bab 4 hasil penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00397-mc 4.pdf ·...
TRANSCRIPT
55
BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1 Pendahuluan
Sesuai dengan kerangka penelitian yang disusun pada bab 3 sebelumnya,
maka untuk tahap penelitian sendiri terbagi menjadi 2 bagian, yakni: tahap
penelitian I (tahap penelitian awal) dan tahap penelitian II (tahap penelitian
lanjutan). Hasil akhir dari tahap penelitian ini akan menjadi bahan analisis lebih
lanjut sehingga dapat menghasilkan kesimpulan dan saran. Penelitian ini dibatasi
pada siswa/i yang bersekolah di sekolah-sekolah Jakarta Barat.
4.2 Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan melalui 2 tahap dengan menggunakan
metode penelitian kualitatif yang mendukung atau memfasilitasi penelitian
kuantitatif. Pelaksanaan penelitian kualitatif dilakukan dengan menyebarkan
screneer questionnaire terhadap beberapa calon responden untuk menguji
apakah calon responden tersebut layak untuk menjadi responden yang akan
diwawancara nantinya. Pelaksanaan untuk penelitian ini melibatkan :
No. Jenis Penelitian yang digunakan Pelaksanaan Penelitian
1. Penyaringan calon responden
untuk depth-interviews
Instrumen pengumpulan data :
angket / kuesioner (screener
questionnaire).
56
2. Penelitian Depth-Interviews
Tipe riset / penelitian: penelitian
eksploratif (penelitian kualitatif)
Instrumen pengumpulan data :
pedoman wawancara (interview
guide).
3. Penelitian kuantitatif dengan
distribusi kuesioner
Tipe riset / penelitian: penelitian
deskriptif (penelitian kuantitatif)
Instrumen pengumpulan data:
angket / kuesioner.
Metode sampling: Non -Probability
Sampling – Purposif
Tipe Skala : nominal, ordinal,
interval, dan rasio
Metode Analisis: persentase,
diagram, dan rata-rata (mean).
Desain pertanyaan: pilihan ganda
(multiple choice), dichotomous, dan
likert-scale.
Tabel 4.1 Pelaksanaan penelitian
4.3 Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data didasarkan pada metode penelitian yang
didesain sebelumnya di bab 3 skripsi ini. Pengumpulan data pada tahapan
57
penelitian kualitatif menggunakan screener questionnaire untuk menyaring calon
responden valid bagi pelaksanaan depth-interviews dan interview-guide sebagai
panduan yang berisi daftar pertanyaan wawancara kepada calon responden
terpilih.
4.3.1 Pengumpulan Data Penelitian Tahap I (Penelitian Kualitatif)
Penelitian tahap I dilakukan secara kualitatif dengan tujuan untuk
menggali dan memperoleh informasi mengenai faktor-faktor
pertimbangan dalam pemilihan perguruan tinggi. Pada proses penelitian
ini, tahapan penelitian terbagi menjadi 2 yakni :
1. Tahapan Seleksi Responden
Pada tahapan ini, sebuah survei dilakukan untuk memilih
dan menyaring calon-calon responden untuk menjadi responden
yang sesuai untuk diwawancara lebih lanjut pada tahapan penelitian
kualitatif berikutnya. Penyaringan dilakukan kepada sejumlah calon
responden dimana peserta mengisi sebuah kuesioner penyaringan
(screener questionnaire) yang berisi sejumlah daftar pertanyaan.
Proses seleksi calon responden untuk penelitian depth-
interviews adalah menggunakan screener questionnaire yang
melibatkan:
• Jumlah calon responden yang disurvei: 60 orang
• Periode survei: 25 – 31 Maret 2011
2. Tahapan Pelaksanaan Depth-Interviews
Pada tahapan ini penelitian kualitatif ini, calon responden
yang telah terpilih dari tahapan sebelumnya, yakni tahapan seleksi
58
responden menggunakan screener questionnaire diwawancara
berdasarkan daftar pertanyaan yang telah disusun dalam interview
guide. Tahapan proses penelitian depth-interviews ini melibatkan:
• Jumlah responden : 30 orang
• Periode survei : 1 – 16 April 2011
• Target peserta : siswa-siswi SMA dari beberapa sekolah
nasional di Jakarta Barat dengan uang sekolah bulanan (SPP)
≥ Rp 300.000,-
4.3.2 Pengumpulan Data Penelitian Tahap II (Penelitian Kuantitatif)
Penelitian tahap II dilakukan secara kuantitatif dengan tujuan
untuk menguji faktor-faktor yang dihasilkan oleh tahapan penelitian
sebelumnya, tahapan ini akan mengukur manakah diantara faktor-faktor
tersebut yang memiliki pengaruh yang lebih tinggi sehingga dapat
dianalisis untuk menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi atas hasil
yang diperoleh.
Berdasarkan data dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) di DKI
Jakarta, Kementerian Pendidikan Republik Indonesia 2011, maka jumlah
populasi siswa-siswi SMA/SMK yang menjadi target penelitian adalah
ditunjukkan pada tabel dibawah ini. Penelitian ini membatasi pada siswa-
siswi yang bersekolah di Jakarta Barat sehingga populasi untuk siswa-
siswi di Jakarta Barat adalah 49.049 orang dengan perincian 25.123 orang
59
bersekolah pada Sekolah Menengah Atas (SMA) dan 23.926 orang
bersekolah pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Tabel 4.2 Data jumlah sekolah dan siswa 2011
Untuk menghitung target responden yang akan disampling beserta
margin error dan confidence level dari penelitian ini, maka digunakan
rumus slovin untuk menghitung nilai tersebut.
