askep histerektomi indikasi tumor padat ovarii

47
Asuhan Keperawatan pada Ny.P dengan Histerektomi Indikasi Kista Ovarium Di RS Bethesda Yakkum Yogyakarta Ruang Galilea 2 Obsgyn Disusun oleh : Berta Agus Wulandari III B / 1101015 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN STIKES BETHESDA YAKKUM 1

Upload: bee-quinn

Post on 25-Jun-2015

1.798 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

Asuhan Keperawatan pada Ny.P dengan Histerektomi Indikasi Kista Ovarium Di RS

Bethesda Yakkum Yogyakarta

Ruang Galilea 2 Obsgyn

Disusun oleh :

Berta Agus Wulandari

III B / 1101015

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

STIKES BETHESDA YAKKUM

YOGYAKARTA

2013

1

Page 2: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

Diterima dan Disetujui untuk dipertahankan :

Disusun oleh :

Berta Agus Wulandari

III B / 1101015

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

STIKES Bethesda Yogyakarta RS. Bethesda R.G2 Obsgyn

(Widyastuti ER, APP., S.Pd) (Sawitri Murwani, AMK)

Saran Pembimbing :

Baik ( )

Cukup ( )

Dilengkapi ( )

2

Page 3: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

BAB III

PENGELOLAAN KASUS

Tempat Praktik : Ruang Galilea 2 Obsgyn

Nama Mahasiswa : Berta Agus Wulandari

NIM : 1101015

Tanggal Pengkajian : 23 September 2013, Jam : 8.30

1. Pengkajian

Pasien Suami / Penganggung Jawab

Nama : Ny. PH Bp. W

Umur : 47 tahun 48 tahun

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia

Agama : Islam Islam

Pendidikan : Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi

Pekerjaan : Karyawan PNS

Alamat : Yogyakarta Yogyakarta

Status Perkawinan : Kawin

No. RM : 01069XXX

Tanggal Masuk RS : 22 september 2013

Diagnosa Medis : Post Histerektomi indikasi Kista Ovarii

2. Keluhan Utama Saat Dikaji

Nyeri pada perut bawah, nyeri skala 7.

3. Alasan Utama Datang Ke Rumah Sakit

Ada benjolam di perut bawah, Haid tidak teratur. nyeri saat haid.

4. Riwayat Pernikahan

Menikah 1 kali, lama pernikahan dengan suami sekarang 17 tahun.

Menikah pertama kali usia 29 tahun.

3

Page 4: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

5. Riwayat Haid

Menarche umur 13 tahun. siklus : 28-30 hari, teratur. Lamanya 7-8hari, banyaknya darah: banyak. Sifatnya darah : encer, tidak bau dan sakit. Haid terakhir agustus 2013

6. Riwayat Kehamilan dan Persalinan (G=3, P=3, Ab=0, Ah=3)

No Lahir TahunUmur

Kehamilan

AnakNifas Ket

BBL L/P H/M

1 1997 aterm 2900 gr L H

2 2000 aterm 2700 gr P H

3 2002 aterm 3000 gr P H

7. Riwayat KeluargaBerencana

NoMetode

Kontrasepsi

Pasang Mulai Lepas/StopKet

Tgl/Bulan/Thn Oleh Di Tgl/Bulan/Thn Oleh Di

1 Suntik 2005 Bidan RS - - -

8. Riwayat Penyakit Yang Lalu

a. Penyakit yang pernah dialami : tidak ada

b. Alergi : Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi

9. Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan seperti jantung, DM, asma.

10. Pengkajian Biologis

a. Pola Nutrisi

1) Sebelum masuk Rumah Sakit

Frekuensi makan dalam 1 hari : 3x sehari

Jenis makanan : nasi, lauk dan sayur

Makanan yang disukai : tidak ada

Makanan yang tidak disukai : tidak ada

Makanan tambahan / vitamin : tidak ada

Makanan pantang : tidak ada

4

Page 5: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

Kebiasaan makan : di rumah

Nafsu makan : baik

Banyaknya minum dalam 1 hari : 1000-1500 cc

Jenis minuman : air putih, teh

Minuman yang tidak disukai : tidak ada

Minuman yang disukai : tidak ada

Minuman pantang : tidak ada

2) Selama di Rumah Sakit

Jenis makanan : saat dikaji klien sedang puasa

Frekuensi makan dalam 1 hari : -

Porsi makan yang dihabiskan : -

Banyaknya minum dalam sehari :- jenis minuman:-

Keluhan : Mual

Alat bantu untuk memasukkan zat makanan : tidak ada

Pengetahuan tentang gizi dan kegunaan makanan bagi tubuh : memenuhi kebutuhan nutrisi dan sumber energi

b. Pola Eliminasi

1) Sebelum masuk Rumah Sakit

Buang air besar

Frekuensi dalam 1 hari : 1x sehari

Waktu : pagi hari

Warna : kuning kecoklatan

Konsistensi : lembek

Posisi waktu bab : jongkok

Penghantar waktu bab : tidak ada

Keluhan : tidak ada

Buang air kecil

Frekuensi dalam 1 hari : 5-6x sehari

Warna : kuning

Bau : khas amoniak

5

Page 6: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

Keluhan : tidak ada keluhan

2) Selama di Rumah Sakit

Buang air besar

Frekuensi dalam 1 hari : selama di RS pasien belum BAB

Waktu : -

Warna : -

Konsistensi : -

Keluhan : konstipasi

Buang air kecil

Frekuensi dalam 1 hari : 2-3 sehari

Warna : kuning

Bau : khas amoniak

Keluhan : tidak ada

Alat Bantu bak : dower cateter

c. Pola aktivitas istirahat – tidur

1) Sebelum masuk Rumah Sakit

a) Keadaan aktivitas sehari-hari

Kemampuan untuk aktivitas sehari-hari seperti makan, mandi, BAB/BAK,

memakai baju, naik- turun tempat tidur dibantuan orang lain.

b) Kebutuhan istirahat

Klien menggunakan waktu luang/libur dengan istirahat/berkumpul dengan

keluarga. Klien biasa istirahat dengan suasana tenang.

c) Kebutuhan tidur

Jumlah jam tidur dalam sehari

Tidur siang : 2 jam

Tidur malam : 8 jam

Klien biasa tidur menggunakan selimut, bantal, guling.

