bab i. moka kti fraktur femur.doc

Upload: zhyucca-zha

Post on 02-Jun-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 BAB I. Moka KTI Fraktur Femur.doc

    1/25

    KARYA TULIS ILMIAH

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.F DENGAN FRAKTURFEMUR DI RUANGAN BEDAH LELAKI RUMAH SAKIT UMUM

    DAERAH Dr. M. HAULUSSY AMBON

    Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III

    Kesehatan Pada Program Studi Keperawatan Ambon

    Politeknik Kesehatan Depkes Maluku

    Disusun oleh :

    MOH. KASIM SOISSA

    !IM : P"#$%"$"&"'(

    P)O*)AM S+,DI K-P-)AA+A! AM/O!

    0,),SA! K-P-)AA+A!

    POI+-K!IK K-S-HA+A! D-PK-S MA,K,

    %""1

  • 8/10/2019 BAB I. Moka KTI Fraktur Femur.doc

    2/25

    KATA PENGANTAR

    Pu2i dan syukur penulis pan2atkan kehadirat Allah S+3 karena atas berkat3

    rahmat4!yalah3 sehinggah penulis dapat menyelesaikan Karya +ulis Ilmiahini

    dengan 2udul " Asuhan Keera!aan Pa#a Pas$en Tn. "F" Den%an Fra&ur

    Fe'ur D$ Ruan%an Be#ah Le(a&$ Ru'ah Sa&$ U'u' Daerah Dr. M.

    HAULUSSY A')*n".

    penulis menyadari didalam penulisan Karya +ulis Ilmiah ini penulis banyak

    mengalami kesulitan dan hambatan3 namun semua dapat terselesaikan atas berkat

    bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sehinggah Karya +ulis Ilmiah ini

    dapat terselesaikan.

    penulisan Karya +ulis Ilmiah ini belum sempurna baik dari segi isi maupun

    dari teknik penulisan. untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran

    yang si5atnya membangun demi kesempurnaan penulisan Karya +ulis Ilmiah ini

    ke arah yang lebih baik.

    pada kesempatan ini perkenangkan penulis untuk menyampaikan u6apan

    terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam

    menyelesaikan Karya +ulis Ilmiah ini.

    $. A6hmad -ly3S.Kp.3M.Kes3 selaku Direktur Politeknik Kesehatan Depkes

    Maluku yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untukmenimbah ilmu pada Program Studi Keperawatan Ambon3 2urusan

    keperawatan.

    %. Dr. !7. 8. Koedoeboen3 M.Kes3 selaku Direktur )umah Sakit ,mum Daerah

    Dr. M. HA,,SS7 Ambon yang telah memberikan i9in kepada penulis untuk

    menggunakan )umah Sakit ,mum Daerah Dr. M. HA,,SS7 Ambon sebagai

    lokasi penelitian dalam rangka penyusunan Karya +ulis Ilmiah.

    '. Abd. )iai S. Dunggio3 A.Kp.3 M.Kes3 Selaku Ketua Program Studi

    Keperawatan Ambon3 Politeknik Kesehatan Depkes Maluku.

    ;. 8.8> selaku ob2ek yang diteliti yang banyak membantu dalam

    memberikan data dan in5ormasi selama penulis mengadakan penelitian.

  • 8/10/2019 BAB I. Moka KTI Fraktur Femur.doc

    3/25

    &. Seluruh Sta5 Dosen pada Program Studi Keperawatan Ambon yang telah

    membimbing dan memberikan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti

    pendidikan pada Politeknik Kesehatan Depkes Maluku.

    (. Ayahanda dan Ibunda ter6inta3 seluru keluarga yang tidak henti4hentinya

    mendoakan serta memberikan dukungan baik materi maupun moril selama penulis

    mengikuti pendidikan pada Politeknik Kesehatan Depkes Maluku.

    1. )ekan ? rekan mahasiswa Program Studi Keperawatsn Ambon3 angkatan %""&

    serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Karya +ulis

    Ilmiah.

    Akhir kata penulis u6apkan terima kasih. Hapan penulis semoga Karya +ulisIlmiah ini dapat menambah pengetahuan kita dan berman5aat untuk kita semua.