RUMUS SLOVIN :
n = N / (1 + Ne^2)
n = jumlah sample
N = jumlah populasi yang akan disampling
e = margin error (error tolerance)
RUMUS CONFIDENCE LEVEL :
CL = (1 – e) * 100%
Oleh karena itu, maka tahapan penelitian kuantitatif ini melibatkan:
• Populasi (N) : 49.049 siswa
Kota /
Kabupaten
SMA SMK
Sekolah Siswa Sekolah Siswa
Kep.Seribu 1 136 1 52
Jakarta Pusat 70 16932 74 19443
Jakarta Utara 100 20910 78 23172
Jakarta Barat 139 25123 117 23926
Jakarta Selatan 130 31463 138 26010
Jakarta Timur 188 26879 187 21008
60
• Total responden yang disurvei: 373 responden
• Jumlah responden yang valid (n) : 273 responden
• Periode survei: 19 April – 4 Mei 2011
• Lokasi survei: sekolah-sekolah yang berkurikulum nasional di
Jakarta Barat
• Target responden: siswa-siswi SMA atau SMK
• Margin Error : 6%
• Condifence Level : 94%
4.4 Hasil Penelitian
Hasil penelitian dibagi menjadi 2 (dua) sesuai dengan tahapan penelitian
yang dilakukan. Hasil penelitian dibagi menjadi hasil penelitian tahap I berupa
penelitian kualitatif dan hasil penelitian tahap II berupa penelitian kuantitatif.
4.4.1 Hasil Penelitian Tahap I (Penelitian Kualitatif)
Hasil penelitian tahap I dilakukan secara kualitatif dengan tujuan
untuk menggali dan memperoleh informasi mengenai faktor-faktor
pertimbangan dalam pemilihan perguruan tinggi. Pada proses penelitian
ini, tahapan penelitian terbagi menjadi 2 yakni : penyaringan calon
responden untuk depth-interviews melalui screener questionnaire dan
wawancara mendalam (depth-interviews) atas responden valid yang
terpilih. Hasil dari depth-interviews akan dianalisis lebih lanjut dengan
data sekunder untuk menghasilkan pilihan jawaban yang akan diuji secara
kuantitatif pada penelitian berikutnya.
61
4.4.1.1 Penyaringan responden
Pada tahap awal ini yakni tahapan penyaringan responden
diperlukan alat yang dapat digunakan untuk melakukan
penyaringan yang tepat sehingga bisa mengetahui apakah profil
calon responden yang akan diwawancara memiliki profil yang
tepat atau sesuai dengan objektif awal penelitian ini. Oleh
karena itu, maka disusun sebuah kuesioner yang dinamakan
screener questionnaire yang digunakan untuk menyaring calon
responden berdasarkan kriteria yang telah tersusun dalam
sejumlah pertanyaan kuesioner. Screener questionnaire ini
diberikan kepada sejumlah target calon responden kemudian
diisi dan dianalisis berdasarkan hasil jawaban. Calon responden
terpilih kemudian diminta kesediaannya untuk diwawancara
dalam proses depth-interviews.
Tahapan penelitian ini melibatkan screener questionnaire
yang disusun berdasarkan kriteria pertanyaan sebagai berikut:
1. Data profil pribadi responden
a. Umur
b. Jenis kelamin
c. Wilayah tempat tinggal
2. Data profil sekolah responden
a. Tingkatan kelas
b. Jenis pendidikan
62
c. Jenis sekolah
d. Model kurikulum yang digunakan
e. Wilayah sekolah
f. Biaya sekolah bulanan (SPP)
3. Pilihan perguruan tinggi
a. Keinginan untuk melanjutkan studi ke perguruan
tinggi
b. Jenjang pendidikan yang ingin diambil di
perguruan tinggi
c. Jenis perguruan tinggi pilihan
d. Keterlibatan dalam mengambil keputusan
pemilihan perguruan tinggi
4. Kesediaan untuk menjadi responden pada penelitian lebih
lanjut
4.4.1.2 Pelaksanaan Depth-Interviews
Penelitian depth-interview ini dilakukan kepada responden
yang telah terpilih sebelumnya melalui tahapan penyaringan
responden. Responden diwawancara satu persatu secara tatap
muka berdasarkan interview-guide yang telah disusun
sebelumnya. Interview-guide yang disusun terdiri dari 2 bagian
besar yakni pencarian informasi mengenai perguruan tinggi dan
faktor pertimbangan dalam memilih perguruan tinggi.
Interview-guide yang disusun adalah terdiri dari:
63
1. Pencarian informasi mengenai perguruan tinggi
a. Hal atau kegiatan yang dilakukan dalam mencari
informasi mengenai perguruan tinggi
b. Sumber informasi dalam mencari informasi
perguruan tinggi
c. Informasi perguruan tinggi yang dicari
2. Faktor dalam memilih perguruan tinggi
a. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam
memilih perguruan tinggi
b. Faktor yang dianggap penting dalam memilih
perguruan tinggi
c. Faktor yang dianggap menentukan dalam memilih
perguruan tinggi
Oleh karena itu, pelaksanaan penelitian depth-interviews
ini melibatkan:
• Total responden yang disurvei: 30 orang
• Periode survei: 1 - 15 April 2011
• Target responden: siswa-siswi SMA/SMK yang terpilih
melalui tahap penyaringan responden sebelumnya
melalui screener questionnaire
64
4.4.1.2.1 Hasil penelitian depth-interviews mengenai
hal/kegiatan yang dilakukan dalam mencari informasi
mengenai perguruan tinggi
Berdasarkan hasil penelitian wawancara mendalam
(depth-interviews) mengenai hal atau kegiatan apa sajakah yang
dilakukan ketika mencari informasi mengenai perguruan tinggi,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
• Browsing internet (jejaring pencarian)
• Berdiskusi dengan teman