Tidak ada keluhan saat tidur

Tidak menggunakan obat tidur

2) Selama di Rumah Sakit

6

Page 7: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

a) Aktivitas

AktifitasTingkat Ketergantungan

0 1 2 3 4

Makan/Minum

Mandi

Toileting

Berpakaian

Mobilisasi di tempat tidur

Berpindah

Ambulasi/ROM

Ket : 0 = mandiri

1 = dibantu orang lain sebagian kecil

2 = dibantu orang lain 50%

3 = dibantu orang lain dan alat

4 = tergantung total

b) Kebutuhan istirahat

Klien mengatakan lelah, badan terasa lemas, klien tidak merasa terganggu

dengan suasana lingkungan yang baru dan penggunaan alat-alat medis.

c) Kebutuhan tidur

Tidur siang : 1-2 jam dari pukul 15.00-17.00 wib

Tidur malam : 7-8 jam dari pukul 21.00-05.00 wib

Klien biasa tidur menggunakan selimut, bantal.

Tidak ada keluhan saat tidur

d. Pola kebersihan diri

1) Sebelum masuk rumah sakit:

Kebersihan kulit : klien mandi 2x sehari, pagi dan sore hari, menggunakan sabun.

7

Page 8: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

Kebersihan rambut : klien mencuci rambut 2 hari sekali menggunakan sampo

Kebersihan telinga : klien mebersihkan telinga kotor atau saat mandi, menggunakan catonbat.

Kebersihan mata : klien mengatakan tidak ada gangguan pada mata, membersihkan mata saat mandi dan bangun tidur.

Kebersihan mulut : klien membersihkan mulut menggunakan pasta gigi saat mandi dan sebelum tidur.

Kebersihan kuku : klien memotong kuku saat kuku panjang dan kotor. Tidak ada gangguan pada kuku, pasien dapat memotong kuku sendiri.

2) Selama dirumah sakit

Kebersihan kulit : klien mandi 2x sehari, pagi dan sore hari, menggunakan sabun.

Kebersihan rambut : saat dikaji, selama di rumah sakit pasien belum pernah mencuci rambut.

Kebersihan telinga : klien membrsihkan telinga saat mandi, pasien tidak menggunakan alat bantu pendengaran, tidak ada cairan yang keluar.

Kebersihan mata : klien mengatakan tidak ada gangguan pada mata, membersihkan mata saat mandi dan bangun tidur.

Kebersihan mulut : klien membersihkan mulut menggunakan pasta gigi saat mandi dan sebelum tidur.

Kebersihan kuku : klien memotong kuku saat kuku panjang dan kotor. Tidak ada gangguan pada kuku, pasien dapat memotong kuku sendiri.Pola persepsi sensori

e. Pola kognitif-persepsi/sensori

1) Keadaan mental : klien sadar

2) Klien berbicara jelas, dan relevan

3) Bahasa yang disukai jawa dan indonesia

4) Kemampuan membaca, berkomunikasi, dan memahami memadai

5) Ketrampilan berinteraksi memadai

6) Tingkat ansietas ringan, pasien terlihat sedikit gelisah, pasien terlihat lemas.

7) Klien tidak menggunakan alat bantu baca dan alat bantu pendengaran.

8) Klien mengatakan kadang terasa nyeri dan kaku pada perut bagian kanan bawah & paha atas

f. Konsep diri

8

Page 9: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

1) Identitas diri : klien dapat menyebutkan nama, alamat

2) Ideal diri : klien ingin cepat sembuh dan pulang kerumah

3) Harga diri : klien tidak malu dengan keadaannya sekarang

4) Gambaran diri : klien menyukai semua anggota tubuhnya

5) Peran diri : klien sebagai istri

g. Koping

Dalam mengambil keputusan klien dibantu oleh suami, upaya mengatasi untuk mengatasi masalah dengan mencari pertolongan keluarga/orang terdekat.

h. Pola nilai dan keyakinan

1) Sebelum masuk rumah sakit :

agama pasien islam, pasien selalu melakukan solat 5 kali sehari, larangan agama mengkonsumsi daging babi, darah, dll.

2) Selama dirumah sakit :

agama pasien islam, selama dirawat di rumah sakit tidak bisa melalukan ibadah solat dalam keadaan berdiri.

i. Pemeliharaan kesehatan

Klien tidak pernah mengkonsumsi tembakau, alkohol, NAPZA

j. Pengkajian Psikologis

Klien merasa sedikit cemas karena sakit pada abdomen setelah di operasi, klien di

temani suami dan ibunya, dan mereka selalu mensuport klien setiap saat.

k. Pengkajian Sosial

Keluarga menerima keadaan klien dan keluarga memberikan support dengan doa dan

menunggui di rumah sakit, orang yang paling berperan dalam mengambil keputusan

adalah suami.

l. Pengkajian Spiritual

Hubugan yang paling bermakna adalah hubungan klien dengan Tuhannya. Sumber

harapan dalam menghadapi keadaan ini dengan menyerahkan diri pada Tuhan dan

sering menyebut nama Tuhan

11. Pengkajian Fisik

9

Page 10: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

a. Keadaan umum :

Tingkat kesadaran : kompos mentis (CM)

BB = 62 kg, TB = 160 cm.

