bab i kia kelompok 13
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
1/27
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sehat adalah hak setiap orang. Oleh karena itu setiap orang
mempunyai hak yang sama untuk memperoleh akses atas sumber daya di
bidang kesehatan. Setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan
yang aman, bermutu, dan secara mandiri berhak menentukan sendiri
pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya. Di sisi lain, setiap orang
mempunyai kewajiban untuk ikut mewujudkan, mempertahankan dan
meningkatkan derajad kesehatan masyarakat setinggi-tingginya, termasuk
kewajiban berperilaku sehat, menjaga dan meningkatkan derajad kesehatan
irang lain.
Dalam Buku Panduan Hari esehatan !asional e-"# tahun $%&$
disebutkan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajad kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai
in'estasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produkti( secara
sosial dan ekonomis. Pembangunan kesehatan dilakukan secara
berkesinambungan dan bertahap dengan sasaran yang ingin dicapai pada
tahun $%&" yaitu meningkatkan usia harapan hidup menjadi )& tahun,
menurunnya angka kematian bayi menjadi $"*&%%% kelahiran hidup dan
menurunnya angka kematian ibu menjadi &%$*&%%.%%% kelahiran hidup,
menurunnya angka gi+i buruk pada balita menjadi &.
Pembangunan kesehatan juga tidak terlepas dari komitmen ndonesia
sebagai bagian dari masyarakat dunia untuk mencapai /illeniumDe'elopment 0oals 1/D02s3 yang mencakup dari # agenda yang berkaitan
langsung dengan bidang kesehatan, yaitu4 memberantas kemiskinan dan
kelaparan, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu,
memerangi H5 dan 6DS, malaria dan penyakit lainnya serta melestarikan
lingkungan hidup. 7ntuk mencapai tujuan tersebut harus dilakuka inter'ensi
1
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
2/27
terhadap (aktor penentu terbesar yaitu perilaku, lingkungan hidup, keturunan,
dan pelayanan kesehatan.
ndonesia dewasa ini menghadapi era globalisasi yang sangat luar
biasa. !amun, ndonesia masih sangat terkenal dengan sebutan negara
dengan tingkat angka kematian ibu hamil dan melahirkan paling tinggi di
dunia. 6ngka ematian bu 163 di ndonesia merupakan yang tertinggi
dibandingkan dengan negara-negara di 6S86! lainnya. 6 masih
merupakan masalah nasional yang harus ditangani dengan serius. 6ngka
ematian bu di ndonesia masih sangat tinggi.6ngka ematian bu di
ndonesia ber'ariasi dari yang paling rendah yaitu &9% per &%%.%%% kelahiran
hidup di :ogyakarta, ";% per &%%.%%% kelahiran hidup di . 6pa permasalahanyang masih dialami oleh ndonesia sehingga upaya
penurunan 6 sulit dilakukan >?. 6pa strategi Pengendalian 6ngka ematian bu 163 di ndonesia >
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH =ujuan 7mum
/engetahui masalah kematian ibu diindonesia * dipapua
=ujuan husus
=ujuan khusus makalah ini adalah untuk @o Pengertian Determinan ematian bu * angka kematian ibu
o Penyebab ematian bu
2
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
3/27
o Pencegahan ematian bu
o 7paya menurunkan angka kematian ibu
o Peran tenaga kesehatan dalam menurunkan 6ngka ematian bu
o Pandangan masyarakat terhadap kematian ibu
o =ingkat pengetahuan masyarakat terhadap kematian ibu
D. MANFAAT PENULISAN MAKALAH
1. Bagi /ahasiswa
/ahasiswa dapat berpartisipasi dalam penurunan 6 16ngka ematian bu3
diindonesia * dipapua sesuai kemampuan dan teori yang didapat.
$. Bagi 6kademi
Dijadikan tolak ukur dan penilaian sejauh mana mahasiswa dapat
menerapkan teori yang didapatkan.
9. Bagi /asyarakat
/asyarakat mengetahui tentang kematian ibu sehingga dapat berperan serta
dalam upaya menurunkan angka kematian ibu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Kematian Ibu
3
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
4/27
Organisasi esehatan Dunia 1AHO3 mende(inisikan kematian sebagai
suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara
permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.Sedangkan
kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat proses atau setelah
perempuan bersalin kurang dari $" jam.
6ngka ematian bu 163 menurut nternational lassi(ication o(
Disease 1D3 adalah kematian wanita dalam kehamilan atau "$ hari pasca
terminasi kehamilan, tanpa memandang usia kehamilan dan kelainan
kehamilan, yang disebabkan baik oleh kehamilannya maupun tatalaksana,
namun bukan akibat kecelakaan.
/enurut Departemen esehatan C tahun $%%&, 6ngka ematian bu
163 adalah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam "$ hari
sesudah berakhirnya kehamilan, oleh sebab apapun terlepas dari umur
kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan.
/enurut /ubarak 1$%%;3 6ngka ematian bu 163 adalah jumlah
kematian ibu sebagai akibat kehamilan, persalinan, dan masa ni(as yang
dicatat selama periode satu tahun per &.%%% kelahiran hidup pada tahun yang
sama.
6ngka ematian bu 163 merupakan salah satu indikator untukmelihat derajat kesehatan perempuan. 6ngka kematian ibu juga merupakan
salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium
yaitu tujuan ke yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan
dicapai sampai tahun $%& adalah mengurangi sampai resiko jumlah
kematian ibu.
/enurut nternational Statistical lassi(ication o( Disease, njuries, and
auses o( Death, 8dition E 1D-E3@F ematian seorang perempuan yang
terjadi selama kehamilan sampai dengan "$ hari setelah berakhirnya
kehamilan, tanpa memperhatikan lama dan tempat terjadinya kehamilan,
yang disebabkan oleh atau dipicu oleh oleh kehamilannya, atau penanganan
kehamilannya, tetapi bukan karena kecelakaanG
4
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
5/27
&. ematian ibu dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu@
Direct obstetric deaths, yaitu kematian ibu yang langsung disebabkan
oleh komplikasi obstetri pada masa hamil, bersalin dan ni(as, atau
kematian yang disebabkan oleh suatu tindakan, atau berbagai hal
yang terjadi akibat tindakan-tindakan tersebut yang dilakukan selama
hamil, bersalin atau ni(as. Di negara berkembang, sekitar ;
kematian ibu termasuk dalam kelompok ini.$. ndirect obstetric deaths, yaitu kematian ibu yang disebabkan oleh
suatu penyakit, yang bukan komplikasi obstetri, yang berkembang atau
bertambah berat akibat kehamilan atau persalinan.
