bab 3_2013_0035

27
46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu” (Sugiyono, 2011, p.3). 3.1 Metode Penelitian Penulisan dalam penelitian ini menggunakan metode kombinasi model atau disain sequential explanatory (urutan pembuktian), metode penelitian kombinasi yang menggabungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara berurutan, di mana pada tahap pertama penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan pada tahap ke dua dilakukan dengan metode kualitatif” (Sugiyono, 2011, p.415). Metode kuantitatif berperan untuk memperoleh data kuantitatif yang terukur dan metode kualitatif berperan untuk memperdalam data kuantitatif yang telah diperoleh pada tahap awal, sehingga saling melengkapi.

Upload: sakuragiwinata

Post on 26-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ueue

TRANSCRIPT

  • 46

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

    tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011, p.3).

    3.1 Metode Penelitian

    Penulisan dalam penelitian ini menggunakan metode kombinasi model atau

    disain sequential explanatory (urutan pembuktian), metode penelitian kombinasi

    yang menggabungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara berurutan, di

    mana pada tahap pertama penelitian dilakukan dengan menggunakan metode

    kuantitatif dan pada tahap ke dua dilakukan dengan metode kualitatif (Sugiyono,

    2011, p.415). Metode kuantitatif berperan untuk memperoleh data kuantitatif yang

    terukur dan metode kualitatif berperan untuk memperdalam data kuantitatif yang

    telah diperoleh pada tahap awal, sehingga saling melengkapi.

  • 47

    3.2 Kerangka Pikiran

    Kerangka pikiran menggambarkan kerangka utama yang digunakan dalam

    menganalisis kajian yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Kerangka pikiran

    disusun berdasarkan langkah-langkah penelitian dalam disain sequential explanatory

    yang terdapat pada buku Metode Penelitian Bisnis, karangan Prof. Dr. Sugiyono

    (2011), halaman 416.

    STUDI LITERATUR

    EFISIENSI

    EFEKTIVITAS

    OPTIMAL

    MANAJEMEN PROYEK

    PROJECT EVALUATION TOOLS, ALBERTA MAJOR CONSTRUCTION

    KESIMPULAN DAN SARAN

    KETERBATASAN PENELITIAN

    KESIMPULAN DARI HASIL PENELITIAN

    SARAN UNTUK PERUSAHAAN

    Gambar 3.1 Bagan Kerangka Pikiran

    START

    KAJIAN PENDAHULUAN

    IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN

    TUJUAN PENELITIAN

    PENGEMBANGAN INSTRUMEN

    PENGUMPULAN DATA PRIMER, DATA

    SEKUNDER DAN DATA TERSIER

    ANALISIS DATA PRIMER, DATA SEKUNDER

    DAN DATA TERSIER

    EVALUASI PENERAPAN MANAJEMEN

    PROYEK PT. SKP DALAM PROYEK ANPP

    FINISH

  • 48

    3.3 Rancangan Penelitian

    Penjelasan mengenai tahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian ini

    adalah sebagai berikut,

    Kajian pendahuluan

    Pada tahap ini, akan mempertimbangkan topik atau masalah apa yang

    akan diteliti dan langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan.

    Identifikasi permasalahan dan tujuan penelitian

    Identifikasi permasalahan dilakukan dengan mengadakan diskusi

    dengan Finance Director PT. SKP serta Operational Director PT. SKP untuk

    menemukan permasalahan yang sedang dihadapai oleh PT. SKP, dari hasil

    diskusi tersebut ditemukan permasalahan-permasalahan yang sedang dialami

    oleh PT. SKP.

    Permasalahan tersebut menimbulkan pertanyaan dari pihak

    manajemen. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan manajemen

    tersebut, yaitu apakah manajemen proyek PT. SKP dalam proyek ANPP

    sudah diterapkan dengan optimal atau tidak.

    Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang

    berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik

    hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Jadi dalam

    penelitian ini Peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel

  • 49

    lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain

    (Sugiyono, 2011, p.59).

