aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya
DESCRIPTION
Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya. DR.H.THAMRIN TAHIR, M.SI. Aspek Sosial Budaya Yang Mempengaruhi Hidup Sehat. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
![Page 1: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/1.jpg)
DR.H.THAMRIN TAHIR, M.SI
ASPEK SOSIAL BUDAYA.CARA PENDEKATAN SOSIAL BUDAYA.
![Page 2: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/2.jpg)
Aspek Sosial Budaya Yang Mempengaruhi Hidup Sehat
Kesehatan mencakup seluruh aspek kehidupan. Konsep kesehatan tidak saja berorientasi pada aspek klinis saja, tetapi lebih berorientasi pada ilmu-ilmu lain yang ada kaitannya dengan kesehatan & kemasyarakatan , a.l : Ilmu Sosiologi, Psikologi, Perilaku dll yang kegunaannya sebagai penunjang yang sekaligus sebagai faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan.
Salah satu cabang sosiologi yang membahas kebudayaan termasuk didalamnya adalah : Pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat yang dilakukan oleh masyarakat
![Page 3: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/3.jpg)
lanjutan
Di negara maju terdapat unsur kebudayaan yang dapat menunjang peningkatan status kesehatan antara lain:1. tingkat pendidikan yang optimal 2. sosial ekonomi yang tinggi, 3. lingkungan hidup yang baik
Negara berkembang terjadi sebaliknya Keadaan tersebut menuntut BIDAN sebagai salah satu petugas kesehatan harus mempelajari masalah dengan sebaik-baiknya.
![Page 4: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/4.jpg)
1. Pengaruh Sosial Budaya Terhadap Kesehatan Masyarakat Indonesia
Masalah yang kita hadapi adalah:a.jumlah penduduk yang besar dengan b.pertumbuhan yang cukup tinggi c.penyebaran yang tidak merata
d.Tingkat pengetahuan dan pendidikan yang rendah terutama pada golongan wanita e.kebiasaan yang negatif yang berlaku di masyarakat
f. adat istiadat & kepercayaan yang kurangnya peran terhadap pembangunan kesehatan masyaakat.
lanjutan
![Page 5: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/5.jpg)
Masalah lain yang sering muncul adalah dampak dari
industrialisasi adalah timbulnya kawasan kumuh, serta Ibu-Ibu
karier tidak/ kurang memberi ASI pada bayinya secara optimal
Kondisi sosial budaya masyarakat yang mendukung adalah
semangat gotong royong dan kekeluargaan serta
bermusyawarah dalam mengambil keputusan.
lanjutan
![Page 6: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/6.jpg)
Aspek Sosial Budaya yang berhubungan dengan :
a. Kesehatan Ibu Angka kematian ibu yang tinggi, menurut sensus
kesehatan rumah tangga. ( SKRT ) angka kematian Ibu maternal 450 / 100 000 kelahiran hidup. Kematian ibu merupakan salah satu indikator derajat kesehatan dimana jumlah yang banyak adalah Ibu masa hamil, partus dan nifas.
Tingkat pendidikan wanita yang rendah, terutama pada wanita dewasa muda masih berkisar 25,7 %, kondisi ini menyebabkan ibu-ibu tidak mengetahui perawatan semasa hamil, kelahiran, perawatan bayi, dan semasa nifas, juga tidak mengetahui kapan kapan datang ke pelayanan kesehatan
![Page 7: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/7.jpg)
Kurangnya pengetahuan ibu tentang cara pemilihan
jenis/ bahan makanan, cara memasak dan cara
penyajian secara serasi
Sebagian besar ibu-ibu masih berpandangan “ makan “
itu yang penting kenyang tanpa memperhatikan nilai gizi
Pengaruh pola makan terhadap timbulnya penyakit mis :
anaemi, pre eklamsi, Diabites melitus dll
Lanjutan
![Page 8: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/8.jpg)
lanjut
Budaya pantang terhadap makan makanan tertentu yang mestinya sangat dibutuhkan
Proses kehamilan & persalinan merupakan penyebab kematian tertinggi pada wanita yang berkisar 94,4% disebabkan perdarahan, infeksi, toxemia, dan anaemi.
