asuhan keperawatan pada ny.r dengan priorotas masalah
TRANSCRIPT
Asuhan Keperawatan Pada Ny.R dengan Priorotas Masalah
Kebutuhan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh pada
Ibu Hamil di Lingkungan V Kelurahan Sari Rejo
Kecamatan Medan Polonia
Karya Tulis Ilmiah (KTI) Disusun dalam Rangka Menyelesaikan
Program Studi DIII Keperawatan
Oleh
Desy Sianturi
142500058
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai
sumber segala pengetahuan dan hikmat atas kasih-Nya, dengan segala
keterbatasan penulis dimampukan untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI)
ini.
Dalam penyusunan KTI ini, penulis telah berusaha untuk menyajikannya
secara sistematis. Namun penulis menyadari KTI ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan KTI ini. Dalam
kesempurnaan KTI ini, penulis menerima banyak dukungan dan bantuan, baik
bersifat moral maupun material, saran dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu
dengan segala ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Runtung, S.H., M.Hum, selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Setiawan, S.Kp, M.N.S., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.
4. Ibu Cholina T. Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.KMB selaku Wakil Dekan II
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.
5. Ibu Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp, M.Kep. Sp. Mat selaku Wakil Dekan III
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.
6. Ibu Mahnum Lailan Nasution, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ketua Prodi DIII
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.
7. Ibu Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat selaku Dosen
pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk
memberikan arahan dalam menyelesaikan KTI ini.
8. Bapak/Ibu Dosen dan Staff Pegawai di Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
selama duduk dibangku perkuliahan.
Universitas Sumatera Utara
iii
9. Terutama kepada Orang Tua penulis Ayahanda Karmidin Sianturi dan Ibunda
Dorman Sinaga, Amd yang berusaha payah dengan segala usaha untuk
membantu dan membiayai studi penulis dari mulai awal hingga akhir studi.
10. Terutama Abang Mediyan Sianturi, kakak ku tersayang Lina Sianturi, Susi
Sianturi, dan Vivi Sianturi.
11. Seseorang yang Terkasih Sabet Wahyunius Situmeang yang selalu
memberikan semangat kepada penulis dan sahabat-sahabat penulis yang
selalu mendukung Hotnida Hasibuan, Susi Sihombing, Yoel Tobing, Rio
Fernando Panjaitan, dan untuk Ergates Masrek Gulo abang PKK yang
memberikan motivasi dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan
KTI serta teman-teman lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu
terima kasih atas dukungannya.
Akhir kata penulis hanya dapat memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa
agar semua bantuan dan kebaikan yang telah didapatkan penulis mendapatkan
imbalan dari-Nya, dan harapan penulis semoga KTI ini memberikan manfaat yang
berarti bagi kita semua.
Medan, Juli 2017
Desy Sianturi
Universitas Sumatera Utara
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................... 5
1.2.1 Tujuan Umum ............................................................... 5
1.2.2 Tujuan Khusus .............................................................. 5
1.3 Manfaat ..................................................................................... 5
1.3.1 Bagi Institusi Pendidikan .............................................. 5
1.3.2 Bagi Keluarga Pasien .................................................... 6
1.3.3 Bagi Penulis .................................................................. 6
BAB II PENGELOLAAN KASUS ............................................................ 7
2.1 Konsep Dasar Nutrisi ............................................................... 7
2.1.1 Definisi Nutrisi ............................................................. 7
2.1.2 Sistem Tubuh Yang Berperan Dalam Pemenuhan
Kebutuhan Nutrisi ......................................................... 8
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Nutrisi ................... 8
2.1.4 Nutrisi yang Penting untuk Ibu Hamil .......................... 10
2.1.5 Peningkatan Berat Badan pada Ibu Hamil .................... 22
2.1.6 Pola Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil ......................... 23
2.1.7 Tanda Kecukupan dan Kekurangan Nutrisi pada
Ibu Hamil ...................................................................... 24
2.1.8 Makanan Seimbang Ibu Hamil dalam Sehari ............... 26
2.1.9 Makanan yang Harus Dihindari Ibu Hamil .................. 26
2.2 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan ........................................ 27
2.2.1 Pengkajian .................................................................... 27
2.2.1.1 Wawancara ..................................................... 27
2.2.1.2 Pemeriksaan Fisik ........................................... 29
2.2.2 Analisa Data ................................................................. 29
2.2.3 Rumusan Masalah ......................................................... 29
2.2.4 Perencanaan .................................................................. 30
2.3 Asuhan Keperawatan Kasus ..................................................... 36
2.3.1 Pengkajian .................................................................... 36
2.3.2 Analisa Data ................................................................. 42
2.3.3 Rumusan Masalah ......................................................... 44
2.3.4 Diagnosa Keperawatan (Prioritas) ................................ 44
2.3.5 Perencanaan Keperawatan dan Rasional ...................... 45
2.3.6 Pelaksanaan Keperawatan ............................................ 48
Universitas Sumatera Utara
v
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 51
3.1 Kesimpulan ............................................................................... 51
3.2 Saran ......................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 54
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh manusia terbentuk dari zat-zat yang berasal dari makanan.
Karenanya, manusia memerlukan asupan makanan guna memperoleh zat-zat
penting yang dikenal dengan istilah nutrisi. Nutrisi berfungsi untuk membentuk
dan memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses dalam tubuh, sebagai
sumber tenaga serta untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit. Dengan
demikian, fungsi utama nutrisi (Suitor & Hunter,1980) adalah untuk memberikan
energi bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh,
serta mengatur berbagai proses kimia dalam tubuh.( Wahit iqbal dan Nurul
chayatin,2007)
Nutrisi adalah hasil dari semua interaksi antara organisme dan makanan
yang dikonsumsinya. Dengan kata lain, nutrisi adalah apa yang dimakan
seseorang dan bagaimana tubuh menggunakannya.
Nutrien adalah zat organik, zat nonorganik, dan zat yang memproduksi
energi yang ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan untuk fungsi tubuh.
Manusia memerlukan nutrien yang penting dalam makanan untuk pertumbuhan
dan mempertahankan semua jaringan tubuh serta fungsi normal dari seluruh
proses tubuh. Asupan makanan yang adekuat terdiri dari nutrien yang esensial
yang seimbang yaitu: air, karbohidrat, protein,lemak,vitamin,dan mineral.
Nutrien memiliki tiga fungsi utama, yaitu: memberikan energi untuk
proses dan pergerakan tubuh,memberikan materi struktural untuk jaringan tubuh,
dan mengatur proses tubuh. Nutrien dasar yang paling dibutuhkan tubuh adalah
air. Karena setiap sel memerlukan suplai bahan bakar yang kontinu, kebutuhan
nutrisi yang paling penting, setelah air adalah nutrien yang memberikan bahan
bakar atau energi. Nutrien yang memberikan energi adalah karbohidrat, lemak,
dan protein. Rasa lapar mendorong manusia untuk mengonsumsi nutrien pemberi
energi secukupnya guna memenuhi kebutuhan energi mereka, tetapi tidak adanya
tanda tubuh yang jelas menyebabkan manusia mengonsumsi vitamin atau mineral
tertentu.
Universitas Sumatera Utara
2
Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru suatu periode
pertumbuhan. Kondisi kesehatan dimasa lampau sekaligus keadaan kesehatan ibu
saat ini merupakan landasan suatu kehidupan baru. Nutrisi merupakan suatu dari
faktor yang ikut berpengaruh terhadap hasil akhir kehamilan. Status nutrisi
dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga membuat ibu hamil berisiko misalnya;
kemiskinan, kurangnya pengetahuan tentang nutrisi yang diperlukan, lingkungan
yang kurang menguntungkan, kebiasaan makanan yang tidak lazim, serta
kesehatan yang buruk akan berpengaruh terhadap status gizi ibu hamil dan
pertumbuhan serta perkembangan janinnya.
Ibu hamil dengan status gizi buruk perlu mendapatkan perawatan khusus
agar risiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah dapat dihindari.
Konstributor utama mortalitas bayi di Amerika Serikat adalah 75% diakibatkan
oleh karena berat badan bayi rendah waktu lahir. Tindakan pencegahan yang
sangat dibutuhkan berhasil baik adalah perawatan kehamilan yang berkualitas
tinggi kepada ibu hamil melalui konseling gizi yang diberikan dengan baik dan
spesifik untuk tiap individu. Terutama kurang gizi yang diderita ibu hamil
trimester kedua dan ketiga, sangat berpengaruh pada berat bayi nya saat lahir.
Oleh karena itu, nutrisi yang baik diperlukan pada semua tahapan masa
reproduksi, sejak kanak-kanak hingga dewasa semua wanita berada dalam
kesehatan yang baik saat konsepsi.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan perubahan yang terjadi selama masa
hamil,banyak nutrien diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dari pada jumlah
yang dibutuhkan wanita dewasa normal,karena semua sistem organ utama ibu
hamil memungkinkan perkembangan janin serta keshatan ibu yang optimal. (Siti
fauziah dan Sutejo,2012)
Nutrisi pada ibu hamil adalah makanan yang bergizi yang dimakan oleh
ibu hamil. Nutrisi yang bagus membawa wanita menyiapkan tubuhnya untuk
menjadi seorang ibu karena proses kompleks yang terjadi selama masa kehamilan
membutuhkan banyak suplai protein, vitamin dan mineral untuk ibu dan bayi.
(Indriyani, Diyan, 2013).
Universitas Sumatera Utara
3
Nutrisi yang baik penting untuk kehamilan yang sehat dan sukses karena
nutrisi yang buruk dikaitkan dengan hasil kehamilan yang buruk. Peningkatan
nutrien spesifik direkomendasikan selama kehamilan,tetapi nutrien spesifik ini
tidak sulit diperoleh dalam suatu diet yang seimbang. (Devi dan Wuri, 2011).
Selama trimester pertama kisaran pertambahan berat badan sebaiknya 1-2
kg (350-400 gram per minggu), sedangkan trimester kedua dan ketiga sekitar
0,34-0,50 kg tiap minggu . (Siti fauziah dan Sutejo, 2012).
Selama trimester pertama, biasanya terjadi kenaikan sedikit berat badan
sekitar 1-2 kg. walaupun ibu sering merasa mual dan hilang nafsu makan, berat
badan harus tetap naik. Pada trimester ini organ otak,pancaindera,dan alat kelamin
janin sedang dibentuk. Memasuki trimester kedua, nafsu makan ibu biasanya
sudah pulih sehingga harus lebih hati-hati dalam mengatur konsumsi makanan.
Kenaikan berat badan rata-rata ideal pada masa ini adalah 0.35 sampai 0.4 kg per
minggu. Kenaikan berat badan akan lebih baik bila terjadi secara perlahan dan
kontinyu.
Bila berat badan ibu sebelum hamil dan kenaikan berat badannya selama
hamil kurang dari normal, maka sibayi akan beresiko lahir dengan berat badan
yang kurang atau berat bayi lahir rendah (BBLR). Bayi dengan BBLR akan
terganggu perkembangan fisik maupun kecerdasannya. (Indriyani, Diyan, 2013).
Gangguan nutrisi selama kehamilan dapat menyebabkan berat badan bayi
baru lahir rendah dan penurunan kesempatan hidup. status nutrisi ibu pada waktu
konsepsi sangatlah penting dalam bentuk cadangan nutrisi dan dasar kebiasaan
makan.
Pada akhir trimester pertama volume darah ibu hamil meningkat dengan
cepat/lebih cepat daripada produksi sel darah merahnya. Hal ini merupakan
peristiwa normal yang menimbulkan anemia kehamilan yang fisiologis atau
hemodilusi.
Hal ini bukanlah masalah yang serius kecuali jika ibu hamil kekurangan
zat besi,maka akan terjadi anemia yang sesungguhnya. Kadar berbagai nutrien
didalam darah meningkat atau menurun selama masa hamil,kebanyakan fraksi
lipid meningkat seperti kolesterol, sedangkan faktor-faktor lain misalnya protein
total menurun.
Universitas Sumatera Utara
4
Dewasa ini belum ada standar yang digunakan sebagai dasar untuk
mengevaluasi kadar nutrien dalam darah wanita hamil. Laju metebolik basal/basal
metabolik rate( BMR),meningkat sekitar 20% selama masa hamil, peningkatan ini
sudah termasuk pemakaian energi untuk sintesis jaringan. (Siti Fauziah dan
Sutejo, 2012).
Peningkatan berat badan pada trimester kedua dan ketiga merupakan
petunjuk penting perkembangan janin, peningkatan berat badan yang berhubungan
dengan peningkatan risiko melahirkan bayi tumbuh terhambat sering disebut
retardasi pertumbuhan intrauterin/ intrauterine growth retardation (IUGR). Dilain
pihak peningkatan berat badan berlebih, sehingga meningkatkan risiko disposisi
fetopelvis risiko operasi pada proses melahirkan, asphyxia, dan mortalitas.
Masalah ini lebih berat pada wanita yang bertubuh pendek. Hubungan antara
peningkatan berat badan pada masa hamil dan perkembangan janin bervariasi
menurut berat badan dan tinggi badan sebelum hamil. Metode yang baik untuk
mengkaji peningkatan berat badan normal pada masa hamil ialah dengan memakai
hubungan antara berat badan terhadap tinggi wanita tersebut sebelum hamil atau
memakai BMI, dengan hitungan membagi berat (dalam kilogram) dengan tinggi
(dalam meter) pangkat dua.
Contohnya: wanita dengan berat badan 54 kg sebelum hamil dan tingginya
156 cm memiliki BMI sebesar 22 adalah dalam batas normal. Pola peningkatan
berat; kecepatan peningkatan berat yang direkomendasikan mencapai 1-2 kg
selama trimester pertama dan kemudian 0,4 kg per minggu untuk wanita yang
memiliki berat standar terhadap tinggi badan ( BMI 19,8-26). Peningkatan berat
badan progresif secara bertahap pada dua trimester terakhir umunnya merupakan
peningkatan jaringan lemak dan tak berlemak. Selama trimester kedua,
peningkatan terutama terjadi pada ibu, sedangkan pada trimester ketiga
kebanyakan merupakan pertumbuhan janin. Penting bagi perawat untuk
memantau laju peningkatan berat, guna mengidentifikasi setiap pola abnormal
yang mengindikasikan intervensi oleh tenaga profesional.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk memberikan Asuhan
Keperawatan secara komprehensif kepada klien Ny.F dengan mengangkat
masalah dalam sebuah Karya Tulis Ilmiah dengan judul Asuhan Keperawatan
Universitas Sumatera Utara
5
pada Ny.F dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari
Kebutuhan Tubuh pada Ibu hamil di Lingkungan V Kelurahan Sari Rejo Medan
Polonia.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini adalah untuk memperoleh
gambaran kebutuhan dasar nutrisi khususnya pada Ibu Hamil dengan
menggunakan Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar
Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh pada Ibu Hamil di Lingkungan V
Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan tahapan pengkajian asuhan keperawatan pada pasien
dengan kasus kebutuhan dasar nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada ibu
hamil di Lingkungan V Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia
2. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan kasus
kebutuhan dasar nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada ibu hamil di
Lingkungan V Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia
3. Mampu menetapkan rencana intervensi pada pasien di Lingkungan V
Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia
4. Mampu melaksanakan implementasi keperawatan pada pasien di Lingkungan
V Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia
5. Mampu melakukan evaluasi pada pasien dengan kasus di Lingkungan V
Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi institusi pendidikan
Dapat digunakan sebagai wacana dan pengetahuan tentang perkembangan
ilmu keperawatan, khususnya asuhan keperawatan pada klien dengan kasus
kebutuhan dasar nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada ibu hamil.
