bab 2 landasan teori 2.1 teori-teori umum 2.1.1....

26
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Pengertian Internet Menurut Williams dan Sawyer (2011, p18), internet adalah jaringan komputer yang meliputi seluruh dunia yang menghubungkan ratusan dari ribuan jaringan yang lebih kecil. Menurut O’Brien dan Marakas (2006, p176), internet adalah jaringan komputer yang berkembang dengan cepat dari jutaan jaringan bisnis, edukasi, dan pemerintahan yang terhubung dengan ratusan juta komputer dan user-nya terdapat di lebih dari 200 negara. 2.1.2. Pengertian Website Menurut O’Brien dan Marakas (2006, p262), website merupakan salah satu wadah yang menawarkan informasi dan hiburan, serta situs transaksi e- Commerce antara bisnis dan pemasok serta pelanggan. 2.1.3. Pengertian E-Commerce Menurut O’Brien dan Marakas (2006, p284), e-Commerce adalah perubahan bentuk kompetisi, kecepatan dari tindakan, dan mempersingkat interaksi, produk, dan pembayaran dari customer kepada perusahaan dan dari perusahaan ke supplier. 6

Upload: hoangque

Post on 07-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Umum

2.1.1. Pengertian Internet

Menurut Williams dan Sawyer (2011, p18), internet adalah jaringan

komputer yang meliputi seluruh dunia yang menghubungkan ratusan dari ribuan

jaringan yang lebih kecil.

Menurut O’Brien dan Marakas (2006, p176), internet adalah jaringan

komputer yang berkembang dengan cepat dari jutaan jaringan bisnis, edukasi,

dan pemerintahan yang terhubung dengan ratusan juta komputer dan user-nya

terdapat di lebih dari 200 negara.

2.1.2. Pengertian Website

Menurut O’Brien dan Marakas (2006, p262), website merupakan salah

satu wadah yang menawarkan informasi dan hiburan, serta situs transaksi e-

Commerce antara bisnis dan pemasok serta pelanggan.

2.1.3. Pengertian E-Commerce

Menurut O’Brien dan Marakas (2006, p284), e-Commerce adalah

perubahan bentuk kompetisi, kecepatan dari tindakan, dan mempersingkat

interaksi, produk, dan pembayaran dari customer kepada perusahaan dan dari

perusahaan ke supplier.

 

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

7  2.2 Teori-Teori Khusus

2.2.1 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2010, p2), metode penelitian diartikan sebagai cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara

ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu

rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu

dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran

manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera

manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang

digunakan. (Bedakan cara yang tidak ilmiah misalnya, mencari barang yang

hilang datang ke dukun, supaya usaha dagangnya sukses data ke Gunung Kawi,

dan sebagainya). Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu

menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

2.2.2 Jenis-jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2004, p5), jenis-jenis penelitian dapat dikelompokkan

menurut tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi, dan analisis & jenis data.

1. Penelitian Menurut Tujuan

a. Penelitian Terapan

Penelitian diarahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan

untuk memecahkan masalah. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan

menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang

diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis.

 

 

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

8  

b. Penelitian Dasar atau Murni

Penelitian yang dilakukan/diarahkan sekedar untuk memahami masalah

dalam organisasi secara mendalam (tanpa ingin menerapkan hasilnya).

Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak

memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian dasar

pada umumnya dilakukan pada laboratorium yang kondisinya terkontrol

dengan ketat. Jadi penelitian dasar berkenaan dengan penemuan dan

pengembangan ilmu.

2. Penelitian Menurut Metode

a. Penelitian Survey

Penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data

yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi

tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan

hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu

generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Contoh: penelitian

untuk mengungkapkan kecenderungan masyarakat dalam mengkonsumsi

jenis minuman.

b. Penelitian Ex Post Facto

Penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan

kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang

dapat menimbulkan kejadian tersebut. Contoh: penelitian untuk

mengungkapkan sebab-sebab terjadinya kebakaran pabrik sepatu.

