asuhan keperawatan komunitas pada masalah phbs …

11
Available online at: http://unikastpaulus.ac.id/jurnal/index.php/jrt/ Randang Tana: Jurnal Pengabdian Masyarakat E-ISSN: 2622-0636 Volume 3, No 3, Oktober 2020 (148-157) DOI: https://doi.org/10.36928/jrt.v3i3.631 148 | Randang Tana: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat; E-ISSN: 2622-0636 ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA MASALAH PHBS DAN COVID-19 UNTUK WARGA DUSUN REJENG DESA BANGKA LELAK KABUPATEN MANGGARAI NUSA TENGGARA TIMUR Claudia Fariday Dewi 1 , Kornelia Romana Iwa 2 , Bonavantura Nursi Nggarang 3 1,2,3 Fakultas Kesehatan dan Pertanian UNIKA Santu Paulus Ruteng Jalan Ahmad Yani No. 10, Ruteng, Flores, NTT, 86518. Indonesia email: [email protected] 1 , [email protected] 2, [email protected] 3 Abstrak Salah satu penyebab utama peningkatan masalah penyakit menular adalah kurangnya kesadaran dalam menjalankan hidup bersih dan sehat (PHBS). Mencuci tangan dengan air bersih dan menggunakan sabun, memberikan ASI eksklusif, tidak merokok, beraktifitas fisik, mengkonsumsi air bersih, jamban dan memberantas jentik nyamuk, merupakan indikator PHBS dalam rumah tangga. Peningkatan masalah kesehatan seperti covid-19 dapat dicegah dengan menjalankan perilaku hidup bersih sehat. Tujuan pelaksanaan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjalankan PHBS dalam tatanan rumah tangga dengan pendekatan asuhan keperawatan komunitas. Pengabdian ini dilakukan terhadap 50 keluarga di Dusun Rejeng Desa Bangka Lelak, Kabupaten Manggarai selama 4 minggu. Hasil pengkajian terhadap sikap dan perilaku masyarakat menunjukkan 48% warga memiliki sikap negatif terhadap PHBS dan 42% warga memiliki perilaku PHBS kurang baik. Sikap warga dalam menghadapi covid-19 cenderung positif ditunjukkan dengan Sebagian besar warga menyatakan setuju dan sangat setuju terhadap upaya pencegahan penularan covid-19. Kegiatan pelayanan masyarakat bertujuan mengatasi masalah kurangnya perilaku hidup bersih sehat yang dapat berakibat pada mudahnya penularan covid-19. Pelaksanaan pengabdian didasarkan pada pemberian asuhan keperawatan komunitas berupa pengkajian, analisa data, rencana intervensi, implementasi hingga evaluasi. Intervensi pengabdian yang dilakukan berupa pendidikan kesehatan tentang perilaku hidup bersih sehat serta pendidikan kesehatan tentang cara pencegahan penularan virus corona. Dampak dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan dan kesadaran warga dalam menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat berawal dari lingkungan keluarga. Kata kunci: Perilaku Hidup Bersih Sehat; covid-19; Keperawatan Komunitas COMMUNITY NURSING CARE FOR PHBS AND COVID-19 PROBLEMS IN REJENG HAMLET, BANGKA LELAK VILLAGE, MANGGARAI REGENCY, EAST NUSA TENGGARA Abstract One of the leading causes of the increase in infectious diseases is the lack of adoption of clean and healthy living habits. Indicators of clean and healthy living habits in household arrangements include washing hands with clean water and soap, exclusive breastfeeding, not smoking, physical activity, using clean water, latrines, and eradicating mosquito larvae. The increase in health problems such as COVID-19 can be prevented by adopting healthy hygiene habits. This service

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA MASALAH PHBS …

Available online at:

http://unikastpaulus.ac.id/jurnal/index.php/jrt/ Randang Tana: Jurnal Pengabdian Masyarakat

E-ISSN: 2622-0636 Volume 3, No 3, Oktober 2020 (148-157)

DOI: https://doi.org/10.36928/jrt.v3i3.631

148 | Randang Tana: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat; E-ISSN: 2622-0636

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA MASALAH PHBS DAN COVID-19 UNTUK WARGA DUSUN REJENG DESA BANGKA LELAK

