analisis perkembangan neraca perdagangan indonesia …eprints.ums.ac.id › 80860 › 13 ›...

16
ANALISIS PERKEMBANGAN NERACA PERDAGANGAN INDONESIA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA TAHUN 1990-2018 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh : RATIH DIYAH FITRIANA B300 160 080 PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

Upload: others

Post on 03-Jul-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERKEMBANGAN NERACA PERDAGANGAN INDONESIA …eprints.ums.ac.id › 80860 › 13 › naspub.pdf · 2020-02-15 · Namun, apabila kondisi neraca perdagangan defisit terjadi

ANALISIS PERKEMBANGAN NERACA PERDAGANGAN

INDONESIA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHINYA TAHUN 1990-2018

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

RATIH DIYAH FITRIANA

B300 160 080

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020

Page 2: ANALISIS PERKEMBANGAN NERACA PERDAGANGAN INDONESIA …eprints.ums.ac.id › 80860 › 13 › naspub.pdf · 2020-02-15 · Namun, apabila kondisi neraca perdagangan defisit terjadi
Page 3: ANALISIS PERKEMBANGAN NERACA PERDAGANGAN INDONESIA …eprints.ums.ac.id › 80860 › 13 › naspub.pdf · 2020-02-15 · Namun, apabila kondisi neraca perdagangan defisit terjadi
Page 4: ANALISIS PERKEMBANGAN NERACA PERDAGANGAN INDONESIA …eprints.ums.ac.id › 80860 › 13 › naspub.pdf · 2020-02-15 · Namun, apabila kondisi neraca perdagangan defisit terjadi
Page 5: ANALISIS PERKEMBANGAN NERACA PERDAGANGAN INDONESIA …eprints.ums.ac.id › 80860 › 13 › naspub.pdf · 2020-02-15 · Namun, apabila kondisi neraca perdagangan defisit terjadi

1

ANALISIS PERKEMBANGAN NERACA PERDAGANGAN INDONESIA DAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA TAHUN 1990-2018

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Kurs, Inflasi, Cadangan Devisa

dan BI Rate Terhadap Neraca Perdagangan di Indonesia Tahun 1990-2018. Data

yang digunakan adalah data time series yang dipublikasikan oleh World Bank,

Bank Indonesia (BI), dan Badan Pusat Statistik (BPS). Metode analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analis regresi berganda dengan Model OLS

(Ordinary Least Squares). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa dalam uji asumsi klasik variabel kurs dan cadangan devisa berpengaruh

secara signifikan terhadap neraca perdagangan tetapi variabel inflasi dan BI Rate

tidak berpengaruh signifikan terhadap neraca perdagangan.

Kata kunci: Kurs, inflasi, cadangan devisa, BI rate, neraca perdagangan.

Abstract

This study aims to examine the effect of the Exchange Rate, Inflation, Foreign

Exchange Reserves and the BI Rate on the Trade Balance in Indonesia in 1990-

2018. The data used are time series data published by the World Bank, Bank

Indonesia (BI), and the Central Statistics Agency (BPS). The analytical method

used in this study is multiple regression analyst with OLS (Ordinary Least

Squares) Model. Based on the results of this study it can be concluded that in the

classical assumption test the exchange rate and foreign exchange reserves

significantly influence the trade balance but the inflation and BI Rate variables do

not significantly influence the trade balance.

Keywords: exchange rate, inflation, foreign exchange reserves, BI rate, trade

balance.

1. PENDAHULUAN

Kondisi neraca perdagangan yang defisit seringkali dijadikan indikator buruknya

perekonomian suatu Negara. Hal ini tidak sepenuhnya benar karena neraca

perdagangan tidak memiliki suatu kondisi ideal. Untuk dapat menyatakan kondisi

neraca perdagangan yang defisit sebagai hal yang buruk atau baik sangatlah relatif

terhadap kondisi perekonomian baik itu domestik maupun internasional. Sebagai

salah satu Negara yang menganut sistem perekonomian terbuka seperti Indonesia

saat ini, suatu negara tidak akan lepas dari kegiatan perekonomian internasional.

Kondisi perekonomian suatu Negara, khususnya dalam hal perdagangan

Page 6: ANALISIS PERKEMBANGAN NERACA PERDAGANGAN INDONESIA …eprints.ums.ac.id › 80860 › 13 › naspub.pdf · 2020-02-15 · Namun, apabila kondisi neraca perdagangan defisit terjadi

2

internasional, dapat diketahui dengan melihat neraca perdagangan tersebut.

