bab 2 landasan teori -...

68
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian Sistem Dengan banyaknya ahli di bidang sistem informasi, maka pemikiran masing-masing ahli mengenai sistem itu sendiri tentunya berbeda-beda, diantaranya: Menurut Jogiyanto HM (2003, p34), sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Contoh sistem yang didefinisikan dengan pendekatan prosedur ini adalah sistem akuntansi. Sistem ini didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, pembelian, dan buku besar. Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh sistem yang didefinisikan dengan pendekatan ini misalnya adalah sistem komputer yang didefinisikan sebagai kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak. Suatu sistem sebenarnya terdiri dari dua bagian, yaitu struktur dan proses. Struktur adalah komponen dari sistem tersebut dan proses adalah prosedurnya.

Upload: vandiep

Post on 01-May-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Geografi

2.1.1 Pengertian Sistem

Dengan banyaknya ahli di bidang sistem informasi, maka pemikiran

masing-masing ahli mengenai sistem itu sendiri tentunya berbeda-beda,

diantaranya:

Menurut Jogiyanto HM (2003, p34), sistem dapat didefinisikan dengan

pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan

prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur

yang mempunyai tujuan tertentu. Contoh sistem yang didefinisikan dengan

pendekatan prosedur ini adalah sistem akuntansi. Sistem ini didefinisikan sebagai

kumpulan dari prosedur-prosedur penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan,

pembelian, dan buku besar.

Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai

kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya

membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh sistem yang

didefinisikan dengan pendekatan ini misalnya adalah sistem komputer yang

didefinisikan sebagai kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak.

Suatu sistem sebenarnya terdiri dari dua bagian, yaitu struktur dan proses.

Struktur adalah komponen dari sistem tersebut dan proses adalah prosedurnya.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

8

Kedua pendekatan tersebut hanya mengambil satu aspek dari sistem saja untuk

menjelaskannya dari sudut pandang aspek tersebut.

Menurut Long (1989, p33), sistem adalah sekumpulan dari beberapa

komponen (fungsi, manusia, aktivitas, kejadian) yang menjembatani dan

melengkapi satu sama lain untuk mencapai satu atau lebih tujuan yang lebih

terdefinisi sebelumnya.

Menurut Cole (Baridwan 1991, p3), sistem adalah suatu kerangka dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan suatu

skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama

dari perusahaan.

Menurut Davis (1984, p47), sistem dapat berupa fisik atau abstrak. Sebuah

sistem abstrak adalah suatu susunan yang teratur dari gagasan atau konsepsi yang

saling bergantung.

Sistem

Proses

Kontrol

Boundary

Input Output

Feedback

Gambar 2.1 Sistem Menurut Davis (1992, p5)

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

9

Menurut McLeod (1995, p13), sistem adalah sekelompok elemen-elemen

yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Murdick (1995, p5), sistem adalah suatu kumpulan elemen-

elemen yang dijadikan satu untuk tujuan umum.

Kesimpulannya, sistem adalah kumpulan elemen yang terdiri dari bagian-

bagian yang saling berkaitan, yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.

2.1.1.1 Elemen - Elemen Sistem

Menurut McLeod (1995, p13), elemen-elemen sistem terdiri dari :

1. Tujuan

Merupakan tujuan dari sistem yang berfungsi untuk mengurangi

tugas-tugas yang harus dilakukan oleh manusia secara manual dalam

melakukan pengolahan data.

2. Batasan

Merupakan batasan-batasan yang ada dalam mencapai tujuan yang

ingin dicapai oleh sistem. Batasan ini dapat berupa peraturan-

peraturan, biaya-biaya, personal maupun peralatan.

3. Kontrol

Merupakan pengawasan dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem,

yang dapat berupa kontrol input data, kontrol output data dan kontrol

pengoperasian.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

10

4. Input

Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima input

data, di mana input data ini dapat berupa: sumber dari input data,

frekuensi input data, dan jenis input data.

5. Proses

Merupakan bagian yang memproses input data menjadi informasi

yang sesuai dengan keinginan, yang berupa: klasifikasi, peringkasan,

dan pencaharian.

6. Output

Merupakan output atau tujuan akhir dari sistem. Output ini sendiri

dapat berupa: laporan, gambar, dan lain sebagainya.

7. Umpan Balik

Merupakan sari sistem yang bertugas untuk melihat kembali apakah

sistem telah berjalan sesuai dengan rencana. Hal ini dapat berupa

perbaikan terhadap sistem, pemeliharaan sistem, dan lain-lain.

Menurut Jogiyanto HM, karakteristik sistem adalah :

1. Sistem mempunyai komponen-komponen

Komponen ini bias juga bagian dari sistem (subsistem) di mana tiap

subsistem memiliki sifat-sifat dari sistem agar dapat dijalankan.

Komponen ini saling berinteraksi dan juga mempengaruhi proses

sistem secara keseluruhan.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

11

2. Batasan (boundary)

Yang dimaksud dengan batasan pada sistem adalah daerah yang

membatasi sistem dengan sistem atau dengan lingkungan luarnya,

atau bias juga disebut dengan ruang lingkup dari sistem.

3. Lingkungan luar sistem (environment)

Merupakan lingkungan di luar batas sistem yang mempengaruhi

sistem operasi. Lingkungan luar sistem dapat menjadi energi positif

dari sistem, dengan demikian harus tetap dijaga namun di lain pihak

lingkungan luar juga dapat merugikan sistem, bila hal ini terjadi

maka harus dikendalikan agar tidak berkelanjutan dan dapat

mengganggu kelanjutan hidup sistem.

4. Penghubung (interface)

Penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya.

Keluaran dari saru subsistem akan menjadi masukan bagi subsistem

lainnya melalui penghubung. Dengan melalui penghubung suatu

subsistem akan berinteraksi dengan subsistem lainnya dalam rangka

membentuk satu kesatuan.

5. Sasaran (objective)

Tidak akan disebut sistem apabila tidak mempunyai sasaran. Maka

dari itu sasaran suatu sistem menentukan jenis masukan yang

diperlukan dan jenis kekuatan yang akan dihasilkan. Keberhasilan

suatu sistem dinilai dari terpenuhinya sasaran yang diinginkan.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

12

Gambar 2.2 Karakteristik Sistem

2.1.2 Pengertian Informasi

Menurut Lucas (1993, p4), informasi adalah sesuatu yang nyata dan

setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu

keadaan atau kejadian.

Menurut O’Brian (1997, p24), informasi adalah data yang telah dikonversi

menjadi lebih berarti dan berarti bagi user khusus.

Kesimpulannya, informasi adalah hasil dari pengolahan data yang

dilakukan sehingga data yang sebelumnya tidak berguna menjadi berguna dalam

rangka pengambilan keputusan.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

13

2.1.2.1 Karakteristik Informasi

Agar suatu informasi memiliki kualitas yang baik, maka informasi

itu harus memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

menyesatkan atau bias. Akurat juga berarti informasi harus

mencerminkan maksudnya.

2. Tepat Waktu

Informasi tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah lama dan

tidak up to date tidak akan berguna lagi, karena informasi ini sangat

berguna dalam proses pengambilan keputusan.

3. Relevan

Informasi harus memberikan manfaat bagi penggunanya. Setiap user

memiliki kebutuhan akan informasi yang berbeda-beda.

4. Lengkap

Informasi yang disampaikan harus lengkap dan terperinci, namun

tetap sesuai dengan kebutuhan.

2.1.2.2 Jenis-Jenis Informasi

Ada berbagai jenis informasi, antara lain :

1. Angka

Operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, dan

lain-lain dilakukan oleh komputer.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

14

2. Teks

Komputer digunakan untuk membuat, mengedit, mengirim, dan

menerima teks (komputer sebagai word processor).

3. Gambar

Komputer digunakan untuk melakukan pemrosesan terhadap

gambar.

4. Daftar / Tabel

Contohnya pada lembar kerja.

5. Suara

Contohnya pada alat musik.

6. Peta

Contohnya pada Sistem Informasi Geografi.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Pengertian tentang sistem informasi telah banyak diberikan oleh beberapa

ahli, antara lain:

Menurut Lucas (1993, p4), menjelaskan bahwa sistem informasi adalah

sekumpulan prosedur organisasi yang dilaksanakan akan memberikan informasi

bagi pengambil keputusan atau untuk mengendalikan informasi.

Menurut Wilkinson (1993, p4), sistem informasi adalah suatu kerangka

kerja di mana sumber daya (manusia dan komputer) dikoordinasikan untuk

mengubah masukan (data) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran

perusahaan.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

15

Menurut Davis (Moekijat, 1993, p13), sistem informasi menerima

masukan data dan instruksi, pengolahan data tersebut dengan instruksi dan

mengeluarkan hasil. Model sistem dasar masukan, pengolahan dan keluaran

cocok untuk sistem pemgolahan sederhana.

Menurut Steven Alter (1996), sistem informasi adalah sistem yang

menggunakan teknologi informasi untuk menangkap, mencari, memanipulasi,

atau menampilkan informasi yang dipergunakan dalam satu atau lebih proses.

2.1.3.1 Tujuan Sistem Informasi

Tujuan sistem informasi adalah menghasilkan informasi. Untuk

menjadi sistem informasi, maka hasil dari sistem itu harus berupa

informasi yang berguna, yaitu harus memenuhi ketiga kriteria relevan,

tepat waktu, dan akurat. Satu saja kriteria ini tidak dipenuhi, maka hasil

dari sistem tersebut adalah sampah.

2.1.3.2 Komponen-Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mempunyai enam buah komponen yaitu

komponen input/masukan, komponen model, komponen

output/keluaran, komponen teknologi, komponen basis data, dan

komponen control / pengendalian.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

16

KONTROL

BASIS DATA

INPUT MODEL OUTPUT

Data Diolah Informasi

Gambar 2.3 Komponen dari Sistem Informasi

1. Komponen Input

Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input

yang masuk ke dalam sistem informasi dapat langsung diolah

menjadi informasi atau jika belum dibutuhkan sekarang dapat

disimpan terlebih dahulu di storage dalam bentuk basis data

(database).

