bab 2 new ab inkomplit new

Upload: cory-price

Post on 07-Jul-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    1/26

    BAB 2

    LANDASAN TEORI

    2.1 Konsep Dasar Abortus

    2.1.1 Pengertian Abortus

    Abortus merupakan suatu keadaan yang mengancam,

    adanya pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang

    dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Bayi

    mungkin bisa hidup dengan syarat umur kehamilan lebih dari 20

    minggu serta berat badannya telah mencapai 500 gram lebih

    (Prairohardjo, 200!".

    Abortus adalah keluarnya janin sebelum mencapai

    #iabilitas. $imana masa gestasi belum mencapai usia 22 minggu

    dan beratnya kurang dari 500gr ($erek lieollyn%&ones, 200'".

    Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin

    dapat hidup di luar kandungan. Ada beberapa pendapat para ahli

    tentang pengertian abortus. astman berpendapat baha

    abortus merupakan keadaan terputusnya suatu kehamilan

    dimana janin belum sanggup hidup sendiri di luar uterus, yaitu

    beratnya berada antara )00 * 1000 gram, atau usia kehamilan

    kurang dari 2! minggu. +al ini didukung oleh pernyataan &ecoat

    baha abortus adalah pengeluaran dari hasil konsepsi sebelum

    usia kehamilan 2! minggu, dimana janin belum viable by law.

    Berbeda dengan kedua rekannya, +olmer menyatakan abortus

    berarti terputusnya kehamilan sebelum minggu ke-1, dimana

    proses plasentasi belum selesai (/ochtar, 200'".

    +adijanto (200!" dan unningham, et al (2005 '51"

    mengambil batasan yang sama untuk pengertian abortus, yaitu

    ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    2/26

    hidup di luar kandungan yakni pada usia kehamilan kurang dari

    20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. 3ernyata

    /onro melaporkan baha janin dengan berat '4 gram dapat

    hidup terus, sehingga dapat diketahui baha beberapa denisi di

    atas tidaklah mutlak.

    2.1.2 tiologi Abortus

    Penyebab abortus sebagian besar tidak diketahui secara

    pasti, tetapi terdapat beberapa 6aktor yang sangat ber#ariasi

    dan sering diperdebatkan. Pada umumnya abortus disebabkan

    oleh lebih dari satu penyebab. Penyebab terbanyak diantaranya

    adalah 6aktor genetik, anatomik, autoimun, hormonal, in6eksi,

    hematologik, serta 6aktor lingkungan (+adijanto, 200! ".

    1. 7aktor genetik8ebagian besar abortus spontan disebabkan oleh kelainan

    karotip embrio. Paling sedikit 509 kejadian abortus pada

    trimester pertama merupakan kelainan sitologik. :amun

    gambaran ini belum termasuk kelainan yang disebabkan oleh

    gangguan gen tunggal atau mutasi pada beberapa lokus yang

    tidak terdeteksi pada pemeriksaan kariotip.;ejadian tertinggi kelainan sitogenik konsepsi terjadi pada

    aal kehamilan. ;elainan sitogenik embrio biasanya berupa

    aneuploidi yang disebabkan sporadik, misalnya nondisjunction

    meiosis.

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    3/26

    in6ertilitas, sehingga bisa mengurangi peluang kehamilan dan

    peningkatan terjadinya keguguran.;elainan sering juga berupa gen yang abnormal, mungkin

    karena adanya mutasi gen yang bisa mengganggu proses

    implantasi bahkan menyebabkan abortus. Abortus berulang

    bisa disebabkan oleh penyatuan dari 2 kromosom yang

    abnormal, dimana bila kelainannya hanya pada salah satu

    orang tua, 6aktor tersebut tidak diturunkan. 8tudi yang pernah

    dilakukan menunjukkan baha bila didapatkan kelainan

    kariotip pada kejadian abortus, maka kehamilan berikutnya

     juga berisiko abortus.2. 7aktor anatomik

    $e6ek anatomik uterus diketahui sebagai penyebab

    komplikasi obstetrik, seperti abortus berulang, prematuritas,

    serta malpresentasi janin, insiden kelainan bentuk uterus

    berkisar 1>200 sampai 1>00 perempuan. Pada perempuan

    dengan riayat abortus, ditemukan anomali uterus pada 249

    pasien.

