bab 2 landasan teori 2.1 teori umum 2.1.1 komunikasi...

44
12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Organisasi Menurut Katz & Robert Kahn, dua ahli psikologi sosial dari Pusat Riset Survey Universitas Michigan, dalam buku Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi (Rosady Ruslan, 2003:83) komunikasi adalah pertukaran informasi dan penyampaian makna yang merupakan hal utama dari suatu sistem sosial atau organisasi. Jadi komunikasi sebagai suatu “proses penyampaian informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain. Dan satu- satunya cara mengelola aktivitas dalam suatu organisasi adalah melalui proses komunikasi”. Dalam Komunikasi Organisasi, terminologi yang melekat dalam konteks tersebut adalah komunikasi dan organisasi. Berdasarkan teori Karlr Weick, organisasi bukanlah susunan yang terbentuk oleh posisi dan peranan, tetapi oleh aktivitas komunikasi. Lebih pantas untuk dikatakan “berorganisasi” daripada “organisasi” karena organisasi itu sendiri merupakan sesuatu yang dicapai manusia melalui sebuah proses komunikasi yang berkelanjutan. (Little John dan Foss, 2009:364-365). Syaiful Rohim dalam buku Teori Komunikasi (2009:110) memaparkan definisi komuniksi organisasi yang dikutip dari beberapa pakar sebagaimana dirangkum oleh Dr. Arni Muhammad, yaitu:

Upload: ngothuan

Post on 27-Aug-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

12

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Komunikasi Organisasi

Menurut Katz & Robert Kahn, dua ahli psikologi sosial dari Pusat Riset

Survey Universitas Michigan, dalam buku Manajemen Public Relations dan

Media Komunikasi (Rosady Ruslan, 2003:83) komunikasi adalah pertukaran

informasi dan penyampaian makna yang merupakan hal utama dari suatu

sistem sosial atau organisasi. Jadi komunikasi sebagai suatu “proses

penyampaian informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain. Dan satu-

satunya cara mengelola aktivitas dalam suatu organisasi adalah melalui proses

komunikasi”.

Dalam Komunikasi Organisasi, terminologi yang melekat dalam konteks

tersebut adalah komunikasi dan organisasi. Berdasarkan teori Karlr Weick,

organisasi bukanlah susunan yang terbentuk oleh posisi dan peranan, tetapi

oleh aktivitas komunikasi. Lebih pantas untuk dikatakan “berorganisasi”

daripada “organisasi” karena organisasi itu sendiri merupakan sesuatu yang

dicapai manusia melalui sebuah proses komunikasi yang berkelanjutan. (Little

John dan Foss, 2009:364-365).

Syaiful Rohim dalam buku Teori Komunikasi (2009:110) memaparkan

definisi komuniksi organisasi yang dikutip dari beberapa pakar sebagaimana

dirangkum oleh Dr. Arni Muhammad, yaitu:

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

13

Komunikasi Organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi

dalam organisasi yang kompleks (Redding dan Sanborn).

Komunikasi organisasi merupkan arus informasi, pertukaran informasi

dan pemindahan arti dalam suatu organisasi (Katz dan Kahn).

Komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling tergantung

mencakup komunikasi internal dan eksternal (Zelko dan Dance).

Komunikasi adalah arus data yang akan melayani komunikasi organisasi

dan proses interkomunikasi dalam beberapa cara (Thayer).

Ada tiga dimensi dalam arus komunikasi yang terjadi dalam organisasi

menurut Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A., (Rosady Ruslan, 2003:81)

yaitu:

a. Komunikasi vertikal

Komunikasi ini cukup vital dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen,

yaitu komunikasi dari atas ke bawah (downward Communication) dan dari

bawah ke atas (upward communication). Dalam arus komunikasi vertikal-

dari atas ke bawah tersebut pihak pimpinan memberikan instruksi,

petunjuk, informasi penjelasan dan penugasan lain sebagainya kepada

ketua unit/kelompok dan bawahan. Kemudian arus komunikasi dari bawah

ke atas diterima dalam bentuk bawahan memberikan laporan, pelaksanaan

tugas, sumbang saran dan hingga pengaduan kepada pimpinannya masing-

masing.

b. Komunikasi horizontal

Komunikasi horizontal merupakan komunikasi satu level yang terjadi

antara para karyawan dengan karyawan lainnya, antara pimpinan satu

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

14

departemen dengan pimpinan departemen lainnya dalam satu tingkatan dan

lain sebagainya.

c. Komunikasi eksternal

Komunikasi eksternal terjadi secara dua arah antara pihak

organisasi/lembaga dengan pihak luar. Misalnya komunikasi dengan pihak

kreditur, rekan bisnis, pelanggan, community relations (hubungan

komunitas), suplier, pemasok, kalangan pers dan pejabat pemerintah dan

lain sebagainya.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

komunikasi organisasi merupakan suatu proses pengelolaan aktivitas organisasi

dengan adanya proses komunikasi yang mengandung suatu pertukaran

simbol/lambang dan membentuk makna tertentu. Dalam organisasi proses

komunikasi yang terjadi dapat berupa suatu penyampaian instruksi, perintah,

kesepakatan, berita dan lain-lain.

2.1.1.1 Kekuasaan dalam Organisasi

Orang–orang yang berada pada pucuk pimpinan suatu

organisasi memiliki kekuasaan (power) dalam konteks mempengaruhi

perilaku orang-orang yang secara struktural organisatoris berada di

bawahnya. Sebagian pemimpin menggunakan kekuasaan dengan

efektif, sehingga mampu menumbuhkan motivasi bawahan untuk

bekerja dan melaksanakan tugas dengan lebih baik. Namun, sebagian

pemimpin lainnya tidak mampu memakai kekuasaan dengan efektif,

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

15

sehingga aktivitas untuk melaksanakan pekerjaan dan tugas tidak

dapat dilakukan secara baik.

Dalam pengertiannya, kekuasaan adalah kualitas yang melekat

dalam satu interaksi antara dua atau lebih individu (a quality inherent

in an interaction between two or more individuals). Jika setiap

individu mengadakan interaksi untuk mempengaruhi tindakan satu

sama lain, maka yang muncul dalam interaksi tersebut adalah

pertukaran kekuasaan.

Menurut French and Raven, (Syaiful Rohim, 2009:118-120) ada

lima tipe kekuasaan, yaitu: reward, coercive, refferent, expert, dan

legitimate power.

1. Reward Power

Tipe kekuasaan ini memusatkan perhatian pada kemampuan untuk

memberi ganjaran atau imbalan atas pekerjaan atau tugas yang

dilakukan orang lain. Kekuasaan ini akan terwujud melalui suatu

kejadian atau situasi yang memungkinkan orang lain menemukan

kepuasan. Dalam deskripsi konkret adalah “Jika Anda dapat

menjamin atau memberi kepastian gaji atau jabatan saya

meningkat, Anda dapat menggunakan reward power Anda kepada

saya”. Pernyataan ini mengandung makna bahwa seseorang dapat

melakukan reward power karena ia mampu memberi kepuasan

kepada orang lain.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

16

2. Coercive Power

Kekuasaan yang bertipe paksaan ini, lebih memusatkan

pandangan pada kemampuan untuk memberi hukuman kepada

orang lain. Tipe koersif ini berlaku jika bawahan merasakan

bahwa atasannya mempunyai lisensi untuk menghukum dengan

tugas-tugas yang sulit, mencaci-maki sampai memotong gaji

karyawan. Menurut David Lawless, jika tipe kekuasaan ini terlalu

banyak digunakan, akan membawa kemungkinan bawahan

melakukan tindakan balas dendam atas perlakuan atau hukuman

yang dirasakannya tidak adil, bahkan sangat mungkin bawahan

atau karyawan akan meninggalkan pekerjaan yang menjadi

tanggung jawabnya.