2. Komponen Output

Produk dari sistem informasi adalah output berupa informasi yang

berguna bagi pemakainya. Sistem informasi yang tidak pernah

menghasilkan output, tetapi selalu menerima input dikatakan bahwa

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

17

input yang diterima masuk ke dalam lubang yang dalam (deep hole).

Output dari sistem informasi dibuat dengan menggunakan data yang

ada di basis data dan diproses menggunakan model yang tertentu.

3. Komponen Basis Data

Basis data adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu

dengan yang lainnya, tersimpan dalam perangkat keras komputer dan

digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

4. Komponen Model

Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data

yang diambil dari basis data yang diolah lewat suatu model-model

tertentu. Model-model yang digunakan di sistem informasi dapat

berupa model logika yang menunjukkan suatu proses perbandingan

logika atau model matematik yang menunjukkan proses

perhitungan matematika.

5. Komponen Teknologi

Teknologi merupakan komponen yang penting di sistem informasi.

Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi

tidak akan dapat menghasilkan informasi yang tepat waktunya.

Komponen teknologi mempercepat sistem informasi dalam

pengolahan datanya. Komponen teknologi dapat dikelompokkan ke

dalam dua kategori, yaitu teknologi sistem komputer (perangkat

keras dan perangkat lunak) dan teknologi sistem telekomunikasi.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

18

6. Komponen Kontrol

Komponen kontrol ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi

yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang

akurat.

PENGENDALIAN APLIKASI

Pengendalian masukan

Pengendalian Proses

Pengendalian keluaran

PENGENDALIAN SECARA UMUM

Pengendalian organisasi. Pengendalian dokumentasi. Pengendalian perangkat keras. Pengendalian keamanan fisik. Pengendalian keamanan data. Pengendalian komunikasi.

Gambar 2.4 Komponen Pengendalian

2.1.4 Pengertian Geografi

Menurut Widiyatmoko (1995, p3), geografi adalah ilmu yang mempelajari

atau mengkaji bumi dan segala sesuatu yang ada di atasnya, seperti penduduk,

fauna, flora, iklim, udara, dan segala interaksinya. Yang dimaksud dengan letak

astronomis adalah letak suatu tempat dihubungkan dengan posisi garis lintang dan

garis bujur, yang akan membentuk suatu titik koordinat.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

19

Garis lintang adalah garis-garis paralel pada bola bumi yang sejajar

dengan ekuator. Jadi Lintang Utara (LU) berarti semua posisi atau tempat yang

terletak di sebelah utara ekuator. Lintang Selatan (LS) berarti semua posisi atau

tempat yang terletak di sebelah selatan ekuator. Yang dimaksud dengan garis

bujur (meridian) adalah semua garis yang menghubungkan kutub utara dan kutub

selatan, tegak lurus pada garis lintang. Semua meridian adalah setengah lingkaran

besar.

Banyak sekali meridian dapat ditarik, namun agar tidak terlalu rapat,

dibuat tiap-tiap 10°. Meridian pertama (prime meridian) adalah Meridian

Greenwich sebagaimana disepakati bersama oleh bangsa-bangsa pada kongres

Meridian Internasional. Kota Jakarta bila dilihat secara geografis terletak pada

106º22’42” Bujur Timur sampai 106°58’18” Bujur Timur dan 5º19’12” Lintang

Selatan sampai 6°23’54” Lintang Selatan.

2.1.5 Pengertian Sistem Informasi Geografi

Pengertian SIG menurut Maguire (1991) dapat beragam tergantung pada

siapa yang mendefinisikannya, latar belakangnya dan sudut pandangnya selain itu

Pickles (1995) beranggapan bahwa definisi SIG berubah seiring dengan

perkembangan aplikasi komputer dan teknologi di masa depan.

Namun ada beberapa definisi singkat yang menjelaskan dasar dari SIG,

sebagai panduan Rhind(1989) mengusulkan bahwa SIG adalah sistem komputer

yang mampu menampung dan menggunakan data untuk menjelaskan suatu tempat

di permukaan bumi. Definisi yang lebih lengkap disampaikan oleh Borrough

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

20

(1986) sebagai suatu perangkat untuk mengumpulkan, menyimpan, memanggil

sesuai dengan kebutuhan, men-transform, dan menampilkan data spasial dari

dunia nyata untuk berbagai kebutuhan dan tujuan tertentu. Namun dari semua

pandangan tersebut dapat disimpulkan bahwa SIG adalah sebuah sistem untuk

menangkap, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi,

menganalisa dan menampilkan data yang secara spasial mengacu pada permukaan

bumi.

Pada dasarnya pengertian SIG terdiri dari komponen utama yaitu sistem

komputer (sistem operasi dan perangkat keras), perangkat lunak, data

spasial, manajemen data dan prosedur analisa serta orang yang

mengoperasikan SIG tersebut, adapun komponen SIG tersebut harus bisa

menyediakan:

1. Akses yang cepat dan mudah ke data yang berjumlah besar.

2. Kemampuan untuk:

a. Memilih detail dari suatu daerah.

b. Menyambungkan atau menggabungkan suatu set data dengan lainnya.

c. Analisis karakteristik dari suatu data spasial.

d. Mencari suatu karakteristik atau kelebihan dari suatu daerah.

e. Update data secara cepat dan murah.

f. Pemodelan data dan memprediksi alternatif.

3. Kemampuan dalam hal keluaran (output) antara lain peta, grafik, alamat,

daftar dan rangkuman statistic yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan

tertentu.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

21

2.1.6 Komponen-Komponen Sistem Informasi Geografi

Komponen – komponen Sistem Informasi Geografi, antara lain sebagai berikut:

1. Sistem Komputer dan Perangkat Lunak

SIG dapat dijalankan pada seluruh jangkauan sistem komputer mulai

dari komputer pribadi (PC) sampai multi-user supercomputer dan diprogram

dengan berbagai bahasa pemograman. Namun berkaitan dengan itu semua,

menurut Burrrough (1986) ada beberapa elemen penting untuk

mengefektifkan SIG antara lain :

a. Prosesor yang memiliki kemampuan menjalankan perangkat lunak.

b. Memori yang mencukupi sebagai tempat penyimpanan data dalam jumlah

yang besar.

c. Layar monitor berwarna dengan kualitas yang baik dan beresolusi tinggi.

d. Perangkat masukan dan keluaran data seperti mouse, keyboard, scanner,

printer, plotter dan sebagainya.

Sedangkan untuk perangkat lunak, beberapa elemen penting yang

harus di perhatikan antara lain kemampuan untuk meneriman masukan dari

pengguna, penyimpanan, pengaturan, perubahan, analisa dan keluaran data.

2. Data Spasial

Semua perangkat lunak SIG telah didesain untuk menangani data

spasial (biasa disebut juga dengan data geografis). Menurut Burrough(1986)

data spasial dikarakteristikan dengan informasi tentang posisi, koneksi dan

diikuti dengan keunggulan dan detail dari data non-spasial.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

22

Sebagai contoh data spasial mengenai suatu stasiun cuaca antara lain :

a. Garis lintang dan bujur sebagai referensi geografis.

b. Detil tentang koneksi jalan, angkutan dan jalur yang memungkinkan akses

ke stasiun cuaca.

c. Data non-spasial (atau atribut) seperti informasi curah hujan, temperatur,

kecepatan dan arah angin, dan sebagainya.

Dengan karakteristik yang sama, data spasial mengenai suatu tempat

bermain ski dapat berupa :

a. Beberapa referensi spasial untuk menjelaskan posisi pemain ski.

b. Detil mengenai jalur ski lain yang memotong atau berhubungan dengan

tempat ski.

c. Data atribut seperti jumlah pemain ski yang sering menggunakan jalur

tertentu besera tingkat kesulitannya.

Referensi spasial dari data spasial sangatlah penting dan harus

dipertimbangkan pada awal suatu projek SIG. Data spasial yang

direpresentasikan sebagai layer atau objek harus disederhanakan dulu sebelum

dapat disimpan dalam komputer. Cara paling umum yang dilakukan yaitu

dengan merubah seluruh fitur geografis menjadi 3 bentuk entiti dasar yaitu

titik, garis dan area. Titik dapat digunakan untuk meunjukkan lokasi dari suatu

fitur, garis dapat digunakan untuk mewakili fitur seperti jalan, sungai, jalur

kereta dan sebaginya. Sedangkan area dapat digunakan untuk zona geografis

yang dapat diobservasi dalam dunia nyata. (gambar 2.5).

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

23

Gambar 2.5 Real World (Happy Valley)

Dari gambar 2.5 Real World (Happy Valley) dapat dijelaskan antara

lain:

a. Titik dapat digunakan untuk menunjukkan lokasi dari suatu fitur. Titik

digunakan untuk mewakili fitur yang terlalu kecil untuk diwakilkan

sebagai suatu area. Fitur yang diwakilkan oleh titik tidak selalu

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

24

sepenuhnya dideskripsikan oleh referensi geografis dua dimensi, namun

bisa saja ada komponen ketinggian yang nantinya bisa mengacu pada

referensi tiga dimensi.

b. Garis dapat digunakan untuk mewakili fitur seperti jalan, sungai, jalur

kereta dan sebaginya. Garis digunakan untuk wakili fitur yang berbentuk

linear di alam ataupun fitur linear yang sebenarnya tidak ada di dunia

nyata seperti batas administrative suatu wilayah atau negara.

c. Area dapat digunakan untuk zona geografis yang dapat diobservasi dalam

dunia nyata. Area direpresentasikan sebagai suatu set garis yang tertutup

dan sering digambarkan sebagai suatu polygon baik yang eksis di dunia

nyata atau hanya imaginer.