Neraca perdagangan yaitu salah satu instrumen dalam neraca pembayaran yang

menunjukkan kondisi ekspor dan impor suatu Negara. Data-data yang ada dalam

neraca perdaganagan dapat menunjukkan tidak hanya kondisi tetapi kinerja ekspor

dan impor suatu Negara (Salvatore, 2004).

Neraca perdagangan dapat melihat beberapa kondisi. Kondisi pertama

yaitu kondisi surplus. Neraca perdagangan dikatakan surplus jika jumlah ekspor

suatu Negara lebih besar dari jumlah impornya. Neraca perdagangan dikatakan

defisit ketika jumlah impor suatu Negara lebih besar dari jumlah ekspornya

(Mankiw, 2006).

Namun, apabila kondisi neraca perdagangan defisit terjadi secara terus

menerus maka hal tersebut perlu diperhatikan karena dapat mengindikasikan

buruknya kondisi perekonomian terutama dalam hal kinerja ekspor. Kondisi

neraca Perdagangan di Indonesia pada periode 2009-2018 dapat dilihat pada

Grafik I-1.

Gambar 1. Neraca Perdagangan dalam Juta USD

Sumber: Badan Pusat Statistik (2019), diolah

-50

0

50

100

150

200

250

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Ekpor

Impor

Neraca

Page 7: ANALISIS PERKEMBANGAN NERACA PERDAGANGAN INDONESIA …eprints.ums.ac.id › 80860 › 13 › naspub.pdf · 2020-02-15 · Namun, apabila kondisi neraca perdagangan defisit terjadi

3

Dari Grafik I-1 terlihat tingkat Neraca Perdagangan di Indonesia selama

periode 2009-2018 mengalami fluktuasi yang cukup dinamis. Neraca

Perdagangan tertinggi terjadi pada tahun 2018 yakni sebesar -4.161 Juta USD,

sedangkan defisit terendah terjadi pada tahun 2012 yakni sebesar -1.669 Juta

USD. Kemudian pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 memiliki trend

positif yaitu sebesar 19.680, 22.115, dan 26.061 Juta USD. Pada grafik I-1

menunjukkan perkembangan nilai ekspor Indonesia yang lebih besar dari pada

impor. Akan tetapi perkembangan tersebut tidak berlangsung lama sejak akhir

tahun 2012 hingga pada tahun 2014 terjadi trend neraca perdagangan negatif yaitu

sebesar -1.669, -4.076, dan -2.198 Juta USD, peningkatan jumlah nilai ekspor

Indonesia sejak tahun tersebut lebih rendah dari peningkatan jumlah nilai impor

sehingga menyebabkan neraca perdagangan, tahun 2015-2017 Indonesia dapat

mengembalikan perdagangan Indonesia dalam posisi surplus yaitu sebesar 7.671,

9.533 dan 11.842 Juta USD.

Tahun 2012, 2013, 2014, dan 2018 menjadi tahun yang kurang baik bagi

kinerja perdagangan Internasional Indonesia. Perlambatan laju ekspor dan

penurunan harga komoditas ekspor utama Indonesia di pasar Internasional telah

menyebabkan penurunan nilai ekspor Indonesia secara signifikan. Kondisi

tersebut menyebabkan terjadinya defisit neraca perdagangan Indonesia pertama

kali sejak tahun 1961. Salah satu penyebab terjadinya defisit neraca perdagangan

yaitu tekanan defisit neraca perdagangan komoditi migas serta turunnya kinerja

ekspor di sejumlah sektor lantaran melemahnya permintaan Global.

(Kemendag,2019)

Untuk mengantisipasi ketidakpastian pasar internasional maka yang perlu

diperhatikan adalah bagaimana mengurangi ekspor produk primer dan

meningkatkan ekspor produk manufaktur Indonesia. Hal tersebut dikarenakan

produk primer tidak memberikan nilai tambah dalam produk yang diekspor,

sedangkan produk manufaktur memberikan nilai tambah tinggi bagi kegiatan

ekonomi. (Kementrian Perindustrian, 2013).