3. Refferent Power

Tipe kekuasaan ini didasarkan pada satu hubungan ‘kesukaan’

atau liking, dalam arti ketika seseorang mengidentifikasi orang

lain yang mempunyai kualitas atau persyaratan seperti yang

diinginkannya.

Dalam uraian yang lebih konkret, seorang pimpinan akan

mempunyai referensi terhadap para bawahannya yang mampu

melaksanakan pekerjaan dan bertanggung jawab atas pekerjaan

yang diberikan atasannya.

4. Expert Power

Kekuasaan yang berdasar pada keahlian ini, memfokuskan diri

pada suatu keyakinan bahwa seseorang yang mempunyai

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

17

kekuasaan, pastilah ia memiliki pengetahuan, keahlian dan

informasi yang lebih banyak dalam suatu persoalan tertentu.

Seorang atasan akan dianggap memiliki pengetahuan tentang

pemecahan suatu persoalan tertentu, kalau bawahannya selalu

berkonsultasi dengan pimpinan tersebut dan menerima jalan

pemecahan yang diberikan pimpinan. Inilah indikasi dari

munculnya expert power.

5. Legitimate Power

Kekuasaan yang sah adalah kekuasaan yang sebenarnya (actual

power), ketika seseorang melalui suatu persetujuan dan

kesepakatan diberi hak untuk mengatur dan menentukan prilaku

orang lain dalam suatu organisasi.

Tipe kekuasaan ini masih bersandar pada struktur sosial dalam

suatu organisasi, dan terutama pada nilai-nilai kultural. Dalam

contoh yang nyata, jika seseorang dianggap lebih tua, memiliki

senioritas dalam organisasi, maka orang lain setuju untuk

‘mengizinkan’ orang tersebut melaksanakan kekuasaan yang

sudah dilegitimasi tersebut.

Tipe kekuasaan yang digunakan dalam Museum Nasional ini

adalah Legitimate Power. Kepala Museum Nasional adalah seseorang

yang memiliki otoritas untuk mengatur dan menentukan prilaku orang

lain dalam Museum Nasional.

Setiap kegiatan yang dilakukan bergantung pada keputusan

Kepala Museum Nasional, karena beliau memiliki otoritas untuk

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

18

menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Little John

dan Foss (2009:362-363) berdasarkan teori Weber tentang Birokrasi,

mengatakan bahwa otoritas hadir bersamaan dengan kekuasaan, tetapi

dalam organisasi otoritas harus “sah” atau disahkan secara formal

oleh organisasi. Keefektifan organisasi bergantung pada tingkatan

yang memberikan manajemen kekuasaan resmi (legitimate power)

oleh organisasi.

Maka dari itu, keputusan dari Kepala Museum Nasional yang

merupakan pengambil keputusan resmi dalam kegiatan event yang

dilaksanakan di Museum Nasional ini yang menentukan keberhasilan

pameran. Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisa peran

Kepala Museum Nasional dalam pameran kebudayaan Indonesia dan

China di Museum Nasional yang bertema “Color of Uniqueness”.

Karena dengan jabatannya ini, Kepala Museum Nasional adalah

penentu utama dalam segala hal yang berkaitan dengan kebijakan

Museum Nasional, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat

eksternal.

2.1.2 Public Relation

Public Relation/Humas menurut Dr. Rex Harlow dalam bukunya yang

berjudul : A Model for Public Relations Education for Professional Practices,

adalah “fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan,

pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut

aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama; melibatkan

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

19

manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu manajemen

untuk mampu menanggapi opini publik; mendukung manajemen dalam

mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai

sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan

penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama”

(Rosady Ruslan, 2003:16).

Sedangkan menurut Elvinaro Ardianto (2009:2), Public Relation (PR)

adalah salah satu sub bidang Ilmu Komunikasi, kendati secara praktis,

komunikasi adalah backbone (tulang punggung) kegiatan PR. Konsep lainnya

dari PR adalah sebagai “jembatan” antara perusahaan atau organisasi dengan

publiknya, terutama tercapainya mutual understanding (saling pengertian)

antara perusahaan dengan publiknya.

Berdasarkan kedua pengertian di atas, seorang Public Relatons Officer

berperan dalam mengatur aktivitas komunikasi antara perusahaan dengan

publiknya agar tercipta kesepakatan dan kejelasan di antara mereka sehingga

mencegah salah pengertian. Selain itu mencegah adanya isu-isu negatif yang

berkembang akibat kurangnya kejelasan komunikasi antara mereka.

2.1.2.1 Pemasaran Humas (Marketing Public Relations)

Berdasarkan Rosady Ruslan (2003:225), adalah Philip

Kotler yang pertama kali memunculkan konsep Mega Marketing

yang merupakan perpaduan antara kekuatan PR dan Marketing

Mix. Kemudian muncul lagi istilah Marketing Public Relations

(MPR), sebagai penngembangan tahap berikutnya dari konsep

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

20

sebelumnya (Megamarketing) yang dipopulerkan oleh Thomas L.

Harris (1991), melalui bukunya berjudul The Marketer’s Guide to

Public Relations. Konsepnya sebagai berikut:

“Marketing Public Relations is the process of planning and

evaluating programs that encourage purchase and customer

through credible communication of information and impression

that identify companies and their products with the needs,

concerns of customer.”

Marketing Public Relations adalah sebuah proses perencanaan dan

pengevaluasian program yang merangsang penjualan dan

pelanggan. Hal tersebut dilakukan melalui pengkomunikasian

informasi yang kredibel dan kesan-kesan yang dapat

menghubungkan perusahaan, produk dengan kebutuhan serta

perhatian pelanggan.

Elvinaro Ardianto (2008:71) menambahkan, dari konsep

Mega Marketing yang berkembang menjadi Marketing Public

Relations kemudian mulai dikembangkan lagi secara rinci peranan

bauran PR (public relations mix) menjadi Pencils yang hampir

dengan promotion mix, yaitu formula PASP (Publications,

Advertising, Sales Promotions, Personal Selling).

Bauran PR, jika dijabarkan secara rinci dalam korelasi

komponen utama peranan public relations, adalah sebagai berikut:

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

21

a. Publications (publikasi dan publisitas)

Setiap fungsi dan tugas public relations adalah

menyelenggarkan publikasi atau menyebarluaskan informasi

melalui berbagai media tentang kegiatan perusahaan/

organisasi, yang pantas untuk diketahui oleh publik. Setelah

itu, PR juga menghasilkan publisitas untuk memperoleh

tanggapan positif secara lebih luas dari masyarakat. Dalam hal

ini, tugas Public Relations Officers (PRO) adalah menciptakan

berita untuk mencari publisitas melalui kerjasama dengan

pihak pers/wartawan dengan tujuan menguntungkan citra

lembaga atau organisasi yang diwakilinya.

b. Events (Penyusunan program acara)

PR juga merancang acara tertentu yang dipilih dalam jangka

waktu, tempat, dan obyek tertentu yang secara khusus untuk

mempengaruhi opini public dan obyek tertentu yang secara

khusus untuk mempengaruhi opini publik, seperti event

menyambut Perayaan Pesta Emas HUT RI ke-50. Semua

kegiatan promosi atau publikasi dikaitkan dengan event

tersebut. Biasanya event tersebut ada beberapa jenis. Diantara

sebagai berikut:

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

22

1. Calender Event yang rutin (regular event) dilaksanakan

pada bulan tertentu sepanjang tahun, seperti menyambut

hari raya Idul Fitri, hari Natal, Tahun Baru, hari ulang

tahun dan sebagainya.

2. Special events, yaitu event yang sifatnya khusus, dan

dilaksanakan pada momen tertentu di luar acara rutin dari

program kerja PR, seperti peluncuran produk baru

(product launching), pembangunan kantor atau pabrik

baru, jalan baru, gedung baru, dan sebagainya.

