askep kista ovari dan mioma utery.doc

38
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb Puji serta syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan limpahan karunia – Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah kami ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini di sebabkan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran serta masukan yang konstruktif sangat kami harapkan guna kesempurnaan di masa mendatang. Selama menyelesaikan makalah ini tidak terlepas pula dari bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Penghargaan dan ucapan serta haturan terima kasih pada dosen pembimbing mata kuliah yang bersangkutan ini dan teman – teman yang telah mendukung dalam pembuatan makalah kami ini. Harapan kami semoga dengan adanya makalah ini, dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman – teman semua.Namun, apabila terjadi kekeliruan di dalam pembuatan makalah ini, kami mohon maaf sebesar – besarnya.Karena kami hanya manusia yang daif dan mempunyai banyak kekurangan.

Upload: warihardi

Post on 27-Nov-2015

65 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

doc

TRANSCRIPT

Page 1: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji serta syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan limpahan karunia – Nya

kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tetap

tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah kami ini masih jauh dari kesempurnaan,

hal ini di sebabkan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena

itu, kritik dan saran serta masukan yang konstruktif sangat kami harapkan guna kesempurnaan

di masa mendatang.

Selama menyelesaikan makalah ini tidak terlepas pula dari bantuan baik secara langsung

maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Penghargaan dan ucapan serta haturan terima kasih

pada dosen pembimbing mata kuliah yang bersangkutan ini dan teman – teman yang telah

mendukung dalam pembuatan makalah kami ini.

Harapan kami semoga dengan adanya makalah ini, dapat bermanfaat bagi pembaca dan

teman – teman semua.Namun, apabila terjadi kekeliruan di dalam pembuatan makalah ini, kami

mohon maaf sebesar – besarnya.Karena kami hanya manusia yang daif dan mempunyai banyak

kekurangan.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Pontianak, November 2012

Penyusun

Page 2: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kista Ovari

1. Definisi

Kista adalah suatu jenis tumor berupa kantong abnormal yang berisi cairan atau benda

seperti bubur ( Dewa, 2000 )

Kista ovarium merupakan perbesaran sederhana ovarium normal, folikel degraf atau

korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan dari epithelium

ovarium ( Smelzer and Bare. 2002 )

Kista ovarium secara fungsional adalah kista yang dapat bertahan dari pengaruh

hormonal dengan siklus menstruasi ( Lowdermilk, dkk. 2005 ).

2. Etiologi

a. Gaya Hidup

1) Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat

2) Zat tambahan pada makanan

3) Kurang olah raga

4) Merokok dan konsumsi alcohol

5) Terpapar denga polusi dan agen infeksius

6) Stress

b. Faktor Genetik

Dalam tubuh kita terdapat gen - gen yang berpotensi memicu kanker, yaitu yang

disebut protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan yang

bersifat karsinogen , polusi, atau terpapar zat kimia tertentu atau karena radiasi.

Protoonkogen ini dapat berubah menjadi onkogen, yaitu gen pemicu kanker.

3. Klasifikasi

a. Kista Non-Neoplasma : Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron,

diantaranya adalah :

1) Kista Non Fungsional ( Inklusi Epitel ), berasal dari permukaan epitelium yang

berkurang di dalam kortek

Page 3: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc

2) kista fungsional ( Folikuler ), disebabkan karena folikel yang matang menjadi

ruptur atau folikel yang tidak matang direabsorbsi cairan folikuler diantara siklus

menstruasi. Banyak terjadi pada wanita yang menarche kurang dari 12 tahun.

b. Kista Neoplasma

1) Kistoma Ovari Simpleks : Suatu jenis kista deroma serosum yang kehilangan epitel

kelenjarnya karena tekanan cairan dalam kista

2) Kistodenoma Ovari Musinoum : Asal kista ini belum pasti, mungkin berasal dari

suatu teratoma yang pertumbuhanya 1 elemen mengalahkan elemen yang lain

3) Kistadenoma Ovari Serosum : Berasal dari epitel permukaan ovarium ( Germinal

ovarium )

4) Kista Endrometreid : Belum diketahui penyebab dan tidak ada hubungannya dengan

endometroid

5) Kista Dermoid : Tumor berasal dari sel telur melalui proses pathogenesis.

4. Patofisiologi

Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut

Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih dari 2.8

cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture akan menjadi korpus luteum,

yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 – 2 cm dengan kista ditengah-tengah.

Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu

jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut kista theca-

lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG. Kista

fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas

terhadap gonadotropin yang berlebih. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi

dengan menggunakan gonadotropin ( FSH dan LH ) atau terkadang clomiphene citrate,

dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan

pemberian HCG.

Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak terkontrol

dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas dapat berasal

dari semua jenis sel dan jaringan ovarium.

Sejauh ini, keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan ( mesotelium ) dan

sebagian besar lesi kistik parsial. Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari area

Page 4: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc

kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan germ cel tumor

dari germ sel primordial.

5. Sign Dan Symptom

Kebayakan kista ovarium tidak menunjukan tanda dan gejala. Sebagian besar gejala

yang ditemukan adalah akibat pertumbuhan aktivitas hormone atau komplikasi tumor

tersebut. Kebanyakan wanita dengan kanker ovarium tidak menimbulakan gejala dalam

waktu yang lama. Gejala umumnya sangat berfariasi dan tidak spesifik.

a. Menstruasi yang tidak teratur, disertai nyeri

b. Perasaan penuh dan dtertekan diperut bagian bawah

c. Nyeri saat bersenggama

d. Perdarahan

Pada stadium awal gejalanya dapat berupa:

a. Gangguan haid

b. Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih

c. Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri

spontan dan sakit diperut

d. Nyeri saat bersenggama.

