assei.docxasd

9
I. PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Mikroba dapat merugikan bagi manusia, dengan adanya mikroba yang merugikan ini akan menimbulkan berbagai jenis penyakit karena infeksi dari mikroba tersebut. Pada dasarnya suatu infeksi dapat ditangani oleh sistem pertahanan tubuh, namun adakalanya sistem ini perlu ditunjang oleh penggunaan antibiotik (Ganiswarna, 1995). Antibiotik adalah bahan kimia yang dihasilkan oleh mikroba yang dalam konsentrasi tertentu mempunyai kemampuan menghambat atau membunuh mikroba lain (Sumadio dan Harahap, 1994). Antibiotik digunakan untuk membasmi mikroba penyebab terjadinya infeksi. Gejala infeksi terjadi akibat gangguan langsung oleh mikroba dan berbagai zat toksik yang dihasilkan mikroba (Ganiswarna, 1995). Antibiotik dibedakan menjadi dua jenis yaitu, bakterisida yaitu antibiotika yang cara kerjanya membunuh bakteri secara langsung dan bakteriostatik yang hanya menghambat pertumbuhan bakteri (Entjang, 2003). Assei mikrobiologi merupakan suatu cara analisis untuk mengukur suatu zat yang berhubungan dengan nilai, kekuatan, dan kemampuan serta kandungan dengan menggunakan mikroba sebagai jasad penguji (Waluyo, 2004). 1

Upload: dede-ameno

Post on 27-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sad

TRANSCRIPT

I. PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Mikroba dapat merugikan bagi manusia, dengan adanya mikroba yang merugikan ini akan menimbulkan berbagai jenis penyakit karena infeksi dari mikroba tersebut. Pada dasarnya suatu infeksi dapat ditangani oleh sistem pertahanan tubuh, namun adakalanya sistem ini perlu ditunjang oleh penggunaan antibiotik (Ganiswarna, 1995). Antibiotik adalah bahan kimia yang dihasilkan oleh mikroba yang dalam konsentrasi tertentu mempunyai kemampuan menghambat atau membunuh mikroba lain (Sumadio dan Harahap, 1994). Antibiotik digunakan untuk membasmi mikroba penyebab terjadinya infeksi. Gejala infeksi terjadi akibat gangguan langsung oleh mikroba dan berbagai zat toksik yang dihasilkan mikroba (Ganiswarna, 1995). Antibiotik dibedakan menjadi dua jenis yaitu, bakterisida yaitu antibiotika yang cara kerjanya membunuh bakteri secara langsung dan bakteriostatik yang hanya menghambat pertumbuhan bakteri (Entjang, 2003).

Assei mikrobiologi merupakan suatu cara analisis untuk mengukur suatu zat yang berhubungan dengan nilai, kekuatan, dan kemampuan serta kandungan dengan menggunakan mikroba sebagai jasad penguji (Waluyo, 2004). Pada assei mikrobiologi dapat digunakan dua metode secara umum, yaitu metode kertas saring (Kirby and Bauer), metode ini dilakukan untuk dapat mengetahui besar daya hambat/cegah yang dimiliki oleh zat-zat kimia terhadap pertumbuhan mikroba dan metode Aubert digunakan untuk memeriksa kadar antibiotika yang terkandung dalam makanan yang sebagai zat pengawet (Kawuri dkk, 2015).

1.2 Tujuan

1. Mahasiswa setelah pratikum diharapkan dapat memahami metode yang digunakan dalam assei mirkobiologi.

2. Mahasiwa dapat mengetahui daya hambat/cegah bagian tanaman terhadap pertumbuhan bakteri E. coli.

II. MATERI DAN METODE

Bawang putih dipotong tipis lalu digerus dengan mortir dan stamper hingga hancur dan berair. Hasil gerusan diperas dengan kain kasa hingga diperoleh ekstrak bawang putih. Cawan petri yang telah diisi media NA dan suspense kultur bakteri E. coli dibagi menjadi 4 bagian. Dibuat sumur/lubang dengan melubangi media NA menggunakan pipet tetes dan sumur dibersihkan dengan jarum ose secara aseptik. Dimasukkan 4 larutan perlakuan, yaitu kontrol 1, kontrol 2, ulangan 1 dan ulangan 2 (ekstrak bawang putih) ke dalam sumur/lubang yang telah diberi label pada cawan petri masing-masing 20 L dengan pipet mikro, semua dikerjakan secara aseptic. Di inkubasi selama 24 jam pada suhu 37oC. Diukur diameter zona yang menghasilkan perbedaan warna (bening/keruh) yang terbentuk. Lalu sesuai perhitungan tentukan presentase daya hambatnya.

III. PEMBAHASAN

3.1 Hasil

(Terlampir)

3.2 Pembahasan

Pratikum Asei mikrobiolgi ini dilakukan terhadap beberapa sampel bagian tumbuhan yaitu jahe, daun Ingkaran, daun Sambiloto, Kunyit, Bawang Putih, dan daun Gamar. Pratikum kali ini dilakukan dengan metode sumur difusi pada metode sumur difusi yang paling sering digunakan adalah metode difusi agar yang digunakan untuk menentukan aktivitas antimikroba. Kerjanya dengan mengamati daerah yang bening, yang mengindikasikan adanya hambatan pertumbuhanmikroorganisme oleh antimikroba pada permukaan media agar dengan perlakuan kontrol (Jawetz et al., 2007).