Page 8: ANALISIS PERKEMBANGAN NERACA PERDAGANGAN INDONESIA …eprints.ums.ac.id › 80860 › 13 › naspub.pdf · 2020-02-15 · Namun, apabila kondisi neraca perdagangan defisit terjadi

4

2. METODE

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder

yang digunakan adalah dalam bentuk time series dalam periode waktu 28 tahun,

yaitu dari tahun 1990 - 2018. Secara umum data dalam penelitian ini diperoleh

dari World Bank, Badan Pusat Statistik, Kemenkeu. Data terkait neraca

perdagangan dan suku bunga diperoleh dari situs resmi BPS (www.bps.go.id),

sedangkan data terkait kurs, inflasi, cadangan devisa, diperoleh dari situs resmi

World Bank (www.worldbank.org). Informasi lain bersumber dari beberapa jurnal

ilmiah dan buku-buku teks.

Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh Kurs, Inflasi,

Cadangan Devisa, Tingkat Suku Bunga terhadap Neraca Perdagangan Indonesia

adalah regresi berganda dengan pendekatan Model OLS (Ordinary Least Squares).

yang formulasi model estimatornya adalah :

εt

Di mana :

: Nilai Tukar (Rupiah)

: Inflasi (Persen)

: Cadangan Devisa (Juta US$)

: Suku Bunga Bank Indonesia (Persen)

: Error term (faktor kesalahan)

: Konstanta

… : Koefisien regresi variabel independen

t : tahun ke t

Langkah-langkah estimasinya akan meliputi : estimasi parameter model

estimator, uji asumsi klasik, uji kebaikan model, dan uji validitas pengaruh.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil estimasi model ekonometrik di atas beserta uji pelengkapnya telihat dalam

Tabel 1.

Page 9: ANALISIS PERKEMBANGAN NERACA PERDAGANGAN INDONESIA …eprints.ums.ac.id › 80860 › 13 › naspub.pdf · 2020-02-15 · Namun, apabila kondisi neraca perdagangan defisit terjadi

5

Tabel 1. Hasil Estimasi Model Ekonometri

341629,4 + 24146,83 logKURSt + 152,6431 INFt – 21741,09

(0,0010)* (0,6743) (0,0018)*

– 907,3116 BIRATEt

(0,1875)

R2 = 0,4125; DW-Stat. = 1,3364; F-Stat. = 4,2135; Prob. F-Stat. = 0,0100

Uji Diagnosis

(1) Multikolinieritas (VIF)

KURS = 5,2909; INF = 3,2191; DEV = 7,1059; BIRATE = 4,7709

(2) Normalitas

JB(2) = 2,1592; Prob. (JB) = 0,3397

(3) Otokorelasi

2(3) = 4,9517; Prob. (

2) = 0,1754

(4) Heteroskedastisitas

2(14) = 10.0090; Prob. (

2) = 0,7615

(5) Linieritas

F(2,21) = 1,6692; Prob. (F) = 0,2092

Sumber: BPS, diolah. Keterangan: *Signifikan pada = 0,01; **Signifikan

pada = 0,05; ***Signifikan pada = 0,10. Angka dalam kurung adalah

probabilitas empirik (p value) t-statistik.

3.1. Uji Asumsi Klasik

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series, sehingga seperti

yang disajikan dalam Tabel 1, uji asumsi klasiknya akan meliputi uji

multikolinieritas, uji normalitas residual, uji otokorelasi, uji heterokedastisitas dan

uji spesifikasi atau linieritas model.

3.1.1 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas yang digunakan adalah uji VIF. Uji VIF multikolinieritas

terjadi apabila nilai VIF untuk variabel independen ada yang bernilai > 10.

Adapun hasil uji multikolinieritas terlihat pada Tabel 2.

Page 10: ANALISIS PERKEMBANGAN NERACA PERDAGANGAN INDONESIA …eprints.ums.ac.id › 80860 › 13 › naspub.pdf · 2020-02-15 · Namun, apabila kondisi neraca perdagangan defisit terjadi

6

Tabel 2. Hasil Uji VIF

Variabel VIF Kriteria Kesimpulan

log Kurs 5,2909 < 10 Tidak menyebabkan multikolinieritas

INF 3,2191 < 10 Tidak menyebabkan multikolinieritas

Log DEV 7,1059 < 10 Tidak menyebabkan multikolinieritas

BIRATE 4,7709 < 10 Tidak menyebabkan multikolinieritas

3.1.2 Uji Normalitas Residual

Uji Normalitas residual dalam penelitian ini menggunakan Jarque Bera (JB). H0

uji JB adalah distribusi residual normal; dan HA-nya distribusi residual tidak

normal. H0 diterima jika nilai p (p value), probabilitas, atau signifikansi empirik

statistik JB > α; H0 ditolak jika nilai p (p value), probabilitas, atau signifikansi

empirik statistik JB ≤ α. Dari Tabel 2, terlihat nilai p, probabilitas, atau

signifikansi empirik JB sebesar 0,3397 ( > 10) jadi H0 diterima, yang berarti

distribusi residual normal.

