bab i pendahuluan a. latar belakang masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/208/4/13. bab 1.pdf ·...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Idul Fitri merupakan Hari Raya yang ditunggu oleh seluruh umat
muslim di Indonesia. Seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya,
pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri seluruh harga kebutuhan pokok
melonjak bahkan menjelang Ramadhan pun harga kebutuhan pokok sudah
mengalami kenaikan. Hal ini menyebabkan masyarakat resah, bagi
keluarga yang mampu mereka bisa dengan mudah memenuhi semua
kebutuhan pokok mereka, akan tetapi bagi sebagian keluarga yang kurang
mampu mereka kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok menjelang
hari Raya Idul fitri. Untuk dapat meringankan ataupun memenuhi
kebutuhan pokok, yang dapat dilakukan adalah dengan kebiasaan
menyisihkan sebagian penghasilan untuk disimpan atau ditabung.
Menabung merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan
masyarakat untuk persiapan Hari Raya Idul Fitri, dengan menabung dapat
membantu mengumpulkan sejumlah uang yang dapat digunakan untuk
kebutuhan yang harus dipenuhi pada bulan Ramadhan dan untuk
persiapan Idul Fitri. Dengan menyimpannya di bank ataupun lembaga
keuangan non bank dalam bentuk tabungan itu bisa lebih aman dan uang
mereka tidak akan habis untuk hal-hal yang kurang penting.
2
Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM) Wonopringgo adalah suatu
koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) yang mempunyai produk simpanan
Idul Fitri (Si Doel) yang mana produk ini menghimpun dana dari
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan Hari Raya Idul Fitri. Di BTM
Wonopringgo produk simpanan Idul Fitri (Si Doel) menggunakan akad
mudharabah.1 Mudharabah merupakan perjanjian atas suatu jenis
perkongsian, dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan dana
dan pihak kedua (mudharib) bertanggung jawab atas pengelolaan tersebut.
Tabungan Mudharabah merupakan simpanan pihak ketiga yang
diperuntukkan bagi perorangan dan lembaga berbadan hukum yang
penarikannya dapat dilakukan setiap waktu sesuai dengan sistem bagi
hasil.2 Dengan adanya simpanan Idul Fitri (Si Doel) ini memudahkan bagi
masyarakat dalam mendapatkan dana untuk Hari Raya Idul Fitri karena
sebelumnya sudah mempunyai tabungan atau simpanan yang dipersiapkan
untuk memenuhi kebutuhan pada Hari Raya Idul Fitri.
Simpanan Idul Fitri adalah simpanan anggota dan calon anggota
berbentuk tabungan, dengan tujuan untuk mempersiapkan Hari Raya Idul
Fitri. Tabungan bisa diambil menjelang Hari Raya Idul Fitri secara
bersamaan dan diambil dalam bentuk barang-barang kebutuhan menjelang
Idul Fitri atau dapat diuangkan.
1 Hasil Wawancara dengan Manager BTM Wonopringgo Ulul Albab,SE pada hari Rabu
06 Mei 2014 2 Ahmad Roziq,dkk, Variabel Penentu dalam Keputusan Memilih Tabungan Mudharabah
pada Bank Syariah Mandiri Cabang Jember, (Jember: Universitas Jember, 2013), Jurnal Ekonomi
Akuntansi dan Manajemen.
3
Studi kasus yang penulis ambil adalah BTM Wonopringgo dengan
kantornya di Jl. Raya Wonopringgo No. 244 Kec. Wonopringgo Kab.
Pekalongan 51181. Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Baitut
Tamwil Muhammadiyah Wonopringgo, diresmikan pada tanggal 2 Mei
2011 atau bertepatan pada tanggal 28 Jumadil Awal 1432 H dengan Badan
Hukum No. 518/285/BH/XIV.35/IV/2011.3 BTM Wonopringgo adalah
satu-satunya Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang ada di Wonopringgo.
Dengan lokasi yang strategis di Jl. Raya Wonopringgo, BTM
Wonopringgo mampu bersaing dengan BTM-BTM lain. BTM
Wonopringgo baru 4 tahun berdiri sehingga masih banyak permasalahan
yang muncul. Jumlah nasabah tabungan Idul Fitri di BTM Wonopringgo
setiap tahunnya selalu mengalami pertumbuhan.4 Pertumbuhan nasabah
tabungan Idul Fitri tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.1
Data Tabungan Idul Fitri KJKS BTM Wonopringgo
Tahun Jumlah Nasabah Idul Fitri
2011 25 nasabah
2012 50 nasabah
2013 148 nasabah
2014 162 nasabah
Sumber: data diperoleh dari hasil wawancara dengan karyawan BTM
Wonopringgo.
Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan karyawan BTM
Wonopringgo menunjukkan bahwa tahun 2011 sampai tahun 2014 dari
3 Hasil Wawancara dengan Manager BTM Wonopringgo Ulul Albab,SE pada hari Rabu
06 Mei 2014. 4 Ibid.
4
tahun ke tahun mengalami kenaikkan. BTM Wonopringgo juga
mengadakan kegiatan promosi baik itu melalui brosur, penyediaan
spanduk bagi lembaga pendidikan atau pada pengadaan beberapa event.
Sehingga masyarakat akan lebih mengenal BTM Wonopringgo dan
diharapkan untuk tertarik menanamkan dananya maupun menggunakan
produk yang disediakan oleh BTM Wonopringgo.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat menarik nasabah
adalah dengan memberikan kualitas pelayanan terbaik agar para nasabah
puas terhadap layanan yang diberikan. Pelayanan yang baik adalah
menjadi hal yang dibutuhkan oleh nasabah. Menurut Lovelock
mengemukakan bahwa kualitas pelayanan merupakan tingkatan kondisi
baik buruknya sajian yang diberikan oleh perusahaan jasa dalam rangka
memuaskan konsumen dengan cara memberikan atau menyampaikan jasa
yang melebihi harapan konsumen.5
Di samping memberikan kualitas pelayanan yang baik, dapat pula
dengan memberikan layanan dalam bentuk tabungan kepada masyarakat,
tabungan tersebut menggunakan sistem bagi hasil. Menurut Al Qhardawi
Bagi hasil merupakan dimana kedua belah pihak akan berbagi keuntungan
sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dimana bagi hasil
mensyaratkan kerjasama pemilik modal dengan usaha/kerja untuk
kepentingan menguntungkan kedua belah pihak, sekaligus untuk
masyarakat. Sebagai konsekuensi dari kerjasama adalah memikul resiko,
5 Sudartik, Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Periklanan terhadap Keputusan Nasabah
dalam Menabung pada PT BPR Semarang Margatama Gunadana di Semarang, (Semarang:
Universitas Negeri Semarang, 2009), Skripsi tidak diterbitkan.
5
baik untung maupun rugi. Sehingga perlu adanya suatu perjanjian yang
ditetapkan dalam akad yaitu Nisbah. Nisbah bagi hasil merupakan proporsi
pembagian hasil.6
Dalam membangun sebuah usaha diperlukan sebuah tempat
dimana sebuah perusahaan tersebut akan berlokasi. Oleh karena itu lokasi
koperasi yang strategis akan memudahkan nasabah untuk mendapatkan
akses terhadap koperasi tersebut. Lokasi diartikan sebagai tempat
pelayanan jasa. Keputusan mengenai lokasi pelayanan yang akan
digunakan melibatkan pertimbangan bagaimana penyerahan jasa kepada
pelanggan dan dimana itu akan berlangsung.7
Seringkali terjadi ketidaksesuaian nasabah setelah menabung di
suatu koperasi tertentu, karena tidak sesuai dengan keinginan atau
gambaran sebelumnya. Agar kegiatan promosi dapat berjalan lancar, perlu
adanya tujuan yang jelas dari kegiatan promosi yang akan dilakukan.