Kontrol dilakukan dengan penambahan antibiotik amoxicillin pada biakan bakteri E. coli. Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif yang berbentuk batang pendek (kokobasil) (Jawetz et al., 2007). Amoxicillin sendiri merupakan antibiotik golongan penisilin dengan mekanisme kerja menghambat sintesis dinding sel mikroba (Siahaan, 2007). Bakteri mempunyai dinding sel yang mempertahankan bentuk dan ukuran mikroorganisme, yang mempunyai tekanan osmotik internal yang tinggi. Cedera pada dinding sel atau inhibisi pada pembentukannya dapat menyebabknan sel menjadi lisis (Michael, 2012).

Berdasarkan pratikum ini diperoleh hasil yang menunjukan aktifitas penghambatan pertumbuhan bakteri E.coli dilihat dari terbentuknya zona bening/perbedaan warna pada perlakuan tersebut. Terbentuknya zona bening berarti zat tersebut bersifat bakterisida, sedangkan jika menunjukan perbedaan warna (bening sedikit keruh) berarti zat tersebut bersifat bakteriostatik. Pada pratikum kali ini hasil yang menunjukan aktifitas penghambatan pertumbuhan bakteri E.coli hanya ditunjukan oleh sampel jahe dan bawang putih, dan pada sampel daun Ingkaran, daun Sambiloto, Kunyit, dan daun Gamar tidak menunjukkan adanya aktivitas penghambatan pertumbuhan bakteri E.coli dengan persetase daya hambat 0%. Pada sampel Jahe menunjukan persentase daya hambat sebesar 70,67% dengan warna bening yang agak keruh dengan ini menunjukan jahe memiliki zat yang bersifat bakteriostatik pada E.coli, sedangkan pada sampel Bawang Putih menunjukan persentase 61,8% dengan warna yang benih menunjukan bawang putih bersifat bakteriosida pada E.coli. Bawang putih mengandung allicin yang berikatan dengan gugus thiol yang berperan sebagai enzim dalam sintesis DNA, RNA, dan sintesi protein E. coli (Belguith, 2009). Sedangkan pada jahe kandungan senyawa metabolit sekunder pada tanaman jahe-jahean terutama golongan flavonoid, fenol,terpenoid dan minyak atsiri. Senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan tumbuhan Zingiberaceae ini umumnya dapat meng-hambat pertumbuhan pathogen yang me-rugikan kehidupan manusia, diantaranya bakteri Escherichia coli (Nursal et al., 2006)

IV. KESIMPULAN

1. Dalam praktikum assei mikrobiologi kali ini metode yang digunakan adalah metode sumur difusi. Dimana kerjanya dengan mengamati daerah yang bening, yang mengindikasikan adanya hambatan pertumbuhanmikroorganisme oleh antimikroba pada permukaan media agar dengan perlakuan kontrol

2. Adanya aktivitas penghambatan bakteri oleh antibiotika ditunjukkan dengan adanya zona bening di sekitar sumur difusi yang dibuat. Pada pratikum ini yang menunjukan aktifitas penghambatan pertumbuhan bakteri E.coli hanya ditunjukan oleh sampel jahe sebesar 70,67% dengan warna bening yang agak keruh (bakteriostatik) dan bawang putih sebesar 61,8% dengan warna yang bening (bakteriosida). Dan pada sampel daun Ingkaran, daun Sambiloto, Kunyit, dan daun Gamar tidak menunjukkan adanya aktivitas penghambatan pertumbuhan bakteri E.coli dengan persetase daya hambat 0%.

DAFTAR PUSTAKA

Belguith, H., F. Kthiri., A. Chati., A. Abu Sofah., J. Ben Hamida dan A. Ladoulsi. 2010. Study of the effect of aqueous garlic extract (Allium sativum). Emir. J. Food Agric. Vol. 22 (3): 189-206.

Entjang, I. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi Keperawatan. Citra Aditya Bakti. Bandung.

Ganiswarna, S., Setiabudy, R., dan Vincent, H. S. 1995. Antimikroba dalamFarmakologi dan Terapi. Edisi Keempat. Jakarta: Bagian Farmakologi FK UI.

Jawetz, E., 2007. Mikrobiologi Kedokteran Edisi 23.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Kawuri, R., I.B.G. Darmayasa, dan Y. Ramona. 2015. Penuntun Praktikum Mikrobiologi dan Virologi Farmasi. Bali: Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana.

Michael. 2012. Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis) Yang Diperoleh Dengan Metode Soxhletasi Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli Secara In Vitro. Medan: USU Press.

Nursal, W., Sri dan Wilda S. 2006. Bioaktifitas Ekstrak Jahe (Zingiber officinale Roxb.) Dalam Menghambat Pertumbuhan Koloni Bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis. Jurnal Biogenesis 2(2): 64-66. Diakses dari eprints.undip.ac.id/30021

Siahaan, J. 2007. Uji Daya Hambat Gentamisin Sulfa Ampisilin Trihidrat Dan Kombinasinya Terhadap Bakteri Escherichia Coli Dan Staphylococcus Aureus Secara In Vitro. Medan: USU Press.

Sumadio, H., dan Harahap, U. 1994. Biokimia dan Farmakologi Antibiotika. Medan: USU Press.

Waluyo, L. 2004. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.

5