bab ii kajian teori a. perancangan - abstrak.ta.uns.ac.id · yang memerlukan peran pemasaran...
TRANSCRIPT
10
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Perancangan
1. Definisi Perancangan
Pengertian Perancangan, menurut Dr. Azhar Susanto, M. Bus, Ak
dalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen Konsep dan
Pengembangannya” (2004:51), Perancangan adalah Kemampuan untuk
membuat beberapa alternatif pemecahan masalah. Serta menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi perancangan yaitu proses, cara,
perbuatan merancang. Merancang yaitu mengatur segala sesuatu (sebelum
bertindak, mengerjakan, atau melakukan sesuatu); merencanakan.
2. Proses Perancangan
Proses perancangan menurut Kotler dan Andreasen antara lain :
1) Menentukan obyektif, misi dan tujuan spesifik organisasi secara luas
yang memerlukan peran pemasaran strategis.
2) Menilai ancaman dan peluang dari lingkungan luar yang dapat
ditunjukan oleh pemasaran untuk mencapai keberhasilan yang lebih
besar.
3) Mengevaluasi sumber daya serta keahlian potensial dan nyata dari
organisasi untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada atau
menyingkirkan ancaman yang tampak dalam analisi lingkungan
eksternal.
11
4) Menentukan misi, obyektif dan tujuan spesifik pemasaran untuk periode
perencanaan yang akan datang.
5) Merumuskan strategi pemasaran pokok untuk mencapai tujuan yang
spesifik.
6) Menempatkan sistem dan struktur organisasi yang perludalam fungsi
pemasaran agar pelaksanaan strategi yang telah disusun dapat dipatikan.
7) Menetapkan rincian dan taktik untuk melaksanakan strategi pokok
dalam masa perencanaan, termasuk jadwal kegiatan dan tugas
tanggung jawab tertentu.
8) Menentapkan patokan untuk mengukur hasi sementara dan hasi akhir
program.
9) Melaksanakan program yang telah direncanakan
10) Mengatur kinerja dan strategi pokok, rincian taktis, atau keduanya bila
diperlukan.
B. Promosi
1. Pengertian Promosi
Penjelasan mengenai arti dari promosi diantaranya adalah sebagai
berikut, “Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang
meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa” (Buchari Alma, 2002).
“Promosi ialah usaha yang dilakukan oleh marketer, berkomunikasi dengan
calon audiens” (William Schoell dan Buchari Alma, 2002). Lima jenis promosi
yang biasa disebut sebagai bauran promosi adalah iklan (advertising),
12
penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion),
hubungan masyarakat dan publisitsas (publlicity and public relation), serta
pemasaran langsung (direct marketing) (Philip Kotler, 2002). Semua alat
promosi ini bekerja sama untuk mencapai sasaran komunikasi perusahaan.
Perusahaan juga selalu mencari cara untuk bisa mencapai efektivitas dengan
beralih dari satu alat promosi ke alat promosi yang lain karena nilai
ekonominya lebih baik, atau mungkin saja suatu perusahaan ingin mencapai
tingkat penjualan tertentu dengan beragam pembauran promosi.
Sedangkan kata „promosi‟ berasal dari bahasa latin, yaitu Promovera
(Promotion) yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan “to move forward
advance”, dimana terjemahan secara fungsional sasaran promosi adalah
merangsang pembelian di tempat, (immediately stimulating purchase), berdasar
kata tersebut pertama kali digunakan oleh Daniel Strach. Sedangkan pengertian
promosi yang digunakan disini adalah pembauran komunikasi pemasaran
(marketing communication mix), yaitu suatu perpaduan antara periklanan,
penjualan personal, dan publisitas (Renald Khasali, 1995: 10).
Promosi adalah kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume
penjualan dengan pameran, periklanan, demonstrasi dan usaha lain yang
bersifat persuasif (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 2013). Strategi promosi
adalah tindakan perencanan dan pengendalian komunikasi dari organisasi
kepada konsumen/pelanggan dan audiens (target audiens) lainnya. Promosi
merupakan bauran pemasaran (Marketing Mix), dalam strategi promosi
mengkombinasikan periklanan (advertising), penjualan personal (personal
selling), promosi penjualan (sales promotion), publisitas dan hubungan
13
masyarakat (publicity dan public relation) pemasaran langsung (direct
marketing) Dalam dunia usaha, setiap produsen menginginkan dapat meraih
kesuksesan, salah satunya dengan jalan lakunya produk yang dihasilkan di
pasaran.
