analisis pengembangan kurikulum pkn

30
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai calon guru khususnya guru sekolah dasar, kita dituntut untuk menguasai semua mata pelajaran di sekolah dasar. Salah satu mata pelajaran yang wajib dikuasai adalah Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk dapat berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta anti korupsi, berkembang secara aktif dan demokratis, dan berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam pencaturan dunia. Selain harus menguasai materi yang akan diajarkan, seorang guru juga harus mengetahui Standar Kompetensi dan Kompensi Dasar apa yang harus dicapai agar sesuai dengan tujuan diadakannya pembelajaran tersebut.

Upload: hariyatunnisa-ahmad

Post on 29-Jul-2015

74 views

Category:

Education


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Pengembangan Kurikulum PKn

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai calon guru khususnya guru sekolah dasar, kita dituntut untuk

menguasai semua mata pelajaran di sekolah dasar. Salah satu mata pelajaran yang

wajib dikuasai adalah Pendidikan Kewarganegaraan.

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan

pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-

hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,

terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

 Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk dapat berfikir secara kritis,

rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, berpartisipasi

secara aktif dan bertanggung jawab dan bertindak  secara cerdas dalam kegiatan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta anti korupsi, berkembang secara

aktif dan demokratis, dan berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam

pencaturan dunia.

Selain harus menguasai materi yang akan diajarkan, seorang guru juga harus

mengetahui Standar Kompetensi dan Kompensi Dasar apa yang harus dicapai agar

sesuai dengan tujuan diadakannya pembelajaran tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diperoleh rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan PKn?

2. Bagaimana kurikulum PKn itu?

3. Bagaimana PKn dalam Kurikulum KTSP?

4. Apa saja kelebihan dan kekurangan Kurikulum KTSP?

5. Bagaimana contoh analisis materi PKn dalam Kurikulum KTSP?

6. Bagaimana PKn dalam Kurikulum 2013?

Page 2: Analisis Pengembangan Kurikulum PKn

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka diperoleh berbagai tujuan sebagai

berikut:

1. Mengetahui yang dimaksud PKn

2. Menunjukkan yang dimaksud dengan kurikulum PKn

3. Mengetahui PKn dalam Kurikulum KTSP

4. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan Kurikulum KTSP

5. Mengetahui materi PKn SD dalam Kurikulum KTSP

6. Mengetahui PKn dalam kurikulum 2013

Page 3: Analisis Pengembangan Kurikulum PKn

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian PKn

Pendidikan Kewarganegaraan dikenal civic education dalam konteks wacana

pendidikan untuk kewarganegaraan yang demokratis menurut konstitusi

negaranya masing-masing. Sebagaimana berkembang di berbagai belahan dunia,

tercatat adanya berbagai nomenklatuur untuk itu, yakni: “Citizenship education”

(UK), termasuk di dalamnya “civic education” (USA) atau disebut juga

pendidikan kewarganegaraan (Indonesia), atau “ta’limatul muwwatanah/at

tarbiyatul alwatoniyah (Timur Tengah) atau “educacion civicas” (Mexico), atau

“Sachunterricht” (Jerman) atau “civics” (Australia) atau “social studies” (New

Zealand) atau “Life Orientation (Afrika Selatan) atau “People and society”

(Hungary), atau “Civics and moral education” (Singapore)

Pendidikan kewarganegaraan (PKn) atau Civic Education adalah program

program pendidikan/pembelajaran yang secara programatik-prosedural berupaya

memanusiakan (Humanizing) dan membudayakan (Civilizing) serta

memberdayakan (empowering) manusia dalam hal ini peserta didik (diri dan

kehidupannya menjadi warganegara yang baik sebagimana tuntutan keharusan/

yuridis konstitusional bangsa/ Negara yang bersangkutan (Kosasih

djahiri,2006:9).

Dalam UU Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada

Pasal 37 dinyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah mata

pelajaran wajib untuk jenjang sekolah dasar. Dengan   pernyataan ini PKn

memiliki dasar hukum yang sangat kuat dan wajib tidak saja untuk

diselenggarakan tetapi juga dikembangkan sesuai dengan tuntutan perubahan

jaman.

