analisis perhitungan pajak penghasilan pasal 21...
TRANSCRIPT
ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL
21 TERHADAP PEGAWAI NEGERI SIPIL DI
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM DIRJEN PAS
EDI WAHYUDI /42211314
Pembimbing:
Dr. Misdiyono SE.,MM.
Latar Belakang Masalah
• Pajak adalah sarana atau alat bagi pemerintah dalam mencapai
tujuan untuk mendapatkan penerimaan, baik yang bersifat
langsung maupun tidak langsung dari masyarakat, untuk
membiayai pengeluaran rutin pemerintahan serta membiayai
pembangunan sosial dan ekonomi bagi masyarakat.
• Pajak Penghasilan Pasal 21 merupakan salah satu pajak
langsung yang dipungut pemerintah pusat atau merupakan
pajak negara yang berasal dari pendapatan seperti gaji, upah,
honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan bentuk
apapun.
• Kebijakan pemerintah dalam mengatur Pajak Penghasilan
(PPh) Pasal 21 yang terbaru dan terakhir kali diubah dalam
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008.
Latar Belakang Masalah • Penentuan penetapan besarnya pajak yang terutang
dipercayakan kepada Wajib Pajak sendiri dan melaporkannya
secara teratur jumlah pajak yang terutang dan yang telah
dibayar sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan perpajakan. (Self Assesment System)
• Wajib Pajak adalah penerima penghasilan, namun pemerintah
menunjuk pemberi kerja untuk bertanggung jawab dalam hal
penghitungan, pemotongan dan pelunasan atas hutang pajak
tersebut. Pemberi penghasilan diberikan wewenang untuk:
menghitung, memotong, menyetor dan melaporkan pajak yang
akan dibayarkan dan dilaporkan perhitungan tersebut setiap
tahun dalam suatu Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak
Penghasilan
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui secara langsung perhi-
tungan pajak penghasilan (PPh) pasal 21 pada
penghasilan pegawai negeri sipil oleh
Kementerian Hukum dan HAM Dirjen PAS
apakah sudah sesuai dengan undang-undang
perpajakan yang berlaku.
2. Untuk mengetahui metode apa yang dipilih
Kementerian Hukum dan HAM Dirjen PAS
dalam pemotongan Pajak Penghasilan (PPh)
Pasal 21 untuk pegawainya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
PPh Pasal 21 adalah
Pajak atas penghasilan atas gaji, upah, honorarium,
tunjangan, dan pembayaran lain
Dengan nama lain dan dalam bentuk apapun
Sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa,
dan kegiatan
Yang dilakukan oleh WPOP dalam negeri.
BESARNYA
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)
TAHUN 2013
1. Rp. 15.840.000,-
2. Rp. 1.320.000,-
3. Rp. 1.320.000,-
4. Rp. 15.840.000,-
Untuk diri wajib pajak.
Tambahan untuk wajib pajak yang telah kawin.
Tambahan untuk setiap anggota keluarga atau anak
yang masih menjadi tanggungan wajib pajak
sepenuhnya, dengan ketentuan paling banyak 3 orang
yang ditanggung.
Tambahan untuk Seorang Istri yang mempunyai
penghasilan dari usaha atau dari Pekerjaan yang tidak
ada hubungannya dengan Usaha Suami atau Anggota
Keluarga lainnya.
TARIF PAJAK PENGHASILAN
LAPISAN PENGHASILAN
KENA PAJAK
25%
Sampai dengan, Rp. 50.000.000,-
> Rp. 50.000.000,- S.d Rp.
250.000.000,-
> Rp. 250.000.000,- S.d Rp.
500.000.000
Lebih dari Rp. 500.000.000,-
5%
15%
TARIF
30%
PPH Pasal 21
Pegawai Tetap
Penghasilan Bruto
Gaji, Tunjangan, Premi Asuransi Dibayar Pemberi
Kerja
Dikurangi dengan
• Biaya Jabatan, 5% dari Peng.Bruto max
Rp.6.000.000/tahun atau Rp. 500.000/bulan
• Iuran pensiun, yg dibayar sendiri
Penghasilan Netto
Dikurangi PTKP
Penghasilan Kena Pajak
Dikenakan Tarif Pasal 17
FORMAT PERHITUNGAN
PPH Pasal 21
Contoh Perhitungan
Pegawai Negeri Sipil Gaji Bulanan
•Untuk Mochamad Sueb, golongan IV/d mendapatkan
gaji pokok sebesar Rp. 4.799.900, tunjangan istri
sebesar Rp. 479.900, tunjangan anak sebesar Rp.
95.980 untuk 2 orang anak, tunjangan jabatan sebesar
Rp. 5.500.000, tunjangan beras mendapatkan sebesar
Rp. 202.500 karena terdapat 4 jiwa yaitu Mochamad
Sueb, Istri dan 2 orang anak, sedangkan tabungan
perumahan untuk golongan IV/d sebesar Rp. 10.000.
Berapakah besarnya PPh Pasal 21 yang terutang atas
penghasilan Mochamad Sueb tiap bulannya ?
Contoh Perhitungan
Pegawai Negeri Sipil Gaji Bulanan
•Untuk Wibowo Joko Harjono, golongan IV/c
mendapatkan gaji pokok sebesar Rp. 4.463.700,
tunjangan istri sebesar Rp. 446.370, belum memiliki
anak, tunjangan jabatan sebesar Rp. 3.250.000,
tunjangan beras mendapatkan sebesar Rp. 135.000
karena terdapat 2 jiwa yaitu Wibowo Joko Harjono dan
Istrinya, sedangkan tabungan perumahan untuk
golongan IV/c sebesar Rp. 10.000. Berapakah
besarnya PPh Pasal 21 yang terutang atas
penghasilan Wibowo Joko Harjono tiap bulannya ?
Kesimpulan
Penerapan metode perhitungan yang dilakukan dalam
penentukan PPh Pasal 21 pada Kementerian Hukum dan
HAM Dirjen PAS sudah sesuai dengan undang-undang
perpajakan tentang pajak penghasilan yang berlaku.
•Terdapat perbedaan pada pembulatan angka sebesar Rp. 50,-
untuk masing-masing pegawai.
•Perhitungannya dilakukan secara manual dan software, pada
perhitungan tersebut dilakukan untuk mengetahui PPh Pasal
21 dari masing-masing pegawai.
•Selisih tersebut dihitung sebagai pajak penghasilan pasal 21
terutang yang dibebankan kepada masing-masing pegawai
tersebut.
Saran
Instansi Pemerintah harus lebih memperhatikan pembulatan
angka pada perhitungan pajak penghasilan pasal 21 agar tidak
perbedaan dan selisih
Jumlah yang dilaporkan harus sesuai dengan apa yang sudah
diperhitungkan
Instansi Pemerintah tetap menerapkan perhitungan pajak
penghasilan pasal 21 yang sesuai dengan undang-undang
perpajakan yang berlaku.