Dalam menjalankan usahanya, setiap perusahaan sebagai produsen baik
jasa maupun barang akan senantiasa berusaha sebaik mungkin agar konsumen
tidak hanya membeli produk yang dihasilkan, namun kalau bisa konsumen
akan selalu simpatik, fanatik, dan selalu merasa membutuhkan akan produk
yang dihasilkan. Hal ini akan dapat dilakukan dengan jalan menyampaikan
atau menginformasikan produk yang dihasilkan produsen tersebut kepada
masyarakat sebagai sasaran konsumen, dengan cara yang menarik, dan jelas
tentang kualitas, kegunaan atau manfaat, keuntungan, keunggulan, dan lain
sebagainya dari produk yang dihasilkan dan ditawarkan bila dibanding dengan
produk yang sama yang dihasilkan oleh perusahaan lain atau pesaingnya.
Di dalam pembauran komunikasi ada berbagai macam alat komunikasi
dan promosi yang dapat digunakan untuk suatu program komunikasi,
sedangkan pembauran promosi (promotion mix) secara lebih spesifik meliputi
unsur-unsur berikut; periklanan, penjualan personal, promosi penjualan,
hubungan masyarakat, dan pos langsung.
14
2. Tipe Promosi
Secara luas promosi penjualan dapat didefinisikan sebagai bentuk
persuasi langsung melalui penggunaan berbagai usaha insentif, umumnya
berjangka pendek, yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk
dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli konsumen atau
pedagang. Sedang menurut Gregorius Candra dalam bukunya “Strategi dan
Program Pemasaran” promosi penjualan (sales promotion), merupakan segala
bentuk penawaran atau intensitas jangka pendek yng ditujukan untuk pembeli,
pengecer, atau pedagang grosir dan dirancang untuk memperoleh respon
spesifik dan segera (Gregorius Candra, 2002 : 2002), secara garis besar
terdapat tiga klasifikasi utama dari promosi penjualan yaitu :
a. Promosi Konsumen (consumer promotions), meliputi : kupon, produk
sample gratis, premium, hadiah, undian dan seterusnya.
b. Promosi dagang (trade promotions), meliputi : diskon kas, barang dagangan
(merchandise), bantuan peralatan atau intensive lainnya untuk pengecer atau
pedagang grosir.
c. Promosi wiraniaga (salesforce promotions) seperti kontes penjualan dan lain
sebagainya.
3. Fungsi Promosi
Untuk mencapai kesuksesan dalam dunia usaha, promosi sangat
diperlukan dan mempunyai peranan serta fungsi yang penting. Menurut Fandy
Tjiptono dalam bukunya “Strategi Pemasaran”, secara terperinci tujuan utama
promosi itu dijabarkan sebagai berikut:
15
a. Menginformasikan, dapat berupa:
1) Menginformasikan pasar mengenai produk
2) Memperkenalkan cara pemakaian yang baru suatu produk
3) Menyampaikan perubahan harga kepada pasar
4) Menjelaskan cara kerja produk
5) Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan
6) Memutuskan kesan yang salah
7) Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli
8) Membangun citra perusahaan
b. Membujuk pelanggan sasaran untuk :
1) Membentuk pilihan merek
2) Mengalihkan pikiran ke merek lain
3) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk
4) Mendorong pembeli untuk bekerja saat itu juga
5) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan salesman
c . Mengingat, dapat terdiri atas :
1) Mengingatkan pembelian akan tempat-tempat menjual produk
perusahaan
2) Mengingatkan pembelian bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan
dalam waktu dekat
3) Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan
4) Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan
16
Secara singkat promosi berkaitan dengan upaya bagaimana orang bisa
mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap menyukai,
yakin, akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut.
