apreciative inquiry.pdf

30
PENDAHULUAN Apreciative Inquiry Jalan Setiap Orang Mengubah Dunia If you can dream it, you can do it - Walt Disney - Mengapa Gandhi dapat menggerakkan rakyat India? Mengapa Sukarno dapat menggerakkan rakyat Indonesia? Mengapa Martin Luther King didengarkan dan diikuti oleh jutaan orang? Ada banyak penjelasan atas pertanyaan-pertanyaan tersebut seperti mereka adalah manusia pilihan Tuhan atau kharisma mereka yang besar. Tetapi, ada persamaan yang jelas diantara mereka, yakni hadir dengan membawa inspirasi kepada masyarakatnya. Dengan kekuatan kata-kata, mereka menyentuh hati, menggugah kesadaran, dan memberi pencerahan kepada orang-orang disekitarnya. Dengan kekuatan kata-kata, mereka mewujudkan apa yang tidak mungkin menjadi suatu kenyataan. Bahkan, jauh setelah meninggal, kisah mereka tetap menjadi inspirasi bagi ribuan bahkan jutaan orang, mencerahkan mereka yang tenggelam dan tak berdaya dalam kekelaman kehidupan. Inspirasi mereka telah menjadi kekuatan pengubah dunia. Bukan karena rasionalitas dibalik inspirasi tersebut, tetapi inspirasi itu menyentuh hati, emosi, dan jiwa orang-orang yang mendengarkannya. Inspirasi tentang sebuah visi kehidupan atau image masa depan disampaikan, digambarkan, dan diterangkan melalui cerita, melalui kata-kata. Jadilah cerita inspiratif yang menumbuhkan semangat dan harapan akan kehidupan masa depan yang diimpikan. Pidato Sukarno yang berkobar-kobar membakar ketertundukan jiwa rakyat Indonesia. Pidato Martin Luther King tentang impiannya membuka kesadaran pendengarnya tentang adanya

Upload: hardo-manik-fgg

Post on 02-Jan-2016

64 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Teamwork

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN

Apreciative Inquiry Jalan Setiap Orang Mengubah Dunia

If you can dream it, you can do it - Walt Disney -

Mengapa Gandhi dapat menggerakkan rakyat India? Mengapa Sukarno dapat

menggerakkan rakyat Indonesia? Mengapa Martin Luther King didengarkan dan diikuti oleh

jutaan orang?

Ada banyak penjelasan atas pertanyaan-pertanyaan tersebut seperti mereka adalah

manusia pilihan Tuhan atau kharisma mereka yang besar. Tetapi, ada persamaan yang jelas

diantara mereka, yakni hadir dengan membawa inspirasi kepada masyarakatnya. Dengan

kekuatan kata-kata, mereka menyentuh hati, menggugah kesadaran, dan memberi pencerahan

kepada orang-orang disekitarnya. Dengan kekuatan kata-kata, mereka mewujudkan apa yang

tidak mungkin menjadi suatu kenyataan. Bahkan, jauh setelah meninggal, kisah mereka tetap

menjadi inspirasi bagi ribuan bahkan jutaan orang, mencerahkan mereka yang tenggelam dan tak

berdaya dalam kekelaman kehidupan.

Inspirasi mereka telah menjadi kekuatan pengubah dunia. Bukan karena rasionalitas

dibalik inspirasi tersebut, tetapi inspirasi itu menyentuh hati, emosi, dan jiwa orang-orang yang

mendengarkannya. Inspirasi tentang sebuah visi kehidupan atau image masa depan disampaikan,

digambarkan, dan diterangkan melalui cerita, melalui kata-kata. Jadilah cerita inspiratif yang

menumbuhkan semangat dan harapan akan kehidupan masa depan yang diimpikan.

Pidato Sukarno yang berkobar-kobar membakar ketertundukan jiwa rakyat Indonesia.

Pidato Martin Luther King tentang impiannya membuka kesadaran pendengarnya tentang adanya

kemungkinan kehidupan yang jauh lebih baik. Kata-kata Gandhi melahirkan kesabaran yang luar

biasa pada pengikutnya untuk menerima pukulan fisik pasukan Inggris tanpa sama sekali

membalas.

Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah kata-kata dan kisah inspiratif orang besar tersebut

merupakan mantra yang mempunyai daya magis? Banyak penelitian psikologi yang

menunjukkan bahwa kata-kata memang mempunyai kekuatan yang luar biasa, sekalipun itu kata-

kata orang biasa. Kata bukanlah sekedar penjelasan terhadap suatu realitas, tetapi pembentuk

realitas itu sendiri. Makna dibentuk dalam percakapan. Realitas diciptakan dalam komunikasi.

Guru yang meyakini dan mengatakan murid-muridnya sebagai orang yang bodoh dan

malas maka akan benar-benar mendapatkan nilai hasil belajar muridnya yang buruk. Orang tua

yang terus menerus menyatakan anaknya sebagai anak nakal maka begitu pula jadinya

kemudian. Pasang surut sebuah kebudayaan dibentuk oleh percakapan diantara anggota budaya

tersebut. Percakapan yang positif dan antusias akan menciptakan budaya yang penuh dengan

vitalitas. Percakapan yang pesimis dan sinis akan membentuk suatu budaya yang dekaden dan

menuju ambang kematiannya. Coba ingat, kapan terakhir kali bangsa Indonesia dipenuhi oleh

percakapan yang positif dan antusias?

Kata dan kisah yang inspiratif telah lama menghilang dari percakapan bangsa ini. Kita

lebih suka menunggu datangnya sebuah jawaban, menanti sebuah kisah besar. Jawaban yang

memuaskan keingintahuan kita. Kisah besar yang “menghibur” kita. Alih-alih berbicara tentang

perubahan, kita lebih memilih pasif mengikuti orang-orang besar yang dilahirkan untuk

melakukan perubahan. Sayangnya, orang besar biasanya adalah mahluk langka, sangat jarang

ada. Pilihan bagi kita adalah terus menunggu atau melakukan pencarian kisah-kisah inspiratif

dari orang-orang biasa.

Tunggu dulu. Apakah mungkin orang biasa mempunyai kisah inspiratif? Setiap manusia

pada dasarnya merupakan sumber inspirasi dan pembelajaran yang tidak pernah ada habisnya.

Setiap dari kita mempunyai kisah-kisah menarik yang mempunyai kekuatan yang luar biasa. Kita

lebih kuat menyimpan kisah-kisah tersebut dalam ingatan, melebihi hal yang lainnya.

Lihatlah bagaimana buku Chichen Soup beserta serialnya laris manis dibeli masyarakat.

Atau yang terbaru, buku Chocolate diserbu pembaca. Padahal isi kedua buku tersebut bukanlah

resep sukses dari pakar, bukanlah kisah seorang tokoh besar. Kedua buku itu memuat cerita

ribuan kisah inspiratif dari orang-orang biasa.

Kisah inspiratif orang biasa dalam kedua buku tersebut tetaplah mempunyai daya magis

yang dapat menyentuh sisi emosi dan menggugah kesadaran manusia. Tidak sedikit pembaca

yang trenyuh bahkan menangis membaca kisah-kisah itu dan selanjutnya menimbulkan semangat

yang luar biasa. Mereka yang tertekan akan terbebaskan dari beban kehidupan. Mereka yang

putus asa menemukan kembali cahaya harapan. Mereka kembali bersemangat menjalani hidup,

giat kembali dalam bekerja.

Tetapi buku semacam itu sesungguhnya masih menempatkan kita, para pembaca, sebagai

pihak yang pasif, menunggu adanya kisah inspiratif orang biasa yang disajikan untuk mereka.

Padahal apabila kisah orang biasa bisa begitu inspiratif, maka sebenarnya banyak kisah-kisah

inspiratif di sekitar kita, kisah inspiratif dari orang-orang disekeliling kita.

Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana cara kita mendapatkan kisah inspiratif dari

orang-orang disekeliling kita? Bagaimana cara menjadikan kisah inspiratif sebagai sumber energi

perubahan dunia?

Pertama, kita harus apresiatif terhadap kehidupan manusia. Apresiatif berarti menghargai,

memberi nilai tambah, mengambil pelajaran. Praktek apresiatif akan membuat kita menjadi

mahluk yang menghargai segala sesuatunya, termasuk menghargai hal-hal kecil disekeliling kita.

Prinsip apresiatif ini sudah sangat langka di dunia kita yang didominasi oleh wacana

defisit. Dalam kehidupan sehari-hari, kita lebih sering memandang sisi negatif, sisi lemah dan

kekurangan dari orang lain. Coba saja, apa yang kita perbincangkan mengenai pemimpin kita?