3. Moment events, yaitu event atau acara yang bersifat

momental, atau lebih khusus lagi, misalnya, seperti

menyambut pesta perak, pesta emas, pesta berlian, dan

hingga menghadapi millennium.

c. News (menciptakan berita), yakni upaya untuk menciptakan

berita melalui press release, news letter, bulletin, dan lain-lain

yang biasanya mengacu teknis penulisan 5W+1H (Who, What,

Where, When, Why, dan How). Sistematika penulisannya

adalah “piramida terbalik”. Yang paling penting diletakkan di

tengah batang berita. Untuk itulah seorang PR harus

mempunyai kemampuan untuk menulis, karena sebagian besar

tugasnya untuk tulis menulis (PR writing), khususnya dalam

menciptakan publisitas.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

23

d. Community Involvement (Kepedulian kepada komunitas),

tugas sehari-hari seorang Public Relations Officer (PRO)

adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok

masyarakat tertentu, serta menjaga hubungan baik (community

relations and humanity relations) dengan pihak organisasi

atau lemabaga yang diwakilinya.

e. Inform or Image (Memberitahukan atau meraih citra), ada

dua fungsi utama dari public relations, yaitu memberitahukan

sesuatu kepada public atau menarik perhatian, sehingga

diharapkan akan memperoleh tanggapan berupa citra positif.

Proses dari “nothing” menjadi “something”: dari yang tidak

tahu menjadi tahu, setelah tahu menjadi suka, dan diharapkan

timbul sesuatu (something), yaitu berupa citra.

f. Lobbying or Negotiating (Pendekatan dan bernegosiasi),

kemampuan untuk melobi secara personal, dan kemampuan

bernegosiasi ssangat diperlukan bagi seorang PRO, agar

semua rencana, ide, aatau gagasan kegiatan suatu lembaga

memperoleh dukungan dari individu dan lembaga yang

berpengaruh, sehingga timbul situasi saling menguntungkan

(win-win solution).

g. Social Responsibility (Tanggung jawab social), aspek

tanggung jawab dalam dunia public relations sangat penting.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

24

PR tidak hanya memikirkan keuntungan materi bagi lembaga

atau organisasi serta tokoh yang diwakilinya, tetapi juga

kepedulian kepada masyarakat. Hal ini penting, supaya ia

memperoleh simpati atau empati dari khalayakanya. Inilah

yang di dalam teori Public Relations disebut sebagai social

marketing (dikutip dari Ruslan, 2000:12-15).

Kegiatan pemasaran humas dalam Museum Nasional

dilakukan melalui suatu events, yaitu penyusunan program

acara. Dalam hal ini Museum Nasional mencoba

mempublikasikan Museum agar lebih dikenal masyarakat

melalui kegiatan pameran temporer dalam pameran khusus

“Color of Uniqueness”.

2.1.2.2 Kegiatan Public Relation

Salah satu peran utama public relations adalah sebagai

komunikator perusahaan, lembaga, atau perorangan untuk

menyampaikan informasi tentang perusahaan, lembaga, atau

perorangan yang diwakilinya kepada publiknya, baik internal

maupun eksternal. Saat ini keberadaan PR tidak hanya dibutuhkan

perusahaan dan lembaga, tetapi juga perorangan. Banyak cara

yang dapat dipilih untuk melaksanakan peran tersebut, seperti

dalam gambar berikut:

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

25

Gambar 2.1 Kegiatan Public Relations

Namun, cara yang yang banyak dipilih PR dalam

menyampaikan berbagai informasi tentang perusahaan, lembaga,

atau perorangan adalah dengan menyelenggarakan Ajang Khusus

atau special event seperti pameran, roadshow, kompetisi,

pertunjukan musik, dan ajang lainnya. Di sini PR dapat

berinteraksi langsung dengan publiknya sehingga dapat lebih

mampu meyakinkan publik berkaitan dengan informasi yang

disampaikan. (Wahyuni Pudjiastuti, 2010:xxxii).

Ruslan (1998) mengemukakan, bahwa untuk

menyelenggarakan acara atau kegiatan khusus (special events),

humas tersebut harus mampu menarik perhatian dari publik

terhadap perusahaan atau produk tertentu, yang akan ditampilkan

melalui aktivitas special events itu sendiri. Dalam hal ini, maka

kegiatan special events dari Humas/PR tersebut akan mampu

Cyber PR

Sponsorship

Identitas Perusahaan

Komunikasi Langsung

Media inggriya

Special Events

CSR

Identitas Perusahaan

KEGIATAN PR

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

26

memuaskan bagi pihak-pihak lain yang terlibat atau terkait untuk

berperan serta dalam suatu kesempatan pada acara khusus Humas,

baik untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), kesadaran

(awareness), upaya pemenuhan selera (pleasure) dan menarik

simpati atau empati, sehingga mampu menumbuhkan saling

pengertian bagi kedua belah pihak. Pada akhirnya dapat

menciptakan citra (image) positif dari masyarakat atau public

sebagai target sasarannya (Elvinaro Ardianto, 2008:103).

Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa

kegiatan special events merupakan kegiatan eksternal bidang

Public Relations selain kegiatan-kegiatan lain dalam membentuk

citra perusahaan. Maka dalam kegiatan pameran ini, adalah

bidang Public Relations yang bertanggung jawab dalam

menyusun program acara. Namun, tugas ini tidak dapat

diimplementasikan begitu saja dalam Humas Pemerintah. Ada

beberapa ketentuan yang berlaku dalam Humas Pemerintah, yang

akan dijabarkan dalam sub-bab berikut.

2.1.2.3 Humas Pemerintah

Museum Nasional merupakan museum umum tingkat

nasional yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di

lingkungan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Tugas seksi

humas dalam struktur organisai di Museum Nasional yang mana

disatukan dengan pemasaran (humas dan pemasaran) adalah

melakukan penyebarluasan informasi dan promosi.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

27

Menurut Elvinaro Ardianto (2008:4), humas pemerintah,

pada dasarnya tidak bersifat politis. Humas pemerintah dibentuk

untuk mempublikasikan atau mempromosikan kebijakan-

kebijakan pemerintahan, memberi informasi secara teratur tentang

kebijakan, rencana-rencana tentang peraturan dan perundanga-

undangan, dan segala sesuatunya yang berpengaruh kepada

kehidupan masyarakat.

Perbedaan pokok antara fungsi dan tugas Hubungan

Masyarakat (Humas) yang terdapat di instansi pemerintah dengan

non pemerintah (lembaga komersial) adalah tidak adanya unsur

komersial walaupun humas pemerintah juga melakukan hal yang

sama dalam kegiatan publikasi, promosi dan periklanan. Humas

pemerintah lebih menekankan pada public service atau demi

meningkatakan pelayanan umum.

Melalui unit atau program kerja Humas tersebut,

pemerintah dapat menyampaikan informasinya atau menjelaskan

mengenai kebijaksanaan dan tindakan-tindakan tertentu serta

aktivitas dalam melaksanakan tugas-tugas atau kewajiban-

kewajiban kepemerintahannya (Rosady Ruslan, 2003:323).

Intinya, peran humas pemerintah berbeda dengan peran

humas dalam perusahaan swasta. Peran humas dalam pemerintah

adalah melakukan kegiatan publikasi mengenai kebijakan-

kebijakan pemerintah, dimana tugasnya lebih ditekankan kepada

pelayanan publik.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

28

2.1.3 Logical Frame Analysis

Dalam penelitian ini, penulis akan mencoba untuk menganalisa pameran

“Color of Uniqueness” dengan Logical Framework .Analysis. Maka

sebelumnya penulis akan menjelaskan tetang definisi Logical Frame Analysis.