    Studi literatur

    Pada tahap ini, dilakukan pemahaman terhadap landasan teori yang

    terkait dengan penelitian yang diperoleh dari buku-buku, artikel, penelitian

    terdahulu, dan jurnal. Landasan teori tersebut antara lain definisi efisiensi,

    definisi efektivitas, definisi optimal, hal-hal mengenai manajemen proyek,

    serta metode evaluasi manajemen proyek yang diinspirasi oleh penelitian yang

    sudah dilakukan sebelumnya. Setelah melakukan studi literatur, gambaran

    mengenai langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk pengerjaan penelitian

    ini sudah lebih jelas dan terarah.

    Pengembangan instrumen

    Pada tahap ini, penelitian dilanjutkan dengan penemuan instrumen

    parameter yang dapat digunakan untuk menganalisis efisiensi dan efektivitas

    manajemen proyek konstruksi. Instrumen tersebut diperoleh dari metode

    analisis proyek Alberta Major Construction, lalu diuji validitas dan reabilitas

    oleh peneliti terdahulu untuk mengetahui signifikansinya dalam pembangunan

    proyek yang disesuaikan dengan sistem, kultur dan keadaan industri

    konstruksi di Indonesia. Dari hasil penelitian terdahulu, diperoleh instrumen

    parameter serta bobot yang sesuai dengan kondisi industri konstruksi di

    Indonesia, maka dari itu penelitian ini menggunakan instrumen tersebut.

  • 50

    Pengumpulan data primer, data sekunder dan data tersier

    Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan data-data primer, sekunder dan

    tersier yang terkait dengan instrumen parameter penelitian ini.

    Data primer

    Penyebaran kuesioner dan wawancara terhadap orang-orang yang terlibat

    dengan proyek ANPP. Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner,

    dilakukan pemilihan sampel dari populasi yang ada, pengambilan sampel

    dilakukan dengan teknik nonprobability sample (sampling purposive,

    yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,

    2011, p.126).

    Data sekunder

    Pengumpulan dokumen-dokumen yang dimiliki oleh PT. SKP yang

    berkaitan dengan penelitian.

    Data tersier

    Pengumpulan data-data yang berkaitan dengan penelitian ini yang

    diperoleh dari pihak-pihak ketiga.

    Analisis data primer, data sekunder dan data tersier

    Pada tahap ini akan dianalisis seluruh hasil pengumpulan data-data

    primer, sekunder dan tersier yang telah dilakukan sebelumnya. Data yang

    diperoleh melalui kuesioner akan dihitung dengan menggunakan Microsoft

    Office Excel. Setelah mendapatkan hasil rata-rata dari setiap kriteria dan sub-

    sub kriteria, maka akan dikalikan dengan bobot yang diperoleh berdasarkan

  • 51

    hasil pembobotan dari penelitian terdahulu. Hasil perkalian tersebut adalah

    nilai penerapan manajemen proyek PT. SKP dalam proyek ANPP dengan

    nilai tertinggi adalah 5. Wawancara dilakukan untuk memperoleh kajian yang

    lebih mendalam mengenai kriteria serta sub kriteria yang digunakan pada

    kuesioner ini.

    Evaluasi penerapan manajemen proyek PT. SKP dalam proyek ANPP

    Setelah mendapatkan hasil dari pengumpulan data (primer, sekunder

    dan tersier), maka akan dilakukan pembahasan atas hasil dari evaluasi yang

    telah dilakukan. Pembahasan dilakukan pada setiap kriteria dan pada setiap

    sub kriteria.

    Kesimpulan dan saran

    Hasil dari keseluruhan proses penelitian akan disimpulkan pada tahap

    ini, sehingga mendapatkan gambaran mengenai kinerja manajemen proyek

    PT. SKP dalam proyek ANPP, saran-saran akan diberikan yang diharapkan

    dapat diimplementasikan oleh PT. SKP.

  • 52

    3.4 Metode Analisis

    Untuk pengukuran efektifitas dan efisiensi manajemen proyek PT. SKP dalam

    proyek ANPP, diperlukan tools yang dianggap sesuai dengan pokok bahasan

    penelitian. Terdapat beberapa pilihan metode alat ukur, yaitu:

    Construction Product Industry, Key Performance Indicator

    Pengukuran terhadap beberapa indikator penting dalam konstruksi melalui

    benchmarking terhadap grafik-grafik yang dianggap ideal (Santoso, 2005,

    p.53).

    Matrix Effectiveness Review Technique

    Pengukuran dengan menggunakan metode matriks dan menggunakan ilmu

    statistik sebagai dasar perhitungannya (Santoso, 2005, p.53).