Page 4: Analisis Pengembangan Kurikulum PKn

B. Pengertian Kurikulum PKn

Kurikulum adalah seperangkat rencana/acuan dan pengaturan mengenai tujuan,

isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan dalam menyelenggarakan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kurikulum PKn adalah acuan untuk mewujudkan tujuan pembelajaran

pendidikan Kewarganegeraan yang merangsang siswa untuk memiliki kecakapan

berfikir secara kritis, rasional dan Kreatif. di samping itu untuk meningkatkan

partisipasi aktif dan rasa bertanggung jawab serta membiasakan bertindak cerdas

dalam kegiatan masyarakat dalam menanggapi isu-isu kewarganegaraan.

Kemasan kurikuler pendidikan Pancasila secara historis-kurikuler telah

mengalami pasang surut (Winataputra:2001). Dalam kurikulum sekolah sudah

dikenal, mulai dari Civics tahun 1962, Pendidikan Kewargaan Negara dan

Kewargaan Negara tahun 1968, Pendidikan Moral Pancasila tahun 1975,

Pendidikan Pencasila dan Kewarganegaraan tahun 1994, dan Pendidikan

Kewarganegaraan tahun 2003.

Sementara itu di perguruan tinggi sudah dikenal Pancasila dan Kewiraan

Nasional tahun 1960-an, Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewiraan tahun

1985, dan Pendidikan Kewarganegaraan tahun 2003.

Sementara itu ditetapkan pula bahwa ”Kedalaman muatan kurikulum pada

setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi

yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum

dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar

kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar

kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan

bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah.”

C. PKn dalam Kurikulum 2006 (KTSP)

Kurikulum merupakan seperangkat perencanaan dan pengaturan mengenai

tujuan isi dan bahan pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyediaan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Page 5: Analisis Pengembangan Kurikulum PKn

KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang diberlakukan Departemen

Pendidikan Nasional melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP),

sesungguhnya dimaksudkan untuk mempertegas pelaksanaan KBK (Kurikulum

Berbasis Kompetensi) artinya kurikulum baru ini tetap memberikan tekanan pada

pengembangan kompetensi siswa.

KTSP untuk jenjang pendidikan dasar dikembangkan oleh sekolah (komite

sekolah) dengan berpedoman pada standar isi dan standar kompetensi lulusan

serta panduan penyusunan kurikulum yang diterbitkan oleh BSNP.

Pengembangan KTSP berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki potensi

sentral untuk mengembangkan potensinya agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab. Hal ini selaras dengan tujuan mata pelajaran

PKn.

Dalam kurikulum 2006 (KTSP) materi keilmuwan mata pelajaran Pkn

mencakup dimensi pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skills), dan nilai

(values). Sejalan dengan ide pokok mata pelajaran Pkn yang membentuk warga

negara yang ideal yaitu warga negara yang memiliki keimanan dan ketaqwaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai sesuai

dengan konsep dan prinsip-prinsip PKn. Pada gilirannyawarga Negara yang baik

tersebut diharapkan dapat membantu terwujudnya masyarakat yang demokratis

Adapun hal-hal yang dipertimbangkan dalam penyusunan KTSP adalah

sebagai berikut:

a. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia

b. Peningkatan potensi, kecerdasan sesuai dengan tingkat perkembangan dan

kemempuan peserta didik

c. Perkembangan IPTEK dan Seni

d. Dinamika perkembangan global

e. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

f. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

Page 6: Analisis Pengembangan Kurikulum PKn

Hal-hal tersebut diatas mempunyai prinsip dan tujuan yang sama dengan mata

pelajaran PKn di sekolah dasar karena secara ideal PKn membentuk warga negara

yang memiliki wawasan berbangsa dan bernegara serta nasionalisme yang tinggi.

D. Kelebihan dan Kekurangan KTSP

1. Kelebihan Kurikulum 2006 (KTSP)

Setiap kurikulum yang diberlakukan diIndonesiamemiliki kelebihan

masing-masing tergantung pada situasi dan kondisi pada saat kurikulum

diberlakukan. Kelebihan-kelebihan KTSP ini antara lain :

a. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam pendidikan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu bentuk kegagalan pelaksanaan

kurikulum damasa lalu adalah adanya penyeragaman kurikulum

diseluruhIndonesia, tidak melihat situasi riil dilapangan, dan kurang

menghargai potensi keunggulan lokal. Untuk itulah kehadiran KTSP

diharapkan dapat memberikan jawaban yang konkrit terhadap mutu dunia

pendidikan diIndonesia. Dengan semangat otonomi itu, sekolah bersama

dengan komite sekolah dapat secara bersama-sama merumuskan kurikulum

sesuai dengan kebutuhan situasi dan kondisi lingkungan.

b. Mendorong guru, kepala sekolah dan pihak manajemen untuk semakin

meningkatkan kreatifitasnya dalam penyelenggaraan program pendidikan.