    Ambon3 Agustus %""1

    Penu($s

  • 8/10/2019 BAB I. Moka KTI Fraktur Femur.doc

    4/25

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Laar Be(a&an%

    !egara Indonesia merupakan negara berkembang yang berada dalam tara5

    halusinasi menu2u industrialisasi tentunya akan mempengaruhi peningkatan

    mobilisasi masyarakat atau mobilitas masyarakat yang meningkat otomatisasi

    ter2adi peningkatan penggunaan alat4alat transportasi atau kendaraan bermotor

    khususnya bagi masyarakat yang tinggal diperkotaan. Sehingga menambah

    @kesemrawutan arus lalu lintas. Arus lalu lintas yang tidak teratur dapat

    meningkatkan ke6enderungan ter2adinya ke6elakaan kendaraan bermotor.

    Ke6elakaan tersebut sering kali menyebabkan 6idera tulang atau disebut 5raktur.

    8raktur merupakan satu ganguan mus6uloskeletal yang umum disebabkan

    oleh trauma. Dengan semakin pesatnya kema2uan lalu4lintas dindonesia3 maka

    mayoritas 5raktur disebabkan oleh ke6elakaan lalulintas kapan sa2a3 dimana sa2a

    dan siapa sa2a dapat mengalami trauma yang disebabkan oleh ke6elakaan lalu4

    lintas. Salah satu 5raktur yang sering ter2adi akibat ke6elakaan lalu4lintas adalah

    5raktur 5emur. 8raktur ini ter2adi karena adanya daya dari luar yang melebihi dari

    kemampuan tulang 5emur sehinggah ter2adi diskontinuitas 2aringan tulang 5emur.

    Penanganan segera pada klien yang di6urigai ter2adinya 5raktur adalah

    dengan mengimobilisasi bagian 5raktur adalah salah satu metode mobilisasi

    5raktur adalah 5iksasi Interna melalui operasi Ori5 BSmelt9er3 %""$C. Penanganan

    tersebut dilakukan untuk men6egah ter2adinya komplikasi

  • 8/10/2019 BAB I. Moka KTI Fraktur Femur.doc

    5/25

    Penderita 5raktur di )umah Sakit ,mum Daerah Dr. M. Haulussy sesuai

    hasil pengambilan data awal3 dari tahun %""# ? %""13 5raktur 5emur mengalami

    penurunan setiap tahunnya dan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

    TABEL +

    ,UMLAH PASIEN FRAKTUR FEMUR

    DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH #r. M. HAULUSSY AMBON

    PADA TAHUN -/ S0D MEI -1

    N* Tahun ,u'(ah Pas$en Pen#er$aFra&ur 2e'ur

    Persenase

    $ %""& $% orang %'3=

    % %""# $& orang '$3'

    ' %""( $; orang %#3;

    ; %""1

    0anuari ? Mei

    1 orang $#3&

    Sumber : )ekam Medik )S,D Dr. M. Haulussy Ambon.

    /erdasarkan data di atas terlihat bahwa terdapat penurunan angka

    kesakitan pada klien dengan 5raktur 5emur yaitu pada tahun %""& klien yang

    menderita 5raktur 5emur sebanyak %'3= 3 meningkat men2adi '$3' pada tahun

    %""#3 dan pada tahun %""( turun men2adi %#3; . Pada lima bulan pertama di

    tahun %""1 ter6atat 1 kasus 5raktur 5emur dengan persentase $#3&

    Perawat sebagai orang yang selalu berada %; 2am dengan klien memiliki

    peranan penting dalam menerapkan asuhan keperawatan klien dengan 5raktur

    5emur. Dalam hal ini peran perawat sangat dibutuhkan untuk membantu klien dan

    keluarga yang mendarita 5raktur 5emur. Peran perawat antara lain promotif,

    preventif, kuratif, dan rehabilitative.!amun bukan sa2a peran perawat3 keluarga

    2uga sangat dibutuhkan dalam membantu klien3 karena keluarga adalah orang

    yang terdekat yang berada didekat klien dan sangat bertangung 2awab terhadap

  • 8/10/2019 BAB I. Moka KTI Fraktur Femur.doc

    6/25

    perawatan anggota keluarganya yang menderita 5raktur 5emur. ,ntuk itu penulis

    mersa tertarik untuk memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan 5raktur

    5emur yang sesuai dengan ilmu pengetahuan dan kertampilan yang penulis miliki.

    B. Ru'usan Masa(ah

    /erdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas3 maka

    rumusan masalah penelitian ini adalah @ /agaimana Penerapan Asuhan

    Keperawatan Pada Klien dengan 8raktur 8emur .

