bab ii

6
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.2 SONOANATOMI Tentukan lokasi vagina dan uterus dengan skening longitudinal. Vagina berada didekat dinding posteroinferior kandung kemih, dan dinding vagina akan tampak sebagai struktur hipoekoik yang mengelilingi mokosa vagina yang lebih ekogenik. Ikuti gambar vagina tersebut kearah superior dan jaringan organ ini akan mengembang menjadi uterus yang berbentuk peardisebelah superior vagina tetapi dengan ekogenisitas yang berbeda (bervariasi menurut fase pada siklus haid). Penyetelan gain mungkin diperlikan selama melakukan skening pendahuluan ini untuk mendapatkan gambar usg yang paling baik. Uterus memiliki dua zona ekogenisitas yang berbeda. Otot otot dalam dinding uterus tampak hipoekoik tetapi corak endometriumnya bervariasi. Daam paruh pertaa siklus haid (post- menstruasi), endometrium tampak tipis dan hipoekoik. Dalam paruh kedua, yaitu fase premenstrual, endometrium akan tampak hiperekoik. Uterus mungkin tidak berada tepat pada sumbu memanjang panggul dan mungkin tampak tangensial. Sumbu memanjang uterus diukur dari fundus hingga serviks. Uterus nulipara post pubertal yang normal mempunyai panjang 4.5-9.0 cm, diameter antero-posterior 1.5-3 cm, dan diameter transversal 4.5-5.5 cm. Ukuran uterus meningkat sebanyak 1.0-1.2 cm menurut parietasnya dan korpus uteri akan menjadi lebih bulat. Diameter antero-posterior serviks uteri tidak boleh melebihi diameter antero-posterior korpus uteri. UTERUS PRE-PUBERTAL

Upload: ranikaikran

Post on 23-Jun-2015

126 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.2 SONOANATOMI

Tentukan lokasi vagina dan uterus dengan skening longitudinal. Vagina berada didekat

dinding posteroinferior kandung kemih, dan dinding vagina akan tampak sebagai struktur

hipoekoik yang mengelilingi mokosa vagina yang lebih ekogenik. Ikuti gambar vagina tersebut

kearah superior dan jaringan organ ini akan mengembang menjadi uterus yang berbentuk

peardisebelah superior vagina tetapi dengan ekogenisitas yang berbeda (bervariasi menurut fase

pada siklus haid). Penyetelan gain mungkin diperlikan selama melakukan skening pendahuluan

ini untuk mendapatkan gambar usg yang paling baik.

Uterus memiliki dua zona ekogenisitas yang berbeda. Otot otot dalam dinding uterus

tampak hipoekoik tetapi corak endometriumnya bervariasi. Daam paruh pertaa siklus haid (post-

menstruasi), endometrium tampak tipis dan hipoekoik. Dalam paruh kedua, yaitu fase

premenstrual, endometrium akan tampak hiperekoik.

Uterus mungkin tidak berada tepat pada sumbu memanjang panggul dan mungkin tampak

tangensial. Sumbu memanjang uterus diukur dari fundus hingga serviks.

Uterus nulipara post pubertal yang normal mempunyai panjang 4.5-9.0 cm, diameter

antero-posterior 1.5-3 cm, dan diameter transversal 4.5-5.5 cm. Ukuran uterus meningkat

sebanyak 1.0-1.2 cm menurut parietasnya dan korpus uteri akan menjadi lebih bulat. Diameter

antero-posterior serviks uteri tidak boleh melebihi diameter antero-posterior korpus uteri.

UTERUS PRE-PUBERTAL

Setelah anak itu tumbuh, rasio serviks uteri terhadap korpus uteri akan berubah. Pada

anak-anak, korpus uteri lebih kecil daripada serviks uteri tetapi dengan pertambahan usia, korpus

uteri akan tumbuh lebih besar dan endometrium tidak terlihat.

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM

Alat kontrasepsi dalam rahim akan tampak sebagai sebuah garis yang linier atau

hiperekoik yang terputus putus dalam kavum uteri atau kanalis servisis dan dapat menghasilkan

bayangan akustik distal.

