bab i

8
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara kaya akan isi alamnya terlebih dari jenis flora, Fauna dan makhluk hidup lainya . Banyaknya jenis makhluk hidup yang memiliki keistimewaan dan menarik untuk diteliti, dari fosil-fosil yang telah ditemukan dan dikelompokkan merupakan kegiatan ilmuwan pada masa lalu. Begitu juga dengan keadaan yang terjadi di Sekolah dalam mempelajari ilmu pengetahuan sosial hanya menggunakan alat, fasilitas dan sarana berupa alat peraga, gambar-gambar fosil makhluk hidup dan buku-buku fosil makhluk hidup. Para siswa tidak melakukan pengamatan secara langsung sehingga dalam meningkatkan minat dan penyabar luasan ilmu pengetahuan sosial sangat kurang. Selama ini para siswa mempelajari, mengamati fosil-fosil pada jaman prasejarah hanya sebatas melihat di dalam buku, padahal fosil-fosil pada jaman tersebut diciptakan oleh Allah SWT sangat menarik untuk diamati secara langsung. Oleh karena itu sebagai siswa yang baik kita dapat mengamati langsung fosil-fosil pada jaman prasejarah berupa fosil awetan kering, awetan basah melalui lembaga museum lampung untuk meningkatkan pengetahuan bagi para siswa 1.2 Rumuasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah berikut: a. Bagaimana peran aktif museum lampung dalam meningkatkan minat siswa tentang ilmu pengetahuan social?

Upload: rohman-efendi

Post on 19-Jul-2015

11 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan Negara kaya akan isi alamnya terlebih dari jenis

flora, Fauna dan makhluk hidup lainya . Banyaknya jenis makhluk hidup yang

memiliki keistimewaan dan menarik untuk diteliti, dari fosil-fosil yang telah

ditemukan dan dikelompokkan merupakan kegiatan ilmuwan pada masa lalu.

Begitu juga dengan keadaan yang terjadi di Sekolah dalam mempelajari

ilmu pengetahuan sosial hanya menggunakan alat, fasilitas dan sarana berupa alat

peraga, gambar-gambar fosil makhluk hidup dan buku-buku fosil makhluk hidup.

Para siswa tidak melakukan pengamatan secara langsung sehingga dalam

meningkatkan minat dan penyabar luasan ilmu pengetahuan sosial sangat kurang.

Selama ini para siswa mempelajari, mengamati fosil-fosil pada jaman

prasejarah hanya sebatas melihat di dalam buku, padahal fosil-fosil pada jaman

tersebut diciptakan oleh Allah SWT sangat menarik untuk diamati secara

langsung.

Oleh karena itu sebagai siswa yang baik kita dapat mengamati langsung

fosil-fosil pada jaman prasejarah berupa fosil awetan kering, awetan basah melalui

lembaga museum lampung untuk meningkatkan pengetahuan bagi para siswa

1.2 Rumuasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah berikut:

a. Bagaimana peran aktif museum lampung dalam meningkatkan minat siswa

tentang ilmu pengetahuan social?

Page 2: Bab i

b. Bagaimana peran aktif museum lampung dalam penyebarab ilmu

pengetahuan bagi siswa.

a. Tujuan Penelitian

i. Mendiskripsikan peran aktif museum lampung dalam

meningkatkan minat siswa tentang pengetahuan social

ii. Mendiskripsikan peran aktif museum lampung dalam

penyebarluasan ilmu pengetahuan social bagi siswa

b. Metode Penelitian

Penelitian ini deskiptif dan kuantitatif dimana penelitian itu hanya menyampaikan

apa adanya terhadap variable-variabel penelitian untuk mendapatkan data yang

lengkap penulis menggunakan metode

i. Metode Observsi

Oservasi mempunyai arti “pengamatan dan pencatatan secara sistematis

fenomene- fenomena yang diselidiki”(metodologi research, 1983 hlm 136)

ii. Metode Kepustakaan

Kepustakaan yaitu pengumpulan data dari berbagai sumber tertulis seperti

buku dan lain-lain.

iii. Metode Interview

Menurut Sutrisno Hadi (metodologi research, 1983 hlm 192) adalah suatu

proses tanya jawab lisan dalam mana dua orang atau lebih berhadap

hadapan secara fisik yang satu dapat melihat muka yang lain dan

mendengarkanya dengan telinga sendiri suaranya, tampaknya merupakan

alat pengumpul informasi yang langsung tentang beberapa jenis data

social.

c. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian adalah pada tanggal 14 juli pukul 11;30 WIB .