KABUPATEN MANGGARAI NUSA TENGGARA TIMUR

Claudia Fariday Dewi1, Kornelia Romana Iwa2, Bonavantura Nursi Nggarang3

1,2,3 Fakultas Kesehatan dan Pertanian UNIKA Santu Paulus Ruteng Jalan Ahmad Yani No. 10, Ruteng, Flores, NTT, 86518. Indonesia

email: [email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak

Salah satu penyebab utama peningkatan masalah penyakit menular adalah kurangnya kesadaran dalam menjalankan hidup bersih dan sehat (PHBS). Mencuci tangan dengan air bersih dan menggunakan sabun, memberikan ASI eksklusif, tidak merokok, beraktifitas fisik, mengkonsumsi air bersih, jamban dan memberantas jentik nyamuk, merupakan indikator PHBS dalam rumah tangga. Peningkatan masalah kesehatan seperti covid-19 dapat dicegah dengan menjalankan perilaku hidup bersih sehat. Tujuan pelaksanaan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjalankan PHBS dalam tatanan rumah tangga dengan pendekatan asuhan keperawatan komunitas. Pengabdian ini dilakukan terhadap 50 keluarga di Dusun Rejeng Desa Bangka Lelak, Kabupaten Manggarai selama 4 minggu. Hasil pengkajian terhadap sikap dan perilaku masyarakat menunjukkan 48% warga memiliki sikap negatif terhadap PHBS dan 42% warga memiliki perilaku PHBS kurang baik. Sikap warga dalam menghadapi covid-19 cenderung positif ditunjukkan dengan Sebagian besar warga menyatakan setuju dan sangat setuju terhadap upaya pencegahan penularan covid-19. Kegiatan pelayanan masyarakat bertujuan mengatasi masalah kurangnya perilaku hidup bersih sehat yang dapat berakibat pada mudahnya penularan covid-19. Pelaksanaan pengabdian didasarkan pada pemberian asuhan keperawatan komunitas berupa pengkajian, analisa data, rencana intervensi, implementasi hingga evaluasi. Intervensi pengabdian yang dilakukan berupa pendidikan kesehatan tentang perilaku hidup bersih sehat serta pendidikan kesehatan tentang cara pencegahan penularan virus corona. Dampak dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan dan kesadaran warga dalam menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat berawal dari lingkungan keluarga.

Kata kunci: Perilaku Hidup Bersih Sehat; covid-19; Keperawatan Komunitas

COMMUNITY NURSING CARE FOR PHBS AND COVID-19 PROBLEMS IN REJENG HAMLET, BANGKA LELAK VILLAGE, MANGGARAI

REGENCY, EAST NUSA TENGGARA

Abstract

One of the leading causes of the increase in infectious diseases is the lack of adoption of clean and healthy living habits. Indicators of clean and healthy living habits in household arrangements include washing hands with clean water and soap, exclusive breastfeeding, not smoking, physical activity, using clean water, latrines, and eradicating mosquito larvae. The increase in health problems such as COVID-19 can be prevented by adopting healthy hygiene habits. This service

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA MASALAH PHBS …

Asuhan Keperawatan Komunitas Pada….

149 | Randang Tana: Jurnal Pengabdian Masyarakat; E-ISSN: 2622-0636

aims to increase public awareness in implementing a clean and healthy lifestyle with a community nursing care approach. This service was carried out for 50 families in Rejeng Hamlet, Bangka Lelak Village, Manggarai Regency, for four weeks. The study results on community attitudes and behavior showed that 48% of residents had negative attitudes towards PHBS, and 42% of residents had poor PHBS behavior. Attitudes towards Covid-19 have mean values ranging from agreeing and strongly agree. This means that the attitude of citizens in facing Covid-19 tends to be positive. Community service activities are directed to overcome the lack of clean and healthy living habits, resulting in the easy transmission of Covid-19. Implementing community service activities is based on providing community nursing care, which consists of assessment, data analysis, intervention planning, implementation, and evaluation. Service interventions carried out were in the form of health education on hygiene and healthy living habits and health education on how to prevent transmission of the coronavirus. This community service activity's impact is an increase in knowledge and awareness of citizens in increasing hygiene and healthy living behavior starting from the family environment

Keywords: Clean Healthy Behavior; covid-19; Community Nursin

PENDAHULUAN

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang berperan terhadap prevalensi penyakit menular. Penyakit menular merupakan salah satu penyakit yang bersumber dari agen biologi (seperti virus, bakteria, atau parasit). Model tradisional epidemiologi menyebutkan terdapat tiga faktor utama penyebab timbul atau tidaknya suatu penyakit, yaitu host (pejamu), agent (agen), dan environment (lingkungan) (Sumampouw, 2017).

Kondisi lingkungan yang buruk, perilaku bersih masyarakat yang buruk, dan kurang sehat ditengarai menjadi penyebab masalah penyakit menular (Sumini et al., 2016). Contoh perilaku hidup bersih dan sehat yang buruk adalah kurangnya kesadaran untuk penyediaan air bersih dan konsumsi air minum yang sehat, perilaku mencuci tangan yang benar serta penggunaan jamban sesuai syarat kesehatan (Saini & Aminah, 2018)

Tingginya angka kejadian penyakit menular dan tidak menular dapat ditekan dengan adanya program PHBS dalam tatanan rumah tangga. Penyakit diare dan demam berdarah dapat terjadi akibat penerapan PHBS yang buruk. Namun, pada kenyataannya penerapan PHBS di negara Indonesia belum mencapai target yang

diinginkan (Raksanagara & Raksanagara, 2016)