 

 

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

9  

c. Penelitian Eksperimen

Suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu

terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.

Penelitian eksperimen ini pada umumnya dilakukan pada laboratorium.

Contoh: pengaruh unsur kimia tertentu terhadap kelezatan makanan.

d. Penelitian Naturalistik

Metode penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif. Metode

kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada

kondisi objek alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana

peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna daripada generalisasi. Contoh: penelitian untuk

mengungkapkan makna upacara ritual terhadap keberhasilan bisnis.

e. Policy Research (Penelitian Policy)

Policy research dimulai karena adanya masalah, dan masalah ini pada

umumnya dimiliki oleh para administrator atau manajer atau para

pengambil keputusan pada suatu organisasi. Policy research adalah

suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap

masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat

direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara

praktis dalam menyelesaikan masalah. Policy research ini sangat relevan

bagi perencana dan perencanaan. Contoh: penelitian untuk mendapatkan

informasi guna menentukan sistem penggajian karyawan. Penelitian

untuk mendapatkan informasi guna menentukan jenis barang apa yang

perlu diproduksi besar-besaran.  

 

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

10  

f. Action Research (Penelitian Tindakan)

Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk

mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya

produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat.

Jadi dapat dinyatakan di sini bahwa, penelitian tindakan adalah suatu

proses yang dilalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki

perubahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang

diperkirakan akan menghasilkan perubahan tersebut dan kemudian,

setelah sampai pada tahap kesimpulan yang dapat

dipertanggungjawabkan, melaksanakan prosedur ini. Tujuan utama

penelitian ini adalah mengubah (1) situasi, (2) perilaku, (3) organisasi

termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja dan pranata. Contoh:

penelitian untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam

pembuatan suatu jenis makanan yang diproduksi massal.

g. Penelitian Evaluasi

Penelitian yang dilakukan untuk membandingkan suatu kejadian,

kegiatan, dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan.

Contoh: penelitian untuk mengevaluasi apakah suatu produk yang

direncanakan terjual 95% tercapai atau tidak.

h. Penelitian Sejarah

Penelitian yang dilakukan untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa

lampau secara sistematis dan objektif, melalui pengumpulan, evaluasi,

verifikasi, dan sintesa data yang diperoleh, sehingga dapat ditetapkan

  

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

11  

fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan. Contoh: penelitian untuk

mengetahui perkembangan bisnis Indonesia antara tahun 1600 s/d 1945.

3. Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi

a. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa

membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.

b. Penelitian Komparatif

Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat

membandingkan. Contoh: adakah perbedaan keuntungan antara BUMN

dengan perusahaan swasta. Adakah perbedaan nilai penjualan antara

tahun 1977 dengan 1999. Tahun 1997 dan 1999 adalah waktu yang

berbeda.

c. Penelitian Asosiatif/Hubungan

Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini

mempunyai tingkatan yang tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian

deskriptif dan komparatif. Dengan penelitian ini, maka akan dapat

dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan,

meramalkan, dan mengontrol suatu gejala.

4. Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisis

a. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan

gambar.  

 

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

12  

b. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif

yang diangkakan. Data kualitatif yang diangkakan (skoring), misalnya

terdapat dalam skala pengukuran. Suatu pernyataan atau pertanyaan yang

memerlukan alternatif jawaban, sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak

setuju di mana masing-masing: sangat setuju diberi angka 4; setuju 3,

kurang setuju 2, dan tidak setuju 1.

2.2.3 Macam-macam Data Penelitian

Menurut Sugiyono (2004, p14), macam data ada dua yaitu data kualitatif

dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk

kata, kalimat, dan gambar. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka,

atau data kualitatif yang diangkakan (skoring: baik sekali = 4, baik = 3, kurang

baik = 2, dan tidak baik = 1).

