analisis tingkat kepuasan pasien terhadap …eprints.ums.ac.id/62662/10/naskah...

14
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Farmasi Fakultas Farmasi Oleh: DEWI KHOIRIYAH K100140052 PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Upload: others

Post on 22-Jan-2020

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/62662/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfPuskesmas Kabupaten Jepara tahun 2017 sebanyak 200 responden di 5 Puskesmas yang ada di

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT

PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Farmasi Fakultas Farmasi

Oleh:

DEWI KHOIRIYAH

K100140052

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/62662/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfPuskesmas Kabupaten Jepara tahun 2017 sebanyak 200 responden di 5 Puskesmas yang ada di

i

Page 3: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/62662/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfPuskesmas Kabupaten Jepara tahun 2017 sebanyak 200 responden di 5 Puskesmas yang ada di

ii

Page 4: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/62662/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfPuskesmas Kabupaten Jepara tahun 2017 sebanyak 200 responden di 5 Puskesmas yang ada di

iii

Page 5: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/62662/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfPuskesmas Kabupaten Jepara tahun 2017 sebanyak 200 responden di 5 Puskesmas yang ada di

1

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT

PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017

Abstrak

Pelayanan kefarmasian di Puskesmas merupakan suatu hal yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan

upaya kesehatan, serta mempunyai peran yang penting untuk meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang

dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata pasien.

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kamar obat

Puskesmas Kabupaten Jepara tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental

dengan metode deskriptif. Pengambilan data menggunakan metode survei dengan cara menyebar

kuesioner yang diisi langsung oleh pasien atau keluarga pasien yang menebus resep di kamar obat

Puskesmas Kabupaten Jepara tahun 2017 sebanyak 200 responden di 5 Puskesmas yang ada di

Kabupaten Jepara, yaitu Puskesmas Kalinyamatan, Puskesmas Nalumsari, Puskesmas Batealit,

Puskesmas Tahunan, dan Puskesmas Jepara. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus – November

2017. Terdapat lima dimensi yang diukur yaitu keandalan, ketanggapan, jamian, empti, bukti fisik.

Berdasarkan hasil kategori tingkat kepuasan dan harapan dapat diinterprestasikan yaitu sebesar

0,83. Nilai ini termasuk dalam kategori nilai 0,81 s/d 1,00 dengan interprestasi tinggi dan tingkat

kepuasan dinyatakan sangat puas. Nilai indeks kepuasan pasien keseluruhan sebesar 83% termasuk

dalam kriteria sangat puas. Berdasarkan hasil tersebut, hendaknya pihak kamar obat Puskesmas

dapat mempertahankan dan terus meningkatkan kualitas pelayanan sehingga konsumen dapat

merasa sangat puas terhadap pelayanan kamar obat Puskesmas Kabupaten Jepara.

Kata Kunci: kepuasan, pelayanan, puskesmas

Abstract

Pharmacaetical service at Community health Center is inseparable activity of the health effort and

having a main role to improve the people’s quality service. Health quality service is a health

service that satisfy every service users based on the average of satisfaction level. The research’s

purpose is to analyse the patients’s satisfaction level to medicine’s room service at Jepara

Regency’s Community Health Center in 2017. This is non experimental research with a descriptive

method. The data collection used by survey and questioannaire which has been fufilled directly by

the patients or their relatives at the medicine’s room at Jepara Regency’s Community Health

Center in 2017 with 200 respondent at 5 Community Health Center in Jepara, they are

Kalinyamatan Community Health Center, Nalumsari Community Health Center, Batealit

Community Health Center, Tahunan Community Health Center, and Jepara Community Health

Center. The research conducted on August-November 2017. There are five measured dimension,

they are reliability, responsiveness, assurance, emphaty, and tangibles. Based on the category of

satisfaction level it can be interpreted as 0,83. This value includes value of 0,81 to 1,00 interpreted

high and the satisfaction level stated very satisfied. The total satisfaction index value is 83% stated

high satisfied. Based on the result above, the server of medicine’s room in Community Health

Center should maintain and improve the quality service so that the consumer will be satisfied with

the medicine’s room service at Jepara Regency’s Community Health Center.

