asuhan keperawatan cedera kepala.docx
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 ASUHAN KEPERAWATAN CEDERA KEPALA.docx
1/19
ASUHAN KEPERAWATAN CEDERA KEPALA
ASUHAN KEPERAWATAN
CEDERA KEPALA
A. DEFINISICidera kepala yaitu adanya deformasi berupa penyimpangan bentuk atau penyimpangan garis
pada tulang tengkorak, percepatan (accelerasi) dan perlambatan (decelerasi) yang merupakan
perubahan bentuk dipengaruhi oleh perubahan peningkatan pada percepatan faktor dan penurunan
kecepatan, serta rotasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak sebagai akibat perputaran
pada tindakan pencegahan (Doenges, 1989). asan (!""") mengatakan cidera kepala adalah suatu
gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai perdarahan interstiil dalam
substansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak.
Cedera kepala menurut #uriadi $ %ita (!""1) adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit
kepala, tulang tengkorak atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak langsung
pada kepala. #edangkan menurut #atya (1998), cedera kepala adalah keadaan dimana struktur lapisan
otak dari lapisan kulit kepala tulang tengkorak, durameter, pembuluh darah serta otaknya mengalami
cidera baik yang trauma tumpul maupun trauma tembus.
B. KLASIFIKASI
Cedera kepala dapat dilasifikasikan sebagai berikut &
1. 'erdasarkan ekanisme
a. rauma umpul
rauma tumpul adalah trauma yang terjadi akibat kecelakaan kendaraan bermotor, kecelakaan saat
olahraga, kecelakaan saat bekerja, jatuh, maupun cedera akibat kekerasaan (pukulan).
b. rauma embus
rauma yang terjadi karena tembakan maupun tusukan benda*benda tajam+runcing.
!. 'erdasarkan 'eratnya Cidera
Cedera kepala berdasarkan beratnya cedera didasarkan pada penilaian lasgo- #cala Coma (C#)
dibagi menjadi , yaitu &
a. Cedera kepala ringan
C# 1 * 1/
Dapat terjadi kehilangan kesadaran atau amnesia tetapi kurang dari " menit.
idak ada fraktur tengkorak, kontusio serebral dan hematoma
b. Cedera kepala sedang
C# 9 * 1!
#aturasi oksigen 0 9"
ekanan darah systole 0 1"" mm2g 3ama kejadian 4 8 jam
ehilangan kesedaran dan atau amnesia 0 " menit tetapi 4 !5 jam
Dapat mengalami fraktur tengkorak
c. Cedera kepala berat
C# 6 8
ehilangan kesadaran dan atau amnesia 0!5 jam
-
8/17/2019 ASUHAN KEPERAWATAN CEDERA KEPALA.docx
2/19
eliputi hematoma serebral, kontusio serebral
7ada penderita yang tidak dapat dilakukan pemeriksaan misal oleh karena aphasia, maka reaksi erbal
diberi tanda :;, atau oleh karena kedua mata edema berat sehingga tidak dapat di nilai reaksi membuka
matanya maka reaksi membuka mata diberi nilai :;, sedangkan jika penderita dilakukan traheostomy
ataupun dilakukan intubasi maka reaksi erbal diberi nilai ;.
. 'erdasarkan orfologi
a. Cedera kulit kepala
Cedera yang hanya mengenai kulit kepala. Cedera kulit kepala dapat menjadi pintu masuk infeksi
intrakranial.
b.
-
8/17/2019 ASUHAN KEPERAWATAN CEDERA KEPALA.docx
3/19
pernapasan, gangguan sirkulasi paru * jantung yang mulai dengan bradikardia, kemudian takikardia,
meningginya suhu badan, muka merah, keringat profus, serta kekejangan tengkuk yang tidak dapat
dikendalikan (decebracio rigiditas).
