bab i

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sabun adalah garam logam alkali (biasanya garam natrium) dari asam-asam lemak. Sabun mengandung garam C 16 dan C 18 namun dapat juga mengandung beberapa karboksilat dengan bobot atom lebih rendah. Sabun dapat dibuat dari minyak (trigliserida), asam lemak bebas (ALB) dan metil ester asam lemak dengan mereaksikan basa alkali terhadap masing-masing zat, yang dikenal dengan proses saponifikasi (Sari, 2012). Sabun adalah garam natrium atau kalium dari asam lemak yang berasal dari minyak nabati atau lemak hewani. Sabun dapat berwujud padat atau cair. Sabun cair adalah bahan yang komponen utamanya trigliserida dan sabun cair ini mampu mengemulsikan air, kotoran/minyak. Prinsip utama kerja sabun ialah gaya tarik antara molekul kotoran, sabun, dan air (Gandasasmita, 2009). Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud, sabun cair dan sabun padat. Perbedaan utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun. Sabun padat menggunakan natrium hidroksida/soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai alkali (Rahmad, 2013). Dalam percobaan ini, sabun dibuat dari logam alkali NaOH (natrium hidroksida). Percobaan ini penting

Upload: irsa-septiawan

Post on 01-Oct-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sabun

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSabun adalah garam logam alkali (biasanya garam natrium) dari asam-asam lemak. Sabun mengandung garam C16 dan C18 namun dapat juga mengandung beberapa karboksilat dengan bobot atom lebih rendah. Sabun dapat dibuat dari minyak (trigliserida), asam lemak bebas (ALB) dan metil ester asam lemak dengan mereaksikan basa alkali terhadap masing-masing zat, yang dikenal dengan proses saponifikasi (Sari, 2012).Sabun adalah garam natrium atau kalium dari asam lemak yang berasal dari minyak nabati atau lemak hewani. Sabun dapat berwujud padat atau cair. Sabun cair adalah bahan yang komponen utamanya trigliserida dan sabun cair ini mampu mengemulsikan air, kotoran/minyak. Prinsip utama kerja sabun ialah gaya tarik antara molekul kotoran, sabun, dan air (Gandasasmita, 2009).Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud, sabun cair dan sabun padat. Perbedaan utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun. Sabun padat menggunakan natrium hidroksida/soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai alkali (Rahmad, 2013).Dalam percobaan ini, sabun dibuat dari logam alkali NaOH (natrium hidroksida). Percobaan ini penting dilakukan untuk mengetahui bagaimana prinsip-prinsip pembuatan sabun.

1.2 Perumusan MasalahPerumusan masalah dalam percobaan ini adalah bagaimana cara membuat sabun dan cara menganalisa mutu sabun.

1.3 Tujuan PercobaanTujuan percobaan ini adalah untuk mempelajari pembuatan dan analisa mutu sabun.

1.4 Manfaat PercobaanManfaat dari percobaan ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan sabun dan menganalisa mutu sabun.

1.5 Ruang Lingkup PercobaanPraktikum Kimia Organik dengan modul Pembuatan dan Analisa Mutu Sabun dilaksanakan di Laboratorium Kimia Organik, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah minyak dari lemak ayam, natrium hidroksida (NaOH), pewarna, parfum, aquadest (H2O), asam klorida (HCl), etanol (C2H5OH), kalium hidroksida (KOH) dan indikator phenolphtalein (C20H14O4). Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah beaker glass, magnetic stirrer, plastik wrap, hot plate, buret, cawan petri, gelas ukur, erlenmeyer, statif dan klem.