Keywords: Satisfaction, Service, Community Health Center

Page 6: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/62662/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfPuskesmas Kabupaten Jepara tahun 2017 sebanyak 200 responden di 5 Puskesmas yang ada di

2

1. PENDAHULUAN

Puskesmas merupakan penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun Upaya

Kesehatan Perorangan (UKP) di strata pertama pelayanan kesehatan. Puskesmas merupakan sarana

pelayanan kesehatan dasar yang paling dekat dengan masyarakat dan sangat menentukan kinerja

Kabupaten/ Kota untuk mewujudkan masyarakat yang sehat di wilayahnya. Prinsip yang seharusnya

diterapkan di Puskesmas agar kinerja Puskesmas lebih optimal yaitu prinsip penyelenggaraan upaya

kesehatan yang menyeluruh, terpadu, terjangkau serta bermutu (Depkes RI., 2006). Pelayanan

kefarmasian di Puskesmas merupakan suatu hal yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya

kesehatan, dan memiliki peran penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi

masyarakat (Kemenkes RI, 2014).

Dimensi yang digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen menurut Parasuraman, et al

(Tjiptono, 2008) yaitu reliability (kehandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan),

emphaty (empati), tangible (bukti fisik). Metode yang dapat digunakan dalam mengukur kepuasan

pelanggan menurut Kotler, et al (Tjiptono, 2008) yaitu complaint and suggestion system (sistem

saran dan keluhan), costumer satisfaction surveys (survei kepuasan pelanggan), ghost shopping

(belanja hantu), lost costumer analysis (analisis kehilangan pelanggan)

2. METODE

Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan metode deskriptif dan pengambilan

data menggunakan metode survei dengan cara menyebar kuesioner kepada responden. Metode

deskriptif merupakan metode yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan suatu

peristiwa, keadaan, serta objek yang dapat dijelaskan dengan angka-angka maupun dengan kata-

kata (Punaji, 2010). Kuesioner yang digunakan untuk penelitian ini berisi daftar pertanyaan yang

diberikan kepada responden yang sesuai dengan kriteria. Kuesioner tersebut diisi langsung oleh

responden. Penyebaran kuesioner ini bertujuan untuk mencari informasi yang lengkap sesuai

dengan penelitian. Penelitian dilakukan selama 3 bulan (Agustus – November) pada tahun 2017.

Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kamar

obat di Puskesmas Kabupaten Jepara tahun 2017.

Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh pasien atau keluarga pasien yang

menebus resep di Puskesmas Kabupaten Jepara. Pengambilan jumlah populasi ini menggunakan

metode cluster sampling yang digunakan untuk menentukan sampel jika obyek atau sumber yang

akan diteliti sangat luas (Sugiyono, 2011). Di Kabupaten Jepara terdapat 21 Puskesmas sebagai

populasi. Sehingga pengambilan sampel yang digunakan untuk penelitian ini sebanyak 5 Puskesmas

Page 7: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/62662/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfPuskesmas Kabupaten Jepara tahun 2017 sebanyak 200 responden di 5 Puskesmas yang ada di

3

saja dengan pemilihan secara random (acak). Rata-rata pasien yang menebus resep di kamar obat

Puskesmas Kabupaten Jepara setiap harinya yaitu 50 pasien tiap satu Puskesmas.

Sehingga, jumlah pasien yang menebus resep pada lima Puskesmas di Kabupaten Jepara

sebanyak 250 pasien setiap hari dan selama satu tahun sebanyak 75.000 pasien yang dihasilkan dari

perhitungan jumlah pasien setiap hari x hari kerja 1 bulan x 12 bulan yaitu 250 x 25 x 12 = 75.000

pasien selama satu tahun.

