bab 2 landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2014-1-01043-si...
TRANSCRIPT
5
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-teori Umum
2.1.1 E-Business
Menurut Chaffey (2009, p13), e-business adalah seluruh pertukaran
informasi melalui media elektronik, antara organisasi dan stakeholder diluar
perusahaan yang berada dalam ruang lingkup proses bisnis.
2.1.2 World Wide Web ( WWW )
Menurut Chaffey (2009, p124), world wide web adalah teknik yang
paling umum untuk penerbitan informasi di internet. Hal ini diakses melalui
web browser yang menampilkan web pages of embedded graphics dan
HTML/XML-encoded text.
Menurut Satzinger(2005, p274), world wide web adalahkumpulan dari
sumber daya seperti file dan program yang dapat diakses melalui internet
dengan menggunakan standar protocol tertentu.
2.1.3 Internet
Menurut Chaffey ( 2009, p4 ), internet merujuk pada sebuah jaringan
yang memungkinkan komputer-komputer saling terhubung secara global.
Menurut Satzinger(2005, p274), internet adalah sebuah koleksi global
dari jaringan yang menggunakan protokol jaringan yang sama TCP/IP.
2.1.4 Intranet
Menurut Chaffey (2009, p13), intranet adalah suatu jaringan pribadi
dalam perusahaan dengan menggunakan standar internet untuk
memungkinkan karyawan untuk mengakses dan berbagi informasi
menggunakan web.
6
2.1.5 Extranet
Menurut Chaffey (2011, p15), extranet adalah layanan yang
disediakan melalui internet dan teknologi web yang disampaikan dengan
memperluas intranet di luar perusahaan untuk pelanggan, pemasok dan
kolaborasi.
2.1.6 LAN (Local Area Network)
Menurut Sazinger (2005, p272), local area network adalah sebuah
jaringan yang mencakup jarak local, contohnya seperti lokasi didalam gedung
yang sama
2.1.7 WAN (Wide Area Network)
Sebuah jaringan computer yang terbentang mencakupi area yang luas
seperti kota, provinsi atau negara.
2.1.8 Web Browser
Menurut Chaffey (2009,p125), Web browsers adalah perangkat lunak
sejenis Microsoft Internet Explorer dan Mozilla Firefox yang kita gunakan
untuk mengakses informasi pada world wide web yang disimpan di web
server.
2.1.9 HTTP
Menurut Chaffey (2009, p138), HTTP (Hypertext Transfer Protocol )
adalah sebuah standar yang mendefinisikan cara informasi ditransmisikan di
internet antara browser web dan server web.
Menurut Chaffey (2009,p138), HTTP (Hypertext Transfer Protocol )
adalah standar yang digunakan untuk memungkinkan web browser dan server
untuk mentransfer permintaan untuk pengiriman halaman web dan grafis
mereka yang tertanam. Saat anda mengklik pada sebuah link yang
menampilkan sebuah website, web browser anda akan meminta informasi dari
komputer server hosting website menggunakan HTTP.
7
Menurut M Shalahuddin (2010, p4) HTTP (Hypertext Transfer
Protocol ) merupakan aturan pengiriman informasi yang berupa hypertext (
Text pada computer yang memungkinkan user saling mengirim informasi
(request-respon)).
2.1.10 URL
Meurut M Shalahuddin (2010,p5) URL (Universal Resources Locator)
adalah alamat lokasi dari file yang ingin diakses.
2.1.11 HTML
Menurut Chaffey (2009,p141), HTML (HyperText Markup Language)
adalah halaman standar web presentasi dengan menggunakan format untuk
menentukan pesan dan tata letak halaman web.
Sama seperti sebuah software, HTML memiliki beberapa versi, dan
versi terakhir yang diperkenalkan adalah HTML 5. Walaupun semua browser
mampu menjalankan tag-tag dalam HTML 5 secara utuh, tetapi perlahan tapi
pasti versi terbaru dari hypertext markup language ini akan mendominasi
desain website.
• Hypertext adalah sebuah teks yang apabila diklik akan
membawa anda pergi dari satu dokumen ke dokumen lainnya.
Dalam prakteknya, hypertext berwujud sebuah link yang bisa
mengantar anda ke dunia internet yang sangat luas.
• Markup adalah tag (semacam kode ) yang mengatur layout dan
tampilan-tampilan visual yang kita lihat disebuah website,
termasuk font, warna text, gambar, dan sebagainya.
• Language yang merupakan penunjuk bahwa HTML adalah
semacam script pemrograman.