    Project Management Scorecard

    Kaplan & Norton (2000) mengatakan bahwa Balanced scorecard

    menerjemahkan misi dan strategi perusahaan ke dalam seperangkat ukuran

    yang menyeluruh yang memberi kerangka kerja bagi pengukuran dan sistem

    manajemen strategis. Selain tetap memberikan penekanan pada pencapaian

    tujuan finansial, balanced scorecard juga memuat faktor pendorong kinerja

    tercapainya tujuan finansial tersebut. Scorecard mengukur kinerja perusahaan

    pada empat perspektif yang seimbang: finansial, pelanggan, proses bisnis

    internal, dan proses pembelajaran serta pertumbuhan. Balanced scorecard

    memungkinkan perusahaan mencatat hasil kinerja finansial sekaligus

  • 53

    memantau kemajuan perusahaan dalam membangun kemampuan dan

    mendapatkan aktiva tak berwujud yang dibutuhkan untuk pertumbuhan masa

    datang (p.2).

    Project Evaluation Tools, Alberta Major Construction

    Santoso (2005) menjelaskan bahwa kelebihan Project Evaluation Tools dari

    Alberta Major Construction, antara lain:

    Merupakan alat ukur yang memang khusus untuk industri konstruksi,

    sementara beberapa tools lainnya tidak diperuntukan khusus untuk

    industri konstruksi.

    Bersifat kuantitatif, memiliki standar nilai yang pasti untuk dijadikan

    acuan.

    Tools ini adalah bagaimana mengelola sumber daya yang ada untuk

    mengatasi three constraint of project management.

    (p.54)

  • 54

    3.5 Project Evaluation Tools, Alberta Major Construction

    Penelitian ini mengadaptasi dari penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh

    mahasiswi MM-FEUI, Mulyawati Santoso dengan judul Pengukuran Efisiensi dan

    Efektivitas Manajemen Proyek PT. PNI dalam Proyek The Plaza Semanggi pada

    tahun 2005. Pada penelitiannya, beliau menggunakan alat ukur Project Evaluation

    Tools dari Alberta Major Construction karena dianggap paling cocok untuk

    mengukur kinerja manajemen proyek suatu perusahaan yang bergerak di bidang

    konstruksi apakah sudah efisien dan efektif atau tidak. Penjelasan lebih lanjut

    mengenai tools ini, dapat dilihat pada lampiran 1.

    Penelitian ini akan menggunakan metode yang sama dengan Santoso lakukan

    karena penelitian ini akan menganalisa manajemen proyek suatu perusahaan yang

    bergerak di industri konstruksi dan juga menganalisa efisiensi dan efektivitas

    manajemen proyek suatu proyek. Dari persamaan tersebut maka metode yang

    dilakukan oleh Santoso dapat dilakukan pada penelitian ini.

    Pembahasan dalam bentuk kuesioner untuk menilai efisiensi dan efektivitas

    manajemen proyek dibagi dalam tiga kuesioner. Terdapat tiga tahap dalam

    pengambilan kuesioner. Tujuan pengambilan data kuesioner dari tahap pertama

    sampai kedua yaitu untuk menghasilkan bobot untuk masing-masing kriteria dan

    masing-masing sub kriteria yang valid serta reliable. Hasil tahap pertama sampai

    kedua tersebut akan dikalkulasikan dengan hasil kuesioner terakhir yaitu kuesioner

    tahap ketiga yang diberikan kepada responden yang terlibat langsung pada proyek

  • 55

    yang diteliti untuk mengetahui nilai yang diperoleh manajemen proyek dalam

    menjalankan tugasnya.

    Pada penelitian ini, hasil dari tahap pertama sampai kedua yang telah

    dilakukan Santoso akan digunakan pada penelitian ini sebagai acuan untuk bobot

    masing-masing kriteria dan masing-masing sub kriteria. Bobot kriteria serta bobot

    sub kriteria tersebut akan digunakan dalam perhitungan akhir kinerja penerapan

    manajemen proyek ANPP setelah data dari kuesioner tahap ketiga yang dibagikan

    kepada pihak-pihak yang terkait langsung dalam proyek ANPP telah terkumpul.