Sampel yang diambil pada penelitian ini harus memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut:

1) Pasien atau keluarga pasien yang menebus resep di kamar obat Puskesmas Kabupaten Jepara

2) Pasien atau keluarga pasien yang berusia 18-65 tahun

3) Pasien atau keluarga pasien yang bersedia mengisi kuesioner

Untuk menilai layak tidaknya suatu kuesioner, maka dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

terlebih dahulu kepada 30 responden. Item kuesioner yang digunakan yakni dimensi kepuasan dan

harapan terhadap pelayanan kamar obat. Hasil perhitungan tiap-tiap item akan dibandingkan dengan

tabel product moment. Untuk melakukan pengujian validitas ini menggunakan program SPSS 16.0

dengan kriteria r hitung > r tabel. Jika r hitung > r tabel maka item valid, jika r hitung < r tabel

maka item tidak valid. Untuk melakukan pengujian reliabilitas menggunakan tes Alpha Cronbach.

Suatu instrument dinyatakan reliable jika memiliki nilai alpha >0,6. Pada penelitian ini nilai alpha

dari instrument untuk masing-masing variabel >0,6 sehingga instrument dinyatakan reliabel.

2.1 Teknik Pengambilan Data

Pada penelitian ini pengambilan data dilakukan menggunakan metode survei dengan cara

menyebar kuesioner dan menggunakan teknik accidental sampling. Accidental sampling adalah

teknik pengambilan sampel secara langsung tanpa direncanakan terlebih dahulu dan responden

bersedia untuk dijadikan subyek penelitian.

2.2 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada responden dengan

meminta kesediaan responden untuk mengisi kuesioner tersebut. Adapun penilaian kriteria dalam

pengumpulan data dengan cara menyebar daftar pertanyaan untuk mendapatkan data-data penilaian

pasien tentang kepuasan yang telah dirasakannya. Kuesioner diberikan dan diambil kembali pada

saat itu juga. Kuesioner terdiri dari 2 bagian:

1) Bagian ke I berisi daftar pertanyaan mengenai karakteristik responden meliputi: nama, jenis

kelamin, usia.

Page 8: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/62662/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfPuskesmas Kabupaten Jepara tahun 2017 sebanyak 200 responden di 5 Puskesmas yang ada di

4

2) Bagian ke II berisi penilaian dengan daftar pertanyaan mengenai kepuasan dan harapan

responden terhadap pelayanan kamar obat Puskesmas, meliputi kehandalan (reliability), daya

tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (emphaty), bukti fisik (tangible).

Hasil dari analisis kepuasan dan harapan kemudian diinterpretasikan dalam kategori tingkat

kepuasan (Harianto et al., 2005). Selanjutnya digunakan rumus untuk mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi kepuasan pasien dengan diagram kartesius (Supranto, 2001).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil karakteristik responden yang menebus resep di kamar obat Puskesmas

Kabupaten Jepara dilihat dari jenis kelamin dan umur adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Karakteristik Responden

Karakteristik

Responden Frekuensi

Persentase (%)

(N=200)

Jenis Kelamin

Perempuan

Laki-laki

169

31

84.5

15.5

Usia (Depkes, 2009)

18-25 tahun

26-35 tahun

36-45 tahun

46-55 tahun

56-65 tahun

62

83

46

8

1

31

41.5

23

4

0.5

Berdasarkan hasil pada tabel diatas diketahui bahwa jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak

31 responden dengan persentase sebesar 15.5% dan perempuan sebanyak 169 responden dengan

persentase sebesar 84.5%. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa perbandingan

jumlah responden laki-laki dan jumlah responden perempuan menunjukkan perbedaan yang terlalu

besar dan usia yang mendominasi adalah usia 26-35 tahun yaitu sebanyak 83 responden dengan

persentase sebesar 41.5%, kemudian usia 18-25 tahun sebanyak 62 responden dengan persentase

sebesar 31%, usia 36-45 tahun sebanyak 46 responden dengan persentase sebesar 23%, usia 46-55

tahun sebanyak 8 responden dengan persentase sebesar 4% dan yang paling rendah usia 56-65 tahun

sebesar 1 responden dengan persentase sebesar 0.5%.