) 7erdarahan Bntrakranial
a) piduralis haematoma
adalah terjadinya perdarahan antara tengkorak dan durameter akibat robeknya arteri meningen media
atau cabang*cabangnya. piduralis haematoma dapat juga terjadi di tempat lain, seperti pada frontal,
parietal, occipital dan fossa posterior.
b) #ubduralis haematoma
#ubduralis haematoma adalah kejadian haematoma di antara durameter dan corteks, dimana pembuluh
darah kecil ena pecah atau terjadi perdarahan. ejadiannya keras dan cepat, karena tekanan jaringan
otak ke arteri meninggia sehingga darah cepat tertuangkan dan memenuhi rongga antara durameter dan
corteks. ejadian dengan cepat memberi tanda*tanda meningginya tekanan dalam jaringan otak (B
ekanan Bntra ranial).
c) EE"#ubrachnoidalis 2aematoma
ejadiannya karena perdarahan pada pembuluh darah otak, yaitu perdarahan pada permukaan dalamduramater. 'entuk paling sering dan berarti pada praktik sehari*hari adalah perdarahan pada permukaan
dasar jaringan otak, karena ba-aan lahir aneurysna (pelebaran pembuluh darah). Bni sering
menyebabkan pecahnya pembuluh darah otak.
d) Bntracerebralis 2aematoma
erjadi karena pukulan benda tumpul di daerah korteks dan subkorteks yang mengakibatkan pecahnya
ena yang besar atau arteri pada jaringan otak. 7aling sering terjadi dalam subkorteks. #elaput otak
menjadi pecah juga karena tekanan pada durameter bagian ba-ah melebar sehingga terjadilah
subduralis haematoma.
5. 'erdasarkan 7atofisiologi
a. Cedera kepala primer
Fkibat langsung pada mekanisme dinamik (acelerasi*decelerasi rotasi) yang menyebabkan gangguan
pada jaringan. 7ada cedera primer dapat terjadi gegar kepala ringan, memar otak dan laserasi.
b. Cedera kepala sekunder
7ada cedera kepala sekunder akan timbul gejala, seperti hipotensi sistemik, hipoksia, hiperkapnea,
edema otak, komplikasi pernapasan, dan infeksi + komplikasi pada organ tubuh yang lain.
C. ETIOLOGI
1. enurut 2udak dan allo (199G & 1"8) mendiskripsikan bah-a penyebab cedera kepala adalah karena
adanya trauma yang dibedakan menjadi ! faktor yaitu &
a. rauma primer
erjadi karena benturan langsung atau tidak langsung (akselerasi dan deselerasi)
b. rauma sekunder
erjadi akibat dari trauma saraf (melalui akson) yang meluas, hipertensi intrakranial, hipoksia,
hiperkapnea, atau hipotensi sistemik.
!. rauma akibat persalinan
. ecelakaan, kendaraan bermotor atau sepeda, dan mobil, kecelakaan pada saat olahraga.
5. =atuh
-
8/17/2019 ASUHAN KEPERAWATAN CEDERA KEPALA.docx
4/19
/. Cedera akibat kekerasan.
D. MANIFESTASI KLINIK
1. 2ilangnya kesadaran kurang dari " menit atau lebih
!. ebingungan
. Britabel
5. 7ucat
/. ual dan muntah
G. 7using
H. Ayeri kepala hebat
8. erdapat hematoma
9. ecemasan
1". #ukar untuk dibangunkan
11. 'ila fraktur, mungkin adanya ciran serebrospinal yang keluar dari hidung (rhinorrohea) dan telinga
(otorrhea) bila fraktur tulang temporal.
E. PATOFISIOLOGI
?tak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan oksigen dan glukosa dapat terpenuhi. nergiyang dihasilkan di dalam sel*sel saraf hampir seluruhnya melalui proses oksidasi. ?tak tidak mempunyai
cadangan oksigen, jadi kekurangan aliran darah ke otak -alaupun sebentar akan menyebabkan
gangguan fungsi. Demikian pula dengan kebutuhan oksigen sebagai bahan bakar metabolisme otak tidak
boleh kurang dari !" mg , karena akan menimbulkan koma. ebutuhan glukosa sebanyak !/ dari
seluruh kebutuhan glukosa tubuh, sehingga bila kadar glukosa plasma turun sampai H" akan terjadi
gejala*gejala permulaan disfungsi cerebral.
