b. pola dasar segmentasi pasar feriska
DESCRIPTION
ekonomiTRANSCRIPT
![Page 1: b. Pola Dasar Segmentasi Pasar Feriska](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022072110/577c83891a28abe054b5551f/html5/thumbnails/1.jpg)
B. Pola Dasar Segmen Pasar
Pada garis besarnya kita mengenal tiga pola dasar untuk mengelompokan pasar
yaitu:
1. Geogarafic segmentation
Pengelompokan didasarkan atas daerah dimana para penjual membedakan
secara teliti, kira-kira daerah mana yang bisa memberikan keuntungan yang berbeda-
beda. Pengecer kecil dapat pula membedakan langganan dari daerahnya sendiri
dengan daerah lainnya. Produsen nasional menggolongkan langganan menurut daerah
penjulaan.
Di Indonesia hal ini sulit, karena daerah kita sangat luas, sehingga dalam hal
ini pula harus diakui bahwa biaya penjualan untuk mendistribusikan barang berbeda-
beda. Perusahaan-perusahaan besar yang sudah punya reputasi nasional, mengambil
kebijaksanaan dengan harga yang uniform untuk semua daerah-daerah dikawasan
Indonesia dan umunya harga distribusi ini ditanggung produsen. Dimaksudkan untuk
mencegah timbulnya spekulasi atas barang-barang produksi mereka.
Faktor demografi yang lain misalnya adanya beda daerah sejuk dan daerah
panas. Pada daerah sejuk sangat cocok dipasarkan pakaian yang tebal-tebal,
sedangkan di daerah panas cocok dipasarkan pakaian yang tipis dan tidak menahan
panas. Pada daerah wisata dipasarkan produk yang bersifat khas di daerah yang
bersangkutan, tempat-tempat penginapan, transportasi, dan sebagainya.
1
![Page 2: b. Pola Dasar Segmentasi Pasar Feriska](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022072110/577c83891a28abe054b5551f/html5/thumbnails/2.jpg)
2. Demographic segmentation
Demographic segmentation dimaksudkan untuk membedakan berbagai macam
kelompok atas dasar keadaan suatu masyarakat yang berubah. Misalnya
pengelompokan dalam bidang umur, jenis kelamin, besarnya family, pendapatan,
jabatan kepala keluarga, pendidikan, siklus penghidupan keluarganya,
pengelompokan dalam bidang agama, sosial, suku.
3.Karakteristik Demographic segmentation, yaitu sebagai berikut:
a. Kelompok umur (age group)
Menurut hasil penelitian Biro Pusat Statistik, dapat dikelompokkan
persentase (%) kelompok umur:
Kelompok Umur Persentase
a. 0 – 9 tahun
b. 10 – 19 tahun (teenagers)
c. 20 – 29 tahun
d. 30 – 54 tahun
e. 55 – 75 tahun (generasi tua)
32,0 %
21,6 %
14,5 %
25,7 %
6,2 %
b. Jenis kelamin (sex)
Dapat dikatakan bahwa di Indonesia ini pembagian jenis kelamin
adalah sama yaitu 50 % pria dan 50 % wanita.
