bab 4 kondisi kemiskinan
DESCRIPTION
kemiskinanTRANSCRIPT
Faktor Penyebab Kemiskinan Secara KonseptualPenyebab kemiskinan sangat bervariasi dimana antara lain disebabkan oleh karena faktor lingkungan, sosiokultural, ekonomi, politik, kebijakan publik dan sebagainya. Secara kewilayahan, kondisi dan permasalahan kemiskinan tidak bisa digeneralisasikan untuk semua wilayah. Pendekatan obyektif yang sering dipakai untuk mendasari pengelompokan penduduk miskin dengan pendekatan garis kebutuhan minimum manusia memberikan kondisi kemiskinan yang benar-benar fakir. Tanpa bisa melihat adanya potensi-potensi internal yang bisa dioptimalkan dalam penanganan kemiskinan tersebut.
Secara umum penyebab kemiskinan dapat dikategorikan dalam tiga bentuk, antara lain:
1. Kemiskinan struktural, yaitu kemiskinan yang disebabkan oleh hal-hal yang berhubungan dengan kebijakan, peraturan maupun lembaga yang ada dimasyarakat sehingga dapat menghambat peningkatan produktivitas dan mobilitas masyarakat;
2. Kemiskinan kultural, yaitu kemiskinan yang berhubungan dengan adanya nilai- nilai yang tidak produktif dalam masyarakat, tingkat pendidikan yang rendah, kondisi kesehatan dan gizi yang buruk; dan
3. Kemiskinan alamiah, yaitu kemiskinan yang ditunjukkan oleh kondisi alam maupun geografis yang tidak mendukung, misalnya daerah tandus, kering, maupun keterisolasian daerah.
Namun demikian pendekatan yang dipakai dalam menelaah permasalahan kemiskinan sekarang ini lebih mendudukan posisi kelompok miskin itu sendiri sebagai center subject. Konsep-konsep untuk penanganan masalah kemiskinan mulai menggeser pola yang pada awalnya lebih pada upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia atau kebutuhan minimum menjadi pendekatan yang lebih memanusiakan. Secara umum kemiskinan sekarang dipandang sebagai kondisi di mana seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak terpenuhi hak-hak dasarnya secara layak untuk menempuh dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Cara pandang kemiskinan ini beranjak dari pendekatan berbasis hak yang mengakui bahwa masyarakat miskin, baik laki-laki maupun perempuan, mempunyai hak-hak dasar yang sama dengan anggota masyarakat lainnya.
Kemiskinan tidak lagi dipahami hanya sebatas ketidak mampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan pemenuhan hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, dalam menjalani kehidupan secara bermartabat.
Fenomena kemiskinan dan pengangguran di Indonesia termasuk Kabupaten Tulang Bawang Barat merupakan fenomena yang kompleks dan tidak dapat secara mudah dilihat dari satu angka absolut. Kabupaten Tulang Bawang Barat yang dikenal sebagai kabupaten yang berbasiskan pertanian, seiring dengan perkembangan kabupaten ini faktor kelahiran yang berpengaruh terhadap jumlah penduduk. Keberagaman budaya masyarakat yang menyebabkab kondisi dan permasalahan kemiskinan di Kabupaten Tulang Bawang Barat menjadi sangat beragam dengan sifat-sifat lokal yang kuat serta pengalaman kemiskinan yang berbeda secara sosial maupun antara laki-laki dan perempuan.
Secara spesifik beberapa ahli mengemukakan pendapat bahwa kemiskinan disebabkan oleh faktor intern dan ekstern yaitu :
Faktor Intern penyebab terjadinya kemiskinan antara lain;
Rendahnya kualitas mental atau budaya dimana memandang kemiskinan sebagai nasib yang harus diterima (sikap nrimo) dan sikap masa bodoh yaitu sikap pasrah, sehingga tidak mempunyai inisiatif, tidak mempunyai gairah, dan tidak dinamis untuk mengubah nasib mereka yang dianggap buruk.
Sumber daya manusia yang terbatas atau kurang memadainya pengetahuan, pendidikan dan ketrampilan baik dalam kualitas maupun jenis. Kerentanan sehingga keluarga miskin terpaksa harus melepaskan aset-aset miliknya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Ketidak-berdayaan (powerless) masyarakat miskin dalam hal ketidakmampuan bersaing dengan masyarakat pada umumnya.
Faktor Ekstern penyebab terjadinya kemiskinan antara lain;
Ketidak merataan kesempatan untuk mengakumulasikan basis kekuatan sosial, yang tidak terbatas pada modal produktif atau aset (tanah, perumahan, kesehatan dan lain-lain), tetapi juga meliputi sumber- sumber keuangan (penghasilan dan kredit). Jaringan sosial untuk memperoleh pekerjaan, barang-barang, pengetahuan dan ketrampilan yang memadai, serta informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.
Keterbatasan informasi, ketidak terjangkauan komunikasi, menyebabkan tidak terjangkauanya pelayanan dan bantuan dari lembaga pemberi bantuan.
Lingkungan sosial budaya yang mengakibatkan kurang tingginya hasrat untuk lebih maju dalam kehidupan duniawi.
Adanya kebijakan publik yang bias pihak dan mengorbankan posisi rakyat sebagai implikasi pembangunan.
Profil Kemiskinan Kabupaten Tulang Bawang BaratUraian tentang potret kemiskinan dimaksudkan untuk memberikan gambaran kondisi kemiskinan serta kemungkinan atau hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya kemiskinan yang nantinya diharapkan sebagai langkah awal untuk menentukan bentuk kebijakan/program yang tepat serta penyusunan rencana aksi (action plan) agar penanggulangan kemiskinan dapat dilaksanakan dengan tepat di tingkat pelaskanaan kegiatanya.