    Penyebab terbanyak abortus karena kelainan anatomikuterus adalah septum uterus ()0 - !09" kemudian uterus

    bikornis atau uterus didels atau unikornis (10 * 09". /ioma

    uteri bisa menyebabkan baik in6ertilitas maupun abortus

    berulang. 8ebagian besar mioma tidak memberikan gejala,

    hanya yang berukuran besar atau yang memasuki ka#um

    uteri (mioma submukosum" yang akan menimbulkan

    gangguan.;ejadian abortus juga bisa dipengaruhi oleh 6aktor ser#iks

    yaitu inkompetensia ser#iks. =stilah inkompetensia ser#iks

    diterapkan pada suatu entitas obstetrik tersendiri. ;elainan ini

    nampaknya dikaitkan dengan riayat trauma pada ser#iks

    terutama seaktu dilatasi kuretase, konisasi, kauterisasi, atau

    amputasi. ;elainan ini ditandai oleh pembukaan ser#iks tanpa

    rasa nyeri pada trimester kedua disertai prolaps dan

    5

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    4/26

    menggembungnya selaput ketuban ke dalam #agina, diikuti

    dengan pecahnya selaput ketuban dan ekspulsi janin

    immature. Apabila hal ini tidak diterapi secara e6ekti6,

    rangkaian ini akan berulang pada setiap kehamilan.

    . 7aktor autoimun 3erdapat hubungan yang nyata antara abortus berulang

    dengan penyakit autoimun. /isalnya pada Systematic Lupus

    Eritematosus (8?" dan Antiphospholipid Antibodies (aPA". aPA

    merupakan antibody spesik yang didapati pada perempuan

    dengan 8?. 8ebagian besar kematian janin dihubungkan

    dengan adanya aPA. aPA akan berikatan dengan sisi negati6 

    dari 6os6olipid.AP8 (antiphospolipid syndrome" sering juga ditemukan

    pada beberapa keadaan obstetrik, misalnya pada

    preeklampsia, =@< dan prematuritas. Beberapa keadaan lain

    yang berhubungan dengan AP8 yaitu thrombosis arteri-#ena,

    trombositopeni autoimun, anemia hemolitik, dan hipertensi

    pulmonum. Pada kejadian abortus berulang ditemukan in6arkplasenta yang luas, akibat adanya atherosis dan oklusi

    #askular. 3rombosis plasenta pada AP8 diaali adanya

    peningkatan rasio tromboksan terhadap prostasiklin, selain

     juga akibat dari peningkatan agregrasi trombosit, penurunan

    c-reakti6 protein dan peningkatan sintesis  platelet-activating

    factor.  8ecara klinis lepasnya kehamilan pada pasien AP8

    sering terjadi pada usia kehamilan di atas 10 minggu.). 7aktor hormonal#ulasi, implantasi, serta kehamilan dini tergantung pada

    koordinasi yang baik sistem pengaturan hormon maternal.

    leh karena itu perlu perhatian langsung terhadap sistem

    hormon secara keseluruhan, 6ase lteal, dan gambaran hormon

    setelah konsepsi terutama kadar progesteron. Progesteron

    mempunyai peran penting dalam mempengaruhi resepti#itas

    endometrium teradap implantasi embrio. Pada tahun 1'2',

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    5/26

    Allen dan orner mempublikasikan tentang proses siologis

    korpus luteum, dan sejak itu diduga baha kadar progesteron

    yang rendah berhubungan dengan kejadian abortus. Support 

    6ase luteal pun ya peran kritis pada ke hamilan sekitar 4

    minggu, yaitu saat dimana tro6oblas harus menghasilkan

    cukup steroid untuk menunjang kehamilan. Pengangkatan

    korpus luteum sebelum usia 4 minggu akan menyebabkan

    abortus. $an bila progesteron diberikan pada pasien ini,

    kehamilan bisa diselamatkan.$iabetes mellitus dipercaya menjadi salah satu penyakit

    ibu yang dapat menyebabkan terjadinya abortus. Perempuandiabetes dengan kadar +bA1c tinggi pada trimester pertama,

    ririko abortus dan mal6ormasi janin meningkat signikan.

    $iabetes jenis insulin-dependen dengan kontrol glukosa tidak

    adekuat punya peluang 2- kali lipat mengalami abortus.

