letak, melakukan rujukan
tepat waktu.
d) Standar 4 : Pengelolaan anemia pada kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan,
penanganan, dan rujukan semua kasus anemia pada
kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e) Standar 5 : Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan
darah pada kehamilan dan mengenali tanda-tanda serta
gejala preeklampsia lainnya, lalu mengambil tindakan yang
tepat dan merujuknya.
Hubungan Tingkat Pengetahuan..., Aulia Nur Fitriana, Kebidanan DIII UMP, 2014
f) Standar 6 : Persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil,
suami, serta keluarganya pada trimester ketiga untuk
memastikan bahwa persiapan persalinan telah direncanakan
dengan baik, bersih, aman, dan disamping persiapan
transportasi dan biaya untuk merujuk menyenangkan, bila
tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya
melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.
2) Hani U, et al (2011; h. 10-12) mengatakan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) adalah sebagai berikut:
a) Timbang Berat Badan (BB)
Secara perlahan BB ibu hamil akan mengalami
kenaikan 9-13 kg selama kehamilan atau sama dengan 0,5
kg per minggu atau 2 kg dalam satu bulan. Penambahan BB
paling banyak terjadi pada trimester ke II kehamilan. Tanda
bahayanya, yaitu:
(1) Tubuh ibu sangat kurus atau tidak bertambah (paling
sedikit 9 kg) selama kehamilan.
(2) Tubuh ibu sangat gemuk atau bertambah lebih dari 19 kg
selama kehamilan.
(3) BB ibu naik secara tiba-tiba lebih dari 0,5 kg dalam satu
minggu atau lebih dari 2 kg selama satu bulan.
Penambahan BB ibu selama kehamilan sebagian besar
terdiri atas penambahan BB bayi, plasenta, serta air ketuban
dan sebagian lagi berasal dari penambahan BB ibu sendiri.
Hubungan Tingkat Pengetahuan..., Aulia Nur Fitriana, Kebidanan DIII UMP, 2014
b) Ukur Tekanan Darah (TD)
TD normal antara 90 per 60 hingga 140 per 90 mmHg
dan tidak banyak meningkat selama kehamilan. TD adalah
ukuran kencangnya darah menekan bagian dalam pembuluh
darah (vena dan arteri). TD tinggi dapat menyebabkan
banyak masalah dalam kehamilan, aliran darah dari plasenta
ke bayi juga mengalami gangguan sehingga penyaluran
oksigen serta makanan terhambat, yang menyebabkan
gangguan pertumbuhan.
c) Ukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU)
Uterus semakin lama semakin membesar seiring
dengan penambahan usia kehamilan. Pemeriksaan TFU
dilakukan dengan membandingkan Hari Pertama Haid
Terakhir (HPHT), dan diukur dangan menggunakan palpasi
atau metline terhadap TFU. Uterus bertambah besar kira-kira
2 jari per bulan. Tanda bahayanya yaitu:
(1) Bagian atas uterus tidak sesuai dengan batas tanggal
kehamilannya dari HPHT
(2) Pembesaran uterus lebih atau kurang dari 2 jari per bulan
d) Imunisasi Tetanus toxoid (TT)
Imunisasi TT perlu diberikan pada ibu hamil guna
memberikan kekebalan pada janin terhadap infeksi tetanus
(Tetanus neonatorum) pada saat persalinan, maupun
postnatal. Seorang wanita yang selama hidupnya
mendapatkan imunisasi sebanyak lima kali berarti akan
Hubungan Tingkat Pengetahuan..., Aulia Nur Fitriana, Kebidanan DIII UMP, 2014
mendapatkan kekebalan seumur hidup dengan periode waktu
tertentu terhadap penyakit tetanus.
Menurut WHO, jika seorang ibu belum pernah
mendapat imunisasi TT selama hidupnya, maka ibu tersebut
minimal mendapatkan paling sedikit 2 kali injeksi selama
kehamilan (pertama saat ANC pertama dan kedua, empat
minggu setelah kunjungan pertama). Dosis terakhir sebaiknya
diberikan sebelum dua minggu persalinan untuk
mendapatkan efektifitas dari obat.