Data kuantitatif dibagi menjadi dua, yaitu data diskrit/nominal dan data

kontinum. Data nominal adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan

secara terpisah, secara diskrit atau kategori. Data ini diperoleh dari hasil

menghitung, misalnya dalam suatu kelas setelah dihitung terdapat 50 mahasiswa,

terdiri atas 30 pria dan 20 wanita. Dalam suatu kelompok terdapat 1000 orang

suku Jawa dan 500 suku Sunda dll. Jadi data nominal adalah data diskrit, bukan

data kontinum.

Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan ini

diperoleh dari hasil pengukuran. Data ini dibagi menjadi data ordinal, data

interval, dan data ratio. Data ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau  

 

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

13  

peringkat. Misalnya juara I, II, III, dan seterusnya. Data interval adalah data yang

jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai nol (0) absolut/mutlak. Contoh skala

termometer, walaupun ada nilai 00C, tetapi tetap ada nilainya. Data-data yang

diperoleh dari pengukuran dengan instrumen sikap dengan skala Likert misalnya

adalah berbentuk data interval. Data interval dapat dibuat menjadi data ordinal

(peringkat). Data ratio adalah data yang jaraknya sama, dan mempunyai nilai nol

mutlak.

2.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2010, p193), pengumpulan data dapat dilakukan

dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari

setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), pada

laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden,

pada suatu seminar, diskusi, di jalan dll. Bila dilihat dari sumber datanya, maka

pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder.

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat

dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data,

maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara),

kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya.

1. Interview (Wawancara)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang  

 

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

14  

harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri

sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau

keyakinan pribadi. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun

tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face)

maupun dengan menggunakan telepon.

a. Wawancara terstruktur

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila

peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang

informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan

wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian

berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun

telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini, setiap responden

diberi pertanyaan yang sama dan pengumpul data mencatatnya.

b. Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun

secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman

wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan

yang akan ditanyakan. Wawancara tidak terstruktur atau terbuka, sering

digunakan dalam penelitian pendahuluan atau malahan untuk penelitian

yang lebih mendalam tentang responden.

 

 

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

15  

2. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa

yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok

digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang

luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka,

dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos,

atau internet.

3. Observasi (Pengamatan)

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang

terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik

pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan

dengan perlilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila

responden yang diamati tidak terlalu besar.

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan

menjadi participant observation (observasi berperan serta) dan non

participant observation selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan,

maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak

terstruktur.

 

 

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

16  

a. Observasi Berperanserta (Participant Observation)

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang

yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian.

Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih

lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap

perilaku yang nampak.

b. Observasi Non Participant

Kalau dalam observasi partisipan peneliti terlibat langsung dengan

aktivitas orang-orang yang sedang diamati, maka dalam observasi

nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat

independen. Misalnya dalam suatu pusat belanja, peneliti dapat

mengamati bagaimana perilaku pembeli terhadap berang-barang, barang-

barang apa saja yang paling diminati pembeli saat itu.

c. Observasi Terstruktur

Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara

sistematis, tentang apa yang akan diamati, di mana tempatnya. Jadi

observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti

tentang variabel apa yang akan diamati.

d. Observasi Tidak Terstruktur

Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan

secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan

karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati.

 

 

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

17  2.2.5 Variabel Penelitian

2.2.5.1 Pengertian Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010, p58), variabel penelitian pada dasarnya adalah

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya.

Selain itu, dapat dirumuskan juga bahwa variabel penelitian adalah suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya.

2.2.5.2 Macam-macam Variabel

Menurut Sugiyono (2010, p59), macam-macam variabel dalam penelitian

dapat dibedakan menjadi:

1. Variabel Independen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, dan

antecedent. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

2. Variabel Dependen

Sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam Bahasa

Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

bebas.  

 

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

18  

3. Variabel Moderator

Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan

memperlemah) hubungan anatara variabel independen dengan dependen.

Variabel disebut juga sebagai variabel independen kedua.

