bab ii tinjauan pustaka a. swedish massagerepository.ump.ac.id/8341/3/wahyu harmuningsih bab...
TRANSCRIPT
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Swedish Massage
1. Definisi Swedish massage
Swedish Massage adalah suatu pijatan yang di lakukan seorang
messure untuk membantu mempercepat proses pemulihan dengan
menggunakan sentuhan tangan dan tanpa memasukkan obat kedalam
tubuh yang bertujuan untuk meringankan atau mengurangi keluhan atau
gejala pada beberapa macam penyakit yang merupakan indikasi untuk
di pijat. Tujuan dari teknik manipulasi tangan (massage) antara lain
adalah rileksasi otot, perbaikan fleksibilitas, pengurangan nyeri, dan
perbaikan sirkulasi darah (Wiyoto, 2011).
Menurut Ali Satya graha dan Bambang Priyonoadi (2009),
Swedish Massage dikembangkan oleh seorang dokter dari Belanda yaitu
Johan Mezger (1839-1909), yang lahir pada tahun yang sama dengan
tahun meninggalnya Ling. Ling dan para pengikutnya menggunakan
suatu sistem yang panjang dan halus yang membuat suatu
pengalaman/rasa yang sangat rileks/santai. Massage merupakan suatu
bentuk senam pasif, yang dilakukan pada bagian tubuh dan sebaliknya
dengan bagian tubuh atau
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
13
seperti halnya jarak/tingkat gerakan (Ali Satya Graha dan Bambang
Priyonoadi, 2009).
2. Macam-macam gerakan Swedish massage
Remedial massage merupakan teknik manipulasi jaringan lunak
dengan tujuan untuk relaksasi otot, perbaikan fleksibilitas dan
pengurangan nyeri dalam upayanya untuk membantu mempercepat
proses penyembuhan beberapa macam penyakit. Remedial massage
memiliki tujuan/target spesifikyang berkaitan dengan
permasalahanpada ototdan dampak dari fungsi otot yang tidak optimal.
Adapun teknik-teknik aplikasi remedial massage yang umum digunakan
adalah dengan menggunakan metode Swedish massage. Teknik
remedial massage dengan metode Swedish massagemeliputi :
a. Eflaurage atau Gosokan
Gambar II.1 Eflaurage
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
14
Eflaurage adalah suatu gerakan dengan mempergunakan
seluruh permukaan telapak tangan melekat pada bagian-
bagian tubuh yang digosok. Bentuk telapak tangan dan jari-
jari selalu menyesuaikan dengan bagian tubuh yang digosok.
Tangan menggosok secara supel/gentle menuju kea rah
jantung (centripetal) dengan dorongan dan tekanan. Tetapi
boleh juga menuju menyamping (centrifugal) misalnya
gosokan ke di bagian dada, perut dan sebagainya. Teknik
eflaurage dilakukan pada permulaan massage dosis 5 kali
dan penutup massage dosis 3 kali baik sebagian maupun
untuk seluruh tubuh. Eflaurage yang dolakukan pada bagian
anggota gerak (extremitas) selalu dengan dorongan dan
tekanan yang baik dan setiap gosokan harus berakhir pada
kelenjar limfe (pada ketiak untuk anggota gerak atas dan lipat
paha untuk anggota gerak bawah).
b. Petrisage atau pijatan
Gambar II.2 Petrisage
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
15
Petrisage adalah suatu gerakan pijatan dengan
mempergunakan empat jari merapat berhadapan dengan ibu
jari yang selalu lurus dan supel. Kesalahan pada umumnya
tidak dapatnya jari-jari tersebut melurus. Bagian tubuh yang
dipijat terletak didalam lengkungan telapak tangan antara
jari-jari dan ibu jari. Gerakan memijat dengan meremas otot
yang sedikit ditarik keatas seolah-olah akan memisahkan otot
dari tulang selaputnya atau dari otot yang lain. Gerakan
pijatan harus dilakukan pada tiap kelompok otot dan otot
harus dipijat beberapa kali dengan supel dan rilek.
c. Tapotemen atau Pukulan
Gambar II.3 Tapotemen
Tapotemen adalah suatu gerakan pukulan dengan
menggunakan satu tangan atau kedua belah tangan yang
dipukul-pukulkan pada obyek pijat secara bergantian.