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu progam
pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum
pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan
berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya.8
Penelitian ini berusaha mengungkap berbagai faktor yang menjadi
motivasi nasabah memilih produk simpanan Idul Fitri (Si Doel). Dengan
latar belakang tersebut di atas maka peneliti mengambil judul dalam
6 Muhammad Ridwan, Manajemen Bitul Maal Wa Tamwil, (Yogyakarta: UII Press,
2004), hlm. 120 7 Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran & Loyalitas Konsumen, (Bandung : ALFABET,
2010), hlm. 55 8 Ibid., hlm 57
6
penelitian ini adalah Pengaruh Kualitas Pelayanan, Nisbah Bagi Hasil,
Lokasi, dan Promosi terhadap Minat Nasabah (Studi pada Produk
Simpanan Idul Fitri di BTM Wonopringgo).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dikaji
dalam penelitian ini adalah masalah:
1. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap minat nasabah BTM
Wonopringgo ?
2. Apakah nisbah bagi hasil berpengaruh terhadap minat nasabah BTM
Wonopringgo ?
3. Apakah lokasi berpengaruh terhadap minat nasabah BTM
Wonopringgo ?
4. Apakah promosi berpengaruh terhadap minat nasabah BTM
Wonopringgo ?
5. Apakah kualitas pelayanan, nisbah bagi hasil, lokasi, promosi secara
simultan berpengaruh terhadap minat nasabah BTM Wonopringgo ?
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah yang ada pada penelitian ini hanya terbatas
pada variabel kualitas pelayanan, nisbah bagi hasil, lokasi, dan promosi
yang membuat nasabah tertarik dalam memilih produk tersebut.
7
Selain beberapa variabel-variabel tersebut, penelitian ini juga
terbatas pada nasabah simpanan Idul Fitri (Si Doel) di BTM Wonopringgo.
Dengan pembatasan masalah ini bisa diketahui tentang pengaruh
dari kualitas pelayanan, nisbah bagi hasil, lokasi, dan promosi produk
simpanan yang ada di BTM wonopringgo yaitu produk simpanan Idul Fitri
(Si Doel).
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat
nasabah BTM Wonopringgo.
2. Untuk mengetahui pengaruh nisbah bagi hasil terhadap minat nasabah
BTM Wonopringgo.
3. Untuk mengetahui pengaruh lokasi terhadap minat nasabah BTM
Wonopringgo.
4. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap minat nasabah BTM
Wonopringgo.
5. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, lokasi dan promosi
terhadap minat nasabah BTM Wonopringgo.
E. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:
8
1. Secara Teoritis
a. Sebagai bahan kajian bagi akademis untuk menambah wawasan
ilmu pengetahuan khususnya manajemen keuangan.
b. Memberikan suatu wawasan dan pengetahuan tentang atribut
yang mempengaruhi kualitas pelayanan, nisbah bagi hasil, lokasi
dan promosi terhadap minat nasabah.
2. Secara Praktis
a. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan
suatu masukan pemikiran yang bermanfaat bagi Lembaga
keuangan bank maupun lembaga keuangan non bank (BTM)
dalam pemasaran produk-produk simpanan terutama dalam
penulisan ini adalah produk Simpanan Idul Fitri (Si Doel).
b. Bagi Penulis
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan
serta merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Strata 1 (S1) program studi Ekonomi Syariah jurusan syariah
STAIN Pekalongan.
c. Bagi Peneliti Lain
Menambah bahan pustaka tentang penelitian pengaruh
kualitas pelayanan, nisbah bagi hasil, lokasi dan promosi terhadap
minat nasabah yang dapat bermanfaat bagi telaah pustaka pada
penelitian berikutnya.
9
F. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
Penelitian Muladi Wibowo (2010) tentang ”Perilaku
Konsumen Pengharuhnya terhadap Keputusan Menjadi Nasabah pada
Kopwan Syariah.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sistem
bagi hasil, persyaratan administrasi, sistem syariah operasional dan
promosi secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap keputusan
menjadi nasabah pada Koperasi Wanita Syari’ah Saraswati Kabupaten
Karanganyar.9
Penelitian Asih Fitri Cahyani (2013) tentang “Pengaruh
Persepsi Bunga Bank dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat
Menabung pada Bank BNI Syariah di Kota Semarang.” Hasil dari
analisis regresi, penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi bunga
bank dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat
menabung pada Bank BNI Syariah di kota Semarang. Sehingga, dapat
direkomendasikan kepada manajemen BNI Syariah untuk
mempertahankan dan mengedukasi nasabahnya sehingga dapat
mengetahui perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah.10
Penelitian Hendri Irawan (2009) tentang “Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Memutuskan
9 Muladi Wibowo, Perilaku Konsumen Pengharuhnya terhadap Keputusan Menjadi
Nasabah pada Kopwan Syariah, (Surakarta: Universitas Islam Batik, 2010), Jurnal Dinamika
Manajemen. 10
Asih Fitri Cahyani, Pengaruh Persepsi Bunga Bank dan Kualitas Pelayanan terhadap
MInat Menabung pada Bank BNI Syariah di Kota Semarang , (Semarang: Universitas
Diponergoro, 2013), Jurnal sosial dan politik.
10
Menabung di Bank Syariah Mandiri Cabang Malang.” Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Variabel motivasi (X1), belajar (X2), sikap (X3),
persepsi (X4), dan tingkat nisbah bagi hasil (X4) berpengaruh secara
parsial dan simultan terhadap keputusan menabung (Y) di Bank
Syariah Mandiri Cabang Malang.11
Penelitian Faza Amalia (2013) tentang “Pengaruh Bauran
Promosi dan Citra Merk Syariah terhadap Minat Nasabah Pembiayaan
Murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang.” Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Variabel bauran promosi (X1) mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap minat nasabah pembiayaan
murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang. Variabel citra merek
syariah (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat
nasabah pembiayaan murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang.
Variabel bauran promosi (X1) dan citra merek syariah (X2) secara
bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat
nasabah pembiayaan murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang.12
Penelitian Khoirul Uyun (2012) tentang “Pengaruh Produk
Syari’ah dan Bauran Promosi terhadap Keputusan Nasabah Menabung
di BNI Syari’ah Cabang Semarang.” Hasil penelitian Produk syari’ah
secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan nasabah BNI
11
Hendri Irawan, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam
Memutuskan Menabung di Bank Syariah Mandiri Cabang Malang, (Malang: Universitas Islam
Negeri, 2009), Skripsi tidak diterbitkan. 12
Faza Amalia, Pengaruh Bauran Promosi dan Citra Merk Syariah terhadap Minat
Nasabah Pembiayaan Murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang, (Semarang: Institut Agama
Islam Negeri Walisongo, 2013), Skripsi tidak diterbitkan.
11
Syari’ah Cabang Semarang. Bauran promosi secara signifikan
berpengaruh terhadap keputusan nasabah BNI Syari’ah Cabang
Semarang. Secara simultan variabel produk syari’ah dan bauran
promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah
menabung di BNI Syari’ah Cabang Semarang.13
Penelitian Maria Ulfah (2012) tentang “Analisis Pengaruh
Marketing Syariah terhadap Minat Nasabah Dana Talangan Haji
(Studi Kasus di Bank Muamalat Cabang Semarang).” Hasil penelitan
menunjukkan, variabel marketing syariah mempunyai pengaruh
signifikan terhadap minat dana talangan haji di Bank Muamalat
Semarang.14
Penelitian Muhamad Chusni Mubarok (2013) tentang
“Pengaruh Strategi Pemasaran Produk Koperasi Jasa Syariah Insan
Sejahtera Cepiring terhadap Minat Minat Nasabah.” Hasil penelitian
menyimpulkan, ada pengaruh signifikan antara produk, harga,
tempat dan promosi terhadap minat nasabah di KJKS Insan
Sejahtera Cabang Cepiring.15
Penelitian Detha Alfrian Fajri (2013) tentang “Pengaruh
Bauran Pemasaran jasa terhadap Keputusan Menabung (Survei pada
13
Khoirul Uyun, Pengaruh Produk Syari’ah dan Bauran Promosi terhadap Keputusan
Nasabah Menabung di BNI Syari’ah Cabang Semarang, (Semarang: Institut Agama Islam Negeri
Walisongo, 2012), Skripsi tidak diterbitkan. 14
Maria Ulfah, Analisis Pengaruh Marketing Syariah terhadap Minat Nasabah Dana
Talangan Haji (Studi Kasus di Bank Muamalat Cabang Semarang), (Semarang: Institut Agama
Islam Negeri Walisongo, 2012), Skripsi tidak diterbitkan. 15
Muhamad Chusni Mubarok, Pengaruh Strategi Pemasaran Produk Koperasi Jasa
Syariah Insan Sejahtera Cepiring terhadap Minat Minat Nasabah, (Semarang: Institut Agama
Islam Negeri Walisongo, 2013), Skripsi tidak diterbitkan.
