audit lingkungan
DESCRIPTION
tahapan auditTRANSCRIPT
Audit Pendahuluan :
Nama Instansi : Rumah Sakit Graha Medika
Auditing : Bagian Umum
Ruang lingkup audit : Pengelolaan limbah pada Rumah Sakit Graha Medika
Definisi : Bagian ini merupakan bagian melakukan kegiatan pengelolaan
limbah di Rumah Sakit Graha Medika
Struktur Organisasi Rumah Sakit Graha Medika
Gambaran Umum Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Graha Medika:
Pengelolaan limbah di Rumah Sakit ini dibawah tangungjawab bagian umum.
Pengelolaannya di kelola oleh sub bagian rumah tangga. Limbah yang di kelola rumah sakit
ini terdiri dari limbah klinis dan limbah non klinis. Berikut jenis-jenis limbah yang dihasilkan
oleh rumah sakit :
a. Limbah klinik
Limbah klinik adalah limbah yang dihasilkan oleh aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan yang berhubungan dengan medis. Limbah klinis terdiri dari :
Limbah Benda Tajam
Limbah benda tajam adalah obyek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi,
ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit seperti jarum
hipodermik, perlengkapan intravena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau bedah.
Semua benda tajam ini memiliki potensi bahaya dan dapat menyebabkan cedera
melalui sobekan atau tusukan.
Limbah infeksius
Limbah infeksius mencakup pengertian sebagai berikut:
1. Limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular
(perawatan intensif).
2. Limbah laboratorium yang berkaitan dengan mikrobiologi dari rumah sakit atau ruang
perawatan/isolasi penyakit menular.
Namun beberapa institusi memasukkan juga bangkai hewan percobaan yang
terkontaminasi atau yang diduga terkontaminasi oleh organisme pathogen ke dalam
kelompok limbah infeksius.
Limbah jaringan tubuh
Limbah jaringan tubuh meliputi organ, anggota badan, darah dan cairan tubuh,
biasanya dihasilkan pada saat pembedahan atau otopsi.
Limbah sitotoksik
Limbah sitotoksis adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi
dengan obat sitotoksik selama peracikan,
Limbah farmasi
Limbah farmasi ini dapat berasal dari obat-obat kadaluwarsa, obat-obat yang terbuang
karena batch yang tidak memenuhi spesifikasi atau kemasan yang terkontaminasi,
obat- obat yang dibuang oleh pasien atau dibuang oleh masyarakat, obat-obat yang
tidak lagi diperlukan oleh institusi bersangkutan dan limbah yang dihasilkan selama
produksi obat- obatan.
Limbah kimia
Limbah kimia adalah limbah yang dihasilkan dari penggunaan bahan kimia dalam
tindakan medis, veterinari, laboratorium, proses sterilisasi, dan riset.
Limbah radioaktif
Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal
dari penggunaan medis atau riset radio nukleida. Limbah ini dapat berasal dari antara
lain:
1. Tindakan kedokteran nuklir, radioimmunoassay dan bacterilogis dapat berbentuk cair,
padat atau gas.
b. Limbah non klinik
Limbah ini selain sampah klinis, dari kegiatan penunjang rumah sakit juga
menghasilkan sampah non klinis atau dapat disebut juga sampah non medis. Sampah
non medis ini bisa berasal dari kantor atau administrasi (kertas), unit pelayanan
(berupa karton, kaleng, botol), sampah dari ruang pasien, sisa makanan buangan;
sampah dapur (sisa pembungkus, sisa makanan atau bahan makanan, sayur dan lain-
lain).
Sub bagian rumah tangga yang mengelola limbah di kelompokan menjadi dua yaitu
pengelolaan limbah klinik dan pengelola limbah non klinik. Masing-masing pengelolaan
memiliki kordinator yang berbeda.
Pengelolaan limbah dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu: kelompok klinis dan kelompok
non klinis. Cara pengelolaan limbah disesuaikan dengan jenis-jenis limbah, masing-masing
mempunyai pengelolaan tersendiri.
Hasil Survey Pendahuluan
a. Pengelolaan limbah sudah ada standart tetapi ada beberapa standart yang belum
dilaksanakan.
b. Belum pernah di adakan pelatihan tentang pengolahan limbah sesuai standart.
c. Pengolahan sampah akhir non medis dengan cara pembakaran.
d. Saluran limbah cair pernah mengalami masalah.
e. Limbah obat langsung di buang ke tempat sampah.
f. Limbah infeksus pengelolaannya hanya di buang pada tempat sampah.
g. Rumah sakit tidak menggunakan kantong berwarna kuning untuk menampung
sementara limbah klinis sebelum dimusnahkan.
h. Petugas pelaksana lapangan tidak membuat laporan hasil pekerjaan.
i. Tidak ada penilian terhadap aktivitas atau kinerja petugas pelaksana lapangan.