Ada dua jenis polygon yang bisa diidentifikasi yaitu polygon pulau

(island polygon) terjadi pada berbagai situasi tidak hanya dalam kasus pulau

misalnya daerah industri bisa terlihat sebagai pulau bila dikaitkan dengan

perbatasannya dengan daerah pemukiman penduduk. Bentuk polygon lainnya

adalah polygon perpotongan (adjacent polygon), dalam hal ini perbatasan

dibagi menjadi area yang berdekatan.

Area yang berbentuk tiga dimensi disebut permukaan. Permukaan

dapat digunakan untuk merepresentasikan variabel topografi atau non-

topogafi seperti tingkat polusi atau kepadatan penduduk. Bahkan

Martin(1996), Laurini dan Thompson(1992) mempertimbangkan permukaan

sebagai entiti keempat yang terpisah.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

25

3. Manajemen Data dan Prosedur Analisis

Fungsi yang harus dimiliki dilakukan oleh SIG antara lain menerima

data, penyimpanan, manajemen transformasi, analisa dan keluaran data.

Memasukkan data (input) adalah proses konversi data dari bentuk

aslinya menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh SIG (Aronoff,1989). Ini

merupakan proses encoding data agar dapat dibaca komputer dan menulis data

ke dalam database SIG. Proses ini harus termasuk prosedur verifikasi untuk

menguji apakah data sudah benar dan prosedur transformasi yang

memungkinkan data dari sumber yang berbeda dapat digunakan. SIG harus

dapat menangani dua tipe data yaitu data grafis dan data atribut non-spasial

dimana data grafis menjelaskan karakteristik spasial dari model dunia nyata

sedangkan data atribut non-spasial menjelaskan fitur yang direpresentasikan.

Fungsi manajemen data diperlukan dalam setiap SIG dimana ini

menyediakan penyimpanan, pengorganisasian, pengambilan data melalui

system manajemen database (DBMS). Database dalam hal ini dapat

mengorganisasikan berbagai tipe data yang dapat digunakan untuk menangani

kedua data baik elemen grafis atau non-grafis dari data spasial.

Merupakan kemampuan SIG untuk mentransformasi data spasial,

sebagai contoh dari suatu tipe Entiti (titik, garis atau area) ke bentuk lainnya

dan kemampuannya menampilkan analisa spasial, inilah yang membedakan

SIG dari sistem informasi lainnya. Transformasi mungkin melibatkan

mengubah proyeksi dari lapisan peta atau koreksi kesalahan semantic akibat

proses digitalisasi.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

26

Menurut Aronoff (1989) prosedur analisa SIG terdiri dari 3 tipe :

a. Bagi sistem digunakan penyimpanan dan pengambilan data, maka sebagai

contoh kemampuan presentasi diperbolehkan.

b. Query pengambilan data yang dibatasi yang memungkin pengguna melihat

pola data mereka.

c. Pemodelan prosedur, fungsi untuk prediksi data apa yang mungkin berada

di tempat dan waktu yang berbeda.

2.1.7 Pemetaan

2.1.7.1 Pengertian peta

Secara umum, peta adalah sarana guna memperoleh gambaran data

ilmiah yang terdapat di atas permukaan bumi dengan cara

menggambarkan berbagai tanda-tanda dan keterangan-keterangan

sehingga mudah dibaca dan dimengerti.

Menurut Burrough (1986, p13), peta adalah kumpulan dari titik,

garis, dan area yang didefinisikan sesuai dengan lokasinya serta

referensinya melalui sistem koordinat dan atribut-atributnya.

Menurut Takasaki (Suyono 1992, p235), peta adalah hasil

pengukuran dan penyelidikan yang dilaksanakan baik langsung maupun

tidak langsung mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan permukaan

bumi dan didasarkan pada landasan ilmiah.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

27

Menurut Takasaki (Suyono 1992, p235), peta topografi adalah

gambaran mengenai permukaan bumi yang dinyatakan dengan simbol-

simbol, tanda-tanda serta keterangan dalam skala tertentu.

Menurut definisi BAKOSURTANAL peta adalah suatu penyajian di

atas bidang datar dari unsur-unsur (feature) pada muka bumi maupun

bawah muka bumi dengan skala tertentu dan berdasarkan proyeksi peta

tertentu.

BAKOSURTANAL memberikan definisi peta rupa bumi sebagai

peta yang menyajikan informasi spasial dari unsur-unsur pada muka

bumi dan di bawah muka bumi yang meliputi:

1. Hidrografi (tinggi rendahnya landscape dalam bentuk kontur).

2. Vegetasi (budidaya dan nonbudidaya).

3. Batas-batas administrasi.

4. Unsur buatan manusia (jalan, bendungan, bangunan).

2.1.7.2 Jenis-Jenis Peta

Peta dapat dikelompokkan menjadi berbagai macam jenis, antara

lain:

1. Peta Dasar

Bila dilihat dari segi pengadaannya peta dasar adalah peta yang

dibuat langsung dari survei lapangan (R.Janicot, World Cartography,

vo ix UN Publication 1969).

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

28

Menurut dari fungsinya peta dasar adalah peta yang

menyajikan informasi dasar di atas peta di mana data tambahan yang

sifatnya khusus dikompilasikan atau dicetak, sehingga menghasilkan

peta baru. Peta baru ini disebut juga peta tematik.

2. Peta Tematik

Peta tematik adalah peta yang mempunyai tujuan khusus, pada

peta ini hanya mempunyai isi mengenai suatu pokok bahasan atau

pokok pikiran saja (Burrough, 1986, p1). Contoh peta tematik adalah

peta geologi, peta hutan di mana peta tersebut hanya menampilkan

informasi secara khusus tentang geologi atau hutan.

3. Peta Umum

Peta umum adalah penggambaran tentang kenampakan di

permukaan bumi atau di ruang angkasa secara terpilih, baik yang

nyata maupun abstrak pada bidang datar dan dengan suatu skala

tertentu.

4. Peta Topografi

Peta topografi adalah penggambaran permukaan bumi dengan

skala yang mungkin tergambar.

2.1.8 Format Penyajian Data Peta

Penyajian data peta geografi dalam suatu Sistem Informasi Geografi

(SIG), bentuk:

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

29

1. Titik (point)

Dalam peta maupun SIG, titik dapat digunakan sebagai petunjuk lokasi atau

posisi kenampakan geografi.

2. Garis (line)

Merupakan gabungan dari titik-titik, garis umumnya digunakan untuk

menunjukkan batas wilayah.

3. Bidang (area)

Merupakan bidang tertutup oleh garis, biasanya disajikan dalam bentuk

polygon digunakan untuk menggambarkan wilayah.

Y

X

.

Gambar 2.6a Titik Gambar 2.6b. Garis Gambar 2.6c. Bidang

Gambar 2.6 Penyajian Data SIG

2.1.8.1 Penyajian Data Geografi

Penyajian data geografi memiliki dua format yaitu:

1. Format Raster

Objek yang ditampilkan berbentuk sel-sel dalam bentuk matrik

kolom dan baris yang berukuran sama atau sering disebut juga pixel

(picture element), setiap objek memiliki alamat dan nilai yang

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

30

berbeda. Tipe data ini menganggap bahwa objek yang ingin

digambar dapat digambarkan pada koordinat cartesius.

2. Format Vektor

Objek yang ditampilkan berbentuk sel yang sama dengan

format raster, tetapi pada entitas garis dan area ada perbedaannya di

mana pada garis sel-sel yang disimpan dalam format vektor hanya

titik-titik yang penting saja seperti pada simpul-simpul saja dan

setiap ujung dari obyek garis tersebut, untuk area terbentuk dari

pertemuan titik-titik berupa garis yang membentuk suatu daerah

yang tertutup, sedangkan pada titik sama dengan sel raster.

Format ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk itu perlu

diperhatikan kebutuhan yang dihasilkan. Apabila suatu informasi

menginginkan adanya integrasi antardata dan memiliki banyak data

dan memiliki banyak anotasi dalam penggunaannya maka sebaiknya

digunakan vektor, tetapi kelemahannya dibutuhkan struktur data

yang komplek dan teknologi yang cukup mahal. Raster memiliki

masalah dengan garis yang memiliki ketelitian informasi yang

diinginkan.

2.1.9 Analisis Data pada Sistem Informasi Geografi

Ada berbagai macam jangkauan fungsi untuk analisis data yang tersedia

dalam kebanyakan paket Sistem Informasi Geografi, termasuk di dalamnya adalah

teknik pengukuran (measurement technique), query atribut (attribute query),

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

31

analisis kedekatan (proximity analysis), operasi overlay (overlay operations) dan

analisis model permukaan (surfaces) serta jaringan (networking).

Langkah awal penting untuk memahami analisis data spasial dalam Sistem

Informasi Geografi adalah memiliki pengetahuan mengenai terminologi yang

digunakan. Mencari istilah standar menjadi suatu hal yang sulit sejak berbagai

paket perangkat lunak Sistem Informasi Geografi seringkali menggunakan kata

yang berbeda – beda untuk menjelaskan suatu fungsi yang sama, dan individu

dengan latar belakang suatu bidang tertentu cenderung lebih senang menggunakan

istilah – istilah tersendiri. Adapun terminologi yang kami gunakan adalah sebagai

berikut:

Istilah Definisi

Entiti Titik, garis, area individual dalam suatu database SIG.

Atribut

Data tentang entiti. Dalam SIG vektor data disimpan dalam database, sedangkan dalam SIG raster nilai suatu sel dalam grid raster merupakan kode numerik yang digunakan untuk mewakili ada tidaknya suatu atribut. Lebih jauh, atribut pada suatu entiti dapat disimpan dalam database yang disambungkan dengan gambar raster.

Fitur Suatu object dalam dunia nyata yang akan diterjemahkan dalam database Sistem Informasi Geografi.