4. Marketing Mix
Promosi merupakan salah satu bagian dari bauran pemasaran (marketing
mix) yang terdiri dari 4P:
a. Product (produk)
b. Price (harga)
c. Place (distribution)
d. Promotion (promosi)
Konsep 4P dalam bauran pemasaran untuk pertama kalinya
diperkenalkan oleh E. Jerome McCarthy, yang kemudian dikembangkan oleh
Philip Kotler, dan kini digunakan secara luas oleh kalangan akademika
maupun praktisi. Promosi pada hakekatnya adalah semua kegiatan yang
dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk
kepada pasar sasaran untuk memberi informasi tentang keistimewaan,
kegunaan, dan yang paling penting adalah tentang keberadaannya untuk
mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang untuk bertindak (dalam hal
ini membeli).
17
C. Desain Komunikasi Visual sebagai Media Promosi
1. Pengertian Desain
Secara harfiah kata desain berasal dari bahasa Inggris "design" artinya
merencana atau merancang. Sedangkan "design" berasal dari bahasa latin
"designare" artinya memberi tanda batas.
Pemikiran tentang merancang atau mendesain telah muncul bersamaan
dengan adanya kehidupan di muka bumi, yakni ketika Adam dan Hawa
diturunkan di muka bumi. Ketika itu mereka berusaha untuk menciptakan
sebuah pakaian untuk menutup bagian yang "berbeda" dalam upaya
meningkatkan derajat dan martabat serta meningkatkan taraf hidupnya.
Sehingga tidak dapat dipungkiri lagi bahwa desain selalu diawali dengan
persoalan keinginan akaan pemenuhan suatu kebutuhan.
Seiring berjalannya waktu manusia terus mempelajari dan
mengembangkan ilmu desain untuk mendesain sesuatu agar lebih sempurna
serta sesuai dengan kepuasan pemenuhan kebutuhan umat manusia. Akhirnya
teori-teori desain pun diperkenalkan oleh para ilmuwan untuk kepentingan
pendidikan.
Berikut ini adalah teori desain menurut Margana (2000 : 12-30) :
a. Unsur-unsur desain
1) Garis
Garis memberikan arah dalam karya desain. Garis dapat
memberikan kesan gerak, tenang, tergantung pemanfaatannya dalam
desain. Kesan memanjang atau melebar dapat diberikan melalui
18
penampilan garis, tergantung perletakannya pada desain. Kesan ini
berkaitan dengan efek psikologis yang ditimbulkannya. Unsur garis
dapat membentuk gambar dua dimensi yang disebut bentuk kontur
atau shape. Selanjutnya dapat berkembang membentuk tiga dimensi
yang disebut bentuk massa.
2) Bidang
Bidang dalam desain terbentuk oleh pemakaian garis, warna dan
lain-lain. Pemanfaatan bidang dapat terdiri atas satu atau lebih
kombinasi unsur-unsur desain yang telah disebutkan di atas.
3) Bentuk
Bentuk merupakan penggambaran sesuatu objek yang dapat
terlihat oleh mata kemudian kesannya dipindahkan pada bidang
gambar melalui torehan, garis warna dan lain-lain.
4) Warna
Warna dalam desain mempunyai tempat khusus terutama dalam
kaitannya dengan efek psikologis yang ditimbulkannya pada makhluk
hidup terutama manusia. Warna dapat menimbulkan kesan rasa hangat,
dingin, atau merupakan peringatan terhadap sesuatu bahaya. Warna
bahan dapat dikelompokkan menjadi : Warna pokok (primer), merah,
kuning, biru. Warna sekunder: jingga (orange), hijau, ungu dan warna
tertier yaitu campuran antara warna primer dengan warna sekunder.
19
5) Tekstur
Tekstur yaitu kualitas permukaan dari suatu benda. Kualitasnya
tidak semata dirasakan melalui rabaan, tetapi juga kejelasan (visual)
dan memiliki kualitas taktil (tactile quality).