Rumah Sakit Graha Medika
Hasil Wawancara Terhadap Survey Pendahuluan
Atas Subbagian Rumah Tangga : Fungsi pengelolaan limbah
KUISONER AUDIT MANAJEMEN ATAS Pengelolaan Limbah
Tanggal pemerikasaan : 30 Maret 2013
Nama Instansi : Rumah Sakit Graha Medika
Nama dan jabatan yang di wawancari, sebagai berikut :
Nama Jabatan
Drs. Risky A. M.Kes Kepala Bagian Umum
Ruswanto, SKm Kepala subbagian rumah tangga
Retno Budiyanti, SKm Kordinator pengelola limbah klinis
Alex Johan, S Kordinator pengelola limbah non klinis
Budiman Petugas Pelaksana Lapangan
Sugeng Petugas Pelaksana Lapangan
Kepala Bagian Umum
No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan
1. Apakah anda mengerti tentang
limbah klinis dan non klinis?
2. Apakah Rumah Sakit ini mempunyai
instalasi pengelolaan limbah?
3. Apakah pengelolaan limbah di kelola
secara terpisah?
4. Apakah mempunyai standart
operasional dalam pengelolaan
limbah ?
Namun ada
beberapa standar
yang belum di
penuhi
5. Apakah pernah ada pelatihan
penanganan limbah yang sesuai
standart?
6. Apakah pembuang akhir limbah
klinis dan non klinis berbeda?
Kepala Subbagian Rumah Tangga
No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan
1. Apakah anda mengerti tentang
limbah klinis dan non klinis?
2. Apakah Rumah Sakit ini mempunyai
instalasi pengelolaan limbah?
3. Apakah pengelolaan limbah di kelola
secara terpisah?
4. Apakah mempunyai standart
operasional dalam pengelolaan
limbah ?
Namun ada
beberapa standar
yang belum di
penuhi
5. Apakah pernah ada pelatihan
penanganan limbah yang sesuai
standart?
6. Apakah pembuangan akhir limbah
klinis dan non klinis berbeda?
Kordinator Pengelola Limbah non klinis
No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan
1. Apakah anda mengerti tentang
limbah klinis dan non klinis?
2. Apakah Rumah Sakit ini mempunyai
instalasi pengelolaan limbah?
3. Apakah pengelolaan limbah di kelola
secara terpisah?
4. Apakah mempunyai standart
operasional dalam pengelolaan
limbah ?
Namun ada
beberapa standar
yang belum di
penuhi
5. Apakah pernah ada pelatihan
penanganan limbah yang sesuai
standart?
6. Apakah pembuangan akhir limbah
klinis dan non klinis berbeda?
7. Apakah sampah kering dipisahkan
dengan sampah basah?
8. Apakah setiap hari ada pengambilan
sampah di setiap area-area yang
memiliki tempat sampah, untuk
dikumpulkan di pembungan akhir?
9. Apakah pengolahan sampah akhir
tersebut dibakar?
10. Apakah limbah cair memiliki saluran
yang terstruktur?
11. Apakah saluran limbah cair pernah
bermasalah? Apa yang menjadi
penyebab jelaskan.
Tersumbat kotoran
12. Apakah rumah sakit memiliki tangki
pembungan tinja?
Kordinator Pengelolaan Limbah klinis
No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan
1. Apakah anda mengerti tentang
limbah klinis dan non klinis?
2. Apakah Rumah Sakit ini mempunyai
instalasi pengelolaan limbah?
3. Apakah pengelolaan limbah di kelola
secara terpisah?
4. Apakah mempunyai standart
operasional dalam pengelolaan
limbah ?
Namun ada
beberapa standar
yang belum di
penuhi
5. Apakah pernah ada pelatihan
penanganan limbah yang sesuai
standart?
6. Apakah pembuang akhir limbah
klinis dan non klinis berbeda?
7. Apakah limbah benda tajam dibuang
dengan cara penguburan di dalam
tanah? Jika, tidak tolong jelaskan
pertanyaan anda.
8. Apakah limbah obat dibuang di
dalam toilet ?
Langsung dibuang
ke tempat sampah
9. Apakah penanganan limbah infeksius
dengan cara dibakar?
10. Apakah rumah sakit ini memilki
incinerator ?
