bab 3 analisis sistem berjalan 3.1. kost -...
TRANSCRIPT
BAB 3
ANALISIS SISTEM BERJALAN
3.1. Kost
Kost merupakan salah satu tempat favorit bagi beberapa orang yang
keluar dari kota asalnya dan pergi ke kota lain baik untuk kerja ataupun
untuk melanjutkan sekolah mereka. Tempat kost atau rumah kost menjadi
tempat favorit sebagai tempat tinggal sementara karena cukup praktis dan
tidak perlu repot untuk membeli perabotan dan sejenisnya.
Pertumbuhan rumah kost dari tahun ke tahun semakin meningkat
karena selain kebutuhan akan rumah kost semakin meningkat, juga karena
bisnis rumah kost dianggap dapat memberikan keuntungan yang besar bagi
para pemiliknya. Berikut merupakan data jumlah rumah kost di Jakarta pada
tahun 2011 :
Kost Jumlah Kost Jakarta Barat 1096 Kost Jakarta Pusat 708 Kost Jakarta Timur 780 Kost Jakarta Utara 265 Kost Jakarta Selatan 1497
Tabel 3.1 Tabel Jumlah Rumah Kost di Jakarta
Sumber : www.infokost.net
Menurut data di atas jumlah rumah kost di Jakarta Barat ada 1096
unit, 708 di Jakarta Pusat, 780 di Jakarta Timur, 265 di Jakarta Utara, dan
1497 di Jakarta Selatan. Tentu saja data ini belum mencakup semua rumah
63
kost yang ada sebenarnya, masih banyak rumah-rumah kost yang tidak
terdaftar dalam website tersebut.
3.2. Internet
Internet pertama kali masuk Indonesia pada tahun 1995, pada saat itu
pengguna internet masih sangat terbatas dan belum banyak orang yang dapat
menggunakan teknologi tersebut. Pada awal masuk Indonesia penggunaan
internet hanya sebatas untuk hiburan saja, kemudian fungsi internet
berkembang menjadi sebuah sarana untuk mengikuti perkembangan dunia.
Dengan perkembangan yang ada, internet juga dimanfaatkan sebagai
sarana untuk promosi usaha, perusahaan-perusahaan membuat situs mereka
masing-masing agar lebih dikenal oleh masyarakat. Perkembangan internet
menjadi semakin pesat dan hingga sekarang ini internet juga dimanfaatkan
untuk melakukan transaksi bisnis secara online atau biasa lebih dikenal
dengan e-commerce.
Perkembangan e-commerce di Indonesia semakin lama semakin
meningkat karena dinilai cukup memberikan banyak kemudahan bagi
konsumennya.
64
3.3. Analisis Sistem yang Berjalan
1. Mengidentifikasi Kebutuhan Konsumen
Gambar 3.1 : Proses pemilihan tempat kost
Pada problem recognition dapat dilihat bahwa ada kebutuhan dari
pemilik kost untuk memasang iklan dan kebutuhan pencari kost untuk
mencari rumah kost.
Pada bagian information gathering dapat diketahui sumber-sumber
informasi yang digunakan oleh konsumen untuk memperoleh informasi, bagi
pemilik kost mengiklankan produknya dari mulut ke mulut atau referensi
teman atau keluarga, koran, internet, dan informasi papan depan kost.
Demikian juga bagi pencari kost mereka juga memperoleh informasi
65
mengenai rumah kost melalui referensi teman atau keluarga, koran, internet,
dan papan informasi depan kost.
Pada bagian evaluation konsumen akan mengevaluasi dan berpikir
tentang produk yang akan mereka beli atau rumah kost yang akan mereka
pilih, harga, fasilitas, dan ukuran kamar menjadi faktor penting yang
mempengaruhi mereka dalam memilih rumah kost.
Pada tahap purchase decission akan dilakukan pembayaran baik
secara online atau offline.
Pada tahap satisfication dapat dilihat apakah pelanggan puas atau
tidak terhadap jasa yang ditawarkan dan fasilitas yang menjadi tolak ukur
utama apakah konsumen merasa puas atau tidak.
Pada bagian loyalty, apabila pelanggan merasa puas, maka pelanggan
akan loyal dari pelanggan terhadap jasa tersebut misalnya dengan
mereferensikan produk kepada orang lain.
66
Mencari informasi kepada teman atau
keluarga
Datang ke lokasi sekitar dan berkeliling melihat tempat kost
Memilih tempat kost
Pembayaran cash
Registrasi
Informasi tidak lengkap
Gambar 3.2 : Unmet dan Undeserved Needs
Dari gambar di atas dapat dilihat mengenai kebutuhan yang belum terpenuhi
dari konsumen ketika mereka mencari tempat kost. Kebutuhan yang belum
terpenuhi di antaranya :
- Kebutuhan akan informasi
Kebutuhan akan informasi yang dimaksudkan adalah kurangnya
informasi mengenai tempat kost yang ada di suatu daerah, kebanyakan
orang akan menanyakan kepada teman atau keluarga yang
mengetahuinya dan informasi yang didapat biasanya kurang lengkap.
- Proses pencarian rumah kost yang tidak efektif
Kebanyakan orang akan datang langsung ke daerah atau wilayah tempat
mereka akan tinggal dan akan berkeliling daerah tersebut untuk mencari
tempat kost sesuai dengan keinginan mereka. Tentu saja hal ini sangat
Membutuhkan effort yang lebih dari segi waktu, biaya, dan tenaga
Kesulitan untuk membandingkan satu tempat dengan tempat lain
Pembayaran yang dilakukan terbatas oleh waktu
67
tidak efektif dan efisien dan sangat membutuhkan effort yang besar dari
segi biaya, waktu, dan tenaga.
- Kesulitan dalam melakukan perbandingan
Kesulitan untuk membandingkan fasilitas-fasilitas yang ada antara satu
rumah kost dengan rumah kost yang lain secara konvensional.
2. Mengidentifikasi Konsumen yang akan Dituju
Dalam menganalisa segmen target pasar pada website ini, parameter
yang digunakan adalah parameter geographic, demographic, dan occassion.
• Geographic
Gambar 3.3 diagram daerah asal responden
Sumber : kuesioner
Dari data di atas, dapat dilihat bahwa responden yang juga
merupakan penyewa kost berasal dari berbagai daerah di Indonesia,
sebagian besar berasal dari Pulau Jawa sebanyak 63 responden baik dari
Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan wilayah Jabodetabek. 24
responden dari Pulau Sumatra, 9 responden dari Kalimantan, 4 dari
Sulawesi, dan dari Ambon dan Papua masing-masing 1 responden. Oleh
Daerah asal
Jawa
Sumatra
Kalimantan
Sulawesi
Maluku
Papua
68
karena itu segmentasi pasar dari website ini adalah Pulau Jawa dan
Sumatra. Sedangkan jika dilihat dari sisi klien atau pemilik kost,
segmentasi yang dipilih adalah wilayah Jakarta.
• Demographic
Segmentasi secara demographic dibagi berdasarkan usia.
Gambar 3.3 Diagram usia responden
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata penyewa
kost berusia antara 17 sampai 26 tahun dengan rata-rata berprofesi
sebagai mahasiswa dan pegawai swasta.
Usia
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
69
Gambar 3.4 Harga rumah kost responden
Data memperlihatkan bahwa tempat kost yang menjadi favorit
adalah tempat kost dengan kisaran harga di bawah 1juta rupiah dengan
dipilih oleh 45 responden, dan 1juta-1,5juta dipilih oleh 40 orang
responden, 1,5jt-2jt rupiah dipilih oleh 10 orang responden, dan sisanya 6
orang responden yang harga sewa tempat kostnya di atas 2 jt. Dapat
dilihat dari data di atas, segmentasi berdasarkan pendapatan adalah orang
dengan pendapatan di atas 1jt per bulannya.