Universitas Sumatera Utara
6
1.3.2 Bagi keluarga pasien
Penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana
informasi dan menambah pengetahuan tentang kebutuhan dasar nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh pada ibu hamil di Lingkungan V Kelurahan Sari Rejo Medan
Polonia
1.3.3 Bagi Penulis
Sebagai pengalaman berharga dan meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan dalam bidang asuhan keperawatan (ASKEP). Menambah wawasan
penulis mengenai kebutuhan dasar nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada ibu
hamil.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II
PENGELOLAAN KASUS
2.1 Konsep Dasar Nutrisi
2.1.1 Definisi Nutrisi
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh
tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh.
(A, Aziz dan Musrifatul, 2015).
Nutrisi adalah jumlah semua interaksi antara suatu organisme dan
makanan yang dikonsumsinya. Dengan kata lain, Nutrisi adalah sesuatu yang
dimakan seseorang dan bagaimana tubuh menggunakannya. Zat gizi adalah zat
organik dan anorganik yang dijumpai dalam makanan dan dibutuhkan untuk
fungsi tubuh. Manusia memerlukan zat gizi esensial dalam makanan untuk
pertumbuhan dan untuk memelihara semua jaringan tubuh dan fungsi normal
semua proses tubuh.
Asupan makanan yang memadai terdiri atas zat gizi esensial yang
seimbang: air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Makanan
memiliki nilai gizi (kandungan zat gizi dalam suatu jumlah makanan) yang sangat
berbeda, dan tidak ada satupun makanan yang dapat memberikan semua zat gizi
esensial. Zat gizi memiliki tiga fungsi utama: menyediakan energi untuk proses
dan pergerakan tubuh, menyediakan materi struktural untuk jaringan tubuh, dan
mengatur proses tubuh.(Barbara,kozier dkk, 2010).
Nutrisi adalah elemen yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh.
Kebutuhan energi didapatkan dari berbagai nutrisi,seperti: karbohidrat, protein,
lemak, air, vitamin,dan mineral. Makanan terkadang dideskripsikan berdasarkan
kepadatan nutrisi mereka, yaitu proporsi nutrisi yang penting berdasarkan jumlah
kilokalori. Makanan dengan kepadatan nutrisi yang rendah, seperti alkohol atau
gula adalah makanan yang tinggi kilokalori tetapi rendah nutrisi. (Potter & Perry,
2010).
Nutrien merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan. (A,Aziz dan
Musrifatul, 2015). Nutrien merupakan zat kimia organik maupun anorganik yang
ditemukan dalam makanan dan diperlukan agar tubuh dapat berfungsi dengan
Universitas Sumatera Utara
8
sebaik-baiknya. Nutrien tersebut diabsorbsi disaluran pencernaan kemudian
didistribusikan ke sel-sel tubuh. Didalam sel-sel tubuh, nutrien digunakan untuk
proses fungsional sel tersebut, sumber enegi,dan sitesis protein. Untuk itu, maka
intake nutisi kedalam tubuh harus adekuat. Artinya nutrisi yaang kita makan
mengandung nutrien esensial tertentu yang seimbang.
Nutrien merupakan sumber zat-zat esensial utama yang diperlukan untuk
bertahan hidup. Kesehatan terjaga ketika seseorang mengonsumsi kombinasi
nutrien yang tepat dengan jumlah yang tepat. Nutrien diperoleh melalui konsumsi
zat-zat makanan. (Bennita,2013)
Nutrien adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat
dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Setiap
nutrien memiliki komposisi kimia tertentu yang akan menampilkan sekurang-
kurangnya satu fungsi khusus pada saat makanan dicerna dan diserap oleh tubuh.(
Wahit Iqbal dan Nurul Chayatin,2007)
2.1.2 Sistem Tubuh yang Berperan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem
pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ aksesori. Saluran
pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal,sedangkan organ
aksesori terdiri atas hati,kantong empedu, dan pankreas. Ketiga organ ini
membantu terlaksananya sistem pencernaan makanan secara kimiawi.
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Nutrisi
Faktor yang memengaruhi asupan nutrisi seseorang dan status gizi
termasuk yang berkaitan dengan usia dan tahap perkembangan seseorang, gaya
hidup dan budaya, gangguan kesehatan.
1. Usia dan Tahap Perkembangan
Periode waktu dalam hidup seseorang ketika bertumbuh begitu cepat dan
membutuhkan tingkat energi yang dikeluarkan lebih tinggi dan asupan nutrien
lebih tinggi. Dua masa tersebut adalah pada permulaan kehidupan dan selama
masa remaja, ketika ada dorongan pertumbuhan kemampuan bayi untuk
memenuhi kebutuhan energi menjadi berlipat karena faktanya ia mempunyai
Universitas Sumatera Utara
9
saluran pencernaan belum sempurna. Dengan demikian bentuk makanan yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan bayi harus dimodifikasi untuk
menyesuaikan level fungsional saluran pencernaan.
2. Gaya Hidup dan Budaya
Gaya hidup sesorang atau keluarganya juga mempunyai pengaruh terhadap
kebiasaan makan. Contoh variabel gsys hidup yang mempengaruhi kebiasaan
makan diantaranya:
a. Kedua orangtua yang bekerja diluar rumah dapat memengaruhi tipe
makanan yang dimakan (misal makanan cepat saji,makanan kotak, menu
seimbang termasuk pemilihan masing-masing kelompok makanan).
b. Pendapatan (makan direstoran, kemampuan untuk membeli beragam
makanan).
c. Kapan dan darimana makanan dimakan (misal dimeja makan,dalam
keluarga, sendiri, didepan tv, pada waktu makan berbeda, makan
sepanjang hari).
d. Keyakinan (misal keyakinan agama, keyakinan bahwa makan apa saja
akan membuat sehat, tidak toleransi terhadap makan sampah,
menggunakan makanan sebagai penghargaan, apa dan bagaimana pria
dan wanita harus makan.
e. Tingkat aktivitas (memengaruhi jumlah kalori yang dibutuhkan).
f. Konsumsi alkohol dan obat terlarang.
3. Gangguan Kesehatan
Penyakit tertentu dapat mengganggu status nutrisi seseorang. Mual, muntah,
sakit gigi, gangguan menelan, atau esofagus meradang dapat memengaruhi
kemampuan seseorang untuk memproses makanan secara mekanik dan juga
menghambat selera terhadap makanan. Kelainan tertentu (misal infeksi,
hipertiroidisme) meningkatkan laju metabolisme yang selanjutnya mengarah
pada meningkatnya permintaan akan nutrien.
Universitas Sumatera Utara
10
2.1.4 Nutrisi yang Penting untuk Ibu Hamil
1. Kalori
Kebutuhan energi pada kehamilan trimester I memerlukan tambahan
100 Kal per hari (menjadi 1.900 Kal-2.000 Kal per hari). Ini berarti sama
dengan menambah 1 potong (50 g) daging sapi atau 2 buah apel dalam menu
sehari.
Selanjutnya saat trimester II dan III, tambahan energi yang dibutuhkan
meningkat sampai 300 Kal per hari, atau sama dengan mengonsumsi
tambahan 100 g daging ayam atau minum 2 gelas susu sapi cair.
Untuk meyakinkan agar penggunaan kalori selama kehamilan
berlangsung adekuat, masukan energi harus diatas 36 kalori/kg/hari.
Kecukupan yang dianjurkan,sebanyak 40 kalori/kg/hari dalam distribusi yang
seimbang, yaitu protein kurang lebih 15%, lemak kurang lebih 30%, dan
karbohidrat kurang lebih 55%.
Kebutuhan energi waktu hamil adalah 300-500 kalori lebih banyak
dari sebelum hamil yaitu trimester pertama atau < 2 minggu kebutuhannya
sangat sedikit, trimester kedua atau 12-28 minggu, kalori dibutuhkan untuk
penambahan darah, pertumbuhan uterus, pertumbuhan payudara, dan
penimbunan lemak, sedangkan trimester ketiga atau >28 minggu kalori
digunakan khususnya untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
KEBUTUHAN KALORI
Usia Kebutuhan Kalori
Sehari
Kebutuhan Kalori
Sehari Selama Hamil
11-15 tahun 2200 kkl 2500 kkl
15-22 tahun 2100 kkl 2400 kkl
23-50 tahun 2000 kkl 2300 kkl
Tambahan energi/kkl yang dibutuhkan selama masa hamil ditentukan
oleh perubahan BMR wanita, berat terhadap tinggi yang biasa dimiliki
wanita, aktifitas fisik, dan usia. Peningkatan kebutuhan basal ini plus energi
yang dibutuhkan untuk metabolisme jaringan baru adalah sekitar 80.000
kalori sepanjang masa hamil. Hal ini berarti 300 lebih banyak selama
Universitas Sumatera Utara
11
trimester kedua dan ketiga untuk wanita dengan berat standar terhadap tinggi
pada saat konsepsi atau peningkatan masukan energi sebesar 10%-15%.
Misalnya kebutuhan tambahan 300 kalori ini dapat diperoleh dengan
menambahkan satu cangkir susu rendah lemak, dua potong roti, dan sebuah
jeruk kedalam asupan normal sehari-hari. Selama trimester pertama
kebutuhan nutrisi lebih bersifat kualitatif dari pada kuantitatif, yang berarti
diet ibu hamil, harus seimbang dan mencakup beraneka ragam makanan,
tidak harus berlebih dari makanan yang biasa dikonsumsi. Ibu dengan berat
badan rendah (<19) atau melakukan kegiatan berat selama hamil maka
memerlukan energi tambahan. Pada trimester terakhir kehamilan adalah
dimana kebanyakan pertumbuhan janin berlangsung serta terjadi penimbunan
simpanan lemak, besi, dan kalsium untuk kebutuhan pertumbuhan pascanatal.
Kebutuhan masukan energi harus dibuat secara individual, tidak bisa
disamaratakan bagi semua ibu hamil. Wanita hamil obesitas dianjurkan untuk
memakai berat badan yang diinginkan sebagai patokan untuk menghitung
kebutuhan energi. Pembatasan masukan energi juga membatasi zat gizi
tertentu yang dibutuhkan sebagai pendukung keberhasilan kelangsungan
kehamilan, kebutuhan protein yang optimal pada masa hamil sekurang-
kurangnya 30 kkl per kilogram berat badan per hari, jika kurang maka protein
makanan lebih banyak dipakai sebagai sumber energi dari pada untuk sintesis
organ-organ janin dan ibu dijaringan. Pembatasan makanan yang tepat juga
dapat menghasilkan keton karena lemak akan dikatabolisme untuk
menghasilkan energi yang dibutuhkan, sehingga perkembangan sistem saraf
pusat janin dapat terhambat oleh kondisi ketosis yang dihasilkan. Wanita
berusia lebih dari 35 tahun dapat 4% lebih rendah dari pada energi yang
dibutuhkan wanita yang berusia lebih muda, sehingga memengaruhi
kebutuhan nutrisinya, kebutuhan energi juga lebih kecil, namun kebutuhan
nutrien tertentu tidak boleh dikurangi.
Universitas Sumatera Utara
12
2. Protein
Untuk persediaan nitrogen esensial selama masa hamil dalam rangka
memenuhi tuntutan pertumbuhan jaringan janin dan ibu, dibutuhkan protein
rata-rata 925 gram yang tersimpan dalam janin. Dengan demikian, asupan
yang direkomendasikan adalah 60 gram protein setiap hari, dengan asumsi
bahwa ibu hamil mengonsumsi masukan energi yang adekuat untuk
kebutuhan sintesis jaringan. Protein tambahan harus merupakan protein yang
memiliki nilai biologis yang tinggi atau protein yang mengandung semua
asam amino esensial ,seperti daging, ikan, ayam, telur, keju, dan susu yang
bernilai biologis tinggi yang mengandung nutrien penting lainnya.
Rekomendasi masukan protein bervariasi sesuai usia, berikut ini
adalah pedoman yang dianjurkan:
a. Wanita dewasa >18 tahun, 1,3 gram protein per kilogram berat badan
saat hamil.
b. Anak remaja 15-18 tahun, 1,5 gram protein per kilogram berat badan saat
hamil
c. Anak yang lebih mudah <15 yahun, 1,7 gram protein per kilogram berat
badan saat hamil.
Peningkatan asupan pada wanita remaja usia lebih muda
dipertimbangkan bahwa tubuh mereka masih terus berkembang, juga pada
kehamilan kembar perlu tambahan protein dan nutrien lain dalam diet ibu.
Kecukupan protein yang dianjurkan untuk wanita indonesia umur 20-39 tahun
dengan berat badan 47kg sebanyak 41 gram protein sehari atau sekitar 0,8
gram/kg/hari, sebagai protein campuran.
3. Cairan
Cairan adalah salah satu nutrien yang berperan penting selama
kehamilan untuk membantu pencernaan dengan melarutkan makanan dan
membantu transportasi makanan, juga sangat penting untuk pertukaran
nutrien dan produk sampah melalui membran sel karena merupakan substansi
utama dalam sel, darah, limfa, dan cairan vital tubuh lain. Pemasukan cairan
yang cukup memperbaiki defekasi yang kadang-kadang menjadi masalah
Universitas Sumatera Utara
13
pada masa hamil, maka direkomendasikan dalam sehari dibutuhkan sekitar
enam sampai delapan gelas (1.500-2000 ml). Jus buah merupakan sumber
yang baik, sedangkan minuman yang mengandung kafein, kola ,dan beberapa
minuman ringan lainnya sebaiknya dibatasi/dihindari.
4. Vitamin dan Mineral
Vitamin adalah sekelompok senyawa kompleks organik yang
dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil agar tetap sehat. Penyakit akibat
kekurangan vitamin telah dikenal selama berabad-abad, akan tetapi tidak
diketahui penyebabnya. Skorbut, suatu penyakit akibat kekurangan vitamin C,
dahulu sering dijumpai di antara para pelaut yang mengadakan perjalanan
jauh. Ternyata penyakit tersebut dapat dicegah dengan mengonsumsi sayuran
dan buah-buahan segar. Hal ini pertama kali diperkenalkan oleh Kapten
Cook. Vitamin sendiri pertama kali diperkenalkan pada tahun 1912 oleh
Hopkins. Unsur mineral adalah unsur kimia selain karbon, hidrogen, oksigen
dan nitrogen yang dibutuhkan oleh tubuh.
Dalam makanan, unsu-unsur tersebut kebanyak terdapat dalam bentuk
garam-garam organik, seperti natium klorida. Namun, beberapa mineral juga
terdapat bentuk senyawa organik seperti sulfur dan fosfor. Sekitar 45 berat
tubuh manusia tersusun atas unsur mineral. Sejumlah mineral, seperti kalsium
dan fosfor, terdapat dalam jumlah yang relatif besar di dalam sel tubuh.