Sedangkan yang dimaksud dengan lahir mati 1(etal death3 menurut
D-E adalah@ Gematian sebelum dilahirkannya atau dikeluarkannyahasil konsepsi secara lengkap dari ibunya, berapa pun usia
kehamilannya4 kematian ditandai dengan kenyataan bahwa setelah
dipisahkan dari ibunya janin tidak berna(as ataupun menunjukkan
tanda-tanda kehidupan lain seperti detak jantung, denyut tali pusat
atau gerakan otot-otot sadar
B. Penebab Kematian IbuPenyebab tingginya 6 di ndonesia dapat diklasi(ikasikan menjadi $ yaitu@
&3 Penyebab angsungPenyebab kematian ibu adalah perdarahan, eklampsia atau gangguan
akibat tekanan darah tinggi saat kehamilan, partus lama, komplikasi
aborsi, dan in(eksi.Perdarahan, yang biasanya tidak dapat diperkirakan
dan terjadi secara mendadak, berkontribusi atas $# kematian
ibu.Sebagian besar kasus perdarahan dalam masa ni(as terjadi karena
retensio plasenta dan atonia uteri. Hal ini mengindikasikan kurang
baiknya manajemen tahap ketiga proses kelahiran dan pelayanan
emergensi obstetrik dan perawatan neonatal yang tepat waktu.
5
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
6/27
Berdasarkan data SC= tahun $%%&, ;% penyebab kematian ibu
adalah terjadinya komplikasi dan $# diantaranya terjadi perdarahan di
masa kehamilan dan persalinan.1. Cesty, $%%)3
$3 Penyebab =idak langsung6da beberapa (aktor determinan tidak langsung kematian ibu. Hal-hal
tersebut antara lain @a3 Pendidikan ibu
Pendidikan ibu terutama yang berada di pedesaan masih
rendah./asih banyaknya ibu yang beranggapan bahwa kehamilan
dan persalinan merupakan sesuatu yang alami yang berarti tidak
memerlukan pemeriksaan dan perawatan, serta tanpa mereka
sadari bahwa ibu hamil termasuk kelompok risiko tinggi.bu hamilmemiliki risiko % dapat melahirkan dengan selamat dan %
dapat mengakibatkan kematian.=ingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap sikap seorang ibu
terhadap sikap dalam mengambil keputusan, misalnya karena
pengetahuan yang rendah, seorang ibu tidak melakukan kujungan
antenatal selama masa kehamilan yang sebetulnya sudah
di(asilitasi oleh pemerintah. Selain itu, karena pengetahuan yang
rendah, ibu cenderung memilih untuk melakukan persalinan di
rumah dengan tenaga non kesehatan seperti dukun, dengan tidak
memperhatikan risiko yang akan terjadi.b3 Iaktor ekonomi
Iaktor ekonomi berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk
dapat mengakses pelayanan kesehatan.Data pro(il kesehatan $%&%
menunjukkan bahwa tingkat ekonomi berpengaruh terhadap akses
seorang ibu terhadap pelayanan kesehatan.Semakin tinggi tingkat
pengeluaran per kapita keluarga maka semakin tinggi pula
persentase persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.Ciskesdas $%&% menggambarkan bahwa persentase ibu melahirkan
di (asilitas kesehatan sebesar ,", sedangkan lainnya di rumah
atau tempat lain. bu yang melahirkan di rumah, "%,$ persen
diantaranya ditolong oleh tenaga non kesehatan terutama dukun.
6
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
7/27
Di pedesaan, persentase ibu yang menggunakan (asiltas kesehatan
sangat rendah yaitu 9,$ sebaliknya persalinan yang dilakukan di
rumah atau tempat lain sangat tinggi yaitu ?$,). Hal itu
disebabkan karena keterbatasan akses ibu terhadap pelayanan
kesehatan yang kemungkinan dipengaruhi oleh (aktor geogra(i,
tingkat ekonomi dan pendidikan.
c3 Iaktor sosial budaya dan peran serta masyarakat.Iaktor sosial budaya memegang peranan penting dalam
menentukan kesehatan ibu di suatu wilayah.Secara nasional, data pro(il kesehatan $%&% menunjukkan bahwa
perempuan berusia &%-; tahun yang pernah menikah sebanyak
"&,;, diantaranya menikah pertama kali usia &-&; tahun sebesar"&,;, kemudian yang menikah pertama kali usia $%-$" tahun
sebesar 99,?. ondisi ini menunjukkan masih rendahnya usia
pernikahan pertama preempuan ndonesia. 1ementrian esehatan,
$%&&3 Hal ini terutama dipengaruhi oleh (aktor sosial budaya di
wilayah tersebut, terutama di wilayah pedesaan. Dengan usia yang
masih relati( muda tersebut, pada dasarnya seorang wanita belum
memiliki kematangan atau kesiapan secara biologis sehingga dari
segi kesehatan memiliki risiko untuk melahirkan. Hal ini juga berlaku
jika seorang wanita yang menikah dan hamil di usia yang sudah tua.emudian dikenal istilah F" terlalu Fdalam melahirkan, yaitu terlalu
muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak.Selain itu juga
tedapat istilah F9 terlambatG, yaitu terlambat mengambil keputusan,
terlambat untuk dikirim ke tempat pelayanan kesehatan dan
terlambat mendapatkan pelayanan kesehatan.Peran serta masyarakat khususnya yang terkait dengan upaya
kesehatan ibu dan anak masih belum baik. eluarga dan
masyarakat masih belum berdaya untuk mencegah terjadinya G"
terlaluG dan G9 terlambatG.Data tentang cakupan pelayanan antenatal selama masa kehamilan
menjukkan bahwa cakupan & 1kunjungan pertama ibu hamil pada
7
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
8/27
triwulan &3 selama tahun $%%"-$%&% meningkat dari ##,; menja(i
;,$?, sedangkan cakupan " 1kunjungan ibu hamil pada triwulan
93 dari )) tahun $%%" menjadi #,? tahun $%&%. Dari angka
tersebut diketahui adanya kesenjangan antara cakupan & dan "
tahun $%&% yaitu sebesar ;.Hal ini menunjukkan angka dropout
& dan ". esenjangan demikian tidak akan terjadi jika adanya
peran serta atau partisipasi yang tinggi dari ibu hamil untuk terus
memeriksakan kehamilannya atau melakukan kunjungan antenatal.