    Perhitungan yang dilakukan untuk memperoleh hasil kalkulasi, dapat dilihat

    pada gambar berikut:

    x + x + dan seterusnya

    Gambar 3.2 Skema Cara Perhitungan Efisiensi dan Efektivitas Manajemen

    Proyek

    Sumber: Santoso, 2005, Pengukuran efisiensi dan efektivitas manajemen proyek PT.

    PNI dalam proyek The Plaza Semanggi. p.55

    Santoso (2005) menjelaskan bahwa hasil akhir yang diperoleh akan berupa

    angka dengan range antara 1 sampai dengan 5. Hasil tersebut akan dikonversikan

    dalam bentuk persentase (%) yang menjelaskan seberapa besar jauh usaha yang

    dilakukan dalam mengejar efisiensi dan efektivitas (100%) dalam pengelolaan

    manajemennya (Santoso, 2005, p.56).

    Nilai Total

    Sub-sub

    Kriteria(1)

    (Skala x

    Bobot Sub

    Kriteria(1))

    Bobot

    Kriteria

    (1)

    Nilai Total

    Sub-sub

    Kriteria(2)

    (Skala x

    Bobot Sub

    Kriteria(2))

    Bobot

    Kriteria

    (2)

  • 56

    Tahapan-tahapan dari tahap pertama sampai tahap kedua yang telah dilakukan

    oleh Santoso akan dijelaskan pada sub bab berikut ini.

    3.5.1 Tahap Pertama

    Kuesioner pada tahap ini terdiri dari kriteria-kriteria umum yang

    mempengaruhi terciptanya efisiensi dan efektivitas manajemen proyek, pada tahap ini

    masing-masing kriteria tersebut akan diberi bobot. Kriteria-kriteria diperoleh dari

    Project Evaluation Tools, Alberta Major Construction, yaitu:

    1. Pengaturan Biaya

    2. Pengaturan Jadwal

    3. Rencana Kerja

    4. Progress dan Produktivitas

    5. Manajemen Kualitas

    6. Pengaturan Keamanan Kerja

    7. Organisasi

    8. Hubungan Pekerja

    9. Manajemen Material

    10. Administrasi Sub Kontrak

    11. Pengaturan Peralatan Konstruksi (alat-alat berat)

    12. Pengaturan Alat-alat (kecil) Kerja Konstruksi

    13. Pengaturan Fasilitas Sementara

    14. Manajemen Scaffolding

  • 57

    Responden dapat menambahkan kriteria apabila ada kriteria yang belum

    tersedia pada 14 kriteria yang diberikan.

    Santoso (2005) mengatakan bahwa pekerjaan proyek melibatkan berbagai

    pihak dengan tugas yang berbeda-beda, maka dari itu terdapat perbedaan pendapat

    serta pandangan terhadap kriteria-kriteria yang dianggap paling krusial dalam

    menciptakan efisiensi dan efektivitas manajemen proyek. Tujuan dari tahap ini yaitu

    untuk mendapatkan keseragaman dari perbedaan-perbedaan pendapat dari berbagai

    pihak. Responden pada tahap ini terdiri dari para ahli dalam manajemen proyek yang

    berasal dari berbagai proyek, perusahaan, bidang dan jabatan. Responden berasal dari

    berbagai kalangan manajemen konstruski yang memiliki keterlibatan secara

    signifikan dalam proyek, mengalami lintas fungsi manajemen dan mengerti

    pelaksanaan manajemen proyek. Jabatan minimal adalah Site Manager dan harus

    merupakan ahli dan telah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun (Santoso, 2005,

    p.7). Para responden tersebut diminta untuk memberikan bobot mulai dari 0% sampai

    100% pada kolom yang tersedia pada kuesioner untuk setiap kriteria-kriteria, total

    dari bobot seluruh kriteria tersebut harus sama dengan 100%.

    Kuesioner untuk kriteria ini dapat dilihat pada lampiran 2. Kuesioner untuk

    kriteria ini diberikan dua kali kepada responden yang sama di waktu yang berbeda.

    Pengulangan ini bertujuan agar mendapatkan hasil yang valid serta reliable. Hasil

    dari penilaian masing-masing kriteria dari kuesioner yang pertama dan kuesioner

    yang kedua dijumlahkan lalu dibagi dua sehingga diperoleh hasil rata-rata akhir. Dari

    hasil rata-rata akhir tersebut maka dapat dibuat rangking, kriteria yang memiliki

  • 58

    bobot paling besar merupakan kriteria yang memiliki tingkatan krusial yang paling

    tinggi dalam manajemen proyek.