c. Besar kecilnya keluarga (family size)
Keluarga di Indonesia rata-rata terdiri dari 5, 4 orang yaitu:
2
![Page 3: b. Pola Dasar Segmentasi Pasar Feriska](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022072110/577c83891a28abe054b5551f/html5/thumbnails/3.jpg)
1) Keluarga yang terdiri dari 1-2 orang adalah 15%
2) Keluarga yang terdiri dari 3- 4 orang adalah 30 %
3) Keluarga yang terdiri dari 5-6 orang adalah 25 %
4) Keluarga yang terdiri dari 7-8 orang adalah 20 %
5) Keluarga yang terdiri dari 10 orang keatas adalah 10 %
d. Siklus penghidupan keluarga (family life cycle)
Menenai siklus penghidupan kelurga ini dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
1) Kelompok anak-anak
2) Kelompok remaja
3) Kelompok yang baru menikah
4) Kelompok settled (mapan)
5) Kelompok generasi tua
e. Pendapatan (income)
Pendatan masyarakat dapat dikelompokkan sebagai berikut:
3. Pendapatan (income)
1) Kelompok pendapatan antara Rp 50.000.000,00 keatas perbulan
2) Kelompok pendapatan antara Rp 15.000.000,00 s/d Rp 50.000.000,00
3) Kelompok pendapatan antara Rp 3.000.000,00 s/d Rp 15.000.000,00
4) Kelompok pendapatan antara Rp 3.000.000,00 perbulan
3
![Page 4: b. Pola Dasar Segmentasi Pasar Feriska](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022072110/577c83891a28abe054b5551f/html5/thumbnails/4.jpg)
f. Jabatan (occupation)
Kepala keluarga tidak selalu mempunyai jabatan yang sama, sebagai ancar-
ancar berbagai jabatan yaitu:
1) Professional / direktur / eksekutif/ perwira militer
2) Guru besar/dosen/asisten/guru
3) Pemilik perusahaan /berusaha sendiri
4) Kepala bagian/supervisor
5) Staf tata usaha
6) Tenaga-tenaga ahli terlatih dan setengah terlatih
7) Mahasiswa/pelajar
8) Lain-lain
g. Pendidikan (education)
Pendidikan di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut :
No Umur Laki-laki
(%)
Wanita (%) Pendidikan
1.
2.
3.
4.
5.
Diatas 10 tahun
Diatas 10 tahun
Diatas 10 tahun
Diatas 10 tahun
Diatas 10 tahun
Diatas 10 tahun
0,5
2,8
5,8
23,6
37,3
29,8
0,1
1,3
2,9
15,4
28,7
51,6
Tingkat
akademis
Tingkat SLTA
Tingkat SLTP
Tingkat SD
Tingkat tidak
lulus
Tingkat
4
![Page 5: b. Pola Dasar Segmentasi Pasar Feriska](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022072110/577c83891a28abe054b5551f/html5/thumbnails/5.jpg)
bersekolah
h. Agama (Religion)
Penduduk Indonesia terdiri dari 95% yang beragama islam. Oleh karena
agama Islam cukup dominan, maka bagi produsen-produsen memproduksi
barang-barang konsumsi dan memasarkannya kemasyarakat luas,
menggunakan iklan-ilkan yang berbunyi : dijamin 100% halal.
i. Ras (Suku bangsa)
Faktor ras jelas tampak di Amerika Serikat, dimana terdapat jenis barang
tertentu ditunjukkan untuk konsumsi kelompok kaum negro perlu diperhatikan
bahwa pengelompokkan atas dasar ras ini, harus dijauhkan dari maksud
politis, bukan pula dengan motif ras discrimination, melainkan hanyalah untuk
tujuan marketing melalui evaluasi atas selera konsumen maupun denga cara
mana dapat diketahui barang apa yang dikehendaki konsumen, sehingga
dengan demikian manajer penjualan dapat membuat perencanaan-perencanaan
tertentu.
j. Nasionality (kebangsaan)
Pengelompokkan yang berdasarkan atas bangsa-bangsa asing yang berada
dalam suatu Negara misalnya di Indonesia, bangsa asing masih sedikit, seperti
bangsa Jerman, Perancis, Belanda, Jepang dan lain-lain.
k. Klasifikasi kelas (social class)
5
![Page 6: b. Pola Dasar Segmentasi Pasar Feriska](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022072110/577c83891a28abe054b5551f/html5/thumbnails/6.jpg)
Pengelompokkan dalam hal ini adalah berdasarkan atas pembagian atau
klasifikasi masyarakat kedalam kelas-kelas yang ada didalamnya.
4. Psychogarafic segmentation
Dengan Psychogarafic segmentation kita mencoba membedakan berbagai
macam kebutuhan pembeli atau adalah timbul sebagai hasil dari kenyataan bahwa
kebutuhan pembeli lebih berbeda sepanjang life style atau personality life daripada
demographic lives.
Kelompok psychografic ini adalah :
1.Swingers
adalah mereka yang selalu mencari barang yang mutakhir (up to date) dan
gerak cepat, cara hidup mereka adalah mementingkan kesenangan.
1.Seekers
Kelompok yang selalu membeli barang-barang yang dapat mencerminkan
kedudukan mereka yang tinggi dimasyarakat.