12
Bank Muamalat Cabang Malang).” Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel produk (X1), harga (X2), promosi (X3), proses (X4),
orang (X5), bukti fisik (X6) dan lokasi (X7) secara bersama-sama atau
simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
menabung (Y). Dan berdasarkan pengujian secara parsial bahwa
variabel produk (X1) dan proses (X4) berpengaruh terhadap keputusan
menabung (Y) sedangkan variabel harga (X2), promosi (X3), orang
(X5), bukti fisik (X6) tidak berpengaruh terhadap keputusan
menabung. 16
Penelitian Sudartik (2009) tentang “Pengaruh Kualitas
Pelayanan dan Periklanan terhadap Keputusan Nasabah dalam
Menabung pada PT BPR Semarang Margatama Gunadana di
Semarang.” Berdasarkan pengujian secara parsial menunjukkan
bahwa pengaruh antara kualitas pelayanan dan periklanan terhadap
keputusan nasabah adalah signifikan positif. Pengujian secara
simultan menunjukkan bahwa pengaruh kualitas pelayanan dan
periklanan terhadap keputusan nasabah secara bersama-sama adalah
signifikan positif.17
Penelitian Neneng Fajriyah (2013) tentang “Pengaruh
Promosi, Reputasi, dan Lokasi Strategis terhadap Keputusan Nasabah
16
Detha Alfrian Fajri, Pengaruh Bauran Pemasaran jasa terhadap Keputusan Menabung
(Survei pada Bank Muamalat Cabang Malang), (Malang: Universitas Brawijaya, 2013), Jurnal
Administrasi Bisnis. 17
Sudartik, Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Periklanan terhadap Keputusan Nasabah
dalam Menabung pada PT BPR Semarang Margatama Gunadana di Semarang, (Semarang:
Universitas Negeri Semarang, 2009), Skripsi tidak diterbitkan.
13
Menggunakan Produk Tabungan Haji Bank Mandiri KCP Tangerang
Bintaro Sektor III.” Hasil penelitian ini mengindikasi bahwa motivasi
promosi, reputasi, dan lokasi strategis berpengaruh terhadap
keputusan nasabah dalam menggunakan tabungan haji baik secara
parsial maupun simultan.18
Penelitian Muhammad Dwi Ari Susanto tentang “Pengaruh
Produk Tabungan dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan
Menabung pada KJKS BMT Binna Ummat Sejahtera Kec. Lasem.”
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh
produk tabungan dan kualitas pelayanan terhadap keputusan
menabung pada KJKS BMT BUS Kec. Lasem. Variabel produk
tabungan (X1) dan kualitas pelayanan (X2) mempunyai pengaruh
positif terhadap variabel keputusan menabung (Y) sehingga hipotesis
diterima.19
Penelitian Iwan Efriandy tentang “Kualitas Pelayanan dan
Kepercayaan Nasabah (Studi pada Nasabah Tabungan PT Bank Aceh
di Kota Blangpidie).” Berdasarkan hasil pengujian statistik
disimpulkan bahwa, baik secara simultan maupun secara parsial
kelima dimensi kualitas pelayanan berpengaruh signifikan (nyata)
18
Neneng Fajriyah, Pengaruh Promosi, Reputasi, dan Lokasi Strategis terhadap
Keputusan Nasabah Menggunakan Produk Tabungan Haji Bank Mandiri KCP Tangerang Bintaro
Sektor III, (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2013), Skripsi tidak diterbitkan. 19
Muhammad Dwi Ari Susanto, Pengaruh Produk Tabungan dan Kualitas Pelayanan
terhadap Keputusan Menabung pada KJKS BMT Binna Ummat Sejahtera Kec. Lasem, (Semarang:
Universitas Diponegoro, tanpa tahun), Jurnal Ilmu Administrasi dan Bisnis.
14
terhadap kepercayaan nasabah untuk menabung pada PT Bank Aceh
di Kota Blangpidie.20
Perbedaan dari penelitian terdahulu dengan sekarang adalah
pada objek yang mempengaruhi minat nasabah, selain itu lokasi
penelitian yang sekarang berbeda dengan lokasi penelitian-penelitian
sebelumnya. Perbedaan tersebut dapat terlihat pada tabel berikut.
20
Iwan Efiandy, Kualitas Pelayanan dan Kepercayaan Nasabah (Studi pada Nasabah
Tabungan PT Bank Aceh di Kota Blangpidie), (Palembang: Universitas Indo Global Mandiri,
2013) Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis.
15
Tabel 1.2
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Nama
(Tahun) Judul Variabel Metode Hasil Perbedaan
1. Muladi
Wibowo
(2010)
Perilaku
Konsumen
Pengharuhnya
terhadap
Keputusan
Menjadi Nasabah
pada Kopwan
Syariah
Variabel independen
yang diteliti adalah
bagi hasil,
persyaratan
administrasi, sistem
syariah operasional
dan promosi dan
dependennya adalah
keputusan menjadi
nasabah
Metode
penelitian
yang dipakai
dalam
penelitian ini
adalah
metode
kuantitatif
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa faktor sistem bagi hasil,
persyaratan administrasi, sistem
syariah operasional dan promosi
secara parsial dan simultan
berpengaruh terhadap keputusan
menjadi nasabah pada Koperasi
Wanita Syari’ah Saraswati
Kabupaten Karanganyar.
Variabel independen yang
diteliti berbeda yaitu bagi
hasil, persyaratan
administrasi, sistem
syariah operasional dan
promosi sedangkan
penelitian ini yaitu kualitas
pelayanan, nisbah bagi
hasil, lokasi dan promosi.
Lokasi penelitian berbeda
dengan penelitian
sekarang.
2. Asih Fitri
Cahyani
(2013)
Pengaruh Persepsi
Bunga Bank dan
Kualitas
Pelayanan
terhadap Minat
Menabung pada
Bank BNI
Syariah di Kota
Semarang.
variabel independen
yang diteliti terdiri dari
persepsi bunga dan
kualitas pelayanan
Metode
penelitian
yang dipakai
dalam
penelitian ini
adalah
metode
kuantitatif
Hasil dari analisis regresi,
penelitian ini menunjukkan
bahwa persepsi bunga bank dan
kualitas pelayanan berpengaruh
signifikan terhadap minat
menabung pada Bank BNI Syariah
di kota Semarang. Sehingga, dapat
direkomendasikan kepada
manajemen BNI Syariah untuk
Variabel independen yang
diteliti berbeda yaitu persepsi
bunga bank dan kualitas
pelayanan sedangkan
penelitian ini adalah kualitas
pelayanan, bagi hasil, lokasi
dan promosi.
Lokasi penelitian berbeda
dengan penelitian
15
16
No Nama
(Tahun) Judul Variabel Metode Hasil Perbedaan
mempertahankan dan mengedukasi
nasabahnya sehingga dapat
mengetahui perbedaan antara bank
konvensional dan bank Syariah
sekarang.
3. Penelitian
Hendri
Irawan
(2009)
Analisis Faktor-
Faktor yang
Mempengaruhi
Minat Nasabah
dalam
Memutuskan
Menabung di
Bank Syariah
Mandiri Cabang
Malang.
variabel independen
yang diteliti terdiri dari
motivasi, belajar,
sikap, persepsi, dan
tingkat nisbah bagi
hasil.
Metode
penelitian
yang dipakai
dalam
penelitian ini
adalah
metode
kuantitatif
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Variabel motivasi (X1),
belajar (X2), sikap (X3), persepsi
(X4), dan tingkat nisbah bagi hasil
(X4) berpengaruh secara parsial
dan simultan terhadap keputusan
menabung (Y) di Bank Syariah
Mandiri Cabang Malang.