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
9/27
C. Pen!e"a#an Kematian IbuPencegahan yang dapat dilakukan yaitu@
$. Penu%u#anPenyuluhan dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan pasangan usia
subur 1P7S3 tentang berbagai seluk beluk kesehatan reproduksi yaitu tentang
bagaimana bereproduksi yang sehat, mengenali gejala ada tanda-tanda awal
terjadinya penyakit serta langkah penanggulangannya.egiatan yang dilakukan antara lain@
Penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi beserta penjelasan dampak-
dampak buruk yang dapat timbul dari bereproduksi.
Penyuluhan mengenai pentingnya peranan keluarga semasa ibu hami,
melahirkan dan pasca melahirkan.
Penyuluhan mengenai mitos atau kepercayaan buruk yang berkembang di
masyarakat , disini dilakukan pengarahan kepada masyarakat agar
masyarakat mampu membedakan antara mitos yang baik dan mitos yang
buruk bagi kesehatan ibu dan anak.
Penyuluhan mengenai program B. Program B dapat meminimalisir
terjadinya kematian ibu dan anak sehingga perlu diadakan sosialisasi ke
masyarakat akan pentingnya ber-B.
&. Menin"'at'an Pe%aanan Kese#atan/eningkatkan pelayanan kesehatan bertujuan agar masyarakat memiliki
kedekatan dan kenyamanan dalam memperoleh pelayanan kesehatan.egiatan yang dilakukan antara lain@
Pelayanan yang ramah kepada pengunjung (asilitas kesehatan sehingga
memunculkan kenyamanan bagi pengunjung.
Pengutamaan kesehatan tanpa mengesampingkan biaya kesehatan
maksudnya (asilitas kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan
dengan segera pada kondisi darurat tanpa mempermasalahkan biaya karena
sampai saat ini masih banyak ditemukan kasus hilangnya nyawa karena
terlambat mendapatkan penanganan medis.
Biaya pelayanan kesehatan yang murah sehingga dapat dijangkau oleh
berbagai lapisan masyarakat.
9
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
10/27
(. Menin"'at'an Jum%a# Tena"a Kese#atan
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
11/27
Peningkatan jumlah tempat praktek tenaga kesehatan sehingga jika terdapat
kondisi darurat seperti akan melahirkan di tengah malam, masyarakat dapat
dengan mudah untuk dijangkau.
*. K++,-inasi Dan Pe,an Lintas Se't+,/asalah kematian ibu dan anak merupakan masalah yang kompleks dan
melibatkan banyak pihak.=ingginya angka kematian bu dan bayi di ndonesia
dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia menjadi tolak ukur masih
rendahnya kualitas hidup dan masih gagalnya pemerintah dalam menangani
permasalahan ini.Dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi dibutuhkan kerjasama
yang terkoordinasi dari berbagai lintas sektor, yaitu dari pihak pemerintah,
swasta dan dari masyarakat sendiri.
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
12/27
indikator proksi paling sensiti( dari kematian ibu, karena berdasar hasil
penelitian di berbagai negara, terdapat korelasi yang erat antara persalinan
oleh tenaga kesehatan dengan angka kematian ibu. /enurut data yang
dihimpun dari laporan Dinas esehatan Pro'insi pada tahun $%%#, rata-rata
nasional persalinan oleh nakes mencapai #%,)9 , paling rendah terdapat di
Pro'insi Papua yang hanya mencapai $;,?9 sedangkan tertinggi ada di
Pro'insi Bali yang sudah mencapai ;),?& .Berdasarkan hasil sur'ei Demogra(i esehatan ndonesia $%%;,
kematian ibu hamil dan saat melahirkan masih mencapai $$# per &%%.%%%
ribu kelahiran hidup. 7ntuk mencapai tujuan /D0s @ /eningkatkan
esehatan dengan target /enurunkan angka kematian ibu &%$*&%%.%%%
kelahiran hidup pada tahun $%&. Dengan trend ini akan terasa sulitmneurunkan angka kematia ibu kecuali dilakukan lebih intensi( dalam
mempercepat penurunan laju penurunannya melalui berbagai kebijkan dan
strategi.
12
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
13/27
0ambar &.&
0ambar diatas menunjukan trend 6 di indonesia secara !asional
dari tahun &;;" sampai dengan tahun $%%). Dimana menunjukkan
penurunan yang signi(ikan dari tahun ke tahun. Berdasarkan SD sur'ey
terakhir tahun $%%) 6 indonesia sebesar $$# per &%%.%%% kelahiran hidup
meskipun demikian angka tersebut masih tertinggi di 6sia.
Sementara target Cencana Pembangunan
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
14/27
partus.Sejumlah komplikasi sewaktu melahirkan dapat dicegah, misalnya
komplikasi akibat aborsi yang tidak aman.omplikasi menyumbang ? dari
angka kematian.Sebagian besar sebenarnya bisa dicegah kalau saja
perempuan memiliki akses terhadap kontrasepsi yang e(ekti(. Saat ini hanya
sekitar separuh perempuan usia & hingga $" tahun yang menggunakan
komtrasepsi modern. /etode yang paling umum digunakan adalah suntik
diikuti pil.Proporsi perempuan 1usia &"-"; tahun3 yang menggunakan alat
kontrasepsi mengalami peningkatan dan persentasenya pada tahun $%%?
adalah ?& 1SD $%%)3. Berbagai potensi kematian ibu bisa dicegah apabila
para ibu memperoleh perawatan yang tepat sewaktu
persalinan.enyataannya sekitar ?% persalinan di ndonesia berlangsung di
rumah. Pada tahun $%%? proporsi persalinan yang dibantu oleh tenaga
kesehatan baru mencapai )$." dan pada tahun $%%; proporsi persalinan
oleh tenaga kesehatan telah mencapai )),9.