Tanda vital :

TD : 110/70 mmHg diukur di lengan kanan atas posisi pasien bedrest ukuran

manset dewasa

N : 84 x/menit diukur di nadi radialis kanan, nadi reguler

S : 36,7 °C diukur di aksila kiri dengan termometer

R : 18 x/menit pernapasan thoracal abdominalis

b. Pemeriksaan Fisik :

1) Kepala

Rambut : Warna hitam, kulit kepala bersih

Mata : conjungtiva berwarna merah muda, sclera berwarna putih

Telinga : tidak ada cairan yang keluar dari telinga

Hidung : posisi septum ditengah, tidak ada sekret

Mulut dan gigi : mulut bersih tidak ada caries pada gigi

Muka : terlihat pucat, muka simetris kanan dan kiri, tidak ada edema

2) Leher

tidak ada pembesaran kelenjar gondok/ getah bening, tidak ada bendungan vena jugularis

3) Dada

Dada kanan dan kiri simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak terlihat kelainan dada seperti funnel chest, pigeon chest, barrel chest. Tidak ada nyeri tekan.

4) Payudara

Payudara simetris, papilla mammae menonjol,aerola mamae hiperpigmentasi, tidak bengkak dan tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa.

5) Axilla

Tidak ada tumor dan nyeri

6) Abdomen

Inspeksi : Tampak bekas luka operasi 15 cm, sayatan longitudinal, tertutup kassa hepavix.

10

Page 11: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

Auskultasi : peristaltik usus : 9x/mnt. Belum flatus.

Perkusi : tidak kembung

Palpasi : nyeri tekan dibekas operasi.

7) Genetalia

Vulva bersih, Vagina bersih, terpasang dower cateter no 16 di pasang tanggal 24 september jam 06.00 WIB

8) Anus

Tidak ada hemorrhoid.

9) Ektremitas

Ektremitas atas : anggota gerak lengkap, tidak terdapat bekas luka, tidak ada oedema. Tidak ada kelainan/keluhan.

Ektremitas bawah : anggota gerak bawah lengkap, terdapat edema, tidak terdapat varices, Tidak ada kelainan/keluhan.

12. Rencana Pulang

Setelah pulang pasien ingin tinggal dirumah dengan suami, Pelayanan kesehatan yang digunakan sebelumnya Rumah Sakit, Kendaraan yang digunakan saat pulang mobil pribadi. Antisipasi keuangan setelah pulang yaitu tabungan, bantuan yang diperlukan setelah pulang yaitu perawatan bekas jahitan.

13. Diagnostik Test

Pemeriksaan Laboratorium Tgl 22 september 2013

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

Hb 8.5 gr% 12.00 -18.00

Hematrokrit 26.7 % 36.0-46.0

Leukosit 26.7 ribu/mmk 4.10 -13.00

Eritrosit 3..53 Juta/mmk 4.10 - 5.30

Trombosit 320 ribu.mmk 140.0 - 440

Gol Darah B

Masa perdarahan 2.30 menit 2.00-7.00

Masa

penjendalan8 menit 5-12

GDS 120 Mg/dl 70-140

11

Page 12: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

Ureum 14.6 Mg/dl 10-50

Creatinin 0.63 L Mg/dl 0.8-1,4

Total protein 7.6 gr/dl 6.60-8.70

Albumin 3.8 gr/dl 3.50-5.50

Globulin 3.8 gr/dl 6.60-8.70

Pemeriksaan EKG Tgl 22 september 2013, 11:22

Heart Rate : 91 bp

PR int : 140ms

QRS dur : 92ms

QT/QTC : 354/435ms

P-R-T axes 60 43 11

Pemeriksaan Rontgen thorax Tgl 22 september 2013, 12:40

Thorax

Ro :

Kedua apical pulmo tampak tenang

Peribronchial infiltrate paracardial perihiler

Air bronchogram ; (+)

Bronchovasculer marking kasar meningkat

Hemidiaphragma licin

Sinus costopherenicus lancip, terbuka

COR : CTR < 0,50

Kesan :

Radiologis gamb. Paru bronchitis dengan vascular meningkat

Besar cor normal

12

Page 13: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

Pathologi Anatomi

Makroskopis

I. Appendiks : panjang 6 cm, diameter maksimal 0.7 cm, dinding utuh,

penampang dinding relative tebal, lumen berisi masa kecoklatan 3 kup (A)

II. Omentu : jaringan lemak (12x7x1.5) cm, tidak didapatkan bagian sekat-sekat

kecoklatan 2 kup (B)

III. Ovarium kiri : jaringan (5x3x2) cm, penampang kista isi cairan jernih 1 kup

(C) dari bagian yang padat.

IV. Ovarium kanan : 2 jaringan

I. Merupakan adnex diameter 5 cm berongga berisi masa kecoklatan 1

kup (D). Tuba diameter 1.5 cm, sembab 1 kup (E)

II. Jaringan ukuran (18x14x9) cm, berkapsul, penampang seluruhnya

merupakan massa putih kecoklata, ditepi agak padat 2 kup (F) bagian

tengah lunak 1 kup (G) bagian lain berongga 1 kup (H).

Mikroskopis : sediaan menunjukkan

A. Jaringan appendiks yang kongestif.

B. Omentum dalam batas normal.

C. Ovarium dengan kista lutein dengan perdarahan.

D. Ovarium dalam batas normal.

E. Ovarium dengan pembuluh darah kongestif.

F. Jaringan tuba yang kongestif.

G. Jaringan tumor seluler tersusun atas sel-sel spindle dengan hialinisasi/kolagenisasi

luas.

H. Jaringan nekrosis dengan perdarahan luas.

I. Portio dengan kista retensi.

J. Dinding korpus uteri dengan hiperplasi kelenjar endometrium

K. Jaringan ikat fibrous dengan pembuluh darah kongestif.

Tidak mendapat tanda-tanda ganas

Kesimpulan :

uterus : hyperplasia kelenjar endometrium

ovarium kanan : fibrome

13

Page 14: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

14. Program pengobatan

Ranitidine 2x50 cc iv

Remopain 3x30 mg iv

Cernivit 1x475 mg/Nacl 100 cc

Ondancentron 2x4 mg iv

Dinacef 2x750 mg iv

Fladex 2x500 mg iv

14

Page 15: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

Analisa obat

Nama Obat Indikasi Kontra Indikasi Efek Samping

Ranitidine - Pengobatan jangka pendek tukak usus 12 jari aktif, tukak lambung aktif, mengurangi gejala refluks esofagitis.

- Terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus 12 jari, tukak lambung.

- Pengobatan keadaan hipersekresi patologis (misal : sindroma Zollinger Ellison dan mastositosis sistemik).

- Ranitidine injeksi diindikasikan untuk pasien rawat inap di rumah sakit dengan keadaan hipersekresi patologis atau ulkus 12 jari yang sulit diatasi atau sebagai pengobatan alternatif jangka pendek pemberian oral pada pasien yang tidak bisa diberi Ranitidine oral.

Penderita yang hipersensitif terhadap Ranitidine.

Sakit kepala, Susunan saraf pusat, jarang terjadi : malaise, pusing, mengantuk, insomnia, vertigo, agitasi, depresi, halusinasi, Kardiovaskuler, jarang dilaporkan : aritmia seperti takikardia, bradikardia, atrioventricular block, premature verticular beats, Gastrointestinal : konstipasi, diare, mual, nyeri perut, jarang dilaporkan : pancreatitis, Muskuloskeletal, jarang dilaporkan : artralgia dan mialgia.

Remopain Terapi jangka pendek untuk nyeri sedang sampai berat

Tukak peptik aktif atau perdarahan atau perforasi GI yang belum lama terjadi, riwayat tukak peptik atau perdarahan GI, gangguan fungsi ginjal berat atau berisiko tinggi gagal ginjal, penyakit serebrovaskuler, diatesis hemoragik, operasi dengan risiko perdarahan atau hemostasis inkomplit, perdarahan serebrovaskuler yang diketahui atau diduga; gangguan fungsi ginjal sedang

Edema, hipertensi, pruritus, ruam, gangguan GI, purpura, mengantuk, pusing, berkeringat, nyeri pada tempat injeksi

1

Page 16: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

atau berat; hipovolemia atau dehidrasi

Cernivit Cernevit diindikasikan untuk pasien yang membutuhkan vitamin harian secara parenteral karena pemberian oral merupakan kontraindikasi, tidak memungkinkan, tidak mencukupi (misal karena malnutrisi, malabsorpsi gastrointestinal dan sebagainya).

Cernevit dikontraindikasikan untuk pasien hipervitaminosis atau hipersensitif pada salah satu bahan aktif termasuk hipersensitif terhadap tiamin (vitamin B1).

Efek Samping Reaksi alergi dapat terjadi setelah pemberian tiamin dan komponen B kompleks lain secara intravena. Sangat jarang dilaporkan reaksi anafilaktoid pada pemberian tiamin dosis besar. Akan tetapi resiko ini dapat diabaikan bila tiamin diberikan bersama dengan kelompok vitamin B yang lain. Dilaporkan reaksi sebagai berikut, walaupun sangat jarang:  Kulit: ruam, eritema, gatal; Sistem saraf pusat: sakit kepala, pusing, kekakuan otot, cemas; Oftalmik: diplopia;  Alergi: urtikaria, udem periorbital dan digital Individu yang rentan terhadap nicotinamide dapat mengalami kemerahan, gatal atau rasa terbakar di kulit setelah pemberian infus.

Ondancentron Untuk untuk menangani mual dan muntah yang diinduksi oleh obat kemoterapi dan radioterapi sitotoksik.Pencegahan mual dan muntah pasca operasi.Narfoz sebaiknya tidak digunakan pada keadaan mual atau muntah karena sebab lain.

Narfoz jangan diberikan kepada penderita yang hipersensitif atau alergi terhadap Ondansetron.

Efek samping yang biasanya terjadi adalah sakit kepala, sensasi kemerahan atau hangat pada kepala dan epigastrium.Efek samping yang jarang terjadi dan biasanya hanya bersifat sementara adalah peningkatan aminotransferase yang asimtomatik.

Ondansetron juga dapat meningkatkan waktu transit usus besar dan dapat menyebabkan konstipasi pada beberapa

2

Page 17: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

penderita.Ada beberapa laporan tentang terjadinya reaksi hipersensitif yang cepat.

Dinacef Pengobatan infeksi saluran pernafasan; infeksi saluran urin; infeksi jaringan lunak dan jaringan kulit, saluran gastro-intestinal, tulang dan persendian, dan sistem kardiovaskular yang disebabkan oleh mikroorganisme tertentu; peritonitis dan meningitis, pencegahan infeksi sesudah operasi atau infeksi pada operasi dengan risiko serius.

- Pasien yang hipersensitif terhadap antibiotika golongan sefalosporin.

- Penderita gangguan fungsi ginjal.

- Gangguan saluran pencernaan: chest tightness, pusing.

- Kulit dan reaksi hipersensitif: vaginitis.

- Eosinofilia, leukopenia, neutropenia.

Fladex - Trikomoniasis- Amubiasis- Lambliasis- Infeksi anaerob

- Reaksi hipersensitif terhadap metronidazole

- Kehamilan pada 3 bulan pertama. - Gangguan sistem darah.

Efek samping yang serius sehingga memerlukan penghentian pengobatan jarang ditemukan. Adapun yang sering terjadi adalah berupa gangguan saluran pencernaan seperti; mual, kehilangan nafsu makan, muntah, diare dan sakit kepala.

3

Page 18: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

15. Analisa Data, Tanggal : 23 september 2013

No Data Masalah Penyebab

1 DS : Pasien mengatakan Nyeri pada perut bawah, nyeri skala 7 durasi 15 menit.

DO : Tampak bekas luka operasi 15 cm, sayatan longitudinal, tertutup kassa hepavix. TD : 110/70 mmHg.

