bab ii kajian pustaka 2.1 . kajian teori 2.1.1...

18
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 . Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran IPA di SD Pembelajaran merupakan persiapan kita di masa depan, dalam hal ini masa depan kehidupan anak yang ditentukan oleh orang tuanya. Oleh karena itu, sekolah ingin mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat yang akan datang. Pembelajaran ini merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan, yang akan dilaksanakan dengan menuangkan berbagai macam ilmu pengetahuan kepada siswa. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di sekolah dasar yang dimaksudkan agar siswa mempunyai banyak pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam di sekitarnya, yang akan diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar merupakan penguasaan siswa terhadap pengetahuan tentang alam sekitar, yang telah dipelajari dari fakta-fakta, prinsip-prinsip dan proses penemuan. Pengetahuan siswa tentang alam tersebut dapat mencetak siswa dalam bersikap ilmiah. Namun materi Ilmu Pengetahuan Alam yang diberikan harus sesuai dengan usia dan karakteristik siswa yang bersangkutan. Materi Ilmu Pengetahuan Alam yang akan diberikan kepada siswa harus disesuaikan dengan tingkatan kelas, sehingga penguasaan pengetahuan tentang Ilmu Pengetahuan Alam dapat bermanfaat baik bagi dirinya maupun bagi kelestarian lingkungan alam sekitar. IPA adalah pengetahuan khusus yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori (Abdullah,1998:18).

Upload: ngohuong

Post on 15-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 . Kajian Teori 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3761/3/T1_292008247_BAB II.pdf · kelas, sehingga ... Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 . Kajian Teori

2.1.1. Pembelajaran IPA di SD

Pembelajaran merupakan persiapan kita di masa depan, dalam hal ini

masa depan kehidupan anak yang ditentukan oleh orang tuanya. Oleh karena

itu, sekolah ingin mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat

yang akan datang. Pembelajaran ini merupakan suatu proses penyampaian

pengetahuan, yang akan dilaksanakan dengan menuangkan berbagai macam

ilmu pengetahuan kepada siswa.

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di sekolah dasar

yang dimaksudkan agar siswa mempunyai banyak pengetahuan, gagasan dan

konsep yang terorganisasi tentang alam di sekitarnya, yang akan diperoleh

dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan,

penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar merupakan

penguasaan siswa terhadap pengetahuan tentang alam sekitar, yang telah

dipelajari dari fakta-fakta, prinsip-prinsip dan proses penemuan. Pengetahuan

siswa tentang alam tersebut dapat mencetak siswa dalam bersikap ilmiah.

Namun materi Ilmu Pengetahuan Alam yang diberikan harus sesuai dengan

usia dan karakteristik siswa yang bersangkutan. Materi Ilmu Pengetahuan

Alam yang akan diberikan kepada siswa harus disesuaikan dengan tingkatan

kelas, sehingga penguasaan pengetahuan tentang Ilmu Pengetahuan Alam

dapat bermanfaat baik bagi dirinya maupun bagi kelestarian lingkungan alam

sekitar.

IPA adalah pengetahuan khusus yaitu dengan melakukan observasi,

eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori (Abdullah,1998:18).

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 . Kajian Teori 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3761/3/T1_292008247_BAB II.pdf · kelas, sehingga ... Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata

7

IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan sistematis dan

IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-

fakta, konsep atau prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan

(Sri Sulistyorini, 2007: 39).

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang

dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang

terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui

serangkaian proses ilmiah. Pada prinsipnya, mempelajari IPA adalah sebagai

cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau melakukan dan membantu

siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam (Depdiknas

dalam Suyitno, 2002: 7).

2.1.1.1 Tujuan Pembelajaran IPA

Mata pelajaran IPA SD/MI betujuan agar peserta didik dapat

memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

2. Dapat mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep

IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari.

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran diri

tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,

lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

dapat memecahkan masalah dan membuat keputusan.