Tabel 2.1. Pemberian imunisasi TT
Sumber : Hani U et al (2011; h. 11)
e) Pemberian Tablet Besi
Selama kehamilan seorang ibu hamil minimal harus
mendapatkan 90 tablet tambah darah (Fe), karena sulit untuk
mendapatkan zat besi dengan jumlah yang cukup dari
makanan. Seorang wanita sebaiknya mengkonsumsi
sedikitnya 60 mg zat besi dan 1 mg asam folat setiap hari
untuk mencegah anemia. Akan tetapi, jika ibu tersebut sudah
menderita anemia, maka sebaiknya mengkonsumsi 2 tablet
besi dan 1 asam folat per hari. Zat besi menyebabkan mual,
Antigen Interval (selang waktu minimal)
Lama Perlindungan
% Perlindungan
TT 1 Pada kunjungan antenatal pertama
-
-
TT 2 4 minggu setelah TT I 3 tahun 80 TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95 TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 99 TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun atau
seumur hidup 99
Hubungan Tingkat Pengetahuan..., Aulia Nur Fitriana, Kebidanan DIII UMP, 2014
konstipasi, serta perubahan warna pada feses. Maka saran
yang dianjurkan adalah minum tablet besi pada malam hari
pada malam hari untuk menghindari perasaan mual.
Tablet besi sebaiknya diberikan saat diketahui ibu
tersebut hamil sampai 1 bulan sesudah persalinan. Zat besi
penting untuk mengompensasi peningkatan volume darah
yang terjadi selama kehamilan dan untuk memastikan
pertumbuhan serta perkembangan janin yang adekuat.
f) Tes terhadap Penyakit Menular Seksual (PMS),
PMS yang terjadi selama kehamilan berlangsung, akan
menyebabkan kalainan atau cacat bawaan pada janin dengan
segala akibatnya, oleh karena itu tes terhadap PMS perlu
dilakukan agar dapat didiagnosa secara dini dan
mendapatkan pengobatan secara tepat.
g) Temu Wicara dalam rangka persiapan rujukan
Temu wicara mengenai persiapan tentang segala
sesuatu yang kemungkinan terjadi selama kehamilan penting
dilakukan. Hal ini penting karena bila terjadi komplikasi dalam
kehamilan, ibu dapat segera mendapat pertolongan secara
tepat, karena kematian ibu sering terjadi karena 3T, yaitu
sebagai berikut :
(1) Terlambat mengenali bahaya
(2) Terlambat untuk dirujuk
(3) Terlambat mendapat pertolongan yang memadai
Hubungan Tingkat Pengetahuan..., Aulia Nur Fitriana, Kebidanan DIII UMP, 2014
e. Standar Minimal Kunjungan Kehamilan
Guna menerima manfaat yang maksimum dari ANC, maka
ibu tersebut harus memperoleh minimal sedikitnya 4 kali kunjungan
selama kehamilan, yang terdistribusi dalam 3 trimester, atau dengan
istilah rumus 1 1 2, yaitu sebagai berikut :
1) 1 kali pada trimester I
2) 1 kali pada trimester II
3) 2 kali pada trimester III
Pada setiap kali kunjungan antenatal tersebut, perlu
didapatkan informasi yang sangat penting. Garis-garis besarnya
dijelaskan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 2.2. Informasi Kunjungan Kehamilan
Kunjungan Waktu Informasi Penting Trimester Pertama
Sebelum minggu Ke-14
Membanggun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dengan ibu hamil.
Mendeteksi masalah dan menanganinya. Melakukan tindakan pencegahan seperti
tetanus neonatorum, anemia kekurangan zat besi, penggunaan praktik tradisonal yang merugikan.
Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi.
Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya).
Trimester Kedua
Sebelum minggu Ke-28
Sama seperti diatas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai preeklampsia (tanya ibu tentang gejala-gejala preeklampsia, pantau tekanan darah, evaluasi edema, periksa untuk mengetahui proteinuria).
Trimester Ketiga
Antara minggu 28-36
Sama seperti diatas, ditambah palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda.
Antara minggu 37-40
Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit
Sumber : Hani U et al (2011; h. 13)
Hubungan Tingkat Pengetahuan..., Aulia Nur Fitriana, Kebidanan DIII UMP, 2014
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1. Kerangka Teori
Sumber : Wawan A & Dewi M (2010; h. 12-18), Hani U, et al (2011; h. 6-9), Asrinah, et al (2010; h. 7-8)
Tingkat Pengetahuan:
1. Tahu (Know) 2. Memahami
(comprehension) 3. Aplikasi (application) 4. Analisis (analysis) 5. Sintesis (synthesis 6. Evaluasi (evaluation)
Pengetahuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan: 1. Usia 2. Pendidikan 3. Status sosial ekonomi 4. Paritas 5. Pekerjaan 6. Lingkungan
Antenatal Care
1. Definisi ANC 2. Tujuan ANC 3. ANC Terfokus 4. Standar Pelayanan
Minimal 5. Standar Minimal
Kunjungan ANC
Hubungan Tingkat Pengetahuan..., Aulia Nur Fitriana, Kebidanan DIII UMP, 2014