7ada saat otak mengalami hipoksia, tubuh berusaha memenuhi kebutuhan oksigen melalui proses
metabolik anaerob yang dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah. 7ada kontusio berat, hipoksia atau
kerusakan otak akan terjadi penimbunan asam laktat akibat metabolisme anaerob. 2al ini akan
menyebabkan asidosis metabolik. Dalam keadaan normal cerebral blood flo- (C'
-
8/17/2019 ASUHAN KEPERAWATAN CEDERA KEPALA.docx
5/19
meliputi hiperemi (peningkatan olume darah) pada area peningkatan permeabilitas kapiler, serta
asodilatasi arterial, semua menimbulkan peningkatan isi intrakranial, dan akhirnya peningkatan tekanan
intrakranial (B). 'eberapa kondisi yang dapat menyebabkan cedera otak sekunder meliputi hipoksia,
hiperkarbia, dan hipotensi.
enneralli dan ka-an*ka-an memperkenalkan cedera kepala fokal; dan menyebar; sebagai
kategori cedera kepala berat pada upaya untuk menggambarkan hasil yang lebih khusus. Cedera fokal
diakibatkan dari kerusakan fokal yang meliputi kontusio serebral dan hematom intraserebral, serta
kerusakan otak sekunder yang disebabkan oleh perluasan massa lesi, pergeseran otak atau hernia.
Cedera otak menyebar dikaitkan dengan kerusakan yang menyebar secara luas dan terjadi dalam empat
bentuk yaitu& cedera akson menyebar, kerusakan otak hipoksia, pembengkakan otak menyebar,
hemoragi kecil multipel pada seluruh otak. =enis cedera ini menyebabkan koma bukan karena kompresi
pada batang otak tetapi karena cedera menyebar pada hemisfer serebral, batang otak, atau dua*duanya.
#edangkan patofisiologi menurut arkum (1999). trauma pada kepala menyebabkan tengkorak
beserta isinya bergetar, kerusakan yang terjadi tergantung pada besarnya getaran makin besar getaran
makin besar kerusakan yang timbul, getaran dari benturan akan diteruskan menuju alia aponeurotika
sehingga banyak energi yang diserap oleh perlindungan otak, hal itu menyebabkan pembuluh darahrobek sehingga akan menyebabkan haematoma epidural, subdural, maupun intracranial, perdarahan
tersebut juga akan mempengaruhi pada sirkulasi darah ke otak menurun sehingga suplay oksigen
berkurang dan terjadi hipoksia jaringan akan menyebabkan odema cerebral.
Fkibat dari haematoma diatas akan menyebabkan distorsi pada otak, karena isi otak terdorong ke arah
yang berla-anan yang berakibat pada kenaikan .B. (ekanan Bntra ranial) merangsang kelenjar
pituitari dan steroid adrenal sehingga sekresi asam lambung meningkat akibatnya timbul rasa mual dan
muntah dan anaroksia sehingga masukan nutrisi kurang (#atya, 1998).
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. C*#can (dengan atau tanpa kontras)
engidentifikasi luasnya lesi, perdarahan, determinan entrikuler, dan perubahan jaringan otak. Catatan &
Intuk mengetahui adanya infark+iskemia jangan dilekukan pada !5 * H! jam setelah injuri.
!. %B
Digunakan sama seperti C*#can dengan atau tanpa kontras radioaktif.
. Cerebral Fngiography
enunjukan anomali sirkulasi cerebral, seperti & perubahan jaringan otak sekunder menjadi edema,
perdarahan dan trauma.