8
2.1.12 Content
Menurut Chaffey (2009, p141), konten adalah desain, teks dan
informasi grafis pada sebuah halaman web, konten yang baik adalah kunci
untuk menarik pelanggan ke situs web dan mempertahankan keinginan
mereka atau melakukan kunjungan berulang.
2.1.13 Sistem
Menurut Satzinger ( 2005, p6 ), sistem adalah kumpulan komponen
yang saling terkait yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai beberapa
hasilnya.
2.1.14 Perancangan Sistem
Menurut Satzinger ( 2005, p4 ), perancangan sistem adalah proses dari
menspesifikan secara detail mengenai beberapa banyak komponen dari sistem
informasi yang harus diimplementasikan secara fisik.
2.1.15 Activity Diagram
Menurut Satzinger (2005, p144) activity diagram adalah sebuah tipe
dari work flow diagram yang mendeskripsikan aktifitas user dan tahapan-
tahapan pengerjaanya secara sekuensial.
2.1.16 Use Case Diagram
Menurut Satzinger, Jackson dan Burd ( 2009, p169 ), use case adalah
sebuah daftar yang memberikan apa yang sistem lakukan pada saat kejadian
terjadi.
Menurut Satzinger, Jackson dan Burd ( 2009, p242 ), use case
diagram adalah diagram untuk menunjukkan peran dari berbagai pengguna
dan bagaimana peran-peran menggunakan sistem
9
2.1.17 Database
Menurut Connoly & Begg (2010, p65), Database adalah kumpulan
data yang berelasi secara logika dan sebuah deskripsi dari data tersebut yang
didesain untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Database adalah sebuah
tempat penyimpanan besar dari data yang dapat digunakan secara terus
menerus oleh banyak departemen dan user.
Menurut Connoly & Begg (2010, p320), desain database merupakan
pembuatan rancangan database yang diperlukan guna mendukung misi dan
tujuan dari perusahaan. Ada dua tujuan utama pemodelan data yaitu untuk
membantu dalam memahami arti dari data dan untuk memfasilitasi
komunikasi tentang kebutuhan informasi.
Kriteria untuk menghasilkan model data yang optimal :
- Validasi Struktural (Structural Validity), konsisten dengan cara
perusahaan mendefinisikan dan mengelola informasi.
- Kesederhanaan (Simplicity), mudah dimengerti baik oleh
profesional sistem informasi maupun pengguna non-teknis.
- Ketepatan (Expressibility), kemampuan untuk membedakan
antara data yang berlainan, hubungan antar data dan batasan-
batasan.
- Tidak Redundan (Nonredudancy), tidak mengikutsertakan
informasi yang tidak berhubungan dengan kata lain, perwakilan
setiap bagian informasi hanya satu kali.
- Digunakan Bersama (Shareability), tidak ditentukan untuk satu
aplikasi atau teknologi tertentu saja sehingga dapat digunakan
oleh banyak pengguna.
- Perluasan Penggunaan (Extensibility), kemampuan untuk
berkembang agar dapat mendukung kebutuhan baru dengan
pengaruh seminimal mungkin terhadap user yang sekarang.
- Integritas (Integrity), konsisten dengan cara perusahaan
menggunakan dan mengelola informasi.
10
- Representasi Diagram (Diagrammatic Representation),
kemampuan untuk merepresentasikan model menggunakan
notasi diagram yang mudah dimengerti.
Menurut Connoly & Begg (2010, p322), ada tiga fase utama dalam
perancangan database yaitu : Conceptual database design, Logical database
design, Physical databse design.
Conceptual databse design : adalah proses membentuk model dari data
yang digunakan didalam perusahaan terpisah dari semua pikiran fiksal.
Merupakan fase pertama pada tahap databse design, berhubungan dengan
pembuatan data model konseptual perusahaan.
Logical database design : adalah proses membentuk model dari data
yang digunakan didalam perusahaan berdasarkan data model yang spesifik.
Physical database design : adalah proses pembuatan deskripsi dari
implementasi database didalam penyimpanan kedua, hal ini mendiskripsikan
relasi awal, file organisasi, dan indeks yang digunakan untuk mendapatkan
akses yang efisien kedata dan batasan integritas yang terhubung serta ukuran
keamanan.
2.2 Teori-teori Khusus
2.2.1 E-commerce
Menurut Chaffey (2009, p.10), e-commerce yaitu semua pertukaran
informasi melalui media elektronik antara organisasi dengan pihak luar.