• Mengunjungi website universitas
• Menanyakan kepada guru konseling
• Mengikuti pameran (event) pendidikan
• Menghubungi universitas
• Melalui brosur
4.4.1.2.2 Hasil penelitian depth-interviews mengenai sumber
informasi dalam mencari informasi perguruan tinggi
Berdasarkan hasil penelitian wawancara mendalam
(depth-interviews) mengenai sumber informasi ketika
mencari informasi mengenai perguruan tinggi, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
• Internet (jejaring pencarian)
• Brosur/poster
• Website universitas
65
• Teman / saudara / alumni / orang tua
• Mading (majalah dinding)
• Guru konseling (guru BK)
• Acara (event) universitas seperti Open House
• Presentasi universitas di sekolah
• Pihak universitas (customer service)
• Radio / majalah / koran
• Jejaring sosial seperti facebook
4.4.1.2.3 Hasil penelitian depth-interviews mengenai
informasi perguruan tinggi yang dicari
Berdasarkan hasil penelitian wawancara mendalam
(depth-interviews) mengenai informasi mengenai
perguruan tinggi yang dicari, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
• Biaya/harga kuliah
• Jurusan
• Beasiswa/PMDK
• Akreditasi
• Lokasi universitas
• Kualitas universitas (nama baik universitas)
• Kualitas lulusan
• Fasilitas
66
• Kerjasama dengan perusahaan
• Syarat pendaftaran
• Kualitas dosen (pengajar)
• Sistem perkuliahan (kurikulum, bahasa)
• Materi perkuliahan
• Lingkungan sekitar kampus
• Komunitas
• Promo universitas
4.4.1.2.4 Hasil penelitian depth-interviews mengenai faktor
yang menjadi pertimbangan dalam memilih perguruan
tinggi
Berdasarkan hasil penelitian wawancara mendalam
(depth-interviews) mengenai faktor yang menjadi
pertimbangan dalam memilih perguruan tinggi, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
• Harga/biaya kuliah
• Jurusan
• Kualitas prospek lulusan (lulusan mudah kerja)
• Lokasi atau jarak
• Beasiswa/PMDK
• Nama baik universitas (prestasi, keunggulan)
• Fasilitas
67
• Kerjasama dengan perusahaan
• Akreditasi
• Kualitas dosen dan perkuliahan
• Banyak teman
• Komunitas (lingkungan kampus)
• UKM / Unit Kegiatan Mahasiswa (kegiatan
ekstrakurikuler)
• Rekomendasi keluarga
4.4.1.3 Data Sekunder
Untuk melengkapi penelitian ini, maka penelitian
juga dilakukan dengan membandingkan antara hasil
penelitian kualitatif dan hasil penelitian sumber lainnya
sebagai data sekunder. Data sekunder diambil dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh sumber lainnya mengenai
faktor-faktor pertimbangan dalam memilih perguruan
tinggi. Pada penelitian ini, data sekunder diambil dari data
hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Data Analisa
Tempo dalam Panduan Memilih Perguruan Tinggi 2010
dan majalah Marketing MIX edisi Maret 2011.
Berdasarkan data hasil penelitian yang dilakukan
oleh Pusat Data Analisa Tempo dalam Panduan Memilih
Perguruan Tinggi 2010, maka disebutkan bahwa faktor-
68
faktor pertimbangan dalam memilih perguruan tinggi
adalah:
1. Biaya kuliah terjangkau
2. Memiliki reputasi sebagai PTS yang bagus
3. Lulusan tidak kesulitan mendapatkan pekerjaan
4. Dosen yang mengajar berkualitas
5. Mudah dijangkau
6. Lulusannya banyak bekerja dimana-mana
7. Sarana belajar mengajar memadai
8. Program studi yang dipilih terkenal/bagus
9. PTS tersebut memiliki izin operasional dari Dirjen
Pendidikan Tinggi
10. Status akreditasi program studi yang dipilih
11. Program studi yang dipilih banyak diminati orang
12. Lulusannya banyak menjadi orang top/terkenal
13. Jumlah dosen dan mahasiswa seimbang
14. Kedisiplinan kampus baik
15. Fisik gedung bagus
Berdasarkan data hasil penelitian dari majalah
Marketing MIX pada bulan Maret 2011, maka faktor-
faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan perguruan
tinggi adalah:
1. Tingkat Akreditasi
69
2. Kelengkapan fasilitas
3. Besar kecilnya biaya kuliah
4. Ketersediaan beasiswa
5. Lokasi kampus
6. Akses transportasi
7. Pameran edukasi yang dilakukan kampus tersebut
8. Banyaknya teman yang kuliah di kampus tersebut
9. Bergengsi tidaknya kampus tersebut
10. Jenis dan jumlah kegiatan ekstrakurikuler yang tersedia
11. Promosi/iklan
12. Kunjungan kampus ke sekolah siswa
13. Reputasi
14. Ikatan alumninya
4.4.2 Hasil Penelitian Tahap II (Penelitian Kuantitatif)
Hasil penelitian tahap I dilakukan secara kualitatif yang bertujuan
untuk menggali dan memperoleh informasi mengenai faktor-faktor
pertimbangan dalam pemilihan perguruan tinggi. Pada proses penelitian
ini, tahapan penelitian terbagi menjadi 2 yakni :
4.4.2.1 Profil Responden
Pada bagian ini, hasil penelitian yang telah dilakukan
ditunjukkan berdasarkan profil dari respondennya. Profil
responden disusun berdasarkan umur responden, jenis kelamin
responden, tingkatan kelas responden, daerah tempat tinggal
70
responden, jenis pendidikan yang dijalani responden, jenis
sekolah responden, model kurikulum sekolah responden,
wilayah sekolah responden, dan biaya sekolah bulanan
responden (SPP).