Dengan berpijak pada panduan KTSP sekolah diberi kebebasan untuk

merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan kurikulum sekolah

sesuai dengan situasi, kondisi dan potensi keunggulan local yang bisa

dimunculkan oleh sekolah. KTSP sangat memungkinkan bagi tiap sekolah

untuk mengembangkan mata pelajaran tertentu bagi kebutuhan siswa.

c. KTSP menitikberatkan pada mata pelajaran tertentu yang dianggap paling

membutuhkan siswanya. Sebagai contoh sekolah yang berada dalam

kawasan pariwisata dapat lebih menfokuskan pada mata pelajaran bahasa

Inggris atau mata pelajaran di bidang kepariwisataan lainnya.

d. KTSP mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan memberatkan

kurang lebih 20 persen.

Page 7: Analisis Pengembangan Kurikulum PKn

Dengan diberlakukannya KTSP beban belajar siswa berkurang karena

KTSP lebih sederhana. Tetapi tetap memberikan tekanan bagi

perkembangan siswa. Alasan diadakannya pengurangan jam pelajaran ini

karena menurut pakar pendidikan anak bahwa jam pelajaran di sekolah-

sekolah selama ini terlalu banyak. Sehingga suasana yang tercipta pun

terkesan sangat formal. Akibat yang lebih jauh lagi dapat mempengaruhi

perkembangan jiwa anak. Hal ini dirasakan oleh siswa SD yang masih anak-

anak dan mereka membutuhkan waktu bermain yang cukup untuk

mengembangkan kepribadiannya secara alami.

e. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus

untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhannya.

2. Kekurangan Kurikulum 2006 (KTSP)

Setiap kurikulum yang diberlakukan diIndonesiadisamping memiliki

Kelebihan juga memiliki kelemahan. Kelemahan-kelemahan KTSP antara lain:

1. Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada

kebanyakan satuan pendidikan yang ada.

Pola penerapan KTSP terbentur pada masih minimnya kualitas guru.

Sebagian guru belum bisa diharapkan memberikan kontribusi pemikiran dan

ide-ide kreatif untuk menjabarkan panduan KTSP. Selain itu juga

disebabkan pola kurikulum lama yang terlanjur mengekang kreatifitas guru.

2. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai

kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.

Ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap merupakan salah satu

syarat yang paling penting bagi pelaksaan KTSP. Sementara kondisi di

lapangan menunjukan masih banyak satuan pendidikan yang minim alat

peraga, laboratorium serta fasilitas penunjang lainnya.

3. Masih banyaknya guru yang belum memahami KTSP secara komprehensip

baik konsepnya, penyusunannya, maupun praktek pelaksaannya di

lapangan.

Page 8: Analisis Pengembangan Kurikulum PKn

4. Masih rendahnya kuantitas guru yang diharapkan mampu memahami dan

menguasai KTSP dapat disebabkan karena pelaksanaan sosialisasi masih

belum terlaksana secara menyeluruh.

5. Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran

berdampak pada pendapatan guru.

E. Contoh Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi PKn SD

Menurut KTSP 2006

Kelas I, Semester 1

Stándar  Kompetensi Kompetensi Dasar

1.      Menerapkan hidup rukun

dalam perbedaan

1.1  Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama,

dan suku bangsa.