    3. Tu4uan Pene($$an

    $. +u2uan ,mum

    Adapun tu2uan umum dalam penulisan ini adalah agar mamapu

    menerapkan Asuhan keperawatan pada klien denganm 5raktur 5emur di

    )uangan /edah elaki )S,D. Dr. M. Haulussy Ambon.

    %. +u2uan Khusus

    Adapun +u2uan khusus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    a. Dapat melakukan pengka2ian pada +n. 8 dengan 5raktur 5emur dan dapat

    mengetahui masalah yang dihadapi oleh klien.

    b. Dapat Merumuskan diagnose keperawatan pada +n. 8 sesuai dengan data4

    data yang berhasil didapatkan selama pengka2ian.

  • 8/10/2019 BAB I. Moka KTI Fraktur Femur.doc

    7/25

    6. Menentukan peren6anaan keperawatan pada +n. 8 dengan 5raktur 5emur.

    d. Dapat mengimplementasikan tindakan keperawatan yang diren6anakan

    sesuai dengan kebutuhan klien.

    e. Dapat mengealuasi se2auh mana keberhasilan dalam penerapan asuhan

    keperawatan yang telah dilakukan pada +n. 8 dengan 5raktur 5emur.

    D. Man2aa Pene($$an

    Adapun man5aat penulisan dari penelitian ini adalah :

    $. Se6ara teoritis

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

    pengembangan teori4teori keperawatan dan ilmu kesehatan3 khususnya dalam

    upaya menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan 5raktur 5emur.

    %. Se6ara praktis

    a. /agi klien

    Membantu klien dan keluarga untuk meme6ahkan masalah

    kesehatan yang dihadapi melalui pendekatan asuhan keperawatan dengan

    kasus 5raktur 5emur.

    b. /agi rumah sakit

    ,ntuk menyumbangkan pemikiran dan tindakan nyata yang

    pro5essional yang diarahkan dalam asuhan keperawatan pada klien

    dengan 5raktur 5emur.

  • 8/10/2019 BAB I. Moka KTI Fraktur Femur.doc

    8/25

    6. /agi institusi

    Hasil penelitian dapat di2adikan bahan tambahan re5erensi bagi

    semua pihak guna mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga

    pendidikan akan menghasilkan tenaga keperawatan yang pro5essional.

  • 8/10/2019 BAB I. Moka KTI Fraktur Femur.doc

    9/25

    BAB II

    KA,IAN PSUTAKA

    A. K*nse Dasar Fra&ur Fe'ur

    $. Pengertian 5aktur 5emur

    8raktur adalah terputusnya kontinuitas 2aringan tulang yang umumnya

    disebabkan oleh rudapaksa BMans2oer3 Ari53 et al3 %"""C. Sedangkan menurut

    inda 0uall E. dalam buku !ursing Eare Plans and Dokumentation menyebutkan

    bahwa 8raktur adalah rusaknya kontinuitas tulang yang disebabkan tekanan

    eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap oleh tulang.

    8raktur adalah patah tulang3 biasanya disebabkan oleh trauma atau

    tenaga 5isik. Kekuatan dan dan sudut dari tenaga tersebut3 keadaan tulang itu

    sendiri dan 2aringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah 5raktur

    yang ter2adi itu lengkap atau tidak lengkap. 8raktur lengkap ter2adi apabila

    seluruh tulang patah3 sedangkan pada 5raktur tidak lengkap tidak melibatkan

    seluruh ketebalan tulang BSylia A. Pri6e F orraine M. ilson3 $11=C

    8raktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai 2enis

    dan luasnya BSmelt9er3 %""$C

    8raktur 5emur atau patah tulang paha merupakan rusaknya kontiunitas

    tulang pangkal paha yang dapat disebabkan oleh trauma langsung3 kelelahan

    otot3 dan kondisi tertentu3 seperti degenerasi tulang atau osteoporosis. 8raktur

    tulang 5emur dapat ter2adi mulai dari proGimal sampai distal. ,ntuk

    mematahkan batang 5emur pada orang dewasa3 diperlukan gaya yang besar.

  • 8/10/2019 BAB I. Moka KTI Fraktur Femur.doc

    10/25

    Se6ara klinis3 5raktur 5emur terdiri atas pada tulang paha terbuka dan pada

    tulang paha tertutup BAri5 Mutain3 %""(C.8raktur 5emur tertutup adalah 5raktur dimana kulit tidak ditembus oleh

    5ragmen tulang3 sehingga tempat 5raktur tidak ter6emar oleh lingkungan.