3.1.3 Uji Otokorelasi

Otokorelasi akan diuji dengan Breusch Godfrey (BG). H0 dari uji BG adalah tidak

terdapat otokorelasi dalam model; HA-nya terdapat otokorelasi dalam model. H0

diterima jika signifikansi statistik χ2 > α dan H0 ditolak apabila signifikansi χ

2 ≤ α.

Dari Tabel 2, terlihat nilai nilai p, probabilitas, atau signifikansi empirik

statistik χ2 uji BG sebesar 0,1754 (> 0,10); jadi H0 diterima. Kesimpulan tidak

terdapat masalah otokorelasi dalam model.

3.1.4 Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji White. H0 uji White

adalah tidak ada masalah heterokedastisitas dalam model; dan HA-nya terdapat

masalah heterokedastisitas dalam model. H0 diterima apabila nilai p (p value),

probabilitas atau signifikansi empirik statistik χ2 uji White > α; H0 ditolak apabila

nilai p (p value), probabilitas atau signifikan empirik statistik χ2

uji White ≤ α.

Page 11: ANALISIS PERKEMBANGAN NERACA PERDAGANGAN INDONESIA …eprints.ums.ac.id › 80860 › 13 › naspub.pdf · 2020-02-15 · Namun, apabila kondisi neraca perdagangan defisit terjadi

7

Dari Tabel 2, terlihat nilai p, probabilitas atau signifikansi empirik statistik

χ2 uji White adalah sebesar 0,7615 (> 0,10); jadi H0 diterima, kesimpulan tidak

terdapat heterokedastisitas dalam model.

3.2 Uji Spesifikasi Model

Ketepatan spesifikasi atau linieritas model dalam penelitian ini akan diuji

menggunakan uji Ramsey Reset. Uji Ramsey Reset memiliki H0 spesifikasi

modelnya tepat atau linier; sementara HA-nya spesifikasi modelnya tidak tepat

atau tidak linier. H0 diterima apabila nilai p (p value), probabilitas atau

signifikansi empirik statistik F uji Ramsey Reset ≤ α.

Nilai p, probabilitas atau signifikansi empirik statistik F uji Ramsey Reset

terlihat memiliki nilai sebesar 0,2092 (> 0,10); jadi H0 diterima. Kesimpulan

spesifikasi model yang digunakan dalam penelitian tepat atau linier.

3.3 Uji Kebaikan Model

3.3.1 Eksistensi Model

Model eksis apabila seluruh variabel independen secara simultan memiliki

pengaruh terhadap variabel dependen (koefisien regresi tidak secara simultan

bernilai nol). Uji eksistensi model adalah uji F. Dalam penelitian ini, formulasi

hipotesis uji eksistensi modelnya adalah H0 : β1 = β2 = β3 = 0, koefisien regresi

secara simultan bernilai nol atau model tidak eksis; HA : β1 ≠ 0│ β2 ≠ 0│ β3 ≠ 0,

koefisien regresi secara tidak simultan bernilai nol atau model eksis. H0 akan

diterima jika nilai p (p value), probabilitas atau signifikansi empirik statistik F >

α; H0 akan ditolak jika nilai p (p value), probabilitas atau signifikansi empirik

statistik F ≤ α.

Dari Tabel 1, terlihat nilai p (p value), probabilitas atau signifikansi empirik

statistik F pada estimasi model memiliki nilai 0,0000, yang berarti < 0,01; jadi H0

ditolak, kesimpulan model yang digunakan dalam penelitian eksis.

3.3.2. Interpretasi Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan daya ramal dari model terestimasi. Dari

Tabel 1, terlihat nilai R2 sebesar 0,4125, artinya 41,25% variasi variabel Neraca

Page 12: ANALISIS PERKEMBANGAN NERACA PERDAGANGAN INDONESIA …eprints.ums.ac.id › 80860 › 13 › naspub.pdf · 2020-02-15 · Namun, apabila kondisi neraca perdagangan defisit terjadi

8

Perdagangan (TB) dapat dijelaskan oleh variabel Nilai Tukar (KURS), variabel

Inflasi (INF), variabel Cadangan Devisa (DEV) dan variabel Tingkat Suku Bunga

(BIRATE). Sisanya 58,75% dipengaruhi oleh variabel-variabel atau faktor-faktor

lain yang tidak dimasukkan dalam model.

