aplikasi teknologi model model pengembangan sistem integrasi peternakan perkebunan di kalimantan...
TRANSCRIPT
APLIKASI TEKNOLOGI MODEL MODEL PENGEMBANGAN
SISTEM INTEGRASI PETERNAKAN PERKEBUNAN DI KALIMANTAN BARAT
Disampaikan dalam Sosialisasi Sistem Integrasi Peternakan Perkebunan, tanggal 29 Nopember 2005 di Hotel Merpati, Kalimantan Barat.
Tatang M Ibrahim dan L.M. Gufroni AR
Peneliti pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
Jalan Budi Utomo 45, Siantan Hulu, Pontianak 78241
PendahuluanPendahuluan
Ternak penghasil daging, susu dan telur Ternak penghasil daging, susu dan telur sumber protein hewani yang bernilai sumber protein hewani yang bernilai tinggi, tinggi,
fungsi non pangan seperti penyediaan fungsi non pangan seperti penyediaan tenaga kerja ternak, daur ulang nutrisi tenaga kerja ternak, daur ulang nutrisi (nutrient recycling), (nutrient recycling),
kompensasi kurangnya akses terhadap kompensasi kurangnya akses terhadap input modern seperti pupukinput modern seperti pupuk
mempertahankan kelangsungan hidup mempertahankan kelangsungan hidup dan kelestarian lingkungan.dan kelestarian lingkungan.
Kalimantan Barat defisit sapi potong yaitu sebesar 6.519 ekorKalimantan Barat defisit sapi potong yaitu sebesar 6.519 ekor Daerah Sentra
Konsumsi Neraca (ekor)
Daerah Sentra Produksi
Neraca (ekor)
Jawa Barat - 292.138 Jawa Timur 93.627
DKI Jakarta - 177.068 Jawa Tengah 80.188
Kalimantan Timur - 25.917 Lampung 67.074
Irian Jaya - 14.860 Bali 58.637
Kalimantan Tengah - 8.082 Nusa Tenggara Timur 56.085
Kalimantan Barat - 6.519 Nusa Tenggara Barat 25.132
Sumatera Barat - 4.899 Sumatera Selatan 24.135
Kalimantan Selatan - 4.351 Sulawesi Selatan 23.375
Sumatera Utara - 3.691 Sulawesi Tengah 9.878
Riau - 3.389 Sulawesi Tenggara 8.889
Maluku - 2.711 Sulawesi Utara 6.919
Jambi - 1.669 D.I. Yogyakarta 6.598
N. A. Darussalam 3.763
Bengkulu 1.958
Total -545.294 Total 466.258
Model Pengembangan Sistem Model Pengembangan Sistem Integrasi Ternak Sapi- SawitIntegrasi Ternak Sapi- Sawit
Komoditas Potensi Lahan (Ha)
Luas Tanam(Ha)
Produksi (Ton)
Peluang Pengembangan
(Ha)
1. Kelapa Sawit 1.500.000 335.896 511.476 1.164.1042. Karet 1.000.000 464.390 209.482 535.6103. Kelapa 300.000 108.538 49.183 191.4624. Aneka
Tanaman2.450.000 46.000 2.404.000
Komoditas Potensi Hijauan Makanan Ternak
Potensi Hasil Samping Pengolahan
Kelapa Sawit Biomassa tanaman, ruput dan gulma
Bungkil, Solid, Serabut, Janjang Kosong
Karet Rumput dan tanaman penutup tanah
Bungkil Biji Karet
Kelapa Biomassa, rumput dan tan.penutup
Bungkil, Ampas Kelapa
Coklat Tanaman penutup, rumput Kulit Buah Kakao
Tanaman Lainnya
Biomassa, rumput dan penutup tanah
Keragaan Perkebunan di Kalimantan Barat
Potensi Perkebunan Sebagai Sumber Pakan Ternak
Tandan Kosong Sawit (TKS) (23 %)
Minyak Inti Sawit
(45-46 %)
Serat Mesokarp (13 %) Minyak Sawit (20-22%)
Lumpur Sawit(2 % BK)
Inti Sawit (5%)
Cangkang(7 %)
Bungkil Inti Sawit (45-46 %)
Pelepah Sawit Batang Pohon SawitTandan Buah Segar (TBS)
Pohon Kelapa Sawit
Produk dan Hasil Samping Kelapa Sawit
Biomasa Segar (kg) Bahan kering (%)
Bahan kering (kg)
Daun tanpa lidi 1.430 46,18 658
Pelepah 9.292 26,07 1.640
Tandan kosong 3.680 92,1 3.386
Serat perasan 2.880 93,11 2.681
Lumpur sawit, solid 4.704 24,07 1.132
Bungkil inti sawit 560 91,83 514
Total biomasa 10.011
Biomassa Kebun Kelapa Sawit
Komposisi Kimiawi
Bahan
Bungkil
Int i Sawit
Solid Decante
rPelepah Daun
Serat Perasan
BuahBatang
BahanKering , %
88-93 84-92 85-90 85-87 86-92 88-92
ProteinKasar, %