Untuk mengidentifikasi kemiskinan selama ini yang sering digunakan adalah garis kemiskinan (poverty line), yaitu suatu tolok ukur yang menunjukkan ketidakmampuan penduduk melampui ukuran garis kemiskinan atau suatu ukuran yang didasarkan pada kebutuhan atau pengeluaran konsumsi minimum, misalnya konsumsi pangan dan konsumsi non-pangan (misalnya kebutuhan perumahan, pakaian, pendidikan, kesehatan, transportasi, barang-barang lain dan jasa).
Kemiskinan adalah isu yang kompleks dan multidimensional, karena banyaknya pendekatan yang dilakukan terhadap kondisi yang disebut miskin, maka banyak definisi tentang kemiskinan. Menurut Bank Dunia (2000), pada umumnya definisi kemiskinan mengacu kepada ide dasar bahwa kemiskinan adalah masalah kekurangan dalam kesejahteraan. Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan kemiskinan sebagai suatu situasi dimana suatu standar kehidupan yang layak tidak tercapai. Dalam menentukan standar kehidupan yang layak, BPS melakukan pengukuran kemiskinan menggunakan pendekatan kebutuhan dasar, dengan pendekatan ini kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan (diukur dari sisi pengeluaran). Dengan pendekatan ini kemudian ditentukan Garis Kemiskinan (yang merupakan gabungan dari Garis Kemiskinan Makanan dan Garis Kemiskinan non-Makanan), penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan dikategorikan penduduk miskin. Cara penentuan penduduk miskin semacam ini disebut penentuan kemiskinan absolut.
Kemiskinan merupakan persoalan mendasar yang dihadapi oleh setiap negara tidak terkecuali Indonesia sehingga penurunan angka kemiskinan merupakan agenda utama dalam rencana pembangunan. Pendapat tentang kemiskinan yang berkembang saat ini sangat tergantung dari sudut pandang dan persepsi masing-masing pengamat, mulai dari pengertian ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar sampai dengan pengertian yang melibatkan berbagai aspek kehidupan manusia (sosial, ekonomi, budaya dan politik). Hasil rumusan konferensi dunia tentang pembangunan sosial (World Summit for Social Development, Copenhagen 1995) menggambarkan bahwa:
Kemiskinan memiliki wujud yang majemuk, termasuk rendahnya pendapatan dan sumber daya produktif yang menjamin kehidupan berkesinambungan; kelaparan dan kekurangan gizi; rendahnya tingkat kesehatan; keterbatasan akses terhadap pendidikan dan layanan- layanan pokok lainnya; kondisi tidak wajar dan kematian akibat penyakit yang terus meningkat; kehidupan bergelandangan dan tempat tinggal yang tidak memadai; lingkungan yang tidak aman; diskriminasi dan keterasingan sosial; rendahnya tingkat partisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan dalam kehidupan sipil, sosial dan budaya.
Definisi kemiskinan dapat diterangkan kedalam beberapa terminologi yang didasarkan atas ukuran tertentu seperti:1. Kemiskinan relatif yang didasarkan sebagai ketidakmampuan untuk mencapai standar kehidupan yang ditetapkan masyarakat setempat pada waktu tertentu.
2. Kemiskinan absolut, merupakan kemiskinan berdasarkan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan pokok minimum (sandang, pangan, kesehatan, pendidikan) yang dibutuhkan untuk bisa hidup dan bekerja. Kebutuhan pokok minimum diterjemahkan sebagai ukuran finansial dalam bentuk uang, nilai kebutuhan minimum ini dikenal dengan garis kemiskinan.
3. Kemiskinan struktural, merupakan kemiskinan yang disebabkan oleh struktur atau tatanan kehidupan yang tidak menguntungkan atau tidak berpihak kepada sekelompok orang. Tatanan ini selanjutnya menghambat/mengurangi akses untuk mengembangkan diri dan kehidupannya.
4. Kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang disebabkan oleh adat dan budaya suatu daerah tertentu yang membelenggu seseorang/kelompok untuk tetap melekat dengan indikator kemiskinan, sehingga menghalangi seseorang untuk melakukan perubahan-perubahan ketingkat kehidupan yang lebih baik.
5. Para ahli kemudian mempertajam lagi definisi kemiskinan berdasarkan wilayah administratif yaitu kemiskinan perkotaan (urban poverty) dan kemiskinan pedesaan. Kemiskinan perkotaan mempunyai permasalahan yang kompleks baik dari akar permasalahan maupun implementasi kebijakan.
6. Bappenas kemudian mendefinisikan kemiskinan sebagai kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Hak-hak dasar antara lain kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, lingkungan hidup, rasa aman dari dari perlakuan dan ancaman tindak kekerasan serta hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial politik. Dalam hal ini beberapa pendekatan yang digunakan adalah:
Kebutuhan dasar (basic needs approach), melihat kemiskinan sebagai suatu ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan minimum pangan, sandang, kesehatan, pendidikan air bersih dan sanitasi.
Pendapatan (income approach), kemiskinan disebabkan karena rendahnya kepemilikan/penguasaan asset produktif sehingga mempengaruhi secara langsung pendapatan masyarakat.
Kemampuan dasar (human capability approach), menilai kemiskinan sebagai keterbatasan kemampuan dasar untuk menjalankan fungsi minimal dalam masyarakat, sehingga menutup kemungkinan untuk terlibat dalam pengambilan keputusan.