Pada stadium lanjut :

a. Asites

b. Penyebaran ke omentum ( lemak perut ) serta organ di dalam rongga perut ( usus dan

hati )

c. Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan

d. Gangguan buang air besar dan kecil

e. Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada

6. Pencegahan

Pertama adalah menggunakan kontrasepsi oral atau pil KB. Beberapa studi

menemukan bahwa pil KB memiliki kemampuan untuk menurunkan resiko kista pada

wanita. Ini disebabkan oleh kemampuan kontrasepsi ini dalam mencegah produksi sel

telur. selain dilakukannya beberapa prosedur operasi.

Page 5: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc

Tindakan untuk mencegah kista secara alami dapat dilakukan dengan cara

mengkonsumsi pil KB secara rutin, hal ini dinilai mampu menurunkan risiko kista

terbentuk, karena dapat meminimalisir produksi sel telur didalam ovarium. Memiliki

berat badan ideal juga merupakan satu langkah sederhana untuk mencegah tumbuhnya

kista. Perlu pula mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung antioksidan tinggi.

Mencegah kebersihan sekitar daerah kewanitaan juga sangat penting untuk dilakukan

untuk mencegah sel – sel tumor berkembang oleh bakteri.

Apabila kista sudah terlanjur tumbuh dan didiagnosa sebagai kista yang berbahaya,

biasanya tindakan medis perlu dilakukan. Operasi pengangkatan biasanya akan dilakukan

untuk mencegah kista tumbuh lebih besar. Bila yang diangkat hanya kistanya saja, maka

prosedur operasinya disebut sebagai ovarian cystectomy. Bila pembedahan dilakukan dan

mengangkat seluruh ovarium termasuk tuba fallopi, maka prosedur tersebut disebut

salpingoo-ophorectomy.

Berikut contoh dari beberapa resep herbal untuk pencegahan.

Resep Pertama

Sediakan :

a. 30 gram daun dewa segar

b. 50 gram Temu lawak

c. 5 gram daging buah mahgkota dewa kering

Ramuan direbus dengan  800 cc air hingga air tersisa 1/2 nya, kemudian saring airnya.

Minum airnya dua kali sehari, setiap kali minum sebanyak 200 cc.

Resep Kedua

Sediakan :

a. 60 gram temu putih segar

b. 15 gram daun sambolito kering atau dengan 30 gram daun samboloto segar.

Ramuan direbus denga 600 cc air hingga air tersisa 1/2 nya, kemudian saring . Minum

airnya dua kali sehari, setiap kali minum sebanyak 150 cc.

7. Penanganan

Page 6: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc

Penanganan mioma uteri tergantung pada umur, jumlah anak, lokasi dan ukuran

tumor. Bila mioma berukuran kecil atau kurang dari ukuran uterus pada umur kehamilan

12-14 minggu, tanpa gejala atau terjadi pada masa menopouse, dilakukan penanganan

konservatif yang meliputi observasi penderita dengan pemeriksaan panggul secara

periodik setiap 3-6 bulan, memperbaiki keadaan umum pasien jika mengalami anemia,

serta pemberian tablet besi. Penggunaan obat-obatan yang mengakibatkan pengerutan

tumor dan menghilangkan gejala juga dapat diberikan.

Akan tetapi tindakan operatif ( pengangkatan Rahim ) harus dilakukan jika ukuran

tumor lebih besar dari ukuran uterus 12-14 minggu, pertumbuhan tumor yang cepat, bila

diperkirakan akan menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya, perdarahan yang banyak

serta penekanan pada organ sekitarnya. Oleh karena itu sangat penting dilakukan

pemeriksaan sedini mungkin ke dokter spesialis kandungan dan kebidanan untuk

mencegah timbulnya komplikasi yang lebih berat dikemudian hari.

8. Penatalaksanaan Medis

a. Pengangkatan kista ovarium yang besar biasanya adalah melalui tindakan bedah, misal

laparatomi, kistektomi atau laparatomi salpingooforektomi

b. Kontrasepsi oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas ovarium dan

menghilangkan kista

c. Perawatan pasca operasi setelah pembedahan untuk mengangkat kista ovarium adalah

serupa dengan perawatan setelah pembedahan abdomen dengan satu pengecualian

penurunan tekanan intra abdomen yang diakibatkan oleh pengangkatan kista yang

besar biasanya mengarah pada distensi abdomen yang berat

9. Pemeriksaan Penunjang

a. Pap Smear : untuk mengetahui displosia seluler menunjukan kemungkinan adaya

kanker / kista

b. Ultrasound / scan CT : membantu mengindentifikasi ukuran / lokasi massa

c. Hitung darah lengkap : penurunan Hb dapat menununjukan anemia kronis sementara

penurunan Ht menduga kehilangan darah aktif, peningkatan SDP dapat

mengindikasikan proses inflamasi / infeksi.

d. Foto Rontgen : Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks.

Selanjutnya, pada kista dermoid kadang-kadang dapat dilihat gigi dalam tumor.

