bab ii tinjauan lapangan
DESCRIPTION
tinjauan lapangan sangattaTRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN LAPANGAN
2.1. Sejarah Lapangan Sanga-sanga & Tarakan.
Sejarah perminyakan lapangan Sanga-sanga diawali dengan
ditandatanganinya konsensi lapangan minyak oleh Sultan Aji Muhammad
Sulaiman (Sultan Kartanegara) dan IR. J. H. Mantan pemilik perusahaan
Nederlandse Industrie en Handil Maatschapij (NIEHM), sebuah perusahaan
minyak Belanda pada periode 1897-1905. Sumur pertama yang dibor bernama
Louise I. Selanjutnya pengelolaan beralih kepada BPM (Batavia Petroleum
Maatschappij) pada periode 1905-1942.Kegiatan pencarian cadangan minyak
baru dilakukan sampai ke Anggana dan kemudian Samboja ditemukan pada tahun
1909 oleh BPM (Batavia Petroleum Maatschappij).
Pada tahun 1930 produksi lapangan Sanga-sanga, Samboja dan Anggana
pernah mencapai produksi tertinggi sebesar 22.400 BPOD (Barel Oil Per Day).
Sejalan dengan perkembangan politik saat itu konsekuensi kekalahan penjajah
Hindia Belanda oleh Jepang, maka pengelolaan lapangan minyak dikuasai oleh
Jepang dari tahun 1942 sampai 1945.
Pada tahun 1945 sampai 1947 pemerintah Belanda yang membonceng
dibelakang NICA (Nederland Indies Civil Administration) menguasai lapangan
minyak Sanga-sanga. Sehingga menimbulkan perlawanan rakyat Sanga-sanga
yang dikenal dengan peristiwa Perjuangan Merah Putih pada tanggal 27 Januari
1947 dan berhasil menguasai lapangan Sanga-sanga walaupun dalam waktu yang
relatif singkat. Peristiwa ini merupakan perjuangan kemerdekaan oleh rakyat
Sanga-sanga sebagai peristiwa Patriotik Membela Merah Putih.
Setelah penyerahan kedaulatan dari penjajah Belanda kepada pemerintah
Republik Indonesia, lapangan ini kembali lagi dikelola oleh BPM (Batavia
5
6
Petroleum Maatschappij) dari tahun 1947 hingga tahun 1960. Pada tahun 1960
sampai dengan 1968 pengolahan lapangan minyak ini beralih dari tangan BPM ke
PT. Shell. Pada tahun 1973 pengolahan lapangan minyak ini beralih tangan
PERTAMINA ke salah satu perusahaan minyak Amerika yang bernama TIPCO
(Tesoro Indonesia Petroleum Company) sampai masuknya EXSPAN
KALIMANTAN pada tanggal 16 Juni 1992 dan pada bulan Juli 2000 berganti
nama menjadi PT. EXSPAN NUSANTARA.
EXSPAN adalah sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak di
bidang Eksplorasi dan Eksploitasi Migas. Keberadaannya berawal ketika PT.
META EPSI DRILLING (kemudian bernama menjadi MEDCO ENERGI
CORPORATION Tbk), mendirikan PT. ETAKSATRIA PETRASANGA pada
tahun 1992 untuk mengelola bekas wilayah TIPCO, sebuah perusahaan minyak
Amerika yang beroperasi di Kalimantan Timur.
Kedua perusahaan tersebut kemudian dikenal sebagai PT EXSPAN
KALIMANTAN yang bekerja sebagai mitra PERTAMINA dengan bentuk
kontrak TAC (Technical Assitance Contract) dilapangan Sanga-sanga, Anggana,
Samboja serta PSC (Production Sharing Contract) dilapangan Tarakan.
Hasil produksi sebagian besar diekspor untuk menambah devisa negara
dan keperluan domestik melalui kilang-kilang minyak di Indonesia, sedangkan
produksi gas dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk di PT. PUSRI
PALEMBANG. Bahan baku Methanol di kilang Methanol Bunyu dan PTLG
untuk PLN di Tanjung Batu Kabupaten Kutai Kartanegara.
PT. EXSPAN NUSANTARA Sanga-sanga sejak beroperasi pada tahun
1992 telah berhasil meningkatkan angka produksi yang cukup signifikan baik
produksi minyak maupun gas. Para pegawai perusahaan 80% adalah warga asli
Kalimantan Timur yang bermukim dan menyatu dengan daerah sekitar operasi.
