bab i smpe bab iii

Upload: rani-handayani

Post on 16-Jul-2015

145 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang 1.2.Tujuan

BAB II ISI 2.1. Mamalia Laut dan Adaptasinya Mamalia laut merupakan kelompok hewan menyusui yang

menggantungkan hidupnya dalam perairan laut baik untuk tinggal maupun mencari makan. Mamalia laut rata-rata memiliki bobot tubuh yang sangat besar namun dikenal sebagai perenang cepat karena kecepatan renangnya tidak dipengaruhi oleh bobot tubuhnya. Contohnya Lumba-lumba totol (Stenella attenuata) dengan bobot 120 kg mampu berenang dengan kecepatan mencapai 11,1m/s. Hewan-hewan yang termasuk mamalia laut meliputi cetacea (paus dan lumba-lumba), sirenian (duyung) serta pinniped (anjing laut). Mekanisme renang pada mamalia laut sangat beragam,seperti singa laut (Zalophus californianus) menggunakan propulsi sirip depan untuk dapat berenang. Walrus (Odobenus rosmarus) menggunakan sirip belakang untuk menyapu air dan memungkinkan tubuhnya dapat bergerak. Cetacea menggunakan pergerakan dorsoventral untuk menghasilkan dorongan yang membantu pergerakan. Mamalia laut terdiri dari banyak bentuk dan ukuran, masing-masing dengan habitat dan makanan yang berbeda. Namun seluruh mamalia laut memiliki persamaan yaitu harus berenang ke permukaan laut untuk memperoleh oksigen dari udara. Mamalia laut menyelam dengan kedalaman beberapa ratus meter untuk mencari mangsa berupa ikan atau cumi-cumi dan kemudian berenang kembali ke permukaan. Semua ini dilakukan dengan sekali bernafas. Mamalia laut melakukan mekanisme ini secara teratur, kemudian mengambil beberapa napas dan menyelam kembali ke laut dalam. Mamalia laut mampu menahan nafas dengan cukup lama sehingga mampu menyelam dengan baik. Kemampuan untuk menahan nafas ini dipengaruhi oleh besarnya ukuran tubuh mamalia laut dan kemampuannya untuk menyimpan oksigen dalam paru-paru, darah dan otot. Lingkungan perairan laut yang sangat berbeda dengan lingkungan daratan mengakibatkan proses jalur oksigen yang berbeda pula bagi mamalia daratan dan mamalia laut meskipun mamalia laut juga menggunakan organ paru-paru. Pada mamalia darat, jalur oksigen melalui sistem terbuka sementara pada mamalia laut,

jalur oksigen melalui sistem tertutup yang memiliki peran ganda saat mamalia laut berada di darat atau permukaan air atau saat menyelam di laut dalam. Saat mamalia laut beraktivitas di permukaan air, sistem oksigen terbuka seperti pada mamalia darat. Aliran oksigen dari udara bebas menuju ke paru-paru, berdifusi melalui alveoli ke kapiler, dan ditransportasikan melalui sistem kardiovaskular ke otot skeletal dimana oksigen digunakan dalam fosforilasi oksidatif dalam mitokondria. Pada saat mamalia laut berada di laut dalam, oksigen tidak lagi tersedia dan terdapat tekanan hidrostatis.

2.2. Paus 2.2.1. Klasifikasi dan Fisiologi Paus

Gambar 1. Paus Biru (Sumber : http://www.google.co.id/) Klasifikasi Ilmiah Kerajaan Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Animalia : Chordata : Mammalia : Cetacea : Balaenopteridae : Balaenoptera : Balaenoptera musculus

2.2.2. Habitat dan Makanan 2.2.3. Adaptasi Paus terhadap Habitatnya 2.3. Lumba-lumba

2.3.1. Klasifikasi dan Fisiologi Lumba-lumba 2.3.2. Habitat dan Makanan 2.3.3. Adaptasi Lumba-lumba terhadap Habitatnya 2.4. Anjing Laut 2.4.1. Klasifikasi dan Fisiologi Anjing Laut 2.4.2. Habitat dan Makanan 2.4.3. Adaptasi Anjing Laut terhadap Habitatnya 2.5. Dugong 2.5.1. Klasifikasi dan Fisiologi Dugong

Gambar 4. Duyung (Sumber : http://www.google.co.id/) Klasifikasi Ilmiah Kerajaan Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Animalia : Chordata : Mammalia : Sirenia : Dugongidae : Dugong : Dugong dugon Duyung adalah sejenis ikan atau tepatnya mamalia laut yang bernama latin Dugong dugon. Duyung, seperti mamalia laut lainnya, meskipun hidup di dalam air tetapi ikan duyung bernafas dengan paru-paru dan menyusui anaknya. Ikan duyung mempunyai tubuh yang besar. Panjang badan Duyung dewasa sekitar 2,5-3 meter dengan berat 225-450 kg. Kulit Duyung (Dugong

dugon) tebal, keras dan licin dengan warna abu-abu agak kebiruan. Duyung memiliki kepala yang bulat dengan mata kecil dan lubang hidung di bagian atas moncong. Memiliki bulu yang terletak di bibir atas yang berguna untuk membantu menemukan makanan. Penglihatan duyung terbatas tetapi memiliki pendengaran yang tajam. Sebagaimana mamalia laut lainnya duyung (Dugong dugon) hidup berkelompok dengan anggota antara 5-10 ekor yang terdiri dari induk betina, duyung jantan dan anaknya meskipun terkadang menyendiri. Duyung termasuk binatang yang setia dengan pasangannya dan bersifat monogami. Duyung mampu hidup hingga berusia 70 tahun. Namun

perkembangbiakan ikan ini sangat lambat. Biasanya seekor duyung beranak dalam interval 3-7 tahun sekali dengan melahirkan seekor anak dalam setiap satu periode kehamilan

2.5.2. Habitat dan Makanan Duyung merupakan satu-satunya mamalia laut herbivora atau maun

(pemakan dedaunan), dan semua spesies sapi laut hidup pada perairan segar dengan suhu air tertentu. Duyung sangat bergantung kepada rumput laut sebagai sumber makanan, maka penyebaran hewan ini terbatas pada habitat pantai di mana ia dilahirkan, dengan habitat utama duyung membutuhkan kawasan yang luas, perairan dangkal serta tenang, seperti di kawasan teluk dan hutan bakau. Moncong hewan ini menghadap ke bawah agar dapat menjamah rumput laut yang tumbuh di dasar perairan. Duyung lebih banyak aktif di malam hari (nokturnal) terutama untuk mencari makanan berupa berbagai tumbuhan laut seperti rumput laut, lamun dan akar-akar tanaman lainnya.

2.5.3. Adaptasi Dugong terhadap Habitatnya

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan 3.2. Saran