Pelaksanaan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dicanangkan pemerintah, masih menemui banyak kendala di berbagai daerah. Sebagai contoh hasil penelitian terhadap penerapan PHBS di provinsi Bengkulu, Sulawesi selatan dan NTT menunjukkan banyak masyarakat yang masih bergantung pada kamar mandi atau toilet umum: lebih dari 30% rumah tangga tidak mempunyai kamar mandi dan toilet di dalam rumah dan 37% membuang tinja di lubang atau sungai. Untungnya untuk minum, hampir semua rumah tangga memasak terlebih dahulu sebelum diminum (96%). Kebiasaan mencuci tangan sebelum makan atau menyiapkan makanan hanya dipraktikkan oleh sekitar 71% responden. Sepertinya banyak yang menggunakan visual tangan yang kotor sebagai indikasi perlunya cuci tangan, karena 88-90% responden cuci tangan kontak dengan kotoran/hewan (Soewondo et al., 2019)

Data Riskesdas menyebutkan bahwa, rumah tangga yang telah mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) hanya mencapai 38,7% di tahun 2007. Oleh sebab itu, Kementerian Kesehatan membuat rencana strategis tahun 2010-2014 yang menargetkan rumah

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA MASALAH PHBS …

Claudia Fariday Dewi1, Kornelia Romana Iwa2, Bonavantura Nursi Nggarang3

150 | Randang Tana: Jurnal Pengabdian Masyarakat; E-ISSN: 2622-0636

tangga mempraktekkan PHBS pada tahun 2014 sebanyak 70%. Kementerian Kesehatan RI membuat Indikator Kinerja Utama dengan salah satunya melihat Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS.

Terdapat berbagai faktor penyebab kurangnya kesadaran penerapan PHBS. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara usia dan tingkat pengetahuan dengan menerapan hidup bersih dan sehat dalam rumah tangga (Prihanti et al., 2018). Hasil penelitian lain menunjukkan pengetahuan, sikap, personal hygiene, sarana air bersih, dan kebersihan alat makan dengan berhubungan dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (Fuady et al., 2020)

Peningkatan kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan lingkungan sangat dipengaruhi oleh bagaimana seseorang mampu menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat sehari-hari. Perilaku sehat yang dijalankan setiap harinya mampu melindungi seseorang dari berbagai penyakit terutama penyakit infeksi dan menular.

Salah satu penyakit infeksi yang menjadi perhatian dunia saat ini adalah virus corona atau yang biasa disebut dengan covid-19. Penyebaran virus ini menyebabkan kerugian pada berbagai bidang khususnya kesehatan dan perekonomian. Di Indonesia per tanggal 20 Agustus 2020 jumlah kasus covid-19 mencapai 155.412 dengan 111.060 pasien dinyatakan sembuh dan 6.759 orang meninggal dunia (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020)

Covid-19 memiliki gejala yang tidak spesifik dan gejala penyakit dapat berkisar dari tidak gejala (asimtomatik) hingga pneumonia berat dan kematian. Berdasarkan 55924 kasus terkonfirmasi laboratorium, tanda dan gejala khas meliputi: demam (87,9%), batuk kering (67,7%), kelelahan (38,1%), produksi sputum (33,4%), sesak napas (18,6%), sakit tenggorokan (13,9%), sakit kepala (13,6%), mialgia atau artralgia (14,8%), menggigil

(11,4%),mual atau muntah (5,0%), hidung tersumbat (4,8%), diare (3,7%), dan hemoptisis (0,9%), dan kongesti konjungtiva (0,8%). Penderita COVID-19 umumnya mengembangkan tanda dan gejala, termasuk pernapasan ringan gejala dan demam, rata-rata 5-6 hari setelah infeksi (rata-rata masa inkubasi 5-6 hari, kisaran 1-14 hari) (WHO, 2020)

Orang yang terinfeksi virus corona dapat saja tidak bergejala. Oleh karena itu upaya menjaga diri sendiri agar tidak tertular adalah yang paling tepat. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat menjadi salah satu cara penting untuk mengurangi penyebaran virus corona Pemerintah berupaya menghimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan, melalui: Mengurangi Risiko dengan mencuci dengan sabun dan air yang mengalir, kurangi Kontak Langsung (Physical Distancing), dan menjaga Kesehatan Fisik dan Mental (Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak-Direktorat Jendral Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, 2020)

Upaya pencegahan terhadap penyakit yang paling utama dan merupakan upaya pencegahan primer adalah berbagai kegiatan manusia dan perilaku manusia yang harus dilakukan oleh keluarga sebagai kelompok masyarakat terkecil yang dikenal sebagai Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sehingga penting melaksanakan pengkajian berkaitan dengan sikap serta perilaku PHBS masyarakat dengan pendekatan asuhan keperawatan komunitas.