Variabel independen yang
diteliti berbeda yaitu
motivasi, belajar, sikap,
persepsi, dan tingkat
nisbah bagi hasil.
sedangkan penelitian ini
adalah kualitas pelayanan,
bagi hasil, lokasi dan
promosi.
Lokasi penelitian berbeda
dengan penelitian
sekarang.
4. Faza
Amalia
(2013)
Pengaruh Bauran
Promosi dan Citra
Merk Syariah
terhadap Minat
Nasabah
Pembiayaan
Murabahah di
BPRS Mitra
Variabel
independennya faktor
promosi dan citra
merk dan variabel
dependennya minat
nasabah
Metode
penelitian
yang dipakai
dalam
penelitian ini
adalah
metode
kuantitatif
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Variabel bauran promosi
(X1) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap minat nasabah
pembiayaan murabahah di BPRS
Mitra Harmoni Semarang. Variabel
citra merek syariah (X2)
mempunyai pengaruh yang
Variabel independen yang
diteliti berbeda yaitu promosi
dan citra merk sedangkan
penelitian ini tentang
pengaruh kualitas
pelayanan, nisbah bagi
hasil, lokasi dan promosi.
Lokasi penelitian berbeda
16
17
No Nama
(Tahun) Judul Variabel Metode Hasil Perbedaan
Harmoni
Semarang
signifikan terhadap minat nasabah
pembiayaan murabahah di BPRS
Mitra Harmoni Semarang. Variabel
bauran promosi (X1) dan citra
merek syariah (X2) secara bersama-
sama mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap minat nasabah
pembiayaan murabahah di BPRS
Mitra Harmoni Semarang
dengan penelitian
sekarang.
5. Khoirul
Uyun
(2012)
Pengaruh Produk
Syari’ah dan
Bauran Promosi
terhadap
Keputusan
Nasabah
Menabung di BNI
Syari’ah Cabang
Semarang.
Variabel indepennya
produk syariah dan
bauran promosi.
Sedangkan variabel
dependennya
keputusan nasabah
Metode
penelitian
yang dipakai
dalam
penelitian ini
adalah
metode
kuantitatif
Hasil penelitian Produk syari’ah
secara signifikan berpengaruh
terhadap keputusan nasabah BNI
Syari’ah Cabang Semarang. Bauran
promosi secara signifikan
berpengaruh terhadap keputusan
nasabah BNI Syari’ah Cabang
Semarang. Secara simultan
variabel produk syari’ah dan bauran
promosi berpengaruh signifikan
terhadap keputusan nasabah
menabung di BNI Syari’ah Cabang
Semarang
Varibel independen yang
diteliti berbeda yaitu
produk syariah dan bauran
promosi sedangkan
penelitian ini tentang
pengaruh kualitas
pelayanan, nisbah bagi
hasil, lokasi dan promosi.
Lokasi penelitian berbeda
dengan penelitian
sekarang.
17
18
No Nama
(Tahun) Judul Variabel Metode Hasil Perbedaan
6. Maria Ulfah
(2012)
Analisis Pengaruh
Marketing
Syariah terhadap
Minat Nasabah
Dana Talangan
Haji (Studi Kasus
di Bank
Muamalat Cabang
Semarang).
Variabel
independennya
marketing Syariah
sedangkan
dependennya minat
nasabah
Metode
penelitian
yang dipakai
dalam
penelitian ini
adalah
metode
kuantitatif
Hasil Penelitan menunjukkan,
variabel marketing syariah
mempunyai pengaruh signifikan
terhadap minat dana talangan haji
di Bank Muamalat Semarang.
Varibel independen yang
diteliti berbeda yaitu
marketing syariah
sedangkan penelitian ini
tentang pengaruh kualitas
pelayanan, nisbah bagi
hasil, lokasi dan promosi.
Lokasi penelitian berbeda
dengan penelitian
sekarang.
7. Muhamad
Chusni
Mubarok
(2013)
Pengaruh Strategi
Pemasaran
Produk Koperasi
Jasa Syariah
Insan Sejahtera
Cepiring terhadap
Minat Minat
Nasabah.
Variabel
indepedennya
strategi pemasaran
dan variabel
dependennya minat
nasabah
Metode
penelitian
yang dipakai
dalam
penelitian ini
adalah
metode
kuantitatif
Ada pengaruh signifikan antara
produk, harga, tempat dan
promosi terhadap minat nasabah di
KJKS Insan Sejahtera Cabang
Cepiring.
Varibel independen yang
diteliti berbeda yaitu
strategi pemasaran
sedangkan penelitian ini
tentang pengaruh kualitas
pelayanan, nisbah bagi
hasil, lokasi dan promosi.
Lokasi penelitian berbeda
dengan penelitian
sekarang.
8. Detha
Alfrian
Fajri (2013)
Pengaruh Bauran
Pemasaran jasa
terhadap
Variabel
indepedennya
produk (X1), harga
Metode
penelitian
yang dipakai
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel produk (X1), harga
(X2), promosi (X3), proses (X4),
Varibel independen yang
diteliti berbeda yaitu
Variabel indepedennya
18
19
No Nama
(Tahun) Judul Variabel Metode Hasil Perbedaan
Keputusan
Menabung
(Survei pada
Bank Muamalat
Cabang Malang).
(X2), promosi (X3),
proses (X4), orang
(X5), bukti fisik (X6)
dan lokasi (X7)
sedangkan variabel
dependennya
keputusan
menabung.
dalam
penelitian ini
adalah
metode
kuantitatif
orang (X5), bukti fisik (X6) dan
lokasi (X7) secara bersama-sama
atau simultan mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap keputusan
menabung (Y). Dan berdasarkan
pengujian secara parsial bahwa
variabel produk (X1) dan proses
(X4) berpengaruh terhadap
keputusan menabung (Y)
sedangkan variabel harga (X2),
promosi (X3), orang (X5), bukti
fisik (X6) tidak berpengaruh
terhadap keputusan menabung.
produk (X1), harga (X2),
promosi (X3), proses (X4),
orang (X5), bukti fisik (X6)
dan lokasi (X7) sedangkan
penelitian ini tentang
pengaruh kualitas
pelayanan, nisbah bagi
hasil, lokasi dan promosi.
Lokasi penelitian berbeda
dengan penelitian
sekarang.
9. Sudartik
(2009)
Pengaruh Kualitas
Pelayanan dan
Periklanan
terhadap
Keputusan
Nasabah dalam
Menabung pada
PT BPR
Semarang
Margatama
Variabel
indepedennya
kualitas pelayanan
dan periklanan.
Variabel
dependennya
keputusan nasabah
Metode
penelitian
yang dipakai
dalam
penelitian ini
adalah
metode
kuantitatif
Secara parsial menunjukkan bahwa
pengaruh antara kualitas pelayanan
dan periklanan terhadap keputusan
nasabah adalah signifikan positif.
Pengujian secara simultan
menunjukkan bahwa pengaruh
kualitas pelayanan dan periklanan
terhadap keputusan nasabah secara
bersama-sama adalah signifikan
Varibel independen yang
diteliti berbeda yaitu
kualitas pelyanan dan
periklanan sedangkan
penelitian ini tentang
pengaruh kualitas
pelayanan, nisbah bagi
hasil, lokasi dan promosi.
Lokasi penelitian berbeda
dengan penelitian
19
20
No Nama
(Tahun) Judul Variabel Metode Hasil Perbedaan
Gunadana di
Semarang
sekarang.
10. Neneng
Fajriyah
(2013)
Pengaruh
Promosi,
Reputasi, dan
Lokasi Strategis
terhadap
Keputusan
Nasabah
Menggunakan
Produk Tabungan
Haji Bank
Mandiri KCP
Tangerang
Bintaro Sektor III.
Variabel
independennya
promosi, reputasi
dam lokasi strategis.
Variabel
dependennya
keputusan nasabah.
Metode
penelitian
yang dipakai
dalam
penelitian ini
adalah
metode
kuantitatif
Hasil penelitian ini mengindikasi
bahwa motivasi promosi, reputasi,
dan lokasi strategis berpengaruh
terhadap keputusan nasabah dalam
menggunakan tabungan haji baik
secara parsial maupun simultan
Varibel independen yang
diteliti berbeda yaitu
promosi, reputasi dan
lokasi strategis sedangkan
penelitian ini tentang
pengaruh kualitas
pelayanan, nisbah bagi
hasil, lokasi dan promosi.