3. Mengidentifikasi Pesaing Perusahaan
Pesaing-pesaing yang dihadapi oleh website ini adalah website-
website yang menyediakan informasi atau menjual produk sejenis, dalam
hal ini adalah informasi mengenai tempat kost. Pesaing dari website ini
adalah infokost.net, kostjakarta.com, infokostjakarta.com, kostexpo.com,
karena sama-sama menyediakan informasi mengenai tempat kost di
wilayah Jakarta.
Kisaran Harga
< 1.000.000
1.000.000‐1.500.000
1.500.000‐2.000.000
> 2.000.000
70
Fitur Infokost.net
Kostjakarta.com
Infokostjakarta.com
Kostexpo.com
Kelengkapan informasi tempat kost
√ √ √ √
Pencarian berdasar lokasi, harga, fasilitas
√ - - -
Informasi ketersediaan kamar
- - - -
Peta lokasi √ - √ - Testimonial penghuni
√ - - -
Compare √ - - - Booking online - - - -
Tabel 3.2 Tabel perbandingan fitur dari website pesaing
Dari table di atas dapat dilihat perbandingan fitur-fitur yang dimiliki
oleh pesaing-pesaing dari perusahaan. Dapat dilihat bahwa keempat
website di atas sama-sama menyediakan informasi rumah kost yang
lengkap, sedangkan untuk fitur pencarian berdasarkan harga, lokasi,
fasilitas, hanya dimiliki oleh infokost.net, fitur ini memudahkan pencari
kost untuk mencari rumah kost berdasarkan kriteria-kriteria yang mereka
inginkan. Untk fitur yang menyediakan peta lokasi dimiliki oleh
infokost.net dan infokostjakarta.com, selanjutnya fitur testimonial atau
pendapat-pendapat dari penghuni tentang rumah kost yang mereka tempati
atau rumah kost terdapat pada website tersebut hanya dimiliki oleh
infokost.net. Fitur compare untuk memudahkan pencari kost dalam
membandingkan rumah kost yang satu dengan yang lain juga hanya
dimiliki oleh infokost.net, sedangkan fitur booking online dan informasi
ketersediaan kamar tidak dimiliki oleh website-website pesaing.
71
4. Menilai Sumber Daya Perusahaan Untuk Melakukan Penawaran
Untuk saat ini perusahaan ini belum beroperasi sehingga belum memiliki
sumber daya untuk menyampaikan penawaran. Namun untuk ke depannya,
sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan di antaranya adalah :
- Web administrator
Secara teknis, website ini membutuhkan seorang web administrator yang
memiliki kemampuan dan menguasai tentang website ini secara teknis
untuk memaintain website dan melakukan pengembangan-
pengembangan lebih lanjut.
- Marketing team
Website ini juga membutuhkan tenaga marketing untuk mencari klien
atau para pemilik kost untuk menawarkan dan menerangkan kepada
mereka mengenai website ini. Selain mencari klien, tim marketing juga
bertuga untuk menarik perhatian para pencari kost untuk
memperkenalkan website ini dan menarik perhatian para pencari kost
untuk mau menggunakan website ini. Selain itu juga tim juga bertuga
untuk membantu pelanggan dalam hal ini adalah pemilik kost yang
kesulitan menggunakan website ini.
5. Menilai Kesiapan Pasar terhadap Teknologi
Agar aplikasi e-commerce dapat diterima dan dapat bermanfaat secara
maksimal, maka perlu dilakukan penilaian apakah pasar siap dengan
teknologi e-commerce yang akan diterapkan. Analisis kesiapan pasar ini
terdiri dari :
72
‐ Kepekaan teknologi
Gambar 3.5 Diagram intensitas penggunaan internet
Menurut hasil kuesioner, dari 102 responden didapatkan hasil dari
intensitas penggunaan internet dalam kurun waktu 1 minggu diperoleh
hasil bahwa 95 responden menjawab menggunakan internet setiap hari
atau sebanyak 93,14%, 2 kali sehari dan 3 kali sehari masing-masing 2
responden atau 1,96%, dan 4 hari-1 minggu sekali 3 responden atau
sebesar 2,94%. Berdasarkan hasil riset pada awal 2010, 6 dari 10 anak
muda di Indonesia lebih sering mengakses internet daripada media
konvensional lainnya, dan rata-rata mereka menghabiskan 3-5 jam setiap
hari untuk mengakses internet.
‐ Adopsi teknologi
Dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini, penggunaan internet
menjadi semakin luas dan semakin beraneka ragam. Pengguna internet
menggunakan internet seusai dengan kebutuhan mereka masing-masing.
Penggunaan internet
setiap hari
2 hari sekali
3 hari sekali
4 hari‐1minggu sekali
73
Gambar 3.6 Diagram penggunaan internet
Banyak hal yang pengguna internet lakukan dalam mengakses internet,
mulai dari mengakses jejaring sosial atau social media (facebook, twitter,
google+), chatting (skype, yahoo messenger, msn), mencari informasi,
forum (kaskus, indowebster,dll). Menurut data dari kuesioner sebanyak
47 orang mengakses jejaring sosial ketika menggunakan internet, 37
orang mencari informasi, 11 orang mengakses forum, dan 7 orang
chatting. Dapat dilihat bahwa masyarakat peka dengan teknologi-
teknologi yang ada saat ini.
‐ Pengaruh teknologi baru
Penggunaan teknologi baru secara online dengan fitur-fitur yang ada
diharapkan dapat mempermudah konsumen dalam mencari
kebutuhannya. Dengan dukungan gambar-gambar, animasi, dan tampilan
yang menarik diharapkan dapat lebih menarik minat dari pengguna
website tersebut.
Penggunaan internetJejaring sosial
Chatting
Mencari informasi/browsing
Forum
74
6. Menentukan Peluang Secara Jelas
Untuk memspesifikasi kesempatan atau peluang yang ada, maka
dibuatlah suatu opportunity story yang menjelaskan tentang gambaran
umum mengenai website ini. Website ini merupakan suatu website yang
menyediakan tempat bagi pemilik kost untuk mengiklankan rumah kost
mereka dan membantu pemilik kost untuk melakukan transaksi secara
online, juga merupakan suatu website yang menyediakan informasi
mengenai rumah kost untuk para pencari kost. Target segmen dari website
ini adalah pemilik rumah kost yang berada si wilayah Jakarta dan para
pencari kost yang berada di seluruh Indonesia yang mencari kost di Jakarta
yang sebagian besar berprofesi sebagai mahasiswa atau pegawai swasta.
Website ini memberikan berbagai kemudahan bagi para pencari kost
dan pemilik rumah kost. Keuntungan yang diperoleh pencari kost, seperti
yang disebutkan di atas yaitu kemudahan dalam mencari informasi tempat
kost dan kemudahan melakukan transaksi tanpa dibatasi tempat dan waktu.
Sedangkan keuntungan yang diperoleh oleh pemilik kost adalah
kemudahan dalam mengiklankan tempat kost mereka dan juga pangsa pasar
menjadi lebih luas dan tidak dibatasi dengan tempat dan waktu, seperti
apabila pemilik kost mengiklankan lewat koran atau papan depan kost akan
terbatas dwngan tempat dan waktu, hanya beberapa orang di wilayah
tersebut yang akan melihat iklan mereka.