    8raktur terbuka adalah 5raktur dimana kulit dari ekstremitas yang terlibat telah

    ditembus BSylia A. Pri6e F orraine M. ilson3 $11=C.

    %. Klasi5ikasi

    Ada dua tipe dari 5raktur 5emur3 yaitu :

    a. 8raktur Intrakapsuler 5emur yang ter2adi di dalam tulang sendi3 panggul

    dan melalui kepala 5emur B6apital 5rakturC : B$C. Hanya di bawah kepala

    5emur. B%C. Melalui leher dari 5emur

    ). 8raktur -kstrakapsuler. B$C. +er2adi di luar sendi dan kapsul3 melalui

    trokhanter 5emur yang lebih besaryang lebih ke6il pada daerah

    intertrokhanter. B%C. +er2adi di bagian distal menu2u leher 5emur tetapi tidak

    lebih dari % in6i di bawah trokhanter ke6il.

    1. -tiologi 5raktur 5emur menurut BPurnawan 0unadi3 $1(%C B$C. Trauma

    langsung/ direct trauma, yaitu apabila fraktur terjadi di tempat

    dimana bagian tersebut mendapat ruda paksa (misalnya benturan,

    pukulan yang mengakibatkan patah tulang). (2). Trauma yang tak

    langsung/ indirect trauma, misalnya penderita jatuh dengan lengan

    dalam keadaan ekstensi dapat terjadi fraktur pada pegelangan

    tangan. (3). Trauma ringan pun dapat menyebabkan terjadinya

    fraktur bila tulang itu sendiri rapuh/ ada underlying disesase dan

    hal ini disebut dengan fraktur pat!l!gis.

  • 8/10/2019 BAB I. Moka KTI Fraktur Femur.doc

    11/25

    %. Pato5isologi dan Penyimpangan KDM pada 8raktur 8emur.

    8raktur paling sering disebabkan oleh trauma. Hantaman yang keras

    akibat ke6elakaan yang mengenai tulang akan mengakibatkan tulang men2adi

    patah dan 5ragmen tulang tidak beraturan atau ter2adi dis6ontinuitas di tulang

    tersebut.

    Pada 5raktur 5emur 2arang ter2adi dibanding 5raktur tulang pendek.

    lainnya karena periost yang melapisi tulang 5emur lebih tebal dibandingkan

    tulang pendek lainnya3 terutama pada daerah depan yang dilapisi kulit lebih

    tebal sehingga tulang ini tidak mudah patah dan karena trauma dari luar

    sehingga dapat ter2adi 5raktur pada tulang 5emur.

  • 8/10/2019 BAB I. Moka KTI Fraktur Femur.doc

    12/25

    Pen5$'an%an KDM a#a Fra&ur Fe'ur

    GAMBAR I

    PATOFISIOLOGI DAN PENYIMPANGAN KDM FREKTUR FEMUR 6Ar$27 Mua8$n7 -9:

    +rauma pada 5emur

    Kegagalan tulang menahan tekanan terutama

    tekanan membengkok memutar3 dan menarik

    Fra&ur Fe'ur Teruu

    Kerusakan 5ragmen tulang

    Spasme otot

    Eedera 2aringan lunakAlat imobilisasi

    Kerusakan neurimuskulerDe5ormitas.

    Kurang in5ormasi salah

    in5ormasi pengobatan

    Prosedur Pemasangan Prosedur pemasangan

    5iksasi internal

    keluhan nyeri

    Keterbatasan melakukanergerakan

    Penurunan kemampuan ototPerubahan bentuk tubuh

    Salah interpretasi dalam

    men6ari pertolongan

    )esiko +er2adi

    komplikasi 5raktur

    Keterbatasan pergerakan

    5isik3 tirah baring lama

    Perubahan Peran

    Adanya luka BPort de

    -ntrJeC

    )esiko In5eksi

    +irah baring lama3

    penekanan lokal

    Perubahan sirkulasi3

    embolisme lemak

    Kerusakan 2aringan Kulit )esiko dis5ungsi

    neuroaskuler peri5er

    !yeri Hambatan mobilitas 5isik )esiko tinggi trauma De5isit Perawatan diri *angguan Eitra