11. Apakah limbah jaringan tubuh
dikelola dengan cara pengkuburan ?
12. Apakah limbah kimia berbahaya dan
tidak berbahaya di kelola secara
berbeda?
√
13. Apakah limbah radioaktif sudah
ditangani dengan tepat?
14. Apakah limbah klinis sebelum di
olah di tampung terlebih dahulu di
kantong warna kuning?
15. Apakah petugas yang melakukan
pengelolaan limbah menggunkan
sarung tangan dan masker penutup
mulut?
KUESIONER PETUGAS PELAKSANA LAPANGAN
Nama : Budiman
Jabatan : Petugas pelaksana limbah non klinis.
No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan
1. Apakah anda mengerti tentang
limbah klinis dan non klinis?
2. Apakah anda mendapat penjelasan
tentang tugas yang harus anda
lakukan dari atasan anda ?
3. Apakah pernah ada pelatihan
penanganan limbah yang sesuai
standart?
4. Apakah anda mempunyai jadwal
harian yang harus anda kerjakan ?
5. Apakah anda membuat laporan dari
hasil yang telah anda kerjakan
6. Apakah ada penilian untuk setiap
pekerjaan yang anda lakukan ?
7. Anda menggunakan masker dan
sarung tangan ketika anda dalam
melakukan pekerjaan?
8. Apakah pembuangan akhir limbah
klinis dan non klinis berbeda?
9. Apakah sampah kering dipisahkan
dengan sampah basah?
10. Apakah setiap hari ada pengambilan
sampah di setiap area-area yang
memiliki tempat sampah, untuk
dikumpulkan di pembungan akhir?
11. Apakah pengolahan sampah akhir
tersebut dibakar?
12. Apakah limbah cair memiliki saluran
yang terstruktur?
13. Apakah saluran limbah cair pernah
bermasalah? Apa yang menjadi
penyebab jelaskan.
Tersumbat kotoran
Apakah rumah sakit memiliki tangki
pembungan tinja?
KUESIONER PETUGAS PELAKSANA LAPANGAN
Nama : Sugeng
Jabatan : Petugas pelaksana limbah klinis.
No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan
1. Apakah anda mengerti tentang
limbah klinis dan non klinis?
2. Apakah anda mendapat penjelasan
tentang tugas yang harus anda
lakukan dari atasan anda ?
3. Apakah pernah ada pelatihan
penanganan limbah yang sesuai
standart?
4. Apakah anda mempunyai jadwal
harian yang harus anda kerjakan ?
5. Apakah anda membuat laporan dari
hasil yang telah anda kerjakan
6. Apakah ada penilian untuk setiap
pekerjaan yang anda lakukan ?
7. Anda menggunakan masker dan
sarung tangan ketika anda dalam
melakukan pekerjaan?
8. Apakah limbah benda tajam dibuang
dengan cara penguburan di dalam
tanah? Jika, tidak tolong jelaskan
pertanyaan anda.
9. Apakah limbah obat dibuang di Langsung dibuang
dalam toilet ? ke tempat sampah
10. Apakah penanganan limbah infeksius
dengan cara dibakar?
11. Apakah rumah sakit ini memilki
incinerator ?
12. Apakah limbah jaringan tubuh
dikelola dengan cara pengkuburan ?
13. Apakah limbah kimia berbahaya dan
tidak berbahaya di kelola secara
berbeda?
14. Apakah limbah radioaktif sudah
ditangani dengan tepat?
15. Apakah limbah klinis sebelum di
olah di tampung terlebih dahulu di
kantong warna kuning?
HASIL REVIEW DAN PENGUJIAN PENGENDALIAN MANAJEMEN ATAS
PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH SAKIT GRAHA MEDIKA
Kekuatan-Kekuatan Sistem Pengendalian
a. Rumah sakit mempunyai struktur organisasi yang cukup jelas yang mengatur
wewenang, tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian.
b. Perusahaan memiliki job description tentang pengelolaan limbah.
c. Rumah sakit memiliki standart operasional.
d. Tingkat pendidikan rata-rata bagian rumah tangga adalah sarjana.
KELEMAHAN-KELEMAHAN SISTEM PENGENDALIAN
No Kelemahan-kelemahan sistem
pengendalian
Kesalahan yang dapat
terjadi
Pengujian yang
dapat ditempuh
1 Pengelolan limbah sudah ada
sudah ada standart namun
beberapa standart belum dipatuhi
Pengelolaan limbah
kurang tepat, sehingga
akan menimbulkan
Menyelidiki proses
pengelolaan limbah.