Lokasi penelitian berbeda
dengan penelitian
sekarang.
11. Muhammad
Dwi Ari
Susanto
Pengaruh Produk
Tabungan dan
Kualitas
Pelayanan
terhadap
Keputusan
Menabung pada
Variabel
independennya
produk tabungan dan
kualitas pelayanan.
Variabel
dependennya
keputusan nasabah.
Metode
penelitian
yang dipakai
dalam
penelitian ini
adalah
metode
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan mengenai
pengaruh produk tabungan dan
kualitas pelayanan terhadap
keputusan menabung pada KJKS
BMT BUS Kec. Lasem: Variabel
produk tabungan (X1) dan kualitas
Varibel independen yang
diteliti berbeda yaitu
produk tabungan dan
kualitas pelayanan
sedangkan penelitian ini
tentang pengaruh kualitas
pelayanan, nisbah bagi
20
21
No Nama
(Tahun) Judul Variabel Metode Hasil Perbedaan
KJKS BMT
Binna Ummat
Sejahtera Kec.
Lasem.
kuantitatif pelayanan (X2) mempunyai
pengaruh positif terhadap variabel
keputusan menabung (Y) sehingga
hipotesis diterima.
hasil, lokasi dan promosi.
Lokasi penelitian berbeda
dengan penelitian
sekarang.
12. Iwan
Efriandy
(2013)
Kualitas
Pelayanan dan
Kepercayaan
Nasabah (Studi
pada Nasabah
Tabungan PT
Bank Aceh di
Kota Blangpidie).
Variabel
independennya
kualitas pelayanan
dam kepercayaan
nasabah. Variabel
dependennya
keputusan nasabah.
Metode
penelitian
yang dipakai
dalam
penelitian ini
adalah
metode
kuantitatif
Berdasarkan hasil pengujian
statistik disimpulkan bahwa, baik
secara simultan maupun secara
parsial kelima dimensi kualitas
pelayanan berpengaruh signifikan
(nyata) terhadap kepercayaan
nasabah untuk menabung pada PT
Bank Aceh di Kota Blangpidie.
Varibel independen yang
diteliti berbeda yaitu
kualitas pelayanan dan
kepercayaan nasabah
sedangkan penelitian ini
tentang pengaruh kualitas
pelayanan, nisbah bagi
hasil, lokasi dan promosi.
Lokasi penelitian berbeda
dengan penelitian
sekarang.
Sumber: Data diolah 2014
21
22
2. Kerangka Teori
Di dalam penelitian ini, Penulis mengumpulkan beberapa
referensi guna menghasilkan sebuah karya ilmiah, beberapa
diantaranya adalah:
a. Kualitas Pelayanan
Parasuraman dan Tjiptono, kualitas pelayanan (service
quality) merupakan konsepsi yang abstrak dan sukar dipahami,
karena kualitas pelayanan memiliki karakteristik tidak berwujud
(intangiability), bervariasi (variability), tidak tahan lama
(perishability), serta produksi dan konsumsi jasa terjadi secara
bersamaan (inseparitibility). Persepsi terhadap kualitas pelayanan
didefinisikan sebagai penilaian menyeluruh atas keunggulan jasa.
Lima dimensi pokok yang berkaitan dengan kualitas
pelayanan menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry adalah:21
1. Keandalan, kepercayaan (reliability)
Kemampuan perusahaan untuk memberikan
pelayanan sesuai dengan yang yang dijanjikan secara akurat
dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan
pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang
sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang
simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.
21
Fandy Tjiptono, Service Management Mewujudkan Layanan Prima, Yogyakarta: Andi
Offset, 2008), hlm. 95
23
2. Daya tanggap (responsiveness)
Berkenaan dengan kesediaaan dan kemampuan
penyedia layanan untuk membantu para pelanggan dan
merespon permintaan dengan segera.
3. Jaminan (assurance)
Pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para
pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya pada
pelanggan kepada perusahaan. Hal ini meliputi beberapa
komponen antara lain komunikasi (communication),
kredibilitas (credibility), keamanan (security), kompetensi
(competence), dan sopan santun (courtesy).
4. Empati (emphaty)
Memberikan perhatian yang tulus dan bersifat
individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan
dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Dimana
suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan
pengetahuan tentang pelanggan.
5. Bukti langsung (tangibles).
Kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan
eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan atau
kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang
dapat diandalkan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan
bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa.
24
Hal ini meliputi fasilitas fisik (contoh: gedung, gudang, dan
lain-lain), perlengkapan dan peralatan yang digunakan
(tehnologi), serta penampilan pegawainya.
b. Nisbah Bagi hasil
Setiap pembelian produk jasa maupun barang, konsumen
dipengaruhi oleh tingkat keuntungan atau manfaat yang akan
diperolehnya dari produk tersebut. Adapun tingkat keuntungan yang
akan diperoleh konsumen pada jasa koperasi syariah adalah bagi
hasil.22
Bagi hasil menurut terminologi asing dikenal dengan profit
sharing. Profit sharing dalam kamus ekonomi diartikan pembagian
laba, secara istilah profit sharing merupakan distribusi beberapa
bagian laba pada para pegawai dari suatu perusahaan. Bentuk-bentuk
distribusi ini dapat berupa pembagian laba akhir, bonus prestasi, dan
lain-lain. Dengan demikian, bagi hasil merupakan sistem yang
meliputi tatacara pembagian hasil usaha antara pemilik dana dan
pengelola dana.23
Nisbah bagi hasil merupakan faktor penting dalam menentukan
bagi hasil. Sebab aspek nisbah merupakan aspek yang disepakati
22
Raihanah Daulay, Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Bagi hasil terhadap Keputusan
Menabung Nasabah pada Bank Mandiri Syariah di Kota Medan, Jurnal tanpa nama dan tahun. 23
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal wa Tamwil, (Yogyakarta: UII Press,
2014), hlm. 120.
25
bersama antara kedua belah pihak yang melakukan transaksi.
Indikator dari nisbah bagi hasil adalah:24
1) Prosentase
Nisbah keuntungan harus didasarkan dalam bentuk
prosentase antara kedua belah pihak, bukan dinyatakan dalam
nilai nominal rupiah tertentu.
2) Bagi untung
Dalam kontrak ini, return dan timing cash flow kita
tergantung kepada kinerja riilnya. Bila laba bisnisnya besar,
kedua belah pihak mendapat bagian yang besar pula. Bila laba
bisnisnya kecil, mereka mendapat bagian yang kecil juga.
Filosofi ini hanya dapat berjalan jika nisbah laba ditentukan
dalam bentuk prosentase, bukan dalam bentuk nominal rupiah
tertentu.
3) Menentukan besarnya nisbah keuntungan
Besarnya nisbah ditentukan berdasarkan kesepakatan
masing-masing pihak yang berkontrak.
c. Lokasi
Lokasi diartikan sebagai tempat pelayanan jasa. Keputusan
mengenai lokasi pelayanan yang akan digunakan melibatkan
pertimbangan bagaimana penyerahan jasa kepada pelanggan dan
dimana itu akan berlangsung. Tempat juga penting sebagai lingkungan
24
Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, hlm. 206-209.
26
dimana dan begaimana jasa akan diserahkan, sebagai bagian dari nilai
dan manfaat dari jasa. Pemilihan tempat atau lokasi memerlukan
pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor, yaitu:25
1) Akses, misalnya lokasi yang mudah dilalui atau mudah dijangkau
sarana transportasi umum.
2) Visibilitas, misalnya lokasi dapat dilihat dengan jelas dari tepi
jalan.
3) Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang
ditawarkan.
d. Promosi
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
suatu progam pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila
konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk
tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah
membelinya. Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan
mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran
tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Bauran dari promosi
ini meliputi:26
1) Personal Selling
Personal selling adalah presentasi lisan dalam suatu
percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan
untuk menciptakan penjualan.