Pelaksanaan keperawatan komunitas menjadi penting sebagai upaya mendukung pelayanan kesehatan yang bersifat preventif dan promotif. Pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas terdiri dari: menetapkan prioritas, menetapkan sasaran, menetapkan tujuan, dan menetapkan rencana. Dalam peningkatan Perencanaan asuhan keperawatan komunitas dapat dilakukan melalui kegiatan: 1)

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA MASALAH PHBS …

Asuhan Keperawatan Komunitas Pada….

151 | Randang Tana: Jurnal Pengabdian Masyarakat; E-ISSN: 2622-0636

Melakukan penyuluhan kesehatan tentang penyakit, 2) Melakukan demonstrasi keterampilan cara menangani penyakit, 3) Melakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit, 4) Melakukan kerja sama dengan pihak puskesmas dalam penanganan masalah kesehatan masyarakat (Harefa, 2019)

Hal ini akan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk ikut berperan dan berpartisipasi dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan komunitas dengan menerapakan konsep kesehatan dan keperawatan komunitas, maka tim dosen bersama mahasiswa Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Pertanian UNIKA Santu Paulus Ruteng melaksanakan kegiatan pengabdian di Dusun Rejeng Desa Bangka Lelak dengan menggunakan 2 pendekatan, yaitu pendekatan keluarga binaan dan kelompok kerja komunitas. Kegiatan pengabdian ini melibatkan masyarakat secara aktif dalam upaya peningkatan status kesehatan khususnya berkaitan dengan masalah PHBS dan covid-19.

Pengabdian pada masyarakat di wilayah kerja puskesmas Ketang Desa Bangka Lelak Dusun Rejeng dilakukan pada keluarga dengan jumlah keluarga sebanyak 50 Keluarga. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan berdasarkan rekomendasi yang diberikan oleh pihak Puskesmas Ketang. Puskesmas Ketang adalah puskesmas yang bertugas memberikan bantuan pelayanan Kesehatan primer pada warga di wilayah kecamatan Lelak dan sekitarnya. Pelaksanaan pengabdian difokuskan pada pelaksanaan PHBS masyarakat Dusun Rejeng, pengkajian masalah Kesehatan dan sikap masyarakat terhadap covid-19.

METODE PELAKSANAAN Pelaksanaan kegiatan

pengabdian dilakukan selama 4 minggu di Dusun Dusun Rejeng Desa Bangka Lelak Kabupaten Manggarai NTT. Kegiatan ini mencakup upaya-

upaya perbaikan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui kegiatan promotif dan preventif. Kegiatan dilaksanakan dengan pemberian Asuhan Keperawatan Komunitas berupa proses pengkajian, analisa data hasil pengkajian, perencanaan intervensi, implementasi dan evaluasi. Tahapan asuhan keperawatan terdiri dari kegiatan survei, ceramah, diskusi, demonstrasi. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk:

1. Pengkajian: pengkajian dilakukan dengan menggunakan angket berisi pertanyaan yang menanyakan masalah kesehatan warga. Pengkajian dilakukan dengan mengunjungi rumah warga. Selain melalui angket pengkajian juga diperoleh melalui data sekunder berupa rekapan data puskesmas watu alo tentang masalah kesehatan yang dialami warga.

2. Analisa data pengkajian, penentuan masalah dan prioritas masalah : Masalah yang dirasakan warga menjadi tampak melalui proses pengkajian yang dianalisis untuk menentukan jumlah dan persentasenya. Masalah dengan jumlah terbanyak, paling dirasakan warga, dan memiliki sumberdaya untuk diselesaikan dijadikan sebagai masalah prioritas.

3. Perencanaan Intervensi : Hasil pengkajian yang diperoleh dipaparkan kepada warga, petugas kesehatan dan pemerintah daerah setempat melalui kegiatan Musyawarah Masyarakat Dusun. Kemudian tim pengabdian masyarakat menyampaikan rencana intervensi yang akan dilaksanakan selama pengabdian.

4. Implementasi kegiatan : implementasi kegiatan meliputi penyuluhan kesehatan,

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA MASALAH PHBS …

Claudia Fariday Dewi1, Kornelia Romana Iwa2, Bonavantura Nursi Nggarang3

152 | Randang Tana: Jurnal Pengabdian Masyarakat; E-ISSN: 2622-0636

pemeriksaan kesehatan, senam dan relaksasi otot progresif pada lansia dengan hipertensi serta penyebaran leaflet. ● Penyuluhan kesehatan pada

warga meliputi: penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat, penyuluhan masalah hipertensi, penyuluhan masalah ISPA

● Pemberian leaflet yang berisi informasi kesehatan

● Pemeriksaan kesehatan dengan menggunakan alat Tensimeter, termometer, Timbangan, jam dan format pengkajian. Pemeriksaan ini meliputi Tekanan darah, suhu, nadi, pernafasan dan pengkajian riwayat kesehatan.