6) Nada gelap terang
Gelap terang (light and shade) merupakan unsur desain yang perlu
dipertimbangkan dalam berbagai desain. Hal ini sangat penting
terutama dalam desain yang berkaitan dengan lingkungan, baik itu
benda dalam lingkungan atau lingkungannya sendiri. Dalam hal ini
faktor pencahayaan sangat menentukan baik pencahayaan alamiah
maupun pencahayaan buatan.
b. Prinsip-prinsip desain
1) Proporsi dan perbandingan (proportion and scale)
Proporsi dan skala menunjukkan hubungan antara ukuran-ukuran
bidang dalam layout keseluruhan. Hal ini berkaitan dengan
perbandingan satu bagian terhadap keseluruhan atau sastu bagian
dengan bagian yang lainnya.
2) Keseimbangan (balance)
Keseimbangan merupakan kualitas dalam suatu ruang dan
memberikan rasa tenang. Hal ini berhubungan dengan kesan berat pada
penglihatan dalam menyusun benda atau menyusun unsur rupa. Faktor
keseimbangan sangat menentukan nilai artistik dari sebuah komposisi
yang dibuat. Oleh karena itu, penerapan keseimbangan diperlukan
kepekaan perasaan dari seorang perancang.
20
3) Irama (ritme)
Irama adalah "gerak" atau "getaran" atau "denyut" yang beraturan.
Untuk lebih jeelasnya irama merupakan untaian kesan gerak yang
ditimbulkan oleh unsur-unsur rupa yang dipadukan secara
berdampingan dan secara keseluruhan dalam suatu komposisi.
4) Penekanan, penguatan atau aksentuasi (emphasis)
Dalam desain, emphasis merupakan penarik perhatian atau pusat
perhatian (focus of interest). Penarik perhatian dapat berupa suatu
unsur atau kelompok unsur seperti bentuk, warna, garis dan lain-lain.
Agar menjadi pusat perhatian, unsur-unsur rupa tersebut dapat diubah
warnanya, ukurannya maupun cara meletakkannya.
5) Kesatuan atau keselarasan (unity/harmony)
Desain yang tidak mempunyai unsur pemersatu akan terlihat
kacau, tetapi tanpa keragaman (variety) menimbulkan desain menjadi
kurang menarik. oleh karena unsur-unsur harus disusun secara
menyatu agar membentuk satu kesatuan yang memiliki nilai-nilai yang
lebih dari jumlah elemennya sehingga terjelma sebuah bentuk karya
desain yang menarik dan memiliki makna.
2. Pengertian Komunikasi
Secara umum komunikasi merupakan kegiatan manusia yang
berhubungan dengan yang lain. Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin
“Communcare” yang artinya memberitahukan, berpartisipasi, menjadikan
milik bersama, sehingga dengan demikian komunikasi mengandung maksud
memberitahukan dan menyebarkan informasi, berita, pesan, ide-ide, nilai-nilai
21
untuk menggugah parisipasi agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi milik
bersama. Komunikasi dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
a. Komunikasi Langsung
Komunikasi langsung yaitu komunikasi yang tidak menggunakan alat
(media) disebut juga proses primer yang mempunyai bentuk berupa:
bahasa, gerakan-gerakan yang mempunyai arti khusus, dan aba-aba.
b. Komunikasi Tidak Langsung
Komunikasi tidak langsung yaitu komunikasi yang menggunakan alat atau
media, disebut juga proses sekunder. Dalam kegiatan proses sekunder ini
orang menggunakan mekanisme untuk melipatgandakan jumlah penerima
pesan atau untuk menghadapi hambatan-hambatan seperti hambatan
geografis.
3. Pengertian Visual
Poerwodarminto (1990: 1120), berpendapat bahwa “Visual merupakan
segala sesuatu yang dilihat dengan indera penglihatan (visi). Sudadi (1994: 4),
berpendapat bahwa “Visual ialah hal-hal yang berhubungan dengan dunia
penglihatan, jadi berhubungan dengan fungsi indera mata. Jadi, visual
diartikan tampilan yang memuat misi untuk mewakili perancangan dalam
komunikasi dengan komunikan dengan visual akan mewakili sebuah informasi
yang akan disampaikan dalam sebuah pesan yang ditampilkan dalam suatu
rancangan.
22
4. Pengertian Komunikasi Visual sebagai Media Promosi
Menurut Michael Kroeger, Visual Communication (komunikasi visual)
adalah latihan teori dan konsep-konsep melalui terma-terma visual dengan
menggunakan warna, bentuk, garis dan penjajaran (juxtaposition). Warren
dalam Suyanto (2004) memaknai desain grafis sebagai suatu terjemahan dari
ide dan tempat ke dalam beberapa jenis urutan yang struktural dan visual.