    :amun pada perempuan dengan diabetes yang dikelola

    dengan baik, risiko abortusnya tidak lebih jelek jika dibanding

    dengan perempuan tanpa diabetes.5. 7aktor in6eksiBeberapa jenis organisme tertentu yang diduga

    berdampak pada kejadian abortus, diantaranya adalah

    kelompok bakteria (?isteria monositogenes, ;lamidia

    trakomatis, @reaplasma urealitikum, /ikoplasma hominis,

    Bakterial #aginosis"C kelompok #irus (8itomegalo#irus,

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    6/26

    sehingga janin sulit bertahan hidup. =n6eksi plasenta berakibat

    pada insusiensi plasenta dan bisa berlanjut pada kematian

     janin. rganisme tertentu dapat memacu perubahan genetik

    dan anatomik embrio umumnya oleh karena #irus selama

    kehamilan aal (misalnya rubella, par#o#irus B1',

    sitomegalo#irus, koksakie #irus B, #arisela-Doster, kronik

    sitomegalo#irus /E, +8E". $isamping itu golongan kuman

    gram-negati6 dan gram-positi6 serta ?isteria monositogenes

    dapat menyebabkan amnionitis. =n6eksi kronis endometrium

    dapat terjadi dari penyebaran kuman genitalia baah yang

    bisa mengganggu proses implantasi.. 7aktor hematologik

    Beberapa kasus abortus berulang ditandai dengan de6ek

    plaentasi dan adanya mikrotrombi pada pembuluh darah

    plasenta. Berbagai komponen koagulasi dan brinolitik

    memegang peranan penting pada implantasi embrio, in#asi

    tro6oblas, dan plasentasi. Pada kehamilan terjadi keadaan

    hiperkoagulasi dikarenakan adanya peningkatan kadar 6aktor

    prokoagulan, penurunan 6aktor antikoagulan, penurunan

    akti#itas brinolitik.;adar 6aktor E==, E===, F danbrinogen meningkat selama

    kehamilan normal terutama pada kehamilan sebelum 12

    minggu. Bukti lain menunjukkan baha sebelum terjadi

    abortus, sering didapatkan de6ek hemostatik. Penelitian

     3ulpalla dan kaan-kaan menunjukkan baha perempuan

    dengan riayat abortus berulang sering terdapat peningkatan

    produksi tromboksan yang berlebihan pada usia kehamilan ) *

    minggu, dan penurunan produksi prostasiklin saat usia

    kehamilan ! * 11 minggu. Perubahan rasio tromboksan-

    prostasiklin memacu #asospasme serta agregrasi trombosit,

    yang akan menyebabkan mikrotrombi serta nekrosis plasenta.

     &uga sering disertai penurunan kadar protein dan

    brinopeptida.

    !

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    7/26

    $esiensi 6aktor F== (+ageman" berhubungan dengan

    thrombosis sistemik ataupun plasenter dan telah dilaporkan

     juga berhubungan dengan abortus berulang pada lebih dari

    229 kasus.+omosistein merupakan asam amino yang dibentuk

    selama kon#ersi metionin ke sistein. +iperhomosisteinemi,

    bisa congenital ataupun akuisita, berhubungan dengan

    thrombosis dan penyakit #ascular dini. ;ondisi ini

    berhubungan dengan 219 abortus berulang. en pembaa

    akan diturunkan secara autosom resesi6. Bentuk terbanyak

    yang didapat adalah desiensi asam 6olat. Pada pasien ini,penambahan 6olat akan mengembalikan kadar homosistein

    normal dalam beberapa hari.

    4. 7aktor lingkungan$iperkirakan 1 * 109 mal6ormasi janin akibat dari

    paparan obat, bahan kimia, atau radiasi dan umumnya

    berakhir dengan abortus. paparan lingkungan tersebut

    bersi6at toksik sehingga menyebabkan gangguan pada system

    sirkulasi 6etoplasenta dan dapat terjadi gangguan

    pertumbuhan janin yang berakhir dengan abortus.

    2.1. Patologi abortus

    Pada permulaan terjadi perdarahan dalam desidua basalis,

    diikuti oleh nekrosis jaringan sekitarnya kemudian sebagian atau

    seluruh hasil konsepsi terlepas. ;arena dianggap benda asing,

    maka uterus berkontraksi untuk mengeluarkannya (/ochtar,

    200'". leh karena proses tersebut, keguguran memberikan

    gejala umum sakit perut karena kontraksi rahim, terjadi

    perdarahan, dan disertai pengeluaran seluruh atau sebagian

    hasil konsepsi (/anuaba, 200!".

    Bentuk perdarahan yang terjadi ber#ariasi mulai sedikit-

    sedikit dan berlangsung lama atau bahkan terjadi sekaligus

    '

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    8/26

    dalam jumlah yang besar dan dapat disertai gumpalan. Akibat

    perdarahan dapat menimbulkan gangguan apapun, sampai

    dengan dapat menimbulkan syok, nadi meningkat, tekanan

    darah turun, tampak anemis, dan daerah akral dingin (/anuaba,

    200!".