![Page 9: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/9.jpg)
b. Terhadap Kesehatan Anak
Angka kematian bayi masih tinggi yaitu 58/1000 kelahiran hidup. Jenis kematian adalah jenis penyakit D.3 I antara lain Tetanus, campak, pertusis, dan sebab lain yaitu BBLR Angka kematian balita masih 10,6/1000 31% dari jumlah tersebut disebabkan PD3I dan folio
Angka kelahiran dan angka kesuburan dirasa masih cukup tinggi, angka kelahiran kasar berkisar antara 26-32/ 1000 penduduk
Kematian tersebut berkaitan erat dengan faktor sosial budaya dimasyarakat seperti halnya tingkat pendidikan yang rendah pada wanita, sosek, kepercayaan pada pelayanan tenaga kesehatan masih rendah
![Page 10: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/10.jpg)
lanjutan Pandangan sebagian masyarakat bahwa
kelahiran anak adalah merupakan sumber rezeki, sehingga tambah anak akan tambah rezeki. Anak itu tumpuhan dihari tua
Kurangnya pemenuhan nutrisi bagi anak & bayi karena mempreoritaskan ayah sebab ayah adalah pencari nafkah
![Page 11: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/11.jpg)
C. Terhadap Pelayanan KesehatanTingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masih rendah ini tertera pada
Bumil dengan ANC frekuensi kunjungan berkisar 3.17 kali sebasar 54 %
Masyarakat yang memeriksakan diri ke Puskesmas 59,7% swasta 28,9% Posyandu 11,2% .
lanjutan
![Page 12: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/12.jpg)
Pelayanan di Posyandu tidak / kurang tersedia ruangan yang tertutup dan memadai untuk menjaga privac
Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap petugas kesehatan masih rendah , yang disebabkan karena relasi interpersonal yang dirasa masih ada batas. Petugas kesehatan pada umumnya pendatang sehingga ada perbedaan pengakuan dan penerimaan sebagai keluarga, Imbalan jasa kepada petugas kesehatan relatif mahal serta dibatasi dengan tarif
lanjutan
![Page 13: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/13.jpg)
Pembangunan Kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah merupakan bagian dari pembangunan nasional yangbertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi –tingginya.
Wujud pembangunan kesehatan di Indonesia adalah SKN (Sistem Kesehatan Nasional )yang diatur dalam Undang-undang No 23 Th 1982 tentang kesehatan.
Undang-undang ini merupakan acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan pedoman dan arah pelaksanaan pembangunan kesehatan.
![Page 14: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/14.jpg)
Pengertian SKN
SKN adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945
Tujuan SKNTujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa baik masyarakat, swasta maupun pemerintah secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
![Page 15: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/15.jpg)
Nilai-nilai Filosofi dalam Pembangunan
1. Dasar Pijakana. Kesehatan adalah hak azasi bangsa b. Kesehatan sebagai investasi bangsac. Kesehatan menjadi titik sentral pembangunan kesehatan
2. Landasan Idiil : Pancasila3. Landasan Konstitusionil : UUD 1945 al :
a.Pasal 28 A berbunyi : setiap orang berhak hidup serta berhak mempertahankan kehidupannya.