Menyimak beberapa terminologi kemiskinan di atas tampak dengan jelas bahwa kemiskinan mempunyai dimensi yang sangat luas menyangkut aspek sosial, budaya, ekonomi dan politik sehingga dalam penanganannya perlu melihat aspek-aspek tersebut. Kesulitan umum yang muncul adalah penentuan indikator kebutuhan dasar yang dipengaruhi oleh adat dan budaya setempat. Para ahli telah mencoba merumuskan konsep kebutuhan dasar serta alat ukurnya seperti:
1. Komponen kebutuhan dasar terdiri dari kesehatan, bahan makanan dan gizi, pendidikan, kesempatan kerja dan kondisi pekerjaan, perumahan, sandang, rekreasi, jaminan sosial dan kebebasan manusia (United Nation,1966)
2. Komponen kebutuhan dasar terdiri dari (UNSRID, 1966):
a. Kebutuhan fisik primer (gizi, perumahan, kesehatan)
b. Kebutuhan kultural (pendidikan, rekreasi, ketenangan hidup)
c. Kebutuhan atas kelebihan pendapatan
3. Menurut Green (1978) yang dikutip Thee Kian Wie (1981) komponen kebutuhan dasar terdiri atas:
a. Personal consumption, yang meliputi: pangan, sandang, pemukiman
b. Basic Public Service, meliputi fasilitas kesehatan, pendidikan, saluran air minum, pengangkutan dan kebudayaan
4. Hendra Esmara (1986), komponen kebutuhan dasar primer untuk bangsa Indonesia mencakup pangan, sandang, perumahan, pendidikan dan kesehatan. Komponen kebutuhan dasar terdiri dari pangan dan bukan pangan yang disusun menurut daerah pedesaan dan perkotaan
5. Pendekatan BKKBN melalui konsep/pendekatan kesejahteraan keluarga dengan membagi keluarga atas lima tahapan yaitu: Pra Sejahtera, Sejahtera I, Sejahtera II, Sejahtera III dan Sejahtera III Plus. Yang dikategorikan sebagai keluarga miskin adalah Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I.
6. Kriteria penduduk miskin menurut BPS (SPKPM, 2000) dengan menggunakan konsep kebutuhan dasar/garis kemiskinan, melalui kegiatan ini diperoleh 8 variabel yang layak dan operasional untuk penentuan rumah tangga miskin di lapangan.
Dari rangkuman berbagai indikator diatas maka dikembangkan parameter kemiskinan yang disepakati secara bersama-sama oleh masing-masing instansi di Kabupaten Tulang Bawang Barat untuk selanjutnya diusulkan untuk menjadi Keputusan Daerah yang secara formal menjadi acuan oleh semua pihak sebagai indikator kemiskinan. Adapun rumusan parameter kemiskinan terbut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Parameter Keluarga Miskin Kabupaten Tulang Bawang Barat
AspekParameterBobot
1. Pendapatan dan Asset
1. Pendapatan rata-rata anggota keluarga setiap bulan kurang dari Rp. 750.000,-2. Kepala Keluarga tidak bekerja.
3. Keluarga tidak memiliki barang selain tanah yang bernilai lebih dari Rp. 2.500.000,- 4. Status tempat tinggal bukan milik sendiri.
5. Jenis bahan bakar untuk memasak yang digunakan sehari-hari bukan gas.
6. Jenis alat penerangan yang digunakan bukan listrik atau listrik tetapi bukan milik sendiri.8
5
5
2
3
2
2. Pangan1. Keluarga tidak mampu memberi makan Anggota keluarga 3 kali setiap hari.
2. Keluarga tidak mampu membeli dan menyediakan lauk daging/ayam atau susu 1 kali dalam seminggu12
8
3. Sandang1. Keluarga hanya bisa membeli pakaian baru bagi Anggota keluarga maksimal 1 kali dalam satu tahun5
4. Papan1. Luas tempat tinggal rata-rata tiap Anggota keluarga kurang dari 8 meter persegi.
2. Jenis bahan lantai bidang terluas dari tempat tinggal berupa tanah/bambu / kayu kualitas rendah.
3. Jenis bahan dinding bidang terluas dari tempat tinggal berupa bambu/kayu/bahan lain berkualitas rendah/tembok tanpa plester atau diplester kualitas rendah.3
3
4
5. Kesehatan1. Keluarga tidak mampu mengobatkan anggota keluarga yang sakit di Puskesmas.
2. Sumber air minum yang digunakan berasal dari sumber air tidak terlindung.
3. Kebiasaan membuang air besar di sungai/MCK umum/Milik tetangga10
5
5
6. Pendidikan1. Pendidikan Kepala Keluarga maksimal hanya lulus SD.
2. Terdapat anak usia sekolah yang DO5
10
7. Sosial1. Keluarga tidak mengikuti aktifitas kegiatan lingkungan sama sekali.5
STRATIFIKASI
MISKIN:
1. Fakir Miskin / Miskin sekali
2. Miskin
3. Hampir Miskin
4. Tidak MiskinJumlah Bobot antara 76 100
Jumlah Bobot antara 51 75
Jumlah Bobot antara 31 50
Jumlah Bobot 0 30Kode:
FM
M
HM
TM
Sebagaimana sistem pendataan keluarga dan penduduk miskin Kabupaten Tulang Bawang Barat yang bersifat dinamik dengan periodisasi updating data pada setiap tahunya, sehingga data temuan pada tahun 2014 adalah data potret kondisi kemiskinan pada tahun yang bersangkutan yang akan dipakai sebagai dasar program tahun 2015. 4.2.1 Sebaran Keluarga dan Penduduk Miskin
Jumlah keluarga dan penduduk miskin di Kabupaten Tulang Bawang Barat dilihat berdasarkan wilayah maka terdapat variasi sebaran kemiskinan dan prevalensinya sebagai berikut :
Tabel 4.2
Sebaran Keluarga dan Penduduk Miskin Serta Tingkat Prevalensinya
NOKECAMATAN / KELURAHANJml KK MiskinJml KKPravelensi %Jml Penduduk MiskinJml PendudukPravelensi%
1.Kec Gunung Agung
1. .