    Bentuk pengeluaran hasil konsepsi juga ber#ariasi. @mur

    kehamilan di baah 1) minggu dimana plasenta belum

    terbentuk sempurna, dimana #ili korealis belum menembus

    desidua terlalu dalam, hasil konsepsi dikeluarkan seluruhnya

    atau sebagian saja. ;ehamilan di atas 1 minggu dengan

    pembentukan plasenta sempurna dapat didahului dengan

    ketuban pecah diikuti pengeluaran hasil konsepsi, dan

    dilanjutkan dengan pengeluaran plasenta. +asil konsepsi yang

    tidak dikeluarkan lebih dari minggu disebut missed abortion,

    dan dapat menyebabkan ancaman baru dalam bentuk gangguan

    pembekuan darah (/anuaba, 200!".

    Perubahan hasil konsepsi yang tidak dikeluarkan dapat

    berubah menjadi berbagai bentuk. ola !arneosa  merupakan

    gumpalan seperti daging karena hasil konsepsi menyerap darah.

    Apabila amnion berjonjot-jonjot karena terjadi hematoma antara

    amnion dan korion, maka disebut mola tuberosa. $isebut fetus

    !ompresus  bila janin mengalami mummikasi, terjadi

    penyerapan kalsium, dan tertekan sampai gepeng. 8edangkan

    kompresi 6etus yang berlangsung terus, terjadi penipisan, seperti

    kertas disebut fetus papiraseus. Bentuk lainnya yaitu blighted

    ovum dimana hasil konsepsi yang dikeluarkan tidak mengandung

     janin, hanya benda kecil yang tidak berbentuk. 8edangkan pada

    abortus dengan umur kehamilan lebih tua dan tidak segera

    dikeluarkan, dapat terjadi maserasi dengan cirri kulit

    mengelupas, tulang kepala berhimpitan, dan perut membesar

    karena ascites, atau pembentukan gas (/anuaba, 200!".

    10

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    9/26

    2.1.) Patosiologi Abortus

    11

    tiologi- 7. genetik - 6. anatomik - 6. autoimun -6.hormon- 7. hematologik - 6.in6eksi - 6.lingkungan

    - Abnormalitas gen hasil

    konsepsi- angguan implantasi

     

    Pelepasan desidua % nekrosis jaringan

    Pembuluh darah uterus @terus

    Perdarahan :yeri8er#iks menipis dan

    steum uteri

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    10/26

    2.1.5 ;lasikasi Abortus dan /ani6estasi ;linis

    $ikenal berbagai macam abortus sesuai gejala, tanda, dan

    proses patologi yang terjadi.

    1. Abortus iminensAbortus tingkat permulaan dan merupakan ancaman

    terjadinya abortus, ditandai perdarahan per#aginam, ostium

    uteri masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam

    kandungan (+adijanto, 200!".

    Biasanya pasien sadar terdapat satu atau lebih siklus haid

    yang terlekan. ejala subjekti6 diaali dengan keluhan

    adanya perdarahan per#aginam, dapat ber#ariasi dari sekret

    #agina berdarah sampai sedikit bercak atau minimum.

    Biasanya perdarahan kurang dari haid normal, dan tidak ada

     jaringan hasil konsepsi yang dikeluarkan. :yeri abdomen yang

    dirasakan biasanya suprapubik, intermiten dan bersi6at kram,

    atau mungkin tidak ada sama sekali. Beberapa pasien

    12

    ambaran klinis

    Ab. Ab.insipie Ab.inkom Ab.in6eksious>sepsis

    Ab.kom

    ;onser#ati6-istirahat-tidakberhubungan

    seksual-akti#itas tidakberlebihan

    -

     3indakandeniti6-#akuasihasil konsepsi(AE/>kuretase"

     3indakandeniti6-keseimbangan

    cairan-antibiotika-e#akuasi hasilkonsepsi

    -

    -bser#asi-suplemenDat besi

     jikaditemukananemia

    Asuhan pasca

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    11/26

    mungkin mengeluh nyeri punggung bagian baah. 8elama

    kehamilan #iable, biasanya tidak ada perubahan gejala

    subjekti6 kehamilan seperti nyeri tekan payudara dan mual

    pagi hari. Pada pemeriksaan bimanual uterus membesar,

    lunak dan tidak nyeri tekan. Besarnya uterus sesuai riayat

    haid. stium uteri masih tertutup, tidak mendatar dan

    mempunyai konsistensi hamil normal, tes kehamilan urin

    masih positi6 (3aber, 200'".Pemeriksaan @8 diperlukan untuk mengetahui

    pertumbuhan janin yang ada dan mengetahui keadaan

    plasenta apakah sudah terjadi pelepasan atau belum.$iperhatikan ukuran biometri janin>kantong gestasi apakah