Ibu hamil perlu diberi suplemen multivitamin dan mineral sejalan
dengan meningkatnya kebutuhan ibu akan gizi semasa hamil. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa pemberian suplemen yang mengandung satu
vitamin dan mineral seperti vitamin A, B1, B2, B6, B12, C, D, E, niasin,
mineral, yodium, zat tembaga, dan selenium. Zat-zat tersebut bermanfaat
untuk membantu pertumbuhan, mencegah infeksi dan anemia, mengurangi
jumlah berat badan bayi lahir rendah (BBLR), serta menurunkan angka
kematian ibu dan angka kematian bayi.
Pada waktu hamil keperluan zat besi sangat meningkatkan untuk
pembentukan darah janin dan persediaan ibu masa laktasi sampai 6 bulan
sesudah melahirkan, karena air susu ibu tidak mengandung garam besi.
Universitas Sumatera Utara
14
Persediaan ibu sebagai cadangan untuk penggantian darah yang hilang pada
waktu persalinan.
a. Vitamin A
Meskipun kebutuhan vitamin A meningkat selama kehamilan, suplemen
vitamin A jarang direkomendasikan untuk wanita hamil karena dapat
menyebabkan cacat lahir. Cara terbaik untuk meningkatkan asupan
vitamin A adalah melalui berbagai sumber makanan seperti susu, ikan,
telur, dan margarine. Hati mengandung vitamin A yang terlalu tinggi dan
hal ini berhubungan dengan cacat lahir, sehingga konsumsi hati selama
kehamilan sebaiknya dihindari.
b. Vitamin B Kompleks
Dijumpai pada serealia, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi,
telur, dan produk susu. Vitamin B Kompleks berguna untuk menjaga
sistem saraf, otot, dan jantung agar berfungsi secara normal.
c. Vitamin C
Kebutuhan rata-rata vitamin C bagi ibu hamil dan menyusui adalah
sekitar 50 miligram (mg). Vitamin C terutama berperan dalam
pembentukan kolagen interseluler.
Kolagen adalah senyawa protein yang antara lain banyak terdapat dalam
tulang rawan, dan kulit bagian dalam tulang. Vitamin C juga berperan
dalam proses penyembuhan luka, serta meningkatkan daya tahan tubuh
melawan infeksi dan stres.
Sumber vitamin C sebagian besar berasal sari sayuran dan buah-buahan,
terutama yang segar, seperti jeruk dan kiwi, pepaya, tomat dan paprika
kuning,merah dan hijau, serta sayuran berwarna hijau (bayam, brokoli
dan kol). Namun, mengingat vitamin C merupakan vitamin yang sangat
mudah larut dalam air, maka sebaiknya hindari pengirisan dan
penghancuran bahan makanan yang berlebihan, serta waktu pengolahan
yang lama. Pada umumnya tubuh sangat sedikit menahan vitamin C, dan
kelebihan nya akan dibuang melalui air kemih. Jadi penting bagi ibu
hamil untuk memperhatikan makanan nya agar kebutuhan vitamin C nya
dalam sehari dapat terpenuhi dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
15
d. Vitamin D
Vitamin D berperan sangat penting dalam metabolisme kalsium dan
fosfor dalam tubuh. Antara lain vitamin D dapat memperbaiki
penyerapan kalsium oleh alat pencernaan, dan ikut mengendalikan
pengeluaran dan keseimbangan mineral dalam darah. Kekurangan
vitamin ini akan menyebabkan gangguan penyerapan kalsium dan fosfor
pada saluran pencernaan dan gangguan mineralisasi struktur tulang dan
gigi. Kebutuhan vitamin D yang dianjurkan untuk ibu hamil dan
menyusui adalah 10 mcg atau 400 IU. Jumlah tersebut dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin, dan mencegah terkurasnya
vitamin D yang tersimpan dalam hati ibunya.
Vitamin D ditemukan didalam makanan sumber lemak, seperti ikan
berlemak banyak (sardines, mackerel,tuna, dan salmon), minyak ikan,
telur, susu full cream, dan mentega. Selain itu vitamin D dapat dibuat
dalam kulit, asalkan kulit mendapat kesempatan sinar matahari.
e. Vitamin E
Untuk pembentukan sel darah merah. Sumbernya biji-bijian terutama
gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau.
f. Vitamin B12
Vitamin B12 berperan dalam menjaga berbagai sel agar berfungsi
normal, terutama sel-sel saluran pencernaan,sistem urat saraf, dan sum-
sum tulang belakang. Itu sebabnya vitamin ini penting untuk
perkembangan sistem saraf bayi yang terjadi pada awal masa kehamilan.
Kebutuhan vitamin B12 bagi ibu hamil adalah 1,3 mg.
Vitamin B12 banyak didapat pada hasil ternak dan produk olahan nya.
Sedangkan hasil nabati bukan merupakan sumber vitamin B12 yang baik,
kecuali beberapa produk fermentasi seperti tempe, tauco, kecap, dan
oncom.
g. Asam folat
Asam folat merupakan vitamin yang sangat penting sebelum dan ketika
masa kehamilan, terutama diminggu-minggu awal kehamilan yaitu untuk
perkembangan sistem saraf dan sel darah, dan banyak terdapat pada
Universitas Sumatera Utara
16
sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol, dan brokoli.
Pada buah-buahan asam folat banyak terdapat pada jeruk , pisang, wortel
dan tomat. Kebutuhan asam folat selama hamil adalah 800 mcg per hari
terutama pada 12 minggu pertama kehamilan. Kekurangan asam folat
dapat mengganggu pembentukan otak, sampai cacat bawaan pada
susunan saraf pusat maupun otak janin.
Meskipin hati mengandung asam folat yang tinggi namun tidak
direkomendasikan untuk wanita yang sedang hamil atau dapat hamil,
karena kandungan vitamin A yang tinggi. Selain itu terdapat risiko
listeriosis dari hati yang masih mentah atau jika hati tidak dimasak
dengan sempurna. Kedua hal ini berresiko pada janin yang sedang
berkembang.
h. Magnesium
Kekurangan magnesium biasanya dialami oleh 5-30 % bumil dengan
ditandai adanya keluhan kram (Nocturnal Systremma). Suplementasi
secara oral dari mikronutrisi ini terbukti akan mengurangi keluhan kram
pada ibu yang sedang mengandung.
i. Zat Besi
Besi merupakan salah satu nutrien yang tidak dapat diperoleh dalam
jumlah yang adekuat dari makanan yang dikonsumsi selama kehamilan,
maka diperlukan tambahan besi dalam bentuk ferrous dengan dosis 30mg
per hari.
Rata-Rata Kebutuhan Zat Besi pada Ibu Hamil
Umur
Kehamilan
Massa Sel
(mcg/kg/hari)
Darah Merah
(mcg/kg/hari)
Janin dan Plasenta
(mcg/kg/hari)
Trimester I 0 0 14
Trimester II 50 15 80
Trimester III 50 50 114
Masa Kehamilan menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan akan
zat besi. Janin yang sedang berkembang mengambil sejumlah zat besi
dari ibunya hingga 5-6 bulan setelah lahir sehingga kebutuhan akan zat
Universitas Sumatera Utara
17
besi meningkat selama kehamilan. Kehilangan zat besi selama kehamilan
cenderung menurun karena wanita hamil tidak mengalami menstruasi
sehingga bisa menyerap zat besi dari usus dengan lebih baik. Kekurangan
zat besi pada ibu hamil dapat mengganggu metabolisme energi sehingga
dapat menyebabkan menurunnya kemampuan kerja organ-organ tubuh
yang akhirnya akan memengaruhi perkembangan janin. Kekurangan zat
besi ditandai dengan wajah pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu
makan, menurunnya kebugaran tubuh, menurunnya kekebalan dan
gangguan penyembuhan luka.
Ibu hamil banyak berisiko mengalami kekurangan zat besi dikarenakan
saat memasuki trimester kedua dan ketiga ibu mengalami hemodilusi
(pengenceran). Hal ini terjadi karena ibu hamil memproduksi cairan lebih
banyak sehingga kebutuhan akan sel darah merahnya juga bertambah.
Jumlah zat besi yang dibutuhkan semasa kehamilan berbeda per se bagi
mesternya. Pada trimester pertama, tambahan akan zat besi belum
dibutuhkan. Kondisi ini menguntungkan bagi ibu hamil yang mengalami
mual dan muntah karena mengonsumsi zat besi biasanya dapat
memperparah kondisi ini. Namun memasuki trimester II, kebutuhan akan
zat besi menjadi 35mg per hari per berat badan (sama dengan
mengonsumsi segenggam kacang hijau),atau setengah genggam daun
ibu). Kemudian bertambah menjadi 39 mikrogram per hari per berat
badan pada trimester ketiga (sama dengan mengonsumsi 1 potong
tempe).
Zat besi banyak terdapat pada sayuran hijau (seperti bayam, kangkung,
daun singkong,daun pepaya), daging dan hati. Sebaiknya tablet zat besi
diminum bersama buah-buahan yang mengandung vitamin C untuk
menambah penyerapan dan tidak dianjurkan diminum bersama susu, teh
atau kopi karena akan menghambat penyerapan. Sumber-sumber vitamin
C yang baik adalah buah jeruk, lemon, kismis,strawberry,buah kiwi,
lada,tomat dan sayuran hijau. Sedikitnya ibu hamil harus makan lima
porsi buah atau sayuran dalam sehari.
Universitas Sumatera Utara
18
j. Kalsium
Selama trimester ketiga, terjadi perpindahan sejumlah kalsium kepada
janin yang sedang memulai membentuk dan memperkuat tulang-
tulangnya. Jika ibu tidak meningkatkan asupan kalsiumnya, kebutuhan
kalsium bagi janin yang sedang dalam masa pembentukan tulang ini akan
diambil dari tulang ibunya. Kalsium berperan penting dalam mekanisme
pengaturan selama masa kehamilan dan menyusui. Kalsium juga akan
meningkatkan absorbsi intestinal yang terjadi. Rekomendasi Asupan
Harian atau Recommended Daily Intake (RDI) kalsium untuk wanita
hamil adalah 1.100 mg ( 300 mg lebih tinggi dari pada wanita yang tidak
hamil). Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin,
serta melindungi ibu hamil osteoporosis. Terdapat pada susu,yoghurt,
roti, sayuran hijau, ikan dan tulang yang lembut seperti salmon dan
sarden,aprikot kering, biji-bijian, tahu, jus jeruk,susu kedelai dan kacang-
kacangan.
Janin mengonsumsi kira-kira 250-300 mg kalsium tiap hari dari suplai
darah ibu, terutama selama trimeseter ketiga, saat lahir bayi menyimpan
kira-kira 25 gram kalsium yang dipakai untuk pertumbuhan tulang.
Metabolisme kalsium dalam tubuh ibu mengalami perubahan pada awal
kehamilan, yang mana membuat simpanan kalsium dalam tulang ibu
meningkat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan kalsium pada
trimester ketiga dan masa laktasi. Asupan kalsium yang
direkomendasikan yaitu 1.200 mg per hari/1600 mg pada ibu hamil usia
remaja.
Kebutuhan kalsium dapat dipenuhi dengan mengonsumsi susu 240cc
yang mengandung 300 mg kalsium setiap hari, yang sudah termasuk
untuk memenuhi kebutuhan tambahan protein dan beberapa nutrien
lainnya. Bahkan wanita yang mengalami intoleransi laktosa/gula susu
malah terjadi perbaikan dan dapat menoleransi susu selama hamil, bagi
ibu hamil yang tidak menghendaki susu bisa direkomendasikan
mengonsumsi yoghurt dan keju untuk memenuhi kebutuhan kalsium.
Sayuran dan kalsium berwarna hijau tua seperti kangkung, bayam, kubis,
Universitas Sumatera Utara
19
lobak hijau, termasuk jus jeruk yang diperkaya kalsium juga dapat
dikonsumsi.
k. Iodium
Kekurangan iodium saat masa kehamilan sedapat mungkin harus
dihindari. Seorang bumil idealnya harus memiliki persediaan iodium
yang mencukupi agar transfer iodium ke fetus yang dikandungnya dapat
mencukupi. Asupan iodium yang kurang dalam kehamilan dapat
menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan otak fetus, BBLR,
kretin, dan konginetal yang abnormal. Mengingat pentingnya fungsi
iodium dalam masa ini, ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi
produk-produk fortifikasi iodium seperti garam ber-iodium dan minyak
ber-iodium.
5. Air
Air merupakan sumber kehidupan yang utama bagi makhluk disamping
oksigen. Manusia dapat bertahan hidup selama beberapa minggu tanpa
makan,tetapi hanya sanggup bertahan beberapa hari tanpa mengonsumsi cairan.
Air meliputi 60%-70% berat badan individu dewasa dan 80% berat badan bayi
(potter&perry,1992). Individu dewasa dapat kehilangan cairan kurang lebih 2-3
liter/hari melalui keringat,urine,dan pernapasan. Untuk mempertahankan
keseimbangan cairan dalam sel, jumlah cairan yang keluar harus diimbangi
dengan jumlah cairan yang masuk. Individu dewasa rata-rata memerlukan 6-8
gelas air/hari.
Air memiliki peranan yang besar bagi tubuh. Selain sebagai komponen
penyusun sel yang utama,air juga berperan dalam menyalurkan zat-zat
makanan menuju sel. Fungsi air bagi tubuh sendiri adalah untuk membantu
proses atau reaksi kimia dalam tubuh serta berperan mengontrol temperatur
tubuh. Tidak ada satupun organ tubuh yang mampu berfungsi tanpa air.
Air berfungsi membantu sistem pencenaan makanan dan membantu
proses transportasi. Selama hamil terjadi perubahan nutrisi dan cairan pada
membran sel. Air menjaga keseimbangan sel, darah,getah bening, dan cairan
vital tubuh lainnya.
Universitas Sumatera Utara
20
6. Seng (Zn)
Difisiensi seng merupakan masalah serius bagi ibu hamil, karena
dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat dan cacat bawaan pada
janin. Selain dapat menjamin pertumbuhan janin, seng akan membantu
meningkatkan metabolisme enzim, sintesis protein, metabolisme hormon, dan
pengaturan imunitas selular (kekebalan melalui jaringan tubuh).
Dalam sehari, ibu hamil membutuhkan tambahan seng, misalnya
dengan mengonsumsi bahan makanan yang berasal dari laut (seafood),
terutama ikan yang berlemak tinggi, tiram, dan kerang serta daging sapi,ayam
dan keju tua (keju yang waktu fermentasinya lama).
7. Serat
Pada masa trimester kedua kehamilan, hormon progesteron
meningkat. Hal ini akan memperlambat kerja otot perut, sehingga perjalanan
makanan dalam saluran pencernaan akan berlangsung lebih lama. Bila
kebutuhan tubuh akan serat tidak terpenuhi dengan baik, maka kondisi
tersebut akan menyebabkan konstipasi (sulit buang air besar ), dan timbulnya
rasa panas dalam perut (heartburn).
Untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan serat setiap hari, sebaiknya
banyak makan buah dan sayur,serta piliihlah beras merah, beras yang tidak
disosoh terlalu putih, roti, pasta atau kue-kue yang terbuat dari tepung terigu
yang tidak disosoh (whole-wheat-fluor). Sebaiknya terlalu banyak menyantap
makanan yang diproses, seperti aneka makanan kalengan bisa menyebabkan
kekurangan serat.
Selain itu makanan yang tinggi serat akan membuat menguyah lebih
lama dan merasa kenyang lebih cepat. Hal ini dapat membantu menjaga agar
pertambahan berat badan tidak berlebihan.
Universitas Sumatera Utara
21
8. Lemak
a. Pengertian
Lemak adalah senyawa yang mengandung unsur karbon, hidrogen dan
oksigen. Lemak sendiri merupakan ester dari gliserol dan asam lemak.
Pencernaan lemak dimulai dalam lambung, karna dalam lambung tidak
ada enzim pemecah lemak.
b. Jenis-jenis Lemak
Pada dasarnya ada dua tepi asam lemak, yaitu:
1) Asam lemak jenuh. Asam lemak ini memiliki rantai hidrokarbon
yang jenuh hidrogen.
2) Asam lemak tak jenuh. Asam lemak ini memiliki rantai
hidraokarbon yang tidak jenuh-hidrogen, dan karenanya mempunyai
satu ikatan rangkap atau lebih.
c. Sumber lemak dalam diet
Sumber lemak dalam diet meliputi daging, ikan, mentega, mergarin,
susu, krim, keju, makanan panggang, minyak dan lemak untuk memasak,
telur, serta makanan lain (miasl; es krim, cokelat, kembang gula, biji-
bijian, dan kuah salad). Sayur-sayuran dan buah-buahan mengandung
sedikit lemak, kecuali kedelai (24%) dan alpokat (8%).
d. Fungsi lemak dalam susunan makanan
Sumber energi. Setiap 1 g lemak menyediakan 38 kJ (9 kkal).
1) Pembentukan jaringan adiposa. Kelebihan lemak tidak langsung
digunakan untuk energi, melainkan disimpan pada jaringan adiposa.
Jaringan ini untuk energi mempunyai tiga fungsi, yaitu menyusun
cadangan energi, membantu mencegah kehilangan panas yang
berlebihan dari dalam tubuh, serta melindungi organ peka seperti
ginjal dari kerusakan.
2) Sumber asam lemak esensial. Asam lemak esensial mutlak
diperlukan oleh tubuh agar berfungsi secara normal. Senyawa ini
tidak dapat disintesis oleh tubuh, dan karenanya harus tersedia dalam
bahan makanan yang dikonsumsi. Asam lemak esensial meliputi
Universitas Sumatera Utara
22
asam linoleat, linolenat, dan arakidonat yang pernah disebut sebagai
vitamin F.
3) Penyerapan vitamin larut-lemak. Jenis lemak tertentu dalam susunan
makanan membantu tercukupinya asupan vitamin A, D, E dan K
yang larut dalam lemak. Akan tetapi di negara-negara dengan asupan
lemak rendah, vitamin-vitamin dapat diperoleh dengan cara lain.
2.1.5 Peningkatan Berat Badan pada Ibu Hamil
Kesehatan dan pertumbuhan janin sangat dipengaruhi oleh kesehatan
ibunya. Salah satu faktor penting untuk kesehatan ibu adalah pengaturan berat
badan, yang sebaiknya dilakukan sejak ibu merencanakan kehamilan. Indeks
massa tubuh (body mass index) yang normal untuk wanita yaitu antara 19-23. Bila
berat badan ibu sebelum hamil terlalu kurus atau terlalu gemuk, maka sebaiknya
diatur dahulu agar berat badannya normal. Berikut ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan untuk pengaruh berat badan ibu terhadap kehamilan:
1. Bila berat badan ibu sebelum hamil adalah normal, makla kenaikan berat
badan ibu sebaiknya antara 9-12 kg
2. Kalau berat badan sebelumnya adalah berlebih, maka kenaikan berat
badannya cukup antara 6-9 kg
3. Bila sebelum kehamilan berat badan ibu adalah kurang, maka kenaikan berat
badan sebaiknya antara 12-15 kg
4. Jika ibu mengandung bayi kembar dua atau lebih, maka kenaikan berat badan
selama kehamilan harus lebih banyak lagi, tergantung dari jumlah bayi yang
dikandung.
Ibu sebaiknya tak perlu khwatir bila kenaikan berat badannya selama
hamil adalah masih dalam kisaran yang ideal. Kenaikan berat badan tersebut tidak
hanya disebabkan oleh timbunan lemak, namun juga akibat proses tumbuh
kembang si janin, pertambahan berat rahim, plasenta, volume darah, cairan
ketuban, cairan dalam jaringan tubuh ibu, serta membesarnya payudara.
Universitas Sumatera Utara
23
Komponen Pertambahan Berat Badan Ibu Selama Kehamilan
Jaringan ekstra uterin 1 kg
Janin 3-3,8 kg
Cairan amnion 1 kg
Plasenta 1-1,1 kg
Payudara 0,5-2 kg
Tambahan darah 2-2,5 kg
Tambahan cairan jaringan 1,5-2,5 kg
Tambahan jaringan lemak 2-2,5 kg
Total 11,5-16 kg
2.1.6 Pola Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil
Pola kenaikan berat badan ibu selama hamil dapat dilihat sebagai berikut:
1. Selama trimester pertama, biasanya terjadi kenaikan sedikit berat badan
sekitar 1-2 kg. Walaupun ibu sering merasa mual dan hilang nafsu makan,
berat badan harus tetap naik. Pada trimester ini organ, otak, pancaindera, dan
alat kelamin janin sedang dibentuk.
2. Memasuki trimester kedua, nafsu makan ibu biasanya sudah pulih sehingga
harus lebih behati-hati dalam mengatur konsumsi makanan. Kenaikan berat
badan rata-rata yang ideal pada masa ini adalah 0.35 sampai 0.4 kg
perminggu. Kenaikan berat badan akan lebih baik bila terjadi secara perlahan
dan kontiniu. Perlu diketahui, kenaikan kg per berat badan yang berlebih atau
terlalu cepat dapat menjadi indikasi terjadinya keracunan pada kehamilan dan
gangguan diabetes. Konsumsi makanan dengan gizi yang seimbang dan
bervariasi sangat dibutuhkan selama masa kehamilan. Jika perkiraan kenaikan
berat badan selama hamil adalah sekitar 12,5 kg maka tubuh ibu
membutuhkan tambahan energi sebesar 70.000-80.000 kalori. Pertambahan
kalori tersebut umumnya diperlukan pada 20 minggu terakhir masa
kehamilan, yaitu ketika pertumbuhan janin berlangsung dengan sangat pesat.
Bila 80.000 kalori dibagi dalam 40 minggu (280 hari), maka tambahan kalori
yang diperlukan oleh calon ibu adalah sekitar 285-300 kalori per hari
Universitas Sumatera Utara
24
3. Bila berat badan ibu sebelum hamil dan kenaikan berat badannya adalah
kurang dari normal, maka si bayi akan berisiko lahir dengan berat badan yang
kurang atau berat badan lahir rendah (BBLR). Bayi dengan BBRL akan
terganggu perkembangan fisik maupun kecerdasannya.
4. Bila berat badan sebelum hamil dan kenaikan berat badannya selama hamil
adalah berlebih, maka akan berisiko terhambatnya pertumbuhannya akibat
penyempitan pembuluh darah. Si ibu juga berisiko mengalami komplikasi
baik selama kehamilan maupun persalinan, seperti perdarahan, tekanan darah
tinggi, atau keracunan kehamilan (pre-eklamsia). Selain itu ibu juga akan sulit
menghilangkan kelebihan berat badannya setelah melahirkan.
2.1.7 Tanda Kecukupan dan Kekurangan Nutrisi pada Ibu Hamil
Tanda kecukupan dan kekurangan nutrisi pada ibu hamil dapat dilihat
sebagai berikut:
Bagian Tubuh Cukup Nutrisi Kurang Nutrisi
Keadaan Umum Gesit dan responsif Lesu dan apatis
Berat Badan Normal sesuai tinggi/bentuk
tubuh
Kegemukan/kekurusan
Postur Tegak, tungkai dan lengan
lurus
Bungkuk/bahu
menurun/dada cekung
Otot Kuat, kenyal, sedikit lemak
bawah kulit
Lemah, otot lunak, tidak
tegap
Saraf Perhatian baik, tidak mudah
tersinggung, refleksi normal,
mental stabil
Labil, mudah tersinggung,
refleks patela negatif,
kesadaran menurun
Pencernaan Nafsu makan baik, tidak
teraba
tumor/benjolan,pembesaran
hati dan limfa
Kurang nafsu makan,
sembelit, diare,pencernaan
kurang baik
Jantung Datak dan irama/tekanan
darah normal
Detak jantung tidak normal,
jantung membesar, irama
tidak normal/meningkat
Universitas Sumatera Utara
25
Imunitas Imunitas baik,energik, cukup
tidur
Mudah lelah, mengantuk,
lesu
Rambut Mengkilat tidak mudah
rontok/kuat
Kusam dan mudah rontok
Kulit Kelembaban cukup,warna
kulit segar
Kering, pucat, terdapat
bintik darah
Muka dan Leher Sehat, tidak ada
pembengkakan
Pembengkakan, bersisik
sekitar mulut
Bibir Licin, warna merah segar,
lembab, tidak bengkak
Kering bersisik, bengkak,
memerah, ada luka disudut
bibir mulut
Mulut Lembab, selaput lendir
bersih
Bengkak mulut,
kotor/sariawan
Gusi Merah normal, tidak ada
perdarahan
Bengkak/ mudah berdarah
Lidah Merah normal, licin tidak
ada luka
Bengkak merah tua, kotor/
ada luka
Gigi Tidak ada caries, warna
putih normal
Berlubang, ompong, posisi
tak beraturan
Mata Bersih, tidak kemerahan Kemerahan, selaout mata
kering/keruh
Kelenjar tiroid Tidak ada pembesaranm
kelenjar gondok
Pembesaran kelenjar
gondok
Kuku Sehat, tidak pucat Pucat, rapuh/infeksi
Tungkai Normal tidak ada
pembengkakan
Bengkak nyeri betis/kram
ada varises
Universitas Sumatera Utara
26
2.1.8 Makanan Seimbang Ibu Hamil dalam Sehari
Ibu hamil memerlukan makanan seimbang dalam pemenuhan nutrisi dalam
sehari-hari. Hal ini dikarenakan agar janin dapat tumbuh dan berkembang dengan
normal.
Contoh Makanan Seimbang pada Ibu Hamil dalam Sehari
Waktu Makan Menu Sedang Yang Dapat Disajikan
07.00
Nasi
Sayur kacang + daging
Telur ceplok
10.00 Bubur kacang hijau
Susu dan pisang goreng
12.00 Nasi
Gado-gado komplet
Ayam goreng
Salad buah pepaya dan tomat
16.00 Lemper dan air jeruk
Nasi
Sawi hijau dan daging
18.00 Ikan bumbu acar
Pisang raja
20.00 Pisang kukus
2.1.9 Makanan yang Harus Dihindari Ibu Hamil
Ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil, karena
kemungkinan membawa bibit penyakit atau parasit tertentu yang membahayakan
janin. Jenis bibit penyakit atau parasit yang membahayakan kandungan dan
terbawa dalam makanan adalah:
1. Listeria
Makanan yang mengandung listero ini dapat menyebabkan keguguran, bayi
lahir mati, atau keracunan darah. Bakteri listeria monocytogenes banyak
terdapat pada: produk unggas (termasuk telur), ikan atau daging sapi yang
diolah setengah matang, selada, buah dan sayuran yang tidak dicuci bersih,
Universitas Sumatera Utara
27
terutama bila dimakan dalam keadaan mentah, beberapa jenis keju
lunak,seperti brie, camembert, blue cheese serta keju lain yang dibuat dari
susu kambing atau domba.
2. Bakteri E.Coli
Sering ditemukan pada daging yang diolah setengah matang, dan susu yang
tidak mengalami pasteurisasi. Racun yang dikeluarkannya dapat merusak
usus dan ginjal.
3. Salmonella dan Toksoplasma
Untuk menghindari bakteri jenis ini, sebaiknya tidak mengonsumsi daging
dan telur dalam bentuk mentah atau setengah matang.
2.2 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar
Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh Pada Ibu hamil
2.2.1 Pengkajian
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh dapat meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi, pengkajian
fisik secara umum yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi dan diikuti tindak
lanjut yang kontinu selama hamil berupa wawancara/ data latar belakang,termasuk
riwayat diet dan evaluasi kebiasaan makan serta situasi hidup sehari-hari.
2.2.1.1 Wawancara
Status nutrisi ibu hamil dipengaruhi banyak faktor selain makanan. Oleh
karena itu, kebiasaan diet dan kebiasaan makan tidak bisa dipandang secara
terpisah dari seluruh situasi hidup wanita tersebut. Cara yang baik untuk memulai
pengkajian nutrisi adalah dengan meminta ibu hamil memberi respons terhadap
kuesioner, yang meliputi informasi kebiasaan makan, termasuk riwayat diet
dengan mengingat asupan makanan selama 24 jam terakhir dan makanan yang
sering dikonsumsi, analisis asupan makanan dengan memakai pedoman piramida
makanan, penggunaan alkohol, obat-obat terlarang, rokok (termasuk pajanan pada
asap rokok), kopi, sikap terhadap peningkatan berat badan, status emosi dalam
menghadapi kehamilan, dan rencana pemberian makan ibu untuk bayinya.
Universitas Sumatera Utara
28
1. Riwayat nutrisi
Nutrisi adalah aspek yang sangat penting selama masa kehamilan. Karena
akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin.
Pengkajian nutrisi ibu seperti menjalani diet khusus, alergi makanan, serta
faktor-faktor lain yang terkait status nutrisi menjadi sangat penting.
Diharapkan pada akhirnya ibu memiliki pengetahuan dan motivasi yang baik
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilan.
2. Riwayat makanan
Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola makanan,
tipe makanan yang dihindari ataupun yang diabaikan, makanan yang lebih
disukai sekarang, dan rencana makanan untuk selanjutnya.
3. Kemampuan makan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara lain
kemampuan mengunyah, menelan dan makan sendiri tanpa bantuan orang
lain.
4. Riwayat penggunaan obat
Meliputi penggunaan obat saat ini dan saat lalu. Apakah ibu menggunakan
obat-obatan secara legal seperti obat-obatan bebas, tembakau, obat yang
diresepkan, rokok, kafein, alkohol maupun obat-obatan secara ilegal.
Penggunaan obat-obatan yang menembus plasenta dapat menimbulkan efek
perkembangan janin dan hal ini sangat merugikan.
5. Riwayat sosial
Faktor-faktor seperti pekerjaan ibu dan pasangannya, pendidikan, status
perkawinan, latar belakang budaya dan etnik, serta status sosioekonomi perlu
diidentifikasi. Selain itu persepsi tentang kehamilan saat ini, sistem dukungan,
mekanisme koping dan pola interaksi.