b.Pasal 28 B ayat ( 2 ) setiap anak berhak atas kelangsungan, tumbuh dan berkembang
![Page 16: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/16.jpg)
lanjutan
Pasal 28 C ayat ( 1 ) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuha dasarnya,berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari pendidikan dimaksud
![Page 17: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/17.jpg)
4. Prinsip Dasar Pembangunan ( SKN )
Prinsip SKN Adalah Perikemanusiaan Penyelanggaraan pembangunan didasarkan pada prinsip kemanusiaan yang dijiwai, digerakan dan dikendalikan oleh keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
lanjutan
![Page 18: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/18.jpg)
lanjutan
Pembangunan kesehatan di Indonesia dirasionalkan dalam wujud PKMD ( Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa )
Tujuan PKMD Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong diri sendiri di bidang kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup
![Page 19: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/19.jpg)
Tujuan Khusus
1. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimiliki untuk menolong dirinya sendiri
2. Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berpartisipasi dalam berswadaya
3. Menghasilkan lebih banyak tenaga masyarakat untuk berperan dalam LKMD
4. Meningkatkan kesehatan masyarakat dalam memenuhi beberapa indikator kesehatan al :
a. Menurunkan angka kematian bayi dan ibu bersalinb. menurunnya angka kesakitan umumc. Menurunnya angka kematian bayi dan anakd. Menurunnya angka kelahirane. Menurunnya angka kekurangan gizi balita
![Page 20: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/20.jpg)
INTERAKSI SOSIAL
Hubungan Timbal Balik
Merupakan hubungan vital
Menentukan wujudPergaulan kearah kemajuan
Keuntungan dari interaksi
![Page 21: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/21.jpg)
Pengertian
Beberapa pendapat tentang interaksi1. GERUNGAN: Hub 2 orang / lebih yang
saling mempengaruhi untuk menuju perbaikan dan kemajuan
2. ASTRID’ S. SUTANTO : proses komunikasi yang saling mempengaruhi dalam masyarakat dengan akibat terjadinya perubahan ataupun proses sosial
![Page 22: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/22.jpg)
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Hubungan interaksi meliputi
Fisik psikis rohani
Kegiatan fisik kegiatan rerligius
rasa empati
![Page 23: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/23.jpg)
Klasifikasi bentuk interaksi( WOOD WORTH )1. Individu bertentangan dengan lingkungan
Contoh : Penduduk urban2. Individu memanfaatkan lingkungan
Contoh : Bidan memanfaatkan organisasi masyarakat yang sudah mantab
3. Individu berpartisipasi dalam lingkunganContoh : bidan ikut dalam pengurusan suatu organisasi
4. Individu menyesuaikan dengan lingkungan
![Page 24: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/24.jpg)
SISTEM NILAI
PENGERTIAN
1. Gambaran mengenai apa yang diinginkan yang pantas, atau berharga yang mempengaruhi pola perilaku sosial dari yang memiliki nilai dimaksud ( Robert . M )
2. Konsep-konsep yang hidup yang muncul dari alam pikiran sebagain masyarakat mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai daam hidup ( Kuncoro Ningrat )
3. Suatu kesadaran plus emosi yang relatif lama hilangnya terhadap suatu obyek atau gagasan seseoarang. Nilai hidup juga seringdisebut pandangan atau orientasi hidup yang tercermin pada tingkah laku seseorang ( Para Sosiolog )
Kesadaran itu tersusun sebagai berikut :
![Page 25: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/25.jpg)
Susunan nilai hidup itu berubah dari waktu kewaktu dan dari tempat ketempat.
Nilai hidup seseorang ada yang berdasarkan angan-angan atau idealisme namun juga ada yang rasional dan praktisNilai hidup rasional : misalkan upaya demokrasi dalam pengambilan keputusan.
Sedangkan praktis atau rasional adalah upay yang ditempuh secara pintas tapi bisa mengakomodasi berbagai kepentingan atau dan disetujui berbagai pihak
![Page 26: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/26.jpg)
Ciri-Ciri NilaiAda beberapa macam jenis Nilai anatar lain :
1. Nilai yang tercernakan ( Internalized Vallue )Internalized vallue merupakan bagian dari kepribadian bawah sadar ( Subcocious Personality ) Pada tingkatan ini nilai merupakan suatu landasan bagi suatu teori yang diberikan secara otomatis terhadap situasi-situasi tingkah laku. Misalkan potensi / kemampuan yang ada pada seseorang merupakan eksistensi pada individu tersebut secara bawah sadar.
![Page 27: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/27.jpg)
Nilai semacam ini membentuk landasan bagi hati nurani dapat mengakibatkan timbulnya perasaan malu atau bersalah yang yang sulit untuk dihilangkan.
Nilai – nilai yang tercernakan sering kali berfungsi untuk menutupi perasaan hati seseoarng untuk mengahadapi konflik. Contoh : Orang tua menyuruh anaknya untuk betindak pasif dalam suatu perkelehaian di wilayahnya agar tidak terjadi konflik yang meluas.
Walaupun perasaan orang tua yang sebenarnya juga tidak terima
alias mendongkol
![Page 28: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/28.jpg)
2. Nilai Dominan
Adakah kegiatan yang dilakukan yang harus ditempuh dalam menentukan pilihan-pilihan pada kegiatan sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan pokok sehingga harus dilakukan. Nilai dominan ini dianggap sebagai menjadi lebih pokok dan sebagai nilai ayng lebih baik.
