bab i
DESCRIPTION
KTI 2003TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk
memperoleh kesenangan atau kepuasan. Bermain merupakan cerminan
kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan sosial. Bermain juga merupakan
media yang baik untuk belajar, karena dengan bermain anak mampu berkata
(berkomunikasi), belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, serta
melakukan apa yang dapat dilakukan.
Bermain sama dengan bekerja pada orang dewasa dan merupakan
aspek terpenting dalam kehidupan anak serta merupakan suatu cara yang
paling efektif untuk menurunkan stres pada anak dan penting untuk
kesejahteraan mental dan emosional anak. Bermain memiliki banyak fungsi
diantaranya mampu merangsang perkembangan sensorik dan motorik pada
anak, perkembangan intelektual, perkembangan sosial, kreatifitas, kesadaran
diri, perkembangan moral juga sebagai terapi ketika anak sakit.
Untuk melakukan aktivitas bermain diperlukan energi walaupun
demikian bukan berarti anak tidak perlu bermain pada saat sakit. Kebutuhan
bermain pada anak sama dengan halnya kebutuhan bekerja pada orang
dewasa. Yang penting pada saat kondisi anak sedang menurun atau terkena
penyakit, bahkan pada saat dirawat dirumah sakit, orang tua dan perawat
harus jeli memilih permainan yang dapat dilakukan anak sesuai dengan
1
prinsip bermain pada anak yang sedang dirawat di rumah sakit. (champell dan
glazer, 1995).
Tindakan rawat inap yang terjadi di rumah sakit khususnya yang ada
di ruang anak dapat menimbulkan kecemasan atau stress pada anak. Ketika
anak hanya bedrest kemampuan daya pikir anak menurun karena penyakit
yang diderita anak dapat sembuh tapi dari segi kognitif, skill, anak mengalami
penurunan dan ditandai tingkat trauma yang tinggi. Bermain adalah dunia
anak dan menjadi hak setiap anak untuk bermain tanpa dibatasi usia.
Berdasarkan data dari rekam medik, jumlah pasien rawat inap ruang
mawar ungu RSUD Sidoarjo tahun 2004 sebanyak 3840 orang, pada tahun
2005 jumlah pasien adalah 3960 dan pada tahun 2006 sampai bulan juni
didapatkan jumlah pasien anak adalah 1148 orang.
Dari pengamatan sesaat yang dilakukan peneliti dengan cara
menerapkan konsep bermain pada 12 orang anak usia 4-6 tahun di ruang
Mawar Ungu RSUD Sidoarjo didapatkan hasil. 7 orang (58 %) yang semula
berat menjadi sedang , 3 orang (26 %) yang semula sedang jadi ringan, sedang
yang tetap pada kondisi semula (tidak terpengaruh) sebanyak 2 orang (16 %).
Dari data di atas yang dilakukan peneliti tentang manfaat penurunan
stress anak usia 4 – 6 tahun yang di terapkan melalui penerapan konsep
bermain di ruang Mawar Ungu RSUD Sidoarjo peneliti mulai tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul manfaat penerapan konsep bermain
terhadap penurunan stres di ruang Mawar Ungu RSUD Sidoarjo. Peneliti
meneliti sejauh mana manfaat dari konsep bermain terhadap penurunan stres
hospitalisasi.
2
B. Identifikasi masalah
Status kesehatan sangat berpengaruh kerena jika kondisi anak masih
lemah maka akan memperparah kesehatan anak, Lingkungan juga
mempengaruhi konsep bemain jika lingkungan tidak mendukung atau dalam
keadaan gaduh maka konsep bermain tidak akan dapat berjalan dengan efektif,
Permainan harus disesuaikan dengan tahap perkembangan anak karena jika
permainan melampaui kemampuan dari anak maka anak tidak mampu
melakukan permainan, Media permainan alat atau instrumen permainan dapat
mempengaruhi berhasil atau tidaknya suatu permainan. jika alat atau
instrumen yang digunakan tidak sesuai dengan permainan yang disajikan
maka hasil yang tercapai kurang memuaskan. Jenis permainan, Permainan
dibagi menjadi beberapa kategori, misal: skill play, game, dramatic play dan
lain – lain. Jenis permainan anak dapat mempengaruhi dari manfaat konsep
bermain. status sosioekonomi mempengaruhi jenis permainan pada anak. dan
pada anak yang pandai lebih aktif dari pada anak yang kurang pandai dalam
pelaksanaan konsep bermain.
3
MANFAAT KONSEP BERMAIN TERHADAP
PENURUNAN STRES
Jenis permainanJenis kelamin
Media permainan
Tahap perkembangan
anak
Status kesehatan Lingkungan
Status sosioekonomi
Intelegensi
C. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana gambaran tingkat stres hospitalsasi sebelum dilakukan
penerapan komsep bermain?
2. Bagaimana gambaran tingkat stres hospitalisasi sesudah dilakukan
penerapan konsep bermain?
3. Apakah penerapan konsep bermain bermanfaat terhadap penurunan stres
hospitalisasi?
D. Tujuan peneliti
1. Tujuan umum
Diketahuinya manfaat konsep bermain terhadap penurunan stres
hospitalisasi di ruang Mawar Ungu RSUD Sidoarjo.
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi gambaran tingkat stres hospitalisasi sebalum
dilakukan penerapan konsep bermain di ruang Mawar Ungu RSUD
Sidoarjo.
b. Mengidentifikasi gambaran tingkat stres hospitalisasi sesudah
dilakukan penerapan konsep bermain di ruang Mawar Ungu RSUD
Sidoarjo.
c. Mengidentifikasi manfaat penerapan konsep bermain terhadap
penurunan stres hospitalisasi di ruang Mawar Ungu RSUD Sidoarjo
4
E. Manfaat penelitian.
1. Bagi perawat
Diharapkan perawat akan menyadari betapa pentingnya penerapan
konsep bermain anak diruang anak RSUD Sidoarjo.
2. Bagi profesi keperawatan
Diharapkan hasil penelitian bisa digunakan sebagai bahan kajian
untuk penelitian selanjutnya.
3. Bagi instansi
Instansi kesehatan RSUD sidoarjo dapat menjadikannya sebagai
masukan khususnya untuk ruang anak, untuk meningkatkan mutu
pelayanan khususnya dalam penerapan konsep bermain pada anak.
4. Bagi anak dan keluarga
Diharapkan dengan diterapkan konsep bermain anak dapat
mengekspresikan perasaan dan pikiran cemas, takut, sedih, tegang, nyeri
5