Mencari tahu,
ketidakefisienan
pengelolaan limbah
mengapa standart
yang ada belum
dipatuhi.
2 Belum pernah di adakan pelatihan
tentang pengolahan limbah sesuai
standart.
Karyawan mempunyai
pengetahuan yang
minim tentang
pengelolan sampah
Menyelidiki hasil
kerja karyawan
3 Pengolahan sampah akhir non
medis dengan cara pembakaran.
Akan menyebabkan
polusi udara
Observasi ke tempat
pembungan akhir
sampah non medis
4 Saluran limbah cair pernah
mengalami masalah
Aliran limbah cari
berjalan tidak lancar
Menyelidiki apa
yang menjadi
masalah. Saluran
tersumbat kotoran
atau alur saluran
limbah tidak sesuai.
5 Limbah obat langsung di buang
ke tempat sampah
Obat akan dipungut
oleh pemulung, bisa-
bisa obat akan dijual
kembali
Menyelidiki di
setiap tempat
sampah
6 Limbah infeksus pengelolaannya
hanya di buang pada tempat
sampah
Limbah infeksus
memiliki sifat menular,
sehingga akan
mengakibatkan
penularan ke orang lain
Menyelidiki ke
tempat sampah
7 Rumah sakit tidak menggunakan
kantong berwarna kuning untuk
menampung sementara limbah
klinis sebelum dimusnahkan.
Tidak akan ada
pembedaan warna
kantong. Bisa terjadi
akan tertukar
Menyelidiki ke
tempat-tempat
penampungan
sementara
8 Petugas pelaksana lapangan tidak
membuat laporan hasil pekerjaan
Atasan tidak
mengetahui apakah
jadwal pekerjaanya
Observasi dan
mencoccokan antara
jadwal kerja dan
sudah di kerjakan atau
belum
aktivitas kerja yang
dilakukan karyawan
9 Tidak ada penilian terhadap
aktivitas atau kinerja petugas
pelaksana lapangan.
Petugas akan
semaunnya sendiri
dalam melaksankan
tugas.
Observasi terhadap
hasil kerja karyawan
RUMAH SAKIT GRAHA MEDIKA
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
No Kriteria Sebab Akibat
1 Penggelolaan limbah
harus sesuai standart
Ada beberapa standart belum
di patuhi
Pengelolaan limbah
tidak terstruktur dengan
baik.
2 Pelatihan pengelolan
limbah perlu diadakan
Belum pernah diadakan
pelatihan tentang pengelolaan
limbah
Karyawan memiliki
pengetahuan yang
minim terhadap
pengelolaan limbah
3 Sampah akhir non medis
di angkut ke TPA
Pengelolaan Sampah non
medis dibakar
Menyebabkan polusi
udara
4 Saluran limbah cair lancar
dan terstruktur
Saluran limbah cair sering
bermasalah
Aliran limbah tidak
berjalan dengan lancar
5 Limbah obat di keluarkan
dari bungkusnya dan di
buang ke dalam toilet
Limbah obat di buang
langsung ke tempat sampah
Obat akan dipungut oleh
pemungut dan akan di
salah gunakan
6 Limbah klinis di tampung
dahulu kedalam kantong
berwarna kuning sebelum
dikelola.
Limbah non klinis tidak di
tampung di kantong berwarna
kuning
Bisa tertukar tempat
antara limbah klinis
dengan limbah non
klinis
7 Limbah infeksius harus
dihancurkan dengan mesin
incenerator
Limbah infeksius di buang
langsung ke tempat sampah
Limbah bisa menularkan
penyakit
8 Membuat laporan hasil
kerja
Karyawan tidak membuat
laporan hasil kerja
Karyawan tidak bekerja
sesuai dengan jadwal
yang ada
9 Hasil kerja harus memiliki
penilaian
Tidak ada penilaian terhadap
hasil kerja
Karyawan akan
semaunya sendiri dalam
melakasakan
pekerjaannya
RUMAH SAKIT GRAHA MEDIKA
RINGKASAN PEMERIKSAAN TERPERINCI
No Kondisi Kriteria Rekomendasi
1 Ada beberapa standart
belum di patuhi
Sebaiknya dalam pengelolaan
limbah di rumah sakit
dilakukan sesuai dengan
ketetapan standar
Standart yang ada harus
di patuhi agar kegiatan
atau aktivitas yang
dilakukan sesuai dengan
standart. Jika tidak
mematuhi standart
jalannya aktivitas tidak
sesuai dengan tujua.