1.2    Memberikan contoh hidup rukun melalui

kegiatan di rumah dan di sekolah

1.3    Menerapkan hidup rukun di rumah dan di

sekolah

2.        Membiasakan tertib di

rumah dan di sekolah

2.1    Menjelaskan pentingnya tata tertib di rumah

dan di sekolah

2.2    Melaksanakan tata tertib di rumah dan di

sekolah

Kelas I, Semester 2

Stándar  Kompetensi Kompetensi Dasar

3.    Menerapkan hak anak di rumah

dan di sekolah

3.1  Menjelaskan hak anak untuk bermain, belajar

dengan gembira dan didengar pendapatnya

3.2  Melaksanakan hak anak di rumah dan

di  sekolah

Page 9: Analisis Pengembangan Kurikulum PKn

    Menerapkan kewajiban anak di

rumah dan di sekolah

4.1  Mengikuti tata tertib di rumah dan di sekolah

4.2  Melaksanakan aturan yang berlaku di

masyarakat

Kelas II, Semester 1

Stándar  Kompetensi Kompetensi Dasar

1.         Membiasakan hidup

bergotong royong

1.1     Mengenal pentingnya hidup rukun, saling

berbagi dan tolong menolong

1.2   Melaksanakan hidup rukun, saling berbagi

dan tolong menolong di rumah dan di sekolah

2.         Menampilkan sikap cinta

lingkungan

2.1     Mengenal pentingnya lingkungan alam

seperti dunia tumbuhan dan dunia hewan

2.2     Melaksanakan pemeliharaan lingkungan

alam

Kelas II, Semester 2

Stándar  Kompetensi Kompetensi Dasar

3.    Menampilkan sikap

demokratis

3.1     Mengenal kegiatan bermusyawarah

3.2     Menghargai suara terbanyak (mayoritas)

3.3     Menampilkan sikap mau menerima

kekalahan

4.   Menampilkan nilai-

nilai Pancasila

4.1    Mengenal nilai kejujuran, kedisiplinan, dan

senang bekerja dalam kehidupan sehari-hari

4.2  Melaksanakan perilaku jujur, disiplin, dan

senang bekerja dalam kegiatan sehari-hari

Kelas III, Semester 1

Stándar  Kompetensi Kompetensi Dasar

Page 10: Analisis Pengembangan Kurikulum PKn

1.         Mengamalkan makna

Sumpah Pemuda

1.1      Mengenal makna satu nusa, satu bangsa dan

satu bahasa

1.2      Mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda

dalam kehidupan sehari-hari

2.         Melaksanakan norma yang

berlaku di masyarakat

2.1     Mengenal aturan-aturan yang berlaku di

lingkungan masyarakat  sekitar

2.2     Menyebutkan contoh aturan-aturan yang

berlaku di lingkungan masyarakat sekitar

2.3     Melaksanakan aturan-aturan yang berlaku di

lingkungan masyarakat sekitar

Kelas III, Semester 2

Stándar  Kompetensi Kompetensi Dasar

3.         Memiliki harga diri sebagai

individu

3.1     Mengenal pentingnya memiliki harga diri

3.2     Memberi contoh bentuk harga diri, seperti

menghargai diri sendiri, mengakui kelebihan   

dan kekurangan diri sendiri dan lain lain

3.3     Menampilkan perilaku yang mencerminkan

harga diri

4.         Memiliki kebanggaan

sebagai bangsa Indonesia

4.1     Mengenal kekhasan bangsa Indonesia,

seperti kebhinekaan, kekayaan alam,

keramahtamahan

4.2     Menampilkan rasa bangga sebagai anak

Indonesia

Kelas IV, Semester 1

Stándar  Kompetensi Kompetensi

Dasar

1.      Memahami sistem pemerintahan desa  dan

pemerintah  kecamatan

1.1     Mengenal

lembaga-

Page 11: Analisis Pengembangan Kurikulum PKn

lembaga dalam

susunan

pemerintahan

desa dan

pemerintah

kecamatan

1.2     Menggambarka

n struktur

organisasi desa

dan pemerintah

kecamatan

2.      Memahami sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan

provinsi

2.1     Mengenal

lembaga-

lembaga dalam

susunan

pemerintahan

kabupaten, kota,

dan provinsi

2.2     Menggambarka

n struktur

organisasi

kabupaten, kota,

dan provinsi

Kelas IV, Semester 2

Stándar  Kompetensi Kompetensi Dasar

3.      Mengenal sistem

pemerintahan tingkat pusat

3.1     Mengenal lembaga-lembaga negara dalam

susunan pemerintahan tingkat pusat,

seperti  MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan

BPK dll.