    sesuai dengan umur kehamilan berdasarkan +P+3. $enyut

     jantung janin dan gerakan janin diperhatikan disamping ada

    tidaknya hematoma retroplasenta atau pembukaan kanalis

    ser#ikalis. Pemeriksaan @8 dapat dilakukan baik secara

    transabdominal maupun trans#aginal (+adijanto, 200!".2. Abortus insipiens

    Abortus yang sedang berlangsung yang ditandai dengan

    ser#iks telah mendatar dan ostium uteri telah membuka, akan

    tetapi hasil konsepsi masih dalam ka#um uteri dan dalam

    proses pengeluaran. $alam hal ini kehamilan tidak dapat

    dipertahankan lagi. Pasien akan merasa mulas karena

    kontraksi yang sering dan kuat, perdarahan bertambah sesuai

    dengan pembukaan ser#iks uterus dan umur kehamilan. Besar

    uterus masih sesuai dengan umur kehamilan dengan tes urine

    masih positi6. Pada pemeriksaan spekulum sering ser#iks

    terlihat mendatar dan berdilatasi. 8elaput amnion dapat

    terlihat menonjol melalui ser#iks atau dapat robek, dengan

    cairan amnion ada di dalam #agina (3aber, 200'". Pada

    pemeriksaan @8 akan didapati pembesaran uterus yang

    masih sesuai dengan umur kehamilan, gerakan janin dan

    gerakan jantung janin masih jelas alaupun sudah mulai tidak

    1

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    12/26

    normal, biasanya terlihat penipisan ser#iks uterus atau

    pembukaannya. Perlu diperhatikan pula ada tidaknya

    pelepasan plasenta dari dinding uterus (+adijanto, 200!".

    ambar 2.1 abortus iminens dan abortus insipiens

    . Abortus inkompletus8ebagian hasil konsepsi telah keluar dari ka#um uteri dan

    masih ada yang tertinggal (+adijanto, 200!". +asil konsepsi

    yang tertinggal adalah desidua atau plasenta (/ochtar, 200'".

    ambar 2. abortus inkompletusPasien biasanya mengeluh nyeri kram suprapubik terjadi

    akibat kontraksi uterus dalam usaha mengeluarkan isi uterus.

    /ula-mula nyeri cenderung ringan dan intermitten, tetapi

    secara bertahap menjadi lebih hebat. Perdarahan per#aginam

    adalah gejala yang paling khas dari abortus inkompletus.

     &umlah perdarahan cenderung lebih banyak dari pada haid

    biasa, perdarahan mungkin hebat dan bahkan cukup

    1)

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    13/26

    berlebihan untuk menyebabkan syok hipo#olemik. 8elama

     jaringan plasenta tetap melekat sebagian pada dinding

    uterus, maka kontraksi miometrium tergangguC pembuluh

    darah di dalam segmen telanjang pada tempat plasenta

    berdarah hebat. Pasien dapat mengeluarkan banyak bekuan

    darah atau janin yang dapat dikenal atau jaringan plasenta.

    Banyak pasien sadar akan hilangnya gejala subjekti6 

    kehamilan (3aber, 200'".Abdomen biasanya lunak dan tidak nyeri tekan. Pada

    pemeriksaan pel#is sering #agina terisi banyak bekuan darah

    dan ser#iks lunak, tampak mendatar dan dilatasi. &aringanplasenta terlihat di osteum uteri atau #agina dan dapat teraba

    pada pemeriksaan bimanual. @terus membesar dan lunak

    (3aber, 200'".Pemeriksaan @8 hanya dilakukan bila ragu dengan diagnosa

    klinis. Besar uterus sudah lebih kecil dari umur kehamilan dan

    kantong gestasi sudah sulit dikenali, di ka#um uteri tampak

    massa hiperekoik yang bentuknya tidak beraturan (+adijanto,

    200!".). Abortus kompletus

    Artinya seluruh hasil konsepsi dikeluarkan (desidua dan

     janin", sehingga rongga rahim kosong (/ochtar,200'". ;arena

    semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan, maka osteum uteri

    telah menutup, uterus sudah mengecil sehingga perdarahan

    sedikit. Besar uterus tidak sesuai dengan umur kehamilan.

    Pemeriksaan @8 tidak perlu dilakukan jika pemeriksaansecara klinis sudah memadai. Pada pemeriksaan tes urin

    biasanya masih positi6 sampai 4 * 10 hari setelah abortus

    (+adijanto, 200!".