    Hasil dari tahap pertama yang telah dilakukan oleh Santoso dapat dilihat pada

    lampiran 3. Hasil diperoleh dengan cara merata-ratakan penilaian yang diberikan

    oleh para responden.

    Kriteria yang dianggap memiliki pengaruh terhadap keseluruhan manajemen

    proyek adalah kriteria-kriteria yang memiliki bobot dengan signifikasinya >= 5%,

    kriteria yang memiliki bobot dengan signifikasinya

  • 59

    Responden pada tahap ini masih sama dengan responden pada tahap pertama,

    hanya saja kuesioner pada tahap ini merupakan pembobotan terhadap sub-sub kriteria

    pada masing-masing kriteria dari 9 kriteria yang memiliki signifikansi >=5%.

    Responden juga akan mengisi kuesioner ini sebanyak dua kali di waktu yang berbeda

    agar dapat menghasilkan data yang valid serta reliable. Para responden tersebut

    diminta untuk memberikan bobot mulai dari 0% sampai 100% pada kolom penilaian

    yang tersedia pada kuesioner untuk setiap sub-sub kriteria pada masing-masing

    kriteria, total dari bobot seluruh sub-sub kriteria pada masing-masing kriteria tersebut

    harus sama dengan 100%.

    Pembobotan untuk sub kriteria diperoleh dengan cara yang sama dengan

    pembobotan untuk kriteria. Hasil dari tahap kedua yang telah dilakukan oleh Santoso

    dapat dilihat pada lampiran 5, pada hasil tersebut dapat dilihat bahwa sub kriteria

    yang memiliki persentase terbesar merupakan sub kriteria yang memiliki tingkat

    krusial yang paling tinggi pada masing-masing kriteria. Bentuk kuesioner pada tahap

    ini sama dengan kuesioner yang digunakan pada tahap ketiga, kuesioner tersebut

    dapat dilihat pada lampiran 6, perbedaannya hanya pada penilaiannya saja

    sedangkan seluruh kriteria serta sub-sub kriterianya sama.

  • 60

    3.5.3 Tahap Ketiga

    Pada penelitian ini, kuesioner serta bobot yang diperoleh dari hasil penelitian

    Santoso akan digunakan sebagai acuan pengukuran manajemen proyek ANPP. Pada

    tahap ketiga, pembagian kuesioner serta pengolahan data dari kuesioner akan

    dilakukan langsung oleh Peneliti.

    Responden pada penelitian ini adalah pihak-pihak yang terlibat langsung

    dalam proyek ANPP, responden tersebut antara lain Operational Director yang

    merupakan Project Manager dalam proyek ANPP, Finance Director, Site Manager

    serta pihak-pihak yang termasuk di dalam organisasi proyek ANPP. Kuesioner dapat

    dilihat pada lampiran 6. Responden diminta untuk menilai mengenai penerapan

    kesembilan kriteria serta sub-sub kriteria yang disebutkan pada kuesioner dengan

    kondisi aktual di proyek ANPP. Responden dapat memilih salah satu pilihan yang

    telah disediakan, pilihan tersebut adalah TIDAK DITERAPKAN (0%) atau SUDAH

    DITERAPKAN 25% atau SUDAH DITERAPKAN 50% atau SUDAH

    DITERAPKAN 75% atau SUDAH DITERAPKAN 100%, hasil pilihan tersebut akan

    dikonversikan dalam bentuk skala 1 sampai dengan skala 5.

    Terdapat penyesuaian pada sub-sub kriteria kesembilan, yaitu sub-sub kriteria

    dari kriteria administrasi sub kontrak. Pada proyek ANPP, PT. SKP merupakan sub

    kontraktor, maka penilaian pada kriteria ini adalah untuk dapat melihat seberapa

    besar pemahaman PT. SKP mengenai administrasi sub kontrak.

  • 61

    Hasil kuesioner ini diperoleh dengan cara merata-ratakan penilaian yang

    diberikan oleh seluruh responden. Seluruh komponen yang didapat dari hasil-hasil

    kuesioner tahap pertama sampai tahap ketiga digunakan untuk menentukan kinerja

    manajemen proyek ANPP ini sudah diterapkan secara efisien dan efektif atau tidak.