Menurut David M. Kroenke (2007, p231) e-commerce adalah
pembelian dan penjualan barang dan jasa melalui jaringan komputer publik
dan pribadi.
11
Kalakota dan Whinston mendefinisikan e-commerce dari berbagai
sudut pandang
• Dari sudut pandang komunikasi (A communications
perspective), e-commerce adalah penyampaian informasi,
produk atau jasa, pembayaran melalui saluran telepon, jaringan
komputer atau peralatan elektronik lainnya.
• Dari sudut pandang bisnis (A business process perspective), e-
commerce adalah pengunaan teknologi yang mengotomatisasi
transaksi bisnis dan workflow.
• Dari sudut pandang layanan (A service perspective), e-
commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan
perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas
biaya layanan ketika meningkatkan kualitas barang dan
meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.
• Dari sudut pandang online (An online perspective), e-
commerce meningkatkan kemampuan membeli dan menjual
produk dan informasi secara online.
12
Gambar 2.1 Buy-side dan Sell-side e-commerce (Chaffey, p11)
• Buy-side e-commerce mengacu kepada transaksi elektronik
antara organisasi/perusahaan dan pemasok (supplier).
• Sell-side e-commerce mengacu kepada transaksi elektronik
antara organisasi/perusahaan dengan pelanggannya (customer).
13
2.2.2 Jenis-Jenis E-Commerce
Gambar 2.2 Business model of transaction(Chaffey, p26 )
1. B2B (Business to Business)
B2C bertujuan untuk menjual barang atau jasa ke pembisnis
yang akan menjual barangnya kembali kepada end user. Biasanya yang
menggunakan e-commerce jenis ini adalah e-commerce yang dimiliki
oleh produsen besar.
2. B2C (Business to Consumer)
B2C adalah consumer oriented e-commerce dimana tujuannya
adalah untuk menjual produk atau servis ke end user. Berbagai macam
jenis barang atau jasa yang dapat dijual di internet seperti travel, buku,
musik, pakaian, perangkat keras komputer, software dan lain-lain.
Berdasarkan dari nilai barang, proses dan pembayaran.
14
3. C2B (Consumer to Business)
Dalam jenis ini konsumen memberitahukan kebutuhan atas
suatu produk atau jasa tertentu, dan para pemasok bersaing untuk
menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen.
4. C2C (Consumer to Consumer)
Dalam C2C seseorang menjual produk atau jasa ke orang lain.
Dapat juga disebut sebagai pelanggan ke pelanggan yaitu orang yang
menjual produk atau jasa ke satu sama lain.
2.2.3 Penjualan
Menurut Basu Swastha (2005, p404) tujuan umum penjualan yang
dimiliki oleh perusahaan antara lain :
1. Mencapai volume penjualan tertentu.
2. Mendapat laba tertentu.
3. Menunjang pertumbuhan perusahaan.
Menurut Aliminyah & Padji (2003, p126) Volume penjualan adalah
jumlah penjualan yang berhasil dicapai atau ingin dicapai oleh suatu
perusahaan pada veriode tertentu.
Menurut (Assauri, 2008, p202), Penjualan adalah Kegiatan yang
dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan
memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan penjualan dapat
diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang
atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.
2.2.4 Penerimaan Kas
Menurut (Mulyadi, 2001)(p455), penerimaan kas perusahaan berasal
daridua sumber utama, Penerimaan Kas dari penjualan tunai dan penerimaan
kas dari piutang.
a. Penerimaan kas dari penjualan tunai
Menurut (Mulyadi, 2001, p455), Penjualan tunai dilaksanakan oleh
perusahaan dengan cara mewajibakan pembeli melakukan pembayaran
harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan
kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang
15
kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai
kemudian dicatat oleh perusahaan.
b. Sistem Penerimaan kas dari penjualan kredit/ piutang
Menurut (Mulyadi, 2001, p482), Suatu penerimaan kas suatu
perusahaan manufaktur biasanya berasal dari pelunasan piutang dari
debitur, karena sebagian besar produk perusahaan tersebut dijual
melalui penjualan kredit .
2.2.5 SEO (Search Engine Optimization )
Menurut Chaffey (2009, p475), Search Engine Optimization (SEO)
adalah suatu pendekatan terstruktur untuk mengembangkan posisi sebuah
perusahaan atau produk dari perusahaan itu sendiri dalam mesin pencarian
alami atau hasil daftar organic untuk kata kunci yang terpilih.