Page 7: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc

10. Proses Penyembuhan Luka

a. Fase I

Pada fase ini Leukosit mencerna bakteri dan jaringan rusak terbentuk fibrin yang

menumpuk mengisi luka dari benang fibrin. Lapisan dari sel epitel bermigrasi lewat

luka dan membantu menutupi luka, kekuatan luka rendah tapi luka dijahit akan

menahan jahitan dengan baik.

b. Fase II ( 3 - 14 hari setelah bedah )

Leukosit mulai menghilang dan ceruk kolagen serabut protein putih semua lapisan

sel epitel bergenerasi dalam satu minggu, jaringan ikat kemerahan karena banyak

pembuluh darah.

Tumpukan kolagen akan menunjang luka dengan baik dalam 6-7 hari, jadi jahitan

diangkat pada fase ini, tergantung pada tempat dan liasanya bedah.

c. Fase III

Kolagen terus bertumpuk, hal ini menekan pembuluh darah baru dan arus darah

menurun. Luka sekarang terlihat seperti berwarna merah jambu yang luas, terjadi pada

minggu ke dua hingga enam post operasi, pasien harus menjaga agar tak menggunakan

otot yang terkena.

d. Fase IV

Berlangsung beberapa bulan setelah pembedahan, pasien akan mengeluh, gatal

disekitar luka, walau kolagen terus menimbun, pada waktu ini menciut dan menjadi

tegang.

11. Komplikasi

a. Perdarahan Intra Tumor : Perdarahan menimbulkan gejala klinik nyeri abdomen

mendadak dan memerlukan tindakan yang cepat

b. Perputaran Tangkai : Tumor bertangkai mendadak menimbulkan nyeri abdomen

c. Infeksi pada Tumor : Menimbulkan gejala: badan panas, nyeri pada abdomen,

mengganggu aktifitas sehari-hari

d. Robekan Dinding Kista : Pada torsi tangkai ada kemungkinan terjadi robekan

sehingga isi kista tumpah kedalam rungan abdomen

e. Keganasan Kista Ovarium : Terjadi pada kista pada usia sebelum menarche dan

pada usia diatas 45 tahun

Page 8: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc

12. Asuhan Keperawatan Pada Kista Ovary

a. Pengkajian

1) Data Biografi Klien

2) Aktivitas/Istirahat : Kelemahan atau keletihan. perubahan pola istirahat dan jam

kebisaan tidur, adanya factor -faktor yang mempengaruhi tidur, misalnya nyeri,

ansietas, keterbatasan, partisipasi dalam hobi dan latihan.

3) Sirkulasi ; Palpitasi, nyeri dada, perubahan pada TD

4) Integritas Ego : Factor stress dan cara mengatasi stress, masalah tentang perubahan

dalam penampilan insisi pembedahan, perasaan tidak berdaya, putus asa, depresi,

dan menarik diri

5) Eliminasi : Perubahan pada pola defekasi, misalnya darah pada feses, nyeri pada

defekasi, perubahan eliminasi urinarius misal nyeri, dan perubahan pada bising

usus.

6) Makanan / Cairan : Anoreksia, mual / muntah, intoleransi makanan, perubahan pada

berat badan penurunan BB, perubahan pada kelembaban / turgor kulit, dan edema.

b. Diagnosa Keperawatan

1) Gangguan rasa nyaman : nyeri abdomen b/d insisi pada abdomen

2) Resiko infeksi daerah operasi b/d perawatan luka operasi yang kurang adekuat

3) Kerusakan integritas kulit b/d pengangakatan bedah kulit.

4) Gangguan eliminasi urine b/d penekanan oleh massa jaringan neoplasma pada

daerah sekitarnya, dan gangguan sensorik/motoric

5) Gangguan rasa nyaman ( cemas ) b/d kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan

penatalaksanaannya

6) Resiko tinggi kekurangan cairan tubuh b/d perdarahan pervaginam berlebihan

7) Ganguan konsep diri b/d kekawatiran tentang ketidakmampuan memiliki anak,

perubahan dalam masalah kewanitaan, akibat pada hubungan seksual.

c. Intarvensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional

1. Gangguan

Rasa Nyaman :

Rasa nyaman terpenuhi a. Kaji tingkat dan intensitas a. Mengidentifikasi lingkup

Page 9: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc

Nyeri Abdomen nyeri

b. Atur posisi senyaman

mungkin

c. Kolaborasi untuk

pemberian obat analgetik

d. Ajarkan dan lakukan

tekhnik relaksasi.

masalah

b. Menurunkan tingkat

ketegangan pada daerah

nyeri

c. Menghilangkan rasa nyeri

d. Merelaksasi otot-otot

tubuh.