5. (lektroencepalograf)
Dapat melihat perkembangan gelombang yang patologis
/. :*%ay
endeteksi perubahan struktur tulang (fraktur), perubahan struktur garis(perdarahan+edema), fragmen
tulang.
G. 'F%
engoreksi batas fungsi corteks dan otak kecil
H. 7
endeteksi perubahan aktiitas metabolisme otak
8. C#
-
8/17/2019 ASUHAN KEPERAWATAN CEDERA KEPALA.docx
6/19
Dapat dilakukan jika diduga terjadi perdarahan subarachnoid dan untuk mengealuasi+mencatat
peningkatan tekanan cairan serebrospinal.
9. F's
endeteksi keberadaan entilasi atau masalah pernapasan (oksigenisasi) jika terjadi peningkatan
tekanan intrakranial
1". adar lektrolit
Intuk mengkoreksi keseimbangan elektrolit sebagai akibat peningkatan tekanan intrkranial
11. #creen oJicologi
Intuk mendeteksi pengaruh obat sehingga menyebabkan penurunan kesadaran.
G. PENATALAKSANAAN
#ecara umum penatalaksanaan therapeutic pasien dengan trauma kepala adalah sebagai berikut&
1. ?bserasi !5 jam
!. =ika pasien masih muntah sementara dipuasakan terlebih dahulu.
akanan atau cairan, pada trauma ringan bila muntah*muntah, hanya cairan infus deJtrosa / ,
amnifusin, aminofel (18 jam pertama dari terjadinya kecelakaan), ! * hari kemudian diberikan makanan
lunak.. 'erikan terapi intraena bila ada indikasi.
5. 7ada anak diistirahatkan atau tirah baring.
/. erapi obat*obatan.
a. DeJamethason+kalmethason sebagai pengobatan anti edema serebral, dosis sesuai dengan berat
ringanya trauma.
b. erapi hiperentilasi (trauma kepala berat), untuk mengurangi asodilatasi.
c. 7engobatan anti edema dengan larutan hipertonis yaitu manitol !" atau glukosa 5" atau gliserol 1"
.
d. Fntibiotika yang mengandung barrier darah otak (penisillin) atau untuk infeksi anaerob diberikan
metronidasol.
e. 7ada trauma berat. karena hari*hari pertama didapat penderita mengalami penurunan kesadaran dan
cenderung terjadi retensi natrium dan elektrolit maka hari*hari pertama (!* hari) tidak terlalu banyak
cairan. DeJtosa / 8 jam pertama, ringer deJtrosa 8 jam kedua dan deJtrosa / 8 jam ketiga. 7ada
hari selanjutnya bila kesadaran rendah makanan diberikan melalui nasogastric tube (!/"" * """ 7).
G. 7embedahan bila ada indikasi.
H. KOMPLIKASI
1. 2emorrhagie
!. Bnfeksi
. dema serebral dan herniasi
I. ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
tas klien
Aama, umur, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, golongan darah, pendidikan terakhir, agama, suku,
status perka-inan, pekerjaan, '+'', alamat
b. Bdentitas 7enanggung ja-ab
Aama, umur, jenis kelamin, agama, suku, hubungan dengan klien, pendidikan terakhir, pekerjaan, alamat.
c. %i-ayat kesehatan &
-
8/17/2019 ASUHAN KEPERAWATAN CEDERA KEPALA.docx
7/19
ingkat kesadaran+C# (4 1/), konulsi, muntah, dispnea + takipnea, sakit kepala, -ajah simetris +
tidak, lemah, luka di kepala, paralise, akumulasi sekret pada saluran napas, adanya li>uor dari hidung
dan telinga dan kejang
%i-ayat penyakit dahulu haruslah diketahui baik yang berhubungan dengan sistem persarafan
maupun penyakit sistem sistemik lainnya. demikian pula ri-ayat penyakit keluarga terutama yang
mempunyai penyakit menular.