5. Meningkatkan kesadaran untuk dapat berperan dan ikut serta dalam

memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 . Kajian Teori 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3761/3/T1_292008247_BAB II.pdf · kelas, sehingga ... Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata

8

6. Meningkatkan kesadaran untuk dapat menghargai lingkungan alam dan

segala keteraturannya sebagai salah satu makhluk ciptaan Tuhan.

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai

dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTS.

(Depdiknas Ditjen Manajemen Dikdasmen Ditjen Pembinaan TK dan SD,

2007: 13-14).

2.1.1.2 Ruang Lingkup Pembelajaran IPA

Ruang lingkup mata pelajaran IPA meliputi aspek-aspek sebagai

Berikut:

1. Makhluk hidup dan proses kehidupannya yaitu manusia, hewan, tumbuhan

dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.

2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi padat, cair, dan gas.

3. Energi dan perubahannya yaitu meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,

cahaya dan pesawat sederhana

4. Bumi dan alam semesta yaitu meliputi tanah, bumi, tata surya, dan benda-

benda langit lainnya.

(Depdiknas Ditjen Manajemen Dikdasmen Ditjen Pembinaan TK dan SD,

2007: 14).

2.1.1.3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi

Standar kompetensi (SK), merupakan ukuran kemampuan minimal

yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dicapai,

diketahui, dan mahir dilakukan oleh peserta didik pada setiap tingkatan dari

suatu materi yang diajarkan.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 . Kajian Teori 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3761/3/T1_292008247_BAB II.pdf · kelas, sehingga ... Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata

9

Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar (KD), merupakan penjabaran standar kompetensi

(SK) peserta didik yang cakupan materinya lebih sempit dibandingkan

dengan standar kompetensi (SK) peserta didik.

Tabel 1.1

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV Semester

II SDN Blotongan 01 Salatiga

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

11. Memahami hubungan

antara sumber daya alam

dengan lingkungan,

teknologi, dan

masyarakat.

11.1 Menjelaskan hubungan antara

sumber daya alam dengan

lingkungan.

1.2 Menjelaskan hubungan antara

sumber daya alam dengan teknologi.

2.1.2. Model Pembelajaran scramble

Model pembelajaran merupakan strategi yang akan digunakan oleh

guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, sikap belajar siswa, mampu

berpikir kritis, memiliki keterampilan sosial, dan dalam pencapaian hasil

pembelajaran yang lebih optimal (Isjoni, 2009: 8). Berbagai macam model

pendekatan dalam pembelajaran, salah satunya adalah model pembelajaran

scramble. Scramble merupakan model pembelajaran dengan membagikan

lembar kartu soal dan kartu jawaban yang jawabannya harus disusun sehingga

bisa menjadi sebuah jawaban yang tepat/benar.

Model pembelajaran Scramble tampak seperti model pembelajaran

Word Square. Word Square dalam arti bahasa terdiri atas dua suku kata

diantaranya Word yang berarti Kata dan Square yang berarti Pencari.

Jadi menurut bahasa arti dari Word Squre adalah pencari kata. Dalam model

pembelajaran, Word Square adalah model pembelajaran yang memadukan

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 . Kajian Teori 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3761/3/T1_292008247_BAB II.pdf · kelas, sehingga ... Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata

10

kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan

jawaban pada kotak-kotak jawaban. Mirip seperti mengisi teka-teki silang

perbedaanya jawaban sudah ada namun disamarkan dengan menambahkan

kotak tambahan dengan sembarang huruf penyamar atau pengecoh. Sedangkan

scramble, jawaban sudah dituliskan namun dengan susunan huruf yang acak,

dan siswa diberi tugas untuk menyusun huruf-huruf jawaban tersebut sehingga

menjadi jawaban yang tepat/benar.