2. Resiko Infeksi

Daerah Operasi Tidak terjadi infeksi. a. Pantau dan observasi terus

tentang keadaan luka

operasi

b. Lakukan perawatan luka

operasi secara aseptik dan

antisepti

c. Kolaborasi dalam

pemberian antibiotik.

a. Deteksi dini tentang terjadi

nya infeksi yang lebih berat

b. Menekan sekecil mungkin

sumber penularan eksterna

c. Membunuh mikro

organisme secara rasional

3. Kerusakan

Integritas Kulit

Tidak terjadi kerusakan

kulit yang berat

a. Kaji balutan / untuk

karakteristik drainase,

kemerahan dan nyeri pada

insisi dan lengan

b. Tempatkan pada posisi

semi fowler pada

punggung / sisi yang tidak

sakit dengan lengan tinggi

dan disokong dengan

bantal.

a. Untuk melihat terjadi nya

kerusakan kulit setelah

operasi

b. Untuk mengurangi rasa

nyeri yang di rasakan

pasien

4. Ganguan

Eliminasi Urine

Pola Eliminasi Urine

Kembali Normal

a. Catat pola niksi dan

monitor pengeluaran urine

b. Anjurkan klien untuk

a. Melihat perubahan pola

eliminasi urine

b. Mencegah terjadinya

Page 10: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc

merangsang miksi dengan

pemberian air hangat,

mengatur posisi

retensi.

5. Gangguan

Rasa Nyaman

( Cemas )

Pasien mengetahui

tentang efek sawing

dari operasinya.

a. Kaji ulang tingakt

pemahaman pasien

tentang penyakitnya

b. Minta pasien untuk

member umpan balik

tentang apa yang telah

terjadi.

a. Mengetahui sejauh mana

pemahaman pasien tentang

apa yang dijelaskan

b. Respon fisik akan

menggambarkan tingkat

kecemasan klien.

6. Resiko Tinggi

Kekurangan

Cairan Tubuh

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam tidak

terjadi kekurangan

volume cairan tubuh.

a. Kaji tanda-tanda

kekurangan cairan

b. Pantau masukan urine dan

haluaran urine

c. Kolaborasi pemberian

cairan parenteral

a. Mengetahui lebih awal

apabila kekurangan cairan

b. Mengetahui keseimbangan

antara input dan output

c. Membatu mencegah

kekurangan cairan tubuh.

7. Ganguan

Konsep Diritidak terjadi gangguan

konsep diri.

a. Kaji sejauh mana rasa

khawatir klien

b. Beri kesempatan klien

untuk mengungkapkan

perasaannya

c. Beri support mental dan

ajak keluarga dalam

memberikan support

a. Mengetahui sejauh mana

rasa khawatir klien

b. Supaya mengurangi beban

klien

c. Klien merasa masih ada

orang yang masih peduli

sama klien

Page 11: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc

B. Mioma Utery

1. Pengertian

Mioma uteri adalah tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikatnya ( www.

Infomedika. htm, 2004 )

Mioma uteri terbatas tegas, tidak berkapsul, dan berasal dari otot polos jaringan

fibrosus, sehingga mioma uteri dapat berkonsisten padat jika jaringan ikatnya dominan

dan berkonsentrasi lunak jika otot rahim yang dominan. Mioma uteri biasa juga disebut

leiomioma uteri, fibromauteri,fibroleiomioma, mioma fibroid atau mioma simpel. Tumor

ini dapat berasal dari setiap bagian duktus muller, tetapi paling sering terjadi pada

miomatreium.

Diet dan lemak tubuh juga berpengaruh terhadap resiko terjadinya mioma. Resiko

mioma meningkat seiring bertambahnya indeks massa tubuh dan konsumsi daging dan

ham. Sebagian besar mioma uteri ditemukan pada masa reproduksi, karena diduga

berhubungan dengan aktivitas estrogen. Dengan demikian mioma uteri tidak dijumpai

sebelum menarke dan akan mengalami regresi setelah menopause, atau bahkan

bertambah besar maka kemungkinan besar mioma uteri tersebut telah mengalami

degenerasi ganas menjadi sarkoma uteri. Bila ditemukan pembesaran abdomen sebelum

menarke, hal itu pasti bukan mioma uteri tetapi kemungkinan besar kista ovarium dan

resiko untuk mengalami keganasan sangat besar.

2. Etiologi Dan Patologi

Etiologi

Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma uteri dan diduga merupakan

penyakit multifaktorial. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumor, di

samping faktor predisposisi genetik, adalah estrogen, progesteron dan human growth

hormone.

a. Estrogen

Mioma uteri dijumpai setelah menarke. Seringkali terdapat pertumbuhan  tumor

yang cepat selama kehamilan dan terapi estrogen eksogen. Mioma uteri akan

mengecil pada saat menopause dan pengangkatan ovarium.

Page 12: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc

b. Progesteron

Progesteron merupakan antagonis natural dari estrogen. Progesteron menghambat

pertumbuhan tumor dengan dua cara yaitu: mengaktifkan 17B hidroxydesidrogenase

dan menurunkan jumlah reseptor estrogen pada tumor.

c. Hormon Pertumbuhan

Level hormon pertumbuhan menurun selama kehamilan, tetapi hormon yang

mempunyai struktur dan aktivitas biologik serupa yaitu HPL, terlihat pada periode ini,

memberi kesan bahwa pertumbuhan yang cepat dari leiomioma selama kehamilan

mingkin merupakan hasil dari aksi sinergistik antara HPL dan Estrogen.

Dalam Jeffcoates Principles of Gynecology, ada beberapa faktor yang diduga kuat

sebagai faktor predisposisi terjadinya mioma uteri, yaitu :

1. Umur : Mioma uteri jarang terjadi pada usia kurang dari 20 tahun, ditemukan sekitar

10% pada wanita berusia lebih dari 40 tahun. Tumor ini paling sering memberikan

gejala klinis antara 35 – 45 tahun.