SERVIKS UTERI

Lakukan skening serviks uteri dalam berbagai proyeksi dan perhatikan setiap perubahan

ukuran atau bentuk yang abnormal. Setelah mengalami kehamilan, serviks uteri mungkin

menjadi asimetris. Setelah setiap kehamilan, ukuran uterus akan bertambah dan korpus uteri

Page 2: BAB II

menjadi lebih bulat. Jadi, uterus pasien multipara akan tampak cukup berbeda dengan uterus

psien nulipara.

UTERUS PASCA MENOPAUSE

Setelah menopause, uterus menjadi jauh lebih kecil dan akan tampak homogen; kavum

uteri tidak bias dilihat lagi.

POSISI UTERUS

Uterus dapat mengadakan rotasi sehingga fundus uteri berada dibelakang serviks

(retroversi). Uterus juga dapat mengadakan rotasi ke anterior (anteversi). Jika korpus uteri

mengadakan fleksi ke depan pada serviks, uterus tersebut disebut antefleksi. Kalau fleksinya ke

belakang pada serviks, uterus tersebut dinamakan retrofleksi.

Bila uterus tidak dapat diidentifikasi, lakukan pengecekan terhadap riwayat penbedahan

untuk menyingkirkan kemungkinan histerektomi. Kalau terdapat riwayat bedah panggul,

lakukan skening dengan teliti untuk mencari sisa serviks yang akan menunjukkan histerektomi

parsial.

Kalau anatomi pelvis yang normal tidak terlihat jelas, suruh pasien minum lebih banyak

untuk mengisi kandung kemih.

2.3 SONOPATOLOGI

MIOMA (FIBROID)

Mioma akan tampak dalam berbagai bentuk pada pemeriksaan usg. Sebagian besar mioma

terlihat sebagai massa noduler, hipoekoik, homogen dengan batas yang jelas serta multiple, dsan

bias subserosa, submukosa, atau interstisial. Mioma yang lebih tua akan menjadi hiperekoik dan

sebagian diantaranya akan memperlihatkan pola gelombang eko yang kompleks sebagai akibat

dari nekrosis sentral. Pada gambar usg bisa terdapat gelombang eko yang terang sebagai akibat

dari kalsifikasi. Mioma yang tumbuh dengan cepat, seperti yang mungkin terjadi pada

kehamilan, dapat menyerupai kista yang hipoekoik. Proyeksi yang multiple diperlukan untuk

membedakan antara mioma dan berbagai massa tubo-ovarii. Sebagian mioma tampak

bertangkai. Mioma uteri dapat menimbulkan lekukan pada dinding posterior kandung kemih.

Mioma dapat pula mengandung kalsium yang bisa terlihat sebagai struktur hiperekoik

dengan pembentukan bayangan (shadowing) disebelah distal. Mioma hampir selalu multiple

dan sering menimbulkan distorsi pada konturnya yang normal serta pada rongga uterus. Mioma

dapat pula berasal dari dalam pars servikalis uterus dan bisa menyebabkan distorsi atau

penyumbatan pada kanalis servisis.

Page 3: BAB II

VARIAN PERTUMBUHAN

Uterus bikornis dapat dikenali dengan adanya dua buah rongga uterus atau sua buah

fundus uteri pada skening transversal. Kita harus berhati hati agar tidak mengacaukan uterus

bikornis dengan massa adneksa. Uterus yang dobel memiliki dua buah rongga uterus dan dua

buah serviks. Jika terdapat sebuah massa adneksa atau massa lainnya, maka rongga uterus

tersebut hanya satu.

ENDOMETRIUM (DINDING UTERUS SEBELAH DALAM)

Corak endometrium yang normal bervariasi menurut stadium pada siklus haid. Dalam fase

sekretorik (pada awal siklus), endometrium tampak tipis dan hipoekoik. Dalam fase proliferative

(pertengahan siklus), bagian sentral endometrium menjadi hiperekoikdan dikelilingi oleh bingkai

yang hipoekoik. Selama fase menstrual, rongga uterus akan tampak hiperekoik seluruhnya dan

menebal akibat terjadinya pelepasan jaringan endometrium dan bekuan darah.

