bab ii tinjauan pustaka 2.1 kajian teori 2.1.1 hakikat...

19
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA SD Howard L. Kingskey dalam Ahmad Susanto (2013:3) mengatakan, learning is the process by which behavior (in the broader sence) is originated or changed through practice or training (belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau latihan). Pendapat ini sejalan dengan James O. Whitaker (dalam Djamarah, 2000:12) yang berpendapat bahwa belajar yaitu proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman. Pendapat ini sejalan dengan pendapat belajar menurut Gagne (1989) dalam Ahmad Susanto (2013:1), yang mengatakan “belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilaku sebagai akibat pengalaman. Belajar diperlukan untuk mampu berubah menjadi lebih baik,setiap proses harus dilakukan dengan maksimal. Setiap orang yang ingin berubah dan berkembang serta meningkatkan kemampuannya juga harus belajar. Dalam kegiatan belajar diperlukan sebuah hubungan timbal balik antara manusia dengan manusia itu sendiri ataupun dengan lingkungan. Seperti yang dikemukakan oleh Burton dalam Ahmad Susanto (2013:3) bahwa belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka dapat berinteraksi dengan lingkungannya. Pendapat lain tentang belajar yaitu dikemukakan oleh Woolfolk dan Nicolish (1980) dalam Hosnan (2014:3) yang mengatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang ada dalam diri seseorang sebagai hasil dari pengalaman. Dalam buku “Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran abad 21” yang ditulis oleh Hosnan menyimpulkan bahwa: “belajar pada hakikatnya suatu proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu siswa. Belajar dapat dipandang sebagai proes

Upload: vanminh

Post on 06-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10957/2/T1_292012170_BAB II... · 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA SD . ... 4.2 Mendeskripsikan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA SD

Howard L. Kingskey dalam Ahmad Susanto (2013:3) mengatakan,

learning is the process by which behavior (in the broader sence) is originated or

changed through practice or training (belajar adalah proses dimana tingkah laku

(dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau latihan). Pendapat

ini sejalan dengan James O. Whitaker (dalam Djamarah, 2000:12) yang

berpendapat bahwa “belajar yaitu proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau

diubah melalui latihan dan pengalaman”. Pendapat ini sejalan dengan pendapat

belajar menurut Gagne (1989) dalam Ahmad Susanto (2013:1), yang mengatakan

“belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah

perilaku sebagai akibat pengalaman”.

Belajar diperlukan untuk mampu berubah menjadi lebih baik,setiap proses

harus dilakukan dengan maksimal. Setiap orang yang ingin berubah dan

berkembang serta meningkatkan kemampuannya juga harus belajar. Dalam

kegiatan belajar diperlukan sebuah hubungan timbal balik antara manusia dengan

manusia itu sendiri ataupun dengan lingkungan. Seperti yang dikemukakan oleh

Burton dalam Ahmad Susanto (2013:3) bahwa “belajar merupakan suatu

perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu

dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka dapat

berinteraksi dengan lingkungannya”. Pendapat lain tentang belajar yaitu

dikemukakan oleh Woolfolk dan Nicolish (1980) dalam Hosnan (2014:3) yang

mengatakan bahwa “belajar adalah perubahan tingkah laku yang ada dalam diri

seseorang sebagai hasil dari pengalaman”.

Dalam buku “Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran

abad 21” yang ditulis oleh Hosnan menyimpulkan bahwa:

“belajar pada hakikatnya suatu proses interaksi terhadap semua situasi

yang ada di sekitar individu siswa. Belajar dapat dipandang sebagai proes

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10957/2/T1_292012170_BAB II... · 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA SD . ... 4.2 Mendeskripsikan

8

yang diarahkan kepada pencapaian tujuan dan proses berbuat melalui

berbagai pengalaman yang diciptakan guru”.

Pernyataan ini didukung oleh Sudjana (1989:28) dalam Hosnan (2014:8)

belajar juga merupakan proses melihat,mengamati,dan memahami sesuatu. Sama

seperti pendapat Geoorge Kaluger (1984:4) dalam Hosnan (2014:3) memberi

pengertianbahwa “belajar adalah proses membangun pemahaman atau pemaknaan

terhadap informasi dan atau pengalaman siswa”. Menurut M. Hosnan (2014:5)

dalam bukunya yang berjudul Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam

Pembelajaran Abad 21 mengemukakan “berbagai aktivitas belajar dilakukan dan

diarahkan untuk mencapai tujuan tujuan yang diharapkan, jadi hakikat belajar

adalah kegiatan yang selalu melibatkan tiga hal pertama adanya perubahan

tingkah laku, setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk

kepentingan hidup individu yang bersangkutan, baik untuk kepentingan masa

sekarang maupun masa mendatang. Kedua sifat perubahan relatif permanen.,

perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar cenderung menetap dan

menjadi bagian yang melekat dalam dirinya dan yang terakhir perubahan yang

terjadi bersifat aktif. Perubahan disebabkan oleh interaksi dengan lingkungan

bukan oleh proses kedewasaan atau perubahan kondisi fidik yang temporer

sifatnya”.