Website ini memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh website
pesaing yaitu mengenai informasi ketersediaan kamar, fasilitas booking
75
secara online, referensi ke teman melalui email, dan pengisian data diri
bagi calon penghuni kost secara online..
Dengan adanya website ini diharapkan dapat menjadi jawaban atas
masalah yang belum terpenuhi sekarang ini yaitu dapat membantu orang-
orang yang berasal dari luar kota tidak perlu mengeluarkan effort yang
lebih untuk mencari rumah kost, selain itu juga dapat mendatangkan
keuntungan bagi pemilik kost.
Dengan target pasar mahasiswa dan pegawai swasta yang
sebagian besar mengetahui dan menguasai tentang teknologi maka
kemungkinan keberhasilan e-commerce menjadi semakin besar. Juga
kemudahan yang ditawarkan untuk dapat melakukan transaksi secara
online menjadi suatu nilai tambah atau added value bagi website ini.
7. Menilai Peluang yang Menarik
Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam analisis peluang pasar, di
mana tahap ini akan menentukan apakah perusahaan akan “Go” atau “No
Go” dalam menerapkan aplikasi e-commerce. Dalam tahap ini terdapat
delapan acuan untuk menilai kesiapan penerapan aplikasi e-commerce, jika
dari delapan acuan tersebut lebih banyak positifnya maka perusahaan
tersebut memiliki kemungkinan positif atau “Go” untuk menerapkan e-
commerce.
• Competitive Vulnerability
Dilihat dari jumlah pesaing website ini, jumlah website yang sejenis
yaitu website yang menyediakan informasi mengenai rumah kost
memang cukup banyak, sehingga untuk faktor ini bernilai positif.
76
• Technical Vulnerability
Untuk sekarang ini website ini masih dalam tahap perancangan dan
sumber daya manusia untuk menjalankan aplikasi ini masih terbatas,
tetapi untuk ke depannya website ini akan merekrut tenaga yang ahli di
bidangnya seperti web administrator, database administrator, dan web
programmer. Sehingga faktor ini bisa digolongkan menjadi faktor
positif.
• Magnitude of Unmeet Need
Dengan sistem yang berjalan saat ini, kebutuhan pelanggan yang belum
terpenuhi cukup besar, sehingga faktor ini merupakan faktor positif bagi
perusahaan untuk menerapkan e-commerce. Faktor yang belum
terpenuhi itu di antaranya keterbatasan informasi mengenai informasi
mengenai rumah kost, effort atau usaha yang harus dilakukan oleh para
pencari kost yang berada di luar Jakarta yang biasanya mereka harus
datang jauh-jauh ke Jakarta untuk mencari langsung rumah kost untuk
tempat tinggal mereka dan juga keterbatasan dalam membandingkan
rumah kost karena hanya terbatas pada beberapa wilayah saja.
• Interaction Between Segments
Faktor ini tidak memiliki pengaruh dalam website ini, sehingga faktor
ini dinyatakan netral.
77
• Likely Rate of Growth
Karena perusahaan ini tergolong dalam perusahaan baru atau sedang
dalam perancangan, sehingga penilaian faktor ini tidak dapar
diperhitungkan sehingga dianggap netral.
• Technology Vulnerability
Perusahaan memiliki kemampuan dalam mengadaptasi perkembangan
teknologi karena perusahaan ini berbasis teknologi informasi atau
berbasis komputer sehingga untuk mengikuti perkembangan teknologi
atau beradaptasi dengan teknologi baru bukan merupakan suatu hal yang
susah untuk dilakukan.
• Market Size
Perusahaan ini atau website ini memiliki target pasar calon mahasiswa,
mahasiswa, dan pegawai di seluruh Indonesia khususnya di Pulau Jawa
dan Sumatra yang akan mencari rumah kost di Jakarta dan para pemilik
rumah kost di wilayah Jakarta.
• Level of Profitability
Faktor ini belum dapat diukur karena perusahaan ini masih dalam tahap
perancangan dan belum beroperasi sehingga faktor ini dianggap netral.
78
Faktor Positif
Faktor Netral
Faktor Negatif
Gambar 3.8 Kostsweetkost.com Opprtunity Assestment
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa dari 8 acuan yang ada,
5 di antaranya bernilai positif yang berarti bahwa website e-commerce
ini siap untuk dijalankan.
3.4. Business Model
Sebuah bisnis model online memerlukan empat tahapan dalam bagian
manajemen senior, yang terdiri dari : value proposition or value cluster for
targeted customers; an online offering; a unique, defendable resource
system ; dan revenue model.
1. Value Propositions atau Value Cluster
Tahap pertama dalam pengembangan bisnis online adalah
menspesifikasikan dengan jelas perencanaan nilai untuk bisnis.
Pembangunan value proportion mewajibkan manajemen untuk menentukan
tiga hal : target segment, focal customer benefits, dan mendapatkan
keuntungan dengan cara yang lebih baik dari pesaing.
Competitive Vulnerability
Technical vulnerability
Magnitude of unmeet
Interaction between needs
Likely Rate of Growth
Technology vulnerability
Market size
Level of Profitability
79
• Target segment (Pemilihan Segmen)
Target dari website atau perusahaan ini adalah calon mahasiswa,
mahasiswa, dan para pegawai yang berada di Indonesia terutama Pulau
Jawa dan Sumatra yang akan mencari tempat kost di Jakarta, dan juga
para pemilik kost yang memiliki rumah kost di wilayah Jakarta.
• Focal customer benefits (manfaat yang diperoleh konsumen)
Manfaat yang didapat dengan adanya website ini adalah :
Untuk pencari kost :
- Informasi mengenai tempat kost lebih banyak dan beragam
- Mempermudah proses transaksi (mencari, melihat lokasi, dan
booking bisa dilakukan melalui website ini)
- Transaksi dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja
Untuk pemilik kost :
- Pangsa pasar lebih luas, tidak terbatas tempat dan waktu
- Dengan adanya fitur testimonial, apabila konsumen merasa puas
dengan tempat kost pemilik, dapat memberikan nilai lebih bagi kost
tersebut.
- Kemudahan dalam melakukan transaksi booking dan registrasi.
• Pemilihan sumber daya yang unik dan berbeda
- Website mudah diakses dan memiliki kecepatan akses yang cepat
- Menyediakan informasi yang akurat dan selalu terupdate
- Menyediakan fitur-fitur tambahan (seperti referensi ke teman,
booking online, registrasi online) yang belum dimiliki oleh pesaing.
80
2. Penawaran Online
Setelah menentukan value proporsition, langkah selanjutnya adalah
menentukan penawaran produk, jasa, atau informasi yang ditawarkan. Pada
tahap ini terdiri dari tiga hal, yaitu :
• Ruang lingkup dari penawaran
Website yang dirancang dalam hal ini menawarkan jasa yaitu
tempat untuk memasang iklan bagi pemilik kost dan informasi-
informasi tentang rumah kost untuk para pencari kost. Maka website ini
dikategorikan sebagai category-specific-dominance karena penjualan
hanya berfokus kepada satu produk saja yaitu rumah kost.