2.
3.
4.
JUMLAH
2.Kec
1. .
2.
3.
4.
JUMLAH
Sumber : 4.2.2 Diskripsi Data Keluarga dan Penduduk Miskin Beserta Permasalahanya Ditinjau per Kecamatan4.2.2.1 Kecamatan Gunung Agunga. Kemiskinan dan Demografi Penduduk Usia
KampungUsia Balita
( sd =5 - =16 =< 55 Th)Lansia
( > 55 Th )
1. ..
2. ..
3. ..
4. ..
5. ..
6. ..
J U M L A H
Sumber :
b. Kemiskinan dan Permasalahan Aktivitas Pekerjaan1) Hampir MiskinPekerjaan
KampungTidak
BekerjaIndustriPerdaganganAngkutanJasa
1. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
2. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
3. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
4. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
5. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
JUMLAH L JUMLAH P
Sumber :
2) MiskinPekerjaan
KampungTidak
BekerjaIndustriPerdaganganAngkutanJasa
1. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
2. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
3. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
4. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
5. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
JUMLAH L JUMLAH P
Sumber : 3) Fakir MiskinPekerjaan
KampungTidak
BekerjaIndustriPerdaganganAngkutanJasa
1. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
2. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
3. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
4. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
5. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
JUMLAH L JUMLAH P
Sumber :
c. Kemiskinan dan Kependidikan Anak Usia Sekolah1) Jumlah Anak Sekolah Keluarga MiskinPendidikan
KampungTKSDSMPSMAPT
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber : 2) Transisi Sekolah anak Keluarga MiskinPendidikan
KampungTKSDSMPSMAPT
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber :
d. Kemiskinan dan Permasalahan KesehatanMasalah Kesehatan
KampungOrang SakitIbu HamilBalita Rawan
GiziBalita Gizi
Buruk
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber : e. Kemiskinan dan Permasalahan Perumahan Masalah Perumahan
KampungLantai Tanah / Tidak PermanenDinding Tidak
PermanenRasio Ruang
Kurang Dari 8 m
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber :4.2.2.2 Kecamatan Gunung Terang
a. Kemiskinan dan Demografi Penduduk
Usia
KampungUsia Balita
( sd =5 - =16 =< 55 Th)Lansia
( > 55 Th )
1. ..
2. ..
3. ..
4. ..
5. ..
6. ..
J U M L A H
Sumber :
b. Kemiskinan dan Permasalahan Aktivitas Pekerjaan
1) Hampir Miskin
Pekerjaan
KampungTidak
BekerjaIndustriPerdaganganAngkutanJasa
1. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
2. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
3. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
4. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
5. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
JUMLAH L JUMLAH P
Sumber : 2) Miskin
Pekerjaan
KampungTidak
BekerjaIndustriPerdaganganAngkutanJasa
1. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
2. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
3. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
4. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
5. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
JUMLAH L JUMLAH P
Sumber : 3) Fakir Miskin
Pekerjaan
KampungTidak
BekerjaIndustriPerdaganganAngkutanJasa
1. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
2. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
3. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
4. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
5. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
JUMLAH L JUMLAH P
Sumber :
c. Kemiskinan dan Kependidikan Anak Usia Sekolah
1) Jumlah Anak Sekolah Keluarga Miskin
Pendidikan
KampungTKSDSMPSMAPT
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber : 2) Transisi Sekolah anak Keluarga Miskin
Pendidikan
KampungTKSDSMPSMAPT
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber : d. Kemiskinan dan Permasalahan Kesehatan
Masalah Kesehatan
KampungOrang SakitIbu HamilBalita Rawan
GiziBalita Gizi
Buruk
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber : e. Kemiskinan dan Permasalahan Perumahan
Masalah Perumahan
KampungLantai Tanah / Tidak PermanenDinding Tidak
PermanenRasio Ruang
Kurang Dari 8 m
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber :4.2.2.3 Kecamatan Lambu Kibanga. Kemiskinan dan Demografi Penduduk
Usia
KampungUsia Balita
( sd =5 - =16 =< 55 Th)Lansia
( > 55 Th )
1. ..
2. ..
3. ..
4. ..
5. ..
6. ..
J U M L A H
Sumber : b. Kemiskinan dan Permasalahan Aktivitas Pekerjaan
1) Hampir Miskin
Pekerjaan
KampungTidak
BekerjaIndustriPerdaganganAngkutanJasa
1. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
2. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
3. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
4. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
5. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
JUMLAH L JUMLAH P
Sumber : 2) Miskin
Pekerjaan
KampungTidak
BekerjaIndustriPerdaganganAngkutanJasa
1. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
2. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
3. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
4. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
5. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
JUMLAH L JUMLAH P
Sumber : 3) Fakir Miskin
Pekerjaan
KampungTidak
BekerjaIndustriPerdaganganAngkutanJasa
1. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
2. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
3. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
4. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
5. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
JUMLAH L JUMLAH P
Sumber : c. Kemiskinan dan Kependidikan Anak Usia Sekolah
1) Jumlah Anak Sekolah Keluarga Miskin
Pendidikan
KampungTKSDSMPSMAPT
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber : 2) Transisi Sekolah anak Keluarga Miskin
Pendidikan
KampungTKSDSMPSMAPT
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber : d. Kemiskinan dan Permasalahan Kesehatan
Masalah Kesehatan
KampungOrang SakitIbu HamilBalita Rawan
GiziBalita Gizi
Buruk
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber : e. Kemiskinan dan Permasalahan Perumahan
Masalah Perumahan
KampungLantai Tanah / Tidak PermanenDinding Tidak
PermanenRasio Ruang
Kurang Dari 8 m
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber :4.2.2.4 Kecamatan Pagar Dewaa. Kemiskinan dan Demografi Penduduk
Usia
KampungUsia Balita
( sd =5 - =16 =< 55 Th)Lansia
( > 55 Th )
1. ..