Istilah scramble berasal dari bahasa inggris yang diterjemahkan dalam

bahasa indonesia yang berarti perebutan, peperangan, dan perjuangan. Seperti

yang diungkapkan oleh fadmawati (2009) pembelajaran model scramble adalah

pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dengan mencocokan kartu

pertanyaan dengan kartu jawaban yang telah disediakan sesuai dengan soal,

sedangkan soeparmo (1998:60) berpendapat bahwa model scramble adalah

salah satu permainan bahasa, yang pada hakikatnya permainan bahasa ialah

merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh keterampilan tertentu dengan

cara menggembirakan.

Scramble merupakan model mengajar dengan membagikan lembar soal

dan lembar jawaban yang disertai dengan alternatif jawaban yang disediakan.

Siswa diharapkan mampu mencari jawaban dan cara penyelesaian dari soal

jawaban yang ada. Scramble dipakai untuk jenis permainan anak-anak yang

merupakan latihan pengembangan dan peningkatan wawasan pemikiran

kosakata. Sesuai dengan sifat jawabannya scramble terdiri atas bermacam-

macam bentuk yakni:

a. Scramble huruf, yakni sebuah permainan menyusun huruf-huruf

yang telah dikacaukan letaknya sehingga membentuk suatu kata

tertentu yang bermakna misalnya :

Alpjera = Pelajar

Ktarsurt = Struktur

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 . Kajian Teori 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3761/3/T1_292008247_BAB II.pdf · kelas, sehingga ... Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata

11

b. Scramble kalimat, yakni sebuah permainan menyusun kalimat dari

kata-kata acak. Bentuk kalimat hendaknya logis, bermakna, tepat dan

benar. Contohnya :

kota – akan – ke – saya - pergi = saya akan pergi ke kota

c. Scramble wacana, yakni sebuah permainan menyusun wacana logis

berdasarkan kalimat-kalimat acak. Hasil susunan wacana hendaknya

logis, bermakna. Misalnya:

1. Hasilnya berupa berbagai jenis kertas.

2. Dengan menggunakan mesin diproses menjadi kertas.

3. Kayu dipotong-potong dan dihaluskan.

4. Dibuat bubur kertas dan dicampur dengan perekat dan pemutih.

Melalui pembelajaran model scramble, siswa dapat dilatih berkreasi

menyusun huruf, kalimat, atau wacana yang acak susunannya sehingga dapat

menjadi susunan yang bermakna dan mungkin lebih baik dari susunan aslinya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

scramble berbentuk permainan acak huruf, kalimat, atau paragraf.

Pembelajaran model scramble ini adalah sebuah model yang menggunakan

penekanan latihan soal berupa permainan yang dikerjakan secara berkelompok.

Dalam model pembelajaran ini perlu adanya kerja sama antar anggota

kelompok untuk saling membantu teman sekelompok agar dapat berfikir kritis

sehingga dapat lebih mudah mencari penyelesaian soal. Model permainan ini

diharapkan dapat memacu hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA.

2.1.2.1 Langkah-langkah Pembelajaan Dengan Model Scramble.

Pembelajaran model scramble memiliki kesamaan dengan model

pembelajaran lainnya. Dimana siswa dikelompokan secara acak berdasarkan

kemampuan tinggi, rendah, besar, atau jika memungkinkan anggota kelompok

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 . Kajian Teori 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3761/3/T1_292008247_BAB II.pdf · kelas, sehingga ... Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata

12

berasal dari ras, budaya, suku, dan jenis kelamin yang berbeda-beda. Model

pembelajran scramble ini dapat dilakukan oleh guru dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

a. Guru menyiapkan sebuah wacana, kemudian guru mengeluarkan kalimat-

kalimat yang terdapat di dalam wacana tersebut ke dalam kartu-kartu

kalimat.

b. Guru membuat kartu soal beserta kartu jawaban yang diacak hurufnya

sesuai dengan materi bahan ajar yang telah dibagikan guru sebelumnya dan

membagikan kartu soal tersebut.

c. Siswa di dalam kelompoknya masing-masing, diminta untuk mengerjakan

soal dan mencari kartu jawaban untuk jawaban yang cocok, sebelumnya

huruf-huruf jawaban telah diacak sedemikian rupa.

d. Siswa diharuskan dapat menyusun kata jawaban yang telah tersedia

dalam waktu yang telah ditentukan guru. Setelah selesai mengerjakan soal,

hasil pekerjaan siswa dikumpulkan dan dilakukan pemeriksaan.