    tubuh

  • 8/10/2019 BAB I. Moka KTI Fraktur Femur.doc

    13/25

    '. Mani5estasi Klinis 8raktur 8emur

    +anda dan ge2ala dari 5rektur 5emur Ari5 Mans2oer at. Al3 %"""C yaitu daerah

    paha yang patah tulangnya sangat membengkak3 ditemukan tanda fungcio

    laisa3 nyeri tekan3 dan nyeri gerak tampak adanya de5ormitas angulasi ke

    lateral atau angulasi anterior3 endo/eksorotasi.Ditemukan adanya perpendekan

    tungkai bawah. Pada 5raktur 5emur3 saat pemeriksaan harus diperhatikan pula

    kemungkinan adanya dislokasi sendi panggul dan robeknya ligamentum di

    daerah lutut. Selain periksa 2uga keadaan nerus siatika dan arteri dorsalis

    pedis.

    ;. Pemeriksaan Penun2ang

    adapun pemeriksaan penun2ang pada kasus 5raktur 5emur menurut Doenges3

    %""" : #&%

    a. Pemeriksaan rontgen : menentukan lokasi luasnya 5raktur trauma

    b. S6an tulang3 tomogram3 s6an E+ M)I : memperlihatkan 5raktur3 2uga

    dapat digunakan untuk mengidenti5ikasi kerusakan 2aringan lunak.

    6. Arteriogram : dilakukan bila kerusakan askuler di6urigai.

    d. Hitung daerah lengkap : H+ mungkin meningkat BhemokonsentrasiC atau

    menurun Bpendarahan sel darah putih adalah respon stress normal setelah

    traumaC.

    e. Kreatinin : +rauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klien gin2al.

  • 8/10/2019 BAB I. Moka KTI Fraktur Femur.doc

    14/25

    =. Penatalaksanaan Pada 8raktur 8emur

    Prinsip penatalaksaanannya pada 5raktur ada dua 2enis yaitu

    konserati5 dan operati5. Kriteria untuk menentukan pengobatan dapat

    dilakukan se6ara konserati5 atau operati5 selamanya tidak absolut.

    Sebagai pedoman dapat di kemukakan sebagai berikut:

    a. Eara konserati5 : $C. Anak4anak dan rema2a3 dimana masih ada

    pertumbuhan tulang pan2ang3 %C Adanya in5eksi atau diperkirakan dapat

    ter2adi in5eksi3 'C 0enis 5raktur tidak 6o6ok untuk pemasangan 5iksasi

    internal3 ;C Ada kontraindikasi untuk di lakukan operasi3

    b. Eara operati5 di lakukan apabila : $C /ila reposisi mengalami

    kegagalan3 %C Pada orang tua dan lemah Bimobilisasi akibat yang

    lebih burukC3 'C 8raktur multipel pada ekstrimitas bawah3 ;C 8raktur

    patologik3 =C Penderita yang memerluka imobilisasi 6epat

    6.Pengobatan konserati5 dapat dilakukan dengan : $C Pemasangan *ips3 %C

    Pemasangan traksi Bskin traksi dan skeletal traksiC. /eban maksimal

    untuk skin traksi adalah = Kg

    d. Pengobatan operati5 : $C )eposisi dan %C 8iksasi.

    &. +raksi

    B. K*nse Dasar Asuhan Keera!aan

  • 8/10/2019 BAB I. Moka KTI Fraktur Femur.doc

    15/25

    Proses keperawtan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk

    menentapkan meren6anakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam

    rangka membantu klien untuk men6apai dan memelihara kesehatan seoptimal

    mungkin B)obert Prihard2o3 %""$C. Herber dalam )obert Prihard2o mengatakan

    bahwa proses keperawatan adalah suatu pendekatan sistematis untuk mengenali

    masalah4masalah pasien dan men6ari alternatie peme6ahan masalah dalam

    memenuhi kebutuhan ? kebutuhan pasien.

    +. Pen%&a4$anPengka2ian adalah pemikiran dasar dari suatu proses keperawatan yang

    bertu2uan untuk mengumpulkan in5ormasi atau data tentang pasien3 agar dapat

    mengindeti5ikasikan3 mengenali masalah4masalah3 kebutuhan kesehatan dan

    keperawatan pasien baik 5isik3 mental3 so6ial dan lingkungan.

    aC Identitas klien : !ama3 umur3 2enis kelamin3 alamat3 agama3 usia3 bahasa

    yang digunakan3 status perkawinan3 pendidikan3 peker2aan3 asuransi3

    golongan darah3 nomor register3 tanggal dan 2am masuk rumah

    sakitBM)SC3 dan dianosis medis.

    bC Keluhan ,tama

    Pada umumnya 5raktur 5emur dalah rasa nyeri yang hebat.

