bab i
DESCRIPTION
depresi post partumTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan berperan sebagai seorang ibu baru, seorang perempuan dapat
merasakan hidupnya menjadi lebih berarti dan bermakna. Hal itu dapat meningkatkan
rasa percaya diri dalam berperan di dalam kehidupannya sehari-hari. Dalam menikmati
hari-hari pertama bersama bayi yang dinanti-nantikannya, sang ibu baru akan mersakan
perasaan-perasaan yang berbeda, yang bahkan mungkin tidak dibayangkan sebelumnya,
pada umumnya ibu baru akan takjub dan terpana melihat dan merasakan betapa cantik
dan lucu bayinya, betapa menyenangkan bermain dan melihat serta mendengar
celotehnya.1
Sang ibu baru juga akan bersemangat menyusui bayinya, mengganti popok di
malam hari ketika semua orang sedang terlelap. Rasa lelah hampir tidak dirasakannya
karena ia merasakan bahwa ia menjadi berarti bagi bayinya. Dengan demikian ia akan
merasakan bahwa hidupnya menjadi lebih bermakna.1
Beberapa ibu merasa tidak nyaman dengan bayi baru mereka. Ada beberapa
alasan yang menyebabkannya, misalnya ibu sangat lelah setelah melahirkan atau dia
sakit dan mengalami perdarahan hebat. Bisa jadi ibu tidak menginginkan bayi itu atau
khawatir tidak bisa merawatnya, ibu juga bisa merasa sangat depresi.1
Depresi pasca persalinan atau depresi post partum adalah gangguan depresi yang
terjadi selama periode pasca persalinan dan biasanya didiagnosa sekitar 4 sampai 12
minggu setelah melahirkan. dimana episode depresi berhubungan dengan onset pasca
persalinan jika dimulai pada minggu keempat setelah persalinan.2
1
Gambaran gejala depresi pasca persalinan sama dengan depresi yang tidak
berhubungan dengan persalinan. Penegakan diagnosis suatu depresi pos tpartum dapat
ditegakkan melalui gejala-gejala klinis yang tampak seperti mood yang tertekan,
hilangnya ketertarikan atau senang dalam beraktivitas, gangguan nafsu makan,
gangguan tidur, agitasi fisik atau pelambatan psikomotor, lemah, merasa tidak
berguna, susah konsentrasi, keinginan untuk bunuh diri.2
2