25
Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran & Loyalitas Konsumen, (Bandung : ALFABET,
2010), hlm. 55 26
Ibid., hlm. 55-56
27
2) Periklanan (Advertising)
Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh lembaga
keungan bank atau non bank guna menginformasikan segala
sesuatu produk yang dihasilkan. Informasi yang diberikan adalah
manfaat produk, harga produk serta keuntungan produk
dibandingkan pesaing. Tujuan promosi lewat iklan adalah
berusaha untuk menarik dan mempengaruhi calon nasabahnya.
3) Publisitas (Publicity)
Publisitas merupakan kiat pemasaran penting lainnya,
dimana perusahaan tidak harus berhubungan dengan pelanggan,
pemasok, dan penyalur, tetapi ia juga harus berhubungan dengan
kumpulan kepentingan publik yang lebih besar.
4) Promosi penjualan (Sales Promotion)
Sales promotion merupakan bentuk persuasi langsung
melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk
merangsang pembelian produk dengan segera dan atau
meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.
e. Minat Nasabah
Minat merupakan kesukaan (kecenderungan hati) kepada
sesuatu. Menurut Bima Walgito, minat yaitu suatu keadaan di mana
seseorang mempunyai perhatian sesuatu dan disertai dengan keinginan
28
untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikan lebih
lanjut.27
Menurut Irawan mengemukakan bahwa, nasabah adalah orang
yang paling penting dalam perusahaan. Jadi, nasabah adalah orang
yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa dan
seseorang bisa disebut nasabah tanpa perlu membeli produk.28
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Kotler dan Amstrong adalah:29
a. Faktor Pribadi, meliputi:
a) Usia
Individu mengalami beberapa tahapan dalam siklus
hidupnya. Berbagai tahapan dalam pribadi seseorang
membutuhkan produk dan jasa yang berbeda dan
pemasar harus jeli memperhatikannya.
b) Pekerjaan
Setiap orang memiliki cita-cita tertentu tententu tentang
pekerjaannya namun banyak yang tidak dapat merealisasikan
cita-cita itu. Orang bisa bekerja sesuai dengan cita-citanya
atau tidak, namun yang jelas dia memerlukan barang-barang
yang sesuai dengan pekerjaannya.
27
Ramayulis, Ilmu pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hlm. 38 28
Muhamad Chusni Mubarok, Pengaruh Strategi Pemasaran Produk Koperasi Jasa
Syariah Insan Sejahtera Cepiring terhadap Minat Minat Nasabah, (Semarang: Institut Agama
Islam Negeri Walisongo, 2013), Skripsi tidak diterbitkan. 29
Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran & Loyalitas Konsumen, hlm. 96
29
c) Gaya Hidup
Gaya hidup adalah bagaimana orang menghabiskan waktu
dan uangnya. Artinya, pemasar bisa menganalisis gaya hidup
seseorang dari bagaimana orang itu beraktivitas, yaitu
menjalankan tuntutan pekerjaannya, memenuhi hasratnya
untuk melakukan hobinya, berbelanja, maupun melakukan
olahraga kegemarannya.
b. Faktor sosial, meliputi:
1) Kelompok Rujukan
Kelompok adalah orang-orang di sekeliling kita,
baik secara langsung maupun tidak langsung, mempengaruhi
sikap dan perilaku kita. Para pemasar mencoba mencari tahu
siapa dari kelompok-kelompok ini yang punya pengaruh
dalam pembelian.
2) Keluarga
Anggota keluarga, sebagai lingkungan terdekat
seseorang, dapat mendorong atau menghalangi pembelian
kita.30
30
Muhammad Chusni Mubarok, Pengaruh Strategi Pemasaran Produk Jasa Keuangan
Syariah Insan Sejahtera Cabang Cepiring terhadap Minat Nasabah, Skripsi tidak diterbitkan.
30
c. Faktor Psikologis, meliputi :
a) Motivasi
Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada suatu saat.
Kebutuhan psikologis, yang muncul dari kebutuhan akan
pengakuan, penghargaan atau rasa memiliki.
b) Persepsi
Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana
orang bertindak dipengaruhi oleh persepsinya mengenai
situasi. Persepsi adalah proses yang dilalui orang dalam
memilih, mengorganisasikan dan menginterpretasikan
informasi guna membentuk gambaran hati.31
3. Kerangka Pemikiran
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
H1
H2
H3
H4
H5
31 Ibid.
Nisbah Bagi Hasil
(X2)
Kualitas Pelayanan
(X1)
Minat Nasabah
BTM Wonopringgo
(Y)
Lokasi
(X3)
Promosi
(X4)
31
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesa nol (Ho) serta sebagai Hipotesa alternative (Ha)
Adapun hipotesa dari penelitian ini sebagai berikut;
H01: Kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap minat nasabah
BTM.
Ha1: Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap minat nasabah BTM.
H02: Nibah bagi hasil tidak berpengaruh terhadap minat nasabah BTM.
Ha2: Nisbah bagi hasil berpengaruh terhadap minat nasabah BTM.
H03: Lokasi tidak berpengaruh terhadap minat nasabah BTM.
Ha3: Lokasi berpengaruh terhadap minat nasabah BTM.
H04: Promosi tidak berpengaruh terhadap minat nasabah BTM.
Ha4: Promosi berpengaruh terhadap minat nasabah BTM.
H05: Kualitas pelayanan, nisbah bagi hasil, lokasi dan promosi secara
simultan tidak berpengaruh terhadap minat nasabah BTM.
Ha5: Kualitas pelayanan, nisbah bagi hasil, lokasi dan promosi secara
simultan berpengaruh terhadap minat nasabah BTM
H. Metode Penelitian
1. Lokasi Peneltian
Peneliti melakukan penelitian di BTM Wonopringgo Jl. Raya
Wonopringgo No. 244 Kec. Wonopringgo Kab. Pekalongan 51181.
32
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi merupakan kumpulan dari semua kemungkinan
orang-orang, benda-benda, dan ukuran lain yang menjadi objek
perhatian atau kumpulan seluruh objek yang menjadi perhatian.32
Yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah seluruh nasabah
produk simpanan Idul Fitri (Si Doel) di BTM Wonopringgo.
Populasi ini berjumlah 160 nasabah.
b. Sampel
Adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi.33
Sampel
yang peneliti ambil adalah sebagian nasabah Si Doel di BTM
Wonopringgo, dengan probability sampling adalah suatu teknik
pengambilan sampel yang mendasarkan diri bahwa setiap anggota
populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai
sampel. Sampel dalam penelitian ini dihitung dengan
menggunakan rumus Slovin dengan rumus34
:
𝑛 = 𝑁
1 + 𝑁 . 𝑒2
dimana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
32 Agus Irianto, Statistik: Konsep dasar, Aplikasi dan Pengembangannya, (Jakarta:
Prenada Media Group, 2010), hlm. 323
33
Mudrajad Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: Erlangga,
2003), hlm. 157
34
Wiratna Sujarweni, Statistika Untuk Penelitian, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012),
hlm. 17
33
e = Kelonggaran penelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang dapat ditolerir.
Maka jumlah sampel yang diperoleh adalah :
𝑛 = 160
1 + 160 . 7,52 = 85 𝑛𝑎𝑠𝑎𝑏𝑎ℎ
3. Pendekatan, Jenis Penelitian dan Sumber Data
a. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengggunakan jenis
pendekatan penelitian kuantitatif yaitu pendekatan yang datanya
diperoleh dari pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif
melalui perhitungan berdasarkan dari sampel orang-orang yang
diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk
menentukan frekuensi dan presentasi tanggapan mereka.
Penelitian kuantitatif lebih berdasarkan pada data yang dapat
dihitung untuk menghasilkan penaksiran kuantitatif yang kokoh.35
b. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah
penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Penelitian
lapangan (Field Research) merupakan penelitian yang datanya
diperoleh dari studi lapangan dengan cara mengamati, mencatat
kemudian mengumpulkan berbagai informasi dan data yang
ditemukan di lapangan yaitu dengan data dari pihak BTM
35
Husein Umar, Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, (Jakarta: PT.SUN, 1998),
hlm. 95
34
Wonopringgo terkait Produk Simpanan yang ada terutama produk
simpanan Idul Fitri (Si Doel). Kemudian bagaimana pengaruh
dari produk Si Doel sendiri dengan persiapan hari raya Idul Fitri
yang sudah menjadi nasabah simpanan Idul Fitri (Si Doel) pada
BTM Wonopringgo.