2.2.6 Pengertian Mengenai Kerangka SOSTAC
Menurut Chaffey (2009, p.419) SOSTAC adalah suatu kerangka kerja
dan dapat digunakan untuk mengembangkan semua jenis rencana, termasuk e-
rencana pemasaran. singkatan dari situation, objective, strategy, tactics,
action, dan control. Pengertian dari masing-masing singakatan SOSTAC itu
adalah :
16
Gambar 2.3 SOSTAC (Chaffey, p.419)
1. Situation Analysis : adalah tahap awal dimana dilakukan analisa
mengenai situasi yang sedang terjadi dalam pasar dan
memposisikan perusahaan berada ditingkat mana dalam
persaingan bisnis, serta menganalisa perubahan-perubahan yang
terjadi didalam dunia online.
2. Objective : pada tahap ini akan ditentukan tujuan dari perusahaan
melakukan semua ini, target yang ingin dicapai juga hasil yang
diinginkan.
3. Strategy : Bagaimana perusahaan mencapai objective yang telah
dibuat sebelumnya, penentuan akan strategi-strategi yang akan
dilaksanakan guna mendukung tercapainya target dan tujuan.
4. Tactics : adalah detail dari strategy. Pembahasan mengenai
teknik-teknik dan alat-alat komunikasi yang digunakan.
5. Action : adalah detail dari tactics. Pembahasan mengenai
langkah-langkah yang dilakukan dalam perencanaan taktik
tersebut.
6. Control : tahap ini akan dilakukan pembuatan tolak ukur
mengenai perencanaan yang teah dilakukan, apakah sukses atau
17
gagal, mencapai target atau tidak, dan uga akan dilakukan
perbaikan dan perubahan guna mendapatkan hasil yang baik.
2.2.6.1 Situation Analysis
Menurut Chaffey (2009, p420) situation analysis adalah
lingkungan analisis dan review proses internal dan sumber daya untuk
menginformasikan strategi. Lingkungan pemasaran yang terus
berubah, memberikan banyak kesempatan untuk mengembangkan
produk baru, pasar baru, dan media baru untuk berkomunikasi dengan
pelanggan dan saluran baru untuk mencapai mitra bisnis. Tujuan dari
situation analysis adalah untuk memahami lingkungan saat ini dan
masa depan perusahaan yang beroperasi agar tujuan strategis yang
realistis dapat mengingat apa yang terjadi di pasar.
2.2.6.1.1 Demand Analysis
Faktor utama yang mendorong tujuan strategi E-
Commerce adalah tingkatan saat ini dan proyeksi permintaan
pelangan dimasa depan untuk layanan e-commerce pada
segmen pasar yang berbeda.
2.2.6.1.2 Competitor Analysis
Analisis pesaing atau pemantauan pengguna pesaing
dari e-commerce untuk mendapatkan dan mempertahankan
pelanggan sangat penting dalam e-commerce karena sifat
dinamis dari media internet yang memungkinkan layanan baru
akan di luncurkan dan promosi yang lebih cepat dibanding
media cetak.
2.2.6.1.3 Intermediaries Analysis
Analisis situasi juga melibatkan analisis terhadap
perantara relevan untuk sebuah pasar tertentu. Ini akan menjadi
jenis portal yang berbeda seperti portal vertikal dan horisontal
dimana akan dinilai kelayakan untuk iklan atau Kemitraan.
18
2.2.6.1.4 SWOT ( Strengths, Weaknesses, Opportunities,
Threats)
Menurut Chaffey(2009, p.444) SWOT adalah
mengidentifikasi ekuatan internal, kelemahan, serta peluang
eksternal dan ancaman.
Gambar 2.4 SWOT (Chaffey, p444)
2.2.6.2 Objectives
Menurut Chaffey (2009, p281) Objectives merupakan
pernyataan dan komunikasi misi organisasi, visi dan tujuan. Tahap ini
merupakan tahap untuk menentukan tujuan agar perusahaan akan focus
terhadap apa yang ingin dicapai. Dalam mempermudah dalam
menentukan tujuan maka akan digunakan panduan SMART (Specific,
Measurable, Actionable, Relevant dan Time-Related).
19
Menurut Chaffey (2009, p321) SMART digunakan untuk
menilai kesesuaian tujuan yang ditetapkan untuk mendorong strategi
yang berbeda atau perbaikan berbagai macam proses bisnis.
� Specific : tujuan yang dibuat secara rinci untuk
mengukur masalah dunia nyata dan peluang.
� Measurable : tujuan yang dapat diukur secara
kuantitatif atau kualitatif agar dapat dikontrol.