16-18 12-15 4,1-5,0 13-15 4,0-5,8 1,6-3,2
SeratKasar, %
13-17 12-17 38-40 - 42-48 36-39
Lemak Kasar, % 2,0-3,5 12-14 2,0-3,0 3,0-3,4 3,0-5,8 0,6-1,0
BETN, % 52-58 40-46 - - 29-40 51-54
Abu, % 3,0-4,4 19-23 3,2-3,6 3,8-4,2 6,0-9,0 2,8-3,2
GE, Mkal/kg 4,1-4,3 3,8-4,1 - 5,0-5,5 4,0-4,8 4,3-4,6
ME, Mkal/kg 2,8-3,0 2,9-3,1 2,5-2,7 - 1,8-2,2 2,0-2,5
Komposisi Kimia Sumber Pakan Dari Kebun Sawit
Keunggulan Sistem Integrasi Sapi Kelapa Sawit
1. Integrasi ternak dengan perkebunan dapat menurunkan biaya produksi
2. Vegetasi (rerumputan) di lahan perkebunan digunakan sebagai pakan ternak
3. Ternak bertindak sebagai bioindustri, dengan menghasilkan pupuk kandang yang
4. Berperan ganda sebagai pemroses hasil samping perkebunan
5. Pemberantas gulma, pemanfaatan limbah naungan tanah yang biasa digunakan saat tanaman muda maupun pada lahan berlereng
6. Tenaga kerja (penghela) 7. Sebagai sumber penghasilan bagi petani
Perlakuan meningkatkan nilai nutrien produk samping KS•Fisik (cacah, giling, tekanan uap), •Kimia (NaOH, Urea), •Biologis (fermentasi) •Kombinasi (Mathius et al., 2004).
1 Ha Kebun = 10.011 kg bahan kering/ha/th Jumlah ternak sapi yang dapat ditampung = 6.364.618 UT (1 UT = 250 kg, konsumsi ± 3,5 % dari bobot hidup)Kalbar 672 ribu – 840 ribu ekor
Uraian Plasma Inti
Luas kebun (ha) 1,75 15
Jumlah ternak(ekor) 4 12
Pendapatan peternak
1.246.101 17.966.000
R/C 1,42 2,18
Analisis Usahatani Inegrasi Ternak Sapi Kelapa Sawit
• Limbah kulit buah kakao • Hijuan dari tanaman pelindung (gamal dan
lamtoro)
Sumber pakan ternak kambing
Kulit buah kakao sekitar 10 % Gamal dan lamtoro lebih dari 20 % (Prabowo et al., 2004).
Kandungan Protein Kasar
Pemberian pakan 30 – 70 % kulit buah kakao
• Kambing jantan 76,8 dan • Kambing betina mencapai sebesar58,6 g.
Peningkatan berat badan harian :
Pemeliharan ternak kambing dikandangkan sangat dianjurkan :
• faktor keamanan, • memudahkan pengontrolan reproduksi • mencegah terjadinya kembung perut (bloat) • memudahkan rekording ternak • memudahkan penanganan kotoran ternak sebagai pupuk organik• Manajemen perkawinan akan mudah dilakukan sehingga kambing
dapat beranak 3 kali selama dua tahun.
Uraian Kontrol Koperator
Skala Usaha(ekor) 9 9
Biaya tetap 6.853.600 7.109.180
Penerimaan 8.019.750 9.274.500
Pendapatan Bersih 1.166.150 2.165.300
R/C 1,17 1,31
Analisis Usaha Ternak Kambing Pada Kebun Kakao (Dengan Pemberian Supplementasi)
KESIMPULAN
1. Pakan dasar ternak sapi dari kebun kelapa sawit meliputi pelepah, daun, serat perasan buah dan batang kelapa sawit
2. Biomassa setiap ha tanaman kelapa sawit mampu mendukung 1-3 ekor sapi dewasa per tahun.
3. Integrasi ternak dengan Kebun Kelapa Sawit dapat menurunkan biaya produksi, saling menguntungkan (benefit mutualistis), pemroses hasil samping perkebunan, pemberantas gulma, pemanfaatan limbah naungan tanah, tenaga kerja (penghela) dan bertindak sebagai sumber penghasilan bagi petani.
4. Limbah kulit buah kakao dan hijuan dari tanaman pelindung (gamal dan lamtoro) dimanfaatkan petani sebagai sumber pakan dalam usaha ternak kambing.
5. Penggunaan kulit buah kakao sebagai pakan ternak kambing dapat diberikan sampai sebesar 70 % dari total pakan.
6. Pengandangan ternak kambing sangat dianjurkan dengan pertimbangan faktor keamanan, memudahkan pengontrolan reproduksi, mencegah terjadinya kembung perut (bloat), memudahkan rekording ternak dan memudahkan penanganan kotoran ternak sebagai pupuk organik.
7. Pengembangan model integrasi tanaman kebun dan ternak memberikan tambahan pendapatan yang berarti bagi petani.