2.Plain joes
Kelompok yang selalu mencari barang – barang yang biasa, yang tidak
mencolok mata , akan tetapi dapat memenuhi kebutuhan.
Adapun segmentasi pasar menurut psikologi juga dipengaruhi oleh
kepribadian dari konsumen. Yakni pemasar telah menggunakan variabel
kepribadian untuk melakukan segmentasi pasar. Mereka memberikan produk
mereka dengan kepribadian merek yang berhubungan dengan kepribadian
konsumen.
6
![Page 7: b. Pola Dasar Segmentasi Pasar Feriska](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022072110/577c83891a28abe054b5551f/html5/thumbnails/7.jpg)
5. Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada
pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak
pemasar meyakini bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk
membentuk segmen pasar.
Kesempatan
Segmentasi kesempatan membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan
kesempatan ketika pembeli mendapat ide untuk membeli atau menggunakan barang
yang dibeli. Pembeli dapat dikelompokkan menurut kesempatan ketika mereka
mendapat ide untuk membeli, benar-benar membeli, atau menggunakan barang yang
dibeli. Segmentasi kesempatan dapat membantu perusahaan meningkatkan pemakaian
produknya.
Manfaat yang Di cari
Salah satu bentuk segmentasi yang ampuh adalah mengelompokkan
pembeli menurut manfaat yang mereka cari dari produk. Segmentasi manfaat
membagi pasar menjadi kelompok menurut beragam manfaat berbeda yang dicari
konsumen dari produk. Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya manfaat
utama yang dicari orang dalam produk, jenis orang yang mencari setiap manfaat,
dan merek utama yang mempunyai manfaat. Perusahaan dapat menggunakan
segmentasi manfaat untuk memperjelas segmen manfaat yang mereka inginkan,
karakteristiknya, serta merek utama yang bersaing. Mereka juga dapat mencari
manfaat baru dan meluncurkan merek yang memberikan manfaat itu.
Status Pengguna
Pasar dapat disegmentasi menjadi kelompok bukan pengguna, mantan
pengguna, pengguna potensial, pengguna pertama kali, dan pengguna regular dari
suatu produk. Pemimpin pemasaran akan memfokuskan pada cara menarik pengguna
potensial, sedangkan perusahaan yang lebih kecil akan memfokuskan pada cara
menarik pengguna saat ini agar meninggalkan pimpinan pemasaran.
Tingkat Pemakaian
7
![Page 8: b. Pola Dasar Segmentasi Pasar Feriska](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022072110/577c83891a28abe054b5551f/html5/thumbnails/8.jpg)
Dalam segmentasi tingkat pemakaian, pasar dapat dikelompokkan menjadi
kelompok pengguna ringan, menengah dan berat. Jumlah pengguna berat seringkali
hanya sebagian kecil dari pasar, tetapi menghasilkan persentase yang tinggi dari total
pembelian. Pengguna produk dibagi menjadi dua bagian sama banyak, yakni separuh
pengguna ringan, dan separuh pengguna berat, menurut tingkat pembelian dari produk
spesifik. Sebagai contoh, ditunjukkan bahwa sejumlah 41% rumah tangga yang
disurvai membeli bir, sebesar 87% pengguna berat peminum bir (hampir 2 kali lipat
dari pengguna ringan).
Status Loyalitas
Sebuah perusahaan dapat disegmentasikan berdasarkan loyalitas konsumen.
Konsumen dapat loyal terhadap merek, toko dan perusahaan. Pembeli dapat dibagi
beberapa kelompok menurut tingkat loyalitas mereka. Beberapa konsumen benar-
benar loyal (membeli selalu membeli satu jenis produk), kelompok lain agak loyal
(mereka loyal pada dua merek atau lebih dari suatu produk, atau menyukai satu merek
tetapi kadang-kadang membeli merek yang lain). Pemasar harus berhati-hati ketika
menggunakan loyalitas merek dalam strategi segmentasinya. Pola pembelian yang
loyal pada merek ternyata mencerminkan sebagai kebiasaan, sikap acuh tak acuh,
harga yang rendah atau daftar yang telah tersedia.
Sumber Referensi : Drs. M. Mursyid, 2006, “ Manajemen Pemasaran “, Jakarta: PT. Bumi
Aksara
8