� Actionable : tujuan yang dibuat harus sanggup untuk
dicapai, hal ini diukur dengan membandingkan
kemampuan perusahaan dengan tujuan yang ditetapkan.
� Relevant : tujuan yang ditetapkan harus bisa diterapkan
untuk masalah spesifik yang dihadapi.
� Time-Related : tujuan yang ditetapkan harus
berhubungan dengan jangka waktu yang telah
ditetapkan.
Manfaat dalam penerapan e-commerce dirangkum menjadi 5S,
yaitu :
1. Sell merupakan salah satu manfaat dari penerapan e-
commerce yang membantu dalam meningkatkan
penjualan, karena penjualan yang dilakukan secara
online dapat menjangkau masyarakat yang luas.
2. Serve merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-
commerce untuk menambah value bagi customer,
dengan meningkatkan kualitas layanan serta
memberikan feedback untuk customer.
3. Speak merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-
commerce untuk lebih dekat dengan customer. Dalam
mencapai tujuan ini perusahaan diharapkan untuk dapat
membuat e-commerce yang bisa menjadi sarana
komunikasi yang efektif.
4. Save merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-
commerce untuk mengurangi biaya promosi, dengan
20
menciptakan e-commerce yang bisa mengurangi biaya
promosi yang sering dikeluarkan perusahaan.
5. Sizzle merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-
commerce untuk meningkatkan brand awareness dan
recognition melalui jalur online.
2.2.6.3 Strategy
Menurut Chaffey (2009, p295), definisi strategi didorong oleh
tujuan dan visi sebagaimana dimaksud pada bagian sebelumnya.
Karena strategi disusun berdasarkan visi dan tujuan, sehingga perlu
untuk sering kembali dan merevisinya.
Menurut Chaffey (2009, p295), target market strategi adalah
evaluasi dan pemilihan segmen yang tepat serta pengembangan
penawaran yang sesuai. Target market strategi melibatkan empat
tahap, yaitu :
Gambar 2.5 Tahapan Dalam Pengembangan Sasaran
Strategi Pemasaran ( Chaffey , p437)
21
a. Segmentation
Identifikasi kelompok yang berbeda dalam suatu target pasar
untuk mengembangkan penawaran produk yang berbeda dan
komunikasi untuk kelompok. Segmentasi pasar adalah kunci dari
pengembangan strategi pemasaran yang kuat melibatkan lebih dari
sekedar mengelompokkan pelanggan ke segmen mengidentifikasi
segmen, targeting, posisi dan mengembangkan keunggulan atas
pesaing diferensial merupakan dasar strategi pemasaran.
b. Target Market
Pendekatan target digunakan untuk akuisisi online dan
kampanye retensi secara alami akan bergantung pada segmentasi
yang ditetapkan. Gambar 2.5 merangkum pilihan untuk menargetkan
pelanggan online. Kekuatan teknologi digital ini membuat ini lebih
mudah dan lebih efektif biaya untuk menyampaikan pesan yang
ditargetkan pada halaman web atau e-mail dibandingkan dengan
media tradisional.
Gambar 2.6 Berbagai Target dan Pendekatan Segmentasi
Untuk Kampanye Digital (Chaffey, p438)
22
c. Positioning
Menurut Chaffey (2009, p441) Positioning adalah
mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap produk dalam pasar.
Positioning berhubungan dengan bagaimana konsumen
mempersepsikan produk dalam hal dari unsur-unsur nilai. Perusahaan
kemudian harus menentukan bagaimana untuk menonjolkan manfaat
sebagai keunggulan diferensial atas produk saingan.
Menurut Chaffey (2009, p441) Online Value Proposition
(OVP) adalah sebuah pernyataan dari manfaat layanan e-commerce
yang ideal tidak harus tersedia dalam penawaran pesaing atau
persembahan offline. Cara dalam membangun OVP adalah dengan
menggunakan 7 Ps dimana dalam penerapannya akan dibahas lebih
lanjut pada tahap tactic.
2.2.6.4 Tactics
Menurut Chaffey (2009, p448), taktik pemasaran dalam
menerapakan strategi dan tujuan secara tradisional berdasarkan elemen
dari bauran pemasaran. Bauran pemasaran ini digunakan sebagai salah
satu unsur esensial yang penting dalam menerapkan strategi marketing
oleh banyak praktisi. Dan bauran pemasaran yang dapat digunakan
adalah pemasaran 7Ps , yaitu sebagai berikut :
23
Gambar 2.7 The elements of the marketing mix, (Chaffey, p449)
1. Product
Salah satu unsur dari bauran pemasaran yang melibatkan
penelitian dari kebutuhan apa yang dibutuhkan customer.