Di berbagai negara di dunia, upaya menurunkan angka kematian ibu
telah menunjukkan banyak keberhasilan.!egara-negara tersebut berhasil
menekan angka kematian ibu sedemikian rupa, karena adanya kebijakan
yang dilakukan secara intensi(, misalnya menambah subsidi masyarakat
untuk pencegahan penyakit, perbaikan kesejahteraan, dan pemeriksaan
kesehatan ibu.Beberapa masalah khusus, seperti tromboemboli, perdarahan,
preeklampsia dan eklampsia, dan sebab-sebab mayor lainnya mendapat
prioritas utama, karena persentase kematian ibu akibat masalah-masalah
tersebut begitu tinggi.Sistem administrasi klinis juga perlu dibina, yang
meliputi akreditasi pelayanan, manajemen risiko, peningkatan pro(esionalitas,
dan pengaduan pasien.Dengan mengenali berbagai masalah utama terkait angka kematian
ibu dan upaya-upaya potensial yang e(ekti( dalam menurunkannya, maka
secara keseluruhan tidak hanya mengurangi jumlah kematian, tetapi juga
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi, meskipun inter'ensi
kesehatan yang dilakukan hanya meliputi aspek yang terbatas, seperti
pengadaan tenaga terampil dalam pertolongan persalinan, tatalaksana gawat
14
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
15/27
darurat obstetri yang memadaidan keluarga berencana, namun keberhasilan
dalam upaya perbaikan kesehatan maternal ini secara tidak langsung akan
meningkatkan derajat kesehatan bangsa.
Dalam rangka menurunkan angka kematian ibu 163 di ndonesia,
ementerian esehatan menetapkan lima strategi operasional yaitu
penguatan Puskesmas dan jaringannya4 penguatan manajemen program dan
sistem rujukannya4 meningkatkan peran serta masyarakat4 kerjasama dan
kemitraan4 kegiatan akselerasi dan ino'asi tahun $%&&4 penelitian dan
pengembangan ino'asi yang terkoordinir.
Hal itu disampaikan /enteri esehatan, dr. 8ndang Cahayu Sedyaningsih,
/PH, Dr.PH dalam paparan yang berjudul Febijakan Dan Strategi
Pembangunan esehatan Dalam Cangka Penurunan 6ngka ematian buG
kepada para peserta Capat erja !asional 1Cakernas3 Pembangunan
ependudukan dan eluarga Berencana di kantor BB!
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
16/27
gedung terutama pelayanan 6-B dapat lebih mendekati masyarakat yang
membutuhkan
/enetapkan ndeks Pembangunan esehatan /asyarakat 1P/3 berupa
indikator komposit 1status kesehatan, perilaku, lingkungan dan akses
pelayanan kesehatan3 yang digunakan untuk menetapkan kabupaten*kota
yang mempunyai masalah kesehatan. 6da &9% kab*kota yang ditetapkan
sebagai DB yang tahun ini akan didampingi dan di(asilitasi ementerian
esehatan.
Penempatan tenaga strategis 1dokter dan bidan3 dan penyediaan (asilitas
kesehatan di Daerah =erpencil, Perbatasan, epulauan 1D=P3, termasuk
dokter plus, Fmobile teamG
6kan diluncurkan $ Peraturan /enteri esehatan terkait dengan standar
pelayan B berkualitas, sebagaimana diamanatkan 77 no $ tahun $%%;
=entang Perkembangan ependudukan dan Pembangunan eluarga.
Selain itu menurut /enkes, pada tahun $%&& ementerian esehatan
akan meluncurkan
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
17/27
reproduksi 1kespro3 esensial yang dapat menjangkau dan dijangkau oleh
seluruh masyarakat, meliputi aspek promoti(, pre'enti(, kurati( dan
rehabilitati(, yaitu@ esehatan ibu dan bayi baru lahir, B, kespro remaja,
Pencegahan dan penanggulangan in(eksi menular seksual 1/S3 dan
H5*6DS4 dan mengintegrasikan pelayanan kespro dengan pelayanan
kesehatan lainnya yaitu dengan program gi+i, penyakit menular dan tidak
menular.
emampuan Puskesmas dan jaringannya dalam memberikan paket dasar
tersebut akan ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan dan masalah kesehatan
setempat.
Pada saat ini ada ;.%% Puskesmas, terdiri dari Puskesmas non tempat tidur
1==3, Puskesmas == PO!8D 1pelayanan obstetri neonatal emergensi dasar3
dan Puskesmas == non PO!8D, yang tersebar di seluruh kecamatan di
ndonesia. Puskesmas pembantu dan pos kesehatan desa yang ada di desa-
desa, akan lebih di(ungsikan dalam memberikan pelayanan 6 dan B yang
bersi(at promoti(, pre'enti( dan pengobatan sederhana termasuk deteksi dini
(aktor risiko dan penyiapan rujukannya.
Beberapa propinsi juga telah menjadikan Puskesmas mampu
melakukan deteksi dini kanker leher rahim, Puskesmas santun usia lanjut,dan sebagainya, sesuai kebutuhan lokal.
AKI Menu,un
/enkes juga mengatakan kemajuan yang dicapai dalam program
kesehatan ibu yaitu penurunan 6 sebesar "& dari 9;% per &%%.%%%
kelahiran hidup pada tahun &;;& menjadi $$# per &%%.%%% kelahiran hidup
tahun $%%). Sedangkan target /D0s pada tahun $%&, 6 dapat diturunkan
menjadi &%$ per &%%.%%% kelahiran hidup.
ematian ibu di rumah sakit disebabkan karena banyaknya kasus kegawat-
daruratan pada kehamilan, persalinan dan ni(as. Penyebab langsung
kematian ibu yang terbanyak adalah@ perdarahan, hipertensi pada kehamilan,
partus macet, in(eksi dan komplikasi aborsi.