2 Belum pernah diadakan
pelatihan tentang
pengelolaan limbah
Rumah Sakit seharusnya
mengadakan pelatihan
tentang pengelolaan limbah
pada karyawan yang
memadai
Diadakannya pelatihan
dalam pengelolaan
limbah untuk menambah
pengetahuan dan
wawasan terhadap
karyawan
3 Pengelolaan Sampah akhir
non medis dibakar
Semestinya untuk sampah
akhir non medis tersebut di
angkut ke tempat
pembuangan akhir (TPA)
Sampah non medis
dimasukkan ke kantong
plastik berlebel yang
isinya hanya 2/3 bagian
kemudian diikat bagian
atasnya dan diletakkan
ditempatkan tertentu
untuk di angkut ke TPA
4 Saluran limbah cair sering Saluran limbah cair
semestinya lancar dan
Butuh pengawasan
khusus terhadap saluran
bermasalah terstruktur limbah cair. Petugas
harus mengecek satu
minggu sekali aliran
saluran limbah. Selain
itu kita harus himbuan
“BUANGLAH
SAMPAH PADA
TEMPATNYA. Agar
para pengunjung rumah
sakit tidak membuang
sampah pada selokan
atau membuang
sembarangan
5 Limbah obat di buang
langsung ke tempat
sampah
Limbah obat harus di buang
atau dilarutakan ke dalam
toilet
Obat yang tidak
digunakan lagi, obat
harus di pisahkan
dengan pembungkusnya.
Lalu obat d buang ke
dalam toilet. Selain itu
obat bisa dimusnahkan
dengan mesin
incinerator
7 Limbah klinis tidak di
tampung di kantong
berwarna kuning.
Limbah klinis seharusnya di
tampung di kantong berwarna
kuning untuk membedakan
dengan limbah lain.
Limbah klinis harus
ditampung terlebih
dahulu di dalam kantong
berwarna kuning
sebelum diolah atau
dimusnahkan. Karena
kantong warna kuning
mengartiakan limbah itu
berbahaya.
8 Limbah infeksius di buang
langsung ke tempat
sampah
Limbah infeksius seharusnya
dihancurkan dengan
menggunakan mesin
Limbah infeksius ini
memiliki sifat menular.
Limbah infeksius harus
incenerator dihancurkan dengan
mesin incenerator. Jadi
limbah infeksius harus
ditangani dengan benar.
9 Karyawan tidak membuat
laporan hasil kerja
Seharusnya karyawan
membuat laporan hasil kerja
Laporan hasil pekerjaan
harus dibuat. Agar
antara jadwal pekerjaan
sesuai dengan apa yang
telah dikerjakan.
10 Tidak ada penilaian
terhadap hasil kerja
Untuk hasil kerja, dari pihak
rumah sakit seharusnya
memiliki penilaian untuk
mengetahui perkembangan
kinerja.
Diadakan evaluasi tiap
min. 3 bulan sekali,
untuk mengetahui dan
menilai sejauh mana
perkembangan kinerja.
KESIMPULAN
a. Pada pengelolaan limbah Rumah Sakit sudah terdapat standart tetapi ada beberapa
standart yang belum dilaksanakan sehingga pengelolaan limbah tidsak terstruktur
dengan baik dan dapat membahayakan masyarakat sekitar. Hal ini harus disadari
bahwa pengelolaan limbah masih harus ditingkatkan lagi.
b. Belum pernah diadakan pelatihan tentang pengolahan limbah sesuai standart sehingga
masih banyak karyawan yang memiliki pengetahuan minim terhadap pengelolaan
limbah. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan dalam pemisahan limbah berdasarkan
jenisnya.
c. Pengolahan akhir dari sampah non medis dengan cara pembakaran.
d. Saluran limbah cair pernah mengalami masalah. Di dalam pengelolaan limbah cair
pada fasilitas pelayanan kesehatan sebaiknya saluran air hujan dan saluran limbah
dipisahkan agar proses pengolahan air limbah dapat berjalan secara efektif.
e. Limbah obat yang tidak digunakan langsung di buang ke tempat sampah tanpa
mengeluarkan dari pengemas.
f. Limbah infeksius pengelolaannya hanya di buang pada tempat sampah. Hal ini sangat
tidak baik karena dapat menular ke orang lain dan sebaiknya di bakar.
g. Rumah sakit tidak menggunakan kantong berwarna kuning untuk menampung
sementara limbah klinis sebelum dimusnahkan.
h. Petugas pelaksana lapangan tidak membuat laporan hasil pekerjaan. Akibatnya para
karyawan akan bekerja semaunya dan tidak sesuai kewajibannya dan tidak
mengahasilkan kemajuan.
i. Tidak ada penilian terhadap aktivitas atau kinerja petugas pelaksana lapangan.