Page 12: Analisis Pengembangan Kurikulum PKn

3.2     Menyebutkan organisasi pemerintahan

tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil

Presiden dan para Menteri

4.      Menunjukkan sikap terhadap   

globalisasi di lingkungannya

4.1      Memberikan contoh sederhana pengaruh

globalisasi di lingkungannya

4.2     Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia

yang pernah ditampilkan dalam misi

kebudayaan internasional

4.3     Menentukan sikap terhadap pengaruh

globalisasi yang terjadi di lingkungannya

Kelas V, Semester 1

Stándar  Kompetensi Kompetensi Dasar

1.      Memahami pentingnya

keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI)

1.1     Mendeskripsikan Negara Kesatuan

Republik Indonesia

1.2     Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara

Kesatuan Republik Indonesia

1.3     Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam

menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia

2.      Memahami peraturan

perundang-undangan tingkat

pusat dan  daerah

2.1     Menjelaskan pengertian dan pentingnya

peraturan perundang-undangan tingkat pusat

dan daerah

2.2     Memberikan contoh peraturan perundang-

undangan tingkat pusat dan daerah,

seperti  pajak, anti korupsi, lalu lintas,

larangan merokok

Kelas V, Semester 2

Stándar  Kompetensi Kompetensi Dasar

3.         Memahami kebebasan 3.1     Mendeskripsikan pengertian organisasi

Page 13: Analisis Pengembangan Kurikulum PKn

berorganisasi 3.2     Menyebutkan contoh organisasi di

lingkungan sekolah dan masyarakat

3.3     Menampilkan peran serta dalam memilih

organisasi di sekolah

4.      Menghargai keputusan

bersama

4.1     Mengenal bentuk-bentuk keputusan

bersama

4.2     Mematuhi keputusan bersama

Kelas VI, Semester 1

Stándar  Kompetensi Kompetensi Dasar

1.         Menghargai nilai-nilai juang

dalam proses perumusan

Pancasila sebagai Dasar

Negara

1.1     Mendeskripsikan nilai-nilai juang dalam

proses perumusan Pancasila sebagai Dasar

Negara

1.2     Menceritakan secara singkat nilai

kebersamaan dalam proses perumusan

Pancasila sebagai Dasar Negara

1.3     Meneladani nilai-nilai juang para tokoh

yang berperan dalam proses perumusan

Pancasila sebagai Dasar Negara dalam

kehidupan sehari-hari

2.      Memahami sistem

pemerintahan Republik

Indonesia

2.1     Menjelaskan proses Pemilu dan Pilkada

2.2     Mendeskripsikan lembaga-lembaga negara

sesuai UUD 1945 hasil amandemen

2.3     Mendeskripsikan tugas dan fungsi

pemerintahan pusat dan daerah

Kelas VI, Semester 2

Stándar  Kompetensi Kompetensi Dasar

3.         Memahami peran Indonesia

dalam lingkungan negara-

negara di Asia Tenggara

2.1     Menjelaskan pengertian kerjasama negara-

negara Asia Tenggara

2.2     Memberikan contoh peran Indonesia dalam

Page 14: Analisis Pengembangan Kurikulum PKn

lingkungan negara-negara di Asia Tenggara

4.         Memahami peranan politik

luar negeri Indonesia dalam era

globalisasi

4.1      Menjelaskan politik luar negeri Indonesia

yang bebas dan aktif

4.2     Memberikan contoh peranan politik luar

negeri Indonesia dalam percaturan

internasional

F. PPKn dalam Kurikulum 2013

Mulai Tahun Pelajaran 2013/2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

akan memberlakukan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah pengembangan

2006. Menurut Pasal 1 ayat (19) Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional

Nomor 20 Tahun 2003 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Selanjutnya Tujuan Pendidikan nasional sebagaimana telah

dirumuskan dalam Undang-undang Nomer 20 Tahun 2003 adalah untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan insan

Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara

yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi

pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia.

Kurikulum adalah instrumen pendidikan untuk dapat membawa insan Indonesia

memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehingga dapat

menjadi pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.

1. Penataan Ulang PKn Menjadi PPKn

Salah satu langkah dalam penyusunan kurikulum 2013 adalah penataan ulang

PKn menjadi PPKn, dengan rincian sebagai berikut:

Page 15: Analisis Pengembangan Kurikulum PKn

a. Mengubah nama mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).

b. Menempatkan mata pelajaran PPKn sebagai bagian utuh dari kelompok

mata pelajaran yang memiliki misi pengokohan kebangsaan

Mengorganisasikan SK-KD dan indikator PPKn secara nasional dengan

memperkuat nilai dan moral Pancasila; nilai dan norma UUD NRI Tahun

1945; nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika; serta wawasan dan

komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia.

c. Memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi: (1)

pengetahuan kewarganegaraan; (2) sikap kewarganegaraan; (3)

keterampilan kewarganegaraan; (4) keteguhan kewarganegaraan; (5)

komitmen kewarganegaraan; dan (6) kompetensi kewarganegaraan.

d. Mengembangkan dan menerapkan berbagai model pembelajaran yang

sesuai dengan karakteristik PPKn yang berorientasi pada pengembangan

karakter peserta didik sebagai warganegara yang cerdas dan baik secara

utuh.

e. Mengembangkan dan menerapkan berbagai model penilaian proses

pembelajaran dan hasil belajar PPKn.

2. Hakikat dari PPKn

Menurut (Sumber : Balitbang Puskurbuk Kemdibud, 2012) salah satu

pertimbangan PKn berubah kembali menjadi PPKn adalah karena pada pada

kurikulum 2006, Pancasila tidak dimunculkan secara eksplisit sehingga

(seolah) hilang dalam Kurikulum PKn walau ada pokok bahasa yang khusus

membahas tentang Pancasila, hanya porsinya sedikit. Oleh karena itu, saat ini

Pancasila dimunculkan kembali untuk mengingatkan kepada kita semua bahwa

karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia berlandaskan kepada

Pancasila, tidak mengadopsi secara mentah-mentah nilai-nilai pendidikan

kewarganegaraan versi barat (Amerika) yang membuat kondisi demokrasi di

Indonesia kebablasan seperti saat ini. Masuknya kembali Pancasila sebagai

bagian dari perubahan mata pelajaran PKn menjadi PPKn adalah sebagai

bagian dari penguatan 4 (empat) pilar kebangsaan yang meliputi: Pancasila,

Page 16: Analisis Pengembangan Kurikulum PKn

Undang-undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Keempat pilar

tersebut saling terkait antara satu dengan yang lain, dan kesemuanya dijiwai

oleh Pancasila.

Pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. PPKn

merupakan mata pelajaran yang sangat relevan untuk mewujudkan fungsi dan

tujuan pendidikan nasional tersebut.

Nama PPKn sebenarnya bukan hal yang baru pada kurikulum pendidikan

nasional. Pada Kurikulum 1994 nama PPKn juga muncul, kemudian pada

kurikulum 2006 “hilang”, dan pada Kurikulum 2013 Pancasila dimunculkan

kembali. Pada kurikulum 2006 disebutkan bahwa Pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab. Sedangkan pada kurikulum 2013

Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk mengembangkan peserta didik

menjadi manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air,

yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

3. Ruang lingkup kurikulum/substansi utama perubahan PKn menjadi

PPKn adalah sebagai berikut :

PKn 2006:

1. Persatuan dan kesatuan bangsa

2. Norma, hukum, dan peraturan;

3. Hak asasi manusia;

Page 17: Analisis Pengembangan Kurikulum PKn

4. Kebutuhan warga negara;

5. Konstitusi negara;

6. Kekuasaan dan politik;

7. Pancasila;

8. Globalisasi

PPKn 2013:

1. Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa;

2. UUD 1945 sebagai hukum dasar yang menjadi landasan konstitusional

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;

3. Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud keberagaman kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam keberagaman yang kohesif

dan utuh;

4. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara

Indonesia.

Berdasarkan uraian pada tabel tersebut di atas, dapat dilihat bahwa terdapat

penyederhanaan dari kurikulum 2006 ke kurikulum 2013. Hal-hal yang dibahas

pada pada kurikulum 2006 bukan berari dihilangkan atau tidak diajarkan pada

kurikulum 2013, tetapi hal-hal dikaitkan dengan penguatan empat pilar

kebangsaan.