Apa yang kita perbincangkan mengenai rekan kerja kita? Apa yang kita perbincangkan tentang

Indonesia? Apa yang dibicarakan dalam rapat? Apa yang kita bicarakan dengan suami/isteri kita?

Sisi positif atau sisi negatif? Kekuatan atau kelemahan? Kebaikan atau keburukan? Impian masa

depan atau persoalan? Sangat wajar apabila kita menjawab sisi negatif, kelemahan, keburukan

atau persoalan. Luar biasa dan sangat langka apabila kita menjawab sisi positif, kekuatan,

kebaikan dan impian masa depan.

Wacana defisit ini pun sudah merasuk dalam dunia keilmuan kita. Dalam manajemen,

semua orang pasti paham benar dengan konsep problem solving. Identifikasi masalah.

Identifikasi penyebab. Analisis solusi. Tentukan solusi dan implementasikan. Pembahasan yang

diawali dengan identifikasi masalah pasti akan mendapatkan masalah dan selalu masalah.

Program dan langkah yang diambil seringkali terjebak pada perbaikan demi perbaikan, dari

persoalan yang satu ke persoalan yang lain. Bahkan, seorang direktur pernah mengatakan, “kalau

pegawai melakukan sesuatu yang positif kan sudah seharusnya tidak perlu diperhatikan. Pegawai

yang melakukan sesuatu yang negatiflah yang harus disorot”.

Ilmu psikologi selama puluhan tahun pun tenggelam dalam penyelidikan-penyelidikan

terhadap kasus penyimpangan negatif. Pada tahun 1998, Dr. Martin Seligman, presiden

American Psychological Association, meninjau kembali seluruh penelitian yang dilakukan

organisasinya. Hasil sangat luar biasa. Dari tahun 1970 sampai 2000, ada 45.000 penelitian

tentang depresi, psikosis, dan berbagai bentuk penyakit mental lainnya. Selama jenjang waktu

yang sama hanya ada 300 penelitian yang dilakukan mengenai topik yang berkaitan dengan

kesenangan, kesehatan mental, dan kesejahteraan manusia.

Seligman sendiri tidak menduga akan menemukan hasil yang demikian. Penelitian

psikologi begitu terfokus pada penyakit dan patologi. Dia menyimpulkan bahwa bidang

psikologi telah menyimpang jauh dari tujuan awalnya-untuk mendefinisikan apa yang terbaik

bagi manusia-untuk menyembuhkan penyakit, dan untuk membantu orang-orang hidup lebih

baik, hidup lebih bahagia. Apa dampaknya bagi psikologi? Para psikolog terlalu terfokus pada

pendefinisian “penyakit-penyakit baru” yang diidap manusia. Para psikolog kemudian miskin

pengetahuan mengenai cara menuju bahagia, karena lebih tekun mencari cara menyembuhkan

penyakit.

Dalam kedokteran dan ilmu pengobatan, wacana defisit diusung oleh dunia barat yang

berseberangan dengan wacana positif yang diyakini oleh dunia timur. Perbedaan wacana ini

tercermin dari istilah yang digunakan yaitu “medicine” versus “healing”. Medicine yang berati

mengobati atau menyembuhkan tentu sangat berlawanan dengan pengertian menyehatkan dari

healing. Dengan pengobatan, fokus utama kita adalah terhadap penyakit dan dengan sendirinya

mengurangi perhatian terhadap manusia secara menyeluruh. Sementara, wacana penyehatan,

yang seringkali dimarginalisasi dengan sebutan pengobatan alternatif, justru lebih terfokus pada

manusia dan upaya-upaya untuk menyehatkan manusia agar tahan menghadapi penyakit.

Dalam dunia pertanian, peptisida dan pupuk organik yang disarankan oleh para pakar

bukannya semakin meningkatkan kualitas tanah dan pertanian tetapi justru membuat tanah dan

pertanian semakin rusak, tergantung dari formula yang satu ke formula yang lain. Alih-alih

menciptakan pertanian yang sehat, upaya menyelesaikan suatu penyakit melalui penggunaan zat

kimia justru melahirkan penyakit-penyakit baru karena adanya resistensi dan kreativitas mahluk

hidup yang disebut sebagai penyakit oleh manusia. Tak heran kemudian saat ini banyak petani

yang kembali melakukan dan mengembangkan pertanian organik.

Apa dampak penggunaan paradigma defisit dalam kehidupan kita? Berdasarkan hasil

rangkuman beberapa tulisan dan refleksi pengalaman pribadi, ada beberapa kesimpulan tentang

dampak dari wacana defisit ini, yaitu:

• Menimbulkan rasa sakit karena orang dipaksa untuk mengingat kembali kesalahan di

masa lalu

• Melahirkan sikap defensif seperti saling tuding, lempar tanggung jawab dan mencari

kambing hitam

• Membuat orang tidak percaya diri untuk melakukan tindakan positif, karena apapun

tindakannya akan dilihat sisi kelemahan dan kekurangannya

• Jarang melahirkan visi baru karena hanya terfokus pada kenyataan, jarang

merefleksikan tujuannya

• Seringkali upaya menyelesaikan persoalan tidak pernah benar-benar menyelesaikan,

hanya memindahkan persoalan atau justru menimbulkan persoalan baru

Dampak wacana defisit yang demikian luas, menuntut kita untuk melakukan loncatan

kesadaran menuju wacana apresiatif. Sebagaimana yang dikatakan oleh Albert Einstein, “Tidak

ada persoalan yang dapat diselesaikan oleh suatu kesadaran yang menciptakan persoalan

tersebut. Kita harus belajar memandang dunia dan manusia dengan cara pandang baru”.

Loncatan kesadaran menunjukkan bahwa antara wacana defisit dan wacana apresiatif

bukanlah relasi yang dikotomis, bersifat hitam-putih. Kedua wacana tersebut merupakan

alternatif-alternatif kesadaran manusia. Ibaratnya, berganti kacamata hijau menjadi kacama

merah. Ada bagian dari kehidupan kita yang jauh lebih menarik apabila kita menggunakan

wacana defisit dalam bertindak, seperti mungkin dalam situasi yang terbatas oleh waktu, atau

tindakan-tindakan yang bertujuan teknis-instrumental.

Semisal, kita harus mengapresiasi kehadiran ular dalam komunitas sawah secara luas

karena perannya penting dalam menjaga keseimbangan alam. Ketika kita memusnahkan ular

maka terjadilah bencana alam karena terganggunya keseimbangan alam. Tikus merajalela

dimana-mana. Dalam konteks makro tersebut, maka saya memilih menggunakan wacana

apresiatif dalam memandang ular.

Akan tetapi ketika kita berjalan di tengah sawah dan berjumpa dengan ular yang

menyerang diri kita, maka mungkin wajar apabila kita menggunakan wacana defisit. Kita

memandang ular tersebut sebagai masalah sehingga kita akan menyelesaikan masalah tersebut,

entah dengan lari atau memukul ular tersebut. Walau untuk beberapa orang dengan kapasitas

tertentu, pilihan untuk meggunakan wacana apresiatif tetap terbuka. Karena sesungguhnya,

pilihan tetap berada di tangan kita.

Ketika membicarakan tentang wacana apresiatif, pertanyaan yang seringkali diajukan

adalah apa yang kita lakukan terhadap yang negatif atau persoalannya? Bedakan berpikir

apresiatif dengan berpikir positif, berpikir afirmatif atau berpikir anti-kritik. Berpikir apresiatif

bukan berarti menafikkan apa yang negatif. Bukan membutakan diri terhadap kelemahan. Bukan

tidak mengakui kekurangan. Setiap orang pasti pernah salah. Setiap keluarga pasti punya aib.

Setiap organisasi pasti pernah mengalami kegagalan.

Berpikir apresiatif adalah upaya menghargai apa yang ada pada diri kita, mengambil

hikmah dari setiap kejadian yang kita lalui. Kita diajak untuk lebih terfokus pada apa yang

terbaik dari manusia dan sistem manusia, apa yang memberi nafas kehidupan. Semisal, seburuk

apapun Indonesia tetap kita harus mengakui bahwa Indonesia telah bertahan puluhan tahun. Pasti

ada sesuatu yang membuat Indonesia tetap bertahan, sesuatu yang meng”hidup”kan Indonesia.

Sesuatu itulah yang akan dihargai dengan berpikir apresiatif dan yang akan menjadi pijakan

dalam melakukan perubahan yang mendasar.