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, belum dicantumkan sintaks

pembelajaran kooperatif secara keseluruhan langkah-langkah pembelajaran di

dalam kegiatan belajar mengajar meliputi dari kegiatan awal, inti dan akhir.

Peneliti juga menggunakan langkah-langkah model pembelajran scramble dan

menggabungkannya dengan sintaks pembelajaran kooperatif sebagai berikut:

A. Kegiatan Awal

1. Guru membuka pelajaran, dan memeriksa kesiapan peserta didik.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

3. Guru memberikan informasi dan menjelaskan kegiatan yang akan

dikerjakan dan direncanakan.

B. Kegiatan Inti

4. Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 . Kajian Teori 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3761/3/T1_292008247_BAB II.pdf · kelas, sehingga ... Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata

13

5. Guru membagikan lembar kerja dan kartu nama benda yang diacak

hurufnya.

6. Siswa di dalam kelompok masing-masing, diminta untuk menyusun

kartu nama benda terlebih dahulu, kemudian mengisi kolom yang

telah tersedia.

7. Guru mengontrol kerja siswa dalam berdiskusi dan membantu siswa

mengarahkan jika masih terdapat hal-hal yang belum dipahami siswa.

8. Setelah siswa selesai mengerjakan lembar kerja, guru kemudian

meminta perwakilan dari tiap-tiap kelompok untuk maju ke depan dan

mempresentasikan hasil kerja masing-masing kelompok.

C. Kegiatan Penutup

9. Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi.

10. Guru mengadakan evaluasi.

2.1.2.2 Tujuan Penggunaan Model Pembelajaran Scramble dalam

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Adapun tujuan dari penggunaan model scramble dalam

pembelajaran ilmu pengetahuan alam adalah sebagai berikut :

1. Agar siswa dapat berfikir kritis sehingga dapat lebih mudah dalam

mengerjakan soal.

2. Supaya siswa dapat lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Melatih siswa agar bisa bekerja sama di dalam kelompok.

2.1.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Scramble

a. Kelebihan Model Scramble

1. Setiap anggota kelompok dapat bertanggung jawab atas segala sesuatu

yang dikerjakan dalam setiap anggota kelompoknya, dan setiap

anggota kelompok juga harus mengetahui bahwa semua anggota

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 . Kajian Teori 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3761/3/T1_292008247_BAB II.pdf · kelas, sehingga ... Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata

14

kelompok mempunyai tujuan yang sama, setiap anggota kelompok

harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota

kelompoknya, setiap anggota kelompok akan dikenai evaluasi, setiap

anggota kelompok berbagi kepemimpinan dan membutuhkan

keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya, dan

setiap anggota kelompok juga akan diminta pertanggung jawaban

secara individual materi yang ditangani dalam kelompoknya, sehingga

dalam teknik ini setiap siswa tidak ada yang diam karena setiap

individu dikelompoknya diberi tanggung jawab akan keberhasilan

kelompoknya.

2. Model pembelajaran ini akan memungkinkan siswa untuk belajar

sambil bermain. Mereka juga dapat berkreasi sekaligus dapat belajar

dan berfikir, mempelajari sesuatu secara santai dan tidak membuatnya

stres atau merasa tertekan.

3. Selain untuk menimbulkan kegembiraan dan melatih keterampilan

tertentu, model pembelajara scramble ini juga dapat memupuk rasa

solidaritas siswa di dalam kelompoknya.

4. Materi yang diberikan melalui salah satu model permainan ini

biasanya mengesankan dan sulit untuk mereka lupakan.

5. Sifat kompetitif di dalam model ini dapat mendorong siswa berlomba-

lomba untuk maju.

b. Kekurangan Model Pembelajaran Scramble

1. Pembelajaran ini terkadang sulit dalam merencanakannya, oleh karena

terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajarnya.

2. Terkadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang

panjang sehingga guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang

telah ditentukan.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 . Kajian Teori 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3761/3/T1_292008247_BAB II.pdf · kelas, sehingga ... Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata

15

3. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan

siswa menguasai materi pelajaran, maka pembelajaran ini akan sulit

diimplementasikan oleh guru.

4. Model permainan seperti ini biasanya menimbulkan suara gaduh. Hal

tersebut jelas akan menggangu kelas yang berdekatan.

2.1.3 Belajar dan Hasil Belajar

2.1.3.1 Belajar

Pengertian belajar dapat ini dapat ditemukan dalam berbagai sumber.

Meskipun kita melihat terdapat perbedaan-perbedaan di dalam rumusan

pengertian belajar tersebut dari masing-masing ahli, namun secara prinsip kita

menemukan kesamaan-kesamaannya.

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya

menurut Slameto (2003: 2).

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan

pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditinjau

dari berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap,

tingkah laku, keterampilan, dan kecakapan yang merupakan aspek-aspek lain

yang ada pada individu yang belajar Sudjana (1989: 5).

Menurut Agus Suprijono (2009: 2) belajar adalah proses yang

menghasilkan penyesuaian tingkah laku. Belajar merupakan proses manusia

untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap

belajar. Belajar sejak manusia lahir sampai akhir hayat Buharuddin

(2007:11).

Dari beberapa pengertian belajar yang dikemukakan oleh beberapa

tokoh pada intinya bahwa belajar merupakan suatu proses yang dilakukan

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 . Kajian Teori 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3761/3/T1_292008247_BAB II.pdf · kelas, sehingga ... Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata

16

oleh seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya dan terjadinya

perubahan perilaku yang ditunjukkan dari hasil belajar itu.

2.1.3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Muhibbin Syah (2010), Secara global, faktor yang dapat

mempengaruhi belajar siswa bisa kita bedakan menjadi 2 macam, yaitu:

a. Faktor eksternal (faktor yang terdapat dari luar diri siswa), yaitu kondisi

lingkungan di sekitar siswa.

b. Faktor internal (faktor yang terdapat dari dalam diri siswa) yaitu keadaan

jasmani dan rohani siswa.

c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yaitu jenis upaya belajar

siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk

melakukan kegiatan mempelajari materi pelajaran.

a. Faktor Internal Siswa

Terdapat dua aspek yang ada dari dalam diri siswa yaitu: aspek

fisiologis (aspek yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (aspek

yang bersifat rohaniah).

1. Aspek Fisiologis

Dimana kesehatan siswa sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa

dalam menyerap informasi dalam belajar.

2. Aspek Psikologis

a. Inteligensi Siswa

Tingkat kecerdasan atau inteligensi (IQ) yang dimiliki oleh siswa

sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 . Kajian Teori 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3761/3/T1_292008247_BAB II.pdf · kelas, sehingga ... Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata

17

b. Sikap Siswa

Sikap (attitude) siswa yang positif di dalam merespon dengan cara

yang relatif tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya

merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa.

c. Bakat Siswa

Kemampuan individu siswa untuk melakukan tugas tertentu tanpa

banyak bergantung pada upaya pendidikan dan pelatihan.

d. Minat Siswa

Kecenderungan dan kegairahan siswa yang tinggi atau keinginan yang

besar terhadap sesuatu.

e. Motivasi Siswa

Keadaan internal organisme siswa yang mendorong untuk berbuat

sesuatu.

b. Faktor Eksternal Siswa

a. Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial siswa yaitu di sekolah seperti guru-guru, para

tenaga kependidikan (kepala sekolah dan wakilnya) dan teman-teman

sekelas, orang tua (keluarga) dan masyarakat sekitar juga dapat

mempengaruhi semangat belajar siswa.

b. Lingkungan Nonsosial

Faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan

letaknya, rumah tempat tinggal siswa dan letaknya, alat-alat belajar

siswa, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan oleh siswa.