Akibatnya manajemen tidak mengetahui seberapa jauh kemajuan kinerja untuk
kemajuan pengelolaan dalam rumah sakit.
REKOMENDASI
a. Melakukan pemilahan limbah (sampah) ke dalam berbagai kategori dengan cara
pembuangan limbah yang berbeda untuk memisahkan antara limbah yang berbahaya
dan yang tidak berbahaya.
b. Diadakannya pelatihan dalam pengelolaan limbah untuk menambah pengetahuan dan
wawasan terhadap karyawan, sehingga karyawan lebih memahami dan dapat bekerja
dengan baik dalam pengelolaan limbah misalnya petugas harus menggunaka pakaian
pelindung.
c. Sampah non medis dimasukkan ke kantong plastik berlebel yang isinya hanya 2/3
bagian kemudian diikat bagian atasnya ( leher ) dan diletakkan ditempat tertentu.
Selain itu sampah harus di pilah antara sampah kering, sampah basah dan sampah
plastik. Selanjutnya sampah akan diangkut ke TPA.
d. Butuh pengawasan khusus terhadap saluran limbah cair. Petugas harus mengecek satu
minggu sekali aliran saluran limbah. Selain itu kita harus himbuan “BUANGLAH
SAMPAH PADA TEMPATNYA. Agar para pengunjung rumah sakit tidak
membuang sampah pada selokan atau membuang sembarangan
e. Limbah obat yang tidak digunakan lagi harus dibuang terpisah dengan
pembungkusnya. Sebelum di buang kita harus mengeluarkan obat-obat tersebut dari
pembungkusnya. Obat-obat tersebut lalu harus dilarutkan ke dalam toilet. Selain itu
limbah obat bisa dihancurkan dengan mesin incenerator.
f. Limbah klinis harus ditampung terlebih dahulu di dalam kantong berwarna kuning
sebelum diolah atau dimusnahkan. Karena kantong warna kuning mengartiakan
limbah itu berbahaya.
g. Limbah infeksius ini memiliki sifat menular. Limbah infeksius harus dihancurkan
dengan mesin incenerator. Jadi limbah infeksius harus ditangani dengan benar.
h. Laporan hasil pekerjaan harus dibuat. Agar antara jadwal pekerjaan sesuai dengan apa
yang telah dikerjakan.
i. Diadakan evaluasi tiap min. 3 bulan sekali, untuk mengetahui dan menilai sejauh
mana perkembangan kinerja. Agar manajemen mengetahui kinerja karyawannya
dalam tanggung jawabnya dan perkembangan kinerjanya.
LAPORAN AUDIT MANAJEMEN
Jember, 11 April 2012
No : 001/KAP/IV/2012
Lampiran : 3 eksemplar
Perihal : Laporan Hasil Audit Manajemen
Kepada Yth, Direktu RS Graha MedikaDi Sidoarjo
Kami telah melakukan audit atas lingkungan pada Rumah Sakit Graha Medika untuk
periode 2011-2012. Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan kewajaran atas
laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami tidak memberikan pendapat atas
laporan keuangan tersebut. Audit kami hanya mencakup bidang pengelolaan lingkungan yaitu
limbah yang dimiliki (terjadi pada) Rumah Sakit. Audit tersebut dimaksudkan untuk menilai
ekonomisasi (kehematan), efisiensi (daya guna), dan efektifitas (hasil guna). Pengelolaan
Limbah yang dilakukan dan memberikan saran perbaikan atas kelemahan pelayanan yang
ditemukan selama audit, sehingga diharapkan dimasa yang akan datang dapat dicapai
perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih ekonomis,
efisiensi, dan efektif dalam pencapaian tujuannya.
Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi :
Bab I :Informasi Latar Belakang
Bab II :Kesimpulan audit yang didukung dengan Temuan Audit
Bab III :Rekomendasi
Bab IV :Ruang Lingkup Audit
Dalam melaksanakan audit kami telah memperoleh banyak bantuan, dukungan, dan
kerja sama dari berbagai pihak baik jajaran direksi maupun staf yang berhubungna dengan
pelaksanaan audit ini. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang telah
terjalin dengan baik ini.