Media Promosi merupakan suatu alat untuk mengkomunikasikan suatu produk
/ jasa / image / perusahaan ataupun yang lain untuk dapat lebih dikenal
masyarakat lebih luas. komunikasi visual sebagai media promosi berarti
bahwa sebuah perusahaan itu mengenalkan produknya mengggunakan konsep
visual warna, bentuk garis dan penjajarannya / melalui ide visual.
D. DJ School
1. Pengertian Disc Jockey (DJ)
Disc Jockey atau yang biasa disebut dengan DJ adalah seseorang yang
bertugas untuk menyambung (mixing) lagu ke lagu lainnya secara non-stop
dan teratur sesuai dengan teknis dan teorinya.
Pemahaman, pemilihan hingga pengaturan lagu adalah hal-hal yang
harus diperhatikan sebelum melakukan proses mixing, kemudian
disempurnakan oleh proses pengaturan suara (sound control) dan
penambahan variasi. Seperti layakynya seorang operator, DJ melakukan
tugasnya melalui penguasaan dalam penggunaan bermacam alat.
Penguasaan player (turntable, CDJ, DVJ, computer, dsb.) serta penguasaan
23
bridge controller (mixer, efector, dsb.) merupakan point-point terpenting
yang harus dimilikinya. Ditambah lagi, seorang DJ juga harus mengerti
proses kerja dari penggabungan alat-alat tersebut.
DJ pada awalnya menggunakan player yang disebut turntable, dan
media lagunya menggunakan disc yang biasanya di sebut plat/piringan
hitam. Karena perkembangan dari era konvensional menjadi era digital,
turntable hampir tidak dipergunakan lagi. CDJ hingga DVJ (DVD Jockey)
player adalah hasil perkembangan era digital, dan merupakan
penyempurnaan dari turntable yang di dalamnya berisikan teknologi yang
mengikuti jaman berguna mempermudah seorang DJ dalam melakukan
tugasnya.
2. Tipe-tipe DJ
a. Radio DJ
Radio DJ adalah seseorang yang memilih dan memainkan musik
yang kemudian disampaikan kepada pendengar melalui gelombang radio.
Dalam pekerjaannya seorang radio DJ memilih, memutar request dan
membuka open dialog kepada pendengarnya melalui sms, telepon atau
email.
Di Indonesia radio DJ cukup pesat perkembangannya, hampir di
semua kota di Indonesia mempunyai radio DJ dan terus berkembang.
Seorang radio DJ biasanya dituntut lebih untuk selalu komunikatif dan up
to date dengan berita yang sedang beredar.
24
b. Bedroom DJ
Bedroom DJ adalah seseorang yang mempunyai peralatan DJ
(seperti turntables, mixer, CD decks) dan keahlian untuk memainkannya,
namun tidak dimainkan di tengah keramaian publik seperti di club atau
acara musik alias sebatas hobi saja. Biasanya bedroom DJ bermain untuk
acara-acara privat sendiri, seperti pada pesta ulang tahun atau pesta
berskala kecil dan didengar untuk kalangan sendiri atau untuk keluarga
dekatnya.
c. Club DJ
Seorang Club DJ adalah seseorang yang memilih dan memainkan
musik dalam sebuah setelan sound system di sebuah club. DJ tipe ini
biasa ditemui di club-club malam seperti diskotik, bar, cafe atau restoran.
Seorang Club DJ biasanya adalah sebagai resident atau DJ tetap di club
tempat dia bermain. Jenis musik untuk kebanyakan club dj ini adalah
house, trance, hiphop atau urban music. Saat ini tipe DJ inilah yang
paling umum selain radio DJ yang berkembang di Indonesia.
d. Mobile DJ
Pada awal mulanya seorang Mobile DJ adalah satu perluasan dari
Radio DJ. Mereka melaksanakan perjalanan atau meneruskan perjalanan
keliling dengan peralatan DJ dan sound system yg bisa di bawa kemana-
mana dan mereka bermain dari satu lokasi ke lokasi lain seperti pesta
prom night sekolah atau wedding party.