Tempat penelitian Berhubung yang penulis teliti adalah museum Lampung maka

tempatnya adalah di jalan

Page 3: Bab i

BAB II

ANALISIS MASALAH DAN PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Museum Lampung

Museum Negeri Provinsi Lampung "Ruwa Jurai" mulai dirintis pada tahun

anggaran 1975/1976 sejak saat itu pembangunan fisik terus dilaksanakan di

areal tanah seluas 17 .010 m2 yang berlokasi di Jalan Hi 2 A Pagar Alam No.

64 Gedung Meneng, Bandar Lampung. Bersamaan dengan peringatan Hari

Aksara Internasional yang dipusatkan di Bandar Lampung pada tanggal 24

September 1988. Museum Negeri Provinsi Lampung diresmikan oleh Prof.

Dr. Fuad Hasan.

Memasuki era otonomi daerah berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi

Lampung Nomor 03 tahun 2001, status Museum Lampung beralih menjadi

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yang berada di bawah Dinas

Pendidikan.

Museum Lampung menyajikan koleksi zaman prasejarah dan masa

sejarah sebagai bukti dari masa lalu kuno. Kehidupan manusia dimulai

dengan zaman prasejarah dengan gaya hidup sederhana, berburu dan

mengumpulkan. Kemudian, manusia mulai hidup dengan tinggal di satu

tempat, menanam tanaman sampai tingkat mengetahui bagaimana

menggunakan logam.

Seluruh koleksi Museum Lampung berjumlah sekitar 4.588 buah, yang

diklasifikasikan menjadi 10 kelompok, yaitu: geologi, biologis, Etnografi,

Arkeologi, koleksi bersejarah, Numismatik / heraldik, Philological,

Ceramological, Seni, dan Teknologi.

Page 4: Bab i

Koleksi artefak arkeologi dari zaman prasejarah termasuk alat-alat batu

yang ditemukan di lokasi di Padang Cermin Lampung Selatan, nekara

perunggu dan kapal dari Labuhan Maringgai, manik-manik dari Sumber Jaya

dan berbagai jenis fosil.

Museum Lampung juga sudah mendapat koleksi warisan budaya Hindu-

Buddha pengaruh, seperti Patung Bantuan Apsari, Patung Buddha, alat-alat

upacara agama dan prasasti. Sementara itu, pengaruh budaya Islam di

Lampung dapat dilihat dari segi agama dan tatanan sosial masyarakat seperti

halnya pada benda-benda budaya yang digunakan.

2.2 Keistimewaan Museum Lampung

Ketika mengunjungi museum Lampung, pengunjung akan takjub kerena

disuguhi berbagai macam koleksi yang memiliki nilai sejarah tersendiri.

Koleksi koleksi ini dapat memberi ilmu pengetahuan yang membantu para

wisatawan yang berdatangan. Keistimewaan lain yang terdapat di museum ini

iyalah terdapat benda- benda peninggalan yang hanya terdapat di lampung

saja seperti peninggalan kebudayaan, prasasti-prasasti, berbagai fosil manusia

purba dan masih banyak lagi yang terdapat di museum ini sehingga para

pengunjung dapat merasakan keistimewaannya.

2.3 Manfaat Museum Lampung

Museum Lampung merupakan sarana sumber pembelajaran dan

pengetahuan sejarah. Selain itu, koleksi museum Lampung juga digunakan

sebagai sarana study dosen, mahasiswa, pelajar dan umum. Museum juga

menjadi representasi perjalan suatu bangsa dan suatu Negara sehingga

masyarakat akan mengetahui sejarah Negara dan bangsanya melalui benda-

benda koleksi yang terdapat di museum. Tak hanya sebagai representasi

sejarah, sarana rekreasi, dan media pendidikan saja. Manfaat museum dirasa

betul oleh masyarkat, pelajar, terlebih oleh mereka yang mencintai peradaban

alam dan memiliki minat untuk menggalinya sebagai sumbar pengetahuan.