2. ..
3. ..
4. ..
5. ..
6. ..
J U M L A H
Sumber :
b. Kemiskinan dan Permasalahan Aktivitas Pekerjaan
1) Hampir Miskin
Pekerjaan
KampungTidak
BekerjaIndustriPerdaganganAngkutanJasa
Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
1. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
2. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
3. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
4. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
JUMLAH L JUMLAH P
Sumber :
2) Miskin
Pekerjaan
KampungTidak
BekerjaIndustriPerdaganganAngkutanJasa
1. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
2. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
3. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
4. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
5. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
JUMLAH L JUMLAH P
Sumber : 3) Fakir Miskin
Pekerjaan
KampungTidak
BekerjaIndustriPerdaganganAngkutanJasa
1. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
2. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
3. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
4. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
5. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
JUMLAH L JUMLAH P
Sumber :
c. Kemiskinan dan Kependidikan Anak Usia Sekolah
1) Jumlah Anak Sekolah Keluarga Miskin
Pendidikan
KampungTKSDSMPSMAPT
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber : 2) Transisi Sekolah anak Keluarga Miskin
Pendidikan
KampungTKSDSMPSMAPT
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber :
d. Kemiskinan dan Permasalahan Kesehatan
Masalah Kesehatan
KampungOrang SakitIbu HamilBalita Rawan
GiziBalita Gizi
Buruk
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber : e. Kemiskinan dan Permasalahan Perumahan
Masalah Perumahan
KampungLantai Tanah / Tidak PermanenDinding Tidak
PermanenRasio Ruang
Kurang Dari 8 m
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber :4.2.2.5 Kecamatan Tulang Bawang Tengaha. Kemiskinan dan Demografi Penduduk
Usia
KampungUsia Balita
( sd =5 - =16 =< 55 Th)Lansia
( > 55 Th )
1. ..
2. ..
3. ..
4. ..
5. ..
6. ..
J U M L A H
Sumber :
b. Kemiskinan dan Permasalahan Aktivitas Pekerjaan
1) Hampir Miskin
Pekerjaan
KampungTidak
BekerjaIndustriPerdaganganAngkutanJasa
1. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
2. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
3. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
4. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
5. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
JUMLAH L JUMLAH P
Sumber : 2) Miskin
Pekerjaan
KampungTidak
BekerjaIndustriPerdaganganAngkutanJasa
1. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
2. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
3. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
4. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
5. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
JUMLAH L JUMLAH P
Sumber : 3) Fakir Miskin
Pekerjaan
KampungTidak
BekerjaIndustriPerdaganganAngkutanJasa
1. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
2. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
3. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
4. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
5. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
JUMLAH L JUMLAH P
Sumber :
c. Kemiskinan dan Kependidikan Anak Usia Sekolah
1) Jumlah Anak Sekolah Keluarga Miskin
Pendidikan
KampungTKSDSMPSMAPT
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber : 2) Transisi Sekolah anak Keluarga Miskin
Pendidikan
KampungTKSDSMPSMAPT
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber : d. Kemiskinan dan Permasalahan Kesehatan
Masalah Kesehatan
KampungOrang SakitIbu HamilBalita Rawan
GiziBalita Gizi
Buruk
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber : e. Kemiskinan dan Permasalahan Perumahan
Masalah Perumahan
KampungLantai Tanah / Tidak PermanenDinding Tidak
PermanenRasio Ruang
Kurang Dari 8 m
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber :4.2.2.6 Kecamatan Tumijajara. Kemiskinan dan Demografi Penduduk
Usia
KampungUsia Balita
( sd =5 - =16 =< 55 Th)Lansia
( > 55 Th )
1. ..
2. ..
3. ..
4. ..
5. ..
6. ..
J U M L A H
Sumber : b. Kemiskinan dan Permasalahan Aktivitas Pekerjaan
1) Hampir Miskin
Pekerjaan
KampungTidak
BekerjaIndustriPerdaganganAngkutanJasa
1. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
2. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
3. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
4. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
5. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
JUMLAH L JUMLAH P
Sumber :
2) Miskin
Pekerjaan
KampungTidak
BekerjaIndustriPerdaganganAngkutanJasa
1. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
2. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
3. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
4. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
5. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
JUMLAH L JUMLAH P
Sumber : 3) Fakir Miskin
Pekerjaan
KampungTidak
BekerjaIndustriPerdaganganAngkutanJasa
1. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
2. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
3. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
4. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
5. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
JUMLAH L JUMLAH P
Sumber : c. Kemiskinan dan Kependidikan Anak Usia Sekolah
1) Jumlah Anak Sekolah Keluarga Miskin
Pendidikan
KampungTKSDSMPSMAPT
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber : 2) Transisi Sekolah anak Keluarga Miskin
Pendidikan
KampungTKSDSMPSMAPT
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber : d. Kemiskinan dan Permasalahan Kesehatan
Masalah Kesehatan
KampungOrang SakitIbu HamilBalita Rawan
GiziBalita Gizi
Buruk
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber : e. Kemiskinan dan Permasalahan Perumahan
Masalah Perumahan
KampungLantai Tanah / Tidak PermanenDinding Tidak
PermanenRasio Ruang
Kurang Dari 8 m
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber :4.2.2.7 Kecamatan Way Kenangaa. Kemiskinan dan Demografi Penduduk
Usia
KampungUsia Balita
( sd =5 - =16 =< 55 Th)Lansia
( > 55 Th )
1. ..