6. Nafsu makan, jumlah asupan
7. Tingkat aktivitas
8. Penampilan fisik
Penampilan fisik dapat dilihat dari hasil pemeriksaan terhadap aspekaspek
berikut : rambut yang sehat berciri mengkilat, tidak kering, dan tidak
mengalami kebotakan bukan karena faktor usia; daearh diatas kedua pipi dan
Universitas Sumatera Utara
29
bawah kedua mata tidak berwarna gelap; mata carah dan tidak ada rasa sakit
atau penonjolan pembuluh darah; daerah bibir tidak kering, pecah-pecah,
ataupun mengalami pembengkakan; lidah berwarna merah gelap, tidak warna
merah terang, dan tidak ada luka pada permukaannya; gusi tidak bengkak,
tidak mudah berdarah, dan gusi yang mengelilingi gigi harus rapat serta erat
tidak tertarik kebawah sampai di bawah permukaan gigi; gigi tidak berlubang
dan tidak berwarna;kulit tubuh haus, tidak bersisik, tidak timbul bercak
kemerahan, atau tidak terjadi pendarahan yang berlebihan; kuku jari kuat dan
berwarna merah muda.
2.2.1.2 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik meliputi antropometrik, pengukuran Atropometrik
meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar lengan.
2.2.2 Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan dari hasil pengkajian, kemudian
dikelompokkan dan dianalisa untuk menemukan masalah kesehatan klien.
Selanjutnya data dasar itu digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan,
merencanakan asuhan keperawatan, serta tindakan keperawatan untuk mengatasi
masalah-masalah klien. Untuk mengelompokkannya dibagi menjadi dua data
yaitu, data sujektif yaitu data yang di dapat dari pasien langsung, dan data objektif
yaitu data yang didapat dari observasi perawat langsung kepada pasien, dan
kemudian ditentukan masalah keperawatan yang timbul.
2.2.3 Rumusan Masalah
Setelah perawat mengidentifikasi kondisi ibu hamil pada trimester pertama
melalui tahap pengkajian, maka perawat menentukan diagnosa yang berhubungan
dengan masalah yang dialami klien. Maka kemungkinan akan dapat ditemukan
beberapa diagnosa keperawatan yang terjadi pada masalah Perubahan nutrisi :
kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan :
1. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan
mual dan muntah terus-menerus
2. Risiko bayi berat badan lahir rendah (BBLR) berhubungan dengan asupan
nutrisi yang tidak adekuat
Universitas Sumatera Utara
30
3. Risiko perubahan nutrisi fetal yang berhubungan dengan berkurangnya
peredaran darah dan makanan ke fetal (janin)
4. Tidak efektifnya pola pertahanan diri yang berhubungan dengan efek
psikologis terhadap kehamilan dan perubahan peran sebagai ibu
5. Kurang pengetahuan tentang kehamilan berhubungan dengan kurang
informasi
2.2.4 Perencanaan
Setelah ditemukan masalah pada klien, perawat mengidentifikasi diagnosa
keperawatan dan menetapkan tujuan jangka pendek maupun dalam jangka
panjang. Perawat mengembangkan rencana keperawatan untuk kebutuhan klien
dan melakukan intervensi untuk melakukan asuhan keperawatan pada klien.
Adapun intervensi asuhan keperawatan yang dilakukan memerlukan keterlibatan
dari klien, suami klien dan keluarga.
No.
DX Perencanaan Keperawatan
Dx. I Tujuan dan Kriteria Hasil :
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kebutuhan
nutrisi ibu dapat terpenuhi.
Kriteria hasil :
- Terjadi Peningkatan berat badan
- Kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi
- Nafsu makan kembali normal
- Mempertahankan nutrisi melalui oral
- Mengetahui komponen diet yang bergizi adekuat
Rencana Tindakan Rasional
1. Kaji Tanda-Tanda Vital
Klien,Seperti Tekanan Darah
(TD), Pernapasan (RR), Denyut
Nadi (HR), Dan Suhu (T).
2. Anjurkan Ibu Makan Makanan
1. Untuk mengetahui keadaan umum
klien
2. Makanan yang hangat diharapkan
dapat mengurangi rasa mual
3. Makanan yang tidak berlemak dan
Universitas Sumatera Utara
31
Dalam Keadaan Hangat
3. Anjurkan Makan Makanan Yang
Tidak Berlemak Dan Berminyak
4. Anjurkan Ibu Untuk Memakan
Makanan Yang Kering Dan Tidak
Merangsang Pencernaan
(Misalnya Roti Kering Dan
Biskuit)
5. Anjurkan Ibu Makan Sedikit Tapi
Sering
6. Anjurkan Untuk Menyajikan
Makanan Yang Bervariasi
7. Anjurkan Hygiene Mulut Yang
Baik Sebelum Dan Sesudah
Makan, Gunakan Sikat Gigi Yang
Halus Untuk Menyikat Yang
Lembut
8. Berikan Ibu Motivasi Agar Mau
Menghabiskan Makanan
9. Anjurkan Ibu Untuk Menimbang
Berat Badan Secara Rutin
berminyak mengurangi
rangsangan saluran pencernaan,
sehingga diharapkan mual dan
muntah berkurang
4. Makanan kering tidak merangsang
pencernaan dan mengurangi
perasaan mual
5. Untuk menghindari mual,muntah
dan naiknya asam lambung yang
diakibatkan oleh perut kosong
6. Makanan yang bervariasi untuk
menambah nafsu makan ibu
sehingga diharapkan kebutuhan
nutrisinya dapat terpenuhi
7. Untuk menurunkan pertumbuhan
bakteri dan meminimalkan
kemungkinan infeksi
8. Ibu merasa diperhatikan dan
berusaha menghabiskan
makanannya
9. Dengan menimbang berat badan
dapat diketahui keseimbangan
berat badan sesuai usia kehamilan
dan pengaruh nutrisi
Universitas Sumatera Utara
32
No.
DX Perencanaan Keperawatan
DX. II Tujuan dan Kriteria Hasil :
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan risiko bayi
berat lahir rendah (BBLR) dapat dihindari
Kriteria Hasil:
- Ibu mengerti risiko yang ditimbulkan akibat kurangnya nutrisi
selama kehamilan
- Ibu tidak melahirkan bayi berat badan rendah (BBLR)
Rencana Tindakan Rasional
1. Kaji tanda-tanda vital klien
2. Kaji kebutuhan nutrisi ibu
3. Observasi tanda-tanda kekurangan
nutrisi
4. Observasi dan catat kejadian mual
dan muntah
5. Jelaskan pentingnya nutrisi yang
adekuat selama kehamilan
6. Jelaskan bahaya kurang nutrisi
selama kehamilan
1. Untuk mengetahui keadaan umum
klien melalui tanda-tanda vital
2. Dengan mengetahui kebutuhan
nutrisi ibu dapat dinilai sejauh
mana kekurangan nutrisi pada ibu
dan menentukan langkah
selanjutnya
3. Untuk mengetahui sejauh mana
kekurangan nutrisi akibat muntah
yang berlebihan
4. Mengawasi masukan kalori atau
kualitas kekurangan konsumsi
makanan
5. Meningkatkan pengetahuan klien
dan keinginan untuk mencukupi
kebutuhan nutrisi
6. Untuk mendorong ibu memenuhi
kebutuhan nutrisi selama
kehamilan
Universitas Sumatera Utara
33
No.
DX Perencanaan Keperawatan
DX. III
Tujuan dan Kriteria Hasil
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan perkembangan
janin tidak terganggu
Kriteria Hasil :
- Tidak terjadi perubahan terhadap janin
- Peredaran darah makanan kejanin tidak berkurang
- Tinggi fundus uterus sesuai dengan usia kehamilan
- Denyut jantung janin dalam keadaan normal
Rencana Tindakan Rasional
1. Jelaskan pada ibu mengenai
pentingnya nutrisi bagi
pertumbuhan dan perkembangan
janin
2. Periksa fundus uteri
3. Pantau denyut jantung janin
1. Agar ibu menyadari akan
pentingnya nutrisi bagi janin dan
ibu mengetahui akan kebutuhan
nutrisinya
2. Tinggi fundus uterus yang tidak
sesuai dengan usia kehamilan
dapat menjadi bahan penilaian
akan nutrisi janin
3. Denyut jantung yang masih dalam
keadaan normal dan aktif
menandakan janin dalam keadaan
baik
Universitas Sumatera Utara
34
No.
DX Perencanaan Keperawatan
DX. IV Tujuan dan Kriteria Hasil
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pola
pertahanan diri efektif
Kriteria Hasil :
- Ibu menjadi lebih percaya diri
- Masalah yang dihadapi ibu terutama mengenai kehamilan
teratasi
- Ibu merasa diperhatikan
Rencana Tindakan Rasional
1. Bantu ibu untuk mengungkapkan
perasaannya secara langsung
terhadap kehamilan
2. Dengarkan keluhan ibu dengan
penuh perhatian
3. Diskusikan dengan ibu mengenai
masalah yang dihadapi dan
pemecahan masalah yang dapat
dilakukan
4. Bantu ibu untuk memecahkan
masalahnya, terutama yang
berhubungan dengan kehamilan
5. Dukung ibu dalam pemenuhan
pemecahan masalah yang
konstruktif
6. Libatkan keluarga dalam
kehamilan ibu
1. Dengan mengungkapkan
perasaannya, dapat diketahui
reaksi ibu terhadap kehamilannya
2. Ibu merasa diperhatikan dan tidak
sendiri dalam mengatasi
masalahnya
3. Melalui diskusi dapat diketahui
koping ibu dalam mengatasi
masalahnya
4. Dengan membantu memecahkan
masalah ibu, maka perawat dapat
menemukan pola koping ibu yang
efektif
5. Dukungan dapat menambah rasa
percaya diri ibu dalam
menemukan pemecahan masalah
6. Keluarga dapat diajak bekerja
sama dalam memberikan
dukungan pada ibu terhadap
kehamilannya
Universitas Sumatera Utara
35
No.
DX Perencanaan Keperawatan
DX. V Tujuan dan Kriteria Hasil
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan asuhan Keperawatan maka diharapkan
pengetahuan pasien mengenai kehamilan menjadi adekuat.
Kriteria Hasil:
- Klien mengetahui setiap perubahan yang terjadi selama
kehamilan
- Klien mengetahui pemenuhan nutrisi yang adekuat selama
kehamilan
- Klien mengetahui gejala yang ditimbulkan selama kehamilan
- Klien dapat mengikuti instruktur dan prosedur perawatan
- Klien dapat menunjukkan prilaku kesehatan yang positif
Rencana Tindakan Rasional
1. Kaji tanda-tanda vital klien
2. Kaji kesiapan klien untuk belajar
mengenai perubahan yang terjadi
selama kehamilan, pemenuhan
nutrisi,dan gejala yang
ditimbulkan.
3. Libatkan orang terdekat dalam
proses belajar mengajar, seperti
suami, dan keluarga.
4. Berikan informasi tentang
kehamilan
1. Untuk mengetahui keadaan umum
klien melalui tanda-tanda vital
2. Faktor-faktor seperti kurang
kesadaran tentang kebutuhan
informasi dapat mempengaruhi
kesiapan untuk belajar
3. Dukungan dari orang terdekat
dapat membantu menguatkan
prinsip-prinsip belajar-mengajar
4. Memberikan dasar pengetahuan
yang tepat tentang kehamilan
Universitas Sumatera Utara
36
2.3 Asuhan Keperawatan Kasus
PROGRAM DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
2.3.1 Pengkajian
I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. R
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 25 tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : Strata Ekonomi
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jalan Mawar Gg.Masjid Sari Rejo
Golongan Darah : B
Tanggal Pengkajian : 22 Mei 2017
II. KELUHAN UTAMA
Ny.R mengatakan sering mengalami mual dan muntah pada pagi hari sehari bisa
lebih dari 6-7 kali, mudah lelah, sakit kepala dan tidak nafsu makan.
III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
A. Provocative/palliative
1. Apa penyebabnya
Tekanan darah ibu rendah, dan ibu mengatakan sakit kepala, mual dan
muntah, serta tidak nafsu makan.
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan
Ibu mengatakan biasanya ibu langsung beristirahat.
Universitas Sumatera Utara
37
B. Quantity/Quality
1. Bagaimana dirasakan
Ny.R mengatakan sering merasa kelelahan, mual dan muntah, tidak nafsu
makan malas bergerak/beraktivitas, dan ingin selalu tidur.
2. Bagaimana dilihat
Ny.R terlihat lesu, tidak bersemangat, dan wajah ibu tidak terlihat segar.
C. Severity
Ny.R mengatakan keadaan yang ditimbulkan akibat kehamilannya sangat
mengganggu dibandingkan sebelum mengalami kehamilan, namun ibu
bahagia atas kehamilannya tersebut.
D. Time
Ibu mengatakan mual dan muntah terjadi pada pagi hari.
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Penyakit yang pernah dialami
Ny.R mengatakan memiliki riwayat penyakit maag sebelum menikah
2. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
Ny.R mengatakan tidak pernah berobat kerumah sakit hanya membeli obat
diwarung.
3. Pernah dirawat/dioperasi
Ny.R mengatakan tidak pernah dirawat dirumah sakit dan tidak pernah
dioperasi.
4. Lama dirawat
–
5. Alergi
Ny.R mengatakan tidak memiliki riwayat alergi makanan dan obat-obatan.
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang tua
Ny.R mengatakan orang tua nya tidak memiliki riwayat penyakit.
B. Saudara kandung
Ny. R mengatakan bahwa saudaranya tidak ada yang menderita penyakit
serius.
Universitas Sumatera Utara
38
C. Penyakit keturunan yang ada
Ny. R mengatakankeluarganya tidak mempunyai penyakit Keturunan
D. Anggota keluarga yang meninggal
Tidak ada anggota keluarga Ny.R yang meninggal Dunia
E. Penyebab meninggal
Tidak Ada
VI. RIWAYAT OBSTETRIK
G : 1 P : 0 A : 0 HPHT : 05-03-2017 TTP : 12-12-2017
No Umur Komplikasi/Masalah Kondisi
Anak
Penolong
Kehamilan Persalinan Nifas
1. Hamil
ini
- - - -
VII. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
Ny.R terlihat lemah, wajah tidak tampak segar, mata terlihat sayu, mukosa
bibir kering.
B. Tanda-Tanda vital
Suhu tubuh : 37 °C
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
Nadi : 95 x/menit
Pernafasan : 22 x / menit
TB : 155 cm
BB : 28 kg
C. Pemeriksaan head to toe
Mulut dan faring
Keadaan bibir : mukosa bibir kering
Keadaan lidah : Bersih, normal, kekuatan otot lidah baik,
fungsi pengecapan baik.
Orofaring : tidak dikaji
Universitas Sumatera Utara
39
Pemeriksaan Integument
Kebersihan : Bersih
Kehangatan : Hangat
Warna : Kuning Langsat
Turgor : Kembali > 2 detik
Kelainan pada kulit : Tidak ada.
Pemeriksaan payudara dan ketiak
Ukuran dan bentuk : Tidak dikaji.
Warna payudara dan aerola : Tidak dikaji.
Kondisi payudara dan putting : Tidak dikaji.
Produksi ASI : Tidak dikaji.
Aksila dan klafikula : Tidak dikaji.