7
Pada bulan April 2004 PT. EXSPAN NUSANTARA berganti nama
menjadi PT.MEDCO E&P Indonesia dengan Sanga-sanga merupakan salah satu
daerah operasinya. Dan kemudian sejak pada tanggal 15 Oktober 2008 sampai
sekarang dikelola oleh PT. PERTAMINA EP UBEP Sanga-sanga&Tarakan.
2.2. Sistem Organisasi dan Manajemen PT. PERTAMINA EP UBEP
Sanga-sanga&Tarakan.
Struktur organisasi dan manajemen merupakan kerangka kerja yang
menunjukan hubungan antara satu bagian dengan bagian yang lainnya. Dengan
demikian uraian dari tugas menunjukkan wewenang dan tanggung jawab dari
masing-masing bagian yang menduduki fungsi pada struktur organisasi tersebut.
Dalam setiap organisasi memiliki suatu alur tugas dan tanggung jawab
masing-masing dalam pelaksanaan kerja yang tercantum dalam suatu bagan atau
struktur organisasi yang fungsinya memudahkan jalannya komando dan tanggung
jawab yang ada, yang terdapat pula pada PT. PERTAMINA EP UBEP Sanga-
sanga & Tarakan Field Sanga-sanga berdasarkan tingkatan jabatannya.
Struktur organisasi dan manajemen PT. PERTAMINA EP UBEP Sanga-
sanga & Tarakan Field Sanga-sanga tempat dimana penulis melaksanakan praktek
kerja lapangan adalah sebagai berikut :
1. Manager Of Sanga-sanga Operation.
Fungsi utama dari Manager Of Sanga-sanga Operation yaitu sebagai
penanggung jawab atas semua kegiatan operasional yang dilakukan
dilapangan dan melapor kepada General Manager Kalimantan & Sembakung
Asset.
2. Secretary
Fungsi utama dari Sekretaris yaitu sebagai penanggung jawab dibidang
administrasi dan membantu tugas Manager Of Sanga-sanga Operation,
mengaudit semua dokumen yang masuk untuk persetujuan Manager Of
8
Sanga-sanga Operation, memfile semua surat-surat yang masuk serta
mendistribusikannya.
3. Human Resources Departement
Fungsi utama dari Human Resources yaitu sebagai penanggung jawab di
bidang kepegawaian yang sehari-hari melaksanakan tugas hubungan kepada
karyawan dan juga bertanggung jawab dengan kegiatan diklat atau training
serta melapor kepada Manager Of Sanga-sanga Operation.
4. PA & Security Departement
Fungsi utama dari PA & Security yaitu sebagai penanggung jawab di bidang
keamanan di lingkungan perusahaan dan juga hubungan perusahaan dengan
instansi lain serta masyarakat dan melapor kepada Manager Of Sanga-sanga
Operation.
5. Finance Departement
Fungsi utama dari Finance yaitu sebagai penanggung jawab keuangan
operasional perusahaan, mengaudit semua dokumen-dokumen yang masuk,
serta penyelesaian pembayaran terhadap gaji karyawan maupun utang-piutang
terhadap sub kontraktor dan melapor kepada Manager Of Sanga-sanga
Operation.
6. Area Engineering Departement
Tugasnya adalah sebagai pengangung jawab untuk merancang dan mencari
daerah yang masih ada sumber minyak, gas dan air serta mengolah kembali
sumur-sumur yang tidak berproduksi lagi menjadi berproduksi kembali.
7. Warehouse Departement
Fungsi utama dari Warehouse yaitu sebagai penanggung jawab untuk
mengadakan semua barang-barang untuk kelancaran pekerjaan atau kegiatan
operasional perusahaan dan melapor kepada Manager Of Sang-sanga
Operation.
8. Safety Health & Environment Department
Fungsi utama dari SHE yaitu sebagai penanggung jawab keselamatan kerja
terhadap karyawan dan keluarganya serta membuat prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja dan melapor kepada Manager Of Sanga-sanga Operation.