2. Faktor Ras Dan Genetik : Pada wanita ras tertentu, khususnya wanita berkulit

hitam, angka kejadian mioma uteri tinggi. Terlepas dari faktor ras, kejadian tumor ini

tinggi pada wanita dengan riwayat keluarga ada yang menderita mioma.

3. Fungsi Ovarium : Diperkirakan ada korelasi antara hormon estrogen dengan

pertumbuhan mioma, dimana mioma uteri muncul setelah menarke, berkembang

setelah kehamilan dan mengalami regresi setelah menopause. Pemberian agonis

GnRH dalam waktu lama sehingga terjadi hipoestrogenik dapat mengurangi ukuran

mioma. Efek estrogen pada pertumbuhan mioma mungkin berhubungan dengan

respon mediasi oleh estrogen terhadap reseptor dan faktor pertumbuhan lain.

Patologi

Jika tumor dipotong, akan menonjol diatas miometrium sekitarnya karena kapsulnya

berkontraksi. Warnanya abu keputihan, tersusun atas berkas- berkas otot jalin- menjalin

dan melingkar- lingkar didalam matriks jaringan ikat. Pada bagian perifer serabut otot

tersusun atas lapisan konsentrik dan serabut otot tersusun atas lapisan konsentrik serta

serabut otot normal yang mengelilingi tumor berorientasi sama.

Page 13: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc

Antara tumor dan miometrium normal, terdapat lapisan jaringan areolar tipis yang

membentuk pseudokapsul, tempat masuknya pembuluh darah kedalam mioma.

Pada pemeriksaan mikroskopis, kelompok – kelompok sel otot berbentuk kumparan

dengan inti panjang dipisahkan menjadi berkas – berkas oleh jaringan ikat. Karena

seluruh suplai darah mioma berasal dari beberapa pembuluh darah yang masuk ke

pseudokapsul, berarti pertumbuhan tumor tersebut selalu melampaui suplai darahnya. Ini

menyebabkan degenerasi, terutama pada bagian tengah mioma.

3. Simtomatologi / Gejala

Gejala tergantung pada besar dan posisi mioma. Kebanyakan mioma kecil dan

beberapa yang besar tidak menimbulkan gejala dan hanya terdeteksi pada pemeriksaan

rutin. Jika mioma terletak subendometrium, mungkin disertai minoragia. Jika perdarahan

yang hebat menetap, pasien mungkin mengalami anemia. Ketika uterus berkontraksi,

dapat timbul nyeri kram. Mioma subendometrium yang bertangkai dapat menyebabkan

perdarahan persisten dari uterus.

Dimanapun posisinya didalam uterus, mioma besar dapat menyebabkan gejala

penekanan pada panggul, disuria dan sering kencing serta konstipasi atau nyeri

punggung jika uterus yang membesar menekan rectum. Mioma servic dapat

menyebabkan nyeri panggul dan kesulitan melakukan hubungan seksual. Mioma fibrosa

dapat tidak menunjukan gejala/ menyebabkan perdarahan vagina abnormal. Gejala lain

akibat tekanan pada organ – organ sekitarnya mencakup nyeri, sakit kepala, konstipasi

dan masalah – masalah perkemihan. Menorrhagi dan metroragi terjadi karena fibroid.

4. Klasifikasi

a. Lokasi : Cervical ( 2,6% ), umumnya tumbuh ke arah vagina menyebabkan infeksi.

Isthmica ( 7,2% ), lebih sering menyebabkan nyeri dan gangguan traktus urinarius.

Corporal (91%), merupakan lokasi paling lazim, dan seringkali tanpa gejala.

b. Lapisan Uterus

1) Mioma Uteri Subserosa : Lokasi tumor di subserosa korpus uteri dapat hanya

sebagai tonjolan saja, dapat pula sebagai satu massa yang dihubungkan dengan

uterus melalui tangkai. Mioma yang cukup besar akan mengisi rongga peritoneal

sebagai suatu massa. Perlengketan dengan usus, omentum atau mesenterium di

sekitarnya menyebabkan sistem peredaran darah diambil alih dari tangkai ke

Page 14: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc

omentum. Akibatnya tangkai makin mengecil dan terputus, sehingga mioma akan

terlepas dari uterus sebagai massa tumor yang bebas dalam rongga peritoneum.

2) Mioma Uteri Intramural : Disebut juga sebagai mioma intraepitelial. Biasanya

multipel apabila masih kecil tidak merubah bentuk uterus, tetapi bila besar akan

menyebabkan uterus berbenjol-benjol, uterus bertambah besar dan berubah

bentuknya. Mioma sering tidak memberikan gejala klinis yang berarti kecuali rasa

tidak enak karena adanya massa tumor di daerah perut sebelah bawah. Terletak di

bawah endometrium. Dapat pula bertangkai maupun tidak. Mioma bertangkai

dapat menonjol melalui kanalis servikalis, dan pada keadaan ini mudah terjadi torsi

atau infeksi. Tumor ini memperluas  permukaan ruangan rahim.

3) Atropi : setelah menopause dan rangsangan estrogen menghilang. Degenerasi

hialin paling umum ditemukan Jaringan ikat bertambah, Berwarna putih dan keras.