25
e. Turntablist
Turntablist adalah seorang DJ yang memainkan musik
menggunakan alat turntable. Teknik yang digunakan para turntablist
biasanya adalah scratching dan me-looping lagu. Para turntablist biasanya
sangat mahir dalam menggunakan peralatan turntable sehingga dia
dengan keahliannya bisa membangun sebuah showcase dengan musik
atau sample yang di edit secara live. Beberapa orang menyebutkan bahwa
seorang turntablist disebut juga sebagai hiphop DJ karena lagu-lagu yg di
putarnya kebanyakan bergenre hiphop dan umumnya turntablist lebih
suka me-mixing lagu beraliran urban seperti hiphop, funk, r n'b, soul atau
jazz.
3. Peralatan DJ
a) Input Devices
Input devices adalah peralatan sumber suara atau alat yang akan
menciptakan suara. Input devices didalam peralatan DJ adalah semua
peralatan yang mendukung agar terciptanya suara/musik. Yang termasuk
dalam input devices adalah :
1. Media Penyimpan Data
Contoh media penyimpan data diantaranya seperti kepingan CD,
piringan hitam, flashdisk, atau hardisk laptop (bagi yang menggunakan
laptop). Fungsi dari media penyimpan data ini tentunya adalah sebagai
penyimpan data suara yang telah diisi/direkam kedalamnya dengan
lagu/musik, sehingga nantinya bisa diputar kembali.
26
2. Media Player
Dalam hal ini adalah pemutar media penyimpan data seperti CD
decks atau CD player yang berfungsi sebagai pemutar kepingan CD.
Sedangkan turntable adalah alat yang berfungsi sebagai pemutar
piringan hitam atau biasa disebut vinyl. Jika seorang DJ menggunakan
laptop berarti media player-nya adalah software DJ yang ada di dalam
laptop tersebut.
b) Processing Devices
Setelah ada input devices yang akan menciptakan suara atau
sebagai sumber suara, selanjutnya suara/musik akan di proses atau
dimanipulasi dengan menggunakan processing devices. Processing
devices disini adalah semua peralatan yang mendukung DJ untuk dapat
memanipulasi suara. Berikut ini adalah alat-alat yang termasuk dalam
processing devices :
1. DJ Mixer
Sebuah DJ Mixer biasanya letaknya ada di bagian paling tengah
dari susunan peralatan DJ. Bentuk dari DJ Mixer biasanya lebih kecil
dibandingkan mixer sound system yang ada di sebuah event musik
yang memakai sound sytem dengan ukuran besar atau pada recording
studio.
DJ Mixer ini didesain khusus untuk DJ agar DJ bisa bermain
dengan sinyal suara yang masuk dari input devices sebelum suara
dikeluarkan ke pendengarnya. DJ Mixer memberikan DJ fungsi untuk
mengatur volume, pitch (kekuatan frekuensi suara masuk), treble
27
(suara tinggi), middle (suara tengah), bass (suara rendah), effects dan
lain sebagainya.
2. Headphone DJ
Headphone memiliki peran yang cukup penting bagi seorang DJ.
DJ memerlukan headphone untuk dapat mendengar dan memonitor
suara yang masuk kedalam mixer. Dalam proses audio mixing,
sebelum DJ menyambung lagu yang sedang diputar ke lagu
berikutnya, DJ harus mengatur cue (starting point), tempo (kecepatan
lagu), volume, equalizing, dll di lagu yang akan di sambungnya dan ini
memerlukan headphone untuk memonitornya.