• Identifikasi Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Problem Recognition
Information Search
Evaluation of Alternatives
Purchase Decision
Satisfication
Loyalty
Disposal
81
Gambar 3.9 Proses pengambilan keputusan konsumen
Proses pengambilan keputusan konsumen dibagi menjadi 3
bagian, yaitu proses prepurchase, purchase, dan postpurchase. Pada
prepurchase pada awalnya konsumen menghadapi suatu masalah dalam
hal ini adalah kebutuhan akan rumah kost sebagai tempat tinggal, yang
kemudian akan dilanjutkan dengan information search atau pencarian
informasi mengenai rumah-rumah kost yang ada, dan kemudian setelah
informasi-informasi tadi terkumpul, akan dilanjutkan dengan tahap
evaluation of alternatives atau mengevaluasi informasi-informasi yang
ada yang kemudian akan dilanjutkan dengan pengambilan keputusan
atau tahap purchase. Selanjutnya pada tahap postpurchase, setelah
melakukan pembelian atau dalam kasus ini adalah membayar tempat
kost yang dipilih, konsumen akan mengevaluasi apakah layanan yang
diberikan oleh website ini sesuai dengan keinginan konsumen dan
memberikan kepuasan bagi konsumen, jika konsumen merasa puas bisa
dipastikan konsumen akan kembali menggunakan jasa dari website ini
lagi.
• Memetakan proses pengambilan keputusan konsumen
Pada tahap ini akan digambarkan bagaimana proses pengambilan
keputusan pembelian konsumen dan gambaran tentang proses yang
terjadi secara offline atau proses yang berjalan sekarang ini dan secara
online sesuai yang akan diimplementasikan pada website ini. Ada
beberapa tahap yang akan dilakukan sesuai dengan gambar di bawah
82
83
Gambar 3.10 online/offline egg pada kostsweetkost.com
Secara Online
a. Melihat tempat kost
Secara online proses ini dapat dilakukan dengan sangat mudah, hanya
dengan mencari pada website ini, website ini juga dilengkapi dengan fitur
pencarian berdasarkan pada lokasi, harga, dan fasilitas. Dan juga informasi yang
diberikan dalam website ini lengkap dan akurat seperti informasi ketersediaan
kamar, ukuran kamar, alamat, fasilitas-fasilitas umum yang dekat dengan tempat
kost tersebut.
b. Mengevaluasi
Setelah melihat-lihat produk-produk yang ada atau tempat kost yang ada,
langkah selanjutnya adalah membandingkan dan mengevaluasi tempat kost yang
ada, website ini menyediakan fitur compare yang dapat memudahkan pengguna
untuk membandingkan tempat kost yang satu dengan yang lain.
c. Keputusan pembelian
Keputusan pembelian atau pengambilan keputusan dari konsumen pada
website secara online dapat dengan langsung mem-booking tempat kost yang
mereka inginkan melalui website tersebut.
d. Pembayaran
Proses pembayaran pada transaksi secara online tidak berbeda jauh
dengan proses pembayaran secara offline, di mana konsumen dapat membayar
dengan mentransfer langsung ke pemilik kost dengan menggunakan ATM atau e-
banking.
84
e. Registrasi di tempat kost
Setelah semua proses di atas dilakukan, pada umumnya pada saat
penghuni menempati tempat kost, penghuni akan diminta oleh pemilik kost
untuk mengisi data diri sebagai data untuk pemilik kost, pada transaksi secara
online proses ini akan dilakukan secara online juga, sehingga memberikan
kemudahan kepada penghuni dengan tidak perlu mengisi formulir lagi pada saat
masuk ke tempat kost tersebut, dan juga kemudahan bagi pemilik kost yaitu
mengurangi kemungkinan hilangnya data dan memudahkan dalam pencarian
data dibandingkan dengan cara manual dengan kertas.
Secara Offline
a. Melihat tempat kost
Secara offline pencarian tempat kost biasanya diawali dengan mencari
informasi dari teman atau kerabat atau melihat iklan di Koran atau internet.
Selain itu juga ada beberapa konsumen yang langsung mendatangi daerah yang
mereka inginkan dan mengelilingi daerah tersebut dan berpatokan pada informasi
di papan depan kost.
b. Mengevaluasi
Setelah melihat-lihat produk-produk yang ada atau tempat kost yang ada
kemudian konsumen akan mengevaluasi tempat-tempat yang sudah mereka lihat
berdasarkan ingatan mereka atau catatan yang mereka buat.
85
c. Keputusan pembelian
Setelah mengevaluasi tempat-tempat kost tersebut kemudian akan dipilih
satu di antara beberapa tempat tersebut dan konsumen akan mengambil
keputusan pembelian.
d. Pembayaran
Setelah menetapkan keputusan pembelian, selanjutnya konsumen akan
membayar tempat kost pilihan mereka tersebut baik untuk booking terlebih
dahulu atau langsung menempati tempat tersebut. Proses pemmbayaran dapat
dilakukan dengan pembayaran cash atau dengan mentransfer langsung ke
pemilik kost dengan menggunakan ATM.
e. Registrasi di tempat kost
Setelah semua proses di atas dilakukan, pada umumnya pemilik kost akan
memberikan formulir data diri kepada penghuni baru tersebut untuk diisi yang
kemudian akan digunakan oleh pemilik kost sebagai data tempat kost mereka.
3. Resource System
Sistem sumber daya menunjukkan sumber daya yang harus dimiliki
perusahaan agar dapat mendapatkan keuntungan dari pelanggan. Keuntungan
yang ditawarkan oleh website ini kepada pelanggannya adalah :
- Menyediakan informasi yang lengkap dan akurat
- Akses pemesanan 24 jam
- Kemudahan dalam melakukan transaksi
- Produk yang ditawarkan merupakan produk yang beranekaragam dan dapat
dipilih sesuai dengan kebutuhan konsumen
86
Sedangkan sumber daya pendukungnya adalah :
- Website yang unik dari pesaingnya dan dapat diakses kapan saja dan di mana
saja
- Produk yang ditawarkan merupakan produk yang banyak dibutuhkan oleh
masyarakat
4. Revenue Model
Model pendapatan dari website ini terdiri dari beberapa sumber, di
antaranya adalah penjualan produk yaitu penjualan tempat untuk memasang iklan
bagi para pemilik rumah kost. Pada produk ini akan dibagi menjadi 2 bagian,
yaitu pemasangan iklan gratis dan berbayar. Untuk produk yang gratis pemilik
kost dapat mengiklankan rumah kostnya secara gratis, tetapi fiturnya lebih
terbatas seperti jumlah gambar lebih terbatas dan lama iklan tersebut ditampilkan
juga hanya 3 minggu saja, tetapi ketika ada transaksi booking dari customer tetap
akan dikenakan charge kepada pemilik kost. Untuk produk berbayar, pemilik
kost akan mendapatkan fasilitas yang lebih lengkap dibandingkan dengan produk
yang gratis, sepert jumlah gambar yang ditawarkan lebih banyak, masuk dalam
kategori kost terpopuler, dan lama tayang iklan selama 6 bulan. Jika ada pencari
kost yang melakukan booking melalui website ini, pemilik kost akan dikenakan
charge sebesar Rp. 25.000,- per transaksi.
Selain itu juga pendapatan bersumber dari iklan dari perusahaan-
perusahaan lain yang memasang iklan di website ini, dan juga penghasilan dari
transaksi yaitu dari setiap transaksi akan didapat komisi dari para pemilik kost
tersebut.
87
5. Model Bisnis Online
Setelah menentukan value proposition, penawaran online (online
offering), sistem sumber daya (resource system) dan model pendapatan (revenue
model), kemudian akan ditentukan model bisnis perusahaan. Model bisnis dari
perusahaan atau website ini adalah Metamarket switchboard model, karena
website ini merupakan wadah yang menyatukan pembeli dan penjual untuk
memenuhi kebutuhan mereka masing-masing, di mana penjual dalam website ini
merupakan pemilik rumah kost yang memasang iklan rumah kost mereka dan
pembeli atau dalam website ini adalah para pencari kost.
3.5. Analisis kuesioner
3.5.1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Nilai r tabel product moment untuk n=102 dengan tingkat kesalahan
5% maka diperoleh r tabel adalah 0,16.