Pada hakekatnya nilai- nilai dominan ini berfungsi sebagai suatu latar belakang atau kerangka patokan bagi tingkah laku sehari-hari
![Page 29: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/29.jpg)
CARA-CARA PENDEKATAN SOSIAL BUDAYA DALAM PRAKTEK KEBIDANAN
Seorang bidan harus:1. mampu menggerakkan peran serta
dimasyarakat khususnya, berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia lanjut.
2. memiliki kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas, peran serta tanggung jawabnya.
Untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, beberapa pendekatan yang dpt dilakukan antara lain;Pendekatan AgamaPendekatan Peguyuban dan banjarPendekatan kesenian tradisional
![Page 30: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/30.jpg)
PENDEKATAN AGAMA
Agama dapat memberikan petunjuk/pedoman pada umat manusia dalam menjalani hidup meliputi seluruh aspek kehidupan. Selain itu agama juga dapat membantu umat manusia dalam memecahkan berbagai masalah hidup yang sedang dihadapi. Adapun aspek-aspek pendekatan melalui agama dalam memberikan pelayanan kebidanan dan kesehatan diantaranya :
![Page 31: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/31.jpg)
1. Agama memberikan petunjuk kepada manusia untuk selalu menjaga kesehatannya.
2. Agama memberikan dorongan batin dan moral yang mendasar dan melandasi cita-cita dan perilaku manusia dalam menjalani kehidupan yang bermanfaat baik bagi dirinya, keluarga, masyarakat serta bangsa.
![Page 32: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/32.jpg)
lanjutan3. Agama mengharuskan umat manusia
untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam segala aktivitasnya
4. Agama dapat menghindarkan umat manusia dari segala hal-hal/perbuatan yang bertentangan dengan ajarannya
![Page 33: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/33.jpg)
Berbagai aspek agama dalam memberikan pelayanan kesehatan terdiri dari upaya-upaya pelayanan kesehatan yang ditinjau dari segi agama, diantaranya :
a. Upaya pemeliharaan kesehatanUpaya dini yang dilakukan dalam pemeliharaan kesehatan dimulai sejak ibu hamil yaitu sejak janin di dalam kandungan. Hal tersebut bertujuan agar bayi yang dilahirkan dalam keadaan sehat begitu juga dengan ibunya. Kesehatan merupakan faktor utama bagi umat manusia untuk dapat melakukan/menjalani hidup dengan baik sehingga dapat terhindari dari berbagai penyakit dan kecacatan
![Page 34: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/34.jpg)
lanjutan Ada beberapa langkah yang dapat
memberikan tuntunan bagi umat manusia untuk memelihara kesehatan yang dianjurkan oleh agama antara lain:1. Makan makanan yang bergizi2. Menjaga kebersihan (Hadist mengatakan : kebersihan sebagian dari iman)3. Berolah raga4. Pengobatan diwaktu sakit
![Page 35: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/35.jpg)
lanjutanb. Upaya pencegahan penyakit
Dalam ajaran agama pencegahan penyakit lebih baik dari pada pengobatan di waktu sakit.Adapun upaya-upaya pencegahan penyakit antara lain:
1. Dengan pemberian imunisasi. Imunisasi dapat diberikan kepada bayi dan balita, ibu hamil, WUS, murid SD kelas 1 sampai kelas 3.
2. Pemberian ASI pada anak sampai berusia 2 tahun(Surah Al-Baqarah ayat 233). Ayat tersebut pada dasarnya memerintahkan seorang ibu untuk menyusui bayinya dengan ASI sampai ia berusia 2 tahun.3. Memberikan penyuluhan kesehatan. Dapat dilakukan pada kelompok pengajian, atau kelompok-kelompok kegiatan keagamaan lainnya.
![Page 36: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/36.jpg)
C. Upaya pengobatan penyakit
![Page 37: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/37.jpg)
Pendekatan melalui Paguyuban dan sistem Banjar
A. Pendekatan dalam sistem BanjarBentuk kesatuan sosial yang berdasarkan kesatuan wilayah ialah,desa .Kesatuan - kesatuan sosial yang diperkuat oleh kesatuan adat dan upacara - upacara keagamaan yang keramat.Pada umumnya tampak beberapa perbedaan antara desa dipegunungan dan desa adat ditanah datar . menjadi warga desa adat dan mendapat tempat duduk yang khas dibalai desa yang disebut Bale Agung, dan berhak mengikuti rapat - rapat desa yang diadakan secara teratur pada hari tetap.