Pemeriksaan thorak/dada
Inspeksi thorak : Tidak dikaji.
Pernafasan : Nafas Ny. R normal, frekuensi nafas
22x/menit, suara nafas vesikuler.
Tanda kesulitan bernafas : tidak terdapat kesulitan bernafas
Pemeriksaan paru
Palpasi getaran suara : tidak dikaji
Perkusi : tidak dikaji
Auskultasi : tidak dikaji
Pemeriksaan jantung
Inpeksi : tidak dikaji
Auskultasi : tidak dikaji
Perkusi : tidak dikaji
Palpasi : tidak dikaji
Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : normal
Auskultasi : tidak dikaji
Palpasi : tidak dikaji
Universitas Sumatera Utara
40
Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya
Genitalia : tidak dikaji
Anus dan perineum : tidak dikaji
Pemeriksaan musculoskeletal/ekstremitas : tidak dikaji
Fungsi neurologi : tidak dikaji
Fungsi motorik : tidak dikaji
VIII. KEBIASAAN SEHARI-HARI
Pola makan dan minum
Frekuensi makan sehari : 2 x/hari
Nafsu/selera makan : nafsu makan Ny. R kurang.
Nyeri ulu hati : tidak ada
Alergi : tidak ada riwayat alergi
Mual dan muntah : ada
Waktu pemberian makan : sesuai keinginan Ny.R
Jumlah dan jenis makan : menu biasa
Waktu pemberian cairan/minum : minum sehabis makan, setiap kali
haus.
Masalah makan dan minum : Ny.R tidak mengalami kesulitan
menelan maupun mengunyah.
Pola kegiatan/aktifitas
Kegiatan Mandiri Sebahagian Total
Makan
BAB
BAK
Ganti pakaian
Untuk aktifitas ibadah Ny. R dapat melakukan nya sendiri seperti biasanya.
Universitas Sumatera Utara
41
Pola eliminasi
BAB
Pola BAB : Pasien BAB 1 x/hari, biasanya
pagi hari di kamar mandi.
Karakter feses : Tidak dikaji
Riwayat perdarahan : Tidak pernah
BAK
Pola BAK : Pasien BAK > 8 x / hari
Karakter urin : tidak dikaji
Nyeri saat BAK : Tidak ada
Riwayat penyakit ginjal dan saluran kemih: Tidak ada
Universitas Sumatera Utara
42
2.3.2 Analisa Data
No Data Penyebab Masalah
Keperawatan
1 DS :
Ny.R mengatakan sering
mual dan muntah pada
pagi hari, sehari bisa lebih
dari 6-7 kali, mudah lelah,
sakit kepala, dan tidak
nafsu makan.
DO :
Wajah Ny.R tampak
pucat
Keadaan Umum :
Lemah
Mukosa bibir kering
Tanda-tanda Vital:
TD : 90/60 mmHg
T : 37 °C
N : 95 x/i
RR : 22 x/i
BB : 28 kg
TB : 155
Hiperemesis gravidarum
Terjadi perubahan hormon
Peningkatan hormon
Progesteron
Mual dan muntah
Hilang nafsu makan
Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
Perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh yang
berhubungan
dengan mual
dan muntah
terus-menerus
2 DS :
Ibu mengatakan akibat
mual dan muntah yang
dialaminya, ibu menjadi
tidak nafsu makan dan
hanya menghabiskan nasi
sebanyak 2-3 sendok
makan dalam sehari dan
tidak ada tambahan
makanan yang dimakan
Nutrisi tidak adekuat
Berat Badan ibu menurun
(tidak dalam batas normal
sesuai dengan usia
kehamilan)
Risiko bayi berat badan
lahir normal
Risiko bayi
berat badan
lahir rendah
(BBLR)
berhubungan
dengan asupan
nutrisi yang
tidak adekuat
Universitas Sumatera Utara
43
oleh ibu.
DO :
K/U : tampak lemah
TD : 90/60 mmHg
BB: 28 kg
TB : 155 cm
(BBLR)
3 DS :
Ny.R mengatakan
kurang mengetahui
informasi mengenai
kehamilan.
Ny.R mengatakan
kurang pengalaman.
DO :
Ny.R banyak bertanya
seputar kehamilan
Ny.R tidak mengetahui
pemenuhan nutrisi
pada saat kehamilan
Ny.R tidak mengetahui
tanda dan gejala yang
ditimbulkan pada saat
kehamilan
Ny.R banyak bertanya
mengenai perubahan-
perubahan yang terjadi
pada saat kehamilan.
Kurang informasi
Kurang
pengetahuan
tentang
kehamilan
berhubungan
dengan kurang
informasi
Universitas Sumatera Utara
44
2.3.3 Rumusan Masalah
1. Gangguan nutrisi (pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh)
2. Risiko bayi berat lahir rendah (BBLR)
3. Kurang pengetahuan tentang kehamilan
2.3.4 Diagnosa Keperawatan (Prioritas)
1. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan
mual dan muntah terus-menerus
2. Risiko bayi berat badan lahir rendah (BBLR) berhubungan dengan asupan
nutrisi yang tidak adekuat
3. Kurang pengetahuan tentang kehamilan berhubungan dengan kurang
informasi
Universitas Sumatera Utara
45
2.3.5 Perencanaan Keperawatan dan Rasional
No. Dx Perencanaan Keperawatan
Dx. I Tujuan dan Kriteria Hasil :
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kebutuhan
nutrisi ibu dapat terpenuhi.
Kriteria hasil :
Terjadi Peningkatan berat badan
Kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi
Nafsu makan kembali normal
Mempertahankan nutrisi melalui oral
Mengetahui komponen diet yang bergizi adekuat
Rencana Tindakan Rasional
1. Kaji tanda-tanda vital
klien,seperti Tekanan Darah
(TD), Pernapasan (RR), Denyut
nadi (HR), dan suhu (T).
2. Berikan makanan dalam
keadaan hangat
3. Anjurkan makan makanan yang
tidak berlemak dan berminyak
4. Anjurkan ibu untuk memakan
makanan yang kering dan tidak
merangsang pencernaan
(misalnya roti kering dan
biskuit)
5. Berikan ibu makan sedikit tapi
sering
6. Anjurkan untuk menyajikan
makanan yang bervariasi
7. Anjurkan hygiene mulut yang
baik sebelum dan sesudah
1. Untuk mengetahui keadaan umum
klien
2. Makanan yang hangat diharapkan
dapat mengurangi rasa mual
3. Makanan yang tidak berlemak dan
berminyak mengurangi rangsangan
saluran pencernaan, sehingga
diharapkan mual dan muntah
berkurang
4. Makanan kering tidak merangsang
pencernaan dan mengurangi perasaan
mual
5. Untuk menghindari mual,muntah dan
naiknya asam lambung yang
diakibatkan oleh perut kosong
6. Makanan yang bervariasi untuk
menambah nafsu makan ibu
sehingga diharapkan kebutuhan
nutrisinya dapat terpenuhi
Universitas Sumatera Utara
46
makan, gunakan sikat gigi yang
halus untuk menyikat yang
lembut
8. Berikan ibu motivasi agar mau
menghabiskan makanan
9. Anjurkan ibu untuk menimbang
berat badan secara rutin
7. Untuk menurunkan pertumbuhan
bakteri dan meminimalkan
kemungkinan infeksi
8. Ibu merasa diperhatikan dan
berusaha menghabiskan makanannya
9. Dengan menimbang berat badan
dapat diketahui keseimbangan berat
badan sesuai usia kehamilan dan
pengaruh nutrisi
No. Dx Perencanaan Keperawatan
Dx. II Tujuan dan Kriteria Hasil :
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan risiko bayi
berat lahir rendah (BBLR) dapat dihindari
Kriteria Hasil:
Ibu mengerti risiko yang ditimbulkan akibat kurangnya
nutrisi selama kehamilan
Ibu tidak melahirkan bayi berat badan rendah (BBLR)
Rencana Tindakan Rasional
1. Kaji tanda-tanda vital klien
2. Kaji kebutuhan nutrisi ibu
3. Observasi tanda-tanda
kekurangan nutrisi
4. Observasi dan catat kejadian
mual dan muntah
5. Jelaskan pentingnya nutrisi yang
adekuat selama kehamilan
6. Jelaskan bahaya kurang nutrisi
selama kehamilan
1. Untuk mengetahui keadaan umum
klien melalui tanda-tanda vital
2. Dengan mengetahui kebutuhan
nutrisi ibu dapat dinilai sejauh mana
kekurangan nutrisi pada ibu dan
menentukan langkah selanjutnya
3. Untuk mengetahui sejauh mana
kekurangan nutrisi akibat muntah
yang berlebihan
4. Mengawasi masukan kalori atau
kualitas kekurangan konsumsi
makanan
Universitas Sumatera Utara
47
5. Meningkatkan pengetahuan klien dan
keinginan untuk mencukupi
kebutuhan nutrisi
6. Untuk mendorong ibu memenuhi
kebutuhan nutrisi selama kehamilan
No. Dx Perencanaan Keperawatan
Dx. III Tujuan dan Kriteria Hasil
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan asuhan Keperawatan maka diharapkan
pengetahuan pasien mengenai kehamilan menjadi adekuat.
Kriteria Hasil:
Klien mengetahui setiap perubahan yang terjadi selama
kehamilan
Klien mengetahui pemenuhan nutrisi yang adekuat selama
kehamilan
Klien mengetahui gejala yang ditimbulkan selama kehamilan
Klien dapat mengikuti instruktur dan prosedur perawatan
Klien dapat menunjukkan prilaku kesehatan yang positif
Rencana Tindakan Rasional
1. Kaji tanda-tanda vital klien
2. Kaji kesiapan klien untuk
belajar mengenai perubahan
yang terjadi selama kehamilan,
pemenuhan nutrisi,dan gejala
yang ditimbulkan.
3. Libatkan orang terdekat dalam
proses belajar mengajar, seperti
suami, dan keluarga.
4. Berikan informasi tentang
kehamilan
1. Untuk mengetahui keadaan umum
klien melalui tanda-tanda vital
2. Faktor-faktor seperti kurang
kesadaran tentang kebutuhan
informasi dapat mempengaruhi
kesiapan untuk belajar
3. Dukungan dari orang terdekat dapat
membantu menguatkan prinsip-
prinsip belajar-mengajar
4. Memberikan dasar pengetahuan yang
tepat tentang kehamilan
Universitas Sumatera Utara
48
2.3.6 Pelaksanaan Keperawatan
Hari /
Tanggal
No.
DX Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP)
Senin/
22 mei
2017
Dx. I 1. Mengkaji tanda-tanda vital
klien,seperti Tekanan Darah
(TD), Pernapasan (RR),
Denyut nadi (HR), dan suhu
(T).
2. Menganjurkan ibu makan
makanan dalam keadaan
hangat
3. Menganjurkan makan
makanan yang tidak
berlemak dan berminyak
4. Menganjurkan ibu untuk
memakan makanan yang
kering dan tidak
merangsang pencernaan
(misalnya roti kering dan
biskuit)
5. Menganjurkan ibu makan
sedikit tapi sering
6. Menganjurkan untuk
menyajikan makanan yang
bervariasi
7. Menganjurkan hygiene
mulut yang baik sebelum
dan sesudah makan,
gunakan sikat gigi yang
halus untuk menyikat yang
lembut
8. Memberikan ibu motivasi
agar mau menghabiskan
S: pasien mengatakan
mual dan muntahnya
berkurang dan nafsu
makan mulai meningkat
O : BB : 29 kg
TD : 100/70 mmhg
RR :22x/i
HR : 96x/i
T :37 °C
A: masalah teratasi
sebagian.
P: intervensi dilanjutkan
1. Menganjurkan ibu
makan makanan
dalam keadaan hangat
2. Menganjurkan makan
makanan yang tidak
berlemak dan
berminyak
3. Menganjurkan ibu
untuk memakan
makanan yang kering
dan tidak merangsang
pencernaan (misalnya
roti kering dan
biskuit)
4. Menganjurkan ibu
makan sedikit tapi
sering
5. Menganjurkan untuk
Universitas Sumatera Utara
49
makanan
9. Menganjurkan ibu untuk
menimbang berat badan
secara rutin
menyajikan makanan
yang bervariasi
6. Menganjurkan
hygiene mulut yang
baik sebelum dan
sesudah makan,
gunakan sikat gigi
yang halus untuk
menyikat yang lembut
Jumat/
26 mei
2017
Dx. II 1. Mengkaji tanda-tanda vital
klien
2. Mengkaji kebutuhan nutrisi
ibu
3. Mengobservasi tanda-tanda
kekurangan nutrisi
4. Mengobservasi dan catat
kejadian mual dan muntah
5. Menjelaskan pentingnya
nutrisi yang adekuat selama
kehamilan
6. Menjelaskan bahaya kurang
nutrisi selama kehamilan
S : ibu mengatakan nafsu
makan mulai bertambah
dan ada tambahan
makanan yang dimakan
oleh ibu.
O: TD : 100/70 mmHg
BB: 33 kg
TB : 155 cm
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi diteruskan
1. Mengkaji tanda-tanda
vital klien
2. Mengkaji kebutuhan
nutrisi ibu
3. Mengobservasi tanda-
tanda kekurangan
nutrisi
4. Mengobservasi dan
catat kejadian mual
dan muntah
5. Menjelaskan
pentingnya nutrisi
Universitas Sumatera Utara
50
yang adekuat selama
kehamilan
6. Menjelaskan bahaya
kurang nutrisi selama
kehamilan
Senin/
29 mei
2017
1. Mengkaji tanda-tanda vital
klien
2. Mengkaji kesiapan klien
untuk belajar mengenai
perubahan yang terjadi
selama kehamilan,
pemenuhan nutrisi,dan
gejala yang ditimbulkan.
3. Melibatkan orang terdekat
dalam proses belajar
mengajar, seperti suami, dan
keluarga.
4. Memberikan informasi
tentang kehamilan
S : pasien mengatakan
mengerti dan memahami
setiap perubahan yang
terjadi pada saat
kehamilan, gejala yang
ditimbulkan, dan
pemenuhan nutrisi selama
kehamilan
O : pasien dapat
mengulangi penjelasan
dengan benar.
A : masalah teratasi
P : intervensi
diberhentikan.
Universitas Sumatera Utara
51
BAB III
KESIMPILAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Setelah penulis melakukan Pengkajian yang dimulai pada tanggal 22 mei
2017 dengan cara wawancara dan pemeriksaan fisik kepada Ny.R mengenai
kebutuhan dasar nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada ibu hamil yang dimuat
dalam Asuhan Keperawatan, maka dapat disimpulkan:
Kehamilan menyebabkan perubahan-perubahan pada tubuh ibu yang
mana perubahan-perubahan tersebut dalam rangka penyesuaian tubuh ibu pada
keadaan kehamilannya. Perasaan kurang enak badan menyebabkan ibu lebih
banyak istirahat sehingga keperluaan tubuh akan makanan menjadi berkurang.
Pada bulan-bulan pertama kehamilan nafsu makan berkurang,
mual,muntah,kembung. Gejala-gejala ini bisa terjadi pada waktu pagi atau sore
hari. Tapi gejala-gejala ini akan hilang setelah kandungan mencapai minggu ke-
16.