5. Gambaran Klinik

Pada penderita memang tidak mempunyai keluhan apa-apa dan tidak sadar bahwa

mereka sedang mengandung satu tumor dalam uterus. Faktor-faktor yang mempengaruhi

timbulnya gejala klinik meliputi besarnya mioma uteri, lokalisasi dan perubahan pada

mioma uteri.

a. Perdarahan abnormal, merupakan gejala klinik yang sering ditemukan. Bentuk

perdarahan yang ditemukan berupa menoragi, metroragi, dan hipermenorrhea.

Perdarahan abnormal ini dapat dijelaskan oleh karena bertambahnya area permukaaan

dari endometrium yang menyebabkan gangguan kontraksi otot rahim, distorsi dan

kongesti dari pembuluh darah di sekitarnya dan ulserasi dari lapisan endometrium.

b. Penekanan rahim yang membesar :

1) Terasa berat di abdomen bagian bawah

2) Gejala intestinal: konstipasi dan obstruksi intestinal

3) Terasa nyeri karena tertekannya saraf

c. Nyeri, dapat disebabkan oleh :

1) Penekanan saraf

2) Torsi bertangkai

3) Infeksi pada mioma

Page 15: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc

d. Infertilitas, akibat penekanan saluran tuba oleh mioma yang berlokasi di cornu.

Perdarahan kontinyu pada pasien dengan mioma submukosa dapat menghalangi

implantasi

e. Kongesti vena, disebabkan oleh kompresi tumor yang menyebabkan edema

ekstremitas bawah, hemorrhoid, nyeri dan dyspareunia

f. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan kehamilan.

Kehamilan dengan disertai mioma uteri menimbulkan proses saling mempengaruhi :

a. Kehamilan dapat mengalami keguguran

b. Persalinan prematuritas

c. Gangguan proses persalinan

d. Tertutupnya saluran indung telur menimbulkan infentiritas

e. Pada kala III dapat terjadi gangguan pelepasan plasenta dan perdarahan.

Pengaruh kehamilan dan persalinan pada mioma uteri :

a. Cepat bertambah besar, karena pengaruh hormon estrogen yang

meningkat dalam kehamilan

b. Degenerasi merah dan degenerasi karnosa : tumor menjadi lebih lunak,

berubah bentuk, dan berwarna merah. Bisa terjadi gangguan sirkulasi sehingga terjadi

perdarahan

c. Kehamilan dapat mengalami keguguran

d. Mioma yang lokasinya dibelakang dapat terdesak kedalam kavum

douglasi dan terjadi inkarserasi.

Pengaruh mioma pada kehamilan dan persalinan :

a. Subfertil ( agak mandul ) sampai fertil ( mandul ) dan kadang- kadang hanya punya

anak satu. Terutama pada mioma uteri sub mucosum

b. Sering terjadi abortus, akibat adanya distorsi rongga uterus

Page 16: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc

c. Terjadi kelainan letak janin dalam rahim, terutama pada mioma yang besar dan letak

sub serus

d. Distosia tumor yang menghalangi jalan lahir, terutama pada mioma yang letaknya

diservix

e. Inersia uteri terutama pada kala I dan kala II

f. Atonia uteri terutama paska persalinan ; perdarahan banyak, terutama pada mioma

yang letaknya didalam dinding rahim

g. Kelainan letak plasenta

h. Plasenta sukar lepas ( retensio plasenta ), terutama pada mioma yang sub mukus

dengan intra mural.

6. Pencegahan

Penyebab mioma uteri  sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti dan masih

terus diteliti., namun sebagian ahli berpendapat  mioma uteri terjadi karena adanya

perangsangan hormon estrogen terhadap sel-sel yang ada di otot rahim.  Jadi, mioma

uteri ini akibat pengaruh estrogen. Makanya, sangat jarang ditemukan pada anak-anak

usia pubertas, bahkan nyaris tidak pernah. Anak usia ini, kan, belum ada rangsangan

estrogennya. Sementara pada wanita menopause, mioma biasanya mengecil, karena

estrogen sudah berkurang. Untuk pencegahan diarahkan pada menghindari atau

membatasi agar estrogen jahat tidak menumpuk didalam tubuh kita.

Tips Hidup Sehat

a. Jangan pernah lewatkan sarapan sekalipun sedang berdiet

b. Lakukan olah raga secara rutin

c. Pilih makanan selingan yang tepat, tidak mengandung banyak lemak dan tidak

berkalori tinggi

d. Makanlah dengan jumlah gizi yang seimbang.

Page 17: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc

e. Bersosialisasi sangat baik bagi kesehatan mental

f. Makanlah banyak makanan berserat tinggi karena sangat baik bagi tubuh

g. Makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang

h. Ketika berkumpul bersama teman, pilihlah camilan yang menyehatkan.

7. Komplikasi

a. Perdarahan sampai terjadi anemia

b. Torsi tangkai mioma dari Mioma uteri subserosa dan submukosa

c. Nekrosis dan infeksi, setelah torsi dapat terjadi nekrosis dan infeksi

d. Pengaruh timbal balik mioma dan kehamilan

e. Pengaruh mioma terhadap kehamilan :

1) Infertilitas

2) Abortus

3) Inersia uteri

4) Gangguan jalan persalinan

5) Perdarahan post partum

6) Retensi plasenta

8. Penanganan

a. Penanganan Konservatif

1) Observasi dengan pemeriksaan pelvis secara periodik setiap 3-6 bulan

2) Bila anemia, Hb < 8 g% transfusi PRC

3) Pemberian zat besi

Page 18: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc

4) Penggunaan agonis GnRH leuprolid asetat 3,75 mg IM pada hari 1-3 menstruasi

setiap minggu sebanyak tiga kali. Obat ini mengakibatkan pengerutan tumor dan

menghilangkan gejala. Obat ini menekan sekresi gonadotropin dan menciptakan

keadaan hipoestrogenik yang serupa yang ditemukan pada periode postmenopause.