9
9. Production Departement
Fungsi utama dari Production yaitu mengkoordinir semua kegiatan
operasional produksi antara lain: perawatan sumur, mengaktifkan sumur,
perawatan peralatan sumur dan jalur pipa minyak/gas dan melapor kepada
Manager Of Sang-sanga Operation.Bidang ini terdiri dari beberapa bagian :
a. Supervisor North Mahakam dan Anggana
Fungsi utama dari Supervisor Production North Mahakam yaitu sebagai
penanggung jawab kegiatan operasional produksi antara lain perawatan
sumur dan gas. Bagian ini bertanggung jawab terhadap Operasi minyak
dan gas di wilayah kerja lapangan utara Mahakam, yang terdiri dari
Anggana, Tanjung Una, South Kutai Lama, dan North Kutai Lama.
b. Supervisor Samboja
Fungsi utama dari Supervisor Produksi Samboja yaitu sebagai penanggung
jawab kegiatan operasional produksi antara lain perawatan sumur dan gas
serta merencanakaan kegiatan-kegiatan mengaktifkan sumur-sumur yang
sudah lama ditinggal dan melapor kepada Production Lead. Bagian ini
bertanggung jawab kepada : Operasi minyak dan gas diwilayah kerja
lapangan Samboja yang terdiri dari Samboja, Jembatan Bengkok, Dan
Fasilitas produksi terdiri dari empat buah stasiun pengumpul, dan satu
buah stasiun pengumpul utama minyak. Serta Operasi perawatan sumur
yang mempunyai dua unit perawat sumur TSP-225 dan TSP-436.
c. Supervisor South Mahakam
Fungsi utama dari Supervisor Produksi SouthMahakam yaitu sebagai
penanggung jawab kegiatan operasional produksi antara lain perawatan
sumur dan gas serta keselamatan lingkungan kerja serta merencanakan
kegiatan mengaktifkan sumur-sumur yang sudah lama ditinggal dan
melapor kepada Production Lead. Bagian ini bertanggung jawab terhadap :
Operasi minyak dan gas di wilayah kerja lapangan selatan Mahakam
(Sanga-sanga), yang terdiri dari : Muara, Muara Seberang dan Muara
Tapian, Loise dan Nonny. Dan mengenai fasilitas Produksi, yang terdiri
10
dari : 13 buah stasiun pengumpul, 4 buah District Station, 1 buah stasiun
pengumpul utama Minyak.
d. Supervisor Gas
Fungsi utama dari Supervisor Gas yaitu sebagai penanggung jawab
kegiatan operasional produksi antara lain perawatan sumur gas serta
keselamatan lingkungan kerja serta merencanakan mengaktifkan sumur
dan proses di gas plant sebelum di kirim ke PLTGU Tanjung Batu dan PT.
SEMCO. Bagian ini bertanggung jawab terhadap Operasi sumur gas yang
ada diarea Sanga-sanga dan Utara Mahakam yang meliputi gas dari sumur
Sanga-sanga sebagai power plant untuk sumur minyak dan perumahan
serta kantor di Sanga-sanga, gas dari sumur Samboja sebagai power plant
untuk sumur minyak , listrik (operasi) di Samboja, dan gas dari sumur
Anggana dan NKL sebagai produsen gas untuk disuplai ke PLTGU
Tanjung Batu selain sebagai power plant disana dan disuplai ke PT.
SEMCO.
10. TRC-Maintenance
Fungsi utama dari TRS-Maintenance yaitu sebagai penanggung jawab semua
perawatan sumur-sumur dan kerja ulang (PSKU) maupun perawatan produksi
di South Mahakam, North Mahakam maupun lapangan Samboja dan melapor
kepada kepala bidang penunjan goperasi. Bagian ini terdiri dari :
a. Kepala Bagian Konstruksi Jalan dan Lokasi (KJL) dan Transportasi
Fungsi utama dari Kepala Bagian Konstruksi Jalan dan Lokasi dan
Transportasi yaitu bertangung jawab untuk memberikan pelayanan baik itu
pelayanan, pembuatan lokasi, perawatan serta angkutan air/darat yang ada
di lingkungan perusahaan maupun di lingkungan masyarakat.
b. Mekanik
Fungsi utama dari Mekanik yaitu bertanggung jawab untuk perbaikan
kendaraan ringan maupun berat untuk penunjang kegiatan operasional
perusahaan.
11
c. Bagian Listrik
Fungsi utama dari Kepala Bagian Listrik bertanggung jawab dibidang
kelistrikan untuk keperluan sumur-sumur dan perumahan dan penerangan
jalan/lokasi serta perawatan alat-alat sumur yang berhubungan dengan
aliran listrik.
d. Bagian Jasa-Jasa
Fungsi utama dari Kepala Bagian Jasa-Jasa yaitu bertanggung jawab
terhadap semua operasional perusahaan dan juga bertanggung jawab
dibidang kebersihan lingkungan, WTP (WaterTreating Plant) serta
perawatan perumahan untuk karyawan.