Nyeri akut Terputusnya kontinuitas jaringan akibat post oprasi histerektomi hari ke-1

2 DS : Pasien mengatakan Nyeri pada perut bawah, nyeri skala 7, pasien teraba hangat.

DO : Tampak bekas luka operasi 15 cm, sayatan longitudinal, tertutup kassa hepavix. Pasien terlihat lemas. Suhu 36,7 °C, leukosit 26.7 ribu/mmk. TD : 110/70 mmHg.

Resiko infeksi Masuknya mikroorganisme sekunder akibat post oprasi histerektomi hari ke-1

3 DS : Pasien mengatakan badan terasa lemas, untuk mandi, toileting, makan membutuhkan bantuan orang lain.

DO : Pasien terlihat lemas. KU pasien sedang, pasien bedrest dengan terpasang infus di tangan kiri. Infuse RL 20 tpm, pasien menggunakan dower cateter no 16.

Defisit perawatan diri : makan, mandi, toileting.

Kelemahan fisik akibat post oprasi histerektomi hari ke-1

4 DS : Pasien mengatakan badan terasa lemas, pasien belum flatus.

DO : Pasien terlihat lemas. TD : 110/70 mmHg, Pasien terlihat lemas. KU pasien sedang, pasien bedrest dengan terpasang infus di tangan kiri. Infuse RL 20 tpm, pasien menggunakan dower cateter no 16. Selama di RS pasien belum BAB.

Resiko motilitas usus efek anastesi akibat post oprasi histerektomi hari ke-1

5 DS : Pasien mengatakan merasa mual, tanggal 23 september pasien puasa, tanggal 24 operasi hari ke-0 minum sedikit.

DO : Pasien terlihat lemas. BB 62 kg. TD : 110/70 mmHg, Hb 8.5 gr%, pasien terpasang infus di tangan kiri. Infuse RL 20 tpm.

Perubahan pola pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

intake nutrisi tidak

adekuat

1

Page 19: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

16. Daftar Diagnosa Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat post

oprasi histerektomi hari ke-1

Ditandai dengan :

DS : Pasien mengatakan Nyeri pada perut bawah, nyeri skala 7 durasi 15 menit.

DO : Tampak bekas luka operasi 15 cm, sayatan longitudinal, tertutup kassa hepavix. TD :

110/70 mmHg.

2. Perubahan pola pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan intake nutrisi tidak adekuat

Ditandai dengan :

DS : Pasien mengatakan merasa mual, tanggal 23 september pasien puasa, tanggal 24

operasi hari ke-1 minum sedikit.

DO : Pasien terlihat lemas. BB 62 kg. TD : 110/70 mmHg, Hb 8.5 gr%, pasien terpasang

infus di tangan kiri. Infuse RL 20 tpm.

3. Resiko motilitas usus berhubungan dengan efek anastesi akibat post oprasi histerektomi hari ke-1

Ditandai dengan :

DS : Pasien mengatakan badan terasa lemas, pasien belum flatus.

DO : Pasien terlihat lemas. TD : 110/70 mmHg, Pasien terlihat lemas. KU pasien sedang,

pasien bedrest dengan terpasang infus di tangan kiri. Infuse RL 20 tpm, pasien

menggunakan dower cateter no 16. Selama di RS pasien belum BAB.

2

Page 20: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

4. Resiko infeksi berhubungan dengan masuknya mikroorganisme sekunder akibat

post oprasi histerektomi hari ke-1

Ditandai dengan :

DS : Pasien mengatakan Nyeri pada perut bawah, nyeri skala 7, pasien teraba hangat.

DO : Tampak bekas luka operasi 15 cm, sayatan longitudinal, tertutup kassa hepavix.

Pasien terlihat lemas. Suhu 36,7 °C, leukosit 26.7 ribu/mmk. TD : 110/70 mmHg.

5. Defisit perawatan diri : makan, mandi, toileting berhubungan dengan kelemahan

fisik akibat post oprasi histerektomi hari ke-1.

Ditandai dengan :

DS : Pasien mengatakan badan terasa lemas, untuk mandi, toileting, makan membutuhkan

bantuan orang lain.

DO : Pasien terlihat lemas. KU pasien sedang, pasien bedrest dengan terpasang infus di

tangan kiri. Infuse RL 20 tpm, pasien menggunakan dower cateter no 16.

3

Page 21: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

17. Rencana Keperawatan (NCP)

Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

23 September 2013,Jam : 8.50

Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat post oprasi histerektomi hari ke-1

Ditandai dengan :

DS : Pasien mengatakan Nyeri pada perut bawah, nyeri skala 7 durasi 15 menit.

DO : Tampak bekas luka operasi 15 cm, sayatan longitudinal, tertutup kassa hepavix. TD : 110/70 mmHg.

23 September 2013,Jam : 8.55

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam nyeri berkurang atau hilang, dengan kriteria hasil :

- klien rileks, - mampu tidur atau istirahat

dengan tepat.

23 September 2013,Jam : 09.00

1. Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik nyeri, beratnya (0-10).

2. Pertahankan istirahat dengan posisi supinasi

3. Anjurkan klien untuk mobilisasi dini.

4. Ajarkan penggunaan manajemen nyeri (teknik relaksasi, distraksi). Misal dengan latihan tarik napas dalam.

5. Berikan analgetik sesuai indikasi. Remopain 3x30 mg iv

23 September 2013,Jam : 09.05

1. perubahan pada karakteristik nyeri menunjukkan adanya masalah, memerlukan evaluasi medik dan intervensi.

2. menghilangkan tegangan abdomen yang bertambah dengan posisi telentang.

3. meningkatkan normalisasi fungsi organ, menurunkan ketidaknyamanan.

4. meningkatkan kontrol terhadap nyeri dan meningkatkan partisipasi pasien secara aktif.

5. menghilangkan nyeri, mempermudah kerja sama dengan terapi lain.