4. Variabel Intervening

Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi

hubungan antara variabel independen dengan dependen, tetapi tidak dapat

diamati dan diukur.

5. Variabel Kontrol

Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel

independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak

diteliti. Variabel kontrol sering digunakan oleh peneliti, bila akan melakukan

penelitian yang bersifat membandingkan, melalui penelitian eksperimen.

2.2.5.3 Variabel Penelitian yang Digunakan

1. Perceived Market Orientation

Menurut Shapiro (1988), market orientation merupakan serangkaian

proses yang memiliki hubungan dengan semua aspek yang ada pada

perusahaan. Karena kebanyakan perusahaan menjual ke berbagai macam

customer yang bahkan mungkin bertentangan dengan keinginan dan

kebutuhan, tujuan untuk semakin dekat dengan customer pun menjadi tidak

berarti. Sebuah perusahaan dapat berorientasi pasar hanya jika perusahaan

tersebut dapat memahami dengan baik pasarnya dan orang-orang yang

memutuskan apakah akan membeli produk/jasa dari perusahaan tersebut.  

 

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

19  

2. Perceived Trust

Menurut Ring dan Van de Ven (1994), trust mengacu kepada percaya

bahwa pihak lain akan berperilaku sesuai dengan harapan seseorang.

Menurut Gouldner (1959), Gulati (1995), serta Ring dan Van de Ven

(1994), trust didasarkan pada kesepakatan yang jujur dan rasa timbal balik,

tetapi tidak berarti bahwa hasil akan dibagi rata antara pihak-pihak yang

terkait.

Menurut Quelch dan Klein (1996), trust adalah faktor penting dalam

mengstimulasi pembelian melalui internet.

Menurut Moorman, Zaltman, dan Deshpandé (1993), trust

didefinisikan sebagai kesediaan untuk mengandalkan rekanan bisnis yang

diyakini.

Morgan dan Hunt (1994) mengonseptualisasikan trust ada ketika satu

pihak memiliki kepercayaan pada keandalan dan integritas dari rekanan

bisnisnya.

Menurut Bromily dan Cummings (1992), trust merupakan harapan

bahwa individu atau kelompok lain akan:

a. melakukan upaya yang beritikad baik dalam berperilaku sesuai dengan

komitmen, baik secara eksplisit maupun implisit;

b. bersikap jujur dalam negosiasi apapun dengan diawali oleh komitmen;

dan

c. tidak mengambil keuntungan secara berlebihan dari orang lain meskipun

ada kesempatan.

 

 

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

20  

3. Participation in E-Commerce

Menurut Duncker (dalam jurnal yang ditulis oleh Heider pada tahun

1958), participation didefinisikan sebagai kehadiran langsung dari objek

persepsi.

Dalam jurnalnya (2000), Javenpaa, Tractinsky, dan Vitale

mengatakan bahwa konsumen mungkin bersedia untuk membeli dari toko di

internet jika resikonya dianggap rendah, bahkan jika hubungan dengan

penjual tidaklah terlalu positif. Sebaliknya, konsumen mungkin tidak

bersedia untuk membeli dari penjual jika resikonya dianggap tinggi meskipun

hubungan dengan penjual positif.

4. Perceived Technical Trustworthiness

Menurut Corbitt dan Thanasankit (2003), trustworthiness of

technology (technical trustworthiness) yang mendukung transaksi e-

Commerce sangat penting bagi kepercayaan konsumen. Semakin banyak

konsumen yang mengandalkan layanan online, semakin banyak pula mereka

melihatnya sebagai hubungan yang dapat dipercaya, semakin besar premi

kepercayaan bagi perusahaan yang melakukan best practice, serta semakin

besar pula keterkaitan erosi kepercayaan bagi mereka dengan tingkat operasi

IT yang rendah.

Teknologi jauh lebih penting pada pasar online dibandingkan dengan

fungsinya pada pasar konvensional. Dikatakan lebih penting karena teknologi

merupakan sarana untuk konsep pemasaran dengan tidak adanya tenaga

penjual (salesperson).