● Pelatihan relaksasi otot progresif bagi warga yang menderita hipertensi.

5. Evaluasi kegiatan pengabdian. Evaluasi kegiatan pengabdian dilakukan melalui Musyawarah Masyarakat Dusun.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan kegiatan

pengabdian meliputi pengkajian hingga evaluasi. Dari hasil pengkajian didapatkan informasi tentang kondisi yang mempengaruhi kesehatan di Desa Bangka Lelak, Dusun Rejeng, RT Rejeng dan RT Dese, Kecamatan Lelak maka diperlukan data yang didapatkan melalui pengkajian, yang terdiri dari kegiatan :

1. Survei sekaligus observasi di masing-masing keluarga saat pengkajian pada tanggal 18 Juli 2020 sampai 20 Juli 2020.

2. Pengumpulan data yang dilakukan dengan mendatangi rumah penduduk satu persatu dengan menggunakan instrument format pengkajian keperawatan komunitas yang difokuskan pada pengakajian PHBS dan maslaah covid-19 dan mengisi melalui wawancara dan

observasi langsung pada tanggal 21 Juli 2020.

3. Analisa data dilakukan pada tanggal 22 Juli 2020 sampai 23 Juli 2020 Data hasil pengkajian meliputi

data sikap dan perilaku terhadap masalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta sikap warga terhadap masalah covid-19.

Sikap tentang PHBS merupakan reaksi atau respon dari seseorang yang bersifat tertutup terhadap ransangan/keinginan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, ASI eksklusif, tidak merokok, beraktifitas fisik, menggunakan air bersih, jamban dan memberantas jentik nyamuk. Sikap tentang PHBS pada warga Desa Bangka Lelak, Dusun Rejeng dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Sikap terhadap PHBS pada warga Desa Bangka Lelak, Dusun

Rejeng (n=50) No Karakteristik f % 1 Positif 26 52% 2 Negatif 24 48% 50 100%

Selain pengkajian terhadap sikap PHBS masyarakat, pengkajian juga dilakukan terhadap perilaku PHBS. Perilaku PHBS adalah perilaku yang dijalankan dengan tujuan memperoleh derajat kesehatan yang optimal melalui upaya mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, ASI eksklusif, tidak merokok, beraktifitas fisik, menggunakan air bersih, jamban dan memberantas jentik nyamuk Perilaku PHBS pada warga Desa Bangka Lelak, Dusun Rejeng dapat dilihat pada tabel 2

Tabel 2. Perilaku tentang PHBS pada warga Desa Bangka Lelak, Dusun

Rejeng (n=50) No Karakteristik f % 1 Baik 29 58% 2 Kurang Baik 21 42%

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA MASALAH PHBS …

Asuhan Keperawatan Komunitas Pada….

153 | Randang Tana: Jurnal Pengabdian Masyarakat; E-ISSN: 2622-0636

50 100% Selain masalah PHBS,

pengkajian keperawatan komunitas juga ditujukan untuk melihat sikap warga dalam menghadapi masalah covid-19. Hal ini dianggap penting karena sikap yang dipilih warga

menentukan perilaku yang dijalankan. Sikap positif dalam menghadapi covid-19 menjadi upaya penting untuk mencegah penularan covid-19. Sikap warga Desa Bangka Kelak Dusun Rejeng terhadap covid-19 dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Sikap terhadap masalah COVID-19 pada warga Desa Bangka Lelak, Dusun Rejeng (n=50)

No Pernyataan mean SD 1 Orang harus menghindari kontak berdekatan dengan

orang yang tampak/kelihatan sakit dengan gejala seperti flu

3,98 1,2

2 Masker wajah dapat melindungi anda dari infeksi COVID-19

4,38 0,7

3 Orang harus berusaha menghindari menyentuh wajahnya

4,08 0,7

4 Orang harus tinggal di rumah jika mereka sakit dengan gejala mirip flu

3,86 0,8

5 Jika Orang batuk dan bersin harus ke dalam tisu sekali pakai, kemudian segera membuangnya ke tempat sampah

4,06 0,8

6 Jika tidak ada tisu di tangan, orang harus bersin / batuk ke siku, bukan tangan

3,92 0,9

7 Saya berlatih menjaga jarak sosial (membatasi kontak yang tidak perlu dengan orang-orang) untuk menghindari COVID-19

3,90 0,7

8 Orang harus mencuci tangan dengan sabun secara teratur selama 20-30 detik

3,52 0,9

1=sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=ragu-ragu, 4=setuju, 5=sangat setuju

Sikap seseorang terhadap sesuatu mempengaruhi perilaku seseorang. Hasil pengkajian sikap dan perilaku PHBS menunjukkan jumlah yang seimbang antara sikap positif dengan perilaku PHBS baik dan sikap negatif dengan perilaku PHBS kurang baik. Hal ini sejalan dengan penelitian lain yang menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan pelaksanaan PHBS. semakin baik sikap yang dimiliki keluarga maka akan semakin baik pula pelaksanaan/penerapan PHBS di tatanan rumah tangga dan sebaliknya semakin kurang baik sikap keluarga maka akan semakin tidak melaksanakan / menerapkan