Berdasarkan data yang diperoleh sebelum diberikan asuhan keperawatan
dari Ny.R dengan cara wawancara dan pemeriksaan fisik, Ny.R mengatakan
bahwa ini adalah kehamilan yang pertama. Ibu mengatakan merasakan mual,
muntah, pada pagi hari disertai sakit kepala, kelelahan dan tidak nafsu makan. Ibu
mengatakan gejala yang dialaminya tersebut merupakan gejala dari sebuah
penyakit. Ibu mengatakan akibat gejala yang dialaminya, frekuensi makan ibu
menjadi menurun. Ibu mengatakan berat badan ibu menurun dari 37 kg sebelum
kehamilan menjadi 28 kg setelah kehamilan. Ibu mengatakan tidak mengetahui
nutrisi yang harus dipenuhi pada masa kehamilan.
Setelah perawat memberikan asuhan keperawatan, diperoleh hasil:
1. Ny.R mengetahui tentang kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi selama
kehamilan
2. Ny.R mengetahui komponen diet yang berrgizi adekuat
3. Ny.R dapat mengenali gejala-gejala yang menunjukkan kehamilan normal
4. Ibu dan keluarganya berpartisipasi secara aktif dalam perawatannya selama
trimester kehamilan.
Universitas Sumatera Utara
52
5. Ibu menunjukkan pengetahuan yang benar dan meningkat tentang adaptasi
maternal terhadap perkembangan janin.
Berdasarkan pemeriksaan fisik yang dilakukan, diperoleh hasil:
a. TD : 110/70 mmHg
b. BB : 33 kg
c. Suhu : 37°C
d. HR : 100x/i
e. RR : 22x/i
Berdasarkan konsep rencana keperawatan, ada beberapa intervensi yang
tidak dilakukan oleh perawat yaitu:
No. DX Rencana Tindakan Kendala yang dihadapi
Dx. II Observasi dan catat
kejadian mual dan
muntah
Perawat tidak dapat mengobsevasi dan
mencatat kejadian mual dan muntah
dikarenakan mual dan muntah pada
ibu terjadi pada pukul 6.30 wib
sedangkan perawat dapat melakukan
pengkajian dimulai dari pukul 9.30
wib.
Dx. III 1. Periksa fundus uteri
2. Pantau denyut
jantung janin
Perawat tidak dapat memeriksa fundus
uteri dikarenakan ibu tidak berkenan
untuk dilakukan pemeriksaan pada
abdomen ibu, sehingga perawat tidak
dapat melakukannya.
Perawat tidak memantau denyut
jantung janin dikarenakan tidak ada
fasilitas yang memadai/tidak ada alat
untuk memantau DJJ, seperti monoral
Asuhan Keperawatan dilakukan selama tujuh hari, telah dilakukan secara
komprehensif dengan acuan rencana asuhan keperawatan, dan intervensi
berdasarkan kode etik keperawatan.
Universitas Sumatera Utara
53
3.2 Saran
Setelah penulis melakukan keperawatan pada pasien dengan masalah
kebutuhan dasar nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh khususnya pada ibu hamil,
penulis memberikan usul dan masukan positif antara lain:
1. Bagi pelayanan kesehatan
Bagi pelayanan kesehatan diharapkan dapat memberikan pelayanan
kesehatan, pendidikan kesehatan, dan pengarahan kepada klien, serta mampu
mempertahankan hubungan kerjasama yang baik antara tim kesehatan dengan
klien sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan yang
optimal. Dan khususnya bagi perawat diharapkan memberikan pelayanan
yang profesional dan komprehensif, tidak memandang suku,agama, ras, dan
budaya klien.
2. Bagi institusi pendidikan
Bagi institusi pendidikan diharapkan meningkatkan mutu pelayanan
pendidikan yang lebih berkualitas,penerapan, dan pengajaran asuhan
keperawatan kepada mahahsiswa, serta meningkatkan ilmu pengetahuan dan
memberikan keterampilan yang lebih kepada mahasiswa. Sehingga dapat
tercipta perawat yang profesional, terampil, inovatif, bermutu dan mampu
memberikan asuhan keperawatan kepada klien berdasarkan kode etik
keperawatan.
3. Bagi para ibu hamil
Diharapkan para ibu mampu memenuhi kebutuhan dasar khususnya nutrisi
selama masa kehamilan. Karena proses kompleks yang terjadi selama masa
kehamilan membutuhkan banyak suplai protein, vitamin dan mineral untuk
ibu dan bayi.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan perawatan pada ibu hamil khususnya kebutuhan dasar nutrisi
lebih optimal. Mampu menguasai ilmu pengetahuan dibidangnya serta
mampu memberikan pengarahan dan pendidikan kesehatan kepada klien
khususnya ibu hamil yang kurang pengertahuan mengenai kehamilan.
Universitas Sumatera Utara
54
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi,2008,” Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien,” Jakarta: Salemba Medika
E. Doenges, Marilynn,dkk, 2000,” Rencana Asuhan Keperawatan,” Jakarta: EGC
Fauziah, Siti dan Sutejo, 2012,” Keperawatan Maternitas Kehamilan Vol 1,”
Jakarta: Kencana
Hidayat, A.Aziz Alimul dan Musrifatul Uliyah, 2015,” Pengantar Kebutuhan
Dasar Manusia,” Jakarta : Salemba Medika
Indriyani,Diyan, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat.,2013,” Keperawatan Maternitas Pada
Area Perawatan Antenatal,” Yogyakarta: Graha Ilmu
Iqbal Mubarak, Wahit dan Nurul Chayatin,2008,” Buku Ajar Kebutuhan Dasar
Manusia Teori & Aplikasi dalam Praktik,” Jakarta: EGC
Kozier, dkk, 2011,” Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Konsep,Proses,&
Praktik,” Jakarta: EGC
Medforth,Janet, dkk,2013,” Kebidanan Oxford,” Jakarta: EGC
Mitayani, 2009,”Asuhan Keperawatan Maternitas,” Jakarta: Salemba
MedikaM.Wilkinson,Judith, dkk,2011,” Buku Saku Diagnosis
Keperawatan,” Jakarta: EGC
Musbikin,Imam, 2005,” Panduan Bagi Ibu Hamil & Melahirkan,” Yogyakarta:
Mitra Pustaka
Potter dan Perry, 2010,” Fundamental Keperawatan Buku 3 Edisi 7,” Elsevier:
Salemba Medika
W.Vaughans, Bernita,2013,” Keperawatan Dasar,” Yogyakarta: Rapha
Publishing
Universitas Sumatera Utara
Lampiran
Asuhan Keperawatan Kasus
PROGRAM DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
Pengkajian
I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. R
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 25 tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : Strata Ekonomi
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jalan Mawar Gg.Masjid Sari Rejo
Golongan Darah : B
Tanggal Pengkajian : 22 Mei 2017
II. KELUHAN UTAMA
Ny.R mengatakan sering mengalami mual dan muntah pada pagi hari sehari bisa
lebih dari 6-7 kali, mudah lelah, sakit kepala dan tidak nafsu makan.
III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
A. Provocative/palliative
1. Apa penyebabnya
Tekanan darah ibu rendah, dan ibu mengatakan sakit kepala, mual dan
muntah, serta tidak nafsu makan.
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan
Ibu mengatakan biasanya ibu langsung beristirahat.
Universitas Sumatera Utara
B. Quantity/Quality
3. Bagaimana dirasakan
Ny.R mengatakan sering merasa kelelahan, mual dan muntah, tidak nafsu
makan malas bergerak/beraktivitas, dan ingin selalu tidur.
4. Bagaimana dilihat
Ny.R terlihat lesu, tidak bersemangat, dan wajah ibu tidak terlihat segar.
C. Severity
Ny.R mengatakan keadaan yang ditimbulkan akibat kehamilannya sangat
mengganggu dibandingkan sebelum mengalami kehamilan, namun ibu
bahagia atas kehamilannya tersebut.
D. Time
Ibu mengatakan mual dan muntah terjadi pada pagi hari.
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
6. Penyakit yang pernah dialami
Ny.R mengatakan memiliki riwayat penyakit maag sebelum menikah
7. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
Ny.R mengatakan tidak pernah berobat kerumah sakit hanya membeli obat
diwarung.
8. Pernah dirawat/dioperasi
Ny.R mengatakan tidak pernah dirawat dirumah sakit dan tidak pernah
dioperasi.
9. Lama dirawat
–
10. Alergi
Ny.R mengatakan tidak memiliki riwayat alergi makanan dan obat-obatan.
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
F. Orang tua
Ny.R mengatakan orang tua nya tidak memiliki riwayat penyakit.
G. Saudara kandung
Ny. R mengatakan bahwa saudaranya tidak ada yang menderita penyakit
serius.
Universitas Sumatera Utara
H. Penyakit keturunan yang ada
Ny. R mengatakankeluarganya tidak mempunyai penyakit Keturunan
I. Anggota keluarga yang meninggal
Tidak ada anggota keluarga Ny.R yang meninggal Dunia
J. Penyebab meninggal
Tidak Ada
VI. RIWAYAT OBSTETRIK
G : 1 P : 0 A : 0 HPHT : 05-03-2017 TTP : 12-12-2017
No Umur Komplikasi/Masalah Kondisi
Anak
Penolong
Kehamilan Persalinan Nifas
1. Hamil
ini
- - - -
VII. PEMERIKSAAN FISIK
D. Keadaan umum
Ny.R terlihat lemah, wajah tidak tampak segar, mata terlihat sayu, mukosa
bibir kering.
E. Tanda-Tanda vital
Suhu tubuh : 37 °C
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
Nadi : 95 x/menit
Pernafasan : 22 x / menit
TB : 155 cm
BB : 28 kg
F. Pemeriksaan head to toe
Mulut dan faring
Keadaan bibir : mukosa bibir kering
Keadaan lidah : Bersih, normal, kekuatan otot lidah baik,
fungsi pengecapan baik.
Orofaring : tidak dikaji
Universitas Sumatera Utara
Pemeriksaan Integument
Kebersihan : Bersih
Kehangatan : Hangat
Warna : Kuning Langsat
Turgor : Kembali > 2 detik
Kelainan pada kulit : Tidak ada.
Pemeriksaan payudara dan ketiak
Ukuran dan bentuk : Tidak dikaji.
Warna payudara dan aerola : Tidak dikaji.
Kondisi payudara dan putting : Tidak dikaji.
Produksi ASI : Tidak dikaji.
Aksila dan klafikula : Tidak dikaji.
Pemeriksaan thorak/dada
Inspeksi thorak : Tidak dikaji.
Pernafasan : Nafas Ny. R normal, frekuensi nafas
22x/menit, suara nafas vesikuler.
Tanda kesulitan bernafas : tidak terdapat kesulitan bernafas
Pemeriksaan paru
Palpasi getaran suara : tidak dikaji
Perkusi : tidak dikaji
Auskultasi : tidak dikaji
Pemeriksaan jantung
Inpeksi : tidak dikaji
Auskultasi : tidak dikaji
Perkusi : tidak dikaji
Palpasi : tidak dikaji
Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : normal
Auskultasi : tidak dikaji
Palpasi : tidak dikaji
Universitas Sumatera Utara
Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya
Genitalia : tidak dikaji
Anus dan perineum : tidak dikaji
Pemeriksaan musculoskeletal/ekstremitas : tidak dikaji
Fungsi neurologi : tidak dikaji
Fungsi motorik : tidak dikaji
VIII. KEBIASAAN SEHARI-HARI
Pola makan dan minum
Frekuensi makan sehari : 2 x/hari
Nafsu/selera makan : nafsu makan Ny. R kurang.
Nyeri ulu hati : tidak ada
Alergi : tidak ada riwayat alergi
Mual dan muntah : ada
Waktu pemberian makan : sesuai keinginan Ny.R
Jumlah dan jenis makan : menu biasa
Waktu pemberian cairan/minum : minum sehabis makan, setiap kali
haus.
Masalah makan dan minum : Ny.R tidak mengalami kesulitan
menelan maupun mengunyah.
Pola kegiatan/aktifitas
Kegiatan Mandiri Sebahagian Total
Makan
BAB
BAK
Ganti pakaian
Untuk aktifitas ibadah Ny. R dapat melakukan nya sendiri seperti biasanya.
Universitas Sumatera Utara
Pola eliminasi
BAB
Pola BAB : Pasien BAB 1 x/hari, biasanya
pagi hari di kamar mandi.
Karakter feses : Tidak dikaji
Riwayat perdarahan : Tidak pernah
BAK
Pola BAK : Pasien BAK > 8 x / hari
Karakter urin : tidak dikaji
Nyeri saat BAK : Tidak ada
Riwayat penyakit ginjal dan saluran kemih: Tidak ada
Universitas Sumatera Utara
CATATAN PERKEMBANGAN
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Hari/
Tanggal
No.
Dx
Implementasi
Keperawatan Evaluasi (SOAP)
Senin/
22 Mei
2017
Dx.
I
1. Mengkaji tanda-tanda
vital klien,seperti
Tekanan Darah (TD),
Pernapasan (RR), Denyut
nadi (HR), dan suhu (T).
2. Memberikan makanan
dalam keadaan hangat
3. Menganjurkanmakan
makanan yang tidak
berlemak dan berminyak
4. Menganjurkan ibu untuk
memakan makanan yang
kering dan tidak
merangsang pencernaan
(misalnya roti kering dan
biskuit)
5. Memberikan ibu makan
sedikit tapi sering
6. Menganjurkan untuk
menyajikan makanan
yang bervariasi
7. Menganjurkan hygiene
mulut yang baik sebelum
dan sesudah makan,
gunakan sikat gigi yang
halus untuk menyikat
yang lembut
S: Ny.R mengatakan sering
mual dan muntah pada pagi
hari, sehari bisa lebih dari 6-7
kali, mudah lelah, sakit kepala,
dan tidak nafsu makan
O: BB : 28 kg
TD :90/60mmhg
RR:22x/i
HR: 96x/i
T :37 °C
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
1. Kaji tanda-tanda vital
klien,seperti Tekanan
Darah (TD), Pernapasan
(RR), Denyut nadi (HR),
dan suhu (T).
2. Berikan makanan dalam
keadaan hangat
3. Anjurkan makan makanan
yang tidak berlemak dan
berminyak
4. Anjurkan ibu untuk
memakan makanan yang
kering dan tidak
merangsang pencernaan
(misalnya roti kering dan
Universitas Sumatera Utara
8. Memberikan ibu motivasi
agar mau menghabiskan
makanan
9. Menganjurkan ibu untuk
menimbang berat badan
secara rutin
biskuit)
5. Berikan ibu makan sedikit
tapi sering
6. Anjurkan untuk
menyajikan makanan yang
bervariasi
7. Anjurkan hygiene mulut
yang baik sebelum dan
sesudah makan, gunakan
sikat gigi yang halus untuk
menyikat yang lembut
8. Berikan ibu motivasi agar
mau menghabiskan
makanan
9. Anjurkan ibu untuk
menimbang berat badan
secara rutin
Senin/
22 Mei
2017
Dx.