Berdasarkan link berikut ini www.gdrc.org/ngo/logical-fa.pdf Logical

Framework analysis adalah:

A log frame (also known as a Project Framework) is a tool for planning and managing development projects. It looks like a table (or framework) and aims to present information about the key components of a project in a clear, concise, logical and systematic way. The log frame model was developed in the United States and has since been adopted and adapted for use by many other donors, including the Department for International Development (DFID).

Bingkai log (juga dikenal sebagai Framework Project) adalah alat untuk

perencanaan dan pengelolaan pembangunan proyek. Sepertinya tabel (atau kerangka kerja) dan bertujuan untuk menyajikan informasi tentang komponen kunci dari proyek dengan cara yang jelas, ringkas, logis dan sistematis. Model log frame dikembangkan di Amerika Serikat dan telah diadopsi dan diadaptasi untuk digunakan oleh banyak donor lain, termasuk Departemen Pembangunan Internasional (DFID).

Definisi lain mengenai LFA, terdapat dalam link berikut ini

http://www.who.int/ncd/vision2020_actionplan/documents/LFAUNDP.pdf

menjelaskan bahwa:

LFA can be a useful tool, both in the planning, monitoring and evaluation management of development projects. It is not the only planning tool, and should not be considered an end in itself, but using it encourages the discipline of clear and specific thinking about what the project aims to do and how, and highlighting those aspects upon which success depends.

LFA dapat menjadi alat yang berguna, baik dalam perencanaan,

pemantauan dan evaluasi pengelolaan pembangunan proyek. LFA bukan alat perencanaan saja, dan tidak harus dianggap sebagai tujuan itu sendiri, tetapi

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

29

dapat mendorong pemikiran disiplin yang jelas dan spesifik tentang tujuan suatu proyek serta bagaimana melakukannya, dan menyoroti aspek-aspek yang dapat mensukseskan suatu kegiatan.

Berdasarkan dua definisi di atas, LFA atau Log Frame Analysis adalah

suatu kerangka pemikiran yang menjelaskan tujuan dan bagaimana suatu

proyek atau kegiatan akan dilakukan. Kerangka pemikiran tersebut dibuat

mejadi suatu bentuk table sebagai berikut:

Table 2.1 LOG FRAME ANALYSIS

Goal : Why the project is undertaken? (tujuan kegiatan)

Purpose : What will the project achieve? (sasaran kegiatan)

Output : What will the Projects deliver? (apa yang ingin disampaikan)

Activities : What actions are required? (kegiatan yang dibutuhkan)

Inputs : How will the projects attain its objectives? (bagaimana kegiatan

mencapai sasarannya)

Melalui analisa tersebut, penulis akan menjabarkan inti dan masalah

dalam pameran “Color of Uniqueness”. Dimulai dari tujuan dan sasaran

kegiatan, pesan yang ingin disampaikan, serta kegiatan-kegiatan apa saja yang

akan dilakukan serta bagaimana kegiatan tersebut dapat mencapai sasarannya.

Dalam analisa Log Frame dijelaskan pula indikator, tolak ukur dan asumsi

akan resiko yang mungkin terjadi.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

30

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Komunikasi Pemasaran (Marketing Communiction)

Komunikasi merupakan elemen yang sangat penting dalam kegiatan

pemasaran. Tanpa komunikasi tidak ada satupun kegiatan pemasaran yang

dapat berlangsung. Komunikasi merupakan sarana yang menghubungkan

antara produsen, perantara, dan konsumen.

Sedangkan pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2001:7) merupakan

proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa

yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk

serta nilai dengan pihak lain

Komunikasi pemasaran atau promosi adalah salah satu elemen penting

dari bauran pemasaran (marketing mix), yaitu berdasarkan menurut Kotler dan

Amstrong (2001:79) adalah seperangkat alat pemasaran taktis yang dapat

dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan

yang diinginkan dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari segala

sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan

produknya. Kemungkinan yang banyak itu dapat digolongkan menjadi empat

kelompok variabel yang dikenal sebagai ”empat P”: Product (produk), Price

(harga), Place (tempat), dan Promotion (promosi).

Penjelasan mengenai komponen dalam bauran pemasaran tersebut adalah

sebagai berikut (Freddy Rangkuti, 2009:22-23)

1. Produk adalah suatu barang, jasa atau gagasan yang dirancang untuk

kebutuhan seorang konsumen.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

31

2. Penetapan harga adalah memilih harga yang paling sesuai untuk

menjualnya, kadang-kadng merupakan suatu tindakan penyeimbang.

3. Distribusi/penempatan adalah menempatkan suatu produk pada outlet

yang sesuai dan memerlukan kepastian mengenai sejenis aktivitas yang

keseluruhannya berkaitan denga bagaimana menyampaikan produk

terseut dari produsen ke konsumen.

4. Promosi adalah yang berkaitan dengan teknik-teknik menyampaikan

informasi tentang produk.

Fokus penelitian ini hanya pada satu elemen dari bauran pemasaran, yaitu

promosi yang bisa disebut sebagai komunikasi pemasaran. Menurut Kotler dan

Armstrong (2001:79), promosi adalah aktivitas yang mengkomunikasikan

keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.

Selain itu definisi promosi juga dijabarkan oleh Freddy Rangkuti

(2009:177) yang dikutip dari Rambat Lupiyadi (2001), yaitu sebagai salah satu

variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh

perusahaan dalam memasarkan produk jasa.

Suatu produk betapapun bermanfaatnya, tidak akan dikenal masyarakat

jika tidak diimbangi dengan kegiatan promosi. Maka dari itu perlu dilakukan

kegiatan komunikasi pemasaran terpadu (IMC), yaitu proses perencanaan,

pelaksanaan, dan pengendalian pesan suatu merek untuk dapat menciptakan

hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Jadi IMC merupakan suatu

sinergi, kreativitas, integrasi dan komunikasi pemasaran secara terpadu dengan

cara memanfaatkan beragam elemen komuniksi yang berbeda-beda agar

tercipta koherensi yang saling mendukung. (Freddy Rangkuti, 2009:29).

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

32

Promosi merupakan salah satu variabel IMC yang digunakan oleh

perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya, dengan tujuan

untuk memberitahukan bahwa suatu produk itu ada dan memperkenalkan

produk serta memberikan keyakinan akan manfaat produk tersebut kepada

pembeli atau calon pembeli. (Freddy Rangkuti, 2009:49).

Hal tersebut dilakukan dengan menggunakan alat-alat promosi yang

terdapat dalam bauran promosi (promotion mix) yang berdasarkan Freddy

Rangkuti (2009:23-29) terdiri dari 4 variabel , yaitu:

1. Periklanan (Advertising)

Periklanan adalah komunikasi nonindividu dengan sejumlah biaya,

melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga nirlaba

serta individu.

Periklanan diartikan sebagai bentuk presentasi non personal yang dibayar

oleh sponsor untuk mempresentasikan gagasan atau ide promosi dari

barang atau jasa tertentu. Pada iklan biasanya ditampakkan organisasi

yang mensponsorinya. Dalam praktiknya, iklan telah dianggap sebagai

manajemen citra yang bertujuan menciptakan dan memelihara cipta dan

makna dalam benak konsumen dan tujuan akhir dalam iklan adalah

bagaimana memengaruhi perilaku pembelian konsumen. Periklanan dapat

disajikan dalam berbagai bentuk dan media sebagai berikut:

a. Media cetak

Surat kabar

Surat kabar merupakan media periklanan yang paling efektif.

Dengan demikian periklanan dalam media ini harus diusahakan

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

33

mendapat kesan yang positif di mata masyarakat karena media ini

lebih banyak dibaca oleh masyarakat luas. Meskipun demjikian

media ini juga mempunyai kelemahan karena pada umumnya

surat kabar hanya dibaca sekali kemudian dibuang sehingga

kurang mendapat perhatian dari pembaca.

Majalah

Media ini hampir sama dengan surat kabar, tetapi media ini hanya

diterbitkan bagi orang-orang yang khususnya mempunyai rasa dan

perhatian yang sama pada segmen tertentu saja.