17
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
18/27
Persalinan di rumah dan ditolong oleh dukun, merupakan salah satu
(aktor yang mempengaruhi masih tingginya 6 di ndonesia. Data Ciskesdas
$%&% memperlihatkan bahwa persalinan di (asilitas kesehatan ," dan
masih ada persalinan yang dilakukan di rumah 1"9,$3. Pada kelompok ibu
yang melahirkan di rumah ternyata baru &,; persalinan ditolong oleh
bidan, sedangkan yang ditolong oleh dukun masih "%,$, ujar
/enkes.ondisi tersebut masih diperberat dengan adanya (aktor risiko 9
=erlambat yaitu terlambat mengambil keputusan di tingkat keluarga,
terlambat merujuk* transportasi dan terlambat menangani dan " =erlalu yaitu
melahirkan terlalu muda 1dibawah $% tahun3, terlalu tua 1diatas 9 tahun3,
terlalu dekat 1jarak melahirkan kurang dari $ tahun3 dan terlalu banyak 1lebih
dari " kali3.
=erkait dengan (aktor risiko tersebut, data Ciskesdas $%&%
memperlihatkan bahwa secara nasional ada #," perempuan usia &%-;
tahun melahirkan -? anak, bahkan masih 9," perempuan usia &%-; tahun
yang melahirkan anak lebih dari ). elompok perempuan yang tinggal di
perdesaan, tidak bersekolah, pekerjaannya petani*nelayan*buruh, dan status
ekonomi terendah, cenderung mempunyai lebih dari ), lebih tinggi dari
kelompok lainnya.egiatan yang dilakukan dalam upaya penurunan 6ngka ematian bu 163@
&. Peningkatan kualitas dan cakupan layanan, meliputi @
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan J penyediaan tenaga
kesehatan di desa, penyediaan (asilitas pertolongan persalinan di
polindes*pustu*puskesmas, kemitraan bidan dengan dukun bayi, pelatihan
bagi nakes.
Penyediaan pelayanan kegawatdaruratan yang berkualitas dan sesuai
standar J bidan desa di polindes, pustu, puskesmas dengan (asilitas PO!8D
dan PO!8.
/encegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan
komplikasi keguguran J 8 untuk mencegah " terlalu, pelayanan B
berkualitas.
18
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
19/27
Pemantapan kerjasama lintas program dan lintas sektoral J menjalin
kemitraan dengan pemda, organisasi pro(esi, dan swasta.
Peningkatan partisipasi perempuan, keluarga dan masyarakat J
meningkatkan pengetahuan tentang tanda bahaya, pencegahan
keterlambatan dan penyediaan buku 6 4 kesiapan keluarga dan masyarakat
dalam menghadapi persalianan dan kegawatdaruratan 4 pencegahan " terlalu
4 penyediaan dan peman(aatan yankes ibu dan bayi.$. Peningkatan kapasitas manajemen pengelola program melalui peningkatan
kemampuan pengelola program, agar mampu melaksanakan, merencanakan
dan menge'aluasi kegiatan sesuai kondisi daerah.
9. Sosialisasi dan ad'okasi melalui penyusunan hasil in(ormasi cakupan
program dan data in(ormasi tentang masalah yang dihadapi daerah sebagai
substansi untuk sosialisasi dan ad'okasi.
8. Berbagai permasalahan masih dialami oleh ndonesia sehingga upaya
penurunan 6 sulit dilakukan. Permasalahan yang ada tersebut antara lain
adalah @
&. Perubahan sistem pemerintahan dari sentralisasi menjadi desentralisasi
menuntut adanya perubahan peran dan tanggung jawab di tingkat pro'insidan kabupaten*kota. Dinas esehatan abupaten*ota bertanggung jawab
penuh untuk merencanakan dan melaksanakan pelayanan kesehatan di
daerahnya.$. esenjangan dalam penyediaan pelayanan kesehatan ibu. Selain jumlah
(asilitas yang tersedia masih terbatas, kualitas juga dinilai masih rendah.9. esenjangan dalam peman(aatan pelayanan kesehatan ibu. Peman(aatan
pelayanan kesehatan ibu yang tidak merata sangat erat hubungannya
dengan kemiskinan, pendidikan wanita, (aktor geogra(is dan pembangunansosial.
". esenjangan dalam pembiayaan pelayanan kesehatan ibu. Pelayanan di
(asilitas kesehatan diberikan dengan cara pembayaran tunai, kecuali
pelayanan bagi keluarga miskin di (asilitas kesehatan pemerintah. Pelayanan
komplikasi yang tepat waktu dan adekuat sangat kritis untuk kelangsungan
19
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
20/27
hidup ibu.namun memerlukan biaya mahal. eterbatasan dana merupakan
masalah utama program kesehatan kabupaten.. kesenjangan dalam komitmen politik dan kebijakan terhadap kesehatan ibu.
Aalaupun menurut hukum wanita berhak memperoleh pelayanan kesehatan
ibu.namun di berbagai daerah pelayanan yang aman tidak tersedia secara
adekuat. Hal ini disebabkan antara lain @ kurangnya nakes terlatih yang
memiliki moti'asi kesehatan, persyaratan peraturan yang kompleks, atau
kurangnya sumber dana.?. esenjangan dalam kerjasama dan koordinasi antara pemerintah dan mitra
kerja seperti kerjasama antar departemen, dengan sektor swasta, S/ dan
organisasi pro(esi serta lembaga donor. urangnya koordinasi di lapangan
menciptakan tumpang tindih yang tidak dapat dihindari, pengawasan yang
tidak e(ekti(, kegiatan yang terkotak-kotak, penggunaan sumber daya yang
tidak e(ekti( dan kesulitan dalam meman(aatkan hasil kajian untuk perbaikan
program dan perluasan inter'ensi.