Sedangkan Penelitian Kepustakaan (Library Research)
merupakan penelitian yang dilakukan penulis melalui kegiatan
membaca, mempelajari buku-buku tentang pengertian simpanan
dana secara umum, simpanan yang ada pada lembaga keuangan
maupun non keuangan, simpanan Idul Fitri, dan membaca artikel-
artikel yang berhubungan dengan penulisan penelitian.
c. Sumber Data Penelitian
1) Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber
pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil
wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa
dilakukan oleh peneliti.36
Dalam sebuah penelitian yang
mengguanakan data primer, validitas, dan reliabilitas data
merupakan salah satu kunci pokok kualitas hasil
penelitian.37
dan penulis mengumpulkan data primer dari
sumber pokok yang berkaitan dengan pembahasan masalah
yang akan diteliti. Data primer dalam penelitian ini dapat
36
Ibid., hlm. 99 37
Syamsul Hadi, Metodologi Penelitian Kuantitatif (untuk Akuntansi dan Keuangan),
(Yogyakarta: Ekonisia, 2006), hlm. 33
35
diambil dari data kuesioner yang diisi oleh para nasabah
dengan pengambilan skor menggunakan skala likert.
2) Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data yang diperoleh
secara tidak langsung, data yang diperoleh lewat pihak lain
yang bukan subjek penelitian. Data sekunder bisa berbentuk
dokumentasi dan data pendukung, data sekunder digunakan
untuk melewati data primer. Atau dalam pengertian lain
data sekunder merupakan data primer yang telah di olah
lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data
primer atau pihak lain.38
Dalam penelitian ini data sekunder
adalah data yang berasal dari jurnal penelitian, skripsi-
skripsi, artikel lainnya yang berhubungan dengan penelitian.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik Interview
Merupakan teknik dengan cara mengumpulkan data dalam
penelitian masyarakat dengan langsung menyampaikan
pertanyaan itu secara lisan kepada masyarakat yang akan
diteliti.39
Interview dilakukan dengan cara peneliti menanyakan
langsung secara mendalam terkait keinginannya kepada pihak
yang berhubungan dengan pengaruh produk simpanan Idul Fitri
38
Husein Umar, Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, hlm. 100 39
Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia,1993),
hlm. 173
36
(Si Doel) pada BTM Wonopringgo terhadap minat nasabah dalam
menabung.
b. Teknik Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Atau
pengertian lain kuesioner merupakan suatu daftar yang berisikan
suatu rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu hal.40
Daftar
pertanyaan tersebut sudah disediakan dalam bentuk pertanyaan
terbuka dan merupakan sumber data primer atau variabel yang
diteliti, guna dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan uji
statistik, dan dalam menganalisis data dipergunakan skor.
Indikator-indikator tersebut di atas diukur dengan skala
penilaian yang memiliki 5 tingkat preferensi jawaban yang
masing-masing skor 1-5, dengan rincian sebagai berikut :
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = ragu-ragu atau netral
4 = setuju
5 = sangat setuju
Dalam menentukan skor digunakan Skala Likert yang
merupakan salah satu cara untuk menentukan skor, skala ini
40
Ibid., hlm. 173
37
digunakan untuk mengukur tanggapan atau respons seseorang
tentang obyek sosial.
c. Teknik Dokumentasi
Merupakan teknik mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berkaitan dengan penelitian yakni dengan
memperoleh data dari penelitian misalnya berupa catatan produk
simpanan yang ada pada BTM Wonopringgo, produk simpanan
Idul Fitri (Si Doel) yang terdapat pada BTM Wonopringgo,
kemudian gambaran umum BTM Wonopringgo dan pelaksanaan
dan pengaruh produk Si Doel yang ada di BTM Wonopringgo
terhadap minat nasabah dalam menabung guna persiapan Hari
Raya Idul Fitri.
d. Teknik Kepustakaan
Merupakan teknik pengumpulan data yang bersumber dari
bahan tertulis yang dapat berupa jurnal, skripsi, artikel terkait
maupun data lain yang diperoleh dari internet.
5. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel,
yaitu:
a. Variabel Independen
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi
penyebab besar kecilnya nilai variabel yang lain. Variasi
38
perubahan variabel independen akan berakibat terhadap variasi
perubahan variabel dependen.41
Dan dari penelitian ini dimensi
dari produk simpanan Idul Fitri (Si Doel) BTM Wonopringgo
sebagai variabel bebas (Independent: X) yang terdiri dari Kualitas
Pelayanan (X1), nisbah bagi hasil (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4)
b. Variabel Dependen
Merupakan variabel yang variasinya dipengaruhi oleh variasi
variabel independen.42
Dalam penelitian ini minat nasabah BTM
Wonopringgo variabel terikat (Dependen: Y)
6. Definsi Operasional Variabel
Sementara definisi operasional variabel merupakan suatu
definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberi arti
atau menspesifikkan kegiatan atau membenarkan suatu operasional
yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Adapun definisi
operasional dalam variabel ini, yaitu:
41
Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta :
Andi Offset, 2011), hlm. 7 42
Ibid., hlm. 8
39
Tabel 1.3
Variabel Operasional
Variabel Definisi Indikator Skala Sumber Data
Variabel X1
Kualitas
Pelayanan
Kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai
upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen serta ketepatan penyampaiannya
dalam mengimbangi harapan konsumen
1. Tangibless (bukti langsung)
2. Reliability (kehandalan)
3. Responsivenes (daya tanggap)
4. Emphaty (empati).
5. Assurance (jaminan)
Likert Kuesioner
Variabel X2
Nisbah Bagi
Hasil
Nisbah bagi hasil merupakan faktor penting
dalam menentukan bagi hasil di bank syariah.
Sebab aspek nisbah merupakan aspek yang
disepakati bersama antara kedua belah pihak
yang melakukan transaksi.
1. Prosentase
2. Bagi untung
3. Menentukan besarnya nisbah
keuntungan
Likert Kuesioner
Variabel X3
Lokasi
Lokasi merupakan saluran distribusi dimana
produk disediakan untuk terjadinya penjualan
1. Akses
2. Visibilitas
3. Lingkungan
Likert Kuesioner
Variabel X4
Promosi
Promosi bukan saja berfungsi sebagai alat
komunikasi antara perusahaan dengan
pelanggan, melainkan juga sebagai alat untuk
1. Personal selling
2. Periklanan (Advertising)
3. Pubilisitas (Publicity)
Likert Kuesioner
39
40
Variabel Definisi Indikator Skala Sumber Data
mempengaruhi pelanggan 4. Promosi penjualan (sales
promotion)
Variabel Y
Minat Nasabah
Minat adalah kecenderungan hati atau
keinginan terhadap sesuatu yang disertai
dengan perasaan senang atau tanpa menyuruh.
Nasabah adalah orang yang berinteraksi
dengan perusahaan setelah proses produksi
selesai, karena mereka adalah pengguna
produk.
1. Faktor pribadi
2. Faktor sosial
3. Faktor psikologis
Likert Kuesioner
Sumber Data : Asih Fitri Cahyani, 2013, Hendri Irawan, 2009, Neneng Fajriyah, 2013, Khoirul Uyun, 201, Muhammad Chusni
Mubarok, 2013.