%i-ayat kesehatan tersebut dapat dikaji dari klien atau keluarga sebagai data subyektif. Data*data
ini sangat berarti karena dapat mempengaruhi prognosa klien.
d. 7engkajian persistem
1). eadaan umum
!). ingkat kesedaran & composmetis, apatis, somnolen, sopor, koma
). K
5). #istem 7ernapasan
7erubahan pola napas, baik irama, kedalaman maupun frekuensi, nafas bunyi ronchi.
/). #istem ardioaskuler
Fpabila terjadi peningkatan B, tekanan darah meningkat, denyut nadi bradikardi kemudian takikardi.G). #istem 7erkemihan
Bnkotenensia, distensi kandung kemih
H). #istem astrointestinal
Isus mengalami gangguan fungsi, mual+muntah dan mengalami perubahan selera
8). #istemuskuloskeletal
elemahan otot, deformasi
9). #istem 7ersarafan
ejala & kehilangan kesadaran, amnesia, ertigo, syncope, tinitus, kehilangan pendengaran, perubahan
penglihatan, gangguan pengecapan .
anda & perubahan kesadaran sampai koma, perubahan status mental, perubahan pupil, kehilangan pengindraan,
kejang, kehilangan sensasi sebagian tubuh.
a. Aerus cranial
A.B & penurunan daya penciuman
BB & pada trauma frontalis terjadi penurunan penglihatan
A.BBB, A.BK, A.KB & penurunan lapang pandang, refleks cahaya menurun, perubahan ukuran pupil,
bola mta tidak dapat mengikuti perintah, anisokor.
A.K & gangguan mengunyah
:BB &lemahnya penutupan kelopak mata, hilangnya rasa pada !+ anterior lidah
& penurunan pendengaran dan keseimbangan tubuh
A.B: , A.: , A.:B jarang ditemukan
b. #kala oma glasgo- (C#)
N
O
KOMPONEN NILAI HASIL
-
8/17/2019 ASUHAN KEPERAWATAN CEDERA KEPALA.docx
8/19
1 VERBAL 1 Tidak berespon
2 Suara tidak dapat dimengerti, rintihan
3 Bicara kacau/katakata tidak tepat/tidak
n!ambung dengan pertan!aan
" Bicara membingungkan, #a$aban tidak tepat
% &rientasi baik
2 '&T&R() 1 Tidak berespon
2 Ekstensi abnorma*
3 +*eksi abnorma*
" 'enarik area n!eri
% 'e*oka*isasi n!eri
-engan perintah
3 Reaksi membuka
mata .EE0
1 Tidak berespon
2 Rangsang n!eri
3 -engan perintah .rangsang suara/sentuh0" Spontan
c.
-
8/17/2019 ASUHAN KEPERAWATAN CEDERA KEPALA.docx
9/19
. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
5
&6
T787A5 (5TERVE5
S(
RAS(&5AL
a6 Sete*ah di*akukan asuhan kepera$atan se*ama 392" #am,diharapkan k*ien dapat mempertahanakan patensi napasdengan kriteria hasi*
a6 Bun!i napas esiku*er
b6 Tidak ada spuntum
c6 'asukan cairan adekuat6
16 )a#ikepatenen #a*an napas
26 Beri posisi
semi:o$*er6
36 Lakukan
penghisapan
*endir
dengan hati
hati se*ama
141%
menit6 ;atat
si:atsi:at,$arna dan
bau
sekret6Lakuk
an bi*a tidak
ada retak
pada tu*ang
basa* danrobekan
dura*6
"6 Berikan
posisi semi
prone*atera*/miring atau
ter*entang
setiap dua
#am6