1

Page 22: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

23 September 2013,Jam : 09.10

Perubahan pola pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi tidak adekuat

Ditandai dengan :

DS : Pasien mengatakan merasa mual, tanggal 23 september pasien puasa, tanggal 24 operasi hari ke-1 minum sedikit.

DO : Pasien terlihat lemas. BB 62 kg. TD : 110/70 mmHg, Hb 8.5 gr%, pasien terpasang infus di tangan kiri. Infuse RL 20 tpm.

23 September 2013,Jam : 09.15

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam nutrisi dapat terpenuhi. dengan kriteria hasil :

- mendemonstrasikan pemeliharaan / kemajuanpenambahan berat badan yang diinginkan dengan normalisasi nilai

- laboratorium, tak ada tanda – tanda malnutrisi.

23 September 2013,Jam : 09.20

1. Kaji riwayat nutrisi termasuk makanan yang tidak disukai.

2. Observasi dan catat makanan asupan klien.

3. Timbang BB setiap hari.

4. Berikan makanan sedikit tapi sering.

5. Observasi adanya mual muntah.

6. Berikan dan bantu higiene mulut yang baik.

7. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian diit.

23 September 2013,Jam : 09.25

1. Mengidentifikasi defisiensi, memudahkan intervensi.

2. Mengawasi masukan kalori/ kualitas kekurangan konsumsi makanan.

3. Memantau penurunan BB atau efektivitas intervensi nutrisi.

4. Menurunkan kelemahan meningkatkan pemasukan dan mencegah distensi gaster.

5. Gejala GI dapat menunjukan efek anemia (hipoksia) pada organ.

6. Meningkatkan nafsu makan dan pemasukan oral.

7. Membantu rencana diit untuk memenuhi kebutuhan individual.

2

Page 23: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

23 September 2013,Jam : 09.30

Resiko motilitas usus berhubungan dengan efek anastesi akibat post oprasi histerektomi hari ke-1

Ditandai dengan :

DS : Pasien mengatakan badan terasa lemas, pasien belum flatus.

DO : Pasien terlihat lemas. TD : 110/70 mmHg, Pasien terlihat lemas. KU pasien sedang, pasien bedrest dengan terpasang infus di tangan kiri. Infuse RL 20 tpm, pasien menggunakan dower cateter no 16. Selama di RS pasien belum BAB.

23 September 2013,Jam : 09.35

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam tidak terjadi konstipasi. dengan kriteria hasil :

- menunjukan bunyi bising usus / aktivitas peristaltik usus

- aktif, mempertahankan pola eliminasi biasanya

23 September 2013,Jam : 09.40

1. Auskultasi bising usus

2. Bantu pasien untuk duduk pada tepi tempat tidur dan berjalan.

3. Dorong pemasukan cairan adekuat,termasuk sari buah, bila

4. Berikan rendam duduk.

5. Batasi pemasukan oral sesuai indikasi.

6. Berikan obat, contoh pelunak feses,minyak mineral, laksatif sesuai indikasi. Ondancentron 2x4 mg iv

7. Kolaborasi ahli gizi untuk pemberian diit seimbang dengan tinggi serat.

23 September 2013,Jam : 09.45

1. Rasional : indikator adanya perbaikan ileus, mempengaruhi pilihan intervensi.

2. ambulasi dini membantu merangsang fungsi intestinal dan mengembalikan peristaltik.

4. meningkatkan relaksasi otot, minimalkan ketidaknyamanan.

5. mencegah mual /muntah sampai peristaltic kembali ( 1-2 hari)

6. meningkatkan pembentukan / pasase pembentuk feses.

7. Serat menahan enzim pencernaan & mengabsorpsi air dalam aliran sepanjang traktus intestinal.

3

Page 24: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

23 September 2013,Jam : 09. 50

Resiko infeksi berhubungan dengan masuknya mikroorganisme sekunder akibat post oprasi histerektomi hari ke-1

Ditandai dengan :

DS : Pasien mengatakan Nyeri pada perut bawah, nyeri skala 7, pasien teraba hangat.

DO : Tampak bekas luka operasi 15 cm, sayatan longitudinal, tertutup kassa hepavix. Pasien terlihat lemas. Suhu 36,7 °C, leukosit 26.7 ribu/mmk. TD : 110/70 mmHg.

23 September 2013,Jam : 09.55

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam tidak terjadi infeksi, dengan kriteria hasil :

- meningkatnya penyembuhan luka dengan benar,

- bebas tanda infeksi/inflamasi, drainase purulen,eritema, dan demam.

23 September 2013,Jam : 10.00

1. Observasi tanda – tanda vital

2. Lakukan pencucian tangan dengan baik dan perawatan luka aseptik.

3. Lihat insisi dan balutan.

4. Bantu irigasi dan drainase bila diperlukan.

5. Berikan informasi yang tepat,jujur pada pasien dan orang terdekatnya.Anjurkan pasien jangan menggaruk daerah luka.

6. Berikan antibiotik sesuai indikasi. Cernivit 1x475 mg/Nacl 100 cc Dinacef 2x750 mg iv Fladex 2x500 mg iv

23 September 2013,Jam : 10.05

1. dugaan adanya infeksi/terjadinya sepsis, abses.

2. menurunkan resiko penyebaran bakteri.

3. memberikan deteksi dini terjadi proses infeksi, dan /atau pengawasan penyembuhan.

4. dapat diperlukan untuk mengalirkan abses terlokalisir.

5. pengetahuan tentang kemajuan situasi memberikan dukungan emosi ,membantu menurunkan ansietas.

6. mungkin diberikan secara profilaktik atau menurunkan jumlah organisme (pada infeksi yang telah ada sebelumnya) untuk menurunkan penyebaran dan pertumbuhannya.

4

Page 25: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

23 September 2013,Jam : 10.10

Defisit perawatan diri : makan, mandi, toileting berhubungan dengan Deficit perawatan diri akibat post oprasi histerektomi hari ke-1

Ditandai dengan :

DS : Pasien mengatakan badan terasa lemas, untuk mandi, toileting, makan membutuhkan bantuan orang lain.

DO : Pasien terlihat lemas. KU pasien sedang, pasien bedrest dengan terpasang infus di tangan kiri. Infuse RL 20 tpm, pasien menggunakan dower cateter no 16.

23 September 2013,Jam : 10.15

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …x 24 jam klien dapat memenuhi kebutuhan personal hygiene secara mandiri, dengan kriteria hasil :

- ungkapkan rasa nyaman dan puas,

- melakukan kegiatan perawatan diri sesuai kemampuan.

23 September 2013,Jam : 10.20

1. Kaji kemampuan klien dan keluarga dalam perawatan diri.

2. Bantu klien dalam personal hygiene.

3. Rapikan klien jika klien terlihat berantakan dan ganti pakaian klien setiap hari

4. Libatkan keluarga dalam melakukan personal hygiene

23 September 2013,Jam : 10.25

1. Jika klien tidak mampu perawatan diri perawat dan keluarga membantu dalam perawatan diri

2. Klien terlihat bersih dan rapi dan memberi rasa nyaman pada klien

3. Memberi kesan yang indah dan klien tetap terlihat rapi

4. ukungan keluarga sangat dibutuhkan dalam program peningkatan aktivitas klien

5

Page 26: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

18. Catatan Perkembangan (CP)

Diagosa Keperawatan

Tanggal / Jam

Perkembangan (SOAPIE) TTD

Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat post oprasi histerektomi hari ke-1

23/09/13

21.00

21.10

21.15

24.00

24.05

07.00

I = Serah trima pasienE= DO : KU pasien sedang, pasien bedrest dengan terpasang infus di tangan kiri. Infuse RL 20 tpm, infus lancar

I = Mengobservasi nyeriE = DS : pasien mengatakan nyeri skala 7 pada perut bawah, durasi 15 menit.DO : Pasien terlihat lemas, suara lemah, KU pasien sedang, pasien bedrest dengan terpasang infus di tangan kiri. Infuse RL 20 tpm

I = Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam E = DS : pasien mengatakan lebih rileks setelah nafas dalamDO : Pasien terlihat lebih rileks

I = Memberikan obat injeksi remopain 30 mg ivE = DO : obat sudah masuk, tidak ada reaksi alergi.

I = Memberikan posisi yang nyaman dan menganjurkan pasien istirahat.E = DO : Pasien bedrest, kepala dengan bantal.

E =DS :Pasien mengatakan masih nyeri skala 7 pada perut bawah, durasi 15 menit.DO : KU pasien sedang, pasien bedrest dengan terpasang infus di tangan kiri. Infuse RL 20 tpm, Pasien terlihat lemas. Suhu 36,7 °C, TD : 110/70 mmHg.

Perubahan pola pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi tidak adekuat

23/09/13

21.00

21.10

I = Serah trima pasienE = DO : KU pasien sedang, pasien bedrest dengan terpasang infus di tangan kiri. Infuse RL 20 tpm, infus lancar

I = Mengobservasi makanan asupan klien.E = DS : Pasien mengatakan sedang puasa.

1

Page 27: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

07.00 E =DS :Pasien mengatakan sedang puasa karena mau operasi.DO : Pasien tidak makan. Hb 8.5 gr%

Resiko motilitas usus berhubungan dengan efek anastesi akibat post oprasi histerektomi hari ke-1

23/09/13

21.00

21.10

07.00

I = Serah trima pasienE = DO : KU pasien sedang, pasien bedrest dengan terpasang infus di tangan kiri. Infuse RL 20 tpm, infus lancar

I = Auskultasi bising ususE = DO : peristaltic usus 9 x/mnt

E =DS :Pasien mengatakan belum BABDO : KU pasien sedang, pasien bedrest dengan terpasang infus di tangan kiri. Infuse RL 20 tpm, Pasien terlihat lemas

Resiko infeksi berhubungan dengan masuknya mikroorganisme sekunder akibat post oprasi histerektomi hari ke-1

23/09/13

21.00

24.00

05.00

07.00

I = Serah trima pasienE = DO : KU pasien sedang, pasien bedrest dengan terpasang infus di tangan kiri. Infuse RL 20 tpm, infus lancar

I = Memberikan obat injeksi fladex 500mg iv, dinacef 750 mg ivE = DO : obat sudah masuk, tidak ada reaksi alergi.

I= Mengukur tanda- tanda vitalE= DO : suhu: 36.9 oC nadi 80 x/mnt

E =DS :Pasien mengatakan masih nyeri skala 7 pada perut bawah, durasi 15 menit.DO : Pasien terlihat lemas Suhu 36,9 °C, leukosit 26.7 ribu/mmk. TD : 110/70 mmHg.

Defisit perawatan diri : makan, mandi, toileting berhubungan dengan Deficit perawatan diri akibat post oprasi histerektomi hari ke-1

23/09/13

21.00

05.20

I = Serah trima pasienE = DO : KU pasien sedang, pasien bedrest dengan terpasang infus di tangan kiri. Infuse RL 20 tpm, infus lancar

I = Mengkaji kemampuan klien dalam perawatan diri.E = DS : Pasien mengatakan tidak bisa mandi

2

Page 28: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

05.30

07.00

sendiriDO : Pasien terlihat lemas.

I = Memandikan pasien dan mengganti bajuE = DS : Pasien mengatakan lebih segar setelah dimandikanDO : baju pasien sudah diganti, Pasien terlihat lebih segar setelah dimandikan.

E =DS :Pasien mengatakan belum mampu mandiri.DO : aktivitas pasien masih dibantu

Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat post oprasi histerektomi hari ke-1

25/09/13

14.00

15.00

16.00

16.05

20.00

S = Pasien mengatakan nyeri skala 5, durasi 20 menit.O = Tampak bekas luka operasi 15 cm, sayatan longitudinal, tertutup kassa hepavix. Pasien terlihat lemas.A = Masalah belum teratasiP = Lanjutkan intervensi

I = Serah trima pasienE= DO : KU pasien sedang, pasien bedrest dengan terpasang infus di tangan kiri. Infuse RL 20 tpm, infus lancer

I = Mengukur tanda- tanda vitalE= DO : suhu: 37 oC nadi 80 x/mnt

I = Mengobservasi nyeriE = DS : pasien mengatakan nyeri skala 5 pada perut bawah, durasi 20 menit.DO : Pasien terlihat lemas, KU pasien sedang, pasien bedrest dengan terpasang infus di tangan kiri. Infuse RL 20 tpm

I = Mengingatkan teknik relaksasi nafas dalam E = DS : pasien mengatakan lebih rileks setelah nafas dalamDO : Pasien terlihat lebih rileks. Pasien masih ingat teknik relaksasi yang diajarkan.

I = Memberikan posisi yang nyaman dan menganjurkan pasien istirahat.E = DO : Pasien bedrest, kepala dengan bantal.

3

Page 29: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

21.00

E =DS :Pasien mengatakan masih nyeri skala 5 pada perut bawah, durasi 20 menit.DO : KU pasien sedang, pasien bedrest dengan terpasang infus di tangan kiri. Infuse RL 20 tpm, Pasien terlihat lemas. Suhu 37 °C, TD : 110/70 mmHg.

Perubahan pola pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi tidak adekuat

25/09/13

14.00

16.00

18.00

18.10

21.00

S = Pasien mengatakan sedikit mual, belum mau makan.O = Pasien terlihat lemasA = Masalah belum teratasiP = Lanjutkan intervensi

I = Serah trima pasienE = DO : KU pasien sedang, pasien bedrest dengan terpasang infus di tangan kiri. Infuse RL 20 tpm, infus lancar

I = Mengobservasi makanan asupan klien.E = DS : Pasien mengatakan sedikit mual, belum mau, minum sedikit.DO = pasien terlihat lemas.

I= Mengukur tanda- tanda vitalE= DO : TD 120/70 mmHg

I= Menghitung balance cairanE= DO : CM : 500 CK : 400 BC + 100E =DS :Pasien mau makan/minum sedikitDO : KPasien masih terlihat lemas. Hb 10.6 gr%,

Resiko motilitas usus berhubungan dengan efek anastesi akibat post oprasi histerektomi hari ke-1

25/09/13

14.00

15.00

S = Pasien mengatakan belum BAB, sudah flatus.O = Pasien terlihat lemasA = Masalah belum teratasiP = Lanjutkan intervensi

I = Serah trima pasienE = DO : KU pasien sedang, pasien bedrest dengan terpasang infus di tangan kiri. Infuse RL 20 tpm, infus lancer

I = Menganjurkan pasien untuk banyak minum dan makan makanan berserat.

4

Page 30: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

16.00

18.10

21.00

I = Auskultasi bising ususE = DO : peristaltic usus 10 x/mnt

I = Menganjurkan pasien untuk belajar duduk jika memungkinkan.E = DO : pasien masih terlihat lemas, pasien bisa duduk.

E =DS :Pasien mengatakan belum BAB, sudah flatusDO : KU pasien sedang, pasien bedrest dengan terpasang infus di tangan kiri. Infuse RL 20 tpm, Pasien terlihat lemas

Resiko infeksi berhubungan dengan masuknya mikroorganisme sekunder akibat post oprasi histerektomi hari ke-1

25/09/13

14.00

15.00

18.00

18.15

21.00

S = Pasien mengatakan nyeri skala 5 pada bekas operasi.O = Tampak bekas luka operasi 15 cm, sayatan longitudinal, tertutup kassa hepavix. Pasien terlihat lemas.A = Masalah belum teratasiP = Lanjutkan intervensi

I = Serah trima pasienE = DO : KU pasien sedang, pasien bedrest dengan terpasang infus di tangan kiri. Infuse RL 20 tpm, infus lancer

I = Mengukur tanda- tanda vitalE= DO : suhu: 37 oC nadi 80 x/mnt

I = Memberikan obat injeksi fladex 500mg iv, dinacef 750 mg ivE = DO : obat sudah masuk, tidak ada reaksi alergi.

I= Mengukur tanda- tanda vitalE= DO : TD 120/70 mmHg

E =DS :Pasien mengatakan masih nyeri skala 5 pada perut bawah, durasi 15 menit.DO : Tampak bekas luka operasi 15 cm, sayatan longitudinal, tertutup kassa hepavix. Pasien terlihat lemas. suhu: 37 oC, nadi 80 x/mnt, TD : 110/70 mmHg.

5

Page 31: Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii

Defisit perawatan diri : makan, mandi, toileting berhubungan dengan Deficit perawatan diri akibat post oprasi histerektomi hari ke-1

25/09/13

14.00

15.00

18.00

18.15

21.00

S = Pasien bisa mandi sendiriO = pasien bisa berjalan.A = Masalah teratasiP = hentikan intervensi intervensi

I = Serah trima pasienE = DO : KU pasien sedang, pasien bedrest dengan terpasang infus di tangan kiri. Infuse RL 20 tpm, infus lancar

I = Mengkaji kemampuan klien dalam perawatan diri.E = DS : Pasien mengatakan tidak bisa mandi sendiriDO : Pasien terlihat lemas.

I = Memandikan pasien dan mengganti bajuE = DS : Pasien mengatakan lebih segar setelah dimandikanDO : baju pasien sudah diganti, Pasien terlihat lebih segar setelah dimandikan.

E =DS :Pasien mengatakan masih nyeri skala 7 pada perut bawah, durasi 15 menit.DO : pasien bisa mandi sendiri, kateter sudah dilepas.

6