PHBS di tatanan rumah tangga (Saini & Aminah, 2018)

Sikap dan perilaku PHBS yang kurang baik seperti kurang menjaga kebersihan air, jarang mencuci tangan dan lainnya memiliki dampak serius terhadap kesehatan. Air yang terkontaminasi tinja menyebabkan sekitar 1,3 juta kematian pada tahun 2015, dimana 499.000 adalah anak-anak di bawah usia 5 tahun, mewakili 8,6% kematian pada kelompok usia ini (Bennett et al., 2019; GBD 2015 Mortality and Causes of Death Collaborators, 2016). Studi lain memperkirakan bahwa pada tahun 2012, 502.000 kematian akibat diare disebabkan oleh air minum yang tidak aman,

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA MASALAH PHBS …

Claudia Fariday Dewi1, Kornelia Romana Iwa2, Bonavantura Nursi Nggarang3

154 | Randang Tana: Jurnal Pengabdian Masyarakat; E-ISSN: 2622-0636

280.000 kematian karena sanitasi yang tidak memadai, dan 297.000 karena kebersihan tangan yang buruk (Prüss-Ustün et al., 2014)

Hasil pengkajian sikap warga terhadap covid-19 menunjukkan rata-rata warga memiliki sikap positif terhadap upaya pencegahan penularan covid-19. Hal ini ditunjukkan dengan nilai mean terhadap setiap pernyataan persetujuan terhadap kebijakan pemerintah berupa protokol kesehatan selama masa pandemi seperti menjaga jarak, rajin mencuci tangan, dan menggunakan masker berada pada rentang setuju sampai sangat setuju.

Setiap orang memiliki konsep yang berbeda-beda terhdap sehat-sakit. Hal ini mempengaruhi perilaku sesorang dalam melindungi diri dari penyakit ataupu menjaga kesehatan. Beberapa factor yang dapat mempengaruhi konsep sehat-sakit seseorang adalah ; 1) faktor biologis berupa cara orang memahami kondisi fisiknya; 2) faktor psikologis yang mempengaruhi responden terhadap konsep sehat dan sakitnya sehingga dapat mempengaruhi seseorang dalam menjaga kesehatannya; 3) faktor sosial yakni pengaruh masyarakat dan keluarga terhadap konsep sehat dan sakitnya. Perilaku menjaga kesehatan seseorang dapat terbentuk dengan dipengaruhi oleh perilaku pengetahuan dan sikap responden serta health system model berupa karakteristik predisposisi, karakteristik pendukung, dan karakteristik kebutuhan yang juga dipengaruhi oleh faktor biologis, psikologis, serta sosialnya (Triyono & Herdiyanto, 2018)

Setelah data dikumpulkan, tahap selanjutnya dalam proses asuhan keperawatan komunitas adalah tahap analisa data. Hasil analisa data menunjukkan masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap masalah PHBS. Hal ini dibuktikan dengan masih cukup banyak warga dengan sikap terhadap

PHBS yang tergolong negatif (48%). Sehingga masih ada warga dengan perilaku PHBS yang kurang baik (42%).

Berdasarkan hasil analisis data maka intervensi yang diberikan pada warga dusun Rejeng adalah pendidikan kesehatan tentang PHBS dan pendidikan kesehatan tentang covid-19. Intervensi ini dimaksudkan untuk menambah pengetahuan dan kesadaran warga terhadap pentingnya PHBS dan upaya mempertahankan sikap positif terhadap pencegahan penularan covid-19.

Walaupun promosi kesehatan tidak menjadi satu-satunya cara untuk meningkatkan sikap dan perilaku sehat, namun promosi kesehatan memiliki efek positif terhadap perubahan perilaku individu. Penelitian menunjukkan ada pengaruh promosi kesehatan terhadap beberapa perubahan perilaku yaitu perilaku penimbangan bayi setiap bulan (p=0,000), perilaku mencuci tangan (p=0,000), perilaku penggunaan air bersih (p=0,000), perilaku penggunaan jamban sehat (p=0,000), perilaku pemberantasan jentik nyamuk (p=0,000), perilaku konsumsi buah dan sayur (p=0,000) (Lubis, 2019) Hasil penelitian lain juga menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan PHBS dengan pengetahuan dan terdapat hubungan yang signifikan antara PHBS dengan sikap (Matoya & Kristanti, 2020)

Gambar 1. Proses Pengkajian.

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA MASALAH PHBS …

Asuhan Keperawatan Komunitas Pada….