2. ..
3. ..
4. ..
5. ..
6. ..
J U M L A H
Sumber :
b. Kemiskinan dan Permasalahan Aktivitas Pekerjaan
1) Hampir Miskin
Pekerjaan
KampungTidak
BekerjaIndustriPerdaganganAngkutanJasa
1. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
2. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
3. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
4. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
5. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
JUMLAH L JUMLAH P
Sumber :
2) Miskin
Pekerjaan
KampungTidak
BekerjaIndustriPerdaganganAngkutanJasa
1. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
2. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
3. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
4. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
5. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
JUMLAH L JUMLAH P
Sumber : 3) Fakir Miskin
Pekerjaan
KampungTidak
BekerjaIndustriPerdaganganAngkutanJasa
1. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
2. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
3. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
4. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
5. Kampung ..
Laki-laki
Perempuan
JUMLAH L JUMLAH P
Sumber :
c. Kemiskinan dan Kependidikan Anak Usia Sekolah
1) Jumlah Anak Sekolah Keluarga Miskin
Pendidikan
KampungTKSDSMPSMAPT
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber : 2) Transisi Sekolah anak Keluarga Miskin
Pendidikan
KampungTKSDSMPSMAPT
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber :
d. Kemiskinan dan Permasalahan Kesehatan
Masalah Kesehatan
KampungOrang SakitIbu HamilBalita Rawan
GiziBalita Gizi
Buruk
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber : e. Kemiskinan dan Permasalahan Perumahan
Masalah Perumahan
KampungLantai Tanah / Tidak PermanenDinding Tidak
PermanenRasio Ruang
Kurang Dari 8 m
1. Kampung ..
2. Kampung ..
3. Kampung ..
4. Kampung ..
J U M L A H
Sumber :4.2.3 Deskripsi Keluarga dan Penduduk Miskin dan Permasalahannya Basis Kabupaten Tulang Bawang Barat1.2.3.1 Permasalahan Kemiskinan dan Kemampuan PendapatanPendapatan merupakan alat-ukur yang diasumsikan memberikan kontribusi dominan dalam menentukan suatu keluarga dikategorikan miskin atau tidak. Pada parameter pendapatan ini dapat diturunkan pada asumsi-asumsi keterbatasan potensi ekonomi warga.
Untuk mendetailkan data maka kelompok penduduk miskin dengan pendapatan dibawah Rp. 750.000/bulan/kapita pada tabel berikut :
Tabel 4.3Kemiskinan dan Tingkat Pendapatan Keluarga Miskin Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014Pendapatan
KondisiKurang dari
Rp. 750.000/bln%Lebih dari
Rp.750.000/bln%
Fakir miskin
Miskin
Hampir Miskin
Jumlah Miskin
Sumber : Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa dominan keluarga atau penduduk miskin yakni sebanyak 20.582 keluarga berpendapatan/kapita/bulan dibawah Rp. 150.000. Kondisi ini dari aspek potensi ekonomi atau kemampuan rata-rata penduduk miskin untuk bisa memenuhi kebutuhan pokok non pangan menjadi sangat rentan.
1.2.3.2 Permasalahan Kemiskinan dan Kesempatan KerjaRendahnya tingkat pendapatan keluarga miskin di Kabupaten Tulang Bawang Barat tidak lepas dari aktifitas ekonomi yang dilakukan oleh Kepala keluarga atau anggota keluarga yang lain atau bahkan lebih parah adalah disebabkan oleh kondisi kepala keluarga atau anggota keluarga yang tidak bekerja.
Gambaran pada indikator ini dapat dilihat pada tabel 4.4 dan 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.4Kemiskinan dan Kepala Keluarga Miskin Bekerja dan Tidak Bekerja Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014Pekerjaan
KondisiTdk Bekerja%Bekerja%
Fakir miskin
Miskin
Hampir Miskin
Jumlah Miskin
Sumber :
Kelompok keluarga dengan kategori miskin adalah kelompok terbanyak dilihat dari status kepala keluarga yang tidak bekerja dengan jumlah 4.373 kepala keluarga.
Apabila aktifitas pekerjaan bagi kepala keluarga tersebut dilihat pada tataran anggota keluarga yang sudah berusia produktif dan berstatus tidak sekolah diskripsi kuantitatif keluarga tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.Tabel 4.5Angkatan Kerja Penduduk Miskin Kemiskinan dan PekerjaanPekerjaan
KondisiTdk BekerjaJasaIndustriDagangAngkutan
Jumlah Miskin
Sumber :
Tabel diatas memberikan gambaran kondisi angkatan kerja pada kelompok masyarakat miskin. Gambaran tersebut membenarkan asumsi tentang keterbatasan kemampuan ekonomi keluarga miskin untuk bisa memenuhi kebutuhan anggota keluarganya.1.2.3.3 Keluarga Miskin dan Kepemilikan Aset EkonomiKepemilikan aset ekonomi merupakan gambaran kemampuan saving masyarakat miskin. Kemampuan kepemilikan ini secara konseptual akan sangat tergantung pada aktifitas pekerjaan dan tingkat pendapatan. Dalam bentu hubungan sederhana antara rade keluarga miskin dengan kepemilikan aset dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.Tabel 4.6Kemiskinan dan Aset Ekonomi
Aset
KondisiTidak Lebih Rp.
500.000%Lebih
Rp.500.000%
Fakir miskin
Miskin
Hampir Miskin
Jumlah Miskin
Sumber :
Tabel diatas merupakan deskripsi dari keterbatasan kemampuan ekonomi masyarakat miskin.