Efek maksimum dalam mengurangi ukuran tumor diobservasi dalam 12 minggu.

b. Penanganan Operatif

1) Ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus 12-14 minggu

2) Pertumbuhan tumor cepat

3) Mioma subserosa bertangkai dan torsi

4) Bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya

5) Hipermenorea pada mioma submukosa

6) Penekanan pada organ sekitarnya

Jenis operasi yang dilakukan dapat berupa :

1) Enukleasi Mioma

Dilakukan pada penderita infertil atau yang masih menginginkan anak atau

mempertahankan uterus demi kelangsungan fertilitas. Sejauh ini tampaknya aman,

efektif, dan masih menjadi pilihan terbaik. Enukleasi sebaiknya tidak dilakukan

bila ada kemungkinan terjadinya karsinoma endometrium atau sarkoma uterus,

juga dihindari pada masa kehamilan.

Tindakan ini seharusnya dibatasi pada tumor dengan tangkai dan jelas yang

dengan mudah dapat dijepit dan diikat.

2) Miomektomi

Miomektomi adalah pengambilan mioma saja tanpa pengangkatan uterus.

Apabila wanita sudah dilakukan miomektomi kemungkinan dapat hamil sekitar 30

Page 19: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc

– 50%. Dan perlu disadari oleh penderita bahwa setelah dilakukan miomektomi

harus dilanjutkan histerektomi.

Lama perawatan :

a) 1 hari pasca diagnosa keperawatan

b) 7 hari pasca histerektomi/ miomektomi.

Masa pemulihan :

a) 2 minggu pasca diagnosa perawatan

b) 6 minggu pasca histerektomi/ miomektomi.

3) Histerektomi

Dilakukan bila pasien tidak menginginkan anak lagi, dan pada penderita yang

memiliki leiomioma yang simptomatik atau yang sudah bergejala. Kriteria ACOG

untuk histerektomi adalah sebagai berikut:

a) Terdapatnya 1 sampai 3 leiomioma asimptomatik atau yang dapat teraba dari

luar dan dikeluhkan olah pasien

b) Perdarahan uterus berlebihan

c) Rasa tidak nyaman di pelvis akibat mioma meliputi :

Nyeri hebat dan akut

Rasa tertekan punggung bawah atau perut bagian bawah yang kronis

Penekanan buli-buli dan frekuensi urine yang berulang-ulang dan tidak

disebabkan infeksi saluran kemih

4) Radioterapi

a) Hanya dilakukan pada pasien yang tidak dapat dioperasi (bad risk patient)

b) Uterus harus lebih kecil dari usia kehamilan 12 minggu

c) Bukan jenis submukosa

Page 20: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc

d) Tidak disertai radang pelvis atau penekanan pada rektum

e) Tidak dilakukan pada wanita muda, sebab dapat menyebabkan menopause.

f) Maksud dari radioterapi adalah untuk menghentikan perdarahan.

8. Diagnosis Banding

a. Tumor solid ovarium

b. Uterus gravid

c. Kelainan bawaan Rahim

d. Endometriosis dan adenomiosis

e. Perdarahan uterus disfungsional

9. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Mioma Uteri

a. Pengkajian

Data Subjektif

1) Pasien mengeluh nyeri saat menstruasi

2) Pasien mengatakan ada perdarahan abnormal

3) Pasien merasa penuh pada perut bagian kanan bawah

4) Pasien mengeluh adanya perubahan pola BAK dan BAB

5) Pasien merasa haidnya tidak teratur

Data Objektif :

1) Ada benjolan pada perut bagian bawah yang padat, kenyal, permukaan tumor rata

serta adanya pergerakan tumor

2) Pemeriksaan ginekologi dengan pemeriksaan bimanual di dapat tumor menyatu

dengan rahim atau mengisi kavum douglas

Page 21: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc

3) Infertilitas atau abortus

b. Diagnosa Dan Intervensi

1) Gangguan rasa nyaman : nyeri b/d adanya penekanan syaraf

2) Resiko terjadi anemi b/d perdarahan abnormal yang ditandai dengan perdarahan

pervagina berlebihan, pasien lemah, sklera pucat

3) Gangguan pola eliminasi : disuria b/d pembesaran uterus yang menekan vesika

urinaria

4) Gangguan pola eliminasi: konstipasi b/d pembesaran uterus yang menekan rectum

5) Resiko terjadinya infertilitas b/d penutupan saluran indung telur

6) Resiko terjadinya abortus b/d adanya distorsi rongga uterus

Diagnosa Tujuan Intervensi

1. Gangguan Rasa Nyaman;

Nyeri

Nyeri dapat mengalami

penurunan / berkurang

a. Kaji tingkat nyeri pasien ( skala )

b. Kolaborasi dengan dokter untuk

pemberian obat analgetik

c. Atur posisi tidur senyaman

mungkin

d. Ajarkan teknik relaksasi/ distraksi

untuk mengurangi nyeri.