Dari beberapa pendapat ahli tentang pengertian belajar maka peneliti

menyimpulkan bahwa belajar merupakan proses yang dialami oleh setiap

individu, yang dilakukan secara sadar diakibatkan dari interaksi dengan individu

lain maupun lingkungan yang menimbulkan sebuah pengalaman sehingga

berakibat pada perubahan tingkah laku yang permaanen atau bertahan lama dalam

diri individu.

Dalam proses pendidikan pembelajaran merupakan aktivitas yang utama,

karena dalam aktivitas pembelajaran siswa diajak untuk belajar. Hamalik

(2003:30) mengatakan bahwa “pembelajaran sebagai suatu kombinasi yang

tersusun meliputi unsur manusia, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur

yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran”. Pembelajaran

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10957/2/T1_292012170_BAB II... · 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA SD . ... 4.2 Mendeskripsikan

9

merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar

pada suatu lingkungan belajar (Achajar Chalil). Menurut Undang Undang Sistem

Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pembelajaran diartikan sebagai proses

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar. Kemudian Sudjana (2004:28) dalam Hosnan (2014:18) mengemukakan

tentang pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan

disengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua

pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar )

yang melakukan kegiatan membelajarkan. Berdasarkan beberapa pendapat

mengenai pembelajaran menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran suatu upaya yang disengaja agar terjadi kegiatan belajar antara

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar serta didukung oleh fasilitas

dengan menggunakan prosedur tertentu untuk mencapai tujuan dari kegiatan

pembelajaran.

Laksmi Prihantoro dkk (1986) dalam , Trianto (2014:137).menyebutkan

hakikat IPA merupakan suatu produk, proses, dan aplikasi . Sebagai produk IPA

merupakan sekumpulan pengetahuan dan sekumpulan konsep dan bagan konsep.

Sebagai suatu proses , IPA merupakan suatu proses yang dipergunakan untuk

mempelajari objek studi, menemukan dan mengembangkan produk-produk sains,

dan sebagai aplikasi, teori IPA akan memberi kemudahan bagi kehidupan. Latar

belakang pembelajaran Ilmu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang tercantum dalam

Permendiknas No 22 Tahun 2006 menyebutkan bahwa:

“IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

sistematis....Pendididkan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi

peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar ,serta

prospek pengembangan lebih lanjut dan menerapkan didalam kehidupan

sehar-hari….”

Berdasarkan dari latar belakang yang tercantum dalam Permendiknas, maka

pembelajaran IPA mempunyai pengaruh penting dalam kehidupan sehari-hari

manusia, karena dengan adanya pembelajaran IPA manusia termotivasi untuk

mempelajari alam sekitar sehingga dapat mengembangkan suatu baru untuk

meningkatkan kualitas hidup. Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10957/2/T1_292012170_BAB II... · 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA SD . ... 4.2 Mendeskripsikan

10

penting dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan melalui

pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasi. Penerapan IPA perlu

dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungannya.

2.1.2 Tujuan Pembelajaran IPA

Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Dasar menurut

Kurikulum KTSP Standar Isi Tahun 2006, bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut:

a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha berdasarkan

keberadaan, keindahandan keteraturan alam ciptaan-Nya Mengembangkan

pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

b. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya

hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,teknologi dan

masyarakat

c. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar

,memecahkan masalah dan membuat keputusan

d. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara memelihara,

menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

e. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya

sebagai salah satu ciptaan Tuhan

f. Memperoleh bekal pengetahuan,konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar

untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTS

2.1.3 Ruang Lingkup Bahan Kajian IPA SD/MI

Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI dalam Permendiknana No

22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi,meliputi aspek-aspek yang sesuai dengan

kehidupan sehari-hari. Ruang lingkup tersebut yaitu:

a. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan

interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.

b. Benda /materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair,padat dan gas.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10957/2/T1_292012170_BAB II... · 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA SD . ... 4.2 Mendeskripsikan

11

c. Energi dan perubahannya meliputi:gaya, bunyi, panas, magnet,

listrik,cahaya,dan pesawat sederhana.

d. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda

langit lainnya.