11. Bagian-Bagian yang Lainnya
a. Bagian Kesehatan
Sebagai penanggung jawab kesehatan terhadap karyawan dan keluarga
serta bertanggung jawab terhadap kesehatan lingkungan.
b. Bagian Telekomunikasi
Sebagai penanggung jawab terhadap semua peralatan telekomunikasi
untuk operasional.
c. Plant Maintenance
Sebagai penanggung jawab merawat engine-engine besar.
2.3. Geologi Regional.
Lapangan block area Sanga-sanga berada ± 50 KM sebelah Timur kota
Samarinda. PT. PERTAMINA EP UBEP Sanga-sanga & Tarakan termasuk
didalam daerah cekungan Kutai yang merupakan salah satu daerah penghasil Oil
di Indonesia.
2.4. Stratigrafi.
Sanga-sanga, Anggana, dan Samboja secara geologi berada didaerah
Cekungan Kutai dimana pada sebelah utara dibatasi oleh Pegunungan
Mangkalihat, sebelah barat dibatasi oleh Tinggian Kucing, sebelah selatan dibatasi
oleh Tinggian Petenosfer, dan sebelah timur dibatasi oleh Laut Terbuka selatan
12
Makasar. Batuan induk daerah delta Mahakam pada Cekungan Kutai terbagi
dalam dua bagian yaitu Mahakam Utara dan Mahakam Selatan.
Batuan reservoir daerah Utara Mahakam adalah batuan pasir dari formasi
batuan yang berumur miosen awal sampai miosen tengah, sedangkan pada delta
Mahakam bagian selatan selain batu pasir juga terdapat endapan batu gamping.
Perangkap hydrocarbon berupa perangkap struktur, stratigrafi, dan kombinasi dari
struktur dan stratigrafi.
Gambar 2.1
Peta wilayah PT. PERTAMINA EP UBEP Sanga-sanga & Tarakan 5)
13
Gambar 2.2 Gambar 2.3
Perangkap Struktur 5) Perangkap Stratigrafi 5)
Secara regional, pada daerah cekungan kutai mempunyai urutan stratigrafi
batuan dari yang paling tua hingga ke yang paling muda, antara lain:
1. Batuan Pra Tersier.
Batuan ini merupakan batuan yang terdiri dari batuan beku yang berumur
pra tersier.
2. Formasi Kuaro.
Terdiri dari konglomerat, batu pasir, serpih, batu bara, dan batu gamping.
Formasi ini berumur eosin dan di endapkan dalam lingkungan
pengendapan paralitik sampai lingkungan laut dangkal.
3. Formasi Talakai.
Pada bagian bawah dari formasi ini ditempati oleh serpih dan sisipan napal
yang di endapkan pada akhir masa eosin dalam lingkungan pengendapan
neritik-neritik luar.
4. Formasi Tuyu Pemaluan.
Terdiri dari batu gamping, napal, dan lempung napalan, mengandung
glaukonit, makin ke atas berubah menjadi lempung pasiran yang berwarna
abu gelap dan mengandung mika dan pasir glukonitan oligosen-oligosen.
5. Formasi Bebulu.
14
Pada bagian bawah terdapat batu serpih dengan sisipan batu gamping,
bagian tengah didominasi oleh batu gamping dengan serpih dan pada
bagian atas merupakan perselingan antara napal dan serpih, formasi di
endapkan pada masa mioesen awal dalam lingkungan neritik.
6. Formasi PulauBalang.
Sebagian besar formasi terdiri dari batu pasir dengan sisipan batu serpih
dan batu bara. Formasi ini terbentuk pada masa susut laut yang terjadi kala
miosen tengah dalam lingkungan delta.
7. Formasi Balikpapan.
Merupakan terusan dari batu pasir dan batu serpih dengan lapisan tipis
batubara yang di endapkan pada lingkungan delta pada masa miosen
tengah hingga miosen akhir. Formasi ini di endapkan dalam sekuen delta
dengan facies incied vally full, distributaru channel dan distributy mount
bar pada delta front dan delta plain.