Layer data Suatu set data untuk suatu kepentingan dalam suatu SIG. layer data dalam SIG biasanya mengandung data dari satu tipe entiti saja.

Gambar Layer data dalam SIG raster. Yang harus diingat adalah setiap sel dalam gambar raster akan membawa suatu nilai tunggal yang berfungsi sebagai kunci atribut yang ada didalamnya.

Sel Suatu titik (pixel) tunggal dalam gambar raster.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

32

Fungsi atau operasi Prosedur analisis data yang dilakukan oleh SIG.

Algoritma Implementasi komputer sebagai suatu urutan aksi yang dirancang untuk memecahkan suatu masalah.

Tabel 2.1 Terminologi SIG

2.1.9.1 Pengukuran dalam SIG – Panjang, Keliling dan Area

Menghitung panjang, keliling dan area adalah aplikasi yang umum

ada dalam SIG. Dalam hal ini, mungkin suatu pengukuran diperoleh

tergantung pada tipe SIG yang digunakan (raster atau vector) dan juga

metode pengukuran yang dipergunakan. Perlu diingat bahwa semua hasil

pengukuran dalam SIG hanya bersifat pendekatan, ini dikarenakan data

vector teridiri dari potongan-potongan garis lurus dan semua data raster

merupakan pendekatan menggunakan representasi grid cell.

Sebagai contoh dalam SIG raster, untuk menjawab berapa jarak

antara A dan B dimana A dan B merupakan pertemuan dua garis lurus.

Akan ada lebih dari satu jawaban. Jawaban bervariasi tergantung pada

metode pengukuran yang digunakan. Normalnya jarak terpendek atau

jarak Euclidean dihitung dengan menggambar garis lurus antara titik

akhir suatu garis dan kemudian dibuat suatu segitiga sama sisi sehingga

geometri phitaghoras dapat digunakan. AB2 = AC2 + CB2.

Sebagai alternatif, jarak Manhattan dapar digunakan. Jarak ini

merupakan jarak di sepanjang sisi sel raster dari suatu titik ke titik

lainnya. Metode ke tiga untuk menghitung jarak dalam raster SIG adalah

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

33

menggunakan metode pendekatan (proximity) (Berry,1993). Dalam

metode ini zone dengan perbandingan jarak yang sama jauhnya

dibangun di sekitar titik awal atau A (gambar 2.7c). Gambar hasil

memperlihatkan garis lurus terpendek dari setiap titik dalam peta

termasuk titik tujuan (B) menuju titik awal (A). beberapa penulis (Berry,

1987; Tomlin, 1990) menggunakan istilah menyebar (spread) untuk

fungsi ini.

(a) 211

21111 BCCABA += (b) A2BB2 = 8 units (c) A3B3B = 5.7 units

= 5.7 units

(d) Perimeter = 26 units Area = 28 units2

Gambar 2.7 Pengukuran Raster GIS: (a) Jarak Phytagorean; (b) Jarak Manhattan;

(c) Jarak Terdekat; (d) Perimeter dan area

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

34

Untuk mendapatkan pengukuran keliling dalam raster SIG, jumlah

dari sisi sel yang membangun batasan dari suatu fitur dikalikan dengan

resolusi yan gtelah ditetapkan sebelumnya pada raster grid. Perhitungan

area dan keliling dalam data raster dapat dipengaruhi oleh asal dan juga

orientasi dari raster grid dan untuk menghindari pengaruh tersebut

orientasi grid utara-selatan dan menggunakan data asal yang konsisten.

Dalam SIG vektor, jarak dihitung menggunakan teorema

phitaghoras untuk mendapatkan jarak Euclidean (gambar 2.8). Geometri

juga digunakan untuk menkalkulasi keliling dan area. Keliling diperoleh

dari penjumlahan panjang garis lurus dan area diperoleh dengan

menjumlahkan area berbentuk geomerti sederhana yang dilakukan

dengan membagi-bagi suatu fitur tertentu (gambar 2.8). Dalam SIG

vektor, data panjang, keliling dan area dapat disimpan sebagai atribut

dalam suatu database sehingga data-data ini hanya perlu dihitung sekali

saja dan kemudian secara permanent tersimpan.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

35

(a) Jarak AB = 22 BCAC +

= 22 44 + = 5.7 units

(b) Area DEF =

= ( ) ( ) ( ) ( )

222

227

232

222 ×

−×

= 2 + 3 +7 – 2 = 10 units2

Gambar 2.8 Pengukuran Vektor GIS: (a) Jarak; (b) Area

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

36

2.1.9.2 Queries

Melakukan query dalam database SIG untuk menampilkan data

adalah bagian dasar dan penting dari kebanyakan proyek SIG. Query

menawarkan metode untuk mendapatkan data, dapat dilakukan pada data

yang menjadi bagian database SIG ataupun pada data prosedur baru

hasil dari analisis data. Query berguna pada setiap tahapan analisa SIG

untuk memeriksa kualitas dari pengukuran SIG raster.

Secara umum, ada dua tipe query yang dapat dilakukan SIG yaitu

spasial dan aspasial. Query aspasial merupakan pertanyaan-pertanyaan

yang berkaitan dengan atribut dari suatu fitur. Berapa banyak hotel

mewah yang ada disana? Merupakan suatu query aspasial karena baik

pertanyaan ataupun jawabannya tidak melibatkan analisis dari

komponen spasial data. Query ini dapat dilakukan oleh perangkat lunak

database sendiri. Dimana hotel mewah di daerah itu? Karena informasi

yang dibutuhkan berkaitan dengan “dimana”, maka query tersebut

merupakan query spasial. Lokasi dari hotel akan dilaporkan dan dapat

direpresentasikan dalam bentuk peta.

Metode menspesifikasikan query pada SIG dapat menjadi suatu hal

yang sangat interaktif. Pengguna dapat memberi pertanyaan pada peta

lewat layar komputer atau menjelajah database lewat serangkaian

pertanyaan dan pembangun query (query builders). Query dapat menjadi

kompleks dengan kombinasi pertanyaan mengenai area, keliling ataupun

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

37

jarak terutama dalam SIG vector dimana data disimpan sebagi atribut

dalam database, contohnya “dimanakah hotel dengan tarif termahal?”

Query tunggal dapat dikombinasikan untuk mengidentifikasi Entiti

dalam database yang bisa memenuhi kebutuhan dua atau lebih criteria

spasial atapun aspasial, contoh “dimana hotel mewah yang mempunyai

lebih dari 20 kamar?” operator Boolean seperti and, or, not, xor juga bisa

digunakan.

2.1.9.3 Reklasifikasi

Merupakan variasi dalam ide query pada SIG, dapat digunakan

pada query untuk SIG raster. Sebagai contoh: “dimanakan semua area

hutan?” Jawabannya dapat diperoleh dengan menggunakan query atau

dengan mengklasifikasikan gambar. Reklasifikasi akan ditampilkan di

gambar yang baru dengan seluruh area hutan diberikan kode 1 dan

semua area yang bukan hutan diberikan kode dengan nilai 0.

2.1.9.4 Buffering dan Neighbourhood Functions

Ada berbagai fungsi dalam SIG yang memungkinkan entiti spasial

mempengaruhi sekitarnya, ataupun sebaliknya dimana lingkungan

sekitar mempengaruhi karakteristik entiti. Contoh yang paling umum

adalah buffering yaitu pembuatan suatu daerah kepentingan (zone of

interest) di sekitar suatu Entiti. Fungsi neighbourhood lainnya termasuk

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

38

penyaringan data (data filtering) yang melibatkan rekalkulasi sel dalam

gambar raster didasarkan pada karakteristik sekitarnya.

Pertanyaan “hotel mana yang berada dalam jangkauan 200 meter

dari jalan utama?” Pilihan pertama yaitu menggunakan daerah buffer

yang mengidentifikasi seluruh daerah sampai 200 meter dari jalan utama

lalu mencari tahu hotel apa saja yang berada dalam daerah buffer

tersebut tentunya dengan bantuan query. Alternatif lain yaitu mengukur

jarak dari setiap hotel ke jalan utama, lalu mengidentifikasi mana yang

jaraknya kurang dari 200 meter. Dari kasus ini terlihat dalam analisis

data SIG bisa digunakan lebih dari satu metode, namun yang terpenting

adalah pemilihan mana yang paling efisien dan tepat.

Jika sebuah titik dijadikan buffer (buffering) maka akan terbentuk

area lingkaran, buffering pada garis atau area akan menghasilkan suatu

area yang baru (gambar 2.9). Buffering merupakan suatu konsep yang

sederhana namun dengan operasi perhitungan yang rumit dan juga

beragam. Sebagai contoh: Andersson (1987) menggunakan buffering

pada data tempat perhentian bis dan data populasi untuk

mengidentifikasi tempat perhentian bis yang terbaik. Daerah buffer

dikalkulasi dari setiap perhentian bis yang potensial, menggunakan nilai

yang mencerminkan berapa jarak orang siap berjalan ke tempat

perhentian bis. Populasi kepadatan dalam daerah ini juga dihitung dan

pada akhirnya satu kelompok perhentian bis ditentukan yang

meningkatkan tingkat tangkapan dan jangkauan bis terhadap penduduk.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

39

Gambar 2.9 Buffer Zones Around: (a) Titik; (b) Garis; (c) Area

Metode daerah buffer sering dipergunakan dalam SIG vektor.