2.1.4 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas III Semester II

Tabel 2.1

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas III Semester II

Ilmu Pengetahuan Alam

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Energi dan

Perubahannnya

4. Memahami berbagai

cara gerak benda,

hubungannya dengan

energy dan sumber

energi

4.1 Menyimpulkan hsil pengamatan bahwa gerak

benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran

4.2 Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang

pengaruh energi panas, gerak,getaran dalam

kehidupan sehari-hari

4.3 Mengidentifikasi sumber energi dan kegunaannya

5. Menerapkan konsep

energi gerak

5.1 Membuat kincir angin untuk menunjukkan bentuk

energi angina dapat diubah menjadi wenergi gerak

5.2 Menerapkan cara menghemat energi dalam

kehidupan sehari-hari

Bumi dan Alam Semesta

6. Memahami

kenampakan

permukaan bumi,

cuacadan

pengaruhnya bagi

manusia, serta

hubungannya dengan

cara manusia

memelihara dan

melestarikan alam

6.1 Mendeskripsikan kenampakan permukaan bumi di

lingkungan sekitar

6.2 Menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan

cuaca

6.3 Mendeskripsikan pengaruh cuaca bagi kegiatan

manusia

6.4 mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara

dan melestarikan alam di lingkunga sekitar

Sumber: Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

Pada tabel 2.1.4 telah disebutkan standar kompetensi dan kompetensi

dasar yang harus dicapai di kelas III semester II. Dari beberapa standar

kompetensi dasar, peneliti menggunakan kompetensi dasar 6.4 mengidentifikasi

cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam di lingkunga sekitar.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10957/2/T1_292012170_BAB II... · 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA SD . ... 4.2 Mendeskripsikan

12

2.1.5 Model Pembelajaran

Keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran juga dipengaruhi oleh model

pembelajaran. Sebagai seorang guru diharapkan dapat memilih dan menentukan

model pembelajaran dengan tepat sehingga tujuan dari pembelajaran akan

tercapai. Menurut Hosnan (2014:181) mengemukakan model pembelajaran yaitu:

“sebuah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu

dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para

pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan strategi dan aktivitas prinsip

pembelajaran/paradigm belajar dari pola lama bergeser menuju ke pola baru”

Sependapat dengan Soekamto (dalam Nurulwati, 2000:10) mengemukakan

maksud dari model pembelajaran adalah:

“kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar

tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran

dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar ”

Berdasarkan dari pengertian model pembelajaran menurut Hosnan

(2014:181) dan Soekamto (dalam Nurulwati, 2000: 10) , maka dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran suatu kerangka yang digunakan untuk

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai suatu tujuan

pembelajaran dan sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para

pengajar untuk merencanakan suatu kegiatan belajar.

2.1.6. Model Pembelajaran Picture and Picture

Model pembelajaran Picture and Picture merupakan model pembelajaran

yang dalam kegiatan pembelajarannnya menggunakan gambar sebagai media

pembelajaran. Menurut Ariz Shimin (2014:122) pada buku yang berjudul “68

Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013” yang mengungkapkan

bahwa model Pembelajaraan Picture and Picturemerupakan model pembelajaran

menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis.

Zainal Aqib (2013:18) Model pembelajaran Picture and Picture merupakan

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10957/2/T1_292012170_BAB II... · 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA SD . ... 4.2 Mendeskripsikan

13

model pembelajaran yang didasarkakan atas contoh, akan tetapi contoh pada

metode pembelajaran Picture and Picture ditekankan pada gambar. Sejalan

dengan pendapat Suprijono (2009) yang menyatakan bahwa model pembelajaran

Picture and Picture yang menggunakan gambar sebagai media pembelajran. Jadi

model pembelajaran Picture and Picture merupakan model pembelajaran yang

menggunakan gambar sebagai media utama dalam kegiatn pembelajaran,

menuntut siswa untuk melakukan kegiatan analisis.

2.1.7 Sintak /Langkah-langkah Model pembelajaran Picture and Picture

Menurut Miftahul Huda (2013:236) menyatakan sintak atau langkah-

langkah model pembelajaran Picture and Picture:

a. Guru menyampaikan kompetensi dasar mata pelajaran yang bersangkutan.

Dengan demikian siswa dapat mengukur sejauh mana kompetensi yang harus

mereka kuasai .

b. Pesentasi materi , pada tahap penyajian materi telah menciptakan momentum

awal pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran dimulai dari tahap ini .