Pada wanita dengan hymen imperforata, atau pada wanita yang pernah menjalani

sirkumsisi ritual, darah dapat berkumpul dalam rongga uterus (hematometrium) atau dalam

vagina (hematokolpos) dan akan tampak hipoekoik bila dibandingkan dengan endometrium.

Rongga uterus dapat berisi pus yang terbentuk akibat infeksi (pyometria). Rongga ini akan

tampak hipoekoik dengan gelombang eko internal. Cairan yang terbentuk akibat infeksi dapat

pula berkumpul dalam tuba falopi (hidrosalping) dan bisa menyebar ke dalam kavum douglasi.

KEADAAN MALIGNAN

Massa dengan batas yang kabur didalam uterus mungkin menunjukkan keadaan malignan

dan biasanya merupakan karsinoma endometrium. Endometrium menjadi hyperplasia dan tumor

hipoekoik tersebut dapat menyebar ke dalam miometrium. ketika tumor tersebut tumbuh

semakin lanjut, kemungkinan teradi nekrosis yang menghasilkan corak ultrasound yang

kompleks; dalam rongga uterus mungkin terjadi distensi.

Karsinoma serviks yang dini sangat sulit dikenali dengan pemeriksaan USG. Setiap massa

yang batasnya kabur dalam serviks kemungkinan besar merupakan keadaan malignan (sebagian

besar mioma memiliki batas yang jelas dan dapat terlihat gelombang eko yang teran sebagai

akibat dari kalsifikasi). Jika tumor tersebut berukuran besar, pola eko nya akan menjadi

kompleks dan sangat bervariasi. Tumor dapat mengadakan infiltrasi ke jaringan sekitarnya, dan

kandung kemih, vagina serta rectum harus diskening dengan teliti.

ENDOMETRIOSIS UTERI

Rongga rongga hipoekoik dalam miometrium didekat endometrium mungkin

menggambarkan adenomiosis (endometriosis uteri). Rongga rongga tersebut akan menjadi lebih

Page 4: BAB II

nyata lagi selama dan segera setelah haid. Kista retensi (folikel) yang kecil dalam serviks uterus

didekat kanalis servisis tidak boleh dikelirukan dengan endometriosis. Massa dalam pelvis

mungkin merupakan endomtrioma

2.4 INDIKASI PEMERIKSAAN USG

Nyeri pelvis, termasuk dismenore (haid yang nyeri)

Massa pada pelvis

Perdarahan per vaginam yang abnormal

Pengeluaran secret per vaginam yang abnormal

Amenore (siklus haid yang terlambat atau tidak ada)

Untuk memastikan keberadaan iud dan mengecek posisinya

Infertilitas: histerosalpingografi mungkin diperlukan

Abnormalitas pertumbuhan traktus genitalis: histerosalpingografi mungkin

diperlukan

Gejala urinarius atau kandung kemih

Nyeri abdomen yang difus

Monitoring folikel dalam penyelidikan terhadap infertilitas

2.5 PERSIAPAN PASIEN DAN PERSIAPAN ALAT USG

Persiapan pasien. Kandung kemih harus penuh. Suruh pasien minum 4 atau 5

gelas air dan lakukan pemeriksaan usg setelah satu jam kemudian (jangan bolehkan

pasien membuang air kecil). Sebagai alternatif lain, penuhi kandung kemih lewat

kateter uretra dengan larutan garam fisiologis yang steril; hentikan pengisian

kandung kemih jika pasien merasa nyeri. Kalau mungkin hindari kateterisasi

dengan alasan resiko infeksi

Posisi pasien. Pasien biasanya diskening dalam posisi berbaring dengan nyaman

pada bagian punggungnya (telentang). Pemutaran tubuh pasien mungkin

diperlukan setelah mengerjakan skening pendahuluan. Skening usg dalam posisi

tegak (erect) kadang kadang dibutuhkan. Oleskan jeli ke bawah sampai abdomen

bagian bawah. biasanya pada daerah rambut pubis