Sedangkan untuk SIG raster digunakan metode lainnya yaitu dengan

memperhitungkan pendekatan dan akan menghasilkan suatu layer data

raster baru dimana atribut dari setiap sel merupakan suatu pengukuran

jarak. Operasi lainnya dalam SIG raster dimana nilai dari sel tunggal

dirubah sebagai dasar pendekatan disebut fungsi tetangga

(neighbourhood function). Penyaringan (filtering) merupakan contoh

yang digunakan untuk memproses perbandingan terpisah (remotely

sensed imagery). Filterisasi akan mengubah nilai suatu sel didasarkan

pada atribut di sel sekitarnya. Ukuran dan bentuk dari penyaringan

ditentukan oleh operator. Umumnya bentuk filter berupa kotak dan

lingkaran dan bentuk tiga dimensi penyaringan menentukan banyaknya

sel sekitar yang digunakan dalam proses penyaringan.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

40

Filter akan disebarkan ke seluruh bagian data raster dan digunakan

untuk kalkulasi ulang nilai dari sel target yang ada di pusatnya. Nilai

baru yang diberikan pada sel target diperhitungkan dengan

menggunakan berbagai algoritma, misalnya nilai terbesar sel dan nilai

yang paling sering muncul (Gambar 2.10).

Example: Forest Data In Happy Valley GIS - Applying 3x3 square filter to recalculate value for cell c4: minimum filter c4 = 1 maximum filter c4 = 3 mean filter c4 = 1.89 modal filter c4 = 2 (most frequently occuring class) diversity filter c4 = 3 (number of different classes)

Gambar 2.10 Operasi Filter Raster GIS

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

41

2.1.9.5 Mengintegrasikan Data – Map Overlay

Kemampuan mengintegrasikan data dari dua sumber menggunakan

overlay peta (map overlay) mungkin merupakan fungsi kunci dari analisi

SIG. SIG memungkinkan dua buah layer peta tematik berbeda dari area

yang sama saling di overlay satu di atas lainnya untuk membentuk suatu

layer baru. Map overlay pada awalnya merupakan hasil kerja McHarg

(1969) dengan banyaknya aplikasi termasuk kemampuan

membandingkan secara visual antar layer data. Untuk lebih jelasnya,

berikut ini kami berikan contoh integrasi data dengan map overlay.

Untuk menjawab pertanyaan “hotel mana saja yang berada dalam

jangkauan 200 meter dari jalan utama?” Langkah pertama adalah

melakukan operasi buffering untuk mengetahui daerah dalam jangkauan

200 meter dari jalan utama, lalu fungsi overlay digunakan untuk

mengkombinasikan daerah buffer dengan layer data hotel sehingga dapat

diidentifikasikan hotel-hotel mana saja yang berada dalam daerah buffer.

Dengan semakin berkembangnya aplikasi dan analisis SIG, maka

ada perbedaan memperlakukan map overlay antara dunia raster atau

vector. Dalam sistem yang berbasis vector, map overlay lebih banyak

memakan waktu, lebih kompleks, dan sedikit mahal. Sebaliknya dalam

sistem berbasis raster bisa dilakukan secara cepat, langsung dan lebih

efisien.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

42

1. Overlay Vektor (Vector Overlay)

Peta vektor sangat berpedoman pada dua disiplin ilmu yaitu

geometri dan topologi. Layer data yang nantinya akan di-overlay

haruslah benar dan tepat secara topologi sehingga semua garis

haruslah bertemu pada satu titik dan batasan dari suatu poligon harus

tertutup. Untuk membuat topologi untuk layer data yang baru

sebagai hasil proses overlay, perpotongan garis dan poligon dari

layer data input haruslah melalui serangkaian perhitungan geometri

yang tidak mudah. Gambar 2.11 menampilkan tiga tipe utama dari

overlay vektor: titik dalam polygon (point-in-poligon), garis dalam

polygon (line-in-poligon) dan poligon dalam poligon (polygon-in-

polygon).

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

43

Gambar 2.11 Overlay Vektor: (a) Titik dalam Poligon; (b) Garis dalam Poligon; (c) Poligon pada Poligon

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

44

Overlay titik dalam poligon digunakan untuk mencari tahu

poligon dimana suatu titik berada. Contohnya kantor polisi hutan

dalam Taman Nasional Ujung Kulon diwakilkan dalam bentuk titik

dan Taman Nasional diwakilkan sebagai poligon. Mengguunakan

overlay titik dalam poligon dalam layer data vector, memungkinkan

untuk mengetahui di daerah poligon manakah setiap kantor polisi

hutan berada.

Overlay garis dalam poligon lebih sulit dibanding overlay titik

dalam poligon. Sebagai contoh kita ingin tahu dimana jalan akan

menembus daerah hutan untuk merencanakan pembangunan jalur

wisata hutan. Untuk melakukan ini, kita harus meng-overlaykan data

tentang jalan pad layer yang memuat poligon hutan. Peta hasil

keluaran akan mengandung jalan bercabang menjadi bagian yang

lebih kecil yang mewakili jalan di dalam area hutan dan jalan diluar

area hutan.

Overlay polygon dalam polygon dapat digunakan untuk

memeriksa suatu area. Misalnya memeriksa area hutan di

pegunungan Jayawijaya. Dua layer data input diperlukan yaitu layer

data daerah hutan yang berisi banyak polygon daerah hutan dan layer

batasan daerah pegunungan. Tiga jenis keluaran yang mungkin

diperoleh antara lain:

a. Layer data keluaran dapat mengandung semua poligon dari

kedua input peta. Ini terjadi bila menggunakan operator Boolean

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

45

atau atau dalam kaitannya dengan matematika disebut operasi

union. Contohnya “dimanakah area hutan atau area yang masih

termasuk daerah pegunungan?”

b. Layer data keluaran berisi semua area pegunungan dan area

hutan di dalamnya. Batasan dari daerah pegunungan digunakan

sebagai ujung-ujung dari peta keluaran dan daerah hutan akan

akan dipotong bila melewati batas tersebut. Dalam matematika

disebut operasi idEntiti. Contoh: “dimanakan batasan

pegunungan dan dimanakan daerah hutan di dalamnya”.

c. Hasil keluaran layer data dapat berupa area yang memenuhi

kedua persyaratan, pada contoh di atas yaitu daerah hutan dalam

kawasan pegunungan. Sebuah peta keluaran akan dihasilkan

menunjukkan seluruh polygon hutan tanpa kecuali yang

kesemuannya berada dalam batasan kawasan pegunungan dan

mememotong poligon hutan yang berada di luar batasan

pegunungan. Secara matematis disebut intersect. Contohnya

“dimana daerah hutan dalam kawasan pegunungan Jayawijaya?”

2. Raster overlay

Dalam struktur data raster, semua data diwakilkan oleh sel.

Titik diwakilkan oleh sel tunggal, garis oleh beberapa sel beurutan,

dan area oleh sekelompok sel. Overlay peta raster memperkenalkan

ide akan adanya peta algebra atau mapematics (Berry,1993). Dengan

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

46

menggunakan peta algebra, layer input data dapat ditambahkan,

dikurangi, dikalikan atau dibagi untuk menghasilkan keluaran data.

Operasi matematika dilakukan pada nilai sel tunggal dari dua atau

lebih layer input untuk menghasilkan nilai keluaran. Lalu,

pertimbangan paling penting dalam overlay raster adalah

pemograman titik, garis dan area yang terdapat dalam fitur layer data

input secara tepat.

Sebagai contoh, empat layer data pada Happy Valley resort

telah dikonversi menjadi raster antara lain: lokasi stasiun

meteorologikal, jaringan jalan, layer penggunaan daerah, dan batasan

resort. Stasiun meteorologikal direpresentasikan dalam layer data

raster dimana nilai 1 diberikan pada sel yang memiliki stasiun. Jalan

diberi kode 2 dalam layer data jalan di sel telah dihubungkan untuk

membentuk rangkaian. Setiap sel dalam layer penggunaan lahan

mempunyai nilai yang mewakili fungsinya masing-masing,

pemukiman diberi nilai 1, air 2, pertanian 4 dan hutan 5. Area resort

telah diberi nilai 10 dan disemua data layer nilai 0 diberikan pada

darah yang tidak memiliki obyek penelitian.

Untuk mencari stasiun meteorologikal mana saja yang ada

dalam Happy Valley sama dengan operasi vektor titik dalam poligon,

untuk melakukan proses berikut suatu cara akan menggunakan kedua

data layer dan peta keluaran akan mengandung sel dengan nilai

berikut :

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

47

a. 0 untuk sel diluar batasan resort dan tidak memiliki stasiun.

b. 1 untuk sel memiliki stasiun namun berada di luar batasan resort.

c. 10 untuk sel dalam batasan resort namun tidak memiliki stasiun.

d. 11 untuk sel dalam batasan resort dan memiliki stasiun

meteorological.

Untuk operasi yang ekuivalen dengan metode garis dalam

poligon dalam layer vektor, bagian jalan yang melewati hutan bisa

didapatkan dengan menggunakan layer jalan dan reklasifikasi layer

penggunaan lahan yang di dalamnya terdapat are hutan. Dua buah

peta akan ditambahkan dan peta keluaran akan mengandung sel

dengan nilai:

a. 0 untuk sel yang tidak memiliki jalan ataupun hutan.

b. 2 untuk sel dengan jalan namun diluar daerah hutan.

c. 5 untuk sel dengan hutan namun tanpa jalan.

d. 7 untuk sel dimana terdapat jalan dan hutan.

Analisis poligon ke polygon dapat dilihat pada gambar 2.12.

Sekali lagi, kode dari layer inputan adalah kunci untuk mengerti

hasil keluaran dari overlay raster. Sebagai contoh, menambahkan

layer daerah hutan dan batasan resort akan menghasilkan layer

dengan kode berikut:

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

48

a. 0 untuk sel yang berada di luar batasan resort dan tidak memiliki

hutan.

b. 5 untuk sel yang berada di luar batasan resort dan memiliki

hutan.

c. 10 untuk sel yang berada dalam batasan resort dan tidak

memiliki hutan.

d. 15 untuk sel yang berada dalam batasan resort dan memiliki

hutan.

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

49

Gambar 2.12 Overlay Raster: (a) Titik dalam Poligon (dengan jumlah); (b) Garis dalam Poligon (dengan jumlah); (c) Poligon pada Poligon (dengan jumlah);

(d) Poligon pada Poligon (Alternatif Boolean)

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

50

Peta hasil keluaran akan ekuivalen dengan metode polygon

dalam polygon dalam GIS vector. Reklasifikasi akan menghasilkan

variasi dari peta keluaran tersebut dan beberapa operasi overlay bisa

dilakukan.

Ada dua masalah yang secara khusus mempengaruhi overlay

raster yang perlu dipertimbangkan oleh pengguna yaitu resolusi dan

skala pengukuran. Resolusi ditentukan oleh besarnya ukuran sel

yang digunakan. Misalnya data satelit SPOT mengumpulkan data

dalam resolusi 10 meter. Masalah kedua yaitu skala pengukuran.

Operasi overlay sembarang dapat dilakukan pada layer peta. Sebagai

contoh, memang dimungkinkan untuk menambahkan, mengurangkan

atau mengalikan dua peta satu menampilkan kode penggunaan lahan

menggunakan skala nominal dan lainnya menampilkan kode curah

hujan tahunan menggunakan skala rasio. Hasilnya bagaimanapun

akan tidak masuk akal karena tidak ada hubungan secara logis antara

angka-angka tersebut.

2.1.9.6 Interpolasi Spasial

Interpolasi spasial merupakan prosedur pengukuran nilai dari

tempat yang belum disample dalam suatu daerah observasi (Waters,

1989). Dalam situasi ideal, suatu set data spasial akan menyediakan nilai

terpercaya dari setiap lokasi spasial. Satelit atau photography akan

menyediakan data. Namun semakin sering data di stratifikasi (terdiri dari

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

51

daerah observasi namun tidak mencakup semua lokasi spasial) secara

setengah-tengah atau bahkan secara acak. Fungsi dari interpolasi dalam

SIG adalah untuk mengisi kekosongan antara data point yang telah

diobservasi.

Aplikasi umum untuk interpolasi adalah untuk membangun suatu

kontur ketinggian. Kontur dalam peta topografi digambar dari beberapa

nilai dari observasi ketinggian dengan survey dan fotografi udara.

Ketinggian antara permukaan tanah antara titik-titik tersebut ditentukan

menggunakan metode interpolasi dan direpresentasikan dalam peta

menggunakan kontur.

Teknik interpolasi yang dibahas dalam beberapa buku dan tulisan

(Burrough, 1986; Davis, 1986; Lam, 1983; Waters, 1989) secara singkat

menjelaskan tiga metode yang paling sering digunakan yaitu Thiessen

polygon, TIN, dan pergerakan rata-rata spasial.

Thiessen poligon adalah metode interpolasi yang secara tepat

mengasumsikan bahwa nilai dari lokasi yang belum disample adalah

sama dengan nilai dari titik sample terdekat. Thiessen polygon dibuat

dengan membagi garis yang bergabung dengan titik sekitar terdekat,

menggambar daerah tegak lurus melalui garis ini dan lalu menggunakan

daerah tersebut untuk mendapatkan ujung-ujung polygon (Laurini dan

Thompson, 1992). Penggunaan paling umum dari Thiessen polygon

adalah untuk menentukan batas teritori suatu daerah dari suatu set titik.

Meskipun Thiessen poligon dapat digambar disekitar observasi

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

52

kemiringan, namun ini bukan merupakan metode yang paling tepat

karena data kemiringan berubah secara berangsur-angsur bukan suatu

properti yang terjal atau curam.

Triangulated Irregular Network (TIN) adalah cara elegan

membangun permukaan dari suatu set data point yang tidak beraturan.

Metode ini biasa digunakan untuk menghasilkan model daerah digital.

Model TIN merupakan metode interpolasi tepat didasarkan pada data

point local. Dalam metode ini data point yang berdekatan dihubungkan

dengan garis untuk membentuk suatu jaringan segitiga tidak beraturan.

Karena nilai dari tiap data point dapat diketahui dan jarak antara titik-

titik ini dapat dihitung, maka persamaan linear dan trigonometri dapat

digunakan untuk menghasilkan nilai interpolasi untuk titik lainnya yang

masih ada dalam batasan TIN.

Pergerakan rata-rata spasial merupakan metode interpolasi yang

paling umum yang digunakan dalam SIG. Metode ini melibatkan

perhitungan nilai untuk lokasi didasarkan pada range nilai yang berada

titik-titik sekitar yang masih termasuk dalam range yang ditentukan

pengguna. Pergerakan rata – rata spasial sangat cocok untuk contoh –

contoh dimana nilai dari data point yang telah diketahui tidaklah tepat

dan bisa menjadi subyek pengukuran kesalahan, namun itu semua tidak

lain akan menggambarkan variasi dari pola global.

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

53

2.1.9.7 Analisis Permukaan

Slope, aspect dan visibility merupakan aplikasi yang paling sering

digunakan dalam model permukaan yang digunakan dalam SIG.

1. Menghitung Slope (Lereng) dan Aspect (Pemandangan)

Lereng (slope) merupakan kecuraman atau gradian dari suatu

daerah, biasanya diukur dalam satuan derajat sudut atau sebagai

persentasi. Pemandangan (aspect) adalah arah dimana suatu daerah

menghadap, biasanya diekspresikan dengan satuan derajat dari utara.

Slope dan aspect dihitung dengan menggunakan dua cara

berdasarkan pada tipe DTM yang sedang digunakan. Dalam raster

DTM slope dan aspect dihitung menggunakan jendela ukuran 3 x 3

yang kemudian melewati database untuk menentukan titik tengah

jendela, dengan kata lain, bisa digunakan persamaan

z = a + bx + cy

dimana z merupakan tinggi pada poin (pusat dari jendela), (x,y)

merupakan koordinat titik dari pusat jendela dan a,b,c merupakan

nilai konstanta.

Slope dan aspect dari pusat suatu sel dapat dihitung menggunakan

formula

S = b2 + c2 A = tan-1(c/b)

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

54

2.1.9.8 Analisis Visibility

Salah satu pengunaan umum dari DTM adalah analisis jarak

penglihatan (visibility), identifikasi area dari suatu daerah yang dapat

dilihat dari suatu titik tertentu dari suatu permukaan daerah. DeMers

(1997) menjelaskan bagaimana analisis ini bekerja. Lokasi dari

pengamat dihubungkan dengan setiap lokasi target yang memungkinkan

dari suatu daerah. Garis atau ray diikuti dari masing-masing target

kembali ke pengamat, mencari daerah yang lebih tinggi. Titik yang lebih

tinggi akan mengaburkan apa saja yang ada dibelakang mereka. Lalu

dengan ray tracing yang berulang-ulang peta penglihatan dapat dibuat

(Gambar 2.13).

Gambar 2.13 Ray tracing for visibility analysis

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

55

2.1.9.9 Analisis Jaringan

Jaringan merupakan suatu set garis yang saling terhubung yang

menghasilkan suatu fitur dimana di dalamnya suatu sumber daya dapat

melaluinya. Sebagai contoh yaitu sungai, namun jalan, jaringan pipa dan

kabel dapat membentuk jaringan juga. Ada beberapa masalah pada tipe

jaringan klasik antara lain identifikasi jarak terpendek, masalah TSP,

alokasi model dan penelusuran rute.

1. Jarak Terpendek

Metode jarak terpendek bekerja dengan mengevaluasi

sambungan dan belokan yang diperlukan untuk menjelajahi jaringan

antara pemberhentian. Beberapa jalur potensial dipertimbangkan

sebelum rute dengan jumlah halangan terkecil dibangun dari jaringan

yang bersangkutan. Proses ini diikuti oleh setiap pemberhentian

sampai semua jalur penelusuran telah didefinisikan. Metode ini juga

bisa digunakan untuk identifikasi jalur tercepat dari suatu lokasi ke

lokasi lainnya.

2. Travelling Salesperson Problem

Masalah yang diwakilkan dari namanya adalah bahwa seorang

sales harus mengunjungi sekelompok klien tertentu dalam satu hari

dan melakukannya dengan menggunakan rute terbaik atau tercepat.

Dalam analisis jaringan SIG mengurutkan pemberhentian dapat

dilakukan dengan menghitung jalur terpendek antara tiap

pemberhentian didasarkan pada daftar halangan dalam jaringan.

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

56

Metode trial dan error dapat digunakan untuk mengurutkan

kunjungan sehingga total halangan dari pemberhentian pertama

sampai terakhir dapat diminimalisasikan.

3. Location - Allocation Modeling

Analisis jaringan dapat juga digunakan untuk alokasi sumber

daya dengan pemodelan permintaan dan penawaran dalam jaringan.

Untuk mencocokan penawaran dan permintaan membutuhkan

pergerakan dari barang, orang, informasi atau jasa diseluruh

jaringan. Dengan kata lain, penawaran harus dipindahkan ke

permintaan. Model alokasi dalam jaringan merupakan dasar untuk

analisa yang lebih dalam seperti pemodelan lokasi dan alokasi. Ini

dapat digunakan untuk mengidentifikasi lokasi optimum untuk suatu

pusat jasa relative pada permintaan yang ada.

4. Penelusuran Rute

Penelusuran rute sangat berguna dalam jaringan dimana

alurnya tidak terarah, seperti aliran sungai, sistem pembuangan, dan

jaringan TV kabel. Keterhubungan, cara jaringan bertemu pada suatu

node adalah konsep utama pada penelusuran rute. Arah juga penting

pada penelusuran rute dikarenakan hal ini menunjukan arah

pergerakan material dalam suatu jaringan.

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

57

2.1.9.10 Analisis Spasial Kuantitatif

Analisis spasial kuantitatif memungkinkan ide tentang proses

spasial dan polanya untuk ditest dan digunakan untuk membantu

mencari arti dalam data spasial. Ada tiga metode utama yaitu:

1. Exploratory and Descriptive Statistics

Dapat digunakan untuk mendeskripsikan distribusi dari fenomena

spasial. Dapat juga menyediakan data atribut, jarak antara satu titik

pengamatan ke titik lainnya, fitur garis atau area, jarak ke

pengamatan terdekat, dan lokasi dari suatu titik.