3. Midi Controller
Bagi DJ yang bermain menggunakan laptop atau komputer,
biasanya mereka menggunakan midi controller sebagai processing
devices. Midi controller akan di hubungkan ke laptop lalu kemudian di
sinkronisasikan dengan software yang dipakainya untuk memainkan
musik. Fungsi utama dari midi controller ini sebenarnya untuk
mempermudah DJ mengoperasikan software DJ yang dipakainya serta
memberi feel (rasa) seperti memakai peralatan standard (turntable/CDJ
dan mixer).
c) Output Devices
Output devices adalah peralatan untuk menghasilkan/memperkeras
suara ke pendengar/audience. Sifat output devices bisa berbentuk suara
langsung (yg dipancarkan lewat speaker) atau gelombang frekuensi
(radio). Macam-macam output devices :
28
1. Sound System
Sound system untuk DJ adalah gabungan dari beberapa set
speakers. Besar/kekuatan sound system DJ selalu disesuaikan dengan
venue atau kapasitas tempat dimana DJ menggelar show-nya. Untuk
acara kecil seperti ulang tahun rumahan biasanya speaker yang
digunakan tidak sebesar ketika main di dalam club atau di lapangan
outdoor. Dalam sound system tidak hanya terdiri dari speakers saja,
juga ada power dan soundsytem mixer yang gunanya mengatur
bagaimana suara akan dikeluarkan.
2. Pemancar Gelombang
Khusus untuk radio DJ, sebuah pemancar adalah output DJ dimana
setelah seorang radio DJ memutar lagu, maka sinyal audio dari mixer
radio DJ akan dihubungkan ke pemancar gelombang yang bertugas
untuk membagi-bagikan atau memancarkan gelombang berfrekuensi
(AM/FM) yang nantinya gelombang ini bisa di terima oleh pendengar
menggunakan pesawat radio.
4. Pengertian DJ School (Sekolah DJ)
DJ School adalah lembaga pendidikan yang bergerak dibidang musik,
dimana murid-muridnya diajarkan untuk menjadi seorang DJ. Murid-murid
akan diajarkan teknik-teknik memainkan dan me-mixing lagu-lagu DJ,
kemampuan untuk perform didepan para pendengar/crowds, dan murid akan
diberikan sertifikat dan job training.
29
E. Tinjauan Tentang Remaja
1. Definisi Remaja
Remaja adalah peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, ada
yang memberi istilah: puberty (Inggris), peberteit (Belanda), pubertas
(Latin),yang berarti kedewasaan yang dilandasi oleh sifat dan tanda-tanda
kelaki lakian. Adapula yang menggunakan istilah Adulescentio (Latin) yaitu
masa muda (Rumini & Sundari, 2004).
Masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan
masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-
orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama,
sekurangkurangnya dalam masalah hak (Hurlock, 2004).
2. Perkembangan Remaja
Menurut Agus Sujanto, untuk mendapatkan gambaran pertumbuhan
manusia dari masa kanak-kanak sampai adolesen, penggambarannya ialah
sebagai berikut (Agus Sujanto, 1996: 1):
a. Pertama, masa Kanak-kanak, yaitu sejak lahir sampai 5 tahun
b. Kedua, masa Anak, yaitu umur 6 sampai 12 tahun
c. Ketiga, masa Pubertas, yaitu umur 13 tahun sampai kurang lebih 18 tahun
bagi anak putri dan sampai umur 22 tahun bagi anak putra
d. Keempat, masa Adolesen, sebagai masa transisi ke masa dewasa.
30
Jersild, et.al., dalam salah satu buku mereka, tidak memberikan batasan
pasti rentangan usia masa remaja. Mereka membicarakan remaja
(adolescence)dalam usia rentangan sebelas tahun sampai usia duapuluhan-
awal. Ditulis antara lain bahwa masa remaja melingkupi periode atau masa
bertumbuhnya seseorang dalam masa tansisi dari masyarakat akanak-kanak ke
masa dewasa. Secara kasarnya, masa remaja dapat ditinjau sejak mulainya
seseorang menunjukkan masa pubertas dan berlanjut hingga dicapainya
kematangan seksual, telah dicapai tinggi badan secara maksimum, dan
pertumbuhan mentalnya secara penuh yang dapat diramalkan melalui
pengukuran tes-tes intelegensi). dengan “pembatasan” semacam itu, para ahli
ini lebih lanjut ada menyebut masa “preadolescence,” “early adolescence,”
“middle and late adolescence.” (Arthur T. Jersild, Judith S. Brook, dan David
W. Brook, 1978: 85
Bahwa jika dibagi berdasarkan bentuk-bentuk perkembangan dan pola-
pola perilaku yang nampak khas bagi usia-usia tertentu, maka rentangan
kehidupan terdiri atas sebelas masa (Elizabeth B. Hurlock, 1968: 12). , yaitu :
a. Prenatal
Saat konsepsi sampai lahir.