    6C )iwayat Penyakit sekarang

    Ka2i kronologi ter2adinya trauma3 yang menyebabkan patah tilang paha3

    pertolongan yang telah didapat3 dan apakah sudah berobat ke dukun patah.

    Dengan mengetahui mekanisme ter2adinya ke6elakaan3 perawat dapat

    mengetahui luka ke6elakaan yang lain.

    dC )iwayat penyakit dahulu

    Penyakit4penyakit tertentu seperti kangker tulang dan penyakit paget

    menyebabkan 5raktur patologis sehinggah tulang sulit menyambung.

    Selain itu3 klien diabetes dengan luka dikaki sangat beresiko mengalami

  • 8/10/2019 BAB I. Moka KTI Fraktur Femur.doc

    16/25

    osteomelitis akut dan kronis dan penyakit diabetes menghambat proses

    penyembuhan tulang.eC )iwayat Keluarga

    Penyakit keluarga yang berhubungan dengan patah tulang paha adalah

    5a6tor predisposisi ter2adi 5raktur3 seperti osteoposis yang ter2adi pada

    beberapa keterunan dan kangker tulang yang 6enderung diturunkan se6ara

    geneti6.

    5C Pola 5ungsi Kesehatan antara lain : $C Pola nutrisi dan metabolisme nyeri

    yang ditimbulkan kemungkinan akan mengurangi na5su makan atau

    menghilangkan na5su makan klien sehingga beresiko nutrisi tubuh kurang.

    %C Pola istirahat dan +idur. !yeri yang dirasakan akan men2adikan klien

    nyaman untuk istirahat3 pemasangan traksi akan membatasi pergerakan

    sehingga mengganggu posisi yang nyaman untuk tidur. 'C Pola eliminasi

    klien dengan 5raktur diharuskan untuk bedrest total akibatnya dengan

    bedrest total peristalti6 usus menurun sehingga resiko ter2adi konstipasi.

    ;C Pola Aktiitas Dengan bedrest aktiitas klien terganggu dan tergantung

    bantuan orang lain atau keluarga. Kahilangan 5ungsi pada bagian yang

    terkena keterbatasan 5isik. Mempertahankan dan mengembalikan 5ungsi

    )eduksi dan mobilisasi harus di perhatikan sesuai kebutuhan Pemberian

    analgetik untuk mengurangi nyeri. Status neuroaskuler Bseperti

    : perdarahan3 nyeri3 perabaan gerakanC harus dipantau. atihan isomeri6

    dan setting otot diusahakan untuk meminimalkan atro5i disuse dan

    meningkatkan peredaran darah.

    gC Pemeriksaan 8isik

  • 8/10/2019 BAB I. Moka KTI Fraktur Femur.doc

    17/25

    Keadaan umum B +ekanan darah3 nadi3 Perna5asan3 Suhu C Inspeksi

    Pembengkakan dan de5ormitas pada daerah 5emur. Palpasi : +egang lo6al3

    krepitasi dan nyeri tekan. *erakan : 8alse Moement.

    h. Pemeriksaan penun2ang

    )adiologi : 0enis )adiologis tanpa kontras yaitu Plain 5oto B G4rayC

    Eomputer +omography BE+4s6anC ,ltrasonography. Magneti6 )esona6e

    Imaging BM)IC 0enis )adiologis dengan kontras : Eomputed +omoraphy

    BE+4s6anC Magneti6 )esonan6e Imaging BM)IC Sinography Arthrography

    Arteriography.

    -. D$a%n*sa Keera!aan

    a. !yeri akut berhubungan dengan diskontinuitas 2aringan tulang B5rakturC

    b. *angguan mobilitas 5isik berhubungan dengan pemasangan traksi atau

    gips.

    6. *angguan istirahat tidur berhubungan dengan nyeri

    d. De5isit perawatan diri berhubungan dengan traksi atau gips pada

    ektremitas

    e. )esiko tinggi kerusakan 2aringan integritas kulit berhubungan dengan

    perubahan sirkulasi sekunder terhadap 5raktur

    ;. Iner

  • 8/10/2019 BAB I. Moka KTI Fraktur Femur.doc

    18/25

    ;C An2urkan pada klien untuk tidak menggerakan atau meminimalkan

    gerak pada bagian yang sakit)asional dengan meminimalkan gerak atau tidak menggerakan bagian

    yang sakit dapat mengontrol nyeri.