3.4 Uji Validitas Pengaruh

Uji validitas pengaruh menguji signifikansi pengaruh dari variabel indpenden

secara sendiri-sendiri. Uji validitas pengaruh adalah uji t. H0 uji t adalah βi = 0,

variabel independen ke i tidak memiliki pengaruh signifikan; dan HA-nya βi ≠ 0,

variabel independen ke imemiliki pengaruh signifikan. H0 akan diterima jika nilai

p (p value), probabilitas atau signifikansi empirik statistik t > α; H0 akan ditolak

jika nilai p (p value), probabilitas atau signifikansi empirik statistik t ≤ α.

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Pengaruh Variabel Independen

Variabel sig. t Kriteria Kesimpulan

logKURS 0,0010 ≤ 0,01 Berpengaruh Signifikan pada α = 0,01

INF 0,6743 > 0,10 Tidak Berpengaruh Signifikan pada α = 0,10

logDEV 0,0018 ≤ 0,01 Berpengaruh Signifikan pada α = 0,01

BIRATE 0,1875 > 0,10 Tidak Berpengaruh Signifikan pada α = 0,10

3.5. Interpretasi Ekonomi

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan model regresi OLS didapat bahwa

nilai tukar dan cadangan devisa memiliki pengaruh signifikan terhadap Neraca

Perdagangan Indonesia. Hal ini sesuai dengan hasil yang dilakukan oleh Asnawi

dan Hasniati (2018), menunjukkan bahwa variabel nilai tukar memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap Neraca Perdagangan. Kurs merupakan sala satu harga

yang lebih penting dalam perekonomian terbuka, karena ditentukan oleh adanya

keseimbangan antara permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar, mengingat

pengaruhnya yang besar bagi neraca berjalan maupun bagi variabel-variabel

makroekonomi lainnya. Kurs dapat dijadikan alat untuk mengukur kondisi

perekonomian suatu negara. Pertumbuhan nilai mata uang yang stabil

menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki kondisi ekonomi yang relatif baik

atau stabil. Perubahan nilai tukar yang terjadi, baik apresiasi maupun depresiasi

Page 13: ANALISIS PERKEMBANGAN NERACA PERDAGANGAN INDONESIA …eprints.ums.ac.id › 80860 › 13 › naspub.pdf · 2020-02-15 · Namun, apabila kondisi neraca perdagangan defisit terjadi

9

akan mempengaruhi kegiatan ekspor dan impor barang-barang di negara

Indonesia. Hal itu dikarenakan mata uang US Dollar masih merupakan mata uang

yang mendominasi pembayaran perdagangan global. Apabila Rupiah melemah

terhadap US Dollar, maka yang diuntungkan adalah eksportir karena harga barang

ekspor relatif lebih murah daripada harga barang impor. Sehingga, barang yang

diekspor negara Indonesia ke negara tujuan ekspor semakin meningkat dan neraca

perdagangan akan surplus.

Menurut Mundell-Fleming, hubungan kurs riil dengan net ekspor adalah

apabila kurs riil lebih rendah, maka harga barang-barang dalam negeri akan lebih

murah daripada harga barang-barang luar negeri. Sehingga, net ekspor meningkat.

Penelitian yang dilakukan oleh Marheni dan Deki (2017), yang menunjukkan

bahwa variabel cadangan devisa memiliki pengaruh yang signifikan dengan

Neraca Perdagangan. Cadangan devisa merupakan cadangan dana yang sering

dijadikan sebagai indikator kesehatan moneter suatu Negara dikarenakan

cadangan devisa sebagai indikasi menandakan bahwa negara tersebut sedang

mengalami kemunduran perekonomian yang sering disebut dengan krisis moneter.