Pada tahap inilah guru harus berhasil memberi motivasi pada beberapa siswa

yang kemungkinan masih belum siap.

c. Penyajian gambar, pada tahap ini guru menyajikan gambar dan mengajak

siswa untuk terkibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati

setiap gambar yang ditunjukkan.

d. Pemasangan gambar, guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian

untuk memasang gambar-gambar secara berurutan dan logis.

e. Penjajakan, penjajakan dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan kepada siswa

mengenai alasan/dasar pemikiran dibalik urutan gambar yang disusun

f. Penyajian Kompetensi, berdasarkan komentar atau penjelasan atau urutan

gambar-gambar guru dapat menjelaskan lebih lanjut sesuai dengan kompetensi

yang ingin dicapai.

g. Penutup, di dalam kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa berefleksi

mengenai apa yang tekah dicapai dan dilakukan. Hal ini bertujuan untuk

memperkuat materi dan kompetensi dalam ingatan siswa.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10957/2/T1_292012170_BAB II... · 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA SD . ... 4.2 Mendeskripsikan

14

Pembelajaran melalui penyusunan gambar dan analisis gambar akan

menciptakan kondisi siswa yang aktif dan mampu menemukan konsep sendiri

melalui pembelajaran yang bermakna. Sedangkan sintak atau langkah-langkah

kegiatan pembelajaran mosde Picture and Picture menurut Aris Shoimin

(2014:122) berpendapat bahwa langkah-langkah model pembelajaran Picture and

Picture yaitu sebagai berikut:

a. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai

Penyampaian kompetensi yang akan dicapai bertujuan agar siswa mengukur

sejauh mana materi yang harus dikuasai.

b. Menyajikan materi sebagai pengantar

Pada tahap ini guru memberikan momentum permulaaan kegiatan

pembelajaran.

c. Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan sesuai

dengan materi .

Ketika guru menunjukkan gambar-gambar yang sesuai dengan materi, guru

meminta siswa secara aktif untuk menganalisis gambar.

d. Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian untuk memasang

atau mengurutkan gambar menjadi urutan yang logis.

Pada langkah ini guru harus memberikan motivasi kepada siswa karena

penunjukkan secra langsung kadang kurang efektif dan membuat siswa merasa

dihukum.

e. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut.

Setelah menanyakan alasan pada siswa, guru mengajak siswa untuk

mencantumkan rumus tinggi jalan cerita, atau tuntutan KD dengan indikator

yang akan dicapai.

f. Dari alasan urutan gambar tersebut guru mulai menanamkan konsep atau

materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

Dalam proses diskusi dan analisis gambar, guru harus memberikan penekanan

pada kompetensi yang ingin docapai dengan meminta siswa lain untuk

mengulangi, menuliskan, atau bentuk lain dengan tujuan siswa mengetahui

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10957/2/T1_292012170_BAB II... · 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA SD . ... 4.2 Mendeskripsikan

15

bahwa hal tersebut penting dalam pencapaian KD dan indikator yang telah

ditetapkan.

g. Kesimpulan dan rangkuman kegiatan pembelajaran dilakukan oleh siswa, guru

membantu dalam proses menyimpulkan kegiatan pembelajaran.

Dalam sintak model pembelajraran Picture and Picture menurut Aris

Shohimin (2014:122) guru harus mampu memberikan penekanan-penekanan pada

kompetensi dasar yang harus dicapai dalam kegiatan pembelajaran. Pendapat lain

mengenai sintak atau langkah-langkah kegiatan pembelajaran menggunakan

model Pembelajaran Picture and Picture dikemukakan oleh Hosnan (2014:256),

sintak model pembelajaran Picture and Picture sebagai berikut:

a. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai

b. Menyajikan materi sebagai pengantar

c. Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan

dengan materi

d. Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian memasang atau

mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis

e. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut

f. Dari alasan atau urutan gambar guru mulai menambahkan konsep /materi

sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.

g. Kesimpulan atau rangkuman

2.1.8 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Picture and Picture

Menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dalam kegiatan

pembelajaran memudahkan siswa untuk memahami apa yang dimaksudkan oleh

guru ketika menyampaikan materi pembelajaran. Karena menggunakan gambar

sebagai alat menarik perhatian siswa makan siswa cepat tanggap atas materi yang

disampaikan . Pada gambar yang disampaikan tercantum keterangan sehingga

siswa dapt membaca satu persatu sesuai dengan petunjuk yang ada pada gambar-

gambar yang diberikan. Penggunaan gambar dan dengan pembelajran akif siswa

lebih berkonsentrasi dan merasa asyik karena tugas yang diberikan guru berkaitan

dengan permainan seari-hari, yakini bermain gambar. Dalam pembelajaran

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10957/2/T1_292012170_BAB II... · 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA SD . ... 4.2 Mendeskripsikan

16

terdapat kompetisi antra kelompok dalam penyusunan gambar yang telah

dipersiapkan oleh guru sehingga suasana terasa hidup. Karena siswa melakukan

kegiatan pembelajaran yang bermakna dan berbantu pada gambar siswa lebih kuat

mengingat konsep-konsep atau bacaan yang ada pada gambar (Aris Shohimin

2014:126).

