bab i

5
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisa potensi likuifaksi saat ini merupakan hal yang penting mengingat beberapa tahun ke belakang ini Indonesia banyak mengalami gempa bumi sebagai salah satu penyebab terbesar terjadinya peristiwa likuifaksi. Beberapa gempa bumi terbesar yang dialami Indonesia satu dekade lalu yaitu gempa bumi Sumatera pada tanggal 28 Maret 2005 yang berkekuatan 8,7 SR (USGS), gempa bumi tektoni di D.I. Yogyakarta tanggal 27 Mei 2006 yang berkekuatan 6,2 SR (USGS), gempa bumi di Sumatera Barat pada tanggal 30 September 2009 yang berkekuatan 7,2 SR (BMG Indonesia). Terlihat pada gambar 1.1 dan 1.2 betapa banyaknya kerusakan bangunan maupun infrastruktur umum menandakan bahwa peristiwa likuifaksi dapat merusak bangunan dari penurunan maupun pergerakan tanah akibat hilangnya kekuatan lapisan tanah berpasir jenuh air.

Upload: dhyfor

Post on 22-Jan-2016

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Analisa potensi likuifaksi saat ini merupakan hal yang penting mengingat

beberapa tahun ke belakang ini Indonesia banyak mengalami gempa bumi sebagai

salah satu penyebab terbesar terjadinya peristiwa likuifaksi. Beberapa gempa

bumi terbesar yang dialami Indonesia satu dekade lalu yaitu gempa bumi

Sumatera pada tanggal 28 Maret 2005 yang berkekuatan 8,7 SR (USGS), gempa

bumi tektoni di D.I. Yogyakarta tanggal 27 Mei 2006 yang berkekuatan 6,2 SR

(USGS), gempa bumi di Sumatera Barat pada tanggal 30 September 2009 yang

berkekuatan 7,2 SR (BMG Indonesia). Terlihat pada gambar 1.1 dan 1.2 betapa

banyaknya kerusakan bangunan maupun infrastruktur umum menandakan bahwa

peristiwa likuifaksi dapat merusak bangunan dari penurunan maupun pergerakan

tanah akibat hilangnya kekuatan lapisan tanah berpasir jenuh air.

Gambar 1.1 Kerusakan jalan akibat gempa di D.I. Yogyakarta, 27 Mei 2006 (google)

Page 2: BAB I

Penyelidikan tanah terhadap potensi likuifaksi sebagian besar didominasi

dengan metode analisa berdasarkan nilai penetrasi tanah hasil uji lapangan berupa

Standar Penetration Test (SPT) dan Cone Penetration Test (CPT/sondir). Seiring

berkembangnya penelitian mengenai analisa potensi likuifaksi maka hadirlah

metoda baru berdasarkan kecepatan gelombang geser (Vs). Namun, uji lapangan

untuk mengukur kecepatan gelombang geser di Indonesia merupakan sesuatu

yang belum popular sebagai uji rutin penyelidikan tanah di lapangan.

Dengan hadirnya beberapa hubungan antara nilai penetrasi tanah dengan

kecepatan gelombang geser hasil penelitian beberapa ahli geoteknik

memungkinkan untuk menganalisa potensi likuifaksi dengan menggunakan

metoda berdasarkan kecepatan gelombang geser tanpa melakukan uji

lapangannya. Maka pembahasan selanjutnya yang lebih mendalam mengenai

hubungan tersebut dan metoda analisa yang baru merupakan sesuatu yang

menarik dan praktis untuk digunakan dalam menganalisa potensi likuifaksi.

Gambar 1.2 Kerusakan bangunan akibat gempa di Padang Pariaman, 30 September 2009 (google)

Page 3: BAB I

1.2 Tujuan Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memahami cara dan perbedaan analisa

potensi likuifaksi metoda Andrus dan Stokoe 1997 , NIST 1999 serta Chen Yun

Min 2005 yang berdasarkan kecepatan gelombang geser (V s) dengan analisa

potensi likuifaksi berdasarkan uji sondir.

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Studi likuifaksi berdasarkan kecepatan gelombang geser (V s) menggunakan

metoda NIST 1999, Andrus dan Stokoe 2000 serta Yunmin 2005. Sedangkan

analisa potensi likuifaksi berdasarkan uji sondir dilakukan menggunakan metoda

Seed dan de Alba, metoda Zhou, metoda Robertson dan Campanella, metoda

Shibata dan Terapaksa serta metoda P.K. Robertson dan Wride.

1.4 Isi Skripsi

Isi skripsi ini dibagi dalam 5 bab yaitu :

Bab I berisi latar belakang masalah, tujuan penulisan skripsi, ruang lingkup

pembahasan serta isi skripsi.

Bab II berisi studi likuifaksi berdasarkan uji laboratorium dan uji lapangan

khususnya menggunakan alat sondir dengan metoda Shibata dan

Terapaksa, metoda Zhou, metoda Robertson dan Campanella, metoda

Seed dan de Alba serta metoda Robertson dan Wride.

Bab III berisi studi potensi likuifaksi berdasarkan kecepatan gelombang geser

dengan metoda NIST, metoda Andrus dan Stokoe serta metoda

Page 4: BAB I

Yunmin lalu dibandingkan dengan yang berdasarkan uji sondir

sebagaimana tertulis di Bab II.

Bab IV berisi studi kasus menggunakan metoda berdasarkan kecepatan

gelombang geser dan uji sondir lalu dibandingkan.

Bab V berisi kesimpulan dan saran mengenai analisis potensi likuifaksi.