Dijadikannya cadangan devisa sebagai indikasi kemunduran perekonomian

membuat negara Indonesia berusaha untuk membuat cadangan devisanya stabil

dan meningkat. Untuk membuat cadangan devisa negara stabil dan meningkat,

terdapat hubungan antara cadangan devisa dengan neraca perdagangan

dikarenakan jika nilai ekspor lebih besar dari pada nilai impor maka terjadi

surplus perdagangan. Peningkatan cadangan devisa Negara difaktori oleh

Surplusnya neraca perdagangan tersebut, bahwa cadangan devisa Indonesia

berpengaruh positif terhadap net ekspor atau neraca perdagangan cadangan devisa

Indonesia. Berpengaruh positifnya net ekspor atau neraca perdagangan terhadap

cadangan devisa dikarenakan dalam kegiatan neraca perdagangan dalam hal ini

ekspor dan impor, valuta asing yang masuk ke dalam negeri melalui ekspor lebih

besar dari pada jumlah valuta asing yang keluar negeri melalui impor. Dengan

adanya selisih valuta asing dari kegiatan ekspor dan impor tersebut, maka selisih

tersebut akan menjadi cadangan devisa Negara dan ketika tingkat ekpor

mengalami penurunan atau negara lebih banyak mengimpor dari pada mengkspor

Page 14: ANALISIS PERKEMBANGAN NERACA PERDAGANGAN INDONESIA …eprints.ums.ac.id › 80860 › 13 › naspub.pdf · 2020-02-15 · Namun, apabila kondisi neraca perdagangan defisit terjadi

10

maka cadangan devisa akan mengalami penurunan dan dapat menyebabkan defisit

neraca perdagangan, sebaliknya jika tingkat ekspor mengalami peningkatan

(surplus) maka cadangan devisa yang dimiliki juga akan mengalami peningkatan.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan analisis regresi pada BAB IV, maka dapat diambil

kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut : Model regresi yang digunakan dalam

penelitian ini lolos dari semua uji asumsi klasik, yang

meliputi uji

multikolinieritas, uji normalitas residual, uji otokorelasi, uji heteroskedastisitas

dan uji spesifikasi model. Uji kebaikan model memperlihatkan bahwa model

ekonometrik yang dipakai dalam penelitian ini eksis, dengan koefisien determinan

R2

sebesar 0.4125 atau 41,25%. Artinya variabel Neraca Perdagangan Indonesia

dapat dijelaskan oleh variasi variabel kurs, inflasi, cadangan devisa, suku bunga

BI suku bunga BI. Sedangkan sisanya 58,75% dijelaskan oleh variasi variabel-

variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Berdasarkan uji

validitas pengaruh (uji t) ditemukan variabel kurs dan cadangan devisa

berpengaruh signifikan, adapun variabel inflasi dan birate tidak berpengaruh

signifikan. Kurs memiliki pengaruh signifikan terhadap neraca perdagangan

apabila nilai tukar naik, maka neraca perdagangan akan naik juga. Sebaliknya

apabila nilai tukar turun, maka neraca perdagangan akan turun juga kemudian

variabel cadangan devisa memiliki pengaruh negatif terhadap neraca perdagangan

apabila cadangan devisa naik, maka neraca perdagangan akan turun. Sebaliknya

apabila cadangan devisa turun, maka neraca perdagangan akan naik

Perkembangan neraca perdagangan selama tahun 1990 hingga 2018 dipengaruhi

oleh nilai tukar dan cadangan devisa sehingga dapat dijadikan sebagai indikator

kesehatan moneter suatu Negara.

4.2 Saran

Saran yang dapat diberikan penulis melalu hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut: Bagi stakeholder, sebaik-baiknya impor dalam membangun pertumbuhan

ekonomi akan lebih baik apabila adanya beberapa batasan atau hambatan impor

Page 15: ANALISIS PERKEMBANGAN NERACA PERDAGANGAN INDONESIA …eprints.ums.ac.id › 80860 › 13 › naspub.pdf · 2020-02-15 · Namun, apabila kondisi neraca perdagangan defisit terjadi

11

yang dampaknya dapat mengurangi impor sehingga produk dalam negeri tetap

dapat bersaing namun tidak tersingkirkan dari pasaran. Impor hendaknya

diorientasikan pada impor bahan-bahan baku dan bahan penolong bagi

pengembangan industri dalam negeri untuk mendorong ekspor dan mengurangi

impor produk yang konsumtif. Bagi perusahaan, kegiatan ekspor seharusnya di

dukung penuh oleh pemerintah karena merupakan sumber devisa bagi negara.