2. Price
Harga adalah salah satu unsur dari bauran pemasaran yang
mengacu pada kebijakan harga suatu organisasi yang dimana
biasanya digunakan untuk mendefinisikan suatu model pembayaran
dan untuk menentukan harga dari produk atau jasa.
3. Place
Salah satu unsur bauran pemasaran yang melibatkan proses
pendistribusian produk kepada pelanggan sesuai dengan permintaan
pelanggan dan meminimalisasi biaya persediaan, transportasi dan
penyimpanan.
4. Promotion
Salah satu unsur dari bauran pemasaran yang melibatkan
komunikasi dengan pelanggan dan Stakeholder untuk
menginformasikan pada mereka tentang produk dan organisasi.
24
Promosi biasanya adalah salah satu strategi komunikasi. Hal
ini nantinya akan termasuk dalam menseleksi target pasar, posisi
dan integrasi dari berbagai alat komunikasi dan Internet adalah
salah satu pemasaran dalam komunikasi untuk menginformasikan
pada pelanggan keuntungan dari produk.
5. People
Salah satu unsur dalam bauran pemasaran yang melibatkan
pengiriman layanan ke pelanggan selama interaksi.
6. Process
Salah satu unsur dalam bauran pemasaran yang melibatkan
metode dan prosedur perusahaan untuk mendapatkan semua fungsi
pemasaran
7. Pyhsical evidence
Salah satu unsur dalam bauran pemasaran yang melibatkan
ekspresi nyata dari suatu produk dan bagaimana hal tersebut di beli
dan digunakan.
2.2.6.5 Action
Menurut Chaffey (2009, p469), Action merupakan komponen
dari rencana e-marketing yang mengacu pada aktivitas yang dipimpin
oleh manager untuk melakukan rencana tersebut.
Pada tahap ini maka rencana e-commerce akan dibuat
rangkuman tindakan atau action yang dibutuhkan.
2.2.6.5.1 Analisis dan Desain Arsitektur Informasi
Menurut Chaffey (2009, p634), arsitektur informasi
merupakan kombinasi dari organisasi, labeling, dan navigasi
dari penyusunan dari skema sistem informasi. Dalam bukunya,
dimasukan juga definisi alternatif dari arsitektur informasi.
25
• Data Modelling
Menurut Chaffey (2009, p619), Data Modelling
adalah suatu pemodelan sistem data e-business dan e-
commerce yang menggunakan teknik mapan yang
digunakan untuk analisis relasi database dan pendataan.
Pada tahap data modeling ini yaitu memasukkan
data yang masuk ke dalam database Website dengan
melihat setiap data yang ada,mulai dari tipe data,
panjang data, hubungan data satu sama lain, sampai
dengan key data tersebut.
• BluePrint
Menurut Chaffey (2009, p636), Blueprint
menunjukan hubungan antara halaman dengan
komponen konten, dan berguna untuk menggambarkan
organisasi, navigasi, dan pelabelan sistem.
Pada pembuatan blueprint ini biasa digunakan
sebagai site map pada website, untuk mengetahui urutan
atau hubungan yang terdapat pada setiap halaman yang
berbeda pada website dan juga menjadi.
26
Gambar 2.8 Blueprint (Chaffey, p637)
• Wireframe
Menurut Chaffey (2009, p636) Wireframe
sebagai uraian dasar pada suatu halaman website, yang
berguna untuk menunjukkan suatu element yang
terdapat pada halaman tersebut, termasuk hubungan
halaman itu, dan kepentingan relative lainnya.
Pada tahap Wireframe bertujuan untuk
menunjukkan sebuah tampilan atau layout pada halaman
website yang berisikan konten-konten yang akan dibuat,
serta berguna untuk mengindentifikasi sitemap
(Blueprint) yang telah dibuat.
27
Gambar 2.9 Wireframe (Chaffey, p638)
2.2.6.6 Control
Menurut Chaffey (2009, p470), control merupakan unsur dari
rencana e-marketing yang dapat dicapai melalui kombinasi dari teknik
tradisional seperti penelitan pemasaran untuk mendapatkan pandangan
pelanggan dan opininya, dan juga teknik baru seperti menganalisis
web-server log files yang menggunakan teknologi untuk memonitor
tujuan mana saja yang telah tercapai.