Kedua, kita harus terus menerus melakukan penyelidikan (inquiry) terhadap kehidupan

manusia. “Jangan banyak bertanya”, “Jangan beri kami pertanyaan, beri kami jawaban”, adalah

ucapan yang sering kita dengar mulai dari para siswa maupun pekerja ketika mereka difasilitasi

untuk melakukan pembelajaran. Keyakinan adanya sebuah kebenaran tunggal membuat kita

seringkali berpikir untuk apa repot-repot mengajukan pertanyaan, sampaikan saja kebenaran itu.

Itu juga sangat jelas tercermin dalam sistem pendidikan kita yang lebih terfokus pada

mengetahui “jawaban yang benar”. Siswa yang sukses adalah siswa yang bisa mengakses

jawaban yang benar tersebut secara cepat dan tepat. Penekanan yang berlebih pada jawaban

membuat perhatian kita berkurang terhadap pertanyaan. Sehingga, sistem pendidikan kita

menekankan pengetahuan yang dihafalkan dan statis sifatnya daripada upaya pencarian

kemungkinan-kemungkinan baru melalui pertanyaan yang dinamis.

Menjadi ironi apabila dalam masa sekolah kita memberikan jawaban yang benar kepada

pasa siswa, padahal jawaban tersebut mungkin sudah tidak relevan lagi pada 5 – 10 tahun ke

depan, ketika siswa tersebut menghadapi dunia nyata. Jawaban yang tepat atas tantangan masa

kini mungkin sudah menjadi sesuatu yang basi untuk menjawab tantangan masa depan.

Ibaratnya, kita memberikan jawaban yang benar atas pertanyaan yang salah. Penting memang

mencari jawaban yang tepat, tetapi bagaimanapun itu semua diawali dengan pencarian

pertanyaan yang tepat.

Prinsip inquiry memandang manusia sebagai mahluk yang selalu bertanya. Mengubah

manusia dewasa yang menerima begitu saja segalanya menjadi anak yang penuh dengan

pertanyaan. Manusia dewasa yang menganggap tahu segalanya menjadi anak yang terus menerus

belajar. Tepat, pertanyaan merupakan ciri terjadinya pembelajaran. Ingat teori gravitasi lahir dari

sebuah pertanyaan sederhana tentang fenomena apel jatuh, sebuah fenomena yang sudah tidak

pernah dipertanyakan lagi oleh orang-orang pada jamannya. Sebuah pertanyaan sederhana dapat

melahirkan sebuah teori dan menghasilkan perubahan dunia. Semakin beragam pertanyaannya

maka semakin banyak yang dipelajari seseorang.

Kedua prinsip tersebut, appreciative dan inquiry kemudian membentuk pendekatan yang

disebut sebagai Appreciative Inquiry. Sebagaimana fusi antara hidrogen dan oksigen, seperti

reaksi fusi inti nuklir, penggabungan antara appreciative dan inquiry melahirkan sebuah energi

dahsyat yang mengkatalisasikan perubahan yang luar biasa. Proses fusi tersebut akan

menyatukan energi dari setiap orang, mengikat energi itu dan mengubah menjadi daya dorong

yang tidak terbayangkan. Forum yang awalnya dingin berubah menjadi hangat, seolah-olah

energi alam melinggkupi forum tersebut, ketika orang-orang melakukan wawancara apresiatif

dan bertukar cerita inspiratif.

Secara sederhana, Appreciative Inquiry dapat diartikan sebagai seni dan praktek bertanya

yang memperkuat kapasitas manusia dan sistem manusia untuk menciptakan masa depan yang

penuh dengan harapan. Secara lebih serius, Appreciative Inquiry adalah sebuah metode yang

mentransformasikan kapasitas sistem manusia untuk perubahan yang positif dengan

memfokuskan pada pengalaman positif dan masa depan yang penuh dengan harapan.

Appreciative Inquiry dapat diterapkan di berbagai bidang selama fokusnya adalah manusia dan

sistem manusia. Sistem manusia dapat berarti manusia sebagai suatu mahluk yang utuh, dapat

juga berarti keluarga, komunitas, kelompok, organisasi dan bahkan kota.

Mari kita kembali pada pencarian kisah inspiratif, kembali pada perubahan dunia.

Bagaimana cara appreciative inquiry menggali kisah inspiratif? Bagaimana cara appreciative

inquiry menjadikan kisah inspiratif sebagai energi pengubah dunia? Cara appreciative inquiry

ibarat penambang mencari dan mengubah biji emas untuh menciptakan dunia yang indah. Siklus

cara appreciative inquiry biasa disebut sebagai siklus 5-D yaitu Definition, Discovery, Dream,

Design dan Destiny.

Layaknya seorang penambang, langkah awalnya adalah menentukan apa yang menjadi

fokus penambangan, apa yang mau ditambang? Langkah awal ini akan menentukan keseluruhan

proses. Bila penambang itu menentukan emas maka emas yang akan didapatkan. Akan berbeda

ketika ia memilih perak, perunggu, atau tanah.

Penambang selanjutnya akan mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk

melakukan proses penambangan. Penambang melakukan penambangan dan kemudian

mendapatkan bijih-bijih emas dengan ukuran, bentuk dan kualitas yang variatif. Lalu

bagaimana? Penambang akan berimajinasi tentang bentuk yang diinginkannya. Dengan segala

bijih emas yang dimiliki, kondisi ideal macam apa yang dapat tercapai? Penambang akan

berimajinasi, semisal tentang bentuk perhiasanan atau artefak lainnya dengan segala keindahan.

Penambang melanjutkan langkahnya. Ia menyusun desain untuk mengolah bijih emas

menjadi bentuk yang diimpikan, mulai dari desain proses pembentukan, organisasi produksi,

sistem jaminan mutunya dan yang lainnya. Apabila segalanya telah tersedia dan dipersiapkan,

maka penambang mulai beraksi untuk mewujudkan impian dalam kehidupan nyata. Ia akan

merayakan setiap keberhasilan dan mengembangkan keberhasilan itu.

Sebagaimana cerita penambang diatas, begitu pula langkah dasar dalam Appreciative

Inquiry. Diawali dengan pemilihan pemilihan topik afirmatif, fokus perubahan yang diinginkan.

Sebagaimana namanya, topik ini harus memancing minat semua untuk mencari tahu,

mempelajari dan mengembangkan topik tersebut. Topik yang membangkitkan gairah, menyulut

semangat kehidupan. Topik ini menjadi arah perubahan sekaligus kenyataan akhir yang akan

terwujud. Beberapa topik afirmatif adalah kepuasan kerja yang mengikat, penciptaan kehidupan

yang harmonis, pembelajaran yang inspiratif.

Ambil contoh kita memilih topik afirmatif pasangan yang luar biasa. Langkah berikutnya,

kita akan memasuki tahap Discovery yaitu melakukan wawancara apresiatif seputar topik

afirmatif, –aktivitas appresiatif inquiry yang tak tergantikan. Tujuan utama wawancara ini adalah

mengungkap dan mengapresiasikan sesuatu yang memberi kehidupan dan energi kepada orang,

pekerjaan dan organisasinya. Kreativitas praktisi appresiatif inquiry sangat diperlukan untuk

menciptakan pertanyaan yang tajam, provokatif dan memancing lahirnya kisah inspiratif.

Semisal, “Ingatlah ketika aku dan kamu pertama kali jatuh cinta satu sama lain. Ceritakan

pengalaman ketika engkau jatuh cinta pertama kali padaku! Apa yang membuatmu jatuh cinta?”

Atau, “Setelah melewati beberapa waktu, perkawinan kita telah mengalami momen terbaik.

Ceritakan mengenai momen-momen terbaik yang ingin kamu bekukan dan kamu ingin kembali

mengalami momen tersebut. Apa yang kita lakukan? Apa yang membuat momen itu menjadi

sempurna?”

Percaya atau tidak, pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat mengungkapkan kemisteriusan

kehidupan manusia. Kita akan mendapatkan banyak jawaban-jawaban, biasanya dalam bentuk

cerita, yang tidak terduga, yang luar biasa, yang “aneh”, yang “ajaib “, sisi lain yang tidak pernah

terungkap sebelumnya. Kita terkadang terharu, terkadang geli, terkadang tergugah ketika

mendengarkan berbagai cerita tersebut. Cerita tersebut mengandung jiwa kehidupan bagi

individu maupun organisasi, mengandung sesuatu yang membuat individu atau organisasi

menjadi “hidup”. Jawaban atau cerita inspiratif ini kemudian kita kristalisasikan menjadi inti

positif, aspek dalam sejarah kita yang paling berharga dan ingin dikembangkan di masa depan.

Setelah mendapatkan “emas” berupa cerita inspiratif, kita ditantang untuk berimajinasi

tentang masa depan yang ideal. Proses tahap Dream ini biasanya dipandu dengan pertanyaan

impian, sebagai pemancing untuk berimajinasi bebas. Semisal, “Pejamkan mata anda!

Bayangkan kamu mengalami tidur panjang dan baru terbangun 10 tahun kemudian. Selama

engkau tidur, dunia dan keluarga ini telah mengalami perubahan yang sangat positif, seluruh

impian dan harapan anda terwujud. Ketika anda terbangun, apa yang engkau saksikan? Ceritakan

secara rinci! Bagaimana pasanganmu, bagaimana anak kita, bagaimana keluarga kita?”

Pertanyaan impian ini harus memperluas kesadaran secara ruang dan waktu, mendorong

orang berimajinasi tentang kehidupan bersama yang diimpikan pada masa yang akan datang.

Pertanyaan impian ini biasanya menggugah, terkadang pula mengguncang, kesadaran kita

semua. Dalam beberapa kejadian, pertanyaan impian ini tidak langsung terjawab. Walau

demikian, pertanyaan impian ini seakan-akan menghentikan waktu kehidupan kita, dan

mendorong kita untuk berpikir tentang arah kehidupan di masa mendatang.

Discovery dan Dream adalah dua tahap yang paling emosional dalam Appreciative

Inquiry. Seluruh energi emosional dari peserta yang terlibat akan berkumpul dan mengubah

pertemuan atau aktivitas yang berlangsung menjadi penuh dengan gairah kehidupan. Gabungan

energi ini yang akan menjadi daya dorong bagi tahap-tahap selanjutnya. Dalam salah satu

kesempatan, saya menawarkan kepada salah seorang sahabat serangkaian pertanyaan

appreciative inquiry tentang pasangan yang luar biasa. Dan komentarnya sungguh luar biasa,

“……..pada saat yang sama aku juga bilangin kalo aku senang sekali waktu lihat dia

main piano lagu Love Story sambil sesekali nengok ke aku…kayaknya gimana

gitu…kamu tahu Bud….efeknya sampe sekarang untuk satu pertanyaan itu….kita jadi

bermemori…ngingat masa lalu..dan sikap dia ke aku..wuih..(meski ga pake kata-kata

sayang, wong dia gak bisa untuk hal itu) tapi body languangenya itu. Seperti saat tidur,

care banget sama aku….suka usap-usap punggung…(hi..hi..) kalo kebangun tengah

malam, nyempet-nyempetin cium kening aku sebelum dia lanjutin tidur lagi….weleh….

Aduh mengingat ini aku gigiku jadi ngilu…hi..hi…hi……”

(Email pada Kamis, 13 April 2006)

Reaksi berbeda terjadi pada orang yang berbeda. Seorang mahasiswa menuturkan bagaimana ia

dicurigai pacarnya ketika mengajukan pertanyaan apresiatif. “apa maksudnya?”. “Nanti kamu

GR kalau kujawab”. Akan tetapi pada akhirnya,

“….saya mencoba menerapkan berbicara AI dengan pasangan, hasilnya WOW !!!!

luar biasa, saya jadi enak berbicara dengan pasangan saya, dan pasangan saya pun

jadi enak mendengarnya, bahkan sampai keluar air mata terharu yang LUAR

BIASA!!!”

(Email pada Kamis, 13 Juli 2006)

Selanjutnya, berdasarkan apa yang terbaik di masa lalu dan masa kini, serta impian

kehidupan masa depan, maka kita kemudian mulai mendesain arsitektur kehidupan bersama kita.

Kita menyusun prinsip-prinsip tentang bentuk organisasi, nilai, proses, hubungan antar pihak dan

yang lainnya. Hasil dari tahap ini adalah sejumlah prinsip panduan, yang biasa disebut sebagai

proposisi provokatif, untuk menentukan aksi atau tindakan yang akan kita lakukan.

Pada tahap terakhir dari siklus 5D, setiap anggota dibebaskan dan diberdayakan untuk

mengajukan ide inovatif yang sesuai dengan hasil tahap sebelumnya. Ide inovatif yang disepakati

didukung secara menyeluruh baik oleh anggota yang lain maupun oleh organisasi. Setiap

anggota yang berminat mulai melakukan aksi dalam kehidupan nyata. Pada akhirnya, setiap

keberhasilan dirayakan, disebarluaskan, dan dikembangkan pada keseluruhan organisasi.

Langkah siklus 5D Appreciative Inquiry sebenarnya sederhana. Selama kita bisa

melepaskan diri dari wacana defisit dan mengubah cara pandang menjadi apresiatif. Kita bisa

melakukan pembandingan antara langkah Appreciative Inquiry dengan langkah problem solving

untuk semakin memudahkan pemahaman, sebagaimana bagan berikut:

Praktek appreciative inquiry adalah praktek yang mudah. Praktek itu dapat dilakukan

oleh siapapun dan dimanapun. Tidak perlu waktu dan ruang khusus. Bagi mereka yang pemula,

bisa mencobanya di meja makan ketika makan malam bersama keluarga, dan mengubah makan

malam itu menjadi pertemuan keluarga yang menggugah. Bisa dilakukan ketika kencan bersama

pasangan, dan jadilah kencan paling romantis. Atau mulailah rapat dengan mengajukan

pertanyaan, apa pengalaman terbaik dan keberhasilan kita minggu ini? Rapat akan berubah

menjadi pertemuan yang menarik.

Praktek appreciative inquiry adalah praktek yang mudah. Setiap orang bisa mencari

kisah-kisah inspiratif. Setiap orang bisa membangkitkan semangat kehidupan lingkungan

sekitarnya. Setiap orang bisa mengajak orang-orang disekelilingnya menciptakan visi kehidupan

mendatang. Setiap orang bisa mengubah dunia sesuai daya yang dimiliki dan terarah pada impian

masa depan yang diinginkan. Tepat kiranya bila appreciative inquiry disebut sebagai jalan setiap

orang untuk mengubah dunia, dan terus mengubah dunia. Pertanyaan apresiatif yang kita ajukan

akan memframing orang lain, jawaban orang tersebut akan menginspirasi kita dan berputar

berkembang begitu terus. Semua orang terhubung melalui perbincangan yang inspiratif untuk

mengumpulkan energi positif dan mewujudkan semua impian.

“Ketika aku bermimpi sendiri, itu hanyalah sebuah mimpi.

Ketika kita bermimpi bersama, itu adalah awal sebuah kenyataan.

Ketika kita bekerja bersama, mengikuti mimpi kita, itu adalah penciptaan surga di dunia”

- Peribahasa Brasil -

***

Buku ini adalah buku pengantar menuju pemahaman sekaligus buku panduan praktek

Appreciative Inquiry. Pemaparan tentang penjelasan teoritis yang ringkas memudahkan pembaca

untuk mengerti tentang Appreciative Inquiry secara cepat. Panduan praktis tentang cara

melakukan langkah demi langkah appreciative inquiry yang diperkaya dengan ilustrasi dan

contoh menjadikan buku ini sebagai buku panduan bagi siapa saja yang ingin melakukan

Appreciative Inquiry. Kualitas buku ini terjamin juga berkat penulisnya yang merupakan praktisi

appreciative inquiry di berbagai tempat, sehingga cermat terhadap setiap lekuk Appreciative

Inquiry. Walau buku ini ditulis pada setting bisnis, tetapi pembaca dapat mengambil pelajaran

untuk dipraktekkan di bidang kehidupan lainnya.

Apakah Apreciative Inquiry itu?

Untuk terus sukses, organisasi memerlukan penyelidikan lebih. Mereka membutuhkan

perintah less dan kontrol oleh eksplorasi sedikit dan lebih banyak kemungkinan di antara banyak.

Mereka membutuhkan kepastian kurang dalam rencana mereka yang biasa dan strategi dan

kapasitas yang lebih besar untuk merasakan dan beradaptasi secepat perubahan dunia mereka.

Mereka membutuhkan pemimpin yang bisa mengakui apa yang tidak mereka kenal dan yang

antusias akan mengajukan pertanyaan provokatif dan inspiratif.

Siklus 4D

Proses yang digunakan untuk menghasilkan kekuatan Appreciative Inquiry adalah 4-D

Cycle-Discovery, Dream, Design, dan Destiny. Hal ini didasarkan pada gagasan bahwa sistem

manusia, individu, tim, organisasi, dan masyarakat tumbuh dan berubah ke arah apa yang mereka

pelajari. Appreciative Inquiry bekerja dengan memusatkan perhatian pada organisasi paling

positif yang potensial-nya positif inti-dan melepaskan energi dari inti positif untuk transformasi

dan keberhasilan yang berkelanjutan.

Bagaimana Menu Pendekatan Terhadap Apreciative Inquiry

Berhipotesa Appreciative Inquiry bahwa organisasi bergerak ke arah apa yang mereka

konsisten bertanya tentang, dan bahwa lebih afirmatif pertanyaan adalah, yang lebih penuh

harapan dan positif tanggapan akan organisasi.

Sebagai pendekatan improvisasi untuk mengubah, Appreciative Inquiry dipandu oleh

serangkaian pertanyaan:

Apa Agenda Perubahan Anda secara keseluruhan?

Apa Bentuk Keterlibatan terbaik sesuai dengan kebutuhan Anda?

Apa Strategi Permintaan Anda secara keseluruhan?

Langkah-langkah apa yang akan Anda ambil di setiap tahapan Siklus 4-D?

Kami tidak mengatakan untuk menolak atau mengabaikan masalah. Apa yang kami

katakan adalah bahwa jika Anda ingin mengubah situasi, hubungan, organisasi, atau komunitas,

dengan fokus pada kekuatan yang jauh lebih efektif daripada berfokus pada masalah.

Hal itu membangun hubungan, memungkinkan orang untuk diketahui dalam hubungan

bukan dalam peran. Sebagai salah satu peserta mengatakan, "wawancara Apresiatif yang energik

setiap kali Anda melakukannya. Mereka membangun hubungan dan memberikan Anda

kesempatan untuk menghubungkan. Ini memberitahu orang bahwa mereka penting dan bahwa

mereka berada. "

Dia membuat sebuah perkemahan tiga minggu musim panas untuk siswa menggunakan

Appreciative Inquiry. Ada tiga kriteria untuk menghadiri: siswa harus telah gagal dalam ujian

kemahiran tiga kali, guru-guru mereka harus percaya bahwa mereka tidak punya kesempatan di

perguruan tinggi, dan para siswa harus bebas memilih untuk berpartisipasi. Proses itu sederhana.

Siswa melakukan wawancara dengan guru, administrator, orang tua, dan orang lain yang secara

akademis sukses. Wawancara mereka mengeksplorasi bagaimana orang lain belajar dan belajar,

apa jenis kesempatan kerja yang ada untuk lulusan perguruan tinggi, dan apa kuliah seperti.

Setelah wawancara mereka, para siswa berbagi cerita dan data, disiapkan dan membuat

presentasi, dan mengajar satu sama lain. Tiga puluh satu mahasiswa yang terpilih, dua puluh

sembilan menyelesaikan program, dan dua puluh delapan lulus ujian kemahiran pada akhir

program dan bertekad untuk pergi ke perguruan tinggi. Dalam proses ini, baik siswa harga diri

dan kemampuan akademik mereka meningkat secara signifikan.

Buku Team Building kami Apresiatif: Pertanyaan Positif untuk Bawa Out Terbaik dari

Tim Anda menawarkan alat khusus dan contoh untuk menerapkan Appreciative Inquiry. Dan

perubahan organisasi terjadi melalui bahasa, bercerita, dan komunikasi manusia. Manusia

sistem-organisasi dan orang-bergerak ke arah apa yang mereka pelajari, bertanya tentang,

menyelidiki, dan menjelajahi dengan rasa ingin tahu.

Praktek Appreciative Inquiry didasarkan pada gagasan bahwa benih perubahan yang

tersirat dalam pertanyaan pertama yang kami tanyakan. Mengingat hal ini, dalam Appreciative

Inquiry kita tidak lagi menyibukkan diri dengan keandalan sebuah pertanyaan untuk

menghasilkan jawaban yang benar atau salah. Sebaliknya, kami mempertimbangkan arah yang

ditunjukkan dalam pertanyaan, dan kapasitasnya untuk meningkatkan kehidupan. Seperti

William Martin, penafsir modern dari Tao Te Ching, menyatakan: percakapan Anda membantu

menciptakan dunia Anda. Berbicara tentang kenikmatan, bukan ketidakpuasan. Berbicara tentang

harapan, putus asa. Biarkan kata-kata Anda membalut luka, tidak menyebabkan mereka.

Berdasarkan penelitian mereka ke Appreciative Inquiry dalam membangun tim,

manajemen profesor Gervase Bushe dan Graeme Coetzer rumit: Semakin positif pertanyaan

yang kita gunakan untuk membimbing team building atau organisasi inisiatif pembangunan,

lebih tahan lama dan efektif upaya perubahan.

Prinsip Keutuhan menyebabkan peserta untuk fokus pada tempat yang lebih tinggi

daripada kesamaan. Pengalaman keutuhan dan penyembuhan muncul tidak dalam penemuan

kesamaan melainkan dalam pengertian, menerima, dan menikmati perbedaan. Rasa memahami

cerita-dengan keseluruhan semua perbedaan dan perbedaan-membawa serta semacam kepuasan

yang tidak memerlukan kesepakatan. Dengan demikian, hal itu menciptakan konteks di mana

orang dapat dengan aman fokus pada isu-isu tujuan yang lebih tinggi dan lebih besar baik untuk

seluruh.

Prinsip-Gratis Pilihan mengandaikan bahwa orang-orang dan organisasi berkembang

ketika orang bebas untuk memilih sifat dan tingkat kontribusi mereka. Ini menunjukkan bahwa

mengobati orang sebagai relawan-dengan kebebasan untuk memilih untuk berkontribusi karena

mereka kebanyakan keinginan-membebaskan kekuatan pribadi dan organisasi.

Pengembangan organisasi konsultan Tom McGehee juga menekankan manfaat dari

pilihan bebas ketika ia menggambarkan Perusahaan Penciptaan. Menurut McGehee, orang-orang

di Perusahaan Penciptaan bergabung dengan tim dan berkontribusi sebagai relawan,

menghasilkan sejumlah manfaat jangka panjang bagi organisasi: Bila memungkinkan,

Perusahaan Penciptaan memungkinkan orang bekerja di mana pun mereka inginkan dan benar

sendiri. Orang biasanya memilih untuk bekerja untuk pemimpin terbaik dan pada kesempatan

yang terbaik. Ini memiliki keuntungan dari mengidentifikasi di mana ide-ide terbaik, proyek

terbaik, dan pemimpin terbaik. Anggap saja sebagai market.37 bebas internal.

Wawancara tampaknya mendorong orang untuk memperkuat kisah sukses tentang

organisasi yang terbaik partisipatif. Dalam kasus lain, wawancara mendorong orang untuk

membuat makna baru yang positif dari pengalaman masa lalu mereka.

Pelatihan Appreciative Inquiry memberikan nilai luar proyek. Ini juga mempengaruhi

bagaimana orang mengajukan pertanyaan, hal dievaluasi, dan mendekati situasi sulit dan

percakapan. Ini mengubah pembicaraan lorong dengan cara teraba dan positif. Pada saat yang

sama, persahabatan dalam keperawatan meningkat. Proses melepaskan kemampuan perawat dan

energi untuk mewujudkan nilai mereka dalam sistem. Ini memberikan perawat tanggung jawab

tinggi untuk kepuasan mereka sendiri.

Memfasilitasi pengalaman wawancara. Pengenalan ini dapat longgar dirancang model 4-

D, tetapi selalu, selalu menyertakan wawancara apresiatif, namun singkat. Mini-wawancara

memberi orang rasa kekuasaan-pengaruh-dan apa yang digambarkan sebagai eksekutif keintiman

proses Appreciative Inquiry. Pendekatan mencoba-dan-benar adalah dengan meminta orang

untuk bermitra dengan seseorang yang mereka tidak tahu dengan baik dan kemudian menjawab

pertanyaan, Apa pengalaman puncak atau tempat tinggi dalam kehidupan profesional Anda,

organisasi, atau pribadi? Mengalami mini-wawancara menciptakan baik keinginan sadar dan

bawah sadar untuk menciptakan kembali puncak pengalaman-bergerak ke arah apa yang

berhasil. Ini kongkrit menunjukkan kemampuan AI untuk membangun hubungan antara

kelompok-kelompok pemangku kepentingan yang beragam.

Sebagai contoh, ketika para pemimpin dalam organisasi Accenture mengambil bagian

dalam empat jam pengenalan mereka, dua dari sepuluh peserta teleconferenced untuk presentasi.

Kami menunjukkan slide PowerPoint pada jaringan perusahaan dan pada layar di ruang

konferensi. Ketika tiba saatnya untuk wawancara, kami mengatur ruang kantor pelarian, dan

empat orang diwawancarai empat orang lain melalui telepon. Umpan balik dari wawancara maya

adalah luar biasa positif, menyebabkan eksplorasi lanjutan tentang bagaimana AI dapat

digunakan untuk merancang "tempat kerja masa depan" di kantor Chicago.

Cross-organisasi wawancara. Beberapa pendekatan yang paling menarik untuk

Appreciative Inquiry datang ketika wawancara organisasi satu sama lain. Hal ini terjadi dalam

integrasi benchmarking, kemitraan dan pembangunan aliansi, dan merger. Kami juga telah

menggunakan proses ini dengan sukses besar dalam mengatasi hambatan komunikasi antara unit

bisnis dalam organisasi yang sama. Dalam lintas-organisasi penyelidikan, tim pewawancara dari

satu wawancara organisasi sekelompok orang dari organisasi lain-dan kemudian peran yang

diaktifkan. Dalam beberapa kasus, orang akan mewawancarai rekan-rekan mereka di perusahaan

lain, pada orang lain, mereka akan mewawancarai orang-orang dari fungsi lain untuk

memperluas pemahaman mereka tentang bisnis secara keseluruhan. Setelah percakapan,

wawancara tim menyiapkan laporan umpan balik dan presentasi, mengatakan diwawancarai

mereka apa yang mereka pelajari.

Jadi mereka menyisihkan waktu satu hari. Dalam satu hari mereka meminta konsultan

untuk memberi mereka cukup merasakan AI untuk memungkinkan mereka untuk melihat apakah

dan di mana ia mungkin berlaku. Agenda untuk hari yang diuraikan dalam Lampiran 1. Bukti 1.

Agenda untuk Tujuan Pendahuluan Kepemimpinan Pertemuan: Memberikan pengenalan dasar

filosofi dan praktek Appreciative Inquiry, bersama dengan eksplorasi kemungkinan aplikasi.

Pembukaan dan Latar Belakang Selamat datang di Wawancara Appreciative Inquiry Paduan

(Empat Pertanyaan Core) Seleksi Topik Kerajinan dan Piloting Pertanyaan Ringkasan Interim

Field Trip ke Learnings Debrief Fasilitas Produksi dari Pengalaman Menyingkap Percakapan

Aplikasi Tema Umum Go / No-Go Keputusan

Kami diparafrasekan kisah mereka untuk menunjukkan pemahaman tentang

kekhawatiran mereka untuk masalah ini. Kemudian kami mengulangi prinsip Appreciative

Inquiry yang mengarah ke kuat, Topik afirmatif strategis: "Mengingat bahwa organisasi bergerak

ke arah apa yang mereka pelajari, apa itu yang Anda inginkan lebih di British Airways? Dalam

kasus ini, kami tahu Anda tidak ingin lebih kehilangan atau keterlambatan bagasi. Tapi apa yang

Anda inginkan lebih? "

Pada akhirnya, kelompok empat puluh menetapkan bahwa satu hal yang mereka benar-

benar ingin lebih dari itu untuk mendengar cerita kali ketika pelanggan memiliki pengalaman

yang luar biasa kedatangan. Mereka ingin mengungkap dan transportasi dari stasiun ke stasiun

semua praktek-praktek terbaik yang akan mendukung layanan kelas dunia British Airways '.

Hanya ada dua keputusan yang harus dibuat selama Pilihan Topik afirmatif, tetapi

mereka kuat: Siapa yang akan memilih topik? Eksekutif? Sebuah tim inti? Seluruh organisasi?

Topik apa yang akan kita pelajari? Apa yang kita inginkan lebih banyak dalam organisasi ini?

==========

Topik Afirmatif Pilihan Step by Step

1. Perkenalkan Appreciative Inquiry.

2. Melakukan wawancara mini.

3. Mengidentifikasi tema.

4. Berbagi tema dan cerita.

5. Diskusikan kriteria Topik afirmatif.

6. Mengidentifikasi topik potensial.

7. Berbagi dan mendiskusikan topik potensial.

8. Cluster topik potensial.

9. Pilih cluster topik.

10. Finalisasi topik.

==========

Peserta kemudian terlibat dalam mini-wawancara, dengan menggunakan pertanyaan

empat inti (lihat Gambar 8). Tergantung pada pengaturan, mini-wawancara membutuhkan 30-45

menit per orang. Hal ini memungkinkan waktu bagi orang untuk terhubung, berbagi cerita, dan

menyelidiki harapan dan impian bagi organisasi. Hal ini juga memberi mereka pengalaman

dampak positif menghargai pertanyaan-dan bahan cerita berbasis baku dari mana Topik afirmatif

akan dipilih.

==========

Mini-Wawancara Inti Pertanyaan

Kami meminta orang untuk melakukan mini-wawancara dengan orang-orang yang

berbeda dari diri mereka sendiri-fungsi yang berbeda, tingkat, jenis kelamin, usia, masa, etnis,

dan sebagainya. Ini memberi mereka kesempatan untuk membentuk hubungan yang nyata

dengan seseorang yang mereka tidak akan dinyatakan tahu.

==========

Setelah mini wawancara, kami meminta orang dan mitra asli mereka untuk membentuk

kelompok dari enam atau delapan. Pada dasar round-robin, anggota kelompok kecil ini harus

memperkenalkan pasangan mereka dan menyoroti saham dari wawancara mereka. Ketika

mereka melakukan perkenalan, mereka memusatkan perhatian terutama pada cerita besar dan

praktik terbaik inspirasi dan ide-ide yang mereka dengar.

==========

Kelompok-kelompok kecil kemudian terus berbagi cerita dan menentukan faktor-faktor

yang berkontribusi tinggi-titik pengalaman.

==========

Setelah sekitar satu jam bercerita dan analisis naratif, kelompok-kelompok kecil

bergabung dengan orang lain dalam sidang paripurna. Setiap saham kelompok kecil satu atau dua

besar cerita dengan cerita-kelompok yang mewakili seluruh esensi dari apa yang kelompok kecil

telah belajar. Ketika mereka berbagi cerita dengan seluruh kelompok, kelompok-kelompok kecil

juga berkomunikasi tema-tema yang muncul lebih dari satu jam sebelumnya mereka percakapan.

Seringkali tema-tema hanya tercantum pada halaman flip chart, di saat lain mereka ditarik atau

dicat pada mural kolektif atau dikomunikasikan dalam beberapa cara kreatif lainnya. Namun

transpires, tema kelompok individu yang terdaftar dan kemudian disusun ke dalam daftar induk

dari tema. Ini daftar induk menjadi bahan baku untuk kegiatan selanjutnya.

==========

Discovery, Step by Step

1. Craft pertanyaan wawancara apresiatif.

2. Mengembangkan Panduan Wawancara.

3. Buat rencana wawancara.

4. Mengkomunikasikan Strategi Inquiry.

5. Kereta pewawancara.

6. Melakukan wawancara apresiatif.

7. Menyebarluaskan cerita dan praktik terbaik.

8. Membuat makna.

9. Peta inti positif.

==========

Contoh Pertanyaan Wawancara Apresiatif

Sebuah Panduan Wawancara komprehensif memiliki enam bagian yang muncul dalam

urutan berikut:

Kami telah mengalami sukses besar dengan tiga sampai empat jam sesi pelatihan

pewawancara. Selama waktu ini, pewawancara menerima sebagai berikut: Latar belakang

informasi tentang penyelidikan sendiri-apa yang kita lakukan dan untuk apa. Praktek wawancara,

dengan menggunakan Panduan Wawancara. Pedoman mengenai pengambilan catatan, lembar

ringkasan, dan lembar tindakan cepat, jika ada. Praktek mengarahkan umpan balik negatif.

Wawancara jadwal-yang akan mewawancarai siapa kapan. Petunjuk tentang cara untuk

mengundang orang lain untuk bergabung dalam proses, jika sesuai.

Komponen Kunci Wawancara Apresiatif Baik Beberapa tahun yang lalu kami meminta

sekelompok pewawancara untuk tips melakukan wawancara apresiatif yang besar. Tanggapan

mereka termasuk berikut:

Lovelace Sistem Kesehatan, diperkenalkan dalam Bab 4, menggunakan proses peserta-

dipandu untuk membuat berarti selama KTT AI nya. Sebelum pertemuan itu, tiga orang "Cerita-

koleksi tim" Ulasan lembar ringkasan dan menentukan mana cerita dan kutipan terbaik

membawa topik asli untuk hidup.

Dalam kelompok-kelompok kecil dari enam atau delapan, peserta bergantian berbagi

cerita yang paling inspiratif mereka mendengar selama wawancara. Seperti cerita dibagi, anggota

kelompok mendengarkan dan bersama-sama menemukan makna di dalamnya dengan penamaan

akar penyebab keberhasilan tertanam dalam cerita. Ide dapat direkam pada lembar kerja atau

halaman flip chart.

Kreatif, bermimpi bermain bukanlah norma di banyak organisasi. Karena itu, kita

menemukan diri kita secara berkala dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan seperti ini:

Bisakah kita bicara tentang apa yang kita inginkan? Bukankah semua ini bermain gangguan dari

karya nyata? Jawaban kami adalah tidak, ini adalah karya-nyata bersenang-senang di tempat

kerja, menjadi kreatif, membawa keluar kekuatan beragam orang, dan menghasilkan gambar dari

masa depan yang lebih diinginkan. Singkatnya, kami sangat menyarankan menggunakan

pendekatan pengalaman untuk bermimpi bahkan dalam lingkungan yang paling konservatif.

Tanpa pergeseran sementara energi dan pendekatan untuk mengetahui, organisasi serius

membatasi kapasitas mereka untuk menciptakan gambar baru dan kemajuan ke depan. Jika

organisasi Anda akan menolak gagasan sandiwara dramatis, pertimbangkan gambar atau lukisan

mimpi. Pertimbangkan puisi atau sebuah acara penghargaan. Pertimbangkan membuat kolase

dengan memotong gambar dari majalah. Atau mempertimbangkan membangun sebuah model

raksasa keluar dari kardus, karton telur, dan pasokan dari toko hardware. Apapun kegiatan yang

Anda gunakan untuk mengungkapkan dan mengangkat impian organisasi Anda, membuatnya

kreatif dan menyenangkan.

Dream, Step by Step

1. Renungkan pertanyaan fokus.

2. Terlibat dalam Dialog Mimpi.

3. Memperjelas mimpi kolektif.

4. Kreatif memberlakukan mimpi.

5. Tentukan tema umum dan peluang.

6. Buat peta peluang.

7. (Opsional) Dokumentasikan mimpi.

==========

Bagaimana kelompok membuat arti mimpi mereka akan tergantung pada pertanyaan (s)

Anda meminta mereka. Mempertimbangkan dan memilih di antara pertanyaan-pertanyaan

berikut: Apakah tiga tema yang paling memberikan energi Anda melihat disajikan dalam

enactments mimpi? Apakah tiga peluang paling berani untuk inovasi yang dilihatnya disajikan

dalam enactments mimpi? Berdasarkan enactments impian Anda, apa elemen-proses organisasi,

sistem, kepemimpinan, tujuan, strategi, hubungan, dan sebagainya-menawarkan peluang terbesar

untuk perbaikan? Apa yang kemungkinan baru disajikan dalam enactments impian Anda yang

terbaik membangun kekuatan inti positif Anda?

Peserta sudah mencerminkan dan bermimpi dalam kelompok delapan. Setelah semua

dirumuskan versi mereka visi strategis perusahaan, masing-masing kelompok kecil yang ditunjuk

satu orang sebagai wakil untuk keseluruhan. Dengan demikian, anggota dari sub baru sepuluh

duduk sendiri di sekitar meja di tengah-tengah kelompok besar, di mana mereka menjadi seperti

ikan di akuarium: mereka bisa berbicara satu sama lain, namun peserta lain hanya bisa

mendengarkan dan mencatat. Selain sepuluh kursi untuk ditunjuk, ini meja tengah berisi kursi

kosong tunggal. Ini adalah tempat duduk terbuka, tersedia bagi siapa saja di dalam ruangan,

termasuk fasilitator, yang merasa mereka memiliki sesuatu untuk berkontribusi. Aturan dasar

hanya bahwa "drop-in" peserta akan mengosongkan kursi mereka segera setelah mereka merasa

mereka telah membuat kontribusi mereka. Orang-orang di "akuarium" diberi tugas menyusun

pernyataan sepuluh tahun visi untuk divisi yang menangkap yang terbaik dari apa yang telah

dibahas dan disahkan dalam kedua kelompok kecil dan keseluruhan.

Tujuan dari desain organisasi adalah untuk memberikan formulir untuk ekspresi

kreativitas manusia dan nilai-nilai dan untuk memungkinkan realisasi aspirasi manusia. Desain

organisasi adalah ekspresi dari nilai-nilai yang terkandung dalam struktur, sistem, strategi,

hubungan, peran, kebijakan, prosedur, produk, dan jasa. Akibatnya, desain organisasi

membutuhkan pilihan.

==========

Dan sehingga metodologi Appreciative Inquiry Desain melibatkan orang-orang berbagi

cerita organisasi mereka yang terbaik dan kemudian menulis laporan organisasi ideal mereka.

Pernyataan-pernyataan yang paling sering disebut Proposisi provokatif tetapi juga telah disebut

Laporan Desain, Proposisi Kemungkinan, dan Prinsip Desain. Pada waktu yang berbeda kita

sebut mereka dengan nama yang berbeda, selalu memastikan bahwa mereka adalah pernyataan

naratif, mengusulkan ideal. Provokatif, peregangan di luar norma dalam novel dan bentuk yang

lebih diinginkan interaksi. Dinyatakan dalam afirmatif, menggunakan citra positif hidup.

Laporan niat, yang merupakan ideal.

Desain, Step by Step

1. Mengidentifikasi arsitektur sosial yang bermakna.

2. Pilih elemen desain yang relevan dan strategis.

3. Mengidentifikasi preferensi desain organisasi.

4. Craft Proposisi provokatif.

==========

Tahap Takdir melibatkan melepaskan diri terorganisir inovasi, di mana masa depan akan

menjadi nyata. Keputusan yang harus dibuat dalam fase ini meliputi: Bagaimana kita akan

belajar tentang keuntungan yang kita sudah membuat? Survei? Appreciative Inquiry? Membuka

sesi bercerita? Bagaimana kita merayakan? Apa yang harus terjadi untuk menjaga orang-orang

sadar dan gembira tentang inovasi yang sedang berlangsung? Bagaimana mungkin pengakuan

mengilhami tindakan yang sedang berlangsung? Apa parameter kita untuk diri-terorganisir

tindakan? Waktu? Sumber daya? Domain? Bagaimana kita mengatur dirinya sendiri? Haruskah

kita terlibat kelompok kerja yang ada atau terpisah bentuk AI Tim Belajar? Bagaimana kita akan

mendukung keberhasilan? Apa sumber daya, dukungan, dan keahlian yang orang butuhkan?

Siapa orang-orang terbaik untuk memberikan apa yang dibutuhkan?

==========

Takdir, Step by Step

1. Ulasan, berkomunikasi, dan merayakan prestasi.

2. Menghasilkan daftar tindakan potensial.

3. Mengorganisir diri untuk proyek-proyek aksi terinspirasi.

4. Mendukung keberhasilan self-organized proyek.

5. Mulailah aplikasi sistemik dari Appreciative Inquiry.

==========

Semua terlalu sering, setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun upaya perubahan

substansial, dialog batin perusahaan 'penuh pesan, "Semua waktu itu dan uang dan tidak ada

yang berubah di sekitar sini." Banyak mungkin telah berubah, tapi tidak ada yang tahu tentang

hal itu. Ingat, kata-kata menciptakan dunia.

Meminta orang untuk menanggapi "Ceritakan tentang semua perubahan positif yang

terjadi di sekitar sini sejak kami memulai Appreciative Inquiry" pasti akan meminta litani

keberhasilan dan alasan yang baik untuk merayakan.

Sekarang, di Destiny, mempertimbangkan semua cara-cara kreatif cita-cita Anda

mungkin diwujudkan. Baik dalam KTT AI atau serangkaian kecil-pertemuan kelompok,

tanyakan stakeholder "Apa semua ide yang Anda miliki untuk tindakan nyata, program, atau

proses untuk membawa desain menjadi ada?" Mintalah orang-orang untuk menjawab pertanyaan

ini untuk masing-masing dari mereka Provokatif Proposisi. Dorong mereka untuk merenungkan

wawancara mereka dan mengingat praktik terbaik dan organisasi teladan sebagai sumber

inspirasi.

Bahkan di tengah-tengah transformasi berlangsung jelas dan jelas, kita sering bertanya,

"Kapan kita akan membuat rencana aksi, menetapkan prioritas, dan memutuskan apa yang harus

berubah?" Menyadari bahwa semua hal yang baik dalam hidup hasil dari kombinasi pemikiran (

perencanaan) dan oportunisme (improvisasi), kita sering menyarankan Tim Inovasi membentuk

selama fase Takdir dari Appreciative Inquiry.