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
16
d. Friction atau Gerusan
Gambar II.4 Friction
Frictionadalah suatu gerakan gerusan kecil-kecil yang
dilakukan dengan mempergunakan ujung tiga jari (jari
telunjuk, jari tengah dan jari manis)yang merapat, ibu jari,
ujung siku, pangkal telapak tangan dan yang bergerak
berputar-putar searah atau berlawanan arah dengan jarum
jam. Berputar-putar dan menggeser ke samping secara supel
dan kontinyu sehingga seperti spiral. Untuk lebih
menguatkan tekanannya tangan lain dapat membantu
menekan diatasnya. Teknik ini dapat dilakukan dibagian
pantat, otot-otot para vertebralis (kanan kiri columna
vertebralis) di sepanjang tulang belakang, telapak kaki dan
sekeliling pesendian banyak dilakukan untuk remedial
massage.
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
17
e. Vibration atau Getaran
Gambar II.5 Vibration
Vibration adalah suatu gerakan getaran yang dilakukan
dengan mempergunakan ujung jari-jari atau seluruh
permukaan telapak tangan. Sikap siku fleksi ujung jari-jari
seluruh pemukaan telapak tangan diletakkan pada bagian
tubuh yang digetar dan tidak boleh menekan keras-keras.
Gerakan getaran harus halus sekali dan gerakannya sedapat
mungkin ditimbulkan pada pergelangan tangan oleh
kontraksi otot-otot lengan atas dan bawah. Untuk
mendapatkan gerakan yang baik apabila arah jurusan getaran
itu ke belakang dan tidak dari samping ke samping.
f. Skin Rolling atau Melipat dan Menggeser Kulit
Skin rolling adalah suatu gerakan melipat atau menggeser
kulit. Sikap pertama seperti mencubit, kemudian kulit
digeserkan, jari-jari menekan bergerak maju dan ibu jari
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
18
menekan mendorong dibelakang. Teknik ini dapat
menggunakan satu tangan atau kedua belah tangan. Teknik
ini digunakan untuk remedial massage.Efek skin rolling
yang utama adalah untuk mengurangi bahkan
menghilangkan fatique atau kelelahan yang disebabkan
antara lain karena terlalu lama akibat aktivitas pekerjaan
rekreasi atau pejalanan jauh, terpapar cuaca/iklim dan suhu
lingkungan serta akibat aktivitas lain yang melelahkan.
Akibat adanya rangsangan temperature/suhu yang ekstrim
(terlalu dingin maupun terlalu panas) disekitar kita akan
menstimulasi dan mempengaruhi segmen sarafpada kolumna
vertebralis sehingga elastisitas tubuh menjadi lemah dan
reaksi refleknya menurun (tidak kuat menahan udara dingin).
Suhu tubuh kita yang normal antara 36-37oC bila mendapat
rangsangan yang lebih dingin dari luar tubuh, maka akan
menimbulkan reaksi yang hebat berupa terjadinya
penguapan (penguapan udara) dalam tubuh terutama dalam
system pencernaan sehingga perut menjadi kembung dan
keluarlah flatus (kentut). Jadi bukan angina yang masuk ke
dalam perut, tetapi karena salah satu bagian organ tubuh
(pusat saraf) yang terkena rangsangan dingin. Gejala masuk
angina dapat disembuhkan dengan bermacam-macam cara
antara lain dengan remedial massage teknik skin rolling
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
19
tersebut pada bagian para vertebra yaitu di kanan kiri
kolumna vertebralis secara sentripetal sentrifugal.
B. Kompres Hangat
1. Definisi Kompres Hangat
Kompres hangat merupakan bagian dari terapi non farmakologis
yang dapat menurunkan nyeri. Kompres hangat dapat menyebabkan
sirkulasi darah meningkat dan membawa oksigen ke area nyeri serta
membuat otot tendon, maupun ligamen relaksasi (Cyntya, 2013).
Kompres hangat merupakan tindakan untuk mengurangi nyeri
dengan memberikan energy panas melalui proses konduksi. Kompres
hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan
menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian
tubuh yang memerlukan. Pemberian kompres dilakukan pada bagian
radang persendian, kejang otot, perut kembung, dan kedinginan
(Istichomah, 2009).
Kompres hangat termasuk salah satu terapi panas. Penggunaan
terapi panas ini akan menyebabkan vasodilatation (pelebaran pembuluh
darah). Membiarkan darah mengalir lebih banyak pada daerah yang
terluka akan membantu penyembuhan. Panas dapat digunakan selama
beristirahat karena mengalami cedera, dapat juga dipakai untuk
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
20
melunakkan bagian tubuh sebelum melakukan latihan pemanasan dan
mengurangi kekakuan-kekakuan yang muncul karena cedera yang
terjadi sebelumnya. (Taylor, 2008)
2. Macam-Macam Metode Kompres Hangat
Terdapat beberapa metode untuk melakukan terapi panas meliputi:
kompres hangat atau panas, bantal pemanas, kream panas, parafin dan
bak whirpoll. Aplikasi terapi panas ini dapat dilakukan dengan
menggunakan kompres selama 2-4 menit dengan suhu 37oC sampai
40oC yang aman digunakan guna meminimalisir kejadian yang tidak
diinginkan. (Taylor, 2008).
Kompres hangat memberikan rasa hangat untuk memenuhi
kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri,
mengurangi atau mencegah spasme otot dan memberikan rasa hangat
pada daerah tertentu. Kompres hangat dapat dilakukan dengan
menempelkan kantong karet yang diisi air hangat atau handuk yang
telah direndam di dalam air hangat, ke bagian tubuh yang nyeri.
Sebaiknya diikuti dengan latihan pergerakan atau pemijatan. Dampak
fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa,
membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa
nyeri, dan memperlancar aliran darah (Uliyah & Hidayat, 2008).
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
21
C. Nyeri
1. Pengertian Nyeri
Nyeri adalah suatu hal yang bersifat subjektif dan personal. Stimulus
terhadap timbulnya nyeri merupakan sesuatu yang bersifat fisik atau
mental yang terjadi secara alami. Nyeri merupakan suatu pengalaman
yang melelahkan dan membutuhkan energi. Nyeri dapat mengganggu
hubungan personal dan memengaruhi makna hidup (Potter &Perry ,
2012).
2. Sifat Dasar Nyeri
Pengalaman nyeri merupakan suatu hal yang kompleks, mencakup
aspek fisik, emosional, dan kognitif. Kita tidak dapat mengukur nyeri
secara objektif, seperti melalui tes darah. Hanya klien yang mengetahui
kapan nyeri tersebut timbul dan bagaimana perasaan klien ketika nyeri
terjadi. Untuk membuktikan bahwa mereka sedang dalam keadaan nyeri
bukan merupakan tanggung jawab klien, tetapi hal tersebut merupakan
tanggung jawab perawat untuk menerima adanya keluhan nyeri yang
diungkapkan oleh klien (Potter &Perry , 2012).
Teori mekanisme gate control, walaupun banyak peneliti
memberikan saham kepada teori mengenai mekanisme pengolahan
impuls nyeri disusunan saraf pusat, konsep yang kini masih diterima
adalah dari Melzack dan Wall (1965). Hipotesis ini dikenal sebagai
mekanisme Gate Control dari Melzack dan Wall.
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
22
Pengalaman terdahulu merupakan faktor yang membuat otak
campur tangan dan mengubah pengelolaan untuk membuka atau
menutup pintu gerbang. Impuls otak yang melakukan kelola sentral itu
disampaikan melalui serabut-serabut di funikulus dorsalis.
Lintasan impouls perasaan nyeri terdiri atas serangkaian neuron.
Dari tepi sampai di dalam susunan saraf pusat rangkaian neuron itu
dibedakan menjadi neuron pertama, kedua, dan ketiga.
Neuron pertama ialah neuron yang membentuk ganglion spinal.
Neuron tersebut berbentuk pseudounipolar. Juluran perifernya
membentuk alat perasaan (serabut bebas) dan serabut sensorik perifer.
Juluran sentral ganglion spinal membentuk radiks dorsalis dan berakhir
di nucleus proprius kornu dorsalis.
Juluran perifer ganglion spinal yang menyusun serabut sensorik
perifer mempunyai diameter yang berbeda-beda. Impuls perasaan nyeri
dan suhu disalurkan oleh serabut sensorik perifer yang berdiameter
halus (golongan A) atau yang tidak berselubung myelin (golongan C).
Neuron kedua lintasan tersebut dibentuk oleh sel-sel yang menyusun
nucleus proprius kornu dorsalis itu. Juluran kelompok neuron ini
menyusun traktus spinotalamikus. Jaras ini mulai di nucleus proprius
kornu dorsalis, lalu menyilang garis tengah melalui komisura alba untuk
menerima di funikulus ventrolateralis dan kemudian membelok ke
rostral dan menggabungkan diri dengan serabut spinotalamikus lainnya
yang mengakhiri perjalanannya di nukleus ventro-postero-lateralis
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
23
(VPL) sisi kontralateral. Neuron-neuron yang menyusun VPL
merupakan neuron ketiga lintasan impuls perasaan nyeri yang
memproyeksikan impulsnya ke daerah 1, 2 dan 3 di area brodman.
Menurut Melzack dan Wall, mekanisme Gate Control itu bekerja
terus-menerus, juga apabila tampaknya tidak ada perangsangan apapun,
oleh karena aktivitas dasarnya dipelihara oleh penghantaran serabut
golongan yang halus, yang memiliki reseptor yang dapat menyesuaikan
diri secara lembut, sehingga menghasilkan after discharge yang
berkepanjangan dan dengan demikian menghasilkan aktivitas yang
terus-menerus.
Apabila reseptor-reseptor dirangsang secara aktif, maka banyak
serabut mulai mencetuskan aktivitas dan peningkatan aktivitas mereka
mempengaruhi aktivitas yang dikeluarkan oleh sel-sel target area.
Aktivitas berikutnya tergantung dari jumlah serabut yang aktif, derap
pencetusan aktivitasnya dan perbandingan antara jumlah serabut besar
dan halus yang aktif. Dengan demikian, jika suatu ambang rangsang
tertentu sudah terlampaui, maka sel-sel target area mulai menggiatkan
action system dan menghantarkan impuls nyeri.
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
24
3. Fisiologis Nyeri
Terdapat empat proses fisiologis dari nyeri nosiseptif (nosiseptif :
saraf-saraf yang menghantarkan stimulus ke otak) : transduksi,
transmisi, persepsi, dan modulasi (Potter & Perry , 2012).
4. Jenis-jenis Nyeri
Menurut Potter & Perry (2012) , nyeri dikategorikan dengan durasi
atau lamanya nyeri berlangsung (akut atau kronis), atau dengan kondisi
patologis (kanker atau neuropatik).
a. Nyeri Akut / Sementara
Nyeri akut bersifat melindungi, berdurasi pendek, dan memiliki
sedikit kerusakan jaringan serta respons emosional.
b. Nyeri Kronis / Menetap
Nyeri kronis berlangsung lebih lama dari yang diharapkan, tidak
selalu memliki penyebab yang dapat diidentifikasi, dan dapat
memicu penderitaan yang teramat sangat bagi seseorang.
c. Nyeri Kronis yang Tak Teratur (Episodik)
Nyeri berlangsung selama beberapa jam, hari, atau minggu.
d. Nyeri Akibat Kanker
Nyeri kanker biasanya disebabkan oleh berkembangnya tumor
dan berhubungan dengan proses patologis, prosedur invasif,
toksin-toksin dari pengobatan, infeksi, dan keterbatasan sevara
fisik.
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
25
e. Nyeri Akibat Proses Patologis
Proses-proses patologis tersebut memiliki karakter nyeri yang
berbeda beda satu sama lain.
f. Nyeri Idiopatik
Nyeri idiopatik adalah nyeri kronis dari ketiadaan penyebab
fisik atau psikologis yang dapat mengidentifikasi atau nyeri
yang dirasakan sebagai berlebihnya tingkat kondisi patologis
suatu organ.
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nyeri
Menurut Potter & Perry (2012) beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi respon nyeri antara lain :
a. Usia
Usia merupakan variabel penting yang mempengaruhi nyeri,
khususnya pada anak-anak dan lansia.
b. Jenis Kelamin
Secara umum, pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna
dalam merespon terhadap nyeri.
c. Kebudayaan
Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara individu
mengatasi nyeri. Individu mempelajari apa yang diharapkan dan
apa yang diterima oleh kebudayaan mereka.
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
26
d. Makna Nyeri
Makna seseorang yang dikaitkan dengan nyeri mempengaruhi
pengalaman nyeri dan cara seseorang beradaptasi terhadap
nyeri. Hal ini juga dikaitkan secara dekat dengan latar belakang
budaya individu tersebut. Individu akan mempersepsikan nyeri
dengan cara berbeda-beda, apabila nyeri tersebut memberi
kesan ancaman, suatu kehilangan, hukuman dan tantangan.
e. Perhatian
Tingkat seorang klien memfokuskan perhatiannya pada nyeri
dapat mempengaruhi persepsi nyeri. Perhatian yang meningkat
dihubungkan dengan nyeri yang meningkat, sedangkan upaya
pengalihan (distraksi) dihubungkan dengan respon nyeri yang
menurun.
f. Ansietas
Nyeri biasanya bertambah parah saat cemas, otot menegang dan
kelelahan muncul. Studi menunjukan bahwa klien yang
diajarkan sebelum operasi tentang apa yang dihadapi
setelahoperasi, tidak membutuhkan analgetik sebanyak orang-
orang yang menjalani prosedur operasi (Saputro, 2010).
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
27
g. Keletihan
Keletihan meningkatkan persepsi nyeri. Rasa keletihan
menyebabkan sensasi nyeri terasa intensif dan menurunkan
kemampuan koping.
h. Pengalaman Sebelumnya
Setiap orang akan belajar dari pengalamannyeri masa lalu.
Seseorang yang pernah berhasil mengatasi nyeri dimasa lampau,
dan saat ini nyeri yang sama timbul, maka ia akan lebih mudah
mengatasi nyerinya. Mudah tidaknya seseorang mengatasi nyeri
tergantung pengalaman dimasa lalu dalam mengatasi nyeri
(Saputro, 2010).
i. Gaya Koping
Pengalaman nyeri dapat menjadi suatu pengalaman yang
membuat merasa kesepian. Apabila klien mengalami nyeri di
keadaan perawatan kesehatan, seperti dirumah sakit, klien
merasa tidak berdaya dengan rasa sepi itu. Hal yang sering
terjadi adalah klien merasa kehilangan kontrol terhadap
lingkungan atau kehilangan kontrol terhadap hasil akhir dari
peristiwa-peristiwa yang terjadi. Dengan demikian gaya koping
mempengaruhi kemampuan individu tersebut untuk mengatasi
nyeri.
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
28
j. Dukungan Keluarga dan Sosial
Faktor lain yang bermakna mempengaruhi respon nyeri ialah
kehadiran orang-orang terdekat klien dan bagaimana sikap
mereka terhadap klien.
6. Skala intensitas nyeri
Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri
dirasakan oleh individu, pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif
dan individu dan kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama
dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran
nyeri dengan pendekatan objektif yang paling mungkin adalah
menggunakan respon fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri.
Namun, pengukuran dengan teknik ini juga tidak dapat memberikan
gambaran pasti tentang nyeri itu sendiri (Tamsuri, 2007).Intensitas nyeri
dapat diukur menggunakan alat yang berupa Verbal Discriptor Scale
(VDS), Numerik Rating Scale (NRS), dan Visual Analog Scale (VAS).
a. Verbal Discriptor Scale (VDS)
Skala pendeskripsi verbal (Verbal Descriptor Scale, VDS)
merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata
pendeskripsian ini dirangking dari “ tidak terasa nyeri” sampai
“nyeri tidak tertahankan”.
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
29
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri berat Nyeri
nyeri terkontrol berat tidak
terkontrol
Gambar II.6 Verbal Discriptor Scale (VDS)
b. Numerik Rating Scale (NRS)
Skala penilaian numerik (Numerik Rating Scale, NRS) lebih
digunakan sebagai alatpendeskripsi kata. Dalam hal ini, klien
menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10.
Gambar II.7 Numerik Rating Scale (NRS)
Numeric Rating Scale (NRS) merupakan skala yang valid,
numerik memiliki sensitivitas yang baik dan menghasilkan data
yang dapat dianalisis secara statistik untuk tujuan audit
(Wiliomson et al, 2005). Skala biasanya digunakan saat mengkaji
intensitas nyeri sebelum dan sesudah intervensi terapeutik. Pasien
dinyatakan tentang derajat nyeri yang dirasakan dengan
menunjukan angka 0-10, dimana angka 0 menunjukan tidak
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
30
adanya nyeri, angka 1-3 menunjukan nyeri ringan, angka 4-6
menunjukan nyeri sedang dan angka 7-10 menunjukan nyeri berat.
c. Visual Analog Scale (VAS)
Skala analog visual (Visual analog scale, VAS) tidak melebel
subdivisi. VAS adalah suatu garis lurus,yang mewakilkan
intensitas nyeri yang terus menerus dan pendeskripsi verbal pada
setiap ujungnya. Skala ini memberi klien kebebasan penuh untuk
mengidentifikasi keparahan nyeri. VAS dapat merupakan
pengukuran keparahan nyeri yang lebih sensitif karena klien
dapat mengidentifikasi setiap titik pada rangkaian dari pada
dipaksa memilih satu kata atau satu angka (Potter & Perry 2006).
Tidak Nyeri
nyeri sangat hebat
Gambar II.8 Visual Analog Scale (VAS)
D. Low Back Pain (LBP)
1. Definisi
Nyeri punggung bawah ialah perasaan nyeri di daerah lumbo sakral.
Mobilitas punggung bawah sangat tinggi di samping itu juga menyangga
beban tubuh dan sekaligus sangat berdekatan dengan jaringan lain
(Harsono, 2000).
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
31
Nyeri punggung bawah (NBP) atau low back pain (LBP) adalah rasa
nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri
lokal maupun nyeri radikuler maupun keduanya. Nyeri ini terasa
diantara sudut iga terbawah sampai lipat bokong bawah yaitu di daerah
lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke
arah tungkai dan kaki. NPB yang lebih dari 6 bulan disebut kronik
(Tunjung, 2009).
2. Klasifikasi low back pain
Menurut Bimariotejo (2009) berdasarkan perjalanan klinisnya LBP
dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
a. Acute Low Back pain ditandai dengan rasa nyeri yang menyerang
secara tiba-tiba, rentang wakunya hanya sebentar, antara
beberapa hari sampai beberapa minggu. Rasa nyeri ini dapat
hilang atau sembuh. Acute Low Back pain dapat disebabkan
karena luka traumatic seperti kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa
nyeri dapat hilang sesaat kemudian. Kejadian tersebut selain
dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot, ligament dan
tendon. Pada kecelakaan yang lebih serius, fraktur tulang pada
daerah lumbal masih dapat sembuh sendiri. Sampai saat ini
penatalaksanaan awal nyeri punggung akut terfokus pada istirahat
dan pemakaian analgesik.
b. Chronic Low Back pain, rasa nyeri pada chronic Low Back pain
bisa menyerang lebih dari 3 bulan. Rasa nyeri ini dapatberulang-
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
32
ulang atau kambuh kembali. Fase ini biasanya memilikionset
yang berubah.
3. Etiologi
Etiologi nyeri punggung bawah bermacam-macam, yang paling
banyak adalah penyebab sistem muskuloskeletal. Disamping itu LBP
dapat merupakan nyeri rujukan dari gangguan sistem
gastrointestinal,sistem genitorinaria atau sistem kardiovaskular. Proses
infeksi, neoplasma dan inflasi daerah panggul dapat juga menimbulkan
LBP. Penyebab sistem neuromuskuloskeletal dapat diakibatkan
beberapa faktor, ialah : (a) otot, (b) discus intervertebralis, (c) sendi
apofiseal, anterior, sarkoiliaka, (d) kompresi saraf/radiks ,(e) metabolik ,
(f) psikogenik, (g) umur (Dachlan,2009).
4. Faktor Resiko
Faktor resiko nyeri punggung bawah meliputi usia, jenis kelamin,
berat badan, etnis, merokok, pekerjaan, paparan getaran, angkat beban
yang berat yang berulang-ulang, membungkuk, duduk lama, geometri
kanal lumbal spinal dan faktor psikososial (Bimareotejo, 2009) . Nyeri
ini terdapat pada daerah lumbal bawah, disertai penjalaran ke daerah
daerah lain,antara lain sarkoiliaka, koksigenus,bokong, kebawah lateral
atau posterior paha,tungkai, dan kaki (Bimareotejo, 2009).
Faktor resiko dari LBP yang paling sering adalah yang berhubungan
dengan faktor pekerjaan ergonomik. Faktor pekerjaan ini termasuk
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
33
berpindah,pekerjaan berat ,vibrasi dari seluruh tubuh dan
ketidaknyamanan postur. Faktor resiko yang utama penyebab LBP
adalah karakteristik individual.
Karakteristik individual ini termasuk riwayat LBP sebelumnya,
umur,jenis kelamin, faktor sosioekonomi, kebiasaan merokok, masalah
psikologi atau emosi, jenis personality, dan tingkat pemahaman. LBP
merupakan gejala yang kompleks yang berasal dari efekinteraksi dan
psikososial, biomekanika dan faktor individual. Oleh karena itu faktor
karakteristik individual ini menjadi sangat penting dalam menjelaskan
bagaimana seseorang dapat mengalami LBP (Simone, 2012)
a. Riwayat LBP sebelumnya.
Riwayat LBP sebelumnya merupakan faktor resiko yang
sangat kuat untuk seorang individu mengalami LBP dimasa
depan (Simone, 2012).
b. Usia
Usia memiliki peran tersendiri dalamkejadian LBP.
Kejadian LBP meningkat berhubung dengan peningkatan usia.
Pada rentang umur 50 hingga 60 merupakan kejadian terbanyak
dan setelah umur 60 terjadi penurunan kejadian LBP. Beberapa
kemungkinan yang menyebabkan LBP yang berhubungan
dengan usia adalah akumulasi kerusakan tulang belakang akibat
beban kerja tulang belakang seperti mikrotrauma,degenerasi
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
34
natural tulang belakang dan penurunan kapasitas tulang
belakang dan weight bearing (Simone, 2012)
c. Jenis kelamin
Pada survei berbasis komunitas, resiko LBP lebih tinggi
pada wanita dibandingkan dengan pria,. Resiko dari LBP ini
meningkat dua kali lipat untuk wanita dengan riwayat LBP
sebelumnya. Wanita yang mengalami LBP biasanya disebabkan
oleh faktorlebarnya pelvis,perubahan hormon akibat stress,dan
akibat melahirkan. Nyeri yang dirasakan akibat LBP
mengganggu aktivitas, pola tidur dan sewaktu waktu
mengganggu produktivitas. Nyeri yang dialami oleh
keseluruhan wanita yang mengalami LBP terkadang bisa
berlanjut menjadi nyeri kronik atau rekuren (Simone, 2012)
d. Karakteristik sosioekonomi
LBP lebih sering ditemukan pada wanita dengan kelas
sosioekonomi yang tinggi dengan pekerjaan sebagai manajer,
pegawai bayaran maupun pekerjaan profesi (Simone, 2012)
e. Merokok
Beberapa studi mengemukakan dua pendapat yang berbeda,
merokok merupakan faktor resiko LBP dan pendapat lain
mengemukakan merokok bukan merupakan faktor dari LBP.
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
35
Beberapa penjelasan mengarah pada spekulasi bahwa LBP
disebabkan oleh batuk yang berhubungan dengan rokok dan
meningkatkan tekanan diantara diskus intervertebralis,
menyebabkan pembengkakan diskus dan herniasi. Penjelasan
yang lainnya adalah terkait dengan efek nikotin. Nikotin yang
terkandng didalam rokok menyebabkan penurunan perfusi
darah pada corpus vertebrae yang mengganggu metabolism
diskus dan penurunan mineral pada tulang yang dapat
menyebabkan mikrofaktur ( Simone,2012).
f. Psikologi
Terdapat bukti yang kuat bahwa komorbiditas tinggi antara
gangguan psikologi dan nyeri, padasebagian pasien dengan
nyerikronik. Terdapat laporan mengenai nyeriyang
menyebabkan ansietas pada jenis kelamin spesifik. Terdapat
hubungan yang signifikan antara ansietas dan nyeri pada
pria,bukan pada wanita. Tetapi pada wanita, faktor-faktor
seperti depresi,penderitaan,ansietas yang sensitif,stress, dan
tidak bersemnagat dengan nyeri dilaporkan secara signifikan
berhubungan dengan LBP (Simone, 2012)
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
36
g. Kafein
Kafein memiliki efek sentral, dalam beberapa studi telah
dibuktikan bahwa kafein mempengaruhi proses nyeri. Kafein
merupakan antagonis reseptor adenosine A1, A2A dan A2B yang
banyak terletak pada korda spinalis, thalamus dan bagian
supraspinal lainnya ( European Guideline, 2004)
Kafein berperan dalam meningkatkan efek analgesik dari
beberapa obat seperti asetaminofen, dan beberapa NSAID.
Analgesik yang mengandung campuran kafein ini banyak
digunakan pada beberapa gangguan berupa nyeri ( European
Guideline, 2004)
h. Aktivitas Fisik
Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa olahraga
memiliki efek positif terhadap pencegahan back pain,mencegah
penambahan episode dari back pain, dan mencegah disabilitas
pada penderita LBP. Besar dari efek aktivitas fisik
terhadappencegahan LBP dilaporkan merupakan efek ringan
sedang ( European Guideline, 2004)
i. Obesitas
Obesitas merupakan salah satu faktor yang menjadi suspek
yang tidak terlalu berhubungan dengan LBP namun faktanya
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
37
dapat menyebabkan LBP (Tobim, 2011). Menurut penelitian
Samartzis et al ,obesitas dan overweight merupakan faktor yang
berhubungan dengan degenerasi diskus intervertebralis. Selama
ini overweight dan obesitas di postulasikan sebagai penyebab
degenerasi diskus karena terdapat bebab kompresif yang
berlebihan pada vertebra orang yang overweight dan obesitas.