Bagi pihak pengekspor, pemerintah berkewajiban memberikan kemudahan dari

segi peraturan ekspor maupun pinjaman dana. Kemudahan dalam kegiatan ekspor

akan memacu faktor produksi dalam negeri untuk melakukan ekspansi pasar ke

luar negeri. Melalui peningkatan ekspor sesuai penelitian akan memberikan

kontribusi positif pada kondisi Perdagangan Indonesia. Bagi penelitian

selanjutnya sebaiknya tetap mempertimbangkan variabel kurs, inflasi, cadangan

devisa, suku bunga BI sebagai variabel yang mempengaruhi neraca perdagangann,

karena sesuai dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tersebut

berpengaruh terhadap neraca perdagangan.

DAFTAR PUSTAKA

Aniyati Ika, Udiyana dkk. 2017. “Fluktuasi Nilai Kurs dan Inflasi Pengaruhnya

Terhadap Ekspor Impor dan Neraca Perdaganga Indonesia Tahun 2007-

2012”. Jurnal Ekonomi Pembangunan. 15(1) : 1-13.

Badan Pusat Statistik. 2019. Tabel Neraca Perdagangan Menurut Negara Asal

Periode 2000-2018. Diakses dari https://www.bps.go.id.

Ghozali , Imam. 2009. Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS

17. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.

Ginting, Ari Mulianta. 2014. “Perkembangan Neraca Perdagangan dan Faktor-

faktor Yang Mempengaruhinya”. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan.

Vol.8, No.1.

Ginting, Ari Mulianta. 2016. “Analisis Determinasi Inflasi di Indonesia”. Jurnal

Organisasi dan Manajemenen. vol.12,no.1 hal 89-96.

Gujarati, Damodar. 1995. Ekonometrika Dasar. Alih Bahasa Sumarno Zain.

Erlangga : Jakarta.

Hakim Abdul, Indra 2012. “Kajian Empiris Fluktuasi Neraca Perdagangan

Indonesia”. Unisia. Vol. XXXIV, No.77.

Page 16: ANALISIS PERKEMBANGAN NERACA PERDAGANGAN INDONESIA …eprints.ums.ac.id › 80860 › 13 › naspub.pdf · 2020-02-15 · Namun, apabila kondisi neraca perdagangan defisit terjadi

12

Hapsari, Tri Anggraeni. 2018. “Fenomena Kurva J Pada Neraca Perdagangan

Indonesia Dengan Enam Negara Mitra Dagang Utama”. Jurnal

Dinamika Ekonomi Pembangunan. Vol. 1, No. 2

Hasniati, Asnawi. 2018. “Pengaruh Produk Domestik Bruto, Suku Bunga, Kurs

terhadap Neraca Perdagangan Di Indonesia” . Jurnal Ekonomi Regional

Unimal. Vol. 1, No. 1

Kementrian Dagang (Kemendag). 2018. Buletin Neraca Perdagangan Indonesia.

Diakses dari https://www.kemendag.go.id.

Kementrian Dagang (Kemendag). 2019. Defisit Neraca Perdagangan Karena

Pelemahan Permintaan Global. Diakses dari

https://www.kemendag.go.id. Diakses tanggal 23 Mei. Jam 17.15

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta:

Erlangga

Mankiw, N Greogory. 2007. Makroekonomi Arus Modal Internasional dan

Neraca Perdagangan. Harvard University : 115-116.

Marheni, Deki dkk. 2017. “Analilis Pengaruh Portofolio, Kurs USD, Utang Luar

Negeri Terhadap Neraca Perdagangan di Indonesia. Jurnal Ilmiah

Progresif Manajemen Bisnis. Vol.16, No.2.

Mildyanti, Rini dkk. 2019. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Cadangan Devisa (Studi Kasus Di Indonesia dan China)”. Jurnal

Kajian Ekonomi dan Pembangunan.Vol. 1, No.1 :165-176

Rahmawati, Dewi Mustika. 2014. “Pengaruh Kurs dan GDP terhadap Neraca

Perdagangan Indonesia di Indonesia Tahun 1990-2012”. Jurnal Unnes.

Vol.1

Safitriani, Suci. 2014. “Perdagangan Indonesia dan Foreign Direct Investment di

Indonesia”. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan. Vol.8, No.1

Sukirno,Sadono. 2000. Makroekonomi Modern. PT Raja Grafindo Persada.

Utomo, Yuni Prihadi. 2018. Eksplorasi Data & Analisis Regresi Dengan SPSS.

Surakarta: Muhammadiyah University Press.