    Hasil rata-rata dianggap mewakili kondisi aktual dari penerapan kriteria-kriteria

    dalam proyek ANPP.

    Setelah diketahui hasil akhir penerapan manajemen proyek PT. SKP dalam

    proyek ANPP, maka dilakukan wawancara dengan Project Manager dan Site

    Manager serta dilakukan evaluasi terhadap data-data perusahaan yang berkaitan

    dengan temuan penelitian.

    3.6 Variabel

    Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

    saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

    tentang hal tesebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1999, p.63).

    Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

    akibat, karena adanya variabel independen. Variabel independen merupakan variabel

    yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

    dependen (Sugiyono, 2011, p.64).

  • 62

    Variabel-variabel yang dianggap mempengaruhi efisiensi dan efektivitas

    manajemen dibuat oleh Bob McTague, President Optima Engineers and

    Constructions Inc. and George Jergeas, Director Project Management Specialization

    Program (University of Calgar) untuk Alberta Economic Development (AEDA).

    Kedua penulis ini mengusulkan tools untuk memungkinkan kontraktor dan pemilik

    proyek untuk mengevaluasi kinerja terhadap garis dasar yang telah didefinisikan.

    Tools ini dibuat berdasarkan laporan audit proyek industri dan pengalaman

    profesional kedua penulis tersebut. Untuk tools yang akan digunakan oleh perusahaan

    konstruksi dan individu, kustomisasi direkomendasikan untuk aplikasi untuk setiap

    proyek tertentu. Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai Alberta Major

    Construction, dapat dilihat pada lampiran 1.

    Setelah diuji kembali signifikansi variabel-variabel yang telah ditetapkan

    Alberta Major Construction oleh Santoso terhadap sistem, kultur dan keadaan di

    Indonesia, maka hasil dari kuesioner tahap pertama dan tahap kedua merupakan

    variabel-variabel yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja penerapan

    manajemen proyek di Indonesia.

    Variabel dependen (Y) = Penerapan manajemen proyek PT. SKP

    pada proyek ANPP.

    Variabel independen pengukuran penerapan manajemen proyek PT. SKP

    dalam proyek ANPP, variabel-variabel tersebut antara lain:

    X1 = Rencana Kerja

    X2 = Pengaturan Biaya

  • 63

    X3 = Pengaturan Jadwal

    X4 = Organisasi

    X5 = Progress dan Produktivitas

    X6 = Manajemen Kualitas

    X7 = Manajemen Material

    X8 = Hubungan Pekerja

    X9 = Administrasi Sub Kontrak

    Model hubungan antar variabel dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Model

    penelitian ini terdiri dari atas satu variabel dependen dan sembilan variabel

    independen. Rumusan masalah deskriptifnya adalah untuk mengetahui seberapa

    optimal penerapan manajemen proyek PT. SKP dalam proyek ANPP.

    Gambar 3.3 Hubungan Variabel Independen dengan Variabel Dependen

    Sumber: Hasil Pengolahan Data

    X1

    X2

    X3

    X4

    X5

    X6

    X7

    X8

    X9

    Y

  • 64

    Masing-masing variabel independen akan dihitung seberapa besar penerapan

    sub-sub variabelnya, lalu total akhir dari penjumlahan seluruh variabel independen

    dapat menggambarkan seberapa optimalkah penerapan manajemen proyek PT. SKP

    dalam proyek ANPP (variabel dependen).

    3.7 Metode Pengumpulan Data

    Jenis data yang diperoleh dalam penulisan penelitian ini adalah data kuantitatif

    dan juga data kualitatif.

    Level informasi

    Primer

    Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari

    sumbernya.

    Pengamatan terhadap kondisi, perilaku, peristiwa, orang, dan proses.

    Setelah itu diadakan wawancara pada awal penelitian untuk mendapatkan

    permasalahan-permasalahan atau dilema yang sedang terjadi di PT. SKP.

    Melakukan penyebaran kuesioner kepada responden-responden yang

    terkait dengan penelitian, yaitu orang-orang yang berkaitan dengan proyek

    ANPP. Penyebaran kuesioner dilakukan untuk mengetahui persepsi dari

    pihak-pihak yang terkait dalam proyek ANPP mengenai penerapan

    manajemen proyek PT.SKP.