    15

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    14/26

    ambar 2.2 abortus kompletusPada abortus kompletus perdarahan segera berkurang

    setelah isi rahim dikeluarkan dan selambat-lambatnya 10 hari

    perdarahan berhenti sama sekali, karena dalam masa ini luka

    rahim telah sembuh dan epitelisasi telah selesai. Bila 10 hari

    serelah abortus masih ada perdarahan juga, maka abortus

    inkompletus atau endometritis post abortus perlu dipikirkan

    (Bagian bgyn 7;-@:PA$, 1'!1 ".

    5. Abortus 8er#ikalis

    Pada abortus ser#ikalis keluarnya hasil konsepsi dari uterus

    dihalangi oleh ostium uteri eksternum yang tidak membuka,

    sehingga semuanya terkumpul dalam kanalis ser#ikalis dan

    ser#iks uteri menjadi besar, kurang lebih bundar, dengan

    dinding menipis. Pada pemeriksaan ditemukan ser#iks

    membesar dan diatas ostium uteri eksternum teraba jaringan.

     3erapi terdiri atas dilatasi ser#iks dengan busi +egar dan

    kerokan untuk mengeluarkan hasil konsepsi dari kanalis

    ser#ikalis.

    . /issed abortion$idenisikan sebagai retensi berkepanjangan hasil

    konsepsi setelah kematian janin. ;eluhan yang dirasakan

    pasien adalah adanya bercak dari #agina yang menetap dan

    mencetuskan kunjungan darurat. Biasanya pasien sadar akan

    inter#al amenore dan melaporkan baha siklus haid

    normalnya yang terakhir terjadi atau 5 bulan yang lalu.

    ejala subjekti6 kehamilan biasanya berhenti setelah kematian

    1

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    15/26

     janin. Pasien biasanya merasakan pertumbuhan kehamilannya

    tidak sesuai dengan yang diharapkan.@terus dapat teraba atau mungkin juga tidak pada

    pemeriksaan abdomen. Bila teraba, maka besar uterus lebih

    kecil dari perkiraan menurut +P+3. Bunyi jantung janin tidak

    terdengar. steum uteri menutup meskipun biasanya uterus

    terasa membesar dan lunak, namun ukurannya lebih kecil dari

    yang diperkirakan menurut +P+3. Gang perlu diantisipasi

    meliputi cacat koagulasi yang muungkin disertai dengan

    kematian janin yang tertahan (3aber, 200'".4. Abortus habitualis

    Abortus habiatualis adalah abortus spontan yang terjadi

    kali atau lebih berturut-turut. Pasien dengan abortus

    habitualis pada umumnya tidak sulit untuk menjadi hamil

    kembali, tetapi kehamilannya berakhir dengan

    keguguran>abortus secara berturut-turut. Penyebab abortus

    habitualis sering 6aktor kelainan anatomik banyak juga

    dikaitkan dengan reaksi imunologik. 8alah satu penyebab

    tersering adalah inkompetensia ser#iks, d imana ser#iks uteri

    tidak dapat menerima beban untuk tetap bertahan menutup

    setelah kehamilan meleati trimester pertama. 8ebagai

    akibatnya ser#iiks membuka tanpa disertai rasa

    mules>kontraksi uterus dan akhirnya terjadi pengeluaran janin

    (+adijanto, 200!".!. Abortus in6eksious, Abortus septik

    Abortus in6eksious adalah abortus yang disertai in6eksi

    pada alat genitalia. Abortus septik adalah abortus yang

    disertai penyebaran in6eksi pada peredaran darah tubuh atau

    peritoneum (septicemia atau peritonitis". ;ejadian ini

    merupakan salah satu komplikasi tindakan abortus yang

    paling sering terjadi apabila dilakukan kurang memperhatikan

    asepsis dan antisepsis.Pada pasien dengan abortus in6eksious maupun septic,

    biasanya ada riayat amenore, terjadi perdarahan dan ada

    14

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    16/26

    upaya tindakan abortus yang tidak menggunakan peralatan

    yang asepsis dengan didapat gejala dan tanda panas tinggi,

    tampak sakit dan lelah, takikardi, perdarahan per#aginam

    yang bau, uterus yang membesar dan lembut, serta nyeri

    tekan. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan tanda

    in6eksi dengan leukositosis. Bila sampai terjadi sepsis dan

    syok, pasien akan terlihat lelah, panas tinggi, menggigil, dan

    tekanan darah turun.