4.4.2.1.1 Umur Responden
Penelitian yang dilakukan ditujukan kepada
responden siswa-siswi SMA atau sederajat kelas XI (kelas II
SMA/sederajat) dan kelas XII (kelas III SMA/sederajat) dengan
pertimbangan bahwa siswa-siswi pada kelas atau tingkatan
pendidikan tersebut telah mempunyai arah yang lebih jelas baik
dalam hal pertimbangan maupun dalam hal waktu menuju
pemilihan pendidikan yang lebih tinggi yakni tingkatan
perguruan tinggi. Tabel data jumlah responden berdasarkan
umur ditunjukkan pada tabel dibawah ini:
Umur
Jumlah
(orang)
Persentase
(%)
15 - 16 tahun 44 16,12%
17 - 18 tahun 173 63,37%
> 18 tahun 56 20,51%
Total : 273 100,00%
Tabel 4.3 Jumlah responden berdasarkan umur
71
Perbandingan antara responden berdasarkan umur ditunjukkan
pada diagram dibawah ini:
15 ‐ 16 tahun16,12%
17 ‐ 18 tahun63,37%
> 18 tahun20,51%
Gambar 4.1 Diagram perbandingan jumlah responden berdasarkan umur
4.4.2.1.2 Jenis Kelamin Responden
Dari data yang terkumpul, maka jumlah responden
berjenis kelamin laki-laki adalah sebanyak 113 responden atau
sebesar 41,39% dan responden berjenis kelamin perempuan
adalah sebanyak 160 responden atau sebesar 58,61%. Tabel
data jumlah responden berdasarkan jenis kelamin ditunjukkan
pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.4 Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah
(orang)
Persentase
(%)
Laki-laki 113 41,39%
Perempuan 160 58,61%
Total : 273 100,00%
72
Perbandingan antara responden berjenis kelamin
laki-laki dan perempuan ditunjukkan pada diagram dibawah
ini:
Laki‐laki41,39%
Perempuan58,61%
Gambar 4.2 Diagram perbandingan jumlah responden berdasarkan jenis kelamin
4.4.2.1.3 Tingkatan Kelas Responden
Penelitian yang dilakukan ditujukan kepada
responden siswa-siswi SMA atau sederajat kelas XI (kelas II
SMA/sederajat) dan kelas XII (kelas III SMA/sederajat) dengan
pertimbangan seperti yang disebutkan sebelumnya. Responden
yang merupakan siswa-siswi kelas XII (kelas 3) adalah sebesar
79,49% dan responden yang merupakan siswa-siswi kelas XI
(kelas 2) adalah sebesar 20,51%. Perbandingan tingkatan kelas
responden ditunjukkan pada diagram dibawah ini:
73
Kelas 2 (Kelas XI)
20,51%
Kelas 3 (Kelas XII)
79,49%
Gambar 4.3 Perbandingan tingkatan kelas responden
Untuk mengetahui perbandingan jumlah responden
antara jenis kelamin, tingkatan kelas, dan umur responden,
maka dilakukan analisis cross-tabulation antara ketiga hasil
jawaban tersebut. Hasil analisis perbandingan tersebut
ditunjukkan pada tabel perbandingan dibawah ini:
74
Jenis Kelamin Tingkatan
Kelas Umur
Jumlah
(orang) Persentase (%)
Laki-laki
Kelas 2
(Kelas XI)
15 - 16 tahun 16 5,86%
17 - 18 tahun 6 2,20%
Kelas 3
(Kelas
XII)
17 - 18 tahun 65 23,81%
> 18 tahun 26 9,52%
Perempuan
Kelas 2
(Kelas XI)
15 - 16 tahun 28 10,26%
17 - 18 tahun 6 2,20%
Kelas 3
(Kelas
XII)
17 - 18 tahun 96 35,16%
> 18 tahun 30 10,99%
Total : 273 100,00%
Tabel 4.5 Perbandingan jumlah responden berdasarkan jenis kelamin, tingkatan kelas,
dan umur responden
4.4.2.1.4 Tempat Tinggal Responden
Walaupun responden berasal dari sekolah di
Jakarta Barat, namun dilihat dari tempat tinggal responden
maka tempat tinggal responden dapat beragam. Kebanyakan
tempat tinggal responden adalah bertempat tinggal di Jakarta
Barat sebesar 77,66%. Untuk wilayah tempat tinggal responden
lainnya adalah yakni: Tangerang sebesar 10,26%, Jakarta Utara
75
sebesar 8,42%, Jakarta Pusat sebesar 2,56%, dan Jakarta
Selatan sebesar 1,10%. Perbandingan tempat tinggal responden
dapat dilihat pada diagram dibawah ini.
Jakarta Utara8,42%
Tangerang10,26%
Jakarta Barat77,66%
Jakarta Selatan1,10%
Jakarta Pusat2,56%
Gambar 4.4 Tempat tinggal responden
4.4.2.1.5 Jenis Pendidikan Sekolah Responden
Dilihat dari jenis pendidikan responden, maka jenis
pendidikan dari sekolah yang ditempuh adalah SMA (Sekolah
Menengah Atas) dan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).
Pemilihan lebih banyak responden dari SMA karena
pertimbangan tingkat keberlanjutan studi lebih tinggi ke
perguruan tinggi lebih banyak berasal dari siswa-siswi SMA.
Responden yang berasal dari Sekolah Menengah Atas (SMA)
adalah sebesar 98,90% dan responden yang berasal dari
76
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah sebesar 1,10%.
Perbandingan antara jenis pendidikan responden dari responden
SMA dan SMK ditunjukkan pada diagram dibawah ini.
SMA98,90%
SMK1,10%
Gambar 4.5 Jenis pendidikan sekolah responden
4.4.2.1.6 Jenis Sekolah Responden
Dilihat dari jenis sekolah dari responden yang
disurvei maka jenis sekolah tersebut terdiri dari yakni sekolah
swasta dan sekolah negeri. Proporsi antara jenis sekolah
tersebut adalah sekolah swasta sebesar 62,27% responden
berasal dari sekolah swasta dan 37,73% responden berasal dari
sekolah negeri. Perbandingan antara jenis sekolah dari
responden yang disurvei ditunjukkan dari diagram dibawah ini.
77
Negeri37,73%
Swasta62,27%
Gambar 4.6 Jenis sekolah responden
4.4.2.1.7 Model Kurikulum Sekolah Responden
Dari segi model kurikulum sekolah yang dijalani
oleh responden, maka penelitian ini dibatasi pada responden
yang berasal dari sekolah yang memiliki kurikulum nasional.
4.4.2.1.8 Wilayah Sekolah Responden
Hal yang sama dengan pemilihan responden
berdasarkan model kurikulum sekolah, maka dari segi asal
wilayah sekolah responden, penelitian ini pun dibatasi pada
responden yang berasal dari sekolah-sekolah di wilayah Jakarta
Barat.
78
4.4.2.1.9 Biaya Sekolah Bulanan Responden
Penelitian ini juga dilakukan dengan membatasi
pada responden yang berasal dari sekolah-sekolah yang
memiliki biaya sekolah tertentu. Hal ini tentunya digunakan
untuk membatasi penelitian pada sekolah-sekolah yang
memiliki segmen pasar menengah. Penentuan segmen ini
adalah dengan menggunakan batasan-batasan penentuan biaya
sekolah atau biaya bulanan sekolah responden yang biasanya
disebut sebagai biaya SPP. Penelitian ini juga pada akhirnya
dapat digunakan oleh perguruan tinggi yang menyasar kepada
segmen pasar menengah.