I. Strategi Pengendalian 6ngka ematian bu 163 di ndonesia
ondisi peningkatan angka kematian ibu di ndonesia ini tentu harus
segara diselesaikan, untuk itu diperlukan strategi-strategi yang e(ekti( dan
e(isien dari semua pihak, mulai dari ibu hamil itu sendiri, masyarakat, sampai
Pemerintah.Dalam kehidupan sehari-hari, seorang wanita harus menjaga
kondisi (isiknya karena status kesehatan seorang wanita pada sebelum dan
selama kehamilan dapat memiliki pengaruh penting pada komplikasi
kehamilan yang berujung pada kematian.Iaktor-(aktor yang mempengaruhi
status kesehatan ibu antara lain status gi+i, penyakit in(eksi atau parasit,
penyakit menahun seperti tuberkulosis, penyakit jantung, ginjal, dan riwayat
komplikasi obstetri. Selain itu, seorang perempuan juga tidak boleh menikahmuda karena perempuan mempunyai tingkat produkti'itas yang baik atau
matang pada saat menginjak usia $%-9 tahun, ibu yang hamil pada usia $%
tahun ke bawah sering mengalami prematuritas 1lahir sebelum waktunya3
besar kemungkinan cacat bawaan, (isik maupun mental, kebutaan dan
ketulian. Selain itu, perempuan yang menikah dibawah umur $% tahun
20
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
21/27
beresiko terkena kanker leher rahim. Pada usia remaja, sel-sel leher rahim
belum matang. alau terpapar Human Papiloma Virus atau HPV
pertumbuhan sel akan menyimpang menjadi kanker. /aka dari itu lebih baik
menikah saat usia sudah di atas $% tahun karena sel-sel sudah matang,
sehingga risiko makin kecil.
Perilaku Sehat juga mendukung tercapainya penurunan 6 melalui
penggunaan B, pemeriksaan antenatal, tidak melakukan aborsi terlarang
dan tidak menggunakan praktek persalinan tradisional yang berbahaya. bu
ber-B akan lebih jarang melahirkan dibandingkan dengan ibu yang tidak
ber-B, pemeriksaan antenatal secara teratur akan terdeteksi masalah
kesehatan dan komplikasinya, ibu yang berusaha menggugurkankandungannya berisiko lebih besar untuk mengalami komplikasi, serta ibu
yang dalam proses persalinannya ditolong oleh dukun berisiko lebih besar
untuk mengalami kematian dibandingkan ibu yang melahirkan dibantu oleh
tenaga kesehatan.
=enaga kesehatan yang sangat penting dalam proses persalinan
adalah seorang bidan. eberadaan bidan harus terdistribusi merata di
seluruh tanah air agar semua ibu ndonesia dapat ditolong oleh seorang
bidan pada saat melahirkan.!amun, sayangnya tidak semua daerah dapat
merasakan pelayanan oleh seorang bidan karena saat ini jumlah bidan desa
terus berkurang./aka dari itu Pemerintah ndonesia harus segera menata
kembali bidan desa karena keberadaan bidan saat ini masih memegang
peranan penting sebagai tenaga kesehatan terdepan di masyarakat, terutama
masyarakat di pedesaan. ondisi ini berkurangnya jumlah bidan desa ini
sangat memprihatinkan karena akan membawa dampak pada 6. Selain
dalam jumlah, kualitas bidan juga perlu mendapat perhatian dari pemerintah
dengan melakukan berbagai program pelatihan.
Saat ini bidan desa juga tidak lagi menjalankan (ungsinya secara
optimal di desa, karena selain tidak tinggal di desa 1alasan untuk ini di
21
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
22/27
antaranya (asilitas rumah tidak layak atau menikah3, insenti( yang diberikan
kepada mereka relati( kecil, sehingga hal itu pula yang menyebabkan banyak
bidan desa tidak lagi menjalankan tugas dan (ungsinya secara baik.
Ienomena yang ada menunjukkan bidan desa sekarang ini banyak yang
menjalankan pelayanan umum kepada masyarakat untuk mencari tambahan
bagi ekonominya.6kibatnya, tugas dan (ungsi pokoknya seperti menolong
persalinan, pemeriksaan kehamilan, dan imunisasi kurang optimal dilakukan.
Di sisi lain, karena biaya persalinan memiliki pengaruh yang kuat
dalam perilaku persalinan di masyarakat, peru juga dipikirkan upaya untuk
mem(asilitasi persalinan bagi masyarakat yang kurang mampu, misalnya
dengan memberikan subsidi yang besar, bahkan jika memungkinkan untukmengratiskan persalinan yang dibantu oleh bidan. Dengan cara ini, dalam
jangka pendek, 6 diharapkan dapat turun karena perilaku menggunakan
tenaga dukun beranak dalam persalinan lebih bermoti(kan biaya yang relati(
murah dibanding tari( bidan. Sebenarnya masyarakat cenderung untuk
meman(aatkan jasa pelayanan yang diberikan pemerintah seperti bidan desa
dalam pertolongan persalinan.!amun karena menurut ukuran mereka jasa
bidan desa relati( mahal, maka tenaga dukun beranak masih digunakan
dalam persalinan, meskipun dalam pemeriksaan kehamilan mereka
melakukannya ke bidan.
Selain itu pemerintah juga harus bekerja keras untuk menurunkan 6
melalui penyediaan dan pendistribusian secara merata akses pelayanan
kesehatan.eselamatan nyawa ibu hamil, bersalin dan ni(as sangat
dipengaruhi oleh akses setiap saat terhadap pelayanan kebidanan yang
berkualitas, terutama karena setiap kehamilan dan persalinan mempunyai
resiko mengalami komplikasi yang mengancam jiwa./aka dari itu pemerintah
wajib hukumnya untuk memberikan akses in(ormasi tentang pelayanan
kesehatan, dan menyediakan serta mendistribusikan secara merata
pelayanan kesehatan di seluruh ndonesia yang meliputi pelayanan B,
Pelayanan 6ntenatal, Puskesmas, dan PO8D.okasi dari tempat-tempat
22
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
23/27
pelayanan kesehatan tersebut harus mudah dijangkau oleh masyarakat dan
kualitas pelayanannya baik.
Perbaikan in(rastruktur juga akan menunjang akses kepada pelayanan
kesehatan seperti transportasi, ketersediaan listrik, ketersediaan air bersih
dan sanitasi, serta pendidikan dan pemberdayaan masyarakat utamanya
terkait kesehatan ibu dan anak yang menjadi tanggung jawab sektor lain
memiliki peran sangat besar. Demikian pula keterlibatan masyarakat madani,
lembaga swadaya masyarakat dalam pemberdayaan dan menggerakkan
masyarakat sebagai pengguna serta organisasi pro(esi sebagai pemberi
pelayanan kesehatan.