Page 5: Bab i

2.4 Lokasi Museum Lampung

Jl. Zainal Arifin Pagar Alam No. 64 Kelurahan Gedung Meneng

Kecamatan Rajabasa Kabupaten Bandar Lampung, dimana museum ini

sangat mudah ditemukan karena letaknya strategis, sehingga pengunjung akan

lebih tertarik untuk mengunjunginya.

2.5 Jenis Koleksi Museum Lampung

Benda-benda koleksi yang terdapat di Museum Lampung kurang lebih

sekitar 4.588 buah, yang berupa geologi, biologis, Etnografi, Arkeologi,

koleksi bersejarah, Numismatik / heraldik, Philological, Ceramological, Seni,

dan Teknologi.

2.6 Kegiatan Museum Lampung

Kegiatan Museum Lampung yaitu menggelar Pameran Khusus, Pameran

keliling, Museum Keliling, Seminar dan Penelitian, Bimbingan Keliling,

Penerbitan yang bertujuan mensukseskan program tahun kunjungan museum

dan diharapkan dapat menggugah kecintaan masyarakat terhadap museum.

Kegiatan ini juga mengadakan lounching koleksi baru.

2.7 Fasilitas Museum Dan Pegawai

Luas Tanah/Luas Bangunan : 18.865 m2 / 4.713 m2 Terdiri dari:

· Ruang pameran tetap

· Ruang Pameran Temporer

· Ruang Auditorium

· Ruang Perpustakaan

· Ruang Laboratorium/Konservasi

· Ruang Penyimpanan Koleksi

· Ruang Bengkel Preparasi

Page 6: Bab i

· Ruang Administrasi

· Ruang Audio Visual

· Musholla

· Toilet

Jumlah Pegawai Museum Negeri Provinsi Lampung berjumlah : 50 orang

yang terdiri dari :

· Tenaga Fungsional : 16 orang

· Tenaga Administrasi : 33 orang

· Tenaga Keamanan : 1 orang

Page 7: Bab i

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Setelah penulis mengadakan observasi, pengumpulan data dan interview

tentang bagaimana peranan Museum Lampung bagi siswa tentang ilmu

pengetahuan sosial, maka penulis menyimpulkan bahwa Museum Lampung

memiliki beberapa manfaat bagi siswa yaitu :

a. Dapat meningkatkan minat siswa

Karena museum Lampung memilki kelengkapan koleksi berupa benda-

benda peninggalan dari jaman prasejarah hingga jaman sejarah sehingga

siswa tidak merasa jenuh dengasn ilmu pengetahuan social karena dapat

mengamati langsung jenis peninggalan peninggalan tersebut tidak hanya

sebatas mengamati di dalam buku.

b. Dapat menyebar luaskan Ilmu Pengetahuan Sosial

Karena didalam Museum Lampung siswa dapat mengetahui berbagai jenis

koleksi peninggalan dan sejarahnya, dapat melihat bentuk sesungguhnya dan

lain-lain sehingga pengetahuan siswa akan bertambah dan meningkat.

3.2 Saran

Dalam penulisan paper ini, penulis menyarankan kepada para pembaca

supaya pembaca mendalami dan mempelajari ilmu pengetahuan social karena

sangat menarik untuk dipelajari dan memberi pengetahuan kepada kita

bagaimana sebenarnya isi alam semesta ini yang beraneka ragam dan menarik

ciptaan Allah SWT.

Page 8: Bab i

BAB IV

PENUTUP

Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah penulis dapat

menyelesaikan paper ini dan penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan

paper ini tentu saja masih banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun

untuk kesempurnaan paper ini.

Akhirnya penulis berharap semoga paper ini dapat berguna bagi para

pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya.