appendixfa
DESCRIPTION
adaTRANSCRIPT
-
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN NERACA MASSA
Pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Metana Cair dari Sampah Organik dengan
kapasitas bahan baku sampah organik sebanyak 480.000 kg/hari, dengan kapasitas
per jam 20.000 kg/jam, digunakan perhitungan neraca massa alur maju.
Basis perhitungan : 1 jam operasi
Kapasitas sampah organik : 20.000 kg/jam
Operasi pabrik per tahun : 330 hari
LA.1 Thresser (C-110)
Fungsi: untuk memperkecil ukuran sampah organik dengan proses
pemotongan / pencacahan menjadi 0,1-0,5 cm.
C-110
1 2
Sampah Organik Sampah Organik
F1 = F2 = 20.000 kg/jam
LA.2 Tangki Penampung (F-120)
Fungsi: untuk mengumpulkan bahan baku sampah organik yang telah
dihancurkan sebelum difermentasi di Fermentor.
F-120
3
4
Sampah Organik
Sampah Organik
F3 = F4 = 20.000 kg/jam
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
LA.3 Fermentor (R-210)
Fungsi: sebagai tempat berlangsungnya proses fermentasi sampah organik.
F = F
+ F
7
Tabel LA.1 Tabel Komposisi Sampah Organik
Komposisi % Massa
Karbohidrat (C6H12O6) 65
Air (H2O) 30
Nitrogen (N) 1,6
Sulfat (S) 0,2
Abu 3,2
Total 100
(Dinas Kebersihan Kota Medan, 2009)
Asumsi : Ampas = N + S + Abu = 5%
Fkarbo =
100 F
= 13.000 kg/jam
FH2O =
30
100 F
= .000 kg/jam
Fampas =
100 F
= 1.000 kg/jam
Reaksi Metanogenesis:
C6H12O6 (s) 4 CH4 (g) + 2 CO2 (g) + H2O (g) + H2S (g)
% Massa komponen : CH4 = 31,7%
CO2 = 68%
H2O = 0,289%
H2S = 0,011%
Bakteri yang berperan dalam reaksi ini adalah bakteri Methanobacterium.
bakteri
(Arati, 2009)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Asumsi : karbohidrat yang bereaksi adalah 80%
Fkarbo = 13.000 kg/jam
FCH4 =
31,7
100 Fkarbo
0,8 = 3.29 ,8 kg/jam
FCO2 =
8
100 Fkarbo
0,8 = 7.072 kg/jam
FH2O =
0,289
100 Fkarbo
0,8 = 30,0 kg/jam
FH2S =
0,011
100 Fkarbo
0,8 = 1,144 kg/jam
F = FCH4
+ FCO2 + FH2O
+ FH2S = 10.400 kg/jam
Fkarbo7 = Fkarbo
0,2 = 2. 00 kg/jam
Fampas7 = Fampas
+ Fkarbo7 = 3. 00 kg/jam
FH2O7 = FH2O
= .000 kg/jam
F7 = Fampas
7 + FH2O7 = 9. 00 kg/jam
Tabel LA.2 Neraca Massa Fermentor
Komponen Alur Masuk (kg/jam) Alur Keluar (kg/jam)
5 6 7
C6H12O6 13.000 - -
H2O 6.000 30,056 6.000
CO2 - 7.072 -
H2S - 1,144 -
Ampas 1.000 - 3.600
CH4 - 3.296,8 -
Subtotal 20.000 10.400 9.600
Total 20.000 20.000
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
LA.4 Filter Press (H-220)
Fungsi: untuk memisahkan air dari ampas sisa fermentasi.
H-220
7
8
9
Ampas (s)
H2O (l)Ampas (s)
H2O (l)
H2O (l)
Ampas (s)
F7 = F
8 + F
9
Asumsi: Efisiensi Filter Press = 90%
FH2O8 = 0,9 FH2O
7 = .400 kg/jam
Fampas8 = 0,1 Fampas
7 = 3 0 kg/jam
F8 = Fampas
8 + FH2O8 = .7 0 kg/jam
Fampas9 = 0,9 Fampas
7 = 3.240 kg/jam
FH2O9 = 0,1 FH2O
7 = 00 kg/jam
F9 = Fampas
9 + FH2O9 = 3.840 kg/jam
Tabel LA.3 Neraca Massa Filter Press
Komponen Alur Masuk (kg/jam) Alur Keluar (kg/jam)
7 8 9
H2O 6.000 5.400 600
Ampas 3.600 360 3.240
Subtotal 9.600 5.760 3.840
Total 9.600 9.600
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
LA.5 Adsorber I (D-310)
Fungsi: untuk memisahkan H2S dari gas bio dengan Fe2O3.
D-310
6
10
CH4 (g)
CO2 (g)
H2O (g)
H2S (g)
CH4 (g)
CO2 (g)
H2O (g)
Asumsi: Efisiensi Adsorber I = 99%
Reaksi : 2 Fe2O3 + 6 H2S 2 Fe2S3 + 6 H2O
FCH410 = FCH4
= 3.2 3,832 kg/jam
FH2O10 = FH2O
= 29,7 kg/jam
FCO210 = FCO2
= 7.001,28 kg/jam
F10 = FCH4
10 + FH2O10 + FCO2
10 = 10.294,8 7 kg/jam
Tabel LA.4 Neraca Massa Adsorber I
Komponen Alur Masuk (kg/jam) Alur Keluar (kg/jam)
6 10 Adsorben (Fe2O3)
CH4 3.296,8 3.263,832 32,968
CO2 7.072 7.001,28 70,72
H2S 1,144 - 1,144
H2O 30,056 29,755 0,301
Subtotal 10.400 10.294,867 105,133
Total 10.400 10.400
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
LA.6 Adsorber II (D-320)
Fungsi: untuk memisahkan H2O(g) dari gas bio dengan silika gel.
D-320
10
11
CH4 (g)
CO2 (g)
H2O (g)
CH4 (g)
CO2 (g)
Asumsi: Efisiensi Adsorber II = 99,9%
FCH411 = 0,999 FCH4
10 = 3.2 0, 8
FCO211 = 0,999 FCO2
10 = .994,279
F11 = FCH411 + FCO2
11 = 10.2 4,847 kg/jam
Tabel LA.5 Neraca Massa Adsorber II
Komponen Alur Masuk (kg/jam) Alur Keluar (kg/jam)
10 11 Adsorben (Silika Gel)
CH4 3.263,832 3.260,568 3,264
CO2 7.001,28 6.994,279 7,001
H2O 29,755 - 29,755
Subtotal 10.294,867 10.254,847 40,02
Total 10.294,867 10.294,867
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
LA.7 Membran Kontaktor Hollow Fiber (D-330)
Fungsi: untuk memisahkan CO2 dari gas bio yang dihasilkan, dimana gas CO2
diserap oleh air.
D-330
11 12
b
a
H2O (l)
CH4 (g)
CO2 (g)
H2O (l)
CH4 (g)
CO2 (g) CH4 (g)
F11 + Fa = F12 + F
b
Asumsi: Efisiensi Membran Kontaktor Hollow Fiber = 99%
PA = 2.700 cm3 STP cm
s cm2 cmHg (Geankoplis, 2003)
PB = 800 cm3 STP cm
s cm2 cmHg (Geankoplis, 2003)
* = P A
P B = 3,37
Lf : F9 = 10.2 4,847 kg/jam
xf : xCO29 =
FCO29
F9 = 0, 82
Massa CO2 dipulihkan : FCO2b = .994,279 kg/jam
xo : xCO212 =
FCO212
F12 = 0
Massa CH4 dipulihkan : FCH4b = 0,01 FCH4
11 = 32, 0 kg/jam
Lo : F12 = F11 - FCO2
b - FCH4b = 3.227,9 2 kg/jam
Diatur : Ptube = Ph = 1 atm = 100 kPa
Pshell = Pl = 1 atm = 100 kPa
r = Pl
Ph =
100
100 = 1,0
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
a = 1 * = 1 3,375 = -2,375 (Geankoplis, 2003)
b = -1 + * + (1/r) + x/r (*-1) (Geankoplis, 2003)
Untuk: x = xf b = 4,995
x = xo b = 3,375
c = -*x/r (Geankoplis, 2003)
Untuk: x = xf c = -2,302
x = xo c = 0
y = b + 4ac
2a
yf = 0,067
yo = 0,711
Fraksi cairan keluaran (yp) = yb
CO2 = yav = (yf +yo)/2 = 0,389
Neraca massa komponen :
Lf xf = Lo xo + Vp yp
(10.254,847)(0,682) = (3.227,962)(0) + Vp(0,389)
0,389 Vp = 6.993,806
Vp = 6.993,806 / 0,389
Vp = 17.989,765 kg/jam
Fb = Vp = 17.989,765 kg/jam
FH2Ob = F
b FCO2
b FCH4b = 10.9 2,88 kg/jam
Fa = FH2O
a = FH2Ob = 10.9 2,88 kg/jam
Keterangan:
PA = Permeabilitas CO2
PB = Permeabilitas CH4
* = Faktor separasi
Lf = Laju gas masukan
Lo = Laju gas keluaran
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
xf = Fraksi CO2 pada gas masukan
xo = Fraksi CO2 pada gas keluaran
Ph = Tekanan pada alur masukan
Pl = Tekanan pada alur keluaran
yp = Fraksi cairan keluaran
(Geankoplis, 2003)
Tabel LA.6 Neraca Massa Membran Kontaktor Hollow Fiber
Komponen Alur Masuk (kg/jam) Alur Keluar (kg/jam)
11 a b 12
CH4 3.260,568 - 32,606 3.227,962
CO2 6.994,279 - 6.994,279 -
H2O - 10.962,88 10.962,88 -
Subtotal 10.254,847 10.962,88 17.989,765 3.227,962
Total 21.217,727 21.217,727
LA.8 Tangki Akumulasi (F-410)
Fungsi: untuk menampung sementara gas metana sebelum masuk ke proses
pencairan gas Claude.
Pada metode pencairan gas Claude, jumlah metana yang mencair adalah
11,3 % dari metana yang masuk ke sistem Claude. (Smith, et all, 2005)
F-410
12
13
25
CH4 (g)
CH4 (g)CH4 (g)
F12 + F2 = F
13
F12 = 3.227,9 2 kg/jam
FCH413 =
FCH412
0,113 = 28. ,04 kg/jam
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
F2 = FCH4
2 = FCH413 FCH4
12
F2 = 2 .338,077 kg/jam
Tabel LA.7 Neraca Massa Tangki Akumulasi
Komponen Alur Masuk (kg/jam) Alur Keluar (kg/jam)
12 25 13
CH4 3.227,962 25.338,077 28.566,04
Total 28.566,04 28.566,04
LA.9 Kompresor (G-421)
Fungsi: untuk meningkatkan tekanan metana dari 1 atm menjadi 59,5 atm (60
bar) dan suhu dari 22,5oC menjadi 105
oC .
G-421
13
14
CH4 (g)
CH4 (g)
F14 = F13
FCH414 = FCH4
13
FCH413 = 28. ,04 kg/jam
LA.10 Cooler (E-420)
Fungsi: untuk menurunkan suhu metana dari 105oC menjadi 27
oC.
E-420
14 15
d
c
CH4 (g)
H2O (l)
CH4 (g)
H2O (l)
F1 = F14
FCH41 = FCH4
14
FCH41 = 28. ,04 kg/jam
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Tabel LA.8 Neraca Massa Cooler
Komponen Alur Masuk (kg/jam) Alur Keluar (kg/jam)
14 c d 15
CH4 28.566,04 - - 28.566,04
H2O - 87.131,442 87.131,442 -
Total 115.697,482 115.697,482
LA.11 Heat Exchanger I (E-430)
Fungsi: untuk menurunkan suhu metana dari 27oC menjadi -20
oC.
E-430
15 16
25
24
CH4 (g)
CH4 (g)
CH4 (g)
CH4 (g)
F1 = F
1
FCH41 = FCH4
1 = 28. ,04 kg/jam
F24 = F2
FCH424 = FCH4
2
FCH424 = 2 .338,077 kg/jam
Tabel LA.9 Neraca Massa Heat Exchanger I
Komponen Alur Masuk (kg/jam) Alur Keluar (kg/jam)
15 24 16 25
CH4 28.566,04 25.338,077 28.566,04 25.338,077
Total 53.904,117 53.904,117
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
LA.12 Splitter (K-441)
Fungsi: untuk mengalihkan metana ke ekspander sebanyak 25% (Smith,
2005).
K-441
16
17
19
75%
25%
CH4 (g)
F1 = F
17 + F
19
FCH419 = 0,7 FCH4
1
FCH419 = 21.424, 3 kg/jam
FCH417 = 0,2 FCH4
1
FCH417 = 7.141, 1 kg/jam
Tabel LA.8 Neraca Massa Splitter
Komponen Alur Masuk (kg/jam) Alur Keluar (kg/jam)
16 17 19
CH4 28.566,04 21.424,53 7.141,51
Total 28.566,04 28.566,04
LA.13 Heat Exchanger II (E-440)
Fungsi: untuk menurunkan suhu metana dari -20oC menjadi -76
oC.
E-440
19 20
24
23
CH4 (g)
CH4 (g)
CH4 (g)
CH4 (g)
F20 = F
19
FCH420 = FCH4
19
FCH420 = 21.424, 3 kg/jam
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
F23 = F24
FCH423 = FCH4
24
FCH423 = 2 .338,077 kg/jam
Tabel LA.9 Neraca Massa Heat Exchanger II
Komponen Alur Masuk (kg/jam) Alur Keluar (kg/jam)
19 23 20 24
CH4 21.424,53 25.338,077 21.424,53 25.338,077
Total 46.762,607 46.762,607
LA.14 Throttle (K-451)
Fungsi: untuk menurunkan tekanan metana dari 59,5 atm (60 bar) menjadi
1 atm dan suhu dari -76oC menjadi -161,5
oC, sehingga terjadi perubahan fasa
metana dari gas menjadi cair.
K-451
20 21CH4 (g) CH4 (g)
F21 = F2
FCH421 = FCH4
20
FCH421 = 21.424, 3 kg/jam
LA.15 Flash Drum (F-450)
Fungsi: untuk memisahkan metana yang sudah mencair dan yang masih
berupa gas.
F-450
21
22
26
CH4 (g)CH4 (g)
CH4 (l)
F21 = F22 + F2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Dari sistem pencairan gas Claude, gas yang mencair adalah sebesar 11,3%
dari jumlah gas yang masuk ke sistem (gas masuk di alur 13), maka :
FCH42 = 0,113 FCH4
14
FCH42 = 3.227,9 2 kg/jam
FCH422 = FCH4
21 FCH42
FCH422 = 18.196,567 kg/jam
Tabel LA.10 Neraca Massa Flash Drum
Komponen Alur Masuk (kg/jam) Alur Keluar (kg/jam)
21 22 26
CH4 (g) 21.424,53 18.196,567 -
CH4 (l) - - 3.227,962
Total 21.424,53 21.424,53
LA.16 Ekspander (G-442)
Fungsi: untuk menurunkan tekanan metana dari 59,5 atm (60 bar) menjadi 1
atm dan suhu dari -20oC menjadi -161,5
oC.
G-442
17
18
CH4 (g)
CH4 (g)
F17 = F
18
FCH417 = FCH4
18 = 7.141,51 kg/jam
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN NERACA ENERGI
Basis Perhitungan : 1 jam operasi
Satuan Operasi : kJ/jam
Temperatur Basis : 25 oC
Perhitungan Cp Padatan Perhitungan Cp padatan (J/mol.K) dengan menggunakan metode Hurst dan
Harrison, dimana nilai kontribusi unsur atom adalah sebagai berikut :
Tabel LB.1 Nilai Kontribusi Unsur Atom
Unsur Atom E
C 10,89
H 7,56
O 13,42
N 18,74
S 12,36
(Perry dan Green, 1999)
Rumus Metode Hurst dan Harrison:
n
1i
EiNi. Cps
Dimana: Cps = Kapasitas panas padatan pada 298,15 K (J/mol.K)
n = Jumlah unsur atom yang berbeda dalam suatu senyawa
Ni = Jumlah unsur atom I dalam senyawa
Ei = Nilai dari distribusi atom I pada tabel LB.1
Menghitung Cp senyawa:
Cps C6H12O6 = 6 . EC + 12 . EH + 6 . EO
= 6 (10,89) + 12 (7,56) + 6 (13,42)
= 236,58 J/mol.K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Dengan cara yang sama diperoleh:
Tabel LB.2 Kapasitas Panas Beberapa Senyawa Padatan pada 298,15 K
Komponen Cps (J/mol.K)
C6H12O6 236,58
Abu 321
Perhitungan Cp untuk Senyawa Fasa Gas 432
Tx, eT dT cT bT a Cp
)T-T(5
e )T-T(
4
d )T-T(
3
c )T-T(
2
b )T-T(a[dT Cp 51
5
2
4
1
4
2
3
1
3
2
2
1
2
212
T
T
g
2
1
Tabel LB.3 Data Kapasitas Panas Senyawa Fasa Gas (J/mol.K)
Senyawa A B C D E
CH4 (g) 3,83870.101 -7,3663.10
-2 2,9098.10
-4 -2,6384.10
-7 8,0067.10
-11
CO2 (g) 1,90223.101 7,9629.10
-2 -7,3706.10
-5 3,7457.10
-8 -8,133.10
-12
H2S (g) 3,45234.101 -1,76481.10
-2 6,76664.10
-5 -5,32454.10
-8 1,40695.10
-11
H2O (g) 3,40471.101 -9,65064.10
-3 3,29983.10
-5 -2,04467.10
-8 4,30228.10
-12
(Reklaitis, 1983)
Perhitungan Cp untuk Senyawa Fasa Cair 32
Tx, dT cT bT a Cp
)T-T(4
d )T-T(
3
c )T-T(
2
b )T-T(a[dT Cp 41
4
2
3
1
3
2
2
1
2
212
T
T
g
2
1
Tabel LB.4 Data Kapasitas Panas Senyawa Fasa Cair (J/mol.K)
Senyawa A B C D
CH4 (l) -5,70709 1,02562 -0,0016656 -0,00001975
CO2 (l) 11,041 1,1595 -0,0072313 1,55019.10-5
H2S (l) 21,8238 0,774223 -0,00420204 7,38677.10-6
H2O (l) 18,2964 0,47211 -0,0013387 1,3142.10-6
(Reklaitis, 1983)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
LB.1 Fermentor (R-210)
Fungsi: sebagai tempat berlangsungnya proses fermentasi sampah organik.
Reaksi : C6H12O6 (s) bakteri 4 CH4 (g) + 2 CO2 (g) + H2O (g) + H2S (g)
Pada reaksi fermentasi anaerobik :
Hr = -133.000 kJ/kmol (Da Rosa, 2009)
r Hr = 14, 2 133.000 = 1.948.77 ,111 kJ/kmol
Dibuat : Proses berlangsung adiabatis (dQ/dt = 0)
d
dt = r Hr303,1 + out in
0 = 1.948.77 ,111 + out 0
out = 1.948.77 ,111 kJ/jam
out =
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Temperatur pada alur keluar diperoleh dengan menggunakan metode trial and
error. Diperoleh temperatur pada alur keluar (alur 6 dan 7) tangki Fermentor
adalah sebesar Tout = 313,1 K 40oC.
Tabel LB.5 Energi Keluar pada tangki Fermentor
Alur Komponen F
(kg/jam)
BM
(kg/kmol)
N
(kmol/jam) dT Cp
(kJ/kmol)
dT Cp N
(kJ/jam)
6
CH4 3.296,8 16 206,05 595,039 122.607,869
CO2 7.072 44 160,727 615,608 98.945,064
H2S 1,144 34 0,034 559,097 18,812
H2O (g) 30,056 18 1,67 552,15 921,969
7
C6H12O6 2.600 180 14,444 74.419,669 1.074.950,78
H2O (l) 6.000 18 333,333 1.232,265 410.754,902
N 320 14 22,857 5.894,939 134.741,457
S 40 32 1,25 3.888,017 4.860,022
Abu 640 640 1 100.975,205 100.975,205
Total 1.948.776,079
Tabel LB.6 Neraca Energi Fermentor
Alur Masuk (kJ/jam) Alur Keluar (kJ/jam)
Umpan
-
Produk - 1.948.776,079
Hr 1.948.77 ,111
Total 1.948.775,111 1.948.776,079
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
LB.2 Adsorber I (D-310)
Fungsi: untuk memisahkan H2S dari gas bio dengan Fe2O3.
D-310
6
10
CH4 (g)
CO2 (g)
H2O (g)
H2S (g)
CH4 (g)
CO2 (g)
H2O (g)Tout, 1 atm
40oC, 1 atm
Qin =
303,15
15,298
6
OH
303,15
298,15
6
SH
303,15
298,15
6
CO
303,15
15,298
6
CH
dT Cp )N(
dT Cp )N(dT Cp )N(dT Cp )N(
2
224
Tabel LB.7 Energi Masuk pada Adsorber I
Alur Komponen F
(kg/jam)
BM
(kg/kmol)
N
(kmol/jam) dT Cp
(kJ/kmol)
dT Cp N
(kJ/jam)
6
CH4 3.296,8 16 206,05 543,339 111.954,932
CO2 7.072 44 160,727 562,094 90.343,767
H2S 1,144 34 0,034 510,805 17,187
H2O (g) 30,056 18 1,67 504,512 842,424
Total 203.158,31
Reaksi: 2 Fe2O3 + 6 H2S 2 Fe2S3 + 6 H2O
Panas reaksi pada keadaan standar:
Hr298,15 = .Hf
= 2 Hf Fe2S3 + 6 Hf H2O 2 Hf Fe2O3 6 Hf H2S
= 2(-161.586,08) + 6(-285.840,0016) 2(-830.524) 6(-19.957,68)
= -257.418,09 kJ/kmol
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
r = 6
0,032
NN 10 SH6
SH 22
= 0,0056 kmol/jam
r.Hr298,15 = 0,0056 (-257.418,09)
= -1.443,56 kJ/kmol
Dibuat: Proses berlangsung adiabatis (dQ/dt = 0)
dT
dQ = r.Hr 298,15 + Qout Qin
0 = -1.443,56 + Qout 203.158,31
Qout = 204.601,87 kJ/jam
Qout = Tout
15,298
10
OH
Tout
298,15
10
CO
Tout
15,298
10
CH dT Cp )N(dT Cp )N(dT Cp )N( 224
Temperatur pada alur keluar diperoleh dengan menggunakan metode trial and
error. Diperoleh temperatur pada alur keluar (alur 10) Adsorber I adalah
sebesar Tout = 313,35 K 40,5oC.
Tabel LB.8 Energi Keluar pada Adsorber I
Alur Komponen F
(kg/jam)
BM
(kg/kmol)
N
(kmol/jam) dT Cp
(kJ/kmol)
dT Cp N
(kJ/jam)
10
CH4 3.263,832 16 203,99 550,644 112.325,555
CO2 7.001,28 44 159,12 569,655 90.643,489
H2O (g) 29,755 18 1,653 511,247 845,133
Total 203.814,177
Tabel LB.9 Neraca Energi Adsorber I
Alur Masuk (kJ/jam) Alur Keluar (kJ/jam)
Umpan 203.158,31 -
Produk - 203.814,177
Hr - -655,864
Total 203.158,31 203.158,31
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
LB.3 Membran Kontaktor Hollow Fiber (D-330)
Fungsi: untuk memisahkan CO2 dari gas bio yang dihasilkan.
D-330
11 12
b
a
H2O (l)
CH4 (g)
CO2 (g)
H2O (l)
CH4 (g)
CO2 (g) CH4 (g)
40,5oC, 1 atm
Tout, 1 atm
25oC, 1 atm
25oC, 1 atm
in = NCH4
11 Cp dT
30 ,1
298,1
+ NCO211 Cp dT
30 ,1
298,1
+ NH2Ob Cp dT
298,1
298,1
Tabel LB.10 Energi Masuk pada Membran Kontaktor Hollow Fiber
Alur Komponen F
(kg/jam)
BM
(kg/kmol)
N
(kmol/jam) dT Cp
(kJ/kmol)
dT Cp N
(kJ/jam)
11 CH4 3.260,568 16 203,786 550,644 112.213,23
CO2 6.994,279 44 158,961 569,655 90.552,845
Total 202.766,075
Dibuat: Proses berlangsung adiabatis (dQ/dt = 0)
dT
dQ = Qout Qin
0 = Qout 202.766,075
Qout = 202.766,075 kJ/jam
out =
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Temperatur pada alur keluar diperoleh dengan menggunakan metode trial and
error. Diperoleh temperatur pada alur keluar (alur 12) Membran Kontaktor
Hollow Fiber adalah sebesar Tout = 300,6 K 27,5oC.
Tabel LB.11 Energi Keluar pada Membran Kontaktor Hollow Fiber
Alur Komponen F
(kg/jam)
BM
(kg/kmol)
N
(kmol/jam) dT Cp
(kJ/kmol)
dT Cp N
(kJ/jam)
12
CH4 3,261 16 158,961 93,363 14.841,028
CO2 6.994,279 44 999,431 188,038 187.931,098
H2O (l) 17.989,765 18 0,204 90,306 18,403
Total 202.790,529
Tabel LB.12 Neraca Energi Membran Kontaktor Hollow Fiber
Alur Masuk (kJ/jam) Alur Keluar (kJ/jam)
Umpan 202.766,075 -
Produk - 202.766,075
Total 202.766,075 202.766,075
LB.4 Tangki Akumulasi (F-410)
Fungsi: untuk menampung sementara gas metana sebelum masuk ke proses
pencairan gas Claude.
F-410
12
13
25
CH4 (g)
CH4 (g)CH4 (g)
25oC, 1 atm 22oC, 1 atm
Tout, 1 atm
H12 = 1.195,8 kJ/kg (Perry, 1999)
H25 = 1.188,9 kJ/kg (Perry, 1999)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Qin = F12 . H12 + F25 . H25
= (3.227,962).(1.195,8) + (25.338,077).(1.188,9)
= 33.984.437,543 kJ/jam
Dibuat : Proses berlangsung adiabatis (dQ/dt = 0)
dt
dQ
= Qout Qin
0 = Qout 33.984.437,543
Qout = 33.984.437,543 kJ/jam
Energi keluar = Qout
(F13 . H13) = 33.984.437,543
(28.566,04).(H13) = 33.984.437,543
H13 = 1.189,68 kJ/kg
Dari data termodinamika metana (Perry, 1999) untuk H13 = 10.528,139 kJ/kg,
maka Tout untuk alur 13 adalah 295,38 K 22,5oC.
Tabel LB.13 Neraca Energi Tangki Akumulasi
Alur Masuk (kJ/jam) Alur Keluar (kJ/jam)
Umpan 33.984.437,543 -
Produk - 33.984.437,543
Total 33.984.437,543 33.984.437,543
LB.5 Cooler (E-420)
Fungsi: untuk menurunkan suhu metana dari 105oC menjadi 27
oC.
E-420
14 15
d
c
CH4 (g)
H2O (l)
CH4 (g)
H2O (l)
105oC, 1 atm 27oC, 1 atm
25oC, 1 atm
40oC, 1 atm
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
H14 = 1.330,88 kJ/kg (Perry, 1999)
Qin = F14 . H14
= (28.566,04).(1.330.88)
= 38.017.970,92 kJ/jam
H18 = 1.140 kJ/kg (Perry, 1999)
Qout = F15 . H15
= (28.566,04).(1.140)
= 32.565.285,26 kJ/jam
dt
dQ = Qout Qin
dt
dQ = 32.565.285,26 38.017.970,92 = -5.452.685,658 kJ/jam
Data termodinamika air pendingin :
Hc (25oC) = 104,89 kJ/kg (Perry, 1999)
Hd (40oC) = 167,47 kJ/kg (Perry, 1999)
Jumlah air pendingin yang dibutuhkan :
m = dc H -H
Q
m = 67,47kJ/kg1 -kJ/kg89,104
kJ/jam 6585.452.685,-
m = kJ/jam 62,58-
6585.452.685,-
m = 87.131,442 kg/jam
Tabel LB.14 Neraca Energi Cooler
Alur Masuk (kJ/jam) Alur Keluar (kJ/jam)
Umpan 38.017.970,92 -
Produk - 32.565.285,26
dQ/dt -5.452.685,658 -
Total 32.565.285,26 32.565.285,26
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
LB.6 Heat Exchanger I (E-430)
Fungsi: untuk menurunkan suhu metana dari 27oC menjadi -20
oC.
E-430
15 16
25
24
CH4 (g)
CH4 (g)
CH4 (g)
CH4 (g)27oC, 1 atm -20oC, 1 atm
Tin, 1 atm
22oC, 1 atm
Dari data termodinamika metana (Perry, 1999) :
H15 = 1.140 kJ/kg (superheated metana)
H16 = 1.009,8 kJ/kg (superheated metana)
H25 = 1.188,9 kJ/kg (superheated metana)
Qout = F25 . H25 + F16 . H16
= (25.338,077).(1.188,9) + (28.566,04).(1.009,8)
= 58.970.426,893 kJ/jam
Dibuat : Proses berlangsung adiabatis (dQ/dt = 0)
dt
dQ = Qout Qin
0 = 58.970.426,893 (F15 . H15 + F24 . H24)
0 = 58.970.426,893 (28.566,04).(1.140) + (25.338,077).(H24)
H24 = 1.042,113 kJ/kg
Dari data termodinamika metana (Perry, 1999) untuk H24 = 1.042,113 kJ/kg,
maka T untuk alur 24 adalah 227,2 K -46oC.
Qin = F15 . H15 + F24 . H24
= (28.566,04).(1.140) + (25.338,077).(1.042,113)
= 58.970.426,893 kJ/jam
Tabel LB.15 Neraca Energi Heat Exchanger I
Alur Masuk (kJ/jam) Alur Keluar (kJ/jam)
Umpan 58.970.426,893 -
Produk - 58.970.426,893
Total 58.970.426,893 58.970.426,893
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
LB.7 Heat Exchanger II (E-440)
Fungsi: untuk menurunkan suhu metana dari -20oC menjadi -76
oC.
E-440
19 20
24
23
CH4 (g)
CH4 (g)
CH4 (g)
CH4 (g)
-20oC, 1 atm
-46oC, 1 atm
-161,5oC, 1 atm
Tout, 1 atm
Dari data termodinamika metana (Perry, 1999) :
H19 = 1.009,8 kJ/kg (superheated metana)
H23 = 796,9 kJ/kg (saturated metana)
H24 = 1.042,1 kJ/kg (superheated metana)
Qin = F19 . H19 + F23 . H23
= (21.424,53).(1.009,8) + (25.338,077).(796,9)
= 41.826.403,9 kJ/jam
Dibuat : Proses berlangsung adiabatis (dQ/dt = 0)
dt
dQ = Qout Qin
0 = (F24 . H24 + F20 . H20) 41.826.403,9
0 = (25.338,077).(1.042,1) + (21.424,53).(H20) 41.826.403,9
H20 = 719,81 kJ/kg
Dari data termodinamika metana (Perry, 1999) untuk H20 = 719,81 kJ/kg,
maka T untuk alur 20 adalah 197,6 K -76oC.
Qout = F24 . H24 + F20 . H20
= (25.338,077).(1.042,1) + (21.424,53).(719,81)
= 41.826.403,9 kJ/jam
Tabel LB.16 Neraca Energi Heat Exchanger II
Alur Masuk (kJ/jam) Alur Keluar (kJ/jam)
Umpan 41.826.403,9 -
Produk - 41.826.403,9
Total 41.826.403,9 41.826.403,9
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
LAMPIRAN C
PERHITUNGAN SPESIFIKASI ALAT
LC.1 Elevator (J-111)
Fungsi : Untuk mengangkut sampah dari timbangan ke thresser.
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Besi
Laju bahan yang diangkut : 20.000 kg/jam
Faktor keamanan : 20%
Kapasitas = feed x (1 + faktor keamanan)
= 20.000 x (1+0,2)
= 24.000 kg/jam
Dari tabel 21.8 Perry 1999, karena kapasitas lebih besar dari 14 ton/jam, maka
bucket elevator dipilih dengan spesifikasi :
Ukuran bucket = ( 6 x 4 x 4 ) in
Jarak tiap bucket = 12 in
Elevator center = 25 ft
Kecepatan putar = 43 rpm
Kecepatan bucket = 225 ft/menit
Daya head shaft = 1 Hp
Diameter tail shaft = 1 11/16 in
Diameter head shaft = 1 15/16 in
Pully tail = 14 in
Pully tail = 20 in
Lebar head = 7 in
Effesiensi motor = 80%
Daya tambahan = 0,02 Hp/ft
Daya P = (Elevator center x daya tambahan) + daya head shaft (Perry, 1999)
= 25 x (0,02) + 1
= 1,5 Hp
(Perry dan Green, 1999)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
LC.2 Thresser (C-110)
Fungsi : Untuk mengecilkan ukuran sampah organik yang akan diolah.
Bahan konstruksi : Besi
Merek : HGT-6000
Jumlah : 3 unit
Kecepan mesin : 5-15 ton/jam
Ukuran hasil cacahan : 0,5-1 cm.
(Unit Penelitian Bioteknologi Perkebunan Bogor, 2008)
LC.3 Screw Conveyor 1 (J-121)
Fungsi : Mengangkut sampah organik ke tangki penampung.
Jenis : Horizontal screw conveyor
Bahan konstruksi : Carbon steel
Kondisi operasi:
Temperatur = 25oC
Tekanan = 1 atm
Laju alir bahan : F = 20.000 kg/jam = 44.092,45 lb/jam
Densitas bahan (bulk density) : = 300 kg/m3 = 18,73 lb/ft3 (Sudrajat, 2002)
Jarak angkut : L = 10 m = 32,81 ft
Perhitungan
a. Laju alir volumetrik
Direncanakan dalam 1 jam proses cukup ditempuh 1/6 jam kerja (10 menit),
maka laju alir volumetrik dalam 10 menit kerja adalah:
kerja)menit (10 /jamft 2.354,11lb/ft 18,73
lb/jam 44.092,45
FQ 3
3
b. Data conveyor
Dipilih screw conveyor dengan diameter 20 in.
Dari Tabel 5.3 dan Tabel 5.4 Walas (1988) didapatkan harga:
Kecepatan putaran maksimum ( max) = 40 rpm
Kapasitas maksimum (Q max) = 2.485 ft3/jam
Faktor S = 510
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Horse power factor (f) = 1,7
c. Daya conveyor
Kecepatan putaran ():
rpm 37,89/jamft 2.485
rpm 40 /jamft 2.354,11
max Q
max Q
3
3
Daya conveyor:
P = [s . + f . . ] L / 10-6
P = [510 x 37,89 + 1,7 x 2.354,11 x 18,73] 32,81 / 10-6
P = 3,09 hp
Efisiensi conveyor 80 %, maka
hp 86,38,0
09,3P
Maka dipilih conveyor dengan daya 4 hp.
LC.4 Tangki Penampung Sampah (F-120)
Fungsi : menampung hasil cacahan sampah dari thresser.
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal.
Bahan konstruksi : Plate steel SA-167 , tipe 304
Kondisi operasi : - Temperatur : 25oC
- Tekanan : 1 atm
Laju alir sampah organik = 20.000 kg/jam
Densitas sampah organik = 300 kg/m3 (Sudrajat, 2002)
Kebutuhan perancangan = 1 hari
Faktor keamanan = 20%
Desain Tangki
Ukuran tangki :
a. Volume tangki
Volume sampah, V =
V =
= 1.600 m3
Volume tangki (Vt) = Volume sampah x (1+ faktor keamanan)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
= 1.600 x (1,2) = 1.920 m3
Direncanakan menggunakan 6 unit tangki.
Jadi, volume untuk tiap tangki = 1.920 / 6 = 320 m3.
b. Diameter dan tinggi tangki
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi tangki silinder, D : H = 2 : 3
V =
D2H
320 =
D2
D
320 =
D3
D = 6,46 m ; H = 3/2D = 3/2 x 6,46 = 9,69 m.
Jadi, D = 6,46 m = 21,19 ft
H = 9,69 m = 31,79 ft
c. Tebal dinding tangki
Tinggi bahan dalam tangki = tangkiTinggi tangkiVolume
bahan Volume
Tinggi bahan dalam tangki = 69,9920.1
600.1 = 8,07 m
Tekanan hidrostatik: P = g h
= 300 kg/m3 9,8 m/s
2 8,07 m
= 23.725,8 Pa = 23,725 kPa
Tekanan operasi (Po) = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = Po + P = 101,325 kPa + 23,725 kPa = 125,05 kPa
Faktor kelonggaran = 20 %
Maka, Pdesign = (1,2) (125,05 kPa) = 150,06 kPa
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi plate steel SA-167, tipe 304
Dari Brownell & Young (1959) Appendix D, diperoleh data :
Allowable stress (S) = 18.750 psi = 129.276,7 kPa
Effisiensi Sambungan (E) = 0,8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Tebal dinding silinder tangki :
t =
t =
= 0,005m
t = 0,197in
Faktor Korosi = 0,125 in (Timmerhaus,1980)
Maka tebal dinding = 0,197 in + 0,125 in = 0,322 in.
Dari tabel 5.4 Brownell & Young, 1979 dipilih tebal tangki 0,36 in.
LC.5 Screw Conveyor 2 (J-211)
Fungsi : Mengangkut sampah organik ke Fermentor.
Jenis : Horizontal screw conveyor
Bahan konstruksi : Carbon steel
Kondisi operasi:
Temperatur = 25oC
Tekanan = 1 atm
Laju alir bahan : F = 20.000 kg/jam = 44.092,45 lb/jam
Densitas bahan (bulk density) : = 300 kg/m3 = 18,73 lb/ft3 (Sudrajat, 2002)
Jarak angkut : L = 10 m = 32,81 ft
Perhitungan
a. Laju alir volumetrik
Direncanakan dalam 1 jam proses cukup ditempuh 1/6 jam kerja (10 menit),
maka laju alir volumetrik dalam 10 menit kerja adalah:
kerja)menit (10 /jamft 2.354,11lb/ft 18,73
lb/jam 44.092,45
FQ 3
3
b. Data conveyor
Dipilih screw conveyor dengan diameter 20 in.
Dari Tabel 5.3 dan Tabel 5.4 Walas (1988) didapatkan harga:
Kecepatan putaran maksimum ( max) = 40 rpm
Kapasitas maksimum (Q max) = 2.485 ft3/jam
Faktor S = 510
Horse power factor (f) = 1,7
c. Daya conveyor
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Kecepatan putaran ():
rpm 37,89/jamft 2.485
rpm 40 /jamft 2.354,11
max Q
max Q
3
3
Daya conveyor:
P = [s . + f . . ] L / 10-6
P = [510 x 37,89 + 1,7 x 2.354,11 x 18,73] 32,81 / 10-6
P = 3,09 hp
Efisiensi conveyor 80 %, maka
hp 86,38,0
09,3P
Maka dipilih conveyor dengan daya 4 hp.
LC.6 Fermentor (R-210)
Fungsi : Tempat berlangsungnya proses fermentasi anaerobik.
Bentuk : Silinder tegak dengan alas datar dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-285 Grade A
Jumlah : 20 unit
Kondisi operasi:
Temperatur = 40 C
Tekanan = 1 atm
Kebutuhan perancangan = 20 hari
Laju alir massa = 20.000 kg/jam = 480.000kg/hari
Densitas sampah = 300 kg/m3 (Sudrajat, 2002)
Faktor keamanan = 20%
Desain Tangki
a. Volume tangki
Laju alir volumetrik (Q) 3kg/m300
kg/hari 480.000 = 1.600 m
3/hari
Volume tangki, Vt = (1 + 0,2) 1.600 m3 = 1.920 m
3
b. Diameter dan tinggi tangki
Direncanakan perbandingan tinggi tangki dengan diameter, Hs : D = 1 : 1
Direncanakan perbandingan tinggi head dengan diameter, Hh : D = 1 : 4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
dimana: Hs = tinggi shell
Hh = tinggi head
D = diameter tangki
Volume shell tangki (Vs): 32 D4
1HsD
4
1Vs
Volume tutup tangki (Vh): 32 D
24
1HhD
6
1Vs
Volume tangki (V):
3D24
7920.1
VhVsV
Maka: D = 12,8 m; Hs = 12,8 m
Diameter tutup = Diameter tangki = 12,8 m
Tinggi head (Hh): Hh = D = 3,2 m
Tinggi tangki (Ht): Ht = Hs + Hh = 16 m
c. Tebal tangki
Tinggi bahan dalam tangki = tangkiTinggi tangkiVolume
bahan Volume
Tinggi bahan dalam tangki = 161920
1600 = 13,3 m
Tekanan hidrostatik: P = g h
= 300 kg/m3 9,8 m/s
2 13,3 m
= 39.102 Pa = 39,102 kPa
Tekanan operasi (Po) = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = Po + P = 101,325 kPa + 39,102 kPa = 140,427 kPa
Faktor kelonggaran = 20 %
Maka, Pdesign = (1,2) (140,427 kPa) = 168,512 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell dan Young, 1959)
Allowable stress = 17.500 psia (Brownell dan Young, 1959)
= 120.657,83 kPa
Tebal shell tangki:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
in 441,0m 011,0
kPa) (168,5121,2(0,8)kPa) 3(120.657,82
m) (12,8 kPa) (168,512
1,2P2SE
PDt
Faktor korosi = 0,125 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0,441 in + 0,125 in = 0,566 in
Tebal shell standar yang digunakan = in (Brownell dan Young, 1959)
Tebal tutup tangki:
in 441,0m 011,0
kPa) (168,5120,2(0,8)kPa) 3(120.657,82
m) (12,8 kPa) (168,512
0,2P2SE
PDt
Faktor korosi = 0,125 in
Maka tebal head yang dibutuhkan = 0,441 in + 0,125 in = 0,566 in
Tebal head standar yang digunakan = in (Brownell dan Young, 1959)
d. Daya pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Pengaduk didesain dengan standar berikut:
Da : Dt = 1 : 3 J : Dt = 1 : 12 W : Da = 1 : 5
L : Da = 1 : 4 E : Da = 1:1
dengan:
Dt = diameter tangki L = panjang blade (daun)
Da = diameter impeller W = lebar blade (daun)
E = tinggi impeller dari dasar tangki J = lebar baffle
(Geankoplis, 2003)
Jadi :
Diameter impeller (Da) = 1/3 Dt =
1/3 x 12,8 m = 4,3 m
Tinggi pengaduk dari dasar tangki (E) = Da = 4,3 m
Lebar baffle (J) = 1/12 Dt =
1/12 x 12,8 m = 1,1 m
Lebar blade (W) = 1/5 Da =
1/5 x 4,3 m = 0,86 m
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Panjang blade (L) = 1/4 Da =
1/4 x 4,3 m = 1,075 m
Kecepatan pengadukan, N = 0,1 putaran/det
Viskositas sampah organik = = 0,00063 lbm/ft s = 0,0009 kg/ms
(Sudrajat, 2002)
Bilangan Reynold,
DNN
2
a
Re (Geankoplis, 2003)
3,333.616
0009,0
3004,30,1N
2
Re
Dari grafik 3.4-5 (Geankoplis, 2003) diperoleh Np = 4:
P = NP.N3.Da
5.
P = 4 x (0,1)3 x (4,3)
5 x (300)
P = 1.764,1 J/s = 1,76 kW
P = 2,36 hp
Efisiensi motor, = 80
Daya motor = 8,0
36,2= 2,95 hp
LC.7 Pompa 1 (L-221)
Fungsi : Memompa ampas dari Fermentor ke Filter Press.
Jenis : Pompa rotary
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 2 unit
Kondisi operasi:
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 40C
Laju alir massa (F) = 10.250 kg/jam = 6,28 lb/s
Densitas () = 1.002,69 kg/m3 = 62,54 lb/ft3 (Geankoplis, 2003)
Viskositas slurry (c) = 0,752 cP = 5,05.10-4
lb/fts (Geankoplis, 2003)
Perhitungan
a. Laju alir volumetrik
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Laju alir volumetrik, 3lb/ft62,54
lb/detik 6,28
FQ = 0,1
ft
3/s
b. Diameter optimum
Perencanaan Diameter Pipa Pompa
Untuk aliran turbulen (Nre >2100),
Di,opt = 3,9 Q0,45
0,13 (Peters, 2004)
dengan: Di,opt = diameter optimum (m)
= densitas (lbm/ft3)
Q = laju volumetrik (ft3/s)
Di,opt = 3,9 (Q)0,45
()0,13
= 3,9 (0,1 m3/s)
0,45 (62,54 kg/m
3)0,13
= 2,37 in
c. Spesifikasi pipa
Dari buku Geankoplis App A.5, dipilih pipa commercial steel:
Ukuran nominal : 3 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 3,068 in = 0,256 ft = 0,078 m
Diameter Luar (OD) : 3,5 in
Luas penampang dalam (At) : 0,0513 ft2
d. Kecepatan linear
Kecepatan linear : v = A
Q=
2
3
ft0513,0
s/ft0,1 = 1,95 ft/s
e. Bilangan Reynold
NRe =
Dv
=lbm/ft.s 5,05.10
)ft256,0)(s/ft 95,1)(ft/lb54,62(4-
3
= 61.850,996 (aliran turbulen)
f. Faktor fanning
Dari Gbr. 2.10-3, (Geankoplis, 2003) :
- Untuk pipa commercial steel, diperoleh: = 4, .10-5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
- Untuk NRe = 61.850,996 dan D = 0,0006, diperoleh f = 0,0052
g. Instalasi pipa
Friction Loss:
1 Sharp edge entrance: hc = 0,5gc..2
12
1
2
v
A
A
= )174,32)(1(2
)95,1()01(5,0
2
= 0,0297 ft.lbf/lbm
4 elbow 90: hf = n.Kf.cg
v
.2
2
= 4 (0,75) )174,32(2
)95,1( 2 = 0,1781 ft.lbf/lbm
1 check valve: hf = n.Kf.cg
v
.2
2
= 1 (2) )174,32(2
)95,1( 2 = 0,2375 ft.lbf/lbm
Pipa lurus 100 ft: Ff = 4fcgD
vL
.2.
. 2
= 4(0,0052)
174,32.2.0,256)95,1(100 2
=0,483 ft.lbf/lbm
1 Sharp edge exit: hex = n.Kexcg
v
A
A
..21
22
2
1
= 1 (1,0) 174,3212
)95,1(01
22
= 0,0594 ft.lbf/lbm
Total friction loss : F = 0,987 ft.lbf/lbm
Tinggi pemompaan, z = 0 ft
Static head, cg
gz = 0 ft.lbf/lbm
Velocity head, c
2
g
v= 0 ft.lbf/lb
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Pressure head,
P= 0 ft.lbf/lb
h. Daya pompa
Dari persamaan Bernoulli:
0WFP
g
gz
g
v
2
1s
cc
2
(Geankoplis, 2003)
0ft.lbf/lbm987,00sft.lb/lbf.174,32
ft/s174,32ft 00
2
2
sW
Ws = -0,987 ft.lbf/lbm
Untuk efisiensi pompa 80 , maka:
Daya pompa : P =
550
m Ws
P = hp0141,08,0550
6,28 0,987
Maka dipilih pompa dengan daya motor 1/20 hp.
LC.8 Filter Press (H-220)
Fungsi : Tempat memisahkan ampas cair dan padat untuk dijadikan pupuk.
Jenis : Plate and frame filter press
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-285 Grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi:
Temperatur = 25 C
Tekanan = 1 atm
Laju alir umpan = 9.600 kg/jam
Laju alir filtrat = 6.000 kg/jam
Densitas filtrat = 997 kg/m3 (Sudrajat, 2002)
Laju alir ampas = 3.600 kg/jam
Densitas cake = 1.430,2 kg/m3 (Sudrajat, 2002)
Desain Filter Press
Direncanakan luas penyaringan efektif filter press untuk waktu proses 1 jam
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Volume Filtrat jam1kg/m979
kg/jam 6.0003
= 6,02 m3
Volume cake pada filter press = jam1kg/m2,4301
kg/jam 3.6003 = 2,52 m
3
Luas penyaringan efektif dihitung dengan menggunakan persamaan :
W)(1
WA)LE(Vs)E1(AL
(Foust, 1979)
Dimana : L = tebal cake pada frame (m)
A = luas penyaringan efektif (m2)
E = poros partikel = 0,32
s = densitas solid (kg/m3)
= densitas filtrat (kg/m3)
W = fraksi massa cake dalam umpan
V = volume filtrat (m3)
W = 375,0kg/jam600.9
kg/jam 3.600
umpan massaalir laju
massaalir laju
cake
Tebal cake pada frame diestimasikan = 20 cm = 0,2 m
Direncanakan setiap plate mempunyai luas 1 m2 maka luas efektif penyaringan
(A):
)375,0(1
0,375A)2,032,0(02,69972,430.1)32,01(A2,0
A = 38,4 m2
Jumlah plate (n) = buah4,38m1
m 38,42
2
Faktor keamanan = 10 %
Jumlah plate yang dibutuhkan = 1,1 x 38,4 = 42,24 buah
Maka diambil jumlah plate = 43 buah
Jumlah frame = jumlah plate = 43 buah
LC.9 Tangki Penampung Ampas Cair (F-230)
Fungsi : Menampung ampas cair setelah penyaringan pada filter press.
Bentuk : Persegi Panjang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Jumlah : 1 unit
Kondisi penyimpanan :
Temperatur = 30 C
Tekanan = 1 atm
Kebutuhan perancangan = 1 hari
Laju alir massa = 5.760 kg/jam = 138.240 kg/hari
Densitas ampas cair = 1.028,6 kg/m3 (Sudrajat, 2002)
Faktor kelonggaran = 20
Desain Tangki
a. Volume tangki
Laju alir volumetrik (Q) 3kg/m6,028.1
kg/hari 138.240 = 134,4 m
3/hari
Volume cairan = 134,4 m3/hari 1 hari = 134,4 m3
Volume bak = (1 + 0,2) 134,4 m3 = 161,28 m3
b. Ukuran tangki
Direncanakan ukuran bak:
Panjang bak (p) = 2 x Lebar bak (l), maka p = 2 l
Tinggi bak (t) = x Lebar bak (l), maka t = l
Volume bak (V) = p x l x t
161,28 = 2 l x l x l
Lebar bak (l) = 5,44 m
Panjang bak (p) = 10,88 m
Tinggi bak (t) = 2,72 m
b. Tekanan Tangki
Tinggi cairan dalam tangki m 267,2m 72,2m28,161
m 134,43
3
Tekanan hidrostatik: P = g h
= 1.028,6 kg/m3 9,8 m/s
2 2,267 m
= 22.852 Pa = 22,85 kPa
Tekanan operasi (Po) = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = Po + P = 101,325 kPa + 22,85 kPa = 124,175 kPa
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Faktor kelonggaran = 20%
Maka, Pdesign = (1,2) (124,175 kPa) = 149,01 kPa
LC.10 Blower 1 (G-311)
Fungsi : Mengalirkan gas bio dari Fermentor ke Adsorber.
Jenis : Blower sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi:
Temperatur = 30C = 303,15 K
Tekanan = 1 atm
Laju alir gas = 9.750 kg/jam
Tabel LC.1 Komposisi Umpan Masuk Blower 1
Komponen F
(kg/jam)
N
(kmol/jam)
% mol
(xi) BM xi . BM
CH4 3.090,75 193,172 55,92 16 8,947
CO2 6.630 150,682 43,62 44 19,193
H2S 1,0725 0,032 0,01 34 0,003
H2O (g) 28,1775 1,565 0,45 18 0,081
Total 9.750 345,451 100
28,224
BM Campuran = xi . Bmi = 28,224 kg/kmol
Densitas = 303,15 . 0,08206 . 1
28,224 . 1
zRT
BM . P = 1,135 kg/m
3
Faktor keamanan = 20
Desain Blower
a. Volume gas
Laju alir volumetrik (Q) 3kg/m135,1
kg/jam 9.750
= 8.590,31 m3/jam = 5.056,07 ft
3/min
b. Daya blower
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Daya blower (P) 33000
Q 144 (Perry dan Green, 1999)
Efisiensi blower () = 7 %
hp55,1633000
/minft 5.056,07 ,750 144P
3
LC.11 Adsorber I (D-310)
Fungsi : Menyerap gas H2S yang terkandung dalam gas bio.
Bentuk : Fixed bed ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-285 Grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi:
Temperatur = 41 C = 314 K
Tekanan = 1 atm
Laju alir H2S = 27,5 kg/hari = 0,8 kmol/hari
Laju alir gas masuk = 249.600 kg/hari
Tabel LC.2 Komposisi Umpan Masuk Adsorber I
Komponen F
(kg/hari)
N
(kmol/hari)
% mol
(xi) BM xi . BM
CH4 79.123,2 4.945,2 55,918 16 8,95
CO2 169.728 3.857,5 43,619 44 19,19
H2S 27,5 0,8 0,009 34 0,003
H2O(g) 721,3 40,1 0,454 18 0,082
Total 249.600 8.843,6 100
28,23
BM Campuran = xi . Bmi = 28,23 kg/kmol
Densitas gas masuk = 303 . 0,08206 . 1
28,28 . 1
zRT
BM . P = 1,135 kg/m
3
Desain Adsorber
a. Volume Adsorben sponge iron (Fe2O3)
Kebutuhan adsorben 20 kg H2S/100 kg sponge iron
Densitas adsorben = 5.240 kg/m3 (Sudrajat, 2002)
Porositas desain adsorber () = 0,4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Jumlah adsorben SH kg20
kg100S/hariH kg 5,72
2
2
ironsponge
= 137,5 kg/hari
Faktor keamanan = 20%
Jumlah adsorben aktual = 1,2 137,5 = 165 kg/hari
Volume adsorben 3kg/m240.5)4,01(
kg/hari 165
)1(
m
= 0,052 m3/hari
Direncanakan bed untuk 12 bulan operasi, maka banyaknya katalis:
Volume bed = 0,052 m3/hari 30 hari/bulan 12 bulan
Volume bed = 18,72 m3
b. Ukuran adsorber
Direncanakan perbandingan tinggi tangki dengan diameter, Hs : D = 3 : 2
Direncanakan perbandingan tinggi head dengan diameter, Hh : D = 1 : 4
dimana: Hs = tinggi shell
Hh = tinggi head
D = diameter tangki
Laju alir volumetrik gas masuk (Q) 3kg/m135,1
kg/hari 249.600
= 219.911,9 m3/hari
Kecepatan gas masuk yang ideal agar terjadi waktu pengontakkan yang
cukup untuk reaksi dan menjaga agar penurunan tekanan tidak berlebihan
adalah maksimum 10 ft/min (u = 4.389 m/hari)
Tinggi bed hari/m 219.911,9
m/hari 4.389 m 18,72
masuk gas Q
u V3
3
bed
= 0,37 m = 1,21 ft
Luas penampang bed (A) 2
3
m6,50m 0,37
m 18,72
Tinggi
V
bed
bed
Diameter bed (D) ft 28,34 m03,8/4
m 50,6
/4
A 2
Diameter tangki = Diameter bed = 8,03 m
Tinggi shell (Hs): Hs = 3/2 D = 12,05 m
Tinggi head (Hh): Hh = D = 2,01 m
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Tinggi tangki (Ht): Ht = Hs + 2 Hh = 16,07 m
c. Tebal tangki
Tekanan operasi (Po) = 1 atm = 101,325 kPa
Faktor kelonggaran = 20 %
Maka, Pdesign = (1,2) (101,325 kPa) = 121,59 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell dan Young, 1959)
Allowable stress = 13.700 psia
= 94.457,85 kPa (Brownell dan Young, 1959)
Tebal shell tangki:
in 25,0m 0065,0
kPa) (121,591,2(0,8)kPa) (94.457,852
m) (8,03 kPa) (121,59
1,2P2SE
PDt
Faktor korosi = 0,125 in
Tebal shell yang dibutuhkan = 0,25 in + 0,125 in = 0,375 in
Tebal shell standar yang digunakan = 3/8 in (Brownell dan Young, 1959)
Tebal tutup tangki:
in 25,0m 0065,0
kPa) (121,590,2(0,8)kPa) (94.457,852
m) (8,03 kPa) (121,59
0,2P2SE
PDt
Faktor korosi = 0,125 in
Tebal head yang dibutuhkan = 0,25 in + 0,125 in = 0,375 in
Tebal head standar yang digunakan = 3/8 in (Brownell dan Young, 1959)
LC.12 Blower 2 (G-321)
Fungsi : Mengalirkan gas bio dari Adsorber I ke Adsorber II.
Jenis : Blower sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Jumlah : 1 unit
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Kondisi operasi:
Temperatur = 25C = 298,15 K
Tekanan = 1 atm
Laju alir gas = 3.088,021 kg/jam
Tabel LC.3 Komposisi Umpan Masuk Blower 2
Komponen F
(kg/jam)
N
(kmol/jam)
% mol
(xi) BM xi . BM
CH4 3.059,843 191,24 99,19 16 15,87
H2O (g) 28,1775 1,565 0,81 18 0,15
Total 3.088,021 192,805 100
16,02
BM Campuran = xi . Bmi = 1 ,02 kg/kmol
Densitas = 298,15 . 0,08206 . 1
16,02 . 1
zRT
BM . P = 0,655 kg/m
3
Faktor keamanan = 20
Desain Blower
a. Volume gas
Laju alir volumetrik (Q) 3kg/m655,0
kg/jam 3.088,021
= 4.714,54 m3/jam = 2.774,87 ft
3/min
b. Daya blower
Daya blower (P) 33000
Q 144 (Perry dan Green, 1999)
Efisiensi blower () = 7 %
hp08,933000
/minft 2.774,87 ,750 144P
3
LC.13 Adsorber II (D-320)
Fungsi : Menyerap uap air yang terkandung dalam gas bio.
Bentuk : Fixed bed ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-285 Grade C
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi:
Temperatur = 40,5 C = 313,5 K
Tekanan = 1 atm
Laju alir massa air = 29,8 kg/jam = 715,2 kg/hari
Densitas air = 997,08 kg/m3 (Geankoplis, 2003)
Laju alir gas masuk = 247.077,6 kg/hari
Tabel LC.4 Komposisi Umpan Masuk Adsorber II
Komponen F
(kg/hari)
N
(kmol/hari)
% mol
(xi) BM xi . BM
CH4 78.331,2 4.895,7 55,92 16 8,95
CO2 168.031,2 3.818,9 43,62 44 19,19
H2O(g) 715,2 39,7 0,46 18 0,08
Total 247.077,6 8.754,3 100
28,22
BM Campuran = xi . Bmi = 28,22 kg/kmol
Densitas gas masuk = 303 . 0,08206 . 1
28,22 . 1
zRT
BM . P = 1,135 kg/m
3
Desain Adsorber
a. Volume Adsorben silica gel
Kemampuan penyerapan silica gel 0,4 kali massa kering
(Engineertoolbox,2012).
Kebutuhan adsorben 40 kg H2O / 100 kg silica gel
Densitas adsorben = 720 kg/m3
(Engineertoolbox,2012).
Porositas desain adsorber () = 0,4
Jumlah adsorben SH kg40
kg100O/hariH kg 2,157
2
2
ironsponge
= 1.788 kg/hari
Faktor keamanan = 20%
Jumlah adsorben aktual = 1,2 1.788 = 2.145,6 kg/hari
Volume adsorben 3kg/m720)4,01(
kg/hari 2.145,6
)1(
m
= 4,97 m3/hari
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Direncanakan bed untuk 1 bulan operasi, maka banyaknya katalis:
Volume bed = 4,97 m3/hari 30 hari/bulan
Volume bed = 149,1 m3
b. Ukuran adsorber
Direncanakan perbandingan tinggi tangki dengan diameter, Hs : D = 3 : 2
Direncanakan perbandingan tinggi head dengan diameter, Hh : D = 1 : 4
dimana: Hs = tinggi shell
Hh = tinggi head
D = diameter tangki
Laju alir volumetrik gas masuk (Q) 3kg/m135,1
kg/hari 247.077,6
= 215.046,3 m3/hari
Kecepatan gas masuk yang ideal agar terjadi waktu pengontakkan yang
cukup untuk reaksi dan menjaga agar penurunan tekanan tidak berlebihan
adalah maksimum 10 ft/min (u = 4.389 m/hari)
Tinggi bed hari/m 215.046,3
m/hari 4.389 m 149,1
masuk gas Q
u V3
3
bed
= 3,04 m
Luas penampang bed (A) 2
3
m05,49m 3,04
m 149,1
Tinggi
V
bed
bed
Diameter bed (D) ft 25,9 m9,7/4
m 49,05
/4
A 2
Diameter tangki = Diameter bed = 7,9 m
Tinggi shell (Hs): Hs = 3/2 D = 11,85 m
Tinggi head (Hh): Hh = D = 1,975 m
Tinggi tangki (Ht): Ht = Hs + 2 Hh = 15,8 m
c. Tebal tangki
Tekanan operasi (Po) = 1 atm = 101,325 kPa
Faktor kelonggaran = 20 %
Maka, Pdesign = (1,2) (101,325 kPa) = 121,59 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell dan Young, 1959)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Allowable stress = 13.700 psia
= 94.457,85 kPa (Brownell dan Young, 1959)
Tebal shell tangki:
in 236,0m 006,0
kPa) (121,591,2(0,8)kPa) (94.457,852
m) (7,9 kPa) (121,59
1,2P2SE
PDt
Faktor korosi = 0,125 in
Tebal shell yang dibutuhkan = 0,236 in + 0,125 in = 0,361 in
Tebal shell standar yang digunakan = 3/8 in (Brownell dan Young, 1959)
Tebal tutup tangki:
in 236,0m 006,0
kPa) (121,590,2(0,8)kPa) (94.457,852
m) (7,9 kPa) (121,59
0,2P2SE
PDt
Faktor korosi = 0,125 in
Tebal head yang dibutuhkan = 0,236 in + 0,125 in = 0,361 in
Tebal head standar yang digunakan = 3/8 in (Brownell dan Young, 1959)
LC.14 Blower 3 (G-331)
Fungsi : Mengalirkan gas bio dari Adsorber II ke Membran
Kontaktor Hollow Fiber.
Jenis : Blower sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi:
Temperatur = 40,5C = 313,65 K
Tekanan = 1 atm
Laju alir gas = 10.254,85 kg/jam
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Tabel LC.5 Komposisi Umpan Masuk Blower 3
Komponen F
(kg/jam)
N
(kmol/jam)
% mol
(xi) BM xi . BM
CH4 3.260,57 257,563 56,18 16 8,989
CO2 6.994,28 200,909 43,82 44 19,281
Total 10.254,85 458,472 100
28,27
BM Campuran = xi . Bmi = 28,27 kg/kmol
Densitas = 313,65 . 0,08206 . 1
28,27 . 1
zRT
BM . P = 1,098 kg/m
3
Faktor keamanan = 20
Desain Blower
a. Volume gas
Laju alir volumetrik (Q) 3kg/m098,1
kg/jam10.254,85
= 9.339,57 m3/jam = 5.497,06 ft
3/min
b. Daya blower
Daya blower (P) 33000
Q 144 (Perry dan Green, 1999)
Efisiensi blower () = 7 %
hp99,1733000
/minft 5.497,06 ,750 144P
3
LC.15 Membran Kontaktor Hollow Fiber (D-330)
Fungsi : Memisahkan produk hasil fermentasi berupa CO2 dari
produk utama CH4.
Bentuk : hollow fiber (shell and tube membran)
Jumlah : 1 unit
Perhitungan :
Laju alir masuk = 246.116,3 kg/hari
Densitas gas bio = {( CH4 x XCH4) + ( CO2 x XCO2)}
= {(0,717 x 0,32) + (2,814 x 0,68)}
= 0,229 + 1,91 = 2,14 kg/m3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Laju alir volumetrik =
= 115.007,6 m3/hari
= 4.791.983,33 L/jam
Data spesifikasi membran hollow fiber yang sesuai adalah:
- Tipe : Ultrafiltrasi
- Jenis : Hollow Fiber
- Model : U-220
- Material : PP
- Dimensi : Dia. 2 x L 20
- Kapasitas : 150 L/jam
- Jumlah filter : 42.691 unit
(GDP Filter, 2011)
LC.16 Blower 4 (G-411)
Fungsi : Mengalirkan gas bio dari Membran Kontaktor Hollow
Fiber ke Tangki Akumulasi.
Jenis : Blower sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi:
Temperatur = 25C = 298,15 K
Tekanan = 1 atm
Laju alir gas = 3.227,96 kg/jam
BM = 16 kg/kmol
Densitas = 298,15 . 0,08206 . 1
16 . 1
zRT
BM . P = 0,654 kg/m
3
Faktor keamanan = 20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Desain Blower
a. Volume gas
Laju alir volumetrik (Q) 3kg/m654,0
kg/jam96,227.3
= 4.935,72 m3/jam = 2.905,06 ft
3/min
b. Daya blower
Daya blower (P) 33000
Q 144 (Perry dan Green, 1999)
Efisiensi blower () = 7 %
hp51,933000
/minft 2.905,06 ,750 144P
3
LC.17 Tangki Akumulasi Metana Gas (F-410)
Fungsi : Menampung metana gas.
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-212 Grade A
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi:
Temperatur = 22 C = 295 K
Tekanan = 1 atm
Kebutuhan perancangan = 1 hari
Laju alir massa = 28.566,04 kg/jam = 685.584,96 kg/hari
Densitas = 295 . 0,08206 . 1
16 . 1
zRT
BM . P = 0,66 kg/m
3
Faktor keamanan = 20
Desain Tangki
a. Volume tangki
Laju alir volumetrik (Q) 3kg/m66,0
kg/hari 685.584,96 = 1.038.765,1 m
3/hari
Volume gas = 1.038.765,1 m3/hari 1 hari = 1.038.765,1m3
Volume tangki, Vt = (1 + 0,2) 1.038.765,1 m3 = 1.246.518,12 m
3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
b. Diameter dan tinggi tangki
Direncanakan perbandingan tinggi tangki dengan diameter, Hs : D = 5 : 4
Direncanakan perbandingan tinggi head dengan diameter, Hh : D = 1 : 4
dimana: Hs = tinggi shell
Hh = tinggi head
D = diameter tangki
Volume shell tangki (Vs): 32 D16
5HsD
4
1Vs
Volume tutup tangki (Vh): 32 D
24
1HhD
6
1Vs
Volume tangki (V):
3D48
19121.246.518,
Vh 2VsV
Maka: D = 100 m; Hs = 125 m
Diameter tutup = Diameter tangki = 100 m
Tinggi head (Hh): Hh = D = 25 m
Tinggi tangki (Ht): Ht = Hs + 2 Hh = 175 m
c. Tebal tangki
P = 11.038.765,
295 . 0,0820616
1 . 685.584,96
V
RTBM
G t
V
nRT
= 1 atm
P = 101,325 kPa
Tekanan operasi (Po) = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = Po + P = 101,325 kPa + 101,325 kPa = 202,65 kPa
Faktor kelonggaran = 20 %
Maka, Pdesign = (1,2) (202,65 kPa) = 243,18 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell dan Young, 1959)
Allowable stress = 17.500 psia
= 120.657,83 kPa (Brownell dan Young, 1959)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Tebal shell tangki:
in 96,4m 126,0
kPa) (243,181,2(0,8)kPa) 3(120.657,82
m) (100 kPa) (243,18
1,2P2SE
PDt
Faktor korosi = 0,125 in
Tebal shell yang dibutuhkan = 4,96 in + 0,125 in = 5,085 in
Tebal shell standar yang digunakan = 51/8 in (Brownell dan Young, 1959)
Tebal tutup tangki:
in 96,4m 126,0
kPa) (243,180,2(0,8)kPa) 3(120.657,82
(100m) kPa) (243,18
0,2P2SE
PDt
Faktor korosi = 0,125 in
Tebal head yang dibutuhkan = 4,96 in + 0,125 in = 5,085 in
Tebal head standar yang digunakan = 51/8 in (Brownell dan Young, 1959)
LC.18 Kompresor (G-421)
Fungsi : Menaikkan tekanan gas CH4 dari 1 bar menjadi 60 bar.
Jenis : Multistage reciprocating compressor
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi:
Temperatur masuk = 22,23 C = 295,38 K
Tekanan masuk = 1 bar = 100 kPa = 0,987 atm = 2.088,55 lbf/ft2
Tekanan keluar = 60 bar = 6.000 kPa = 59,22 atm = 125.313,28 lbf/ft2
Laju alir gas = 28.566,04 kg/jam = 685.584,96 kg/hari
Densitas = 295,38 . 0,08206 . 1
16 . 0,987
zRT
BM . P = 0,66 kg/m
3 = 0,04 lb/ft
3
Faktor keamanan = 20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Desain Kompresor
a. Volume gas
Laju alir volumetrik (Q) 3kg/m66,0
kg/hari 685.584,96 = 1.038.765,1 m
3/hari
= 25.474,75 ft3/menit = 424,58 ft
3/s
b. Daya kompresor
P
1P
Pqfm P
1k
Nsk 3,03.10k.Ns/)1k(
1
211
5-
(Peters, 2004)
dimana : P = daya yang dibutuhkan (hp)
Ns = jumlah tahap kompresi
qfml = laju alir gas volumetrik (ft3/menit)
P1 = tekanan masuk (lbf/ft2)
P2 = tekanan keluar (lbf/ft2)
k = rasio panas spesifik gas CO2 = 1,31 (Perry, 1999)
P
12.088,55
125.313,28 24.474,75 2.088,55
131,1
4 1,31 3,03.104 .31,1/)131,1(5-
P = 7926,7 hp
Efisiensi kompresor () = 7 %
hp9,568.1075,0
7,7926P
c. Temperatur keluaran kompresor
k.Ns/)1k(
1
212
P
P TT
(Peters, 2004)
4 .31,1/)131,1(
22.088,55
125.313,28 295,38T
T2 = 372,18 K = 99,03 oC
d. Diameter pipa ekonomis
Diameter pipa ekonomis (De) dihitung dengan persamaan :
De = 3,9 (Q)0,45
( )0,13 (Peters, 2004)
= 3,9 (424,58)0,45
(0,04) 0,13
= 39,07 in
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Dipilih material pipa commercial steel 42 in Schedule XS :
Diameter dalam (ID) = 41 in = 3,42 ft = 1,04 m
Diameter luar (OD) = 42 in = 3,5 ft = 1,07 m
Luas penampang (A) = 10,73 ft2 (Brownell dan Young, 1959)
LC.19 Cooler (E-420)
Fungsi : Menurunkan suhu gas metana yang keluar dari
kompresor dari 99,03 C menjadi 26,85 oC.
Tipe : Shell and tube heat exchanger
Jumlah : 1 unit
Fluida panas (gas metana)
Laju alir umpan masuk = 28.566,04 kg/jam
= 62.977,3 lbm/jam
Temperatur awal (T1) = 99,03 C = 210,25 F
Temperatur akhir (T2) = 26,85 C = 80,33 F
Fluida dingin (air pendingin)
Laju alir air masuk = 43.503,16 kg/jam
= 95.908 lbm/jam
Temperatur awal (t1) = 25 C = 77 F
Temperatur akhir (t2) = 55 C = 131 F
Panas yang diserap (Q) = 5.452.685,7 kJ/jam
= 5.168.128,5 Btu/jam
1. t = beda suhu sebenarnya
Fluida Panas Fluida dingin Selisih
T1 = 210,25 F Temperatur lebih tinggi t2 = 131F t1 = 79,25F
T2 = 80,33 F Temperatur lebih rendah t1 = 77F t2 = 3,33F
T1 T2 = 129,9F Selisih t2 t1 = 54F t2 t1 = -75,9F
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
94,23
79,25
3,33ln
75,9-
t
tln
ttLMTD
1
2
12
F
2,4154
129,9
tt
TTR
12
21
41,07725,210
54
tT
ttS
11
12
Untuk R = 2,41 dan S = 0,41, diperoleh FT = 0,92 untuk 3-6 shell and tube
HE (Gbr. 20, Kern, 1965)
Maka t = FT LMTD = 0,92 28,33 = 26,06 F
2. Tc dan tc
2
33,8025,210
2
TTT 21c
= 145,29 F
2
13177
2
ttt 21c
= 104 F
3. Design overall coefficient (UD)
a. Dari Tabel 8, Kern (1965), cooler untuk fluida panas medium organic dan
fluida dingin air diperoleh UD = 50-125
Diestimasi UD = 125 Btu/jam ft2 F
Luas permukaan untuk perpindahan panas,
2
o
o2D
ft 01,469.1
F06,26F ft jam
Btu135
Btu/jam 55.168.128,
tU
QA
Data tube yang digunakan:
OD tube = in Pitch, PT = 1 in square pitch
BWG = 16 ID = 0,62 in
(Tabel 10, Kern)
Panjang = 16 ft a = 0,1963 ft2/ft (Tabel 10, Kern)
Jumlah tube, Nt buah7,4671963,061
1.469,01
a'L
A
Dari Tabel 9, Kern (1965), untuk in OD tube 1 in square pitch, maka
jumlah tube terdekat yang dipilih adalah 468 tubes dengan shell ID 29 in.
b. Koreksi UD
A = 468 x 16 x 0,1963 = 1469,89 ft2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Fftjam
Btu9,134
F06,26ft89,469.1
Btu/jam 55.168.128,
tA
QU
22D
Fluida dingin : sisi tube (air pendingin)
4. Flow area tube,
Jumlah tube pass, n = 6
Flow area tiap tube, at = 0,302 in2
(Kern, 1965)
2
'
t
t ft16,06144
302,0468
n144
aNta
5. Kecepatan massa
16,0
95.908
t
ta
WG
= 2ft.jam
lbm425.599
6. Bilangan Reynold
Pada tc = 104 F
= 0,69 cP = 1,6698 lbm/ft jam
(Gbr.14, Kern)
12
62,0D = 0,052 ft (Kern, 1965)
GDRe
tt
667.18425.5990,052
Re1,6698
t
7. Taksir jH dari Gbr.24, Kern
L/D = 309,67, diperoleh jH = 55
8. Pada tc = 104 F
c = 0,99 Btu/lbmF (Kern, 1965)
k = 0,36 Btu/jam.ft2(oF/ft) (Kern, 1965)
Fluida panas : sisi shell,(gas metana)
4. Flow area shell
Jumlah shell pass, n = 3
Ds = Diameter dalam shell = 21,25 in
B = baffle spacing = 12 in
PT = tube pitch = 1 in
C = clearance = PT ODtube
C = 1 = 0,25 in
n'P144
B'CDsa
T
s
2
s ft147,031144
2125,025,12a
. Kecepatan massa
1476,0
62.977,3
s
sa
WG
= 2ft.jam
lbm5,675.426
. Bilangan Reynold
Pada Tc = 145,29 F
= 0,0115 cP = 0,0278 lbm/ft jam
(Gbr.14, Kern)
ft079,012
95,0De (Kern, 1965)
GDRe
ses
1,843.227.1
0,08
sRe
0,0278
5,275.426
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
66,16698,1 0,99
k
c3
13
1
0,36
9.
31
k
ck
Hj
t
ih
D
1,660,05
0,3680
t
ih
t
ih
= 632,9 Btu/jam.ft
3.oF
10. Koreksi hi/t terhadap permukaan
OD
ID
t
ih
t
ioh
Anggap: 1t
0,75
0,629,632h io
hio = 523,19 Btu/jam.ft
2.oF
7. Taksir jH dari Gbr.28, Kern (1965),
diperoleh jH = 650
8. Pada Tc = 145,29 F
c = 0,57 Btu/lbm F (Kern, 1965)
k = 0,02 Btu/jam.ft2(oF/ft) (Kern, 1965)
93,00,02
0278,00,57
k
c3
13
1
9.
31
k
ck
Hj
s
oh
De
,950,079
0,02650 0
s
oh
s
oh
= 152,3 Btu/jam.ft
2.oF
Anggap: 1s
ho = 152,3 Btu/jam.ft
2.oF
___________________________________________________________________
11. Clean Overall coefficient, UC
F ft Btu/jam9,1173,15219,523
3,15219,523
oh
ioh
oh
ioh
U 2C
0,004789,117
789,117
UU
UUR
DC
DC
d
Rd hitung Rd batas ketentuan, dimana Rd batas yang diizinkan adalah
sebesar 0,002 maka spesifikasi cooler dapat diterima.
Pressure Drop
Fluida dingin : sisi tube (air pendingin)
1. Untuk Ret = 18.667
f = 0,0003 (Kern, 1965)
s = 1
Fluida panas : sisi shell (gas metana)
1. Res = 1.227.843,1
f = 0,0007 (Kern, 1965)
s = 0,55
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
2. t
10
2
t
t.s.ID.10.22,5
L.n.f.GP
1,62.1.0.10.22,5
6.16.)425.5990,0003.(P
10
2
t
Pt = 0,32 psi
3. Untuk Gt = 599.425
2.g'
V2= 0,031 (Kern, 1965)
psi74,00,0311
6.4
2.g'
V
s
n4P
2
r
PT = Pt + Pr = 0,32 + 0,74
PT = 1,06 psi
PT yang diperbolehkan = 10 psi
2. B
L121N
6112
16121N
ft771,112
25,21Ds
3. s
10
2
s
s.s.De.10.22,5
1)Ds.(N.f.GP
1.55,0.079,0.10.22,5
61.771,1.)5,675.4260,0007.(P
10
2
s
Ps = 1,59 psi
Ps yang diperbolehkan = 10 psi
LC.20 Heat Exchanger I (E-440)
Fungsi : Menurunkan suhu gas metana 60 bar dari 26,85oC
menjadi -19,55oC dengan menggunakan media
pendingin gas metana recycle.
Tipe : Shell and tube heat exchanger
Jumlah : 1 unit
Fluida panas (gas metana)
Laju alir umpan masuk = 28.566,04 kg/jam
= 62.977,3 lbm/jam
Temperatur awal (T1) = 26,85 C = 80,33 F
Temperatur akhir (T2) = -19,55 C = -3,19 F
Fluida dingin (metana recycle)
Laju alir fluida masuk = 25.338,1 kg/jam
= 55.860,9 lbm/jam
Temperatur awal (t1) = -45,95 C = -50,71 F
Temperatur akhir (t2) = 21,85 C = 71,33 F
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Panas yang diserap (Q) = 2.440.845,3 kJ/jam
= 2.313.465,9 Btu/jam
1. t = beda suhu sebenarnya
Fluida Panas Fluida dingin Selisih
T1 = 80,33 F Temperatur lebih tinggi t2 = 71,33F t1 = 9F
T2 = -3,19 F Temperatur lebih rendah t1 = -50,71F t2 = 47,52F
T1 T2 = 83,52F Selisih t2 t1 = 122,04F t2 t1 = 38,52F
15,23
9
47,52ln
38,52
t
tln
ttLMTD
1
2
12
F
684,0122,04
83,52
tt
TTR
12
21
931,0)71,50(33,80
122,04
tT
ttS
11
12
Untuk R = 0,684 dan S = 0,931, diperoleh FT = 0,85 untuk 4-8 shell and tube
HE (Kern, 1965)
Maka t = FT LMTD = 0,85 23,15 = 19,68 F
2. Tc dan tc
2
)19,3(33,80
2
TTT 21c
= 38,57 F
2
33,7171,50
2
ttt 21c
= 10,31 F
3. Design overall coefficient (UD)
a. Dari Tabel 8 Kern (1965), diestimasi UD = 55 Btu/jam ft2 F
Luas permukaan untuk perpindahan panas,
2
o
o2D
ft 3,137.2
F68,19F ft jam
Btu55
Btu/jam 92.313.465,
tU
QA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Data tube yang digunakan:
OD tube = in Pitch, PT = 1 in square pitch
BWG = 16 ID = 0,62 in
(Tabel 10, Kern)
Panjang = 16 ft a = 0,1963 ft2/ft (Tabel 10, Kern)
Jumlah tube, Nt buah5,6801963,061
2.137,3
a'L
A
Dari Tabel 9, Kern (1965), untuk in OD tube 1 in square pitch, maka
jumlah tube terdekat yang dipilih adalah 748 tubes dengan shell ID 35 in.
b. Koreksi UD
A = 748 x 16 x 0,1963 = 2349,32 ft2
Fftjam
Btu50
F68,19ft32,2349
Btu/jam 92.313.465,
tA
QU
22D
Fluida panas : sisi tube (gas metana)
4. Flow area tube,
Jumlah tube pass, n = 8
Flow area tiap tube, at = 0,302 in2
(Kern, 1965)
2
'
t
t ft196,08144
302,0748
n144
aNta
5. Kecepatan massa
196,0
62.977,3
t
ta
WG
= 2ft.jam
lbm8,312.321
6. Bilangan Reynold
Pada tc = 10,31 F
= 0,0098 cP = 0,024 lbm/ft jam
(Kern, 1965)
12
62,0D = 0,052 ft (Kern, 1965)
Fluida dingin : sisi shell,( metana recycle)
4. Flow area shell
Jumlah shell pass, n = 4
Ds = Diameter dalam shell = 19,25 in
B = baffle spacing = 12 in
PT = tube pitch = 1 in
C = clearance = PT ODtube
C = 1 = 0,25 in
'nP144
B'CDsa
T
s
2
s ft10,041144
2125,025,19a
. Kecepatan massa
10,0
55.860,9
s
sa
WG
= 2ft.jam
lbm609.558
. Bilangan Reynold
Pada Tc = 38,57 F
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
GDRe
tt
7,177.6968,312.3210,052
Re0,024
t
7. Taksir jH dari Gbr.24, Kern (1965)
L/D = 309,67, diperoleh jH = 1000
8. Pada tc = 10,31 F
c = 0,505 Btu/lbmF (Kern, 1965)
k = 0,016 Btu/jam.ft2(oF/ft) (Kern, 1965)
90,0024,0 0,505
k
c3
13
1
0,016
9.
31
k
ck
Hj
t
ih
D
0,052
0,0161000 90,0
t
ih
t
ih
= 280,5 Btu/jam.ft
2.oF
10. Koreksi hi/t terhadap permukaan
OD
ID
t
ih
t
ioh
Anggap: 1t
0,75
0,625,280h io
hio = 231,9 Btu/jam.ft
2.oF
= 0,011 cP = 0,0266 lbm/ft jam
(Kern, 1965)
ft079,012
95,0De (Kern, 1965)
GDRe
ses
1,027.680.1
609.5580,08Re
0,0266s
7. Taksir jH dari Gbr.28, Kern (1965),
diperoleh jH = 2000
8. Pada Tc = 38,57 F
c = 0,519 Btu/lbm F (Kern, 1965)
k = 0,02 Btu/jam.ft2(oF/ft) (Kern, 1965)
92,00,02
0266,00,519
k
c3
13
1
9.
31
k
ck
Hj
s
oh
De
,920,079
0,022000 0
s
oh
s
oh
= 447,5 Btu/jam.ft
2.oF
Anggap: 1s
ho = 447,5 Btu/jam.ft
2.oF
11. Clean Overall coefficient, UC
F ft Btu/jam7,1525,4479,312
5,4479,312
oh
ioh
oh
ioh
U 2C
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
0,0067,547,152
7,547,152
UU
UUR
DC
DC
d
Rd hitung Rd batas ketentuan, dimana Rd batas yang diizinkan adalah
sebesar 0,002 maka spesifikasi heat exchanger dapat diterima.
Pressure Drop
Fluida panas : sisi tube (gas metana)
1. Untuk Ret = 696.177,7
f = 0,00009 (Kern, 1965)
s = 0,55
2. t
10
2
t
t.s.ID.10.22,5
L.n.f.GP
1,052.0,55.0.10.22,5
8.16.21.312,8)0,00009.(3P
10
2
t
Pt = 0,8 psi
3. Untuk Gt = 321.312,8
2.g'
V2= 0,016 (Kern, 1965)
psi93,00,01655,0
8.4
2.g'
V
s
n4P
2
r
PT = Pt + Pr = 0,8 + 0,93
PT = 1,73 psi
PT yang diperbolehkan = 10 psi
Fluida dingin : sisi shell,( metana recycle)
1. Res = 1.680.022,1
f = 0,0008 (Kern, 1965)
s = 0,55
2. B
L121N
6112
16121N
ft604,112
25,19Ds
3. s
10
2
s
s.s.De.10.22,5
1)Ds.(N.f.GP
1.55,0.079,0.10.22,5
61.604,1.)609.5580,0008.(P
10
2
s
Ps = 2,82 psi
Ps yang diperbolehkan = 10 psi
LC.21 Blower 5 (G-444)
Fungsi : Mengalirkan gas bio dari Heat Exchanger I ke Splitter
Jenis : Blower sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi:
Temperatur = -20C = 253,15 K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Tekanan = 1 atm
Laju alir gas = 28.566,04 kg/jam
BM = 16 kg/kmol
Densitas = 253,15 . 0,08206 . 1
16 . 1
zRT
BM . P = 0,77 kg/m
3
Faktor keamanan = 20
Desain Blower
a. Volume gas
Laju alir volumetrik (Q) 3kg/m77,0
kg/jam04,566.28
= 37.098,75 m3/jam = 21.835,5 ft
3/min
b. Daya blower
Daya blower (P) 33000
Q 144 (Perry dan Green, 1999)
Efisiensi blower () = 7 %
hp46,7133000
/minft 21.835,5 ,750 144P
3
LC.21 Heat Exchanger II (E-450)
Fungsi : Menurunkan suhu gas metana 60 bar dari -19,55oC
menjadi -75,55oC dengan menggunakan media
pendingin gas metana recycle.
Tipe : Shell and tube heat exchanger
Jumlah : 1 unit
Fluida panas (gas metana)
Laju alir umpan masuk = 21.424,53 kg/jam
= 47.233 lbm/jam
Temperatur awal (T1) = -19,55 C = -3,19 F
Temperatur akhir (T2) = -75,55 C = -103,99 F
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Fluida dingin (metana recycle)
Laju alir fluida masuk = 25.338,1 kg/jam
= 55.860,9 lbm/jam
Temperatur awal (t1) = -161,65 C = -258,97 F
Temperatur akhir (t2) = -45,95 C = -50,71 F
Panas yang diserap (Q) = 6.212.896,5 kJ/jam
= 5.888.666,5 Btu/jam
1. t = beda suhu sebenarnya
Fluida Panas Fluida dingin Selisih
T1 = -3,19 F Temperatur lebih tinggi t2 = -50,71F t1 = 47,52F
T2 = -103,99 F Temperatur lebih rendah t1 = -258,97F t2 = 154,98F
T1 T2 = 100,80F Selisih t2 t1 = 208,26F t2 t1 = 107,46F
90,90
47,52
154,98ln
107,46
t
tln
ttLMTD
1
2
12
F
484,0208,26
100,80
tt
TTR
12
21
814,0)97,258(19,3
208,26
tT
ttS
11
12
Untuk R = 0,484 dan S = 0,814, diperoleh FT = 0,88 untuk 2-4 shell and tube
HE (Gbr. 19, Kern, 1965)
Maka t = FT LMTD = 0,88 90,90 = 79,99 F
2. Tc dan tc
2
)99,103(19,3
2
TTT 21c
= -53,59 F
2
)71,50(97,258
2
ttt 21c
= -154,84 F
3. Design overall coefficient (UD)
c. Dari Tabel 8 Kern (1965), diestimasi UD = 50 Btu/jam ft2 F
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Luas permukaan untuk perpindahan panas,
2
o
o2D
ft 4,472.1
F99,79F ft jam
Btu50
Btu/jam 55.888.666,
tU
QA
Data tube yang digunakan:
OD tube = 1 in Pitch, PT = 1 in square pitch
BWG = 16 ID = 0,87 in
(Tabel 10, Kern)
Panjang = 16 ft a = 0,2618 ft2/ft (Tabel 10, Kern)
Jumlah tube, Nt buah5,3512618,061
1.472,4
a'L
A
Dari Tabel 9, Kern (1965), untuk 1 in OD tube 1 in square pitch, maka
jumlah tube terdekat yang dipilih adalah 380 tubes dengan shell ID 31 in.
d. Koreksi UD
A = 380 x 16 x 0,2618 = 1.591,7 ft2
Fftjam
Btu25,46
F99,79ft7,591.1
Btu/jam 55.888.666,
tA
QU
22D
Fluida dingin : sisi tube (metana recycle)
4. Flow area tube,
Jumlah tube pass, n = 4
Flow area tiap tube, at = 0, 94 in2
(Kern, 1965)
2
'
t
t ft39,04144
594,0380
n144
aNta
5. Kecepatan massa
39,0
47.233
t
ta
WG
= 2ft.jam
lbm3,110.121
Fluida panas : sisi shell,(gas metana)
4. Flow area shell
N = Jumlah shell pass, n = 2
Ds = Diameter dalam shell = 17,25 in
B = baffle spacing = 12 in
PT = tube pitch = 1 in
C = clearance = PT ODtube
C = 1 1 = 0,25 in
'nP144
B'CDsa
T
s
2
s ft14,021144
2125,025,17a
. Kecepatan massa
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
6. Bilangan Reynold
Pada tc = -154,84 F
= 0,006 cP = 0,015 lbm/ft jam
(Kern, 1965)
12
87,0D = 0,073 ft (Kern, 1965)
GDRe
tt
5,403.5893,110.1210,073
Re0,015
t
7. Taksir jH dari Gbr.24, Kern
L/D = 220,69, diperoleh jH = 1100
8. Pada tc = -154,84 F
c = 0,423 Btu/lbmF (Kern, 1965)
k = 0,009 Btu/jam.ft2(oF/ft) (Kern, 1965)
89,0015,0 0,423
k
c3
13
1
0,009
9.
31
k
ck
Hj
t
ih
D
90,073
0,0091100 8,0
t
ih
t
ih
= 120,7 Btu/jam.ft
2.oF
10. Koreksi hi/t terhadap permukaan
OD
ID
t
ih
t
ioh
Anggap: 1t
1
0,877,120h io
14,0
55.860,9
s
sa
WG
= 2ft.jam
lbm4,006.399
. Bilangan Reynold
Pada Tc = -53,59 F
= 0,0081 cP = 0,0196 lbm/ft jam
(Kern, 1965)
ft083,012
99,0De (Kern, 1965)
GDRe
ses
96,669.689.1
4,006.3990,083Re
0,0196s
7. Taksir jH dari Gbr.28, Kern (1965),
diperoleh jH = 900
8. Pada Tc = -53,59 F
c = 0,473 Btu/lbm F (Kern, 1965)
k = 0,014 Btu/jam.ft2(oF/ft) (Kern, 1965)
87,00,014
0196,00,473
k
c3
13
1
9.
31
k
ck
Hj
s
oh
De
,870,083
0,014900 0
s
oh
s
oh
= 132,3 Btu/jam.ft
2.oF
Anggap: 1s
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
hio = 105 Btu/jam.ft2.oF
ho = 132,3 Btu/jam.ft2.oF
11. Clean Overall coefficient, UC
F ft Btu/jam5,583,132051
3,132051
oh
ioh
oh
ioh
U 2C
0,0068,435,58
8,435,58
UU
UUR
DC
DC
d
Rd hitung Rd batas ketentuan, dimana Rd batas yang diizinkan adalah
sebesar 0,002 maka spesifikasi heat exchanger dapat diterima.
Pressure Drop
Fluida dingin : sisi tube (metana recycle)
1. Untuk Ret = 589.403,5
f = 0,00009 (Kern, 1965)
s = 0,55
2. t
10
2
t
t.s.ID.10.22,5
L.n.f.GP
1,073.0,55.0.10.22,5
4.16.)3,110.1210,0001.(P
10
2
t
Pt = 0,044 psi
3. Untuk Gt = 121.110,3
2.g'
V2= 0,0024 (Kern, 1965)
psi07,00,002455,0
4.4
2.g'
V
s
n4P
2
r
PT = Pt + Pr = 0,044 + 0,07
PT = 0,114 psi
PT yang diperbolehkan = 10 psi
Fluida panas : sisi shell,(gas metana)
1. Res = 1.689.669,96
f = 0,0008 (Kern, 1965)
s = 0,55
2. B
L121N
1612
16121N
ft437,112
25,17Ds
3. s
10
2
s
s.s.De.10.22,5
1)Ds.(N.f.GP
1.55,0.083,0.10.22,5
61.437,1.)0,0008.(P
10
2
s
4,006.399
Ps = 1,2 psi
Ps yang diperbolehkan = 10 psi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
LC.23 Ekspander (G-452)
Fungsi : Mengekspansikan draw-off gas metana 60 bar dari heat
exchanger II menjadi saturated metana 1 bar untuk
menghasilkan kerja (Ws) untuk digunakan pada
kompresor.
Jenis : Ekspander sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi:
Tekanan masuk = 60 bar = 6.000 kPa = 59,22 atm
Tekanan keluar = 1 bar = 100 kPa = 0,987 atm
Laju alir gas = 7.141,51 kg/jam = 171.396,24 kg/hari
Faktor keamanan = 20
Desain Ekspander
a. Temperatur Ekspander
Alur 21 (Tin oC, 60 bar)
Alur 26 (-161,65 oC, 1 bar)
Perhitungan Tin dilakukan dengan menggunakan persamaan neraca energi.
Dari data termodinamika saturated metana (Perry dan Green, 1999)
T26 = 111,5 K = -161,65 oC
H26 = 796,90 kJ/kg = 12750,40 kJ/kmol (saturated vapor)
Energi keluar = F26 . H26
= 171.396,24 . 796,90
= 136.585.663,7 kJ/hari
Temperatur pada alur masuk diperoleh dengan menggunakan metode trial
and error. Diperoleh temperatur pada alur masuk ekspander yaitu Tin =
-20 oC atau 253
K.
Alur 41:
T = 253 K dan P = 60 bar
Dari data termodinamika superheated metana (Perry dan Green, 1999)
H21 = 1009,80 kJ/kg = 16.156,80 kJ/kmol
S21 = 8,883 kJ/kg
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Dari data termodinamika saturated metana (Perry dan Green, 1999)
Hl = 284,73 kJ/kg H
v = 796,6 kJ/kg H
v-H
l = 511,87 kJ/kg
Sl = 4,922 kJ/kg S
v = 9,526 kJ/kg S
v - S
l = 4,604 kJ/kg
S26 = S41 = 8,883 kJ/kg
S26 = Sl + x (S
v Sl)
8,883 = 4,922 + x (4,604)
x = 0,86
H26 = Hl + x (H
v Hl)
H26 = 284,73 + 0,86 (511,87) = 724,94 kJ/kg
Haktual = Hisentropis
H26 H21 = 0,7 (H26 H26)
H26 = 79 ,1 kJ/kg 79 ,90 kJ/kg (Trial Tin diterima)
b. Daya Ekspander
Energi masuk = F21 . H21
= 171.396,24 . 1009,80
= 173.075.923,2 kJ/hari
dT
dW = F (H)aktual = Qout Qin
dT
dW
= 136.585.663,7 173.075.923,2
dT
dW = -36.217.259,5 kJ/hari (menghasilkan kerja)
Ws = -419,18 kJ/s = -419,18 kW = -562,1 hp
LC.24 Blower 6 (G-445)
Fungsi : Mengalirkan metana recycle dari Flash Drum ke Heat
Exchanger II.
Jenis : Blower sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Jumlah : 1 unit
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Kondisi operasi:
Temperatur = -161,5C = 111,65 K
Tekanan = 1 atm
Laju alir gas = 18.196,57 kg/jam
BM = 16 kg/kmol
Densitas = 111,65 . 0,08206 . 1
16 . 1
zRT
BM . P = 1,75 kg/m
3
Faktor keamanan = 20
Desain Blower
a. Volume gas
Laju alir volumetrik (Q) 3kg/m75,1
kg/jam57,196.18
= 10.398,04 m3/jam = 6.120,06 ft
3/min
b. Daya blower
Daya blower (P) 33000
Q 144 (Perry dan Green, 1999)
Efisiensi blower () = 7 %
hp03,2033000
/minft 6.120,06 ,750 144P
3
LC.25 Blower 7 (G-432)
Fungsi : Mengalirkan metana recycle dari Heat Exchanger II ke
Heat Exchanger I.
Jenis : Blower sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi:
Temperatur = -46C = 227,15 K
Tekanan = 1 atm
Laju alir gas = 25.338,08 kg/jam
BM = 16 kg/kmol
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Densitas = 227,15 . 0,08206 . 1
16 . 1
zRT
BM . P = 0,86 kg/m
3
Faktor keamanan = 20
Desain Blower
a. Volume gas
Laju alir volumetrik (Q) 3kg/m86,0
kg/jam08,338.25
= 17.834,98 m3/jam = 10.497,27 ft
3/min
b. Daya blower
Daya blower (P) 33000
Q 144 (Perry dan Green, 1999)
Efisiensi blower () = 7 %
hp35,3433000
/minft 10.497,27 ,750 144P
3
LC.26 Blower 8 (G-412)
Fungsi : Mengalirkan metana recycle dari Heat Exchanger I ke
Tangki Akumulasi.
Jenis : Blower sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi:
Temperatur = 22C = 295,15 K
Tekanan = 1 atm
Laju alir gas = 25.338,08 kg/jam
BM = 16 kg/kmol
Densitas = 295,15 . 0,08206 . 1
16 . 1
zRT
BM . P = 0,66 kg/m
3
Faktor keamanan = 20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
-
Desain Blower
a. Volume gas
Laju alir volumetrik (Q) 3kg/m66,0
kg/jam08,338.25
= 38.391,03 m3/jam = 22.596,11 ft
3/min
b. Daya blower
Daya blower (P) 33000
Q 144 (Perry dan Green, 1999)
Efisiensi blower () = 7 %
hp95,7333000
/minft 22.596,11 ,750 144P
3
LC.27 Flash Drum (F-460)
Fungsi : Memisahkan CH4 cair dan CH4 gas (yang tidak
mencair) yang berada dalam kesetimbangan.
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-212 Grade A
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi:
Temperatur = -161,65 C = 111,5 K
Tekanan