Brosur dan Leaflet

Brosur merupakan selebaran yang dikirim atau diberikan ke

berbagai perusahaan, maupun perseorangan yang dianggap

sebagai pembeli potensial, sedangkan leaflet berisi informasi

mengenai produk dan harga.

Direct Mail

Direct Mail adalah surat penawaran yang dikirimkan kepada

pembeli potensial dan mencantumkan fasilitas yang tersedia

dengan penawaran dan harga khusus.

b. Media Elektronik

Media elektronik adalah media yang paling efektif dan banyak

digunakan oleh perusahaan karena media ini dapat menjangkau

semua lapisan masyarakat. Media elektronik terdiri atas media audio

dan audio visual.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

34

Media Audio

Media audio merupakan media yang hanya dapat didengar, dalam

hal ini adalah radio dan telepon. Media audio yang lebih banyak

digunakan adalah radio karena pengiklanan pada media ini

biayanya relatif murah. Di samping itu karena sifatnya audio

maka tidak diperlukan ketrampilan khusus untuk menyampaikan

pesan yang disampaikan seperti halnya yang disampaikan dalam

media cetak yang memerlukan kecakapan untuk memahami pesan

yang disampaikan.

Media Audio Visual

Media Audio Visual merupakan media yang dapat dilihat dan

didengar. Dalam hal ini yang termasuk dalam media audio visual

adalah televisi, internet, dan bioskop. Media ini harganya relatif

mahal sehingga benar-benar diperlukan keterampilan khusus

dankecakapan dalam proses penyampaiannya. Media ini cukup

efektif karena dapat menimbulkan imahinasi tentang produk pada

konsumen dan juga tidak harus memiliki ketrampilan khusus

dalam memahami pesan yang disampaikan.

c. Media Outdoor (Luar ruangan)

Billboard

Billboard merupakan iklan yang dipasang pada papan-papan besar

bergambar yang dianggap strategis, mudah dilihat di jalan raya

yang ramai dilalui oleh kendaraan. Media ini hanya bersifat

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

35

mengingatkan sehingga diperlukan pesan yang jelas, singkat,

mudah dipahami, dan gambar yang menarik.

Signboard

Media ini berupa papan-papan kecil dengan gambar petunjuk arah

suatu lokasi tertentu. Media ini ditempatkan pada jalan yang

menuju lokasi tersebut.

Umbul-umbul

Media ini menampilkan gambar dengan warna yang mencolok

sehingga memberikan suasana yang meriah.

Sticker

Sticker merupakan iklan yang dipasang pada kendaraan-

kendaraan umum seperti bus kota dan taksi. Umumnya

pemasangan iklan menggunakan sticker dipilih untuk kendaraan

umum yang melalui jalur padat. (Freddy Rangkuti, 2009, 23-24).

2. Penjualan Perseorangan (personal selling)

Penjualan perseorangan adalah interaksi antarindividu, saling

bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki,

menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling

menguntungkan dengan pihak lain.

Penjualan perseorangan ini merupakan alat promosi yang berbeda

dari periklanan karena penjualan perseorangan menggunakan orang atau

individu dalam pelaksanaannya. Dengan demikian, komunikasi yang

dilakukan orang secara individu dapat lebih fleksibel dibandingkan alat-

alat promosi lainnya. Hal ini adalah karena terjadi interaksi personal

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

36

langsung antara seorang pembeli potensial dan seorang salesman, di

mana salesman dapat mengetahui keinginan, motif, dan perilaku

konsumen sekaligus dapat melihat reaksi konsumen mengenai produk

yang ditawarkan oleh perusahaan.

Alat komunikasi umum yang digunakan pada personal selling

adalah: presentasi penjualan, pertemuan penjualan (gathering), program

intensif dan sampel wiraniaga. Jenis wiraniaga penjualan dapat dibagi

menjadi tiga bagian, yaitu:

a. Retail Selling, di mana tenaga penjual melakukan penjualan

dengan jalan melayani konsumen yang datang ke toko atau

perusahaan.

b. Field Selling, di mana tenaga penjual melakukan penjualan di luar

perusahaan, yaitu dengan mendatangi konsumen ke rumah-

rumah, perusahaan, kantor-kantor, dan lain-lain.

c. Executif Selling, di mana pimpinan perusahaan bertindak sebagai

tenaga penjualan yang melakukan penjualan. (Freddy Rangkuti,

2009:26)

3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Publicity)

Publisitas merupakan usaha untuk merangsang permintaan

terhadap suatu produk secara nonpersonal dengan membuat berita yang

bersifat komersial tentang produk tersebut dalam media tercetak atau

tidak, maupun hasil wawancara yang disiarkan dalam media tersebut.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

37

Kotler dan Amstrong (2003) menjelaskan bahwa publisitas adalah

aktivitas untuk mempromosikan perusahaan atau produknya dengan

memuat berita mengenai subjek itu tanpa dibayar oleh sponsor.

Pada publisitas, informasi yang tercantum bukan berupa iklan,

melainkan berupa berita. Biasanya, individu atau lembaga yang

dipublikasikan tidak mengeluarkan biaya dan tidak dapat mengawasi

pengungkapan beritanya. Publisitas mengandung unsur-unsur beritayang

menarik sehingga dapat menarik media massa untuk ikut serta

menyiarkan meskipun tidak menerima bayaran.

Alat komunikasi umum yang digunakan pada saat melakukan

publikasi adalah pers, pidato atau seminar, laporan tahunan, dan donasi

serta hubungan masyarakat. Ciri atau penampilan publisitas ditambah

dengan tiga kualitas khusus, yaitu:

a. Nilai kepercayaan yang tinggi. Artikel dan berita di media

biasanya lebih otentik dan lebih dipercaya oleh pembaca daripada

iklan.

b. Dorongan keluar. Publisitas dapat menjangkau banyak pihak

menghindari wiraniaga atau iklan. Pesan yang sampai ke pembeli

berupa berita, bukan suatu komunikasi penjualan langsung.

c. Dramatisasi. Iklan dan publisitas mempunyai potensi untuk

mendramatisasi suatu perusahaan atau produk. (Freddy Rangkuti,

2009:27)

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

38

4. Promosi penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan adalah salah satu kegiatan promosi untuk melakukan

rangsangan kepada konsumen untuk melakukan pembelian. Menurut

Kotler dan Amstrong (2003), promosi penjualan adalah intensif jangka

panjang jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari

produk atau jasa. Jadi, promosi penjualan merupakan kegiatan promosi

yang dapat mendorong pembelian oleh konsumen, dan yang dapat

meningkatkan efektivitas para distributor atau retailer dengan

mengadakan pameran, display, eksibisi, peragaan, dan berbagai kegiatan

penjualan lainnya, yang dilakukan sewaktu-waktu dan bersifat tidak rutin.

Dalam promosi penjualan ini perusahaan menggunakan alat-alat tertentu,

seperti hadiah, paket harga, peragaan, pameran, demonstrasi, dan contoh

barang.

Ciri-ciri promosi penjualan adalah komunikasi, insentif, dan

undangan. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar

promosi penjualan diorientasikan pada pengubahan prilaku pembelian

konsumen dengan segera.

Selain melalui cara-cara tradisional seperti di atas, kini promosi juga

dapat dilakukan secara online, yaitu yang disebut Internet Advertising.

Menurut George (2001), para marketer saat ini dapat memanfaatkan media

internet sebagai alat untuk menawarkan segala macam produk yang diinginkan.

(Freddy Rangkuti, 2009:229).

Internet telah dianggap sebagai teknologi yang mendukung model baru

untuk melakukan bisnis. Melalui internet, kapan pun, dimana pun hubungan

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

39

dapat dilakukan untuk keperluan informasi, hiburan dan komunikasi. (Kotler

dan Amstrong, 2001: 29).