155 | Randang Tana: Jurnal Pengabdian Masyarakat; E-ISSN: 2622-0636

Gambar 2. Penyuluhan tentang

covid-19

Gambar 3. Penyuluhan PHBS

Perilaku hidup bersih dan sehat adalah tindakan yang dilakukan oleh perorangan, kelompok, atau masyarakat yang disesuaikan dengan aturan kesehatan untuk mendapatkan derajat kesehatan yang optimal, membantu individu itu sendiri dan berperan aktif dalam pembangunan kesehatan.

Indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga berupa persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberikan ASI Eksklusif, menimbang bayi dan balita, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, Makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap hari, tidak merokok di dalam rumah (Matoya & Kristanti, 2020)

Penerapan PHBS selama

pandemi covid-19 juga bermanfaat dalam mencegah penularan virus. Penerapan pola hidup sehat seperti rutin berolahraga, tidak merokok, beristirahat yang cukup, makan makanan sehat terbukti mampu mempertahan imunitas tubuh sehingga tidak mudah terserang virus (FAO, 2020).

Ketakutan terhadap penularan virus corona mendorong masyarakat untuk patuh terhadap peraturan pemerintah dan berbagai upaya pencegahan dengan mengubah pola hidup. Hasil penelitian di Italia menunjukkan kenaikan berat badan diamati pada 48,6% populasi; 3,3% perokok memutuskan untuk berhenti merokok; sedikit peningkatan aktivitas fisik telah dilaporkan, terutama untuk penurunan berat badan, pada 38,3% responden; kelompok populasi berusia 18-30 tahun menghasilkan kepatuhan yang lebih tinggi terhadap diet Mediterania jika dibandingkan dengan populasi yang lebih muda dan lanjut usia (p <0,001; p <0,001, masing-masing); 15% responden beralih makanan organik, membeli buah dan sayuran (Renzo et al., 2020)

Perubahan gaya hidup ke arah positif sebagai dampak pandemi covid-19 diharapkan tidak hanya terjadi di luar negeri atau hanya pada beberapa orang. Perubahan perilaku diharapkan dapat terjadi pada warga dusun Rejeng khususnya dan warga Indonesia pada umumnya.

Pelaksanaan kegiatan pengabdian selama 4 minggu di dusun Rejeng mendapat tanggapan yang positif dari warga. Masyarakat terlihat antusias pada setiap kunjungan penyuluhan kesehatan PHBS dan masalah covid-19. Kegiatan pengabdian berhasil dilaksanakan juga karena adanya dukungan dari kader kesehatan, petugas puskesmas dan pemerintah setempat yaitu kepala desa ketang dan camat lelak.

SIMPULAN DAN SARAN Kegiatan Pengabdian

masyarakat di wilayah kerja puskesmas Ketang Desa Bangka Lelak, Dusun Rejeng terlaksana sesuai dengan rencana yang telah disusun. Kegiatan terdiri dari pelaksanaan pengkajian, analisa data, intervensi hingga evaluasi. Hasil pengkajian menunjukkan masih ada sebagian warga yang

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA MASALAH PHBS …

Claudia Fariday Dewi1, Kornelia Romana Iwa2, Bonavantura Nursi Nggarang3

156 | Randang Tana: Jurnal Pengabdian Masyarakat; E-ISSN: 2622-0636

memiliki sikap dan perilaku negatif dalam penerapan perilaku hidup bersih sehat. Sedangkan hasil pengkajian sikap dalam menghadapi covid-19 menunjukkan sikap positif warga dalam upaya mengurangi angka penularan covid-19. Intervensi yang dilakukan berupa pendidikan kesehatan berupa pola hidup bersih dan sehat, Pendidikan kesehatan berhubungan dengan masalah covid-19. Oleh karena itu, agar penyebaran penyakit menular seperti covid-19 atau penyakit menular lainnya dapat diatasi, maka diharapkan kesadaran masyarakat untuk dapat secara mandiri melakukan pemeliharan kesehatan dengan pola hidup bersih dan sehat serta tetap mentaati peraturan pemerintah yang berhubungan dengan pencegahan terhadap meluasnya penularan covid-19. Bagi petugas kesehatan diharapkan untuk secara terus menerus memberikan pendidikan kesehatan tentang cara pencegahan dan penularan virus korona. Dan bagi pemerintah setempat diharapkan mampu mempertegas penerapan protokol kesehatan seperti ketertiban dalam penggunaan masker.

DAFTAR PUSTAKA

Bennett, J. E., Dolin, R., & Blaser, M. J. (2019). Mandell, Douglas, and Bennett’s Principles and Practice of Infectious Diseases E-Book. Elsevier Health Sciences.

Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak-Direktorat Jendral Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial. (2020). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Penguatan Kapabilitas Anak Dan Keluarga. Retrieved August 25, 2020, from https://www.kemsos.go.id/uploads/topics/15863905705284.pdf

Food and Agriculture Organization of the United Ation. (2020). Maintaining a healthy diet during the COVID-19 pandemic.