Penelitian ini dibatasi pada responden berasal dari
sekolah yang memiliki biaya sekolah bulanan (SPP) ≥ Rp
300.000,- per bulan yakni sekolah-sekolah yang memiliki biaya
sekolah bulanan (SPP) ini dapat dikategorikan sebagai sekolah
yang memiliki segmen pasar menengah. Oleh karena itu, maka
berdasarkan hasil penelitian, penelitian ini melibatkan:
• Responden yang memiliki SPP sebesar Rp 300.000,- s/d
Rp 399.000,- adalah sebanyak 52,75%.
• Responden yang memiliki SPP sebesar Rp 400.000,- s/d
Rp 499.000,- adalah sebanyak 6,96%.
79
• Responden yang memiliki SPP sebesar Rp 500.000,- s/d
Rp 599.000,- adalah sebanyak 5,13%.
• Responden yang memiliki SPP sebesar Rp 600.000,- s/d
Rp 699.000,- adalah sebanyak 12,82%.
• Responden yang memiliki SPP sebesar Rp 700.000,- s/d
Rp 799.000,- adalah sebanyak 0,37%.
• Responden yang memiliki SPP sebesar Rp 800.000,- s/d
Rp 899.000,- adalah sebanyak 1,83%.
• Responden yang memiliki SPP sebesar Rp 900.000,- s/d
Rp 999.000,- adalah sebanyak 1,10%.
• Responden yang memiliki SPP sebesar ≥ Rp 1.000.000,-
adalah sebanyak 19,05%.
Perbandingan responden berdasarkan biaya sekolah
bulanan (SPP) adalah ditunjukkan pada diagram dibawah ini.
Rp 300.000,‐ s/d Rp 399.000,‐52,75%
Rp 400.000,‐ s/d Rp 499.000,‐6,96%
Rp 500.000,‐ s/d Rp 599.000,‐5,13%
Rp 600.000,‐ s/d Rp 699.000,‐12,82%
Rp 700.000,‐ s/d Rp 799.000,‐0,37%
Rp 800.000,‐ s/d Rp 899.000,‐1,83%
Rp 900.000,‐ s/d Rp 999.000,‐1,10% ≥ Rp 1.000.000,‐
19,05%
Gambar 4.7 Biaya sekolah bulanan responden
80
4.4.2.2 Pilihan Perguruan Tinggi
Penelitian ini juga ditujukan kepada responden
untuk melihat perguruan tinggi yang menjadi pilihan mereka.
Pilihan perguruan tinggi tersebut dapat berupa keinginan
melanjutkan studi ke perguruan tinggi, jenjang pendidikan yang
dipilih di perguruan tinggi, dan jenis perguruan tinggi yang
dipilih.
4.4.2.2.1 Keinginan Melanjutkan Pendidikan Tinggi
Hasil penelitian ini hanya menunjukkan hasil
penelitian pada responden yang memiliki keinginan untuk
melanjutkan studi pendidikan tinggi ke perguruan tinggi. Selain
itu, penelitian mengenai keinginan untuk melanjutkan studi
pendidikan tinggi ke perguruan tinggi ini digunakan sebagai
filter terhadap responden yang dianggap valid.
4.4.2.2.2 Jenjang Pendidikan yang diinginkan
Dari responden yang memilih untuk melanjutkan
studi ke perguruan tinggi, maka sebagian besar responden
memilih studi di perguruan tinggi dengan jenjang pendidikan
Strata 1 (S-1). Berdasarkan hasil penelitian, jenjang pendidikan
di perguruan tinggi yang dipilih adalah sebagai berikut:
• Pilihan jenjang pendidikan Strata 1 (S-1) sebesar
93,77%.
81
• Pilihan jenjang pendidikan Diploma 4 (D-4) sebesar
4,03%.
• Pilihan jenjang pendidikan Diploma 3 (D-3) sebesar
0,73%.
• Pilihan jenjang pendidikan Diploma 1 (D-1) sebesar
0,37%.
• Diluar dari pilihan diatas adalah sebesar 1,10%.
Perbandingan jenjang pendidikan yang dipilih oleh
responden yang memiliki keinginan untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi ditunjukkan pada diagram dibawah ini.
D‐1 (Diploma 1) 0,37%
D‐3 (Diploma 3) 0,73%
D‐4 (Diploma 4)4,03%
S‐1 (Strata 1)93,77%
Diluar pilihan yang tersedia (Lainnya)
1,10%
Gambar 4.8 Jenjang pendidikan tinggi yang diinginkan
82 4.4.2.2.3 Jenis Perguruan Tinggi Pilihan
Responden yang memiliki keinginan untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi menyatakan jenis
perguruan tinggi yang dipilih oleh mereka, merupakan
perguruan tinggi swasta atau perguruan tinggi negeri.
Berdasarkan hasil penelitian, maka responden yang memilih ke
perguruan tinggi swasta adalah sebesar 76,92% dan responden
yang memilih ke perguruan tinggi negeri adalah sebesar
23,08%.
PT Swasta76,92%
PT Negeri23,08%
Gambar 4.9 Jenis perguruan tinggi pilihan
4.4.2.3 Pencarian Informasi Perguruan Tinggi
Penelitian ini juga ditujukan untuk mengetahui
bagaimana perilaku siswa-siswi (konsumen) dalam melakukan
pencarian informasi mengenai perguruan tinggi pilihan mereka
83
berupa apa saja yang dilakukan dalam mencari informasi dan
informasi apa saja yang dicari. Hasil penelitian ini dapat
bermanfaat bagi perguruan tinggi dalam menentukan penyajian
informasi yang diberikan kepada para calon konsumennya
dimana dalam hal ini adalah para calon mahasiswanya.
4.4.2.3.1 Kegiatan yang dilakukan dalam pencarian informasi
perguruan tinggi
Dalam mencari informasi mengenai perguruan
tinggi tentunya perilaku atau kebiasaan yang dilakukan oleh
seorang siswa-siswi SMA/SMK. Dengan mengetahui kegiatan
yang dilakukan dalam mencari informasi perguruan tinggi,
maka sebuah perguruan tinggi dapat mengantisipasi dengan
menyediakan atau menyebarkan informasi mengenai perguruan
tingginya pada hal-hal atau kegiatan-kegiatan yang mereka
lakukan.
Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan yang paling
banyak dilakukan oleh konsumen dalam mencari informasi
perguruan tinggi adalah mencari informasi dengan browsing
melalui internet. Cara-cara yang dilakukan dalam mencari
informasi mengenai perguruan tinggi adalah dengan melalui:
• Browsing internet adalah sebesar 30,77%.
• Mengunjungi website universitas / perguruan tinggi
tersebut adalah sebesar 15,38%.
84
• Brosur universitas / perguruan tinggi adalah sebesar
12,45%.
• Menghubungi universitas / perguruan tinggi yang
dituju adalah sebesar 12,09%.
• Menanyakan kepada guru konseling / guru BK
adalah sebesar 10,99%.
• Mengikuti acara pameran pendidikan 9,52%.
• Diskusi dengan teman adalah sebesar 8,79%.
Perbandingan kegiatan apa saja yang dilakukan
ketika mencari informasi mengenai perguruan tinggi
ditunjukkan pada diagram dibawah ini.
Browsing Internet30,77%
Mengunjungi website universitas / perguruan
tinggi tersebut15,38%Brosur universitas /
perguruan tinggi12,45%
Menghubungi universitas / perguruan
tinggi yang dituju12,09%
Menanyakan kepada guru konseling (guru
BK)10,99%
Mengikuti acara pameran pendidikan
9,52%
Diskusi dengan teman8,79%
Gambar 4.10 Hal yang dilakukan dalam mencari informasi perguruan tinggi
85
4.4.2.3.2 Sumber informasi dalam pencarian informasi perguruan
tinggi
Setelah diketahui hal-hal yang dilakukan oleh
seorang konsumen dalam melakukan pencarian informasi
mengenai perguruan tinggi, maka berikutnya perlu dipelajari
sumber-sumber informasi manakah biasanya mereka mencari
informasi perguruan tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai sumber
informasi ketika seorang konsumen mencari informasi
mengenai perguruan tinggi, maka sumber informasi yang
paling banyak dicari oleh konsumen adalah internet sebesar
27,11%. Sumber-sumber informasi dalam mencari informasi
mengenai perguruan tinggi adalah:
• Internet (jejaring pencarian) adalah sebesar 27,11%.
• Saudara adalah sebesar 8,42%.
• Orang tua adalah sebesar 8,06%.
• Website universitas / perguruan tinggi adalah sebesar
7,69%.
• Brosur / poster adalah sebesar 6,23%.
• Presentasi universitas / perguruan tinggi di sekolah
5,86%.
• Guru konseling (guru BK) adalah sebesar 5,49%.
86
• Pihak layanan informasi di universitas / perguruan
tinggi adalah sebesar 5,13%.
• Mading (Majalah Dinding) sekolah adalah sebesar
4,40%.
• Teman adalah sebesar 4,03%.
• Alumni adalah sebesar 4,03%.
• Acara / event universitas atau perguruan tinggi (Open
House) adalah sebesar 2,93%.
• Radio adalah sebesar 2,93%.
• Jejaring sosial adalah sebesar 2,93%.
• Majalah adalah sebesar 2,20%.
• Koran adalah sebesar 1,83%.
• Education Fair adalah sebesar 0,37%.
• Mahasiswa dari perguruan tinggi tersebut adalah
sebesar 0,37%.
Perbandingan sumber-sumber informasi dalam
mencari informasi mengenai perguruan tinggi ditunjukkan
dalam diagram dibawah ini:
87
Internet
Saudara
Orang Tua
Website Universitas
Brosur / Poster
Presentasi universitas di sekolah
Guru Konseling (Guru BK)
Pihak layanan informasi di universitas
Mading
Teman
Alumni
Acara / event universitas (Open House)
Radio
Jejaring Sosial
Majalah
Koran
Education fair
Mahasiswa
27,11%
8,42%
8,06%
7,69%
6,23%
5,86%
5,49%
5,13%
4,40%
4,03%
4,03%
2,93%
2,93%
2,93%
2,20%
1,83%
0,37%
0,37%
Gambar 4.11 Sumber informasi dalam pencarian informasi perguruan tinggi
4.4.2.3.3 Informasi perguruan tinggi yang dicari
Penelitian ini mempelajari informasi-informasi apa
sajakah yang ingin dicari oleh konsumen mengenai perguruan
tinggi. Informasi ini perlu diketahui sebagai masukan bagi
perguruan tinggi untuk menyediakan informasi apa yang perlu
ditampilkan dalam bahan promosi perguruan tingginya baik
dalam website, brosur, dan lain-lain. Dalam penelitian ini,
seorang responden boleh memilih lebih dari satu informasi-
informasi perguruan tinggi yang ingin dicari. Berdasarkan hasil
penelitian, informasi-informasi mengenai perguruan tinggi
yang banyak dicari adalah biaya/harga, jurusan/program studi,
beasiswa/PMDK, kualitas lulusan, kerjasama dengan
perusahaan, fasilitas, syarat pendaftaran, dan akreditasi.
88
Informasi-informasi mengenai perguruan tinggi
yang ingin dicari oleh konsumen adalah:
• Biaya/Harga adalah sebesar 85,35%.
• Jurusan adalah sebesar 85,35%.
• Beasiswa/PMDK adalah sebesar 64,47%.
• Kualitas lulusan adalah sebesar 64,47%.
• Kerjasama dengan perusahaan adalah sebesar
59,71%.
• Fasilitas adalah sebesar 53,85%.
• Syarat pendaftaran adalah sebesar 53,85%.
• Akreditasi adalah sebesar 50,92%.
• Lokasi kampus adalah sebesar 43,22%.
• Kualitas dosen adalah sebesar 37,73%.
• Nama baik universitas / perguruan tinggi adalah
sebesar 26,01%.
• Lingkungan sekitar kampus adalah sebesar
22,71%.
• Sistem perkuliahan adalah sebesar 21,61%.