Iklan secara online dapat bertujuan untuk pelengkap bauran marketing

lainnya. Namun demikian, iklan melalui internet masih belum mampu

mengalahkan iklan melalui media tradisional seperti televisi dan media cetak

dalam kaitannya dengan pengeluaran untuk iklan (Armstrong dan Kotler,

2005). Namun demikian, menurut Cartellierie (1997), iklan melalui internet

memiliki prospek yang sangat baik karena memiliki pertumbuhan yang sangat

tinggi dalam rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk iklan. (Freddy Rangkuti,

2009:229-230).

Maka dari itu, sebaiknya kegiatan iklan online ini hanya dijadikan

sebagai pelengkap dalam kegiatan komunikasi pemasaran lainnya.

Agar kegiatan promosi atau komunikasi pemasaran lebih efektif maka

hendakanya elemen-elemen tersebut dipadukan sesuai dengan kebutuhan dan

target pengunjung.

Elemen-elemen yang digunakan dapat dipadukan satu sama lain sehingga

tercipta suatu strategi pemasaran yang optimal untuk mempengaruhi awareness

masyarakat akan produk. Dalam hal ini, kegiatan promosi atau komunikasi

pemasaran dilakukan agar masyarakat aware akan adanya kegiatan pameran

yang dilakukan di Museum Nasional.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

40

2.2.1.1 Komunikasi Pemasaran Event

Setiap event yang diselenggarakan memiliki tujuan

tertentu. Salah satu tujuannya adalah memasarkan event pada

target sasarannya yang diharapkan akan hadir dalam event yang

diadakan. Kunci utamanya adalah pengunjung mengetahui

manfaat apa yang akan didapat melalui sebuah event (Any Noor,

2009:179).

Tujuan dilakukan pemasaran adalah untuk mendatangkan

jumlah pengunjung yang mencapai target atau bahkan melebihi

target yang telah ditetapkan. Karena jumlah pengunjung yang

sesuai atau melebihi target adalah salah satu kesuksesan sebuah

event (Any Noor, 2009:182).

Pemasaran event menurut Any Noor (2009:179) tidak

sekedar menempelkan poster pada tempat-tempat yang strategis

dan berharap akan banyak orang melihat dan tertarik untuk datang

ke event, tetapi harus diperhatikan apa saja yang harus dilakukan

untuk mendatangkan orang-orang tersebut. Beberapa cara yang

perlu diperhatikan adalah:

1. Mengetahui sebanyak mungkin hal tentang pangsa pasar

event;

2. Memilah pangsa pasar sesuai segmen yang ada;

3. Teknik apa yang tepat untuk menarik pangsa pasar datang ke

event;

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

41

4. Menetapkan harga sesuai dengan segmen yang telah

ditetapkan.

Inti dari kegiatan pemasaran suatu event adalah untuk

menginformasikan manfaat, atau alasan mengapa calon peserta

atau pengunjung merespon untuk berpartisipasi dan datang ke

sebuah event. Menurut Wahyuni Pudjiastuti (2010:177), event

harus dibuat semenarik mungkin untuk merangsang media agar

mau meliput. Caranya, acara tersebut harus dibuat unik, lain

daripada yang lain, dan menggunakan kiat-kiat tertentu yang

menarik untuk media, seperti memanfaatkan selebritas sebagai

ikon, memberikan servis kepada khalayak, dan mengundang

khusus pihak media untuk meliput acara yang diadakan.

Nilai jual sebuah event tergantung dari bobot event itu

sendiri serta keunikan event yang terlihat dari tema event tersebut.

Maka sebuah event harus memiliki identitas, karena disitulah awal

mula image terbentuk dalam benak audience. Berdasarkan teori

komunikasi mengenai identitas oleh Michael Hect, identitas

merupakan penghubung utama antara individu dan masyarakat,

dan komunikasi merupakan mata rantai yang memungkinkan

hubungan ini terjadi. Teori ini menjelaskan bahwa komunikasi

merupakan alat untuk membentuk identitas dan juga mengubah

mekanisme. Identitas, baik dalam pandangan diri maupun orang

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

42

lain, dibentuk ketika kita secara sosial berinteraksi dengan orang

lain dalam kehidupan (Little John dan Foss, 2009:131).

Wahyuni Pudjiastuti dalam buku Special Events

(2010:183), mengatakan bahwa agar sebuah event mendapatkan

publisitas yang optimal, bagian publikasi harus melakukan hal-hal

sebagai berikut:

a. Upayakan mendapat liputan luas dari media massa, baik cetak,

elektronik, maupun media interaktif, misalnya dengan

konferensi media atau pers, news release, atau liputan

langsung dari pihak media.

b. Mengundang media untuk meliput ajang khusus.

c. Mempublikasikan event sebelum, selama, dan setelah

pelaksanaan, agar acara, perusahaan, produk, maupun pihak-

pihak yang terlibat mendapat liputan terus menerus dari media

massa.

d. Siapkan secara teknis segala keperluan peliputan, seperti

media room, listrik, faksimile, dan komputer untuk online.

e. Siapkan release, foto-foto, gambar, dan media kit untuk

melengkapi keperluan media massa dalam penulisan

berita.Siapkan foto atau rekaman pelaksanaan event untuk

memenuhi permintaan media massa.

Inti dari penjelasan di atas adalah, sebuah event akan

menarik perhatian target pengunjung apabila acara tersebut dibuat

semenarik mungkin sehingga media bersedia untuk meliput.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

43

Selain itu juga dibutuhkan perencanaan yang matang demi

kelancaran proses acara, seperti persiapan data-data yang

dibutuhkan oleh media maupun pengunjung.

2.2.2 Event

Event merupakan salah satu strategi pemasaran yang biasa digunakan untuk

memperkenalkan sebuah merek atau produk kepada masyarakat luas. Hal ini

menjadikan event sebagai sebuah alternatif cara untuk menyampaikan pesan

kepada khalayak luas yang efektif dan tepat dan untuk memberikan informasi

tentang pengelenggaraan event tertentu.

Event memiki nilai lebih dalam menjalin hubungan dengan khalayak

secara langsung yang bertujuan untuk membentuk sebuah opini publik. Hal ini

dapat dilakukan dengan membentuk event sebagai sarana bagi masyarakat

melalui peristiwa-peristiwa yang dirancang khusus untuk mengkomunikasikan

pesan tertentu kepada audience sasaran.

Any Noor (2009:7) mendefinisikan event sebagai suatu kegiatan yang

diselenggarakan untuk memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia,

baik secara individu atau kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi, dan

agama yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan

masyarakat yang diselenggarakan pada waktu tertentu.

Kelebihan sebuah event adalah kemampuannya dalam membangkitkan

dan mengarahkan khalayak kepada sebuah produk tertentu. Event merupakan hal

yang cukup penting dalam mendukung aktivitas promosi. Untuk

mengkomunikasikan produk pada event tertentu kepada masyarakat umum

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

44

diperlukan strategi yang kuat sebagai cara agar event menjadi efektif bagi

masyarakat sebagai bentuk aktivitas promosi.

Dalam International Journal of Event Management Research Volume 4, Number

1 (2008) dikatakan bahwa:

The common and the scientific use of the term “event” do not coincide with each other. Different terms and definitions for “event” have developed in various areas of life and research. In research, this especially leads to communication and comprehension problems. In a first approach, one can understand events as “temporary occurrences, either planned or unplanned” (Getz, 1997, p. 4). In order to emphasize the difference between planned and unplanned occurrences, the term “special” is added to “event”. A special event is understood to be a “one-time or infrequently occurring event outside a normal program” (Getz, 1997, p. 4).