2. Predictive Statistics

Melihat pada hubungan antara fenomena spasial.

3. Prescriptive Statistics

Membantu untuk memprediksi apa yang mungkin terjadi dalam

suatu keadaan tertentu.

Setiap analisis dapat digunakan pada tingkatan lokal ataupun global.

2.1.9.11 Kemampuan yang Dimiliki Sistem Informasi Geografi

Dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi dalam

memperoleh informasi mengenai data geografi dalam skala tertentu

mengenai suatu daerah akan menjadi lebih akurat. Hal ini dikarenakan

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

58

SIG memungkinkan untuk peng-update-an sesering mungkin, seiring

dengan perubahan permukaan bumi dari waktu ke waktu.

Menurut Paryono (1994, p2), kelebihan Sistem Informasi Geografi

adalah sebagai berikut:

1. Data yang disimpan SIG sesuai dengan keadaan dan skala aslinya

serta disimpan dalam bentuk digital.

2. Perubahan yang terjadi pada data geografi dapat dilakukan sebab

SIG bersifat dinamis.

3. Kemampuan yang bersifat analisis dan manipulasi data, model peta

dapat diperolah dengan mudah sebab hanya mengubah rumus

analisisnya.

Perbedaan Sistem Informasi Geografi dengan Sistem Informasi

Manajemen terletak pada kemampuan analisis data. SIM hanya dapat

menganalisis data yang bersifat tekstual seperti laporan dan tabel-tabel,

sedangkan SIG, selain data tekstual juga dapat menganalisis data spasial.

SIG sendiri dapat digunakan untuk melakukan fungsi-fungsi di dalam

sistem informasi managemen.

2.1.9.12 Perbedaan Peta Tradisional dengan Peta Sistem Informasi Geografi

Metode tradisional dalam menampilkan ruang goegrafis yang

penuh dengan data spasial adalah dengan menggunakan beberapa peta

dengan tema yang berbeda-beda. Sebagai contoh peta kartografi

tradisional yang hanya tersedia untuk suatu area tersendiri mungkin

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

59

tersedia peta geologi, satu peta tanah dan peta topografi yang

menunjukkan budaya dan lingkungan dari lingkungan sekitar. Model

komputer sering menggunakan pendekatan yang sama. Sebagai contoh

SIG untuk para pembeli rumah membahas layer-layer yang diantaranya

termasuk asuransi, transportasi, sekolah serta informasi perbandingan

penggunaan tanah di pedesaan dan perkotaan. Ini merupakan metode

pertama pemodelan ruang yang dikembangkan. Metode ini dikenal

dengan pendekatan layer (lapisan) dan masih digunakan oleh

kebanyakan SIG sekarang ini.

Perbedaan peta tradisional dengan peta SIG antara lain adalah

sebagai berikut:

1. Pada peta tradisional, informasi yang disajikan terbatas tergantung

dari kertas yang digunakan. Pada peta SIG, keterbatasan tergantung

dari problem teknologi media penyimpanan.

2. Pembaharuan pada peta tradisional membutuhkan waktu yang cukup

lama. Sedangkan pada peta SIG, dapat langsung di-update sesuai

dengan informasi yang didapatkan.

3. Pada peta tradisional, akan sulit diakses apabila informasi dalam

jumlah yang besar disimpan dalam peta dan tabel. Pada peta SIG,

kesulitan dalam pengaksesan dapat ditangani dengan cepat.

4. Pada peta tradisional, lemah dalam integrasi geografi dari peta

berbagai proyeksi dan skala. Pada peta SIG, integrasi dapat dengan

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

60

mudah dilakukan dan efisien dengan menggunakan multi layer

proyeksi dan skala tidak menjadi hambatan.

2.1.10 Data

2.1.10.1 Pengertian Data

Data adalah fakta yang sangat berguna sebagai input bagi suatu

sistem informasi.

2.1.10.2 Jenis-jenis Data

Data menurut sumber awalnya dibagi menjadi tiga bagian, antara

lain:

1. Data Lapangan

Data ini diperoleh dari pengukuran di lapangan secara lengkap,

seperti curah hujan suatu daerah, salinitas air, dan sebagainya.

2. Data Peta

Merupakan informasi yang ada pada kertas / film dan dikonversikan

ke dalam bentuk digital, misalnya: peta geologi, dan sebagainya.

3. Data Citra Penginderaan Jauh

Berupa citra penginderaan jauh, seperti foto udara atau radar yang

harus dikonversikan terlebih dahulu ke dalam bentuk digital.

Sedangkan data penginderaan jauh yang diperoleh dari satelit yang

sudah berupa data digital dapat langsung digunakan tanpa harus

melalui proses pengkonversian lebih lanjut.

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

61

Data menurut bentuknya dapat dibedakan menjadi:

1. Data Geografis

Biasanya berupa peta yang berasal dari peta analog, foto udara, atau

penginderaan jauh, karena itu sering disebut sebagai peta dasar.

2. Data Atribut

Merupakan data yang berkaitan dengan peta dasar yang dapat

menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Data atribut ini biasanya

disimpan dalam bentuk database berupa tabel-tabel.

3. Data Digital

Merupakan data yang diperoleh dari citra satelit dan radar yang

kemudian dikonversikan ke dalam bentuk digital agar mudah diolah

oleh sistem komputer.

Data yang berisi informasi geografis dibagi menjadi tiga konsep

topologi, yaitu:

1. Titik (Point)

2. Garis (Line)

3. Wilayah (Area)

2.1.11 Database

2.1.11.1 Pengertian Database

Database adalah sekumpulan table, view, indeks, trigger, prosedur,

dan objek-objek lain (Jose Ramalho, p4).

Page 56: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

62

Database adalah kumpulan data yang berelasi secara logical

beserta penjelasan/deskripsi dari data tersebut, dirancang untuk

memenuhi kebutuhan informasi pada suatu organisasi (Connoly, p14-

15).

Database merupakan tempat penyimpanan tunggal dan

berkapasitas besar yang dapat digunakan secara bersamaan oleh

berbagai pengguna atau departemen dalam suatu perusahaan.

2.1.11.2 Pengertian Tabel

Tabel adalah suatu relasi data yang digambarkan dalam kolom dan

baris (Connoly, p72).

2.1.11.3 Pengertian Field

Field dalam konteks database biasanya sering disebut dengan

atribut. Field merupakan nama kolom dari sebuah tabel atau relasi

(Connoly, p72, p74).

2.1.11.4 Pengertian Record

Record adalah suatu baris data atau informasi dalam sebuah tabel.

Record sering juga disebut dengan tuple. (Connoly, p73).

2.1.11.5 Pengertian Primary Key

Primary Key merupakan sebuah atribut atau himpunan atribut yang

dipilih untuk mengidentifikasi tuple-tuple atau record dalam tabel yang

Page 57: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

63

bersifat unik. Unik disini berarti tidak boleh ada duplikat atau key yang

sama untuk dua atau lebih tuple atau record dalam sebuah tabel.

(Connoly, p79)

2.1.11.6 Pengertian Foreign Key

Foreign Key juga merupakan sebuah atribut atau himpunan atribut

dalam suatu tabel yang menunjuk pada key yang terdapat pada tabel lain.

Foreign key berfungsi untuk menunjukkan hubungan antara satu tabel

dengan tabel lainnya. (Connoly, p79)

2.1.11.7 Entiti Relationship

Entiti Relationship merupakan hubungan antar data berdasarkan

persepsi dunia nyata yang terdiri dari sekumpulan objek dasar yang

disebut entiti dan hubungan antar objek tersebut. Model Entiti

Relationship merepresentasikan bagaimana isi dari database yang harus

dibentuk. Salah satu hal yang penting adalah kardinalitas yang

merepresentasikan jumlah suatu entiti ke entiti lain yang diasosiasikan

dalam hubungannya.

Jenis mapping cardinalities (Korth, 1991), antara lain:

1. One to One

Sebuah entiti di A hanya bisa diasosiasikan dengan maksimal satu

entiti di B atau sebaliknya.

Page 58: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

64

2. One to Many

Sebuah entiti di A diasosiasikan dengan nol atau lebih entiti di B,

namun entiti di B hanya bisa diasosiasikan dengan maksimal satu

entiti di A.

3. Many to One

Sebuah entiti di A hanya bisa diasosiasikan dengan maksimal satu

entiti di B, sedangkan entiti di B bisa diasosiasikan dengan nol atau

lebih entiti di A.

4. Many to Many

Sebuah entiti di A bisa diasosiasikan dengan nol atau lebih di B dan

sebuah entiti di B juga bisa diasosiasikan dengan nol atau lebih di

entiti A.

2.1.11.8 Entiti Relationship Diagram

ERD adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan

struktur logikal dari database secara keseluruhan. Berikut ini adalah

notasi UML untuk perancangan ERD.

Notasi UML Keterangan

Entiti

Entiti dengan atribut primary key

Page 59: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

65

Entiti dengan beberapa atribut. Primary key diberi tanda PK; Alternate Key diberi tanda AK; Komponen-komponen atibut komposit ditulis dibawahnya dan diletakkan lebih ke kanan; Atribut yang mengandung beberapa nilai diberi tanda {min..max} dengan selisih antar nilai atribut

Relasi yang ditandai dengan nama relasi dan panah penunjuk

Binary antara beberapa nilai

Binary Relationship

Tabel 2.2 Notasi UML Untuk Perancangan ERD

2.1.12 Data Flow Diagram

Diagram arus data / DFD adalah gambaran suatu sistem yang

menggunakan sejumlah simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir

melalui suatu proses yang saling berkaitan. (McLeod, 2001, p316)

Page 60: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

66

Dengan memakai DFD, analis sistem dapat memahami aliran data dalam

sebuah sistem. Ada 3 keuntungan memakai aliran data dalam suatu sistem, yaitu:

1. Terhindar dari usaha untuk mengimplementasikan sistem yang terlalu dini.

Analis sistem perlu memikirkan secara cermat aliran-aliran data sebelum

mengambil keputusan untuk merealisasikannya secara teknis.