3.2 Analisis Data

Berdasarkan data nilai mutu pelayanan dan harapan responden kamar obat di Puskesmas

Kabupaten Jepara semua pelanggan menyatakan sangat puas dengan pelayanan yang diberikan oleh

pihak kamar obat Puskesmas Kabupaten Jepara. Analisis data kepuasan ini dilakukan dengan

membandingkan persepsi harapan terhadap pelayanan di kamar obat Puskesmas. Untuk mengetahui

Page 9: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/62662/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfPuskesmas Kabupaten Jepara tahun 2017 sebanyak 200 responden di 5 Puskesmas yang ada di

5

kualitas pelayanan, maka dilakukan pengukuran kepuasan dan harapan. Berikut ini disajikan data

kepuasan dan harapan yang ada di Puskesmas Kabupaten Jepara.

Tabel 2. Data Nilai Pelayanan dan Harapan Responden Kamar Obat di Puskesmas Kabupaten Jepara

Data yang dihasilkan dianalisis dengan rumus analisis kepuasan pasien:

YX= pasienKepuasan

Dimana :X : skor rata-rata tingkat kepuasan

Y : skor rata-rata tingkat harapan

83,020,63

72,52pasienKepuasan ==

Indikator Mutu Rerata Skor

Kepuasan

Rerata Skor

Harapan

Dimensi Keandalan

Petugas memberi informasi cara meminum obat 4,00 4,62

Petugas menjelaskan efek samping obat 3,47 4,51

Petugas memberi informasi tentang makanan atau

minuman yang harus dihindari selama konsumsi

obat

3,60 4,51

Petugas memberi informasi lama penyiapan obat 3,51 4,53

Rata-rata 3,64 4,54

Dimensi Daya Tanggap

Petugas bersedia menjawab pertanyaan Anda 3,85 4,47

Petugas bersedia memberi kesempatan kepada

Anda tentang masalah obat yang Anda kurang

ketahui

3,56 4,45

Petugas menjelaskan dengan baik tentang obat

yang Anda dapatkan

3,78 4,52

Rata-rata 3,73 4,48

Dimensi Jaminan

Petugas menjamin mutu obat 3,58 4,47

Petugas memastikan kebenaran penerima obat 3,68 4,52

Petugas berkomunikasi dengan pasien di kamar

obat (ruang khusus)

3,65 4,52

Rata-rata 3,63 4,50

Dimensi Empati

Petugas memberikan pelayanan dengan ramah 4,06 4,53

Petugas menggunakan bahasa yang mudah

dimengerti

3,97 4,45

Rata-rata 4,01 4,49

Dimensi Bukti Fisik

Terdapat papan nama kamar obat 3,89 4,60

Obat yang diberikan terbungkus baik 4,16 4,54

Rata-rata 4,03 4,57

Total 52,72 63,20

Page 10: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/62662/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfPuskesmas Kabupaten Jepara tahun 2017 sebanyak 200 responden di 5 Puskesmas yang ada di

6

Hasil dari analisis kepuasan dan harapan kemudian diinterpretasikan dalam kategori tingkat

kepuasan. Kategori tingkat kepuasan dimodifikasi dari jurnal penelitian yang telah dilakukan oleh

(Harianto et al., 2005) sebagai berikut:

Tabel 3. Kategori Tingkat Kepuasan

Nilai Interpretasi Tingkat kepuasan

0,81 s/d 1,00 Tinggi Sangat puas

0,61 s/d 0,80 Cukup Cukup Puas

0,41 s/d 0,60 Agak rendah Puas

0,21 s/d 0,40 Rendah Tidak puas

0,00 s/d 0,20 Sangat rendah Sangat tidak puas

Hasil diatas, kemudian diinterpretasikan dan memperoleh hasil nilai indeks kepuasan 0,83

yang termasuk dalam kategori interpretasi tinggi dengan tingkat kepuasan sangat puas, maka pihak