2. Resiko Terjadi Anemia Anemia dapat dicegah a. Monitor jumlah darah yang keluar

b. Kolaborasi dengan petugas

laboratorium untuk pemeriksaan

cek Hb dan Ht

c. Kolaborasi dengan dokter untuk

pemberian obat penambah darah

d. Kaji TTV.

Page 22: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc

3. Gangguan Pola Eliminasi;

Disuria

Disuria dapat dicegah a. Kaji tingkat nyeri

b. Berikan penjelasan pada pasien

mengenai penyebab nyeri

c. Anjurkan kepada pasien agar tidak

takut untuk miksi

d. Kolaborasi dengan doter untuk

pemberian obat analgetik.

4. Gangguan Pola Eliminasi;

Konstipasi

Konstipasi Dapat Dicegah a. kaji adanya tanda -

tanda adanya konstipasi

b. kolaborasi dengan

dokter untuk pemberian obat

pencahar

c. anjurkan pasien

untuk relaksasi

d. anjurkan pasien

untuk banyak minum

e. anjurkan pasien

untuk banyak makan makanan

berserat

5. Resiko Terjadinya

Infertilitas

Infertilitas dapat dicegah a. Kolaborasi dengan ahli radiologi

(USG) untuk menentukan jenis

tumor, letak mioma

b. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk

pemberian nutrisi yang adekuat

c. Kolaborasi dengan tim medis

untuk tindakan selanjutnya

( operasi, pengobatan infertilitas ).

Page 23: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc

6. Resiko Terjadinya Abortus Abortus Dapat Teratasi a. Kaji tanda – tanda perdarahan dan

jumlah darah

b. Observasi dengah pemeriksaaan

pelvis secara periodik setiap 3 – 6

bulan

c. Kolaborasi pemberian obat

penguat janin, obat anemia

d. Ajarkan pasien untuk relaksasi

e. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk

pemberian nutrisi yang adekuat.

c. Evaluasi

1. Anemi dapat teratasi

2. Rasa nyeri berkurang

3. Pola eliminasi BAK

4. BAB teratasi

5. Infertilitas dapat dicegah

6. Abortus dapat dicegah.

Page 24: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc

BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Kista ovarium secara fungsional adalah kista yang dapat bertahan dari pengaruh

hormonal dengan siklus menstruasi yang terkait dengan faktor genetic dan gaya hidup

individu itu sendiri dengan gejala umumnya sangat berfariasi dan tidak spesifik, yaitu

Menstruasi yang tidak teratur, disertai nyeri, Perasaan penuh dan tertekan diperut bagian

bawah, Nyeri saat bersenggama, dan terjadi Perdarahan. Penyakit ini dapat mengakibatkan

terjadinya komplikasi berupa perdarahan intra tumor, perputaran tangkai, infeksi pada

tumor, robekan dinding kista, serta keganasan kista ovarium.

Mioma uteri adalah tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikatnya. Penyakit ini

terkait dengan system hormonal, khususny progesterone, estrogen, dan GH ( Hormon

Pertumbuhan ). Sedangkan yang menjadi faktor predisposisi didalamnya adalah umur,

fungsi ovarium, serta ras dan genetic. Komplikasi yang yang ditimbulkan pada kehamilan

yaitu terjadinya Infertilitas, Abortus, Inersia uteri, Gangguan jalan persalinan, Perdarahan

post partum, dan Retensi plasenta. Gejala tergantung pada besar dan posisi mioma.

Kebanyakan mioma kecil dan beberapa yang besar tidak menimbulkan gejala dan hanya

terdeteksi pada pemeriksaan rutin. Penanganan yang dapat dilakukan ada dua macam yaitu

penanganan secara konservatif dan penanganan secara operatif.

b. Saran

Demikianlah makalah yang kami buat tentang askep mioma utery, diharapkan pembaca

dapat mengerti dan bisa mencari refensi lain untuk menambah wawasan tentang askep

tersebut.

Page 25: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc

Daftar Pustaka

Capenito, LJ.(2001). Buku Saku Keperawatan, Edisi VIII. Penerjemah Monica Ester, SKp.

Jakarta : EGC.

Farrer, Helen. (2001). Maternity Care, Edisi II. Jakarta: EGC.

NANDA 2005, Nursing diagnoses : Definition and classification 2005-2006, NANDA

International, Philadelphia.

William Helm, C. Ovarian Cysts. 2005 American College of Obstetricians and Gynecologists

( cited 2005 September 16 ). Available at http://emedicine.com

Wilkinson, J. W 2006, Buku saku diagnosis keperawatan dengan intervensi NIC dan kriteria

hasil NOC, Edisi 7, EGC, Jakarta.

A.Price, Sylvia. 2006. Patofisiologi Dan Konse Klinis Proses – Proses Penyakit. Jakarta. EGC

www. Gynae.sg.com, diakses tanggal 1 Desember 2011

Brunner and Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah edisi 8. EGC

Pengurus Besar Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. 1991. Standar pelayanan

medik obstetri dan ginekologi. POGI. Jakarta

Sarjadi. 1995. Patologi Ginekologi Hipokrates. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Jakarta

Wiknjosastro Hanifa. 1999. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo.

Jakarta

Page 26: AsKep Kista Ovari Dan Mioma Utery.doc