3.5.1.1. Uji Validitas Perilaku Penelusuran Informasi Eksternal
Pertanyaan R Hitung Keterangan
Pertanyaan 1 0,522 Valid
Pertanyaan 2 0,330 Valid
Pertanyaan 3 0,480 Valid
Pertanyaan 4 0,223 Valid
Tabel 3.3 Uji Validitas Penelusuran Informasi Eksternal
Jika dibandingkan nilai r hitung dari setiap butir pertanyaan
dengan nilai r tabel = 0,16 maka semua pertanyaan adalah valid.
3.5.1.2. Uji Validitas Kognisi
88
Pertanyaan R Hitung Keterangan
Pertanyaan 5 0,246 Valid
Pertanyaan 6 0,364 Valid
Pertanyaan 7 0,333 Valid
Pertanyaan 8 0,448 Valid
Pertanyaan 9 0,438 Valid
Tabel 3.4 Uji Validitas Kognisi
Jika dibandingkan nilai r hitung dari setiap butir pertanyaan
dengan nilai r tabel = 0,16 maka semua butir pertanyaan dalam variable
kognisi dianggap valid.
3.5.1.3. Uji Validitas Afeksi
Pertanyaan R Hitung Keterangan
Pertanyaan 10 0,494 Valid
Pertanyaan 11 0,649 Valid
Pertanyaan 12 0,651 Valid
Pertanyaan 13 0,181 Valid
Tabel 3.5 Uji Validitas Afeksi
Jika dibandingkan nilai r hitung dari setiap butir pertanyaan
dengan nilai r tabel = 0,16 maka semua pertanyaan dianggap valid.
3.5.1.4. Uji Validitas Kesiapan terhadap Teknologi e-commerce
Pertanyaan R Hitung Keterangan
Pertanyaan 14 0,395 Valid
89
Pertanyaan 15 0,554 Valid
Pertanyaan 16 0,636 Valid
Tabel 3.6 Uji Validitas Kesiapan terhadap teknologi e-commerce
Jika dibandingkan nilai r hitung dari setiap butir pertanyaan
dengan nilai r tabel = 0,16 maka semua pertanyaan pada variable kesiapan
terhadap teknologi e-commerce dianggap valid.
3.5.2. Uji Realibilitas
Uji realibilitas instrument dilakukan dengan membandingkan nilai
reliabilitas (Cronbach’s Alpha) yang diperoleh. Jika nilai reliabilitas yang
diperoleh lebih kecil dari 0,6 maka butir pertanyaan tersebut dianggap
tidak reliable, sedangkan jika nilai reiliabilitas lebih besar dari 0,6 maka
instrument dalam perilaku konsumen tersebut dianggap reliable.
3.5.2.1. Uji Reliabilitas Perilaku Penelusuran Informasi Eksternal
Tabel 3.7 Reliabilitas Penelusuran Informasi Eksternal
Nilai realibiltas yang diperoleh dari variable perilaku penelusuran
informasi eksternal adalah 0,603. Di mana 0,603 > 0,6, ini berarti bahwa
instrument dalam perilaku penelusuran informasi eksternal adalah
reliable.
3.5.2.2. Uji Reliabilitas Kognisi
90
Tabel 3.8 Realibilitas Kognisi
Nilai realibiltas yang diperoleh dari variable kognisi adalah 0,604.
Di mana 0,604 > 0,6, ini berarti bahwa instrument dalam kognisi adalah
reliable.
3.5.2.3. Uji Reliabilitas Afeksi
Tabel 3.9 Uji Reliabilitas Afeksi
Nilai realibiltas yang diperoleh dari variable afeksi adalah 0,700.
Di mana 0,700 > 0,6, ini berarti bahwa instrument dalam afeksi adalah
reliable.
3.5.2.4. Uji Reliabilitas Kesiapan Teknologi e-commerce
Tabel 3.10 Uji Reliabilitas Kesiapan Teknologi e-commerce
Nilai realibiltas yang diperoleh dari variable kesiapan teknologi e-
commerce adalah 0,705. Di mana 0,705 > 0,6, ini berarti bahwa
instrument dalam kesiapan teknologi e-commerce adalah reliable.
91
3.6. Transformasi Data Ordinal ke Data Interval
Data yang diperoleh dari hasil analisis kuesioner masih
merupakan data dalam bentuk ordinal, sehingga perlu dirubah untuk
menjadi data dalam bentuk interval untuk memenuhi asumsi yang
mendasari path analysis, yaitu variable dalam skala ukur interval.
3.6.1. Perilaku Penelusuran Informasi Eksternal
Berikut merupakan hasil dari transformasi data ordinal ke skala
interval variable perilaku penelusuran informasi eksternal :
Pertanyaan Alternatif Jawaban
Total Frekuensi 1 2 3 4 5
1 12 13 27 31 19 102 2 12 20 11 29 30 102 3 11 25 24 20 22 102 4 1 22 9 34 36 102
Frekuensi 36 80 71 114 107 408 Proporsi 0.088235 0.19607843 0.17402 0.279412 0.262255
Proporsi Kumulatif 0.088235 0.28431373 0.458333 0.737745 1 Zi ‐1.3517 ‐0.57007409 ‐0.10463 0.636409 ∞
Densitas 0.1604 0.3391 0.397 0.3292 0 Scale Value ‐1.81787 ‐0.91137 ‐0.33272 0.242653 1.255267 Transformasi 1.000003 1.9065 2.485149 3.060523 4.073137
Tabel 3.11 Transformasi Data Ordinal ke Interval variabel Perilaku
Penelusuran Informasi Eksternal
3.6.2. Kognisi
Berikut merupakan hasil dari transformasi data ordinal ke skala
interval variable kognisi :
92
Pertanyaan Alternatif Jawaban Total
Frekuensi 1 2 3 4 5 5 0 0 15 42 45 102 6 0 0 9 50 43 102 7 1 1 13 45 42 102 8 0 2 4 47 49 102 9 0 0 5 46 51 102
Frekuensi 1 3 46 230 230 510 Proporsi 0.001960784 0.005882 0.090196 0.45098 0.45098 Proporsi Kumulatif 0.001960784 0.007843 0.098039 0.54902 1
Zi ‐2.88440275 ‐2.41613 ‐1.29281 0.123185 ∞ Densitas 0.0063 0.0224 0.1736 0.3961 0
Scale Value ‐3.213 ‐2.737 ‐1.67635 ‐0.49337 0.878309 Transformasi 1 1.476 2.536652 3.71963 5.091309
Tabel 3.12 Transformasi Data Ordinal ke Interval variabel Kognisi
3.6.3. Afeksi
Berikut merupakan hasil dari transformasi data ordinal ke skala
interval variable afeksi :
Pertanyaan Alternatif Jawaban Total
Frekuensi1 2 3 4 5 10 3 23 18 30 28 102 11 6 11 15 39 31 102 12 6 18 16 30 32 102 13 2 7 23 37 33 102
Frekuensi 17 59 72 136 124 408 Proporsi 0.0416667 0.144607843 0.176470588 0.333333333 0.303921569 Proporsi Kumulatif 0.0416667 0.18627451 0.362745098 0.696078431 1
Zi ‐1.731664 ‐0.89170883 ‐
0.351130835 0.513154662 ∞ Densitas 0.0909 0.2685 0.3752 0.3778 0
Scale Value ‐2.1816 ‐
1.228149153 ‐
0.604633333 ‐0.0078 1.243083871 Transformasi 1 1.953450847 2.576966667 3.1738 4.424683871
93
Tabel 3.13 Transformasi Data Ordinal ke Interval variable afeksi
3.6.4. Kesiapan terhadap teknologi e-commerce
Berikut merupakan hasil dari transformasi data ordinal ke skala
interval variable kesiapan terhadap teknologi e-commerce :
Pertanyaan Alternatif Jawaban Total
Frekuensi1 2 3 4 5 23 0 2 7 46 47 102 25 0 2 15 41 44 102 27 1 3 10 43 45 102