%6
-
8/17/2019 ASUHAN KEPERAWATAN CEDERA KEPALA.docx
10/19
mengencerkan
sekret,
meningkatkan
penge*uaran
sekret6
'eningkatkan
enti*asi danmembuang
sekret serta
re*aksasi otot
ha*us/spsponsne
bronkus6
b6 Sete*ah di*akukan asuhan kepera$atan se*ama 392" #am,
diharapkan k*ien mempun!ai po*a pernapasan !ang e:ekti:
dengan kriteria hasi*
a6
-
8/17/2019 ASUHAN KEPERAWATAN CEDERA KEPALA.docx
11/19
oksimetri6 menurunkan
ate*ektasis6
'emaksima*ka
n &2 pada
darah arteri danmembantu
da*ammencegah
hipoksia6
'enentukan
kecukupan
pernapasan,
keseimbangan
asam basa6
c6 Sete*ah di*akukan asuhan kepera$atan se*ama 392" #am,
diharapkan k*ien mempun!ai per:usi #aringan adekuat dengan
kriteria hasi*
a6 Tingkat kesadaran norma* .composmetis06
b6 TTV 5orma*6.T- 124/4mm?g, suhu 3,%3@,%
4;, 5adi 4144 >/menit,
RR 12" >/m0
16 )a#i status
neuro*ogis
!ang
berhubungan
dengantandatanda
peningkatan
T(),
terutama;S6
26 'onitor
TTVC T-,
den!ut nadi,
suhu,
minima*
setiap #amsampai k*ien
stabi*6
36 Tingggikan
posisi kepa*a
dengan sudut
1%"%o tanpa
banta* dan posisi netra*6
"6 'onitor suhu
dan atur suhu
*ingkungansesuai
indikasi6
Batasi
pemakaian
se*imut dan
kompres bi*a
de mam6
%6 'onitor
?asi* dari
pengka#ian
dapat diketahui
secara dini
adan!a tandatanda
peningkatan
T() sehingga
dapatmenentukn arah
tindakan
se*an#utn!a
serta man:aat
untuk
menentukan
*okasi,
per*uasan dan perkembangan
keruskan SS
-
8/17/2019 ASUHAN KEPERAWATAN CEDERA KEPALA.docx
12/19
asupan dan
ke*uaran
setiap
de*apan #am
seka*i6
6 Berikan&2tambahan
sesuai
indikasi6
@6 Berikan obat
obatan
antiedema
sepertimanito,
g*isero* dan
*osi> sesuai
indikasi6
serebra*6
-
8/17/2019 ASUHAN KEPERAWATAN CEDERA KEPALA.docx
13/19
dari intrese*u*er
dan
ekstrase*u*er6
Lasi> untuk
meningkatkanekskresi
natrium dan air !ang berguna
untuk
mengurangi
edema otak6
d6 Sete*ah di*akukan asuhan kepera$atan se*ama 392" #am,
diharapkan k*ien menga*ami perubahan persepsi sensori
dengan kriteria hasi*
a6 Tingkat kesadaran norma*6 E"'V%6
b6 +ungsi a*ata*at indera baik6
c6 )*ien kooperati: kemba*i dan dapat berorientasi pada orang,
$aktu dan tempat6
16 )a#i respon
sensori
terhadap
panas atau
dingin, raba
atau
sentuhan6
;atat perubahan
perubahan
!ang ter#adi6
26 )a#i persepsik*ien, baik
respon ba*ik
dan koneksi
kemampuan
k*ien
beroerientasi
terhadap
orang,tempat dan
$aktu6
36 Berikan
stimu*us
!ang berarti
saat penurunan
kesadaran6
"6 Berikan
keamanank*ien dengan
pengamanansisi tempat
tidur, bantu
*atihan #a*an
dan *indungi
dari cidera6
%6 Ru#uk pada
ah*i
:isioterapi ,
(n:ormasi !ang
penting untuk
keamanan
k**ien , semua
sistem sensori
dapat
terpengaruh
dengan adan!a perubahan !ang
me*ibatkan
kemampuan
untuk menerimadan berespon
sesuai stimu*us6
?asi*
pengka#ian
dapat
mengin:ormasi
kan susunan
:ungsi otak !ang terkena
dan membantu
interensi
sempurna6
'erangsang
kemba*ikemampuan
persepsi
sensori6
angguan persepsi sensori
dan burukn!akeseimbangan
dapat
meningkatkan
resiko
ter#adin!a
in#ur!6
-
8/17/2019 ASUHAN KEPERAWATAN CEDERA KEPALA.docx
14/19
terapi
deuposi,
$icara,
terapi
kogniti:6
antar disip*in
dapat
menciptakan
rencana
penata*aksanaan terintregasi
!ang ber:okus pada
peningkatan
ea*uasi, dan
:ungsi :isik,
kogniti: dan
ketrampi*an
perseptua*6
e6 Sete*ah di*akukan asuhan kepera$atan se*ama 392" #am, n!eri
berkurang atau terkenda*i dengan kriteria hasi*
a6
-
8/17/2019 ASUHAN KEPERAWATAN CEDERA KEPALA.docx
15/19
terhadap n!eri6
:66 Sete*ah di*akukan asuhan kepera$atan se*ama 392" #am,
diharapkan k*ien mampu me*akukan akti:itas :isik dan A-L
dengan kriteria hasi*
a6 )*ien mampu pu*ih kemba*i pasca akut da*ammempertahankan :ungsi gerak6
b6 Tidak ter#adi komp*ikasi , seperti dekubitus, bronkopnemoniatrombop*ebitis dan kontraktur sendi6
c6 'ampu mempertahankan keseimbangan :ungsi tubuh6
16
-
8/17/2019 ASUHAN KEPERAWATAN CEDERA KEPALA.docx
16/19
me*akukan
gerakan
sendi secara
teratur6
%6
-
8/17/2019 ASUHAN KEPERAWATAN CEDERA KEPALA.docx
17/19
dengan
indikasi,
misa*
antikonu*sa
n
h Sete*ah di*akukan asuhan kepera$atan se*ama 392" #am,diharapkan k*ien tidak menga*ami in:eksi dengan kriteria
hasi*
a6 Tidak ada tandatanda in:eksi, rubor, ka*or, do*or6
b6 Suhu tubuh 3,%3@,% o;
c6 'encapai pen!embuhan tepat $aktud6 Berpartisipasi da*am interensi da*am pencegahan in:eksi
16
-
8/17/2019 ASUHAN KEPERAWATAN CEDERA KEPALA.docx
18/19
*inen tetap
kering,
bersih dan
bebas
kerutan
ncegah adan!a
iritasi ku*it
"6 Tinggikan
ekstremitas ba$ah secara
periodik
'eningkatkan
arus ba*ik ena,mencegah/men
gurangi
pembentukan
edema
%6 'asase
penon#o*an
tu*ang
dengan
*embut
menggunaka
n krim/*otion
'eningkatkan
sirku*asi ke
#aringan,
meningkatkan
tonus asku*er
dan mengurangi
edema #aringan
#6 Sete*ah di*akukan asuhan kepera$atan se*ama 392" #am,diharapkan k*ien tidak menga*ami in:eksi dengan kriteria
hasi*
a6
TTV da*am batas norma*
T- 124/4 mm?g, nadi 4144>/menit, suhu 3,%3@,% o;, RR
12">/menit
b6 5adi peri:er teraba kuat
c6 ?a*uaran urin adekuat
16 7kur ha*uaran dan
B8 urin6
;atat
ketidakseimb
angan input
dan output6
-
8/17/2019 ASUHAN KEPERAWATAN CEDERA KEPALA.docx
19/19
%6 )a#i
membran
mukosa,
turgor ku*it,
dan rasa haus
'erupakan
indikator dari
kekurangan
o*ume cairan
dan sebagai
pedoman untuk
penata*aksaanrehidrasi
6 Berikan
tambahan
cairan parentera*
sesuai
indikasi
'emperbaiki
kebutuhan
cairan
DF