 

 

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

21  

Kurangnya kehandalan teknologi dapat menyebabkan konsumen

kehilangan kepercayaan pada e-Commerce dan kualitas teknologi juga

merupakan refleksi dari kekukuhan website sebagai solusi terdepan dari e-

Commerce tidaklah murah. Oleh karena itu, teknologi dapat digunakan

sebagai petunjuk bagi konsumen yang mendukung kepercayaan mereka

ataupun persepsi ketidakpercayaan akan website e-Commerce.

5. Perceived Risk

Menurut Clow dan Baack (1998), perceived risk merupakan fungsi

dari persepsi konsumen mengenai apa yang dipertaruhkan dan kepastian

mengenai konsekuensi yang akan diterima. Perceived risk dapat dikurangi

dengan adanya jaminan kualitas pelayanan, keandalan, dan responsif.

6. User’s Web Experience

Menurut Constantinides (2004), user’s web experience merupakan

kombinasi antara fungsi online, informasi, emosi, isyarat, stimulus, dan

produk/jasa. Dengan kata lain, campuran yang kompleks dari elemen-elemen

yang ada yang melampaui 4P dari traditional marketing mix.

User’s web experience juga dapat diartikan sebagai kesan secara

keseluruhan dari konsumen mengenai perusahaan online sebagai hasil dari

exposure-nya terhadap kombinasi tools dari pemasaran virtual di bawah

kontrol langsung dari pemasar, untuk mempengaruhi perilaku pembelian dari

konsumen online.

7. Perceived Site Quality

Menurut Yoo, Boonghee dan Naveen Donthu (2001), perceived site

quality adalah kualitas dari situs online shopping yang dirasakan konsumen.  

 

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

22  2.2.6 Populasi

Menurut Sugiyono (2010, p115), populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

2.2.7 Sampel

Menurut Sugiyono (2010, p116), sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, Misalnya

karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang diperlajari dari sampel itu,

kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang

diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).

2.2.8 Menentukan Ukuran Sampel

Menurut Sugiyono (2010, p124) jumlah anggota sampel sering

dinyatakan dengna ukuran sampel. Jumlah sampel yang diharapkan 100%

mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri.

Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan

generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi

populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum).

Berikut diberikan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu

yang dikembangkan dari Isaac dan Michael, untuk tingkat kesalahan 1%, 5%,  

 

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

23  

λ2 . N . P . Q 

d2 (N – 1) + λ2 . P . Q 

dan 10%. Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui

jumlahnya adalah sebagai berikut:

s =

Keterangan:

λ2 dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5%, 10%

P = Q = 0,5

d = 0,05

s = jumlah sampel

N = jumlah populasi

2.2.9 Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2010, p116), teknik sampling merupakan teknik

pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian, terdapat beberapa teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling

pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1. Probability Sampling

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan

peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih

menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi :

a. Simple Random Sampling

Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota dari

populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

  

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

24  

dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi

dianggap homogen.

b. Proportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak

homogen dan berstrata secara proporsional.

c. Disproportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi

berstrata tetapi kurang proporsional.

d. Cluster Sampling (Area Sampling)

Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek

yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari

suatu negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk

mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya

berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.

2. Nonprobability Sampling

Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi

untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling

sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, snowball.

a. Sampling sistematis

Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan

urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

 

 

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

25  

b. Sampling kuota

Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi

yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang

diinginkan.

c. Sampling aksidental

Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti

dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan

ditemui itu cocok sebagai sumber data.

d. Sampling purposive

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu.

e. Sampling jenuh

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel.

f. Snowball sampling

Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula

jumlahnya kecil, kemudian membesar.

2.2.10 Skala Pengukuran

Menurut Sugiyono (2010, p131), skala pengukuran merupakan

kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang

pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila

digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.  

 

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

26  

Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan

instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih

akurat, efisien dan komunikatif.