Selain kelebihan model pembelajaran Picture and Picture juga memiliki

kekurangan karena membutuhkan waktu yang banyak, dimulai dari siswa harus

mengurutkan gambar lalu melakukan kegaatan diskusi. Kegiatan diskusi baik

digunakan ketika siswa mampu aktif dalam kegiatan pembelajaran akan tetapi

akan kurang efektif apabila terdapat siswa yang pasif. Dalam mempersiapkan alat

dan bahan dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Picture and Picture cukup banyak. Guru yang tidak mampu menguasai kelas

dengan baik akan sedikit kerepotan menggunakan model pembelajaan Picture and

Picture karena dikhawatirkan akan terjadi kekacauan di kelas dan menyebabkan

tujuan pembelajaran tidak tercapai. Selain daripada kekurangan dalam

pelaksanaannya, biaya yang dibutukanpun tidak sedikit.

2.1.9 Model Pembelajaran Examples Non Examples

Menurut Komalasari (2010:61) menyatakan model pembelajaran

Examples Non Examples merupakan model pembelajaran yang membelajarkan

murid terhadap permasalahan yang ada di sekitarnya melalui analisis contoh-

contoh berupa gambar-gambar, dan kasus yang bermuatan masalah. Murid

diarahkan untuk mengidentifikasi masalah, mencari alternatif pemecahan masalah,

dan menentukan cara pemecahan masalah yang paling efektif serta melakukan

tindak lanjut. Sedangkan menurut Jumanta Hamdayama (2014:97)

mengemukakan bahwa model pembelajaran Examples Non Examples, merupakan

model pembelajaran yang dalam kegiatan belajar mengajarkan pada siswa untuk

mengerti dan melakukan analisis pada suatu konsep.

Pendapat lain dikemukakan oleh Hamzah (2005:113) model pembelajaran

Examples Non Examples merupakan model pembelajaran yang menekankan pada

Examples yaitu memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10957/2/T1_292012170_BAB II... · 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA SD . ... 4.2 Mendeskripsikan

17

mengenai materi yang sedang dibahas, sedangkan Non examples memberikan

gambaran akan sesuatu yang bukan mengenai materi. Perhatian siswa terhadap

Examples dan Non Examples diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk

menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada. Jadi model

pembelajaran Examples Non Examples merupakan model pembelajaran yang

membelajarkan murid terhadap permasalahan disekitar melalui gambar dan

melakukan kegiatan analisis pada suatu konsep.

Pembelajaran menggunakan model Examples Non Examples merupakan

pembelajaran yang menggunakan media . Media gambar merupakan salah satu

alat yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang dapat membantu

mendorong siswa lebih melatih diri dalam mengembangkan pola pikirnya.

Melalui media gambar diharapkan dalam pembelajaran dapat bermanfaat secra

fungsional. Pengunaan model pembelajaran Examples Non Examples menekankan

pada analisis siswa, (Hamdayama 2014). Menurut Buehl (1996), strategi

Examples Non Examples melibatkan siswa untuk menggunakan sebuah contoh

untuk memperluas pemahaman sebuah konsep dengan lebih mendalam dan lebih

kompleks dan melakukan proses discovery (penemuan) yang mendorong

membangun konsep secara progresif melalui pengalaman langsung terhadap

contoh-contoh yang mereka pelajari. Setelah itu siswa diminta untuk

mengeksplorasi karakteristik dari suatu konsep dengan mempertimbangkan bagian

non-example yang mungkin masih memiliki karakteristik konsep yang telah

dipaparkan pada bagian example.

2.1.10 Sintak/Langkah-langkah Model Pebelajaran Examples Non Examples

Sintak/langkah-langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Examples Non Examples menurut Slavin (1994), yaitu sebagai berikut:

a. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran

b. Guru menempelkan gambar di papan tulis atau ditayangkan melalui OHP atau

LCD

c. Guru memberikan petunjuk dan kesempatan kepada siswa untuk

memperhatikan atau menganalisis gambar

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10957/2/T1_292012170_BAB II... · 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA SD . ... 4.2 Mendeskripsikan

18

d. Melalui diskusi kelompok 4-5 orang siswa hasil diskusi dari analisis gambar

tersebut dicatat pada kertas siswa

e. Tiap kelompok diberikan kesempatan memberikan hasil diskusinya

f. Mulai dari komentar /hasil diskusi siswa, guru menjelaskan materi sesua

dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

Agus Suprijono (2009:125) mengemukakan mengenai langkah-langkah

model pembelajaran Examples Non Examples, diantaranya berikut ini:

a. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran

gambar yang digunakan tentunya merupakan gambar yang relevan dengan

materi yang dibahas sesuai dngan kompetensi dasar

b. Guru menempelkan gambar di papan atau menggnakan LCD. Pada tahap ini

guru juga dpat meminta bantuan siswa untuk mempersiapkan gambar yang

telah dibuat sekaligus melakukan pembentukan kelompok siswa.

c. Guru meminta peserta didik unruk menganalisis gambar.