8. Formasi Kampung Baru.
Terdiri dari perselingan serpih dengan sedikit batu pasir dan sisipan tipis
batubara. Di endapkan pada masa akhir miosen dalam lingkungan fase
awal genang laut danlingkungan litoral (delta palin sub pra litoral).
Lingkungan pengendapan erat hubungannya dengan pembentukan lensa
delta yang kemudian dalam pengembangannya dapat menjadi potensial
akan hydrocarbon apabila dalam lensa tersebut terdapat fluida
hydrocarbon.
2.5. Tinjauan Lapangan
A. Kondisi dan SejarahSumurA-99
Sumur A-99 adalah sumur penghasil minyak (oil producer) dengan
tipe komplesi cased hole dengan liner. Sumur ini selesai dikomplesi pada
bulan April 1990. Sumur ini merupakan sumur vertikal dengan kedalaman
total 1255 meter.
15
Pada lapangan ini pertama kali diperforasi pada tanggal 23 April
1990 dan memberikan hasil yang relatif signifikan. Pada sumur A-99 ini
menggunakan pumping unit (suckerroad) Lufk. C-320D-213-86
HP Air Balance untuk mengangkut fluida dari bawah permukaan
(reservoir) kepermukaan. Pada tanggal 27 Juni 2002, sumur A-99 ini
diperforasi pada interval 475.7 - 478.2 meter dibawah permukaan, yang
memberi hasil berupa minyak. Pada tanggal 15 mei 2009 sumur A-99
kembali di lakukan well service dikarnakan pada subsurcafe pump stuckter
bentuk endapan parafin pada interval 671 - 675 meter, dan karena pada ada
endapan parafiter sebut menyebabkan penggunaan SRP (Sucker Rod
Pump) tidak effektif lagi maka pada tanggal15 januari 2012 pompa yang
digunakan diganti menggunakan pompa ESP TD 1200 pada interval 571
m.
Pada fasilitas permukaannya, kepala sumurA-99 tidak menggunakan
jepitan (openchoke). Kemudian fluida sumur dialirkan ketangki
pengumpul (stock tank) yang terletak 810 m dari kepala sumur melalui
flow line berdiameter 3 inchi.. Fluida yang terakumulasi di tangki
pengumpul kemudian dipompakan ke Block Station untuk diseparasi lalu
dipompakan lagi menuju MOS (Main Oil Storage) Sanga-sanga.
Tabel 2.2 Sejarah sumur minyak A-99 5)
16
Tanggal Diskripsi
sept 1990 Sumur selesai dibor dan komplesi.
27Juni 2002 Perforasi pada zona oil (671-675 m).
4 Juni 2004 Perforasi pada zona oil (475.7-478.2 m)
20 Oktober 2008 Sumur mengalir 652 BLPD, oil 50 Bopd. WC 92 %.
15 Januari 2009 Sumur mengalir 642 BLPD, oil 49 Bopd, water cut 86 %.
B. Karakteristik Reservoir Di SumurA-99
Sumur minyakA-99 memproduksikan fluida dari zona ini. Zona ini
berupa formasi batuan pasir. Tipe mekanisme pendorong reservoir pada
zona ini cenderung water drive.
Sejumlah data-data mengenai karakteristik di sumurA-99 diperoleh
melalui korelasi. Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik
reservoir yang dipakai dalam perhitungan.
Tabel 2.3 Karakteristik Reservoir Sumur A-99 5)
KarakteristikFluida
17
No Parameter Nilai Korelasi
1. Tekanan reservoir, Pr (psia) 1659.78 -
2. Tekanangelembung, Pb (psia) 1147.32 Modified Standing for Area Sangasanga
3. API minyak (o API) 29.83 -
4. Densitas minyak, ρo (lbm/ft3) 51.87 Standing
5. SG minyak, γo 0.9 Data Lapangan
6. FVF minyak, Bo(rb/stb) 1.11 Korelasilapangan
7. Solubilitas gas, Rs(scf/stb) 170.67 Korelasilapangan
8. Viskositasdead oil, µod (cP) 8.02 Standing
9. Viskositas saturated oil, µob (cP) 4.31 Standing
10. Viskositas unsaturated oil, µo (cP) 4.87 Standing
11. SG air formasi, γw 1.05 Data Lapangan
12. SG gas, γg 0.7 Asumsi
13. Faktor kompresibilitas gas, z 0.86 Hall-Yarboroughs
14. Viskositas gas, µg (kondisi reservoir) 0.016 Carr-Kobayashi-Burrows