1.2.3.4 Keluarga Miskin dan status Kepemilikan Tempat TinggalTabel 4.7
Kemiskinan dan Status Kepemilikan Tempat Tinggal Keluarga Miskin Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014 Aset
KondisiMilik Sendiri%Bukan Milik
Sendiri%
Fakir miskin
Miskin
Hampir Miskin
Jumlah Miskin
Sumber :
1.2.3.5 Keluarga Miskin dengan jenis bahan bakar untuk memasak yang digunakan sehari-hariTabel 4.8Kemiskinan dengan jenis bahan bakar untuk memasak yang digunakan sehari-hari Aset
KondisiMemakai
Gas/Listrik%Tidak Memakai Gas
(Kayu/Arang/Minyak
Tanah)%
Fakir miskin
Miskin
Hampir Miskin
Jumlah Miskin
Sumber : 1.2.3.6 Keluarga Miskin dengan Jenis alat penerangan yang digunakanTabel 4.9Kemiskinan dengan Jenis alat penerangan yang digunakan Keluarga Miskin Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014 Aset
KondisiBukan Listrik/ Listrik Milik
Orang Lain%Listrik Milik
Sendiri%
Fakir miskin
Miskin
Hampir Miskin
Jumlah Miskin
Sumber :
1.2.3.7 Permasalahan Kemiskinan Berdasar Pangan
Tabel 4.10 Kemiskinan dan Keluarga Miskin Menurut Kemampuan Memberi Makan Anggota Keluarga 3 Kali Setiap Hari Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014 Aset
KondisiMampu memberi makan
Dua Kali atau Kurang setiap hari%Mampu memberi makan
Lebih dari Dua Kali setiap hari%
Fakir miskin
Miskin
Hampir Miskin
Jumlah Miskin
Sumber :
Tabel 4.11Kemiskinan dan Keluarga Miskin Menurut Kemampuan Membeli Dan Menyediakan Lauk Daging/Ayam Atau Susu 1 Kali Dalam Seminggu Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014Aset
Kondisi1 Kali atau Tidak Pernah Membeli lauk daging/ayam atau susu
1 kali dalam seminggu.%2 Kali atau Lebih membeli lauk daging/ayam atau susu
1 kali dalam seminggu.%
Fakir miskin
Miskin
Hampir Miskin
Jumlah Miskin
Sumber :1.2.3.8 Permasalahan Kemiskinan Berdasar Sandang
Tabel 4.12 Kemiskinan dan Keluarga Miskin Menurut Kemampuan Membeli Pakaian Baru Bagi Anggota Keluarga Maksimal 1 Kali Dalam Satu Tahun Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014 Aset
Kondisi1 Stel atau Tidak Pernah Membeli pakaian baru bagi
Anggota keluarga
maksimal 1 kali dalam satu tahun.%2 Stel atau Lebih membeli pakaian baru bagi Anggota keluarga maksimal 1 kali dalam satu tahun%
Fakir miskin
Miskin
Hampir Miskin
Jumlah Miskin
Sumber :
1.2.3.9 Permasalahan Kemiskinan Berdasar Papan
Tabel 4.13 Kemiskinan dan Keluarga Miskin Menurut Luas Tempat Tinggal Rata-Rata Tiap Anggota Keluarga Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014 Aset
KondisiKurang 8 Meter Persegi%Lebih atau Sama
Dengan 8 Meter
Persegi%
Fakir miskin
Miskin
Hampir Miskin
Jumlah Miskin
Sumber : Tabel 4.14Kemiskinan dan Keluarga Miskin Menurut Jenis Bahan Lantai Bidang Terluas Dari Tempat Tinggal Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014Aset
KondisiTanah/Bambu/Kayu
Kualitas Rendah%Semen /Keramik/Kayu kualitas Baik%
Fakir miskin
Miskin
Hampir Miskin
Jumlah Miskin
Sumber :
Tabel 4.15Kemiskinan dan Keluarga Miskin Menurut Jenis Bahan Dinding Bidang Terluas Dari Tempat Tinggal Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014 Aset
KondisiBambu/Kayu/Bahan
Lain Berkualitas
Rendah/Tembok
Plesteran Kualitas
Rendah%Tembok/Bahan Lain
Berkualitas Tinggi%
Fakir miskin
Miskin
Hampir Miskin
Jumlah Miskin
Sumber :
1.2.3.10 Permasalahan Kemiskinan Berdasar Kesehatan
Keluarga tidak mampu mengobatkan anggota keluarga yang sakit di Puskesmas.
