bab 5 binary

4
BAB V GRAFIK DAN PEMBAHASAN V.1 Grafik percobaan Grafik V. 1. Grafik hubungan antara suhu dengan % Mol V.2 Pembahasan Pada percobaan binay liquid ini bertujuan untuk menentukan titik azeotrop pada campuran aseton dan kloroform, sehingga dapat menganalisa penyimpangan yang kuat dari hukum Roult baik penyimpangan yang positif maupun yang negatif dan menentukan persen berat untuk mencari fraksi mol V-1

Upload: rieskayuniar

Post on 16-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Teknik kimia

TRANSCRIPT

V-2Bab V Grafik dan Pembahasan

V-3Bab V Grafik dan Pembahasan

BAB VGRAFIK DAN PEMBAHASAN

V.1 Grafik percobaan

Grafik V. 1. Grafik hubungan antara suhu dengan % MolV.2 Pembahasan

Pada percobaan binay liquid ini bertujuan untuk menentukan titik azeotrop pada campuran aseton dan kloroform, sehingga dapat menganalisa penyimpangan yang kuat dari hukum Roult baik penyimpangan yang positif maupun yang negatif dan menentukan persen berat untuk mencari fraksi mol destilat maupun residu agar mendapatkan komposisi dan suhu azeotrop.

Adapun persen fraksi mol dapat doperoleh setelah percobaan yang dilakukan selesai dan didapatkan indeks bias dari residu dan destilat pada masing masing suhu yang berbeda dengan mengggunakan alat refraktometer. Caranya dengan menginterpolasikan hasil dari indeks bias tersebut dengan melihat shoemaker pada dasar teori. Dari hasil perhitungan tersebut akhirnya fraksi mol residu dan destilat dapat diketahui, kemudian menggambarkan diagram kurva antara temperatur dengan fraksi mol dari residu dan destilat untuk menetukan komposisi dan suhu azeotrop serta untuk mengetahui penyimpangan hukum Roult apabila terjadi titik didih maksimum atau minimum.

Komposisi azeotrop yang diperoleh pada percobaan adalah 62,9oC dan % M adalah 0,73 sedangkan yang ada di literatur menunjukkan 147oF atau 65oC dan % M adalah 0,785 (Castellan, Gilbert.W.1983). Kesalahan yang terjadi dalam percobaan ini sebesar 5,045 %. Apabila % kesalahan yang terjadi lebih besar maka titik azeotrop tidak akan diperoleh. Kesalahan ini dapat terjadi karena kurangnya ketelitian pengamatan indeks bias dalam refaktometer, selain itu dapat disebabkan kelalaian dalam mengikuti prosedur percobaan yang telah ada, sehingga data yang tidak dihasilkan tidak sesuai (Castellan, Gilbert.W.1983).

Gambar V.1 Kurva MinimumHubungan antara uap-liquid aseton dan chloroform mengikuti tipe III, yaitu sistem yang memperlihatkan minimum didalam kurva dalam hubungan antara p ( tekanan ) dan % M dengan susunan antara A dan D pada destilasi akhirnya menghasilkan D sebagai residu dan A sebagai destilat. Bila campuran terdapat D dan B, sebagai residu diperoleh D dan sebagai destilat B. Untuk campuran kloroform-aseton D mempunyai titik didih 64,43 oC dengan susunan % M sebesar 64,1. Campuran dengan titik didih minimum atau maksimal seperti di atas, disebut dengan campuran Azeotrop

(Sukardjo, 1997) .

Gambar V.2 Kurva maksimum pada T konstanTitik didih campuran konstan dapat disebut sebagai azeotrop dan nilai dari tekanan itu sendiri konstan.Apabila tekanan total diubah, kedua titik didih dan komposisi azeotrop berubah akibatnya titik azeotrop tidak terdefinisi

(Samuel H.Maron dan jerome B.Lando.1974).

Dari percobaan yang dilakukan dapat diketahui bahwa semkain tinggi indeks refraksi maka semakin tinggi pula nilai % molnya. Hal ini sesuai literatur yang menyatakan bahwa semakin tinggi indeks bias refraksi maka semakin tinggi pula % molnya(Castellan, Gilbert.W.1983).

P

vapor

Liquid

V-1

Laboratorium Kimia FisikaLaboratorium Kimia Fisika