![Page 38: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/38.jpg)
lanjutanCara Cara Pendekatan Bidan dalam wilayah Banjar Bali Para bidan mempunyai berbagai cara untuk pendekatan diantara nya :1. menggerakan dan membina peran serta masyarat dalam bidang kesehatan
dengan melakukan penyuluhan kesehatan sesuai kebutuhan dan masalah kesehatan setempat
2. Pemerintah memberikan ,menerapkan dan menjalalnkan PosKesDes (pos kesehatan Desa) yang ditujukan kepada seluruh masyarakat setempat sampai kedaerah pedalaman.
3. Penyuluhan kesehatan masyarakat ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
4. Membina dan memberikan bimbingan (peran bidan sebagai pendidik).Bersama kelompok dan masyarakat menanggulangi masalah kesehatan yang berhubungan dengan kesehatan ibu,anak, dan KB.
![Page 39: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/39.jpg)
lanjutan Pendekatan dalam sistem Paguyuban
Paguyuban adalah suatu kelompok atau masyarakat yang diantara para warganya di warnai dengan hubungan sosial yang penuh rasa kekeluargaan, bersifat batiniah dan kekal serta jauh dan pamri- pamri ekonomi.Pelayanan Kebidanan dengan pendekatan paguyuban Dalam rangka peningkatan kualitas dan mutu pelayanan kebidanan diperlukan pendekatan - pendekatan khususnya paguyuban. untuk itu kita sebagai tenaga kesehatan khususnya calon bidan agar mengetahui dan mampu melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatan peran aktif masyarakakt agar masyarakat sadar pentingnya kesehatan. misalnya saja denagn mengadakan kegiatan posyandu di puskesmas .
![Page 40: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/40.jpg)
lanjutanCiri - ciri Paguyuban 1. Intimate : hubungan menyeluruh yang mesra2. Private : hubungan bersifat pribadi .3. Exclusive : bahwa hubungan tersebut hanyalah untuk
"kita" saja dan tidak untuk orang lain diluar kita.
Ciri - Ciri umum 1. adanya hubungan perasaan kasih sayang2. adanya kenginan untuk meningkatkan kebersamaan3. Hubungan kekeluargaan masih kental 4. sifat gotong royong masih kuat
![Page 41: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/41.jpg)
Tipe Paguyuban
Memiliki tiga tipe di masyarakat yaitu :1. Paguyuban karena ikatan darah Yaitu paguyuban berdasarkan
keturunan. contoh kelompok kekeluargaan,keluarga besar.
2. Paguyuban karena tempat Yaitu paguyuban yang terdiri dari orang yang berdekatan tempat tinggal.contoh arisan RT,RW,dan karang taruna.
3. Paguyuban karena jiwa pikiran Yaitu paguyuban yang terdiri dari orang - orang yang tidak punya hubungan darah atau tempat tinggalnya tidak berdelatan tetapi mereka mempunyai jiwa dan pikiran yang sama. contohnya organisasi.
![Page 42: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/42.jpg)
Pendekatan Kesenian . Kesenian sebagai media penyuluhan kesehatan
Dalam penyuluhan kesehatan maupun dalam praktik kebidanan, seni dapat digunakan sebagai media dalm melakukan pendekatan kepada masyarakat,
Seorang petugas bisa menyelipkan pesan-pesan kesehatan didalamnya, misalnya:* Dengan Kesenian wayang kulitMelalui pertunjukan ini diselipkan pesan-pesan kesehatan yang ditampilkan di awal pertunjukan dan pada akhir pertunjukan,
dapat diisi dengan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pesan-pesan yang telah disampaikan di awal pertunjukan atau pertanyaan – prtanyaan yang diberikan oleh penonton.* Menciptakan lagu-lagu berisikan tentang permasalahan kesehatan dalam bahasa daerah setempat.
![Page 43: Aspek sosial budaya. cara pendekatan sosial budaya](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022033007/568163ff550346895dd59de6/html5/thumbnails/43.jpg)
C. Pendekatan Agama