Frekuensi 1 7 32 130 136 306 Proporsi 0.003268 0.022876 0.104575 0.424837 0.444444 Proporsi Kumulatif 0.003268 0.026144 0.130719 0.555556 1
Zi ‐
2.719607 ‐1.94076 ‐1.123 0.13971 ∞ Densitas 0.0101 0.0608 0.2131 0.3956 0
Scale Value ‐3.0906 ‐2.21631 ‐1.45637 ‐0.42958 0.8901 Transformasi 1 1.874286 2.634231 3.661023 4.9807
Tabel 3.14 Transformasi Data Ordinal ke Interval variable kesiapan
terhadap teknologi e-commerce
3.7 Hasil Analisis Jalur
3.7.1. Analisis Sub-Struktur-1
Perilaku Penelusuran
Informasi (X1) Kognisi (Y1)
ρY1X1
�1
94
Gambar 3.11 Sub-struktur-1
Hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS pada
sub-struktur-1 terlihat pada table berikut :
Tabel 3.15 Model Summary Sub-Struktur-1
Untuk mengetahui besarnya pengaruh variable perilaku
penelusuran informasi eksternal dengan variable kognisi, dapat dilihat R
square pada model Summary. Besarnya R square sebesar 0.632, besarnya
pengaruh variable perilaku penelusuran informasi dan kognisi dapat
dilihat dengan menggunakan rumus koefisien determinasi (KD) dengan
rumus :
KD= r2 x 100%
KD = 0.632 x 100%
KD = 63.2%
Hal ini menunjukkan bahwa perilaku penelusuran informasi berpengaruh
terhadap kognisi seseorang sebesar 63,2%, sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor eksternal sebesar
=1 – 0.632 = 0.368 = 36.8%
95
Tabel 3.16 Tabel Anova Sub-Struktur-1
Tabel 3.17 Coefficients Sub-Struktur-1
Untuk mengetahui perilaku penelusuran informasi berpengaruh
terhadap kognisi perlu dilakukan pengujian hipotesa. Hipotesis untuk
sub-struktur-1 sebagai berikut :
Ha : Penelusuran informasi ekternal berhubungan secara signifikan dan
sangat kuat dengan kognisi.
Ho : Penelusuran informasi eksternal tidak berhubungan secara signifikan
dan sangat kuat dengan kognisi.
Dalam melakukan pengujian tersebut dapat dilihat dalam table
anova. Pada table anova diketahui nilai F sebesar 9.550 dengan nilai
probabilitas sig sebesar 0.03, di mana nilai sig yang diperoleh lebih kecil
dari 0.05 (0.03 < 0.05), maka keputusan yang diambil adalah Ho ditolak
dan Ha diterima , yaitu bahwa perilaku penelusuran informasi eksternal
berpengaruh kepada kognisi. Penelusuran informasi eksternal
96
mempengaruhi kognisi atau pengetahuan seseorang karena dengan
adanya informasi-informasi yang diterima akan menambah pengetahuan
seseorang tentang suatu produk.
Pengaruh antarvariabel
Koefisien Jalur (Beta)
Nilai t Nilai F
Hasil Pengujian
Koefisien Determinan R Square
Koefisien Variabel Lain
X1 terhadap Y1 0.795 3.090 9.550 Ho ditolak 0.632 0.368
Tabel 3.18 Tabel Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub-Struktur-1
3.7.2. Analisis Sub-Struktur-2
Gambar 3.12 Sub-struktur-2
Hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS pada
sub-struktur-2 terlihat pada table berikut :
Tabel 3.19 Model Summary Sub-Struktur-2
Untuk mengetahui besarnya pengaruh variable perilaku
penelusuran informasi dengan variable afeksi, dapat dilihat R square pada
Perilaku Penelusuran Informasi (X1)
Afeksi (Y2) ρY2X1
�2
Kognisi (Y1)
ρY2Y1
97
model Summary. Besarnya R square sebesar 0.245, besarnya pengaruh
variable perilaku penelusuran informasi eksternal dan kognisi dapat
dilihat dengan menggunakan rumus koefisien determinasi (KD) dengan
rumus :
KD= r2 x 100%
KD = 0.245 x 100%
KD = 24.5%
Hal ini menunjukkan bahwa perilaku penelusuran informasi eksternal
berpengaruh terhadap kognisi seseorang sebesar 24.5%, sedangkan
sisanya dipengaruhi oleh faktor eksternal sebesar
= 1 - 0.245 = 0.755 = 75.5%
Tabel 3.20 Tabel Anova Sub-Struktur-2
Tabel 3.21 Coefficients Sub-Struktur-2
3.7.2.1. Pengujian secara keseluruhan
98
Untuk mengetahui perilaku penelusuran informasi eksternal dan
kognisi berpengaruh terhadap afeksi perlu dilakukan pengujian hipotesa.
Hipotesis untuk sub-struktur-2 sebagai berikut :
Ha : Penelusuran informasi eksternal dan kognisi berpengaruh kepada
afeksi atau kepercayaan seseorang.
Ho : Penelusuran informasi eksternal dan kognisi tidak berpengaruh
kepada afeksi atau kepercayaan seseorang.
Dalam melakukan pengujian tersebut dapat dilihat dalam table
anova. Pada table anova diketahui nilai F sebesar 4.704 dengan nilai
probabilitas sig sebesar 0.011, di mana nilai sig yang diperoleh lebih kecil
dari 0.05 (0.011 < 0.05), maka keputusan yang diambil adalah Ho ditolak
dan Ha diterima , yaitu bahwa perilaku penelusuran informasi eksternal
dan kognisi berpengaruh kepada afeksi. Perilaku penelusuran informasi
eksternal dan kognisi mempengaruhi afeksi atau perasaan dari seseorang,
informasi yang diterima seseorang akan mempengaruhi pengetahuan
seseorang, dan juga pengetahuan tersebut akan mempengaruhi perasaan
mereka, misalnya jika seseorang menerima informasi bahwa rumah kost
yang dia tempati tidak aman pasti akan memunculkan perasaan tidak
nyaman.
3.7.2.2. Pengujian secara individual
Pengujian data secara individual dapat dilihat dari hasil
pengolahan data dengan menggunakan SPSS pada table coefficients.
3.7.3.2.1.Pengaruh Perilaku Penelusuran Informasi eksternal Terhadap afeksi
99
Pengujian pengaruh penelusuran informasi eksternal terhadap
afeksi perlu dilakukan dengan menguji hipotesis sebagai berikut :
Ha : Perilaku penelusuran informasi eksternal berpengaruh terhadap
afeksi.
Ho : Perilaku penelusuran informasi eksternal tidak berpengaruh terhadap
afeksi.
Pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan uji t. Pada
table coefficients dapat dilihat nilai t adalah 2.294, dengan nilai
probabilitas (sig) sebesar 0.024. Nilai sig diperoleh lebih kecil dari 0.05
(0.024 < 0.05) sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, yaitu perilaku
penelusuran informasi eksternal berpengaruh kepada afeksi. Perilaku
penelusuran informasi eksternal berpengaruh kepada afeksi karena
informasi yang diterima konsumen akan mempengaruhi perasaan
seseorang.