Puskesmas Kabupaten Jepara perlu untuk mempertahankan dan perlu meningkatkan kepuasan

konsumennya karena nilai indeksnya <100%. Tingkat kepuasan diperoleh dari hasil perbandingan

antara rerata skor kinerja dengan rerata skor harapan (Harianto et al., 2005). Analisis terhadap

kepuasan pasien dapat dilihat dari hasil pertanyaan yang meliputi 5 dimensi, yaitu dimensi

kehandalan, ketanggapan, jaminan, empati, dan bukti fisik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien dalam pelayanan di kamar obat

Puskesmas Kabupaten Jepara dibagi menjadi 5 dimensi. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai

berikut:

Tabel 4. Pengelompokan Item Hasil Analisis Kinerja di Kamar Obat Puskesmas Kabupaten Jepara

pada Pasien dalam Berbagai Dimensi

Indikator Mutu Rerata Rerata Total

Dimensi Kehandalan

Petugas memberi informasi cara meminum obat 0,87

Petugas menjelaskan efek samping obat 0,77

Petugas memberi informasi tentang makanan atau

minuman yang harus dihindari selama konsumsi

obat

0,80

Petugas memberi informasi lama penyiapan obat 0,77

Rata-rata pelayanan dimensi kehandalan 0,80

Dimensi Daya Tanggap

Petugas bersedia menjawab pertanyaan Anda 0,86

Petugas bersedia memberi kesempatan kepada

Anda tentang masalah obat yang Anda kurang

ketahui

0,80

Petugas menjelaskan dengan baik tentang obat

yang Anda dapatkan

0,84

Rata-rata pelayanan dimensi daya tanggap 0,83

Dimensi Jaminan

Petugas menjamin mutu obat 0,80

Page 11: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/62662/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfPuskesmas Kabupaten Jepara tahun 2017 sebanyak 200 responden di 5 Puskesmas yang ada di

7

Petugas memastikan kebenaran penerima obat 0,81

Petugas berkomunikasi dengan pasien di kamar

obat (ruang khusus)

0,81

Rata-rata pelayanan dimensi jaminan 0,81

Dimensi Empati

Petugas memberikan pelayanan dengan ramah 0,90

Petugas menggunakan bahasa yang mudah

dimengerti

0,89

Rata-rata pelayanan dimensi empati 0,89

Dimensi Bukti Fisik

Terdapat papan nama kamar obat 0,85

Obat yang diberikan terbungkus baik 0,92

Rata-rata pelayanan dimensi bukti fisik 0,88

Rata-rata total dimensi 0,84

Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat nilai rata-rata tertinggi tiap dimensi adalah 0,89 yaitu

dimensi empati, sehingga pada dimensi ini perlu dipertahankan. Sedangkan nilai rata-rata terendah

sebesar 0,80 pada dimensi jaminan kehandalan, sehingga pada dimensi ini perlu ditingkatkan lagi.

Pada Tabel 4 didapatkan rerata terendah tiap item sebesar 0,77 yaitu mengenai petugas

memberi informasi tentang efek samping obat dan lama penyiapan obat. Hal ini harus diperbaiki

oleh petugas kamar obat Puskesmas Kabupaten Jepara supaya pasien mengetahui efek samping obat

yang dikonsumsi dan mengetahui lama penyiapan obat. Sedangkan rerata tertinggi tiap item sebesar

0,92 yaitu tentang obat yang terbungkus dengan baik.