Penggunaan yang umum dan ilmiah dari istilah "event" berbeda-beda. Perbedaan istilah dan definisi dari "event" telah dikembangkan dalam berbagai bidang kehidupan dan penelitian. Dalam penelitian, terutama mengarah ke masalah komunikasi dan pemahaman. Pada pendekatan pertama, kita dapat memahami events sebagai "peristiwa sementara, baik direncanakan atau tidak terencana" (Getz, 1997, hal 4). Dalam rangka untuk menekankan perbedaan antara kejadian terencana dan tidak terencana, istilah "khusus" ditambahkan untuk "peristiwa". Sebuah peristiwa khusus dipahami sebagai "satu kali atau jarang terjadi peristiwa luar program normal" (Getz, 1997, hal 4). Inti dari pernyataan tersebut adalah event memiliki banyak pengertian,

dapat dikatakan bahwa event merupakan suatu acara yang terencana ataupun

tidak, untuk memperjelas antara direncanakan atau tidak, maka ditambahkan kata

“special” dalam “event” dimana kata special event itu sendiri diartikan sebagai

acara yang terjadi satu kali atau diadakan secara rutin di luar program harian.

Berikut ini akan dijabarkan mengenai special events dan pameran.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

45

2.2.2.1 Special Event

Special event atau ajang khusus menurut Joe Goldblatt (2002),

merupakan kegiatan atau acara khusus yang tidak biasa terjadi pada hari-

hari biasa. Sedangkan Yaverbaum (2000) mengemukakan bahwa Special

Event adalah media publisitas yang efektif karena dapat membantu dalam

memasarkan perusahaan dan produk jasa kepada publik, sangat bersifat

promosi, serta mampu mendapatkan publisitas banyak dari media massa.

(Wahyuni Pudjiastuti, 2010:xvii)

Menurut Any Noor dalam buku event management, (2009:8-10)

special event juga meliputi semua aktivitas hidup manusia, special events

merupakan kegiatan yang sangat besar dan kompleks. Special events

dapat diselenggarakan mulai dari jenis event perorangan yang sederhana

dan kecil seperti pesta ulang tahun atau pesta pernikahan sampai dengan

event yang besar. Special events juga dapat diselenggarakan dengan

kompleksitas yang lebih luas secara internasional seperti Olympic Games,

tersendiri dari event dapat mendukung terselenggaranya special events.

Berdasarkan konsep dan definisi yang dikembangkan di atas,

maka special events terbagi dalam 4 (empat) kategori atau unsur, yang

terdiri diri leisure, cultural, personal, dan organizational. Kategori events

dapat dilihat pada gambar 2.2

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

46

Gambar 2.2

Kategori Special Events

Sumber: Shone dan Parry. (2002)

Leisure events telah berkembang sejak bangsa Roma

menyelenggarakan kegiatan gladiator. Bentuk leisure event yang ada saat

itu berupa pertandingan yang diselenggarakan di Coloseum, Roma, Italia,

dengan susunan tempat duduk berupa teater dan menampilkan petarung-

petarung pada pertandingan gladiator tersebut. Pada saat ini, leisure event

yang berkembang banyak berdasarkan pada kegiatan keolahragaan.

Kegiatan yang sama memiliki unsur pertandingan di dalamnya dan

mendatangkan banyak pengunjung pada event tersebut. Berkembangnya

kegiatan leisure event karena perkembangan teknologi telah memberikan

warna baru pada setiap event yang diselenggarakan. Misalnya, pada

setiap empat tahun penyelenggaraan olimpiade, selalu muncul ide baru

Leisure events

(leisure, sports, recreation)

Cultural Events

Ceremonial,

sacred,

heritage, art,

folklore)

Organizational events

(commercial, political, charitable, sales))

Personal

events

(wedding,

birthday,

anniversaries)

Special Event

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

47

yang tidak ada pada event sejenis sebelumnya. Tempat penyelenggaraan

yang berbeda juga selalu disesuaikan dengan tema kegiatan tersebut. Hal

inilah yang menjadikan setiap event yang diselenggarakan selalu

memiliki kekhasan tersendiri.

Personal event merupakan kategori lain yang membentuk special

event. Yang termsuk dalam personal event adalah segala bentuk kegiatan

yang didalamnya terlibat anggota keluarga atau teman. Banyak aspek

kehidupan masa kini telah merubah bentuk asli kegiatan personal event,

misalnya pesta ulang tahun, pesta pernikahan bahkan termasuk juga

perayaan-perayaan pribadi lainnya. Penyelenggaraan pesta pernikahan

dalam kategori personal event merupakan kegiatan yang paling

kompleks, karena dimanapun di dunia ini, penyelenggaraan pesta

pernkahan yang sukses tidak dinilai dari besarnya jumlah undangan atau

tamu yang akan hadir, tapi dari bagaimana baiknya penyelenggaraan

pesta pernikahan tersebut.

Cultural event menjadi kategori yang membangun special event.

Budaya selalu identik dengan upacara adat, dan tradisi memiliki nilai

sosial yang tinggi dalam tatanan masyarakat, sehingga

penyelenggaraannya saat ini menjadi sangat penting. Terlebih lagi dengan

adanya kemajuan teknologi, penyelenggaraan cultural event akan lebih

menarik dan berkesan yang dapat disesuaikan dengan keadaan saat ini.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

48

Organizational event merupakan kegiatan besar pada setiap

organisasi. Pada kategori ini, bentuk event yang diselenggarakan tentunya

disesuaikan dengan tujuan organisasi. Misalnya konferensi yang

diselenggarakan oleh organisasi partai politik, bisa juga berupa eksibisi

yang diselenggarakan oleh perusahaan, misalnya pameran telepon

gengggam atau berupa pameran dagang bagi perusahaan untuk

memperkenalkan produk terbarunya. Kegiatan organizational event telah

memberikan banyak inspirasi bagi industri untuk turut serta

menggunakan ide ini sebagai cara meningkatkan pendapatan

perusahaannya. Banyak event seperti ini diselenggarakan di belahan

dunia, misalnya expo yang secara terus menerus dilakaukan di kota-kota

dunia yang berbeda; New York, Montreal, Seville, Hannover.

Special events memiliki tujuan sebagai berikut:

Pengenalan (awareness) dan meningkatkan pengetahuan (knowledge)

terhadap lembaga/perusahaan dan produk, yang ingin ditampilkan. Proses

publikasi melalui komunikasi timbal balik, yang pada akhirnya

memperoleh publisitas yang positif. Memperlihatkan itikad baik dari

lembaga, yaitu produk yang diwakilinya, dan sekaligus memberikan

kesan atau citra positif terhadap masyarakat sebagai publik sasarannya.

Upaya mempertahankan penerimaan masyarakat. Memperoleh rekanan

atau pelanggan baru melalui acara special event yang dirancang secara

menarik, informatif dan kreatif.

Pameran kebudayaan China yang diadakan Museum Nasional ini

termasuk Organizational event yang merupakan kegiatan besar pada

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

49

setiap organisasi. Di mana kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan tujuan

dari Museum Nasional, yaitu menarik minat pengunjung untuk datang ke

Museum Nasional.

2.2.2.2 Pameran

Pameran dianggap sebagai bentuk ajang khusus (special events)

yang paling efektif untuk memperkenalkan suatu produk kepada khalayak

dengan harapan mereka tertarik dan kemudian membeli produk yang

dipamerkan.

Pameran merupakan salah satu bentuk ajang khusus yang paling

banyak dipilih perusahaan trade industry yang bersifat komersial. Suatu

perusahaan dapat sajamengadakan pameran sendiri atau tergabung dalam

pameran yang diselenggarakan pihak lain. Pameran juga bersifat lokal,

nasional, ataupun internasional. (Wahyuni Pudjiastuti, 2010:116)

Definisi pameran merupakan event masyarakat yang

diselenggarakan oleh suatu organisasi independent dan terbuka untuk

umum. Pameran sengaja dirancang agar dapat diketahui oleh masyarakat

luas. Di Indonesia pameran adalah suatu kegiatan eksternal bidang

hubungan masyarakat (humas). Umumnya pameran yang terbuka untuk

umum merupakan suatu media iklan, berdasarkan tujuan pameran itu

sendiri yang merupakan ajang untuk memperkenalkan suatu produk

kepada masyarakat agar mereka tertarik (Lidia Evelina, 2005:4).