  • 65

    Setelah memperoleh hasil dari kuesioner, maka dilakukan wawancara

    kembali untuk memperoleh informasi tambahan mengenai penerapan

    manajemen proyek dalam proyek ANPP. Wawancara dilakukan dengan wakil

    perusahaan PT. SKP yaitu Bapak Bambang selaku Project Manager dalam

    proyek ANPP dan Bapak Fredrick selaku Site Manager dalam proyek ANPP.

    Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa anggapan yang perlu

    dipegang oleh Peneliti dalam menggunakan metode wawancara dan juga

    kuesioner adalah sebagai berikut,

    Bahwa responden adalah orang yang paling tahu tentang dirinya

    sendiri.

    Bahwa apa yang dinyatakan oleh responden kepada Peneliti adalah

    benar dan dapat dipercaya.

    Bahwa interpretasi responden tentang pertanyaan-pertanyaan yang

    diajukan Peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang

    dimaksudkan oleh Peneliti.

    (Sugiyono, 2011, p.188)

    Sekunder

    Untuk memperkuat penelitian, maka dilakukan pengumpulan data-data

    laporan internal dari perusahaan yang berkaitan dengan penelitian, sehingga

    dapat menjadi bahan analisa pada penelitian ini.

  • 66

    Selain dari dokumen-dokumen internal, informasi pun diperoleh

    melalui buku-buku, artikel-artikel, serta jurnal-jurnal yang berkaitan dengan

    penelitian.

    Tersier

    Pencarian informasi-informasi yang berkaitan dengan penelitian

    melalui internet.

    Jenis sumber informasi

    Jurnal

    Artikel

    Buku teks

    Penelitian terdahulu

    Kuesioner

    Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

    memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

    dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila

    Peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa

    diharapkan dari responden (Sugiyono, 1999, p.192).

  • 67

    3.8 Pengukuran

    Sugiyono (2011) menjelaskan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur

    sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

    sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh

    Peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert,

    maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian

    indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen

    yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2011, p. 136).

    Penggunaan skala ini bertujuan untuk mengetahui pendapat responden

    mengenai penerapan manajemen proyek PT. SKP dalam proyek ANPP. Pilihan

    jawaban yang diberikan kepada responden adalah sebagai berikut:

    Sudah diterapkan 0% = Sangat Tidak Baik (skor1)

    Sudah diterapkan 25% = Tidak Baik (skor 2)

    Sudah diterapkan 50% = Cukup Baik (skor 3)

    Sudah diterapkan 75% = Baik (skor 4)

    Sudah diterapkan 100% = Sangat Baik (skor 5)

  • 68

    Secara kontinum, dapat digambarkan sebagai berikut:

    STB TB CB B SB

    0% 25% 50% 75% 100%

    Gambar 3.4 Skala Pengukuran

    Sumber : Hasil Pengolahan Data

    Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban tersebut dapat diberikan

    skor. Kriteria skor ideal pada penelitian ini adalah 5 atau 100%, langkah perhitungan

    pada penelitian ini (untuk perhitungan tahap ketiga) yaitu,

    Menjumlahkan hasil perolehan kuesioner dari masing-masing sub kriteria,

    lalu dibagi rata dengan jumlah responden, maka diperoleh nilai skor rata-rata

    masing-masing sub kriteria.

    Setelah mendapatkan nilai skor rata-rata sub kriteria tersebut, lalu nilai skor

    rata-rata masing-masing sub kriteria tersebut dikalikan dengan bobot masing-

    masing sub kriteria yang telah diperoleh dari penelitian terdahulu (hasil dari

    tahap kedua), maka diperoleh nilai skor akhir masing-masing sub kriteria.

    Setelah mendapatkan nilai skor akhir sub kriteria tersebut, lalu setiap sub

    kriteria tersebut dikelompokan pada masing-masing kriterianya, lalu

    dijumlahkan, maka diperoleh nilai skor masing-masing kriteria.

    Setelah mendapatkan nilai skor kriteria tersebut, lalu nilai skor masing-masing

    kriteria tersebut dikalikan dengan bobot masing-masing kriteria yang

  • 69

    diperoleh dari penelitian terdahulu (hasil tahap pertama), maka diperoleh nilai

    skor akhir masing-masing kriteria.