Berbagai skala yang digunakan untuk penelitian antara lain:

1. Skala Likert

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian,

fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang

selanjutnya disebut variabel penelitian.

Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak

untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata

antara lain:

1 = Sangat Setuju

2 = Setuju

3 = Ragu-ragu

4 = Tidak Setuju

5 = Tidak Sangat Setuju

2. Skala Guttman

Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu

“ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; “positif-negatif” dan lain- 

 

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

27  

lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi

(dua alternatif). Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin

mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang

ditanyakan.

3. Rating Scale

Dengan rating-scale data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian

ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Dalam skala model rating-scale,

responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang telah

disediakan, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah

disediakan.

4. Semantinct Deferential

Skala pengukuran yang berbentuk semantinct deferential digunakan untuk

mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist,

tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawabannya sangat positifnya

terletak di bagian kanan garis, dan jawabannya yang sangat negatif terletak di

kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval, dan

biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu

yang dipunyai oleh seseorang.

2.2.11 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2010, p93), hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah

penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan

sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang  

 

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

28  

relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis

terhadap rumusan masalah penelitan, belum jawaban yang empirik.

2.2.12 Teknik Regresi Berganda

Menurut Sugiyono (2010, p277), regresi digunakan untuk meramalkan

bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih

varibel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik-turunkan

nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel

independennya minimal 2.

Persamaan regresi untuk n prediktor adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + ..... + bnXn

Keterangan:

Y = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan

a = Harga Y bila X=0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisiensi regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang

didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik dan

bila (−) maka terjadi penurunan.

X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

n = Jumlah prediktor

  

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

29  2.2.13 Teknik Korelasi Product Moment

Menurut Sugiyono (2010, p213), korelasi product moment digunakan

untuk menguji hipotesis hubungan antara satu variabel independen dengan satu

dependen. Bentuk rumus koefisiensi korelasi sederhana product moment:

rxy =

rxy =

Uji signifikansi korelasi product moment ditunjukkan pada rumus:

t =

Keterangan:

r = Koefisiensi korelasi

xi = Jumlah variabel X

yi = Jumlah variabel Y

n = Jumlah sampel

Uji signifikansi korelasi product moment secara praktis, yang tidak perlu

dihitung, tetapi langsung dikonsultasikan pada tabel r product moment (Lampiran

10).

  

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

30  

Tabel 2.1 Tabel Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.00 − 0.199 Sangat rendah

0.20 − 0.399 Rendah

0.40 − 0.599 Sedang

0.60 − 0.799 Kuat

0.80 − 1.000 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, 2010, p250

2.2.14 Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2010, p206), statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui

tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean

(pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan

penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan

prosentase.

  

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1. Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00739-SI Bab 2.pdf · c. Penelitian Eksperimen ... pengaruh unsur kimia

31  2.2.15 SPSS

Menurut Wijaya (2011, p9), SPSS mulai dikembangkan pada tahun 1960

sebagai salah satu perangkat lunak untuk alat bantu penghitungan secara statistik

oleh Norman H. Nie, C. Hadlay, serta Date Bent dari Stanford University. Pada

tahun 1984, kemudian dikenalkan SPSS/PC+ untuk personal computer (PC).

Versi Window baru dirilis pada tahun 1992 sampai sekarang. SPSS mengalami

perkembangan dari versi 6.0 hingga versi terbaru seperti SPSS versi 19.0 yang

baru beredar di Indonesia milik IBM. Kemungkinan akan terus berkembang

dalam versi-versi berikutnya. Pada dasarnya pengoperasian SPSS memiliki

kesamaan dalam berbagai versi, perbedaan hanya pada fasilitas tambahan yang

ditawarkan. Banyak program statistik yang ditawarkan baik secara gratis (free)

atau hanya membayar. SPSS dirancang secara user friendly sehingga mudah

digunakan dibandingkan software-software lainnya yang kebanyakan

menggunakan bahasa program.