Sedangkan menurut Rosady Ruslan (2003:219) pameran adalah

kegiatan menunjukkan sesuatu kepada orang banyak mengenai kelebihan

dan keunggulan yang dimiliki sesuatu tersebut. Secara umum sebenarnya

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

50

pameran merupakan suatu media promosi dan iklan yang bertujuan

memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada masyarakat dengan

harapan mereka tertarik dan kemudian membelinya. Teknik menarik

perhatian publik tersebut dilaksanakan melalui; Double AA Procedure,

yaitu from attention to action.

Pameran dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis, sifat, frekuensi

dan geografisnya, (Rosady Ruslam, 2003:219-221) yaitu:

1. Berdasarkan jenisnya

a. Pameran barang

b. Pameran kegiatan/wisata

2. Berdasarkan sifat

a. Pameran khusus

b. Pameran bersama

c. Pameran umum

3. Berdasarkan frekuensinya

a. Pameran berkala

b. Pameran insidental

4. Berdasarkan lingkup geografis

a. Pameran lokal

b. Pameran nasional

c. Pameran internasional (sering disebut “EXPO”)

Pameran kebudayaan yang bertemakan “Color of Uniqueness” ini

berdasarkan jenisnya termasuk pameran barang karena menampilkan

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

51

benda-benda koleksi yang berasal dari Museum Nasional, Guangxi

Museum of Nationalities, Nanning City, China dan Balai Pelestarian

Peninggalan Purbakala Trowulan. Karena pameran ini merupakan hasil

kerjasama dari Museum Nasional dan Guangxi Museum of China yang

dilakukan secara berkala atau rutin, maka berdasarkan sifatnya, pameran

ini merupakan pameran bersama dan dari frekuensinya digolongkan ke

dalam pameran berkala. Sedangkan dari lingkup geografis, pameran ini

dapat dikatakan pameran internasional, karena melibatkan dua Negara

sekaligus yaitu Indonesia dan China.

2.2.2.3 Pameran Museum Nasional

Berdasarkan Buku Pedoman Pendirian Museum, Kecil tetapi

Indah, yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional Direktorat

Jenderal Kebudayaan Proyek Pembinaan Museum Jakarta (1999/2000)

pengertian pameran museum adalah satu atau lebih koleksi di museum

yang ditata berdasarkan tema dan sistematika tertentu yang bertujuan

untuk mengungkapkan keadaan, isi dan latar belakang koleksi-koleksi

tersebut untuk diperlihatkan kepada pengunjung museum.

Berdasarkan pengertian dan jangka waktu pelaksanaan pemeran-

pameran di museum dibagi menjadi 2 jenis:

1. Pameran tetap:

Pameran tetap ialah pameran yang diselenggarakan dalam

jangka waktu sekurang-kurangnya 5 tahun. Tema pameran

ini untuk museum umum adalah penggambaran kesatuan

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

52

wilayah dalam bidang sejarah alam, sejarah budaya dan

wawasan nusantara. Sedangkan untuk museum khusus

adalah penggambaran suatu aspek tertentu dari sejarah

alam, sejarah budaya, wawasan nusantara atau teknologi.

2. Pameran Temporer

Pameran temporer terbagi dua, yaitu pameran khusus dan

pameran keliling

a. Pameran khusus adalah pameran yang diselenggarakan

dalam jangka waktu tertentu yaitu satu minggu sampai

satu tahun dengan mengambil tema sesuai dengan jenis

tema tersebut di atas. Pameran khusus ini bertujuan

untuk mengundang lebih banyak pengunjung ke

museum, dan untuk mengenal serta menghayati jenis

koleksi disajikan.

b. Pameran Keliling, merupakan pameran yang

diselenggarakan di luar museum pemilik koleksi,

dalam jangka waktu tertentu dengan tema khusus,

sesuai koleksi yang dimiliki dan koleksi tersebut

dipamerkan atau dikelilingkan dari satu tempat ke

tempat lain. Pameran keliling bertujuan untuk

memperkenalkan koleksi yang dimiliki oleh suatu

museum kepada masyarakat jauh dimluar lokasi

museum tersebut.

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

53

Pelaksanaan Pameran

Pelaksanaan semua jenis pameran tersebut di atas pada umumnya

adalah seluruh pimpinan dan staf museum, yaitu:

a. Kepala Museum; memimpin, mengkoordinir dan

bertanggung jawab atas kelancaran seluruh kegiatan di

museum.

b. Bagian tata-usaha; melakukan urusan tata-usaha, rumah

tangga, registrasi koleksi, perpustakaan dan

ketertiban/keamanan.

c. Kelompok tenaga fungsional koleksi; mengumpulkan,

meneliti dan mengelola semua jenis koleksi yang dimiliki

oleh museum.

d. Kelompok tenaga fungsional Preparasi dan Konservasi;

melakukan konservasi, restorasi dan reproduksi koleksi

museum yang ada dan melaksanakan preparasi atau

mempersiapkan pameran yang dilaksanakan di dalam

maupun di luar museum.

e. Kelompok tenaga fungsional Bimbingan Edukatif;

melakukan bimbingan dengan metode dan system edukatif

cultural untuk pengenalan koleksi dalam rangka

menanamkan daya apresiasi dan penghayatan nilai warisan

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

54

budaya dan ilmu pengetahuan serta melakukan publikasi

tentang museum nasional.

Pameran “Color of Uniqueness” ini merupakan pameran

temporer dan termasuk dalam kategori pameran khusus, karena

dilakukan berdasarkan tema dan jangka waktu tertentu. Pameran

ini merupakan tanggung jawab Kepala Museum Nasional,

sedangkan dalam bidang bimbingan dan publikasi berperan dalam

melakukan usaha-usaha mengenalkan benda-benda yang akan

dipamerkan kepada publik serta publikasi Museum Nasional.

2.3 Kerangka Teori

Tabel 2.3 Kerangka Teori

Komunikasi Pemasaran

Pameran Museum Nasional

“Color of Uniqueness”

Peran divisi Public Relations

Komunikasi Organisasi

Komunikasi Pemasaran yang dilakukan Museum Nasional dapat menarik minat pengunjung untuk menghadiri pameran “Color of Uniqueness”

Log Frame Analysis

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00416-mc 2.pdf · 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

55

Berdasarkan kerangka teori di atas, penulis akan menganalisa komunikasi

pemasaran Museum Nasional dalam pameran “Color of Uniqueness”, dimana

hal-hal yang mempengaruhi dijalankannya suatu kegiatan pemasaran adalah

berdasarkan proses komunikasi organisasi di Museum Nasional, serta peran

bagian hubungan masyarakat (public relations) dalam kegiatan ini.

2.4 Kerangka Pemikiran

Dalam suatu penelitian, agar lebih terarah, dibutuhkan sebuah kerangka

pemikiran. Berikut kerangka pemikiran penulis dalam penelitian ini.

Kerangka Pemikiran

Gambar 2.3

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi pemasaran yang

digunakan Museum Nasional yang berpedoman pada bauran pemasaran seperti

advertising, personal selling, Public relations and publicity, sales promotion,

direct marketing serta internet advertising dalam Pameran “Color of

Uniqueness”. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan

beberapa informan, yaitu Kepala Museum Nasional serta personil dalam bidang

bimbingan dan publikasi. Melalui wawancara tersebut, peneliti akan menganalisa

alat promosi yang digunakan oleh Museum Nasional dalam pameran ini.

Event Pameran Kebudayaan

“Color of Uniqueness” Museum Nasional

Komunikasi Pemasaran