d. Melalui kegiatan diskusi kelompok 2-3 orang peserta didik hasil diskusi dari

analisis gambar terseburt dicatat pada kertas. Kertas yang digunakan

sebaiknya disediakan oleh guru.

e. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya . Siswa

dilatih untuk menjelaskan hasil diskusi mereka melaui perwakilan kelompok

masing-masing

f. Mulai dari komentar / hasil diskusi peserta didik, guru mulai menjelaskan

materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. Setelah memahami hasil dari analisis

yang dilakukan siswa, maka guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

g. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

Menurut Aris Shoimin (2014:74) menjelaskan mengenai modifikasi

langkah-langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran Examples Non

Examples sebagai berikut:

a. Guru nenulis topik pembelajaran

b. Guru menulis tujuan pembelajaran

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10957/2/T1_292012170_BAB II... · 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA SD . ... 4.2 Mendeskripsikan

19

c. Guru membagi peserta didik dalam kelompok (masing-masing kelompok

beranggotakan 6-7 orang)

d. Guru menempelkan gambar di papan tulis atau menayangkan melalui LCD

atau OHP

e. Guru meminta kepada masing-masing krlompok untuk membuat rangkuman

tentang macam-macam gambar yang ditunjukkan oeh guru melalui LCD

f. Guru meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil rangkumannya,

sementara keompok lain sebagai penyangga dan penanya.

g. Peserta didik melakukan diskusi

h. Guru memberikan penguatan pada hasil diskusi

2.1.11 Kelebihan dan Kelemahan Menggunakan Model Pembelajaran

Examples Non Examples

Setiap model pembelajaran dalam penggunaannya memiliki kelebihan,

kekurangan dan keuntungan. Menurut Hamdayama (2014:100) menyimpulkan

kelebihan, kekurangan, dan keuntungan menggunakan model pembelajaran

Examples Non Examples dalam kegiatan pembelajaran. Kelebihan menggunakan

model pembelajaran Examples Non Examples dalam kegiatan pembelajaran yaitu

menumbuhkan cara berfikir kritis siswa ketika menganalisa gambar. Siswa

memahami aplikasi dari materi melalui gambar. Model pembelajaran examples

non examples memberikan peluang pada siswa untuk berpendapat dalam kegiatan

berdiskusi dengan kelompok.

Model pembelajaran Examples Non Examples dalam kegiatan

pembelajarannya membutuhkan waktu yang cukup lama dan tidak semua materi

dapat disajikan dalam bentuk gambar. Sehingga model pembelajaran ini hanya

dapat diterapkan pada pelajaran tertentu. Selain kelebihan dan kekurangan model

pembelajaran Examples Non Examples juga terdapat keuntungan menggunakan

model pembelajaran ini. Siswa akan lebih mudah memahami materi yang

diajarkan karena siswa berangkatdari satu devinisi yang selanjutnya digunakan

untuk memperluas pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan lebih

kompleks. Dalam kegiatan pembelajaran siswa terlibat dalam kegiatan discovery

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10957/2/T1_292012170_BAB II... · 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA SD . ... 4.2 Mendeskripsikan

20

(penemuan) yang mendorong siswa menggabungkan konsep secara progresif

lewat pengalaman dari Examples Non Examples. Dalam penyampaian materi

siswa diberi sesuatu yang berlawanan untuk mengeksplorasi karakteristik dari

suatu konsep dengan mempertimbangkan bagian Non-Examples yang

dimungkinkan masih terdapat beberapa bagian yang merupakan suau karakter dari

konsep yang telah dipaparkan pada bagian example.

2.1.12 Hasil Belajar

a. Hasil Belajar IPA

Untuk melihat sampai mana ketercapaian suatu pembelajaran dilihat dari

hasil belajar siswa dengan melakukan pengukuran terhadap hasil belajar.

Pengukuran hasil belajra tidak hanya sebatas pada aspek kognitif siswa tetap juga

terhadap aspek aktif dan psikomotorik.

Hasil belajar menurut Nawawi dalam K Brahim (2007:39) menyatakan

bahwa “hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam

mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang

diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu”. Dari

pendapat Nawawi dalam K Braim (2007:39) mengenai hasil belajar dapat

diuraikan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai ukuran keberhasilan siswa

dalam kegiatan pembelajaran yang dapat diperoleh melalui tes. Untuk mengetahui

hasil belajar siswa guru harus melakukan penilaian (assessment). Penilaian hasil

pembelajar merupakan komponen yang penting. Menurut Djemari mardapi (2008)

menyatakan bahwa “kualitas pembelajaran dapat dilihat dari hasil penilaiannnya”.

Untuk mengetahuai keberhaslian suatu pembelajaran maka perlu dilakukan

pengukuran assessment dan evaluasi. Pengukuran (measurement) menurut Ebel

dan Frisbie (1986) dinyatakan sebagai penetapan angka terhadap individu atau

karakteristiknya menurut ukuran tertentu. Sedangkan Mansyur, dkk (2009),

mengartikan “pengukuran sebagai proses pemberian angka kepada suatu atribut

atau karakteristik tertentu yang dimilik iorang, hal, atau objek tertentu menurut

aturan atau formulasi yang jelas”. Dari pengertian pengukuran, dapat disimpulkan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10957/2/T1_292012170_BAB II... · 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA SD . ... 4.2 Mendeskripsikan

21

bahwa pengukuran merupakan pemberian label angka. Untuk menghasilkan angka

(yang merupakan hasil pengukuran) maka diperlukan alat ukur.

Perbedaan hasil belajar IPA dengan model Picture and Picture dan

Examples Non Examples dapat dilihat dari hasil belajar IPA siswa. Pengukuran

hasil belajar diperoleh dengan menggunakan teknis tes berupa tes sumatif dalam

bentuk tes pilihan ganda.

2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dilaksanakan tidak terlepas dari penelitian-penelitian

terdahulu. Penelitian dilakukan dengan menggunakan variabel bebas model

pembelajaran Picture and Picture. Penelitian yang dilakukan oleh Ni.Md.

Kurniat, Dw. Nym. Sudana, Ni Nym.Garminah (2012) yang berjudul “Pengaruh

Metode Picture and Picture Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD

Semester Genap Di Gugus 1 Kecamatan Buleleng”. Penelitian Ini berhasil

membuktikan bahwa metode Picture and Picture mempengaruhi hasil belajar

siswa kelas IV di Gugus I Kecamatan Buleleng dibuktikan dengan hasil belajar

pada kelas eksperimen lebih tinggi dindingkan dengan kelas kontrol. Penenelitian

yang dilakukan Erwin Widya Paradana (2013) “Pengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and PictureTerhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Materi Pelajaran IPA Kelas v Semester II SD Regunung 01”. Penelitian yag

dilakukan berhasil membuktikan bahwa model pmbelajaran Picture and

Picturememiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa yaitu terjadinya

peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen.

Penelitian model Pembelajaran Examples Non Examples juga memiliki

efektifitas dalam penggunaannya pada pembelajaran IPA SD. Hal ini dibuktikan

dengan penlitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu yang menjadikan

penelitiannya menjadi penelitian yang relevan. Penelitian dilakukan oleh Nyi

Nyoman Purna Dewi, I Gst. Agung Oka Negara, dan Nengah Suadyana (2014),

yang berjudul “Model Pembelajran Examples Non Examples Berbasis Lingkungan

Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri Gugus

Kapten Java”. Hasil dari penelitian yaitu adanya perbedaan antara kelas kontrol

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10957/2/T1_292012170_BAB II... · 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA SD . ... 4.2 Mendeskripsikan

22

dan kelas eksperimen. Berdasarkan hasil analisis data sebsar 74.75dan kelompok

kontol diperoleh rata-rata 70.50. Penelitian lain dilakukan oleh Sri Utami (2014)

yang berjudul “Keefektifan Penerapan Model Pembelajaran Example Non

Example Terhadap Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Kelas IV Sekolah Dasar”. Hasil dari penelitian ini setelah diberikan perlakuan

terjadi peningkatan hasil belajar dan keaktifan siswa serta penguasaan konsep.

Penelitan model pembelajaran Examples Non Examples .juga dilakukuan Km.

Wardika, Md. Sulastri dan Kt. Dibia tahun 2014 “Pengaruh Model Examples Non

Examples Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Di Gugus III Kecamatan

Tampak Siring”. Hasil dari penelitian di Gugus III Kecamatan Tampaksiring

terdapat perbedaan hasil belajar. Kelas yang diajarkan menggunakan model

pembelajaran Examples Non Examples mendapatkan hasil atau nilai yang lebih

tinggi. Dari beberapa penelitian yang dilakukan berhasil membuktikan bahwa

model pembelajaran Examples Non Examples memiliki efektifitas dan efektif

digunakan dalam pembelajaran IPA Sekolah Dasar.