    =C Pertahankan traksi yang diprogramkan dan alat4alat penyokong Bbelat3

    alat 5iksasi eksternal3 atau gipsC

    )asional : ,ntuk mengimobilisasi 5rakturdan menurunkan nyeri

    &C Kolaborasi dengan tim medis BdokterCdalam pemberian obat antibiotik

    dana analgesi6

    )asional : Men2alankan 5ungsi independent perawat dan

    memper6epat penyembuhan

    ). D$a%n*sa -. Gan%%uan M*)$($as 2$s$& )erhu)un%an #en%an

    e'asan%an ra&s$ aau %$s.

    +u2uan : Meminimalkan kemungkinan terhadap 6idera3

    Kerusakan mobilitas 5isik dapat berkurang setelah

    dilakukan keperawatan.

    Kriteria Hasil : Memperlihatkan tindakan untuk meningkat mobilitas3

    melaporkan adanay peningkatan mobilitas3

    mempertahankan posisi 5ungsional d.Meningkat kekuatan

    atau 5ungsi yang sakit3 Menun2ukkan tehnik mampu

    melakukan aktiitas.

    Iner

  • 8/10/2019 BAB I. Moka KTI Fraktur Femur.doc

    19/25

    )asional : Mengurangi resiko 6idera

    &C Kolaborasi 5isioterapi)asional : Men2alakan 5ungsi independent perawat dan

    memper6epat penyembuhan

    >. D$a%n*sa ;. Res$&* $n%%$ &erusa&an $nre%$as 4ar$n%an &u($

    )erhu)un%an #en%an eru)ahan s$r&u(as$ se&un#er erha#a 2ra&ur.

    +u2uan : Kerusakan intregitas 2aringan dapat diatasi setelah

    tindakan perawatan

    Kriteria hasil : +idak ada laserasi3 Intregitas kulit baikIner

  • 8/10/2019 BAB I. Moka KTI Fraktur Femur.doc

    20/25

    Pada waktu perawat memberikan pelayanan keperawatan3 proses

    pengumpulan dan analisa data ber2alan terus4menerus3 guna perubahan atau

    penyesuaian tidakan keperawatan3 pegorganisasian peker2aan perawat serta

    lingkungan 5isik untuk pelayanan yang dilakukan.

    @. E

  • 8/10/2019 BAB I. Moka KTI Fraktur Femur.doc

    21/25

    3. Keran%&a K*nse

    GAMBAR -

    KERANGKA KONSEP PENELITIAN

    Keeran%an

    : +idak diteliti

    : Diteliti

    Sumber : Doengoes3 Marilynn -3 $111.

    Asuhan keperawatan

    $. Pengka2ian

    %. Diagnosa

    '. Peren6anaan

    ;. Implementasi

    =. -aluasi

    Klien dengan 8raktur

    8emur

    !yeri

    *angguan Mobilisasi

    8isik

    De5isit perawatan diri

    *angguan istirahat

    tidur

    *angguan )asa

    !yaman

    )esiko tinggi

    kerusakan 2aringan

  • 8/10/2019 BAB I. Moka KTI Fraktur Femur.doc

    22/25

    BAB III

    MATODE PENELITIAN

    A. ,en$s Pene($$an

    Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskri5ti5 yang

    berbentuk studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan yang komperhensi5

    meliputi pengka2ian3 diagnosa keperawata3 peren6anaan3 pelaksanaan dan

    ealuasi.

    B. Wa&u #an Te'a Pene($$an

    $. aktu penelitian

    Penelitian ini berlangsung dari tanggal %1 0uli %""1 sampai dengan

    tanggal $ Agustus %""1

    %. +empat penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di ruang bedah lelaki )umah Sakit ,mum

    Daerah Dr. M Haulussy Ambon.

    3. Su)4e& Pene($$an

    Sub2ek penelitian ini adalah klien dengan 5raktur 5emur yang dirawat di ruang

    bedah lelaki )umah Sakit ,mum Daerah Dr. M Haulussy Ambon.