• Kurikulum adalah sebesar 20,15%.
• Materi perkuliahan adalah sebesar 18,68%.
• Acara (event) universitas / perguruan tinggi adalah
sebesar 16,85%.
• Bahasa pengantar adalah sebesar 14,29%.
89
• Promo universitas adalah sebesar 12,09%.
• Komunitas mahasiswa adalah sebesar 8,42%.
Perbandingan antara informasi-informasi mengenai
perguruan tinggi yang ingin dicari oleh konsumen ditunjukkan
pada diagram dibawah ini:
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
85,35%
85,35%
64,47%
64,47%
59,71%
53,85%
53,85%
50,92%
43,22%
37,73%
26,01%
22,71%
21,61%
20,15%
18,68%
16,85%
14,29%
12,09%
8,42
%
Gambar 4.12 Informasi mengenai perguruan tinggi yang dicari
4.4.2.3.4 Informasi perguruan tinggi paling penting untuk dicari
Dari informasi-informasi mengenai perguruan
tinggi yang ingin dicari, maka responden sekali lagi diminta
untuk menentukan satu informasi yang paling penting untuk
mereka cari dan ketahui mengenai perguruan tinggi. Dari
informasi inilah, maka dapat ditentukan mana informasi yang
90
wajib untuk selalu diinformasikan oleh perguruan tinggi kepada
para konsumennya. Berdasarkan hasil penelitian, maka
informasi yang paling penting untuk dicari oleh konsumen
adalah informasi mengenai jurusan, biaya/harga kuliah, kualitas
lulusan, kerjasama dengan perusahaan, dan beasiswa/PMDK.
Menurut hasil penelitian mengenai informasi
paling penting yang dicari oleh konsumen adalah:
1. Jurusan adalah sebesar 25,64%.
2. Biaya / Harga adalah sebesar 21,98%.
3. Kualitas Lulusan adalah sebesar 8,42%.
4. Kerjasama dengan perusahaan adalah sebesar 8,06%.
5. Beasiswa/PMDK adalah sebesar 6,23%.
6. Akreditasi adalah sebesar 5,13%.
7. Syarat Pendaftaran adalah sebesar 4,76%.
8. Nama Baik Universitas adalah sebesar 4,03%.
9. Fasilitas adalah sebesar 3,30%.
10. Sistem Perkuliahan adalah sebesar 1,83%.
11. Materi Perkuliahan adalah sebesar 1,83%.
12. Acara(event) universitas adalah sebesar 1,47%.
13. Kurikulum adalah sebesar 1,47%.
14. Lokasi kampus adalah sebesar 1,10%.
15. Kualitas Dosen adalah sebesar 1,10%.
16. Bahasa Pengantar adalah sebesar 1,10%.
91
17. Lingkungan sekitar Kampus adalah sebesar 1,10%.
18. Komunitas Mahasiswa adalah sebesar 1,10%.
19. Promo universitas adalah sebesar 0,37%.
Perbandingan informasi paling penting mengenai
perguruan tinggi untuk dicari oleh siswa-siswi ditunjukkan pada
diagram dibawah ini.
Jurusan
Biaya / Harga
Kualitas Lulusan
Kerjasama dengan perusahaan
Beasiswa/PMDK
Akreditasi
Syarat Pendaftaran
Nama Baik Universitas
Fasilitas
Sistem Perkuliahan
Materi Perkuliahan
Acara(event) universitas
Kurikulum
Lokasi kampus
Kualitas Dosen
Bahasa Pengantar
Lingkungan sekitar Kampus
Komunitas Mahasiswa
Promo universitas
25,64%
21,98%
8,42%
8,06%
6,23%
5,13%
4,76%
4,03%
3,30%
1,83%
1,83%
1,47%
1,47%
1,10%
1,10%
1,10%
1,10%
1,10%
0,37%
Gambar 4.13 Informasi paling penting mengenai perguruan tinggi yang dicari
4.4.2.4 Faktor Pemilihan Perguruan Tinggi
Sebagai produsen tentunya harus memahami apa
yang ada di benak konsumennya dari perilaku mencari
informasi sampai dengan faktor-faktor apa sajakah yang
menjadi pertimbangannya dalam memilih perguruan tinggi.
Dengan mengetahui apa saja yang menjadi faktor pertimbangan
92
utama dari seorang konsumen ketika memilih perguruan tinggi,
maka perguruan tinggi dapat menentukan strategi komunikasi
dan saluran komunikasi yang tepat yang didukung oleh
informasi hasil penelitian sebelumnya seperti: informasi yang
dicari mengenai perguruan tinggi, sumber informasi, dan
kegiatan yang dilakukan untuk mencari informasi mengenai
perguruan tinggi.
4.4.2.4.1 Faktor Pertimbangan Utama dalam Pemilihan Perguruan
Tinggi
Untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor
pertimbangan utama bagi siswa-siswi dalam memilih
perguruan tinggi, sebuah penelitian dilakukan untuk
mengetahui hal tersebut sehingga bisa membantu perguruan
tinggi dalam merancang pilihan fokus utama dalam strategi
komunikasinya. Responden diuji dengan memilih salah satu
yang menjadi faktor pertimbangan utama dari faktor-faktor
pertimbangan yang telah dihasilkan dari penelitian kualitatif
sebelumnya.
Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa yang
menjadi 3 faktor pertimbangan utama adalah jurusan yang
ditawarkan oleh perguruan tinggi bersangkutan, harga/biaya
kuliah yang ditawarkan, dan kualitas prospek lulusan (lulusan
mudah bekerja).
93
Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor yang
menjadi pertimbangan utama dalam memilih sebuah perguruan
tinggi adalah:
1. Jurusan adalah sebesar 30,77%.
2. Harga / Biaya Kuliah adalah sebesar 23,44%.
3. Kualitas Prospek Lulusan (Lulusan Mudah Bekerja)
adalah sebesar 21,25%.
4. Rekomendasi Keluarga adalah sebesar 4,40%.
5. Ketersediaan Beasiswa / PMDK adalah sebesar
3,66%.
6. Lokasi Kampus adalah sebesar 2,56%.
7. Fasilitas adalah sebesar 2,56%.
8. Nama Baik perguruan tinggi tersebut adalah sebesar
2,20%.
9. Kerjasama dengan perusahaan adalah sebesar 2,20%.
10. Keunggulan perguruan tinggi tersebut adalah sebesar
1,83%.
11. Jarak ke kampus adalah sebesar 1,10%.
12. Prestasi perguruan tinggi tersebut adalah sebesar
1,10%.
13. Kualitas Dosen adalah sebesar 1,10%.
14. Tingkat Akreditasi adalah sebesar 0,73%.
15. Banyak Teman yang kuliah di perguruan tinggi
tersebut adalah sebesar 0,73%.
94
16. Komunitas Mahasiswa adalah sebesar 0,37%.
Perbandingan faktor-faktor yang menjadi
pertimbangan utama dalam memilih sebuah perguruan tinggi
ditunjukkan pada diagram dibawah ini:
Jurusan
Harga / Biaya Kuliah
Kualitas Prospek Lulusan (Lulusan Mudah Bekerja)
Rekomendasi Keluarga
Ketersediaan Beasiswa / PMDK
Lokasi Kampus
Fasilitas
Nama Baik perguruan tinggi tersebut
Kerjasama dengan perusahaan
Keunggulan perguruan tinggi tersebut
Jarak ke kampus
Prestasi perguruan tinggi tersebut
Kualitas Dosen
Tingkat Akreditasi
Banyak Teman yang kuliah di perguruan tinggi tsb.
Komunitas Mahasiswa
30,77%
23,44%
21,25%
4,40%
3,66%
2,56%
2,56%
2,20%
2,20%
1,83%
1,10%
1,10%
1,10%
0,73%
0,73%
0,37%
Gambar 4.14 Faktor pertimbangan utama dalam pemilihan perguruan tinggi
4.4.2.4.2 Pemetaan Faktor Pertimbangan Utama yang penting dan
menentukan dalam pemilihan Perguruan Tinggi
Untuk mendapatkan hasil yang lebih detail
mengenai faktor-faktor pertimbangan utama manakah yang
sebenarnya dianggap lebih penting dan lebih menentukan
ketika seorang siswa-siswi atau konsumen untuk memilih
95
perguruan tinggi, maka faktor-faktor pertimbangan utama
tersebut diuji antara derajat seberapa pentingnya dengan derajat
seberapa menentukannya ketika melakukan pertimbangan
pemilihan perguruan tinggi. Responden diminta untuk mengisi
masing-masing faktor yang dianggap penting dan menentukan
dalam pertimbangan memilih perguruan tinggi berdasarkan
derajat pentingnya dan derajat menentukannya. Setelah itu,
faktor-faktor tersebut diberikan nilai sesuai dengan bobotnya
dan dirata-ratakan untuk menghasilkan sebuah pemetaan
(mapping) yang membentuk 4 kuadran yakni:
1. Kuadran faktor kurang penting dan kurang menentukan.
2. Kuadran faktor penting tetapi kurang menentukan.
3. Kuadran faktor kurang penting tetapi menentukan.
4. Kuadran faktor lebih penting dan lebih menentukan.
Berdasarkan hasil penelitian, maka faktor-faktor
yang masuk ke masing-masing kuadran adalah:
1. Faktor-faktor dalam kuadran faktor kurang penting dan
kurang menentukan adalah: banyak teman yang kuliah
di perguruan tinggi tersebut, komunitas mahasiswa,
lingkungan sekitar kampus, lokasi kampus, jarak ke
kampus, dan kegiatan UKM (kegiatan ekstrakurikuler
kampus).
96
2. Faktor-faktor dalam kuadran faktor penting tetapi kurang
menentukan adalah: ketersediaan beasiswa / PMDK.
3. Tidak ada faktor apapun yang masuk ke dalam kuadran
faktor kurang penting tetapi menentukan.
4. Faktor-faktor dalam kuadran faktor lebih penting dan lebih
menentukan adalah: jurusan, kualitas prospek lulusan
(lulusan mudah bekerja), harga / biaya kuliah,
kerjasama dengan perusahaan, prestasi perguruan tinggi
tersebut, keunggulan perguruan tinggi tersebut,
rekomendasi keluarga, fasilitas, nama baik perguruan
tinggi tersebut, tingkat akreditasi, dan kualitas dosen.
Dilihat dari hasil penelitian, maka faktor-faktor
yang dianggap paling penting dan paling menentukan adalah
faktor: jurusan atau program studi yang ditawarkan oleh
perguruan tinggi bersangkutan, kualitas prospek lulusan
(lulusan mudah bekerja), dan harga / biaya kuliah yang
ditawarkan. Perbandingan dan peta masing-masing faktor yang
dianggap penting dan menentukan ditunjukkan pada gambar
dibawah ini:
97
Harga / Biaya Kuliah
Jurusan
Kualitas Prospek Lulusan (Lulusan Mudah Bekerja)
Lokasi Kampus
Jarak ke kampus Ketersediaan Beasiswa / PMDK
Nama Baik perguruan tinggi tersebut
Prestasi perguruan tinggi tersebut
Keunggulan perguruan tinggi tersebut
Fasilitas
Kerjasama dengan perusahaan
Tingkat AkreditasiKualitas Dosen
Banyak Teman yang kuliah di perguruan tinggi tersebut
Komunitas Mahasiswa
Lingkungan sekitar Kampus
Kegiatan UKM (kegiatan ekstrakurikuler kampus)
Rekomendasi Keluarga
1,70
1,80
1,90
2,00
2,10
2,20
2,30
2,40
2,50
2,60
2,70
2,80
2,90
3,00
3,10
3,20
3,30
3,40
3,50
3,60
3,70
3,80
3,90
4,00
1,70 1,80 1,90 2,00 2,10 2,20 2,30 2,40 2,50 2,60 2,70 2,80 2,90 3,00 3,10 3,20 3,30 3,40 3,50 3,60 3,70 3,80 3,90 4,00
Derajatpentingnya faktor
Derajatmenentukannya faktor
Gambar 4.15 Pemetaan faktor pertimbangan utama yang penting dan menentukan
dalam pemilihan perguruan tinggi