==========

Tidak peduli apa yang mereka pilih proyek, Tim Inovasi bisa mendapatkan keuntungan

dengan turun ke awal yang baik. Kami telah menemukan bahwa menyediakan kerangka kerja

perencanaan-dalam bentuk baik lembar kerja atau flip-chart berukuran template membantu

mendapatkan anggota tim pada halaman yang sama dan membebaskan pikiran mereka untuk

percakapan kreatif. Ketika membuat kerangka perencanaan, kami mempertimbangkan budaya

organisasi dan kebutuhan perencanaan. Secara khusus, kami menggunakan gaya bahasa dan

grafis yang akan menarik bagi anggota Tim Inovasi, termasuk sebagai banyak kategori berikut

atau meminta sebagai tim memiliki waktu untuk bermakna menyetujui dalam pertemuan pertama

mereka: Nama proyek atau deskripsi. Tim tujuan atau visi untuk proyek tersebut. Daftar anggota

kelompok, termasuk "memimpin tim." Sebuah proyek gambaran-apa, kapan, di mana,

bagaimana, dan sebagainya. Pendek, menengah, dan jangka panjang tindakan, bantuan yang

dibutuhkan, dan tanggal jatuh tempo.

Setiap orang berpartisipasi dalam putaran 1 dari berjalan galeri. Setiap putaran adalah

singkat lima belas sampai dua puluh menit paling. Selama waktu itu, presenter membaca rencana

mereka untuk setiap kelompok kecil pengunjung, berbagi diskusi primer dan poin keputusan dan

menjawab pertanyaan. Pengunjung kemudian menulis umpan balik dan komentar pada warna-

kode kartu indeks sebagai respon cepat seperti "Konsep saya cintai. . "(Putih)". Gagasan untuk

memperkuat rencana. . "(Kuning)". Redudansi Potensi dengan inisiatif lainnya. . "(Hijau)".

Tersedia sumber daya. . "(Biru). 4. Langkah 3 diulang melalui tiga atau empat putaran. 5. Ketika

semua putaran selesai, orang-orang kembali ke Tim aslinya Inovasi untuk berbagi apa yang

mereka pelajari dari kunjungan mereka, meninjau dan membahas umpan balik yang mereka

terima, dan membuat catatan cepat tentang bagaimana rencana mereka akan berubah berdasarkan

apa yang mereka dengar.

==========

Seminggu setelah pertemuan puncak, lebih dari setengah dari Kelompok Aksi berkumpul

kembali dan mulai berpikir tentang apa yang mereka ingin capai. Tapi dalam beberapa hari,

menjadi jelas bagi pimpinan divisi bahwa beberapa kelompok akan membutuhkan bantuan jika

mereka berhasil. Kabar baiknya adalah bahwa kelompok telah diselenggarakan oleh orang-orang

yang bersemangat untuk melakukan sesuatu. Kabar buruk adalah bahwa hanya beberapa orang

memiliki latar belakang, keterampilan, atau kemampuan untuk berhasil memfasilitasi tim seperti.

Setiap convener / fasilitator menerima empat jam pelatihan fasilitasi, termasuk pedoman

untuk memimpin Action Group. Berikut adalah pedoman yang diberikan: Perjelas apa yang

Anda inginkan Action Group Anda capai. Merekrut dua cochampions dari tim kepemimpinan

bisnis untuk mendukung Anda dalam pekerjaan Anda. Pastikan untuk merekrut orang-orang

yang, karena, keahlian mereka bunga fungsi, atau, secara unik memenuhi syarat untuk

memberikan dukungan yang berarti dan wawasan ke grup Anda. Jadwal pertemuan Kelompok

Aksi di muka melalui supervisor produksi untuk memastikan cakupan di lantai. Anggota

kelompok Anda dapat bekerja hingga dua jam per minggu pada Kelompok Aksi-kegiatan yang

berhubungan selama jam kerja reguler. Anggota kelompok Anda juga akan dibayar lembur untuk

Kelompok Aksi kerja sukarela yang dilakukan selama off-pergeseran jam. Pada akhirnya, Anda

akan Action Group mengembangkan proposal rinci untuk menerapkan perubahan yang Anda

pilih. Setiap usulan, termasuk batas waktu, biaya, akuntabilitas, dan seterusnya, akan

disampaikan kepada Tim Penasehat untuk alokasi sumber daya dan dukungan. Aksi

cochampions Grup menghadiri pelatihan selama satu jam, di mana mereka belajar pentingnya

membimbing, mendukung, dan membantu tim untuk berhasil dalam tugas mereka pilih.

Kadang-kadang orang Tim Penasehat titik terjadi untuk melayani sudah pada Action

Group, baik sebagai anggota maupun cochampion. Dalam kasus lain, ia hanyalah pihak ketiga

yang berkepentingan yang tugasnya adalah untuk melakukan hal berikut: Keep up dengan apa

yang kelompok itu lakukan. Jauhkan Tim Penasehat informasi tentang di mana kelompok itu

menuju. Jauhkan pertanyaan sumber daya dan dukungan di depan kepemimpinan divisi

seperlunya.

==========

Appreciative Inquiry telah membantu tokoh masyarakat mengatasi tiga pertanyaan yang

penting untuk perencanaan partisipatif dalam masyarakat:

1. Bagaimana kita membangun keselarasan kepemimpinan dan melibatkan sejumlah

besar orang yang tinggal dan bekerja di subkultur bervariasi banyak dan kelompok

yang merupakan masyarakat?

2. Bagaimana kita memastikan bahwa setiap orang dalam masyarakat memiliki

kesempatan untuk terlibat dan didengar, sehingga rencana yang dihasilkan benar-

benar rencana masyarakat?

3. Bagaimana perencanaan kami menetapkan panggung untuk aksi terinspirasi dan hasil

penting sementara membangun dan memperkuat hubungan dan rasa keutuhan

masyarakat?

"Kami membayangkan kota sebagai web raksasa, dengan individu berpengaruh yang

berada pada titik-titik crossover. Ini adalah orang-orang yang tahu orang-orang yang, jika terlibat

dalam proses, akan menarik perhatian dan mempengaruhi orang lain untuk bergabung. Ini adalah

orang-orang kami ingin membantu kami mendapatkan orang lain untuk meja dalam proses

selanjutnya. "

Akhirnya, sekelompok anggota masyarakat yang dilakukan apa yang mereka sebut

wawancara terbaik di kelasnya dengan kota-kota lain untuk belajar tentang praktek-praktek yang

mungkin diadopsi atau diadaptasi oleh Longmont. Mereka mengidentifikasi 159 kota sebanding

seluruh bangsa dan memutuskan untuk mengunjungi empat. Masing-masing dari keempat adalah

seorang pemimpin yang dikenal di daerah yang terkait dengan salah satu dari empat Longmont

ini Topik afirmatif Appreciative Inquiry

Rencananya diuraikan kekuatan dan tujuan dan kegiatan prioritas yang akan

menimbulkan "masyarakat yang dinamis di mana kita semua usia baik."

Ketika Anda berpikir tentang komunitas Anda dan penggunaan potensi dari Appreciative

Inquiry, kami mendorong Anda untuk memulai dari yang kecil. Cari masalah masyarakat,

proyek, atau tujuan yang membutuhkan keterlibatan luas dan masukan, dan menggunakannya

sebagai dasar Anda untuk belajar. Meninjau buku ini dengan proyek Anda dalam pikiran.

Undang lainnya anggota masyarakat yang bersangkutan untuk bergabung dengan Anda dalam

percobaan. Sekarang Anda memiliki tim inti dan siap untuk pergi.

Kekuatan pribadi dan organisasi terlihat ketika kondisi esensial tertentu hadir untuk

orang-orang dalam organisasi. Penelitian kami menunjukkan bahwa setidaknya ada enam dari

kondisi ini, yang kita sebut Enam Kebebasan:

1. Kebebasan untuk diketahui dalam hubungan.

2. Kebebasan untuk didengar.

3. Kebebasan untuk bermimpi di masyarakat.

4. Kebebasan untuk memilih untuk berkontribusi.

5. Kebebasan untuk bertindak dengan dukungan.

6. Kebebasan untuk menjadi positif.

Salah satu dari Enam Kebebasan secara signifikan dapat mengubah persepsi orang

tentang kekuatan mereka dalam konteks organisasi. Karena individu belajar dan termotivasi

berbeda, kami percaya inisiatif yang memberikan kesempatan bagi orang untuk mengalami

kebebasan beberapa memiliki potensi untuk membuat dampak terbesar pada jumlah terbesar dari

orang-dan akhirnya pada organisasi secara keseluruhan.

Dalam pengaturan kerja, orang-orang sering dikenal dalam peran bukan dalam

hubungan. Mereka adalah wakil presiden dan operator, dokter dan, perawat karyawan dan

pelanggan-singkatnya, mereka dianggap apa yang mereka lakukan, bukan siapa mereka. Namun,

identitas manusia terbentuk dan berkembang lewat sebuah hubungan.