    Setelah mendapatkan nilai akhir kriteria tersebut, lalu seluruh nilai skor akhir

    kriteria tersebut dijumlahkan, maka diperoleh nilai skor kinerja penerapan

    manajemen proyek PT. SKP dalam proyek ANPP (hasil tahap ketiga), lalu

    diubah menjadi persen.

    3.9 Populasi dan Sampel

    3.9.1 Populasi

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

    mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan

    kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011, p.119)

    Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan sebagai unit analisis adalah

    karyawan PT. SKP yang terkait dengan proyek ANPP dan termasuk di dalam struktur

    organisasi proyek ANPP yang dapat dilihat pada lampiran 10. Terdapat 116 orang

    yang terkait langsung di dalam proyek ANPP yang terdiri dari President Director

    hingga foreman.

    Profil pihak-pihak yang terkait dalam proyek ANPP dapat dilihat pada tabel

    berikut ini,

  • 70

    Tabel 3.1 Profil Populasi

    JABATAN JUMLAH

    Head Office

    President Director 1

    Operation Director (Project Manager) 1

    Finance Director 1

    Procurement 1

    Project Control 1

    Site Office

    Site Manager 1

    Adm / Cashier 1

    Construction Control 1

    Quality Assuarance / Quality Control 1

    Warehousemen 1

    Superintendent 1

    Safety Supervisor 1

    Field Engineer 1

    Site Office (Direct Worker)

    Calibration and Loop Test 2

    Inspection and Testing 2

    Tools Keeper 1

    Supervisor Instrument 1

    Safety 1

    Foreman 96

    Sumber: PT. Syamsir Karya Pertama

    Dari 116 jumlah karyawan, terdapat 103 karyawan yang merupakan karyawan

    tidak tetap, sedangkan sisanya merupakan karyawan tetap PT. SKP yaitu sebanyak 13

    karyawan.

  • 71

    3.9.2 Sampel

    Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

    populasi tersebut (Sugiyono, 2011, p.120)

    Penulis melakukan langkah-langkah:

    Menentukan target populasi.

    Menentukan metode sampling mana yang tepat dengan penelitian ini.

    Mencari ukuran sample yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

    Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    nonprobability sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan

    sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau

    anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2011, p.125). Jadi, tiap

    karyawan yang terkait dengan proyek ANPP yang memenuhi kriteria populasi tidak

    memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

    Metode nonprobability sampling yang digunakan sampling purposive, yaitu

    teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011, p.126).

    Kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah pihak-pihak yang

    dibatasi hingga sampai layer ketujuh, yaitu sampai level supervisor dan merupakan

    karyawan tetap PT. SKP. Pembatasan ini dikarenakan bahwa sampel ini diyakini

    memahami konsep manajemen proyek dan terlibat dari mulai perencanaan,

    pelaksanaan, pengendalian, pengawasan hingga penyelesaian proyek ANPP.

  • 72

    Jumlah sampel yang memenuhi kriteria tersebut adalah sebanyak 14 sampel.

    Sebagai pihak yang mengawasi pekerjaan dari manajemen proyek PT. SKP pada

    proyek ANPP, maka terdapat satu perwakilan koresponden dari pihak main

    contractor yaitu quality control yang akan menjadi salah satu sampel pada penelitian

    ini.

    3.10 Teknik Kesimpulan dan Saran

    Analisis dilakukan terhadap seluruh data yang telah terkumpul, baik dari hasil

    pengumpulan primer, sekunder, dan tersier. Hasil dari kuesioner menggambarkan

    seberapa optimal efisiensi dan efektivitas penerapan manajemen proyek PT. SKP

    dalam proyek ANPP. Setiap hasil dari kriteria dan sub kriteria akan menjadi

    pembahasan dalam wawancara untuk memperdalam analisis penerapan manajemen

    proyek ini.

    Setelah melewati proses dari hasil pengumpulan data serta melewati proses

    analisis, maka hasil penelitian akan diperoleh. Pemberian kesimpulan dan saran akan

    diberikan yang diharapkan dapat diimplementasikan oleh PT. SKP untuk

    meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penerapan manajemen proyek.