Pemerintah daerah, baik itu di tingkat Pro'insi maupun abupaten*
ota juga diharapkan memiliki komitmen untuk terus memperkuat sistem
kesehatan. Pemerintah pro'insi diharapkan menganggarkan dana yang
cukup besar untuk mendukung peningkatan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan. Pelayanan kesehatan dasar yang diberikan
melalui Puskesmas hendaknya hendaknya diimbangi dengan ketersediaan
CS Cujukan Cegional dan CS Cujukan Pro'insi yang terjangkau dan
berkualitas. Dukungan pemerintah pro'insi diharapkan juga diimbangi
dengan dukungan pemerintah kabupaten* kota dalam implementasi upaya
penurunan kematian ibu dan bayi. 6ntara lain melalui penguatan SD/,
ketersediaan obat-obatan dan alat kesehatan, anggaran, dan penerapan tata
kelola yang baik (good governance) di tingkat kabupaten* kota.
Penurunan tingkat mortalitas dapat juga dilakukan dengan cara
menge(ekti(kan program wajib belajar dua belas tahun karena dapat
meningkatkan pendidikan wanita. !antinya dengan pendidikan itu wanita
akan lebih mengetahui tentang kesehatan khususnya kesehatan reproduksi
sehingga diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu di ndonesia.
Aanita yang berpendidikan lebih tinggi cenderung lebih memperhatikan
kesehatan diri dan keluarganya. Selain itu, kebanyakan wanita yang
23
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
24/27
berpendidikan tinggi akan bekerja di sektor (ormal, mereka yang bekerja di
sektor ini memiliki akses yang lebih baik terhadap berbagai in(ormasi,
termasuk kesehatan. Dampak yang lain dari pendidikan tinggi ini yaitu
keberdayaan perempuan yang memungkinkan perempuan lebih akti( dalam
menentukan sikap dan lebih mandiri dalam memutuskan hal yang terbaik
bagi dirinya termasuk kesehatan dan kehamilannya. 6danya modal
pendidikan yang tinggi ini juga akan membuat wanita cenderung memilih
penolong persalinan tenaga kesehatan daripada dukun karena mereka sudah
mengerti manakah persalinan yang aman.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN&. /asih tingginya angka kematian ibu diindonesia * dipapua. Oleh karena itu
kelahiran hidup harus menjadi perhatian kita semua, karena tingginya angkakematian ibu merupakan gambaran rendahnya kualitas sistem pelayanan
kesehatan dan standar hidup di ndonesia serta kurangnya sosialisasi
masalah kesehatan reproduksi kepada para ibu di desa-desa terpencil yang
jauh dari jangkauan pelayanan sarana kesehatan.
24
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
25/27
$. Selain (aktor kesehatan, (aktor lain yang ikut mempengaruhi angka
kematian ibu adalah terbatasnya (asilitas dan sarana pelayanan kesehatan,
letak geogra(is yang sulit dijangkau, dan rendahnya pengetahuan dan
kesadaran masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, serta kurangnya
kesadaran dan dukungan dari pemerintah daerah.
9.Sudah menjadi tugas kita semua untuk membantu menurunkan 6, tidak
hanya tenaga kesehatan, tapi semua anggota masyarakat. bu adalah ujung
tombak majunya suatu generasi./enyelamatkan satu orang ibu berarti bahwa
kita juga menyelamatkan satu generasi.
B. SARAN7ntuk menurunkan angka kematian ibu yang masih tinggi diperlukan peran
serta semua pihak, langkah-langkah yang dapat diambil diantaranya adalah@
&. /emberikan ad'okasi kepada para pemegang kebijakan, agar dapat
membantu mengeluarkan kebijakan-kebijakan dan program-program guna
penurunan angka kematian ibu$. /emberikan 8 kepada setiap elemen masyarakat mengenai pentingnya
kesehatan ibu dan penurunan angka kematian ibu9. /enambah dan melatih tenaga-tenaga kesehatan agar bisa membantu
pengentasan masalah kesehatan khususnya membantu dalam proses
persalinan ibu". /emberikan pelatihan kepada dukun tradisional dan mengikutsertakan
dukun tradisional pada sistem rujukan dalam proses persalinan ibu
melahirkan sehingga proses persalinan ibu dapat ditangani oleh tenaga-
tenaga pro(essional. Perlu ditingkatkannya akses pada sarana dan pelayanan kesehatan
sehingga dapat menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah terpencil?. /engubah paradigma masyarakat mengenai pentingnya kesehatan ibu
dan peran serta para ibu dalam proses menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas untuk pembangunan.
25
-
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
26/27
DAFTAR PUSTAKA
http@**rosemidwi(e.blogspot.co.id*p*kematian-ibu.html
http@**baiKaneta.blogspot.co.id*$%&$*%)*makalah-tentang-aki-angka-kematian-
ibuL%9.html
http@**annashr.blog.com*$%&$*&%*%;*aki-dan-(aktor-determinannya*
https@**www.google.com*search>
KMpenyebabNkematianNibure'idM$)#";)"))saME'edM%ah78wjr#'b?o
P!6h7I!#Hdi6w"&gg8o6gbiwM&9??bihM??)QKMpencegahanN
kematianNibu
http@**wri.or.id*editorial*&&-mengurangi-angka-kematian-ibuQ.5&RrD'ppLk
https@**risel'ia.wordpress.com*$%&*%*9&*strategi-pengendalian-angka-
kematian-ibu-aki-di-indonesia*
https@**kesmasjember.wordpress.com*$%&*%?*%$*strategi-e(ekti(-penurunan-
angka-kematian-ibu-aki-di-indonesia*
http@**wimuliasih.blogspot.co.id*$%&9*%*angka-kematian-ibu-bersalin.html
https@**oshigita.wordpress.com*$%&9*%*%)*penyebab-kematian-ibu*
26
http://rosemidwife.blogspot.co.id/p/kematian-ibu.htmlhttp://baiqaneta.blogspot.co.id/2012/07/makalah-tentang-aki-angka-kematian-ibu_03.htmlhttp://baiqaneta.blogspot.co.id/2012/07/makalah-tentang-aki-angka-kematian-ibu_03.htmlhttp://annashr.blog.com/2012/10/09/aki-dan-faktor-determinannya/https://www.google.com/search?q=penyebab+kematian+ibu&revid=278497477&sa=X&ved=0ahUKEwjr8vb6o5PNAhUFNI8KHdKiAw4Q1QIIggEoAg&biw=1366&bih=667#q=pencegahan+kematian+ibuhttps://www.google.com/search?q=penyebab+kematian+ibu&revid=278497477&sa=X&ved=0ahUKEwjr8vb6o5PNAhUFNI8KHdKiAw4Q1QIIggEoAg&biw=1366&bih=667#q=pencegahan+kematian+ibuhttps://www.google.com/search?q=penyebab+kematian+ibu&revid=278497477&sa=X&ved=0ahUKEwjr8vb6o5PNAhUFNI8KHdKiAw4Q1QIIggEoAg&biw=1366&bih=667#q=pencegahan+kematian+ibuhttps://www.google.com/search?q=penyebab+kematian+ibu&revid=278497477&sa=X&ved=0ahUKEwjr8vb6o5PNAhUFNI8KHdKiAw4Q1QIIggEoAg&biw=1366&bih=667#q=pencegahan+kematian+ibuhttp://wri.or.id/editorial/11-mengurangi-angka-kematian-ibu#.V1ZrDvCpp_khttps://riselvia.wordpress.com/2015/05/31/strategi-pengendalian-angka-kematian-ibu-aki-di-indonesia/https://riselvia.wordpress.com/2015/05/31/strategi-pengendalian-angka-kematian-ibu-aki-di-indonesia/https://kesmasjember.wordpress.com/2015/06/02/strategi-efektif-penurunan-angka-kematian-ibu-aki-di-indonesia/https://kesmasjember.wordpress.com/2015/06/02/strategi-efektif-penurunan-angka-kematian-ibu-aki-di-indonesia/http://wimuliasih.blogspot.co.id/2013/05/angka-kematian-ibu-bersalin.htmlhttps://oshigita.wordpress.com/2013/05/07/penyebab-kematian-ibu/http://baiqaneta.blogspot.co.id/2012/07/makalah-tentang-aki-angka-kematian-ibu_03.htmlhttp://baiqaneta.blogspot.co.id/2012/07/makalah-tentang-aki-angka-kematian-ibu_03.htmlhttp://annashr.blog.com/2012/10/09/aki-dan-faktor-determinannya/https://www.google.com/search?q=penyebab+kematian+ibu&revid=278497477&sa=X&ved=0ahUKEwjr8vb6o5PNAhUFNI8KHdKiAw4Q1QIIggEoAg&biw=1366&bih=667#q=pencegahan+kematian+ibuhttps://www.google.com/search?q=penyebab+kematian+ibu&revid=278497477&sa=X&ved=0ahUKEwjr8vb6o5PNAhUFNI8KHdKiAw4Q1QIIggEoAg&biw=1366&bih=667#q=pencegahan+kematian+ibuhttps://www.google.com/search?q=penyebab+kematian+ibu&revid=278497477&sa=X&ved=0ahUKEwjr8vb6o5PNAhUFNI8KHdKiAw4Q1QIIggEoAg&biw=1366&bih=667#q=pencegahan+kematian+ibuhttp://wri.or.id/editorial/11-mengurangi-angka-kematian-ibu#.V1ZrDvCpp_khttps://riselvia.wordpress.com/2015/05/31/strategi-pengendalian-angka-kematian-ibu-aki-di-indonesia/https://riselvia.wordpress.com/2015/05/31/strategi-pengendalian-angka-kematian-ibu-aki-di-indonesia/https://kesmasjember.wordpress.com/2015/06/02/strategi-efektif-penurunan-angka-kematian-ibu-aki-di-indonesia/https://kesmasjember.wordpress.com/2015/06/02/strategi-efektif-penurunan-angka-kematian-ibu-aki-di-indonesia/http://wimuliasih.blogspot.co.id/2013/05/angka-kematian-ibu-bersalin.htmlhttps://oshigita.wordpress.com/2013/05/07/penyebab-kematian-ibu/http://rosemidwife.blogspot.co.id/p/kematian-ibu.html -
7/25/2019 Bab i Kia Kelompok 13
27/27
https@**dhikatuy.wordpress.com*$%&%*&$*$#*perencanaan-program-
pencegahan-dan-penanggulangan-kematian-ibu-dan-bayi-untuk-
meningkatkan-kualitas-kesehatan-dan-sdm*
https://dhikatuy.wordpress.com/2010/12/28/perencanaan-program-pencegahan-dan-penanggulangan-kematian-ibu-dan-bayi-untuk-meningkatkan-kualitas-kesehatan-dan-sdm/https://dhikatuy.wordpress.com/2010/12/28/perencanaan-program-pencegahan-dan-penanggulangan-kematian-ibu-dan-bayi-untuk-meningkatkan-kualitas-kesehatan-dan-sdm/https://dhikatuy.wordpress.com/2010/12/28/perencanaan-program-pencegahan-dan-penanggulangan-kematian-ibu-dan-bayi-untuk-meningkatkan-kualitas-kesehatan-dan-sdm/https://dhikatuy.wordpress.com/2010/12/28/perencanaan-program-pencegahan-dan-penanggulangan-kematian-ibu-dan-bayi-untuk-meningkatkan-kualitas-kesehatan-dan-sdm/https://dhikatuy.wordpress.com/2010/12/28/perencanaan-program-pencegahan-dan-penanggulangan-kematian-ibu-dan-bayi-untuk-meningkatkan-kualitas-kesehatan-dan-sdm/https://dhikatuy.wordpress.com/2010/12/28/perencanaan-program-pencegahan-dan-penanggulangan-kematian-ibu-dan-bayi-untuk-meningkatkan-kualitas-kesehatan-dan-sdm/