Faktor-faktor ini juga menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

2.1.3.3 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah tindakan, atau suatu pencapaian tujuan dalam

pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono (2009: 4). Sebagai hasil belajar

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 . Kajian Teori 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3761/3/T1_292008247_BAB II.pdf · kelas, sehingga ... Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata

18

menurut Slameto (2002: 3) adalah perubahan yang dapat terjadi dari dalam

diri seseorang yang berlangsung secara berkesinambungan, dan tidak statis.

Menurut Nasution (1996) hasil belajar adalah kesempurnaan yang telah

dicapai seseorang dalam berpikir, merasa dan berbuat.

Sedangkan menurut Agus Suprijono (2009: 5) hasil belajar adalah

pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi

dan keterampilan.

Hasil belajar juga merupakan kemampuan yang diperoleh individu

setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan

tingkah laku baik perlakuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa

sehingga menjadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Sebagaimana yang

dikemukakan oleh Hamalik (1995: 48) hasil belajar adalah” perubahan

tingkah laku subjek yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan

psikomotorik dalam situasi tertentu berkat pengalamannya berulang-ulang”.

Menurut Oemar Hamalik (2006) hasil belajar adalah bila seseorang

telah belajar maka akan terjadi perubahan tingkah laku pada diri orang

tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti

menjadi mengerti.

Menurut Dimyati (2002: 3) hasil belajar merupakan hasil dari suatu

interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar

diakhiri dengan proses evaluasi belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar

merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Salah satu upaya

mengukur hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil belajar siswa itu sendiri.

Bukti dari usaha yang dilakukan dalam kegiatan belajar dan proses belajar

adalah hasil belajar yang biasa diukur melalui tes.

Dari pendapat para ahli tentang hasil belajar maka dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan

hanya salah satu aspek potensi kemanusian saja. Melainkan yang telah

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 . Kajian Teori 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3761/3/T1_292008247_BAB II.pdf · kelas, sehingga ... Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata

19

dicapai sebagai tanda atau simbol keberhasilan dari usaha belajar (hasil

aktivitas belajar) yang menghasilkan perubahan, pengetahuan, pemahaman,

ketrampilan, dan nilai.

2.2 Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan metode scramble antara lain:

1. Mariyana litta (2011) tentang peningkatan kemampuan membaca pemahaman

teks melalui teknik scramble siswa kelas V SDN Bedali 05 Kabupaten Kediri.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik scramble dapat

meningkatkan kemampuan membaca pemahaman teks. Siswa semakin aktif

dan tidak takut untuk mengekspresikan ide-ide yang dimilikinya. Selain

menambah pengetahuan, siswa juga bermain sambil belajar, hal ini terlihat

pada waktu siswa melaksanakan kerja kelompok. Selain itu penilaian hasil

juga mengalami peningkatan, ini terbukti dari nilai pratindakan sampai

penilaian proses siklus 1 ketuntasan klasikal adalah 50% dan pada siklus 2

ketuntasan klasikal mencapai 100%. Pada penilaian hasil pratindakan

ketuntasan klasikal mencapai 40%, pada siklus 1 mencapai 50% dan pada

siklus 2 adalah 100%.

2. Febri Belandina Lay (2011) tentang Penerapan model pembelajaran scramble

untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VA pada mata pelajaran PKN

SDN Madyopuro 4 Kecamatan Kedungkandang kota Malang. Hasil penelitian

yang diperoleh adalah sebagai berikut; nilai rata-rata siswa pada siklus I

adalah 69,54%, sebanyak 11 siswa (33,33%) belum tuntas karena masih

berada dibawah kriteria penilaian, sebanyak 22 siswa (66,66%) tuntas karena

sudah mencapai kriteria ketuntasan oleh karena itu perlu diadakan perbaikan

pada siklus II. Pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas VA

SDN Madyopuro 4 adalah 74,54%, sebanyak 9 siswa (27,27%) yang belum

tuntas atau belum mencapai kriteria ketuntasan, sedangkan sebanyak 24 siswa

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 . Kajian Teori 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3761/3/T1_292008247_BAB II.pdf · kelas, sehingga ... Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata

20

(72,72%) yang sudah tuntas karena telah mencapai kriteria ketuntasan.