b. Masa neonatus
Lahir sampai akhir minggu kedua setelah lahir.
c. Masa bayi
Akhir minggu kedua sampai akhir tahun kedua.
d. Masa kanak-kanak awal
Dua tahun sampai enam tahun
31
e. Masa kanak-kanak akhir
Enam tahun sampai sepuluh atau sebelas tahun
f. Pubertas/ preadolescence
Sepuluh atau dua belas tahun sampai tiga belas atau empat belas tahun.
g. Masa ramaja awal
Tiga belas atau empat belas tahun sampai tujuh belas tahun.
h. Masa remaja akhir
Tujuh belas tahun sampai dua puluh satu tahun.
i. Masa dewasa awal
Dua puluh satu tahun sampai empat puluh tahun.
j. Masa setengah baya
Empat puluh tahun sampai enam puluh tahun.
k. Masa tua
Enam puluh tahun sampai meninggal dunia.
Dalam pembagian usia menurut Hurlock di atas, terlihat jelas rentangan
usia remaja antara 13-21 tahun; yang dibagi pula dalam masa remaja awal usia
13-14 tahun sampai 17 tahun, dan remaja akhir 17 tahun sampai 21 tahun.
Pendapat golongan kedua, dalam hal ini adalah ahli-ahli Indonesia, yang
telah berusaha memberikan batasan rentangan usia masa remaja. Beberapa ahli
di Indonesia dalam menentukan rentangan usia remaja, langsung maupun tidak,
banyak dipengaruhi oleh pendapat Hurlock. Priyatno, yang membahas masalah
kenakalan remaja dari segi agama Islam menyebutkan rentangan usia 13-21
tahun sebagai masa remaja. Singgih Gunarsa dan suami, walaupun menyatakan
32
ada beberapa kesulitan menentukan batasan usia masa remaja di Indonesia,
akhirnya merekapun menemukan bahwa usia antara 12-22 tahun sebagai masa
remaja (Ny. Singgih D. Gunarsa dan Singgih D. Gunarsa, 1981: 15-16).
Susilo Windradini, untuk menghindari salah paham, berpatokan pada
literatur Amerika dalam menentukan masa pubertas (11/12-15/16 tahun).
Selanjutnya beliau menguraikan tentang masa remaja awal atau early
aodlescence (13-17 tahun) dan remaja akhir atau late adolescence (17-21
tahun) (Susilo Windradini, 1981: 1).
Winarno Surachmad, setelah meninjau banyak literatur luar negeri,
menilis uisa +12-22 tahun adalah masa yang mencakup sebagian terbesar
perkembangan (adolescence) (Winarno Surachmad, 1977: 41-44), sedangkan
Kwee Soen Liang, membagi masa “puberteit” (Kwee Soen Liang, 1980:11)
sebagai berikut:
a. Prae Puberteit,
Laki-laki : 13 – 14 tahun (Fase Negatif)
Wanita : 12 – 13 tahun (Strumund Drag)
b. puberteit,
Laki-laki : 14- 18 tahun (Merindu)
Wanita : 13 – 18 tahun (Puja)
c. Adolescence
Laki-laki : 19 – 23 tahun
Wanita : 18 – 21 tahun
33
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas, kiranya tidaklah tergesa-
gesa jika disimpulkan bahwa secara teoritis dan empiris dari segi psikologis,
rentan usia remaja berada dalam usia 12 tahun sampai 21 tahun bagi wanita,
dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria. Jika dibagi atas remaja awal dan
remaja akhir, maka remaja awal berada dalam usia 12/13 tahun sampai 17/18
tahun, dan remaja dalam usia akhir dalam rentangan usia 17/18 tahun sampai
21/22 tahun. Sedangkan periode sebelum masa remaja ini disebut sebagai
“ambang pintu masa remaja” atau sering disebut sebagai „Periode pubertas.”
pubertas jelas berbeda dengan masa remaja, meskipun bertimpang-tindih
dengan masa remaja awal.