2. Dapat mengerti lebih dalam hubungan sistem dengan sub sistemnya. Analis

sistem dapat membedakan sistem dari lingkungan beserta batasan-batasannya.

3. Dapat menginformasikan sistem yang berlaku kepada pengguna. DFD dapat

digunakan sebagai alat untuk berinteraksi dengan pengguna dalam bentuk

representasi simbol-simbol yang digunakan.

Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD (McLeod, 2001, p316) adalah

sebagai berikut:

5. Entiti Eksternal

a. Digambarkan dengan

b. Entiti yang berada diluar sistem yang memberi data ke sistem atau

menerima keluaran dari sistem.

c. Tidak termasuk dalam bagian sistem.

6. Proses

a. Digambarkan dengan

Page 61: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

67

b. Menggambarkan apa yang dilakukan sistem. Berfungsi

mentransformasikan satu atau beberapa data input menjadi satu atau

beberapa data output sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.

c. Penamaan proses menggunakan kata kerja dan kata benda.

7. Aliran Data

a. Digambarkan dengan

b. Menggambarkan aliran data dari suatu Entiti ke Entiti lain.. anal panah

menggambarkan arah aliran data.

8. Penyimpanan Data (Data Store)

a. Digambarkan dengan

b. Merupakan data untuk menyimpan data. Proses dapat mengambil data dari

atau memberikan data ke data store.

Tingkatan dalam DFD ada 3 yaitu:

1. Diagram Konteks

a. Merupakan level tertinggi yang menggambarkan input dan output sistem.

b. Terdiri dari satu proses dan tidak mempunyai data store.

2. Diagram Nol

a. Memiliki data store.

b. Diagram tidak rinci diberikan tanda bintang pada akhir nomor.

Page 62: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

68

3. Diagram Rinci

a. Merupakan rincian dari diagram nol atau diagram level diatasnya.

b. Proses yang ada sebaiknya tidak lebih dari tujuh dan maksimal 9.

2.1.13 State Transition Diagram (STD)

STD dgunakan untuk menggambarkan diagram dari kebiasaan sistem

dengan beberapa jenis pesan dengan proses yang kompleks dan sinkronisasi

kebutuhan. (Yourdan, 1989, p260-261)

STD memiliki komponen-komponen yang utama yaitu state dan arrow yang

mewakili sebuah perubahan state. Setiap kotak persegi panjang mewakili sebuah

state dimana sistem tersebut berada. Sebuah state didefinisikan sebagai suatu

atribut-atribut atau keadaan suatu sistem pada suatu saat tertentu.

2.2 Teori-Teori Khusus

2.2.1 Angkutan dan Trayek

Angkutan adalah pemindahan orang atau barang dari satu tempat ke

tempat lain dengan menggunakan kendaraan.

Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan

orang dengan mobil bus yang mempunyai asal dan tujuan tetap, lintasan tetap, dan

jadwal tetap maupun tidak berjadwal. Atau dapat trayek dapat diartikan asal dan

tujuan perjalanan angkutan umum yang melalui rute tertentu.

Page 63: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

69

2.2.1.1 Macam-Macam Angkutan

Angkutan dapat dibedakan menjadi berbagai jenis, antara lain:

1. Angkutan Antarkota

Angkutan antarkota adalah angkutan dari satu kota ke kota lain

dengan mempergunakan mobil bus umum yang terikat dalam trayek

tetap dan teratur.

2. Angkutan Lintas Batas Negara

Angkutan lintas batas negara adalah angkutan dari satu kota ke kota

lain yang mewakili lintas batas negara dengan menggunakan mobil

bus yang terikat dalam trayek tetap dan teratur.

3. Angkutan Kota

Angkuta kota adalah angkutan dari satu tempat ke tempat lain dalam

satu wilayah kabupaten dengan menggunakan mobil bus umum dan

atau mobil penumpang umum yang terikat dalam trayek tetap dan

teratur.

4. Angkutan Pedesaan

Angkutan pedesaan adalah angkutan dari satu tempat ke tempat lain

dalam satu wilayah pedesaan dengan mempergunakan mobil bus

umum dan atau mobil penumpang umum yang terikat dalam trayek

tetap dan teratur.

5. Angkutan Taksi

Angkutan taksi adalah angkutan yang merupakan pelayanan dari

pintu ke pintu dalam wilayah operasi terbatas.

Page 64: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

70

6. Angkutan Sewa

Angkutan sewa adalah angkutan yang menggunakan kendaraan sewa

yang melayani angkutan dari pintu ke pintu dengan atau tanpa

pengemudi dalam wilayah operasi yang tidak terbatas.

7. Angkutan Pariwisata

Angkutan pariwisata adalah angkutan dengan menggunakan mobil

bus umum yang dilengkapi dengan tanda-tanda khusus untuk

mengangkut wisatawan ke dan dari daerah tujuan wisata.

2.2.1.2 Pengertian Jaringan Trayek

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1993, jaringan

trayek adalah kumpulan dari trayek-trayek yang menjadi satu kesatuan

jaringan pelayanan angkutan orang.

2.2.1.3 Pengertian Trayek Angkutan Umum

Trayek angkutan umum adalah jalur yang wajib dilewati oleh

angkutan umum tersebut, biasanya diawali dan diakhiri oleh pangkalan

angkutan umum atau terminal.

2.2.2 Pengertian Jaringan Jalan

Jaringan jalan di Jakarta bersifat sentralistik atau terpusat. Jalan-jalan

besar atau utama di Jakarta selalu diarahkan untuk melewati pusat kota, dimana

Page 65: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

71

pusat kota itu sendiri adalah tugu monas yang terdapat di jalan Medan Merdeka

Selatan.

Jaringan jalan utama di Jakarta membelah kota dari utara ke selatan, barat

ke timur. Ini disebabkan karena posisi Jakarta yang diapit oleh beberapa kota

satelit seperti Tanggerang, Bekasi, dan Bogor. Di setiap ujung belahan jaringan

jalan kota Jakarta selalu dilengkapi dengan jalan bebas hambatan untuk

memberikan akses yang mudah ke kota-kota satelit tersebut, jalan bebas hambatan

itu antara lain Tol Jakarta-Merak di bagian barat Jakarta, Tol Jakarta-Cikampek di

Timur Jakarta dan juga Tol Jagorawi dibagian Selatan kota Jakarta.

Selain jaringan jalan yang membelah kota, ada juga jaringan jalan

pendukung yang tidak melalui pusat kota yaitu jaringan jalan lingkar luar yang

mengelilingi kota Jakarta untuk mendukung penglaju yang tidak memerlukan

akses ke pusat kota dan bagi penglaju membutuhkan akses yang cepat melewati

kota Jakarta.

(Burgess, Hoyt, dan Mann)

Gambar 2.14 Jaringan Jalan

Page 66: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

72

2.2.3 Pengertian Kendaraan Umum

Kendaraan umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan

untuk dipergunakan umum dan dipungut bayaran. Kendaraan umum ini dibagi

menjadi dua bagian:

1. Mobil Bus

Adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari delapan tempat

duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi baik dengan maupun tanpa

perlengkapan pengangkutan bagasi.

2. Angkutan Kota (angkot)

Adalah mobil penumpang umum dengan kapasitas berdasarkan ijin sebanyak

sembilan tempat duduk tidak termasuk tempat pengemudi.

2.2.4 Pengertian Volume Lalu Lintas

Volume lalu lintas adalah jumlah perhitungan lalu lintas yang

dilaksanakan selama 14 jam di mana hasil perhitungan dengan volume lalu lintas

tertinggi (jam puncak) pada masing-masing titik.

2.3 Terminal dan Bus

2.3.1 Pengertian Terminal

Terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan

menurunkan orang dan atau barang serta mengatur kedatangan dan

pemberangkatan kendaraan umum yang merupakan salah satu wujud simpul

jaringan transportasi.

Page 67: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

73

2.3.2 Jenis-Jenis Bus

Bus memiliki berbagai macam jenis, antara lain:

1. Bus Terpadu

Bus terpadu adalah mobil bus yang dapat digandeng dengan alat khusus yang

ditempelkan pada sistem kemudi (roda), sehingga dapat berjalan pada jalur

khusus dan terpadu pada trayek yang diperuntukkan untuk itu.

2. Bus Besar (Bus Standar)

Bus besar adalah bus yang dilengkapi dengan 35 sampai 102 tempat duduk

tidak termasuk tempat duduk pengemudinya baik dengan maupun tanpa

perlengkapan pengangkutan barang.

3. Bus Sedang

Bus sedang adalah mobil bus yang dilengkapi dengan 24 tempat duduk tidak

termasuk tempat duduk pengemudinya baik dengan maupun tanpa

perlengkapan pengangkutan barang.

4. Bus Kecil

Bus kecil adalah mobil bus yang dilengkapi dengan 9 sampai 20 tempat duduk

tidak termasuk tempat duduk pengemudinya, baik dengan maupun tanpa

perlengkapan pengangkutan barang.

Page 68: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01114-IF-bab 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Sistem ... kumpulan dari komponen yang saling berhubungan

74

2.4 Pengertian Overlay

Overlay adalah penggabungan layer-layer yang berbeda data dan proses

atau disebut juga sistem tumpang tindih. Dalam konsep SIG, perancangan layer

merupakan langkah yang perlu dilakukan agar informasi yang didapatkan benar-

benar lengkap dan bermanfaat (ESRI: www.esri.com ).