Kantor Akuntan Publik
CEA & Partners
Naura Aqilah, S.E.,M.M.,Ak.,BAP
Bab I. Informasi dan Latar Belakang
PT Rumah Sakit Graha Medika (Selanjutnya disebut “Perusahaan”) berlokasi di Jalan
Gatot Subroto No 12 Sidoarjo, didirikan tanggal 10 Mei 1991 oleh para pendiri yang terdiri
atas:
1. Dr. Mashuri
2. Dr. Dihliza Bahsya
3. Dr. Adlina Isna
4. Dr. Hana Zulfa Safana
5. Dr. Samudra Gunawan
Tujuan dari didirakannya Perusahaan adalah untuk memberikan jasa pelayanan pelayanan
kesehatan dan jasa konsultasi kesehatan, dengan pelayanan yang akurat, tepat waktu dan
penuh cinta kasih . secara keseluruhan jasa pelayanan yang diberikan dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu :
1. Jasa Pelayanan Medis dan penunjang medis, yaitu meliputi :
a. Rawat inap
b. Rawat jalan
c. Instalasi Rawat Darurat
d. Laboratorium
e. Instalasi Farmasi
2. Jasa konsultasi kesehatan
Susunan Direksi perusahaan adalah sebagai berikut :
Direktur Utama : Dr. Mashuri
Direktur Medik dan Perwatan : Dr. Dihliza Bahsya
Direktur Keuangan : Dr. Medila Aziza
Direktur SDM dan Pendidikan : Dr. Agus Muchtar
Direktur Umum dan Operasional : Dr. Adlina Isna
Sedangkan tujuan dilakukannya audit adalah untuk :
1. Menilai kecukupan prosedur pengelolaan limbah yang digunakan dalam
menyelenggarakan operasi rumah sakit
2. Menilai ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas pengelolaan limbah yang dimiliki
perusahaan
3. Memberikan berbagai saran perbaikan atas kelemahan Pengelolaan Limbah yang
ditemukan.
Bab II. Kesimpulan Audit
Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan, kami
dapat menyimpulkan sebagai berikut :
Kondisi :
1. Dalam pengelolaan limbah di Rumah Sakit Graha Medika sudah memiliki standart dalam
pelaksanaannya namun ada beberapa standart tidak dipatuhi.
2. Belum pernah diadakan pelatihan tentang pengelolaan limbah yang baik pada Perusahaan
sehingga minimnya pengetahuan karyawan tentang penanganan limbah.
3. Pengelolaan akhir sampah non medis dilakukan dengan cara pembakaran.
4. Saluran limbah cair sudah terstruktur dengan baik namun saluran tersebut masih sering
mengalami masalah.
5. Limbah obat yang tidak digunakan di buang langsung ke tempat sampah tanpa
mengeluarkan dari pembungkusnya.
6. Limbah klinis tidak di tampung di kantong berwarna kuning sebelum di kelola atau
dihancurkan.
7. Limbah infeksius di buang langsung ke tempat sampah.
8. Petugas lapangan tidak membuat laporan hasil kerja.
9. Rumah sakit tidak melakukan penilaian terhadap kinerja petugas lapangan.
Kriteria:
1. Pengelolaan limbah di rumah sakit harus dilakukan sesuai dengan ketetapan standar
2. Pelatihan untuk pengelolaan limbah perlu diadakan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan.
3. Sampah akhir non medis dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA)
4. Saluran limbah cair lancar dan terstruktur
5. Limbah obat harus di buang atau dilarutakan ke dalam toilet
6. Limbah klinis seharusnya di tampung di kantong berwarna kuning untuk membedakan
dengan limbah lain.
7. Limbah infeksius seharusnya dihancurkan dengan menggunakan mesin incenerator
8. Laporan hasil kerja harus dibuat oleh para petugas pengelola limbah
9. Untuk hasil kerja, dari pihak rumah sakit memiliki penilaian untuk mengetahui
perkembangan kinerja.
Penyebab:
1. Ada beberapa standart belum di patuhi
2. Belum pernah diadakan pelatihan tentang pengelolaan limbah
3. Pengelolaan akhir sampah non medis dibakar
4. Saluran limbah cair sering bermasalah
5. Limbah obat di buang langsung ke tempat sampah
6. Limbah klinis tidak di tampung di kantong berwarna kuning
7. Limbah infeksius di buang langsung ke tempat sampah
8. Karyawan tidak membuat laporan hasil kerja
9. Tidak ada penilaian terhadap hasil kerja
Akibat :
1. Pengelolaan limbah tidak sesuai dengan standart operasinal yang diperlakukan.
2. Karyawan memiliki pengetahuan yang minim terhadap pengelolaan limbah
3. Menyebabkan polusi udara, mengganggu saluran pernapasan
4. Aliran limbah tidak berjalan dengan lancar
5. Obat akan dipungut oleh pemungut yang tidak bertanggungjawab dan akan
disalahgunakan.