Dengan melihat pada nilai rata-rata siswa pada tiap siklus maka pada siklus II

nilai siswa mengalami peningkatan. Disimpulkan bahwa model pembelajaran

Scramble ini dapat meningkatkan hasil belajar PKN siswa kelas VA SDN

Madyopuro 4 Kota Malang.

Dari hasil analisis judul yang pernah digunakan penelitian diatas

ternyata model scramble dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan motivasi

belajar siswa. Sehingga hal tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Dari penelitian di atas, penulis menggunakan model scramble guna

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di dalam penelitian

ini.

2.3 Kerangka Pikir

Prestasi belajar merupakan tolak ukur dari tingkat kecerdasan

seseorang maupun masyarakat. Faktor yang dapat mempengaruhi prestasi

belajar seseorang diantaranya adalah model pembelajaran yang digunakan

guru dan keaktifan belajar siswa. Cara belajar siswa juga harus disesuaikan

dengan materi pelajaran dan tujuan pengajarannya. Cara belajar yang baik

dapat memungkinkan siswa untuk dapat memperoleh hasil belajar yang lebih

baik pula. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) inilah yang merupakan salah satu

alternatif yang dapat dilakukan untuk mengenal masalah-masalah yang

menyebabkan rendahnya kemampuan siswa dalam memahami konsep pada

pembelajaran IPA dan untuk mengetahui usaha dalam mengatasinya.

Ketika akan melakukan kegiatan belajar mengajar, guru juga harus

menggunakan model pembelajaran yang mudah diterima oleh siswa dan dapat

meningkatkan pemahaman konsep belajar siswa. Selain model belajar yang

dilakukan oleh guru, faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 . Kajian Teori 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3761/3/T1_292008247_BAB II.pdf · kelas, sehingga ... Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata

21

adalah efektif dan efisien yang dapat dilihat dari keaktifan, kreatifitas dan

kemandirian siswa.

Guru juga harus mampu menciptakan suasana belajar yang optimal

dengan menerapkan berbagai model pembelajaran. Untuk itu peneliti akan

menggunakan model pembelajaran Scramble untuk mengatasi kurangnya

keaktifan belajar siswa. Model pembelajaran Scramble ini digunakan agar

dapat membangkitkan semangat belajar siswa dalam mempelajari mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, sehingga siswa akan menjadi lebih aktif

lagi pada saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam berlangsung.

Mengenai penerapan model pembelajaran scramble maka terdapat

suatu pendapat dari penulis, tampak seperti pada bagan 2.1.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 . Kajian Teori 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3761/3/T1_292008247_BAB II.pdf · kelas, sehingga ... Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata

22

Bagan 2.1

Skema Kerangka Pikir

Kondisi awal

Guru :

Mengajar dengan

model ceramah

Siswa :

Hasil belajar siswa

rendah

Tindakan

Menerapkan model

pembelajaran

scramble

Siklus I:

Menerapkan model

pembelajaran

scramble dalam

pembelajaran

Siklus II:

Menerapkan model

pembelajaran

scramble dalam

pembelajaran

Kondisi Akhir

Diduga melalui penerapan model scramble dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Pada mata

pelajaran IPA kelas 4 SDN Blotongan 01 Salatiga.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 . Kajian Teori 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3761/3/T1_292008247_BAB II.pdf · kelas, sehingga ... Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata

23

2.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis

tindakan yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil

belajar Ilmu Pengetahuan Alam dapat diupayakan melalui penggunaan model

pembelajaran scramble pada siswa kelas 4 di SDN Blotongan 01 Salatiga

Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013.