40
41
7. Metode Analisa Data
Tahapan analsis data ini adalah salah satu tahapan kunci dalam
penelitian. Tahap ini baru bisa dilakukan setelah data terkumpul. Pada
tahap ini peneliti diuji kemampuannya untuk mealakukan analisa dan
interpretasi atas data yang sudah dikumpulkannya.43
Adapun metode analisis data yang digunakan adalah sebagai
berikut:
a. Uji Instrumen, yang terdiri dari:
1) Uji Validitas
Validitas dalam penelitian dijelaskan sebagai suatu
derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti
sebenarnya yang diukur.44
Uji ini Digunakan untuk mengukur
sah atau tidak sahnya suatu kuesioner. Dasar pengambilan
keputusan yang digunakan adalah melakukan uji signifikasi
dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel, misal
untuk sampel sekitar 100 nilai r tabel = 0,196. Uji ini
dilakukan manakala butir pertanyaan lebih dari 1.
a) Bila nilai r hitung > r tabel, maka item pertanyaan valid
b) Bila nilai r hitung < r tabel, maka item pertanyaan tidak
valid
43
Syamsul Hadi, Metodologi Penelitian Kuantitatif (untuk Akuntansi dan Keuangan),
hlm. 34 44
Husein Umar, Riset Sumber Daya Manusia, Jakarta : PT.SUN, 1998, hlm. 127
42
2) Uji Reliabilitas
Reliabilitas dalam penelitian adalah ketepatan,
ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen
pengukuran.45
Uji ini digunakan untuk mengukur konsistensi
dari suatu variabel. Butir pertanyaan dalam variabel
dikatakan reliabel atau terpercaya apabila jawaban responden
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
b. Pengujian Asumsi Klasik
Dalam analisis linear berganda perlu menghindari
penyimpangan asumsi klasi supaya tidak timbul masalah dalam
menggunakan analisis tersebut. Dan untuk tujuan tersebut maka
harus dilakukan pengujian terhadap empat asumsi klasik berikut
ini:
1) Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, varabel pengganggu atau residual memilki
distribusi normal. Seperti diketahui uji t dan F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi
tidak valid untuk jumlah sampel kecil.46
Pengujian normalitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis grafik,
45
Ibid, hlm. 126 46
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam IBM SPSS19,(Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011), hlm. 160
43
salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah
dengan melihat grafik histrogam yang mebandingkan antara
data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal. Namun demikian hanya dengan melihat histrogam
hal ini dapat menyelesatkan khususnya untuk jumlah sampel
yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat
normal probability plot yang membandingkan distribusi
kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan
membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data
residual. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang
menggambrkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya.47
Selain menggunakan analisis grafik, uji
normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov. Data terdistribusi normal apabila hasil
Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan diatas
0,05. Uji kenormalan data pada penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan analisis grafik dan Uji Kolmogorov-
Smirnov.
2) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi diremukan adanya korelasi antar
variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
47
Ibid., hlm. 161
44
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen.
Pengujian multikolinearitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan melihat nilai TOL (Tolerance)
dan Variance Inflation Factor (VIF). Multikolonieritas dapat
dilihat dari (1) nilai tolerance dan kawannya (2) Varian
Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap
variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap
variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan
deregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance
mengukur variabelitas variabel independen yang terpilih yang
tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai
tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena
VIF = 1/tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance
≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.48
Dilihat dari nilai VIF dan Tolerance, sebagai dasar
acuannya dapat disimpulkan:
a) Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka
dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas
antar variabel independen dalam model regresi.
48
Ibid., hlm. 106
45
b) Jika nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10, maka
dapat disimpulkan bahwa ada multikolonieritas antar
variabel independen dalam model regresi.
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut Homoskesdatisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.49
Dalam penelitian ini menggunakan uji analisis
grafik yang dilakukan dengan mengamati scatterplot, melihat
Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen)
yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Dasar analisis
yang digunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah
sebagai berikut:
a) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar
kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah
terjadi heteroskedastisitas.
49
Ibid., hlm. 139
46
b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.
Selain itu, untuk dapat mendeteksi adanya
Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji
Glejser. Jika variabel independen signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi
Heteroskedastisitas.50
Kriterianya adalah:
a) Sig > 0,05, maka disimpulkan bahwa tidak terjadi
Heteroskedastisitas pada model regresi.
b) Sig < 0,05, maka disimpulkan bahwa terjadi
Heteroskedastisitas pada model regresi.
Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini
menggunakan analisis grafik Scatterplot dan uji Glejser.
4) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu
pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul
karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan
50
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, hlm.
143.
47
satu sama lainnya.51
Uji autokorelasi dalam penelitian ini di
uji dengan cara uji Durbin-Watson hanya digunakan untuk
autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept
(konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag di
antara variabel independen.52
Hipotesis yang akan diuji:
H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0)
HA : ada autokorelasi (r ≠ 0)
Tabel 1.4
Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada autokorelasi negatif
Tidak ada autokorelasi negatif
Tidak ada autokorelasi, positif
atau negatif
Tolak
No desicison
Tolak
No decisison
Tidak ditolak
0 < d < dl
dl ≤ d ≤ du
4 – dl < d < 4
4- du ≤ d ≤ 4 – dl
Du < d < 4 - du
c. Analisis Regresi Linear Berganda
Dalam analisis regresi linier berganda, variabel tergantung
(Y) dipengaruhi oleh dua atau lebih variabel bebas sehingga
hubungan fungsional antara variabel tergantung dengan variabel
bebas ( X1, X2, X3, X4), secara umum dapat ditulis sebagai berikut
: Y = ( X1, X2, X3, X4).
51
Ibid., hlm. 110 52
Ibid., hlm. 111
48
Gambar 1.2
Regresi Linear Berganda
Dari model di atas terlihat bahwa variabel tergantung (Y)
dipengaruhi oleh dua atau lebih variabel bebas di samping juga
terdapat pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti (e).53
Persamaan regresi linear berganda dituliskan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+ e
Keterangan:
Y = variabel tergantung ( Nilai yang diproyeksikan)
a = konstanta
b1 = koefisien regresi untuk X1 (kualitas pelayanan)
b2 = koefisien regresi untuk X2 (nisbah bagi hasil)
b3 = koefisien regresi untuk X3 (lokasi)
b4 = koefisien regresi untuk X4 (promosi)
X1 = kualitas pelayanan
53
Suliyanto. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS, hlm. 33
e
Y
X1
d11
X2
X3
X4
49
X2 = nisbah bagi hasil
X3 = promosi
X4= lokasi
e = nilai residu
d. Uji Hipotesis, terdiri dari:
1) Uji t ( Parsial )
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa
jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu
parameter (bi) sama dengan nol. Artinya apakah suatu
variabel independen bukan merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis
alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan
nol. Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen.54
Pengujian ini dapat menggunakan pengamatan nilai
signifikansi t pada tingkat α yang digunakan (penelitian ini
menggunakan tingkat α sebesar 5%). Analisis ini didasarkan
pada perbandingan antara nilai signifikansi t dengan nilai α
0,05 dengan syarat-syarat sebagai berikut:
54
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, hlm. 98-
99.
50
a) Jika signifikansi t < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti
variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap
variabel dependen.
b) Jika signifikansi t > 0,05 maka H0 diterima yang berarti
variabel independen secara parsial tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
2) Uji F ( Simultan )
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah
semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan
dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen/terikat. Hipotesis nol (H0) yang
hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model
sama dengan nol. Artinya apakah semua variabel independen
bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel
dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) tidak semua parameter
secara simultan sama dengan nol. Artinya, semua variabel
independen secara simultan merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen.55
Pengujian ini dapat menggunakan pengamatan nilai
signifikansi F pada tingkat α yang digunakan (penelitian ini
menggunakan tingkat α sebesar 5%). Analisis ini didasarkan
55
Ibid., hlm. 98.
51
pada perbandingan antara nilai signifikansi F dengan nilai α
0,05 dengan syarat-syarat sebagai berikut:
a) Jika signifikansi F < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti
variabel independen secara simultan berpengaruh
terhadap variabel dependen.
b) Jika signifikansi F > 0,05 maka H0 diterima yang berarti
variabel independen secara simultan tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen
e. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi-variasi dependen. Secara
umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection)
relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-
masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time
series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang
tinggi.56
56
Ibid., hlm. 97
52
I. Sistematika Pembahasan
Dalam penelitian ini, pembahasan dan penyajian hasil penelitian
akan disusun dengan materi sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah,
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Telaah
Pustaka, Kerangka Teori, Metode Penelitian dan
Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Landasan Teori yang berisi uraian teoritis tentang variabel
iteliti dan tinjauan penelitian terdahulu dari peneltian ini.
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Gambaran Umum objek penelitian berisi Gambaran umum
BTM Wonopringgo
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Analisis Data berisi tentang hasil penelitian dan
pembahasanya.
BAB V PENUTUP
Penutup berisi simpulan dan saran