Empat pilar kebangsaan merupakan empat nilai atau empat ajaran yang pada

mulanya disosialisasikan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sejak

tahun 2009. Hal ini dilandasi atas keprihatinan semakin lunturnya kepribadian dan

jati diri bangsa. Bangsa Indonesia seolah-olah menjadi bangsa yang lupa terhadap

nilai-nilai yang dulu diperjuangkan para pendiri bangsa. Gejolak sosial terjadi di

banyak daerah. Kekerasan, pemaksaan kehendak, dan anarkisme menjadi headline

berita media. Kasus korupsi semakin mewabah dan seolah menjadi budaya.

Pancasila adalah kristalisasi kepribadian bangsa. Ajaran yang dinilai paling

tepat untuk kondisi bangsa Indonesia yang majemuk. Kedudukan Pancasila adalah

sebagai ideologi bangsa, falsafah bangsa, dan dasar negara Republik Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila harus dipelajari, dipahami, dan dilestarikan oleh seluruh

bangsa Indonesia. Pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh dari

Page 18: Analisis Pengembangan Kurikulum PKn

kelima silanya. Masing-masing sila tidak dapat dipahami dan diberi arti secara

terpisah dari keseluruhan sila-sila lainnya dan menggambarkan adanya paham

persatuan.

Undang-undang Dasar 1945 adalah perjanjan luhur para pendiri negara yang

dijadikan sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam

perjalanannya, pascabergulirnya reformasi tahun 1998, UUD 1945 mengalami

amandemen sebanyak 4 (empat) kali, yaitu tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002.

Sementara pembukaan UUD 1945 disepakati tidak boleh diubah karena

pembukaan UUD 1945 adalah fondasi dari bangunan negara NKRI. Merubah

pembukaan UUD 1945 berarti mengubah bangunan negara.

BAB III

PENUTUP

Page 19: Analisis Pengembangan Kurikulum PKn

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh menurut Kosasih Djahiri, 2006:9 Pendidikan

kewarganegaraan (PKn) atau Civic Education adalah program program

pendidikan/pembelajaran yang secara programatik-prosedural berupaya

memanusiakan (Humanizing) dan membudayakan (Civilizing) serta

memberdayakan (empowering) manusia dalam hal ini peserta didik (diri dan

kehidupannya menjadi warganegara yang baik sebagimana tuntutan keharusan/

yuridis konstitusional bangsa/ Negara yang bersangkutan .

Sedangkan Kurikulum PKn adalah acuan untuk mewujudkan tujuan

pembelajaran pendidikan Kewarganegeraan yang merangsang siswa untuk

memiliki kecakapan berfikir secara kritis, rasional dan Kreatif. di samping itu

untuk meningkatkan partisipasi aktif dan rasa bertanggung jawab serta

membiasakan bertindak cerdas dalam kegiatan masyarakat dalam menanggapi isu-

isu kewarganegaraan.

Jika di dalam kurikulum KTSP materi keilmuwan mata pelajaran Pkn

mencakup dimensi pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skills), dan nilai

(values). Sedangkan PKn dalam kurikulum 2013 pancasila dimunculkan kembali

dan lebih menekankan pada empat pilar kebangsaan. Selanjutnya Ruang lingkup

kurikulum/substansi utama perubahan PKn menjadi PPKn adalah sebagai berikut :

PKn 2006:

1. Persatuan dan kesatuan bangsa

2. Norma, hukum, dan peraturan;

3. Hak asasi manusia;

4. Kebutuhan warga negara;

5. Konstitusi negara;

6. Kekuasaan dan politik;

7. Pancasila;

8. Globalisasi

PPKn 2013:

1. Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa;

Page 20: Analisis Pengembangan Kurikulum PKn

2. UUD 1945 sebagai hukum dasar yang menjadi landasan konstitusional

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;

3. Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud keberagaman kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara dalam keberagaman yang kohesif dan utuh;

4. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara Indonesia.

jadi dapat dilihat bahwa terdapat penyederhanaan dari kurikulum 2006 ke

kurikulum 2013. Hal-hal yang dibahas pada pada kurikulum 2006 bukan berari

dihilangkan atau tidak diajarkan pada kurikulum 2013, tetapi hal-hal dikaitkan

dengan penguatan empat pilar kebangsaan.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis pada

khususnya dan bagi guru-guru pada umumnya. Diharapkan seorang guru mampu

menganalisis materi PKn SD serta kurikulum yang sesuai, yang cocok untuk

digunakan di Indonesia,sehingga guru dapat menentukan metode strategi

pembelajaran yang menarik dan baik.