II
1. Mengkaji tanda-tanda
vital klien
2. Mengkaji kebutuhan
nutrisi ibu
3. Mengobservasi tanda-
tanda kekurangan nutrisi
4. Mengobservasi dan catat
kejadian mual dan
muntah
5. Menjelaskan pentingnya
nutrisi yang adekuat
selama kehamilan
6. Menjelaskan bahaya
kurang nutrisi selama
kehamilan
S : Ibu mengatakan akibat
mual dan muntah yang
dialaminya, ibu menjadi tidak
nafsu makan dan hanya
menghabiskan nasi sebanyak
2-3 sendok makan dalam
sehari dan tidak ada tambahan
makanan yang dimakan oleh
ibu.
O: TD : 90/60 mmHg
BB: 28 kg
TB : 155 cm
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Kaji tanda-tanda vital klien
Universitas Sumatera Utara
2. Kaji kebutuhan nutrisi ibu
3. Observasi tanda-tanda
kekurangan nutrisi
4. Observasi dan catat
kejadian mual dan muntah
5. Jelaskan pentingnya nutrisi
yang adekuat selama
kehamilan
6. Jelaskan bahaya kurang
nutrisi selama kehamilan
Senin/
22 Mei
2017
Dx
III
1. Mengkaji tanda-tanda
vital klien
2. Mengkaji kesiapan klien
untuk belajar mengenai
perubahan yang terjadi
selama kehamilan,
pemenuhan nutrisi,dan
gejala yang ditimbulkan.
3. Melibatkan orang
terdekat dalam proses
belajar mengajar, seperti
suami, dan keluarga.
4. Memberikan informasi
tentang kehamilan
S : - Ny.R mengatakan kurang
mengetahui informasi
mengenai kehamilan.
- Ny. R mengatakan kurang
pengalaman.
O : pasien tidak memahami
mengenai kehamilannya.
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjtkan
5. Kaji tanda-tanda vital klien
6. Kaji kesiapan klien untuk
belajar mengenai
perubahan yang terjadi
selama kehamilan,
pemenuhan nutrisi,dan
gejala yang ditimbulkan.
7. Libatkan orang terdekat
dalam proses belajar
mengajar, seperti suami,
dan keluarga.
8. Berikan informasi tentang
kehamilan
Universitas Sumatera Utara
Hari/
Tanggal
No.
Dx
Implementasi
Keperawatan Evaluasi (SOAP)
Selasa/
23 Mei
2017
Dx.
I
1. Mengkaji tanda-tanda
vital klien,seperti
Tekanan Darah (TD),
Pernapasan (RR), Denyut
nadi (HR), dan suhu (T).
2. Memberikan makanan
dalam keadaan hangat
3. Menganjurkanmakan
makanan yang tidak
berlemak dan berminyak
4. Menganjurkan ibu untuk
memakan makanan yang
kering dan tidak
merangsang pencernaan
(misalnya roti kering dan
biskuit)
5. Memberikan ibu makan
sedikit tapi sering
6. Menganjurkan untuk
menyajikan makanan
yang bervariasi
7. Menganjurkan hygiene
mulut yang
baiksebelumdansesudah
makan, gunakansikatgigi
yang halusuntukmenyikat
yang lembut
8. Memberikan ibu motivasi
agar mau menghabiskan
makanan
S: Ny.R mengatakan masih
sering mual dan muntah pada
pagi hari, lebih dari 6-7 kali,
mudah lelah, sakit kepala, dan
tidak nafsu makan
O: BB : 28 kg
TD :90/60mmhg
RR:22x/i
HR: 97x/i
T :37 °C
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
1. Kaji tanda-tanda vital
klien,seperti Tekanan
Darah (TD), Pernapasan
(RR), Denyut nadi (HR),
dan suhu (T).
2. Berikan makanan dalam
keadaan hangat
3. Anjurkan makan makanan
yang tidak berlemak dan
berminyak
4. Anjurkan ibu untuk
memakan makanan yang
kering dan tidak
merangsang pencernaan
(misalnya roti kering dan
biskuit)
5. Berikan ibu makan sedikit
tapi sering
Universitas Sumatera Utara
9. Menganjurkan ibu untuk
menimbang berat badan
secara rutin
6. Anjurkan untuk
menyajikan makanan yang
bervariasi
7. Anjurkan hygiene mulut
yang baik sebelum dan
sesudah makan, gunakan
sikat gigi yang halus untuk
menyikat yang lembut
8. Berikan ibu motivasi agar
mau menghabiskan
makanan
9. Anjurkan ibu untuk
menimbang berat badan
secara rutin
Selasa/
23 Mei
2017
Dx.
II
1. Mengkaji tanda-tanda
vital klien
2. Mengkaji kebutuhan
nutrisi ibu
3. Mengobservasi tanda-
tanda kekurangan nutrisi
4. Mengobservasi dan catat
kejadian mual dan
muntah
5. Menjelaskan pentingnya
nutrisi yang adekuat
selama kehamilan
6. Menjelaskan bahaya
kurang nutrisi selama
kehamilan
S : Ibu mengatakan akibat
mual dan muntah yang
dialaminya, ibu menjadi tidak
nafsu makan dan hanya
menghabiskan nasi sebanyak
2-3 sendok makan dalam
sehari dan tidak ada tambahan
makanan yang dimakan oleh
ibu.
O: TD : 90/60 mmHg
BB: 28 kg
TB : 155 cm
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Kaji tanda-tanda vital klien
2. Kaji kebutuhan nutrisi ibu
3. Observasi tanda-tanda
kekurangan nutrisi
Universitas Sumatera Utara
4. Observasi dan catat
kejadian mual dan muntah
5. Jelaskan pentingnya nutrisi
yang adekuat selama
kehamilan
6. Jelaskan bahaya kurang
nutrisi selama kehamilan
Selasa/
23 Mei
2017
Dx.
III
1. Mengkaji tanda-tanda
vital klien
2. Mengkaji kesiapan klien
untuk belajar mengenai
perubahan yang terjadi
selama kehamilan,
pemenuhan nutrisi,dan
gejala yang ditimbulkan.
3. Melibatkan orang
terdekat dalam proses
belajar mengajar, seperti
suami, dan keluarga.
4. Memberikan informasi
tentang kehamilan
S : - Ny.R mengatakan kurang
mengetahui informasi
mengenai kehamilan.
- Ny.R mengatakan kurang
pengalaman.
O :pasien tidak memahami
mengenai kehamilannya.
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjtkan
1. Kaji tanda-tanda vital klien
2. Kaji kesiapan klien untuk
belajar mengenai
perubahan yang terjadi
selama kehamilan,
pemenuhan nutrisi,dan
gejala yang ditimbulkan.
3. Libatkan orang terdekat
dalam proses belajar
mengajar, seperti suami,
dan keluarga.
4. Berikan informasi tentang
kehamilan
Universitas Sumatera Utara
Hari /
Tanggal
No.
Dx
Implementasi
Keperawatan
Evaluasi (SOAP)
Rabu/
24 Mei
2017
Dx.
I
1. Mengkaji tanda-tanda
vital klien,seperti
Tekanan Darah (TD),
Pernapasan (RR), Denyut
nadi (HR), dan suhu (T).
2. Memberikan makanan
dalam keadaan hangat
3. Menganjurkanmakan
makanan yang tidak
berlemak dan berminyak
4. Menganjurkan ibu untuk
memakan makanan yang
kering dan tidak
merangsang pencernaan
(misalnya roti kering dan
biskuit)
5. Memberikan ibu makan
sedikit tapi sering
6. Menganjurkan untuk
menyajikan makanan
yang bervariasi
7. Menganjurkan hygiene
mulut yang baik sebelum
dan sesudah makan,
gunakan sikat gigi yang
halus untuk menyikat
yang lembut
8. Memberikan ibu motivasi
agar mau menghabiskan
makanan
S: Ny.R mengatakan masih
mengalami mual dan muntah
pada pagi hari namun
frekuensinya mulai berkurang,
nafsu makan mulai bertambah
O: BB : 29kg
TD :100/60mmhg
RR:22x/i
HR: 97x/i
T :37 °C
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
1. Kaji tanda-tanda vital
klien,seperti Tekanan
Darah (TD), Pernapasan
(RR), Denyut nadi (HR),
dan suhu (T).
2. Berikan makanan dalam
keadaan hangat
3. Anjurkan makan makanan
yang tidak berlemak dan
berminyak
4. Anjurkan ibu untuk
memakan makanan yang
kering dan tidak
merangsang pencernaan
(misalnya roti kering dan
biskuit)
5. Berikan ibu makan sedikit
tapi sering
Universitas Sumatera Utara
9. Menganjurkan ibu untuk
menimbang berat badan
secara rutin
6. Anjurkan untuk
menyajikan makanan yang
bervariasi
7. Anjurkan hygiene mulut
yang baik sebelum dan
sesudah makan, gunakan
sikat gigi yang halus untuk
menyikat yang lembut
8. Berikan ibu motivasi agar
mau menghabiskan
makanan
9. Anjurkan ibu untuk
menimbang berat badan
secara rutin
Rabu/
24 Mei
2017
Dx.
II
1. Mengkaji tanda-tanda
vital klien
2. Mengkaji kebutuhan
nutrisi ibu
3. Mengobservasi tanda-
tanda kekurangan nutrisi
4. Mengobservasi dan catat
kejadian mual dan
muntah
5. Menjelaskan pentingnya
nutrisi yang adekuat
selama kehamilan
6. Menjelaskan bahaya
kurang nutrisi selama
kehamilan
S : Ibu mengatakan porsinasi
yang dihabiskan dalam sehari
mulai bertambah dan ada
tambahan makanan yang
dimakan oleh ibu, yaitu buah-
buahan.
O: TD : 100/70 mmHg
BB: 31 kg
TB : 155 cm
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Kaji tanda-tanda vital klien
2. Kaji kebutuhan nutrisi ibu
3. Observasi tanda-tanda
kekurangan nutrisi
4. Observasi dan catat
kejadian mual dan muntah
5. Jelaskan pentingnya nutrisi
Universitas Sumatera Utara
yang adekuat selama
kehamilan
6. Jelaskan bahaya kurang
nutrisi selama kehamilan
Rabu/
24 Mei
2017
Dx.
III
1. Mengkaji tanda-tanda
vital klien
2. Mengkaji kesiapan klien
untuk belajar mengenai
perubahan yang terjadi
selama kehamilan,
pemenuhan nutrisi,dan
gejala yang ditimbulkan.
3. Melibatkan orang
terdekat dalam proses
belajar mengajar, seperti
suami, dan keluarga.
4. Memberikan informasi
tentang kehamilan
S : - Ny.R mengatakan mulai
mengerti dan memahami gejala
dan tentang kehamilan.
O : pasien sebagian dapat
mengulangi apa yang
dikatakan perawat mengenai
kehamilannya.
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjtkan
1. Kaji tanda-tanda vital klien
2. Kaji kesiapan klien untuk
belajar mengenai
perubahan yang terjadi
selama kehamilan,
pemenuhan nutrisi,dan
gejala yang ditimbulkan.
3. Libatkan orang terdekat
dalam proses belajar
mengajar, seperti suami,
dan keluarga.
4. Berikan informasi tentang
kehamilan
Universitas Sumatera Utara
Hari /
Tanggal
No.
DX
Implementasi
Keperawatan Evaluasi (SOAP)
Kamis/
25 Mei
2017
Dx.
I
1. Mengkaji tanda-tanda
vital klien,seperti
Tekanan Darah (TD),
Pernapasan (RR), Denyut
nadi (HR), dan suhu (T).
2. Memberikan makanan
dalam keadaan hangat
3. Menganjurkanmakan
makanan yang tidak
berlemak dan berminyak
4. Menganjurkan ibu untuk
memakan makanan yang
kering dan tidak
merangsang pencernaan
(misalnya roti kering dan
biskuit)
5. Memberikan ibu makan
sedikit tapi sering
6. Menganjurkan untuk
menyajikan makanan
yang bervariasi
7. Menganjurkan hygiene
mulut yang baik sebelum
dan sesudah makan,
gunakan sikat gigi yang
halus untuk menyikat
yang lembut
8. Memberikan ibu motivasi
agar mau menghabiskan
makanan
S: Ny.R mengatakan masih
mengalami mual dan muntah
pada pagi hari namun
frekuensinya mulai berkurang,
nafsu makan mulai bertambah
O: BB : 33kg
TD :100/70mmhg
RR:22x/i
HR: 100x/i
T :37 °C
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
1. Kaji tanda-tanda vital
klien,seperti Tekanan
Darah (TD), Pernapasan
(RR), Denyut nadi (HR),
dan suhu (T).
2. Berikan makanan dalam
keadaan hangat
3. Anjurkan makan makanan
yang tidak berlemak dan
berminyak
4. Anjurkan ibu untuk
memakan makanan yang
kering dan tidak
merangsang pencernaan
(misalnya roti kering dan
biskuit)
5. Berikan ibu makan sedikit
tapi sering
Universitas Sumatera Utara
9. Menganjurkan ibu untuk
menimbang berat badan
secara rutin
6. Anjurkan untuk
menyajikan makanan yang
bervariasi
7. Anjurkan hygiene mulut
yang baik sebelum dan
sesudah makan, gunakan
sikat gigi yang halus untuk
menyikat yang lembut
8. Berikan ibu motivasi agar
mau menghabiskan
makanan
9. Anjurkan ibu untuk
menimbang berat badan
secara rutin
Kamis/
25 Mei
2017
Dx.
II
1. Mengkaji tanda-tanda
vital klien
2. Mengkaji kebutuhan
nutrisi ibu
3. Mengobservasi tanda-
tanda kekurangan nutrisi
4. Mengobservasi dan catat
kejadian mual dan
muntah
5. Menjelaskan pentingnya
nutrisi yang adekuat
selama kehamilan
6. Menjelaskan bahaya
kurang nutrisi selama
kehamilan
S : Ibu mengatakan porsi nasi
yang dihabiskan dalam sehari
mulai bertambah dan ada
tambahan makanan yang
dimakan oleh ibu, yaitu buah-
buahan dan roti kering.
O: TD : 100/70 mmHg
BB: 33 kg
TB : 155 cm
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Kaji tanda-tanda vital klien
2. Kaji kebutuhan nutrisi ibu
3. Observasi tanda-tanda
kekurangan nutrisi
4. Observasi dan catat
kejadian mual dan muntah
5. Jelaskan pentingnya nutrisi
Universitas Sumatera Utara
yang adekuat selama
kehamilan
6. Jelaskan bahaya kurang
nutrisi selama kehamilan
Kamis/
25 Mei
2017
Dx.
III
1. Mengkaji tanda-tanda
vital klien
2. Mengkaji kesiapan klien
untuk belajar mengenai
perubahan yang terjadi
selama kehamilan,
pemenuhan nutrisi,dan
gejala yang ditimbulkan.
3. Melibatkan orang
terdekat dalam proses
belajar mengajar, seperti
suami, dan keluarga.
4. Memberikan informasi
tentang kehamilan
S : - Ny.R
mengatakanmengerti dan
memahami gejala dan tentang
kehamilan.
O : pasien dapat mengulangi
apa yang dikatakan perawat
mengenai kehamilannya.
A : masalah teratasi
P : intervensi diberhentikan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara