bab 4 anekdot
TRANSCRIPT
npa
an setelah
BAB 4
ANEKDOT
KI3: Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan
rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengevaluasi teks anekdot dari aspek
makna yang tersirat
Menganalisis struktur dan aspek
kebahasaan teks anekdot
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
1.1 mengontruksi makna tersirat dalam
sebuah teks anekdot baik lisan
maupun tertulis
1.2 menciptakan kembali teks anekdot
dengan memperhatikan struktur dan
unsur kebahasaan
Sebuah keputusan atau kebijakan yang diambil kadang tidak dapat memuaskan banyak
pihak. Ada pihak yang tidak setuju atau kontra terhadap keputusan atau kebijakan tersebut.
Mungkin saja pihak yang kontra melihat banyak kelemahan atau kekurangan dari keputusan
atau kebijakan tersebut dan tidak jarang melontarkan kritikan. Beberapa orang dapat
menerima kritikan tersebut namun kadang sebaliknya tidak dapat menerima kritikan. Kritikan
yang disampaikan dengan cara yang kurang tepat kadang tidak dapat diterima dan dapat
menimbulkan kesalahpahaman atau menimbulkan permasalahan baru. Oleh karena itu, kadang
sebuah kritikan disampaikan dengan sindiran atau dikemas dalam cerita lucu. Sebuah cerita
lucu yang berisi sindiran sering disebut cerita anekdot.
“Anda takkan pernah melakukan segalanya di dunia ini ta
adanya keberanian. Itu adalah kualitas terbesar dari pemikir
kehormatan”
Aristoteles
42
KEGIATAN SATU
A. Mengevaluasi Teks Anekdot Dari Aspek Makna Yang Tersirat Dan
Mengontruksi Makna Tersirat Dalam Sebuah Teks Anekdot Baik Lisan
Maupun Tertulis
Latihan Satu
1. Berdasarkan ilustrasi gambar di atas tentukan:
a. Topik/masalah yang sedang dibahas?
b. Apa tujuan dialog dalam gambar di atas?
c. Apa latar belakang situasi/kondisi/keadaan di masyarakat sehingga muncul dialog
seperti itu?
d. Menurutmu pemahamanmu apa maksud pertanyaan “ Apakah kalau corona sudah
hilang korupsi juga akan hilang? Apa sebenarnya yang ada dalam pikiran penanya?
e. Menurut pemahamanmu apa maksud jawaban “ Korupsi itu bukan virus tetapi
misterius? Jelaskan!
f. Apakah ada pihak/situasi/kondisi yang sedang disindir?siapa?
2. Buatlah cerita singkat /bentuk dialog berdasarkan ilustrasi gambar di atas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
43
3. Bacalah cerita di bawah ini!
Cerita 1
Seekor Katak yang Mendatangi Peramal
“Seekor katak pergi menemui seorang peramal untuk mengetahui apakah dia
beruntung
dalam urusan asmara atau tidak.”
Peramal itu kemudian membaca telapak tangan si katak dan berkata, “Aku mempunyai
kabar baik dan kabar buruk. Mau dengar yang mana dulu?” Si katak ingin mendengat
kabar baiknya terlebih dulu.
Peramal pun berkata, “Kamu akan bertemu seorang gadis cantik. Dia akan tertarik
padamu dan ingin mengetahui segala sesuatu tentang dirimu. Dia ingin kamu terbuka
padanya dan memberikan hatimu padanya.”
“Wah, itu hebat!” kata si katak. “Tapi, apa kabar buruknya?” “Kamu akan bertemu
dengannya di kelas biologi.”
Cerita 2
Judul : Kursi Lupa
Lili dan Lulu adalah teman dekat, mereka sedang mengobrol sambil menunggu tukang
bakso lewat. Untuk menghilangkan rasa jenuh, mereka memutuskan untuk bermain
tebak-tebakkan.
Orang pertama yang mendapat giliran adalah Lili. Lili bertanya pada Lulu, “Lu, kursi
apa yang bisa membuat orang lupa ingatan?”. Lulu tidak langsung menjawab ia
berpikir sejenak.
Setelah berpikir sejenak, Lulu langsung menjawab, “Kursi mobil, karena kalau kita
duduk di mobil, terus mobilnya kecelakaan, maka kita bisa amnesia.” Meskipun
jawabannya bagus, namun Lili menggeleng. Tandanya jawaban dari Lulu salah.
“Jawaban yang benar adalah kursi DPR”, jawab Lili singkat.
Lulu tidak terima, menurutnya jawaban Lili tidak masuk akal. Untuk meyakinkan
temannya, Lili menjelaskan, “Anggota DPR sebelum duduk di kursi DPR banyak
membuat janji kampanye, namun ketika sudah duduk di kursi DPR, mereka amnesia
seketika”. Mendengar jawaban itu Lulupun tertawa.
Latihan Dua 1. Apakah ada unsur kelucuan dalam cerita-cerita tersebut?
2. Cerita mana yang mengandung sindirian?
3. Apabila ada siapakah pihak yang disindir? Dan apa isi sindirannya?
4. Apakah isi sindiran mudah dipahami (ketika orang membaca sudah dapat menangkap
maksud sindirannya sehingga efektif dan mengena/tepat sasaran?)
44
5. Menurutmu apa cerita “ Kursi DPR” tersebut lucu? Apa yang membuatnya lucu?
Jelaskan!
Contoh :
Seperti si katak yang salah paham mengartikan arti “ Dia akan tertarik padamu dan
ingin mengetahui segala sesuatu tentang dirimu. Dia ingin kamu terbuka padanya dan
memberikan hatimu padanya.” Si katak berpikir putri itu benar-benar jatuh cinta dan
tertarik padanya padahal sebenarnya si putri itu ingin membedah si katak untuk
eksperimennya. Jadi letak kelucuan karena salah paham.
6. Carilah beberapa cerita lucu dan analisislah hal-hal apa saja yang bisa membuat cerita itu
lucu/ analisislah letak kelucuan cerita tersebut!
7. Perbaiki cerita di atas agar sindiran bisa tepat sasaran dan lebih lucu lagi?
Temukan perbedaan dan persamaan antara kedua cerita di atas!
No Aspek Cerita 1 Cerita 2
1 Bentuk Teks
2 Unsur-Unsur Teks
3 Tujuan
4 Lain-lain
1. Buatlah kesimpulan dari dua cerita di atas yang mengandung unsur kelucuan dan bertujuan
untuk mengkritik atau menyindir ? Beri buktinya (siapa yang disindir dan apa isi
sindirannya!
2. Buatlah kesimpulan dari dua cerita di atas yang merupakan teks anekdot dan berilah
alasannya.
3. Buatlah kesimpulan pengertian teks anekdot dan ciri-ciri teks anekdot!
45
Latihan Tiga
Negara yang Lucu
Ada dua orang sahabat lintas negara bernama Sasha dan Steven. Mereka berdua sedang asyik
memperbincangkan mengenai kelucuan sebuah negara.
Sasha : “Swiss itu negara yang lucu.”
Steven : “Mengapa?”
Sasha : “Sebab negara Swiss mempunyai kementerian angkatan laut. Padahal mereka tidak
memiliki wilayah laut.”
Mendengar ucapan Sasha, Steven pun tertawa terbahak-bahak. Namun, Steven segera berhenti
tertawa.
Steven : “Tapi Sa, negaramu sepertinya lebih lucu.”
Sasha : “Lho, mengapa?”
Steven : “Sebab negaramu punya kementerian urusan uang. Padahal, kalian tak punya uang.”
Sasha : (Menutup mukanya karena malu).
1. Apa yang membuat Steven tertawa terbahak-bahak?
2. Apa yang membuat Shasa merasa malu?
3. Apakah Shasa merasa tersindir?
4. Mengapa Shasa merasa tersindir?
5. Apakah sindiran itu sesuai dengan kenyataan/Keadaan yang sebenarnya? Berilah alasannya!
46
KEGIATAN DUA
A. Menganalisis struktur dan aspek kebahasaan teks anekdot menciptakan kembali
teks anekdot dengan memperhatikan struktur dan unsur kebahasaan
Struktur teks anekdot
1. Abstraksi merupakan bagian yang menyatakan latar belakang atau gambaran umum
tentang isi teks
Contoh : Lili dan Lulu adalah teman dekat, mereka sedang mengobrol sambil
menunggu tukang bakso lewat. Untuk menghilangkan rasa jenuh, mereka memutuskan
untuk bermain tebak-tebakkan.
2. Orientasi adalah bagian cerita yang mengarah pada terjadinya krisis, atau konflik,
bagian ini menjadi penyebab timbulnya krisis.
Contoh : Orang pertama yang mendapat giliran adalah Lili. Lili bertanya pada Lulu, “Lu,
kursi apa yang bisa membuat orang lupa ingatan?”. Lulu tidak langsung menjawab
ia berpikir sejenak.
3. Krisis atau komplikasi adalah bagian dari inti peristiwa. Pada bagian ini inilah terdapat
kekonyolan dan kelucuannya dan menggundang tawa.
Contoh : Setelah berpikir sejenak, Lulu langsung menjawab, “Kursi mobil, karena
kalau kita duduk di mobil, terus mobilnya kecelakaan, maka kita bisa amnesia.”
Meskipun jawabannya bagus, namun Lili menggeleng. Tandanya jawaban dari Lulu
salah. “Jawaban yang benar adalah kursi DPR”, jawab Lili singkat.
4. Reaksi adalah tanggapan atau respon terhadap krisis, biasanya merupakan sikap
mencela atau menertawakan untuk menyindir.
Contoh : Lulu tidak terima, menurutnya jawaban Lili tidak masuk akal. Untuk
meyakinkan temannya, Lili menjelaskan, “Anggota DPR sebelum duduk di kursi DPR
banyak membuat janji kampanye, namun ketika sudah duduk di kursi DPR, mereka
amnesia
5. Koda adalah bagian penutup atau kesimpulan sebagai penanda berakhir cerita yang
berisi persetujuan, komentar atau penjelasan atas maksud cerita yang dipaparkan
sebelumnya.
Contoh : Mendengar jawaban itu Lulupun tertawa.
47
Judul : Sudah Terang
Malam itu, Bonar pergi berjalan-jalan mengendarai motor untuk membeli bakso. Ia melewati
Jalan Sudirman yang terang. Namun tiba-tiba Bonar dikagetkan dengan sempritan Pak Polisi.
Tentu saja ia harus kena semprit Pak Polisi. Bukannya ini malam hari dan biasanya di malam
hari tidak ada razia. Dengan perasaan sedikit kesal akhirnya Bonar memarkirkan sepeda
motornya.
“Ada apa Pak, kenapa saya disemprit?” tanya Bonar Penasaran. “Lampu bapak kenapa tidak
nyala? Inikan malam hari, bahaya jika lampu bapak tidak nyala”, jawab Pak Polisi. Mendengar
hal tersebut, Bonar langsung merasa heran. “Loh, inikan Jalan Sudirman Pak, Bapak tidak lihat
ada banyak lampu jalan dimana-mana”, Bonar tidak mau kalah. “Tetap saja pak, menyalakan
lampu motor pada saat berkendara itu wajib hukumnya”, tegas Pak Polisi.
Bonar jelas merasa tidak terima dengan pernyataan Pak Polisi. Tanpa basa-basi Pak Polisi
menarik penutup kecil ban motor Bonar. Tentu saja hal ini membuat ban motor Bonar menjadi
kempes. “Kenapa bapak kempesin ban motor saya?” tanya Bonar panik. “Ya tidak perlu panik
Pak Bonar, di sinikan banyak angin, tinggal gunakan angina yang ada di sekitar sini buat ban
bapak.” Jawab Pak Polisi.
Pak Polisi tidak menilang Bonar, ia meninggalkan Bonar kebingungan karena ban motornya
kempes. Kini Bonar menyesali jawabannya yang asal-asalan. Ia berjanji tidak akan mau
berurusan dengan polisi lalulintas lagi.
Latihan Satu
1. Pada paragraph ke berapa yang menyatakan latar belakang atau gambaran umum tentang
isi teks?
2. Pada paragraph ke berapa bagian cerita yang mengarah pada terjadinya krisis, atau konflik,
bagian ini menjadi penyebab timbulnya krisis?
3. Pada paragraph ke berapa terdapat kekonyolan dan kelucuannya dan menggundang tawa.
Dan merupakan inti cerita?
4. Pada paragraph ke berapa tanggapan atau respon terhadap krisis, sikap mencela atau
menertawakan untuk menyindir?
5. Pada paragraph ke berapa bagian penutup atau kesimpulan sebagai penanda berakhir cerita
yang berisi persetujuan, komentar atau penjelasan atas maksud cerita?
48
Latihan Dua
1. Dengan perasaan sedikit kesal akhirnya Bonar memarkirkan sepeda motornya.
“Ada apa Pak, kenapa saya disemprit?”
Carilah dan tuliskan kalimat langsung dan tidak langsung yang terdapat dalam teks
anekdot di atas.
a. Kalimat langsung
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
b. Kalimat tidak langsung
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
2. Ubahlah kalimat langsung di bawah ini menjadi kalimat tidak langsung
a. ……………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………………………
3. Ubahlah kalimat tidak langsung menjadi kalimat langsung.
4. Apa saja Kata ganti orang yang dapat menggantikan Bonar dan Pak Polisi? Dan sebutkan
macam-macam kata ganti orang!
• Bonar pergi berjalan-jalan mengendarai motor untuk membeli bakso.
• Tanpa basa-basi Pak Polisi menarik penutup kecil ban motor Bonar
5. Sebutkan kata keterangan yang terdapat dalam teks di atas!
6. Sebutkan konjungsi /kata penghubung yang ada dalam teks di atas!
7. Buatlah kesimpulan ciri kebahasaan yang terdapat dalam teks anekdot!
8. Buatlah kesimpulan mengapa di dalam teks tersebut banyak terdapat kata ganti orang
ketiga tunggal, keterangan waktu, kata kerja material , konjungsi bermakna waktu dan
penjelas!
Latihan Tiga
1. Buatlah kalimat yang menggunakan orang ketiga tunggal!
2. Buatlah kalimat yang menggunakan keterangan waktu!
3. Buatlah kalimat yang menggunakan kata kerja material!
4. Buatlah kalimat yang menggunakan konjungsi bermakna waktu!
5. Buatlah kalimat yang menggunakan konjungsi bermakna penjelas !
49
Latihan Empat
Pada suatu waktu, dalam sebuah kunjungannya ke Amerika Serikat, Presiden Indonesia ke-4
terlibat dialog singkat dengan Presiden Amerika Serikat di Gedung Putih. Presiden Indonesia
kemudian bercerita mengenai presiden-presiden yang pernah menjabat di Nusantara.
“Presiden Indonesia itu gila semua,” celetuk Presiden RI.
“Kenapa Anda berbicara seperti itu ? Bisa tolong dijelaskan ?”, Presiden AS bertanya tidak
mengerti.
“Ya presiden pertama kami gila wanita, kemudian presiden kedua gila akan harta, lalu presiden
yang menjabat sebelum saya sangat gila teknologi.”
“Lalu bagaimana dengan Anda sendiri yang menjabat sebagai Presiden RI sekarang ini ?”,
Presiden Amerika Serikat bertanya.
Presiden RI pun menjawab sembari tertawa, “Kalau sekarang ini, yang gila yaa yang milih
saya”.
Tentukan Struktur Teks Anekdot di atas!
No Bagian Kutipan Alasan
1 Abtraksi
2 Orientasi
3 Krisis
4
Reaksi
50
5 Koda
Latihan Lima
Wakil Rakyat
Dua orang pemuda tengah berbicang-bincang di pos ronda saat hujan rintik-rintik.
Dimas: Wakil rakyat, bukannya menyejahterakan rakyat malah menyejahterakan diri sendiri.
Ilham: Lebih parahnya lagi, banyak yang terlibat korupsi.
Dimas: Parah memang. Rakyat makin susah, wakil rakyat makin makmur. Banyak rakyat hidup
di jalanan, sementara wakil rakyat tinggal di rumah mewah. Sejahtera sekali mereka yang
duduk di kursi DPR.
Ilham: Tapi, kalau dipikir-pikir, wakil rakyat berarti mewakili rakyat.
Dimas: Memang.
Ilham: Mereka mewakili rakyat. Artinya, rakyat ingin kaya, sudah diwakili sama wakil rakyat.
Rakyat ingin punya rumah mewah, sudah diwakili sama wakil rakyat. Bahkan, rakyat yang mau
berantem pun sudah diwakili.
Dimas: Hahaha…. Tapi, yang maksudnya apa?
Ilham: Waktu sidang, kan tidak jarang pada berantem.
Dimas: Hahaha….
1. Ubahlah dialog di atas dalam bentuk narasi!
2. Teks harus sesuai dengan struktur teks anekdot!
3. Teks harus sesuai dengan ciri kebahasan teks anekdot!
51
Tugas 1
Carilah teks anekdot dan analisislah.
Isi Sindiran
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………
Pihak yang disindir ……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………
Kalimat yang mengandung kelucuan
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………
Struktur Anekdot
Abtrasksi
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………
52
Orientasi
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………
Krisis
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………
Reaksi
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………
Koda
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………
53
Tugas 2
Buatlah teks anekdot dengan memperhatikan struktur dan ciri kebahasaan berdasarkan gambar
di bawah ini!
Abtrasksi
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Orientasi …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Krisis
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
54
Reaksi
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Koda
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
55