Tabel 4.16Kemiskinan dan Keluarga Miskin Menurut Kemampuan Mengobatkan Anggota Keluarga Yang Sakit Di Puskesmas Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014 Aset
KondisiTidak Mampu%Mampu%
Fakir miskin
Miskin
Hampir Miskin
Jumlah Miskin
Sumber :
Tabel 4.17 Kemiskinan dan Keluarga Miskin Menurut Sumber Air Minum Yang Digunakan Berasal Dari Sumber Air Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014Aset
KondisiSumber Air Tak
Terlindungi%Pompa/Sumur/Mata Air
Terlindungi/Air Kemasan%
Fakir miskin
Miskin
Hampir Miskin
Jumlah Miskin
Sumber :Tabel 4.18Kemiskinan dan Keluarga Miskin Menurut Kebiasaan Membuang Air Besar Di Sungai/Mck Umum/Milik TetanggaDi Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014Aset
KondisiSungai/MCK Umum/Milik Tetangga%MCK Milik Sendiri%
Fakir miskin
Miskin
Hampir Miskin
Jumlah Miskin
Sumber :
1.2.3.11 Permasalahan Kemiskinan Berdasar Pendidikan
Tabel 4.19Kemiskinan dan Pendidikan Kepala Keluarga Maksimal Hanya Lulus SD Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014Aset
KondisiMaksimal SD%Lebih Dari SD%
Fakir miskin
Miskin
Hampir Miskin
Jumlah Miskin
Sumber : Tabel 4.20 Kemiskinan dan Keluarga Miskin Menurut Anggota Keluarga Usia Sekolah Yang DO di SMA/K Atau Dibawahnya Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014 Aset
KondisiAda%Tidak Ada%
Fakir miskin
Miskin
Hampir Miskin
Jumlah Miskin
Sumber : 1.2.3.12 Permasalahan Kemiskinan Berdasar Aktifitas Sosial
Keluarga tidak mengikuti aktifitas kegiatan lingkungan sama sekali.Tabel 4.21Kemiskinan dan Keluarga Miskin Menurut Anggota Keluarga Ikut Dalam Aktifitas Kegiatan Sosial di Lingkungannya Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014 Aset
KondisiTidak Ikut%Ikut 1 Kegiatan atau
Lebih%
Fakir miskin
Miskin
Hampir Miskin
Jumlah Miskin
Sumber :
14.1FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN SECARA KONSEPTUAL
34.2PROFIL KEMISKINAN KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT
84.2.1Sebaran Keluarga dan Penduduk Miskin
94.2.2Diskripsi Data Keluarga dan Penduduk Miskin Beserta Permasalahanya Ditinjau per Kecamatan
94.2.2.1Kecamatan Gunung Agung
134.2.2.2Kecamatan Gunung Terang
164.2.2.3Kecamatan Lambu Kibang
204.2.2.4Kecamatan Pagar Dewa
244.2.2.5Kecamatan Tulang Bawang Tengah
Error! Bookmark not defined.4.2.2.6Kecamatan Tulang Bawang Udik
274.2.2.7Kecamatan Tumijajar
354.2.3Deskripsi Keluarga dan Penduduk Miskin dan Permasalahannya Basis Kabupaten Tulang Bawang Barat
354.2.3.1Permasalahan Kemiskinan dan Kemampuan Pendapatan
354.2.3.2Permasalahan Kemiskinan dan Kesempatan Kerja
364.2.3.3Keluarga Miskin dan Kepemilikan Aset Ekonomi
374.2.3.4Keluarga Miskin dan status Kepemilikan Tempat Tinggal
374.2.3.5Keluarga Miskin dengan jenis bahan bakar untuk memasak yang digunakan sehari-hari
374.2.3.6Keluarga Miskin dengan Jenis alat penerangan yang digunakan
374.2.3.7Permasalahan Kemiskinan Berdasar Pangan
374.2.3.8Permasalahan Kemiskinan Berdasar Sandang
374.2.3.9Permasalahan Kemiskinan Berdasar Papan
374.2.3.10Permasalahan Kemiskinan Berdasar Kesehatan
374.2.3.11Permasalahan Kemiskinan Berdasar Pendidikan
374.2.3.12Permasalahan Kemiskinan Berdasar Aktifitas Sosial
7Parameter Keluarga Miskin Kabupaten Tulang Bawang Barat
8Sebaran Keluarga dan Penduduk Miskin Serta Tingkat Prevalensinya
36Kemiskinan dan Kepala Keluarga Miskin Bekerja dan Tidak Bekerja Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014
36Angkatan Kerja Penduduk Miskin Kemiskinan dan Pekerjaan
37Kemiskinan dan Aset Ekonomi
37Kemiskinan dan Status Kepemilikan Tempat Tinggal Keluarga Miskin Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014
37Kemiskinan dengan jenis bahan bakar untuk memasak yang digunakan sehari-hari
37Kemiskinan dengan Jenis alat penerangan yang digunakan Keluarga Miskin Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014
37Kemiskinan dan Keluarga Miskin Menurut Kemampuan Memberi Makan Anggota Keluarga 3 Kali Setiap Hari Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014
37Kemiskinan dan Keluarga Miskin Menurut Kemampuan Membeli Dan Menyediakan Lauk Daging/Ayam Atau Susu 1 Kali Dalam Seminggu Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014
37Kemiskinan dan Keluarga Miskin Menurut Kemampuan Membeli Pakaian Baru Bagi Anggota Keluarga Maksimal 1 Kali Dalam Satu Tahun Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014
37Kemiskinan dan Keluarga Miskin Menurut Luas Tempat Tinggal Rata-Rata Tiap Anggota Keluarga Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014
37Kemiskinan dan Keluarga Miskin Menurut Jenis Bahan Lantai Bidang Terluas Dari Tempat Tinggal Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014
37Kemiskinan dan Keluarga Miskin Menurut Jenis Bahan Dinding Bidang Terluas Dari Tempat Tinggal Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014
37Kemiskinan dan Keluarga Miskin Menurut Kemampuan Mengobatkan Anggota Keluarga Yang Sakit Di Puskesmas Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014
37Kemiskinan dan Keluarga Miskin Menurut Sumber Air Minum Yang Digunakan Berasal Dari Sumber Air Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014
37Kemiskinan dan Keluarga Miskin Menurut Kebiasaan Membuang Air Besar Di Sungai/Mck Umum/Milik Tetangga Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014
37Kemiskinan dan Pendidikan Kepala Keluarga Maksimal Hanya Lulus SD Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014
37Kemiskinan dan Keluarga Miskin Menurut Anggota Keluarga Usia Sekolah Yang DO di SMA/K Atau Dibawahnya Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014
37Kemiskinan dan Keluarga Miskin Menurut Anggota Keluarga Ikut Dalam Aktifitas Kegiatan Sosial di Lingkungannya Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014
Halaman 4 - 36