    D. ar$a)e( #an De2en$s$ Oeras$*na(

    $. Lariabel Penelitian

    a. Lariabel independen

    Lariabel independen atau ariabel bebas adalah ariabel yang

    nilainya menentukan ariabel lain. Adapun yang menentukan dalam

  • 8/10/2019 BAB I. Moka KTI Fraktur Femur.doc

    23/25

    ariabel ini adalah proses keperawatan yang meliputi = tahap3 antara lain :

    pengka2ian3 diagnosa keperawatan3 peren6anaan3 implementasi dan

    ealuasi.

    b. Lariabel dependen

    Lariabel dependen atau ariabel terikat adalah ariabel yang

    nilainya ditentukan oleh ariabel lain. Adapun yang men2adi ariabel

    dependen dalam penelitian ini adalah klien yang menderita 5raktur 5emur

    dengan masalah4masalah yang timbul.

    %. De5enisi Operasional

    a. Asuhan keperawatan adalah suatu pelayanan esensial yang diberikan oleh

    perawat berdasarkan upaya4upaya preenti53 promoti53 kurati5 dan

    rehabilitati53 sesuai dengan posisi yang ada pada diri mereka.

    b. Pengka2ian adalah dasar utama atau langkah awal dari proses keperawatan

    yang terdiri dari beberapa tahapan diantaranya pengumpulan data3

    pengelompokan data dan menganalisis data.

    6. Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang singkat3 2elas dan

    pasti tentang status atau masalah kesehatan pasien yang perlu

    ditanggulangi.

    d. Peren6anaan adalah pengembangan dari pen6atatan ren6ana keperawatan

    dan menentukan pendekatan yang digunakan untuk meme6ahkan masalah

    atau mengurangi masalah klien.

    e. Implementasi adalah perwu2udan atau pelaksanaan peren6anaan

    keperawatan oleh perawat dan klien.

  • 8/10/2019 BAB I. Moka KTI Fraktur Femur.doc

    24/25

    5. -aluasi adalah langkah terakhir dari proses keperawatan yang merupakan

    pengukuran keberhasilan dari seluruh tindakan keperawatan dalam

    memenuhi kebutuhan klien.

    g. Klien adalah seorang indiidu atau salah satu bagian dari masyarakat yang

    membutuhkan pelayanan kesehatan3 khususnya dalam keadaan sakit.

    h. 8raktur 5emur adalah patah tulang pada daerah paha.

    i. !yeri adalah perasaan sub2eki5 yang terlihat maupun tidak terlihat oleh

    orang lain.

    E. Te&n$& Pen%u'u(an Daa

    +eknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

    $. awan6ara atau anamnesa

    Eara pengumpulan data melalui tanya 2awab kepada klien atau keluarganya.

    %. Obserasi

    Pengumpulan in5ormasi melalui indera penglihatan3 pendengaran3 pen6iuman3

    peraba dan alat perasa.

    '. Pemeriksaan 5isik

    Pengumpulan data melalui inspeksi3 palpasi3 perkusi dan auskultasi.

    ;. Dokumentasi 6atatan medis ren6ana medis dan laporan tentang keadaan

    klien.

    F. A(a #an Bahan Pene($$an

    Alat dan bahan yang penulis gunakan untuk mendapatkan data4data 5isik

    dalam penelitian sebagai berikut :

  • 8/10/2019 BAB I. Moka KTI Fraktur Femur.doc

    25/25

    $. 8ormat pengka2ian yaitu untuk mengka2i atau mengetahui data kesehatan

    klien.

    %. +hermometer yaitu untuk mendapatkan data suhu klien.

    '. Stetoskop dan tensimeter yaitu untuk mendapatkan data tekanan darah dan

    bunyi 2antung

    ;. Arlo2i yaitu untuk mendapatkan data denyut nadi.

    G. Pen%*(ahan #an Ana($s$s Daa

    Pengolahan dan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

    setelah melakukan pengka2ian data didapatkan data kesehatan dan keperawatan

    kemudian data4data tersebut diolah dalam bentuk data sub2ekti5 dan ob2ekti5

    kemudian dilakukan analisa data untuk mendapatkan permasalahan keperawatan

    yang dialami klien3 setelah masalah keperawatan ditemukan maka masalah

    tersebut diangkat untuk di2adikan diagnosa keperawatan kemudian mulai

    melakukan peren6anaan3 pelaksanaan dan ealuasi terhadap tindakan yang telah

    dilakukan.

    H. Pen5a4$an Daa

    Data yang disa2ikan dalam penelitian adalah dalam bentuk tekstuler

    se6ara narasi dan dalam bentuk tabel BmatriksC.