Food and Agriculture Organization of the United Ation. doi.org/10.4060/ca8380en

Fuady, I., Prasanti, D., & Indriani, S. S. (2020). Penerapan Teori Plan Behavior: Faktor yang Mempengaruhi Niat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. In Jurnal Berkala Kesehatan (Vol. 6, Issue 1, p. 24). https://doi.org/10.20527/jbk.v6i1.8638

GBD 2015 Mortality and Causes of Death Collaborators. (2016). Global, regional, and national life expectancy, all-cause mortality, and cause-specific mortality for 249 causes of death, 1980-2015: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2015 [Review of Global, regional, and national life expectancy, all-cause mortality, and cause-specific mortality for 249 causes of death, 1980-2015: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2015]. The Lancet, 388(10053), 1459–1544.

Harefa, E. I. J. (2019). Peningkatan Perencanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di Rumah Sakit. https://doi.org/10.31227/osf.io/385md

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). https://www.kemkes.go.id/

Lubis, A. H. (2019). Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Pada Tatanan Rumah Tangga Di Desa Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun 2019. Tesis. [Magister, Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia Medan]. http://repository.helvetia.ac.id/2285/7/ABDUL%20HAMID%20LUBIS%201702011001.pdf

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA MASALAH PHBS …

Asuhan Keperawatan Komunitas Pada….

157 | Randang Tana: Jurnal Pengabdian Masyarakat; E-ISSN: 2622-0636

Matoya, S., & Kristanti, I. (2020). hubungan pengetahuan, sikap dan karakteristik ibu dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga di wilayah kerja uptd puskesmas sunyaragi kota cirebon. In Jurnal Kesehatan (Vol. 7, Issue 2, pp. 864–873). https://doi.org/10.38165/jk.v7i2.131

Prihanti, G. S., Lista, D. A., Habibi, R., Arsinta, I. I., Hanggara, S. P., Galih, R. P., & F., S. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga Di Wilayah Kerja Puskesmas Poned X. In Saintika Medika (Vol. 14, Issue 1). https://doi.org/10.22219/sm.vol14.smumm1.6644

Prüss-Ustün, A., at.al (2014). Burden of disease from inadequate water, sanitation and hygiene in low- and middle-income settings: a retrospective analysis of data from 145 countries. Tropical Medicine & International Health: TM & IH, 19(8), 894–905.

Raksanagara, A., & Raksanagara, A. (2016). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Sebagai Determinan Kesehatan Yang Penting Pada Tatanan Rumah Tangga Di Kota Bandung. In Jurnal Sistem Kesehatan (Vol. 1, Issue 1). https://doi.org/10.24198/jsk.v1i1.10340

Renzo, L. D., Di Renzo, L., Gualtieri, P., Pivari, F., Soldati, L., Attinà, A., Cinelli, G., Leggeri, C., Caparello, G., Barrea, L., Scerbo, F., Esposito, E., & De Lorenzo, A. (2020). Eating habits and lifestyle Changes during COVID-19 lockdown: an Italian survey. https://doi.org/10.21203/rs.3.rs-30403/v1

Saini, S., & Aminah, S. (2018).

Pengetahuan Dan Sikap Keluarga Dalam Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Wilayah Kerja Puskesmas Sombaopu Gowa. In Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar (Vol. 9, Issue 1, p. 39). https://doi.org/10.32382/jmk.v9i1.109

Soewondo, P., Johar, M., Pujisubekti, R., Halimah, H., & Irawati, D. O. (2019). Kondisi Kesehatan Masyarakat yang Bermukim di Daerah Tertinggal : Kasus dari Bengkulu, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur. In Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Vol. 29, Issue 4). https://doi.org/10.22435/mpk.v29i4.945

Sumampouw, O. J. (2017). Pemberantasan Penyakit Menular. Deepublish.

Sumini, Sumini, S., & Ardiansyah, J. (2016). Kondisi Lingkungan, Perilaku Hidup Sehat, Dan Status Kesehatan Balita Di Indonesia. In Populasi (Vol. 22, Issue 1, pp. 76–86). https://doi.org/10.22146/jp.12135

Triyono, S. D. K., & Herdiyanto, Y. K. (2018). Konsep Sehat Dan Sakit Pada Individu Dengan Urolithiasis (Kencing Batu) Di Kabupaten Klungkung, Bali. In Jurnal Psikologi Udayana (Vol. 4, Issue 02, p. 263). https://doi.org/10.24843/jpu.2017.v04.i02.p04

WHO. (2020). Report of the WHO-China Joint Mission on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/who-china-joint-mission-on-covid-19-final-report.pdf?sfvrsn=fce87f4e_2

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA MASALAH PHBS …

Heribertus Handi, Lusia henny Mariati, ….

158 | Randang Tana: Jurnal Pengabdian Masyarakat; E-ISSN: 2622-0636