2.3 Kerangka Pikir

Pembelajaran IPA menuntut siswa untuk dapat menemukan sendiri

pengetahuannya, sehingga dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui pengalaman belajar siswa mendapatkan pengetahuan. Siswa juga

membutuhkan teknik belajar dalam kegiatan pembelajaran sehingga mampu

mengusai konsep dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dengan memperhatikan

perkembangan siswa pada kelas rendah yang masih senang bermain daan belum

mampu mengkontruksikan pengetahuan yang tidak nyata. Maka penerapan model

pembelajaran Picture and Picture dengan Examples Non Examples diharapkan

dapat menjadikan siswa mudah memperoleh informasi dan menganalisis suatu

informasi sehingga dapat menemukan pengetahuannya secara mandiri dan mampu

menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dan mampu bekerja secara berkelompok

dengan baik. Pada Model pembelajran Picture and Picture dan Examples Non

Examples memiliki kesamaan yaitu penggunaaan gambar pada pembelajran. Pada

model pembelajaran Examples Non Examples Lebih menekankan pada analisis

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10957/2/T1_292012170_BAB II... · 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA SD . ... 4.2 Mendeskripsikan

23

gambar yang juga sebagai informasi sedangkan model pembelajaran Picture and

Picture menekankan pada kemampuan siswa mengurutkan dan mengelompokkan

gambar secara logis sesuai dengan materi pembelajaran dan menganalisis urutan

tersebut.

Model pembelajaran Picture and Picture mempunyai beberapa

sintak/langkah-langkah pembelajaran yang diharapkan memiliki pengaruh dalam

pembelajaran IPA . Uraian sintak model pembelajaran Picture and Picture yaitu

pada tahap pertama guru menampilkan gambar sesuai dengan materi, tahapan

kedua setelah siswa mengamati gambar dan guru menyampaikan materi siswa

secara berkelompok diminta untuk mengurutkan gambar atau mengelompokkan

gambar. Tahap ketiga guru meminta siswa memberikan alasan mengenai urutan

gambar yang dibuat. Tahap terakhir siswa bersama guru menyimpulkan kegiatan

pembelajaran.

. Model pembelajaran Examples Non Examples mempunyai beberapa

sintak/langkah-langkah pembelajaran yang pada akhirnya diharapkan dapat

memberikan pengaruh terhadap hasil belajar IPA yang dapat disimpulkan pada

tahapan awal guru menampilkan gambar yang berbasis masalah yang sesuai

dengan materi. Tahapan kedua analisis gambar, pada tahap ini siswa diminta

menganalisis gambar sesuai dengan pengetahuan siswa. Siswa diberikan

kesempatan untuk berpendapat mengenai gambar. Pada tahap terakhir berupa

kesimpulan pembelajaran. Pembelajaran dengan melibatkan siswa mampu

membuat siswa memahami konsep sehingga siswa tidak akan mudah lupa,karena

konsep ditemukan oleh siswa sendiri bukan hanya menggunakan sistem transfer

dari guru ke siswa. Berdasarkan sintak model pembelajaran Picture and Picture

dan Examples Non Examples diharapkan siswa memiliki semangat secara mandiri

untuk menganalisis suatu masalah ataupun informasi dan melakukan pemecahan

masalah yang ada serta menemukan konsep secara mandiri

Berikut ini gambar bagan kerangka berfikir penggunaan model

pembelajaran Picture and Picture dan model pembelajtran Examples Non

Examples

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10957/2/T1_292012170_BAB II... · 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA SD . ... 4.2 Mendeskripsikan

24

Sintak / Langkah-langkah Picture and Picture dapat dilihat pada gambar

2.2, sebagai berikut:

Gambar 2.2 Sintak/Langkah-langkah model pembelajaran Picture and Picture

Model pembelajaran

Picture and Picture

(kelompok eksperimen)

Model Pembelajaran

Examples Non Examples

( kelompok kontrol)

Hasil belaja IPA

Gambar 2.1 : Alur Kerangka Pikir

Menyampaikan materi

menggunakan gambar

Pengamatan gambar

Pemanfaatan media

Menemukan konsep

Diskusi

Menyimpulkan

Refleksi

Minat siswa

Kritis

Rasa Ingin Tahu,

Keberanian

Kritis

Kerjasama

Komunikatif

Mandiri

Hasil

Belajar

Siswa

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10957/2/T1_292012170_BAB II... · 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA SD . ... 4.2 Mendeskripsikan

25

Sintak / Langkah-langkah Examples Non Examples dapat dilihat pada

gambar 2.3, berilut ini:

Gambar 2.3 Sintak / Langkah-langkah model pembelajaran Examples Non

Examples

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pikir di atas maka dirumuskan suatu hipotesis sebagai

berikut :

: Tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan pada mata pelajaran IPA

kelas III dalam penerapan model pembelajaran Picture and Picturedan

Examples Non Examples

: Ada perbedaan hasil belajar yang signifikan pada mata pelajaran IPA kelas

III dalam penerapan model pembelajaran Picture and Picturedan Examples

Non Examples

Pengamatan gambar

Menganalisis gambar

Diskusi kelompok,pemecahan

masalah

Membandingkan dan

mendiskusikan jawaban

Menyimpulkan hasil diskusi

Minat siswa

Rasa Ingin Tahu

Kritis

Tanggung jawab,

kerjasama

Mandiri, Komunikatif

Hasil

Belajar

Siswa

Mempresentasikan Berani Komunikatif