Pelayanan yang harus ditingkatkan dari kinerja kamar obat Puskesmas Kabupaten Jepara

dilihat dari tiap-tiap item pelayanan yaitu membuat pasien paham informasi tentang efek samping

obat dan lama penyiapan obat mempunyai nilai (0,77), informasi tentang makanan/ minuman yag

dihindari selama konsumsi obat, petugas bersedia memberi kesempatan terkait masalah obat yang

kurang diketahui oleh pasien, dan jaminan mutu obat mempunyai nilai (0,80), kepastian penerima

obat dan komunikasi di ruang khusus mempunyai nilai (0,81). Hasil nilai tersebut masih dibawah

nilai rata-rata total dimensi sehingga perlu adanya evaluasi dari pihak kamar obat Puskesmas untuk

meningkatkan pelayanannya sehingga pasien akan lebih puas terhadap kinerja dari kamar obat

Puskesmas Kabupaten Jepara.

Pelayanan yang harus dipertahankan dari kinerja petugas kamar obat dilihat dari tiap-tiap

item pelayanan yaitu penjelasan dengan baik tentang obat yang diperoleh mempunyai nilai (0,84),

terdapat papan nama kamar obat mempunyai nilai (0,85), menjawab pertanyaan mempunyai nilai

(0,86), informasi cara meminum obat mempunyai nilai (0,87), menggunakan bahasa yang mudah

dimengerti mempunyai nilai (0,89), obat yang diberikan terbungkus baik mempunyai nilai (0,92).

Hasil nilai tersebut berada diatas nilai rata-rata total dimensi sehingga pihak kamar obat Puskesmas

harus mempertahankan kinerjanya supaya pasien tetap kembali ke Puskesmas tersebut.

Page 12: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/62662/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfPuskesmas Kabupaten Jepara tahun 2017 sebanyak 200 responden di 5 Puskesmas yang ada di

8

3.3 Diagram Kartesius

Hasil pengukuran berdasarkan harapan dan kinerja memungkinkan pihak kamar obat

Puskesmas Kabupaten Jepara untuk mempertahankan dan meningkatkan pelayanan supaya lebih

baik lagi. Titik pada diagram kartesius diperoleh dari rata-rata kinerja dan harapan . Hasil dari rata-

rata kinerja dan harapan pada Tabel 5:

Tabel 5. Perbandingan antara Kinerja dan Harapan di Kamar Obat Puskesmas Kabupaten Jepara

Dimensi Kinerja Harapan

Kehandalan 3,64 4,54

Daya Tanggap 3,73 4,48

Jaminan 3,63 4,50

Empati 4,01 4,49

Bukti Fisik 4,03 4,57

Rata-rata 3,81 4,52

Hasil perhitungan pada Tabel 5 didapatkan rata-rata dari rata-rata kinerja dan harapan sebesar

3,81 dan 4,52. Hasil tersebut kemudian diplotkan pada diagram kartesius yang ditunjukkan pada

Gambar 1:

Gambar 1. Kuadran Kartesius Penilaian Responden Terhadap Kepuasan dan Harapan

Berdasarkan gambar diatas kuadran kartesius penilaian responden terhadap indikator

masing-masing kuadran menggambarkan keadaan yang berbeda. Pemetaan berdasarkan tingkat

kepentingan dan kepuasan serta harapan ini memungkinkan pihak kamar obat Puskesmas

Kabupaten Jepara untuk segera melakukan perbaikan-perbaikan pada atribut yang dianggap penting

Empati

Bukti Fisik

Kehandalan

Jaminan

Daya Tanggap

Kuadran A Kuadran B

Kuadran C Kuadran D

Page 13: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/62662/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfPuskesmas Kabupaten Jepara tahun 2017 sebanyak 200 responden di 5 Puskesmas yang ada di

9

konsumen dalam jangka waktu yang relatif dekat. Berdasarkan hasil pada gambar diatas, dimensi

kehandalan masuk dalam kuadran A, dimensi bukti fisik masuk dalam kuadran B, dimensi jaminan

dan daya tanggap masuk dalam kuadran C, dimensi empati masuk dalam kuadran D. Setiap kuadran

tersebut dapat dijelaskan dengan interpretasi sebagai berikut:

3.3.1 Prioritas Utama (Kuadran A)

Pada diagram kartesius terdapat indikator yang masuk dalam kuadran ini, yaitu dimensi

kehandalan. Makna dari kuadran ini adalah menunjukkan faktor-faktor sangat penting namun

pelaksanaannya belum sesuai harapan. Sehingga pihak kamar obat Puskesmas Kabupaten Jepara

harus meningkatkan kinerjanya.