    '. Abortus pro#okatus disengaja

    a. Abortus pro#okatus terapeutikus dengan alasan

    kehamilan membahayakan ibunya atau janin cacat.

    b. Abortus pro#okatus kriminalis tanpa alasan medis yang

    sah.

    Abortus pro#okatus kriminalis sajalah yang termasuk ke dalam

    lingkup pengertian pengguguran kandungan menurut hukum.

    Abortus buatan, jika ditinjau dari aspek hukum dapat

    digolongkan ke dalam dua golongan yakni

    1. Abortus buatan legal

     Gaitu pengguguran kandungan yang dilakukan menurut syarat

    dan cara-cara yang dibenarkan oleh undang-undang. Populer

     juga disebut dengan abortus pro#ocatus therapcutius, karena

    alasan yang sangat mendasar untuk melakukannya adalah untuk

    menyelamatkan nyaa>menyembuhkan si ibu.

    2. Abortus buatan ilegal

     Gaitu pengguguran kandungan yang tujuannya selain dari

    pada untuk menyelamatkan> menyembuhkan si ibu, dilakukan

    oleh tenaga yang tidak kompeten serta tidak memenuhi syarat

    1!

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    17/26

    dan cara-cara yang dibenarkan oleh undang-undang. Abortus

    golongan ini sering juga disebut dengan abortus pro#ocatus

    criminalis, karena di dalamnya mengandung unsur kriminal atau

    kejahatan.

    2.1. /ani6estasi klinis abortus inkomplit

    1. 3erlambat haid atau amenore kurang dari 20 minggu

    2. Pemeriksaan sik keadaan umum tanpak lemah,

    kesadaran baik atau menurun, tekanan darah normal atau

    menurun, denyut nadi normal atau cepat, suhu badannormal atau meningkat

    . Perdarahan #agina mungkin disertai keluarnya konsepsi

    ). plasenta

    2.1.4 ;omplikasi Abortus

    Adapun komplikasi yang biasa disebabkan oleh abortus

    adalah

    1. Perdarahan (hemorrhage"- $apat terjadi sedikitdalam aktu panjang- $apat terjadi mendadak banyak, sehingga menimbulkan

    syok

    2. Per6orasi uterusPer6orasi uterus biasanya terjadi seaktu dilatasi dan kuretase

    yang dilakukan oleh tenaga yang tidak ahli. =n6eksi dan tetanus

    - Pada penanganan yang tidak legeartis- ;eguguran tidak lengkap

    ). Payah ginjal akut5.8yok

    1'

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    18/26

    8yok pada abortus dapat disebabkan oleh1" Perdarahan yang banyak dan disebut sebagai syok

    hemoragik2" =n6eksi berat atau sepsis yang disebut syok septik atau

    endoseptik

    2.1.! Penanganan Abortus =nkomplit

    8ai6uddin (200'" memaparkan penanganan pada kasus

    abortus inkompit, yaitu

    1. Penatalaksanaan umuma. ?akukan penilaian cepat tentang keadaan umum

    b. Periksa tanda-tanda syok, bila syok lakukanpenanganan syok yaitu pasang in6us dengan kanula

    besar (H 1", beri larutyan :acl atau

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    19/26

    hasil konsepsi- &ika perlu berikan misoprostol 200 mcg per#aginam setiap

    ) jam sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi (maksimal

    !00 mcg"- #akuasi sisa hasil konsepsi yang tertinggal dalam

    uterus

    d. Pastikan untuk tetap mamantau kondisi ibu setelah

    penanganan.

    2.1.' Asuhan Pasca Abortus

    1. /engobser#asi keadaan umum, kesadaran ibu pasca

    kuretase dan keluhan yang mungkin terjadi

    2. /emberi dukungan psikologis atas kehilangan anak

    yang dialami ibu> pasien

    . /emberi + tentang perencanaan kehamilan

    selanjutnya yaitu sekitar 2-) kali siklus mentruasi

    pasca kuretase

    ). /emberi + tentang ;B yang dapat dilakukan pasca

    keguguran

    5. /emberi + tentang nutrisi dan akti#itas pasca

    keguguran atau pasca kuretase

    . /enganjurkan ibu untuk meminum obat yang telah

    diresepkan dokter

    4. /enganjurka ibu untuk kontrol ulang pasca

    keguguran

    21

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    20/26

    2.2 Konsep Asuhan Kebidanan pada Ibu dengan Abortus

    inkop!it

    Tangga! "engka#ian$ %a$ O!eh$Langkah 1

    S&B'EKTI(

    =$:3=3A8

    :ama =bu :ama 8uami @mur @mur 8uku > Bangsa 8uku > Bangsa Agama Agama Pendidikan Pendidikan