3.7.3.2.2.Pengaruh Kognisi terhadap afeksi
Pengujian pengaruh kognisi terhadap afeksi perlu dilakukan
dengan menguji hipotesis sebagai berikut :
Ha : Persepsi (kognisi) berpengaruh terhadap afeksi.
Ho : Persepsi (kognisi) tidak berpengaruh terhadap afeksi.
Pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan uji t. Pada
table coefficients dapat dilihat nilai t adalah 1.334, dengan nilai
probabilitas (sig) sebesar 0.016. Nilai sig diperoleh lebih kecil dari 0.05
(0.016<0.05) sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, yaitu persepsi
(kognisi) berpengaruh kepada afeksi.
100
Pengaruh antarvariabel
Koefisien Jalur (Beta)
Nilai t Nilai F
Hasil Pengujian
Koefisien Determinan R Square
Koefisien Variabel Lain
X1 terhadap Y2 0.229 2.294 4.704 Ho ditolak 0.245 0.755
Y1 terhadap Y2 0.173 1.334 Ho ditolak
Tabel 3.22 Tabel Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub-Struktur-2
3.7.3. Analisis Sub-Struktur-3
Hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS pada
sub-struktur-3 terlihat pada table berikut :
Gambar 3.13 Sub-struktur-3
Tabel 3.23 Model Summary Sub-Struktur-3
Afeksi (Y2)
Kognisi (Y1)
Kesiapan terhadap teknologi e‐commerce(Z)
ρZY1
ρZY2
�3
Perilaku Penelusuran Informasi (X1)
ρZX1
101
Tabel 3.24 Tabel Anova Sub-Struktur-3
Tabel 3.25 Coefficients Sub-Struktur-3
3.7.3.1. Pengujian secara Keseluruhan
Untuk mengetahui besarnya pengaruh variable perilaku
penelusuran informasi eksternal, kognisi ,dan afeksi dengan variable
kesiapan teknologi e-commerce, dapat dilihat R square pada model
Summary. Besarnya R square sebesar 0.759, besarnya pengaruh variable
perilaku penelusuran informasi dan kognisi dapat dilihat dengan
menggunakan rumus koefisien determinasi (KD) dengan rumus :
KD= r2 x 100%
KD = 0.759 x 100%
KD = 75.9%
102
Hal ini menunjukkan bahwa kognisi dan afeksi berpengaruh
terhadap kesiapan teknologi e-commerce sebesar 75.9%, sedangkan
sisanya dipengaruhi oleh faktor eksternal sebesar
= 1 - 0.759 = 0.241 = 24.1%
Untuk mengetahui perilaku penelusuran informasi berpengaruh
terhadap afeksi perlu dilakukan pengujian hipotesa. Hipotesis untuk sub-
struktur-3 sebagai berikut :
Ha : Perilaku penelusuran informasi eksternal, persepsi (kognisi) ,dan
afeksi berpengaruh terhadap kesiapan teknologi e-commerce.
Ho : Perilaku penelusuran informasi eksternal, persepsi (kognisi) ,dan
afeksi tidak berpengaruh terhadap kesiapan teknologi e-commerce.
Dalam melakukan pengujian tersebut dapat dilihat dalam table
anova. Pada table anova diketahui nilai F sebesar 2.352 dengan nilai
probabilitas sig sebesar 0.00, di mana nilai sig yang diperoleh lebih besar
dari 0.05 (0.00 < 0.05), maka keputusan yang diambil adalah Ha diterima
dan Ho ditolak yaitu bahwa penelusuran informasi eksternal, kognisi ,dan
afeksi mempengaruhi seseorang dalam kesiapan penerimaan teknologi e-
commerce.
3.7.3.2. Pengujian secara Individual
Pengujian data secara individual dapat dilihat dari hasil
pengolahan data dengan menggunakan SPSS pada table coefficients.
3.7.3.2.1.Pengaruh Perilaku Penelusuran Informasi Eksternal Terhadap
Kesiapan Teknologi e-commerce
103
Pengujian pengaruh kognisi terhadap kesiapan teknologi e-
commerce perlu dilakukan dengan menguji hipotesis sebagai berikut :
Ha : Perilaku penelusuran informasi ekstenal berpengaruh terhadap
kesiapan teknologi e-commerce.
Ho : Perilaku penelusuran informasi eksternal tidak berpengaruh terhadap
kesiapan teknologi e-commerce.
Pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan uji t. Pada
table coefficients dapat dilihat nilai t adalah 1.378, dengan nilai
probabilitas (sig) sebesar 0.03. Nilai sig diperoleh lebih besar dari 0.05
(0.03 < 0.05) sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, yaitu perilaku
penelusuran informasi berpengaruh kepada kesiapan teknologi e-
commerce.
3.7.3.2.2.Pengaruh Kognisi terhadap Kesiapan Teknologi e-commerce
Pengujian pengaruh kognisi terhadap kesiapan teknologi e-
commerce perlu dilakukan dengan menguji hipotesis sebagai berikut :
Ha : Persepsi (kognisi) berpengaruh terhadap kesiapan teknologi e-
commerce.
Ho : Persepsi (kognisi) tidak berpengaruh terhadap kesiapan teknologi e-
commerce.
Pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan uji t. Pada
table coefficients dapat dilihat nilai t adalah 2.520, dengan nilai
probabilitas (sig) sebesar 0.018. Nilai sig diperoleh lebih kecil dari 0.05
(0.018<0.05) sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, yaitu persepsi
(kognisi) berpengaruh kepada kesiapan teknologi e-commerce. Hal ini
104
dikarenakan pada proses pengambilan keputusan, konsumen selalu
menilai dan mengevaluasi suatu produk atau jasa berdasarkan
pengetahuan yang mereka miliki yang kemudian akan berpengaruh
terhadap keputusan yang mereka ambil.
3.7.3.2.3.Pengaruh Afeksi terhadap Kesiapan Teknologi e-commerce
Pengujian pengaruh afeksi terhadap kesiapan teknologi e-
commerce perlu dilakukan dengan menguji hipotesis sebagai berikut :
Ha : Afeksi berpengaruh terhadap kesiapan teknologi e-commerce.
Ho : Afeksi tidak berpengaruh terhadap kesiapan teknologi e-commerce.
Pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan uji t. Pada table
coefficients dapat dilihat nilai t adalah 1.438, dengan nilai probabilitas
(sig) sebesar 0.00. Nilai sig diperoleh lebih kecil dari 0.05 (0.00 < 0.05)
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu afeksi berpengaruh kepada
kesiapan teknologi e-commerce. Afeksi atau perasaan seseorang
berpengaruh terhadap kesiapan teknologi e-commerce karena dalam
melakukan transaksi secara online membutuhkan kepercayaan antara
pihak penjual dan pembeli.