3.3.2 Pertahankan Prestasi (Kuadran B)

Pada diagram kartesius terdapat indikator yang masuk dalam kuadran ini, yaitu dimensi

bukti fisik. Kuadran B merupakan strategi mempertahankan prestasi adalah posisi yang

menunjukkan tingkat kepuasan yang sudah sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen, sehingga

pihak kamar obat Puskesmas Kabupaten Jepara sekarang hendaknya tetap mempertahankan

prestasi. Hal ini menunjukkan bahwa indikator ini dinilai memiliki tingkat kepentingan tinggi dan

kepuasan juga tinggi. Sehubungan dengan hal tersebut, pihak kamar obat Puskesmas Kabupaten

Jepara harus dapat mempertahankan prestasinya, kemudian meningkatkan kualitas pelayanan

supaya kepuasan pasien tetap terjaga.

3.3.3 Prioritas Rendah (Kuadran C)

Pada diagram kartesius terdapat indikator yang masuk dalam kuadran ini, yaitu dimensi

jaminan dan daya tanggap. Kuadran C terdiri dari atribut yang dianggap memiliki tingkat

kepentingan rendah oleh responden sehingga perbaikannya menjadi prioritas rendah karena

memiliki tingkat kepentingan yang rendah dan tingkat kinerja yang rendah. Indikator yang berada

pada kuadran C ini tidak terlalu masalah apabila tidak diperbaiki oleh pihak perusahaan dalam

waktu dekat karena indikator tersebut dianggap tidak terlalu penting oleh responden.

3.3.4 Berlebihan (Kuadran D)

Pada diagram kartesius terdapat indikator yang masuk dalam kuadran ini, yaitu dimensi

empati. Kuadran D berarti menunjukkan faktor yang dianggap tidak penting namun pelaksanaannya

dinilai berlebihan. Pihak kamar obat Puskesmas Kabupaten Jepara harus tetap mempertahankan

pada dimensi ini.

Page 14: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/62662/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfPuskesmas Kabupaten Jepara tahun 2017 sebanyak 200 responden di 5 Puskesmas yang ada di

10

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka dapat

diambil kesimpulan bahwa pelayanan kamar obat di Puskesmas Kabupaten Jepara menunjukkan

interpretasi tinggi dan tingkat kepuasan dinyatakan sangat puas dengan nilai kepuasan 0,83.

4.2 Saran

1) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menganalisis per indikator dari 5 dimensi

(tangible, reliability, responsiveness, assurance, emphaty).

2) Perlunya mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kamar obat di Puskesmas

Kabupaten Jepara terhadap kepuasan pasien agar kualitas tetap terjaga serta mempengarui

minat untuk kembali ke Puskesmas yang sama.

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI., 2006, Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di

Puskesmas,

Harianto H., Khasanah N., Supardi S., Harianto H., Khasanah N. and Supardi S., 2005, Kepuasan

Pasien Terhadap Pelayanan Resep Di Apotek Kopkar Rumah Sakit Budhi Asih Jakarta,

Pharmaceutical Sciences and Research, 2 (1),12–21.Terdapat di:

http://psr.ui.ac.id/index.php/journal/article/view/3380.

Kemenkes RI, 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014

tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas,

Punaji S., 2010, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Kencana, Jakarta.

Sugiyono, 2011, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.

Supranto J., 2001, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, Rineka Cipta, Jakarta.

Tjiptono F., 2008, Strategi Pemasaran, ANDI, Yogyakarta.