6. Tidak bisa membedakan limbah yang berbahaya dan tidak berbahaya
7. Limbah infeksius bisa menularkan penyakit
8. Karyawan tidak bekerja sesuai dengan jadwal yang ada
9. Karyawan akan semaunya sendiri dalam melakasakan pekerjaannya
Pejabat yang bertanggungjawab:
Direktorat Umum dan Operasional
Bab III. Rekomendasi
Hasil audit yang dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus menjadi perhatian
manajemen dimasa yang akan datang. Kelemahan ini dapat diekelompokkan menjadi
1. Kelemahan-kelemahan sistem pengendalian :
a. Pengelolan limbah sudah ada sudah ada standart namun beberapa standart belum
dipatuhi
b. Belum pernah di adakan pelatihan tentang pengolahan limbah sesuai standart.
c. Pengolahan akhir sampah non medis dengan cara pembakaran
d. Saluran limbah cair pernah mengalami masalah
e. Limbah obat langsung di buang ke tempat sampah
f. Limbah infeksus pengelolaannya hanya di buang pada tempat sampah
g. Rumah sakit tidak menggunakan kantong berwarna kuning untuk menampung
sementara limbah klinis sebelum dimusnahkan
h. Petugas pelaksana lapangan tidak membuat laporan hasil pekerjaan
i. Tidak ada penilaian terhadap aktivitas atau kinerja petugas pelaksana lapangan.
Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi atau
langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut.
Rekomendasi :
a. Melakukan pemilahan limbah (sampah) ke dalam berbagai kategori dengan cara
pembuangan limbah yang berbeda untuk memisahkan antara limbah yang berbahaya
dan yang tidak berbahaya.
b. Diadakannya pelatihan dalam pengelolaan limbah untuk menambah pengetahuan dan
wawasan terhadap karyawan, sehingga karyawan lebih memahami dan dapat bekerja
dengan baik dalam pengelolaan limbah misalnya petugas harus menggunaka pakaian
pelindung.
c. Sampah non medis dimasukkan ke kantong plastik berlebel yang isinya hanya 2/3
bagian kemudian diikat bagian atasnya ( leher ) dan diletakkan ditempat tertentu.
Selain itu sampah harus di pilah antara sampah kering, sampah basah dan sampah
plastik. Selanjutnya sampah akan diangkut ke TPA.
d. Butuh pengawasan khusus terhadap saluran limbah cair. Petugas harus mengecek satu
minggu sekali aliran saluran limbah. Selain itu kita harus himbuan “BUANGLAH
SAMPAH PADA TEMPATNYA. Agar para pengunjung rumah sakit tidak
membuang sampah pada selokan atau membuang sembarangan
e. Limbah obat yang tidak digunakan lagi harus dibuang terpisah dengan
pembungkusnya. Sebelum di buang kita harus mengeluarkan obat-obat tersebut dari
pembungkusnya. Obat-obat tersebut lalu harus dilarutkan ke dalam toilet. Selain itu
limbah obat bisa dihancurkan dengan mesin incenerator.
f. Limbah klinis harus ditampung terlebih dahulu di dalam kantong berwarna kuning
sebelum diolah atau dimusnahkan. Karena kantong warna kuning mengartiakan
limbah itu berbahaya.
g. Limbah infeksius ini memiliki sifat menular. Limbah infeksius harus dihancurkan
dengan mesin incenerator. Jadi limbah infeksius harus ditangani dengan benar.
h. Laporan hasil pekerjaan harus dibuat. Agar antara jadwal pekerjaan sesuai dengan apa
yang telah dikerjakan.
i. Diadakan evaluasi tiap min. 3 bulan sekali, untuk mengetahui dan menilai sejauh
mana perkembangan kinerja. Agar manajemen mengetahui kinerja karyawannya
dalam tanggung jawabnya dan perkembangan kinerjanya.
Bab IV. Ruang Lingkup Audit
Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit yang kami lakukan hanya
meliputi masalah pengelolaan Limbah PT Rumah Sakit Graha Medika untuk periode
tahun 2010/2011. Audit kami mencakup penilaian atas kecukupan sistem
pengendalian manajemen Pengelolaan Limbah, personalia yang bertugas mengeloal
limbah, dan aktivitas Pengelolaan Limbah itu sendiri.