    Pekerjaan Pekerjaan :o. bangsa ibu dan suami yang berbeda, dapat

    menimbulkan inkompatinilitas anatara imun ibu dan janin

    sehingga menyebabkan terjadinya abortus•Pekerjaan ibu yang erat kaitannya dengan lingkungan

    radaiasi atau teratogen pada janin dapat menyebabkan

    abortus• Alamat ibu yang erat dengan lingkungan radaiasi atau

    daerah abah penyakit menular dapat menyebabkan

    gangguan pada janin sepeti kematian janin atau abortus

    1. ;eluhan @tama

    ;eluhan yang sering disampaikan pasien dengan abortus

    inkomplit adalah adanya terlambat haid (satu atau lebih

    siklus menstruasi", perdarahan per#aginam (ber#ariasi

     jumlahnya mulai dari bercak sediki-sedikit dalam sampai

    dengan perdarahan banyak disertai gumpalan", nyeri

    perut bagian baah (dapat tidak ada", kadang disertai

    22

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    21/26

    nyeri punggung baah, pasien dapat melaporkan buah

    kehamilan sudah keluar.

    2. tidak 8iklus 8i6at darah ?ama 7lour Albus $ismenorrhoe +P+3 Jarna 3P?

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    22/26

    dalam proses pengobatan yang obatnya bersi6at teratogen

    pada janin mempengaruhi kejadian abortus.

    5.

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    23/26

    OB'EKTI(

    P/ jelek karena syok bila

    perdarahan banyak

     3ekanan $arah normal sampai dengan rendah (jika sudah

    terjadi komplikasi"

    :adi normal sampai dengan takikardi (pada syok"

    Pernapasan normal sampai dengan takipnea

    8uhu normal sampai dengan demam tinggi (H 4,5

    o  pada ab.in6eksious>sepsis"

     3inggi Badan

    Berat Badan

    P/

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    24/26

    Perdarahan per#aginam ber#ariasi jumlahnya mulai dari

    bercak sediki-sedikit dalam sampai dengan perdarahan

    banyak disertai gumpalan.

    Pada pemeriksaan inspekulo dan pemeriksaan dalam

    terlihat darah di #agina, osteum uteri terbuka,

    terlihat>teraba jaringan hasil konsepsi.

    P/jelek dan keadaan janin mati dengan inkomplit

    /asalah :yeri, cemas akan keadaan dirinya

    Langkah )

    $iagnosa potensial Abortus in6eksius>sepsis, syok

    hipo#olemik

    =dentikasi kebutuhan segera +idrasi, kolaborasi dengan

    dokter untuk pemberian terapi dan penanganan

    syok hipo#olemiknya

    Langkah *

    ;ebutuhan ;onseling keadaan ibu dan kehamilannya serta

    kolaborasi dengan dokter spesialis obsetri ginekologi

    Langkah +

    Ren,ana Asuhan

    1. &elaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga

    2

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    25/26

    ;omunikasi teraputik penting untuk membangun hubungan

    baik agar klien percaya terhadap petugas dan memberikan

    kenyamanan pada klien

    2. bser#asi tanda-tanda #ital, perdarahan dan penanganan

    syok jika terjadi syok

    bser#asi tanda #ital penting untuk memantau kondisi klien

    . ?akukan kolaborasi dengan dokter obgyn untuk terapi lanjutan

    abortus inkomplit merupakan kondisi yang memelukan

    penangan medis segera diluar keenangan bidan

    ). ?akuakan persiapan tindakan sesuai ad#ise dokter (termasuk

    pemeriksaan penunjang, menetukan diagnosa dan persiapan

    terapi seperti kuretase"

    Pemeriksaan penunjang penting untuk menentukan

    diagnosa untuk rencana penatalaksanaanya serta persiapan

    tindakan penting untuk keamanan tindakan yang akan

    dilakukan

    5. Berikan support psikologis terhadap kondisi kehilangan

    kehamilan

    /engurangi kecemasan ibu

    . Berikan ;= dan asuhan pasca abortus

    ;= penting untuk pemantauam serta pemulihan kondisi

    klien setelah tindakan yang dilakukan.

    Langkah -

    I"LEENTASI

    Adalah hal-hal yang dikerjakan sesuai dengan kebutuhan

    pasien

    Langkah /

    E0AL&ASI

     3erdapat dua e#aluasi

    - #aluasi tindakan penilaian dari tindakan yang telah

    dilakukan

    24

  • 8/18/2019 BAB 2 New Ab Inkomplit New

    26/26

    - #aluasi proses penilaian dari proses yang terjadi