105
Pengaruh antarvariabel
Koefisien Jalur (Beta)
Nilai t
Nilai F Hasil Pengujian
Koefisien Determinan R Square
Koefisien Variabel Lain
X1 terhadap Z 0.266 1.378 2.352
Ho ditolak 0.759 0.241
Y1 terhadap Z 0.360 2.520 Ho ditolak
Y2 terhadap Z 0.215 1.438 Ho ditolak
Tabel 3.26 Tabel Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub-Struktur-3
3.8.4. Diagram Jalur
Gambar 3.14 Diagram Jalur
Hasil persamaan strukturnya adalah sebagai berikut :
Persamaan sub-struktur-1 : Y1 = ρY1x1X1 + ρY1�1�1
Y1 = 0.795X1 + 0.368�1
106
Persamaan sub-struktur-2 : Y2 = ρY2X1X1 +ρY2Y1Y1+ ρY2�2�2
Y2 = 0.229X1 + 0.173Y1 + 0.755�2
Persamaan sub-struktur-3 : Z = ρZx1X1 + ρZY1Y1 + ρZY2Y2+ ρZ�3�3
Z = 0.360 X1 + 0.266Y1 + 0.215Y2 + 0.241�3
Pengaruh
Antarvariabel
Pengaruh Kausal
Langsung Tidak Langsung
Melalui
Y1
Melalui
Y2
Melalui Y1 dan Y2 Total
X1 terhadap
Y1
(1) - - - (1)
X1 terhadap
Y2
(3) (1)(6) - - (3)
Y1 terhadap
Y2
(6) - - - (6)
Y1 terhadap
Z
(4) - - - (4)
Y2 terhadap
Z
(5) - - - (5)
X1 terhadap Z (2) (1)(4) (3)(5) (1)(6)(5) (2)+ (1)(4)+
(3)(5)+
(1)(6)(5)
Tabel 3.27 Rangkuman Hasil Penelitian Proses 1
107
Pengaruh
Antarvariabel
Pengaruh Kausal
Langsung Tidak Langsung
Melalui
Y1
Melalui
Y2
Melalui Y1
dan Y2
Total
X1 terhadap
Y1
0.795 - - - 0.795
X1 terhadap
Y2
0.229 0.137535 - - 0.366535
Y1 terhadap
Y2
0.173 - - - 0.173
Y1 terhadap
Z
0.360 - - - 0.360
Y2 terhadap
Z
0.215 - - - 0.215
X1 terhadap Z 0.266 0.2862 0.049235 0.02957 0.631005
Tabel 3.28 Rangkuman Hasil Penelitian Proses 2
Hasil analisis
1. Pengaruh langsung variable Penelusuran informasi eksernal (X1) terhadap
kognisi (Y1) adalah 0.795 atau 79,5%. Penelusuran informasi eksternal memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap kognisi atau pengetahuan dari seseorang.
Informasi yang diperoleh seseorang dari pihak eksternal, seperti dari teman atau
keluarga, marketer-controlled (internet, sales, iklan), media, dan orang yang
pernah menggunakan produk tersebut memiliki pengaruh besar terhadap
108
pengetahuan seseorang tentang suatu produk. Sehingga dalam website yang akan
dirancang perlu menyediakan informasi yang lengkap dan detil mengenai rumah
kost, dan juga akan dilengkap dengan fitur testimoni untuk menambah
pengetahuan dari pengguna.
2. Pengaruh langsung variabel Penelusuran informasi eksternal (X1) terhadap afeksi
(Y2) adalah 0.229 atau 22,9%. Penelusuran informasi eksternal berpengaruh
secara signifikan terhadap afeksi atau perasaan seseorang, tetapi penelusuran
informasi eksternal cenderung memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap
kognisi dibandingkan afeksi. Informasi-informasi yang diterima dari pihak
eksternal atau lingkungan cenderung lebih berpengaruh terhadap pengetahuan
atau kognisi.
3. Pengaruh langsung variable Penelusuran informasi ekternal (X1) terhadap
kesiapan teknologi e-commerce (Z) adalah 0.266 atau 26.6%. Penelusuran
informasi eksternal berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan teknologi e-
commerce.
4. Pengaruh langsung variabel kognisi (Y1) terhadap afeksi (Y2) adalah 0.173 atau
17.3 %. Kognisi berpengaruh secara signifikan terhadap afeksi seseorang karena
pada umumnya perasaan seseorang dipengaruhi oleh kognisi atau pengetahuan
yang dia miliki. Selain kognisi, biasanya afeksi seseorang juga mendapat
pengaruh yang besar dari lingkungan.
5. Pengaruh langsung variable Kognisi(Y1) terhadap kesiapan teknologi e-
commerce(Z) adalah 0.360 atau 36%. Pengetahuan atau kognisi yang dimiliki
oleh seseorang berpengaruh secara signifikan sebesar 36% terhadap kesiapan
seseorang dalam menerima teknologi e-commerce karena persepsi atau kognisi
109
dari seseorang mempengaruhi sikap atau perilaku seseorang dalam pemanfaatan
dan penggunaan teknologi.
6. Pengaruh langsung variabel afeksi (Y2) terhadap kesiapan teknologi e-
commerce(Z) adalah 0.215 atau 21.5%. Afeksi berpengaruh secara signifikan
terhadap kesiapan teknologi e-commerce, tetapi pengaruh afeksi terhadap
kesiapan teknologi e-commerce cenderung lebih kecil dibandingkan dengan
pengaruh yang diberikan kognisi.
7. Pengaruh tidak langsung variabel Penelusuran informasi eksternal (X1) melalui
kognisi(Y1) terhadap kesiapan teknologi e-commerce(Z) adalah 0.2862 atau
28.62%. Penelusuran informasi eksternal berpengaruh terhadap kognisi dan
berdampak secara signifikan terhadap kesiapan teknologi e-commerce.
Penelusuran informasi eksternal mempengaruhi pengetahuan seseorang secara
signifikan dan mempengaruhi sikap seseorang dalam penggunaan teknologi.
8. Pengaruh tidak langsung variabel Penelusuran informasi eksternal (X1) melalui
afeksi(Y2) terhadap kesiapan teknologi e-commerce(Z) adalah 0.049235 atau
4.9%. Penelusuran informasi eksternal melalui afeksi berpengaruh secara
signifikan terhadap kesiapan teknologi e-commerce, tetapi pengaruh yang
diberikan cenderung lebih kecil dibandingkan dengan pengaruh yg diberikan
penelusuran informasi eksternal yang melalui kognisi.
9. Pengaruh tidak langsung variabel Penelusuran informasi eksternal (X1) melalui
kognisi (Y1) terhadap afeksi (Y2) adalah 0.366535 atau 36.65%. Penelusuran
informasi eksternal berpengaruh terhadap kognisi dan berdampak secara
signifikan terhadap afeksi karena pada umumnya informasi yang diterima oleh
110
seseorang akan diolah menjadi kognisi atau pengetahuan dan pengetahuan
tersebut akan mempengaruhi perasaan.
10. Pengaruh tidak langsung variabel Penelusuran informasi eksternal (X1) melalui
kognisi (Y1) dan afeksi(Y2) terhadap kesiapan teknologi e-commerce(Z) adalah
0.02957 atau 2.9%. Penelusuran informasi eksternal berpengaruh terhadap
kognisi dan kognisi berpengaruh terhadap afeksi dan afeksi berdampak terhadap
kesiapan teknologi e-commerce.
11. Pengaruh total Penelusuran informasi eksternal (X1) terhadap teknologi e-
commerce( Z) adalah 0.631005 atau 63.1%. Penelusuran informasi eksternal,
kognisi, dan afeksi memiliki pengaruh yang besar terhadap kesiapan teknologi e-
commerce, hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa perilaku
konsumen dipengaruhi oleh kognisi, afeksi, dan lingkungan sekitar. Sehingga
dalam website akan dikembangkan fitur yang mendukung penelusuran informasi
eksternal seperti fitur rekomendasi ke teman, testimoni, dan rating. Sedangkan
untuk kognisi, website ini akan menyediakan informasi yang lengkap dan akurat
mengenai alamat, fasilitas, peta, peraturan dan segala informas tentang rumah
kost dan juga informasi untuk melakukan transaksi booking online. Penelusuran
informasi eksternal, kognisi, dan afeksi merupakan hubungan yang
berkesinambungan, di mana setiap elemen menyebabkan dan disebabkan oleh
elemen lain yang akan berakibat kepada perilaku konsumen atau kesiapan
terhadap teknologi e-commerce.