E. Petani
1. Pengertian petani
Hingga kini, walaupun setiap pemangku kepentingan bahkan negara
telah menetapkan istilah dan definisi mengenai petani, baik untuk tujuan
analisis maupun tujuan pelaksanaan program pemerintah, namun
sebenernya belum ada satu definisi yang disepakati secara universal
mengenai istilah dan pengertian petani. Terdapat variasi yang luas
mengenai pengertian petani yang dibuat oleh satu negara dan negara lain
ataupun satu pemangku kepetingan yang lain. Sebagai contoh misalnya,
definisi petani menurut Brazil berbeda dengan definisi petani menurut
Amerika Serikat. Di Brazil, petani dianggap sebagai petani kecil jika :
a. Mengolah lahan pertanian bersama dengan keluarganya (ia tidak
mempekerjakan orang lain yang bukan keluarganya).
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
38
b. Ukuran lahan lebih kecil dari 4 (empat) fiscal modules (1 modul
setara dengan 5-110 ha, tergantung pada lokasinya).
c. Hasil pertanian menjadi pendapatan utama bagi pemiliknya.
Pemerintah Amerika Serikat, tepatnya Departemen Pertanian
Amerika Serikat, menggunakan istilah petani untuk semua skala, baik
petani skala kecil, menengah maupun besar, namun setiap skala
memiliki batasan yang jelas. Petani berskala kecil di Amerika Serikat
merupakan pemilik usaha dibidang pertanian (agricultural business) di
mana ia dan keluarganya merupakan pemilik terbesar dari usaha tersebut
(he and his family own the majority of the business). Selain itu, petani
berskala kecil juga dibatasi dari besarnya pendapatan. Petani disebut
berskala kecil jika pendapatan pertahunnya berkisar 350.000 dolar
Amerika Serikat. Petani dengan pendapatan pertahun 350.000 hingga
999.999 dolar Amerika Serikat disebut petani berskala menengah, dan
petani dengan pendapatan lebih dari 1 juta dolar Amerika Serikat
disebut petani berskala besar.
2. Klasifikasi Petani
Studi tentang musculoskeletal disorders (MSDs) pada berbagai
jenis industry mendapatkan bahwa ada beberapa otot yang sering
dikeluhakan oleh pekerja, yaitu otot leher, bahu, lengan, tangan, jari,
punggung, pinggang, serta otot-otot bagian bawah. Dari berbagai
keluhan tersebut, pinggang merupakan bagian otot yang paling banyak
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
39
dialami Data dari Berau Of Statistics (BLS) Departemen Tenaga Kerja
Amerika menyatakan 20% dari semua kasus sakit yang disebabkan
pekerjaan dan 25% biaya kompensasi yang di keluarkan karena adanya
keluhan/ sakit pinggang (Tarwaka,2015).
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
40
F. Kerangka Teori
Nyeri Punggung Bawah
Faktor Resiko :
1. Riwayat LBP
sebelumnya
2. Usia
3. Jenis kelamin
4. Karakteristik
sosioekonomi
5. Merokok
6. Psikologi
7. Kafein
8. Aktivitas Fisik
9. Obesitas
Penatalaksanaan Nyeri
Non
Farmakologi :
1. Fisioterapi
2. Osteopati
3. Chiropractic
4. Ultrasonografi
5. Kompres
Hangat
6.. Massage :
Farmakologi :
1. Parasetamol
2. Obat anti-
inflamasi
nonsteroid
(OAINS)
3. Analgesik
campuran
4. Relaksan
otot
a.Swedish
Massage
Gambar II.9 Kerangka Teori
Simone (2012), Tunjung (2009), Bull (2007),
Wiyoto (2011)
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
41
G. Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabeldependen
Gambar II.10 Kerangka Konsep
H. Hipotesis
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep diatas dapat
dirumuskan suatu Hipotesis penelitian ini yaitu :
Ha : Swedish Massage efektif terhadap perubahan tingkat nyeri kejadian low
back pain pada petani di Desa Pasinggangan Banyumas.
Ho : Swedish Massage tidak efektif terhadap perubahan tingkat nyeri
kejadian low back pain pada petani di Desa Pasinggangan Banyumas.
Nyeri Punggung
Bawah
Swedish Massage
EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE..., Wahyu Harmuningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018